PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik...

177
UNIVERSITAS INDONESIA PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN (PPATK) DALAM MENANGGULANGI PENDANAAN TERORISME SEBAGAI BENTUK KONTROL SOSIAL FORMAL SKRIPSI MALIK WICAKSANA 0606095576 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN KRIMINOLOGI DEPOK JUNI 2012 Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Transcript of PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik...

Page 1: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

UNIVERSITAS INDONESIA

PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS

TRANSAKSI KEUANGAN (PPATK) DALAM

MENANGGULANGI PENDANAAN TERORISME SEBAGAI

BENTUK KONTROL SOSIAL FORMAL

SKRIPSI

MALIK WICAKSANA

0606095576

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN KRIMINOLOGI

DEPOK

JUNI 2012

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 2: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

UNIVERSITAS INDONESIA

PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS

TRANSAKSI KEUANGAN (PPATK) DALAM

MENANGGULANGI PENDANAAN TERORISME SEBAGAI

BENTUK KONTROL SOSIAL FORMAL

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Strata Satu Kriminologi

MALIK WICAKSANA

0606095576

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN KRIMINOLOGI

PROGRAM SARJANA REGULER KRIMINOLOGI

DEPOK

JUNI 2012

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 3: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

ii

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 4: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

iii

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 5: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

iv

KATA PENGANTAR

Terorisme masih menjadi permasalahan yang cukup mengkhawatirkan di

Indonesia. Belum ditemukannya penyelesaian akhir untuk memberantas terorisme

di Indonesia menjadi masalah bagi seluruh elemen masyarakat. Sehingga

terorisme harus ditanggulangi agar tidak semakin mengguncang kehidupan

bermasyarakat dan bernegara. Terorisme juga telah mengakibatkan keprihatinan

masyarakat dalam negeri, tetapi juga dunia internasional. Keprihatinan tersebut

muncul karena terorisme mengakibatkan kehancuran pada seluruh aspek

kehidupan manusia dari segi ekonomi, sosial, politik, dan budaya.

Salah satu aspek utama untuk melaksanakan kegiatan teror adalah

dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Setelah serangan 11 September, beberapa

negara di dunia (G7) membuat FATF yang kemudian mengeluarkan rekomendasi

untuk mempersempit ruang gerak para teroris untuk mendapatkan dana yang akan

digunakan untuk melakukan aksi teror dan juga kejahatan yang terkait dengan

pencucian uang. Setelah adanya rekomendasi tersebut pemerintah Indonesia

membuat PPATK sebagai sebuah Financial Intelligence Unit yang mengawasi

sistem keuangan di Indonesia. Peran dan fungsi PPATK menjadi penting dalam

menanggulangi pendanaan terorisme di Indonesia. Selain itu juga PPATK menjadi

sesuatu kontrol sosial formal terhadap kejahatan pendanaan terorisme. Walaupun

demikian PPATK masih mengalami banyak kendala dalam melakukan

pemberantasan pendanaan teror.

Akhir kata, Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam

skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik terhadap skripsi ini sangat diperlukan

agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Depok, Juni 2012

Peneliti

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 6: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini. Penulisan

skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai

gelar Sarjana Sosial Departemen Kriminologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Indonesia. Banyak pihak yang turut membantu hingga

terselesaikannya skripsi ini, oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Kisnu Widagso, S.Sos., M.T.I. sebagai pembimbing skripsi serta Prof.

Adrianus Eliasta Meliala, Ph. D. selaku pembimbing akademik maupun

Mas Iqrak, Bang Olii, Mas Arif, dan dosen-dosen serta karyawan

Departemen Kriminologi lainnya yang telah menyediakan waktu, tenaga,

dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini;

2. Pihak PPATK, khususnya Ibu Listawati dan Ibu Afra Azzahra, yang telah

membantu dalam memperoleh data yang diperlukan bagi skripsi ini;

3. Mayjend. TNI. Agus Surya Bhakti selaku Penguji Ahli dan Drs. Eko

Haryanto, M.Si selaku Ketua Sidang serta Yogo Tri Hendiarto, S.Sos.,

M.Si selaku Sekertaris Sidang atas saran dan kritik yang diberikan

terhadap skripsi ini;

4. Basjraruddin dan Sutji Hayati selaku kedua orang tua, serta Bachjati

Adlina sebagai kakak dari Peneliti yang selalu memberikan dukungan baik

material dan moral dalam terciptanya skripsi ini;

5. Hanna Arfiani Perdana atas waktu, tenaga, pikiran, serta dukungannya

selama proses pembuatan skripsi ini. Gusti Made Bobby atas bantuannya

dan telah menemani saat-saat akhir penyelesaian skripsi ini. Adi Trisatryo

atas bantuan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan semester

terakhirnya;

6. Teman-teman seperjuangan G12S Shayu, Dita, Putro, Ghali, Rahmat,

Aloisius, Afif, Farid “chimenx”, Eldy dan yang lainnya atas saling

mendukung dan membantu selama ini;

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 7: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

vi

7. Tak lupa juga Tio, Imre, Battani, Hani, Yudha, Dira, Tika, Cipto, Aneth,

Veto, Leebarty, Noorleila, I’ah, Iqbal, Farid maupun teman-teman Biasa

06 lainnya. Popy, Lilis, Siti, serta teman-teman Kriminologi lainnya dari

angkatan atas hingga bawah. Begitu juga dengan teman-teman dari

PALAK, dan CBC. Maupun teman-teman dari luar Kriminologi ataupun

Universitas Indonesia yang kerap memberikan dukungan dalam

penyelesaian skripsi ini;

8. Ocha, Yolan, Gita, Nova “konsumsi”, Taher, Anindya, Dita “ramones”,

Rista, Amkieltiela, Dita, Aini, Wafi, Nova, Ilham serta keluarga

Perkumpulan Hockey Universitas Indonesia (PHUI) lainnya atas dukungan

dan kebersamaan yang terjalin selama ini;

9. Liana Efriani yang selalu menemani dan memberikan semangat kepada

Peneliti hingga terselesaikannya skripsi ini, smurf you;

10. Pihak-pihak lain yang tidak dapat Peneliti sebutkan satu persatu.

Akhir kata, saya berharap Allah SWT. berkenan membalas segala kebaikan

semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi

pengembangan ilmu.

Depok, Juni 2012

Peneliti

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 8: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

vii

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 9: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

viii

ABSTRAK

Nama : Malik Wicaksana

Program Studi : Kriminologi

Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi

Keuangan (PPATK) dalam Menanggulangi Pendanaan

Terorisme Sebagai Bentuk Kontrol Sosial Formal

Penelitian ini membahas mengenai bagaimana peran dan fungsi PPATK

dalam menanggulangi pendanan teror. Terorisme bukan merupakan hal baru di

dunia ini. Sebelum terjadinya aksi teror di Amerika yang menggemparkan seluruh

dunia pada 11 September 2001, aksi teror telah dilakukan pada abad 1 yaitu teror

yang dilakukan oleh kelompok Yahudi dalam rangka berkampanye. Aksi teror

terus berlanjut di beberapa belahan dunia, Indonesia tidak luput dari serangan

teror. Sejumlah peristiwa seperti bom Bali1 dan 2 serta bom Marriot merupakan

aksi teror yang menelan banyak korban jiwa dan juga kerugian materil. Untuk

dapat melakukan aksi teror, para pelaku membutuhkan banyak uang untuk

mendanai seluruh kegiatannya. Uang yang dibutuhkan para pelaku teror tidaklah

sedikit, untuk itu mereka melakukan usaha-usaha untuk mendapatkan dana yang

dapat dilakukan secara legal maupun ilegal.

Maraknya kegiatan pelaku teror dalam mencari sumber-sumber pendanaan

menjadi permasalahan tersendiri. Adanya FATF yang mengeluarkan 40+9

rekomendasi sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi kejahatan ini sudah

berjalan pada beberapa negara di dunia, salah satunya Indonesia. Meratifikasi

rekomendasi 40+9 tersebut Indonesia membuat financial unit yang disebut dengan

PPATK sebagai bentuk upaya penanggulangan pendanaan teror dan money

laundering. PPATK memiliki peran dan fungsi yang sebagai sebuah financial

intelligence unit yaitu untuk mendeteksi adanya aliran dana mencurigakan yang

mungkin merupakan aliran dana untuk pendanaan teror. Selain itu PPATK juga

merupakan sebuah bentuk kontrol sosial yang berlandaskan undang-undang

sehingga PPATK memiliki dasar hukum yang jelas untuk menjalankan tugasnya.

Dengan menggunakan metode kualitatif-deskriptif, peneliti memberikan

gambaran tentang hal apa saja yang dilakukan PPATK untuk menjalankan peran

dan fungsinya untuk menanggulangi pendanaan teror. Melakukan wawancara

dengan dua orang narasumber dari internal PPATK dan juga melakukan observasi

pada saat magang pada lembaga tersebut, membuat peneliti memiliki gambaran

tentang kegiatan PPATK terkait penanggulangan pendanaan teror.

PPATK dalam melaksanakan peran dan fungsi mengalami berbagai

kendala. Akan tetapi dengan banyaknya kendala atau keterbatasan, PPATK tetap

dapat melakukan fungsi dan peran yang harus dijalankanya.

Kata Kunci: PPATK, Pendanaan Terorisme, Kontrol Sosial Formal

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 10: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

ix

ABSTRACT

Name : Malik Wicaksana

Study Program : Criminology

Title : Role and Function Indonesian Financial Transaction Reports

and Analysis Centre (INTRAC) in Preventing the Financing of

Terrorism As a form of Formal Social Control

This research discusses the role and function of PPATK in preventing the

financing of terrorism. Terrorism isn't a new thing in this world. Prior to the

occurrence of terrorist acts in the United States that shocked the entire world on

September 11th 2001, acts of terror have been carried out since the first century

by the Jewish groups for campaigns. Terror acts continues in other parts of the

world, Indonesia didn't escape from these such acts. A number of events such as

bomb Bali1 and 2 and the Marriott bombing was an act of terror which claimed

many lives and material losses. To be able to perform acts of terror, the terrorists

need a lot of money to fund its activities. The money that is required for these

terrorists aren't a just a few, therefore they made efforts to obtain funds legally or

even illegally.

The rise of terrorist activity in the search for financing resources has been

a problem in itself. The existence of the FATF which released 40 +9

recommendations are one of their efforts to address this crime is already running

in several countries in the world, including Indonesia. In ratifying the 40 +9

recommendations, Indonesia made a financial unit called PPATK as an effort to

control terror financing and money laundering. PPATK has a role and function as

a financial intelligence unit to detect any suspicious financial flows that may be a

flow of funds for financing terrorism. In addition, PPATK is also a form of social

control that is based by the law so that PPATK has a clear legal basis to carry out

their duties.

By using a qualitative-descriptive method, it gives the researcher an idea

of what is being done by the PPATK to carry out their roles and functions in

preventing terror financing. Conducting interviews with two PPATK officials and

also an observation during an internship at the agency, making the researcher have

a depiction of the PPATK activities which is related to preventing the terror

financing.

PPATK in conducting the role and function experience various obstacles.

However, with the number of constraints or limitations, PPATK can still perform

these roles and functions that has to be done.

Keywords: INTRAC, Terrorism Financing, Formal Social Control

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 11: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ......................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

ABSTRACT ................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

I.2 Permasalahan .......................................................................................... 8

I.3 Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 9

I.4 Tujuan Penelitian..................................................................................... 9

I.5 Signifikansi Penelitian ............................................................................. 10

I.5.1 Signifikansi Akademis........................................................................ 10

I.5.2 Signifikansi Praktis ............................................................................ 10

BAB II KAJIAN LITERATUR & KERANGKA PEMIKIRAN

II.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................... 11

II.2 Pemolisian oleh Lembaga Non-Polisi ..................................................... 20

II.3 Definisi Konseptual ................................................................................ 23

II.3.1 Peran ................................................................................................. 23

II.3.2 Fungsi ............................................................................................... 24

II.3.3 Financial Intelligence Unit ................................................................ 24

II.3.4 Terorisme .......................................................................................... 26

II.3.5 Pendanaan Terorisme ........................................................................ 29

II.3.6 Pencucian Uang ................................................................................ 30

II.3.7 Kontrol Sosial ................................................................................... 34

II.4 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN

III.1 Pendekatan Penelitian ........................................................................... 39

III.2 Tipe Penelitian ...................................................................................... 41

III.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 41

III.4 Lokasi Penelitian .................................................................................. 42

III.5 Profil Informan ..................................................................................... 43

III.6 Alasan Pemilihan Informan ................................................................... 44

III.7 Proses Pengumpulan Data ..................................................................... 44

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 12: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

xi

III.8 Hambatan Penelitian ............................................................................. 47

III.9 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 47

III.10 Teknik Analisis Data ........................................................................... 47

III.11 Sistematika Penelitian ......................................................................... 49

BAB IV TEMUAN DATA LAPANGAN

IV.1 Gambaran Umum PPATK .................................................................... 50

IV.2 Peran dan Fungsi PPATK ..................................................................... 58

IV.3 Komite TPPU dan Strategi Nasional ..................................................... 65

IV.4 RUU Pendanaan Terorisme................................................................... 70

IV.5 Kendala yang Dihadapi ......................................................................... 74

BAB V KASUS PENDANAAN TERORISME ............................................ 79

BAB VI PEMBAHASAN

VI.1 PPATK Sebagai Bentuk Kontrol Sosial Formal .................................... 92

VI.1.1 Peran ............................................................................................... 92

VI.1.2 Fungsi ............................................................................................. 94

VI.2 PPATK Sebagai Pemolisian .................................................................. 97

VI.2.1 Peran ............................................................................................... 98

VI.2.2 Fungsi ............................................................................................. 96

VI.3 PPATK Sebagai Lembaga Kontrol Sosial dalam Menanggulangi

Pendanaan Teroris ................................................................................. 101

BAB VII PENUTUP

VII.1 Kesimpulan ......................................................................................... 105

VII.2 Saran ................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 13: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kasus Terorisme di Indonesia ..........................................................2

Tabel 1.2 Biaya Operasional Serangan Teror ...................................................3

Tabel 2.1 Klasifikasi Motivasi Terorisme ........................................................28

Tabel 4.1 Susunan Keanggotaan Komite TPPU ...............................................66

Tabel 4.2 Susunan Tim Pelaksana Komite TPPU ............................................68

Tabel 5.1 Hasil Analisis PPATK terkait Terorisme / Pendanaan terorisme ......90

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 14: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Bagan 2.1 Alur Pemikiran ..............................................................................36

Gambar 4.1 Logo PPATK.................................................................................53

Bagan 4.1 Struktur Organisasi PPATK ...........................................................56

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 15: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara

Lampiran 2 Verbatim Informan Melalui Surat Elektronik

DAFTAR SINGKATAN

CBCC : Cross Border Cash Carrier

DJBC : Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

PPATK : Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

FATF : Financial Action Task Force

FIU : Financial Intelligence Unit

IMF : International Monetary Fund

KUHP : Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

LHA : Laporan Hasil Analisis

LTKM : Laporan Transakasi Keuangan Mencurigakan

MLA : Mutual Legal Assistence

NCCT : Non-Cooperative Countries and Territories

PBJ : Penyedia Barang dan/atau Jasa

PJK : Penyedia Jasa Keuangan

TKM : Transaksi Keuangan Mencurigakan

TKT : Transaksi Keuangan Tunai

TPPU : Tindak Pidana Pencucian Uang

UKIP : Unit Kerja Investigasi Perbankan

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 16: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

1 Universitas Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Terorisme sudah terjadi jauh sebelum peristiwa 11 September 2001 lalu,

yang terjadi di Amerika. Organisasi teror yang pertama kali diketahui adalah

Zealots of Judea, sebuah kelompok Yahudi yang membunuh musuh-musuh

mereka dalam rangka memenangkan kampanye pemerintahan pada abad I. Selain

itu ada kelompok teror yang bernama Hashhashin, yaitu sebuah sekte Islam

terselubung yang aktif di Iran dan Syria sejak abad ke-11 dan ke-13, kelompok ini

membunuh pemimpin musuh-musuh mereka. Kemudian, terorisme berkembang

menjadi sebuah bentuk perjuangan rakyat (revolusi) terhadap penguasa negara

yang menindas (meneror) rakyat. Hal tersebut terjadi saat peristiwa Revolusi

Perancis pada tahun 1789 (“Early History”, n.d.; Zalman, 2010; Roberts, BBC,

2002).

Pada abad ke-19, bentuk teror yang dilakukan oleh kelompok teroris tidak

berbeda jauh dengan bentuk teror sebelumnya. Teror yang dilakukan meliputi

pembunuhan pemimpin-pemimpin negara, seperti pembunuhan pimpinan negara

Rusia, Perancis, Spanyol, Italia, dan Amerika Serikat. Sekitar tahun 1950-an dan

1960-an terjadi perubahan bentuk terorisme. Di Asia Tenggara, Timur Tengah,

dan Amerika Latin, kelompok teror melakukan pembunuhan terhadap petugas

kepolisian dan pemerintahan, penyanderaan, pembajakan pesawat terbang,

sabotase fasilitas publik, dan peledakan bom di gedung-gedung publik. Bahkan

warga sipil turut menjadi target penyerangan para teroris. Pada beberapa kasus,

pemerintah juga terlibat dalam terorisme. Penyebab mereka melakukan hal

tersebut tidak hanya sebatas revolusi atau nasionalisme bangsa, namun juga

dipengaruhi oleh doktrin agama (Roberts, BBC, 2002; CNN, 2009).

Terorisme mulai menarik perhatian dunia internasional kembali ketika

terjadi serangan terhadap menara kembar World Trade Center (WTC) di Amerika

pada 11 September 2001 yang menewaskan kurang lebih 3.000 jiwa warga yang

tidak bersalah (BBC, 2011). Selain serangan terhadap amerika, negara-negara di

dunia juga mengalami serangan dari para teroris termasuk juga Indonesia.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 17: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

2

Universitas Indonesia

Indonesia sebagai negara yang multikultural cukup rentan menjadi serangan

teroris. Sebagai contoh adalah serangan Bom Bali I dan II, Bom Kedubes

Australia, Bom Marriot I dan II, serta pengeboman di beberapa gereja.

Tabel 1.1

Kasus Terorisme di Indonesia

No. Waktu Peristiwa Korban Sumber

1 24 Desember 2000 Bom Malam Natal

Tewas : 16 orang

Luka : 96 orang Kompasiana

2 12 oktober 2002 Bom Bali I

Tewas : 200 orang

Luka : 200 orang Detiknews

3 Agustus 2003

Bom Hotel JW

Marriot Tewas : 9 orang Liputan6

4 9 September 2004

Bom Kedubes

Australia

Tewas : 5 orang

Luka : ratusan Detiknews

5 1 Oktober 2005 Bom Bali II

Tewas : 23 orang

Luka : 196 orang Vivanews

6

2009

Bom Hotel JW

Marriot dan Ritz-

Carlton

Tewas : 9 orang

Luka : 53 orang Kompas

Peristiwa Bom Bali I membuat Indonesia, pada tahun 2003, mengeluarkan

Peraturan Umum yang langsung disahkan menjadi Undang-Undang sehingga

Indonesia mempunyai Undang-Undang Anti Terorisme (Sulistyo, 2002, h. 70).

Teroris selalu menyerang objek-objek vital maupun pusat keramaian dalam

melakukan aksinya untuk menarik perhatian dan menyebarkan ancaman di

masyarakat (Metronews.fajar.co.id, 2010). Dalam setiap serangan membutuhkan

dana yang tidak sedikit, dana itu dipergunakan untuk membuat bom maupun

mempersiapkan sarana-sarana pendukung serangan lainnya. Biaya untuk

melakukan serangan seperti yang terlihat pada tabel berikut ini:

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 18: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

3

Universitas Indonesia

Tabel 1.2

Biaya Operasional Serangan Teror

Sumber: Jean-Charles Brisard. Terrorism Financing: Roots and trends of Saudi

terrorism financing. New-York: 19 Desember 2002. h. 6.

Sebagai contoh, kelompok Al-Qaeda adalah kelompok teroris yang diyakini

sebagai dalang serangan 9/11 di Amerika, serangan tersebut ditujukan untuk

memporak porandakan kebijakan luar negeri Amerika Serikat serta hegemoninya

(Gunaratna, 2005, h. 42). Al-Qaeda mempunyai pendanaan yang diperoleh dari

sumbangan dari para anggotanya, baik itu berupa zakat maupun sumbangan-

sumbangan lainnya. Sumbangan-sumbangan tersebut bisa bersifat perorangan

maupun kelompok atau korporat. Disamping sumbangan atau zakat, pendanaan

mereka juga berasal dari tindak kejahatan lain seperti perampokan, peredaran

narkotika, peredaran senjata, dan kegiatan melanggar hukum lainnya. Disamping

itu kelompok teror ini juga merambah bisnis-bisnis legal untuk membiayai

kegiatannya (Brisard dan Dasquié, 2002, h. 7).

Di Indonesia sendiri mulai tampak pencarian dana untuk menunjang

kelompok teroris dengan cara-cara yang melanggar hukum. Beberapa kasus yang

mengindikasikan pendanaan terorisme, antara lain kasus perampokan toko emas

di Solo dan Surabaya pada tahun 2008 (Kompas, 2008). Peristiwa ini merupakan

peristiwa yang mendapat sorotan dan mengancam rasa aman publik. Kriminolog

dari Universitas Indonesia, Prof. Adrianus Meliala, Ph. D mengatakan, “Peristiwa

kriminalitas, yang meskipun terkesan jalanan, tetap harus dicurigai terkait tindak

kriminal lain yang lebih kompleks, semacam misalnya, terorisme, walaupun juga

belum tentu pasti.”(Kompas, 2008).

Kasus perampokan lain yang terjadi dan belakangan terbukti berkaitan

dengan kelompok teroris Al-Jamaah Al-Islamiyah adalah perampokan 2,5

kilogram emas di Toko Emas Elita Indah, Serang, Banten pada 22 Agustus 2002.

Serangan Teroris Tahun Biaya Operasional (kurang

lebih dalam Dolar)

Pengeboman Kedutaan Afrika 1998 >$30.000

Pengeboman Kapal USS Cole 2000 $5.000 - $10.000

Serangan 11 September 2001 >$500.000

Pengeboman Masjid Djerba 2002 $20.000

Pengeboman Limburg 2002 $127.000

Bom Bali 2002 $74.000

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 19: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

4

Universitas Indonesia

Perampokan lain adalah perampokan 3 kilogram emas di Toko Emas Agung di

Jalan Mongonsidi, Palu, pada Februari 2006. Perampokan di Serang berkaitan

dengan peledakan Bom Bali I, dan perampokan di Palu berkaitan dengan

terorisme di Poso. Selain dua di atas, peristiwa lain yaitu perampokan nasabah

money changer di Dumai, Pekanbaru pada tahun 2002, perampokan Bank Lippo,

Medan pada Mei 2003, dan perampokan gerai telepon seluler di Pekalongan, pada

April 2006 (Kompas, 2008).

Kelompok teror biasanya mempergunakan sistem keuangan dalam hal ini

Bank untuk memudahkan mereka bertransaksi dalam membiayai kegiatan

terornya (FATF, 2005). Hal ini dilakukan untuk memudahkan organisasi tersebut

dalam mengalirkan uang dari satu negara kenegara lain yang akan dipergunakan

untuk kegiatan teror. Selain untuk memudahkan transaksi, penggunanan sistem

keuangan juga bertujuan untuk menyulitkan pelacakan atas asal dan tujuan uang

yang dipergunakan untuk mendanai terorisme.

Sumber uang untuk membiayai kegiatan terorisme tidaklah selalu berasal

dari tempat yang sama dengan tindak pidana terorisme terjadi, sebagai contoh

adalah kawasan bulan sabit emas (golden crescent), teroris memanfaatkan uang

hasil perdagangan opium di daerah tersebut untuk kegiatan teror sehingga muncul

istilah narco-terrorism (Björnehed, 2004). Contoh lain pendanaan terorisme

berasal dari bisnis legal, pendanaan berasal dari perusahaan-perusahaan minyak

yang beroperasi di daerah timur tengah. Sumber pendanaan terorisme yang berasal

dari luar negeri tersebut akan lebih mudah dipergunakan jika dikirimkan melalui

sistem keuangan.

Selain itu pada umumnya dana-dana yang dikirimkan untuk pelaku teroris

tidak langsung berasal dari sumber utamanya, tetapi dikirimkan melalui pihak

ketiga atau penghubung yang dipercaya dan memegang kerahasiaan. Sehingga

akan sulit untuk menemukan siapa pemberi dana utama. Akan tetapi kemungkinan

untuk menelusuri dan mendapatkan siapa pemberi dana tersebut dapat dilakukan

(Mudzakkir, 2008, h. 4).

Pada Oktober tahun 2001, tepat sebulan setelah serangan 11 September,

FATF menambah ke-40 rekomendasinya dengan 9 (sembilan) rekomendasi

khusus yang berhubungan dengan terorisme. Kesembilan rekomendasi tersebut

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 20: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

5

Universitas Indonesia

mengutamakan pencegahan dan memberantas pembiayaan kepada terorisme. Ke-

40 rekomendasi dan 9 rekomendasi khusus tersebut, dikenal dengan sebutan 40+9.

Rekomendasi tersebut juga telah diakui oleh badan internasional seperti IMF dan

Bank Dunia (Husein, 2007)

FATF atau Financial Action task Force on Money Laundering adalah

organisasi yang dibentuk oleh negara-negara yang tergabung dalam kelompok G71

pada tahun 1989 akan tetapi organisasi tersebut tidak berada di bawah kelompok

G7 itu sendiri. Tujuan utama organisasi ini sendiri adalah memerangi dan

menghilangkan kejahatan pencucian uang di dunia. Pada tahun 1990, FATF

mengeluarkan 40 (empat puluh) rekomendasi yang harus dilaksanakan oleh

negara-negara di dunia (Husein, 2007, h. 17). Sedangkan untuk pendanaan

terorisme lebih banyak dituang dalam 9 Special Recommendations yang telah

dikeluarkan oleh FATF. Didalam 9 rekomendasi tersebut dibahas mengenai

pembuatan peraturan tentang pendanaan terorisme, mengkriminalisasi pendanaan

terorisme, pembekuan aset teroris, pelaporan terhadap transaksi pendanaan

terorisme, kerjasama internasional, serta pengawasan terhadap celah-celah yang

dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pendanaan terorisme (FATF, 2010)

Dalam 40 (empat puluh) rekomendasi yang dikeluarkan FATF

mengharuskan suatu negara memiliki undang-undang mengenai kejahatan

pencucian uang serta memiliki sebuah unit khusus yang menangani kejahatan

tersebut. Selain itu juga diperlukan undang-undang yang mengkriminalisasi

kejahatan tersebut. Jika suatu negara tidak mengikuti rekomendasi yang

dikeluarkan oleh FATF, maka negara yang bersangkutan akan dimasukkan

kedalam daftar NCCT (Non Cooperative Countries and Territories). FATF

menganggap negara tersebut tidak kooperatif dalam mengatasi kejahatan

pencucian uang.

Indonesia pernah menjadi salah satu negara yang dimasukkan ke dalam

daftar tersebut oleh FATF. Indonesia dimasukkan karena belum memiliki undang-

undang tentang pemberantasan pencucian uang, serta unit khusus yang menangani

kejahatan pencucian uang (Husein, 2007, hal.52). Akan tetapi dengan masuknya

Indonesia dalam daftar NCCT justru membuat Indonesia mengeluarkan Undang-

1 Negara tersebut antara lain Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, serta

Kanada.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 21: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

6

Universitas Indonesia

undang Nomor 15 tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang namun

menurut FATF, upaya tersebut belum memuaskan, sehingga Indonesia masih

berada di dalam daftar NCCT. Kemudian, pemerintah Indonesia mengeluarkan

undang-undang Nomor 25 tahun 2003 yang merupakan penyempurnaan dari

undang-undang nomor 15 tahun 2002. Indonesia dengan undang-undang Nomor

25 tersebut juga mendirikan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

atau PPATK (Sjahputra, 2006, h. iv).

Dengan bertambahnya rekomendasi dari FATF pada tahun 2001, membuat

tugas PPATK juga bertambah tidak hanya mengawasi sistem keuangan dari tindak

pidana pencucian uang tetapi juga dari pendanaan terorisme. Dua hal tersebut

sebenarnya hampir serupa, pencucian uang merupakan tindak pidana lanjutan atau

follow up crime, yaitu suatu tindak pidana yang terjadi setelah adanya kejahatan

asal atau yang biasa disebut dengan predicate crime (Supandji, 2009, hal.3).

Begitu juga dengan pendanaan terorisme, pendanaan terorisme dapat

menjadi kejahatan lanjutan ketika uang yang diperoleh berasal dari perdagangan

narkoba, dengan begitu pendanaan terorisme adalah kejahatan lanjutan. Disatu sisi

dapat saja uang yang didapat berasal dari sumbangan maupun usaha yang legal

tetapi cara yang dipergunakan dalam mengalirkan uangnya serupa dengan

pencucian uang. Seperti yang dikemukakan oleh R. G. Gidadhubli and Rama

Sampath Kumar (1999), mereka berpendapat bahwa pencucian uang dapat

mendukung adanya kejahatan terorisme, yaitu dengan adanya pembiayaan dari

kejahatan pencucian uang.

PPATK selama menjalani tugas mendapatkan sebanyak 150 laporan

transaksi keuangan mencurigakan (LTKM) yang terkait dengan pendanaan

terorisme dan sebanyak 22 laporan diterima selama Januari 2011 hingga Juli 2011

(Vibiznews, 2011). Sebagian besar dana yang terkait pendanaan terorisme tersebut

terindikasi atau ditemukan berada pada bank-bank besar (Detik, 2010). Sebagian

besar rekening yang dilaporkan tersebut merupakan nasabah lokal.

Seperti halnya dengan pencucian uang, pendanaan terorisme juga memiliki

dampak yang negatif dalam kelangsungan hidup bermasyarakat. Pencucian uang

akan menimbulkan berbagai kerugian. Kerugian akan paling dirasa oleh negara

yang dijadikan sarana pencucian uang. Dampak yang ditimbulkan oleh pencucian

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 22: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

7

Universitas Indonesia

uang adalah terganggunya stabilitas perekonomian dan kehidupan sosial suatu

negara, bahkan dapat merusak tatanan ekonomi dunia (Stessen, 2003). Dengan

adanya integrasi antar sistem keuangan suatu negara dengan sistem keuangan

global, maka tidak menutup kemungkinan masuknya uang ilegal yang berasal dari

pencucian uang. Pencucian uang yang terjadi di suatu negara, secara makro, akan

mempersulit pengendalian moneter dan mengurangi pendapatan negara.

Sedangkan, secara mikro, pencucian uang dapat menimbulkan high cost economy

dan menganggu sistem persaingan usaha yang sehat (PPATK, 2007).

Menurut Alldridge (2003), dampak pencucian uang, secara mikro, dapat

menimbulkan permasalahan di bidang sosial-politik sehubungan dengan

banyaknya uang ilegal yang digunakan dalam interaksi sosial dan politik (h. 34).

Kongah (2005), juga mengatakan, jika pencucian uang telah memasuki sistem

keuangan yang dimiliki lembaga perbankan, maka seluruh sistem tersebut akan

rusak. Kerusakan ditandai dengan maraknya kejahatan perbankan dan tindak

korupsi. Selain itu juga, pencucian uang juga mengakibatkan tidak berjalannya

sistem hukum dengan baik, sehingga kepastian hukum tidak sepenuhnya dapat

ditegakkan (Atmasasmita, 2008).

Pendanaan terorisme kurang lebih memiliki dampak yang sama dengan

pencucian uang. Hal itu disebabkan karena keduanya mempergunakan sistem

keuangan dalam praktek melakukannya. Disamping itu pendanaan terorisme

memiliki dampak yang lebih besar bila dibandingkan dengan pencucian uang

sebab adanya pendanaan teror tentunya akan menyebabkan kejahatan lanjutan

yaitu tindak pidana terorisme lebih mudah dilakukan dan teror menyebabkan

kecemasan di masyarakat. Kerugian yang timbul dapat berupa kerugian materil

maupun imateril yang akan ditanggung oleh masyarakat maupun negara.

Mengingat fungsi dan wewenang PPATK dalam mengawasi sistem

keuangan di Indonesia, dengan cara-cara yang dilakukan untuk

menanggulanginya, menjadikan PPATK yang merupakan sebuah Financial

Investigatif Unit (FIU) sebagai ujung tombak dalam menanggulangi pendanaan

terorisme di Indonesia. Selain itu juga PPATK menjadi sebuah kontrol sosial yang

mengawasi kejahatan khususnya kejahatan pendanaan terorisme dan juga sebagai

suatu bentuk kontrol sosial formal yang ada di Indonesia.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 23: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

8

Universitas Indonesia

Hal ini dikuatkan dengan telah di revisinya undang-undang No. 25 tahun

2003 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang menjadi undang-undang No. 8 tahun

2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

pada tanggal 22 Oktober tahun 2010 lalu (Surabayapost, 2011). Sehingga fungsi

dan wewenangnya bertambah maupun lebih kuat dalam menanggulangi pencucian

uang. Sebagaimana diketahui, undang-undang adalah hukum karena berisi kaedah

hukum untuk melindungi kepentingan manusia (Mertokusumo, 2003, h. 88).

Sehingga dengan adanya undang-undang baru tersebut dapat melindungi

kepentingan masyarakat khususnya yang mengenai pencucian uang dan

pendanaan terorisme.

Perubahan tersebut, sebagaimana yang disebutkan pada bagian menimbang

UU No. 8 Tahun 2010 dilakukan dengan pertimbangan bahwa pencucian uang

merupakan kejahatan yang tidak hanya mengancam stabilitas perekonomian dan

integritas sistem keuangan tetapi juga membahayakan sendi-sendi kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan UUD 1945. Selain itu,

pemberantasan tindak pidana pencucian uang juga membutuhkan landasan hukum

yang kuat. Perubahan ini juga dilakukan untuk penyesuaian terhadap kebutuhan

penegakan hukum, praktik, dan standar internasional (PPATK, 2011).

Oleh karena itu pendanaan terorisme yang merupakan permasalahan yang

cukup besar harus ditanggulangi. Dalam hal ini, PPATK sebagai FIU yang

beroperasi di Indonesia tentunya memiliki peran dan fungsi untuk menanggulangi

pendanaan terror yang sesuai dengan UU No. 8 tahun 2010 atau peraturan-

peraturan lainnya.

1.2. Permasalahan

PPATK mempunyai fungsi untuk mengawasi sistem keuangan di Indonesia.

Pengawasan tersebut didukung dengan kewajiban dari setiap Penyedia Jasa

Keuangan untuk melaporkan semua transaksi yang mencurigakan. Selain itu

PPATK mempunyai tugas melakukan pembuatan database tentang pencucian

uang baik dalam hal karakteristik pelaku maupun jumlah uang yang dicuci.

