PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA...

108
PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA DI SMAN 47 MODEL JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) Oleh : Muhammad Teguh Nugroho NIM. 1110011000013 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

Transcript of PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA...

Page 1: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM

MEMBINA AKHLAK SISWA DI SMAN 47 MODEL JAKARTA

SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

(S.Pd.I)

Oleh :

Muhammad Teguh Nugroho

NIM. 1110011000013

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras
Page 3: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras
Page 4: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras
Page 5: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

i

ABSTRAK

Muhammad Teguh Nugroho. (1110011000013) Peran Guru Pendidikan

Agama Islam Di Era Globalisasi Dalam Membina Akhlak Siswa Di SMAN 47

MODEL Jakarta.

Kata kunci: Akhlak, Peran Guru Agama Islam

Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam dunia pendidikan,

peran guru amat banyak dan amat diperlukan dalam berbagai hal. Pada

konteksnya, pendidikan adalah orang yang tugasnya mendidik, namun dalam

realitas seorang pendidik memiliki peran ganda, salah satunya untuk membina

akhlak siswa di sekolah.

Terlebih lagi peran yang dilakoni oleh seorang guru pendidikan agama Islam,

dia tidak hanya dituntut memberikan ilmu pengetahuan terhadap peserta didiknya

akan tetapi dia harus mampu membentuk pribadi anak didik sesuai dengan

tuntunan dan ajaran Islam. Tidak hanya membentuk akhlak baik peserta didiknya,

namun juga membinanya agar menjadi akhlak yang mulia.

Pembinaan akhlak yang diberikan oleh guru terhadap anak didiknya berperan

positif terhadap perubahan sikap dari anak didiknya. Hal ini dapat dilihat dari

hasil penelitian yang menunjukkan bahwa secara sistematis pembelajaran

dikatakan ideal atau sangat baik jika jumlah skor angket sejumlah 3.440. Akan

tetapi dalam penelitian ini di peroleh jumlah skor angket 2.282. yang artinya

perbandingan antara jumlah skor angket penelitian dengan jumlah skor anket ideal

diperoleh angka persentase 66,3%. Angka ini menunjukkan bahwa peran guru

agama Islam di era globalisasi dalam membina akhlak siswa yang ada di SMAN

47 MODEL Jakarta cukup berperan walaupun tidak terlalu ideal.

Page 6: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

ii

ABSTRACT

Muhammad Teguh Nugroho. (1110011000013) Role of Islamic Education Teachers in

the Era of Globalization In Morals Fostering Students at SMAN 47 Jakarta MODEL.

Keywords: Morals, The Role of Islamic Religious Teachers

The teacher is one of the most important components in the education, the role of the

teacher very much and are necessary in a variety of ways. In the context, education is a

person whose job is to educate, but in reality an educator has a dual role, one of which is

to foster student character in schools.

Moreover role acted by a teacher of Islamic education, he not only required to

provide knowledge to the learners but he should be able to form a personal protégé

accordance with the guidance and teachings of Islam. Not only establish good morals

learners, but also membinanya to be a noble character.

Moral guidance given by teachers towards their students contribute positively to the

change in attitude of the students. It can be seen from the results of studies showing that

the said learning systematically ideal or very good if the total score of the questionnaire a

number of 3.440. However, in this study obtained a total score of 2,282 questionnaires.

which means the ratio between the total score of the questionnaire study with a total score

of anket ideal percentage figures obtained 66.3%. This figure shows that the role of

teachers of Islamic religion in the era of globalization in developing student character in

SMAN 47 Jakarta MODEL quite a role, although not too ideal.

Page 7: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Maha Penyayang dan

Maha Kuasa karena dengan izin, petunjuk, dan pertolongan-Nyalah penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga tetap

tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya

yang telah menuntun manusia ke jalan yang benar dan jalan yang diridhai Allah

SWT.

Terimakasih yang teramat banyak kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda

Edy Soleh dan Ibunda Sulastri, atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang

tercurahkan, yang telah mengajarkan penulis tentang kebaikan, arti cinta, makna

kehidupan dan yang telah mendidik penulis dengan penuh kasih sayang, jasa-jasa

ibu bapak yang tidak akan pernah bisa penulis balas dengan apapun, penulis hanya

bisa mendoakan untuk keselamatan ibu bapak dunia akhirat.

Selama penulisan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang

dialami dan dihadapi baik yang menyangkut pengumpulan bahan-bahan maupun

pembiayaan dan lain sebagainya. Namun, berkat kesungguhan hati dan kerja keras

disertai dorongan, bimbingan, bantuan dan arahan dari berbagai pihak maka

segala kesulitan dan hambatan itu dapat diatasi dengan baik sehingga skripsi ini

dapat penulis selesaikan dengan baik dan lancar, oleh karena itu penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus dan setinggi-tingginya

kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan atas

terselesaikannya skripsi ini:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan.

2. Bapak Dr. H. Abdul Majjid Khon, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan

Agama Islam.

Page 8: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

iv

3. Ibu Marhamah Saleh, Lc,. MA. Sekertaris Jurusan Pendidikan agama

Islam.

4. Drs. H. Ghufron Ihsan, MA, sebagai dosen pembimbing yang telah sabar

membimbing, meluangkan waktunya untuk saya dan yang terus

memotivasi saya dalam penulisan skripsi. Jazakumullah Khoeron kasiron.

5. Drs. Abdullah Syatori selaku wakil kepala sekolah SMAN 47 Jakarta

Selatan yang telah mengizinkan utuk melakukan penelitian di sekolah

selama satu bulan.

6. Drs. H. Ahnaf Hamzah selaku guru PAI di SMAN 47 Jakarta Selatan

yang telah meluangkan waktunya dan bersedia diwawancarai untuk

kepentingan skripsi.

7. Keluarga besar SMK IPTEK Tangsel yang telah banyak mengizinkan

untuk tidak mengajar karna keperluan skripsi.

8. Teman-teman PAI-A angkatan 2010/2011 yang memberikan semangat

dan keceriaannya yang tidak akan terlupakan.

9. Drifal yang sudah membantu dalam penulisan dan percetakan skripsi.

10. Serta segenap pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih

atas bantuan dan motivasinya kepada penulis dalam penyusunan skripsi

ini.

Hanya ucap tulus terima kasih dan untaian do’a kepada Yang Maha Kuasa.

Semoga amal baik ini senantiasa mendapat Ridho dan Rahmat dari Allah SWT

sebagai ladang amal dan bekal pahala di akhirat kelak. Amin.

Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa penulisan

skripsi ini masih belum sempurna dan penulis membuka pintu saran dan

pendapat dari pembaca. Mohon ma’af atas segala kekurangan dan

ketidaksempurnaan penulis karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT

semata, amin.

Semoga skripsi ini dapat memberikan wawasan, cahaya baru serta

sumbangsih bagi penulis, pembaca serta hamba-hamba Nya yang senantiasa

istiqomah berjuang di jalanNya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi ikhtiar

Page 9: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

v

kita bersama, membina generasi Islami sehingga mendapatkan kebahagiaan di

dunia dan akherat amin.

Jakarta, 14 April 2015

Penulis

Page 10: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 5

D. Perumusan Masalah .............................................................................. 6

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Guru Pendidikan Agama Islam ............................................................ 7

1. Pengertian Guru PAI ........................................................................ 7

2. Tugas-tugas Guru PAI .................................................................... 10

3. Persyaratan Guru PAI ..................................................................... 12

4. Peran Guru Pendidikan Agama Islam ............................................ 14

B. Pembinaan Akhlak Siswa .................................................................... 16

1. Pengertian Akhlak ......................................................................... 16

2. Macam-macam Akhlak ................................................................. 18

3. Metode Pembinaan Akhlak ........................................................... 22

C. Globalisasi dan Dampaknya ................................................................ 23

1. Pengertian Globalisasi ................................................................... 23

2. Latar Belakang Munculnya Globalisasi ........................................ 25

3. Dampak Negatif dan Positif Globalisasi ....................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 31

B. Jenis Penelitian .................................................................................... 31

C. Sumber Data ........................................................................................ 32

Page 11: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

vii

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 32

E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 34

Bab IV Hasil Penelitian

A. Sejarah singkat SMAN 47 MODEL Jakarta ........................................ 36

B. Peran Guru PAI di Era Globalisasi Dalam Membina Akhlak Siswa ... 47

1. Pelaksanaan Pembelajaran PAI di SMAN 47 Jakarta .................... 47

2. Peran Guru PAI di Era Globalisasi Dalam Membina Akhlak Siswa

di Sekolah ....................................................................................... 52

C. Upaya Guru PAI dalam Membina Akhlak Siswa di SMAN 47 Model

Jakarta Selatan ...................................................................................... 58

1. Memberikan Materi Tentang Pentingnya Akhlak .......................... 58

2. Mewajibkan Disiplin dalam Sikap dan Tingkah laku .................... 59

3. Bekerjasama dengan Kepala Sekolah ............................................ 60

4. Bekerjasama dengan Orangtua atau Wali Murid ........................... 61

5. Membina Ketakwaan Siswa ........................................................... 61

6. Memberikan Motivasi Kepada Siswa ............................................ 62

Bab V Penutup

A. Kesimpulan .......................................................................................... 65

B. Saran ..................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67

LAMPIRAN

Page 12: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era perkembangan zaman dan teknologi yang sangat maju pesat

banyak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat merusak keimanan.

Ini terjadi disebabkan oleh akhlak manusia yang rendah, khususnya pada

masa remaja. Oleh karena itu, peran dan tugas pendidikan agama Islam

dihadapakan pada tantangan yang besar dan kompleks akibat pengaruh

negatif dari perkembangan zaman serta kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang mempengaruhi kepribadian akhlak siswa.

Akhlak merupakan salah satu aspek yang berpengaruh dalam kehidupan,

baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan masyarakat, karena

bagaimanapun pandainya seorang siswa dan tingginya tingkat intelegensi

siswa tanpa dilandasi dengan akhlak yang baik dan budi pekerti yang luhur,

maka kelak tidak akan mencerminkan kepribadian yang baik.

Menurut Imam Al-Ghzali yang dikutip oleh A. Musthofa, akhlak adalah

“sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan bermacam-macam

perbuatan dengan gampang dan mudah, dengan tidak memerlukan

pertimbangan pikiran terlebih dahulu”.1

Firman Allah SWT:

“Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS.

Al-Qolam :4).

Menanamkan pendidikan agama pada anak berarti menanamkan ajaran-

ajaran Islam yang berisi tata hidup yang diturunkan Allah kepada manusia,

1 A. Mustaofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung:Pustaka Setia, 1999), h. 12.

Page 13: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

2

yang berupa pegangan hidup yang mengarahkan kepada perbuatan atau

akhlak serta akan memberikan nilai positif bagi perkembangan anak. Dengan

adanya pendidikan agama tersebut, pola perilaku anak akan terkontrol

sehingga dapat mengurangi tindakan kriminalitas pada anak. Oleh karena itu,

sangat tepat bila ajaran-ajaran agama yang ada untuk menuntun umat manusia

dalam kehidupan, baik mengenai hubungan manusia dengan Tuhannya,

manusia dengan sesama manusia, maupun manusia dengan alam sekitarnya.

Ramayulis mengemukakan:

Pembinaan akhlak yang mulia merupakan tujuan utama pendidikan Islam.

Hal ini dapat ditarik relevansinya dengan tujuan Rasullah diutus oleh Allah

SWT dalam hadits yang Artinya “Bahwasanya saya diutus untuk

menyempurnakan akhlak.” Tujuan dari pendidikan akhlak dalam Islam

adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras kemauan,

sopan dalam berbicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku, bersifat

bijaksana, sempurna, sopan dalam beradap, ikhlas, jujur dan suci. Dengan

kata lain, pembinaan akhlak itu bertujuan untuk melahirkan manusia yang

memiliki keutamaan. Pembinaan akhlak ini dilakukan setahap demi

setahap sesuai dengan irama pertumbuhan dan perkembangan dengan

mengikuti proses yang alami.2

Dengan membina akhlak siswa, maka akan memberikan sumbangan yang

besar bagi masa depan bangsa yang lebih baik. Sebaliknya jika kita

membiarkan siswa terjerumus ke dalam perbuatan yang tersesat, berarti telah

membiarka Bangsa dan Negara ini terjerumus kejurang kehancuran.

Pembinaan akhlak para remaja juga berguna bagi remaja yang bersangkutan,

karena dengan cara demikian masa depan kehidupan mereka akan penuh

harapan yang menjanjikan yaitu akan terbina akhlak yang baik. Untuk itu

pembentukan atau pembinaan ahlak seseorang itu butuh proses atau

dilakukan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan,

agar dapat menjadi insan yang berakhlak mulia.

Menghadapi kondisi yang demikian itu, maka peran guru agama Islam

amatlah penting dalam membina akhlak siswa serta mengarahkan dan

mengendalikan perilaku mereka agar tidak menyimpang dari ketentuan

2 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia 2002), h. 90.

Page 14: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

3

agama. Oleh kerena itu, seorang guru dituntut untuk menumbuhkan sikap

mental, perilaku dan kepribadian yang dapat membina, membimbing serta

memberikan contoh bagi siswanya, bagaimana berbuat, bersikap dan

bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.

Di sekolah guru bertanggung jawab terutama terhadap pengembangan

seluruh potensi siswa. Karena pendidikan merupakan sarana yang strategis

dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional atau lebih jauh melahirkan

masyarakat madani, Namun kenyataan sekarang banyak sekali problema

siswa tentang pelanggaran nilainilai/ norma yang diyakini, seperti; terjadinya

perkelahian antar pelajar, pergaulan bebas, perjudian, narkoba, dan lain-lain.

Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain; arus globalisasi

(internet), tayangan TV, tokoh idola fiktif, lingkungan individualis (hilangnya

amar ma’ruf nahi mungkar).

Pendidikan akhlak yang diajarkan guru di sekolah tidaklah cukup hanya

dengan teori-teori yang memenuhi siswa, akan tetapi pendidikan akhlak

diberikan dalam proses belajar mengajar ataupun diluar di luar proses belajar

mengajar. Seperti mencontohkan bagaimana cara berperilaku yang baik

dengan orang yang lebih tua dan apa yang dilakukan ketika berhadapan

dengan orang yang lebih muda.

Ditambah lagi pada abad ke-21 saat ini merupakan suatu masa yang

diwarnai oleh munculnya era globalisasi. Fenomena globalisasi merupakan

era baru peradaban manusia dimana terjadi perubahan yang sangat cepat

dalam berbagai bidang kehidupan. Teknologi dan ilmu pengetahuan

berkembang sangat pesat dengan didukung oleh proses tranformasi informasi

sedemikian rupa sehingga mengakibatkan perubahan pola hidup manusia.

Kesiapan pemerintah dalam menghadapi era globalisasi perlu mendapatkan

dukungan dari para pelaku bisnis dan akademisi. Di dalam Sumber Daya

Manusia (SDM) perlu dipersiapkan secara seksama agar mampu

menghasilkan keluaran yang mampu bersaing di tingkat dunia. Oleh karena

itu, seorang guru harus bisa menjadi suri tauladan bagi para siswanya serta

dapat memberikan motivasi bagi siswanya untuk senantiasa berakhlak mulia,

Page 15: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

4

karena bagaimanapun juga seorang guru ayang akan membawa siswa menuju

keberhasilan.

Bagaimanapun sebagai generasi penerus bangsa, siswa sebagai anak

bangsa sangat diharapkan memberikan yang terbaik bagi bangsa ini, maka

dari itu pendidikan dan pembinaan akhlak siswa sebagai generasi penerus

merupakan tanggung jawab semua lapisan masyarakat, dari lingkungan

keluarga, masyarakat sosial dan masyarakat sekolah.

Pendidikan agama di sekolah umum merupakan suatu upaya

pengintergrasian pendidikan Islam ke dalam system sekolah yang

kurikulumnya, terutama, berorientasi pada pengetahuan umum, seperti

yang berlaku dalam sistem pendidikan di Barat, dan telah diterapkan di

Indonesia sejak kolonial Belanda. Pengintegrasian pendidikan Islam ke

dalam system persekolahan umum mulai dirintis sejak awal abad ke-20.3

Nilai-nilai standar tentang akhlak sudah diberikan oleh Allah Swt

kedalam jiwa manusia sejak mereka lahir. Sebagaimana Firman Allah Swt:

“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan

ketakwaannya.”(QS. Asy-syams:8)

Seorang muslim menjadikan akhlaknya sebagai sarana mendekatkan diri

pada Allah. Dia mengerjakan itu semua bukan didasarkan atas motivasi ingin

mencari pamrih, pujian atau kebanggaan. Akhlak adalah rangkaian amal

kebajikan yang diharapkan akan mencukupi untuk menjadi bekal ke negeri

akhirat nanti. Namun demikian untuk memiliki akhlak yang mulia perlu

adanya bimbingan secara khusus. Salah satunya adalah melalui pendidikan

akhlak.

Oleh karena itu dari uraian di atas sebagai penerus bangsa yang konsen di

bidang pendidikan, dipandang penting melakukan kajian secara mendalam

dalam bentuk penelitian akhlak siswa di era globalisasi di dalam pendidikan

menengah atas. Mengapa pembentukan akhlak yang penulis teliti? Karena

3 Nurhayati Djamas, Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pascakemerdekaan,

(Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2009). Cet. I, h. 120-121.

Page 16: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

5

akhlak merupakan hal yang sangat penting bagi manusia sebagai penuntun

untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam. Terlebih pada

era globalisasi ini, yaitu Era yang dianggap sebagai Era yang sangat sensitif

yang memiliki pengaruh sangat besar bagi kehidupan individu. Periode ini

menandai perpindahan dari sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Melihat latar belakang masalah di atas, maka saya disini berpendapat

bahwa seorang guru bukan hanya seorang pengajar saja tetapi seorang guru

sebagai pendidik yang dapat mengarahkan siswanya. Oleh karena itu peran

guru sangat diperlukan dalam membentuk kepribadian muslim yang

berakhlak mulia. Hal ini mendorong saya untuk melihat lebih dalam apakah

guru agama berperan dalam pembinaan akhlak siswa dengan penelitian yang

berjudul “PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM

MEMBINA AKHLAK SISWA di SMAN 47 MODEL Jakarta Selatan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka timbul

permasalahan antara lain :

1. Kurangnya pengetahuan siswa mengenai akhlak.

2. Minimnya kesadaran siswa tentang pentingnya akhlak dalam

kehidupan.

