IMPLEMENTASI PERMENDESA PDTT NO. 6 TAHUN 2020 …
Transcript of IMPLEMENTASI PERMENDESA PDTT NO. 6 TAHUN 2020 …
IMPLEMENTASI PERMENDESA PDTT NO. 6 TAHUN 2020 TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA
(PELAKSANAAN BLT DI DESA TALANG DUKU KEC. TAMAN RAJO KAB. MUARO JAMBI)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Ilmu Syariah
Oleh:
AULIYANA SARI
NIM: 105170411
Pembimbing :
Dr. Yuliatin, S.Ag., M.H.I
Khairun Najib, S.Sos., M.I.P
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH
UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
i
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata (S1) di Fakultas
Syariah UIN STS Jambi.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN STS Jambi.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN STS Jambi.
Jambi, Mei 2021
AULIYANA SARI 105170411
ii
Pembimbing I : Dr. Yuliatin, S.Ag.,M.H.I Pembimbing II : Khairun Najib, S.Sos.,M.I.P Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi Jl. Jambi-Muara
Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren Jaluko Kab. Muaro Jambi 31346 Telp. (0741) 584118-583183
Jambi, Mei 2021
Kepada Yth. Bapak Dekan Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Di- Jambi
PERSETUJUAN PEMBIMBING Assalamua’alaikum wr.wb Setelah membaca dan mengadakan perrbaikan seperlunya, maka skripsi saudara Auliyana Sari NIM : 105170411 yang berjudul “Implementasi Penyaluran Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi” telah disetujui dan didapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat – syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Prodi Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa. Wassalamua’alaikum wr.wb
Pembimbing I
Dr. Yuliatin, S.Ag.,M.H.I NIP. 19740718 200003 2 002
Pembimbing II
Khairun Najib, S.Sos.,M.I.P NIDN. 2011118803
iii
iv
MOTTO
ن ولا تفسدوا فى قریب م حھا وٱدعوه خوفا وطمعا إن رحمت ٱللہ ٱلأرض بعد إصل ٱلمحسنین
Artinya : “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah
(Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepada-nya dengan rasa takut
(tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya
rahmat allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.
(Q.S. Al-A’raf : 56).1
1 Q.S Al-A’raf/ 7:56
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah kupanjatkan Kepada Allah SWT yang telah
memberikan kemudahan, kelancaran dan kesehatan untukku
menyelesaikan tugas akhir ini. Tak henti-hentinya untuk bersyukur atas
nikmat yang telah diberikan Nya.
Teruntuk orang tuaku ibu siti zainab yang sangat amat kucintai dan
kusayangi, kupersembahkan karya kecil ini untuk kalian, terimakasih atas
semua yang kalian berikan, terimakasih untuk kasih sayang dan cinta yang
kalian beri untukku, selalu memberikan yang terbaik untukku,
membimbingku menjadi anak yang baik, yang tiada henti memberikan doa
untukku.
Untuk abangku A. Ravik terimakasih untuk segala bantuannyabaik
moril maupun materi terimakasih untuk semangat dan suportnya, Abanag-
abang ku Fahmi, Fadli, Muslimin, Kakak Iparku Yulli Astuti, Marfuah,
dan Salmi terimakasih ku ucapkan atas semua yang kalian berikan
untukku.
Dan tak luput ku ucapkan terimakasih untuk teman seperjuanganku
Egi Fitriyani, Dewi Febriani, Novila Tesa Mawarni, Fujambi, Anjelina,
Triwidarsi, Siti Syolikhah yang selalu membantu dari awal masuk kuliah
hingga sekarang.
vi
Terimakasih yang sebesar-besarnya ku ucapkan, hanya sebuah
karya kecil dan untaian kata-kata ini yang dapat kupersembahkan kepada
kalian semua.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah kemiskinan. Pemerintah
mengeluarkan Kebijakan salah satunya adalah Program BLT untuk
mendukung penyaluran bantuan tersebut maka dikeluarkanlah Peraturan
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 6
Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa, program BLT ini
diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran KPM dalam pemenuhan
kebutuhan pokok. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif
dengan pendekatan analisis kebijakan dengan metode pengumpulan data
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan pada penyaluran program BLT ini telah berjalan dengan
cukup baik namun dalam implementasinya belum berjalan dengan baik.
Untuk mendukung pelaksanaan program BLT di tahun selanjutnya agar
terlaksana sesuai dengan tujuan dan kebijakan pemerintah menjadi lebih
optimal.
Kata kunci: Kebijakan, Implementasi Kebijakan
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa pula
iringan shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW.
Skripsi ini diberi judul “Implementasi Penyaluran Program Bantuan
Langsung Tunai di Desa Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi.”
Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih
kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama
sekali kepada Yang Terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph.D, sebagai Rektor UIN STS
Jambi.
2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag., M.H, sebagai Dekan Fakultas Syariah UIN STS
Jambi.
3. Bapak Dr. Agus Salim, M.A., MIR sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik.
4. Bapak Dr. Ruslan Abd Gani, S.H., M.H, sebagai Wakil Dekan Bidang
Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan.
5. Bapak Dr. H. Ishaq, S.H., M.Hum, sebagai Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama di Lingkungan UIN STS Jambi.
ix
6. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP.M.Si dan Bapak Yudi Armansyah,
S.Th.I.,M.Hum, sebagai Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Pemerintahan.
7. Ibu Dr. Yuliatin, S.Ag.,M.H.I selaku Pembimbing I dan Bapak Khairun
Najib, S.Sos.,M.I.P selaku Pembimbing II.
8. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen, seluruh Karyawan/Karyawati Fakultas
Syariah UIN STS Jambi, dan Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
skripsi ini, yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.
Di samping itu penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan Kritik dan Saran pemikirannya demi perbaikan skripsi ini. Kepada
Allah SWT penulis memohon ampunan atas semua kesalahan yang ada didalam
skripsi ini, Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Jambi, Mei 2021
Penyusun
Auliyana Sari NIM. 105170411
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBARAN PERNYATAAN ..................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN .............................................................. iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 5
C. Batasan Masalah................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian ............................................................... 5
E. Kegunaan Penelitian........................................................... 6
F. Kerangka Teori................................................................... 7
G. Tinjauan Pustaka ................................................................ 15
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 21
B. Pendekatan Penelitian ........................................................ 21
C. Jenis Penelitian ................................................................... 22
xi
D. Sumber Data ....................................................................... 22
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 24
F. Analisis Data ...................................................................... 27
G. Sistematika Penulisan......................................................... 29
H. Jadwal Penelitian ................................................................ 30
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Desa Talang Duku.................................... 32
B. Letak Geografis Desa Talang Duku ................................... 35
C. Penduduk dan Keadaan Sosial Desa Talang Duku ........... 37
D. Visi, Misi dan Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Talang
Duku ................................................................................... 42
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Proses penyaluran program Bantuan Langsung Tunai di Desa
Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi
............................................................................................ 46
B. Kendala dalam penyaluran program Bantuan Langsung Tunai
di Desa Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi....................................................................... 51
C. Implementasi program Bantuan Langsung Tunai di Desa
Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi
............................................................................................ 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 65
xii
B. Saran ................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................
CURRICULUM VITAE ................................................................................
xiii
DAFTAR SINGKATAN
BLT DD : Bantuan Langsung Tunai Dana Desa
KPM : Keluarga Penerima Manfaat
DTKS : Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
BPD : Badan Permusyawaratan Daerah
KK : Kepala Keluarga
RT : Rukun Tetangga
PKH : Program Keluarga Harapan
BPNT : Bantuan Pangan Non Tunai
NIK : Nomor Induk Kependudukan
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Jumlah beberapa Penerima BLT Tahun 2020
Tabel 2 : Daftar Responden
Tabel 3 : Jadwal Penelitian
Tabel 4 : Orbitas/Jarak Antar Ibu Kota
Tabel 5 : Prasarana Umum yang Ada
Tabel 6 : Aset/Kekayaan Desa
Tabel 7 : Jumlah Penduduk Desa Talang Duku
Tabel 8 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 9 : Jumlah Penerima Bantuan Langsung Tunai yang Tidak
Tepat Sasaran
xv
Daftar Gambar
Gambar : Struktur Organisasi Pemerintah Desa Talang Duku
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kurun waktu 8 bulan terakhir, setelah diterapkannya
Permendesa PDTT Nomor 6 Tahun 2020 terkait Perubahan Permendesa
Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunan Dana Desa Tahun
2020, kemiskinan menjadi salah satu masalah yang belum terselesaikan
pemerintah.
Kemiskinan*merupakan salah satu isu*fundamental yang menjadi
perhatian pemerintah*suatu negara, isu kemiskinan merupakan*hal yang
mendasar. Di banyak negara*berkembang, kemiskinan*merupakan
gambaran*kehidupan, dan kemiskinan juga*merupakan salah satu
maasalah yang dihadapi*negara Indonesia.*Namun, sejauh ini
pemerintah*belum mampu*menangani atau*menyelesaikan*permasalahan
tersebut. Akibat situasi kemiskinan*yang semakin parah*di Indonesia dan
pesatnya*peningkatan*jumlah penduduk miskin*di Indonesia,
upaya*pemerintah untuk mengentaskan*kemiskinan menjadi*sangat
serius, bahkan menjadi salah*satu rencana prioritas*Pemerintah Provinsi
Jambi.1
Pemerintah*Indonesia telah melaksanakan*berbagai program
bantuan dan subsidi*sosial untuk mewujudkan*hak-hak dasar,
1 Risnandar, Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai di Berbagai Kota di
Indonesia, Vol.7,No.03, Mei-Agustus, Tahun 2018, hlm. 147
2
mengurangi beban hidup*dan meningkatkan kualitas*hiidup masyarakat
yang kurang*mampu. Berbagai bantuan sosial diberikan secara langsung
kepada individu, keluarga, kelompok dari masyarakat kurang mampu
melalui berbagai kementerian/lembaga pelaksana. Subsidi juga diberikan
langsung kepada keluarga atau kelompok masyarakat, salah satunya
adalah bantuan langsung tunai (BLT) yang digolongkan sebagai program
untuk masyarakat kurang mampu.
Dari 37672 jiwa jumlah Penduduk, yang terdaftar sebagai
Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa berjumlah
sebanyak 142 KPM. Oleh karena itu kelompok masyarakat miskin akan
mendapatkan Surat Keterangan dari desa yang berguna untuk
mencairkan dana blt dana desa ini. Oleh karena itu, dalam mendukung
penyaluran program bantuan langsung tunai maka dipandang perlu
melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi agar dalam
pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan konsepnya.
Ada banyak*sekali Kebijakan*pemerintah*dalam program
pengentasan kemiskinann*seperti Program Bantuan Langsung Tunai
(BLT), Program Bantuaan*Beras (Raskin), Prograam Keluarga Harapan
(PKH), Program Jamiinan Kesehatan*Masyarakat (Jamkesmas), dan
banyak program*lainnya.
Di Desa Talang Duku, mengenai Bantuan Langsung Tunai
menemukan beberapa masalah yang tidak sesuai dengan yang tertera
2 Dokumentasi Desa Talang Duku Tahun 2020
3
dalam Peraturan menteri desa, berbagai kesenjangan dalam
implementasinya seperti Data penerima BLT yang tidak tepat sasaran.
Peran Pelaksana Program Bantuan Langsung Tunai yang kurang efektif
dalam menjalankan program BLT, baik dari pelaksana tingkat kecamatan
maupun perangkat Desa Talang Duku. Kurangnya koordinasi antar
pelaksana yang menjadi faktor utama penghambat keberhasilan dari
implementasi BLT yang ditetapkan. Kasus-kasu penyelewengan bantuan
sosial BLT yang dilakukan oleh Pendamping maupun peserta sebenarnya
bisa dicegah dengan adanya pemantauan. Kegiatan monitoring
sebenarnya juga bisa dilakukan pengawasan oleh masyarakat disekitar
area kegiatan Program BLT.