PPATK juga mempunyai fungsi mensosialisasikan kejahatan pencucian uang

maupun pendanaan terorisme di Indonesia.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 24: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

9

Universitas Indonesia

Pendanaan terorisme dan pencucian uang adalah kejahatan yang hampir

serupa, keserupaan itu terletak pada penggunaan sistem keuangan untuk

mengaburkan asal usul uang yang dipergunakan. Selain itu juga dampak-dampak

yang ditimbulkan juga hampir serupa, pencucian uang menyebabkan kejahatan-

kejahatan asal seperti korupsi dan lainnya menjadi subur, sedangkan pendanaan

terorisme menyuburkan tindak pidana terorisme. Semakin suburnya terorisme

berarti semakin banyak serangan-serangan teror yang akan terjadi. Di Indonesia

pendanaan terorisme telah mulai terlihat, baik itu mulai dari pendanaan asalnya

seperti perampokan yang bertujuan untuk membiayai serangan teror, tapi juga

penggunanan rekening dalam membiayai terorisme. Rekening-rekening tersebut

banyak diketemukan ada dalam Bank-Bank besar yang ada di Indonesia.

Permasalahan yang ingin dibahas oleh peneliti adalah untuk melihat

bagaimana peran dan fungsi PPATK dalam menanggulangi pendanaan terorisme

sebagai bentuk kontrol sosial formal dengan menggunakan prinsip pemolisian.

Apakah peran dan fungsi PPATK dengan prinsip pemolisian sebagai bentuk

kontrol sosial formal tersebut sudah terlaksana dengan tepat sebab mengingat

tindak pidana terorisme selalu hilang timbul dan mengkhawatirkan di Indonesia.

1.3. Pertanyaan Penelitian

Dari permasalahan yang telah dijabarkan tersebut, maka pertanyaan

penelitian peneliti adalah: bagaimana peran dan fungsi PPATK dalam

menanggulangi pendanaan terorisme sesuai dengan bentuknya sebagai

bentuk kontrol sosial formal?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peran dan fungsi PPATK dalam

menanggulangi pendanaan terorisme sesuai dengan bentuknya sebagai bentuk

kontrol sosial formal.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 25: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

10

Universitas Indonesia

1.5. Signifikansi Penelitian

Signifikansi Akademis, memberikan gambaran mengenai peran dan

fungsi PPATK dalam menanggulangi pendanaan terorisme sesuai

dengan bentuknya sebagai bentuk kontrol sosial formal. Dan, sebagai

acuan dalam penelitian lebih lanjut bagi mahasiswa kriminologi lainnya

yang ingin membahas topik yang sama dengan Peneliti.

Signifikansi Praktis, mengetahui peran dan fungsi PPATK dalam

menanggulangi pendanaan terorisme sesuai dengan bentuknya sebagai

bentuk kontrol sosial formal.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 26: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

11 Universitas Indonesia

BAB II

KAJIAN LITERATUR & KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Pustaka

Pencucian uang dapat dilakukan pada sebuah media, khususnya media

keuangan seperti asuransi. Sebagaimana penjelasan pada salah satu Guidance Paper

yang dikeluarkan oleh International Association of Insurance Supervision (2004, h.

3) bahwa money laundering dilakukan melalui media asuransi. Dalam paper tersebut

diceritakan bagaimana proses pencucian uang yang terjadi melalui proses

membayarkan premi asuransi kemudian „uang kotor‟ tersebut menjadi legal akibat

adanya proses legalisasi yang terjadi melalui asuransi (2004, h. 7).

Dalam The Board of Governors of the Federal Reserve System (2002, h. 7)

yang dikutip oleh Reuter dan Truman (2004, h. 23), kegiatan pencucian uang

diungkapkan secara lebih rinci meliputi tiga hal yaitu:

“The first stage in the process is placement. The placement stage involves

the physical movement of currency or other funds derived from illegal

activities to a place or into a form that is less suspicious to law

enforcement authorities and more convenient to the criminal. The

proceeds are introduced into traditional or nontraditional financial

institutions or into the retail economy. The second stage is layering. The

layering stage involves the separation of proceeds from their illegal source

by using multiple complex financial transactions (e.g., wire transfers,

monetary instruments) to obsecure the audit trail and hide the proceeds.

The third stage in the money laundering process is integration. During the

integration stage, illegal proceeds are converted into apparently

legitimate business earnings through normal financial or commercial

operations.”

(Terjemahan bebas: Tahap pertama dalam proses ini adalah placement.

Tahap placement melibatkan gerakan fisik mata uang atau dana lain yang

berasal dari kegiatan ilegal untuk ditempatkan atau dirubah ke dalam

bentuk yang kurang dicurigai oleh pihak penegak hukum dan lebih mudah

dilakukan oleh pelaku kriminal. Prosesnya dapat berupa memasukkan

kedalam institusi perbankan baik itu tradisional maupun non-tradisional

maupun ritel. Tahap yang kedua adalah layering. Tahap layering

melibatkan pemisahan uang hasil kegiatan ilegal mereka dengan

menggunakan beberapa transaksi keuangan yang kompleks (contoh:

tranfers online, dan transaksi lainnya) untuk menyamarkan jejak audit dan

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 27: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

12

Universitas Indonesia

menyembunyikan asal usulnya. Tahap ketiga dari pencucian uang adalah

integration. Selama tahap integration, uang hasil kegiatan ilegal diubah

menjadi laba usaha yang tampak sah melalui operasi keuangan atau

kegiatan ekonomi normal.)

Grosse juga mengungkapkan hal serupa, bahwa kegiatan pencucian uang

meliputi, fase placement yaitu menempatkan uang tunai hasil kejahatan ke dalam

sistem keuangan melalui mekanisme dan instrumen Penyedia Jasa Keuangan (PJK).

Setelah memasuki sistem keuangan, maka fase berikutnya adalah layering. Kegiatan

ini cukup rumit karena didasarkan pada upaya untuk memecah uang ilegal melalui

berbagai macam transaksi keuangan terkait frekuensi, volume dan kompleksitas.

Langkah yang terakhir adalah menyatukan kembali seluruh uang yang telah terpecah

ke berbagai transaksi keuangan pada fase layering ke dalam bisnis legal. Kegiatan

tersebut disebut juga sebagai integration (2001, h. 3-4).

Paper on Anti-money laundering yang dikeluarkan International Federation of

Accountants (IFAC) menjelaskan kegiatan pencucian uang sebagai kegiatan untuk

menyamarkan uang atau aset yang berasal dari kegiatan ilegal ke lembaga keuangan

sah atau bisnis tertentu yang memungkinkan hasil dari kegiatan penyamaran tersebut

dapat diakses baik dari dalam maupun luar negeri tanpa adanya batasan tertentu

(2004, h. 4). Sebagaimana penjelasan Grosse pada paragraf sebelumnya, paper ini

juga menjelaskan 3 tahapan dasar dalam pencucian uang (2004, h. 4) yaitu:

1. Placement is the process of transferring the proceeds from illegal activities

into the financial system in a way that financial institutions and

government authorities are not able to detect

2. Layering is the process of generating a series or layers of transactions to

distance the proceeds from their illegal source and to obscure the audit

trail. Common layering techniques include outbound electronic funds

transfers, usually directly or subsequently into a “bank secrecy haven” or

a jurisdiction with lax record-keeping and reporting requirements, and

withdrawals of already placed deposits in the form of highly liquid

monetary instruments, such as money orders or travelers checks.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 28: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

13

Universitas Indonesia

3. Integration the final money-laundering stage, is the unnoticed reinsertion

of successfully laundered, untraceable funds into an economy. This is

accomplished by spending, investing and lending, along with cross-border,

legitimate-appearing transactions.

Penjelasan: placement merupakan tahap awal dimana uang hasil kegiatan ilegal akan

ditempatkan kedalam institusi keuangan yang sah sehingga pemerintah atau peraturan

yang berlaku tidak mampu mendeteksi adanya aliran dana ilegal tersebut. Setelah

uang tersebut ditempatkan pada sebuah institusi keuangan, maka layering pun

dilakukan.

Teknik layering yang biasa dilakukan menurut paper ini adalah dengan

melakukan transfer melalui instrumen keuangan yang cair atau mudah dicairkan

sehingga dapat dilakukan dalam beberapa kali transaksi. Selain itu juga diperhatikan

bahwa institusi keuangan tersebut tidak memiliki cacatan yang jelas terhadap

transaksi keuangan yang dilakukan. Hal ini penting untuk proses penyamaran dari

mana uang tersebut berasal.

Tahapan yang terakhir adalah integration, yaitu memasukan uang yang telah

disamarkan dan tidak terlacak lagi asal mulanya ke dalam perekonomian. Uang hasil

pencucian uang ini kebanyakan dijadikan modal untuk bisnis sehingga sering kali

tidak disadari bahwa uang ilegal tersebut sudah masuk dalam sistem perekonomian

legal.

Beberapa jurnal membahas tentang money laundering dan pendanaan teror

adalah sebagai berikut:

Jurnal Keterangan

Agarwal, M. (2005).

Suppressing the

financing of terrorism.

Finance India, 19(3),

1062-1065

Upaya menekan praktek pendanaan terorisme sudah dimulai

sejak lama dan puncaknya adalah terjadinya serangan teror di

Amerika Serikat pada tahun 2001. Sejak saat itu pemberantasan

pendanaan terorisme menjadi salah satu instrumen pembahasan yang

dilakukan secara international. Salah satu hasil konvensi yang

merupakan hasil inisiatif dari Perancis untuk mendukung Group of

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 29: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

14

Universitas Indonesia

Eight pada Mei 1998 adalah terdapat tiga kewajiban yang harus

dipatuhi oleh para negara anggotanya. Pertama, negara peserta harus

melakukan perlawanan terhadap pendanaan terorisme melalui hukum

di negaranya sendiri. Kedua, menjalin hubungan secara berkelanjutan

dengan sesama anggota konvensi dan bersedia mengatasi

permasalahan yang terjadi di negara peserta konvensi. Ketiga, negara

peserta harus menetapkan bahwa lembaga keuangan memiliki

kewajiban untuk mendeteksi dan melaporkan bukti kegiatan

pendanaan teror (Agarwal, 2005, h.1063)

Lebih lanjut Agarwal (2005) menjelaskan bahwa banyak

negara sudah mengadopsi FATF dalam peraturan hukumnya sejak

peristiwa yang menimpa Amerika Serikat pada 2001 terjadi. Sebagai

contoh Kanada, Inggris dan Amerika Serikat telah mengadopsi secara

utuh peraturan untuk mendeteksi, mencegah dan memberantas

terorisme. Selain isu tentang pendanaan terorisme yang menjadi salah

satu rekomendasi dalam FATF, isu kemanusiaan telah menggerakkan

negara tersebut untuk mengadopsi secara utuh hasil konvensi tersebut

(2005, h. 1064). Hal ini mungkin tidak terlihat berdampak langsung

pada penghentian aliran dana untuk menunjang kegiatan teror. Akan

tetapi, dengan mengimplementasikan peraturan secara pasti dan kerja

sama dengan seluruh elemen penegakan hukum maka dapat

memutuskan aliran dana untuk kegiatan terorisme.

Dengan demikian diharapkan kegiatan teror akan kehilangan

sumber utama dan teror akan terhenti. Pemutusan rantai financing

terorism tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri. Diperlukan

kerja sama dengan banyak pihak dan juga melibatkan negara lain

(2005, h. 1065). Kerjasama itu bisa juga berasal dari sistem

perekonomian.

Childs, D. (2005).

Combating terrorist

financing: A key aspect

of the war on terrorism.

The Officer, 81(9), 45-

48

Semakin mudahnya melakukan penyamaran uang dengan

adanya kegiatan pencucian uang pada faktanya memberikan peluang

kepada pelaku tindak kejahatan lainnya, seperti terorisme. Kegiatan

teror yang dilakukan oleh sebuah organisasi, tentunya membutuhkan

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 30: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

15

Universitas Indonesia

dana yang tidak sedikit. Dengan demikian, pendanaan menjadi sangat

krusial untuk mewujudkan teror (Childs, 2005, h. 45). Lebih lanjut

Childs menceritakan bahwa internet memberikan kemudahan bagi

pelaku teror untuk memindahkan uang dari satu lokasi ke lokasi lain

dan hal ini tentunya menyulitkan pemerintah untuk melacak dari

mana biaya kegiatan teror sebuah organisasi.

Pemerintah mengalami kesulitan untuk mendeteksi dari mana

asal uang yang digunakan untuk melakukan pembiayaan aksi teror.

Hal ini disebabkan, uang yang terdeteksi terlihat legal dan tidak

jarang memang berasal dari hasil yang legal. Selain itu, adanya

internet mempermudah kegiatan perpindahan uang yang dilakukan

oleh organisasi tersebut. Transaksi keuangan bisa dilakukan via

online dengan aplikasi internet banking, belum lagi adanya negara

seperti Bahama atau Cayman Island yang melakukan pembatasan

terhadap pemeriksa keuangan untuk mendapatkan keterangan tentang

sumber dana yang berada dalam bank mereka dan kemana dana

tersebut dialirkan (Childs, 2005, h. 45).

Salah satu pendanaan kegiatan teror dapat berbentuk zakat,

yang merupakan salah satu kewajiban umat muslim juga menjadi

salah satu sumber pendanaan kegiatan teror (Childs, 2005, h. 45). Di

negara Islam juga dikenal sebuah sistem transfer uang dengan dasar

kepercayaan sehingga fisik uang tidak secara fakta berpindah dari

satu rekening ke rekening lain namun pihak yang dituju tetap bisa

mendapatkan uang tersebut, atau yang disebut dengan Hawala.

Hawala membutuhkan kepercayaan yang menjadi dasar individu

untuk melakukan perpindahan uang. Dengan adanya sistem ini, tentu

sulit untuk melacak asal mula dan tujuan dari aliran sebuah dana

karena akan ada mata rantai yang terputus dari aliran dana tersebut

sebab pihak pentransfer dan rekananannya hanya saling mengirimkan

kabar kemudian terjadi perpindahan uang yang tidak melalui dua

rekening yang berbeda. (Childs, 2005, h. 46).

Dalam literatur ini, Childs menceritakan kesulitan pemerintah

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 31: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

16

Universitas Indonesia

untuk mendeteksi adanya pendanaan teror dari hasil money

laundering karena belum adanya regulasi yang jelas mengatur

tentang permasalahan ini. Selain itu, sumber pendanaan dari zakat

atau kegiatan amal lainnya tentu jauh dari pengawasan. Akan tetapi

pasca kejadian 9/11, memberikan dampak signifikan pada Amerika

Serikat untuk melakukan pemberantasan pendanaan terorisme. Pilar

utama Amerika Serikat dalam melakukan pemberantasan pendanaan

teror adalah mendeteksi, membongkar dan mencegah jaringan

pendanaan teror (Childs, 2005, h. 47).

Hardouin, P. (2009).

Banks governance and

public-private

partnership in

preventing and

confronting organized

crime, corruption and

terrorism financing.

Journal of Financial

Crime, 16(3), 199-209

Kunci penting dari pendanaan teror adalah menghasilkan uang,

memindahkan, menyimpan dan menggunakan dana tersebut. Saat ini

bentuk dari pendanaan sendiri bukan hanya bagaimana memberikan

uang tersebut untuk melakukan tindakan teror tetapi juga mendukung

pendanaan tersebut. Negara termasuk pihak yang terkadang

mendukung adanya praktek teror (2008, h. 206). Selain itu untuk

menghasilkan uang untuk kegiatan teror, bisnis legal maupun tidak

legal menjadi ladang mencari uang. Kegiatan yang bersifat legal tentu

terlepas dari peraturan negara. Padahal bisnis legal sering kali

menjadi „persembunyian‟ uang ilegal untuk akhirnya digunakan

sebagai pendanaan teror.

Jayasuriya, Dayanath.

Money laundering and

terrorism financing:

The role of capital

market regulators

Journal of Financial

Crime; Jul 2002; 10,

pg. 30

Pasar modal juga dapat berperan sebagai pembuat kebijakan untuk

menanggulangi pendanaan terorisme dan pencucian uang.

Lebih jauh dijelaskan bahwa pencucian uang tidak hanya sekedar permasalahan

uang tunai atau instrumen keuangan lainnya dan juga bukan sekedar masalah

pengendapan uang pada institusi yang tidak terjamah, tetapi lebih jauh lagi pencucian

uang memiliki banyak diversifikasi kegiatan dalam sektor keuangan. Diversifikasi

tersebut terbagi pada kegiatan dengan core financial activities maupun non-core

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 32: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

17

Universitas Indonesia

financial activities services businesses (2004, h. 5). Walaupun begitu, negara

merupakan pihak yang paling berperan dalam menanggulangi pendanaan terorisme

maupun pencucian uang (Ping, 2008, h. 321).

Hardouin (2008) menjelaskan dalam paper-nya bahwa selain pemerintah, pihak

swasta terutama yang berada dalam sektor keuangan diperlukan untuk memberantas

kejahatan yang berhubungan dengan keuangan seperti korupsi dan pendanaan

terorisme (h. 199). Pembahasan dalam jurnal ini menitikberatkan pada kerja sama

seluruh pihak dalam sebuah negara untuk menerapkan kebijakan pemberantasan

kejahatan yang berkaitan dengan keuangan. Seperti adanya sistem Hawala dalam

perbankan Islam, tentu tidak bisa disamakan dengan perbankan di barat yang tidak

mengenal sistem Hawala. Dengan mengakomodir agar pihak berwenang bisa

mendeteksi aliran dana walaupun menggunakan sistem Hawala, tentu akan

mempermudah memutuskan rantai pendanaan teror (Hardouin, 2008, h. 201).

Bank pemerintah merupakan institusi yang berperan penting dalam melakukan

pendataan terhadap nasabahnya. Dengan adanya prinsip Know Your Costumer, bank

harus selalu melakukan update pendataan agar data dan transaksi dari nasabah dapat

selalu dideteksi apabila nantinya ada hal-hal yang mencurigakan (Hardouin, 2008, h.

202). Menurutnya, upaya untuk memberantas pencucian uang terkait dengan

pemberantasan teror bukan dimulai sejak peristiwa 9/11 akan tetapi peristiwa tersebut

membuat semakin kuat upaya untuk menghentikan aksi teror dengan menghambat

aliran dana untuk segala macam kegiatan teror. Hal ini disebabkan, uang adalah hal

yang krusial dalam melakukan aksi teror. Sebagaimana yang tertulis dalam penjelasan

Hardouin dibawah ini (2008, h. 203):

“Meanwhile the 9/11 opened a new area, with considerable anti-terrorist

financing action and dramatic reinforcement of the counter money

laundering fight. Financial institutions began even more deeply concerned

by countering money laundering and terrorism financing.

There are no terrorist activities without terrorist money. It is why a well-

orchestrated financial “battle” is of key importance in the overall fight

against terrorism. Some critics may argue that the actual amount of assets

we may be able to freeze worldwide under various anti-terrorism

provisions is rather small. Yet, the disruption of the money flow is of great

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 33: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

18

Universitas Indonesia

importance. And the success cannot be assessed by a simple addition of

the amount of money frozen: there is something else behind that.”

(Terjemahan bebas: Sementara itu kejadian 9/11 membuka sebuah area

baru, yang mempertimbangkan tindakan anti-pembiayaan teroris

merupakan penguatan dari perlawanan terhadap pencucian uang. Lembaga

keuangan mulai lebih bersungguh-sungguh dalam memberantas pencucian

uang dan pendanaan terorisme.

Tidak ada kegiatan teroris tanpa uang teroris. Itu sebabnya mengapa

sebuah “perang” keuangan yang teratur adalah kunci penting dalam perang

melawan terorisme secara keseluruhan. Beberapa kritikus mungkin

berpendapat bahwa jumlah aktual dari aset yang mungkin dapat kita

bekukan di seluruh dunia yang berkaitan dengan ketentuan anti-terorisme

masih kecil. Namun, gangguan pada aliran uang tersebut adalah penting.

Dan keberhasilan tidak dapat dinilai oleh hanya bertambahnya jumlah

uang yang dibekukan: ada sesuatu hal lainnya di balik itu.)

Selain itu peranan pihak swasta juga mutlak diperlukan dalam masalah ini.

Sebagaimana yang disampaikan dalam keterangan dibawah ini (2008, h. 203):

“The financial community is aware of its importance for fighting

terrorism. Finance people understand that this is not simply about having

to endure regulations and restrictions, to support direct costs and to lose

opportunities. The financial community has also to know and to share the

concerns of the public authorities, to receive valuable information and to

be able to cooperate. In return, it has to get the opportunity to make its

own problems and concerns known. If it is a two-way street, the

cooperation might be effective.”

(Terjemahan bebas: Komunitas keuangan menyadari pentingnya untuk

memerangi terorisme. Orang keuangan memahami bahwa ini bukan hanya

sekedar tentang memiliki untuk mempertahankan peraturan dan

pembatasan, tapi juga untuk mendukung langsung dan penghilangan

kesempatan. Komunitas keuangan juga harus mengetahui dan berbagi

perhatian mengenai otoritas publik, untuk menerima informasi yang

berharga dan untuk dapat bekerja sama. Sebagai imbalannya, ia harus

mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dan

kekhawatiran diketahui. Jika itu adalah jalan dua arah, kerja sama mungkin

efektif.)

Pada intinya adalah diperlukan kerja sama baik antara sesama institusi keuangan

swasta maupun bank pemerintah. Hal ini dikarenakan regulasi dan pembatasan

informasi tentang keuangan tidak cukup bila hanya dilakukan oleh satu pihak saja.

Kerja sama penting untuk memberantas pendanaan teror dan terorisme itu sendiri.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 34: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

19

Universitas Indonesia

Dengan semakin maraknya terorisme yang terjadi saat ini, fungsi dari kontrol

sosial formal di masyarakat dipertanyakan. Fungsi polisi sebagai lembaga kontrol

sosial formal yang harus menciptakan rasa aman dan tertib di masyarakat. Sebagai

sebuah bentuk kontrol sosial di masyarakat tetapi kontrol sosial bukanlah monopoli

polisi semata, masih banyak lembaga lain dalam masyarakat yang juga melakukan

kontrol sosial (Rahardjo, 2002, h. 90). Kontrol sosial informal bisa dilakukan dan

lazimnya terjadi pada masyarakat dengan tingkat kompleksitas yang cenderung

rendah. Sebagai contoh pada masyarakat pedesaan, yang masih memegang teguh

norma-norma, kontrol sosial terjadi tanpa perlu adanya paksaan atau pembentukan

institusi tertentu, sebab antara masyarakat sendiri sudah memiliki keinginan untuk

melakukan kontrol terhadap perilaku anggotanya (Rahardjo, 2002, h. 91).

Berbeda dengan masyarakat modern dengan tingkat kompleksitas yang tinggi,

ditandai dengan harus terdapat sistem pengaturan yang besar, terperinci dan kompleks

serta dijalankan oleh sebuah badan khusus (Rahardjo, 2002, h. 91). Hal ini membuat

adanya jarak antara masyarakat, hukum dan pelaksanaan hukum tersebut. Dengan

demikian, pembentukan badan khusus sebagai pelaksana kontrol sosial mutlak

diperlukan sebagai bentuk tuntutan dari perkembangan hukum dan masyarakat

modern (Rahardjo, 2002, h. 92).

Dengan demikian, pembentukan lembaga atau badan khusus sebagai bentuk

perkembangan dari kebutuhan masyarakat atas hukum memang diperlukan. Hal ini

merupakan bagian dari kontrol sosial untuk menjaga stabilitas keamanan, dalam hal

ini polisi memang memegang peranan penting. Akan tetapi, kontrol sosial formal

juga bisa dilakukan oleh badan khusus lainnya yang diberikan wewenang untuk

melakukan membantu menjaga stabilitas keamanan.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 35: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

20

Universitas Indonesia

2.2. Pemolisian oleh Lembaga Non-Polisi

Pemolisian menjelaskan secara luas tentang praktek regulasi yang bertujuan

untuk mengawasi perilaku sosial dan memastikan kepatuhan dengan hukum dan

norma yang ada. Pemolisian dapat juga terorganisir secara informal maupun formal

dan termasuk juga sebagian pelaku sosial dan institusi (O‟Brien dan Yar, 2008, h.

122).

Terdapat empat strategi pemolisian yang diungkapkan oleh More dan

Trojanowics (Etter & Palmer, 1986, h. 56):

Reactive Policing adalah pemolisian yang dilakukan setelah terjadinya

suatu tindak kejahatan. Misalnya dengan mengumpulkan bukti dari

kejahatan dan melakukan investigasi.

Proactive Policing adalah perluasan dari reactive policing, dimana polisi

sudah mulai memanfaatkan informasi dari masyarakat tentang kejahatan

yang akan atau telah terjadi dengan menekankan pada kontrol kejahatan

melalui deteksi dan pemantauan terhadap pelaku kejahatan.

Problem Solving Policing adalah strategi yang menggerakkan masyarakat

dan petugas resmi yang ditentukan oleh undang-undang untuk secara

bersama-sama mengatasi masalah kejahatan dengan cara-cara negosiasi

atau usaha untuk memecahkan masalah sebelum membesar.

Community Policing adalah strategi yang menekankan untuk bekerjasama

secara efektif dan efisien dengan semua potensi masyarakat, guna

menghindarkan atau menghilangkan sedini mungkin semua bentuk

kejahatan, dimana kesuksesannya tergantung dari kemampuan dan peran

serta masyarakat.

Strategi pemolisian yang telah dijelaskan diatas dilakukan oleh polisi untuk

mewujudkan keamanan dan ketertiban di masyarakat. Selain itu untuk menjalankan

tugasnya sehari-hari polisi juga melakukan strategi tersebut diatas. Lembaga selain

polisi memungkinkan untuk melakukan strategi tersebut. Sebagai contoh, PPATK

melakukan reactive policing. Sebagai contoh, reactive policing yang dilakukan

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 36: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

21

Universitas Indonesia

PPATK terjadi bila lembaga lain, misalnya polisi, membutuhkan data yang terkait

dengan kasus yang sedang ditangani.

Dalam melakukan fungsi penegakan hukum, polisi bukanlah satu-satunya pihak

yang menjalankan fungsi tersebut. Hal ini disebabkan banyaknya hal yang harus

dijalankan oleh polisi sehingga fungsi pemolisian juga banyak yang dikerjakan atau

dilakukan juga oleh lembaga atau individu di luar polisi. PPATK juga melakukan

kegiatan pemolisian yang reaktif dan proaktif, walaupun PPATK tidak termasuk

lembaga kepolisian. Cara-cara yang dilakukan oleh PPATK juga merujuk pada

pemolisian, sekaligus juga membantu kepolisian dalam mengungkap atau

menanggulangi kejahatan.

Untuk melakukan pencegahan kejahatan secara serius, tidak dapat dipungkiri

bahwa keterlibatan lembaga non-kepolisian dan individu sangatlah besar. Sebagai

contoh adalah individu yang mendedikasikan diri sebagai jurnalis investigasi yang

menguak terlebih dahulu hal-hal yang dianggap menimbulkan masalah sehingga

kemudian polisi dapat menindaklanjuti laporan tersebut (Waddington, 1999, h.11).

Dengan demikian, fungsi lembaga lain di luar kepolisian memang sangat mungkin

untuk dapat melakukan fungsi yang dijalankan oleh polisi seperti mendeteksi dan

mencegah terjadinya kejahatan. Hal inilah seperti yang dilakukan oleh PPATK di

Indonesia, sebagai Financial Intellegence Unit (FIU), PPATK dalam keseharian

melakukan deteksi terhadap adanya aliran dana yang mencurigakan untuk

menciptakan sistem keuangan Indonesia yang bersih. Lebih jauh dikatakan untuk

menjalakan penegakan hukum, terutama fungsi mendeteksi dan pencegahan terhadap

kejahatan.

Terorisme merupakan tindakan yang mengancam ketertiban dan keamanan

masyarakat. Profesor Mardjono Reksodiputro pada makalah Program Kajian Ilmu

Kepolisan (1997) mengatakan peranan utama dari polisi adalah sebagai penegak

hukum pidana, di samping itu sebagai peranan tambahan adalah juga penjaga

ketertiban (Suparlan, 2004, h. 67). Dikatakan lagi bahwa dengan semakin

kompleksnya masyarakat maka tugas polisi pun bertambah, misalnya tugas

administratif. Dengan demikian, menurut Mardjono (Suparlan, 2004, h. 67) tugas

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 37: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

22

Universitas Indonesia

polisi adalah sebagai penjaga keamanan, pemberantas kejahatan, serta penegak

hukum.

Pandangan lain tentang definisi konsep polisi dikemukakan oleh Parsudi

Suparlan dengan mengacu pada sejarah kepolisian di Amerika Serikat. Konsep polisi

adalah departemen pemerintahan yang memiliki tugas untuk memelihara keteraturan

serta ketertiban dalam masyarakat, menegakkan hukum dan mendeteksi kejahatan

serta mencegah terjadinya kejahatan (Suparlan, 2004, h. 68). Walaupun demikian,

tugas menjaga ketertiban dan keteraturan masyarakat bukanlah tugas dari polisi

semata, dibutuhkan keikutsertaan pihak terkait dan juga masyarakat untuk

menciptakan kondisi yang kondusif.

Dalam penegakan hukum, polisi berada pada tahapan pertama dari proses

penuntutan terhadap kejahatan yaitu dengan menjadi pihak yang memperoleh

pengakuan dari tersangka, mengumpulkan bukti dan melakukan penangkapan serta

penahanan untuk mengajukan tersangka ke pengadilan (Suparlan, 204, hal 69).

Dengan tertangkapnya pelaku, pada kasus kejahatan biasa, maka masyarakat akan

kembali mendapatkan rasa aman dan kondisi yang tertib. Hal ini berbeda dengan

terorisme. Dengan tingkat kompleksitas yang tinggi, untuk memberantas terorisme,

polisi tidak cukup dengan menunggu pelaporan atau menunggu pengakuan dari

tersangka.

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa aksi teror dapat

terwujud karena organisasi teror tersebut mendapat aliran dana untuk membiayai

kegiatan terornya. Dengan demikian, untuk memutus rantai kegiatan teror perlu

dilakukan pemberantasan pendanaan teror. Untuk pemberantasan teror, definisi tugas

polisi akan lebih fokus menggunakan definisi intellegence-led policing. Dengan

menggunakan definisi ini, tugas polisi untuk memberantas teror menjadi lebih

terarah.

Intellegence-led policing lebih mengedepankan fungsi intelejen untuk dalam

mengumpulkan data (Clarke dan Newman, 2007, h. 11). Sebagai ilustrasi adalah

intellegence-led policing yang dilakukan di Amerika Serikat pasca 9/11. Walaupun

Amerika terkesan berlebihan dalam mengumpulkan bukti akan tetapi proses

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 38: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

23

Universitas Indonesia

pengumpulan bukti tersebut lebih tajam dan mendalam. Untuk mendeteksi adanya

upaya teror, intellegence-led policing juga dilakukan sebagai tindakan pencegahan

agar aksi teror tidak terjadi. Salah satu kelemahan dari sistem yang dilakukan polisi

ini adalah proses pengumpulan bukti tergantung kepada informasi yang diberikan

oleh para agen (Clarke dan Newman, 2007, h. 12).

Walaupun demikian tipe pemolisian seperti ini sesuai bagi instansi yang

melakukan intelijensi dalam menanggulangi kejahatan. Seperti halnya FIU yang

merupakan instansi intelijen yang tugas utamanya mengumpulkan informasi untuk

diteruskan ke penegak hukum.

2.3. Definisi Konseptual

2.3.1. Peran

Peran merupakan aspek dinamis kedudukan atau status, keduanya tidak dapat

dipisahkan karena saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Peran akan

menentukan apa yang diperbuat untuk masyarakat dan juga kesempatan-kesempatan

apa yang akan diberikan oleh masyarakat kepadanya. Peran berfungsi untuk mengatur

perilaku seseorang, oleh karenanya seseorang dapat meramalkan perbuatan-perbuatan

orang lain pada batas-batas tertentu (Soekanto, 1990, h. 268-269).

Role is behavior expected of some-one who holds a particular status. A

person holds a status and perform a role. (Macionis, 2008, h. 143).

(terjemahan bebas: peran adalah perilaku yang diharapakan kepada

seseorang yang berpegang pada status tertentu. Seseorang memegang status

dan menjalankan peran.)

Jadi peran merupakan sebuah harapan terhadap seseseorang yang memiliki

sebuah status. Sehingga orang tersebut menjalankan apa yang diharapkan kepada

dia. PPATK sebagai FIU memiliki peran untuk dapat menciptakan sistem

keuangan Indonesia yang bersih dari pendanaan terorisme.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 39: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

24

Universitas Indonesia

2.3.2. Fungsi

Fungsi adalah peran dan tanggung jawab yang diharapkan dapat dilakukan oleh

suatu lembaga sosial. Dengan demikian peran lembaga tersebut merupakan gambaran

dari harapan masyarakat.

The consequences of any social pattern for the operation of society as a

whole. (Macionis, 2008, h. 14)

(Terjemahan bebas: konsekuensi dari adanya pola sosial untuk menjalankan

masyarakat secara keseluruhan.)

Sehingga fungsi merupakan sebuah posisi yang dimiliki suatu lembaga diantara

lembaga-lembaga lain yang memiliki tujuan utama yang sama. PPATK mempunyai

fungsi melakukan intelijensi di sistem keuangan Indonesia yang bertujuan untuk

membebaskan Indonesia dari terorisme. PPATK menjadi sebuah pelaku intelijen

diantara lembaga-lembaga lain yang memiliki tujuan untuk menghilankan terorisme

dan pendanaannya.

2.3.3. Financial Intelligence Unit

Sesuai dengan sebutannya yaitu financial intelligence unit (FIU), sebuah

lembaga milik negara ini ditugasi untuk melakukan intelijensi keuangan terhadap

aliran dana mencurigakan. FIU adalah lembaga permanen yang khusus menangani

masalah pencucian uang, lembaga ini adalah infrastruktur terpenting dalam upaya

untuk pencegahan dan pemberantasan kejahatan pencucian uang di setiap negara

(Suranta, 2010, h. 14). Di Indonesia fungsi lembaga tersebut berada di PPATK.

Dalam Financial Intelligence Unit: An Overview (2004, h. ix) dijelaskan :

“FIU is a central national agency responsible for receiving, analyzing, and

transmitting disclosures on suspicious transactions to the competent

authorities.“

(Terjemahan bebas: FIU adalah institusi negara yang bertanggung jawab

untuk menerima, menganalisa dan melanjutkan laporan transaksi keuangan

mencurigakan kepada pihak yang berwenang.)

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 40: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

25

Universitas Indonesia

Tugas utama dari FIU pada dasarnya terkait dengan upaya melawan tindak

pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme melalui sistem yang terintegrasi.

Untuk dapat menjalankan fungsi ini dengan baik maka diperlukan dukungan dari

sistem penegakan hukum dan sistem keuangan yang baik pula. Penerapan sistem

know your customer pada institusi keuangan dapat membantu FIU dalam

menjalankan tugasnya.