3. Kurangnya pengawasan dan perhatian guru terhadap pembinaan

akhlak.

4. Derasnya dampak negatif era globalisasi terhadap akhlak siswa

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya permasalahan mengenai peran guru agama

sebagai pendidik di SMAN 47 MODEL Jakarta Selatan, maka saya dalam

penelitian ini hanya akan membatasi permasalahan pada peran guru agama

Islam di era globalisasi dalam membina akhlak siswa di SMAN 47

MODEL Jakarta Selatan.

Page 17: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

6

D. Rumusan Masalah

Masalah diatas dapat dirumuskan, peran apa sajakah yang bisa

dilakukan guru Pendidikan Agama Islam di era globalisasi dalam

membina akhlak siswa di SMAN 47 MODEL Jakarta Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam di

era globalisasi dalam membina akhlak siswa di SMAN 47 MODEL

Jakarta Selatan.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna:

1. Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman berharga dan pelajaran dalam menerapkan

ilmu selama menempuh studi di kampus tercinta, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dalam dunia pendidikan, khususnya PAI, tentang

peranan guru dan tantangannya dalam upaya menciptakan peserta

didik yang insan kamil pada era globalisasi.

2. Bagi Lembaga

Sebagai masukan terhadap pengembangan peran guru PAI dalam

meningkatkan kualitas siswa sebagai insan kamil pada era globalisasi.

Selain itu, penelitian ini berguna untuk memberikan informasi tentang

kompetensi peran guru PAI dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran di SMAN 47 MODEL Jakarta Selatan.

3. Bagi Ilmu pengetahuan

Menambah pengetahuan dan wawasan ilmu pengetahuan untuk

memahami pentingnya peran guru PAI di sekolah serta dapat menjadi

referensi kepustakaan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

Page 18: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Guru Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Guru PAI

Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW dengan tujuan untuk

mengangkat manusia dari kejahilan kepada pemahaman ajaran agama

Islam sebenar-benarnya. Dapat dikatakan bahwa Rasulullah SAW diutus

untuk mengajarkan manusia agar mengenal Allah SWT, dan juga dapat

mengamalkan ajaran agama Islam dengan sungguh-sungguh, sehingga

selamat dari kesesatan dunia akhirat.

Dalam hal ini Zakiah Darajat menyatakan, “Guru adalah seseorang

yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang dapat memudahkan

dalam melaksanakan peranannya dalam membimbing siswanya, ia harus

sanggup berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain, selain itu

perlu diperhatikan pula bahwa ia juga memiliki kemampuan dan

kelemahan.”1

Menurut bahasa, agama adalah “ajaran, sistem yang mengatur

keimanan, dan kepribadatan kepada Tuhan yang maha Esa”,2 sedangkan

menurut istilah adalah kepercayaan kepada Tuhan dengan mengadakan

hubungan dengan melalui upacara, penyembahan, permohonan, dan

membentuk sikap hidup manusia berdasarkan ajaran agama tersebut.

Selanjutnya yang dimaksud dengan agama Islam adalah agama yang

bersumber pada wahyu yang datang dari Allah SWT, Nabi Muhammad

SAW dan bukan berasal dari manusia.

Menurut Zakiah Daradjat guru agama adalah “sebagai pembina

pribadi, sikap dan pandangan hidup anak. Karena itu, setiap guru agama

1 Zakiah Darajat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996),

cet. I, h. 266.

2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), h. 12

Page 19: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

8

harus berusaha membekali dirinya dengan segala persyartan bagi guru,

pendidik dan pembina hari depan anak didik”.3

Ahamad Tafsir mengemukakan, bahwa “guru agama adalah orang-

orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik dengan

mengupayakan perkembagan seluruh potensi anak didik; baik potensi

afektif, kognitif, ataupun potensi psikomotorik.”4

Memperhatikan pendapat Ahmad Tafsir di atas maka guru agama

memiliki peran yang penting dalam pendidikan. Guru agama berperan

sebagai pembimbing murid dalam upaya dan rencana penyelesaian

masalah. Guru agama mestilah membantu siswa menentukan persoalan-

persoalan yang berarti, melokasikan sumber data yang relevan,

menafsirkan dan mengevaluasi ketepatan data, dan merumuskan

kesimpulan. Pendidik di sini mempu mengenanal sampai di mana siswa

perlu bimbingan dalam suatu keterampilan khusus agar bisa melanjutkan

persoalannya lebih lanjut. Ini sumua memerlukan guru yang sabar, cerdas

fleksibel, memiliki kemampuan interdisipliner, kreatif dan cerdas.

Imam Al-Ghozali juga mengemukakan yang dikutip oleh Hamdani

Ihsan dkk, tentang mulianya pekerjaan mengajar, beliau berkata: “Barang

siapa yang memiliki pekerjaan mengajar, ia telah memilih pekerjaan yang

besar dan penting. Maka dari itu hendaklah ia mengajar tingkah lakunya

dan kewajiban-kewajibannya.”5

Syafruddin Nurdin dan M Basyruddin Usman mengatakan:

Guru sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar

(KBM), memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan

pembelajaran, karena fungsi utama guru ialah merancang, mengelola,

melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Di samping itu,

kedudukan guru dalam kegiatan belajar mengajar juga sangat strategis

dan menentukan. Strategis karena guru yang akan menentukan

3 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), h. 80

4 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dan Perspek Islam, (Bandung: Remaja Rosda Karya,

1994), Cet. II, h. 74.

5 Hamdani Ihsan, A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Babdung: Pustaka Setia.

2007) Cet. III, h. 96

Page 20: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

9

kedalaman dan keluasan materi pelajaran, sedangkan bersifat

menentukan karena guru yang memilah dan memilih bahan pelajaran

yang akan disajikan kepada peserta didik. Salah satu faktor yang

mempengaruhi keberhasilan tugasguru, ialah kinerjanya di dalam

merencanakan/merancang, melaksanakan dan mengevaluasi proses

belajar mengajar.6

Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

guru agama Islam adalah orang dewasa yang bertanggung jawab

memberikan ilmu pengetahuan agama kepada anak didik dan juga

memberi bimbingan baik jasmani maupun rohani guna mencapai

kedewasaan. Disamping itu juga guru agama berkewajiban dalam

pembentukan akhlak agar sejalan antara IPTEK dan IMTAQ. Dengan

demikian, seorang guru agama haruslah bercita-cita tinggi, berpendidikan

luas, berkepribadian kuat dan tegar serta berkrimanusiaan yang mendalam.

Guru agama sebagai pendidik berkewajiban atas semua perkembangan

anak, baik dalam pemikirannya maupun dalam perbuatannya. Meskipun

demikian bukan berarti guru agama adalah orang satu-satunya yang

bertanggung jawab terhadap perkembangan (kedewasaan) anak, tetapi

tetap saja pendidik pertama dan utama adalah orang tua di rumah karena

anak lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah.

Dari uraian di atas, jelas bahwa pekerjaan guru agama Islam itu

memang terasa berat, akan tetapi luhur dan mulia. Tugas guru agma tidak

hanya mengajar, melainkan juga mendidik akahlak. Maka untuk

melakukan tugas sebagai guru agama tidak sembarang orang dapat

menjalankannya. Dalam praktek sehari-hari orang sering mencampur

adukkan antara pengertian “mengajar” dengan “mendidik”. Kata tersebut

mempunyai hubungan yang sangat erat, walaupun keduannya sebenarnya

mempunyai pengertian yang berbeda.

Dalam pengajaran lebih dititik beratkan pada aspek pengetahuan

sedangkan pendidikan pada aspek pengalaman (sikap) namun keduanya

sama-sama merupakan proses belajar-mengajar. Jadi jelas pendidikan dan

6 Syafruddin Nurdin, dan M. Basyruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi

Kurikulum, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) Cet. I, H. Viii.

Page 21: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

10

pengajaran merupakan dua kubu yang berbeda dari segi tujuan pencapaian

hasil belajar.

Pekerjaan guru agama adalah pekerjaan yang professional maka

menjadi guru agama harus pula memenuhi persyaratan yang berat. Oemar

Hamalik berpendapat bahwa ada persaratan yang harus dimiliki guru

agama, yaitu “harus memiliki bakat sebagai guru, harus memiliki keahlian

sebagai guru, memiliki kepribadian yang baik dan berintegrasi, memiliki

mental yang sehat dan berbadan sehat, memiliki pengalaman dan

pengetahuan yang luas.”7

Jadi disimpulkan bahwasanya guru pendidikan agama Islam adalah

orang yang memberikan materi pengetahuan agama Islam dan juga

mendidik siswa-siswanya agar kelak menjadi manusia yang bertakwa

kepada Allah SWT. Guru pendidikan agama Islam sebagai pembimbing

yang memberikan bimbingan agar anak didik sejak dini dapat bertindak

dengan prinsip-prinsip Islam dan dapat memperaktikkan agama syariat

Islam. Oleh karena itu guru pendidikan agama bukan hanya sekedar

mentransfer ilmu pengetahuan agama, melainkan juga dituntut untuk bisa

membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia yang matang

dan dewasa serta dapat selalu berbuat dan bertingkah laku sesuai dengan

nilai-nilai ajaran agama Islam.

2. Tugas-tugas Guru PAI

Pendidik dalam undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional adalah, “Pendidik merupakan tenaga profesional

yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,

menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta

melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi

pendidik pada perguruan tinggi.”8 Disamping itu, guru Pendidikan Agama

Islam mempunyai tugas lain yang bersifat pendukung, yaitu membimbing

7 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Askara, 2005), Cet. IV,

h. 118.

8 UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 39 ayat (2).

Page 22: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

11

dan mengelola administrasi sekolah. Tiga tugas ini mewujudkan tiga

layanan yang harus diberikan oleh guru pendidikan agama Islam kepada

peserta didik. Tiga layanan yaitu:

a. Layanan instruksional

b. Layanan bantuan (bimbingan dan konseling)

c. Layanan administrasi9

Selain pembimbing, guru mempunyai tugas memberi bimbingan

kepada pelajar dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, sebab

proses belajar, pelajar berkaitan erat dengan berbagai masalah di luar kelas

yang sifatnya non-akademis.10

Sama dengan teori pendidikan Barat, tugas pendidik dalam pandangan

Islam secara umum ialah mendidik, yaitu mengupayakan perkembangan

seluruh potensi anak didik, baik potensi psikomotorik, kognitif, maupun

potensi afektif. Potensi itu harus dikembangkan secara seimbang sampai

ketingkat setinggi mungkin, menurut ajaran Islam.11

Agama Islam mengajarkan baik di dalam Al Qur’an, bahwa setiap

umat Islam wajib mendakwahkan menyampaikan dan memberikan

pendidikan agama Islam kepada yang lain sebagaimana dipahami dari

firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 125 :

9 Team Penyusun, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Departemen Agama RI

Direktorat jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2001) Cet. I, h. 2.

10

Ibid, h. 3

11

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Persepektif Islam, (Bandung: PT Rosdakarya,

1994), Cet. II, h. 74.

Page 23: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

12

“serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk. “(QS. An-nahl: 125)

Berdasarkan ayat tersebut dapat dipahami bahwa siapapun dapat

menjadi pendidik agama Islam atau disebut guru agama asalkan dia

memiliki kemampuan, pengetahuan serta mampu mengimplikasikan nilai

yang relevan dalam pengetahuan itu yakni sebagai penganut agama yang

patut dicontoh dalam agama yang diajarkan dan bersedia menularkan

pengetahuan agama serta nilainya kepada orang lain. Akan tetapi lebih

merupakan masalah yang sangat kompleks dalam arti setiap kegiatan

pembelajaran pendidikan agama akan dihadapkan dengan permasalahan

yang kompleks misalnya masalah peserta didik dengan berbagai macam

latar belakangnya, sarana apa saja yang diperlukan untuk mencapai

keberhasilan pendidikan agama, bagaimana cara atau pendekatan apa yang

digunakan dalam pembelajaran, bagaimana mengorganisasikan dan

mengelola isi pembelajaran agama tersebut dan seberapa jauh tingkat

efektifitas dalam kegiatan tersebut serta usaha apa yang dilakukan untuk

menimbulkan daya tarik siswa demikian seterusnya.

3. Persyaratan Guru Pendidikan Agama Islam

Untuk melaksanakan pendidikan agama Islam yang berwawasan

tinggi diperlukan standar atau syarat-syarat yang harus dimiliki guru

pendidikan agama Islam.

a. Persyaratan guru pendidikan agama Islam yang berkenaan dengan

dirinya yaitu:

1) Guru hendaknya memelihara akhlak yang mulia dalam

pergaulannya dengan orang banyak .

Page 24: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

13

2) Hendaknya guru agama Islam tidak berorientasi duniawi

dengan menjadikan ilmunya sebagai alat untuk mencapai

kedudukan, harta, prestise, atau kebanggan atas orang lain.

3) Hendaknya guru berzuhud, yaitu mengambil dari rezki dunia

hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan pokok diri dan

keluarganya secara sederhana.

4) Hendaknya guru pendidikan agama Islam memelihara

kemuliaan ilmunya.

5) Hendaknya guru pendidikan agama Islam rajin melakukan hal-

hal yang disunatkan oleh agama, baik lisan maupun perbuatan.

6) Guru pendidikan agama Islam hendaknya selalu mengisi

waktu-waktu luangnya dengan hal-hal yang bermanfaat.12

b. Syarat-syarat guru pendidikan agama Islam dengan pelajaran, yaitu

1) Hendaknya guru pendidikan Agama Islam berdoa terlebih

dahulu sebelum keluar rumah.

2) Sebelum memulai pelajaran, guru pendidikan Agama Islam

hendaknya membaca sebagaian dari ayat Al-Qur’an agar

memperoleh berkah saat mengajar.

3) Guru hendaknya mengajarkan pelajaran sesuai dengan hirarki

kemulian dan kepentingannya.

4) Guru hendaknya menjaga ketertiban kelas dengan

mengarahkan pembahasan pada objek terntentu.

5) Guru hendaknya bersikap bijak dalam melakukan pembahasan,

penyampaian pelajaran dan menjawab pertanyaan sesuai

dengan apa yang ia tahu.13

Untuk mencapai guru pendidikan agama Islam yang berwawasan

multikultural yang harus dimiliki adalah:

1) Memiliki keikhlasan

12

Qowaid, dkk, Profil Guru Pendidikan Agama di Sekolah Umum, (Jakarta: Departemen

Agama RI, Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Puslitbang Pendidikan Agama dan

Keagamaan, 2003), Cet. I, h. 14-15

13

Ibid. h. 17

Page 25: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

14

2) Bersikap dan berperilaku toleran

3) Berlaku adil

4) Jujur

5) Memiliki dedikasi

6) Disiplin

7) Memiliki Integritas

8) Kemampuan memberikan keteladan.14

4. Peran Guru Pendidikan Agama Islam

Peran dan kompetensi guru agama dalam proses belajar-mengajar

meliputi banyak hal antara lain:

a. Guru sebagai Demonstrator (Pendidik)

Guru agama senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran

yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya

dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang

dimilikinya, karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar

yang dicapai siswa.

Seorang guru agama harus mampu dan terampil dalam

memahami kurikulum, dan guru sendiri sebagai bahan belajar

terampil dalam memberikan informasi kepada siswa. Guru pun

harus membantu perkembangan anak didiknya untuk dapat

menerima, memahami, serta menguasai pengetahuan.15

b. Guru sebagai pembimbing

Peran guru dalam pelaksanaan bimbingan di sekolah dapat

dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1) Tugas guru dalam melayani bimbingan di kelas:

14 Team Penyusun, Konsep Pengembangan Pendidikan Agama Berwawasan

Multikultural, (Departemen Agama RI Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan

Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, 2006), Cet. I, h. 6.

15

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2010), h. 9.

Page 26: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

15

a) Menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan

setiap siswa merasa aman, dan berkeyakinan bahwa

kecakapan dan prestasi yang dicapainya mendapat

penghargaan dan perhatian.

b) Mengusahakan agar siswa dapat memahami dirinya,

kecakapan sikap, minat dan pembawaannya.

c) Mengembangkan sikap-sikap dasar bagi tingkah laku

sosial yang baik.16

2) Tugas guru dalam operasional bimbingan di luar kelas

Tugas guru dalam layanan bimbingan tidak terbatas dalam

kegiatan proses belajar mengajar, tetapi juga kegiatan

bimbingan di luar kelas, yaitu:

a) Memberikan pengajaran perbaikan.

b) Memberikan pengembangan bakat siswa.

c) Melakukan kunjungan rumah

d) Menyelenggarakan kelompok belajar.

c. Guru sebagai pengelola kelas

Dalam perannya sebagai pengelola kelas, guru harus mampu

mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek

dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini

diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada

tujuan-tujuan pendidikan.

Menurut Uzer Usman dalam bukunya Menjadi guru

Profesional, tujuan umum pengelolaan kelas ialah menyediakan

dan menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan

belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan

khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam

menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang

16 Soetjipto Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta 2004), cet. II, h. 107.

Page 27: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

16

memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa

untuk memperoleh hasil yang diharapkan.17

d. Guru sebagai Evaluator

Dalam proses belajar mengajar guru harus menjadi seorang

evaluator yang baik, yaitu guru dapat mengetahui keberhasilan dan

pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta

ketetapan metode mengajar, guru dapat mengetahui apakah proses

belajar yang dilakukan cukup efektif memberikan hasil yang baik

dan memuaskan, atau sebaliknya. Guru hendaknya terus menerus

mengikuti hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari waktu

kewaktu.18

B. Pembinaan Akhlak Siswa

1. Pengertian Akhlak

Kata Akhlak berasal dari bahasa Arab “اخالق” berakar dari kata “خلق”

yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata “خالق” (Pencipta), مخلوق

(yang diciptakan), dan khaliq (pencipta),.19

Menurup Prof. Dr. Ahmad Amin dalam bukunya “Al-Akhlaq” yang

dikutip oleh Hamzah Ya’kub, akhlak adalah suatu yang menjelaskan arti

baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh

menuasia kepada lainnya menyatakan tujuan yang harus ditinjau oleh

manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukan jalan untuk melakukan

apa yang harus diperbuat.20

Dalam pengertian sehari-hari, kata-kata akhlak biasa diartikan dengan

perbuatan yang baik. Akhlak disamakan dengan adab, sopan santun,

moral, dan budi pekerti. Tetapi penamaan suatu sebagai akhlak yang baik

dalam Islam, harus mengandung dua unsur. Pertama, pada perbuatan itu

17 Moh Uzer Usman., Op.cit. h. 10.

18 Ibid. h. 12.

19 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesi, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung), h.120.

