Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa …

14
1 Jakarta, 8 September 2020 Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa Inklusif Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Bito Wikantosa Direktur Pelayanan Sosial Dasar Direktorat Jenderal PPMD

Transcript of Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa …

Page 1: Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa …

1

Jakarta, 8 September 2020

Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa Inklusif

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Republik Indonesia

Bito WikantosaDirektur Pelayanan Sosial Dasar

Direktorat Jenderal PPMD

Page 2: Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa …

Kondisi kehidupan di Desa yang setiap warganyabersedia secara sukarela untuk membuka ruangkehidupan dan penghidupan bagi semua warga Desayang diatur dan diurus secara terbuka, ramah danmeniadakan hambatan untuk bisa berpartisipasi secarasetara, saling menghargai serta merangkul setiapperbedaan dalam pembangunan ini disebut denganistilah Desa Inklusif.

DESA INKLUSIF

Page 3: Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa …

STRUKTURISASI SOSIAL DESA INKLUSIFKembali kepadamandat Undang-UndangDesa

STRUKTURISASI SOSIAL TENTANG DESA INKLUSIF:HUBUNGAN ANTARA REGULASI DAN SUBJEK PELAKU REGULASI

YANG NORMATIF – KERANGKA REGULASI DESA INKLUSIF

PENYELENGGARAAN DESA INKLUSIF BERDASARKAN KERANGKA REGULASI

WARGA DESA KHUSUSNYA KELOMPOK MARGINAL DAN RENTAN “MENJADI” AGENSI PENINDAK

STRUKTUR SOSIAL DESA INKLUSIF

KADER DESA SEBAGAI MOTOR GERAKAN

STRUKTURISASI SOSIAL DESA INKLUSIF DITEMPUH MELALUI TIGA JALAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA: JALAN KEBUDAYAAN, JALAN PEMBANGUNAN DAN JALAN DEMOKRASI

Page 4: Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa …

Jalan Kebudayaan ini akan menjamin keberlanjutan Desa Inklusif. Sebab, nilai-nilai

inklusi sosial (toleransi, kesetaraan, solidaritas, bela rasa sosial, gotong royong, kedamaian,

kemajemukan dll) menyatu dalam cipta, rasa, karsa dan karya seluruh warga Desa. Untuk

itu, penyelenggaraan Desa Inklusif harus ditopang oleh upaya pendalaman Pemajuan

Kebudayaan Desa yang secara teknis operasional meliputi langkah-langkah sebagai

berikut:

menggali dan mengenali adat dan budaya Desa yang memuat nilai-nilai inklusi sosial;

menyelenggarakan kegiatan adat dan budaya Desa yang memuat nilai-nilai inklusi

sosial;

melatih dan mengajarkan kepada warga Desa tentang nilai-nilai inklusi sosial yang

terkandung dalam adat dan budaya Desa;

membiasakan warga Desa dalam kesehariannya berbincang dan bertindak sesuai

dengan nilai-nilai inklusi sosial yang terkandung di dalam adat dan budaya Desa; dan

mempromosikan adat dan budaya Desa yang mengandung nilai-nilai inklusi sosial

sebagai sumber pemajuan kebudayaan Desa, kebudayaan daerah dan kebudayaan

nasional dengan cara menyelenggarakan kegiatan kebudayaan di Desa seperti: forum

kebudayaan Desa, pekan kebudayaan Desa, atau festival seni tradisional.

JALAN KEBUDAYAAN : LUMBUNG BUDAYA DESA

Page 5: Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa …

Penyelenggaraan Desa Inklusif ditopang upaya pendalaman demokrasi yang secara teknis operasional

meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

menyelenggarakan kegiatan pembelajaran/pelatihan inklusi sosial bagi warga Desa khususnya

kelompok marginal dan rentan;

mengorganisir kelompok marginal dan rentan;

memfungsikan musyawarah Desa sebagai forum demokrasi bagi kelompok marginal dan rentan

dalam menyampaikan aspirasi;

memfungsikan Badan Permusyawaratan Desa sebagai unsur pemerintahan Desa yang dituju oleh

kelompok marginal dan rentan dalam menyampaikan aspirasi;

memastikan adanya kewenangan Desa memuat urusan-urusan yang dibutuhkan oleh kelompok

marginal dan rentan dalam memenuhi hak dan kepentingannya;

memastikan adanya peraturan Desa yang memberikan kepastian hukum di Desa bagi kelompok

marginal dan rentan dalam memenuhi hak dan kepentingannya;

memastikan warga Desa mampu memilih kepala Desa dan/atau anggota BPD yang berpihak

kepada kelompok marginal dan rentan (Gerakan Swadaya Politik Rakyat); dan

menyelenggarakan kaderisasi Desa bagi warga Desa termasuk kepala Desa, perangkat Desa dan

anggota BPD menjadi bagian aktif dari kader-kader Desa Inklusif.