“Combating the crimes of money laundering and financing terrorism is

essential to the integrity of financial systems but, if these efforts are to be

successful, traditional law-enforcement methods need to be supported by

the contribution of the financial system itself, in particular by

implementing know-your-customer principles and reporting suspicious

transactions to an FIU.”

(Terjemahan bebas: "Pemberantasan kejahatan pencucian uang dan

pendanaan terorisme sangat penting untuk dalam sistem keuangan

terintegrasi tetapi, upaya ini akan lebih berhasil apabila didukung oleh

sistem penegakan hukum yang mendukung sistem keuangan itu sendiri.

khususnya dengan menerapkan prinsip know-your-customer dan

melaporkan transaksi mencurigakan ke FIU.")

Secara singkat diceritakan FIU pertama kali didirikan pada awal 1990an yang

memiliki fokus pada menerima, menganalisa dan memeriksa informasi keuangan

dalam rangka memberantas money laundering (2004, h. 1). Akan tetapi saat ini

kebutuhan dan jumlah FIU sendiri semakin meningkat seiring dengan semakin

luasnya cakupan dari tindak pidana pencucian uang, seperti munculnya pendanaan

terorisme yang berawal dengan adanya praktek pencucian uang (2004, h. 2).

FIU hampir serupa dengan penyidik atau investigator, di dalam Financial

Crime Investigator and Control (2002) disebutkan bahwa tugas dari investigator

cukup luas karena terkait dengan masa depan dan reputasi dari orang yang terlibat

dalam financial crime (2002, h. 139-140). Seseorang bisa ditahan akibat adanya

pelaporan dari seorang investigator dan kehilangan kebebasannya. Cakupan kerja

seorang investigator bukan hanya terkait dengan barang bukti atau dokumen yang

harus diperiksa lebih lanjut melainkan juga memastikan bahwa hak dari pekerja yang

dicurigai sebagai pelaku dipahami dengan jelas olehnya (2002, h. 141). Proses

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 41: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

26

Universitas Indonesia

pemeriksaan dokumen dan orang yang dicurigai juga termasuk dalam lingkup kerja

seorang investigator.

Secara garis besar objektif dari tugas investigator adalah mengumpulkan,

memeriksa dan melakukan penilaian terhadap barang bukti dan pihak yang diduga

melakukan kejahatan, mengamankan barang bukti dan tersangka serta memastikan

bahwa proses pemeriksaan berjalan sesuai dengan prosedur dan nama baik tersangka

tetap terjaga sampai terbukti bahwa tersangka memang melakukan tindak kejahatan

tersebut (2002, h. 141-148).

Perbedaan antar penyidik, atau investigator, dengan FIU adalah hasil akhir yang

didapatkan setelah menerima laporan. Penyidik berkewajiban untuk mendapatkan

bukti-bukti maupun tersangka untuk diajukan ke pengadilan. Sedangkan FIU hanya

mengumpulkan informasi-informasi yang terkait dengan kejahatan keuangan dan

selanjutnya diserahkan ke penyidik untuk dilakukan penyidikan. Tugas penyidik

untuk membuktikan ada atau tidaknya kejahatan keuangan dari laporan yang

diberikan oleh FIU.

2.3.4. Terorisme

Terorisme telah mengalami beberapa pergeseran makna, semula hanya sebagai

perlawanan terhadap penguasa hingga yang sekarang memaksakan idelogi mereka

(Eschborn, 2005, h. 1). Menurut Hafid Abbad, adalah penggunaan kekuatan atau

kekerasan yang tidak sah untuk melawan orang atau properti dengan tujuan

mengintimidasi atau menekan suatu pemerintahan, masyarakat sipil atau bagian-

bagiannya, untuk memaksakan tujuan sosial atau politik (Ed. Sulistyo, 2002, h. 3).

Terorisme juga memiliki arti sebagai berikut:

Terrorism is a resort to violence or a threat of violence on the part of a

group seeking to accomplish a purpose against the opposition of constituted

authority, Crucial in the terrorists’ scheme is the exploitation of the media

to attract attention to their cause (Adler, Mueller, Laufer, 1991, h. 245).

(terjemahan bebas: Terorisme adalah pemaksaan kekerasan atau tindak

penggunaan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok tertentu untuk

mencapai tujuan tertentu. Teroris menentang otoritas yang sedang

berlangsung. Tujuan penting terorisme adalah menarik perhatian guna

eksploitasi media yang memberitakan tindakan dan akibat tindakan mereka)

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 42: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

27

Universitas Indonesia

Terorisme memiliki tujuan menghancurkan stabilitas sistem politik, konstitusi,

ekonomi atau struktur sosial dari suatu negara atau organisasi internasional (Heere,

2003, h. 120-121). Teroris menginginkan tindakannya disaksikan oleh orang banyak,

bukan pada banyaknya korban yang berjatuhan (Deutch, 1997, h. 10-22).

Menurut Undang-undang No. 15 tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme

Pasal 6, bahwa:

“Setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman

kekerasan menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara

meluas atau menimbulkan korban yang bersifat massal, dengan cara

merampas kemerdekaan atau hilangnya nyawa dan harta benda orang lain,

atau mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek-objek vital

yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik atau fasilitas

internasional, dipidana dengan pidana mati atau penjara seumur hidup atau

pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua

puluh) tahun.”

Marighela (1969) menyebutkan bahwa teroris biasanya melakukan tindak kekerasan

dengan menempatkan bom atau bahan peledak lain yang dapat menyebabkan

kerusakan yang besar (ed. Gutteridge, 1986, h. 5).

Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa terorisme adalah penggunaan kekerasan

terhadap manusia lain dan berakibat kerusakan yang cukup besar dalam hal materil

maupun imateril dengan tujuan menarik perhatian maupun melawan pemerintahan.

Terorisme terbagi menjadi tiga tipe, yaitu (Deutch, 1997, h.13-14):

(1) Disponsori oleh negara (state-sponsored terrorism)

(2) Dilakukan oleh suatu kelompok yang mencoba menggulingkan

pemerintahan untuk memperoleh kemerdekaan (separatism),

(3) Mengatasnamakan agama Islam atau kelompok Islam tertentu, biasanya

berada di bagian Timur Tengah, oleh Hamas dan Palestine Islamic Jihad

(PIJ)

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 43: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

28

Universitas Indonesia

Hoffman (2008) juga mengklasifikasikan terorisme menurut motivasi pelaku,

antara lain (Golose, 2009, h. 7):

Tabel 2.1.

Klasifikasi Motivasi Terorisme

No. Motivasi Pelaku (Agents to Violence) Aktivitas

1. Nasional separatis Separatis dan gerakan

otonomi daerah, etnik

merupakan dasar kekuatan

Anti terhadap pemerintahan,

kekerasan intercommunal,

melakukan penyerangan

terhadap daerah yang aman

2. Religius Ekstrim fundamentalis

(Kelompok Islam garis keras

seperti Al-Jama‟ah Al-

Islamiyah/Jemaah Islamiah

(JI), Hindur garis keras,

seperti Sikh di India, dan

Macan Tamil di Srilanka

Melakukan serangan terhadap

masyarakat sipil, serangan

tersebut dapat berupa serangan

bom bunuh diri

3. Ideologi (kepercayaan

pada politik tertentu)

Kelompok politik sayap

kanan dan sayap kiri seperti

gerakan fasis di Jerman dan

Itali

Menyebarkan propaganda

kebencian anti terhadap

imigran dan melakukan

aksi pengeboman

4. Isu utama (single issue) Permasalahan terhadap

kelangsungan lingkungan

dan makhluk hidup

Sabotase dan menyebarkan

ancaman pengeboman

terhadap objek-objek vital

5. Negara sponsor Penekanan oleh sebuah

rezim pemerintahan

Sabotase dan penggunaan

senjata kimia

6. Penderita sakit jiwa

(mental

disorders)

Individu Pengeboman dan perampokan

Sumber: Bruce Hoffman. Countering Terrorist Use of The Web as a Weapon, United States of America:

CTC Sentinel. 29 Januari 2009 dalam Petrus Reinhard Golose. Deradikalisasi Terorisme: Humanis, Soul

Approach, dan Menyentuh Akar Rumput. Jakarta: CV Aksara Simpati. 2009. h. 5-6.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 44: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

29

Universitas Indonesia

2.3.5. Pendanaan Terorisme

Uang adalah suatu hal yang sangat tidak ternilai harganya bagi para teroris,

uang membantu mereka untuk merekrut anggota, menyediakan kebutuhan dan

pasport, dan pemeliharaan rumah perlindungan disamping itu juga untuk

mengembangkan organisasi (Byman, 2005, h. 60). Pendanaan terorisme menjadi

sangat vital karena merupakan urat nadi dalam tindakan terorisme. Sebagaimana yang

telah disebutkan sebelumnya, terorisme memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk

menjalankan aksi terornya. Dana tersebut diperlukan untuk membiayai mulai dari

kegiatan pelatihan hingga serangan serta membeli peralatan penunjang untuk kegiatan

teror. Karena itu pendanaan terorisme adalah salah satu unsur yang sangat vital dalam

hal tindak pidana terorisme.

Pendanaan terorisme memiliki beberapa istilah yang sering dipergunakan,

seperti Financing of Terrorism dan Terrorist Financing. Kedua istilah itu tidak sama

dalam pemahamannya tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu membiayai kegiatan

yang akan meneror masyarakat. Financing of Terrorism memiliki arti pendanaan atau

pembiayaan terorisme, sedangkan terroris financing adalah pendanaan atau

pembiayaan kepada teroris. Perbedaan antara kedua istilah tersebut adalah pendanaan

terorisme ditujukan kepada pendanaan aksi teror atau kegiatan terorisme. Sedangkan

pendanaan kepada teroris berarti untuk keperluan latihan sehari-hari dan kebutuhan

para teroris selama di dalam kamp pelatihan, dengan kata lain lebih ditujukan kepada

pelaku tindak pidana terorisme (Sjahdeni, 2007, h. 287)

Konteks penelitian ini sendiri adalah kepada financing of terrorism karena

wewenang yang diberikan kepada PPATK berupa pencegahan dan penanggulangan

pendanaan terorisme. Selain itu, visi dan misi yang dimiliki oleh PPATK juga

mencakup mengenai pembiayaan terorisme,

FATF dalam special recomendation mengatakan bahwa istilah financing of

terrorism merujuk kepada kegiatan-kegiatan yang disebut dalam Pasal 2 Konvensi

Internasional Pendanaan Terorisme dan paragraf 1b Resolusi Dewan Keamanan PBB

No. 1373 (2001). Resolusi itu berbunyi:

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 45: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

30

Universitas Indonesia

Criminilize the wilful provision or collection, by any means, directly or

indirectly, of funds by their nationals or in their territories with the intention

that the funds should be used, or in the knowledge that they are to be used,

in order to carry terrorist act.

(terjemahan bebas: mengkriminalisasi tindakan yang dengan sengaja

menyediakan atau mengumpulkan, dengan cara apapun, langsung maupun

tidak langsung, sebuah dana yang berasal dari suatu negara atau yang berada

dalam batas teritorialnya dengan tujuan akan digunakan, atau diketahui akan

digunakan, untuk melaksanakan tindakan terorisme.)

Di Indonesia pengkriminalisasian pendanaan terorisme ada dalam pasal 4 UU

No. 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian

Uang. Pasal tersebut berbunyi:

”Setiap Orang yang menyembunyikan atau menyamarkan asal usul, sumber,

lokasi, peruntukan, pengalihan hak-hak, atau kepemilikan yang sebenarnya

atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan

hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dipidana

karena tindak pidana Pencucian Uang dengan pidana penjara paling lama 20

(dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima

miliar rupiah).”

Harta kekayaan yang dipergunakan secara langsung maupun tidak langsung untuk

kegiatan terorisme dipersamakan sebagai hasil tindak pidana yang diperoleh dari

tindak pidana terorisme. Sehingga pendanaan terorisme adalah tindakan membiayai,

baik secara langsung maupun tidak langsung, kegiatan terorisme di suatu daerah.

2.3.6. Pencucian Uang

Pada tahun 1920-an di Chicago, Amerika Serikat, ada seorang pelaku organized

crime yang menjalankan bisnis ilegal seperti pemerasan, perdagangan minuman

beralkohol1, maupun perjudian, orang tersebut bernama Alphonse ”Scarface” Capone

(Abandinsky, 2000). Al Capone menginvestasikan uang hasil kejahatannya kedalam

bisnis pencucian pakaian atau binatu (laundery). Tujuan jelas untuk menyamarkan

asal usul uang hasil kejahatan. Dari situ muncul istilah money Laundering atau

1 Pada tahun-tahun tersebut, perdagangan minuman beralkohol dilarang di Amerika Serikat.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 46: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

31

Universitas Indonesia

pencucian uang, karena baik secara makna yaitu ”mencuci” uang hasil kejahatan agar

tampak ”bersih” juga secara harfiah mendirikan usaha laundery atau binatu (Irman,

2006).

Pencucian uang adalah bentuk tindak pidana lanjutan setelah adanya kejahatan

asal atau predicate crime. Tb. Irman dalam bukunya yang berjudul ”Praktik

Pencucian Uang” (2006, h. 8) mengatakan, pencucian uang adalah suatu perbuatan

membuat uang kotor menjadi terlihat bersih. Uang kotor disini adalah uang yang

dihasilkan dari suatu tindak pidana. Tindak pidana tersebut akan dijabarkan pada sub-

bab ini. Ada definisi lain yang dikemukaan oleh N.H.T. Siahaan (2008, h. 8), beliau

mengatakan pencucian uang adalah perbuatan yang bertujuan mengubah suatu

perolehan dana secara tidak sah supaya terlihat diperoleh dari dana atau modal yang

sah.

Frank Hagan (1989) juga menjelaskan, pencucian uang adalah pencucian

terhadap uang “kotor” menjadi uang yang terlihat bersih atau legal. Hagan dalam

bukunya menyebutkan beberapa negara yang mendukung pencucian uang yaitu

negara yang bersifat tax haven atau bebas pajak seperti Bahama, Switzerland,

Panama, dan lain-lain. Bank di Negara-Negara tersebut melindungi para nasabah

yang menanamkan modalnya di Bank tersebut. Asal usul nasabah tidak diperiksa oleh

Bank di Negara-Negara tersebut. Uang yang ditanamkan oleh para nasabah akan

aman untuk dipergunakan dalam bentuk investasi yang lain sehingga pada akhirnya

uang tersebut akan menjadi legal. (Frank Hagan, 1989, h. 129-130)

Dalam penelitian yang berjudul Money laundering and Its Regulation oleh

Michael Levi (2002), disebutkan bahwa yang dinamakan dengan pencucian uang

adalah sebuah bentuk kejahatan yang terlihat seperti terorganisir, dimana bentuk

kejahatan pencucian uang dapat menggambarkan kejahatan multinasional menjadi

terlihat bersih. Michael Levi menyimpulkan bahwa pada intinya, pencucian uang

meliputi menyembunyikan apapun hasil perdagangan obat, maupun kejahatan berat

lainnya, di luar negeri dengan cara menempatkannya, bagaikan menyembunyikannya

di salah satu wilayah domestik dengan aman. Dengan kata lain pencucian uang adalah

suatu perbuatan yang dilakukan seseorang yang telah melakukan tindak kejahatan,

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 47: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

32

Universitas Indonesia

dan uang hasil dari tindak kejahatan itu akan disamarkan asal usulnya bahwa uang itu

merupakan hasil dari suatu tindak kejahatan.

Adapun kejahatan asal atau predicate crime itu ada beberapa macam

sebagaimana yang dijabarkan dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 8 tahun 2010 tentang

Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, merupakan tindak

pidana yang telah diatur dalam undang-undang contohnya yang tercantum dalam

KUHP, tindak pidana itu seperti :

a. korupsi;

b. penyuapan;

c. narkotika;

d. psikotropika;

e. penyelundupan tenaga kerja;

f. penyelundupan migran

g. di bidang perbankan;

h. di bidang pasar modal;

i. di bidang perasuransian;

j. kepabeanan;

k. cukai;

l. perdagangan orang;

m. perdagangan senjata gelap;

n. terorisme

o. penculikan;

p. pencurian;

q. penggelapan;

r. penipuan;

s. pemalsuan uang;

t. perjudian;

u. prostitusi;

v. di bidang perpajakan;

w. di bidang kehutanan;

x. di bidang lingkungan hidup;

y. di bidang kelautan dan perikanan; atau

z. tindak pidana lainnya yang diancam dengan pidana penjara 4 (empat) tahun

atau lebih

Seluruh kejahatan tersebut diatas adalah kejahatan yang dilakukan di wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia atau di luar wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia dan tindak pidana tersebut juga merupakan tindak pidana menurut hukum

Indonesia. Tindak pidana yang disebutkan diatas diberi istilah predicate crime atau

kejahatan awal. Kejahatan pencucian uang tidak dapat berdiri sendiri jika tidak

adanya kejahatan awal atau predicate crime seperti yang telah dijabarkan

sebelumnya. Hal ini disebabkan karena tujuan dari kegiatan pencucian uang adalah

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 48: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

33

Universitas Indonesia

menyamarkan asal usul uang yang berasal dari kejahatan yang disebut predicate

crime, karena itulah kejahatan pencucian uang tidak dapat berdiri sendiri.

Pencucian uang itu sendiri ada beberapa tahapan atau cara utama yang bisa

menjabarkan mengenai pencucian uang. PPATK yang mengadopsi FATF

mengkarakteristikan sekaligus menjelaskan tahapan mengenai pencucian uang

sebagai berikut (PPATK, 2006) :

Placement : Memasukkan ke dalam sistem keuangan yang sah.

Layering : Aktifitas transaksi yang sah dalam sistem keuangan untuk

mengaburkan hasil tindak pidana, seperti memindahkan dalam beberapa

rekening/instrumen yang berbeda ataupun memindahkan pada Negara-Negara

yang berbeda/territory/yurisdiksi.

Integration : Dimanfaatkan bagi kepentingan usaha atau obyek transaksi

yang sah.

Tahapan disini tidak harus berurutan dari pertama hingga yang terakhir, walaupun

pada kenyataannya ada kasus yang berurutan dari tahap placement lalu layering dan

terakhir adalah integration.

Dalam kegiatan pencucian uang, teknik ataupun metode yang digunakan sangat

beragam akan tetapi beberapa tanda hasil observasi di bawah ini dapat mempermudah

untuk menandakan apakah transaksi tersebut adalah transaksi pencucian uang.

Kegiatan tersebut sebagaimana yang dikutip dalam Paper on Anti-Money Laundering

(2004, h. 7) adalah sebagai berikut:

Transaksi besar terlihat tidak biasa namun berasal dari akun atau bisnis

dengan aktifitas biasa. Adanya penyimpangan nominal dari catatan

transaksi yang telah ada selama ini (catatan keuangan menjadi tidak seperti

biasanya)

Terdapat situasi dimana identitas pribadi sulit dilacak

Catatan keuangan tidak dapat dilacak dan terkesan ditutup-tutupi. Terdapat

struktur/layer dalam transaksi keuangan tersebut

Transaksi pertukaran mata uang dengan jumlah yang tidak biasa, biasanya

pada saat pembelian mata uang

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 49: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

34

Universitas Indonesia

Dalam bisnis, transaksi dilakukan dengan mediator tanpa alasan yang jelas

Terdapat klien dari luar negeri yang berasal dari negara yang memiliki

catatan pelegalan konsumsi dan pembuatan drugs atau pelegalan

pembatasan pelaporan transaksi keuangan

Dengan demikian, Bank merupakan institusi yang rentan terhadap terjadinya

transaksi keuangan namun bukan hanya Bank saja. Institusi selain Bank yang sering

kali dijadikan tempat placement uang ilegal antara lain seperti perusahaan asuransi,

agen perjalanan, perusahaan investasi atau pialang saham, institusi pembiayaan dan

perusahaan atau individu yang bergerak di industri properti (2004, h. 9-10):

2.3.7. Kontrol Sosial

Kontrol sosial adalah suatu mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial

serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai

norma dan nilai yang ada. Pengendalian sosial bertujuan demi tercapainya keserasian

antara stabilitas dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat. Dengan kata lain

pengendalian sosial bertujuan untuk mencapai ketertiban sosial dengan cara melalui

keserasian dengan keadilan (Soekanto, 1990. h. 226-230).

Untuk melakukan kontrol sosial, terdapat dua mekanisme yang ada di dalam

masyarakat. Black (1976) mengatakan bahwa kontrol sosial formal berhubungan

dengan kegiatan kegiatan kontrol yang didasarkan pada hukum sehingga kontrol

terhadap masyarakat yang tidak berlandaskan hukum disebut sebagai kontrol sosial

informal (Innes, 2003, h. 6). Mekanisme kontrol sosial formal dilakukan oleh

perangkan sistem peradilan pidana, yaitu Polisi, Jaksa, Hakim, Pengacara yang

tugasnya telah diatur seperangkat sistem hukum tertulis termasuk sanksi hukumnya.

Kontrol sosial formal ini lebih kepada lembaga resmi yang dibuat oleh penguasa dari

kelompok tersebut. Dengan kata lain perpanjangan tangan dari penguasa untuk

mengatur anggota kelompoknya untuk tetap mematuhi dan menjalankan nilai-nilai

kelompoknya.

Untuk memahami lebih mudah tentang kontrol sosial memiliki sifat reactive

dan proactive (Innes, 2003, h. 7). Reactive dalam hal ini memiliki ciri sebagai kontrol

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 50: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

35

Universitas Indonesia

sosial yang dilakukan bila telah ada peristiwa yang terjadi sehingga kontrol sosial

dalam hal ini dimaksudkan untuk menindaklanjuti penanganan kejahatan. Sedangkan

untuk proactive lebih dimaksudkan untuk mencegah, memprediksi dan

mengantisipasi kejahatan yang sudah diprediksikan akan terjadi. Cohen (1985)

mengatakan kontrol sosial juga dapat dijelaskan dengan konsep hard edge dan soft

edge (Innes, 2003, h. 7). Konsep hard edge merupakan bentuk kontrol sosial dengan

bentuk “paksaan” yang nyata dan bukti-bukti yang mendukung langsung

ditindaklanjuti untuk melakukan kontrol. Sebaliknya soft edge, menitikberatkan

konsep kontrol pada tindakan persuasif atau langsung menyentuh sisi psikologis dari

pelaku penyimpangan. Dari gabungan konsep tersebut dapat terlihat bahwa kontrol

sosial formal menekankan pada pengawasan terhadap masyarakat berdasarkan pada

hukum formal. Penekanannya pada paksaan yang berasal dari hukum yang berlaku

dan paksaan tersebut diwujudkan dalam tindakan penanganan terhadap kejahatan

tersebut. Sementara itu untuk kontrol sosial informal menekankan pada upaya

pencegahan terhadap tindak kejahatan dan melakukan cara-cara persuasif dalam

penanganannya.

Dengan demikian ada dua bentuk kontrol sosial yang ada dimasyarakat, yaitu

kontrol sosial informal dan kontrol sosial formal. Keduanya memiliki ciri yang

berbeda namun memiliki tujuan yang sama, yaitu tetap menjaga kelompok sesuai

dengan nilai-nilai yang dipegangnya. PPATK termasuk dalam mekanisme kontrol

sosial formal karena memiliki dasar dan sanksi hukum tersendiri. Pada dasarnya

pembentukan sebuah kontrol sosial formal adalah dengan adanya sebuah reaksi dari

masyarakat atas sebuah kejahatan. Kontrol sosial formal memiliki landasan hukum

yang jelas sehingga dalam melakukan pekerjaannya, hukum formal menjadi hal yang

penting sebagai landasan bertindak. Landasan hukum tersebut adalah sistem peradilan

pidana.

Salah satu contoh cara untuk melihat efektifitas kontrol sosial formal di

masyarakat adalah dengan melihat apakah efek dari penggentarjeraan dari tindakan

penangkapan dan pembatasan gerak terhadap calon pelaku cukup besar (Sampson,

1986, h. 282).

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 51: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

36

Universitas Indonesia

“Increasing the risk of detention and incarceration may have a greater

deterrent effect on crime than does a simple increase in arrest and

incapacitation, especially for the offender population.”

(Terjemahan bebas: meningkatkan resiko penghukuman dan penahanan

dapat memberikan efek jera yang besar terhadap kejahatan dibandingkan

meningkatkan penangkapan dan pembatasan ruang gerak, terutama kepada

pelaku penyerangan di masyarakat.)

Dengan menurunnya angka kejahatan di masyarakat menunjukan bahwa polisi

melakukan tindakan yang seharusnya untuk menertibkan dan mengamankan

masyarakat. Selain itu menurut Wilson dan Boland (n.d), tingkat penangkapan oleh

polisi setiap tahunnya juga dapat dijadikan indikator untuk melihat keberhasilan

kontrol sosial formal. Penangkapan yang dilakukan oleh polisi memperlihatkan

bahwa polisi melakukan fungsinya sebagai sebuah institusi yang berlandaskan hukum

(Sampson, 1986, h. 281). Dalam hal ini, polisi memerlukan kerja sama dengan pihak

lain di luar institusi tersebut.

2.4. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini memiliki kerangka berpikir yang sesuai dengan permasalahan

yang diangkat sebagai berikut:

Bagan 2.1

Alur Pemikiran

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 52: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

37

Universitas Indonesia

Kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini menekankan pada

peran dan fungsi PPATK dalam penanggulangan pendanaan terorisme. Peran dan

fungsi PPATK sendiri adalah sebagai mekanisme kontrol sosial formal yang terdapat

di suatu negara. Peran dan fungsi ini mengacu kepada tuntutan global tentang isu

terorisme yang telah memasuki fase mengkhawatirkan. Dengan adanya tuntutan

tersebut, Indonesia berusaha untuk membuat kebijakan khusus mengenai

penanggulangan pendanaan terorisme.

Terorisme membutuhkan dana untuk melancarkan serangannya demi

mendapatkan tujuannya. Dana tersebut dapat berasal dari mana saja baik itu dana

yang sah maupun tidak sah. Dana yang diperoleh untuk menjalankan serangannya

dimasukkan kedalam sistem keuangan untuk memudahkan penggunaan uang maupun

menyamarkan asal usul uang tersebut. Sistem keuangan itu dibagi menjadi menjadi 2

(dua) tipe yaitu Penyedia Jasa Keuangan (PJK) dan Penyedia Barang dan/atau Jasa

(PBJ). Pembabakan ini sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012

tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Keduanya

disebut sebgai pihak pelapor, pihak yang harus melakukan pelaporan adanya transaksi

keuangan mencurigakan terkait pendanaan terorisme kepada PPATK.

Lalu pihak pelapor melaporkan adanya transaksi keuangan mencurigakan

yang terkait dengan pendanaan terorisme ke PPATK. PPATK sebagai FIU

melakukan analisis terhadap laporan tersebut dan meneruskannya ke penyidik.

Penyidik disini dapat berupa Polisi, Kejaksaan, atau instansi lain yang berada di

dalam sistem peradilan pidana. Sehingga PPATK memiliki peran dan fungsi dalam

menanggulangi pendanaan terorisme.

Selain itu juga penyidik dapat meminta atau melaporkan adanya terorisme

yang pendanaannya terjadi di Pihak Pelapor. Sehingga PPATK dapat meminta

kepada pihak pelapor data-data transaksi yang terkait dengan apa yang dilaporkan

oleh penyidik. Hal itu disebut juga dengan fungsi aktif karena PPATK mencari data-

data yang mencurigakan kepada pihak pelapor. Sedangkan fungsi aktifnya adalah

PPATK menerima laporan transaksi keuangan yang mencurigakan dai pihak pelapor.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 53: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

38

Universitas Indonesia

PPATK juga melakukan pengawasan dalam hal pencucian uang juga

mengawasi aliran dana yang dipergunakan oleh teroris. Lalu yang menjadi

permasalahan adalah bagaimana PPATK menanggulangi aliran dana yang

dipergunakan untuk terorisme. Hal tersebut berkaitan dengan peran, fungsi, maupun

wewenang PPATK, selain itu juga hubungan antar penegak hukum dengan PPATK.

Ketika PPATK berhasil menanggulangi pendanaan terorisme tersebut maka

berpengaruh besar dalam upaya untuk mencegah terjadinya tindak pidana terorisme.

Dengan demikian terlihat bagaimana peran dan fungsi PPATK sebagai kontrol sosial

formal dan pemolisian yang mengawasi sistem keuangan.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 54: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

39 Universitas Indonesia

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan Penelitian yang digunakan oleh Peneliti adalah kualitatif.

Metode kualitatif mengedepankan penafsiran terhadap makna dari gejala sosial

yang terjadi. Dengan menggunakan metode kualitatif, obyek Penelitian

kriminologi yang merupakan sebuah gejala sosial dapat didefinisikan melalui hasil

pemaknaan atau interpretasi (Cresswell, 1994).

Kualitatif secara tajam memperhatikan responden, dengan sensitif mengatur

keterlibatan mereka, secara sistematis melakukan pencatatan dan mengajukan

pertanyaan dengan strategi tertentu (Bachman dan Schutt, n.d). Metode ini juga

menekankan pada perilaku sehari-hari dari objek Penelitian yang dipilih. Kegiatan

seperti mendengar, mencatat dan mengamati secara langsung kegiatan yang

dilakukan oleh PPATK dalam kesehariannya merupakan hal yang dilakukan oleh

Peneliti.

Sering kali ditemui dalam melakukan Penelitian, untuk mendapatkan

informasi yang akurat dan dapat dipercaya, Peneliti tidak bisa mengandalkan satu

teknik saja seperti yang biasa dilakukan dalam studi kuantitatif. Studi kualitatif

bertujuan untuk menggali lebih dalam dan memperoleh informasi sampai keakar

permasalahannya (Maulana, 2009). Untuk dapat memperoleh informasi yang

demikian dalam dan tajam diperlukan keahlian khusus dan juga teknik yang

terangkum dalam metode kualitatif. Keakuratan yang bisa didapatkan dari metode

ini, Peneliti akan mendapatkan informasi yang menyeluruh sehingga akan

memudahkan dalam menjelaskan permasalahan yang diangkat. Dengan demikian

Peneliti berharap akan mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang

apa dan bagaimana PPATK bekerja mengawasi aliran dana yang mencurigakan.

Peneliti memang tidak ikut serta (observation no participatory) dalam

kegiatan PPATK sehari-hari, namun dari keterangan yang diperoleh langsung dari

informan PPATK yang menangani aliran dana mencurigakan khususnya yang

mengarah kepada pendanaan terorisme, Peneliti merasa yakin bahwa data yang

didapat akan lebih akurat. Selain itu, kelebihan dari metode kualitatif adalah perlu

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 55: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

40

Universitas Indonesia

dilakukannya triangulasi data. Triangulasi data adalah ketika Peneliti melakukan

cek dan kroscek terhadap temuan data lapangan. Triangulasi ini dilakukan dengan

menggabungkan keseluruhan data yang diperoleh Peneliti.

Peneliti memilih untuk menggunakan metode ini karena dengan

digunakannya metode ini, Peneliti mampu melihat objek Penelitian dalam kondisi

alaminya (natural setting) dan hasilnya dapat berupa makna dari generalisasi

(Sugiyono, 2005). Selain itu dalam tahap pengumpulan datanya, metode kualitatif

tidak berdasarkan pada teori namun pada fakta yang ditemukan di lapangan baru

kemudian mengkonstruksikannya menjadi sebuah hipotesis. Menggunakan

metode ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran dengan jelas mengenai

gejala sosial yang terjadi di masyarakat (Furchan, 1992).

Untuk dapat melihat fungsi PPATK sebagai sebuah institusi yang

mengawasi secara langsung kegiatan transaksi keuangan yang mencurigakan,

maka teknik yang dilakukan melalui metode kualitatif dirasakan cocok untuk

digunakan agar bisa mengungkap secara lebih mendalam tentang bagaimana

peranan dan fungsi dari PPATK tersebut. Sebagai institusi yang terbentuk dari

adanya reaksi sosial masyarakat, maka harus dapat dipahami secara mendalam

dan lebih jelas oleh seluruh pihak terkait dengan apa saja fungsi dan peranan

PPATK dalam mengawasi adanya aliran dana mencurigakan yang diduga sebagai

bentuk Pencucian Uang yang diperuntukan bagi pendanaan kegiatan terorisme di

Indonesia.

Lingkup kajian kriminologi tidak hanya sebatas membahas perilaku pelaku,

reaksi korban namun juga reaksi masyarakat baik formal (berasal dari penegak

hukum) maupun non formal (berasal dari masyarakat). Objek Penelitian tersebut

kemudian dikaji dalam lingkup bahasan sosiologis. Menurut M. Mustofa (2005)

objek Penelitian tersebut dipelajari sebagai sebuah gejala sosial. Dengan

mempelajari peranan dan fungsi PPATK secara komprehensif akan dapat terlihat

pihak mana saja yang terlibat dalam pengawasan tersebut dan bagaimana

seharusnya PPATK sebagai institusi yang diberikan wewenang oleh negara

bekerja.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 56: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

41

Universitas Indonesia

3.2. Tipe Penelitian

Peneliti penggunakan tipe Penelitian deskriptif. Tipe Penelitian desktiptif ini

akan mampu menjelesakan gambaran secara menyeluruh tentang institusi seperti

apakah PPATK tersebut dan juga apa tujuan institusi tersebut dibentuk. Lebih

fokus lagi, Peneliti akan menjelaskan temuan data lapangan secara lengkap

tentang bagaimana peran dan fungsi PPATK sebagai institusi yang mengawasi

aliran dana mencurigakan yang terpantau dalam beragam transaksi keuangan.

Peneliti berusaha menggambarkan bagaimana peranan PPATK dalam

mengawasi aliran dana dari sumber yang legal maupun tidak yang berindikasi

dipergunakan untuk tujuan pendanaan kegiatan teroris di Indonesia. Dengan

demikian Peneliti berharap dapat secara utuh menggambarkan peran dan fungsi

yang dimiliki PPATK dengan pelaksanaan teknis di lapangan dan fungsi yang

berjalan.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Kepustakaan

Dengan menggunakaan teknik studi kepustakaan, Peneliti melihat

permasalahan dengan mempelajari dokumen yang berkaitan dengan permasalahan

yang akan dibahas. Dalam hal ini dokumen yang dimaksud adalah artikel dari

media massa, kebijakan, peraturan, skripsi, tesis, buku serta jurnal.

Literatur yang dipelajari bukan hanya yang terkait dengan kajian

kriminologi seperti permasalahan tentang terorisme, tentang pendanan terorisme.

Peneliti juga mengumpulkan literatur yang berkaitan dengan kebijakan

pemerintah dalam menanggulangi terorisme dan juga ragam pembahasan tentang

PPATK. Selain itu Peneliti juga mempelajari dokumen PPATK terkait dengan

aliran dana mencurigakan yang diduga sebagai aliran dana yang membiayai

terorisme di Indonesia.