Desa Talang Duku terdiri dari 18 RT dari 4 Dusun. Penerima
Bantuan Langsung Tunai terbagi menjadi dua Tahap.3 Tahap Pertama
berjumlah 138 KK, sedangkan Tahap Lanjutan berjumlah 253 KK. Dari
penerima BLT ini banyak yang masih belum tepat sasaran dan belum
efektif. Banyak dari mereka yang mendapatkan tidak sesuai dengan
keadaan ataupun pekerjaan mereka. Data itu dapat dilihat di tabel
dibawah ini:
3 Kantor Desa*Talang Duku*Kecamatan*Taman Rajo*Kabupaten*Muaro Jambi
4
Tabel 1
Jumlah penerima BLT Tahun 2020 Desa Talang Duku
No. RT Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
1. RT 01 13 KPM
2. RT 02 11 KPM
3. RT 03 5 KPM
4. RT 04 11 KPM
5. RT 05 4 KPM
6. RT 06 13 KPM
7. RT 07 4 KPM
8. RT 08 6 KPM
9. RT 09 4 KPM
10. RT 10 4 KPM
11. RT 11 5 KPM
12. RT 12 4 KPM
13. RT 13 12 KPM
14. RT 14 3 KPM
15. RT 15 8 KPM
16. RT 16 4 KPM
17. RT 17 11 KPM
18. RT 18 26 KPM
Jumlah 18 RT 147 KPM
Sumber Data: Dokumentasi Desa Talang Duku Tahun 20204
Berdasarkan pemaparan permasalahan di atas mengenai
Penyaluran Program Bantuan Langsung Tunai (BLT), sehingga penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Implementasi
Penyaluran Program Bantuan Langung Tunai di Desa Talang Duku
Kec. Taman Rajo Kab. Muaro Jambi”
4 Dokumentasi Desa Talang Duku Tahun 2020
5
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Proses*Penyaluran Program*Bantuan Langsung Tunai*di
Desa*Talang Duku Kec. Tamann Rajo Kab. Muaro*Jambi?
2. Apa Saja Kendala dalam Pelaksanaan Penyaluran*Program Bantuan
Langsung*Tunai Di Desa*Talang Duku Kec. Taman Rajo*Kab. Muaro
Jambi?
3. Bagaimana Implementasi*Penyaluran Bantuan*Langsung Tunai di Desa
Talang*Duku Kec. Tamaan Rajo Kab. Muaro*Jambi?
C. Batasan*Masalah
Agar*penelitian*ini tidak melebar*dan mengambang*serta tidak
menyimpang dari persoalan-persoalan yang dikaji dan memfokuskan pada
masalah yang berkaitan*dengan Implementasi*Penyaluran Program
Bantuan Langung Tunai yang khususnya beradaa di Desa*Talang
Duku*Kec. Taman Rajo Kab. Muaro Jambi serta kendala-kendala*yang
mendukung dan yang menghambat*keberhasilan pelaksanaan*program
BLT tahun*2020
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk*mengetahui*proses penyaluran program bantuuan langsung*tunai
di Desa*Talang Duku Kec. Taman*Rajo Kab. Muaro Jambi
6
2. Untuk mengetahui kendala dalam penyaluran program bantuan langsung
tunai di Desa*Talang Duku Kec. Taman*Rajo Kab. Muaro Jambi
3. Untuk mengetahui implementasi penyaluran program bantuan langsung
tunai di Desa*Talang Duku*Kec. Taman Rajo Kab. Muaro*Jambii
E. Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini, akan*memiliki kegunaan*bagi penulis maupun pem-
baca, adapun*kegunaan penulis tersebut:
1. Kegunaan*teoritis, Sebagai*salah satu komparasi*penelitian lanjutan
tentang peningkatan dan*pengembangan keiilmuan di bidang*ilmu
pemerintahan*khususnya pendalaman ilmu, pengalaman*dan ilmu me-
lalui penelitian ini, khususnya alokasi*program bantuan langsung tunai
(BLT)
2. Kegunaan*praktis;
a. Dapat membawa*manfaat bagi*peneliti, yaitu*memperkaya
ilmu yang*dimilikinya.
b. Hasil penelitian*ini diharapkan dapat*memberikan masukan
ilmiah khususnya*dalam bidang kebijakan*publik.
c. Berlaku*untuk semua*pihak yang berpartisipasi*dalam rencana
penyaluran*Bantuan Langsung*Tunai (BLT) di Desa Talang
Duku Kec. Taman*Rajo*Kab. Muaro Jambi, agar bisa*menjadi
masukan yang*berarti kedepannya.
7
3. Sebagai syarat dalam*menyelesaikan program*strata satu (S1) Dalam
Ilmu*Pemerintahan di Fakultas*Syariah UIN*STS*JAMBI
F. Kerangka*Teori
Teori merupakan*serangkaiian pernyataan sistematik*yang bersifat
abstrak tentang*subjek tertentu. Subjek itu*dapat berupa pemikiran, pen-
dapat, nilai-nilai, norma*norma, prantara-prantara*sosial, peristiwa-
peristira, serta perilaku*manusia. Kerangka teori*diperlukan dalam jenis
penelitian*kelapangan (field research) dan jenis*peneltian (library re-
sear3ch)5
1. Teori Kebijakan
William N. Duun mengemukakan bahwa dalam pelaksanaan
evaluasi akan menghasilkan tuntutan-tuntutan yang bersifat evaluasi,
evaluasi kebijakan tersebut bukan hanya mengenai fakta dan aksi akan
tetapi lebih kepada nilai nilai terhadap kebijakan publik6 dan William
N. Duun dalam pasolong mengatakan bahwa “ Kebijakan publik adalah
suatu rangkaian pilihan-pilihan pada bidang-bidang yang menyangkut
tugas pemerintah, seperti pertahanan keamanan, energi, kesehatan,
pendidikan, kesejahteraan masyarakat, kriminalitas, dan lain-lain.”7
5 Sayuti Una, “Pendoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi)”, Jambi: Syariah Press, 2014,
hal.25
6William N. Dunn, Pengantar analisis kebijaka publik, (Gadjah mada university
press.2003 ),hlm. 89
7William N. Dunn, Pengantar analisis kebijaka publik, (Gadjah mada university
press.2003 ),hlm. 101.
8
Kebijakan secara umum menurut Said Zainal Abidin dapat dibedakan
dalam tiga tingkatan:
a) Kebijakan Umum
Kebijakan umum yaitu kebijakan yang menjadi pedoman atau
petunjuk pelaksanaan baik yang bersifat positif ataupun yang bersifat
negative yang meliputi keseluruhan wilayah instansi yang
bersangkutan.
b) Kebijakan Pelaksanaan
Kebijakan Pelaksanaan yaitu kebijakan yang menjabarkan kebijakan
umum, untuk tingkat pusat, peraturan pemerintah tentang
pelaksanaan suatu undang-undang.
c) Kebijakan Teknis
Kebijakan Teknis yaitu kebijakan operasional yang dibawah
kebijakan pelaksanaan.8
2. Implementasi*Kebijakan
Van Meter*dan Van*Horn, Mendefinisikan implementasi*kebijakan
publik sebagai tindakan dalaam keputusan*sebelumnya. Tindakan
tersebut mencakup*upaya untuk mengubah*keputusan menjadi
tindakan*operasional dalam*jangka waktu tertentu, serta*menunjukkan
upaya untuk*mencapai perubahan besar*yang ditentukan oleh
8Said Zainal Abidin, Kebijakan Publik, (Gadjah mada university press.2003 ),hlm. 57.
9
organisasi*publik sebagai tanggapan*atas keputusan kebijakan. Raih
tujuan*yang telah ditetapkan.9
Menurut Daniel A. Mazmania*dan Paul Sabatier: Proses
implementasi*adalah memahami apa*yang sebenarnya terjadi
setelah*mengumumkan suatu*rencana efektif atau*merumuskan
suatu*rencana, inilah fokus*pelaksanaan kebiijakan, yaitu*melalui
kebijakan nasional. Peristiwa*dan kegiatan yang terjadi*setelah
pedoman mencakup*upaya untuk mengelolanya*dan konsekuensi /
dampak aktual*pada masyarakat*atau peristiwa.
Teori*George*C.*Edward*III berpendapat bahwa implementasi
kebijakan dipengaruhi oleh empat variabel, yaitu:
a. Komunikasi, yaitu keberhasilan*implementasi suatu*kebijakan,
menuntut*pelaksana mengetahui*apa yang harus*dilakukan*dan di
mana maksud*dan tujuan kebijakan*harus dikomunikasikan.
b. Sumber*daya, meskipun isi*kebijakan telah*dikomunikasikan
secara jelas*dan konsisten, namun*jika pelaksana kekurangan
sumber daya*untuk melaksanakan*kebijakan, pelaksanaaannya
tidak*akan efektif. Sumber*daya tersebut dapat*berupa sumber
daya*manusia, seperti*kemampuan pelaksana*dan sumber*daya
keuangan.
c. Karakter*adalah karakteristik yang dimiliki*oleh pelaksana,
seperti*komitmen, kejujuran, dan sifat*demokratis. Jika pelaksana
9 Rifkah*S*Akibu. “Implementasi*Kebijakan*Pengelolaan*Danau*Limboto”.
Jurnal*Dialektika Volume*2, No 1, Februari*2017. Hlm*181
10
memilikii temperamen*yang baik, maka pelaksana*dapat
melaksanakan*kebijakan yang diinginkan*oleh pembuat kebijakan.
Jika pelaksana*memiliki sikap atau*pandangan yang*berbeda
terhadap pengambil*kebijakan, maka*proses impleementasi
kebijakan*juga menjadi*tidak efektif.
d. Struktur*Birokrasi, Struktur*organisasi yang*bertanggung jawab
atas implementasi*kebijakan memiliki*pengaruh yang signifikan
terhadap*implementasi kebijakan. Berbagai*aspek struktur
organisasii adalah Standar Oprating*Procedure (SOP) dan
fragmentasi. Struktur*organisasi yang terlalu*panjang akan
memperlemah pengawasan*dan menimbulkan*birokrasi, yaitu
prosedur*birokrasi yang rumit, membuat*kegiatan
organisasi*menjadi tidak fleksibel.10
Menurut Chiff*JO Udaji, seorang ahlii dari*Nigeria,
mengatakan bahwa kebijakan*publik diartikan*sebagai "suatu
rencana*tindakan yang disetujui*untuk suatu masalah*tertentu atau
sekelompok*masalah terkait yang mempengaruhi*seluruh
masyarakat".
Amara*Raksasataya*meyakini bahwa "kebijakan*publik
adalah*strategi yang bertujuan*untuk mencapai tujuan". Oleh
karena*itu strategi mengandung*3 unsur yaitu:
a) Identifikasi*dari tujuan*yang ingin*dicapai;
10 Rifkah*S. Akibu “Implementasi*Kebijakan*Pengelolaan*Danau*Limboto “
Jurnal*Dialektika Volume*2,Nomor 1, Februari*2017 Hal*181
11
b) Taktik atau*strategi darii berbagai*langkah untuk mencapai
tujuan*yang diinginkan;
c) Penyediaan*berbagai*input*untuk*memungkiinkan*pelaksanaan
*secara nyata*dari taktik atau strategi.
Haniah*Harsono*Pikirkan*implementasi*sebagai*proses*transfo
rmasi*kegiatan dari politik*ke administrasi ke*tindakan
kebijakan. Kembangkan kebijakan*untuk meningkatkan*rencana.
Sementara itu, Guntur Setiawan berkeyakinan*bahwa
implementasi merupakan*perpanjangan dari kegiatan yang
dapat*saling menyesuaikan*proses interaksi*antara tujuan dan
tindakan*untuk mencapai*tujuan, serta membutuhkan*jaringan
pelaksana dan birokrasi yang*efektif.
Menurut*Wahab, pelaksanaan perencanaan*merupakan
aspek penting*dari keseluruhan proses*perencanaan.
Pelaksanaan*rencana tidak hanya terkait*dengan mekanisme
transformasi*keputusan politik menjadi prosedur rutin*melalui
jalur birokrasi, tetapi juga*melibatkan lebih banyak.
Hal ini menyangkut isu konflik, pengambil keputusan
perencanaan dan pengambil keputusan, is juga mengatakan bahwa
implementasi melibatkan banyak organisasi pemerintahan,
sebenarnya dapat dilihat dari 3 (tiga) perspektif:
12
1. Pemprakarsa*kebijakan/pembuat*kebijakan (the center atau
pusat);
2. Pejabat-pejabat*pelaksana di*lapangan (the periphery);
3. Aktor-aktor*perorangan diluar badan-badan*pemerintah
kepaada siapa*program program*itu diwujudkan*yakni
kelompok-kelompok sasaran.11
Menurut Ripley & Franklin*ada dua hal yang*menjadi fokus
perhatian dalam*implementasi, Yaitu Compliance*dan What”s
Happening (apa yang terjadi). Kepatuhan*mengacu pada*apakah
pelaksana mematuhi*prosedur atau standar*yang ditetapkan.