20 Hamzah Ya’kub, Etika Islam Pembinaan Akhlakul Karimah, (Bandung: CV

Diponegoro, 1983), Cet. II, h. 12.

Page 28: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

17

sendiri, yaitu harus adanya aspek memperhalus, memperindah,

memperbagus, atau menampilkan sesuatu dalam bentuk yang lebih baik

dari tindakan asal jadi. Kedua, harus ada aspek motivasi atau niat yang

baik. Maka suatu perbuatan yang tampaknya baik, seperti bersodakoh

dalam jumlah besar untuk kepentingan umat/sosial, tidak dinamakan

akhlak yang baik kalau dilakukan dengan motivasi untuk popularitas

pribadi yang bersangkutan.

Dalam perkembangan dan pertumbuhan seorang anak yang pertama

kali adalah dalam keluarga, dimana telah didapatnya berbagai pengalaman

yang akan menjadi bagian dari pribadinya yang mulai tumbuh, maka guru

agama di sekolah mempunyai tugas yang tidak ringan. Guru agama harus

menghadapi keanekaragaman pribadi dan pengalaman agama yang dibawa

anak didik dari rumahnya masing-masing.

Setiap orang yang mempunyai tugas sebagai guru harus mempunyai

akhlak, khususnya guru agama, di samping mempunyai akhlak yang sesuai

dengan ajaran Islam, guru agama seharusnya mempunyai karakter yang

berwibawa, dicintai dan disegani oleh anak didiknya, penampilannya

dalam mengajar harus meyakinkan karena setiap perilaku yang dilakukan

oleh guru agama tersebut menjadi sorotan dan menjadi teladan bagi setiap

anak didiknya.

Dengan penanaman akhlak yang baik di dalam pembelajaran

pendidikan agama Islam dengan durasi 3 jam perminggu di dalam

kurikulum 2013, dirasa masih sangat kurang. Setelah dari lingkungan

sekolah dan pulang ke rumah, seorang siswa menghadapi susasana yang

berbeda, bahkan cendrung berlawanan dengan nasihat-nasihat agama yang

diterimanya sewaktu berada di sekolahnya. Dalam kondisi demikian, sikap

yang akan diambil oleh siswa akan beraneka ragam, misalnya:

1. Siswa akan menjadi manusia agamis yang labil, karena seluruh

ajaran agama berlawanan dengan lingkungannya.

Page 29: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

18

2. Siswa akan menjalankan ajaran agama tetapi secara bercampur

baur, dengan menjalankan corak kehidupan yang berlawanan

dengannya. Misalnya ia melakukan shalat tetapi juga mau berzina

dengan pacarnya.

3. Siswa akan mengabaikan ajaran agama yang diterimanya sama

sekali, karena ia kalah dengan lingkungannya. Yang terakhir ini

mengikuti pembelajaran pendidikan agama hanya sekedar

memenuhi kewajiban akademis belaka dan tidak untuk

memperbaiki corak kehidupannya sama sekali.21

2. Macam-macam Akhlak

Perbuatan manusia ada yang baik dan ada yang tidak baik. Kadang-

kadang di suatu tempat, perbuatan itu dianggap salah atau buruk. Hati

manusia memiliki perasaan dan dapat mengenal, perbuatan itu baik atau

buruk.

Akhlak terbagi menjadi dua, yaitu akhlaqul karimah dan akhlaqul

madzmumah.

a. Akhlaqul karimah, adalah tingkah laku yang terpuji yang

merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah

SWT.22

Seuatu yang dikatakan baik apabila ia memberikan

kesenangan, kepuasan, kenikmatan, sesuai dengan yang

diharapkan, dapat dinilai positif oleh orang lain yang

menginginkannya. Salah satu akhlaqul karimah seperti: Bersifat

sabar, bersifat adil, amanah dll.23

b. Akhlaqul madzmumah, merupakan tingkah laku kejahatan,

kriminal, perampasan hak. Akhlak secara fitrah manusia adalah

baik, namun dapat berubah menjadi akhlak buruk apabila manusia

21

Muhammad Kholid Fathoni, Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional, (Jakarta,

Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2005). h. 41

22

Abdullah Rasyid, Akidah Akhlak, (Bandung: Husaini, 1989), h. 73.

23

M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: Amzah,

2007), cet. 1, h. 40.

Page 30: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

19

itu lahir dari keluarga yang dari tabiatnya kurang baik, lingkungan

yang buruk, pendidikan tidak baik dan kebiasaan-kebiasaan yang

tidak baik sehingga menghasilkan akhlak yang buruk.24

Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa sesuatu yang

dikatakan baik apabila ia memberikan kesenangan, kepuasan,

kenikmatan, sesuai dengan yang diharapkan. Atau dengan kata lain

sesuatu yang dinilai positif oleh orang yang menginginkannya.

Sedangkan akhlak buruk/tercela apa yang dinilai sebaliknya. Di sini

nyata sekali betapa relatifnya pengertian itu, karena tergantung pada

penghargaan manusia masing-masing. Jadi nilai baik atau buruk

menurut pengertian di atas bersifat subyektif, karena tergantung pada

individu yang menilainya.

Ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan akhlak:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.”(Al-Ahzab:21)

24 Ibid, h. 56.

Page 31: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

20

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang

bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada

penghuninya. yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu)

ingat. “(QS. An-Nur: 27)

Dengan bekal akhlak orang dapat mempengaruhi mana yang baik dan

batas mana yang buruk. Juga dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya

dengan maksud dapat mendapatkan sesuatu pada proporsi yang

sebenarnya. Orang-orang yang berakhlak dapat ketenangan dan bahagia di

dunia dan akhirat. Kebahagiaan hidup oleh setiap orang yang selalu di

dambakan kehadirannya. Didalam lubuk hati dimana hidup bahagia

merupakan hidup sejahtera dan selalu mendapat ridho Allah SWT juga

selalu disenangi sesama makhluk.

Walaupun demikian, untuk mendapatkan semua hal diatas yaitu

meraih kebahagiaan, kesejahteraan dan ridho Allah SWT tidak bagitu

mudah. Manusia harus dapat membandingkan mana yang baik dan mana

yang buruk. Membedakan keduanya berarti dapat menilai. Apabila orang

dapat berpegang pada kebaikan dan membuang keburukan, inilah jalan

kelurusan. Karena kebenaran mutlak adalah kebenaran dari yang Maha

benar.

Seperti dalam Firman Allah SWT:

Page 32: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

21

“kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu

Termasuk orang-orang yang ragu. (Q.S. Al-baqarah 147)”

Memperhatikan masalah-masalah Pendidikan akhlak seperti juga

memperhatikan pendidikan jasmani, akal dan ilmi. Seorang anak kecil

membutuhkan fisik yang kuat, akal yang kuat dan akhlak yang tinggi,

sehingga ia dapat mengurus dirinya, berfikir sendiri, mencari hakikat,

berkata benar, membela kebenaran, jujur dalam amal perbuatannya, mau

mengorbankan kepentingan diri sendiri untuk kepentingan bersama,

berpegang pada keutamaan dan menghindari sifat-sifat yang tercela.

Tujuan akhlak adalah menciptakan manusia sebagai makhluk yang tinggi

dan sempurna serta membedakan dengan makhluk-makhluk lainnya.

Akhlak hendak menjadikan manusia bertindak baik terhadap manusia,

terhadap sesama makhluk dan kepada Allah Tuhan yang menciptakan kita.

Tujuan utama pendidikan akhlak dalam Islam adalah agar manusia berada

dalam kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang

telah digariskan oleh Allah SWT. Inilah yang akan mengantarkan manusia

kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Pendidikan akhlak dalam

Islam memang berbeda dengan pendidikanpendidikan moral lainnya.

Karena pendidikan akhlak dalam Islam lebih menitik beratkan pada hari

esok, yaitu hari kiamat beserta hal-hal yang berkaitan dengannya, seperti

perhitungan amal, pahala, dan dosa. Akhlak seseorang akan dianggap

mulia jika perbuatannya mencerminkan nilainilai yang terkandung dalam

Al-Qur’an dan Sunnah. Dalam kesempatan kali ini, secara umum sebagai

contoh akan dijabarkan hal-hal yang termasuk akhlak terpuji.

1) Mencintai semua orang, ini tercermin lewat perkataan dan

perbuatan.

2) Toleransi dan memberi kemudahan kepada sesama dalam semua

urusan transaksi, seperti jual beli dan sebagainya.

Page 33: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

22

3) Menunaikan hak-hak keluarga, kerabat dan tetangga tanpa harus

diminta terlebih dahulu.

4) Menghindarkan diri dari sifat tamak, pelit, dan semua sifat yang

tercela.

5) Tidak kaku dan bersikap keras dalam berinteraksi dengan orang

lain.

6) Berusaha menghias diri dengan sifat-sifat terpuji.

Dengan terlaksananya hal-hal di atas, maka tercapailah maksud dari

pembinaan akhlak Islam bagi seseorang.

3. Metode Pembinaan Akhlak

Berbicara mengenai pembinaan akhlak, Abudin Nata mengatakan

dalam bukunya Akhlak Tasawuf pembinaan akhlak dapat diartikan sebagai

usaha sungguh-sungguh dalam rangka membentuk anak, dengan

menggunakan sarana pendidikan, pembinaan yang terprogram dengan baik

dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan konsisten. Pembinaan

akhlak ini dilakukan berdasarkan asumsi bahwa akhlak adalah hasil usaha

pembinaan bukan terjadi dengan sendirinya.25

Agar pembinaan akhlak memperoleh hasil yang memuaskan,

diperlukan cara atau metode. Metode yang dapat ditempuh untuk

pembinaan akhlak ini adalah pembiasaan yang dilakukan sejak kecil dan

berlangsung secara continue. Dalam pembinaan akhlak kebiasaan

mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, hal ini

dikarenakan ia dapat menghemat banyak sekali kekuatan manusia. Islam

mempergunakan kebiasaan itu sebagai salah satu teknik pendidikan, yang

mengubah seluruh sifat-sifat manusia menjadi kebiasaan. Jika manusia

membiasakan berbuat jahat, maka ia akan menjadi orang jahat, jika

seseorang menghendaki agar ia menjadi pemurah maka ia harus dibiasakan

25 Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo), Cet. I, h. 4.

Page 34: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

23

dirinya melakukan pekerjaan yang bersifat pemurah, hingga murah hati

dan murah tangan itu menjadi tabi’atnya yang mendarah daging.26

Metode lain dalam pembinaan akhlak ini adalah melalui keteladanan.

Pendidikan melalui keteladanan adalah merupakan salah satu teknik

pendidikan yang efektif dan sukses. Akhlak yang baik tidak dapat dibentuk

hanya dengan pelajaran, instruksi dan larangan, sebab tabi’at jiwa untuk

menerima keutamaan itu tidak cukup dengan hanya seorang guru

mengatakan “kerjakan ini dan jangan kerjakan itu”. Menanamkan sopan

santuk memerlukan pendidikan yang panjang dan harus ada pendekatan

yang lestari. Pendidikan itu tidak akan sukses melainkan jika disertai

dengan pemberian contoh teladan yang baik dan nyata. Selain itu

pembinaan akhlak dapat pula ditempuh dengan cara senantiasa

menganggap diri ini sebagai orang yang paling banyak mempunyai

kekurangannya dari pada kelebihannnya.

Dari penjelasan di atas jelas bahwa pembinaan akhlak bisa dilakukan

dengan berbagai cara, di antaranya dengan adanya pembinaan yang sudah

dibawa sejak kecil, keteladanan harus di tanamkan pada dirinya, dan selalu

menganggap diri ini masih banyak kekurangannya di banding dengan

kelebihannya. Sehingga dengan mengetahui kekurangaanya pasti nantinya

akan terus berusaha menutupi kekurangannya yang ada.

C. Globalisasi dan Dampaknya

1. Pengertian Globalisasi

Globalisasi secara harfiah berasal dari kata global yang berarti sedunia

atau sejagat. Menurut A. Qodry Azizi, yang dikutip oleh Ahmad Tantowi:

“era globalisasi berarti terjadinya pertemuan dan gesekan nilai-nilai

budaya dan agama diseluruh dunia yang memanfaatkan jasa komunikasi,

26 Ibid. h. 32.

Page 35: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

24

transformasi, dan informasi yang merupakan hasil modernisasi di bidang

teknologi.”27

Proses global ini pada hakikatnya bukan sekedar banjir barang,

melainkan akan melibatkan aspek yang lebih luas, mulai dari keuangan,

pemilikan modal, pasar, teknologi, gaya hidup, bentuk pemerintahan,

sampai kepada bentuk-bentuk kesadaran manusia.28

Globalisasi menimbulkan perubahan penting dalam berbagai aspek

kehidupan, ditandai dengan kemajuan penting dalam teknologi informasi

dan komunikasi, mendorong terjadinya perubahan dalam pembelajaran.

Dalam perspektif makro, kemajuan tenologi informasi dan komunikasi

mempercepat proses demokratisasi dan equity dalam pembelajaran.

Sebagai sebuah perkembangan sejarah, globalisasi adalah sebuah

proses yang bisa dikatakan paling mempengaruhi hajat hidup orang

banyak di dunia saat ini. Tidak ada satu pun masyarakat yang tidak terkena

dampaknya. Globalisasi sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan,

prilaku social, hingga cara kita makan, berpakaian, dan menikmati

kehidupan. Pendek kata, hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang

tidak terjangkau oleh perkembangan globalisasi yang semakin maju.29

Globalisasi bukanlah ancaman tetapi lebih sebagai peluang yang bisa

kita manfaatkan untuk lebih mendorong kemajuan dan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyartakat.

Menurut Akbar Ahmad dan Hasting yang dikutip oleh Hasbi Indra

dalam bukunya Pendidikan Islam Melawan Globalisasi, Ia memberi arti

bahwa:

Globalisasi pada dasarnya mengacu pada pertimbangan yang cepat

didalam teknologi komunikasi, transformasi, informasi yang dapat

membawa bagian-bagian dunia yang jauh bisa dijangkau dengan

27 Ahmad Tantowi, Pendidikan Islam di Era Transformasi Global, (Semarang : Pustaka

Rizki Putra, 2009), Cet. I, hlm. 47-48

28 Ibid.

29

Martin Wolf, Globalisasi Jalan Menuju Kesejahteraan, (Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, 2007) Hal. xi

Page 36: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

25

mudah. Globalisasi merupakan kelanjutan saja dari modernisasi yang

pada dasarnya berisi sekularisasi yang isinya merupakan kelanjutan dari

misi modern dan posmodernisme yang semakin sekuler, semakin maju,

dan semakin menjauh dari agama. Dari sisi lain globalisasi adalah

proses pengintegrasian ekonomi nasional kepada sistem ekonomi dunia

berdasarkan keyakinan pada perdagangan bebas, yang sesungguhnya

telah dicanangkan sejak zaman kolonialisme. Para teori kritis sejak

lama sudah meramalkan, bahwa kapitalisme akan berkembang maju

pada domisi ekonomi, politik dan budaya bersekala global setelah

perjalanan panjang melalui era kolonialisme. Demikian pula tentang isu

demokratisasi, pemerintahan, HAM, dan terorisme telah menjadi isu

sentral pula. Melalui penetrasi dunia barat ke bagian dunia lain, melalui

alat teknologi canggih membentuk uniform ekonomi, politik dan

budaya ala barat. Berbagai kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi

dengan segera dapat dijadikan diskrusus seluruh kalangan ilmuwan

dunia yang dapat mensejahterakan, mententramkan dan memudahkan

umat manusia, ataukah sebaliknya justru dapat menyengsarakan dan

bahkan menghancurkan umat manusia di planet ini.30

Jadi globalisasi bisa disimpulkan yaitu, suatu proses dimana antar

individu atau kelompok menghasilkan suatu pengaruh terhadap dunia dan

terjadinya proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran

pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.

Dengan itu berkembanglah infrastruktur transportasi dan telekomunikasi,

termasuk kemunculan internet.

2. Latar Belakang Munculnya Globalisasi

Globalisasi adalah “kata yang mengerikan dengan makna yang kabur,

pertama dipakai pada 1960-an, dan menjadi mode yang makin populer

pada 1990-an.”31

Menurut Friedman yang dikutip oleh Soepriyatno, globalisasi adalah

suatu sistem yang muncul setelah berakhirnya perang dingin yang diawali

oleh runtuhnya tembok Berlin pada 1991. Keunikan dari globalisasi adalah

30 Hasbi Indra, Pendidikan Islam Melawan Globalisasi, (Jakarta: RidaMulia, 2005), Cet.

I, hlm. 57

31

Martin Wolf, op. cit. h. 15

Page 37: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

26

sebagai suatu sistem, ia dibangun atau bertumpu di atas keseimbangan

yang tumpang tindih dan saling mempengaruhi satu sama lainnya.32

Banyak sejarawan yang menyebutkan globalisasi sebagai fenomena

di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi

internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar

bangsa di dunia ini telah ada sejak berabad-abad yang lalu.33

Dari pengertian diatas bahwa latar belakang munculnya globalisasi

yaitu, kemiskinan yang dialami oleh negara-negara yang ingin

berkembang dan membutuhkan sumber daya yang lebih baik yang

dihadapi oleh Negara-negara di dunia. Pada sekitar tahun 1980 mulailah

muncul benih-benih globalisasi ketika saat itu manusia mulai mengenal

perdangan antar negeri.

Dengan itu Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat

dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi, di mana ilmu

pengetahuan dan teknologi berkembang pesat.

Seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

dewasa ini menuntut moralitas dan paham kebangsaan yang tinggi, sebab

ilmu dan pengetahuan yang tidak dibarengi dengan tingkat keimanan dan

moralitas yang tinggi menyebabkan pendidikan kehilangan esensinya

sebagai wahana memanusiakan manusia. Tetapi semua itu tidak luput dari

dampak Negatif dan Positif era globalisasi

3. Dampak Globalisasi

a. Negatif

Globolisasi selalu dihubungkan dengan modernisasi. Para pakar

budaya mengatakan bahwa ciri khas modernisasi dan manusia modern

32 Soepriyatno, Nasionalisme dan Kebangkitan Ekonomi, (Jakarta: INSEDE Press, 2008),

Cet. I, h. 125

33

Dodiana Kusuma, “Strategi Dakwah Front Pembela Islam (FPI) dalam Menanggulangi

Dampak Negatif Globalisasi,” Skripsi Pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2010, h.

35, tidak dipublikasikan.

Page 38: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

27

itu adalah tingkat berfikir, iptek, dan sikapnya terhadap penggunaan

waktu dan penghargaan terhadap karya manusia. Lalu berdasarkan

pandangan itu, muncullah penilaian yang membuat klasifikasi

kemajuan dan kemunduran.34

Dengan kemajuan teknologi serta arus informasi yang begitu

deras sudah semestinya kaum muda untuk tidak lagi kaget

menyikapinya. Kaum muda Indonesia merupakan mereka yang berada

di garis terdepan social media (secara kuantitas 90% dari pengguna

Internet ialah kaum muda). Dengan itu akan dijelaskan dampak

negatif dan positif dengan adanya perkembangan teknoligi di era

globalisasi bagi kaum muda.

Membicarakan tentang globalisasi, tidak akan jauh tentang

pergaulan globaliasi. Dengan berubahnya jaman dan majunya

teknologi di dunia mendatangkan kemudahan bagi manusia, juga

mendatangkan sejumlah efek negative yang sangat merepotkan di

sana-sini.

Dampak negatif tersebut yaitu: Narsisme, narsisme secara istilah

dapat diartikan sebagai sikap membanggakan diri sendiri. Kehadiran

social media seperti Facebook Twitter dan sebagainya memungkinkan

terjadinya narsisme, segala sesuatu atau kegiatan sehari-hari semuanya

dituangkan dalam sosial media sehingga semua orang dunia dapat

mengetahui semuanya, yang ada di dalam pikiran kaula muda

sekarang hanya Aku, siapa Aku, dan sedang apa Aku. Dengan

demikian akan terjadinya penggerusan nilai-nilai kebersamaan,

kepedulian, sosial dan gotong royong.35

Selanjutnya yaitu Hedonisme, hedonisme merupakan sikap

konsumsi yang berlebihan dan bersifat pamer kemewahan. Sikap

34

M. Solly Lubis, Umat Islam dalam Globalisasi (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), Cet.

1. Hal.33

35

Aziz Syamsuddin, Api Nasionalisme Kaum Muda, (Jakarta: PT Semesta Rakyat

Merdeka, 2011), Cet. I, h. 32-33.

Page 39: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

28

hedonisme dapat menimbulkan kecemburuan sosial serta

menimbulkan sifat kerakusan bagi kaum muda. Hedonisme dari kaum

muda dapat terjadi dikarenakan melihat perkembangan dunia yang

ada. Melihat teknologi yang baru maka mereka akan berlomba-lomba

untuk membelinya. Dengan melalui media sosial maka ekspose dari

sifat hedonisme dapat terpantau dalam lintas dunia maya. Sehingga

yang muncul ialah persaingan tanpa batas untuk saling mengkonsumsi

barang-barang yang sebenarnya masih dipertanyakan.36

Akibat dari globalisasi dan kemajuan teknologi informasi

berikutnya yang merupakan kerugian bagi para penerus bangsa ialah,

Waktu yang sia-sia, waktu yang berlalu tidak akan pernah kembali

lagi dan tidak dapat diganti, waktu adalah yang termahal yang dimiliki

manusia. Dalam Hadits mengatakan: “gunakanlah waktu mudamu

sebelum datang waktu tuamu”. Hal ini menunjukan bahwa sudah

semestinya kaum muda produktif dan tidak menjadi generasi yang

berpangku tangan dan menunggu, kaum muda bisa menjadi budak

teknologi dan tidak memiliki aturan dalam menggunakan waktu,

manakala kesehariannya habis dipergunakan untuk teknologi

membuang semua masa depan yang cerah mereka.37

Dari berbagai dampak negatif dari globalisasi yang diatas,

semakin mudah seseorang mengakses sesuatu, maka semakin mudah

pula penyalahgunaan dan pelanggaran yang terjadi. Kejatuhan

manusia dari makhluk spiritual menjadi makhluk material, yang

menyebabkan nafsu hayawaniyah menjadi pemandu kehidupan

manusia.

Dalam hal ini, sebagai kaum muda penerus bangsa sudah

seharusnya untuk peduli terhadap sesama. Kaum jangan mau

diperbudak oleh gemerlapnya dunia di era globalisasi ini, mari

menyongsong masa depan yang cerah dalam gerakan perbaikan.

36 Ibid. h. 34-35

37

Aziz Syamsuddin, op. cit, h. 37.

Page 40: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

29

b. Positif

globalisasi pada hakekatnya mempunyai peranan yang cukup

penting dalam membentuk kepribadian dan tingkah laku moral anak

yang beraklakul karimah. Sekolah juga mempunyai peranan yang

cukup penting untuk memberikan pemahaman dan benteng pertahanan

kepada anak agar terhindar dari jeratan negatif perkembangan arus

globalisasi yang ditandai dengan pesatnya kemajuan dalam bidang

teknologi informasi dan komunikasi. Tetapi dengan kemajuan IPTEK

pada era globalisasi ini banyak dampak yang positif bagi seoranng

siswa bahkan seorang tenaga pengajar.

1) Pembelajaran Jarak Jauh. Dengan kemajuan teknologi proses

pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru,

tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.

2) Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai

sumber ilmu dan pusat pendidikan menjadikan guru bukanlah

satu-satunya sumber ilmu pengetahuan.

3) Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang

memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru

yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang

abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa

dibuat abstrak.,

4) Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang

akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui Internet.

Internet dapat digunakan sebagai alat yang efektif untuk

memperoleh pengetahuan. Semua pengguna web dapat mencari

pengetahuan yang diinginkan di internet. Ada beberapa situs

informatif dan direktori web yang menawarkan informasi pada

berbagai mata pelajaran. Siswa dapat menggunakan internet

untuk mendapatkan semua informasi tambahan yang mereka

butuhkan untuk meningkatkan basis pengetahuan mereka.

Page 41: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

30

5) Teknologi menawarkan media audio-visual yang interaktif pada

proses pembelajaran. Presentasi PowerPoint dan perangkat

lunak animasi dapat digunakan untuk memberikan informasi

kepada siswa secara interaktif. Efek visual yang diberikan

membuat siswa lebih tertarik untuk belajar. Selain itu, software

ini berfungsi sebagai alat bantu visual untuk para guru dan

memfasilitasi siswa untuk melihat informasi secara lebih jelas.

Media Interaktif telah terbukti bermanfaat dalam meningkatkan

tingkat konsentrasi siswa.38

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan

semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak

tersendiri bagi dunia pendidikan. Seorang guru bukan lagi menjadi

sumber satu-satunya ilmu, siswa sudah dapat mengakses berbagai

materi ajar di internet. Sehinga siswa dituntut lebih aktif dan kritis.

38 Budi Winarno, Globalisasi Peluang atau Ancaman bagi Indonesi, (PT. Glora Aksara

Pratama, 2008) h. Xv

Page 42: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini, mengambil tempat di SMAN 47 MODEL Jakarta

Selatan, yang sebelumnya menjadi tempat Praktek Profesi Keguruan

Terpadu (PPKT) peneliti yaitu dari bulan Desember sampai dengan bulan

januari.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan motode kualitatif, dengan pendekatan

deskriptif yaitu memaparkan secara mendalam dengan apa adanya secara

obyektif sesuai dengan data yang dikumpulkan.

Menurut Bogdan dan Taylor menyatakan bahwa “metode kualitatif

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif yang

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati”.1

Kemudian lebih lanjut Moleong menyatakan bahwa “penelitian

kualitatif berakar pada akar alamiah sebagai keutuhan. Mengandalkan

manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif,

mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran

penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif”.2

Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini digunakan

metode deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan

pemecahan masalah yang ada berdasarkan data-data. Disamping itu juga

1 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2004, h. 4.

2 Ibid

Page 43: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

32

menyajikan data, menganalisis dan menginterprestasi, serta bersifat

koperatif dan korelatif.3

C. Sumber Data

Perlu diingat bahwa dalam penelitian, pemilihan sampel bukan saja

diterapkan pada manusia sebagai responden, melainkan juga pada latar

(setting), kejadian dan proses. 4

Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Guru PAI untuk mendapatkan data dan informasi mengenai proses

pembelajaran di kelas dan upaya atau peran apa saja yang

dilakukan guru PAI di era globalisasi dalam membina akhlak siswa

2. Wakil kepala sekolah untuk mendapatkan data dan informasi

mengenai kenerja Guru PAI dan mengenai sarana dan prasarana

yang tersedia di sekolah dalam upaya pengembangan kreativitas

siswa.

3. Siswa siswi SMAN 47 Model Jakarta Selatan untuk mendapatkan

data dan informasi mengenai bagaimana cara mengajar guru di

kelas.

D. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data

sebagai berikut:

1. Observasi (pengamatan)

Observasi (pengamatan) adalah alat pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik

gejala-gejala akhlak siswa pada era globalisasi ini. Peneliti datang

langsung ke sekolah yang dituju untuk mengamati dan mendapatkan

sejumlah informasi yang berkaitan dengan hal tersebut.

Dalam hal ini penggunaan metode observasi langsung yaitu akan

3 Cholid Narkubo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002, h. 44.

4 A. Chaedar Alwasilah, Pokoknya Kualitatif Dasar-Dasar Merancang dan Melakukan

Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 2011), Cet. XI, h.102.

Page 44: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

33

mengadakan pengamatan dan pencatatan dalam situasi yang sebenarnnya.

Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh informasi tentang

keseluruhan obyek penelitian, yang meliputi keadaan sarana dan

prasarana, struktur organisasi, fasilitas pendukung proses belajar

mengajar

2. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh

pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara

(informan). Peneliti mewawancarai guru PAI dan guru bidang studi

yang lainnya, berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu bagaimana

akhlak siswa pada era globalisasi.

Hasil wawancara segera harus dicatat setelah selesai melakukan

wawancara agar tidak lupa bahkan hilang. Karena wawancara

dilakukan secara terbuka dan tidak berstruktur, maka peneliti perlu

membuat rangkuman yang lebih sistematis terhadap hasil wawancara.

Dari berbagai sumber data, perlu dicatat mana data yang dianggap

penting, data yang sama dikelompokkan. Hubungan satu data dengan

data yang lain perlu dikonstruksikan, sehingga menghasilkan pola dan

makna tertentu. Data yang masih diragukan perlu ditanyakan kembali

kepada sumber data lama atau yang baru agar memperoleh ketuntasan

dan kepastian. 5

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu suatu metode penelitian yang mencari

data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

notulen rapat dan sebagainya.

Dalam literatur paradigma kualitatif ada dibedakan istiah

documents dari records (bukti catatan). Records segala catatan tertulis

yang disiapkan seseorang atau lembaga untuk pembuktian sebuah

5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h.240.

Page 45: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

34

peristiwa atau menyajikan perhitungan, sedangkan dokumen adalah

barang yang tertulis atau terfilmkan selain records yang tidak

disiapkan khusus atas permintaan peneliti. 6

E. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan mencari dan menata secara sistematis catatan

hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman

peneliti tentang permasalahan yang diteliti dan menyajikannya sebagai

temuan.

Dalam menganalisa data, peneliti menggunakan teknik deskriptif

analitik, yaitu data yang diperoleh tidak dianalisa menggunakan rumusan

statistika, namun data tersebut dideskripsikan sehingga memberikan

kejelasan sesuai kenyataan realita yang ada di lapangan. Hasil analisa

berupa pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk

uraian naratif. Uraian pemaparan harus sistematik dan menyeluruh sebagai

satu kesatuan dalam konteks lingkungannya juga sistematik dalam

penggunaannya sehingga urutan pemaparannya logis dan mudah diikuti

maknanya.

Adapun langkah-langkah analisis yang peneliti lakkukan adalah:

1) Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokukan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang

direduksi akan memberikan gambaran yang cukup jelas.

2) Kategorisasi / pengkodingan

Koding dimaksudkan utuk dapat mengorganisasi dan

mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data

dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari. Dengan

6 A Chaedar Alwasilah, Pokoknya Kualitatif Dasar-Dasar Merancang dan Melakukan

Penelitian Kualitatif, h. 111.

Page 46: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

35

demikian pada gilirannya peneliti akan menemukan makna dari data

yang dikumpulkannya.7

Peneliti melakukan teknik analisis data dengan langkah-langkah

sebagai berikut. Pertama, data pendukung dan data utama

ditranskipkan. Kemudian, transkip yang diperoleh dari hasil

wawancara diseleksi dan diserahkan menggunakan kategorisasi dan

pengkodingan agar mempermudah proses pengklasifikasian.

Selanjutnya hasil kategorisasi tadi dideskripsikan dan dianalisa dan

memperoleh jawaban dari pertanyaan penelitian.

7 E. Kristi Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, h. 89.

Page 47: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Sejarah Singkat SMA Negeri 47 MODEL Jakarta

SMA Negeri 47 Jakarta sebagai lembaga Pendidik menegah atas, lahir

untuk memenuhi tuntutan obyektif, baik untuk menyerap tenaga guru

professional maupun membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah

dan tuntutan atas perluasan dan pemerataan kesempatan belajar pada jenjang

Pend. menengah atas.

1. Masa Pra Pembentukan SMA Negeri 47 Jakarta

a. Periode (1978-1989)

Pada tanggal 2 Januari 1978, diresmikan sebuah SMA Negeri cabang

(kelas jauh) dari SMA Negeri 29 Jakarta dengan nama SMA Negeri 29

Filial Jakarta, yang beralamat di Jalan Delman Utama I Kebayoran Lama

Jakarta Selatan. Gedung SMA Negeri 29 Filial dibangun sejak tahun

1977, dengan keadaan ruangan sbb :

1) Ruang Belajar 7 kelas

2) Ruang Kepala Sekolah 1 ruang

3) Ruang Tata Usaha 1 ruang

4) Ruang WC 1 ruang

Kepala Sekolah sekaligus Pendiri : Hj. Jajoek M. Assaat, BA

Ketua BP3 : H. Asep Syarifuddin

Wakil Ketua : Let. Kol. Syarwono G.1

1 Dokumen SMAN 47 Jakarta Selatan

Page 48: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

37

b. Periode (2012- 2013)

Mulai 1 Oktober 2012, kepala SMA Negeri 47 Jakarta dijabat oleh

Drs. Rachmat, HDP menggantikan Drs. H. Syafruddin Yusuf, MPd yang

sudah selesai masa baktinya sebagai kepala sekolah (purna bhakti).

Drs. Rachmat, HDP, sebelumnya menjabat Kepala SMA Negeri

111 Jakarta Barat, SMA Negeri 32 dan SMA Negeri 38 Jakarta Selatan.

Di awal tugasnya sebagai Kepala Sekolah di SMAN 47 Jakarta,

Drs. Rachmat, HDP melanjutkan tradisi positif yang telah dilakukan

kepala sekolah sebelumnya, yakni dengan melakukan berbagai upaya

pengembangan dan peningkatan mutu akademik maupun non akademik.

Dan pada awal masa tugas beliaulah dimulainya era pendidikan

gratis disemua jenjang pendidikan dasar dan menengah di provinsi DKI

Jakarta, yakni diperolehnya subsidi pendidikan penuh dari Pemda DKI

bagi semua sekolah negeri di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi DKI

Jakarta.2

.

c. Periode (2013- sekarang)

Pada periode ini Kepala SMAN 47 Jakarta dijabat oleh Hj. Umairoh,

S.Pd, M.M

2. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi SMA Negeri 47 Jakarta

“Unggul dalam prestasi bertaraf nasional maupun internasional

berlandaskan iman dan takwa”.

b. Misi SMA Negeri 47 Jakarta

Untuk mewujudkan visi di atas, SMA Negeri 47 Jakarta memiliki misi

sebagai berikut :

2 Ibid

Page 49: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

38

a) Menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan, Perguruan

Tinggi, organisasi prestasi, dan dunia usaha baik dalam negeri

maupun luar negeri dalam rangka peningkatan pelayanan terhadap

siswa.

b) Menumbuhkan penghayatan dan semangat pengamalan terhadap

ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sebagai sumber kearifan

dalam bertindak.

c) Menumbuhkan keunggulan dan kompetitif secara intensif kepada

seluruh warga sekolah.

d) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara optimal yang

berorientasi pada pencapaian kompetensi berstandar Nasional dan

Internasional dengan tetap mempertimbangkan potensi yang dimiliki

oleh peserta didik.

e) Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan sekolah dengan

lembaga-lembaga pendidikan serta institusi lain yang telah memiliki

reputasi Nasional dan Internasional.

f) Menerapkan manjemen pengelolaan sekolah mengacu pada standar

ISO 9001, tahun 2008 dengan melibatkan seluruh warga sekolah.3

3. Tujuan SMA Negeri 47 Jakarta

a. Tujuan Umum

1) Memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang refresentatif untuk

mendukung pelaksanaaan proses belajar mengajar yang efektif dan

efisien, berdasarkan semangat keunggulan lokal dan global;.

2) Memiliki sarana pendukung pembelajaran yang representative dan

berbasis elektronik dan teknologi informasi.