Hal ini dilakukan agar Peneliti dapat melihat benang merah dari adanya

upaya pendanaan terorisme dalam bentuk Pencucian Uang dan peran serta fungsi

dari PPATK sebagai institusi yang mengawasi adanya aliran dana mencurigakan.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 57: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

42

Universitas Indonesia

2. Wawancara

Informan utama dalam Penelitian ini yaitu pihak PPATK. Dari PPATK,

Peneliti mendapatkan data utama yang dipergunakan dalam menjelaskan peran

dan fungsi PPATK. Hasil wawancara yang diperoleh oleh Peneliti akan menjadi

sumber data primer yang diperoleh melalui pihak internal PPATK yang

merupakan informan Peneliti yang utama. Peneliti melakukan wawancara kepada

seorang informan, yaitu pegawai PPATK yang memiliki data mengenai peran dan

fungsi PPATK dalam menanggulangi pendanaan terorisme. Wawancara ini

bertujuan untuk mengetahui informasi-informasi mengenai peran dan fungsi

PPATK tersebut dalam menanggulangi pendanaan terorisme, serta memperoleh

data primer dari informan. Proses perizinan yang dilakukan oleh Peneliti adalah

dengan mengirimkan surat permohonan wawancara kepada Kepala PPATK dan

akan didisposisikan kepada bagian yang dapat memberikan data. Tipe wawancara

yang Peneliti gunakan adalah wawancara terstruktur di mana Peneliti membuat

suatu daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada informan.

3. Observasi

Observasi yang dilakukan Peneliti lebih menitikberatkan pada

memperhatikan dan mencatat kegiatan apa saja yang PPATK lakukan ketika

menemukan aliran dana mencurigakan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan

gambaran alur kerja dari PPATK saat menghadapi permasalahan semacam ini.

Aliran dana yang berkaitan dengan terorisme tentu tidak hanya melibatkan satu

pihak saja, maka dari itu pencatatan saat observasi digunakan Peneliti untuk

mendapatkan gambaran awal tentang bagaimana penanganan saat adanya aliran

dana mencurigakan terjadi. Obeservasi dilakukan oleh Peneliti ketika melakukan

kegiatan magang di instansi tersebut pada bulan Juni tahun 2009.

3.4. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan (PPATK). Informan utama Penelitian ini adalah pegawai PPATK dari

Direktorat Hukum dan Regulasi dan mempunyai pengetahuan mengenai peran dan

fungsi PPATK khususnya mengenai pendanaan terorisme. Pemilihan PPATK

dilakukan karena PPATK berperan besar dalam mengawasi sistem keuangan di

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 58: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

43

Universitas Indonesia

Indonesia. Hal itu berkaitan dengan kerap kali dipergunakannya sistem keuangan

untuk melancarkan kegiatan pendanaan terorisme.

3.5. Profil Informan

Informan Penelitian ini ada dua orang, L dan AA, keduanya berasal dari

Direktorat Hukum dan Regulasi PPATK (DHR). DHR tidak hanya memiliki tugas

untuk merumuskan Undang-Undang seperti RUU pendanaan terorisme tapi juga

melakukan atau memberikan legal opinion/pendapat hukum, dokumentasi hukum,

sosialisasi dan pelatihan rezim anti pencucian uang kepada pemangku

kepentingan, pemberian keterangan ahli, monitoring persidangan perkara tindak

pidanan pencucian uang, dan lain sebagainya.

Informan L telah bekerja di PPATK sejak November 2007 hingga sekarang

telah terhitung kurang lebih 5 tahun bekerja di PPATK. Tahun pertama, beliau

bekerja sebagai analis hukum yang bidang tugasnya membuat analisa hukum.

Namun untuk menjadi ahli di persidangan beliau belum pernah karena untuk

menjadi seorang saksi ahli di suatu persidangan haruslah orang yang sudah

memiliki pengalaman dan masa kerja yang cukup agar bisa menjadi ahli di

persidangan. Pada tahun kedua sampai sekarang, beliau bekerja sebagai perancang

peraturan perundang-undangan yang bidang kerjanya membuat seluruh peraturan

baik internal maupun eksternal, baik itu Undang-Undang Tindak Pidana

Pencucian Uang maupun RUU Pendanaan Terorisme. Sehingga L memahami

mengenai permasalahan yang dibahas di dalam Penelitian ini.

AA sudah bekerja di PPATK selama 7 tahun, beliau bekerja sebagai asisten

perencanaan hukum yang berada di DHR. Beliau juga belum pernah menjadi saksi

ahli di persidangan, akan tetapi beliau pernah terlibat dalam audit kepatuhan.

Audit kepatuhan adalah wewenang PPATK untuk mengetahui apakah PJK yang

bersangkutan sudah menegakkan prinsip-prinsip keuangan yang bebas dari adanya

praktek pencucian uang atau belum, termasuk kepatuhan dalam melaporkan

adanya transaksi keuangan mencurigakan (LTKM) kepada PPATK. Selain itu AA

cukup sering mengikuti baik itu pelatihan mengenai pencucian uang termasuk hal-

hal lainnya. Baik yang dilakukan oleh PPATK sendiri maupun kerjasama antara

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 59: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

44

Universitas Indonesia

PPATK dengan FIU negara lain bahkan oleh kementerian yang ada di Indonesia.

Dengan demikian AA menjadi informan yang sesuai dengan Penelitian ini.

Kedua informan tidak pernah melakukan analisis transaksi keuangan karena

itu memang bukan pekerjaan dari DHR. DHR hanya melakukan analisis atau

memberikan pendapat hukum. Sedangkan untuk menganalisa dan menghasilkan

Laporan Hasil Analisis merupakan perkerjaan dari Direktorat Riset dan Analisis

(DRA). Sudah dapat dipastikan DRA merupakan direktorat yang paling ketat

dalam hal menjaga kerahasiaan mengenai kasus-kasus pencucian uang maupun

pendanaan terorisme yang ditangani oleh PPATK.

3.6. Alasan Pemilihan Informan

Data utama dari Peneliti adalah hasil wawancara dengan informan yang

berkaitan dengan pertanyaan Penelitian ini. Kedua informan ini memahami seluk

beluk fungsi dan peran PPATK dalam mengawasi sistem keuangan di Indonesia.

Direktorat Hukum dan Regulasi sendiri berwenang menangani perihal hukum dan

legalitas dari PPATK, serta melakukan sosialisasi program kerja PPATK.

Sehingga informan tersebut sangat cocok untuk diwawancara perihal pertanyaan

Penelitian dari Penelitian ini

3.7. Proses Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dari PPATK sebenarnya Peneliti sedikit

memperoleh kemudahan. Kemudahan itu didapatkan karena pada bulan Juni 2009,

Peneliti menjalani program magang dari Departemen Kriminologi di PPATK.

Kegiatan magang tersebut berjalan selama 30 hari kerja atau kurang lebih sebulan.

Pada saat itu, Peneliti di tempatkan di Direktorat Hukum dan Regulasi (DHR).

Untuk itu, Peneliti sudah mengenal beberapa Pelaksana Harian PPATK

khsususnya di bagian DHR. Selama proses magang itu Peneliti mendapatkan

semacam kuliah mengenai seluk beluk PPATK maupun tugas dan fungsinya.

Disamping kegiatan bekerja membantu melaksanakan acara yang sedang dibuat

oleh DHR. Sudah pasti ketika magang tersebut Peneliti banyak mendapatkan

pemahaman terkait pencucian uang dan fungsi-fungsi PPATK. Dari situ Peneliti

tertarik untuk meneliti mengenai pencucian uang maupun PPATK itu sendiri.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 60: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

45

Universitas Indonesia

Pada akhir bulan Maret tahun 2011, penulis mencoba untuk menghubungi

lokasi Penelitian (PPATK) untuk menanyakan prosedur Penelitian yang harus

penulis lewati. Pada saat itu Peneliti menghubungi salah satu kenalan yang berasal

dari DHR, tempat penliti melaksanakan kegiatan magang. Setelah itu Peneliti

disarankan untuk menghubungi Bapak Muhammad Novian yang lebih memahami

bahasan Penelitian Peneliti pada waktu itu. Kemudian Bapak Novian meminta

agar Peneliti menyerahkan surat permohonan melakukan Penelitian ke Kepala

PPATK di Jl. Ir. H. Djuanda No. 35.

Pada tanggal 5 April 2011 Peneliti mengurus surat permohonan Penelitian

ke Departemen Kriminologi, FISIP UI. Setelah menunggu beberapa hari akhirnya

surat permohonan Penelitian tersebut bisa diserahkan ke PPATK. Dan pada

tanggal 20 April 2011 Peneliti berkesempatan melakukan wawancara dengan

Bapak Novian di Kantor PPATK. Pada saat itu Peneliti banyak memperoleh data-

data mengenai pencucian uang dan fungsi PPATK, akan tetapi karena satu dan

lain hal Peneliti terpaksa merubah tema Penelitian. Walaupun demikian tidak

semua data yang diperoleh tidak dapat di pergunakan, bahkan dari wawancara

terserbut Peneliti mendapatkan tema baru yang masih berhubungan dengan

PPATK.

Merujuk pada pengalaman sebelumnya tersebut Peneliti kembali menjalin

hubungan dengan pihak PPATK. Pada tanggal 19 Maret 2012 Peneliti kembali

membuat surat permohonan melakukan Penelitian ke Departemen Kriminologi.

Baru pada tanggal 2 April 2012 Peneliti mengantarkan surat tersebut ke kantor

PPATK dan diminta agar menghubungi kembali dalam 2 hari kedepan terkait

dengan pendisposisian surat tersebut. Setelah dua hari tepatnya tanggal 4 April

2012 Peneliti menghubungi PPATK kembali pada pagi hari. Ketika itu Peneliti

diminta menghubungi kembali pada siang hari dikarenakan sedang tidak

ditempatnya informan Peneliti atau surat tersebut didisposisikan. Pada siang hari

kembali Peneliti diminta untuk menghubungi setelah istirahat makan karena

kembali tidak ada ditempatnya informan peneliti. Barulah pada pukul 14.00 WIB

Peneliti menghubungi kembali dan berhasil berbicara dengan informan.

Setelah berhasil Peneliti kemudian mengatur jadwal bertemu untuk

melakukan wawancara. Ketika itu informan menanyakan kesiapan Peneliti untuk

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 61: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

46

Universitas Indonesia

bertemu pada hari apa, lalu Peneliti menyarankan agar bertemu keesokan harinya

yaitu tanggal 5 April 2012. Informan menyatakan kesiapannya untuk bertemu

esok hari, akan tetapi dikarenakan ada rapat informan meminta untuk bertemu

pada pagi hari pukul 08.00 WIB di kantor PPATK. Peneliti menyanggupi hal

tersebut untuk bertemu dengan informan keesokan harinya. Informan juga

meminta Peneliti untuk mempersiapkan pedoman wawancara dan hal-hal lainnya

yang terkait dengan Penelitian Peneliti agar ketika wawancara keesokan harinya

memperoleh hasil yang sesuai dan terfokus.

Keesokan harinya Peneliti sampai di Kantor PPATK pada pukul 08.10

WIB, setelah menyerahkan kartu identitas dan mendapatkan kartu pengujung

Peneliti langsung bertemu dengan front office. Disana Peneliti mengisi formulit

untuk bertemu dengan informan, formulir tersebut berisi identitas Peneliti dan

ingin bertemu dengan siapa. Formulir tersebut nantinya akan dikembalikan

kepada front office setelah ditandatangani oleh informan Peneliti sebagai bukti

menerima kunjungan tamu bagi informan. Setelah itu Peneliti diantar menuju

ruang tamu dan menunggu kehadiran informan.

Tidak lama setelah Peneliti mempersiapkan segala sesuatu untuk

melakukan wawancara, informan Peneliti masuk keruangan. Dimulailah

wawancara dengan informan yang kurang lebih menghabiskan waktu 1 jam

lamanya. Setelah mengembalikan formulir yang tadi diberikan Peneliti

meninggalkan kantor PPATK. Selama wawancara tersebut ada beberapa hal yang

masih dirasa kurang dan kekurangan itu Peneliti minta melalui surat elektronik,

sehinga setelah melakukan wawancara Peneliti masih berhubungan dengan

informan melalui surat elektronik. Selain itu juga surat elektronik menjadi

alternatif untuk mendapatkan data ketika kesulitan untuk melakukan pertemuan

kembali untuk melengkapi data yang kurang. Sehingga data-data yang masih

kurang dalam Penelitian ini dapat terpenuhi semua demi terciptanya Penelitian

yang valid dan reliable.

Pada tanggal 11 April 2012, peneliti mengirimkan surat elektronik kepada

informan untuk menanyakan hal-hal yang kurang selama proses wawancara. Surat

elektronik peneliti dibalas pada tanggal yang sama disertai beberapa file

penunjang di dalam surat elektronik tersebut. Keesokan harinya informan

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 62: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

47

Universitas Indonesia

mengirim surat elektronik kembali untuk melengkapi. Tanggal 27 April dan 2 Mei

2012 peneliti kembali mengirimkan surat elektronik kepada informan, dan surat

elektronik itu dibalas pada tanggal 3 Mei.

3.8. Hambatan Penelitian

Hambatan yang Peneliti alami selama menyusun Penelitian ini ada beberapa

hal, yaitu:

1. Lamanya waktu pendisposisian surat permohonan Penelitian yang sedikit

lama, mengingat waktu yang Peneliti milik dalam menyususn Penelitian

ini.

2. Kesibukan dari informan Peneliti yang menyebabkan sulitnya

berkoordinasi untuk melakukan wawancara dengan informan.

3. Adanya kerahasiaan dari PPATK yang menyebabkan pemeriksaan dan

pertanyaan yang cukup ketat untuk melakukan Penelitian.

3.9. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya membataskan pada PPATK, Penelitian ini melihat dari

sudut pandang PPATK dalam menanggulangi pendanaan terorisme. Bisa saja

untuk melihat dari sudut pandang Penegak Hukum mengenai peran dan fungsi

PPATK dalam menanggulangi pendanaan terorisme, tetapi karena Penelitian ini

hanya memfokuskan bagaimana PPATK menjalankan peran dan fungsinya sesuai

dengan Undang-Undang maka tidak terlalu diperlukan sudut pandang penegak

hukum. Selain itu keterbatasan yang lain adalah kesulitan mendapatkan beberapa

data, hal ini terkait dengan kerahasiaan yang harus dijalankan oleh PPATK.

3.10. Teknik Analisis Data

Penelitian yang dilakukan tentang bagaimana peran dan fungsi PPATK

dalam menanggulangi pendanaan terorisme sebagai bentuk kontrol sosial formal

ini bersifat deskriptif sehingga dalam melakukan analisa, peneliti memberikan

gambaran mengenai bagaimana peran dan fungsi PPATK dalam menangulangi

pendanaan terorisme dari undang-undang yang ada. Data primer yaitu hasil

wawancara dengan informan yang telah dijelaskan sebelumnya dianalisis bersama

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 63: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

48

Universitas Indonesia

dengan data sekunder berupa pembahasan peraturan, perundangan dan dokumen

yang ada. Dengan demikian diharapkan, gambaran tentang peran dan fungsi

PPATK menjadi lebih komperehensif.

Pertama-tama data dari PPATK merupakan data pertama yang dianalisis

oleh peneliti sebab data tersebut lebih valid. Sebelum melakukan analisa dengan

data dari luar, peneliti melakukan analisa terhadap gambaran umum PPATK

terlebih dahulu.

Penjabaran mengenai PPATK dilakukan agar mendapatkan gambaran

tentang peran dan fungsinya dalam menanggulangi pendanaan terorisme.

Berikutnya peneliti melakukan analisa terhadap data yang diperoleh dari studi

kepustakaan. Selain itu, pada tahap ini peneliti juga memasukan indikator untuk

melihat hal apa saja yang dilakukan PPATK untuk menanggulangi pendanaan

terorisme. Peneliti ingin menggambarkan bagaimana PPATK menjalankan peran

dan fungsinya dalam menanggulangi pendanaan terorisme.

Setelah menjabarkan mengenai gambaran umum peran dan fungsi PPATK,

peneliti melakukan analisa dengan mengacu pada ciri-ciri bentuk kontrol sosial

formal. Hal ini dilakukan untuk mejelaskan bahwa PPATK merupakan bentuk

dari kontrol sosial formal yang ada di Indonesia. Hal-hal apa saja yang membuat

PPATK menjadi sebuah kontrol sosial formal dijelaskan berdasarkan temuan data

lapangan.

Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa pendanaan terorisme menjadi hal

yang cukup mengkhawatirkan dan juga ada perbedaan yang mendasar antara

pendanaan terorisme dengan pencucian uang. Berbekal hal tersebut, peneliti juga

melakukan analisa terhadap hal-hal apa saja yang terjadi ketika adanya pendanaan

terorisme ataupun perbedaan dengan pencucian uang.

Dengan demikian dalam melakukan analisa, peneliti berharap dapat

memberikan gambaran bagaimana peran dan fungsi PPATK dalam

menanggulangi pendanaan terorisme sesuai dengan bentuknya kontrol sosial

formal. Kemudian peneliti dapat memperlihatkankan hal-hal yang dilakukan oleh

PPATK dalam menanggulangi pendanaan terorisme.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 64: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

49

Universitas Indonesia

3.11. Sistematika Penelitian

Penyusunan skripsi yang memiliki 7 bab ini dilakukan dengan sistematika

sebagai berikut:

Bab I, Pendahuluan, merupakan bab yang menguraikan kondisi-

kondisi dan keadaan di masyarakat yang melatarbelakangi

dilakukannya Penelitian. Bagian-bagian pokok dari bab ini adalah latar

belakang masalah, permasalahan, pertanyaan Penelitian, tujuan

Penelitian, signifikansi Penelitian

Bab II, Kajian Literatur, merupakan bab yang berisikan kerangka

pemikiran dari Penelitian ini. Bagian-bagian pokok dari bab ini adalah

Definisi Konseptual, Kajian pustaka dan Kerangka pemikiran.

Bab III, Metode Penelitian, merupakan bab yang berisikan metode,

dan langkah-langkah yang dilakukan oleh Peneliti dalam melakukan

Penelitian ini. Bagian-bagian pokok dari bab ini adalah Pendekatan

Penelitian, Tipe Penelitian, Proses Penelitian dan Sistematika Penulisan

Bab IV, Temuan Data Lapangan, merupakan bab yang berisikan

olahan dari semua data yang telah Peneliti kumpulkan selama turun

lapangan ke PPATK. Bagian-bagian pokok dari bab ini adalah

gambaran umum mengenai PPATK, Peran dan Fungsi PPATK, dan

lain sebagainya.

Bab V, Kasus Pendanaan Terorisme, bab ini berisi mengenai uraian

mengenai kasus yang berkaitan dengan pendanaan terorisme di

Indonesia.

Bab VI, Pembahasan, bab ini berisikan uraian mengenai peran dan

fungsi PPATK dalam menanggulangi pendanaan terorisme.

Bab VII, Penutup, bab ini merupakan bagian penutup dari Penelitian

ini yang akan memberikan kesimpulan dan saran dari Penelitian yang

telah dilakukan.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 65: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

50 Universitas Indonesia

BAB IV

TEMUAN DATA LAPANGAN

4.1. Gambaran Umum PPATK

Sejarah berdirinya lembaga independen yang mengurus transaksi keuangan, yang

saat ini dikenal dengan PPATK pada awalnya adalah salah satu unit di Bank

Indonesia. Unit tersebut dikenal sebagai Unit Kerja Investigasi Perbankan (UKIP).

Hal tersebut diperjelas melalui keterangan yang disampaikan oleh informan L.

Yaitu:

”Nah, adapun yang menjadi latar belakangnya PPATK itu berdiri,

sebetulnya dulu itu sejarah awalnya PPATK ada di dalam unit di BI, salah

satu unit kerja di BI. Tapi dulu namanya bukan PPATK tapi UKIP”

(wawancara dengan L, 5 April 2012)

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) merupakan

sebuah lembaga intelijen keuangan atau Financial Inteligence Unit (FIU) di

Indonesia. PPATK didirikan karena adanya tuntutan dari dunia internasional yang

sedang giat melakukan pemberantasan pencucian uang. Hal ini dituturkan oleh

informan seperti dibawah ini :

“disamping sebagai sebuah focal point dalam mengantisipasi pencucian

uang yang sedang berjalan saat ini. PPATK juga ditunjuk sebagai focal point

untuk menanggulangi pendanaan terorisme. Hal ini telah diputuskan menimbang

pada kesepakatan internasional bahwa FIU juga menanggulangi pencucian uang

dan pendanaan terorisme.” (Wawancara dalam email dengan AA, 11 April 2012)

Hal itu terlihat dengan adanya Konvensi Wina pada tahun 1988, konvensi

ini membahas mengenai peredaran narkotika dan zat psikotropika di dunia. Pada

konvensi ini peredaran narkotika dianggap sebagai predicate crime dalam

kejahatan pencucian uang. Setelah itu, konvensi yang kedua dilaksanakan, dikenal

sebagai Konvensi Palermo. Pada tahun 2002, konvensi ini membahas mengenai

kejahatan-kejahatan lintas negara atau transnational crimes. Dalam konvensi ini

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 66: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

51

Universitas Indonesia

juga dilakukan pembahasan mengenai kejahatan serius atau serious crime seperti

terorisme dan kejahatan yang merugikan orang banyak lainnya.

Pada tahun 1989 dibentuklah Finacial Action Task Force (FATF) oleh

negara-negara yang tergabung dalam G7. FATF mengeluarkan 40 poin

rekomendasi mengenai cara-cara penanganan kejahatan pencucian uang (money

laundering). Setelah adanya Konvensi Palermo dan terjadinya serangan 9/11, poin

rekomendasi tersebut ditambah dengan 9 poin rekomendasi khusus mengenai

pemberantasan pembiayaan terorisme. Setelah didirikannya FATF dengan 40+9

rekomendasi, dimulailah Rezim Anti Pencucian Uang (AML). Dengan adanya

rezim AML ini setiap negara harus memiliki undang-undang anti pencucian uang

dan memiliki sebuah unit intelijen keuangan. Selain itu setiap PJK harus dapat

mengidentifikasi dan melaporkan transaksi keuangan yang mencurigakan.

“iya dulunya PPATK disitu (bagian dari Bank Indonesia), lalu pada tahun

2002 dengan undang-undang baru PPATK pecah dan menjadi lembaga

independen terbentuklah PPATK. Adapun latar belakangnya kenapa

PPATK berdiri, itu sebenarnya tidak ada kewajiban setiap negara itu untuk

membentuk PPATK, sebenarnya hanya ada rekomendasi. Rekomendasi dari

FATF. Pernah dengar lah ya FATF.” (wawancara dengan L, 5 April 2012)

Pada saat dikeluarkan rekomendasi dan peraturan tersebut Indonesia belum

memiliki apa yang diwajibkan oleh FATF. Akibatnya Indonesia dimasukkan

kedalam daftar Non Cooperative Countries and Territories (NCCT’s List). Daftar

ini berisi negara-negara yang tidak memiliki undang-undang dan menjadi surga

bagi para pelaku pencucian uang.

“iya beberapa alasan Indonesia bisa masuk kedalam NCCT list karena

dianggap belum ada regulasi tentang pencucian uang, kemudian belum ada

suatu unit yang menerima laporan kemudian menganalisis dan kasih

informasinya ke penegak hukum, unit intelijen keuangan belum ada

perangkat hukum belum ada. Kemudian sektor penyedia jasa keuangan

masih rentan, kaya begitu, contoh-contohnya.” (wawancara dengan AA, 5

April 2012)

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 67: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

52

Universitas Indonesia

Dengan masuknya Indonesia kedalam daftar tersebut menyebabkan para

investor takut untuk menanamkan modal di Indonesia. Ketakutan ini terjadi akibat

dampak yang ditimbulkan oleh pencucian uang bagi suatu negara, dan investor

takut untuk menjalankan usahanya di Indonesia.

Dampak pencucian uang bagi negara cukup beragam. Sebagaimana yang

disampaikan oleh John Mc. Dowel dan Gary Novis bahwa dampak pencucian

uang adalah sebagai berikut (Dowel dan Novis, May 2001, hal. 3-4):

1. Melemahkan keberadaan sektor swasta yang sah

2. Melemahkan integritas pasar keuangan

3. Mengakibatkan hilangnya kendali kebijakan ekonomi pemerintah

4. Mengakibatkan terjadinya perubahan kondisi dan ketidakstabilan

ekonomi

5. Mengurangi pendapatan negara dari sumber pembayaran pajak

6. Membahayakan upaya-upaya privatisasi perusahaan-perusahaan negara

yang dilakukan oleh pemerintah

7. Mengakibatkan rusaknya reputasi negara

8. Menimbulkan biaya sosial yang tinggi

Maka dari itu, saat Indonesia masuk kedalam NCCT’s List, banyak investor yang

ragu untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Dengan adanya catatan tersebut, Indonesia lalu berusaha agar keluar dari

daftar NCCT’s List dengan membuat Undang-Undang Nomor 15 tahun 2002

tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Dengan undang-undang tersebut

Indonesia lalu mendirikan PPATK yang merupakan syarat dari FATF.

“Pokoknya keluarnya tahun 2005, Indonesia pernah masuk negara-negara

yang di blacklist. karena dianggap sebagai surga pencucian uang, karena

saat itu Indonesia belum mempunyai PPATK.” (wawancara dengan L, 5

April 2012)

Walaupun Indonesia telah mengeluarkan undang-undang tersebut dan membuat

unit intelijen keuangan berupa PPATK, Indonesia masih termasuk dalam daftar

tersebut. Hal ini karena undang-undang yang dibuat oleh Indonesia terbentur

dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, kerahasiaan Bank yang

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 68: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

53

Universitas Indonesia

mewajibkan menjaga rahasia nasabah. Selanjutnya Indonesia membuat undang-

undang baru untuk memperbaiki UU No. 15 tahun 2002 tentang Tindak Pidana

Pencucian Uang, Indonesia kemudian membuat Undang-Undang Nomor 25 tahun

2003 yang mengubah Undang-Undang sebelumnya.

“Indonesia tidak memenuhi itu semua akhirnya kita masuk kedalam NCCT

list. Namun tahun 2005 kita keluar dari NCCT list dengan adanya dua

undang-undang, undang-undang nomor 15 dan nomor 25 itu. Dianggap

kita sudah ada beberapa poin yang kita sudah tutup pelan-pelan, meskipun

untuk pendanaannya belum.” (wawancara dengan L, 5 April 2012)

Setelah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2003 tentang

Tindak Pidana Pencucian Uang tersebut maka Indonesia dikeluarkan dari NCCT’s

List yang dibuat oleh FATF.

PPATK sebagai lembaga intelijen keuangan memiliki logo dengan beberapa

elemen penting yang syarat makna. Pertama adalah lingkaran, bola dunia, Elang

dan Indonesia serta tulisan PPATK. Logonya sebagai berikut:

Gambar 4.1

Logo PPATK

Sumber: Website PPATK

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 69: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

54

Universitas Indonesia

Logo ini memiliki makna pada setiap elemen yang ada didalamnya.

Lingkaran memiliki makna kebulatan tekad dalam melaksanakan tugasnya serta

konsisten dalam menjalankan tugasnya. Bola dunia melambangkan, PPATK

dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada standar nasional dan

internasional dan menjujung tinggi profesionalitas. Burung Elang merupakan

simbol dari kekuatan, kecepatan dan ketepatan serta burung Elang juga sangat

gigih dalam menjaga anaknya dari segala macam gangguan. Selain itu burung

Elang yang menghadap kearah gugusan pulau Indonesia melambangkan bahwa

PPATK dalam melaksanakan tugasnya mengedepankan nilai-nilai Indonesia

sebagai dasar tanggung jawabnya. Logo dibuat dalam tiga warna yaitu biru

bermakna ketenangan, merah melambangkan keberanian dan hitam

menunjukkan ketegasan dalam bertindak.

Hal ini sejalan dengan misi PPATK yaitu berupaya menjaga sistem

keuangan dari timbulnya distorsi atau gangguan yang dapat mengancam stabilitas

dan integritasnya, melalui pemberantasan dan pencegahan pencucian uang.

Tulisan PPATK dibuat dengan huruf tegak, melambangkan kekokohan, keteguhan

dan konsistensi lembaga dalam menjalankan visi dan misinya (hasil observasi

magang, Juni 2009). Adapun visi dan misi PPATK adalah sebagai berikut :

Visi

Menjadi Lembaga Independen di Bidang Informasi Intelijen

Keuangan yang Berperan Aktif dalam Pencegahan dan Pemberantasan

Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme.

Misi

o Meningkatkan Kualitas Pengaturan dan Kepatuhan Pihak Pelapor.

o Meningkatkan Efektivitas Pengelolaan Informasi dan Kualitas Hasil

Analisis yang Berbasis Teknologi Informasi.

o Meningkatkan Efektivitas Penyampaian dan Pemantauan Tindak

Lanjut Laporan Hasil Analisis, Pemberian Nasihat dan Bantuan

Hukum, serta Pemberian Rekomendasi kepada Pemerintah.

o Meningkatkan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri di Bidang

Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan

Pendanaan Terorisme.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 70: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

55

Universitas Indonesia

o Meningkatkan Efektivitas Pelaksanaan Manajemen Internal untuk

Mewujudkan Good Governance dengan Memanfaatkan Teknologi

Informasi secara Efektif dan Efisien.

Selain Visi dan Misi utama PPATK diatas, juga ada 5 nilai dasar yang harus

dipegang oleh seluruh karyawan PPATK. Kelima nilai tersebut adalah:

Integritas;

Tanggung Jawab;

Profesionalisme;

Kerahasiaan

Kemandirian

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memiliki

sembilan direktorat yang saling terintegrasi dalam menjalankan tugasnya.

Kesembilan direktorat tersebut membawahi empat wakil kepala yang juga

langsung berada dibawah kepala PPATK. Wakil kepala yang pertama adalah

Wakil Kepala Bidang Riset, Analisis dan Kerjasama Lembaga yang dibawahnya

langsung terdapat Direktorat Riset dan Analisis serta Direktorat Kerjasama Antar

Lembaga. Wakil kepala yang kedua adalah Wakil Kepala Bidang Hukum dan

Kepatuhan yang dibawahnya terdapat Direktorat Hukum dan Regulasi serta

Direktorat Pengawasan Kepatuhan. Wakil Kepala Bidang Teknologi Informasi

dibawahnya ada Direktorat Pengembangan Aplikasi Sistem dan Direktorat

Operasi Sistem. Wakil Kepala yang terakhir adalah Wakil Kepala Bidang

Administrasi yang dibawahnya terdapat Direktorat Keuangan, Direktorat Sumber

Daya Manusia, dan Direktorat Umum (hasil observasi magang, Juni 2009).

Masing-masing direktorat didalam PPATK memiliki unit-unit kerja sendiri

yang mendukung masing-masing direktorat menjalankan tugasnya. Selain itu

PPATK juga memiliki tenaga ahli untuk mendukung melaksanakan tugas dan

wewenangnya. PPATK memiliki Auditor Internal untuk menjalankan kegiatan

oversight terhadap lembaga PPATK, sehingga PPATK tetap berjalan sebagaimana

seharusnya serta tetap teraudit (hasil observasi magang, Juni 2009).

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 71: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

56

Universitas Indonesia

Gambar susunan organisasi PPATK adalah seperti yang terlihat pada

gambar di bawah ini:

Bagan 4.1

Struktur Organisasi PPATK

Sumber: Website PPATK

Berdasarkan tugas dan wewenang PPATK, maka PPATK harus memiliki

personil yang bersatu, bertanggung jawab, profesional, menjaga rahasia, dan

mandiri dalam menjalankan tugas dan wewenang tersebut. Oleh karenanya

PPATK merekrut personil dari beberapa instansi agar mendapatkan personil yang

dibutuhkan dalam memerangi kejahatan pencucian uang. Personel-personel itu

direkrut dari instansi seperti penegak hukum maupun pemerintahan (hasil

observasi magang, Juni 2009).

Instansi-instansi tersebut adalah:

1. Bank Indonesia

2. Departemen Keuangan

3. POLRI

4. BPK

5. Departemen Hukum dan HAM

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 72: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

57

Universitas Indonesia

6. Kejaksaan

7. Badan Kepegawaian Negara

8. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

9. Staf Ahli dan Pegawai Kontrak

Kesemua personil PPATK tersebut harus memegang teguh prinsip Anti

Tipping-Off, Anti Tiping-Off adalah prinsip dasar yang mengharuskan setiap

pejabat atau pegawai PPATK, serta penyelidik/penyidik dilarang memberitahukan

laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan kepada pengguna jasa keuangan yang

telah dilaporkan kepada PPATK atau penyidik secara langsung atau tidak

langsung dengan cara apapun. Jika melanggar akan diancam dengan hukuman

pidana penjara paling lama 2 tahun dan denda paling besar Rp.500.000.000,-

(pasal 15 UU No. 8 tahun 2010) (hasil observasi magang, Juni 2009).

Selain itu organisasi PPATK juga melakukan kerjasama dengan beberapa

lembaga atau instansi maupun dengan pemerintah. Kerjasama tersebut berupa

kerjasama domestik maupun kerjasama internasional. Kerjasama domestik

dilakukan dengan instansi, akademisi, dan penegak hukum yang terkait dengan

penanggulangan pencucian uang. Kerjasama internasional dapat dilakukan dengan

unit intelijen finansial dari negara lain. Kerjasama dilakukan berupa Mutual Legal

Assistance (MLA) dan kerjasama lainnya yang dilakukan antara pemerintah ke

pemerintah maupun instansi ke instansi. Semua kerjasama tersebut dilakukan

sebagai upaya untuk memerangi kejahatan pencucian uang dan pendanaan

terorisme.

“PPATK melakukan kerjasama nih, ini diluar komite TPPU, kita lakukan

kerjasama baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kerjasama itu bisa

via MoU, bisa juga kaya asas resiprositas begitu mas disebutnya

kerjasama timbal balik saling menguntungkan tanpa perlu MoU segala

macam. Karena ada negara misalnya yang harus MoU ada juga yang

tidak harus, instansi kita dalam negeri pun ada yang harus MoU ada yang

tidak harus MoU, seperti itu.” (wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 73: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

58

Universitas Indonesia

4.2. Peran dan Fungsi PPATK

PPATK merupakan sebuah financial intelligence unit (FIU) yang memiliki

fungsi utama melakukan analisa terhadap sistem perbankan di Indonesia. Fungsi

utamanya adalah menerima laporan, menganalisis dan meneruskan hasil analisis

ke penegak hukum.