Pada*saat yang sama, untuk "apa yang terjadi",
pertanyaannya*adalah bagaimana*proses implementasi*dilakukan,
hambatan apa*yang muncul, apa yang*dicapai, mengapa, dll. Oleh
karena itu, pelaksanaan*rencana tidak terbatas*pada tindakan /
perilaku birokrasi yang bertanggung*jawab atas
pelaksanaan*rencana tersebut, tetapi juga tidak*terbatas pada
jejaring*sosial politik dan ekonomi*yang mempengaruhi*semua
pihak*yang terlibat, dan*pada akhirnya akan menimbulkan
dampak*yang tidak diharapkan. Dari*beberapa definisi di atas dapat
dipahami*bahwa pelaksanaan bukan*hanya kegiatan dan tindakan
yang*direncanakan, tetapi juga*pelaksanaan adalah kegiatan yang
direncanakan*dan dilaksanakan secara*matang sesuai dengan norma
11 Wahab,*Abdul,*1991. Analisis*Kebijakan
dari*Formula*Keimplementasian*Kebijakan Negara, (Jakarta : Bumi*Aksara, 1991), hlm.*45
13
acuan dan pedoman*tertentu untuk*mencapai*tujuan kegiatan
yang*direncanakan.
Menurut Wiliam N. Dunn implementasi kebijakan akan
dilaksanakan sesuai dengan policy statement saja. Akan tetapi
keberhasilan dinilai setelah policy statement tersebut di
implementasikan meskipun suatu policy statemen sangat ideal, akan
tetapi dapat juga gagal mencapai tujuannya karena kesalahan dalam
implementasi. Terkait dengan implementasi kebijakan, paling tidak
empat elemen untuk di cermati yakni: siapa pelaksana kebijakan,
hakekat dari proses administratif, kepatuhan pada kebijakan dan
dampak dari proses implementasinya. Keempat tahapan tersebut
tentu saja berkaitan dengan aktor yang terlibat atau bersinggungan
dengan proses implementasi kebijakan tersebut baik itu sebagai
implementornya maupun elemen masyarakat yang menjadi objek
kebijakan.12
Rangkaian proses untuk melakukan penilaian dari suatu
kebijakan tentu baik yang sedang atau telah dilaksanakan. Evaluasi
dilakukan untuk menilai apakah suatu kebijakan akan dilanjutkan.
Paling tidak ada tiga elemen penting yang di pakai dalam
menganalisa kebijakan yakni : pertama, siapa yang memperoleh
akses terhadap input dan output kebijakan tersebut, kedua,
bagaimana reaksi terhadap kegiatan tersebut, ketiga, bagaimana
12William N. Dunn, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, (Gadjah Mada University
Press, 2003), hlm. 28.
14
kebijakan dapat merubah perilaku mereka. Kegiatan maupun
wewenang dari pemerintah daerah, namun seringkali banyak pihak
diluar pemerintah yang melakukan evaluasi terhadap suatu kebijakan
dengan berbagai alasan atau target yang ingin dicapai.13
3. Program Bantuan Langsung Tunai
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah melakukan perubahan Peraturan
Menteri Desa PDTT Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 menjadi Peraturan Menteri Desa
PDTT Nomor 6 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2020.
1. Dana Desa dapat digunakan untuk bantuan langsung tunai kepada
keluarga miskin di Desa;
2. Sasaran penerima BLT-Dana Desa adalah tentang keluarga miskin
non PKH atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang
kehilangan mata pencaharian, belum terdata (exclusion error), dan
mempunyai anggota k eluarga yang rentan sakit menahun/kronis.
3. Jangka waktu dan besaran pemberian BLT-Dana Desa
a. Masa penyaluran BLT-Dana Desa 3 (Tiga) bulan terhitung
sejak April 2020
13William N. Dunn, Pengantar analisis kebijaka publik, (Gadjah Mada University Press,
2003), hlm. 29.
15
b. Besaran BLT-Dana Desa per bulan: Rp 600.000,00 (enam
ratus ribu rupiah) per keluarga
4. Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan oleh:
a. Badan Permusyawaratan Desa (BPD);
b. Camat; dan
c. Inspektorat Kabupaten/Kota.
5. Penanggung Jawab penyaluran BLT-Dana Desa adalah kepala desa
6. Mekanisme Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDes) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku
G. Tinjauan*Pustaka
Kajian*pustaka adalah gambaran*hasil penelitian sebelumnya
(penelitian lain) yang*berkaitan denngan penelitian, dan*kajian tersebut
menyangkut*fokus atau topik*penelitian.
Dalam suatu penelitian tidak terlepas dari perolehan data melalui
referensi buku-buku atau literature studi kepustakaan ini dilakukan untuk
memenuhi atau mempelajari serta mengutip pendapat-pendapat dari para
ahli yang ada hubungannya dengan permasalahan yang diteliti.
Sepanjang penelitian, peneliti mengambil buku-buku, skripsi dan
tesis serta artikel yang berkaitan dengan implementasi penyaluran program
bantuan langsung tunai yang tidak tepat sasaran. Dari berbagai penelitian
yang telah ditelusuri yaitu.
16
Pertama Skripsi yang Berjudul “Evaluasi Program Bantuan
Langsung Tunai (BLT) di Kramatwatu”, yang ditulis oleh Mega Sustra
Dewi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Program Studi
Ilmu Administrasi Negara Universitas Sulthan Ageng Tirtayasa di Serang-
Banten. Penelitian skripsi ini berfokus pada Perbandingan Implemntasi,
yaitu dengan menggunakan teori Edwar III dan juga untuk mengetahui
tingkat ketepatan pelaksanaan program bantuan sosial yang telah
ditetapkan dalam peraturan.
Penelitian yang dilakukan oleh Mega Sustra Dewi memiliki judul
yang mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yang
membedakan penelitian yang peneliti lakukan sekarang adalah lokasi
penelitiannya. Penelitian yang dilakukan oleh Mega Sustra Dewi berlokasi
di Kramatwatu. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dalam
pelaksanaannya kebijakan tersebut belum berjalan secara optimal, masih
sangat banyak masyarakat yang menerima bantuan langsung tunai (BLT)
ini yang susah digapai jika ingin mengambilnya. Sedangkan lokasi
penelitian yang penulis lakukan berlokasi di Desa Talang Duku
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi. Oleh karena itu sampai
saat ini, belum ada peningkatan yang terjadi secara signifikan
Kedua, Penelitian yang ditemukan adalah penelitian yang berjudul
“Komplementaritas Program Bantuan Sosial Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Keluarga Penerima Manfaat Kajian Cepat Pada Daerah
17
Di Indonesia” oleh Ayu Diah Amalia.14 Mahasiswa studi Administrasi
Negara, Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik UIN Sunan Gunung Djati
tahun 2018. Dalam Penelitiannya ditemukan bahwa Penelitian ini
membahas tentang kemiskinan masih menjadi permasalahan sosial
terbesar di indonesia, pemerintah indonesia sekarang menargetkan angka
kemiskinan akan turun pada tahun 2019 mendatang.
Perbedaan penelitian yang dilakukan Ayu Diah Amalia dengan
penelitiannya yang akan dilakukan yaitu penelitian Ayu Diah Amalia lebih
memfokuskan kepada target angka kemiskinan yang akan turun pada
2019, sedangkan penelitian yang dilakukan yaitu fokusnya bagaimana
pemerintah menangani tingkat kemiskinan yang tidak reda reda turun
sedangkan sudah diberikan bantuan sosial yang berbagaimacam di
dalamnya.
Hasil penelitian tersebut masih banyak terdapat penduduk yang
merasa kebutuhan dasarnya belum/tidak terpenuhi, dengan alasan mereka
telah menerima kartu program, namun bantuan belum juga bisa di ambil
semenjak kartu itu sampai kepada meraka.
Ketiga, Penelitian yang ditemukan adalah penelitian yang berjudul
“Efektifitas Pelaksanaan Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
Penerima Manfaat Terhadap Kesejahteraan Keluarga Miskin Di
Kelurahan Glugur Kota Kecamatan Medan Barat” yang ditulis oleh Heri
14 Ayu Diah Amalia, Komplementaritas Program Bantuan Sosial Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Keluarga Penerima Manfaat Kajian Cepat Pada Daerah Di Indonesia, Program
Studi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati.
18
Gunawan15, mahasiswa dari program studi ilmu kesejahteraan sosial,
fakultas ilmu sosial dan politik Universitas Muhammadiyah Sumatra
Utara. Penelitian ini berfokus pada efektifitas pelaksanaan Program
Bantuan Pangan Non Tunai ( BPNT ) penerima manfaat terhadap
kesejahteraan keluarga miskin.
Perbedaan penelitian yang dilakukan Heri Gunawan dengan
penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian Heri Gunawan lebih
memfokuskan kepada efektifitas pelaksanaan program (BPNT) terhadap
keluarga miskin, sedangkan penelitian yang dilakukan di fokuskan
kebalikannya efektifitas yang tidak berjalan terhadap penerima bantuan
program (BPNT) terhadap kesejahteraan masyarakat miskin.
Namun, dapat dilihat dari kasat mata banyaknya permasalahan
bantuan sosial ini yang tidak tepat yaitu seperti orang yang mampu mereka
malahan mendapatkan bantuan sosial ini. ujar selaku masyarakat.
Keempat, Penelitian yang ditemukan adalah penelitian yang
berjudul “ Efektifitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di
Kota Bandar Lampung. Jurnal ini ditulis oleh Rohana Tiara dan
Mardiyanto16, mereka memaparkan serta mengukur efektivitas Program
Bantuan Sosial di Kota Bandar Lampung tahun 2018.
15 Heri Gunawan, Efektifitas Pelaksanaan Program Bantuan Pangan Non Tunai (Bpnt)
Penerima Manfaat Terhadap Kesejahteraan Keluarga Miskin Di Kelurahan Glugur Kota
Kecamatan Medan Barat, Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial Dan
Politik Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara.
16 Rohana Tiara,Mardiyanto, Efektifitas Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di
Kota Bandar Lampung,(skripsi : Universitas Bandar Lampung,2018)
19
Perbedaan penelitian Rohana Tiara dan Mardiyanto dengan
penelitian yang dilakukan yaitu dalam penelitiannya memfokuskan pada
efektitifitas bantuan sosial pada 2018, sedangkan penelitian yang
dilakukan difokuskan pada efektifitas yang terjadinya perbedaan kegunaan
terhadap bantuan- bantuan yang didapatkan.
Namun dalam hal ini meski sudah berjalannya efektivitas dari
pihak terkait, akan tetapi masih juga terjadinya perbedaan kegunaan, yaitu
dalam segi kegunaan uang yang diberikan yang tidak tepat sasaran.
NO Judul Masalah Hasil
Penelitiannya
1 Evaluasi Program
Bantuan Langsung
Tunai (BLT)
Banyaknya
masyarakat penerima
Bantuan Langsung
Tunai (BLT) yang
susah
digapai/diambil jika
ingin mengambil
insentifnya.
Banyaknya
Masyarakat
penerima yang
belum paham
dengan cara-cara
pengambilan uang
Bantuan Langsung
Tunai tersebut.
2 Komplementaritas
program bantuan
sosial dalam
pemenuhan
kebutuhan dasar
keluarga penerima
manfaat kajian cepat
pada daerah di
indonesia
Masalah kemiskinan
yang masih menjadi
permasalahan sosial
terbesar di indonesia
Pemerintah sudah
sangat kiat dalam
meningkatkan
penurunan angka
kemiskinan yang
tidak kunjung
turun, seperti sudah
memberikan
bantuan sosial yang
berbagai macam di
dalamnya termasuk
Program Bantuan
Langsung Tunai
3 Efektifitas
pelaksanaan bantuan
pangan Non tunai
(BNPT) Manfaat
terhadap
kesejahteraan
keluarga miskin
Belum tepat/ belum
sesuainya pemberian
bantuan bpnt
terhadap masyarakat
miskin
Masih banyaknya
permasalahan
bantuan sosial yang
tidak tepat yaitu
seperti orang yang
mampu mereka
justru juga
20
mendapatkan
bantuan sosial
untuk masyarakat
miskin
4 Efektifitas program
banguan pangan non
tunai (BPNT)
Pelaksanaan BPNT
yang hanya
memfokuskan
efektifitas program
Terjadinya
penyalahgunaan
terhadap bantuan-
bantuan yang
didapatkan yaitu
dalam segi
kegunaan uang
yang diberikan
yang tidak tepat
sasaran
21
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini tentang implementasi program penyaluran bantuan
langsung tunai di Desa Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi, tempat dilaksanakan penelitian ini adalah di Desa Talang
Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, yang mana
Kegiatan penelitian ini dimulai sejak di sahkannya penelitian, yaitu pada
Bulan Maret 2021. Tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan ini
rencananya akan dimulai dari tahap persiapan, observasi, wawancara,
dokumentasi sampai dengan penulisan laporan penelitian.
B. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian adalah metode yang digunakan untuk
mempelajari data dalam penelitian.17Metode penelitian yang digunakan
untuk mengumpulkan informasi sehingga peneliti dapat menemukan
jawaban atas permasalahan penelitiannya. Penelitian ini merupakan
penelitian Kebijakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu
penelitian yang mengedepankan data penelitian dengan berlandaskan pada
pengungkapan apa-apa yang dilayani oleh responden dari data yang
dikumpulkan berupa kata-kata, gambar.
17 S. Aminah, Roikan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif Ilmu Politik, (Jakarta :
Kencana, 2019), Hlm.65
22
Data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang diamati. Data yang dikumpulkan tersebut
berupa kata-kata hasil wawancara , dokumen pribadi, gambar, dan catatan
di lapangan.18
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif
yaitu untuk mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian
yang diteliti. Dalam hal pengungkapan data secara mendalam melalui
wawancara, observasi dan kajian dokumen terhadap apa yang dilakukan
para informan seperti bagaimana mekanisme penyaluran program bantuan
langsung tunai serta mengetahui apa kendala dalam penyaluran blt, dan
memantau KPM dalam pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai
yang diberikan. Dengan pendekatan tersebut agar dapat memudahkan
penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam mengetahui
penelitian ini tentang Implementasi Penyaluran Program Bantuan
Langsung Tunai di Desa Talang Duku Kecamatan Tamann Rajo
Kabupaten Muaro Jambi.
C. Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, jenis penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian kebijakan dengan pendekatan
kualitatif, sesuai dengan pengertian metode penelitian umum dapat
dikemukakan di sini bahwa, metode penelitian policy (metode penelitian
kebijakan) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan yang
18 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. (Bandung : Cv.
Alfabeta, 2018), Hlm.7
23
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan,
sehingga kebijakan menjadi efektif dan efisien.
Data yang diperoleh dari penelitian kebijakan itu adalah data yang valid,
reliabel, dan obyektif. Data tersebut setelah diolah menghasilkan beberapa
rekomendasi tindakan yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
perumusan kebijakan. Hasil penelitian kebijakan dapat memberikan
informasi tentang kebijakan kebijakan, bahan-bahan pertimbangan untuk
perumusan kebijakan. Selain itu, data hasil penelitian kebijakan berupa
informasi tentang implementasi kebijakan, hasil kebijakan, dan evaluasi
kebijakan.19 Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang
dan perilaku yang diamati.
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperlukan dalam penelitian, yang
diperoleh langsung dari sumbernya atau dari lokasi objek penelitian,
atau keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan.
Data primer akan diperoleh peneliti dari hasil wawancara dan
observasi, peneliti juga menggunakan data yang bersumber dari
Permendesa PDTT Nomor 6 Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan
informan dan responden dalam menghimpun data-data yang
dibutuhkan. Informan dalam penelitian ini adalah oorang yang diminta
19 Sugiyono, Metode Penelitian Kebijakan, (Bandung: Alfabeta, 2017), Hlm.23
24
memberikan keterangan tentang suatu fakta dan pendapat terkait
dengan pelaksanaan penyaluran program Bantuan Langsung Tunai
(BLT) di Desa Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data atau sejumlah jenis penelitian yang
diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber perantara.20 Data
ini diperoleh dengan cara mengutip dari sumber lain sehingga tidak
bersifat autentik, karena sudah diperoleh oleh tangan kedua, ketiga,
dan seterusnya. Data sekunder dalam penelitian ini adalah:
1) Sejarah singkat Desa Talang Duku
2) Letak Geografis Desa Talang Duku
3) Keadaan penduduk Desa Talang Duku
4) Visi dan Misi Desa Talang Duku
5) Struktur Organisasi Pemerintah Desa Talang Duku
D. Instrumen Pengumpulan Data
Teknik dan data merupakan langkah yang paling utama dalam
melakukan penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang
sesuai dengan fokus penelitian teknik, data adalah sebagai berikut:
20 Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Fakultas Syariah IAIN STS Jambi : Jambi,
2012), Hlm.45
25
1. Wawancara
wawancara yang digunakan sebagai teknik dan data peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang
harus diteliti, yang menggunakan pertanyaan lisan kepada subjek
penelitian.21 peneliti melakukan teknik melalui wawancara untuk
menemukan permasalahan yang harus di teliti dan dapat melihat
hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Adapun wawancara
yang akan diwawancarai adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Daftar Responden22
No. Responden
1. Kepala Bagian Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Muaro Jambi
2. Kepala Desa Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupat-
en Muaro Jambi
3. Kaur Umum Desa Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Ka-
bupaten Muaro Jambi
4. Ketua BPD Desa Talang Duku Kabupaten Muaro Jambi
5. Ketua RT Desa Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabu-
paten Muaro Jambi
6. Beberapa masyarakat Desa Talang Duku Kecamatan Taman
Rajo Kabupaten Muaro Jambi
2. Observasi
21 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D
(Bandung: ALFABETA, 2013), Hlm.194 22 Diolah oleh Peneliti
26
Observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di
antara yang terpenting adalah proses pemantauan dan ingatan.23
Dalam hal ini dilakukan dengan cara pemantauan langsung, hal ini
dilakukan secara pasti agar dapat melihat bagaimana implementasi
program Bantuan Langsung Tunai yang ada di Desa Talang Duku
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Menurut hartinis, “Dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal-hal atas variable yang berupa catatan,
transkip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan
sebagainya.24 Dokumentasi adalah data sekunder yang diperoleh
dari dokumen pemerintah, dan dokumen lainnya.25
Dalam hal ini dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen
atau arsip-arsip dari lembaga pemerintah yang diteliti.
Dokumentasi dalam peneliti sebagai sumber data karena dalam
banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk
menguji, menafsirkan, bahkan untuk mengamalkan. Analisis
dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber di
23 Ibid., Hlm.203 24 Hartinis Yamin, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan
Kuantitatif, Hlm.219 25 Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Fakultas Syariah IAIN STS Jambi : Jambi,
2012), Hlm.52
27
Kantor Desa Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi serta dokumen pendukung yang berhubungan dengan
penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke
dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun kedalam pola, memilih nama yang Penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dilaksanakan oleh diri sendiri dan orang lain.26
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis kualitatif, yaitu menganalisa data dengan cara menjelaskan
dalam bentuk kalimat logis. Sel analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis data versi Miles dan Huberman yang dikutip
oleh Sugiyono sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data-data penelitian dari sumber
26 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif An R&D
(Bandung: ALFABETA, 2013), Hlm.334
28
data (subyek maupun sampel penelitian). Pengumpulan data
merupakan suatu kewajiban, karena teknik pengumpulan data
ini nantinya digunakan sebagai dasar untuk menyusun
instrumen penelitian. Instrumen penelitian merupakan
seperangkat peralatan yang akan digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data-data penelitian (Kristanto, 2018).
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data yang diambil
dari hasil data yang diambil berkaitan tentang kendala dalam
penyaluran program bantuan langsung tunai yang tidak tepat
sasaran di Desa Talang Duku.
2. Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
diagram alur dan sejenisnya. Dengan melakukan penyajian data
maka memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dilaksanakan. Pada penelitian ini, peneliti melakukan penyajian
data dengan cara mendeskripsikan atau memaparkan hasil
temuan dalam wawancara dengan informan, dokumentasi, dan
menggunakan observasi teks yang bersifat naratif, tabel
maupun gambar.
29
Dalam penelitian ini data disajikan secara sistematis agar lebih
mudah memahami karya ilmiah tentang kendala dalam
penyaluran program bantuan langsung tunai yang tidak tepat
sasaran di Desa Talang Duku.
3. Kesimpulan
Langkah terakhir yaitu membuat kesimpulan dari data-data
yang terkumpul, sehingga dapat diambil langkah-langkah awal
untuk penelitian lanjutan dan mengecek kembali data-data asli
yang diperoleh. Kesimpulan dalam skripsi ini merupakan data
yang berhubungan dengan apa kendala dalam penyaluran
program bantuan langsung tunai yang tidak tepat sasaran di
Desa Talang Duku.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memahami pemahaman berurutan, pembahasan dalam
skripsi mempunyai sistematika sebagai berikut:
Pembahasan diawali dengan Bab I, Pendahuluan.
Bab ini pada hakikatnya menjadi pijakan bagi penulis skripsi. Bab ini
berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan dan penelitian yang digunakan, kerangka teori dan
tinjauan pustaka.
Kemudian pada Bab II, membahas tentang metode penelitian
dalam pembutan skripsi dengan sub-sub tempat dan waktu penelitian,
30
pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrumen dan sumber data,
analisis data sistematika dan jadwal penelitian. Untuk memudahkan
penulis dalam menggunakan waktu yang tepat maka dibuat jadwal
penelitian dalam sub-sub ini agar penelitian dalam bahasa ini selesai tepat
pada waktunya.
Dalam Bab III berisi tentang gambaran umum Desa Talang Duku
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi dan Perspektif Islam
tentang Bantuan Langsung Tunai.
Selanjutnya dalam Bab IV berisi tentang pembahasan dan hasil
penelitian.
Pembahasan ini diakhiri dengan Bab V yaitu bab penutup yang
terdiri dari kesimpulan dan saran-saran serta dilengkapi dengan daftar
pustaka, lampiran dan daftar riwayat hidup. Kesimpulan ditarik dari
pembuktian dan dari uraian yang telah ditulis sebelumnya dan berkaitan
erat dengan pokok masalah.
F. Jadwal Penelitian
Untuk memudahkan penelitian dalam melakukan penelitian dilapangan,
maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel 1
jadwal penelitian sebagai berikut :
Tahap Pertama : Meliputi kegiatan penyusunan proposal, seminar ,
instrumen penelitian dan permohonan izin riset.
31
Tahap Kedua : Meliputi pengumpulan data lapangan, analisis data
dan penyusunan data.
Tahap Ketiga : Meliputi penyusunan skripsi, perbaikan dan
penggandaan skripsi.
Tabel 3
Jadwal Penelitian
No
.
Kegiatan
Tahun 2021-2021
November Desember Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan
Judul
x
2. Pembuatan
Proposal
x
3. Perbaikan
Proposal
dan Semi-
nar
x
4. Surat Izin
Riset
x
5. Pengumpun
Data
x
6. Pengolahan
dan Analisis
Data
x
7. Pembuatan
Laporan
x
8. Bimbingan
dan Perbai-
kan
x
9. Agenda dan
Ujian
Skripsi
10. Perbaikan
dan Pen-
jilidan
32
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Desa Talang Duku
Desa Talang Duku adalah sebuah desa kecil yang terletak di
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, bahkan orang tua tidak
tahu tahun berapa Desa Talang Duku didirikan. Nyai (panggilan nenek)
sering bercerita bagaimana sebelum menjadi desa, Talang Duku adalah
dusun kecil yang terpencil, dan hanya sedikit orang yang disebut Dusun
Sungai Rengas.27
Konon dulu ada rombongan keluarga yang menggunakan perahu
kecil, mereka menggunakan perahu untuk berlayar, sampai di desa Sungai
rumah sebagai tempat kediaman mereka yang akhirnya menjadi sebuah
kampung yakni Sungai rengas.
Setelah beberapa kemudian , kira - kira tahun 1730 M datanglah 4
orang suami istri yang berasal dari Sarolangun Bangko ( SARKO ) yang
nama dusunnya Talang Duku, Mereka pindah dari sana dikarenakan
adanya perselisihan diantara keluarga yang sampai menjadi perkelahiaan ,
dan dalam perkelahian itu mereka saling menunjukan keahliannya masing
– masing dan berhubungmereka ini mempunyai ilmu sama - sama kuat,
akhirnya tidak ada yang tewas maka untuk menghindari agar perkelahiaan
itu tidak terulang lagi , diantaranya ada yang meningglakan kampung dan
ada yang merantau , maka sampailah di suatu tempat diseberang kampung
27 Dokumen Desa Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi
33
Sungai Rengas yaitu tempat di Pematang Raman dekat Sungai Tabro ,
setelah sampai disana mereka membuat suatu tempat tinggal ( rumah )
tetapi mereka disini mendapat serangan dari makluk halus. Setiap malam
rumah mereka diganggu digedor gedor dan lain sebagainya.
Oleh karena itu mereka pindah ketempat lain, yaitu dari sebelah ilir
sungai rengas kira-kira 3,5 km sebelah timur agak keutara tanah Raja yang
terdapat disana, juga ditempat ini mereka mengelami nasib yang sama
seperti pertama mereka datang , maka dari mereka tidak tahan dan
kemudian pindah lagi , kali ini mereka dekat sungai rengas mendekat kan
diri dengan orang - orang yang berada disana, mereka bergaul dengan
masyarakat yang ada disana.