3 Ibid

Page 50: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

39

3) Meningkatkan kinerja masing-masing komponen sekolah untuk

bersama-sama melaksanakan kegiatan yang inovatif sesuai dengan

Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing agar dapat memberikan

layanan yang professional;

4) Menyelenggarakan pendidikan secara profesional untuk

menghasilakan lulusan yang berkepribadian unggul, berwawasan

kebangsaan, cerdas komprehensif, dan siap memasuki jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

5) Meningkatkan pelaksanakan Program Pengembangan diri melalui

layanan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler yang lebih efektif

dan efisien sebagai penyaluran bakat dan minat siswa untuk meraih

prestasi di bidang akademik maupun non akademik;

6) Menjadikan belajar, disiplin, jujur, empati, sopan dan santun serta

silaturrahmi sebagai budaya bagi semua warga sekolah.

7) Melaksanakan dan mengembangkan Program SMA Model yang

dapat menjadi rintisan menuju Sekolah Berwawasan/Bertaraf

Internasional serta mampu menjadi rujukan bagi sekolah lain.

8) Menggunakan bahasa Inggris dalam proses pembelajaran maupun

dalam berkomunikasi baik lisan maupun tulisan;

9) Meningkatkan kualitas dan jumlah tamatan yang melanjutkan ke

perguruan tinggi;

10) Menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala ketentuan yang

mengatur operasional warga sekolah;

b. Tujuan Khusus

1) Memiliki Kurikulum Sekolah berdasarkan kriteria Sekolah Model

dan Sekolah Bertaraf Internasional.

2) Melaksanakan Program SMA Model melalui peningkatkan dan

pengembangan seluruh komponen-komponen pendukung SMA

Model (SKM-PBKL-PSB) yang terintegrasi kedalam mata pelajaran,

muatan lokal dan kultur sekolah dengan mengedepankan

Page 51: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

40

penampilan, pelayanan dan prestasi serta memiliki pola fikir yang

kreatif dan inovatif bagi seluruh warga sekolah.

3) Memiliki konsep dan sistem pelaksanaan SKS, moving class maupun

Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).

4) Meningkatnya Nilai Akreditasi Sekolah dari kualifikasi A dengan

nilai 97,98, menjadi kualifikasi A dengan nilai 98,50.

5) Menerapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) seluruh mata

pelajaran ≥ 80 % dan KKM penjurusan 83 %.

6) Meningkatnya daya serap pelajaran 100% dan rata-rata nilai UAN

diatas 85,00.

7) Meningkatnya daya serap lulusan yang diterima di perguruan tinggi

ternama (PTN/PTS) mencapai (97 – 100 %) dengan persentase yang

masuk PTN mencapai 85 %.

8) Melaksanakan kegiatan ibadah bersama di sekolah serta pembinaan

keimanan dan ketakwaan yang terprogram dan berkesinambungan

bagi seluruh warga sekolah.

9) Menjadi 5 (lima) SMA Negeri terbaik di provinsi DKI Jakarta.

10) Menjadi sekolah unggulan tingkat Nasional.

11) Memiliki tim kegiatan ekstrakurikuler yang mampu gtampil dan

menjuarai lomba–lomba akademik maupun non akademik di tingkat

propinsi, nasional dan Internasional.

12) Menjadikan penilaian kognitif, psikomotor, afektif dan kehadiran

dalam kegiatan KBM sebagai acuan keberhasilan.

13) Mengintensifkan kegiatan klinik akademik, remedial dan pengayaan

sebagai bentuk optimalisasi layanan akademik terhadap siswa.

14) Melaksanakan penelusuran bakat dan minat siswa secara intensif dan

profesional dalam rangka mendukung penetapan pemilihan

jurusan/program studi lebih lanjut.

15) Melaksanakan kegiatan pengembangan kompetensi akademik

maupun non akademik melalui pemberian wawasan, pelatihan dan

Page 52: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

41

pembinaan karakter baik indoor dan outdoor kepada seluruh warga

sekolah.

4. Guru dan Tenaga Kependidikan

Guru di SMA Negeri 47 Jakarta berjumlah 61 orang, terdiri dari 47 orang

berstatus PNS dan 14 orang berstatus Guru Tidak Tetap. Ditinjau dari

kualifikasi pendidikan, yang memiliki ijazah D3/Sarjana Muda berjumlah 2

orang, S1 berjumlah 49 orang dan S2 berjumlah 10 orang (1 orang kandidat

doktor). Sementara yang sudah memiliki sertifikat guru berjumlah 47 orang.

Melihat jumlah guru yang berpendidikan S2/S3 (pasca sarjana) di SMA

Negeri 47 Jakarta saat ini, maka perlu diprogramkan penambahan minimal 13

orang guru yang berkualifikasi S2 untuk memenuhi kriteria minimal (30 %)

jumlah guru yang berkualifikasi S2 bagi Sekolah Berstandar Intertenasional.

a. Prestasi Akademik/Non Akademik Tenaga Guru dan KePend.

(6tahun terakhir, tahun pelajaran 2006/2007 s/d 2013/2014) :

Tabel 4.2

Prestasi Akademik

No. Kejuaraan/Prestasi Tingkat* Tahun

1 Juara I Uji Kompetensi Guru Provinsi DKI

Jakarta

2007

2 Juara I Guru Teladan/Berprestasi Kodya Jakarta

Selatan

2008

3 Juara III Guru

Teladan/Berprestasi

Provinsi DKI

Jakarta

2008

4 Juara I Uji Kompetensi Guru Provinsi DKI

Jakarta

2008

5 Juara II Guru Berprestasi Kodya Jakarta 2011

Page 53: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

42

selatan

6 Sekolah Unggulan Provinsi DKI

Jakarta

2005-

Sekarang

7 Sekolah Model (SKM-PBKL-

PSB

Nasional 2010

Kode

Guru Nama

Mata Pelajaran

01 Hj. Umairoh,S.Pd,MM 196305211985032004 Bahasa Inggris

02 Dra. MTh. Ninik Istrini 195403211978032000 Biologi

03 Dra. Prihartini, Kons 195406181979032006 Bimbingan dan Konseling

04 Dra. Agusrini - Seni Budaya (Seni Musik)

05 Dra. Hj. Lolly Adam 195808251982102002 Bahasa Inggris

06 Ruhimat Sanusi, S.Pd 195706211981031005 Kimia

07 Dra. Hj. Fitri Indraswari 195804211982102001 Biologi

08 H. Ibrahim, MS, S.Ag – Pendidikan Agama Islam

09 Hj. Sjaechoh Mecky, S.Pd 195606201985032001 Bimbingan dan Konseling

10 Dra. Pudyastuti 195809191981032004 Geografi

11 Drs. Ahnaf Hamzah 195706041986031006 Pendidikan Agama Islam

12 Drs. N. Christoffel P. M.Th – Pendidikan Agama Kristen

13 E. Any Sunarwanti, S.Pd 195604181981032004 Geografi (Peminatan X-IPS)

Geografi ( Kelas XII )

Mulok (Kependudukan)

Sosiologi

14 Dra. Siti Ramah Sebayang 195804031985032005 Fisika (Peminatan X-IPA)

Mulok (Fisika Terapan)

15 Kasman, S.Pd 195710101979031011 Matematika

16 Drs. Prasono 195703101984031004 Fisika

17 H. Mustaqim, M.Pd 195807171983031013 Bahasa Indonesia

18 Drs. Moch. Kurnia 195708301984031005 Ekonomi (Peminatan X-IPS)

Ekonomi (Lintas Minat)

Ekonomi ( Kelas XI )

Ekonomi ( Kelas XII )

Page 54: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

43

19 Sri Yektisiswanti, S.Pd 195811211983022001 Matematika

20 Drs. Rahman 195811221986021003 Penjas & Orkes

21 Dra. Hj. Rahmawati 195805251986032006 Bimbingan dan Konseling

22 Drs. Jaya Balaputra Hz, MM 196002061987031017 Sejarah

Sejarah

23 Drs. Amirsyah, MM 196410151989021003 Matematika

24 Drs. Wasito Hadi, MA 195808161987031005 Bahasa Inggris

25 Saurma Sidabutar, BA 195909071985032006 Bahasa Asing (Bhs. Perancis)

26 Tiorida S. Nababan, M.Pd 196312301988032006 Ekonomi

Mulok (Komputer Akuntansi)

27 Drs. H. Abdullah Syatori 195905271993031001 Pendidikan Agama Islam

28 Drs. Sumediyanto 19670511200811006 PPKn

29 Dra. Fourita Indriyani 196309111993032004 Kimia (Peminatan X-IPA)

30 Sri Handayani, S.Pd – Bahasa Indonesia

31 Eko Sarwono – Kimia

32 Drs. Agus Yuliono 196607071997031002 Fisika

33 Drs. Wasimin, M.Pd 196205032008011003 Bahasa Indonesia

34 Heni Purwaningsih, S.Pd 197207262008012014 Kimia

35 Rudi Hidayat, S.Sos,M.Kom 197405052008011025 TIK-Prakarya dan

Kewirausahaan (Rekayasa)

36 Niken Sutiyaningsih, M.Pd 196904302008012011 Ekonomi (Peminatan X-IPS)

Ekonomi (Lintas Minat X-IPS)

Ekonomi ( Kelas XII )

37 Hj. Kurnianingsih, S.Pd 197308051998022002 Matematika (Lintas Minat-IPS)

Matematika (Wajib/IPA/IPS)

38 Dwi Suwartini S.Pd 196901191998022001 Biologi (Peminatan X-IPA)

Mulok (Biologi Terapan)

Biologi ( Kelas XII )

39 Bambang Hartanto, S.Pd 197106152008011019 Matematika (Wajib-IPA/IPS)

Matematika (Peminatan X-IPA)

40 Juni Sudibyo, S.Pd 197106161998021002 Fisika

41 Surti Sihombing, S.Pd 197212052008012021 Geografi

Page 55: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

44

5. Siswa (Peserta Didik)

Komposisi siswa tahun pelajaran 2013/2014:

Tabel 4.5

Komposisi siswa tahun pelajaran 2013/2014

No Kls Jumlah Siswa

Jml

Rom-

bel

Jml

Total

1. X IPA-1 IPA-2

IPA-

3

IPA-

4

IPS-

1

IPS-

2

IPS-

3

IPS-

4 8 287

35 36 37 36 36 35 37 38

Sosiologi (Peminatan X-IPS)

42 Rinta Sarasati, S.Pd 197411252008012000 Sejarah

43 Dra. Hj. S. Aryati Hakim 195502041983032003 Matematika

44 Yayat Supriyatna, S.Mn – Tek. Informasi dan Komunikasi

45 Deden Suryana, S.Pd – Tek. Informasi dan Komunikasi

46 Andi Sutopo, S.Pd – PPKn

47 Umayah, S.Pd – Bahasa Inggris

48 Barnabas Siswanto, S.Pd – Pendidikan Agama Katholik

49 Tri Sumardiati, S.Pd – Sejarah (Peminatan X-IPS)

50 Delviana, S.Pd – Seni Budaya (Seni Rupa)

51 Dra. Hj. Erni Siregar 195608211980032002 Sosiologi

52 Reno Prima, SE – Tek. Informasi dan Komunikasi

53 Zakiyah, S.Pd 197805012006042004 Bahasa Inggris

54 Edi Riyanto, S.Pd 196801191992011001 Biologi (Peminatan X-IPA)

Mulok (Biologi Terapan)

55 Muhammad Amin, S.Pd – Penjas & Orkes

56 Rr. Dyah Anggoro Ratri, S.Pd – Bahasa Asing (Bhs. Jerman)

57 Irmayati, SH – PPKn

58 Hj. Nelfrida, S.Pd 196110061986032003 Bimbingan dan Konseling

59 Suhendi, S.Pd 197303192008011016 PPKn

Page 56: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

45

2. XI IPA-1 IPA-2

IPA-

3

IPA-

4

IPS-

1

IPS-

2

IPS-

3

IPS-

4 8 318

40 40 40 40 40 39 39 40

3. XII IPA-1 IPA-2

IPA-

3

IPA-

4

IPA-

5

IPS-

1

IPS-

2

IPS-

3

IPS-

4 9 339

39 39 39 38 37 34 40 36 37

Jumlah 25 932

6. Sarana dan Prasarana

SMA Negeri 47 Jakarta memiliki luas tanah 6932 m2, luas bangunan

5607 m2 dan memiliki sarana/prasarana sebagai berikut :

a. Gedung :

Tipe bangunan : Tipe A

Lantai : Tiga lantai

Kondisi bangunan : Baik

b. Fasilitas :

Tabel 4.6

Fasilitas Sekolah

No Jenis Prasarana Unit Luas (m2)

1 Ruang Kantor

a. R. Kepala Sekolah

b. R. Wakil Kepala Sekolah

c. R. Guru

d. R. Tata usaha

e. R. Keuangan/Komite

1

1

1

1

1

32

42

142

72

24

2 Ruang Kelas/Teori 24 1728

3 Ruang Perpustakaan 1 144

Page 57: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

46

No Jenis Prasarana Unit Luas (m2)

4 Ruang Lab. Bahasa 1 96

5 Ruang Lab. Komputer 1 72

6 Ruang Lab. Fisika/Biologi 1 96

7 Ruang Lab. Kimia 1 96

8 Ruang BK/Konseling 1 48

9 Ruang Kurikulum/Server 1 15

10 Ruang UKS/Kesehatan 1 24

11 Ruang Serba Guna 1 96

12 Masjid 1 480

13 Ruang OSIS 1 15

14 Ruang Gudang 1 24

15 Ruang Kamar Mandi Guru/Karyawan 3 27

16 Ruang Kamar Mandi Siswa 7 17,5

16 Ruang Satpam 1 24

17 Lapangan Volley 1 250

18 Lapangan Basket 1 250

19 Pagar Sekolah 1

Page 58: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

47

B. Peran Guru PAI di Era Globalisasi dalam Membina Akhlak Siswa di

SMAN 47 Model Jakarta

1. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMAN

47 Model Jakarta

Pendidikan Agama Islam merupakan sesuatu bidang studi yang harus

diajarkan pada setiap lembaga pendidikan baik dalam Departeman

Pendidikan Agama.

Guru pendidikan agama Islam merupakan salah satu pekerjaan

profesional. Pekerjan profesional sebagai pendidik pada dasarnya bertitik

tolak dari adanya panggilan jiwa, tanggung jawab moral, tangung jawab

sosial, dan tangggung jawab keilmuan.

Kinerja seorang guru pendidikan agama Islam merupakan suatu

perilaku atau respon yang memberikan hasil yang mengacu pada apa

yang mereka kerjakan ketika menghadapi suatu tugas. Kinerja guru

pendidikan agama Islam menyangkut semuan aktivitas atau tingkah laku

yang dikerjakan oleh seorang pendidik agama Islam dalam mencapai

suatu tujuan atau hasil pembelajaran pendidikan agama Islam. Hal ini

tampak dari perilaku guru dalam proses pembelajaran serta interaksi guru

dengan siswa.

Guru pendidikan agama Islam adalah ujung tombak dalam

melaksanakan misi pendidikan agama Islam di lapangan serta merupakan

faktor yang sangat penting dalam mewujudkan sistem pendidikan yang

bermutu dan efisien. Peran guru pendidikan agama Islam terhadap

siswanya sangat besar, aspek-aspek kepribadian yang meliputi sifat-sifat

kepribadian, intelegensi, pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, peranan

dan lain-lain berpengaruh terhadap keberhasilan guru pendidikan agama

Islam sebagai pengembang sumberdaya manusia. Untuk itu guru yang

dipandang sebagai orang yang harus digugu dan ditiru, guru agama Islam

harus menjadikan dirinya figur yang paripurna dan ideal. Tanggung

jawab guru pendidikan agama Islam dalam kehidupan menyangkut

berbagai dimensi kehidupan serta menuntut pertanggung jawaban moral

Page 59: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

48

yang berat untuk itu berbagai syarat atau kriteria wajib dipenuhi demi

menjalankan tugasnya dengan baik demi tercapainya perkembangan

maksimal sesuai dengan nilai-nilai Islam di era globalisasi ini.

Derasnya arus globalisasi yang melanda dunia ditandai dengan

pesatnya kemajuan teknologi. Tidak terkecuali dalam bidang

pendidikan. teknologi yang kian pesat bukan hanya membawa

pengaruh yang positif melainkan juga membawa dampak yang

negatif, terutama bagi generasi muda saat ini. Diperlukan adanya filter

yang mampu membuat generasi muda terhindar hal negatif yang

dibawa arus globalisasi tersebut. Tentu saja ini merupakan tantangan

besar bagi pihak terkait seperti orangtua dan guru. Dengan demikian

penguasaan teknologi adalah hal yang mutlak dimiliki oleh pendidik

yaitu guru, termasuk guru pendidikan agama Islam.

Membicarakan masalah pedidikan agama Islam, tentu berkaitan

dengan amalan ajaran agama islam itu sendiri. Suatu pelajaran tidak

hanya dengan teori saja, tetapi perlu pengamalan dari setiap individu,

karena pendidikan agama islam sangat penting mempengaruhi prilaku

siswa sehari-hari. Pendidikan agama islam mempunyai suatu tuntunan

yang harus diamalkan oleh setiap pengikutnya, karena amal perbuatan

adalah tujuan yang hakiki dari pada ilmu pengetahuan, apa gunanya

pengetahuan bila tidak disertai dengan perbuatan.

Pendidikan agama islam mempunyai suatu tuntunan yang harus

diamalkan oleh setiap pengikutnya. Karena amalan perbuatan adalah

pendidikan agama islam juga diberikan berupa contoh atau tindakan

seorang guru yang mencerminkan nilai-nilai universal agama itu

sendiri, karena guru menjadi tauladan bagi murid-murid, maka mereka

mencontoh perkataan guru, perbuatan guru dan semua gerak geriknya.

Oleh karena itu, guru harus berpegang Teguh pada ajaran agama islam

serta mengamalkannya.

Dari penjelasan di atas jelas bahwa suatu ilmu tidak cukup hanya

dengan teori saja, tetapi yang terpenting adalah pengamalannya.

Page 60: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

49

Begitu juga seorang guru harus memiliki perilaku yang baik, apalagi

guru pendidikan agama islam, dimana setiap gerak-geriknya baik di

rumah maupun sekolah sangat menjadi perhatian bagi anak didiknya

dan lingkungan masyarakat.