“PPATK itu fungsinya administratif FIU pada dasarnya, core business-nya

itu. Dimana dia menerima laporan dari pihak pelapor, sekarang tidak

hanya PJK, kemudian PPATK analisis kemudian dan sekarang ditambah

periksa kemudian di deliver ke penegak hukum. Itu benar-benar basicnya,

core kita, terima kemudian analisis kemudian deliver ke penegak hukum, itu

yang disebut FIU administrative.” (wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Dengan adanya Undang-Undang No. 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan

Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang fungsi PPATK tidak hanya

sebatas menerima, menganalisis dan kemudian memberikan hasil analisa kepada

penegak hukum. Saat ini PPATK memiliki fungsi yang memungkinkan PPATK

meminta perkembangan penyidikan kasus dan juga apabila pihak penegak hukum

merasa kesulitan dan membutuhkan data tambahan, penegak hukum bisa meminta

PPATK untuk menghubungi pelapor dan melengkapi data. Fungsi ini disebut

fungsi proaktif dan reaktif.

“fungsi kita disebutnya analisis proaktif sama reaktif. Yang proaktif kita

yang bottom up, kita dari pihak pelapor kita analisis terus kita mengasih.

Atau tidak yang satu lagi top down, jadi penyidik sudah menemukan tindak

pidana report ke kita, eh minta data ke kita lalu kita minta lagi data ke

pihak pelapor. kita berdasarkan undang-udang baru kita dapat tambahan-

tambahan, sebagai contoh kita bisa mengawasi pihak pelapor tertentu,

misalnya PJK atau enggak PBJ kita bisa melakukan audit, padahal kalau

yang administratif rata-rata tidak begitu benar-benar cuma terima laporan,

analisis, deliver. Ini enggak, kita bisa bersentuhan langsung dengan pihak

pelapornya. Kemudian kita juga, ee apa namanya, dengan penegak hukum

bisa minta perkembangan informasi dan penegak hukum bisa informasi ke

PPATK. Jadi yang harusnya kita bergeraknya searah, PPATK dapat info

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 74: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

59

Universitas Indonesia

dari pihak pelapor kemudian kasih ke penegak hukum, ini penegak hukum

bisa balik minta ke PPATK, PPATK minta lagi ke pihak pelapor.”

(wawancara dengan AA, 5 April 2012)

PPATK memiliki tugas utama yaitu, mencegah dan memberantas tindak

pidana pencucian uang sesuai yang tertuang dalam pasal 39 UU No. 8 tahun 2010

tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Berdasarkan tugasnya tersebut PPATK memiliki beberapa fungsi sebagai berikut

(pasal 40) :

a. Pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang;

“sekarang ini yang a, pencegahan dan pemberantasan, ini termasuk

pendanaan terorisme kita masuk misalnya bisa kasih masuk koordinasi

pencegahann TPPU dengan instansi terkait, terus rekomendasi ke

pemerintah, bisa koordinasi bisa rekomendasi termasuk dengan komite

TPPU ini kaitanya.” (wawancara dengan AA, 5 April 2012)

b. pengelolaan data dan informasi yang diperoleh PPATK;

c. pengawasan terhadap pihak pelapor; dan

rata-rata FIU yang administratif ya cuma terima analisis aksi-terima

analisis aksi. Kalau ini kita melakukan pengawasan, bisa melakukan audit

kepatuhan audit khusus seperti itu. (wawancara dengan AA, 5 April 2012)

d. analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi transaksi keuangan

yang berindikasi tindak pidana pencucian uang dan/atau tindak pidana

lain sebagai mana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1)

“itu dari segi benar-benar core business PPATK, ya kan, yang benar-

benar FIU administrative murninya termasuk yang tambahan tadi dimana

penegak hukum bisa minta. Nah sekarang coba lihat mas pasal 40 berapa

itu, sekarang terkait, kita pasal 40, iya pasal 40. PPATK bukan cuma, tadi

pasal 40 dekatnya lebih ke 40 huruf d ya, yang benar-benar fungsi FIU

administrative atau tidak bagian b dan c, b dan c pun sebagian, karena kita

kelola data informasi yang didapat, kemudian kita ini pengawasan

sebenarnya kaya tambahan bukan administratif.” (wawancara dengan AA,

5 April 2012)

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 75: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

60

Universitas Indonesia

Dalam menjalankan fungsi-fungsi diatas, PPATK diberikan wewenang

yang dapat memudahkan dalam menjalankan fungsinya. Wewenang pertama

sebagai pencegah dan pemberantas tindak pidana pencucian uang (pasal 41 ayat

(1)), PPATK dapat :

a. Meminta dan mendapatkan data dan informasi dari instansi pemerintah

dan/atau lembaga swasta yang memiliki kewenangan mengelola data

dan informasi, termasuk dari instansi pemerintah dan/atau lembaga

swasta yang menerima laporan dari profesi tertentu;

b. menetapkan pedoman identifikasi transaksi keuangan mencurigakan;

c. mengkoordinasikan upaya pencegahan tindak pidana pencucian uang

dengan instansi terkait;

d. memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai upaya

pencegahan tindak pidana pencucian uang;

e. mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi dan forum

internasional yang berkaitan dengan pencegahan dan pemberantasan

tindak pidana pencucian uang;

f. menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan anti-pencucian

uang; dan

g. menyelenggarakan sosialisasi pencegahan dan pemberantasan tindak

pidana pencucian uang.

Adapun dalam menjalankan fungsinya sebagai pengelolaan data dan

informasi, PPATK memiliki wewenang untuk menyelenggarakan sistem

informasi (pasal 42). Menyelenggarakan sistem informasi disini maksudnya

adalah PPATK harus :

a. Membangun, mengembangkan, dan memelihara sistem aplikasi;

b. membangun, mengembangkan, dan memelihara infrastruktur jaringan

komputer dan basis data;

c. mengumpulkan, mengevaluasi data dan informasi yang diterima oleh

PPATK secara manual dan elektronik;

d. menyimpan, memelihara data dan informasi ke dalam basis data;

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 76: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

61

Universitas Indonesia

e. menyajikan informasi untuk kebutuhan analisis;

f. memfasilitasi pertukaran informasi dengan instansi terkait baik dalam

negeri maupun luar negeri; dan

g. melakukan sosialisasi penggunaan sistem aplikasi kepada pihak

pelapor.

Sedangkan dalam menjalani fungsinya sebagai pengawas kepatuhan pihak

pelapor, PPATK dibekali pasal 43 yang menjabarkan wewenang PPATK untuk :

a. Menetapkan ketentuan dan pedoman tata cara pelaporan bagi pihak

pelapor;

b. menetapkan kategori pengguna jasa yang berpotensi melakukan tindak

pidana pencucian uang;

c. melakukan audit kepatuhan atau audit khusus;

d. menyampaikan informasi dari hasil audit kepada lembaga yang

berwenang melakukan pengawasan terhadap pihak pelapor;

e. memberikan peringatan kepada pihak pelapor yang melanggar

kewajiban pelaporan;

f. merekomendasikan kepada lembaga yang berwenang mencabut izin

usaha pihak pelapor; dan

g. menetapkan ketentuan pelaksanaan prinsip mengenali pengguna jasa

bagi pihak pelapor yang tidak memiliki lembaga pengawas dan

Pengatur.

PPATK dalam menjalani fungsinya yang terakhir, yaitu analisis atau

pemeriksaan laporan dan informasi, berdasarkan pasal 44, PPATK dapat:

a. Meminta dan menerima laporan dan informasi dari pihak pelapor;

b. meminta informasi kepada instansi atau pihak terkait;

c. meminta informasi kepada pihak pelapor berdasarkan pengembangan

hasil analisis PPATK;

d. meminta informasi kepada pihak pelapor berdasarkan permintaan dari

instansi penegak hukum atau mitra kerja di luar negeri;

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 77: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

62

Universitas Indonesia

e. meneruskan informasi dan/atau hasil analisis kepada instansi peminta,

baik di dalam maupun di luar negeri;

f. menerima laporan dan/atau informasi dari masyarakat mengenai adanya

dugaan tindak pidana pencucian uang;

g. meminta keterangan kepada pihak pelapor dan pihak lain yang terkait

dengan dugaan tindak pidana pencucian uang;

h. merekomendasikan kepada instansi penegak hukum mengenai

pentingnya melakukan intersepsi atau penyadapan atas informasi

elektronik dan/atau dokumen elektronik sesuai dengan ketentuan

perUndang-Undangan;

i. meminta penyedia jasa keuangan untuk menghentikan sementara

seluruh atau sebagian transaksi yang diketahui atau dicurigai

merupakan hasil tindak pidana;

j. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang

dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian

Uang;

k. mengadakan kegiatan administratif lain dalam lingkup tugas dan

tanggung jawab sesuai dengan ketentuan undang-undang ini; dan

l. meneruskan hasil analisis atau pemeriksaan kepada penyidik.

PPATK cara analisis itu berdasarkan laporan dari pihak pelapor

kemudian dia disebutkan tambahan added value. Ada tambahan nilai

terhadap hasil analisis itu dan sekarang ada lakukan pemeriksaan juga,

itu dilakukan dengan cara minta data. Misalnya minta data ke instansi

lain, misalnya minta data ke BIN atau red notice Polri begitu. Sudah

begitu kalau diluar negeri juga, kalau misalnya pelakunya di Singapura

atau dimana dia minta datanya ke FIU, jangan Singapura deh karena di

Singapura tidak ada teroris ya haha. Malaysia atau tidak di daerah sana

ya, ke FIU-nya Malaysia, seperti itu bisa. Jadi kerjasama dalam negeri

dan luar negeri, disini sudah ada catatan lengkapnya dari mana saja

informasi. Termasuk juga CBCC, pembawaan uang tunai lintas batas itu,

berarti ke Bea Cukai informasinya. (wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 78: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

63

Universitas Indonesia

Sebagai lembaga independen PPATK juga memiliki kekuatan hukum dalam

menjalankan tugasnya. Menurut pasal 37 ayat 3 dan 4, PPATK tidak boleh

dicampurtangani oleh pihak manapun dalam menjalankan tugas dan

wewenangnya serta kepala dan wakil kepala PPATK wajib menolak segala

campur tangan. Selain itu dalam melaksanakan kewenangannya sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan

Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, terhadap PPATK tidak berlaku

ketentuan peraturan perundang-undangan dan kode etik yang mengatur

kerahasiaan.

Dengan undang-undang itu pula PPATK diperkuat wewenangnya.

Wewenang PPATK tersebut mewajibkan setiap PJK melaporkan semua transaksi

yang mencurigakan serta menerapkan prinsip Know Your Costumer (KYC) pada

lembaga yang terkait. PJK sendiri harus melakukan analisa terlebih dahulu kepada

nasabahnya sebelum akhirnya melaporkan transaksi yang mereka curigai ke

PPATK.

“Jadi PJK melakukan analisis sendiri, apa ya disebutnya, seperti

mengecek nasabahnya itu. Seperti Know Your Costumer, terkait profile

terkait pola transaksi segala macam kaya begitu-begitu. Atau tidak

dibagian terkait patut diduganya terkait tindak pidana, misalnya PJKnya

dapat informasi dari koran atau media, oh ini atas nama ini alias, alias,

alias. Dia akan sering mengecek, oh ini nasabahnya, atau tidak dia dari

list yang dibuat oleh pemerintah atau yang dibuat oleh PBB misalnya ada

link-link yang dibuat terkait terorisme. Dengan itu checklist-checklist-nya,

jadi hampir sepenuhnya PJK yang punya disebutnya red flag apa sih yang

disebutnya, punya alert system. Oh ini orang ini nih, kalau sistemnya

sudah semakin baik jadi caranya seperti itu, sudah laporkan ke PPATK”

(wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Hal-hal tersebut juga berlaku untuk pendanaan terorisme, mengingat pendanaan

terorisme dan pencucian uang hampir sama karena mempergunakan sistem

keuangan untuk menyamarkan asal usul uang.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 79: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

64

Universitas Indonesia

“kita amat sangat banyak membantu justru dari level yang kedua yang

balik arah, dimana penegak hukum minta ke PPATK dan disebutnya

bukan, kitakan disebutnya hasil analisis yang PPATK ke penegak hukum,

ini disebutnya hasil informasi atau inquiry IHA, Informasi Hasil Analisis

disebutnya begitu dikenalnya. Nah itu, dilakukan penyidik biasanya sudah

punyakan tahu jaringan-jaringan si pelaku narkotiknya, mereka intelnya

lebih jago punya jaringan segala macam, di infolah ke kita dan kita minta

data ke bank itu yang banyak kita bantu justru. Dari situ, karena penyidik

sudah tahu duluan dengan segala kewenangan yang ada di penyidik,

mereka lebih bisa” (wawancara dengan AA, 5 April 2012)

PPATK merupakan sebuah FIU yang peran dan fungsinya berbeda dengan

penyidik. PPATK tidak harus membuktikan bahwa laporan transaksi keuangan

yang mencurigakan tersebut terbukti terjadi pelanggaran atau tindak pidana.

PPATK hanya meneruskan ke penyidik, dalam hal ini aparat penegak hukum, agar

hasil analisis yang dibuat oleh PPATK dibuktikan dengan mendapatkan pelaku

serta barang bukti untuk dibawa ke pengadilan.

“tidak harus informasi yang disampaikan PPATK ke penyidik ke

pengadilan. Jadi misal HA PPATK itu ada 10, belum tentu semuanya ke

pengadilan, karena PPATK itu bukan penyidik yang harus membuktikan.

Tapi PPATK itu menduga ada tindak pidana, jadi nanti penyidik akan

mengolah lagi. Misalnya penyidik nanti “aduh ini tidak ketemu

orangnya”, bisa saja seperti itu, berarti tidak bisa kepenyidikan karena

orangnya tidak ketemu. Seperti itu, meskipun ada dugaan tindak pidana.

Atau bisa KTP-nya palsu, kita sudah analisis tapi KTP palsu jadi tidak

ketemu orangnya jadi tidak bisa. Jadi belum tentu ke pengadilan, tapi kita

punya report.” (wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Sehingga secara umum peran dan fungsi PPATK ada menerima laporan,

menganalisis lalu meneruskan ke penegak hukum untuk di lakukan penyidikan.

Selain itu PPATK juga menerima permintaan khususnya dari penegak hukum

untuk menganalisa suatu transaksi kejahatan yang diperlukan untuk proses

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 80: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

65

Universitas Indonesia

penyidikan. PPATK juga mempunyai sebuah database transaksi-transaksi

keuangan yang mencurigakan yang dapat dipergunakan untuk analisa dikemudian

hari. Sehingga database tersebut selalu terbaharui dan dapat dipergunakan

sewaktu-waktu untuk menunjang analisis transaksi mencurigakan.

4.3. Komite TPPU dan Strategi Nasional

Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana

Pencucian Uang atau yang dikenal sebagai Komite TPPU adalah sebuah komite

yang dibentuk dan diatur serta bertanggung jawab kepada presiden dengan

Peraturan Presiden No. 6 Tahun 2012. Perpres tersebut keluar didasarkan pada

untuk pelaksanaan ketentuan pasal 92 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun

2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang,

perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Komite Koordinasi Nasional

Pencegahan dan Pemberantasan Tindak pidana Pencucian Uang. Komite ini

terbentuk untuk meningkatkan koordinasi antar-lembaga terkait dalam

pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang, sebagaimana yang

ditulis di pasal 92 ayat (1) UU No. 8 Tahun 2010.

“komite TPPU yang fungsinya itu terkait dengan kebijakan pencegahan dan

pemberantasan TPPU tapi dia juga punya program-program kerja tertentu bukan

hanya terkait dengan pencucian uang tapi juga dengan pendanaan terorisme.”

(wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Dalam menjalankan tugasnya tersebut, Komite TPPU memiliki fungsi

antara lain (pasal 4 Perpres 6/2012) :

1. merumuskan arah, kebijakan, dan strategi pencegahan dan

pemberantasan tindak pidana pencucian uang;

2. mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan sesuai arah,

kebijakan, dan strategi pencegahan dan pemberantasan tindak pidana

pencucian uang;

3. mengkoordinasikan langkah-langkah yang diperlukan dalam

penanganan hal lain yang berkaitan dengan pencegahan dan

pemberantasan tindak pidana pencucian uang termasuk pendanaan

terorisme; dan

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 81: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

66

Universitas Indonesia

4. memantau dan mengevaluasi atas penanganan serta pelaksanaan

program dan kegiatan sesuai arah, kebijakan dan strategi pencegahan

dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang.

“PPATK berkait disitu karena PPATK menjadi sekretaris. Itu level

ministerial, kemudian level Dirjen atau level eselon 1, kepala PPATK

menjadi ketua. Jadi misalnya begini, untuk ministerial pertemuan setahun

sekali kalau untuk yang level ini kalau tidak salah 6 bulan sekali atau 3

bulan sekali nanti dicek kembali ya. Kaya begitu, ini benar-benar program

kerjanya lebih teknis sifatnya, yang kebijakannya level ministerial.”

(wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Komite ini sekurang-kurangnya melakukan pertemuan satu kali setiap tahun

untuk membahas pogram kerjanya. Kedudukan PPATK di dalam Komite TPPU

merupakan sebagai Sekretaris merangkap Anggota. Adapun susunan anggota

Komite TPPU adalah sebagai berikut (pasal 5 Perpres 6/2012) :

Tabel 4.1

Susunan Keanggotaan Komite TPPU

Sumber : Peraturan Presiden No. 6 Tahun 2012

Ketua : Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan

Wakil Ketua : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Sekretaris merangkap

Anggota

: Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan

Anggota : 1. Gubernur Bank Indonesia

2. Menteri Keuangan

3. Menteri Luar Negeri

4. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

5. Menteri Dalam Negeri

6. Jaksa Agung

7. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia

8. Kepala Badan Intelijen Negara

9. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme

10. Kepala Badan Narkotika Nasional

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 82: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

67

Universitas Indonesia

Komite nasional ini bukan sebuah lembaga baru tetapi sebuah wadah untuk

bekerja sama dalam menanggulangi permasalahan yang berkaitan dengan

pencucian uang maupun pendanaan terorisme. Kerja sama tersebut dilakukan

dengan berbagai pihak mulai dari tingkat dirjen hingga satuan tugas yang lainnya.

“Kaya lingkup kerjasama, tapi kerjasamanya banyak instansi, lebih dari

10 instansi. Kaya misalnya begini, sekarang core kita dengan penyedia

jasa keuangan atau tidak dengan pihak pelapor dimana kita berhubungan

dengan BI, Bappepam regulatornya. Atau Kementrian Keuangan untuk

asuransi atau LK, Lembaga Keuangan. Kemudian untuk balai lelang

segala macam karena mereka punya regulator di Kementrian Keuangan.

Kemudian kita berhubungan dengan penegak hukum paling polisi, maksud

saya 6 penyidik, jaksa kemudian hakim kaya begitu. Nah ini di komite

kordinasi lingkupnya lebih luas, contoh single identity kita berhubungan

dengan siapa? Kementrian Dalam Negeri. Kemudian terkait perampasan

aset, ada RUU Perampasan Aset, dengan kejaksaan dengan kepolisian

dengan BIN misalnya kaya begitu. Atau pendanaan terorisme contoh

dengan BIN dengan Densus 88. Jadi lingkupnya lebih luas, Kementrian

Dalam Negeri, Kementrian Hukum dan HAM, BI, regulator masuk,

penegak hukum masuk, kecuali hakim ya tidak masuk. Tapi instansi lain

yang kayanya tidak terlalu berkaitan dengan PPATK tapi banyak mereka

tupoksinya yang berkaitan dengan strategi nasional. Nah itu ada

penjelasannya tentang strategi nasional, kaya apa latar belakangnya,

kemudian strateginya apa saja, apa saja yang perlu dilakukan program

kerjanya termasuk siapa instansi yang terlibat, core instansinya siapa itu

ada di strategi nasional.” (wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Sedangkan dalam tataran Tim Pelaksana PPATK berada pada posisi sebagai

Ketua, Tim Pelaksana ini dibentuk untuk membantu Komite TPPU menjalankan

tugas dan fungsinya. PPATK diwakili oleh Deputi V Keamanan Nasional pada

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, tim ini juga

memiliki 18 anggota. Susunan keanggotaan dari Tim Pelaksana antara lain

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 83: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

68

Universitas Indonesia

sebagai berikut (pasal 8 Perpres 6 No. 2012 tentang Komite Koordinasi Nasional

Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang) :

Tabel 4.2

Susunan Tim Pelaksana Komite TPPU

Ketua : Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

Wakil Ketua : Deputi V Keamanan Nasional pada Kementerian

Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

Anggota : 1. Deputi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional;

2. Deputi Gubernur Bank Indonesia

3. Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang Sistem

Pembayaran

4. Direktur Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan

5. Direktur Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan

6. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan, Kementerian Keuangan

7. Direktur Jenderal Multilateral, Kementerian Luar

Negeri

8. Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional,

Kementerian Luar Negeri

9. Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum,

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

10. Direktur Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia

11. Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik,

Kementerian Dalam Negeri

12. Direktur Jenderal Administrasi Kependudukan dan

Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri

13. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum

14. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus

15. Kepala Badan Reserse Kriminal, Kepolisian Negara

Republik Indonesia

16. Deputi Kepala Badan Intelijen Negara Bidang Kontra

Intelijen

17. Deputi Penindakan dan Pembinaan kemampuan Badan

Nasional Penanggulangan Terorisme

18. Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Sumber : Peraturan Presiden No. 6 Tahun 2012

Komite TPPU mempunyai Strategi Nasional yang harus dilaksanakan setiap

anggota Komite TPPU yang dimana pelaksanaannya dibantu oleh Tim Pelaksana.

Strategi nasional ini berlaku selama kurang lebih 4 tahun dan sekarang yang

sedang berjalan adalah periode 2012-2016 menggantikan Strategi Nasional

periode 2007-2011. Strategi Nasional 2012- 2016 memiliki 12 (dua belas)

strategi, yaitu:

1. penerapan dan pengawasan penggunaan Nomor Induk Kependudukan

(NIK).

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 84: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

69

Universitas Indonesia

2. implementasi Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak

Pidana Pencucian Uang (UU PP TPPU) dengan percepatan

penyelesaian peraturan pelaksananya.

3. pengelolaan database secara elektronis dan ketersambungan

(connectivity) database yang dimiliki oleh beberapa instansi terkait.

4. peningkatan pengawasan kepatuhan Penyedia Jasa Keuangan (PJK).

5. percepatan penyusunan peraturan pelaksana dan persiapan

implementasi kewajiban pelaporan bagi PJK.

6. pengefektifan penerapan penyitaan aset (asset forfeiture) dan

pengembalian aset (asset recovery).

7. pengungkapan kasus-kasus terkait dengan TPPU dan kejahatan

terorganisir.

8. peningkatan peran serta masyarakat melalui kampanye publik.

9. peningkatan kerjasama internasional.

10. percepatan penyelesaian RUU Pendanaan Terorisme dan penyusunan

peraturan pelaksanaannya.

11. penanganan sektor remitansi secara komprehensif (implementasi UU

Transfer Dana).

12. penanganan sektor non profit organization secara komprehensif.

“ada strategi nasionalnya, program kerjanya termasuk single identity

number, itu banyak juga kaitan sama terorisme. teroris itu banyak yang

mempergunakan nama alias-alias, KTP-nya bisa lebih dari sepuluh itu

kenapa kebutuhan kita single identity number. Kemudian ini pendanaan

terorisme, RUU, masuk juga kedalam strategi nasional itu. Kemudian

pengawas NPO sektor, Non-Profit Organization, karena banyak

dipergunakan.” (wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Strategi-strategi tersebut dalam pelaksanaan teknisnya akan dilakukan oleh

Tim Pelaksana dengan melakukan kerjasama antar lembaga-lembaga yang

tergabung di dalam Tim Pelaksana Komite TPPU. Strategi-strategi tersebut dibuat

untuk menguatkan rezim anti pencucian uang dan pendanaan terorisme yang

sedang berjalan di Indonesia.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 85: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

70

Universitas Indonesia

4.4. RUU Pendanaan Terorisme

Terorisme merupakan kejahatan internasional yang menimbulkan bahaya

terhadap keamanan dan perdamaian dunia serta merupakan pelanggaran berat

terhadap hak asasi manusia terutama hak untuk hidup. Di Indonesia terorisme

sudah ada sejak tahun 90an. Upaya untuk memberantas tindak pidana terorisme

telah dilakukan pemerintah, usaha itu hanya berfokus pada upaya menangkap

pelaku (follow the suspect), unsur pendanaan yang merupakan faktor utama dalam

setiap aksi terorisme belum tersentuh.

Upaya pemberantasan tersebut merupakan cara konvensional yakni hanya

dengan menghukum para pelaku tapi hal itu masih kurang maksimal. Upaya lain

yang perlu dilakukan untuk mencegah dan memberantas terorisme adalah dengan

menggunakan sistem dan mekanisme follow the money yang melibatkan penyedia

jasa keuangan, aparat penegak hukum, dan kerja sama internasional untuk

mendeteksi adanya suatu aliran dana yang digunakan atau diduga digunakan

untuk pendanaan kegiatan terorisme, karena suatu kegiatan terorisme tidak

mungkin dapat dilakukan tanpa adanya pelaku teror yang berperan sebagai

penyandang dana untuk kegiatan terorisme tersebut.

Ada beberapa ketentuan yang berkaitan dengan pencegahan dan

pemberantasan tindak pidana terorisme, diantaranya:

1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi Undang-Undang.

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan

Pemberantasan Tindak Tindak Pidana Pencucian Uang.

Upaya memasukan tindak pidana terorisme sebagai salah satu tindak pidana

asal (predicate crime) dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang

Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang ternyata masih

belum dapat diimplementasikan secara efektif dalam pencegahan dan

pemberantasan tindak pidana pendanaan terorisme. Bahkan Undang-Undang

Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 86: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

71

Universitas Indonesia

Terorisme menjadi Undang-Undang yang telah mengkriminalisasi pendanaan

terorisme sebagai tindak pidana ternyata masih banyak kelemahannya sehingga

pengaturannya belum menjamin kepastian hukum dan ketertiban hukum dalam

masyarakat.

“di dalam undang-undang pencucian uang kita menganggap ee

pendanaan terorisme itu menjadi salah satu tindak pidana asal, untuk

pencucian uang yang bisa disidik juga seperti itu.” (wawancara dengan L,

5 April 2012)

Sehingga indonesia berusaha memperbaiki perundangan mengenai

pendanaan terorisme dengan meratifikasi International Convention for the

Suppression of the Financing of Terrorism (Konvensi Internasional

Pemberantasan Pendanaan Terorisme) pada tahun 1999 menjadi Undang-Undang

No. 6 Tahun 2006’ tentang Pengesahan International Convention For The

Supression Of The Financing Of Terrorism.

“Indonesia sudah meratifikasi undang-undang 6 tahun 2006 tentang

pendanaan terorisme. Jadi ada konvensi PBB yang sudah diratifikasi oleh

Indonesia.” (wawancara dengan L, 5 April 2012)

Selain itu juga untuk menjalankan 9 (sembilan) special recommendation

yang dikeluarkan oleh The Financial Action Task Force (FATF). Kesembilan

Rekomendasi tersebut merupakan standar internasional yang bertujuan untuk

menghalangi akses bagi para teroris dan pendukungnya untuk masuk ke dalam

sistem keuangan. Maka Indonesia membuat Rancangan Undang-Undang (RUU)

yang mengatur mengenai Tindak Pidana Pendanaan Terorisme. Walapun dalam

perkembangannya rekomendasi yang dikeluarkan FATF telah mengalami

perubahan tidak lagi 40+9 rekomendasi melainkan hanya 40 rekomendasi yang

mencakup semua aspek.

“Dan didalam RUU ini kita sudah berusaha untuk, sebelumnya belum ada

FATF yang baru itu, rekomendasi yang baru. Sebelumnya belum ada pada

saat penyusunan ini masih menggunakan yang lama, yang 40+9 itu. Nah

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 87: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

72

Universitas Indonesia

didalam RUU ini kita berusaha untuk mencapture semua yang diminta

oleh ee 9 rekomendasi itu.” (wawancara dengan L, 5 April 2012)

Dalam RUU ini mengatur secara komprehensif mengenai kriminalisasi

tindak pidana pendanaan terorisme dan tindak pidana lain yang berkaitan dengan

tindak pidana pendanaan terorisme, penerapan prinsip mengenali pengguna jasa,

pelaporan dan pengawasan kepatuhan, pengawasan kegiatan pengiriman uang

melalui sistem transfer atau pengiriman uang lainnya, dan juga semua pihak yang

melaksanakan pengiriman uang haruslah terdaftar di Bank Indonesia.

“di pasal berapa ya saya juga agak-agak lupa. Pasal 20an yah. Itu wajib,

pertama mereka itu wajib terdaftar, mewajibkan mereka untuk terregister

semuanya. …. Ee pengawasan terhadap pengiriman uang melalui sistem

transfer atau melalui pengiriman uang melalui sistem lainnya. Itu mereka

mempunyai kewajiban untuk terdaftar, terregister, terregisternya di BI

ya.” (wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Pengawasan kegiatan pengumpulan dan penerimaan sumbangan,

pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain ke dalam atau ke luar

daerah pabean Indonesia,

“iya atau pembawaan uang tunai lintas negara itu, cross border. Biasanya

itu yang mereka pergunakan, mereka jarang menggunakan bank-bank

konvensional seperti sekarang, mereka jarang mempergunakannya. Nah

didalam RUU kita sudah mengcapture kesana.” (wawancara dengan L, 5

April 2012)

Mekanisme penundaan transaksi dan pemblokiran, penyidikan,

penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan, serta kerjasama baik nasional

maupun internasional dalam rangka pencegahan dan pemberantasan tindak pidana

pendanaan terorisme.

“disini juga kita ada sistem serta merta ee apa namanya fra? Serta merta,

jadi begini, ee polisi itu mengeluarkan daftar teroris atau orang terduga

teroris dan dia mengajukan kepada pengadilan negeri. Untuk menetapkan

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 88: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

73

Universitas Indonesia

mereka-mereka itu sebagai teroris atau daftar organisasi teroris, untuk

ditetapkan dengan pengadilan. Kemudian mekanismenya ya, dari

pengadilan mengeluarkan penetapan, setelah dikeluarkan penetapan si

kepolisian ini akan mengirimkan kepada seluruh LPP, Lembaga

Pengawas Pengatur. Untuk diumumkan juga kepada PJK, Penyedia Jasa

Keuangan. Pada saat PJK menerima nama itu, misalnya namanya si

Abdul Kadir, si Abdul Kadir ini ternyata sudah masuk dalam daftar teroris

atau mungkin dia punya organisasi yang masuk dalam organisasi teroris.

Itu begitu bank menerima, tanpa bank berpikir panjang dia harus

langsung memblokir, pemblokiran serta merta. Jadi tidak harus lagi, aduh

ini benar tidak ya, tidak! Begitu ada list dari LPP yang awalnya

disampaikan oleh polisi, mereka punya kewenangan untuk itu. disitu kita

upaya untuk uang itu berhenti tidak bergerak, seperti itu”. (wawancara

dengan L, 5 April 2012)

Pada dasarnya RUU ini dimaksudkan untuk membentuk suatu aturan hukum

yang komprehensif tentang Tindak Pidana Pendanaan Terorisme sebagai salah

satu cara untuk mewujudkan tujuan nasional, terciptanya penegakan hukum dan

ketertiban yang konsisten dan berkesinambungan.

“Apabila RUU ini disahkan ya, itu semua harus terregister. Semua setiap

yang melakukan pengiriman uang harus tahu siapa yang melakukan

pengiriman uang, kemudian identitas yang akan dikirimkan uang, asal

usul uangnya darimana. Itu semua seperti bank konvensional, jadi ada

penerapan KYC sederhana didalamnya. Kalau yang sekarang tidak,

sistemnya hanya kepercayaan seperti itu dan itu banyak sekali

dipergunakan oleh pelaku-pelaku pendanaan terorisme.” (wawancara

dengan L, 5 April 2012)

Sehingga dengan disahkannya RUU tersebut peran dan fungsi PPATK

dalam menanggulangi pendanaan terorisme akan semakin kuat. RUU ini juga

mengatur mengenai pemblokiran, hal itu akan mempersempit ruang gerak bagi

para teroris untuk memperoleh uang untuk mendanai kegiatannya. Disamping itu

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 89: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

74

Universitas Indonesia

dengan adanya RUU ini maka pengadilan dapat mengeluarkan nama-nama baik

itu perorangan maupun organisasi yang berkaitan dengan terorisme. Dengan

demikian siapa saja yang termasuk di dalam daftar itu otomatis akan terblokir

dana yang berada di sistem keuangan. Hal-hal tersebut pasti akan mempersempit

ruang gerak bagi para pelaku kejahatan terorisme.

4.5. Kendala yang dihadapi

Dalam menanggulangi pendanaan terorisme PPATK mengalami beberapa

kendala yang cukup berarti. Kendala yang pertama adalah sulitnya PPATK untuk

mendeteksi aliran dana yang dipergunakan untuk mendanai terorisme. Hal

tersebut dikarenakan dana yang ada atau dipergunakan untuk mendanai terorisme

tergolong kecil-kecil tidak seperti pencucian uang yang dananya bisa ratusan juta

maupun milyaran. Sehingga PPATK sulit untuk membedakan aliran dana yang

berlatar belakang untuk mendanai terorisme dengan transaksi yang bersih.

“karena uangnya kecil-kecil dan menggunakan transaksi tunai membuat

kita agak susah mendeteksi. Bagaimana pihak pelapor mungkin masih

sulit untuk mencurigai iya atau tidaknya terkait pendanaan terorisme

karena itu sesuai profile nasabah segala macam, agak bingung

menentukan red flag kaya seperti itu, itu ada beberapa kendala terkait.”

(wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Kesulitan tersebut memang menjadi kendala utama PPATK dalam

menanggulangi pendanaan terorisme. Bahkan biasanya PPATK baru mengetahui

aliran dana yang terkait dengan pendanaan terorisme setelah terjadinya serangan

teroris seperti bom bali. Hal itu juga menyulitkan PJK dalam menetukan

nasabahnya yang terkait dengan pendanaan terorisme. Biasanya awal mula

PPATK menemukan adanya aliran dana pendanaan terorisme berdasarkan laporan

dari pihak penegak hukum yang mengetahui jaringan teroris yang akan beraksi.

Oleh karena itu sulit sekali untuk mencegah aliran dana pendanaan terorisme.

“untuk saat ini memang agak sulit ya untuk pencegahan pendanaan

terorisme itu agak sulit. Karena biasanya kita PPATK itu tahu ada

transaksi-transaksi mencurigakan terkait pendanaan terorisme itu

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 90: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

75

Universitas Indonesia

misalnya pada saat bali bombing itu. Jadi pada saat setelah terjadinya

teroris atau setelah mencuat ke permukaan, baru PPATK melacak

biasanya seperti itu. Permintaan dari penegak hukum, Karena memang

kemampuan dari PJK untuk menganalisis yang mencurigakan terkait

teroris atau organisasi teroris atau tidak itu masih rendah. Masih sulit

sekali, jadi kita biasanya yang seperti yang dibilang itu pancingannya

justru dari penegak hukum. Ketika mereka melihat ada jaringan teroris

mereka baru info ke kita, barulah kita lihat transaksi keuangan terkait

jaringan ini dia kemana saja uangnya. Jadi biasanya sudah terjadi atau

pun sedang mencuat baru PPATK, untuk pencegahannya masih cukup

sulit.” (wawancara dengan L, 5 April 2012)

Kendala lainnya yang dialami PPATK adalah tidak adanya nomor identitas

yang satu bagi setiap warga negara, biasanya pelaku memasukkan dan mengambil

dana pada hari yang sama, pelaku mempergunakan rekening pihak ketiga, prinsip

KYC tentang pendanaan terorisme yang masih lemah, sedikitnya sumber daya

untuk pengembangan pemberantasan pendanaan terorisme, dan belum adanya

kerjasama antar negara. Selain melalui jalur perbankan pendanaan terorisme juga

kerap melalui pembawaan uang tunai lintas negara atau cross border cash carrier

(CBCC). Hal itu juga menyulitkan bea cukai untuk mendeteksi apakah terkait

pendanaan terorisme atau tidak.