Kemudian nama Talang Duku itu lebih disenangi dan sering
disebut dan akhirnya nama Talang Duku yang menjadi terkenal ,
sedangkan nama sungai rengas sekarang tetap masih ada, akan tetapi
hanya dikalangan tertentu saja yang masih menyebutnya.
Pada masa pemerintahan almahum Suharto. Talang Duku
merupakan salah satu tujuan Transmigrasi dari Pulau Jawa, sehingga
penduduk bertamabah. sekarang penduduk Talang Duku lebih kurang
5000 jiwa yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan etnis.
Talang Duku merupakan daerah industri. sekarang ada sekitar 15
perusahaan baik bersekala kecil hingga besar. perusahaan tersebut
bermacam macam mulai perusahaan batu bara, minyak sawit, sabun, kayu
dan lain2. Icon dari Talang Duku adalah Pelabuhan Kapal Air sehingga
34
nma jalan yang digunakan menuju adalah Jalan pelabuhan. Menurut tetua
masyarakat sebenar nya masvarakat talang duku merupakan Petani sawah
dan terkenal dengan Beras Talang Duku yang Enak di Jambi.
Akan tetapi itu hanya tinggal kenangan / cerita yang terjadi
berpuluh puluh tahun silam. Sekarang Talang Duku hanyalah sebuah desa
Industri yang dulu daerah persawahan , berubah menjadi daerah
perusahaan ( Industri ), Masyarakat Talang Duku Sudah terlena dengan
berdirinya berbagai perusahaan besar sehingga membuat membuat
masyarakat terbuai dan beralih dari masyarakat yang bertani menjadi
buruh di perusahaan. Cerita yang membangga kan tentang Talang Duku
sebagai pemasok beras terbaik sudah hilang tanpa bekas , kemajuan zaman
lah yang menyebabkan semua ini hilang dan membuat keadaan tersebut
makin parah adalah buruh yang dulu mengunakan warga lokal , sekarang
sudah beralih ke warga luar.
Sampai saat ini Desa Talang Duku telah mengalami pergantian
Kepala Desa sebanyak 7 kali :
1. Datuk Thalib
2. Datuk Sidik
3. Datuk Buhri
4. Datuk Asmadi Ali
5. Datuk Sofyan HS
6. Datuk H.Tarmizi
7. Sekarang Talang Duku di Pimpin oleh Datuk.Muslim S.Ag
35
B. Letak geografis Desa Talang Duku
Secara geografis Desa Talang Duku teletak di bagian Timur Kabupatan
Muaro Jambi dengan luas wilayah + 3.300 Km2 dan berada pada peringkat
1 ° 15 'Lintang Selatan sampai dengan 2 ° 20, Lintang Selatan dan di
antara 102 30, Bujur Timur Sampai dengan 104 ° Bujur Timur .dengan
batas wilayah sebagai berikut:
-Sebelah Utara berbatasan dengan Kemingking dalam, Muaro Jambi,
Tebat Patah
-Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Kunangan dan Kumpe
-Sebelah Barat berbatasan dengan desa Bakung (Niaso), Desa Baru
-Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pudak
Luas Wilayah Desa Talang Duku adalah yang terdiri dari:
a) Lahan Usaha: t 2.223Ha.
b) Tanah Pekarangan: t 1000 Ha.
c) Fasilitas Umum dan lain-lain: +77 Ha.
Keadaan Topografi Desa Talang Duku dilihat secara umum keadaan
merupakan daerah yang di aliri sungai Batanghari. Yang beriklim konflik
desa-desa lain di Kabupaten Muaro Jambi mempunyai iklim kemarau,
panca roba dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung
terhadap pola tanam pertanian yang ada di Desa.
36
Tabel 4
Orbitas/Jarak Antar Ibu Kota
Jarak (KM) Desa
Talang
Duku
Ibu Kota
Kecamatan
Ibu Kota
Kabupaten
Ibu Kota
Provinsi
Desa
Talang
Duku
0 5 40 6
Sumber Data: Dokumentasi Desa Talang Duku Tahun 2019
Tabel 5
Prasarana Umum Yang Ada
Jenis Prasarana Volume Kondisi
Jalan Kabupaten 2 Sedang
Jalan Desa 15 Rusak
Gedung SD 2 Kurang Lokal
Gedung Madrasah 2 Kurang Lokal
Pustu 1 Sedang
Posyandu Desa 1 Baik
Posyandu Dusun 3 Belum ada
MCK - Baik
Balai Desa/Kantor Desa 1 Baik
Sumber Data: Dokumentasi Desa Talang Duku Tahun 2019
Sesuai dengan wawancara peneliti dengan Ketua Rt 03:28
“Dana BLT tahap 2 ini memang dialokasikan untuk pembangunan
jalan di rt 03, kalau dana blt ini untuk masyarakat semua, nanti
desa kita tidak ada pembangunan”
Pernyataan diatas juga sejalan dengan kepala desa talang duku:29
28 Wawancara, Samsudin, Ketua RT 03 Desa Talang Duku, 3 Mei 2021 29 Wawancara, Muslim, S.Ag, Kepala Desa Talang Duku, 3 Mei 2021
37
“kondisi jalan desa sudah mulai membaik, karena dana blt itu
sedikit kami gunakan untuk memperbaiki jalan-jalan rusak di desa
talang duku ini”
Sesuai observasi yang penulis lakukan, kondisi jalan Desa Talang Duku
memang sudah membaik dari sebelumnya. Sebelumnya kondisi jalan di desa
talang duku banyak yang berlubang, sekarang dengan adanya dana Bantuan
Langsung Tunai ini, kepala desa talang duku menggunakan dana itu sebagian
untuk pembangunan jalan rusak di desa tersebut.
Tabel 6
Aset/Kekayaan Desa
Jenis Aset Volume Kondisi
Tanah TKD 2 Ha Tidak Produktif
Tanah Lokasi
Perkantoran
60 Tumbuk Dimanfaatkan
Tanah Lokasi TPU 7 Buah Dimanfaatkan
Tanah Lapangan Bola
Kaki
90 x 75 M Dimanfaatkan
Tenda Pesta - Dimanfaatkan
Sumber Data: Dokumentasi Desa Talang Duku Tahun 2019
C. Penduduk di Desa Talang Duku
Jumlah penduduk yang biasa menjadi modal dasar pembangunan sekaligus
menjadi beban pembangunan, jumlah penduduk desa Talang Duku adalah
3767 Jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga KK. Agar dapat menjadi dasar
pembangunan maka jumlah penduduk yang besar harus mengikuti kualitas
38
SDM yang tinggi. Penanganan kependudukan sangat penting sehingga
potensi yang dimiliki mampu menjadi pendorong dalam pembangunan,
khususnya pembanguna Desa Talang Duku. Berkaitan dengan
kependudukan, aspek yang penting antara lain jumlah penduduk,
kepadatan dan persebaran serta strukturnya.
Tabel 7
Jumlah Penduduk Desa Talang Duku30
Laki-Laki Perempuan Jumlah Total
1927 1840 3767
Jumlah penduduk Desa Talang Duku cenderung meningkat karena tingkat
kelahiran lebih besar dari kematian serta penduduk yang masuk lebih besar
dari penduduk yang keluar.
1. Keadaan Sosial
a) Sumber Daya Manusia
Sasaran akhir dari setiap pembangunan bermuara pada peningkatan
kualitas sumber daya manusia (SDM). SDM subyek dan sekaligus
obyek pembangunan, seluruh siklus kehidupan manusia, sejak
kandungan hingga akhir hayat. Oleh karena itu pembangunan
kualitas manusia harus menjadi perhatian penting. Pada saat ini
SDM di Desa Talang Duku cukup baik dibandingkan pada masa-
masa sebelumnya.
30 Dokumen Desa Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi
39
b) Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan kesejahteraan
pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan
tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat
kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya
ketrampilan kewirausahaan. Dan pada pekerja mendorong lapangan
pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan membantu program
pemerintah untuk membuka lapangan kerja baru guna mengatasi
pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam
pemikiran atau pola pikir individu, selain itu mudah menerima
informasi yang lebih maju.
Berikut tabel yang menunjukan tingkat rata-rata pendidikan warga
desa Talang Duku:
Tabel 8
Jumlah Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendidikan31
No. Keterangan Jumlah
1. Tamat SD 1008
2. Tamat SMP 914
3. Tamat SMA 446
4. Tamat Universitas/PT 139
5. Pelajar SD 350
6. Pelajar SMP 124
7. Pelajar SMA 117
8. Mahasiswa 89
9. Tidak sekolah & Putus
sekolah
500
10. Belum Sekolah 80
31 Dokumen Desa Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi
40
a. Kesehatan
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Talang Duku antara
lain dapat dilihat dari status kesehatan, serta pola penyakit. Status
kesehatan masyarakat antara lain dapat dilihat dari berbagai indikator
kesehatan seperti usia harapan hidup, menurunnya angka kematian
bayi, dan status anak gizi buruk.
b. Kehidupan Beragama
Penduduk Desa Talang Duku 97% menerapkan agama islam dan 3%
agama lain. Dalam kehidupan beragama melaksanakan ibadah
keagamaan khususnya agama islam sangat berkembang dengan baik.
Dalam kehidupan beragamakesadaran melaksanakan ibadah
keagamaan khususnya agama islam sangat berkembang dengan baik,
dengan berbagai kegiatan keagamaan, seperti disamping pelaksanaan
sholat lima waktu di rumah-rumah maupun di masjid, yasinan bapak-
bapak ibu-ibu, pengajian majelis ta’lim, pengajian remaja masjid,
pengajian anak-anak dari rumah kerumah, kegiatan Perayaan Hari
Besar Islam (PHBI), MTQ tingkat dan Festival Anak Shaleh
Indonesia.
c. Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Wanita dan anak merupakan hal yang paling penting dalam
pelaksanaan pembangunan dan keberhasilan pembangunan Desa
Talang Duku.
41
Masih tertinggalnya peran perempuan dan kualitas hidup perempuan
dan anak di berbagai bidang pembangunan antara lain ditandai belum
optimalnya partisipasi kaum perempuan dan pemuda dalam
pembagunan, hal itu terlihat dari prestasi pemuda dalam bidang seni
budaya dan olahraga masih sangat rendah.
d. Budaya
Pada bidang budaya ini masyarakat Desa Talang Duku menjaga dan
menjunjung tinggi budaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh para
leluhur, hal ini terbukti masih berlakunya tatanan budaya serta kearifan
lokal pada setiap prosesi pernikahan, khitanan, panen raya serta prosesi
cuci kampung jika salah seorang dari warga masyarakat melanggar
ketentuan adat. Lembaga yang paling berperan dalam melestarikan dan
menjaga tatanan adat istiadat dan budaya lokal ini adalah Lembaga
Adat Desa (LAD), lembaga ini masih tetap aktif, baik dalam
kepengurusan maupun dalam nelaksanakan tugas-tugasnya.
e. Keadaan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Talang Duku secara umum
juga mengalami peningkatan. Hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah
penduduk yang memiliki usaha atau pekerjaan, walaupun jenis
pekerjaan tersebut belum dapat dipastikan bersumber dari hasil usaha
yang dilakukan bisa juga diperoleh dari pinjaman modal usaha dari
pemerintah.
42
Wawancara penulis dengan Ketua BPD Desa Talang Duku:32
“disini rata-rata banyak yang kerja di perusahaan, suami istri
pun kerja ditempat yang sama”
f. Kondisi Pemerintahan Desa
Pembagian Wilayah Desa
Desa Talang Duku Terdiri dari 4 (empat) Dusun dengan Perincian
sebagai berikut:
Dusun I yang disebut Belanti Sempit, terdiri dari RT 1, 2, 3, 4,
17
Dusun II yang disebut Sungai Rengas, terdiri dari RT 5, 6, 7, 8,
9, 10
Dusun III yang disebut Mengkuang Belayar, terdiri dari RT 11,
12,13, 14, 18
Dusun IV yang disebut Pematang Resak, terdiri dari RT 15, 16
D. Visi dan Misi Desa Talang Duku
1. Visi
32 Wawancara, Abd Wahab, S.Ag, Ketua BPD Desa Talang Duku, 3 Mei 2021
43
Terwujudnya Masyarakat Desa Talang Duku Yang Agamis Menuju
Masyarakat Pertanian Serta Masyarakat Yang Menjunjung Norma
Agama Dan Norma Budaya.