Tidak hanya dituntut untuk berakhlak baik, seorang guru PAI di

jaman sekarang yang semua serba instan dan bisa diakses dengan

mudahnya. SMAN 47 Model Jakarta Selatan, memanfaatkan

kemajuan teknologi yang ada sebagai sarana dalam proses belajar

mengajarnya. Maka dapat dikatakan bahwa seorang guru PAI dituntut

untuk mengerti tekonologi, bukan hanya mengerti saja tetapi mampu

menjalankannya dan menggunakannya, seperti pemanfaatan internet,

laptop, dan infocus. Sebagaimana dikatakan oleh H. Ahnaf Hamzah

selaku guru PAI kelas X di SMAN 47 Model Jakarta Selatan,

Guru PAI sekarang berbeda dengan guru PAI di zaman dahulu,

begitupun dengan problematika dan kendalanya sangat berbeda.

Guru di jaman sekarang dituntut untuk mengerti kemajuan

tekonologi dan bisa mengoperasikannya, tentu untuk kepentingan

proses belajar mengajar di sekolah. Seperti menggunakan fasilitas

yang ada di sekolah, menggunakan infocus dan laptop. Dengan

menggunakan kedua benda tersebut, sudah bisa membuat proses

belajar mengajar lebih menarik dan tidak membosankan.”4

Begitupun yang dikatakan oleh H. Ibrahim bahwa:

Salah satu bentuk dari pembinaan Agama Islam di SMAN 47 Model

Jakarta Selatan, yakni pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dalam

kegiatan belajar mengajar di kelas, pelajaran pendidikan agama yang

menjadi salah satu mata pelajaran pokok yang ada di SMAN 47

Model Jakarta Selatan. proses belajar mengajar di kelas berlangsung

dengan lancar, para siswa mengikuti pelajaran dengan antusias, dan

hanya ada beberapa anak saja yang memang biasanya kurang antusias

baik dalam pelajaran pendidikan agama maupun pelajaran yang lain.

Dengan kemajuan tekonologi yang ada kitapun lebih mudah

mengemas pembelajaran dengan lebih menarik.5

Dari hasil wawancara dengan seorang guru PAI di SMAN 47

Model Jakarta Selatan, dapat disimpulkan bahwa begitu penting dan

4 Ahnaf Hamzah, Hasil Wawancara dengan Guru PAI. Tanggal 5 Desember 2014.

5 Ibrahim, Hasil Wawancara dengan Guru PAI. Tanggal 5 Desember 2014

Page 61: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

50

berpengaruhnya kemajuan tekonologi di jaman sekarang dalam

mendukung proses belajar mengajar di sekolah terutama bagi guru

pendidikan agama Islam, karena problematika di jaman sekarang

untuk mendidik peserta didik lebih sulit dibandingkan jaman dahulu.

Begitupun dengan M. Wildan salah satu murid SMAN 47 Model

Jakarta Selatan, mengatakan bahwa “Pembelajaran yang paling tidak

membosankan yaitu pembelajaran yang menggunakan teknologi

seperti guru yang menggunakan laptop dan infocus untuk

menyampaikan materinya, karena penyampaian yang menarik dan

didukung dengan perangkat teknologi, membuat kami tidak merasa

bosan dan jenuh.”6

Sudah jelas bahwa dampak kemajuan teknologi di era globalisasi

ini memang tidak bisa dipandang sebelah mata, dengan banyaknya

dampak positif yang bisa diandalkan oleh umat manusia, terutama

bagi kepentingan dan kemajuan pendidikan di Indonesia.

Seperti yang dikatakan oleh Drs. H. Syatori bahwa:

Kami akan terus merenovasi dan terus memperbarui teknologi

yang ada untuk kepentingan sekolah, yang dibutuhkan oleh guru-

guru dan yang diperlukan oleh siswa-siswi untuk menjadikan

mereka (siswa) yang berakhlakul karimah dan mengerti cara

menggunakan kemajuan teknologi seperti handphone, internet dan

sebagainya”7

Kemudian dari hasil observasi yang dilakukan olen peneliti di kelas

menunjukkan, bahwa rata-rata siswa memang mengikuti pelajaran

dengan antusias, baik pada saat proses penyampaian materi di dalam

kelas maupun ketika praktek di musholla sekolah. Walaupun memang

ada beberapa siswa yang ketika praktek sambil bermain-main. Jadi dapat

disimpulkan bahwa rata-rata siswa SMAN 47 Model Jakarta Selatan

sudah aktif dalam mengikuti pembelajaran agama di kelas.

6 M Wildan, Hasil Wawancara dengan Murid SMAN 47 Jakarta. Tgl 5 Desember 2014.

7 Syatori, Hasil Wawancara dengan Wakasek di SMAN 47 Model Jakarta, tgl 5 Desember

2014.

Page 62: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

51

Sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan perlu ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Perencanaan mengajar

Setiap perencanaan selalu berkenaan dengan proyeksi atau perkiraan

mengenai apa yang akan dilakukan, demikian halnya dalam perencanaan

mengajar memperkirakan mengenai tindakan apa yang akan dilakukan

pada waktu melaksanakan pengajaran agar tujuantujuan pengajaran yang

telah ditetapkan dapat tercapai semaksimal mungkin.

a. Membuat kalender pendidikan

Membuat kalender pendidikan dimaksudkan untuk mengetahui

waktu-waktu yang digunakan dalam melangsungkan proses belajar

mengajar dengan memperhatikan pelajaran yang akan disampaikan

kepada siswa dalam waktu satu tahun.

b. Membuat satuan pelajaran

Sebagai konsekuensi logis dari perencanaan di atas maka guru

pendidikan agama Islam di SMAN 47 Model Jakarta Selatan sebelum

mengajar terlebih dahulu harus membuat satuan pelajaran. Karena

dengan satuan pelajaran ini guru mengetahui tugus yang harus

dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun, sehingga dapat

menentukan materi yang akan disesuaikan dalam tiap-tiap semester.

c. Melaksanakan kegiatan mengajar

Tugas ini tidak terlepas dari perencanaan yang telah disusun

dan aktifitas terus berkembang hingga menjelang diadakannya

ujian semester. Dalam penyampaian materi pendidikan agama

Islam tidak harus bersifat teoritis melainkan yang besifat praktis,

agar bahan yang telah diajarkan benar-benar dapat dimengerti dan

diamalkan.

2. Kurikulum

Kurikulum adalah program belajar atau dokumen yang berisikan

hasil belajar yang diamati (diharapkan siswa memilikinya) di bawah

tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut.

Program belajar yang bersifat umum yang memerlukan penjabaran

Page 63: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

52

lebih lanjut oleh guru sebelum diberikan kepada siswa melalui

proses pengajaran seperti biasanya.

3. Metode

Seorang pendidik yang selalu berkecimpung dalam proses

belajar mengajar, agar tujuan benar-benar dicapai secara efektif dan

efisien, maka hanya dengan penguasaan materi tidaklah mencukupi.

Guru harus menguasai berbagai teknik atau metode penyampaian

materi yang tepat dalam proses belajar mengajar sesuai dengan

materi yang diajarkan dan kemampuan anak didik yang menerima.

Pemilihan teknik atau metode yang tepat kiranya memerlukan

keahlian tersendiri. Para pendidik harus pandai memilih dan

mempergunakan teknik atau metode yang akan dipergunakan.

Menurut bapak H. Ibrahim selaku guru PAI dan kurikulum bahwa:

Mengenai metode yang digunakan sangat banyak dan bervariasi,

disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan dan metode

belajar ini bisa dilihat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.8

2. Peran Guru PAI di Era Globalisasi Dalam Membina Akhlak

Siswa di Sekolah

Setiap perjalanan pasti akan ada rintangan yang menghalangi, begitu

pula halnya dengan proses kegiatan belajar mengajar dan kegiatan

keagamaan yang ada di SMAN 47 Model Jakarta Selatan, ada beberapa

hambatan dalam pelaksanaan dan upaya guru agama dalam membina

akhlak siswa, disitulah peran dan keprefesionalan guru diuji.

Guru mempunyai peran penting dalam pembinaan Akhlak siswa,

karena guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam

pendidikan. Oleh sebab itu, kualitas dan kompetensi guru merupakan

modal utama yang harus dimiliki oleh setiap guru terutama di era

sekarang yang penuh dengan tantangan dalam pembinaan

pengetahuan dan akhlak generasi muda. Guru PAI sebagai salah satu

pendidik yang sangat intens dalam pembinaan akhlak, dituntut mampu

8 Ibrahim, Hasil Wawancara dengan Guru PAI, Tanggal 5 Desember 2014

Page 64: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

53

untuk mengajarkan dan mengimplementasikan nilai-nilai keagamanan

di sekolah.

Melihat kondisi saat ini, terutama di era globalisasi seperti

sekarang, SMAN 47 Model Jakarta Selatan dalam upaya melahirkan

generasi yang berakhlak dan cerdas, memberlakukan standar yang

tinggi untuk staf pengajarnya agar pelaksanaan pembelajaran dalam

rangka penanaman akhlak dan intelektual dapat terlaksana secara

optimal sehingga siswa-siswa terhindar dari pengaruh negatif dari

globalisasi. Hal ini berdasarkan pernyataan Bapak Syatori bahwa,

Seorang guru pendidikan agama Islam yang mengajar di sekolah ini

harus mempunyai standar yang sudah ditetapkan dari sekolah,

misalnya seperti mempunyai sikap yang harmonis kepada seluruh

murid, mempunyai jiwa sosial yang tinggi, dan menguasai ilmu agama

Islam. Selain itu guru PAI juga dituntut penuh untuk menanamkan

nilai yang terkandung dalam ajaran Islam, sehingga murid dapat

menyerap dan mengamalkan nilai yang diajarkan dengan baik dan

optimal. Dengan demikian diharapkan siswa tidak terbawa arus

globalisasi yang negatif.”9

Guru di Sekolah SMAN 47 Jakarta diharuskan melewati

kualifikasi yang ditetapkan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah,

seperti memiliki sikap yang harmonis dengan siswa-siswi apapun latar

belakangnya, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi dengan siapapun di

lingkungan sekolah, dan memiliki pemahaman Agama Islam yang

baik. Karena guru pendidikan agama Islam adalah sumber utama

untuk membentuk akhlakul karimah kepada siswa, terutama di SMAN

47 Model Jakarta.10

Adapun peran guru Pendidikan Agama Islam dalam membina

akhlak di SMAN 47 Model Jakarta Selatan adalah sebagai berikut:

9 Ibid.

10

Hasil Observasi, tanggal 28 November 2014.

Page 65: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

54

c. Peran Guru PAI sebagai Pendidik dan Pembimbing di SMAN

47 Model Jakarta Selatan

Peran Guru Agama Islam di SMAN 47 Model Jakarta tidak

bisa dibilang mudah dikarenakan agama adalah keyakinan

manusia yang sangat sensitif apabila terjadi singgungan antara

agama satu dengan agama lainnya. Hal ini jelas karena Sekolah

SMAN 47 Model Jakarta Selatan adalah sekolah yang

berwawasan multikultural yang tentunya sekolah yang berbasis

multi agama. Maka dari itu Guru PAI sangat diperhitungkan

dalam membina akhlak siswa, terlebih lagi di era globalisasi yang

penuh dengan tantangan.

Hal ini berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak

H. Ahnaf Hamzah, yang menyatakan:

Kami selaku guru PAI mempunyai peran yang sangat vital

dalam pembinaan akhlak siswa, terlebih lagi di jaman sekarang

ini. Kami selalu menasehati para siswa, memberikan contoh

yang baik, bermulai dari diri kami sendiri yang berusaha

konsisten dalam bertingkah laku yang baik di kehidupan

sehari-hari. Jadi kami berusaha untuk tidak menyampaikan

kata-kata yang menyinggung atau membeda-bedakan siswa-

siswi di lingkungan sekolah ini, yang tentunya mereka itu

memiliki perbedaan keyakinan dalam beragama. Kemudian

yang selanjutnya, kami selaku guru PAI selalu membimbing

mereka dan terus memantau perkembangan mereka, kami tahu

bahwa kemajuan teknologi pada era sekarang memiliki

dampak positif dan tentunya negatif. Dengan hal itu kami

selaku guru PAI terus membimbing dan mengingatkan mereka

terus untuk selalu menggunakan kemajuan teknologi di era

globalisasi sekarang yang mereka miliki seperti handphone,

laptop dan internet dipergunakan untuk kepentingan hal yang

positif.11

Dari hasil wawancara dengan guru PAI tersebut, penulis

memberikan kesimpulan bahwa, peran guru PAI di era globalisasi

sangatlah vital dan amat berat. Karna setiap apa yang terjadi pada

diri siswa dan tindakan yang dilakukan siswa di sekolah ataupun

11 Ahnaf Hamzah, Hasil Wawancara dengan Guru PAI, tanggal 5 Desember 2014.

Page 66: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

55

luar sekolah selalu yang menjadi pertanyaan “siapa guru agama

kamu?.” Karna siswa menghabiskan waktunya mulai dari pagi

jam 06:30-15:10 sore banyak berada di lingkungan sekolah.12

Hal

ini lah yang menjadi tantangan guru PAI yang selain harus

memiliki pendidikan agama yang baik di sekolah, perlunya

menjadi evaluator yaitu mengayomi dan memantau

perkembangan siswa di sekolah maupun luar sekolah dan adanya

kerjasama antara guru dengan orangtua.

Penyebab terjadinya kenakalan siswa dan siswi di SMAN 47

Model Jakarta Selatan bermacam-macam, secara garis besar dapat

digolongkan sebagai berikut: kurangnya didikan agama,

kurangnya pengertian orangtua tentang pendidikan, kurangnya

kedisiplinan waktu dan lemahnya perhatian masyarakat terhadap

pendidikan siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian lapangan,

dimana perilaku akhlak yang kurang baik yang dilakukan siswa/I

SMAN 47 jakarta kebanyakan masih dalam keadaan sewajarnya

dan macam variasi seperti, malas belajar, bolos sekolah,

berpakaian tidak rapih bahkan tidak sopan, berbohong, merokok,

tidak hormat terhadap guru, suka melawan orangtua, sering

menggangu teman dan bermain hp pada saat guru mengajar.

Menurut salah satu siswa yang penulis wawancarai. guru itu

bukan hanya bertugas mengajari kita pelajaran-pelajaran yang ada

di sekolah saja tetapi harus bisa memberikan contoh yang baik

untuk menjadi panutan siswa-siswi di SMAN 47 Model Jakarta

Selatan ini, terutama yang menjadi patokan atau kiblat kami di

sekolah yaitu guru pendidikan agama islam.”13

12 Hasil observasi di SMAN 47 Model Jakarta selatan, tanggal 28 November 2014.

13

M Wildan, Hasil Wawancara dengan Siswa SMAN 47 Jakarta, tanggal 5 Desember 2015

Page 67: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

56

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa guru

agama Islam selalu menjadi pendidik dan pembimbing yang baik

disetiap sekolahnya masing-masing, walupun pada hakikatnya

tidak bisa kita serahkan penuh kepada guru agama Islam. Maka

dari itu peran orangtua sangat diharapkan untuk membantu

memotivasi dan mendukung siswa untuk dapat mempersiapkan

diri secara maksimal untuk menghadapi kehidupan di era

globalisasi ini, karena peran orangtua untuk membantu

pendidikan dalam membina akhlak siswapun sama vitalnya, yang

diharapkan apa yang diterapkan di sekolah bisa diterapkan di

rumah, seperti halnya kedisiplinan dan berakhlak yang baik. Sama

halnya yang dikatakan oleh Rasulullah: “keridhoan Allah terletak

pada keridhoan orangtua dan murka Allah terletak pada murka

orangtua.”

d. Peran Guru sebagai Evaluator

Dalam proses belajar mengajar guru harus menjadi

seorang evaluator yang baik, yaitu guru dapat mengetahui

keberhasilan dan pencapaian tujuan, penguasaan siswa

terhadap pelajaran, serta ketetapan metode mengajar, guru

dapat mengetahui apakah proses belajar yang dilakukan cukup

efektif memberikan hasil yang baik dan memuaskan, atau

sebaliknya. Guru PAI hendaknya terus menerus mengikuti

hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari waktu kewaktu

untuk mengetahui siswa manasajakah yang butuh diberikan

perhatian extra dan mana yang sudah bisa menjadi panutan

atau contoh bagi siswa yang lain. Seperti yang dikatakan oleh

H. Syatori:

saya selaku wakasek dan guru agama Islam di SMAN 47

Model Jakarta Selatan, saya selalu mengikuti perkembangan

anak didik yang ada di sekolah ini untuk mengetahui

bagaimana perkembangan mereka dan untuk mengetahui

Page 68: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

57

siswa dan siswi mana sajakan yang mudah diberi bimbingan

dan yang sebaliknya, karna itu sudah tanggung jawab kami

sebagai guru pendidikan agama Islam di sekolah ini, kalau

bukan kami (Guru PAI) siapa lagi.?”14

Memang permasalahan yang terbesar yang dihadapi oleh

guru pendidikan agama islam yaitu “Akhlak” kita tahu bahwa

budaya dan kehidupan eropa sudah sangat menjajah para

generasi muda, mereka yang sudah menganggap bahwa

berpacaran adalah suatu tradisi yang harus dilakukan dan yang

menganggap berpegangan tangan dengan lawan jenisnya sudah

menjadi hal yang lumrah dan hal yang biasa dilakukan. Ini

adalah suatu promblematika yang dihadapi. Orangtua dan guru

sebagai orang yang berkewajiban untuk menanamkan akhlakul

karimah mereka sejak dini sangat berperan penting untuk

kelangsungan akhlak mereka dikala besar nanti.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru PAI

di SMAN 47 Model Jakarta, di dalam membina akhlak

bukanlah perkara yang mudah dan instan, butuh waktu yang

lama dan ke konsistenan. Kita selalu mengajarkan mereka,

pertama dengan kita sendiri bertutur kata yang baik, karena

kita dalah guru sebagai teladan mereka, kemudian kita juga

harus memperlihatkan sikap yang baik terhadap mereka, yang

kedua juga kita harus memberikan perintah atau anjuran-

anjuran agar mereka melihat lingkungan sekolah atau teman

yang memang akhlaknya baik, agar termotivasi untuk ikut

berakhlak baik. Dan terakhir dengan kesabaran.”15

Yang

terpenting di dalam mendidik siswa adalah keuletan, kesabaran

dalam mengingatkan, mencontohkan dan adanya kesungguhan

hati yang ikhlas sebagai guru, untuk itu sabarlah yang akan

14 Syatori, hasil Wawancara dengan wakil kepala sekolah, tanggal 5 Desember 2014. op. cit.

15

Ahnaf Hamzah,hasil wawancara dengan guru agma Islam di SMAN 47 Model jakarata

Selatan. op, cit.

