Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

26
Peran dan manfaat keperawatan dari segi ideologi pancasila BAB I PENDAHULUAN 1. A. Latar Belakang Pada keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 647/MENKES/SK/IV/2000 tentang ketentuan umum pada Bab I Pasal 1 yaitu : “Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Dengan demikian perawat memiliki peranan dan fungsi dalam melaksanakan profesinya yang secara aktif dalam mendidik dan melatih pasien dalam kemandirian untuk hidup sehat ditinjau dari segi ediologi pancasila. Ideologi Pancasila pada hakikatnya merupakan sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyakat, berbangsa dan bernegara, namun kesadaran masyarakat akan ideologi bangsa itu bertingkat. Hal ini berarti bahwa kesadaran ideologi masyarakat berjalan dalam proses dan mengenal tahapan dalam intensitasnya. Oleh karena itu peranan perawat khususnya perawat profesional sangat erat kaitannya dengan pendidikan pancasila khususnya etika nilai-nilai pengembangan profesinya dari efek pendidikan pancasila itu sendiri. Maka peranan perawat sangat menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab untuk memelihara dan mengelola asuhan keperawatan serta mengembangkan diri dalam meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan keperawatan. 1. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

description

peran perawat dari segi ideologi pancasila

Transcript of Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

Page 1: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

Peran dan manfaat keperawatan dari segi ideologi pancasila

BAB I

PENDAHULUAN

1. A.   Latar Belakang

Pada keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 647/MENKES/SK/IV/2000 tentang ketentuan umum pada Bab I Pasal 1 yaitu :

“Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.

Dengan demikian perawat memiliki peranan dan fungsi dalam melaksanakan profesinya yang secara aktif dalam mendidik dan melatih pasien dalam kemandirian untuk hidup sehat ditinjau dari segi ediologi pancasila.

Ideologi Pancasila pada hakikatnya merupakan sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyakat, berbangsa dan bernegara, namun kesadaran masyarakat akan ideologi bangsa itu bertingkat. Hal ini berarti bahwa kesadaran ideologi masyarakat berjalan dalam proses dan mengenal tahapan dalam intensitasnya.

Oleh karena itu peranan perawat khususnya perawat profesional sangat erat kaitannya dengan pendidikan pancasila khususnya etika nilai-nilai pengembangan profesinya dari efek pendidikan pancasila itu sendiri. Maka peranan perawat sangat menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab untuk memelihara dan mengelola asuhan keperawatan serta mengembangkan diri dalam meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan keperawatan.

1. B.   Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

Mengetahui sejauh mana peranan secara aktif dan fungsi atau manfaat kesehatan khususnya dibidang keperawatan ditinjau dari segi ideologi pancasila.

 

 

1. C.   Tujuan

Mengetahui peranan dan fungsi keperawatan ditinjau dari segi ideologi pancasila.

 

Page 2: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

 

BAB II

PEMBAHASAN

PERAN DAN MANFAAT KEPERAWATAN DARI SEGI IDEOLOGI PANCASILA

Perawat profesional pemula mempunyai peran dan funsgi sebagai berikut:

“Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai kebijakan umum pemerintah yang berlandaskan pancasila, khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas berdasarkan kaidah-kaidah” yaitu :

1. Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan keperawatan.

2. Berperan serta dalam kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan dan menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan atau asuhan keperawatan.

3. Berperan secara aktif dalam mendidik dan melatih pasien dalam kemandirian untuk hidup sehat.

4. Mengembangkan diri terus menerus untuk meningatkan kemampuan profesional.5. Memelihara dan mengembangkan kepribadian serta sikap yang sesuai dengan etika

keperawatan dalam melaksanakan profesinya. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang reaktif, produktif, terbuka untuk menerima perubahan serta berorientasi kemasa depan, sesuai dengan perannya.

 

1. A.   PERAN KEPERAWATAN2. Peranan Perawat ( CHS 1989 )

Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap perawat dengan proses dalam sistem :

1. Pemberi Asuhan Keperawatan.2. Pembela Pasien ( Patien Advocate ).3. Pendidikan Tenaga Perawat dan Masyarakat.4. Koordinator Dalam Pelayanan Pasien.5. Peranan Perawat ( Lokakarya Nasional 1983 )

1. Pendidikan dalam Keperawatan.2. Pelaksana Pelayanan Keperawatan.3. Pengelola Pelayanan Keperawatan dan Institusi Pendidikan.4. Peneliti dan Pengembang Keperawatan.5. Peranan Perawat menurut Para Sosiolog :

1. Therapeutik role : kegiatan yang ditujukan langsung kepada pencegahan dan pengobatan penyakit.

Page 3: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

2. Expressive/mother substitue role : kegiatan langsung menciptakan lingkungan dimana pasien merasa aman, diterima, dilindungi, dirawat dan didukung oleh perawat.

3. Peran Perawat menurut Schulman :

Schulman berpendapat hubungan perawat dengan pasien sama dengan ibu dan anak antara lain :

1. Kontak jasmani yang intim dengan kelembutan hati, rasa kasih sayang.2. Melindungi anak dari ancaman bahaya.3. Bila anak tumbuh lebih besar diberi dorongan untuk mandiri.4. Koordinator dalam pelayanan pasien.5. Kolaborator pembinaan kerja sama dengan profesi lain dna antar perawat sendiri.6. Konsultan/penasehat pada tenaga kerja dan klien.7. Pembaharu (agen of change) dari sistem, metodologi dan sikap.