2. Misi
1) Pembangunan Fisik
a. Ada transparansi dalam Alokasi Dana Desa (ADD),
b. Alokasi Dana ADD terutama secara fisik,
c. Melaksnakan Pembangunan
d. Pemberdayaan Masyarakat yang didanai oleh Pemerintah
2) Pembangunan Non Fisik
a. Peningkatan Pelatihan masyarakat baik bagi pemuda dan
pemudi
b. Pelatihan kelompok PKK
c. Penyuluhan baik dibidang hukum, agama, kemasyarakatan
3) Kehidupan Beragama
a. Peningkatan aktifitas kehidupan beragama
b. Meningkatkan pengajian anak-anak remaja
c. Menjaga serta mengadopsi aktifitas beragama
4) Birokrasi Pemerintah Desa
a. Penataan kembali birokrasi Pemerintah Desa
b. Pengoptimalisasi tugas, wewenang dan fungsi struktural
Pemerintahan Desa
44
c. Pelayanan yang menitik beratkan dengan kepentingan
masyarakat
d. Adanya, serta komitmen kepuasan pelayanan yang
dilakukan oleh pemerintah desa serta jajarannya.
e. Meningkatkan Pendapatan Desa
5) Sosial Kemasyarakatan
a. Meningkatkan peran Pemuda dalam Pembangunan
b. Pemberdayaan Pemuda dalam olah raga
c. Mengedepankan Musyawarah dalam setiap Keputusan
d. Bekerja sama dengan tokoh masyarakat pemuda, tokoh
agama dalam membina serta berkehidupan masyakat yang
lebih baik
1. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Talang Duku
Suatu wilayah harus mempunyai setidaknya tiga persyaratan unsur
penting yaitu adanya rakyat, pemimpin atau pemerintah, dan daerah
kekuasaan. Dengan demikian berjalan atau tidaknya suatu
pemerintah sangat bergantung kepada kemampuan, kemauan, dan
kecakapan dari pemimpinnya. Adapun struktur pemerintah Desa
Talang Duku sebagai berikut:
45
Gambar
Struktur Organisasi Pemerintah Desa Talang Duku
KEPALA DESA MUSLIM, SA.g
BPD BPD
Abd. Wahab, S.Ag,
S.Ag
Sekretaris Desa SUAIDI, S,Ag
Kaur Umum
YUDI YONO
Staff Sekretariat HERLINA
Bendahara HARTATI
Kadus Belanti Sempit Sutarman
Kadus Sungai Rengas Ishak
Kadus Mengkuang Belayar Tri Widodo
Kadus Pematang Resak Salman
Kaur Pem
FAHMI
Abd. Wahab, S.Ag
Kaur Bang
ISNAINI
46
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Proses penyaluran Program Bantuan Langsung Tunai di Desa Talang
Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
Sesuai Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Perubahan atas
Permendesa PDTT Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun 2020 maka disampaikan Petunjuk Teknis (Juknis)
Pendataan Keluarga Calon Penerima BLT-Dana Desa sebagai berikut:
1. Pendata calon penerima BLT-Dana Desa adalah relawan desa yang
menerima Surat Tugas oleh Kepala Desa33
2. Pendataan berbasis Rukun Tetangga (RT)
3. Jumlah pendata minimal 3 (tiga) orang dan/ atau berjumlah ganjil
4. Calon penerima BLT-Dana Desa adalah keluarga miskin (KK) yang
terdapat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang
kehilangan mata pencaharian, terdapat anggota keluarga berpenyakit
kronis/menahun, non PKH, dan non BPNT
5. Jika ditemukan keluarga miskin sebagaimana poin (d) tetapi tidak
masuk di dalam DTKS, maka bisa ditambahkan untuk pemutakhiran
DTKS
33 JUKNIS Direktorat Jendral Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor
09/PRI.00/IV/2020 Perihal Petunjuk Teknis Pendataan Keluarga Calon Penerima BLT Dana Desa
47
6. Calon penerima BLT-Dana Desa harus memiliki Nomor Induk
Kependudukan (NIK)
7. Dokumen hasil pendataan dibahas dalam forum Musyawarah Desa
Khusus (Musdesus) untuk validasi, finalisasi, dan penetapan data
keluarga calon penerima BLT-Dana Desa yang dituangkan dalam
berita acara dan ditandatangani oleh Kepala Desa bersama perwakilan
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
8. Dokumen yang sudah ditandatangani disampaikan ke Bupati/Walikota
untuk mendapatkan pengesahan, hal mana pengesahan dapat pula
didelegasikan kepada Camat
9. Kepala Desa melaporkan rekap data penyaluran BLT-Dana Desa
kepada Pemerintah Kabupaten/Kota
Berdasarkan wawancara bersama Kepala Desa Talang Duku
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi, ia mengatakan:
“BLT-Dana Desa berdasarkan awal dari RT (Rukun Tetangga), RT
mengusulkan setelah itu ada musyawarah dusun setelah
musyawarah dusun ada musyawarah desa atau penetapan. Jadi 3
kali proses, melalui 3 proses itu baru nanti ada keputusan desa
siapo bae yang berhak nerimonyo”34
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
(Kemendes PDTT) telah melakukan perubahan Peraturan Menteri Desa PDTT
Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020
34 Wawancara, Muslim, S.Ag, Kepala Desa Talang Duku, 6 April 2021 pukul
48
menjadi Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 6 Tahun 2020 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2020.
A. Dana Desa dapat digunakan untuk bantuan langsung tunai kepada keluarga
miskin di Desa;
B. Sasaran penerima BLT-Dana Desa adalah tentang keluarga miskin non PKH
atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang kehilangan mata
pencaharian, belum terdata (exclusion error), dan mempunyai anggota k
eluarga yang rentan sakit menahun/kronis.
C. Mekanisme Pendataan
a. Pendataan dilakukan oleh Relawan Desa lawan COVID-19 dengan
formulir terlampir;
b. Basis pendataan di RT dan RW;
c. Musyawarah Desa Khusus atau Musy awarah Desa Insidentil yang
dilaksanakan dengan agenda tunggal: validasi, finalisasi. Dan
penetapan data KK calon penerima BLT-Dana Desa;
d. Legalitas dokumen penetapan data KK calon penerima BLT-Dana
Desa ditandatangani oleh Kepala Desa; dan
e. Dokumen penetapan data KK penerima BLT-Dana Desa dilaporkan
dan disahkan oleh Bupati/Walikota atau dapat diwakilkan ke Camat
dalam waktu selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja per tanggal
diterima.
49
Wawancara bersama kepala desa talang duku kecamatan
taman rajo kabupaten muaro jambi, ia mengatakan:
“kalo proses nyo kito undang melalui rt masing-masing dan
waktu dalam proses juga kita undang pihak kecamatan,
pihak kepolisian, babinsa untuk turut hadir dan ikut serta”35
“dan bagi penerima blt dana desa harus membawa potocopi
kk ktp sebagai bahan bukti”36
Pernyataan diatas juga sejalan dengan salah satu ketua rt
desa talang duku, ia mengatakan:
“Jadi kami ngajukan dari masing-masing rt , per rt ngajukan
nama-nama orang yang berhak yang masuk dalam kriteria,
kami juga mengusulkan di musdus (musyawarah dusun),
disitu dipilah lagi, yang menurut kasat mata kami beda
dengan pemandangan yang lain disitu bisa di robah”.37
1. Metode dan Mekanisme Penyaluran
a. Metode perhitungan penetapan jumlah penerima manfaat BLT-Dana
Desa mengikuti rumus:38
Desa penerima Dana Desa kurang dari Rp. 800.000.000
(delapan ratus juta rupiah) mengalokasikan BLT-Dana Desa
maksimal sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah
Dana Desa.
35 Wawancara, Muslim, S.Ag, Kepala Desa Talang Duku 36 Wawancara, Muslim, S.Ag, Kepala Desa Talang Duku 37 Wawancara, Sumarto, Ketua Rt 02, 6 April 2021 38 Permendesa PDTT Nomor 6 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020
50
Desa penerima Dana Desa Rp. 800.000.000 (delapan ratus juta
rupiah) sampai dengan Rp. 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus
juta rupiah) mengalokasikan BLT-Dana Desa maksimal sebesar
30% (tiga puluh persen) dari jumlah Dana Desa.
Desa penerima Dana Desa lebih dari Rp. 1.200.000.000 (satu
miliar dua ratus juta)mengalokasikan BLT-Dana Desa
maksimal sebesar 35% (tiga puluh lima persen) dari jumlah
Dana Desa.
Khusus desa yang jumlah keluarga miskin lebih besar dari
anggaran yang dialokasikan dapat menambah alokasi setelah
mendapat persetujuan dari Pemerintah Kabupaten/Kota.
b. Penyaluran dilaksanakan oleh pemerintah desa dengan metode non
tunai (cash less) setiap bulan.
Jangka waktu dan besaran pemberian BLT-Dana Desa
Masa penyaluran BLT-Dana Desa 3 (Tiga) bulan terhitung
sejak April 2020
Besaran BLT-Dana Desa per bulan: Rp 600.000,00 (enam ratus
ribu rupiah) per keluarga
d. Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan oleh:
Badan Permusyawaratan Desa (BPD);
Camat; dan
Inspektorat Kabupaten/Kota.
e. Penanggung Jawab penyaluran BLT-Dana Desa adalah kepala desa
51
f. Mekanisme Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDes) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
B. Kendala dalam Penyaluran Program Bantuan Langsung Tunai (BLT)
di Desa Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro
Jambi.
Dalam implementasinya, BLT tidak terlepas dari berbagai kendala
dan penghambat. Salah satu penghambatnya penyaluran BLT di Desa
Talang Duku ini adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang apa itu
BLT. BLT-Dana Desa ini ada karena munculnya wabah Pandemi Covid-
19. Sasaran dari penerima BLT-Dana Desa adalah keluarga miskin non
PKH atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang kehilangan mata
pencahariannya, belum terdata (exclusion error), dan mempunyai anggota
keluarga yang rentan sakit menahun/kronis. 39
Wawancara bersama bapak Dede Noviyanto selaku Kasi
Administrasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Muaro Jambi
mengatakan:
“Terkait dengan BLT-Dana Desa ini sebetulnya bersifat insidentil,
karena sebetulnya terkait dengan BLT-Dana Desa tidak ada
program itu tapi karena adanya pandemi Covid-19. karena adanya
pandemi covid-19 di tahun 2020 ini terbitlah perpu kemudian
dikeluarkan dengan uu bahwa mulai dari pemerintah pusat,
pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan sampailah
pada pemerintah desa wajib untuk membantu untuk
39 Permendesa PDTT Nomor 6 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020
52
penanggulangan covid-19. Kalau pemerintah desa itulah yang
dikenal dengan BLT-Dana Desa”.40
Merujuk Surat Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Nomor 9/PRI.00.IV/2020 Tanggal 16 April 2020 Perihal Petunjuk Teknis
Pendataan Keluarga Calon Penerima BLT-Dana Desa, serta Surat Nomor
10/PRI.00/IV/2020 Tanggal 21 April 2020 Perihal Penegasan Petunjuk
Teknis Pendataaan Keluarga Calon Penerima BLT-Dana Desa, dengan ini
disampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kepada seluruh Desa agar segera menyalurkan BLT-Dana Desa untuk
alokasi Bulan April selambat-lambatnya minggu pertama Bulan Mei
2020;
2. Penyaluran BLT-Dana Desa dapat dilakukan secara langsung kepada
penerima manfaat (cash) dengan tetap dan harus memperhatikan
Protokol Kesehatan yaitu menjaga jarak (physical distancing),
menghindari kerumunan, dan memakai masker;
3. Bagi calon penerima manfaat yang telah memenuhi syarat tapi belum
memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) wajib mencantumkan
alamat domisili secara lengkap untuk memudahkan proses validasi
dan verifikasi;
Wawancara bersama kepala desa talang duku kecamatan taman
rajo kabupaten muaro jambi:
40 Wawancara, Dede Noviyanto, Kasi Administrasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Muaro Jambi, 31 Maret 2021
53
“kalo kendala itu pastinya ada, mungkin yang berhak
mendapatkan dana itu tapi terlupakan”
“kadang kendala itu kan kita harus punya ktp talang duku,
kk talang duku. padahal mereka itu khususnya kaum lansia
ataupun orang tua banyak kk nyo kk jaman dulu, kito
masukkan data nyo dak jadi masalah, kadang dimasukkan
juga kalo sekarang elektronik kan dak biso masuk”41
Kemudian setelah mengetahui bagaimana pelaksanaan Bantuan
Langsung Tunai di Desa Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten
Muaro Jambi selanjutnya peneliti ingin mengetahui apa sajakah kendala-
kendala yang dihadapi pemerintah Desa Talang Duku dalam
melaksanakan Program Bantuan Langsung Tunai tersebut seperti yang
dijelaskan oleh Agus Dwiyanto dalam bukunya, “penyelenggaraan
pelayanan publik adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar
tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan ukuran Nilai-nilai
atau norma eksternal yang ada di masyarakat atau yang dimiliki oleh para
stakeholders.42
Begitu pula dalam pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai
harus sesuai dengan norma dan atuan yang ada, seperti dalam penetapan
peserta penerima manfaat BLT yang disebutkan dalam Permendesa PDTT
No. 6 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020, sasaran
penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah:
a. Keluarga miskin non PKH/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT);
41 Wawancara, Muslim, S.Ag, Kepala Desa Talang Duku, 6 April 2021 42 Agus Dwiyanto, Reformasi Birokrasi Politik Di Indonesia, (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 2006) hal.51.