“CBCC pun rata-rata Bea Cukai tidak bisa mendeteksi karena uangnya

kecil-kecil, kalau dia cuma bawa, maksimal 100 juta tapi kalau dia bawa

50 juta. Jadi memang sedikit kesulitan juga, kecuali Bea Cukainya,

mereka punya pertemanan dengan Bea Cukai seluruh dunia atau tidak

berhubungan dengan Polri berhubungan dengan BIN disebutnya ada

informasi intelijen. Jadi DJBC pun dapat informasi dari mereka itu, “oh

ini targetnya orang ini” baru mereka beraksi. Seperti itu, jadi pada

dasarnya mereka juga, seperti PJK juga, sedikit kesulitan kalau dia harus

sendiri bahwa ini terkait terorisme. Mereka harus punya list ini, punya list

penumpang punya informasi dari ini, baru dia punya target.” (wawancara

dengan AA, 5 April 2012)

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 91: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

76

Universitas Indonesia

Belum lagi dari kegiatan-kegiatan yang melibatkan Non-Profit Organization

(NPO). Sulit sekali mendeteksi NPO yang ada di Indonesia terkait dengan

jaringan terorisme atau tidak. Biasanya jaringan terorisme mempergunakan NPO

untuk menghimpun dana dalam rangka untuk melakukan kegiatannya. Di

Indonesia perizinan untuk mendirikan NPO bisa dari kementerian apa saja

sehingga menyulitkan untuk dilakukannya pengawasan dan audit terhadap NPO

yang ada di Indonesia.

“kalau di kita itu banyak perizinan NPO. Kira-kira ada di 10 instansi, ada

di Departemen Agama, ada Departemen Sosial, ada Departemen

KumHAM, Departemen Luar Negeri ada juga Departemen Dalam Negeri.

Itu banyak sekali, sehingga sebenarnya administrasi negara kita masih

berantakan sekali. Kalau di Amerika itu sudah terpusat dan si instansi,

instansi apa ya aku lupa, si instansi itu berwenang untuk memeriksa

laporan keuangan dari masing-masing NPO. Jadi disitu dia akan terlihat,

ini sebenarnya dana yang diambil dari charity dari masyarakat-

masayarakat itu sebenarnya memang benar-benar digunakan untuk

kemanusiaan atau untuk kegiatan lain seperti untuk mendanai terorisme.

Itu lebih tersistematis, kalau di Indonesia itu masih berantakan sekali.

Sehingga untuk tahu, ya aku memberikan zakat ke salah satu NPO seperti

itu aku tidak tahu uangnya dikemanakan, kita hanya modal percaya saja.

Dan tidak ada yang mengawasi mereka, yang mengawasi banyak sekali

sehingga membingungkan, siapa yang harus mereport ke PPATK itu

membingungkan seperti itu.” (wawancara dengan L, 5 April 2012)

Sangat sulit memang untuk mendeteksi pendanaan terorisme, tidak seperti

pencucian uang yang cukup jelas terlihat indikasi-indikasinya. Pendanaan

terorisme memang harus personal dalam mengindikasi terkait dengan pendanaan

terorisme atau tidak. Sulit jika hanya melihat dari aliran dana ataupun jumlah dana

yang ada. Sehingga memang sangat diperlukan hal-hal pendukung dalam

mendeteksi pelaku dari pendanaan terorisme. RUU Pendanaan Terorisme ini

memang sangat diperlukan untuk mendeteksi pendanaan terorisme secara dini.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 92: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

77

Universitas Indonesia

“memang terorisme itu, ee terlihat itu memang dari orangnya, kalau

dilihat dari dananya itu akan susah. Beda dengan pencucian uang, kalau

pencucian uang itu dilihat dari dananya itu mudah sekali ya. Dilihat dari

dananya, pokonya diluar profile pasti ini dicurigai. Tapi kalau teroris

tidak, akan sulit jika melihat dari dananya itu karena kecil-kecil. Tapi kita

melihat dari orangnya, oh ini sudah diduga sudah ada penetapan dari,

kalau RUU ini jadi, pengadilan. Sudah tanpa ba bi bu langsung blokir-

blokir-blokir, yang akan dilakukan oleh PJK nantinya kedepan.”

(wawancara dengan L, 5 April 2012)

Sudah pasti dengan disahkannya RUU ini peran dan fungsi PPATK akan

menjadi lebih kuat. Akan tetapi kendala-kendala diatas tidak hanya dari PPATK,

PJK juga memiliki kendala dalam memahami pendanaan terorisme.

“Yang pasti dengan ada ini, memperkuat, undang-undang ini akan

memperkuat pelaksanaan tugas dan fungsi PPATK. Tapi kendala pun

bukan hanya dari PPATK saja, tapi dari pihak PJKnya juga begitu.”

(wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Belum lagi didalam RUU tersebut banyak hal-hal yang dapat PPATK dan

pihak-pihak terkait lakukan untuk menanggulangi pendanaan terorisme. sebagai

contoh adalah semakin jelasnya KYC yang khusus tentang pelaku pendanaan

terorisme serta adanya daftar pelaku teroris yang dikeluarkan. Hal tersebut

memudahkan PJK dalam melihat atau memblokir rekening orang yang terdaftar

dalam daftar teroris tersebut.

“apalagi nanti kalau RUU ini jadi lebih itu pasti lebih optimal lagi

PPATK kerjanya. Seperti itu, karena memang sekarang seperti yang saya

bilang tadi, kalau PJK menilai transaksi orang itu mencurigakan atau

tidak yang bukan terkait teroris itu sudah cerdas, sudah pintar mereka.

Mereka indikasinya banyak sekali, KYC-nya sudah lengkap, tapi untuk

yang teroris mereka masih. Karena memang uangnya kecil teroris, karena

membuat bom itu tidak mahal loh, hanya jutaan itu sudah bisa membuat

bom. Berbeda dengan kasus-kasus pencucian uang, dimana kita red flag-

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 93: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

78

Universitas Indonesia

nya sudah jelas, kok dia PNS kenapa gajinya besar atau tidak oh ini tiba-

tiba gajinya besar seperti itu. Itu terlihat ya, kalau ini tidak, karena rata-

rata profilenya uangnya memang kecil-kecil. Sistemnya pass by, jadi

misalnya uang masuk lalu tarik-tarik kecil-kecil, sama apa bedanya

dengan saya. Uang masuk, saya PNS kecil uangnya dikit, masuk-masuk-

masuk tapi apa iya saya teroris. Tapi ketika tiba masuk uang 300 juta baru

red flag atau warrant, tapi ternyata pelaku teroris tidak begitu, mereka itu

uangnya kecil-kecil sekali jadi memang agak sulit untuk ditangani, beda

dengan pencucian uang yang murni.” (wawancara dengan L, 5 April

2012)

RUU tersebut sangatlah komperehensif, walaupun didalam UU No. 8 Tahun

2010 sudah cukup tetapi tuntutan dunia internasional mengharuskan adanya

undang-undang khusus. Selain itu RUU ini sangatlah mendetail dalam mengatur

pengiriman uang maupun perusahaan yang terlibat dalam jasa pengiriman uang.

“ini memang sangat komperehensif, lebih komperehensif. Karena kita

berusaha mengcapture semua yang direkomendasikan oleh FATF.

Berbeda dengan undang-undang nomor 8, tapi sebenarnya dengan

menggunakan undang-undang 8 pun sudah bisa. Cuma memang tidak

detail sampai mengatur tentang pengiriman uang yang wajib terregister,

tidak sampai seperti itu.” (wawancara dengan L, 5 April 2012).

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 94: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

79 Universitas Indonesia

BAB V

KASUS PENDANAAN TERORISME

Tindak pidana pencucian uang memiliki perbedaan dengan pendanaan

terorisme walaupun dalam prosesnya terdapat beberapa persamaan. Pencucian

uang dilakukan karena pelaku ingin menikmati hasil kejahatannya namun orang

lain tidak mengetahui dari mana asal uang tersebut. Sedangkan pendanaan

terorisme tidak demikian sebab uang yang digunakan untuk mendanai kegiatan

teror tidak jarang yang berasal dari usaha yang sah.

“kalau pencucian uang itu dijamin harta hasil, itu uangnya itu, atau harta

kekayaan itu adalah hasil kejahatan, itu sudah pasti. Misalnya dari

korupsi atau illegal logging ada illegal fishing.” (wawancara dengan L, 5

April 2012)

Untuk pencucian uang, kejahatan-kejahatan asal sudah jelas tercantum

pada UU No. 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak

Pidana Pencucian Uang. Kejahatan tersebut antara lain: korupsi, pencurian,

perdagangan narkoba, maupun perdagangan senjata. Berbeda dengan pendanaan

terorisme, walaupun terorisme dimasukkan juga sebagai kejahatan yang bisa

berasal dari tindak pidana pencucian uang tetapi pendanaan terorisme bukanlah

pencucian uang. Uang yang dipergunakan untuk kegiatan teror bisa berasal dari

hasil pencucian uang namun bisa juga berasal dari kegiatan usaha yang legal

kemudian uang tersebut dipergunakan untuk melakukan kegiatan teror di

masyarakat.

“di pasal 2 itu disebutkan jenis-jenis tindak pidananya. Tetapi kalau

pendanaan terorisme belum tentu, bisa jadi dia hartanya sah, misalnya

uang saya gaji saya tapi saya pakai buat kamu untuk melakukan teror.

Uang ku sah loh dari gaji aku kasih ke kamu. Tapi kalau pencucian uang,

murni uangnya itu hasil kejahatan dan dia mau menikmati hasil kejahatan

itu. Tetapi untuk pendanaan terorisme tidak, motivasi dia untuk menikmati

itu sebenarnya tidak ada ee bisa dibilang tidak ada. Tapi motivasi dia

terkait untuk melakukan tindak pidana terorisme, itu perbedaannya antara

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 95: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

80

Universitas Indonesia

pencucian uang dengan pendanaan terorisme.” (wawancara dengan L, 5

April 2012)

Jadi dapat dikatakan bahwa hal yang paling membedakan antara pencucian

uang dan pendanaan teror terletak pada motivasi pelaku dalam mengelola uang.

Motivasi pelaku money laundering adalah untuk menikmati hasil setelah uang

tersebut diputar dan terkesan legal, sementara itu motivasi pendanaan teror adalah

untuk membiayai seluruh kegiatan teror. Bila pelaku teror melakukan pencucian

uang kemudian hasil dari pencucian uang tersebut digunakan untuk membiayai

kegiatan terornya, maka dapat dikatakan bahwa ia melakukan pendanaan teror.

Dari penjelasan ini dapat terlihat bahwa dalam pendanaan teror, uang yang

digunakan untuk membiayai teror tidak selalu uang "kotor" sebab uang legal

seperti uang hasil usaha atau gaji dari para pelaku bisa menjadi sumber pendanaan

teror. Jadi sumber pendanaan teror bukan hanya hasil pencucian uang saja.

PPATK, dalam menjalankan fungsinya, melakukan analisa terhadap data

yang ditemukan oleh PJK. Laporan dari PJK tersebut adalah laporan tentang

transaksi yang mana pelakunya langsung membawa uang tunai atau transfer via

Bank yang terkait pendanaan terorisme. Dikemudian hari PPATK juga akan

mendapatkan laporan dari PJK yang berhubungan dengan transfer dana yang

berhubungan dengan kegiatan teror. Hal ini baru dapat dilakukan setelah

disahkannya RUU pendanaan terorisme.

“Nah sekarang fungsi PPATK yang secara umum itu dengan core business

apa terkait dengan pendanaan terorisme. Berarti yang pertama, yang dari

sisi pertama yang PJK temukan, itu terkait pendanaan terorisme berarti

tetap dengan transaksi yang ada dua laporan, kalau dulu, dan sekarang

ditambah dengan transfer dana ada dipasal 23 ayat 1 yang dia

sebenarnya terima TKM, TKT yang 500 juta. Kemudian satu lagi transfer

dana, transfer dana itu baru berlaku nanti. Sekarang kita fokus pada dua

TKM dan juga TKT 500 juta, TKT tahukan tunai. Nah sekarang

problemnya nanti mas baca, mba Lista sudah sediakan slide, itu rata-rata

pendanaan terorisme uangnya kecil-kecil.” (wawancara dengan AA, 5

April 2012)

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 96: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

81

Universitas Indonesia

Sebagaimana yang diceritakan oleh narasumber dari PPATK bahwa

kebanyakan transaksi pendanaan terorisme yang ditemukan tidaklah sebesar

pencucian uang. Hal ini cukup menyulitkan untuk mendapatkan laporan dari PJK,

karena PJK hanya bisa melaporkan transaksi-transaki yang tidak tunai.

“Nah transaksinya ini rata-rata kecil kemungkinan kecil dia pakai TKT,

alhasil yang harus dilakukan pihak pelapor dalam hal ini PJK itu

pakainya TKM kebanyakan,” (wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Laporan PJK yang kebanyakan dalam bentuk TKM menyulitkan PPATK

untuk mendeteksi transaksi yang berkaitan dengan pendanaan terorisme. Pada

umumnya pendanaan teror yang dilakukan secara tunai, menggunakan jasa kurir

dalam transaksinya. Hal inilah yang menyulitkan PPATK untuk mendeteksi dan

juga mencegah terjadinya pendanaan teror. Selain itu, sebagaimana yang telah

dijelaskan sebelumnya, transaksi pendanaan teror pada umumnya dilakukan dalam

skala kecil.

“Jadi rata-rata karena jumlahnya kecil-kecil jarang TKT, maksudnya TKT

yang ketahuan kalau misalnya mereka tunai mereka via kurir banyak, jadi

banyak kendalanya kita. Nanti disana ada pendanaan terorisme dimana,

apa namanya, kendalanya karena kalau mereka transaksi tunai via kurir.

Jarang via bank, dan kalau via bank itu yang ketahuannya kecil-kecil,

dimana mereka sistemnya misalnya ada uang masuk 10 juta dia tarik 500-

500, atau 1 juta-1 juta, atau tidak 100 juta lalu ditarik 5 juta-5 juta seperti

itu. Biasanya kaya begitu, kalau tidak penipuan biasanya itu pendanaan

terorisme, itu yang kesulitannya. Kemudian mereka report ke kita ya kan,

kemudian kita kasih ke penegak hukum. Itu sangat kecil kalau mas liat di

statistik terkait kita report, apa namanya, pendanaan terorisme.”

(wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Dengan demikian kendala yang PPATK alami untuk menanggulangi

pendanaan teror ada 2 poin yaitu: (1) transaksi lebih banyak dilakukan secara

tunai. Hal ini menyulitkan pelacakan karena batas transaksi berada dibawah batas

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 97: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

82

Universitas Indonesia

minimum yang harus dilaporkan ke PPATK; (2) pada umumnya transaksi

penarikan via bank dilakukan dalam jumlah kecil sehingga tidak terlihat

mencurigakan. Kendala-kendala tersebut menyebabkan PPATK membutuhkan

data yang lebih menyeluruh dan komprehensif dalam rangka penanggulangan aksi

teror.

Ada beberapa kasus pendanaan terorisme di Indonesia yang dianalisis oleh

PPATK, seperti kasus Abu Dujana dan Zarkasi. Sejak awal tahun 2003 baru dua

kasus tersebut yang telah memiliki putusan di pengadilan.

“kalau untuk kasus yang sudah inkrah sih, sebenarnya itu juga masih

mempergunakan undang-undang teroris ya, itu ada dua kasus ya Abu

Dujana dan Zarkasih yang menggunakan pendanaan terorisme.

Sebenarnya unsurnya unsur pendanaan terorisme tapi mempergunakan

undang-undang teroris, undang-undang 15 tahun 2003 itu ada dua kasus,

setahu saya baru dua kasus yang sudah inkrah. Tapi terkait dengan

PPATK apa ya, LHA nya ya mungkin, yang sudah disampaikan ke

penyidik. Kira-kira ada 40an untuk pendanaan teroris. Bisa dilihat ke

statistik itu” (wawancara dengan L, 5 April 2012)

Khusus untuk PPATK sendiri yang hanya berfungsi sebagai penganalisis

hanya melihat dari segi hasil analisis mereka yang terkait dengan pendanaan

terorisme. Hingga sekarang sudah ada sekitar 40 laporan yang diberikan kepada

penegak hukum untuk dilakukan penyidikan. Kedua pelaku ini terbukti

melakukan atau membantu dalam penggalangan dana, baik itu dana dicari sendiri

maupun yang diberikan oleh jaringan teroris luar negeri.

Kedua kasus tersebut berhubungan dengan kelompok teroris Al Jamaah Al

Islamiyah (JI). Pada tahun 2008 lalu Abu Dujana alias Ainul Bahri divonis

bersalah karena melakukan pendanaan terorisme. Ainul Bahri terbukti melakukan

kejahatan terorisme dan termasuk didalamnya melakukan pendanaan kegiatan

teror. Dia disebut sebagai pejabat penting dalam JI dan melakukan pengumpulan

dana bagi kegiatan-kegiatan JI. Pengadilan juga mengatakan dengan tegas bahwa

JI dinyatakan sebagai oraganisasi teroris dan tidak diperkenankan menjalankan

kegiatannya lagi dalam bentuk apapun. Walau demikian sampai saat ini, JI masih

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 98: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

83

Universitas Indonesia

berdiri dan tetap berjalan.

Hal ini seperti diutarakan dalam komunikasi peneliti dengan informan di

bawah ini :

“bahwa Ainul Bahri alias Yusron Mahmudi dinyatakan bersalah karena

secara sah dan meyakinkan mengkontrol, menjalankan, menyembunyikan senjata

api, amunisi dan bahan-bahan peledak lainnya untuk melakukan kejahatan;

dengan sengaja menyediakan bantuan dan fasilitas kepada teroris dalam bentuk

pendanaan; dengan sengaja menyediakan bantuan dan fasilitas kepada teroris

dengan menyembunyikan pelaku teroris dan informasi mengenai tindak pidana

terorisme.” (komunikasi email dengan AA, 12 April 2012)

Kasus ini ditegaskan kembali oleh informan lainnya :

“iya JI, Jamaah Islamiyah. Dan itu si Abu Dujana dkk itu, alias-alias

juga namanya, JI itu dianggap sebagai organisasi terlarang tapi tidak

tahu sampai sekarang masih berdiri. Nah dengan RUU ini jadi, akan bisa

memblokir dan segala macam.” (wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Untuk kedua kasus tersebut murni dikenakan pasal yang berhubungan dengan

pendanaan terorisme. Mereka dikenakan pasal 11, 12, dan 13 undang-undang

terorisme.

“iya untuk kasus yang terkait pendanaan terorisme itu baru dua setahu

saya. Yang tidak dikaitkan dengan pencucian uang sama sekali, dia

dianggap sebagai pelaku teroris juga meskipun dia menggunakan pasal

yang pendanaannya ya, yang pasal 11, 12 ,13.” (wawancara dengan L, 5

April 2012)

Bunyi pasal 11 Undang-Undang No. 15 Tahun 2003 tentang terorisme adalah :

Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling

lama 15 (lima belas) tahun, setiap orang yang dengan sengaja

menyediakan atau mengumpulkan dana dengan tujuan akan digunakan

atau patut diketahuinya akan digunakan sebagian atau seluruhnya untuk

melakukan tindak pidana terorisme.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 99: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

84

Universitas Indonesia

Sedangkan pasal 12 berbunyi :

Dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme dengan pidana

penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas)

tahun, setiap orang yang dengan sengaja menyediakan atau

mengumpulkan harta kekayaan dengan tujuan akan digunakan atau patut

diketahui akan digunakan sebagian atau seluruhnya untuk melakukan :

a. tindakan secara melawan hukum menerima, memiliki, menggunakan,

menyerahkan, mengubah, membuang bahan nuklir, senjata kimia,

senjata biologis, radiologi, mikroorganisme, radioaktif atau

komponennya yang mengakibatkan kematian atau luka berat atau

menmbulkan kerusakan harta benda;

b. mencuri atau merampas bahan nuklir, senjata kimia, senjata biologis,

radiologi, mikroorganisme, radioaktif, atau komponennya;

c. penggelapan atau memperoleh secara tidak sah bahan nuklir, senjata

kimia, senjata biologis, radiologi, mikroorganisme, radioaktif, atau

komponennya;

d. meminta bahan nuklir, senjata kima, senjata biologis, radiologi,

mikroorganisme, radioaktif, atau komponennya secara paksa atau

mengancam kekerasan atau dengan segala bentuk intimidasi;

e. mengancam :

1) menggunakan bahan nuklir, senjata kimia, senjata biologis,

radiologi, mikroorganisme, radioaktif, atau komponennya untuk

menimbulkan kematian atau luka berat atau kerusakan harta

benda; atau

2) melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam huruf b

dengan tujuan untuk memaksa orang lain, organisasi

internasional, atau negara lain untuk melakukan atau tidak

melakukan sesuatu.

f. mencoba melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, huruf b, atau huruf c; dan

g. ikut serta dalam melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud

dalam huruf a sampai dengan huruf f.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 100: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

85

Universitas Indonesia

Dan pasal 13 Undang-Undang terorisme berbunyi sebagai berikut :

Setiap orang yang dengan sengaja memberikan bantuan atau kemudahan

terhadap pelaku tindak pidana terorisme, dengan :

a. memberikan atau meminjamkan uang atau barang atau harta

kekayaan lainnya kepada pelaku tindak pidana terorisme;

b. menyembunyikan pelaku tindak pidana terorisme; atau

c. menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme, dipidana

dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama

15 (lima belas) tahun

ketiga pasal tersebut membahas mengenai pemberian pidana terhadap orang yang

melakukan dukungan terhadap tindak pidana terorisme, termasuk didalamnya

pendanaan terorisme. Pasal 11 mengenai pendanaan terorisme, sedangkan pasal

12 juga mengenai pendanaan terorisme disertai dengan penjelasan tindakan

terorismenya. Lalu pada pasal 13 menyebutkan bantuan-bantuan lain yang

termasuk dalam memberikan dukungan terhadap tindak pidana terorisme.

Pengadilan akhirnya memvonis Ainul Bahri dengan kurungan penjara

selama 15 tahun karena terbukti melakukan 3 hal yaitu (PPATK, 2012) :

1. Menyembunyikan dan mengatur senjata, amunisi, dan bahan peledak yang

akan dipergunakan untuk kejahatan

2. Dengan sengaja membantu dan memfasilitasi kegiatan teror terutama melalui

pendanaan

3. Menyembunyikan informasi mengenai kegiatan teroris dengan sengaja.

Dalam melakukan usaha mendanai teror, para teroris memiliki beberapa

modus yang lazim dilakukan di Indonesia. Cara-cara yang biasanya dilakukan

adalah (PPATK, 2012) :

Pembawaan uang secara tunai

Transfer pelaku akan memindahkan uang tersebut ke rekening lain

untuk dipergunakan

Perampokan uang hasil permpokan tersebut akan dipergunakan

untuk mendanai kegiatan teror

Organisasi non-profi yang dipergunakan untuk menggalang dana

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 101: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

86

Universitas Indonesia

Sumbangan yang diarahkan untuk kegiatan teror penggalangan dana

berkedok sumbangan yang sebenarnya uang tersebut akan dipergunakan

untuk kegiatan terorisme

Sistem pengiriman uang alternatif contohnya hawala, karena tidak

terdaftarnya jasa tersebut dan tidak menggunakan sistem keuangan

biasa, menyebabkan kesulitan untuk diawasi

Modus-modus inilah yang umum dilakukan di Indonesia, kemungkinan besar

dana-dana yang masuk tersebut berasal dari Al-Qaeda atau organisasi teroris

lainnya.

“Misalnya dana dari luar negeri masuk ke Indonesia padahal itu dari Al-

Qaeda dari organisasi apa. Atau tidak di Indonesia sendiri, mas misalnya

diminta seumbangan 10ribu-10ribu, kita kalau atas nama keagaman biasa

pasti mengasih walaupun cuma kecil-kecil. Itu bisa digunakan untuk

kegiatan itu, dan kita tidak tahu kalau mereka, maksudnya kita tahu untuk

ibadah tapi ternyata mereka ibadah dengan sistem garis keras dimana

justru dipakai buat yang segala macam itu kita tidak tahu. Dan itu non-

profit organization itu seperti organisasi massa, yayasan segala macam

yang mengumpulkan dana tapi mereka tidak memberikan laporan

keuangan segala macam ke pemerintah, akuntabilitasnya tidak jelas.

Banyak tipologi kaya begitu, itu makanya mungkin kalau menurut saya

komite TPPU perlu dimasukkan strategi nasionalnya, banyak yang terkait

dengan pendanaan terorisme.” (wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Pendanaan teror dan pencucian uang bisa dikatakan serupa tapi tak sama,

hal ini bisa dilihat pada tahapan-tahapan pencucian uang yang juga bisa dilakukan

dalam pendanaan terorisme. Tahapan placement, layering, maupun intergration

dapat dilakukan juga dalam pendanaan terorisme.

“berarti dia bisa saja dipecah-pecah bisa juga langsung integration bisa

juga placement di tempatkan. Nah sekarang begini, setahu saya tidak

pernah ada kajian mengenai itu tapi itu pertanyaan yang bisa dijawab.

Maksud saya begini, ketika dia menempatkan uangnya ke penyedia jasa

keuangan dengan profile yang oke. Jadi agak susah karena uangnya kecil-

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 102: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

87

Universitas Indonesia

kecil, cuma ketika aneh ketika dia ditarik sedikit-sedikit via ATM segala

macam. Itu berarti dia placement, tahap dimana dia placement, kemudian

dia tarik kecil-kecil, tarik-tarik kecil itu disebutnya nanti jadi integration

karena dia langsung pakai. Atau tidak dia bisa, kalau layering dia apa ya,

rata-rata hampir tidak pernah ada kasus dimana dia dipindah-pindah.

Justru saya melihat kebanyakan mereka placement, misalnya tadi contoh

kasus yang mba Lista bilang tentang hawala, dimana dia menempatkan

uang ke dalam suatu bisnis yang sah. Itu sebenarnya bisa integration juga,

jadi diintegration pun dia bisa. Maksud saya begini, kalau placement dia

menaruh ke penyedia jasa keuangan. Kalau dia integration berarti dia

menaruh ke kaya bisnis hawala, entah dia bikin bisnis hawalanya atau

tidak dia memasukan sebagian hartanya ke bisnis hawala. Begitu bisa,

bahkan sepertinya yang kedua bisa deh, yang layering itu. Dia membuat

usaha hawala itu, menutup-nutupi seolah itu usaha sah, karena layering

itu untuk menutupi jejak aset. Jadi bisa semua, intinya sih semua tindak

pidana yang dimaksud di pasal 2 pasti modusnya rata-rata begitu,

maksudnya 3 itu. Tapi dengan banyak perkembangan, tipologinya ada

seperti dipecah-pecah atau segala macam, tapi ini mungkin karena khusus

pendanaan terorisme tapi intinya bisa tiga-tiganya bisa masuk.”

(wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Jadi placement dalam pendanaan terorisme menempatkan uang yang akan

dipergunakan untuk mendanai kegiatan terorisme disuatu tempat baik itu Bank

maupun dijadikan modal usaha yang keuntungannya akan dipergunakan untuk

mendanai kegiatan terorisme. Di tahap layering uang yang sudah ditempatkan di

dalam bank misalnya, akan dipindah-pindahkan dengan cara ditransfer beberapa

kali. Hal itu bertujuan untuk mengaburkan asal mula uang itu pada rekening yang

pertama kali. Sedangkan integration uang yang sudah disamarkan akan disatukan

kembali dan dipergunakan untuk mendanai kegiatan terorisme.

Ada pula sistem hawala yang bisa dan sering dilakukan untuk pendanaan

terorisme. Sistem hawala itu merupakan sistem transfer uang yang dilakukan oleh

pihak bukan bank, pada umumnya antar individu atau organisasi dengan individu.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 103: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

88

Universitas Indonesia

Dalam menggunakan hawala dibutuhkan rasa saling percaya yang tinggi.

“dia bukan bank, sistemnya, mekanismenya seperti persaudaraan atau

kepercayaan. Hawala itu dari India kalau tidak salah namanya, ada hundi

juga Pakistan begitu-begitu. Jadi sistemnya begini, biasanya hawala itu

dipakai kalau yang sekarang itu untuk para TKI-TKI, TKI-TKI

mengirimkan uang ke keluarganya. Jadi sistem hawala itu biasa begini,

misalnya Afra itu TKI di Malaysia aku punya jasa itu, punya jasa

pengiriman uang. Afra memberikan uangnya ke aku tapi aku tidak transfer

begitu, aku punya saudara di Indonesia. Aku tinggal by phone saja, ini

dikirimkan ke Garut nomor segini-segini-segini. Nah dari situ langsung

dikirimkan, langsung kerumahnya si Afra di Garut sana.” (wawancara

dengan L, 5 April 2012)

Didalam sistem hawala ini tidak ada uang yang berpindah atau bergerak

dari satu tempat ketempat lain. Berbeda halnya dengan sistem keuangan atau

transfer Bank yang terjadi perpindahan uang hanya antar Bank. Selain masalah

pendanaan terorisme sistem hawala juga dapat dilakukan untuk pencucian uang.

“jadi tidak ada sistem uang bertransfer, hanya ada komunikasi-

komunikasi. Dan itu bisa apa ya mba? Apa namanya? Bisa dua hal

terjadi, pertama misalnya uang yang dikirim oleh si orang Indonesia ke

Garut itu bukan uang murni uang Afra. Tapi uang hasil narkoba, pelaku

narkoba bisa masuk ke sistem itu dengan dua jalur. Pertama dia benar-

benar, dia narkoba tapi dia melakukan, “saya usaha hawala”. Jadi

narkobanya terkaburkan dengan usaha sah, jadi dia benar-benar

melakukan kesannya usaha sah. Tapi hal kedua adalah misalnya si pelaku

narkoba itu punya temen mas, mas ini membuka usaha itu. Kemudian dia

bilang, “eh saya punya uang nih, kita join yuk”, “saya pemodal deh”.

Tanpa mas tahu kalau saya sebenarnya pelaku narkoba, jadi digabung ke

usaha sah sehingga seolah-olah sah. Jadi bisa si orang hawala itu tidak

tahu apa-apa dia sangka itu pemodal, bisa juga benar-benar memang

pelakunya melakukan itu, seperti itu mekanismenya.” (wawancara dengan

AA, 5 April 2012)

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 104: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

89

Universitas Indonesia

Untuk kasus pendanaan terorisme yang berasal dari kejahatan, PPATK

pernah membantu dalam mengusut kasus perampokan Bank CIMB di Medan

beberapa tahun yang lalu. Kasus perampokan tersebut memiliki hubungan dengan

usaha mendanai kegiatan terorisme.

“oh, contoh kasus itu tahu tidak mas, perampokan. Kalau yang PPATK

bantu ya, contoh kasus bank Niaga yang kaya mba Lista bilang.

Perampokan bank Niaga yang di medan kalau tidak salah. Patut dicatat

bahwa PPATK yang informasi hasil analisis, yang permintaan penegak

hukum, yang penegak hukum temukan. Itu penegak hukum temukan dan

PPATK bantu, jadi baru ketahuan belakangan kalau di Indonesia,

terorisme itu. “Ooh ternyata ini hasil perampokan yang merampok bank

Niaga”, seperti itu. Kemudian, kalau narkotika justru aku tidak terlalu

tahu ya, tapi kalau NPO di Indonesia mungkin itu contoh kasus Abu

Dujana. Dia kasih dana untuk kegiatan-kegiatan terorisme, untuk kasus

itu. Kemudian ada lagi contoh dimana kalau di internasional diluar negeri

banyak itu yang Non-Profit Organization, Jamaah Islamiyah itu bisa

dianggap NPO. Jamaah Islamiyah itu dianggap Non-Profit Organization

dimana dia digunakan sebagai sarana atau apa untuk lakukan terorisme,

pendanaan terorisme seperti itu. Perampokan terus apalagi ya? setahu

saya itu saja sih.” (wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Di Indonesia belum terlihat adanya penurunan atau peningkatan kasus

pendanaan terorisme. Hal tersebut dikarenakan belum adanya pengkajian lebih

jauh mengenai keadaan pendanaan terorisme di Indonesia.

“setahu saya sejauh ini trend yang meningkat itu seperti penggunaan, apa

ya, dokumen palsu atau tidak penipuan yang semakin meningkat. Ada

trend yang meningkat, trend yang cenderung tetap setiap tahun, itu

terorisme tidak masuk. Apa ya? Saya masih kurang paham apakah ini

masih belum menjadi prioritas, maksudnya bukan jadi prioritas ya, belum

dikaji lebih mendalam begitu. Tapi itu belum termasuk dalam trend-trend

yang meningkat atau trend yang apa, apa namanya, analisa strategis

mengenai itunya kita belum ketahui. Tapi kalau dilihat dari statistiknya,

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 105: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

90

Universitas Indonesia

informasi dari PPATK tidak terlalu signifikan, maksudnya tidak sebanyak

penipuan atau korupsi yang jelas kaya trend meningkat begitu.”

(wawancara dengan AA, 5 April 2012)

Hasil analisis PPATK yang termasuk dalam pendanaan terorisme adalah

sebagai berikut :

Tabel 5.1

Hasil Analisis PPATK terkait Terorisme / Pendanaan terorisme

Sumber: PPATK

Hingga bulan maret tahun 2012 ini PPATK telah menghasilkan analisis

sebanyak 47 buah yang terkait dengan pendanaan terorisme. Pada tahun 2012 ini,

PPATK mendapatkan Sebanyak 9 Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan

(LTKM) terkait pendanaan terorisme dan telah menghasilkan 3 hasil analisis

terkait pendanaan terorisme pada awal tahun 2012 ini. Dan PPATK sudah

menerima total sebanyak 166 Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan

(LTKM) yang terindikasikan pendanaan terorisme. Walaupun dari statistik diatas

Tahun Jumlah

2003 3

2004 5

2005 0

2006 4

2007 5

2008 11

2009 8

2010 5

2011 3

Jumlah 44

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 106: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

91

Universitas Indonesia

pendanaan terorisme terlihat masih kecil jumlahnya jika dibandingkan dengan

pencucian uang akan tetapi hal tersebut cukup mengkhawatirkan mengingat

banyaknya jumlah serangan teroris di Indonesia. Sehingga dapat terlihat

pendanaan terorisme di Indonesia cukup berperan dalam keberlangsungannya

organisasi teror maupun tindak pidana terorisme di Indonesia.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 107: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

92 Universitas Indonesia

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1. PPATK Sebagai Bentuk Kontrol Sosial Formal

6.1.1. Peran

Melihat serangan teroris di Indonesia yang sudah memakan banyak korban

jiwa maupun kerugian materil, bisa disimpulkan pendanaan terorisme di Indonesia

cukup kuat. Bom Bali I dan II, Bom Marriot, Bom Ritz-Calrton, dan Kedubes

Australia adalah beberapa contoh serangan teroris yang terjadi di Indonesia.