Dibawah ini peran perawat secara umum yaitu :

1. Meyakinkan bahwa perusahaan memenuhi peraturan dan perundangan.2. Mengembangkan program surveilance kesehatan3. Melakukan konseling4. Melakukan koordinasi untuk kegiatan promosi kesehatan dan fitnes.5. Melakukan penilaian bahaya potensial kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.6. Mengelola penatalaksanaan penyakit umum dan penyakit akibat kerja dan

pertolongan pertama pada kecelakaan serta masalah kesehatan primer di perusahaan.7. Melaksanakan evaluasi kesehatan dan kecelakaan kerja.8. Konsultasi dengan pihak manajemen dan pihak lain yang diperlukan.9. Mengelola pelayanan kesehatan, termasuk merencakan, mengembangkan dan

menganalisa program, pembiayaan, staffing serta administrasi umum. 1. B.   FUNGSI KEPERAWATAN

Fungsi adalah pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan peranannya:

1. Seven Function of the nurse (Phaneuf 1971) 1. Melaksanakan perintah dokter yang sah dalam rangka penyembuhan penyakit

(fungsi dependent).2. Observasi gejala dan reaksi penderita berkaitan dengan penyakit dan

penyebabnya.3. Mengawasi pasien, memformulasikan dan merevisi rencana keperawatan

secara terus menerus tergantung pada kondisi dan kemampuan pasien.4. Mengawasi segala pihak yang ikut merawat pasien dan mempertimbangkan

kemampuan mereka dalam merawat.5. Pencatatan dan pelaporan keadaan pasien.6. Menerapkan dan melaksanakan prosedur dan teknik keperawatan.7. Pengarahan dan penyuluhan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan

emosional.8. Fungsi Perawat ( PK ST. Carolus 1983 )

1. Fungsi Pokok

Page 4: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

Membantu individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat dalam melaksanakan kegiatan yang menunjang kesehatan, penyembuhan atau menghadapi kematian dengan tenang sesuai dengan martabat manusia yang pada hakekatnya dapat mereka laksanakan tanpa bantuan.

1. Fungsi Tambahan

Membantu individu, keluarga dan masyarakat dalam melaksanakan rencana pengobatan yang ditentukan oleh dokter.

1. Fungsi Kolaboratif

Sebagai anggota tim kesehatan, bekerja sama saling membantu dalam merencanakan dan melaksanakan program kesehatan secara keseluruhan yang meliputi pencegahan penyakit, peningkatkan kesehatan, penyembuhan dan rehabilitasi.

Didalam menjalankan fungsinya maka seorang perawat kesehtan kerja melakukan 2 kelompok pekerjaan yang besar yaitu :

1. Penatalaksanaan kasus adalah dalam menerapkan proses keperawatan dan prinsip-prinsip kesehatan masyarakat pada pekerja dan tempat kerja. Dengan kata lain penatalaksanaan kasus adalah penerapan standar pelayanan klinis keperawatan pada tenaga kerja.

2. Penatalaksanaan program adalah penerapan fungsi-fungsi administrasi pada program-program kesehatan dan keselamatan kerja.

Menurut kozier (1991) mengemukakan fungsi perawat :

1. Fungsi keperawatan mandiri (independen)2. Fungsi keperawatan ketergantungan (dependen)3. Fungsi keperawatan kolaboratif (interdependen)

 

 

BAB III

PENUTUP

1. A.   KESIMPULAN

Berdasarkan isi makalah diatas, maka penulis menarik suatu kesimpulan yaitu :

Keperawatan profesional mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut yaitu : “Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanana kesehatan sesuai dengan kebijakan umum pemerintah yang berlandaskan pancasila khususnya pelayanan atau asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas”.

Page 5: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

Dengan demikian peran dan fungsi perawat itu sangat penting untuk pelayanan kesehatan, demi meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

B. SARAN

Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat menelaah dan memahami serta menanggapi apa yang telah penulis susun untuk kemajuan penulisan makalah selanjutnya dan umumnya untuk lebih melaksanakan etika keperawatan dalam mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila ke arah perawat yang profesional dan supaya pembaca lebih memahami manfaat perawat secara utuh .

 

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2000.Penyempurnaan Kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan Pancasila Pada Perguruan Tinggi di Indonesia.

Munadjat Danusaputro, St. Mr. Prof. 1981. Wawasan Nusantara. Bandung : Depdikbud.