54
b. Kehilangan Mata Pencaharian;43
c. Belum terdata (exclussion error); dan
d. Mempunyai anggota keluarga yang rentas sakit menahun/kronis
Berdasarkan peraturan diatas dapat kita lihat bahwa dalam dalam
penentuan atau penetapan peserta penerima manfaat program Bantuan
Langsung Tunai ini sudah ditentukan berdasarkan data terpadu
penanganan fakir miskin seperti yang tertulis diatas, hal inipun sesuai
dengan pernyataan aparat desa yang mengatakan “kami Pemerintah Desa
Talang Duku hanya sekedar mengetahui bahwa di Desa Talang Duku ada
warga yang mendapatkan manfaat dari program Bantuan Langsung Tunai
(BLT) tersebut,” Begitu juga dengan pernyataan dari salah satu Ketua Rt
di Desa Talang Duku,
“Kami sudah mengajukan nama-nama penerima blt dana desa di
sekian orang, yang bikin kami bingung, yang seharusnyo kami
seleksi awal masuk di dana desa akhirnyo ado yg mental balik lagi,
sebagian org mental dak diterimo, kami sebenarnyo dak mau karno
orang ini emang benar berhak dapat, jadi kami masukin lagi karno
memang meraso berhak, akhirnyo betumpuk-tumpuk, jadi kami
sangking lelahnyo selamo bulan puaso tu otak atik data, tiap 3 hari
sekali kumpul, jadi kami pasrah la terserah la namo-namo yang
kami ajuin tu nak keluar syukurla nak idak yo sudala”44
“tapi memang mungkin karena penerima manfaat program blt dana
desa ini terbanyak di talang duku, karena blt dana desa ini dibagi
jadi 2 tahap, orang nyo itulah cuma lebih dipersempit lagi, kalo nak
dikasih semuo kagek desa dak ado pembangunan pulak, jadi di
tahun 2020 kemarin 50% dana desa itu dialokasikan untuk
43 Permendesa PDTT Nomor 6 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2020 44 Wawancara, Sumarto, Ketua Rt 02, 6 April 2021
55
pembangunan jalan di rt 03 dusun belanti sempit, ujar pak ketua rt
02”
Namun dari kebijakan permendesa yang berpedoman pada data terpadu
yang disediakan oleh data terpadu penanggulangan pakir miskin
tersebutlah timbulnya beberapa faktor yang menyebabkan tidak tepat
sasaran program Bantuan Langsung Tunai tersebut, seperti yang tertulis
dalam Permendesa PDTT Nomor 6 tentang Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2020 sasaran BLT Dana-Desa merupakan keluarga miskin
non PKH dan BPNT, kehilangan mata pencaharian dan mempunyai
anggota keluarga yang rentan sakit menahun/kronis. Seperti wawancara
penulis dengan Ketua BPD (Badan Permusyawaratan Daerah) Desa
Talang Duku yang menyatakan bahwa,
Kadang-kadang kan sayo tengok jugo yang nerimo tu orang yang
masih mampu, rumahnyo besak, masih lumayan berkecukupan dan
termasuk kategori lebih, ditambah lagi dio punyo kolam ikan
pemancingan.45
Begitu juga pernyataan dari bapak tokoh masyarakat Desa Talang
Duku yang menyatakan bahwa,
Penerima manfaat program bantuan langsung tunai di desa talang
duku masih belum sepenuhnya tepat sasaran karena yang
menerima bantuan tersebut adalah orang yang mampu, sedangkan
di desa talang duku ini masih banyak keluarga yang lebih
membutuhkan bantuan tersebut untuk kebutuhan hidupnya,
Keluhan masyarakat tersebutpun terjawab setelah penulis
mewawancara Aparat Desa Talang Duku yang mengatakan:
45 Wawancara, Abd. Wahab, S.Ag, Ketua BPD Desa Talang Duku, 6 April 2021
56
Program bantuan langsung tunai di desa talang duku memang
belum sesuai, karena warga kami yang layak dan tidak layak
menerima itu kami yang mengetahui, menurut kami ada beberapa
warga yang sebetulnya tidak layak menerima bantuan tersebut,
karena masih banyak lagi warga kami yang lebih membutuhkan,
dan hal tersebut sangat disayangkan, karena kami tidak bisa
menambah atau mengganti warga kami yang tidak layak tersebut
dengan warga yang berhak menerima bantuan dana langsung tunai
tersebut.46
Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kendala
yang dihadapi desa talang duku dalam penyaluran program bantuan
langsung tunai adalah:
1. Dana Desa sudah habis terpakai untuk program lain, yaitu
untuk pembuatan jalan, sehingga penyaluran BLT masih
menunggu penyaluran dana desa tahap berikutnya
2. Munculnya data baru atau satu kepala keluarga (KK) terdaftar
di banyak program Bansos Kementerian Sosial, Pemerintah
Daerah dan Kementerian Desa
C. Implementasi Penyaluran Bantuan Langsung Tunai di Desa Talang
Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi
Dalam sebuah proses kebijakan publik ada “serangkaian aktivitas
intelektual yang dilakukan dalam proses kegiatan yang bersifat politis.
Aktivitas politis tersebut nampak dalam serangkaian kegiatan-kegiatan
46 Wawancara, Yudi Yono, Kaur Umum, 6 April 2021
57
yang mencakup penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi
kebijakan, implementasi kebijakan dan penilaian kebijakan.”47
Namun kali ini yang menjadi titik fokus adalah implementasi atau
sebuah pelaksanaan kebijakan pemerintah. Implementasi merupakan suatu
proses yang dinamis untuk melakukan suatu aktivitas atau kegiatan,
sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan
tujuan atau sasaran kebijakan itu sendiri48 sedangkan sebagaimana dikutip
oleh Winarno (2014) menyatakan bahwa implementasi adalah apa yang
terjadi setelah Undang-undang ditetapkan yang memberikan otoritas
program, kebijakan, keuntungan, atau suatu jenis keluaran yang nyata.
Implementasi mencakup tindakan-tindakan sebagai aktor, khususnya para
birokrat yang dimaksudkan untuk membuat program berjalan.49
Namun dalam pembahasan kali ini, membahas tentang Penyaluran
Program Bantuan Langsung Tunai seperti disebutkan dalam Permendesa
PDTT Nomor 6 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa,
yang mana target sasaran dari BLT Dana-Desa ini adalah keluarga miskin
non PKH dan BPNT, yang kehilangan mata pencaharian, serta keluarga
yang rentan penyakit menahun/kronis.
Program Bantuan Langsung Tunai sangat didukung oleh
masyarakat yang tidak mampu dikarenakan uang yang diterima sangat
dibutuhkan untuk keluarga yang tidak mampu, yang kehilangan mata
47 Subarsono, Analisis Kebijakan Publik, (Pustaka Pelajar:Yogyakarta, 2005) Hlm.8 48 Agustino, Dasar-dasar Kebijakan Publik, (Bandung:Alfabeta, 2006) hlm.139 49 Winarno, Kebijakan Publik : Teori & Proses, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2014)
Hlm.148
58
pencahariannya, serta adanya anggota keluarga yang mempunyai penyakit
yang sudah menahun/kronis. Namun nyatanya, di desa talang duku masih
banyak para penerima manfaat bantuan langsung tunai ini adalah orang-
orang yang msih mampu, contohnya ada beberapa orang yang masih
bekerja di perusahaan, mereka masih muda, masih kuat untuk kerja. hal
tersebut menujukkan bahwa implementasi Program Bantuan Langsung
Tunai di desa talang duku tersebut belum maksimal saja sehingga
berdampak berkurangnya kemiskinan dan kualitas sumber daya manusia
didesa tersebut semakin meningkat.
Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa
Talang Duku Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi di
harapkan dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan
ditetapkan oleh pemerintah. Besaran bantuan yang diterima oleh rumah
tangga sangat miskin tersebut setidaknya dapat mengurangi beban
kebutuhan hidup mereka khususnya terkait dengan kebutuhan pendidikan
dan kesehatan bagi rumah tangga sangat miskin di Desa Talang Duku
Kecamatan Taman Rajo Kabupaten Muaro Jambi.
Pelaksanaan difokuskan yaitu dengan pengolahan sumber daya
alam dan manusia serta perangkat ekonomi dan finansial yang dilakukan
secara bertanggung jawab, terukur, dan resfonsif terhadap kebutuhan
masyarakat, terkait dengan sosialisasi Program Bantuan Langsung Tunai
dalam srategi yang digunakan dalam mensosialisasikan Program BLT di
Desa Talang Duku, dilakukan secara bertanggung jawab, terukur, dan
59
resfonsif terhadap kebutuhan masyarakat. Setiap kebijakan memiliki target
yang ingin dicapai. Adapun target yang ingin dicapai dalam sosialisasi ini
adalah penerima manfaat program BLT menjadi paham apa yang menjadi
hak dan kewajiban ketika memperoleh bantuan BLT tersebut.
Disampaikan oleh Ibu Romlah salah satu penerima BLT di Desa
Talang Duku Kecamatan Taman Rajo :
Awalnya kami di beri surat dari desa, lalu kami dikumpulkan dan
diberi arahan tentang bantuan BLT ini, Jadi kami mengerti bahwa
program ini ditujukan untuk masyarakat kurang mampu,
masyarakat yang kehilangan mata pencahariannya dan masyarakat
yang mempunyai penyakit kronis/menahun.50
Pelaksanaan program bantuan langsung tunai di desa talang duku
memang sudah dilaksanakan yang ditandai dengan adanya masyarakat
yang menerima manfaat program bantuan langsung tunai ini, seperti
wawancara penulis dengan aparat desa talang duku mengatakan, “di Desa
Talang Duku sudah melaksanakan Program Bantuan Langsung Tunai, ini
ditandai dengan adanya masyarakat yang mendapatkan Program Bantuan
Langsung Tunai tersebut, dengan total 142 KPM.51
Wawancara penulis dengan bapak ketua bpd, beliau mengatakan:
Kalau dari proses penyaluran sudah sesuai dengan prosedurnya,
tetapi kalo dari implementasi yang saya lihat sekitar 75% tepat
sasaran selebihnya masih belum tepat karena masih ada orang yang
lebih berhak untuk mendapatkan
50 Wawancara, Ibu Romlah, penerima manfaat bantuan langsung tunai, tanggal 10 April
2021 51 Wawancara, Muslim, S.Ag, Kepala Desa Talang Duku, 6 April 2021
60
Berikut penulis paparkan beberapa data penerima BLT Dana Desa yang
tidak tepat sasaran, data itu dapat dilihat di tabel dibawah ini:
Tabel 9
Penerima Program Bantuan Langsung Tunai yang tidak tepat
sasaran
No. Nama Penerima BLT Pekerjaan
1. Mohammad Umar Dani Petani
2. Suhaedi Swasta
3. Sumanaf Petani
4. Jangcik Swasta
5. Lasirin Swasta
6. Bahrudin Swasta
7. Mustopa Petani
8. Daniel Swasta
9. Triyono Swasta
10. Asmadi Petani
Sumber Data: Dokumentasi Desa Talang Duku52
Sesuai dengan wawancara penulisan dengan ketua BPD, beliau
menyatakan:
Banyak disini yang kerjo di perusahaan, banyak pendatang
dan semua masih muda-muda, masih kuat kerjo
kan yang berhak mendapatkan bantuan blt ini yang
terdampak covid, yang di berhentiin kerjo atau yang
kehilangan mata pencaharan, tapi nyatanya disini masih
52 Dokumentasi Arsip Kantor Desa Talang Duku tentang Program Bantuan Langsug
Tunai (BLT) Desa Talang Duku 2020, 25 November 2020.