Dengan melihat kasus-kasus tersebut dipastikan bahwa pendanaan terhadap teroris

pelaku serangan-serangan tersebut cukup kuat.

Pendanaan terorisme dapat saja melalui 3 tahapan yaitu placement, layering,

maupun integration seperti halnya pencucian uang. Placement adalah melakukan

penempatan uang kedalam suatu sistem keuangan seperti Bank. Kemudian

layering adalah usaha untuk menyamarkan uang tersebut dengan cara melakukan

beberapa transaksi sehingga asal uang itu darimana sulit diketahui. Terakhir

integration, adalah usaha untuk menyatukan kembali uang yang dipecah-pecah

dalam beberapa transaksi uantuk dinikmati atau dipergunakan. Ketiga hal itu

merupakan dasar dari pencucian uang, akan tetapi ternyata ketiga hal tersebut juga

dapat terjadi di dalam pendanaan terorisme. Dengan demikian pencucian uang dan

pendanaan terorisme sangatlah serupa hanya saja tujuan dilakukannya yang

berbeda.

Menurut AA contoh terjadinya placement adalah ketika pelaku pendanaan

terorisme memasukkan uang untuk mendanai kegiatan terorisme ke dalam suatu

bank. Untuk yang layering terjadi ketika pelaku mencoba untuk menutupi jejak

dana aset yang akan dipergunakan untuk mendanai terorisme. Terakhir integration

dapat berupa menyatukan uang untuk mendanai terorisme kedalam usaha, dan

keuntungan dari usaha tersebut diambil untuk mendanai kegiatan terorisme. dalam

perkembangannya tipologinya ada seperti dipecah-pecah atau segala macam, tapi

ini mungkin karena khusus pendanaan terorisme tapi pada intinya bisa terjadi tiga

tahapan tersebut.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 108: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

93

Universitas Indonesia

Pendanaan terorisme menjadi sangat berbahaya bila tidak ada lembaga atau

instansi yang menanggulanginya. Dampak bila tidak adanya yang menanggulangi

adalah semakin bebasnya terorisme untuk melancarkan aksinya, disamping

dampak yang serupa dengan pencucian uang seperti membuat sistem keuangan

menjadi tidak sehat. Akan tetapi dampak utama tetap pada kemudahan terorisme

dalam menggalan dana sehingga tindakan terorisme dapat berjalan.

Pada Bab IV disebutkan bahwa PPATK adalah sebuah Financial

Intelligence Unit (FIU) yang dibuat untuk memenuhi tuntutan dari dunia

internasional yang sedang giat memberantas pencucian uang. Ada beberapa

konvensi internasional yang mendasari setiap negara harus memiliki FIU agar

negara tersebut bebas dari pencucian uang dan pendanaan terorisme.

FIU itu sendiri ada beberapa macam, PPATK adalah FIU administratif yang

memiliki wewenang yang sedikit banyak dibanding dengan FIU administratif di

negara lain. FIU itu sendiri pada dasarnya hanya menerima laporan adanya

transaksi keuangan mencurigakan lalu melakukan analisis terhadap laporan

tersebut. Setelah dilakukan analisis, hasil dari analisis tersebut dilanjutkan ke

penyidik untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut. FIU berbeda dengan penyidik

dari tugas dan wewenang yang harus dijalaninya. Secara garis besar objektif dari

tugas investigator adalah mengumpulkan, memeriksa dan melakukan penilaian

terhadap barang bukti dan pihak yang diduga melakukan kejahatan sedangkan

FIU tidak seperti itu. FIU hanya melakukan analisis terhadap laporan keuangan

yang mencurigakan baru setelah itu dilakukan penyidikan.

PPATK melakukan hal itu, itu terlihat dari tugas-tugas yang harus

dijalankan sesuai asas legalitasnya yaitu UU No. 8 Tahum 2010. Walaupun

PPATK adalah FIU administratif tetapi di dalam undang-undang tersebut

memberikan wewenang yang lebih dibandingkan FIU administratif pada

umumnya. Sehingga PPATK sebagai FIU di Indonesia diharapkan menanggulangi

permasalahan pendanaan terorisme tersebut. Hal itu dikarenakan juga PPATK

adalah ujung tombak dalam penanggulangan permasalahan sistem keuangan yang

ada di Indonesia. Peran PPATK merupakan penjaga sistem keuangan Indonesia

yang bebas dari pendanaan terorisme.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 109: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

94

Universitas Indonesia

Sejak berdiri tahun 2003 PPATK mempunyai banyak karyawan yang

kompeten dalam bidangnya. Ini menyebabkan PPATK tidak terlalu kesulitan

dalam hal menganalisis maupun meminta informasi kepada penyedia jasa

keuangan. SDM yang ada di PPATK pada umumnya berasal dari penegak hukum

maupun instansi keuangan seperti, Bank Indonesia, Departemen Keuangan,

POLRI, BPK, Departemen Hukum dan HAM, Kejaksaan, Badan Kepegawaian

Negara, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, serta Staf Ahli dan

Pegawai Kontrak. Semua pegawai PPATK diatur dalam Undang-Undang yang

mengatur PPATK juga.

Selain didukung oleh pegawai yang kompeten PPATK juga dibantu

instansi-instansi lainnya dalam menanggulangi pendanaan terorisme. Instansi

tersebut seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Kepolisian, dan

lainya. Kesemuanya tergabung di dalam Komite TPPU yang saling bekerjasama

dan bertukar informasi untuk menanggulangi kejahatan tersebut. Komite itu juga

memiliki Strategi Nasional sehingga peran dan fungsi masing-masing anggota

Komite jelas dan terukur.

Dengan demikian PPATK adalah salah satu bentuk reaksi sosial formal, hal

itu karena PPATK adalah sebuah organisasi khusus yang memiliki aturan hukum

dan sanksi hukum tersendiri. PPATK juga terbentuk akibat adanya rekomendasi

dari dunia internasional untuk menangani kasus pendanaan terorisme dan

pencucian uang sehingga dapat dikatakan PPATK adalah suatu bentuk reaksi

sosial terhadap kejahatan, khususnya dua tindak pidana tersebut.

6.1.2. Fungsi

Selain perannya, PPATK juga memiliki fungsi yang harus dijalankan

olehnya. Fungsi PPATK sebagai kontrol sosial formal adalah melakukan

pencegahan dan pemberantasan, pengelolaan data, pengawasan terhadap pihak

pelapor, dan melakukan analisis transaksi keuangan yang terindikasi tindak pidana

kejahatan. Fungsi-fungsi tersebut didukung oleh Undang-Undang Nomor 8 tahun

2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Sehingga PPATK dapat melakukan kontrol sosial terhadap kejahatan, khususnya

kejahatan pendanaan terorisme.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 110: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

95

Universitas Indonesia

Fungsi PPATK menjadi sebuah pendeteksi adanya aliran dana untuk

kegiatan terorisme. PPATK berada dalam komite TPPU sbuah komite atau

gabungan dari beberapa instansi yang memiliki tujuan mencegah dan

memberantas pencucian uang dan pendanaan terorisme. dengan kata lain komite

ini juga ingin menghilangkan terorisme dari dalam negara Indonesia. keinginan itu

didasari karena dampak yang dapat ditimbulkan jika tetap membniarkan

kejahatan-kejahatan itu terjadi.

Pendanaan terorisme dan pencucian uang memiliki dampak yang hampir

sama. Dampak dari pencucian uang adalah terganggunya sistem keuangan di

negara yang menjadi tempat untuk melakukan pencucian uang. Sistem

perekonomian dapat saja runtuh karena uang yang ada di dalam sistem

perekonomian adalah uang hasil kejahatan yang bisa saja di ambil oleh pelaku

kapan saja. Hal tersebut akan menyebabkan keruntuhan bagi sistem ekonomi

karena tidak adanya cadangan uang di Bank. Selain itu pencucian uang juga

berdampak pada aspek sosiologis yaitu semakin mudahnya pelaku kejahatan

untuk menikmati hasil kejahatannya. Hal tersebut menyebabkan dorongan bagi

setiap orang untuk berbuat kejahatan karena mudahnya menikmati uang hasil

kejahatan.

Dampak-dampak tersebut juga berhubungan dengan pendanaan terorisme

hanya saja ada beberapa perbedaan. Sebagaimana yang kita ketahui terorisme itu

membutuhkan dana untuk melaksanakan kegiatannya, baik itu yang berhubungan

dengan aksi teror maupun kegiatan kesehariannya. Perbedaan antara pencucian

uang dan pendanaan terorisme terletak pada kegunaan uang yang disamarkan

tersebut.

Para pelaku pencucian uang menginginkan pemanfaatan uang hasil

kejahatan (uang kotor) tersebut untuk kepentingannya atau bahkan menjadi modal

untuk melakukan kejahatan selanjutnya, sehingga muncul istilah money

laundering is the blood of the crime. Sedangkan untuk pendanaan terorisme belum

tentu uang yang digunakan untuk kegiatan teror berasal dari kejahatan (dirty

money). Uang yang digunakan untuk pendanaan teror sangat mungkin berasal dari

bisnis legal atau diperoleh dengan cara yang sah.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 111: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

96

Universitas Indonesia

Kedua tindak pidana tersebut memanfaatkan sistem keuangan untuk

melakukan penyamaran asal usul uangnya. Maka penanganan yang dilakukan

untuk menanggulangi pendanaan terorisme memiliki beberapa persamaan.

Sehingga PPATK yang bertugas mengawasi sistem keuangan tersebut agar tidak

dipergunakan sebagai sarana untuk melakukan hal tersebut.

Dengan dampak dan adanya tindakan terorisme di Indonesia maka PPATK

harus menjalankan fungsi-fungsinya tersebut. Dalam menjalankan fungsinya ada

beberapa hal yang dilakukan oleh PPATK, yaitu:

1. Membuat pedoman know-your-costumer (KYC),

sebuah pedoman untuk mengetahui latar belakang nasabah dari penyedia

jasa keuangan agar dapat diketahui berpotensi menjadi pelaku pendanaan

terorisme atau tidak. Sehingga dapat dideteksi secara dini apakah akan

terjadi pendanaan terorisme atau tidak. PPATK juga bertugas mengawasi

Penyedia Jasa Keuangan mematuhi pedoman ini atau tidak.

2. Melakukan uji kepatuhan dari para penyedia jasa keuangan.

Hal ini dimaksudkan agar para penyedia jasa keungan telah mematuhi

aturan-aturan yang dibuat oleh PPATK dan juga disiplin dalam

melaporkan transaksi-transaksi yang mencurigakan. Sehingga para

penyedia jasa keuangan tetap melakukan tindakan untuk mencegah

terjadinya pendanaan terorisme.

3. Membantu penegak hukum lainnya untuk melakukan analisis terhadap

transaksi keuangan yang berkaitan dengan kasus yang ditangani. Hal

tersebut dinamakan analisis reaktif, sedangkan yang berdasarkan laporan

dari penyedia jasa keuangan adalah proaktif. Keduanya sangat penting

dalam mengusut kasus pendanaan terorisme, walaupun pada kenyatan di

lapangan, analisis reaktif lebih banyak terjadi dalam hal pendanaan

terorisme di Indonesia.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 112: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

97

Universitas Indonesia

6.2. PPATK Sebagai Pemolisian

6.2.1. Peran

Salah satu reaksi sosial yang dilakukan untuk melakukan kontrol sosial di

masyarakat adalah pemolisian. Dalam hal ini konsep pemolisian digunakan untuk

menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakatnya. Pemolisian dilakukan atas

dasar kebutuhan, kewenangan serta kepentingan dari beberapa pihak yang ada di

masyarakat. Pemolisian itu sendiri memiliki beberapa tipe atau jenis yang bisa

dilakukan. Ada pemolisian reaktif, pemolisian proaktif, pemolisian komunitas,

dan lainnya. Kesemua jenis itu tetaplah memiliki tujuan menciptakan keamanan

dan ketertiban di masyarakat.

Dalam prakteknya, pemolisian bukan hanya dilakukan oleh polisi tetapi juga

dilakukan pula oleh lembaga non-kepolisian. Ada lembaga-lembaga atau instansi

lain yang juga melakukan pemolisian, sebagai contoh, KPK, Bea Cukai, bahkan

PLN juga melakukan pemolisian. Hal itu disebabkan fungsi utama dari pemolisian

yaitu mendeteksi dan mencegah terjadinya kejahatan. Jika polisi memiliki tugas

Lembaga atau instansi tersebut melakukan pendeteksian pelanggaran di masing-

masing bidangnya dan melakukan tindakan agar pelanggaran tersebut tidak

terulang kembali.

Walaupun menjalankan pemolisian tetapi ada beberapa hal atau wewenang

polisi yang tidak dapat dilaksanakan oleh instansi-instansi tersebut. Polisi

berwenang untuk melakukan penangkapan, mengumpulkan, bukti, melakukan

penyidikan, dan lainnya. Hal tersebut berkaitan dengan polisi adalah awal dari

sebuah sistem peradilan pidana. Instansi yang juga melakukan pemolisian belum

tentu dibekali wewenang yang sama dengan kepolisian. Hal tersebut merujuk pada

tujuan dan fungsi dari instansi tersebut. Instansi-instansi tersebut hanyalah

melakukan sebagian kecil fungsi pemolisian tidak seperti polisi.

PPATK sebagai sebuah FIU turut menjalankan pemolisian yaitu mendeteksi

adanya kejahatan pendanaan terorisme. Tujuannya untuk mencegah terjadinya

aliran dana yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan terorisme. Dalam

kesehariannya, PPATK mendeteksi apakah ada aliran dana yang mencurigakan.

Aliran dana yang mencurigakan itu membuat sistem keuangan Indonesia tidak

bersih. Jika sistem keuangan tidak bersih dapat menimbulkan dampak-dampak

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 113: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

98

Universitas Indonesia

buruk bagi keberlangsungannya kehidupan bernegara. Lebih jauh dikatakan

bahwa PPATK melakukan fungsi pemolisian terutama fungsi mendeteksi dan

pencegahan terhadap kejahatan.

FIU itu sendiri memiliki tugas untuk menganalisis laporan keuangan yang

dianggap mencurigakan dari pihak pelapor atau PJK. Diluar negeri ada beberapa

jenis FIU yang memiliki peran dan fungsi yang berbeda jenis dan wewenangnya.

Dari yang mulai hanya menerima laporan hingga yang bisa melakukan penututan

di pengadilan. Akan tetapi dasarnya tetap menerima laporan dan melakukan

analisis ada atau tidaknya kejahatan pendanaan terorisme maupun pencucian

uang.

PPATK juga menjalankan fungsi FIU yaitu melakukan analisis transaksi

keuangan yang mencurigakan termasuk yang berkaitan dengan pendanaan

terorisme. Hal itu dikarenakan Terorisme adalah tindakan yang mengancam

ketertiban dan keamanan masyarakat. Akan tetapi terorisme sangat membutuhkan

uang dalam menjalankan aktifitasnya, sehingga PPATK yang bertugas untuk

menghalangi atau melakukan penanggulangan terhadap adanya aliran dana yang

bertujuan mendanai kegiatan terorisme.

Salah satu pemolisian yang cocok dan dapat dijalankan oleh PPATK

sebagai sebuah FIU adalah intellegence-led policing. Pemolisian itu lebih

mengedepankan fungsi intelejen untuk dalam mengumpulkan data, dalam hal ini

data transaksi keuangan yang mencurigakan yang terkait pendanaan terorisme.

Pemolisian tersebut telah dilakukan di beberapa negara maju yang rentan menjadi

sasaran kejahatan terorisme. Dengan demikian tipe pemolisian seperti ini sesuai

bagi instansi yang melakukan intelijensi dalam menanggulangi kejahatan. Seperti

halnya FIU yang merupakan instansi intelijen yang tugas utamanya

mengumpulkan informasi untuk diteruskan ke penegak hukum.

6.2.2. Fungsi

PPATK memiliki peran yang cukup penting dalam menciptakan sistem

keuangan Indonesia yang bersih dari penggunaan sebagai sarana dilakukannya

kejahatan perbankan. PPATK berperan sebagai lembaga independen di bidang

informasi intelijen keuangan yang berperan aktif dalam pencegahan dan

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 114: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

99

Universitas Indonesia

pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme. Sebagai

lembaga intelijen keuangan, PPATK membantu penegak hukum dalam

menanggulangi pendanaan terorisme.

Untuk melakukan penanggulangan pendanaan terorisme, PPATK bisa

melakukan kerjasama baik di dalam komite TPPU maupun di luar. Kerjasama itu

biasanya berupa MLA maupun kerjsama lainnya, seperti yang dijabarkan di bab

temuan data lapangan. PPATK bisa bekerjasama mulai dari akademisi hingga

penegak hukum yang terkait dengan upaya menanggulangi kejahatan terorisme,

khususnya pada bagian pendanaannya.

PPATK sebagai sebuah FIU memiliki cara-cara dalam menanggulangi

pendanaan terorisme, cara ini hampir serupa dengan pemolisian yang dilakukan

oleh polisi. Pemolisian reaktif dan pemolisian proaktif kerap dilakukan oleh

PPATK untuk melakukan intelijensi terhadap transaksi yang dicurigai terdapat

unsur pendanaan terorisme. Pemolisian reaktif memiliki output analisis reaktif

yaitu PPATK bergerak setelah menerima laporan. Dalam hal ini polisi atau

penegak hukum lainnya, untuk mencari aliran dana yang tekait dengan pendanaan

terorisme. Sedangkan pemolisian proaktif dapat berupa analisis proaktif, dimana

PPATK selalu meminta laporan-laporan yang mencurigakan kepada para pihak

pelapor.

Bentuk Pemolisian yang lain adalah Inteligence-led Policing, karena

PPATK adalah sebuah Financial Intelligence Unit, maka pemolisian tersebut

cocok untuk lembaga ini. PPATK mengedepankan saling berbagi informasi

kepada semua pihak yang terkait dalam penanggulangan pendanaan terorisme.

Oleh Karena itu PPATK dapat dikatakan sebagai sebuah lembaga yang dibentuk

akibat adanya reaksi sosial dan bersifat formal non Kepolisian. Dalam

melaksanakan fungsinya tersebut PPATK mempergunakan cara-cara yang

dilakukan penegak hukum misalnya polisi untuk dapat mempermudah pekerjaan

mereka. Pada intinya, PPATK menggunakan prinsip pemolisian yang sama

dengan penegak hukum seperti Polisi untuk melakukan pemberantasan pendanaan

teror.

PPATK hanya melakukan analisis terhadap laporan dari pihak pelapor yang

dicurigai terjadi pendanaan terorisme. PPATK melakukan pencegahan dengan

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 115: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

100

Universitas Indonesia

membuat kebijakan-kebijakan yang terkait dalam pencegahan pendanaan

terorisme. Sedangkan untuk menanggulangi atau pemberantasan PPATK sangat

berkaitan dengan aparat penegak hukum. Hal itu dikarenakan PPATK hanya

sebagai Financial Intelligence Unit atau disingkat dengan FIU adalah sebuah unit

yang bekerja untuk memantau dan mengawasi sistem keuangan yang diberlakukan

di sebuah Negara. FIU sendiri memiliki beberapa tipe, yaitu: FIU administratif,

penegakan hukum, penuntutan, dan campuran.

Untuk FIU Administratif hanya bersifat administratif saja yaitu menerima

laporan lalu menganalisis laporan tersebut kemudian meneruskan ke penegak

hukum untuk dilakukan penyidikan dan dibawa ke pengadilan. FIU Penegak

Hukum adalah FIU yang turut serta dalam melakukan penegakan hukum seperti

melakukan penangkapan. Disamping itu juga ada FIU yang sama dengan penuntut

umum, FIU ini juga melakukan penyelidikan dan membawa pelaku ke pengadilan

untuk diadili. Terakhir ada juga yang fungsinya adalah gabungan dari beberapa

jenis FIU yang telah disebutkan sebelumnya. Walau demikian tetap saja tugas

utama FIU adalah melakukan analisa terhadap laporan adanya dugaan pencucian

uang maupun pendanaan terorisme dalam sistem keuangan di suatu negara.

Selain menganalisis FIU juga melakukan pembuatan pedoman dalam hal

pemberantasan maupun pencegahan pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Pedoman tersebut harus dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait dalam sistem

keuangan baik itu Bank, Jasa Asuransi, maupun Pasar Modal. Mereka harus

melaksanakan pedoman tersebut dan pelaksanaannya selalu diawasi oleh FIU itu

sendiri.

Dalam praktek pengawasan dan analisa, FIU membuat database mengenai

kasus atau statistik menegenai pencucian maupun pendanaan terorisme di dalam

suatu negara. Database tersebut nantinya akan dipergunakan untuk analisis

selanjutnya atau dapat menjadi data untuk saling tukar informasi dengan FIU dari

Negara lain. Pertukaran informasi tersebut merupakan sebuah keharusan dalam

rangka memberantas dan mencegah pencucian uang maupun pendanaan terorisme.

PPATK adalah FIU administratif yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan

FIU administratif pada umumnya. PPATK melakukan semua hal yang dilakukan

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 116: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

101

Universitas Indonesia

oleh FIU administratif tetapi ada beberapa tambahan dibeberapa aspek seperti

dapat melakukan audit kepatuhan kepada pihak pelapor.

6.3. PPATK Sebagai Lembaga Kontrol Sosial dalam Menanggulangi

Pendanaan Teroris

Konvensi Internasional Pemberantasan Pendanaan Terorisme merupakan

jawaban dari keresahan dunia akan kejahatan luar biasa yang terjadi di seluruh

dunia. Indonesia menjadi salah satu negara yang meratifikasi konvensi tersebut

pada tahun 1999 dan melahirkan Undang-Undang Undang-Undang No. 6 Tahun

2006 tentang Pengesahan International Convention For The Supression Of The

Financing Of Terrorism. Indonesia berkepentingan meratifikasi konvensi tersebut

karena Indonesia masuk ke dalam daftar negara-negara Non Cooperative

Countries and Territories (NCCT’s List).

Sejak meratifikasi dan melahirkan undang-undang mengenai pendanaan

terorisme, Indonesia secara simultan melahirkan kebijakan-kebijakan yang terkait

dengan terorisme. Salah satu kebijakan tersebut adalah pembentukan lembaga

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). PPATK merupakan

institusi negara yang bertanggung jawab untuk menerima, menganalisa dan

melanjutkan laporan transaksi keuangan mencurigakan kepada pihak yang

berwenang.

Pendanaan terorisme menjadi salah satu isu yang masuk yang tertuang

dalam visi dan misi PPATK. Hal ini sehubungan dengan peran dan fungsi PPATK

sebagai salah satu bentuk kontrol sosial formal yang ada di suatu negara. Kontrol

sosial formal dimaksudkan untuk menjaga stabilitas ketertiban sosial yang ada di

masyarakat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, PPATK menjalanjan peran

kontrol sosial formal untuk menanggulangi pencucian uang yang dapat dilakukan

oleh suatu kelompok teroris.

Seperti dijelaskan diawal bahwa PPATK, melakukan tindakannya sebagai

FUI, berdasarkan adanya permintaan (baik laporan dari masyarakat, maupun

permintaan khusus dari penyidik). Tindakan yang dilakukan oleh PPATK tersebut

merupakan bagian dari kontrol sosial sebagai sebuah bentuk untuk mencegah

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 117: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

102

Universitas Indonesia

penyimpangan sosial serta diharapkan dapat mengajak dan mengarahkan

masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang ada.

Dalam konteks, pendanaan terorisme, dapat dipastikan bahwa terorisme

merupakan dan pendanaan terhadap tindakan terorisme tersebut merupakan suatu

penyimpangan yang melanggar hukum dan berdampak negatif terhadap

keseimbangan masyarakat. Dengan adanya tindakan yang dilakukan PPATK

seperti pengawasan dan pengumpulan data terkait permintaan. Pelaporan dari

PPATK, merupakan salah satu acuan bagi penyidik dan masyarakat untuk

mengetahui adanya usaha dari lembaga negara untuk mencegah terjadinya

terorisme.

Untuk melakukan kontrol sosial, terdapat dua bentuk yang ada di dalam

masyarakat. Black (1976) mengatakan bahwa kontrol sosial formal berhubungan

dengan kegiatan kegiatan kontrol yang didasarkan pada hukum sehingga kontrol

terhadap masyarakat yang tidak berlandaskan hukum disebut sebagai kontrol

sosial informal (Innes, 2003, h. 6). Bentuk kontrol sosial formal dilakukan oleh

perangkan sistem peradilan pidana, yaitu Polisi, Jaksa, Hakim, Pengacara yang

tugasnya telah diatur seperangkat sistem hukum tertulis termasuk sanksi

hukumnya. Kontrol sosial formal ini lebih kepada lembaga resmi yang dibuat oleh

penguasa dari kelompok tersebut. Dengan kata lain perpanjangan tangan dari

penguasa untuk mengatur anggota kelompoknya untuk tetap mematuhi dan

menjalankan nilai-nilai kelompoknya. Hal ini lah yang telah dilakukan oleh

PPATK sebagai representasi negara untuk melakukan pengawasan dan

menganalisa data indikasi “permainan” dan “pemanfaatan” uang untuk

kepentingan tindakan teror.

Untuk memahami lebih mudah tentang kontrol sosial yang dilakukan

PPATK, sesuai dengan yang diutarakan oleh Innes bahwa kontrol sosial memiliki

sifat reactive dan proactive (Innes, 2003, h. 7). Reactive dalam hal ini memiliki

ciri sebagai kontrol sosial yang dilakukan bila telah ada peristiwa yang terjadi

sehingga kontrol sosial dalam hal ini dimaksudkan untuk menindaklanjuti

penanganan kejahatan. PPATK melakukan penindaklanjutan laporan penanganan

kejahatan melalui permintaan penyidik terkait kasus aliran dana,salah satunya

pendanaan terorisme. Sedangkan untuk proactive lebih dimaksudkan untuk

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 118: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

103

Universitas Indonesia

mencegah, memprediksi dan mengantisipasi kejahatan yang sudah diprediksikan

akan terjadi. PPATK melakukan tindakan proactive, dengan melakukan

pengawasan dan penganalisaan data terhadap indikasi adanya penggunaan aliran

dana yang tidak sesuai dengan kaidah hukum, dan dapat memberikan dampak

negatuf bagi masyarakat.

Cohen (1985) mengatakan kontrol sosial juga dapat dijelaskan dengan

konsep hard edge dan soft edge (Innes, 2003, h. 7). Konsep hard edge merupakan

bentuk kontrol sosial dengan bentuk “paksaan” yang nyata dan bukti-bukti yang

mendukung langsung ditindaklanjuti untuk melakukan kontrol. Sebaliknya soft

edge, menitikberatkan konsep kontrol pada tindakan persuasif atau langsung

menyentuh sisi psikologis dari pelaku penyimpangan. Dari gabungan konsep

tersebut dapat terlihat bahwa kontrol sosial formal menekankan pada pengawasan

terhadap masyarakat berdasarkan pada hukum formal. Jika melihat apa yang

disimpulkan oleh Cohen diatas, terlihat bahwa PPATK memiliki aspek kontrol

sosial formal sebagai lembaga resmi negara yang bertanggungjawab terhadap

wewenang yang berkaitan dengan transaksi aliran dana, yang menekankan pada

pengawasan/kontrol di masyarakat yang berlandaskan pada undang-undang.

Undang-undang tersebut adalah UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pecegahan dan

Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

Dengan demikian ada dua bentuk kontrol sosial yang ada dimasyarakat,

yaitu kontrol sosial informal dan kontrol sosial formal. Keduanya memiliki ciri

yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama, yaitu tetap menjaga kelompok

sesuai dengan nilai-nilai yang dipegangnya. PPATK termasuk dalam bentuk

kontrol sosial formal karena memiliki dasar dan sanksi hukum tersendiri. Pada

dasarnya pembentukan sebuah kontrol sosial formal adalah dengan adanya sebuah

reaksi dari masyarakat atas sebuah kejahatan. Kontrol sosial formal memiliki

landasan hukum yang jelas sehingga dalam melakukan pekerjaannya, hukum

formal menjadi hal yang penting sebagai landasan bertindak. Landasan hukum

tersebut adalah sistem peradilan pidana.

Salah satu cara untuk melihat efektifitas kontrol sosial formal di

masyarakat adalah dengan melihat apakah efek dari penggentarjeraan dari

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 119: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

104

Universitas Indonesia

tindakan penangkapan dan pembatasan gerak terhadap calon pelaku cukup besar

(Sampson, 1986, h. 282).

“Increasing the risk of detention and incarceration may have a greater deterrent

effect on crime than does a simple increase in arrest and incapacitation,

especially for the offender population.”

(Terjemahan bebas: meningkatkan resiko penghukuman dan penahan dapat

memberikan efek jera yang besar terhadap kejahatan dibandingkan meningkatkan

penangkapan dan pembatasan ruang gerak, terutama kepada pelaku penyerangan

di masyarakat.)

Dengan menurunnya angka kejahatan di masyarakat menunjukan bahwa

polisi melakukan tindakan yang seharusnya untuk menertibkan dan mengamankan

masyarakat. Selain itu menurut Wilson dan Boland (n.d), tingkat penangkapan

oleh polisi setiap tahunnya juga dapat dijadikan indikator untuk melihat

keberhasilan kontrol sosial formal. Penangkapan yang dilakukan oleh polisi

memperlihatkan bahwa polisi melakukan fungsinya sebagai sebuah institusi yang

berlandaskan hukum (Sampson, 1986, h. 281). Dalam hal ini, polisi memerlukan

kerja sama dengan pihak lain di luar institusi tersebut.

Keberadaan PPATK tidak hanya semata sebagai lembaga negara yang

berfungsi dalam pengawasan, namun juga sebagai pendukung dari penegak

hukum lainnya dalam hal pengungkapan kasus, berdasarkan permintaan yang

berkaitan dengan aliran dana. Dengan kemampuan yang dimiliki PPATK maka

kontrol sosial serta upaya untuk mencegah dan mengungkap kasus dalam hal ini

pendanaan terorisme (yang nantinya dapat mencegah atau mengungkap kasus

terorisme) dapat dilaksanakan.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 120: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

105 Universitas Indonesia

BAB VII

KESIMPULAN

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah peran dan fungsi PPATK dalam

menanggulangi pendanaan terorisme menurut undang-undang yang mereka miliki

sudah terlaksana walaupun masih banyak kendala yang dihadapi. Selain itu juga

PPATK sebagai sebuah lembaga reaksi sosial formal yang menjalankan cara-cara

pemolisian untuk menangulangi pendanaan terorisme juga sudah cukup baik.

Walaupun ada beberapa poin yang masih kurang seperti pemblokiran, daftar

pelaku teror, dan lainnya belum tercakup dalam undang-undang yang sekarang.

Oleh karena itu diperlukan Undang-undang pendanaan terorisme yang sekarang

ini masih dalam tahap penggodokan di DPR. Dengan adanya UU tersebut maka

kinerja PPATK akan semakin mudah dan kuat dalam hal mencegah pendanaan

terorisme. Dengan demikian tindak pidana terorisme akan semakin sulit

mendapatkan dana dan tidak dapat melakukan kegiatan terornya kembali.

7.2. Saran

Percepatan pembuatan UU pendanaan terorisme sangat diperlukan bagi

keberlangsungan peran dan fungsi PPATK dalam menanggulangi pendanaan

terorisme. Hal itu penting karena di dalam undang-undang yang baru tersebut

peran dan fungsi PPATK akan semakin kuat dalam hal mencegah terjadinya

pendanaan terorisme. Selain itu PPATK harus semakin meperluas kerja sama agar

kinerja PPATK dapat semakin maksimal mengingat sulitnya untuk mendeteksi

pendanaan terorisme. Dengan demikian tindak pidana terorisme tidak akan ada di

Indonesia.

Melakukan sinergi dengan pihak di luar PPATK untuk mengatasi kendala

yang masih dialami PPATK saat ini dalam menanggulangi pendanaan terorisme di

Indonesia.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 121: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abadinsky, Howard. Organized Crime (6th

ed.). USA: Wadsworth. 2000.

Abbas, Hafid. Beyond Terrorism : Perspektif Indonesia. Ed. Hermawan Sulistyo,

Rochman Achwan, Bambang Ryadi Soetrisno. Beyond Terrorism: Dampak

dan Strategi pada Masa Depan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 2002.

Adler, Freda, Gerhard O.W. Mueller, William S. Laufer. Criminology. USA:

McGraw-Hill. Inc..1991.

Alldridge, Peter. Money Laundering Law: Forfeiture, Confiscation, Civil

Recovery. Criminal Laundering and Taxation of the Proceeds of Crime.

Oxford: Hart Publishing. 2003.

Bachman, Ronet dan Schutt, Russell K. The Practice of Research in Criminology

and Criminal Justice. London: Pine Forge Press.

Brisard, Jean-Charles & Dasquié, Guillaume. Forbidden Truth: U.S.-Taliban

Secret Oil Diplomacy and the Failed Hunt for Bin Laden. New York:

Thunder Mouth Press/Nation Books. 2002.

Byman, Daniel. Deadly Connections States that Sponsor Terrorism. New York:

Cambridge University Press. 2005.

Creswell, John W. Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches.

California: Sage Publications, Inc. 1994.

Golose, Petrus Reinhard. Deradikalisasi Terorisme : Humanis, Soul Approach,

dan Menyentuh Akar Rumput. Jakarta: CV Aksara Simpati. 2009.

Gutteridge, William, ed., Contemporary Terrorism. NY: Facts on File

Publications, 1986.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 122: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Universitas Indonesia

Gunaratna, Rohan. Al Qaeda in Europe: Today’s Battlefield. Ed. Karen J.

Greenberg. Al Qaeda now: Understanding Today’s Terrorist. USA:

Cambridge University Press. 2005.

Eschborn, Norbert (ed.). Democratization and the issue of terrorism in Indonesia.

Jakarta: Konkrad Adenauer Stiftung. 2005.

Etter, Barbara & Palmer, Mick. Police Leadership in Australia. Australia:

federation Press. 1986.

Furchan, Arief. Pengantar Metoda Penelitian Kualilitatif: Suatu Pendekatan

Fenomenologis Terhadap Ilmu-Ilmu Sosial / Arief Furchan. Surabaya:

Usaha Nasional. 1992.