 

Posted on September 29, 2012 in NURSING, UMUM, Uncategorized • Tagged KepeRawatan, MAKALAH & ASKEP • Tinggalkan Komentar

KONSEP PENGORGANISASIAN MASYARAKAT DALAM KEPERAWATAN   KOMUNITAS

BAB I

PENDAHULUAN

1. A.    Latar Belakang

Manajemen merupakan proses pelaksanaan kegiatan organisasi melalui upaya orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman, kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen kedua yang penting dilaksanakan oleh setiap unit kerja sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan berdaya guna dan berhasil guna. Pengorganisasian merupakan pengelompokan yang terdiri dari beberapa aktifitas dengan sasaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan masing-

Page 6: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

masing kelompoknya untuk melakukan koordinasi yang tepat dengan unit lain secara horizontal dan vertikal untuk mencapai tujuan organisasi sebagai organisasi yang komplek, maka pelayanan keperawatan harus mengorganisasikan aktivitasnya melalui kelompok-kelompok sehingga tujuan pelayanan keperawatan akan tercapai.

Ruang rawat merupakan salah satu pusat pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh semua tim kesehatan dimana semua tenaga termasuk perawat bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah kesehatan klien. Pengorganisasian pelayanan keperawatan secara optimal akan menentukan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan Yang menjadi bahasan dalam pelayaan keperawatan diruang rawat meliputi : struktur organisai ruang rawat, pengelompokkan kegiatan (metode pengawasan), koordinasi kegiatan dan evaluasi kegiatan kelompok kerja ; yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang struktur organisasi dalam pelayanan keperawatan untuk mencapai tujuan.

1. B.     Rumusan Masalah 1. Jelaskan defenisi dari pengorganisasian masyarakat?2. Sebutkan dan jelaskan model pengorganisasian masyarakat dalam

keperawatan komunitas?3. Bagaimanakah Cara pengorganisasian masyarakat dalam keperawatan

komunitas?

1. C.    Tujuan 1. Untuk mengetahui defenisi pengorganisasian masyarakat.2. Untuk mengetahui model-model pengorganisasian masyarakat dalam

keperawatan komunitas.3. Untuk mengetahui cara pengorganisasian masyarakat dalam keperawatan

komunitas.

BAB II

PEMBAHASAN

1. A.    Defenisi Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan. (Siagian,1983 dalam Juniati).

Sedangkan Szilagji (dalam Juniati) mengemukakan bahwa fungsi pengorganisasian merupakan proses mencapai tujuan dengan koordinasi kegiatan dan usaha, melalui penataan pola struktur, tugas, otoritas, tenaga kerja dan komunikasi.

1. B.     Model Pengorganisasian Masyarakat Dalam Keperawatan Komunitas

Ada tiga model yang dipergunakan dalam pengorganisasian komunitas, yaitu sebagai berikut :

1. Locality Development

Page 7: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

Model ini lebih menekankan pada peran serta seluruh masyarakat untuk mandiri. Prinsipnya adalah keterlibatan langsung masyarakat, melayani sendiri, membantu diri sendiri dalam penyelesaian masalah, dan mengembangkan keterampilan individual/kelompok dalam proses pemecahan masalah. Peran perawat komunitas dalam model ini adalah sebagai pendukung, fasilitator, dan pendidik (guru).

1. Social Planning

Model ini lebih menekankan pada perencanaan para ahli dan menggunakaan birokrasi. Kepuusan komunitas didasarkan pada fakta / data yang dikumpulkan, dibuat keputusan secara rasional. Penekanan pada penyelesaian masalah bukan proses – pengambilan keputusan harus cepat dan berorientasi pada tujuan / hasil. Model ini menggunakan pendekatan langsung (perintah) dalam rangka untuk megubah masyarakat, dengan penekanan pada perencanaan. Peran perawat dalam model ini adalah sebagai fasilitator, pengumpulan fakta/data, serta menganalisis dan melaksanakan program implementasi.

1. Social Action

Model ini lebih focus pada korban. Fokus pada model ini adalah mengubah komunitas pada polarisasi /pemusatan isu yang ada di komunitas dengan menggunakan konflik/konfrontasi antara penduduk dan pengambilan keputusan/kebijakan. Penekanan pada proses atau tujuan . fokus utamanya mentransfer kekuatan pada tingkat kelompok. Peran perawat sebagai aktivis, penggerak dan negosiator.

1. C.    Cara Pengorganisasian Masyarakat Dalam Keperawatan Komunitas

Tahap – tahap pengorganisasian Masyarakat yaitu:

1. Persiapan sosial

Dalam praktik perawatan kesehatan, tujuan persiapan sosial adalah meningkatkan partisipasi atau peran serta masyarakat sejak awal kegiatan sampai dengan perencanaan program, pelaksanaan kegiatan, dan pengembangan program keperawatan kesehatan masyarakat.

Ada dua pendekatan dalam partisipasi masyarakat, antara lain sebagaia berikut :

1. Pendidikan partisipasi.  Dalam kegiatan ini komunitas dilibatkan dalam perencanan, penyelesaian masalah, tetapi biasanya dengan pendekatan ini proses perubahan lambat. Namaun keuntungannya, kelompok/masyarakat merasa memiliki dan komunnitas berubah, dalam jangka waktu yang panjang.

2. Pendidikan langsung (perintah). Dalam pendekatan ini proses berubah ditentukan oleh kekuatan luar, proses berubah berjalan cepat. Namun kerugiannya, masyarakat merasa memiliki dan perubahan hanya berlangsung dalam jangka pendek. Kegiatan – kegiatan dalam persiapan sosial ini lebih ditingkatkan kepada persiapan – persiapan yang harus dilakukan baik aspek teknis, administrative, dan program – program kesehatan yang akan dilaksanakan.