JALAN DEMOKRASI : YANG UTAMA ADALAH POLITIK DAN KEPEMERINTAHAN

Pendalaman Demokrasi PancasilaSila ke-4 : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

Page 6: Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa …

Penyelenggaraan Desa Inklusif harus ditopang oleh upaya pendalaman pembangunan partisipatif yang secara teknis operasional

meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

memastikan setiap warga Desa, khususnya kelompok marginal dan rentan, untuk mampu hidup dan berpenghidupan secara

berkelanjutan dengan mendayagunakan secara mandiri beragam sumber daya pembangunan yang ada di keluarganya,

kelompoknya, komunitasnya, maupun Desanya;

memastikan sumber daya pembangunan yang ada di Desa yaitu sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya

sosial-budaya, sumber daya fisik/infrastruktur, dan sumber daya finansial dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya mewujudkan

kesejahteraan warga Desa khususnya kesejahteraan kelompok marginal dan rentan;

memastikan warga Desa khususnya kelompok marginal dan rentan mampu berpartisipasi aktif di dalam tahapan

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan Desa;

memastikan adanya satu peta dan satu data tentang sumber daya pembangunan Desa, masalah pembangunan Desa

maupun hasil-hasil pembangunan Desa yang berkaitan dengan pemenuhan hak dan kepentingan kelompok marginal dan

rentan;

memastikan warga Desa agar memiliki arah kebijakan perencanaan pembangunan Desa;

memastikan adanya arah kebijakan perencanaan pembangunan Desa yang difokuskan kepada upaya pemenuhan hak dan

kepentingan kelompok marginal dan rentan;

memastikan adanya perlindungan terhadap upaya pemenuhan hak dan kepentingan kelompok marginal dan rentan melalui

penerapan akuntabilitas sosial yang mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

pembentukan dan pengembangan sistem informasi Desa yang dikelola secara partisipatoris;

pemantauan perencanaan dan pembangunan Desa yang dilakukan secara aktif oleh warga Desa;

penanganan masalah pembangunan Desa terkait pemenuhan hak dan kepentingan kelompok marginal dan rentan yang

dilakukan secara mandiri oleh Desa;

pendayagunaan paralegal dan/atau kader Desa untuk mengadvokasi pemenuhan hak-hak warga Desa yang menjadi

bagian dari kelompok marginal dan rentan.

JALAN PEMBANGUNAN : DIGITALISASI PEMBANGUNAN DESA

Page 7: Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa …

PENGGERAK DESA INKLUSIF

Gerak dan dinamika hubungan timbal balik antara tata kelola pemerintahan Desa dengan tata kelola pembangunan Desa sangat ditentukan oleh partisipasi warga Desa. Kunci keberhasilan penyelenggaraan Desa Inklusif justru terletak pada terciptanya kemandirian dan kebebasan warga Desa khususnya kelompok marginal dan rentan dalam berjuang mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya.

Partisipasi warga Desa, khususnya kelompok marginal dan rentan, mensyaratkan adanya kader-kader Desa. Yang dimaksud dengan Kader Desa adalah pemimpin Desa dan/atau warga Desa yang memiliki kepedulian dan keberpihakan serta dukungan dan keterlibatan diri secara langsung untuk menjadi motor penggerak penyelenggaraan Desa.

Penyelenggaraan Desa Inklusif yang digerakkan oleh partisipasi masyarakat pada hakikatnya berada pada wilayah lokal Desa. Akan tetapi, jikalau ketidakberdayaan kelompok marginal dan rentan disebabkan terhambatnya akses terhadap beragam sumberdaya pembangunan, maka penyelenggaraan Desa Inklusif akan menghadapi kendala yang cukup berarti. Misalnya, warga Desa yang sangat miskin, perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga, buruh tani tanpa lahan, anggota masyarakat adat mungkin saja tidak mampu menolong diri mereka sendiri. Mereka membutuhkan dukungan dari para pemangku kepentingan lainnya yang berasal dari luar Desa untuk menjadi penggerak Desa Inklusif. Misalnya: lembaga swadaya masyarakat (LSM), perguruan tinggi, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, dan/atau perusahaan/CSR.