Page 69: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

58

membantu pembentukan akhlakul karimah siswa di sekolah.

Lalu agar bisa menjadi pendorong bagi mereka supaya

semangat untuk berakhlak baik. Kalau mereka menunjukan

akhlak yang baik maka akan meningkatkan nilai yang baik

untuk yang lain. Karena sikap pun mampu menjadi penentu

nilai pelajaran.

Berdasarkan wawancara dengan M Wildan, “kebanyakan

dari mereka berakhlak atau bertingkah laku baik jika hanya di

hadapan guru saja, karna mereka ingin mengambil nilai sikap

di pelajaran pendidikan agama Islam.”16

Dalam hal ini guru

sangat memaklumi jika mereka hanya mencari perhatian di

hadapan guru saja, karena pemikiran siswa seumuran mereka

di SMAN 47 Model Jakarta Selatan masih cendrung labil, oleh

karena itu harus selalu diingatkan. Jangan sampai bosan untuk

diingatkan.17

C. Upaya Guru PAI dalam membina akhlak di SMAN 47 Model Jakarta

Selatan

1. Memberikan Materi Tentang Pentingnya Akhlak

Pembinaan akhlak siswa di SMAN 47 Model Jakarta

Selatan di dalam pelaksanaannya ada beberapa upaya yang

dilakukan oleh guru pendidikan agama islam, di samping

dilaksanakan dalam proses belajar mengajar pendidikan agama

Islam, ada lokasi khusus yang diperlukan untuk menambah

pembelajaran dalam upaya pembinaan akhlak yang merupakan

bentuk khusus di dalam pola pembinaannya. Seperti guru PAI

mengadakan Halaqoh (diskusi) kecil setelah jam sekolah selesai.

16 M wildan, hasil wawancara dengan siswa SMAN 47 Model Jakarta Selatan, tanggal 5

Desember 2014.

17 Hasil observasi di SMAN 47 Model Jakarta Selatan, tanggal 28 November 2014.

Page 70: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

59

Hal ini selain menguatkan ukhwah terhadap sesama manusia

juga untuk memeberi kesempatan kepada mereka untuk bertanya

dan saling bertukar pikiran masalah pelajaran pendidikan agama

Islam atau materi pelajaran lain.

Allah SWT Berfirman:

“Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu

satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang

dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang

dikehendaki-Nya. dan Sesungguhnya kamu akan ditanya tentang

apa yang telah kamu kerjakan”.(Q.S. An-Nahl/16:93)

2. Mewajibkan Disiplin dalam sikap dan tingkah laku

Dalam membina akhlak siswa dalam sikap dan tingkah laku

siswa, guru agama di SMAN 47 Model Jakarta selatan

menerapkan disiplin yang ketat dalam sikap dan tingkah laku

siswa, hal ini dilakukan sebagai langkah kongkrit dalam

mendidik akhlak siswa secara langsung, karena metode ini

bertujuan untuk membiasakan siswa bersikap disiplin.18

Bentuk kegiatan yang bersifat langsung dilakukan oleh guru

pendidikan agama islam dimaksudkan untuk lebih mengaktifkan

siswa setelah menerima beberapa materi yang berkaitan dengan

akhlak dalam bentuk kegiatan-kegiatan nyata, seperti bagaimana

seorang siswa harus bersikap dan bertindak menurut ajaran

akhlak yang benar. Bentuk kegiatan ini di samping sebagai

18 Ibid

Page 71: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

60

sarana untuk berlatih dan membiasakan siswa bertindak dan

bersikap baik dan benar, baik terhadap orang tua, guru, sesama

teman dan masyarakat dimana siswa tinggal. Tidak ada tujuan

yang paling utama bagi seorang guru kepada siswanya yaitu

untuk menimbulkan kesadaran dalam diri mereka untuk selalu

berbuat baik, meskipun di luar sekolah dan tidak diawasi oleh

guru dan orangtua. Jika itu sudah tercipta di dalam diri siswa,

maka setiap langkah dan perbuatan mereka akan selalu

terkordinir dan berada di jalan yang positif.

3. Bekerjasama Dengan Kepala Sekolah

Pembinaan akhlak di sekolah bukan hanya tanggung jawab

guru agama Islam semata, akan tetapi merupakan tanggung

jawab semua pihak yang terkait, baik pihak sekolah maupun

pihak lain yang saling mendukung.

Fenomena yang sering terjadi saat ini adalah kenakalan

remaja dimana anak-anak didik atau siswa sering melakukan

hal-hal yang tercela. Hal ini menunjukan bahwa masih banyak

siswa yang awam terhadap ajaran agama Islam, yang disebabkan

kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran

pendidikan agama Islam, sehingga banyak diantara mereka yang

tidak menjalankan kewajibannya sebagai orang Islam. Misalnya,

tidak melaksanakan shalat lima waktu, serta masih terdapat

siswa yang melakukan tindakan-tindakan penyimpangan tingkah

laku siswa yang bisa disebut dengan kenakalan remaja. Hal ini

sungguh ironis dan merusak citra pendidikan secara umum.

Fenomena di atas harus ditanggulangi dan dicegah. Salah

satunya adalah dengan menerapkan kedisiplinan dan peraturan

yang ketat dengan sistem pemantauan atau monitoring yang

baik. Pihak sekolah dituntut harus berani mengambil langkah

yang tegas dalam menangani siswa yang bermasalah yaitu

Page 72: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

61

dengan memberikan sangsi hukuman yang bersifat mendidik

agar jera dan tidak akan mengulangi perbuatannya yang kurang

baik.

4. Bekerjasama Dengan Orangtua Atau Wali Murid

Disaat-saat tertentu baik dalam pertemuan langsung maupun

tidak langsung guru agama Islam juga melakukan kerjasama

dengan wali murid untuk membantu membimbing dan membina

akhlak anak-anaknya. Karena tanpa bekerjasama dengan wali

murid pihak sekolah tidak akan berhasil melakukan pembinaan

akhlak siswa dengan keterbatasan waktu yang ada di sekolah.

5. Membina Ketakwaan Siswa

Akhlak merupakan cerminan dari ketakwaan seseorang,

apabila nilai-nilai ketakwaan sudah tertanam di dalam jiwa

seseorang, maka ia akan bersikap dan bertingkah laku dengan

baik yaitu sesuai dengan ajaran-ajaran-ajaran yang diatur dalam

agama Islam. Karena, Allah SWT Maha melihat dan maha

mendengar. Dengan demikian mereka marasa terawasi oleh

Allah SWT. Dimanapun mereka berada, baik dikala sendiri

maupun bersama orang lain.

Oleh karena itu, guru pendidikan agama Islam di SMAN 47

Model Jakarta Selatan dalam membina akhlak siswa di era

globalisasi ini yang penuh dengan tantangan sangat

memperhatikan aktifitas siswa dalam beribadah kepada Allah

SWT. Karena dengan kedekatan mereka dengan sang Kholik

akan menanamkan ketakwaan yang kuat di dalam jiwa mereka

dan ini merupakan modal utama untuk mempersiapkan siswa

yang tangguh dalam menghadapi setiap pengaruh negatif yang

akan merusak moral mereka seperti kehadirannya budaya barat

Page 73: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

62

ke Indonesia, dan kemajuan teknologi yang tidak akan habisnya

sampai kapanpun.19

6. Memberikan Motivasi Kepada Siswa Agar Memiliki Cita-

Cita Yang Baik Dan Tinggi

Pada prinsipnya kehidupan yang layak dan cita-cita yang

luhur merupakan suatu kebutuhan yang harus diraih, dan ini

akan dapat dicapai dengan jalan belajar dan berusaha dengan

sebaik mungkin, dalam upaya membentuk siswa/anak didik agar

memiliki tanggung jawab dan motivasi kehidupan yang berguna,

diperlukan arahan dan bimbingan dari guru tentang pentingnya

motivasi dan cita-cita yang tinggi, karena hal tersebut sebagian

dari akhlakul Karimah.

Motivasi cita-cita yang tinggi dan kehidupan yang layak

pada dasarnya sudah ada pada setiap orang secara alamiah,

seperti dorongan ingin melakukan suatu perbuatan. Pembinaan

akhlak siswa dalam memotivasi cita-cita yang baik dan tinggi

perlu adanya penjelasan, bimbingan dan contoh dari guru. Untuk

hal tersebut, yang dilakukan guru pendidikan agama Islam di

SMAN 47 Model Jakarta Selatan yaitu: memotivasi suatu

keberhasilan dan cita-cita dengan nasehat rajin dan terus berdoa,

memotivasi untuk giat belajar agar bisa meneruskan pendidikan

sampai tingkat yang lebih tinggi, membantu siswa yang

kesulitan dalam belajar dan memberikan penghargaan kepada

siswa yang berprestasi.

Kemudian Usaha yang dilakukan guru pendidikan agama di

SMP Negeri 01 Karangploso Malang dalam mengatasi masalah

yang dihadapi dalam pembinaan akhlak siswa menurut bapak

H. Ibrahim yakni:

Dengan melalui pendekatan baik secara umum maupun

secara personal kepada siswa yang kurang antusias dalam

19 Hasil Observasi, di SMAN 47 Jakarta Selatan, tanggal 28 November 2014

Page 74: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

63

belajar dan melalui evaluasi dari tugas yang diberikan kepada

siswa, dan untuk masalah perilaku siswa di luar sekolah, guru

biasanya mengadakan kunjungan ke rumah siswa yang

sedang bermasalah.20

Dari hasil uraian di atas sudah jelas bahwasanya peran peran guru

dalam membentuk akhlak siswa sudah baik, walaupun masih ada

siswa yang harus diperbaiki lagi akhlaknya, kerena tidak semua

manusia berakhlak baik. Mereka yang memasuki masa remaja sangat

rentan dengan segala tindakan-tindakan yang menyimpang dari

norma-norma yang berlaku karena sedang dalam kondisi puberitas

dimana jiwa seorang puberitas lebih cendrung tidak ingin diatur, dan

memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Dampak dari kondisi tersebut

biasanya terlihat dari perilaku yang umumnya dikenal sebagai

kenakalan remaja.

Untuk itu guru sangat menyadari bahwa hal tersebut harus segera

ditanggulangi dan upaya guru dalam menaggulangi permasalahan

siswa yang ada di era globalisasi. Berdasarkan hasil wawancara

dengan wakil kepala sekolah, bahwa untuk mengatasi kenakalan atau

problema yang ada, guru pendidikan agama Islam bukan saja sebagai

pendidik tetapi harus bisa menajadi suri tauladan, pembimbing dan

evaluator yang baik, dengan tujuan meningkatkan keimanan mereka.

Karena dengan iman dimanapun mereka berada dan dalam lingkungan

apapun mereka akan dapat menyesuaikan diri sehingga tidak mudah

terjerumus kedalam perbuatan yang tidak baik.21

Dari Hasil

wawancara dan obeservasi tersebut dapat menggambarkan peran, dan

hambatan guru PAI di era globalisasi dalam mebina akhlak siswa di

SMAN 47 Model Jakarta Selatan, salah satunya yang dapat penulis

simpulkan adalah perlunya dorongan atau motivasi dari guru agar

20

Ibrahim, Hasil Wawancara Guru PAI, Tanggal 5 Desember 2014.

21

Syaroti, Wawancara wakil kepala Sekolah SMAN 47 Model Jakarta Selatan, tanggal 5

Desember 2014

Page 75: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

64

tertanam nilai-nilak akhlak yang mampu memacu pembentukan

akhlakul karimah siswa. Dan juga pengarahan bagaimana

menggunakan sesuatu yang dimiliki untuk digunakan hal yang positif

pada umumnya seperti kegunaan aplikasi Hand phone, kegunaan

internet, dan kegunaan teknologi yang lainnya.

Page 76: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, mengenai peran guru PAI di

era globalisasi dalam membina akhlak siswa SMAN 47 MODEL Jakarta

Selatan sebagai berikut. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan

dokumentasi. Bahwa guru PAI di SMAN 47 Model Jakarta Selatan sangat

berpengaruh dalam pembinaan akhlak siswa, seperti guru PAI menjadi

sorang pendidik yang membantu siswanya ketika mendapatkan kesulitan

dalam belajar dan mengarahkan kemajuan teknologi yang ada, seperti

kegunaan Internet, handphone, leptop untuk digunakan hal-hal yang positif

dan bermanfaat. Selanjutnya guru PAI di sekolah tersebut menjadi

pembimbing yang baik. Itu dibuktikan dengan guru PAI yang mengadakan

diskusi kecil (Halaqoh) sehabis jam sekolah. Ada lokasi khusus yang

diperlukan untuk menambah pembelajaran dalam upaya pembinaan akhlak

yang merupakan bentuk khusus di dalam pola pembinaannya. Hal ini selain

menguatkan ukhwah terhadap sesama manusia juga untuk memeberi

kesempatan kepada mereka untuk bertanya dan saling bertukar pikiran

masalah pelajaran pendidikan agama Islam atau materi pelajaran lain. Selain

itu guru PAI pun menjadi evaluator yang baik dan tegas, itu dibuktikan

dengan guru selalu memantau perkembangan siswanya sejauh mana mereka

menyadari bahwa betapa pentingnya menanamkan kesadaran berakhlak baik

di manapun mereka berada. Tidak lupa pula upaya untuk selalu berkordinasi

dan bekerjasama untuk membina akhlak-akhlak para siswa dengan orangtua

atau wali murid, karena kita tahu bahwa selain banyak menghabiskan waktu

di sekolah, siswapun banyak menghabiskan waktu di rumah masing-masing.

Page 77: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

66

B. Saran

Berdasarkan dengan penelitian yang penulis lakukan, ada beberapa hal

yang disarankan penulis dalam rangka pembinaan akhlak siswa pada zama

era sekarang, yaitu:

1. Kepala sekolah SMAN 47 MODEL Jakarta, Ibu Hj. Umairoh, S.Pd,

M.M agar lebih meningkatkan supervise terhadap proses kegiatan

belajar mengajar di kelas.

2. Kepada guru PAI untuk lebih meningkatkan kualitas pengajarannya

baik dari segi metode, media, pendekatan, serta model pembelajaran

agar peserta didik dapat memperoleh prestasi yang lebih bagus dari

sebelumnya.

3. Untuk para murid agar lebih giat dalam belajar, pergunakanlah

kemajuan teknologi yang ada untuk hal-hal yang positiif, serta

meningkatkan kembali prestasi belajarnya dan meningkatkan kembali

Ibadahnya kepada ALLAH SWT.

4. Bagi orang tua, hendaknya senantiasa memperhatikan prilaku anaknya

dan selalu memberikan contoh yang baik bagi anaknya. Karena

bagaimanapun juga orang tua adalah pendidik pertama bagi anaknya.

Page 78: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

67

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, Chaedar, Pokoknya Kualitatif Dasar-Dasar Merancang dan

Melakukan Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 2011.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, Cet. II,

1998.

Darajat, Zakiah, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara,

cet. I, 1996.

Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, Cet. I, 2003.

Djamas, Nurhayati, Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia

Pascakemerdekaan, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, Cet. I, 2009.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka, 2005.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Askara, Cet.

IV, 2005.

Ihsan, Hamdani dan A. Fuad, Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung:

Pustaka Setia. Cet. III, 2007.

Indra, Hasbi, Pendidikan Islam Melawan Globalisasi, Jakarta: RidaMulia,

Cet. I , 2005.

Kholid Fathoni, Muhammad, Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional,

Jakarta, Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2005.

Kusuma, Dodiana “Strategi Dakwah Front Pembela Islam (FPI) dalam

Menanggulangi Dampak Negatif Globalisasi,” Skripsi Pada UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2010.

Lubis, M. Solly Umat Islam dalam Globalisasi, Jakarta: Gema Insani Press,

Cet. 1, 1997.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2004.

Mustaofa, Ahmad, Akhlak Tasawuf, Bandung:Pustaka Setia, 1999.

Narkubo, Cholid, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2002

Nasir, Sahilun A, Tinjauan Akhlak, Surabaya: Al-Ikhlas, Cet. I, 1991.

Nata, Abudin Akhlak Tasawuf, Jakarta: PT. Raja Grafindo, Cet. I, 1998.

Nurdin, Nurdin dan M. Usman, Basyruddin, Guru Profesional dan

Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Pers, Cet. I, 2002.

Raflis Kosasi, Soetjipto, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta cet. II, 2004.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia 2002.

Rasyid, Abdullah, Akidah Akhlak, Bandung: Husaini, Cet. I, 1989.

Sayuti Ali, M, Metodologi Penelitian Agama, (Pendekatan Teori dan Praktek),

Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2002.

Page 79: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

68

Soemanto, Qowaid dan Dudin, Achmad, Profil Guru Pendidikan Agama di

Sekolah Umum, Jakarta: Departemen Agama RI, Badan Litbang Agama

dan Diklat Keagamaan Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan,

Cet. I, 2003.

Soepriyatno, Nasionalisme dan Kebangkitan Ekonomi, Jakarta: INSEDE

Press, Cet. I, 2008.

Stiglitz, Joseph E, Making Globalization Work, Jakarta: Mizan, Cet, II. 2007.

Syamsuddin, Aziz, Api Nasionalisme Kaum Muda, Jakarta: PT Semesta

Rakyat Merdeka, Cet. I, 2011.

Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan dan Perspek Islam, Bandung: Remaja Rosda

Karya, Cet. II, 1994.

Ilmu Pendidikan dalam Persepektif Islam, Bandung: PT

Rosdakarya, Cet. II, 1994.

Tantowi, Ahmad, Pendidikan Islam di Era Transformasi Global, Semarang :

Pustaka Rizki Putra, Cet. I, 2009.