Dalam tahap persiapan sosial ada tiga kegiatan yang harus dilakukan, antara lain sebagai berikut.

Page 8: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

1. Pengenalan masyarakat. Tahap ini dapat dilakukan melalui jalur formal – sebagai pihak yang bertanggung jawab secara teknis, administrative dan birokratif terhadap suatu wilayah yang akan dijadikan daerah binaan. Pendekatan terhadap informal leader umumnya melalui pemerintahan setempat yang bertanggung jawab terhadap wilayah tersebut dan pusat kesehatan masyarakat atau instansi terkait yang bertanggung jawab dalam bidang kesehatan masyarakat. Pendekatan ini diawali  dengan surat permintaan daerah binaan yang akan dijadikan lahan praktik dan dilengkapi proposal rencana pembinaan. Selanjutnya, mengadakan pendekatan dengan tokoh-yokoh di wilayah tersebut.

2. Pengenalan masalah. Untuk dapat mengenal masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh, dapat dilakukan survey kesehatan masyarakat dalam ruang lingkup terbatas, sehingga masalah – masalah yang dirumuskan benar – benar masalah yang menjadi kebutuhan masyarakat setempat. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat sangat diperlukan, sehingga mereka menyadari sepenuhnya masalah yang mereka hadapi dan mereka sadar bagaimana cara mengatasi masalah tersebut. Masalah yang ditemukan pada tahap ini tentunya tidak hanya satu masalah, sehingga perlu disusun skala prioritas penanggulangan masalah bersama – sama may=yarakat formal dan informal.

3. Penyadaran masyarakat. Tujuan tahap ini adalah menyadarkan masyarakat agar mereka :

Menyadari masalah- masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi; Secara sadar mereka ikut berpartisispasi dalam kegiatan penanggualangan masalah

kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi; Tahu cara memenuhi kebutuhan upaya pelayanan kesehatan dan keperawatan sesuai

denngan potensi dan sumber daya yang ada pada mereka.

Agar masyarakat dapat menyadari masalah dan kebutuhan mereka akan pelayanan kesehatan dan keperawatan diperlukan suatau mekanisme yang terencana dan terorganisasi denga baik. Istilah yang sering digunakan dalam keperawatan komunitas untuk menyadarkan masyarakat adalah lokakarya mini kesehatan, musyawarah masyarakat desa atau rembuk desa. Hal – hal yang perlu mendapat perhatian dalam penyadaran masalah adalah ;

Libatkan masyarakat; Dalam menyusun rencana penanggulangan masalah disesuaikan dengan potensi dan

sumber daya yang ada pada masyarakat; Hindari konflik dari berbagai kepentingan dalam masyarakat; Kesadaran dari kelompok- kelompok kecil masyarakat hendaknya disebarkan kepada

kelompok masyarakat yang lebih luas; Adakan interaksi dan interelasi dengan tokoh – tokoh masyarakat secara  intensif dan

akrab, sehingga mereka dapat di manfaatkan untuk usaha motifasi, komunikasi-yang kemudian dapat menggugah kesadaran masyarakat

Dalam mengatasi sifat-sifat masyarakat, perawat komunitas dapat memanfaatkan jalur kepemimpinan masyarakat setempat untuk mendapatkan legitimasi, sehingga kesadaran masyarakat dapat dipercepat.

Dari penjelasan tersebut  diatas dapat dipahami bahwa dalam pembelajaran praktik di komunitas yang harus di lakukan adalah pertemuan (temu kenal).  Selanjutnya melakukan pengkajian pada masyarakat dan melakukan mini lokakarya.

Page 9: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

1. Pelaksanaan

Setelah rencana penanggulangan masalah disusun dalam mini lokakarya atau musyawarah masyarakat desa, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan masyarakat adalah :

1. Pilihlah kegiatn yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.2. Libatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam upaya  penanggulangan masalah.3. Kegiatan disesuaikan dengana kemampuan, waktu dan sumber daya yang tersedia  di

masyarakat.4. Tumbuhkan rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai kemampuan

dalam penanggulangan masalah.

Dalam tahap ini, salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah adalah penyuluhan kesehatan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan skala prioritas masalah. Agar penyuluhan tersebut mudah dipahami masyarakat, maka petugas kesehatan atau  mahasiswa keperawatan komunitas harus membuat Satuan Acara Pembelajaran (SAP) disertai lampiran materi penyuluhan dan leaflet.

1. Evaluasi

Penillaian dapat dilakukan setelah pelaksanaan dijalankan dalam jangka waktu tertentu. Penilaian dapat dilakukan dalam dua cara yaitu:

1. Selama kegiatan berlangsung (penilaian formatif), penilaian ini dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan  kegiatan yang dijalankan sesuai perencanaan penanggulangan masalah yang disusun. Penilaian ini juga dapat dikatakan monitoring, sehingga dapat diketahui perkembangan hasil yan g akan dicapai.