KUNCI UTAMA: NEGARA HADIR

Page 8: Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa …

PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN SISTEM AKUNTABILITAS SOSIAL1. PENGEMBANGAN KAPASITAS LITERASI DESA

Yang dimaksud dengan Literasi Desa adalah kapasitas anggota masyarakat Desa dalam mengolah

dan memahami informasi saat melakukan tindakan pembacaan, perbincangan maupun penulisan

tentang Desa yang diperoleh dari keterlibatan langsung setiap warga Desa dalam penyelenggaraan

Desa. Kelompok marginal dan rentan difasilitasi kapasitas literasinya melalui pembelajaran

langsung (sekolah Desa) maupun platform digital (Akademi Desa 4.0).

2. PENERAPAN AKUNTABILITAS SOSIAL

Akuntabilitas sosial dapat dimaknai sebagai dorongan, keterlibatan, hingga kontrol masyarakat di

tingkat Desa untuk memastikan pelaksanaan program pembangunan dan anggaran desa lebih

terukur dan bisa dipertanggungjawabkan berdasarkan indikator yang telah dirumuskan. Ukuran

program dan anggaran yang dimaksud merupakan kesesuaian antara masukan, keluaran, hasil,

penerima manfaat, dan dampak setiap program yang dijalankan oleh pemerintah Desa. BPD sebagai

representasi perwakilan warga desa, dapat menjadi kanal implementasi akuntabilitas sosial di Desa.

3. PENGUATAN NILAI-NILAI INKLUSI SOSIAL

Penerapan nilai-nilai inklusi sosial dalam penyelenggaraan Desa : keterbukaan, keramahan,

kesetaraan, toleransi, sikap saling menghargai dan kesukarelaan untuk merangkul setiap perbedaan

hendaknya kita hadirkan secara terus menerus dalam kehidupan sehari-hari warga Desa sehingga

menjadi adat dan budaya Desa. Penguatan nilai-nilai inklusi sosial di Desa membuka peluang

kelompok marginal dan kelompok rentan lainnya berpartisipasi dalam pembanguan Desa.

Page 9: Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa …

DESA INKLUSIF

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, ANAK, MANULA, WARGA DISABILITAS, KELOMPOK MARGINAL DAN KAUM MISKIN

LITERASI DESA (SEKOLAH LAPANG DAN PERPUSTAKAAN DESA)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS ADAT DAN BUDAYA (PEMAJUAN KEBUDAYAAN

DESA, PELEMBAGAAN PANCASILA DI DESA, REVOLUASI MENTAL, DAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT ADAT)

PEMBANGUNAN PARTISIPATIF UNTUK PELAYANAN SOSIAL DASAR

(DIGITALISASI PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DESA/ADOPSI E-HDW)

AKUNTABILITAS SOSIAL DI DESA (PEMANTAUAN BERBASIS

KOMUNITAS, SEKOLAH ANGGARAN DESA, SISTEM INFORMASI DESA, JARING PEWARTA DESA & DESA

CERDAS INFORMASI)

DESA DAMAI BERKEADILAN

DESAIN FASILITASI DESA INKLUSIF

Page 10: Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa …

PENGEMBANGAN DESA PERCONTOHAN SEBAGAI RUANG PEMBELAJARAN (SEKOLAH LAPANG) BERBASIS PLATFORM DIGITAL (AKADEMI DESA 4.0., GO DESA, DAN DESA SMART).

PEMDA KAB/KOTA

Pemerintah Pusat (K/L) menyusun Regulasi dan Platform Pemerintah Provinsi mengembangkan kapasitas Pemda Kab/Kota Pemda Kab/Kota dengan dibantu Pendamping Profesional dan/atau OMS menyusun Panduan Desa Model/Sekolah

Lapang, Modul Pelatihan, Bahan Bacaan serta mengelola kegiatan Pengembangan Desa Percontohan/Sekolah Lapang

PendampingProfesional

Pihak Ketiga

Desa Percontohan/ Sekolah Lapang

Desa Percontohan/ Sekolah Lapang

KADER DESA, POKMAS, PEMDES, BPD DLL (studibanding, kursus, belajardg praktek)

K/L

PEMPROV

STRATEGI IMPLEMENTASI FASILITASI DESA INKLUSIF

Page 11: Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa …

Penilaian Mandiri Kinerja Desa Inklusif

1. dibentuk Panitia Kerja untuk melakukan penilaian kinerja Desa Inklusif secara mandiri;