Team Penyusun, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Departemen Agama

RI Direktorat jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Cet. I,

2001.

Konsep Pengembangan Pendidikan Agama Berwawasan

Multikultural, Departemen Agama RI Badan Litbang Agama dan Diklat

Keagamaan Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Cet. I, 2006.

Uzer Usman, Moh. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010.

Winarno, Budi, Globalisasi Peluang atau Ancaman bagi Indonesi, PT. Glora

Aksara Pratama, 2008.

Wolf, Martin, Globalisasi Jalan Menuju Kesejahteraan, Jakarta: Yayasan

Obor Indonesia, 2007.

Ya’kub, Hamzah, Etika Islam Pembinaan Akhlakul Karimah, Bandung: CV

Diponegoro, Cet. II, 1983.

Yatimin, Abdullah M., Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, Jakarta:

Amzah, cet. 1, 2007.

Page 80: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras
Page 81: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras
Page 82: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras
Page 83: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras
Page 84: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras
Page 85: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras
Page 86: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras
Page 87: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras
Page 88: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

Gambar 1

Bangunan Sekolah

Page 89: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

Gambar 2

Kegiatan Diskusi

Page 90: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

Gambar 3

KegiatanMengaji

Page 91: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras
Page 92: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

Gambar 4

Kegitan Wawancara

Gambar 5

GegiatanPengisianAngket

Page 93: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras
Page 94: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : Drs. H. Syatori

Kedudukan : Wakil Kepala Sekolah

Waktu Wawancara : Jum’at, 5 Desember 2014

NO Pertanyaan Jawaban Informan Kode

1 Terkait dengan teknologi yang terus semakin

pesat, apakah di SMAN 47 Model Jakarta ini

fasilitas seperti infocus, leptop, alat-alat

laboratorium sudah cukup memadai?

Ya, klo memang kita menggunakan naluri kita

sebagai manusia kita tidak akan merasa puas,

tetapi Kami akan terus merenovasi dan terus

memperbarui teknologi yang ada untuk

kepentingan sekolah, yang dibutuhkan oleh guru-

guru dan yang diperlukan oleh siswa-siswi untuk

menjadikan mereka (siswa) yang berakhlakul

karimah dan mengerti cara menggunakan

kemajuan teknologi seperti handphone, internet

dan sebagainya

Kode 1 : Kuning

(Pelaksana pembelajaran

pendidikan agama Islam)

Page 95: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

2

3

Apakah di SMAN 47 Jakarta selatan ini hanya

guru agama Islam yang dituntut untuk

mendidik dan membina akhlak siswa?

Lalu, apakah dalam membina akhlak siswa

guru agama Islam selalu mencontohkan

terlebih dahulu dari tingkah laku diri sendiri?

Sebenarnya, semua guru berkewajiban untuk

mendidik dan membina akhlak siswa, saya selaku

wakasek dan guru agama Islam di SMAN 47

Model Jakarta Selatan, saya selalu mengikuti

perkembangan anak didik yang ada di sekolah ini

untuk mengetahui bagaimana perkembangan

mereka dan untuk mengetahui siswa dan siswi

mana sajakan yang mudah diberi bimbingan dan

yang sebaliknya, karna itu sudah tanggung jawab

kami sebagai guru pendidikan agama Islam di

sekolah ini, kalau bukan kami (Guru PAI) siapa

lagi.?

Ya tentu, itu adalah hal yang wajib dan harus

dilakukan, untuk mengatasi kenakalan atau

problema yang ada, guru pendidikan agama Islam

bukan saja sebagai pendidik tetapi harus bisa

menajadi suri tauladan, pembimbing dan

evaluator yang baik, dengan tujuan meningkatkan

keimanan mereka. Karena dengan iman

Kode 4 : Ungu

(Peran guru PAI sebagai

evaluator)

Kode 5 : Abu-abu

(Upaya Guru dalam

Membina Akhlak siswa)

Page 96: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

4

5

Menurut bapak, seberapa penting peran

orangtua untuk membantu pembentukan

akhlak seorang anak,? Dan apakah sudah ada

pertemuan antara guru PAI di SMAN 47

Model Jakarta Selatan dengan orangtua atau

wali murid untuk saling bekerja sama dalam

membina akhlak siswa?

Dalam membina Akhlak siswa, upaya apa yang

sudah dilakukan oleh SMAN 47 Model Jakarta

Selatan ini? Dan apakah itu tetap berjalan

untuk sampai saat ini.?

dimanapun mereka berada dan dalam lingkungan

apapun mereka akan dapat menyesuaikan diri

sehingga tidak mudah terjerumus kedalam

perbuatan yang tidak baik.

Ooh, itu pasti memang sangat penting dan itu

harus kami lakukan kerja sama antara orangtua

murid dengan guru di SMAN 47 Model Jakarta

ini, Karena tanpa bekerjasama dengan wali murid

pihak sekolah tidak akan berhasil melakukan

pembinaan akhlak siswa dengan keterbatasan

waktu yang ada di sekolah.

Untuk membina akhlak memang dibutuhkan

waktu yang tidak sedikit bahkan waktu yang

panjang, SMAN 47 jakarta ini adalah sekolah

yang multicultural, banyak bermacam-macam

agama di sini dan berbagai suku-suku. Ada yang

beragama Kristen, budha, hindu. Dengan adanya

itu kami telah bnyak mengupayakan seperti

membuka halaqoh, jam tambahan setelah jam

Page 97: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

sekolah untuk mereka saling sharing berbagi ilmu

pengetahuna, tidak saja hanya tentang agama saja,

tetapi pelajaran lainnya, dan kami berkordinasi

atau bekerjasama dengan orang tua untuk selalu

mendidik anaknya jika diluar jam sekolah. Dan

itu masih tetap berjalan untuk saat ini. Kami akan

selalu konsisten dalam hal itu.

Page 98: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : M. Wildan

Kelas : X IPA I

Waktu Wawancara : Jum’at, 5 Desember 2014

NO Pertanyaan Jawaban Informan Kode

1 Terkait dengan pelajaran pendidikan agama

islam, apakah anda merasa lebih asik dan

nyaman di dalam belajar jika guru

menggunakan fasilitas teknologi yang ada.?

Ya, saya sangat enjoy sekali dengan pembelajaran

pendidikan agama Islam. Apa lagi ketika

Pembelajaran yang paling tidak membosankan

yaitu pembelajaran PAI yang menggunakan

teknologi seperti guru yang menggunakan laptop

dan infocus untuk menyampaikan materinya,

karena penyampaian yang menarik dan didukung

dengan perangkat teknologi, membuat kami tidak

merasa bosan dan jenuh.

Kode 1 : Kuning

(Pelaksana pembelajaran

pendidikan agama Islam)

Page 99: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

2

3

4

Lalu, adakah guru di sekolah ini yang menjadi

panutan anda untuk menjadi orang yang lebih

baik dari hari kemarin.?

Apakah Kebanyakan siswa di sekolah ini

sudah sadar berakhlak baik dan berbuat baik

tanpa diingatkan kembali ?

Menurut anda, apa yang menyebabkan mereka

tidak ada kesadaran dalam berkhlak baik atau

melakukan hal yang positif tanpa dilihat oleh

guru PAI?

Ya, pasti saya punya guru yang menjadi favorit

saya, karena guru itu bukan hanya bertugas

mengajari kita pelajaran-pelajaran yang ada di

sekolah saja tetapi harus bisa memberikan contoh

yang baik untuk menjadi panutan siswa-siswi di

SMAN 47 Model Jakarta Selatan ini, terutama

yang menjadi patokan atau kiblat kami di sekolah

yaitu guru pendidikan agama islam.

kebanyakan dari mereka berakhlak atau

bertingkah laku baik jika hanya di hadapan guru

saja, karna mereka ingin mengambil nilai sikap di

pelajaran pendidikan agama Islam.”

Kalo menurut saya yang disebabkan kurangnya

motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran

pendidikan agama Islam, sehingga banyak

diantara mereka yang tidak menjalankan

kewajibannya sebagai orang Islam.

Kode 2 : Tosca (peran

guru PAI di Era

Globalisasi dalam

membina akhlak siswa)

Kode 4 : Ungu

(Peran guru PAI sebagai

evaluator)

Kode 5 : Abu-abu

(Upaya Guru dalam

Membina Akhlak siswa)

Page 100: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

5 Menurut anda, seberapa besar pentingnya

pendidikan agama Islam bagi kehidupan anda?

Dan hasil pendidikan agama islam d sekolah

berdampak baik untuk kehidupan anda?

Menurut saya, pendidikan agama Islam itu sangat

penting sekali ya pak, karna dengan adanya

pendidikan agama Islam di sekolah saya lebih

mengetahui bahwa Islam itu benar-benar indah,

dan untuk dampak yg ditimbulkan oleh

pendidikan tersebut untuk kehidupan saya banyak

juga pak, seperti saya mengetahui bagaimana cara

bergaul menurut ajaran Islam, bagaimana

bertingkah laku kepada orang tua, menghargai

orang dan berakhlak baik terhadap sesame.

Kode 1: Kuning

(Pelaksana pembelajaran

pendidikan agama Islam)

Page 101: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : H. Ibrahim, S.Ag

Kedudukan : Guru Agama Islam

Waktu Wawancara : Jum’at, 5 Desember 2014

NO Pertanyaan Jawaban Informan Kode

1 Pembinaan yang sudah bapak lakukan selaku

guru agama Islam dalam membina akhlak

siswa itu seperti apa? Apakah dengan

kemajuan tekonologi di era globalisasi ini

berdampak positif terhadap proses belajar

mengajar di sekolah?

Salah satu bentuk dari pembinaan Agama Islam di

SMAN 47 Model Jakarta Selatan, yakni

pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dalam

kegiatan belajar mengajar di kelas, pelajaran

pendidikan agama yang menjadi salah satu mata

pelajaran pokok yang ada di SMAN 47 Model

Jakarta Selatan. proses belajar mengajar di kelas

berlangsung dengan lancar, para siswa mengikuti

pelajaran dengan antusias, dan hanya ada beberapa

anak saja yang memang biasanya kurang antusias

baik dalam pelajaran pendidikan agama maupun

pelajaran yang lain. Dengan kemajuan tekonologi

yang ada kitapun lebih mudah mengemas

pembelajaran dengan lebih menarik.

Kode 1 : Kuning

(Pelaksana pembelajaran

pendidikan agama Islam)

Page 102: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

2

3

4

Di dalam pembelajaran PAI, apakah bapak

menggunakan metode yang monoton atau

banyak metode yang bapak aplikasikan?

Apakah selaku guru agama, bapak memiliki

cara khusus memberikan motivasi atau

masukan untuk siswa yang kurang antusias

atau kurang bersemangan dalam belajar,

khususnya dalam pembelajaran PAI, ?

Apa yang diperhatikan oleh seorang guru

agama Islam dalam membina akhlak siswa di

era globalisasi ini,

Mengenai metode yang digunakan sangat banyak

dan bervariasi, disesuaikan dengan materi yang akan

disampaikan dan metode belajar ini bisa dilihat

dalam rencana pelaksanaan pembelajaran

Dengan melalui pendekatan baik secara umum

maupun secara personal kepada siswa yang

kurang antusias dalam belajar dan melalui

evaluasi dari tugas yang diberikan kepada siswa,

dan untuk masalah perilaku siswa di luar sekolah,

guru biasanya mengadakan kunjungan ke rumah

siswa yang sedang bermasalah.

dalam membina akhlak siswa di era globalisasi ini

yang penuh dengan tantangan sangat

memperhatikan aktifitas siswa dalam beribadah

Kode 1 : Kuning

(Pelaksana pembelajaran

pendidikan agama Islam)

Kode 5 : Abu-abu

(Upaya Guru dalam

Membina Akhlak siswa)

Page 103: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

kepada Allah SWT. Karena dengan kedekatan

mereka dengan sang Kholik akan menanamkan

ketakwaan yang kuat di dalam jiwa mereka dan

ini merupakan modal utama untuk

mempersiapkan siswa yang tangguh dalam

menghadapi setiap pengaruh negatif yang akan

merusak moral mereka seperti kehadirannya

budaya barat ke Indonesia, dan kemajuan

teknologi yang tidak akan habisnya sampai

kapanpun.

Page 104: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

TRANSKIP WAWANCARA

Nama : H. Ahnaf Hamzah

Guru : Pendidikan Agama Islam

Waktu wawancara : Jum’at, 5 Desember 2014

NO Pertanyaan Jawaban Informan Kode

1 Menurut Bapak selaku guru PAI, apakah setiap

tahun demi tahun tantangan atau problematika

sebagai guru PAI berbeda? Jika berbeda,

berikan contohnya.!

Memang ya tantangan untuk guru PAI itu

sangat berat sekali, tapi terkadang malah

diabaikan padahal, Guru PAI sekarang

berbeda dengan guru PAI di zaman dahulu,

begitupun dengan problematika dan

kendalanya sangat berbeda. Guru di jaman

sekarang dituntut untuk mengerti kemajuan

tekonologi dan bisa mengoperasikannya,

tentu untuk kepentingan proses belajar

mengajar di sekolah. Seperti menggunakan

fasilitas yang ada di sekolah, menggunakan

infocus dan laptop. Dengan menggunakan

kedua benda tersebut, sudah bisa membuat

Kode 1 : Kuning

(Pelaksana pembelajaran

pendidikan agama Islam)

Page 105: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

2 Lalu harapan Bapak terhadap anak setelah

mempelajari pelajaran agama Islam itu apa?

Dan pesan moral apa yang selalu tanamkan

saat pelajaran PAI.?

proses belajar mengajar lebih menarik dan

tidak membosankan.

Semua guru pasti memiliki harapan yang sama,

walaupun itu guru matematika, fisika, biologi,

dan bahasa Indonesia. Dan tidak hanya guru PAI

juga dituntut penuh untuk menanamkan nilai

yang terkandung dalam ajaran Islam, sehingga

murid dapat menyerap dan mengamalkan nilai

yang diajarkan dengan baik dan optimal.

Dengan demikian diharapkan siswa tidak

terbawa arus globalisasi yang negatif. Dan yang

selalu saya tanamkan hanya kalimat atau pesan

yang selalu kita dengan dan bahkan disepelkan,

tapi manfaatnya yang besar yaitu “berkatalah

jujur dimanapun kalian berada.

Kode 2 : Tosca (peran guru

PAI di Era Globalisasi

dalam membina akhlak

siswa)

Page 106: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

3

4

5

Materi ajar dan mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam cukuplah banyak, kapan anda

mempelajari materi tersebut?

Mohon maaf Yudha maksud kapannya disini

tuh didalam sekolah nya loh yud, kan materi

PAI tuh banyak yah, nah kapan tuh Yudha

mempelajarinya?

Iya Yudha gak apa-apa santai aja (tersenyum),

jadi Yudha mempelajari materi tersebut

dimalam hari yah.

Saya mempelajarinya sejak duduk dibangku

sekolah kak.

Oh hahaha (tertawa) yah maaf kak, kirain sejak

kapan. Kalo mempelajari materi tersebut saya

mempeleajarinya di malam hari kak, sebelum

besoknya materi tersebut dipelajari sama guru

disekolah.

Betul kak.

3 Menurut bapak, hal yang terpenting yang harus

dilakukan untuk menghadapi arus globalisasi

di dalam pendidikan itu apa?

Di Era globalisasi ini memang sangat berat bagi

seorang guru agama dalam mendidik, yang telah

kita ketahui budaya eropa sangat mudahnya

mendoktrin kaula muda yang tak lain adalah

penerus bangsa ini, Oleh sebab itu, kualitas dan

kompetensi guru merupakan modal utama yang

harus dimiliki oleh setiap guru terutama di era

sekarang yang penuh dengan tantangan dalam

pembinaan pengetahuan dan akhlak generasi

muda.

Page 107: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

4 Bapak, selaku guru agama Islam di SMAN 47

Model Jakarta Selatan, peran apa saja yang

bapak lakukan untuk membina akhlak siswa di

era globalisasi sekarang ini?

Kami selaku guru PAI mempunyai peran yang

sangat vital dalam pembinaan akhlak siswa,

terlebih lagi di jaman sekarang ini. Kami selalu

menasehati para siswa, memberikan contoh

yang baik, bermulai dari diri kami sendiri yang

berusaha konsisten dalam bertingkah laku yang

baik di kehidupan sehari-hari. Jadi kami

berusaha untuk tidak menyampaikan kata-kata

yang menyinggung atau membeda-bedakan

siswa-siswi di lingkungan sekolah ini, yang

tentunya mereka itu memiliki perbedaan

keyakinan dalam beragama. Kemudian yang

selanjutnya, kami selaku guru PAI selalu

membimbing mereka dan terus memantau

perkembangan mereka, kami tahu bahwa

kemajuan teknologi pada era sekarang memiliki

dampak positif dan tentunya negatif. Dengan hal

itu kami selaku guru PAI terus membimbing dan

mengingatkan mereka terus untuk selalu

menggunakan kemajuan teknologi di era

globalisasi sekarang yang mereka miliki seperti

Kode 3 : Hijau

(Peran guru PAI sebagai

Pendidik dan pembimbing)

Page 108: PERAN GURU PAI DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMBINA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26745/1/M. teguh... · adalah untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras

handphone, laptop dan internet dipergunakan

untuk kepentingan hal yang positif.

Kode 4 : Ungu

(Peran guru P AI sebagai

evaluator)

5 Hal yang paling penting bagi bapak selaku

guru agama Islam dalam mendidik itu apa?

Lalu, agar mereka bisa semangat dalam

berakhlak baik, apakah ada trik-trik khusus

untuk itu?

,

Yang terpenting di dalam mendidik siswa adalah

keuletan, kesabaran dalam mengingatkan,

mencontohkan dan adanya kesungguhan hati

yang ikhlas sebagai guru, untuk itu sabarlah

yang akan membantu pembentukan akhlakul

karimah siswa di sekolah. Lalu agar bisa

menjadi pendorong bagi mereka supaya

semangat untuk berakhlak baik. Kalau mereka

menunjukan akhlak yang baik maka akan

meningkatkan nilai yang baik untuk yang lain.

Karena sikap pun mampu menjadi penentu nilai

pelajaran.