2. Setelah program selesai dilaksanakan (penilaian sumatif), penilaian ini dilakukan setelah melalui jangka waktu tertentu dari kegiatan yang dilakukan. Penilaian ini disebut juga penilaian pada akhir program, sehingga dapat diketahui apakah tujuan atau target dalam pelayanan kesehatan dan keperawatan telah tercapai atau belum.

3. Perluasan

Perluasan merupakan pengembangan dari kegiatan yang akan dilakukan. Perluasan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Perluasan kuantitatif, yaitu perluasan dengan menambah jumlah kegiatan yang akan dilakukan, apakah pada wilayah setempat atau di wilayah lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2. Perluasan kualitatif, yaitu: perluasan dengan meningkatkan mutu atau kualitas kegiatan yang telah dilaksanakan , sehingga dapat meningkatkan kepuasan dari masyarakat yang dilayani.

 

 

Page 10: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

BAB III

PENUTUP

1. A.    Kesimpulan

Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan. (Siagian,1983 dalam Juniati).

Ada tiga model yang dipergunakan dalam pengorganisasian komunitas, yaitu sebagai berikut : Locality Development, Social Planning, Social Action.

Langkah – langkah yang harus ditempuh dalam Pengorganisasian Masyarakat adalah :

1. Persiapan sosial :

a)      Pengenalan Masyarakat

b)      Pengenalan Masalah

c)      Penyadaran Masyarakat

1. Pelaksanaan,2. Evaluasi, dan3. Perluasan4. B.     Saran

Dengan melalui  makalah ini kami selaku penyusun  mengharapkan  khususnya semua mahasiswa keperawatan STIKES MW  dapat mengetahui serta memahami tentang Konsep Pengorganisasian masyarakat dalam keperawatan komunitas.

DAFTAR PUSTAKA

Iqbal Mubarak Wahit dan Nurul Chayatin.2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan         Teori. Jakarta: Salemba Medikal.

Posted on Maret 3, 2011 in NURSING, Uncategorized • Tagged KepeRawatan, MAKALAH & ASKEP • 3 Komentar

FARMAKOLOGI “HORMON DAN PENGHAMBAT   GONAD” BAB I

PENDAHULUAN

1. A. LATAR BELAKANG

Page 11: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki saluran sendiri.

Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang.

Di dalam tubuh manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).

Ovarium mempunyai fungsi gamettogenik penting yang diintegrasikan dengan aktifitas hormonalnya. Pada wanita , gonad relatif tenang selama masa pertumbuhan dan maturasi yang cepat.pada pubertas, ovarium memulai suatu periode 30-40 tahun fungsi siklus yang di sebut siklus haid karena masa perdarahan teratur yang merupakan manifestasinya yang jelas. Ovarium ni kemudian gagal memberikan respon terhadap gonadotropin yang disekresikan oleh kelenjar hipofise, dan berhentinya perdarahan siklik yang terjadi ini di sebut “Menopause”.

Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai kerja fungsi ovarium pada masa puberitas dianggap bsrasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang dapaat dirangsang oleh gonadotropin yang sudah ada didalam hipotalamus dan karena hipofise berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin hipotalamus, pusat maturasi seperti amgadala, didalam otak, melepaskan penghambat sel eminensia mendiana hipotalamus, yang memungkinkan untuk menghasilkan hormon penglepas gonadotropin (gonadotropin –releasing hormone, GnRH) Pada pulsasi dengan frekuensi dan amplitudo yang tepat, yang merangsang pelepasan hormon penglepasan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating hormone, FSH) dan luteinizing hormone (LH).

Sintesis dan sekresi hormon hipofisis anterior selain dikontrol oleh hipotalamus,dipengaruhi oleh banyak faktor obat yaitu hormon alamiah,analog dan disekantagonis hormon.hubungan antara hipofisis anterior dengan jaringan ferifer yang dipengaruhi merupakan contoh sempurnah mekanisme umpan balik.hormon hipofisis antrior mengatur sintesis dan sekresi hormon dan zat-zat kimia di sel target;sebaliknya hormon yang disekresi tersebut mengatur juga sekresi  hipotalamus dan /atau hipofisis.konsep ini mendasari penggunaan hormon untuk diagnosi dan terapi kelainan endokrin diklinik.interaksi berbagai hormon ini menjelaskan mekanisme terjadinya efek samping beberapa jenis obat.

Hormon hippofisis anterior sangat esensial untuk pengaturan pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, metabolisme dan respon terhadap stress.

Hormon-hormon yang di hasilkan oleh hipofisis anterior dapat di klasifikasikan menjadi 3 kelompok. Kelopmpok pertama berupa hormon somatropika yang meliputi hormon pertumbuhan (GH= Samatotoprin), prolaktin (PRL),Laktogen plasenta (PL). Kelompok ke dua berbentuk glikoprotein yaitu pirotropin (TSH): Lutinizing Hormon (LH,) hormon folikel (FSH, Gonadotropin) berperan dalam pertumbuhan.

1. B. Rumusan Masalah2. Jelaskan definisi dan sumber dari hormon?

Page 12: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

3. Jelaskan definisi dari Gonad?4. Jelaskan mekanisme kerja dari hormon gonadotropin?5. Sebutkan dan jelaskan Hormon – Hormon Gonad?6. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis penghambat gonad?