2. setiap indikator kinerja utama harus dapat diukur;

3. data-data yang dipakai untuk mengukur kinerja Desa Inklusif bersifat objektif berdasarkan bukti-bukti

nyata yang dapat dipertanggungjawabkan;

4. warga Desa termasuk kelompok marginal dan rentan dapat memberikan masukan dan saran

kepada Panitia Kerja berdasarkan hasil pemantauannya tentang kinerja Desa Inklusif;

5. Panitia Kerja dapat melakukan wawancara dengan warga Desa untuk memastikan data-data

kinerja Desa Inklusif dapat dipertanggungjawabkan;

6. kegiatan penilaian mandiri kinerja Desa Inklusif dilaksanakan oleh Panitia Kerja yang dibentuk

oleh kepala Desa bersama BPD;

7. proses penilaian mandiri Desa Inklusif terbuka untuk dipantau oleh BPD bersama-sama dengan

warga Desa termasuk kelompok marginal dan rentan;

8. rancangan hasil penilaian mandiri Desa Inklusif disebar luaskan kepada warga Desa;

9. dalam hal kelompok marginal dan rentan berkeberatan dengan hasil penilaian kinerja Desa

Inklusif, BPD berhak menyelenggarakan musyawarah Desa untuk membahas dan menyepakati

penilaian kinerja dimaksud;

10.kepala Desa menetapkan hasil penilaian Desa Inklusif yang telah diterima BPD dan sebagian

terbesar warga Desatermasuk kelompok marginal dan rentan.

Page 12: Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa …

KATEGORI PENILAIAN KINERJA DESA INKLUSIF

LOKASI PERCONTOHAN DESA INKLUSIFDesa Inklusif yang kategori kinerjanya Mentor, dapat menjadi lokasi percontohan Desa Inklusif.

SEKOLAH LAPANG DI DESA LOKASI PERCONTOHAN Model Desa Inklusif merupakan sekolah lapang bagi Desa-Desa lainnya yang akan mengadopsi dan mengadaptasikanpengalaman penerapan inklusi sosial. Pembelajaran di sekolah lapang dapat dilakukan cara: 1. praktik perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan Desa yang inklusif menjadi sarana

pembelajaran melalui secara langsung; 2. bahan pembelajaran/pelatihan berbasis dari pengalaman-pengalaman yang konkret dan menyejarah; 3. bahan pembelajarannya bersifat praktis dan tepat guna sehingga dapat langsung dimanfaatkan; dan4. kurikulum pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan nyata yang ada di Desa-Desa yang akan melakukan adopsi

dan adaptasi Desa Inklusif.

Jumlah Nilai

Kinerja Desa Inklusif

Kategori Penilaian

Kinerja Desa Inklusif

76 - 100 Mentor

51 - 75 Utama

26 - 50 Madya

0 - 25 Pemula

Page 13: Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa …

Menyerap IlmuPraktek

PembentukanPercontohandan ReplikasiDesa Inklusif

REPLIKASI DESA MODEL

• Perempuan dan

anak

• Manula

• Warga disabilitas

• Masyarakat adat

• Warga minoritas

• Warga miskin

• Kelompok Marginal

SASARAN

• Social analysis

• Social inclusion

• Social accountability

• Sustainable livelihood

approach (SLA)

• Community driven

development (CDD)

• Integrated rural

development

• Asset based development

• Fasilitasi ketahanan keluarga

• Fasilitasi pengembangan

kapasitas literasi Desa,

• Fasilitasi pemberdayaan

masyarakat Desa berbasis

adat dan budaya,

• Fasilitasi pembangunan

partisipatif melalui

pembangunan Desa terpadu

berbasis aset

• Fasilitasi akuntabilitas sosial

dalam pendayagunaan

keuangan dan aset Desa

• Fasilitasi penegakan

supremasi hukum di Desa

PENDEKATAN

PEMBANGUNANMODEL FASILITASI

Praktek di Desa

NON DESA

PERCONTOHAN

AD

OP

SI

AD

AP

TA

SI

REPLIKASI DESA INKLUSIF BERBASIS PALTFORM DIGITAL (AKADEMI DESA 4.0., GO DESA, DESA SMART

DESA

PERCONTOHAN

Page 14: Peran Kementerian Desa dan PDTT dalam Replikasi Desa …

Sumber foto : www.wwf.or.id

TERIMA KASIH