61
banyak yang masih kerjo tapi dapat semua dan rata-rata
yang dapat itu punya usaha sampingan
berdasarkan data penerima manfaat program bantuan langsung tunai
diatas, ada beberapa nama yang tidak memenuhi syarat dan kriteria, atau data
yang tidak seharusnya menerima manfaat program bantuan langsung tunai, hal ini
sama seperti keterangan dari wawancara penulis dengan Ketua BPD, “ menurut
saya selaku ketua bpd, kendalanya waktu penetapan nama-nama siapa saja yang
berhak menerima blt tadi, tidak benar-benar di data dengan benar.
ini menunjukkan bahwa di Desa Talang Duku memang sudah
melaksanakan Program Bantuan Langsung Tunai dan juga menurut wawancara
penulis dengan salah satu warga yang menerima manfaat bantuan langsung tunai
yang mengatakan “memang benar pada tahun 2020 saya menerima program
bantuan langsung tunai dengan kategori kesejahteraan sosial, Lansia. Dan
pernyataan warga tersebut juga hampir sama dengan pernyataan berikut ini yang
mengatakan bahwa “Program Bantuan Langsung Tunai tersebut sudah
dilaksanakan di Desa Talang Duku, karena benar saya salah satu penerima
Bantuan Langsung Tunai dengan kategori dari keluarga kurang mampu.
Pernyataan tersebut juga sejalan dengan pernyataan kaur umum
desa talang duku yang mengatakan:
Memang benar di desa talang duku melaksanakan program bantuan
langsung tunai yang mana ada sebanyak 142 kpm desa talang duku
yang mendapatkan manfaat dari program bantuan langsung tunai.53
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses sosialisasi yang bertujuan
untuk memberikan arahan kepada rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang
53 Wawancara, Yudi Yono, Kaur umum Desa Talang Duku, 6 April 2021
62
menjadi penerima manfaat program BLT agar mengetahui bahwa program
tersebut ditujukan untuk masyarakat kurang mampu, masyarakat yang kehilangan
mata pencahariannya dan masyarakat yang mempunyai penyakit kronis/menahun.
Akan tetapi dalam penyaluran dana bantuan diberikan kepada rumah tangga yang
masih mampu. Dari sini kenyataannya tidak sesuai dengan realta yang terjadi di
Desa Talang Duku.
Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa di desa talang
duku memang telah melaksanakan program bantuan langsung tunai yang ditandai
dengan adanya 142 kpm desa talang duku yang menerima manfaat bantuan
langsung tunai
Peran pemerintahan dinas sosial diharapkan memberikan motivasi kepada
rumah tangga sangat miskin sehingga dalam jangka panjang akan membawa
dampak yang baik bagi generasi selanjutnya dengan cara sebagai berikut :
1. Distribusi BLT di Desa Talang Duku
Bantuan Langsung Tunai diberikan kepada RTSM/KPM yang telah mejadi
peserta penerima BLT. Sesuai pedoman umum PKH, bahwa pembayaran bantuan
bagi peserta BLT dilokasi baru dilakukan setelah ada surat penetapan dari pejabat
berwenang. Jadwal pembayaran dan pelaksanaan pembayaran bantuan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada pada tahun berjalan sesuai
kebijakan yang dibuat untuk memperlancar pelaksanaan pelaksanaan penyaluran
bantuan. Sedangkan untuk pembayaran bantuan tahap berikutnya , dapat tetap
dilaksanakan walaupun proses verifikasi belum dilaksanakan secara optimal.
63
Dalam aturan pedoman umum, mekanisme pelaksanaan penyaluran dana
bantuan kepada RTSM/KPM Peserta BLT dilaksanakan melalui lembaga bayar
bantuan tahap berikutnya, dapat tetap dilaksanakan walaupun proses verifikasi
belum dilaksanakan secara optimal, dengan adanya perbedaan komposisi anggota
keluarga RTSM/KSM akan bervariasi pada setiap tahapan bantuan.
Proses pencairan dana BLT biasanya dilakukan di desa talang duku
penerima BLT dikumpulkan di Balai Desa dan mengantri untuk mendapatkan
uang BLT. Adapun penggunaannya digunakan oleh peserta BLT, tidak diketahui
secara pasti. Karena tidak dilakukan monitoring penggunaan dana tersebut
digunakan oleh peserta BLT. Hal ini dibenarkan oleh Aparat Desa Talang Duku
mengatakan bahwa :
Proses pencairan dana BLT kepada penerima program BLT yaitu
mereka dikumpulkan dikantor desa, terus disuruh antri untuk
mengambil uang , adapun dananya dugunakan untuk apa kurang begitu
tahu.
2. Kesejahteraan Masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator BLT dan beberapa
peserta BLT, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya bantuan BLT kondisi
sosial ekonomi rumah tangga sangat miskin (RTSM) khususnya di desa talang
duku semakin meningkat. Meskipun perubahan yang terjadi terhadap kondisi
sosial ekonomi runah tangga sangat miskin (RTSM) tidak signifikan, namun
setidaknya terjadi peningkatan.
wawancara bersama Bapak Yudi Yono selaku koordinator desa mengatakan :
64
Kami terus melakukan survei agar bantuan sosial program bantuan
langsung tunai ini berjalan menjadi maksimal, dengan melakukan
survei langsung kesetiap rumah yang mendapatkan dana BLT, dari
situ tim kami bisa menyimpulkan keluarga tersebut pantas atau
tidaknya untuk tetap mendapatkan dana BLT.54
54 Wawancara,Yudi Yono, Kaur Umum Desa Talang Duku, tanggal 7 April 2021
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, peneliti dapat
mengambil kesimpulan bahwa:
1. Proses penyaluran bantuan langsung tunai adalah sebagai berikut:
a. Pendata calon penerima BLT-Dana Desa adalah relawan desa
b. Pendataan berbasis Rukun Tetangga (RT)
c. Jumlah pendata minimal 3 (tiga) orang dan/ atau berjumlah ganjil
d. Calon penerima BLT-Dana Desa adalah keluarga miskin (KK)
yang terdapat dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
yang kehilangan mata pencaharian, terdapat anggota keluarga
berpenyakit kronis/menahun, non PKH, dan non BPNT
e. Calon penerima BLT-Dana Desa harus memiliki Nomor Induk
Kependudukan (NIK)
f. Dokumen hasil pendataan dibahas dalam forum Musyawarah
Desa Khusus (Musdesus)
g. Kepala Desa melaporkan rekap data penyaluran BLT-Dana Desa
kepada Pemerintah Kabupaten/Kota
66
2. Kendala dalam penyaluran bantuan langsung tunai yaitu: Salah satu
penghambatnya penyaluran BLT di Desa Talang Duku ini adalah
kurangnya pemahaman masyarakat tentang apa itu BLT. BLT-Dana
Desa ini ada karena munculnya wabah Pandemi Covid-19. Sasaran
dari penerima BLT-Dana Desa adalah keluarga miskin non PKH atau
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang kehilangan mata
pencahariannya, belum terdata (exclusion error), dan mempunyai
anggota keluarga yang rentan sakit menahun/kronis
Dari hasil penelitian yang diteliti oleh peneliti, kendala dalam
penyaluran bantuan langsung tunai ini adalah:
a. Dana Desa sudah habis terpakai untuk program lain, yaitu untuk
pembuatan jalan, sehingga penyaluran BLT masih menunggu
penyaluran dana desa tahap berikutnya
b. Munculnya data baru atau satu kepala keluarga (KK) terdaftar di
banyak program Bansos Kementerian Sosial, Pemerintah Daerah
dan Kementerian Desa
3. Implementasi penyaluran program bantuan langsung tunai di desa
talang duku memang sudah dilaksanakan yang ditandai dengan adanya
masyarakat yang menerima manfaat program bantuan langsung tunai
ini, seperti wawancara penulis dengan aparat desa talang duku
mengatakan, “di Desa Talang Duku sudah melaksanakan Program
Bantuan Langsung Tunai, ini ditandai dengan adanya masyarakat
67
yang mendapatkan Program Bantuan Langsung Tunai tersebut,
dengan total 142 KPM.
Ini menunjukkan bahwa di Desa Talang Duku memang sudah
melaksanakan Program Bantuan Langsung Tunai dan juga menurut
wawancara penulis dengan salah satu warga yang menerima manfaat
bantuan langsung tunai yang mengatakan “memang benarpada tahun
2020 saya menerima program bantuan langsung tunai dengan kategori
kesejahteraan sosial, Lansia. Dan pernyataan warga tersebut juga
hampir sama dengan pernyataan berikut ini yang mengatakan bahwa
“Program Bantuan Langsung Tunai tersebut sudah dilaksanakan di
Desa Talang Duku, karena benar saya salah satu penerima Bantuan
Langsung Tunai dengan kategori dari keluarga kurang mampu. dapat
disimpulkan bahwa di desa talang duku memang telah melaksanakan
program bantuan langsung tunai yang ditandai dengan adanya 142
kpm desa talang duku yang menerima manfaat bantuan langsung
tunai.
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah dipaparkan atas, peneliti mengajukan
beberapa saran yaitu :
1. Masyarakat yang menerima Bantuan LangsungTunai haruslah mematuhi
protokol kesehatan pada saat pengambilan bantuan agar penyaluran dapat
berjalan dengan lancar.
68
2. Perlu adanya koreksi pada saat pemuktakhiran basis data terpadu sebagai
dasar untuk menetapkan KPM Bantuan Langsung Tunai dengan cara
melakukan pendataan ulang setiap tahunnya di Desa Talang Duku
sehingga data yang sudah mampu bisa diganti dengan yang lebih
membutuhkan, serta perlu adanya saling komunikasi antara Tim
Koordinasi, pendamping, dengan pemerintah pusat agar data bisa valid
dilapangan.
69
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Harsono*Hanifah,2002, Implementasi*Kebijakan dan*Politik, (Jakarta:
Grafindo*Jaya,
Moh. Kusnardi & Hernmaily Ibrahim, 1988, Pengantar Hukum Tata
Negara Indonesia, (Jakarta: Pusat Studi Hukum dan Tata Negara
Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Sayuti Una, 2014, Pendoman Penulisan*Skripsi (Edisi Revisi), Jambi,
Syariah*Press.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kualitatif dan R & D, Bandung,
Alfabeta.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif
dan R&D, Bandung: ALFABETA. 2013
B. Skripsi
Heri Gunawan,” Efektifitas Pelaksanaan Program Bantuan Pangan Non
Tunai (BPNT) Penerima Manfaat Terhadap Kesejahteraan
Keluarga Miskin Di Kelurahan Glugur Kota Kecamatan Medan
Barat”, ilmu kesejahteraan sosial, fakultas ilmu sosial dan politik
Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara.
Mega Sustra Dewi, “Evaluasi Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di
Kecamatan Kramatwatu”, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa Serang-Banten, 2011
C. Undang-Undangan
Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 6 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa
D. Lain-lain
Wawancara dengan Dede Noviyanto, Kepala Seksi Administrasi Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Muaro Jambi, 31 Maret 2021
pukul 10.00
Wawancara dengan Muslim,S.Ag, Kepala Desa Talang Duku, 6 April
2021 pukul 12.30
Wawancara dengan Abd. Wahab, S.Ag, Ketua BPD Desa Talang Duku, 6
April 2021 pukul 14.00
Wawancara dengan Sumarto, Ketua Rt 02, 3 Mei 2021 pukul 10.00
Wawancara dengan Samsudin Ketua Rt 03, 3 Mei 2021 pukul 11.00
DOKUMENTASI LAPANGAN
Gambar 1. Kantor Desa Talang Duku
Gambar 2. Wawancara dengan Kepala Desa Talang Duku
Gambar 3. Wawancara dengan Kasi Pemberdayaan Mayarakat dan Desa
Muaro Jambi
Gambar 4. Wawancara dengan Ketua Bpd dan Ketua RT 03 Desa Talang
Duku
CURRICULUM VITAE
A. Informasi Diri
` Nama : Auliyana Sari
Nim : 105170411
TTL : Sungai Bahar, 6 September 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswa
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Alamat : Jl. Sungai Dayut Desa Pematang Gajah RT 13 Kec.
Jaluko Kab. Muaro Jambi
No Hp : 085298918535
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Pendidikan Tempat Tahun 1 SDN 171/IX Muaro Jambi
Muaro Jambi 2006-2012
2 SMPN 14 Muaro Jambi
Muaro Jambi 2012-2014
3 SMAN 14 Muaro Jambi
Muaro Jambi 2015-2017
4 UIN STS Jambi
Kota Jambi 2017-Sekarang