1. C. Tujuan Penulisan2. Untuk mengetahui definisi dan sumber dari hormon.3. Untuk mengetahui definisi dari Gonad.4. Untuk mengetahui mekanisme kerja dari hormon gonadotropin.5. Untuk mengetahui Hormon – Hormon Gonad.6. Untuk mengetahui jenis-jenis penghambat gonad.

BAB II

PEMBAHASAN

1. A. DEFINISI DAN SUMBER HORMON

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik. Jaringan yang dipengaruhi umumnya terletak jauh dari  empat hormon tersebut dihasilkan, misalnya hormon pemacu folikel (FSH, follicle stimimulati ormone ) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior hanya merangsang jaringan tertentu di ovarium. Dalam hal hormon pertumbuahn lebih dari satu organ menjadi terget sebab hormon pertumbuahan mempengaruhi sebagai jenis jaringan dalam badan. Jaringan target suatu hormon sangat spesifik karena sel-selnya mempunyai reseptor untuk hormon tersebut.

Sumber hormon alami adalah ternak sapi, babi dan biri-biri. Tetapi beberapa hormon demikian khas sifatnya sehingga yang berasal dari binatang tidak efektif pada manusia misalnya hormon pertumbuahan, FSH dan LH9 (luteinizing hormone). Hormon yang berasal dari hewan dapat menimbulkan reaksi imunologis.

Saat ini uintuk menghasilkan hormon alami dipakai cara rekayasa genetika. Melalui rekayasa genetika, DNA mikroba dapat di arahkan untuk memproduksi rangkayan asam amino yang urutnya sesui hormon manusia yang diinginkan. Dengan cara ini dapat dibuat hormon alami dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat. Hormon hasil rekayasa genetika tidak menimbulkan reaksi imunologi karena sama dengan hormon manusia asli. cara ini sangat membantu pengadaan hormon yang dialam ini jumlahnya sangat sedikit misalnya hormon pertumbuhan.

1. B. PENGERTIAN GONAD

Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon. Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin perempuan berada pada ovarium.

Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis mengsilkan 2 jenis 

Page 13: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone). Pada setiap spesies tertentu hipofisis  penting selama kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dapat berjalan tanpa hipofisis.

Gonadotropin hipofisis adalah hormon glikoprotein (peptida) dan hanya efektif bila diberikan dalam bentuk suntikan. Kadar gonadotropin dalam urin dapat diukur radioimmunoasay, berdasarkan antibodi spesifik terhadap gugus yang membeda-bedakan dengan masing-masing hormon hipofisis.

Di dalam testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder pada anak laki-laki ditandai dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut, cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.

Sementara itu, hormon estrogen dan progesteron disekresikan oleh ovarium. Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh hormon FSH. Hormon estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita, seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.

Bagi wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium, menghambat produksi hormon FSH, dan memperlan-car produksi laktogen (susu). Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.

FSH  pada wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel graaf. Di bawah pengaruh LH, folikel yang telah berkembang mensekresi estrogen dan progesteron. LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga mempengaruhi korpus luteum untuk mensekresi estrogen dan progesteron. Proses terakhir dikenal sebagai aktivitas laktogenik, yang  pada beberapa spesies  berada dibawah pengaruh proklatin. Sedangkan FSH pada pria berfungsi menjamin terjadinya spermatogenesis, antara lain dengan mempertahankan fungsi tubulus seminiferus, LH merangsang sel leydig mensekresi testoteron.

1. C. MEKANISME KERJA HORMON GONADOTROPIN

Mekanisme kerja hormon tropik adenohipofisis misalnya hormon Gonadotropin (hormon kelamin) merupakan mekanisme kerja hormon pada taraf selular tergantung jenis hormonnya, mengikuti salah satu mekanisme berikut:

Hormon berinteraksi dengan reseptornya mengakibatkan perangsangan atau penghambatan mengubah kecepatan sintesis siklik AMP dari ATP ,selanjutnya siklik AMP berfungsi sebagai mediator intrasel untuk hormon tersebut dan seluruh sistem ini berfungsi sebagai suatu mekanisme spesifik sehingga efek spesifik suatu hormon dapat terjadi.

Siklik AMP  mempengaruhi berbagai proses dalam sel,dan efek akhirnya bergantung dari kapasitas serta fungsi dari sel tersebut.siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim-enzim protein kinase yang terlibat dalam proses fosforilasi pada sintesis protein dalam sel.siklik AMP mempengaruhi kecepatan proses ini.metabolisme siklik AMP menjadi 5,AMP

Page 14: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

dikatalisis oleh enzim fosfodiesterase yang spesifik.dengan demikian zat-zat yang menghambat enzim fosfodiesterase dapat menyebabkan timbulnya efek mirip hormon.

1. D. HORMON – HORMON GONAD 1. 1. OVARIUM (Estrogen, Progestin, Hormon-hormon Ovarium lainnya,

Kontrasepsi Oral)

Ovarium mempunyai fungsi gametogenik penting yang di integrasikan dengan aktivitas hormionalnya. Pada wanita, gonad relatif tenang selama masa pertumbuhan dan maturasi yang cepat. Pada masa puberitas, ovarium memulai suatu periode 30-40 tahun fungsi siklus yang disebut siklus haid karena masa pendarahan teratur yang merupakan manifestasinya yang paling jelas. Ovarium ini kemudian memberikan respon terhadap gonadotropin yang disektresikan oleh kelenjar hipofise, dan berhentinya perdarahan siklik yang terjadi ini di sebut menopause.

Mekanisme yang bertanggung jawab bagi mula kerja fungsi ovarium pada masa puberitas dianggap berasal dari saraf, karena gonad yang tidak matang dapat dirangsang oleh gonadotropi yang sudah ada di dalam hipotalamus dan karena hipofise berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin hipotalamus.

ESTROGEN

Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.

Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.

Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita. Fungsi lainnya sebagai berikut :

-          Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.

-          Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks.

-          Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.

-          Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.Juga mengatur distribusi lemak tubuh.

-          Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan / regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos / osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti.

Page 15: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

· PROGESTERONE

Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.

Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta.

Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi implantasi.

GONADOTROPIN RELEASING HORMONE

GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.

FSH (FOLIKEL STIMULATING HORMONE) DAN LH (LUTEINIZING HORMONE)

Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).

Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.

Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).

1. 2. TESTIS (ANDROGEN DAN TESTOTERON)

ANDROGEN  DAN TESTOTERON

Pada manusia, androgen terpenting yang disekresikan oleh testis adalah testoteron. Jalur sintesis testoteron didalam testis mirip dengan yang telah digambarkan didalam ovarium dan adrenal.

Page 16: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

Pada laki-laki, setiap hari dihasilkan sekitar 8 mg testoteron. Kira-kira 95 persen diproduksi oleh sel leydig dan hanya 5 persen olh adrenal. Testis juga mensekresikan dalam jumlah sedikit androgen kuat lainnya, dihidrotestoteron. Juga androstenedion dan dehidropiandrosteron, yang merupakan androgen lemah. Pregnenolon dan progesteron serta turunanya 17-hidrisilasi juga dilepaskan dalam jumlah kecil. Kadar testoteron dalam plasma pada laki-laki kira-kira 0,6  /dl setelah puberitas dan tidak tampak bervariasi secara bermakna sesuai umur.

1. E. JENIS-JENIS PENGHAMBAT GONAD

Penghambat gonad merupakan suatu senyawa atau jenis obat yang digunakan untuk menghambat hormon kelamin.meliputi:

1. 1. ANTI ESTROGEN

Antiestrogen adalah senyawa yang mampu meniadakan sebagian atau seluruh kerja dari estrogen. Adapun jenis antiestrogen meliputi:

KLONIFEN

Klonifen suatu antiestrogen bersifat antagonis murni pada semua jaringan. Pada jaringan klonifen terikat pada ligand/ dinding tockhet akan menghambat aktifitas glikoprotein dari beberapa penelitian telah terbukti bahwa klonifen dapat meningkatkan amplitido sekresi LH dan FSH tanpa mempengaruhi sekresinya yang umumnya bersifat pulsatif. Ini menandakan bahwa klonifen bekerja pada hipofisis anterior untuk menghambat umpan balik terhadap sekresi gonadotropin. Karena preparat ini di indikasikan untuk infertilitas wanita. Pada pria pernah di gunakan juga tetapi, penggunaan klinik untuk infertilitas pria masih membutuhkan banyak uji klinik.

Pemberian klonifen sitrat oral akan segera di absorbsi pada saluran cerna, metabolismenya di hepar masa paruhnya panjang serkitar 5-7 hari.

Dosis untuk infertilitas wanita adalah 1-2 kali 50 mg di mulai pada hari ke 5 perdarahan haid selama 7 hari.

Efek samping yang sering timbul pada pemakaian jangka panjang kista ovarium, rasa kembung, mual, muntah, gangguan penglihatan, dan sakit kepala.

Efek samping akan menghilang bila pemakaian di hentikan. Efek samping yang timbul pada pria yaitu mual, sakit kepala, gangguan penglihatan, dan gangguan tubulus seminiferus.

Mekanisme kerja Klomifen yaitu menyebabkan bertambahnya pembebasan hormon GnRH dengan mempengaruhi umpan balik estrogen pada hipotalamus dan hipofisis akibat blokade reseptor sehingga LH/FSH yang dibutuhkan untuk menstimulasi pematangan ovarium tinggi terus. Nama dagang: Profertil, Provula, Ofertil,dll.

TAMOKSIFEN

Preparat ini merupakan golongan trifeniletilen yang berasal dari inti stilden seperti dietil stilbestrol. Tamoksifen berefek anti – estogenik di kelenjar mamae dan agonis estrogen

Page 17: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

ditulan dan endometrium. Tamoksifen mengantagonis estrogen di reseptor jaringan. Pada wanita premenopause yang sehat dapat menurunkan kadar prolaktin mungkin karena meniadakan efek hambatan estrogen terhadap prolaktin di hipofisis.

Di klinik di gunakan sebagai terapi ajupan kanker mamae stadiuym awal atau lanjut.

Efek samping antara lain mual, trombosis, dan dapat meningkatkan resiko kanker endometrium.

Tamoksifen berpengaruh pada Pertumbuhan payudara normal dirangsang oleh estrogen,sehingga pada kanker payudara. Peningkatan/penurunan estrogen dapat memicu terjadinya kanker payudara. Mekanisme kerja Tamoksifen (Obat Antiestrogen) adalah bersaing untuk mengikat reseptor estrogen  dan digunakan untuk pengobatan kanker payudara yang telah lanjut pada wanita pasca menopause, Indikasi : pengobatan kanker payudara.

RALOKSIFEN

Raloksifen merupakan hormon nonsteroid yang bekerja sebagai agonis dan antagonis. Variasi efek ini di duga karena adanya variasi reseptor estrogen dan jumlahnya di jaringan yang berbeda bersifat antagonis estrogen di jaringan uterus dan kelenjar mamae karena adanya rantai samping.

Efek samping penggunaan obat ini, gangguan saluran cerna, hipersensifitas, dan gangguan reaksi kulit.

1. 2. ANTIPROGESTIN

Fungsi progestin adalah dalam perkembangan sekresi endometrium, sehingga dapat menampung implantasi embrio yang baru terbentuk. Dan fungsi untuk mengurangi kontraksi. Macam-macam antiprogestin;

MIFERISTON

Miferiston adalah salah satu obat antiprogesti (antagonis progestin) dengan aktivitas agonis parsial. Kegunaan miferiston untuk kontrasepsi sebulan sekali selama fase pertengahan luteal siklus haid jika progesteron normal tinggi. Dan digunakan pada abortus tidak lengkap sehingga jika diberikan pada awal kehamilan menyebabkan abortus.

Selain itu efek samping miferiston adalah perdarahan uterus dan abortus tak lengkap sehingga diberikan misoprostol oral setelah pemberian dosis tunggal oral mifepriston, efektif mengakhiri kehamilan.

Mekanisme kerja Miferiston adalah memblokir reseptor progestin sehingga progestin tidak dapat melaksanakan fungsinya dalam perkembangan endometrium dan mengurangi kontraksi uterus.(lihat 6.5) Jadi Miferiston dapat menghambat perkambangan endometrium dan meningkatkan kontraksi uterus.

1. 3. ANTIANDROGEN

Page 18: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

Antiandrogen menghambat kerja hormonal laki-Laki dengan mempengaruhi sintesa androgen atau menghambat reseptornya.misalnya, pada dosis tinggi, antifungal, ketokonazol menghambat beberapa enzim sitokrom P-450 yang terlibat dalam sintesa steroid. Finasterid sepeti steroid yang baru2 ini disetujui untuk pengobatan hipertrofi prostat jinak (BPH) menghambat 5-α-reduktase mengakibatkan pegurangan ukuran prostat. Selain itu siproteron untuk pengobatan hirsutisme pada perempuan dan flutamid untuk karsinoma prostat pada pria.

BAB III

PENUTUP

1. A. Kesimpulan

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik.

Gonad (hormon kelamin) merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon (GtH) yang disekresikan kelenjar pituitari .Hipofisis mengsilkan 2 jenis  gonadotropin yang mengatur fungsi alat reproduksi yaitu hormon pemacu folikel (FSH=folicle stimulating hormone dan LH= lutenizing hormone).

Hormon – Hormon Gonad diantaranya adalah estrogen, progesteron (pada wanita), dan androgen (pada pria) dll.

Penghambat gonad merupakan suatu senyawa atau jenis obat yang digunakan untuk menghambat hormon kelamin.meliputi:antiestrogen,antiprogestin dan antiandrogen.

1. B. Saran

Dengan melalui  makalah ini kami selaku penyusun  mengharapkan  khususnya semua mahasiswa keperawatan STIKES MW  dapat mengetahui serta memahami apa itu Hormon, Hormon serta Penghambat Gonad.

DAFTAR PUSTAKA

Adashi EY;  peptides; stimulators and inhibitors of follikuler growth and diferentiation. Endocrinol metab clin north Am 1992; 21 : 1

Baird DT, Glasier AF: Hormonal contraception. N Engl j Med 1993 ; 328; 1543.

Bardin W, Swerdloff RS, santen RJ: Androgens: Risks and benefits, J Clin Endocrinol Metab 1991; 73; 4.

Bagdade JD et al: Effects of tamoxifen teratment on plasma lipds and lipoprotein lipid concentrasion. J Clin Endocrinol Metab 1990; 70; 1132.

Barbieri RL, Ryan KJ; Danazol; Endocrinol Pharmakology and therapiutic application. AM J Obstet Gynecol 1981; 141; 453.

Page 19: Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila

Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press, Surabaya. h. 14, 80

Amien, M. Et al. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2. Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. h. 230 – 232.

Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate Reference Suite, Chicago.Furqonita, D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yudhistira, Jakarta.h. 65-66, 68.

Kadaryanto et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta. h. 56 – 58, 60 – 61

Karmana, O. dan Anwar, A. 1987. Penuntun Pelajaran BIOLOGI Untuk SMA Kelas IIA2 Semester 3 dan 4. Penerbit Ganeca Exact, Bandung. h. 305 – 308.