Grosse, Robert E. Drugs and Money: Laundering Latin America's Cocaine

Dollars. Westport: Greenwood Publishing Group. 2001.

Hagan, Frank. E. Introduction to Criminology Theories, Methods, and Criminal

Behavior. Illinois: Nelson-Hall Inc,. Publishers. 1989.

Heere, Wybo P.. Terrorism and The Military: International Legal Implications.

Netherlands: TMC Asser Press The Hague. 2003.

Husein, Yunus. Bunga Rampai Anti Pencucian Uang. Jakarta: Books Terrace &

Library. 2007.

Innes, Martin. Understanding Social: Deviance, Crime, and Social Order.

London: Open University Press. 2003.

Irman, T.B. Praktik Pencucian Uang. Jakarta: MQS Publishing. 2006.

Macionis, John J.. Sociology 12th

edition. USA: Prentice Hall. 2008.

Maulana, Amalia E.. Consumer Insight via Ethnography. Jakarta: Erlangga. 2009.

Mertokusumo, Sudikno. Mengenal Hukum (Suatu Pengantar) edisi ke-5.

Yogyakarta: Liberty Yogyakarta. 2003.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 123: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Universitas Indonesia

Mudzakkir. Pengkajian Hukum tentang Perlindungan Hukum Bagi Koban

terorisme. Jakarta: Bidang Pembinaan Hukum Nasioanl DepKumHAM.

2008.

Mustofa, Muhammad. Metode Penelitian Kriminologi. Jakarta: FISIP UI Press.

2005.

O’Brien, Martin dan Yar, Majid. Criminology: The Key Concepts. New York:

Routlehde. 2008

Pickett, K.H. Spencer dan Pickett, Jennifer. Financial Crime Investigation and

Control. New York: John Wiley & Sons, Inc.. 2002.

Rahardjo, Satjipto. Membangun Polisi Sipil: Perspektif Hukum, Sosial, dan

Kemasyarakatan. Jakarta: Buku Kompas. 2002.

Reuter, Peter & Truman, Edwin M. Chasing Dirty Money: The Fight Against

Money Laundering. New York: Institute for International Economics. 2004.

Siahaan, N.H.T.. Money Laundering & Kejahatan Perbankan (edisi ke-3).

Jakarta: Jala Permata. 2008.

Sjahdeini, Sutan Remy. Seluk Beluk Tindak Pidana Pencucian Uang dan

Pembiayaan Terorisme (Cet. II Editor Safrizr). Jakarta: Pustaka Utama

Grafiti. 2007.

Sjahputra, Iman. Money Laundering (Suatu Pengantar). Jakarta: Harvindo. 2006.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

1990.

Stessen, Guy. Money Laundering: A New International Law Enforcement Model.

Cambridge: Cambridge University Press. 2003.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA. 2005.

Sulistyo, Hermawan. Bom Bali : buku putih tidak resmi investigasi teror bom

Bali. Jakarta: Pensil-324. 2002.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 124: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Universitas Indonesia

Suparlan, Parsudi (ed). Bunga Rampai Ilmu Kepolisian Indonesia. Jakarta:

Yayasan Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian. 2004

Suranta, Ferry Aries. Peranan PPATK dalam Mencegah Terjadinya Praktik

Money Laundering. Jakarta: Gramata Publishing. 2010.

Waddington, P.A.J.. Policing Citizen. London: UCL Press. 1999.

Jurnal:

Agarwal, M. (2005). Suppressing the financing of terrorism. Finance India, 19(3),

1062-1065. Diakses dari:

http://search.proquest.com/docview/224365780?accountid=17242 pada

Senin 19 Maret 2012, pukul 08.06.

Björnehed, Emma (2004). Narco-Terrorism: The Merger of the War on Drugs and

the War on Terror. Global Crime Vol. 6, No. 3 & 4, August-November 2004,

pp. 305-324. Diakses dari:

http://www.silkroadstudies.org/new/docs/publications/2005/Emma_Narcote

rror.pdf pada Rabu 21 Desember 2011, pukul 16.03

Childs, D. (2005). Combating terrorist financing: A key aspect of the war on

terrorism. The Officer, 81(9), 45-48. Diakses dari:

http://search.proquest.com/docview/214102753?accountid=17242 pada

Senin 19 Maret 2012, pukul 08.23.

Clarke, Ronald V. dan Newman, Graeme R. (2007). Police and the Prevention of

Terrorism. Policing, Volume 1, Number 1, pp. 9–20. Diakses dari:

http://policing.oxfordjournals.org/ pada Selasa 15 Mei 2012, pukul 08.10.

Deutch, John. “Terrorism”. Foreign Policy. No. 108 (Autumn, 1997). hal. 10 –

22. Diakses dari: http://www.jstor.org/stable/1149086 pada Selasa 17

November 2009, pukul 14.33.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 125: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Universitas Indonesia

Hardouin, P. (2009). Banks governance and public-private partnership in

preventing and confronting organized crime, corruption and terrorism

financing. Journal of Financial Crime, 16(3), 199-209. Diakses dari:

http://search.proquest.com/docview/235999538?accountid=17242 pada

Senin 19 Maret 2012, pukul 08.29.

Jayasuriya, Dayanath. Money laundering and terrorism financing: The role of

capital market regulators Journal of Financial Crime; Jul 2002; 10, pg. 30.

Diakses dari:

http://search.proquest.com/docview/235990358?accountid=17242 pada

Senin 19 Maret 2012, pukul 08.18.

Levi, Michael. (2002). Money Laundering and Its Regulation, Source: Annals of

the American Academy of Political and Social Science, Vol.582,

Crossnational Drug Policy (Jul.,2002), pp.181-194. [PDF], diakses dari:

http://www.jstor.org/stable/1049742 pada 23 Oktober 2009, pukul 01:57.

Gidadhubli, R.G., Rama Sampath Kumar. (1999). Causes and Consequences of

Money Laundering in Russia, Source:Economic and Political Weekly,

Vol.34, No.48 (Nov.27-Dec. 3, 1999), pp.3395-3399 [PDF], diakses dari:

http://www.jstor.org/stable/4408663 pada 31 Oktober 2009, pada pukul

17:17.

Ping, H.E.. The measures on combatingmoney laundering and terrorism financing

in the PRC From the perspective of financial action task force Journal of

Money Laundering Control Vol. 11 No. 4, 2008 pp. 320-330. Diakses dari:

http://search.proquest.com/docview/235882888?accountid=17242 pada

Senin 19 Maret 2012, pukul 08.24.

Sampson, Robert J.. Crime in Cities: The Effects of Formal and Informal Social

Source: Crime and Justice, Vol. 8, Communities and Crime (1986), pp. 271-

311. Diakses dari: http://www.jstor.org/stable/1147430 pada 7 Juli 2012

pukul 19.20

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 126: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Universitas Indonesia

Dokumen:

Financial Action Task Force. Report on Money Laundering Typologies 2003-

2004. Paris: FATF. 2005.

Financial Action Task Force. FATF IX Special Recommendation. Paris: FATF.

2010.

International Association of Insurance Supervisor. Guidance Paper on Anti-

Money Laundering and Combating The Financing of Terrorism. Amman:

IAIS. 2004.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Laporan Tahunan 2006.

Jakarta: PPATK. 2007.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Laporan Tahunan 2010.

Jakarta: PPATK. 2011.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan

Tindak Pidana Pencucian Uang. Jakarta: PPATK. 2011.

Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Tindak Pidana Pencucian Uang dan

Terorisme. Bandung: Fokusmedia. 2012.

Makalah:

Atmasasmita, Romli. (2008, June 25). Efektivitas Penerapan Undang-undang

Tindak Pidana Pencucian Uang dalam Illegal Logging. Makalah

disampaikan pada Seminar Penyidikan Tindak Pidana Kehutanan dan

Penerapan UU Tindak Pidana Pencucian Uang, Jakarta.

Jean-Charles Brisard. New-York: 19 Desember 2002. Terrorism Financing: Roots

and trends of Saudi terrorism financing. Makalah disampaikan kepada

Presiden Dewan Keamanan Amerika Serikat. Diakses pada 28 Nopember

2011, pukul 14.26.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 127: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Universitas Indonesia

http://www.investigativeproject.org/documents/testimony/22.pdf

Kongah, M. Natsir. (2005, August 31-September 1). Citra Perbankan dan

Pencucian Uang. Makalah disampaikan dalam Forkamas Gathering 2005,

Denpasar.

Supandji, Hendarman. (2009, Juni). Pengungkapan dan Pembuktian Perkara

Pidana Melalui Penelusuran Hasil Kejahatan. Makalah disampaikan dalam

kegiatan workshop dengan tema “Pengungkapan dan Pembuktian Perkara

Pidana Melalui Penelusuran Hasil Kejahatan” pada tanggal 9 Juni 2009 di

Menara Bidakara, Jakarta Selatan, yang dilaksanakan oleh PPATK

bekerjasama dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia.

Artikel:

AS Mengheningkan Cipta Memperingati Serangan. 11 September 2011. Diakses

pada 19 Desember 2011, pukul 14.41.

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/09/110911_911silence.shtml

Ayuningtyas, Rita. Inilah Data Korban Bom Marriott dan Ritz-Carlton. Sabtu, 18

Juli 2009. Diakses pada 30 April 2012.

http://nasional.kompas.com/read/2009/07/18/21572416/inilah.data.korban.b

om.marriott.dan.ritz-carlton

Early History of Terrorism. n.d.. Diakses pada 25 Juni 2010, pukul 10.24.

http://www.terrorism-research.com/history/early.php

Febriane, Sarie. Pendanaan Jaringan Teroris Saat Ini Masih Gelap. Senin, 5 Mei

2008. Diakses pada 28 September 2011, pukul 17.18.

http://www.kompas.com/lipsus112009/kpkread/2008/05/05/22413246/Pend

anaan.Jaringan.Teroris.Saat.Ini.Masih.Gelap.

Febrida, Melly. Apuy, Penumbuk Bahan Bom Kedubes Australia Divonis 10

Tahun. Kamis, 22 September 2005. Diakses pada 21 Desember 2011, pukul

13.35.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 128: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Universitas Indonesia

http://www.detiknews.com/read/2005/09/22/163032/446860/10/apuy-

penumbuk-bahan-bom-kedubes-australia-divonis-10-tahun?nd992203605

Kristanti, Elin Yunita. Peringati Bom Bali 2, Warga Australia Kumpul. Jum'at, 1

Oktober 2010. Diakses pada 21 Desember 2011, pukul 13.35.

http://nasional.vivanews.com/news/read/180588-hari-ini-lima-tahun-

peringatan-bom-bali-2

Pellokila, Abbah Jappy. Satu Dasawarsa Bom Natal Tahun 2000. 24 December

2010. Diakses pada 30 April 2012.

http://hankam.kompasiana.com/2010/12/24/satu-dasawarsa-bom-natal-

tahun-2000/

PPATK Temukan 22 Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan Terkait

Pendanaan Terorisme. 4 agustus 2011. Diakses pada 5 desember 2011,

pukul 15.59.

http://www.vibiznews.com/news/banking_insurance/2011/08/04/ppatk-

temukan-22-laporan-transaksi-keuangan-mencurigakan-terkait-pendanaan-

terorisme

Purnomo, Herdaru. PPATK Temukan 97 Transaksi Pendanaan Teroris di Bank

Besar. 2010. Diakses pada 5 Desember 2011, pukul 15.59.

http://finance.detik.com/read/2010/03/19/134516/1321187/5/ppatk-

temukan-97-transaksi-pendanaan-teroris-di-bank-besar?browse=frommobile

REI Jatim Keberatan UU Pencucian Uang. Sabtu, 01 Oktober 2011. Diakses pada

5 Desember 2011, pukul 15.59.

http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=02829d02c5aec

fe2bac73a3162a6e428&jenis=e4da3b7fbbce2345d7772b0674a318d5

Rise in Retaliation. 2009. Diakses pada Jumat, 25 Juni 2010, pukul 10.35.

http://edition.cnn.com/2003/WORLD/meast/08/19/sprj.irq.main/index.html

Roberts, Adam. The Changing Faces of Terrorism. Selasa, 27 Agustus 2002.

Diakses pada Jumat, 25 Juni 2010, pukul 10.23.

http://www.bbc.co.uk/history/recent/sept_11/changing_faces_01.shtml

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 129: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Universitas Indonesia

Suardana, Gede. Kronologi Bom Bali-Eksekusi Mati Amrozi Cs. Minggu, 9

Nopember 2008. Diakses pada 21 Desember 2011, pukul 13.35.

http://www.detiknews.com/read/2008/11/09/015608/1033710/10/kronologi-

bom-bali-eksekusi-mati-amrozi-cs

Tholut Incar Bandara dan Rumah Pejabat. Senin, 27 September 2010. Diakses

pada 21 Desember, pukul 13.35.

http://metronews.fajar.co.id/read/105927/10/index.php

Zalman, Amy. The History of Terrorism. n.d.. Diakses pada Jumat, 25 Juni 2010,

pukul 10.23. http://terrorism.about.com/od/whatisterroris1/p/Terrorism.htm

Internet:

Website PPATK: www.ppatk.go.id

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 130: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara

Kamis, 5 April 2012

Kantor PPATK 08.00-10.30

No. Isu Masalah Hasil Wawancara

1. Gambaran Umum

PPATK

Bagaimana sejarah berdirinya

PPATK?

Latar belakangnya PPATK itu berdiri, sebetulnya dulu itu sejarah

awalnya PPATK ada di dalam unit di BI, salah satu unit kerja di

BI. Tapi dulu namanya bukan PPATK tapi UKIP atau Unit Kerja

Investigasi Perbankan. Dulunya PPATK disitu, lalu pada tahun

2002 dengan undang-undang baru PPATK pecah dan menjadi

lembaga independen terbentuklah PPATK. Adapun latar

belakangnya kenapa PPATK berdiri, itu sebenarnya tidak ada

kewajiban setiap negara itu untuk membentuk PPATK, sebenarnya

hanya ada rekomendasi. Rekomendasi dari FATF. Pernah dengar

lah ya FATF (Financial Action Task Force).

Apakah tujuan didirikannya

PPATK?

Pada tahun 2005 itu, eh tahun berapa ya Indonesia masuk NCCT

list? Pokonya keluarnya tahun 2005, Indonesia pernah masuk

negara-negara yang di blacklist. Karena dianggap sebagai surga

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 131: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

pencucian uang, karena saat itu Indonesia belum mempunyai

PPATK.

Beberapa alasan Indonesia bisa masuk kedalam NCCT list karena

dianggap belum ada regulasi tentang pencucian uang, kemudian

belum ada suatu unit yang menerima laporan kemudian

menganalisis dan kasih informasinya ke penegak hukum, unit

intelijen keuangan belum ada perangkat hukum belum ada.

Kemudian sektor penyedia jasa keuangan masih rentan, kaya

begitu, contoh-contohnya. Sebenarnya banyakkan referensinya

mas udah tahu.

Dasar hukum didirikannya PPATK? Indonesia tidak memenuhi rekomendasinya FATF akhirnya kita

masuk kedalam NCCT list. Namun tahun 2005 kita keluar dari

NCCT list dengan adanya dua undang-undang, undang-undang

nomor 15 dan nomor 25 itu. Dianggap kita sudah ada beberapa

poin yang kita sudah tutup pelan-pelan, meskipun untuk

pendanaannya belum. Karena pada saat itu, kita tahun 2003 punya

ya undang-undang tentang teroris, sebelumnya pake Perpu, Perpu

1 tahun 2002 pada saat bom bali itu. Kemudian tahun 2003 ada

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 132: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

undang-undang nomor 15 tahun 2003. Itu sebenarnya sudah meng-

capture terkait pendanaan terorisme sudah ada di pasal 11, 12, dan

13. Tapi dia bilang tidak komperehensif, dan di undang-undang

money laundering yang 25, sebelum yang baru ini, 25 tahun 2003

itu juga sebenarnya sudah memasukkan pendanaan terorisme

sebagai salah satu jenis tindak pidana asal. Tetapi menurut

penilaian internasional tetap tidak efektif, jadi FATF itu ada 40+9

rekomendasi, 9 itu khusus tentang terorisme. Salah 9 itu kita

banyak sekali yang non-comply, karena kita belum punya regulasi

khusus yang mengkriminalisasi pendanaan terorisme.

Apa saja fungsi, wewenang,

kewajiban, mau peran PPATK?

Khususnya dalam pendanaan

terorisme?

Jadi begini, nanti Lista tambahin ya, seperti yang kita

informasikan kemana-mana sebenarnya PPATK itu fungsinya

administratif FIU pada dasarnya, core business-nya itu. Dimana

dia menerima laporan dari pihak pelapor, sekarang tidak hanya

PJK, kemudian PPATK analisis kemudian dan sekarang ditambah

periksa kemudian di deliver ke penegak hukum. Itu benar-benar

basicnya, core kita, terima kemudian analisis kemudian deliver ke

penegak hukum, itu yang disebut FIU administrative. Tapi kita

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 133: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

berdasarkan undang-udang baru kita dapat tambahan-tambahan,

sebagai contoh kita bisa mengawasi pihak pelapor tertentu,

misalnya PJK atau enggak PBJ kita bisa melakukan audit, padahal

kalau yang administratif rata-rata tidak begitu benar-benar cuma

terima laporan, analisis, deliver. Ini enggak, kita bisa bersentuhan

langsung dengan pihak pelapornya. Kemudian kita juga, ee apa

namanya, dengan penegak hukum bisa minta perkembangan

informasi dan penegak hukum bisa informasi ke PPATK. Jadi

yang harusnya kita bergeraknya searah, PPATK dapat info dari

pihak pelapor kemudian kasih ke penegak hukum, ini penegak

hukum bisa balik minta ke PPATK, PPATK minta lagi ke pihak

pelapor. Jadi berbalik begitu bisa, karena itu fungsi kita disebutnya

analisis proaktif sama reaktif. Yang proaktif kita yang bottom up,

kita dari pihak pelapor kita analisi terus kita mengasih. Atau tidak

yang satu lagi top down, jadi penyidik sudah menemukan tindak

pidana report ke kita, eh minta data ke kita lalu kita minta lagi

data ke pihak pelapor. Nah sekarang fungsi PPATK yang secara

umum itu dengan core business apa terkait dengan pendanaan

terorisme. Berarti yang pertama, yang dari sisi pertama yang PJK

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 134: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

temukan, itu terkait pendanaan terorisme berarti tetap dengan

transaksi yang ada dua laporan, kalau dulu, dan sekarang ditambah

dengan transfer dana ada dipasal 23 ayat 1 yang dia sebenarnya

terima TKM, TKT yang 500 juta. Kemudian satu lagi transfer

dana, transfer dana itu baru berlaku nanti. Sekarang kita fokus

pada dua TKM dan juga TKT 500 juta, TKT tahukan tunai. Nah

sekarang problemnya nanti mas baca, mba Lista sudah sediakan

slide, itu rata-rata pendanaan terorisme uangnya kecil-kecil

Nah transaksinya ini rata-rata kecil kemungkinan kecil dia pakai

TKT, alhasil yang harus dilakukan pihak pelapor dalam hal ini

PJK itu pakainya TKM kebanyakan, Transaksi Keuangan

Mencurigakan. Jadi PJK melakukan analisis sendiri, apa ya

disebutnya, seperti mengecek nasabahnya itu. Seperti Know Your

Costumer, terkait profile terkait pola transaksi segala macam kaya

begitu-begitu. Atau tidak dibagian terkait patut diduganya terkait

tindak pidana, misalnya pjknya dapat informasi dari koran atau

media, oh ini atas nama ini alias, alias, alias. Dia akan sering

mengecek, oh ini nasabahnya, atau tidak dia dari list yang dibuat

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 135: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

oleh pemerintah atau yang dibuat oleh PBB misalnya ada link-link

yang dibuat terkait terorisme. Dengan itu checklist-checklist-nya,

jadi hampir sepenuhnya PJK yang punya disebutnya red flag apa

sih yang disebutnya, punya alert system. Oh ini orang ini nih,

kalau sistemnya sudah semakin baik jadi caranya seperti itu, sudah

laporkan ke PPATK. Jadi rata-rata karena jumlahnya kecil-kecil

jarang TKT, maksudnya TKT yang ketahuan kalau misalnya

mereka tunai mereka via kurir banyak, jadi banyak kendalanya

kita. Nanti disana ada pendanaan terorisme dimana, apa namanya,

kendalanya karena kalau mereka transaksi tunai via kurir. Jarang

via bank, dan kalau via bank itu yang ketahuannya kecil-kecil,

dimana mereka sistemnya misalnya ada uang masuk 10 juta dia

tarik 500-500, atau 1 juta-1 juta, atau tidak 100 juta lalu ditarik 5

juta-5 juta seperti itu. Biasanya kaya begitu, kalau tidak penipuan

biasanya itu pendanaan terorisme, itu yang kesulitannya.

Kemudian mereka report ke kita ya kan, kemudian kita kasih ke

penegak hukum. Itu sangat kecil kalau mas liat di statistik terkait

kita report, apa namanya, pendanaan terorisme. Sekarang begini

kita amat sangat banyak membantu justru dari level yang kedua

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 136: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

yang balik arah, dimana penegak hukum minta ke PPATK dan

disebutnya bukan, kitakan disebutnya hasil analisis yang PPATK

ke penegak hukum, ini disebutnya hasil informasi atau inquiry

IHA, Informasi Hasil Analisis disebutnya begitu dikenalnya. Nah

itu, dilakukan penyidik biasanya sudah punyakan tahu jaringan-

jaringan si pelaku narkotiknya, mereka intelnya lebih jago punya

jaringan segala macam, di infolah ke kita dan kita minta data ke

bank itu yang banyak kita bantu justru. Dari situ, karena penyidik

sudah tahu duluan dengan segala kewenangan yang ada di

penyidik, mereka lebih bisa, kita sekarang hanya bisa menyentuh

pihak pelapor tapi mereka bisa menyentuh orang-perorangan

benar-benar ke manusia ke pelaku. Dapat informasi banyak

mereka lebih, jadinya seperti itu, kita banyak membantu disitu itu

di statistik juga ada informasi kaya begitu. Kemudian apalagi, itu

dari segi benar-benar core business PPATK, ya kan, yang benar-

benar FIU administrative murninya termasuk yang tambahan tadi

dimana penegak hukum bisa minta. Nah sekarang coba lihat mas

pasal 40 berapa itu, sekarang terkait, kita pasal 40, iya pasal 40.

PPATK bukan cuma, tadi pasal 40 dekatnya lebih ke 40 huruf d

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 137: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

ya, yang benar-benar fungsi FIU administrative atau tidak bagian

b dan c, b dan c pun sebagian, karena kita kelola data informasi

yang didapat, kemudian kita ini pengawasan sebenarnya kaya

tambahan bukan administratif. Karena rata-rata FIU yang

administratif ya cuma terima analisis aksi-terima analisis aksi.

Kalau ini kita melakukan pengawasan, bisa melakukan audit

kepatuhan audit khusus seperti itu. Nah sekarang ini yang a,

pencegahan dan pemberantasan, ini termasuk pendanaan terorisme

kita masuk misalnya bisa kasih masuk koordinasi pencegahann

TPPU dengan instansi terkait, terus rekomendasi ke pemerintah,

bisa koordinasi bisa rekomendasi termasuk dengan komite TPPU

ini kaitanya. Di komite TPPU tahukan mas, komite TPPU yang

fungsinya itu terkait dengan kebijakan pencegahan dan

pemberantasan TPPU tapi dia juga punya program-program kerja

tertentu bukan hanya terkait dengan pencucian uang tapi juga

dengan pendanaan terorisme. Sudah masuk belum itu kedalam

skripsi mas?

Apakah PPATK sebagai FIU

memiliki tugas yang sama secara

FIU itu banyak tipe, kita yang dulunya administratif murni,

sekarang ada tambahan-tambahan kewenangan itu yang

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 138: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

International? melakukan pengawasan, melakukan pemeriksaan segala macam.

Nah kalau FIU luar negeri itu ada banyak, mungkin ada sekitar 4

contohnya, 4 tipe. Ada tipe administratif seperti kita, ada contoh-

contohnya berapa negaranya aduh apa ya? Contohnya BNM kali

ya? Ee Malaysia kalau tidak salah, Malaysia itu dibawah BI-nya

dan melakukan administratif saja, kalau tidak salah. Singapura

juga seperti itu, dia hanya seperti kantor pos saja, jadi hanya

menerima saja. Terus ada contoh yang, dia melakukan penyidikan,

apa disebutnya judicial eh bukan judicial. Ada tipe hybrid

administratif FIU, adminstrative model kemudian ada juga tipe

yang dia lakukan penyidikan juga contohnya AMLO-nya

Thailand. Dia investigasinya sampai ke hutan-hutan mencari

penjahatnya, kemudian membongkar-bongkar rumah melakukan

penggeledahan seperti itu. Ada yang dia termasuk penuntutannya

juga, jaksanya juga didaerah mana begitu, nanti mas ingatkan saja

untuk minta datanya bisa dibantu. Terus ada juga yang disebutnya

tipe hybrid, tipe semuanya tapi tidak sampai ke pengadilan sih.

Tipe-tipe tertentu dan di bawahnya pun, ada yang dibawah

presiden seperti kita ada yang dibawah bank sentral seperti di

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 139: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Malaysia. Kemudian ada yang dibawah kejaksaan contohnya

adalah AUSTRAC, Australia. Kemudian fincent itu dibawah

kementrian keuangan kalau tidak salah. Pokonya tipenya banyak,

ada yang dibawah kepolisan kejaksaan, ada yang dibawah

eksekutif kaya presiden, kemudian ada yang dibawah bank sentral.

Cuma pada prinsipnya semua FIU itu mekanismenya seperti itu,

menerima-menganalisis-memberikan, itu core-nya. Cuma ada

variant-variant kewenangan, kaya misalnya tadi aku bilang, di

Singapura. Kenapa sih selama ini kerjasama kita sama Singapura

itu lemah sekali? Sebenarnya alasan mereka seperti itu, FIU-nya

Singapura itu tidak bisa seperti PPATK yang bisa mengaudit

kedalam menyentuh pihak pelapor, tidak bisa. Jadi kita cuma base

on database saja, jadi kalau yang diminta PPATK ada didalam

database, sok dikasih. Tapi kalau tidak ada ya sudah kita cuma

bilang tidak ada, sedangkan PPATK Indonesia tidak, kita bisa

minta ke PJK kita bisa periksa langsung turun ke lapangan ke PJK,

pihak pelapor kalau sekarang. Kita bisa minta informasi dari

instansi lainnya yang terkait. Jadi variant-variantnya berbeda, tapi

intinya menerima-menganalisis-mendelivery itu intinya seperti itu

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 140: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

core businessnya, pada dasarnya semua FIU sama cuma ada

variant-variantnya seperti itu.

Untuk referensi mas bisa baca mengenai FIU fungsi-fungsi itu ada

ee “FIU an overview” kalau tidak salah, itu yang mengeluarkan

adalah IMF dan World Bank itu ada soft filenya. Kayanya aku

dulu pernah memberikan deh ke mas, eh bukan ternyata angkatan

dibawah mas. Itu ada di web, cari saja ada di google, “FIU an

overview” begitu-begitu nanti langsung keluar ada soft filenya

terkait FIU, benar-benar FIU model FIU dan tugasnya. Jadi kalau

PPATK ini yang sekarang di Indonesia memang tidak murni

administratif tapi juga kita bukan penyidik jadi agak-agak aja

bentuknya menyelidiki.

Bagaimana hubungan dengan

penegak hukum yang lain?

Ada satuan tim, komite TPPU itu. Bukan satgas sih, tapi lebih ke

tim kali ya. Suatu tim, itu dia tim yang dimana kepala PPATK

sekretaris di level ministerial-nya, di level kementrian dia

sekretaris kepala PPATK. Itu benar-benar level kebijakan dari kita

mengeluarkan strategi nasional sekitar ada 9, sebenarnya tadinya 8

ditambah ada NPO sektor. Karena kita melihat dari tipologi dan

segala macam NPO banyak digunakan terkait pendanaan

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 141: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

terorisme.

Terkait pendanaan terorisme, mungkin nanti bisa dilihat ada

strategi nasional pencegahan dan pemberantasan. Nah itu harusnya

masuk ke skripsi mas, karena PPATK berkait disitu karena

PPATK menjadi sekretaris. Itu level ministerial, kemudian level

Dirjen atau level eselon 1, kepala PPATK menjadi ketua. Jadi

misalnya begini, untuk ministerial pertemuan setahun sekali kalau

untuk yang level ini kalau tidak salah 6 bulan sekali atau 3 bulan

sekali nanti dicek kembali ya. Kaya begitu, ini benar-benar

program kerjanya lebih teknis sifatnya, yang kebijakannya level

ministerial. Ee itu ada strategi nasionalnya, program kerjanya

termasuk single identity number, itu banyak juga kaitan sama

terorisme. Teroris itu banyak yang mempergunakan nama alias-

alias, KTP-nya bisa lebih dari sepuluh itu kenapa kebutuhan kita

single identity number. Kemudian ini pendanaan terorisme, RUU,

masuk juga kedalam strategi nasional itu. Kemudian pengawas

NPO sektor, Non-Profit Organization, karena banyak

dipergunakan. Misalnya dana dari luar negeri masuk ke Indonesia

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 142: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

padahal itu dari Al-Qaeda dari organisasi apa. Atau tidak di

Indonesia sendiri, mas misalnya diminta seumbangan 10ribu-

10ribu, kita kalau atas nama keagaman biasa pasti mengasih

walaupun cuma kecil-kecil. Itu bisa digunakan untuk kegiatan itu,

dan kita tidak tahu kalau mereka, maksudnya kita tahu untuk

ibadah tapi ternyata mereka ibadah dengan sistem garis keras

dimana justru dipakai buat yang segala macam itu kita tidak tahu.

Dan itu non-profit organization itu seperti organisasi massa,

yayasan segala macam yang mengumpulkan dana tapi mereka

tidak memberikan laporan keuangan segala macam ke pemerintah,

akuntabilitasnya tidak jelas. Banyak tipologi kaya begitu, itu

makanya mungkin kalau menurut saya komite TPPU perlu

dimasukkan strategi nasionalnya, banyak yang terkait dengan

pendanaan terorisme.

PPATK ini fungsi koordinasi deh pasal 92, untuk meningkatkan

koordinasi antar lembaga terkait dalam pencegahan dan

pemberantasan TPPU, dibentuk komite kordinasi nasional. Jadi

bukan lembaga baru, kerjasama, cuma untuk meningkatkan

kerjasama. Kaya lingkup kerjasama, tapi kerjasamanya banyak

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 143: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

instansi, lebih dari 10 instansi. Kaya misalnya begini, sekarang

core kita dengan penyedia jasa keuangan atau tidak dengan pihak

pelapor dimana kita berhubungan dengan BI, Bappepam

regulatornya. Atau kementrian keuangan untuk asuransi atau LK,

Lembaga Keuangan. Kemudian untuk balai lelang segala macam

karena mereka punya regulator di kementrian keuangan.

Kemudian kita berhubungan dengan penegak hukum paling polisi,

maksud saya 6 penyidik, jaksa kemudian hakim kaya begitu. Nah

ini di komite kordinasi lingkupnya lebih luas, contoh single

identity kita berhubungan dengan siapa? Kementrian dalam negeri.

Kemudian terkait perampasan aset, ada RUU perampasan aset,

dengan kejaksaan dengan kepolisian dengan BIN misalnya kaya

begitu. Atau pendanaan terorisme contoh dengan BIN dengan

Densus 88. Jadi lingkupnya lebih luas, kementrian dalam negeri,

kementrian hukum dan HAM, BI, regulator masuk, penegak

hukum masuk, kecuali hakim ya tidak masuk. Tapi instansi lain

yang kayanya tidak terlalu berkaitan dengan PPATK tapi banyak

mereka tupoksinya yang berkaitan dengan strategi nasional. Nah

itu ada penjelasannya tentang strategi nasional, kaya apa latar

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 144: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

belakangnya, kemudian strateginya apa saja, apa saja yang perlu

dilakukan program kerjanya termasuk siapa instansi yang terlibat,

core instansinya siapa itu ada di strategi nasional. Perpresnya nanti

mas cek saja untuk komite kordinasi nasional itu perpres 6 tahun

2012.

Ada tambahan lagi selain komite TPPU. PPATK melakukan

kerjasama nih, ini diluar komite TPPU, kita lakukan kerjasama

baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kerjasama itu bisa via

MoU, bisa juga kaya asas resiprositas begitu mas disebutnya

kerjasama timbal balik saling menguntungkan tanpa perlu MoU

segala macam. Karena ada negara misalnya yang harus MoU ada

juga yang tidak harus, instansi kita dalam negeri pun ada yang

harus MoU ada yang tidak harus MoU, seperti itu. Misalnya

PPATK yang didalam core businessnya itu, maksudnya

bagaimana PPATK cara analisisnya ya, PPATK cara analisis itu

berdasarkan laporan dari pihak pelapor kemudian dia dsebutkan

tambahan added value. Ada tambahan nilai terhadap hasil analisis

itu dan sekarang ada lakukan pemeriksaan juga, itu dilakukan

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 145: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

dengan cara minta data. Misalnya minta data ke instansi lain,

misalnya minta data ke BIN atau red notice Polri begitu. Sudah

begitu kalau diluar negeri juga, kalau misalnya pelakunya di

Singapura atau dimana dia minta datanya ke FIU, jangan

Singapura deh karena di Singapura tidak ada teroris ya haha.

Malaysia atau tidak di daerah sana ya, ke FIU-nya Malaysia,

seperti itu bisa. Jadi kerjasama dalam negeri dan luar negeri, disini

sudah ada catatan lengkapnya dari mana saja informasi. Termasuk

juga CBCC, pembawaan uang tunai lintas batas itu, berarti ke Bea

Cukai informasinya.

BNPT ada di dalam komite TPPU, termasuk salah satu BNPT

Densus 88 termasuk di dalamnya. Nanti mas lihat di strategi-

strateginya, ada yang core institusinya siapa, termasuk BNPT ada

di beberapa itu termasuk di RUU pendanaan teroris.

2. Gambaran Umum

Pendanaan

Terorisme

Apa itu pendanaan terorisme?

Pendanaan teror itu yang kegiatan pembiayaan kegiatan teror,

bentuknya bisa beragam. Tetapi untuk pendanaan terorisme

berbeda dengan pencucian uang, beda dimotivasi dia untuk

menikmati itu sebenarnya tidak ada ee bisa dibilang tidak ada.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 146: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Seperti apakah hubungan pendanaan

terorisme dengan pencucian uang?

Apa saja yang dilakukan untuk

mendanai terorisme?

Tapi motivasi dia terkait untuk melakukan tindak pidana

terorisme, itu perbedaannya antara pencucian uang dengan

pendanaan terorisme. Tapi ee tetap di dalam undang-undang

pencucian uang kita menganggap ee pendanaan terorisme itu

menjadi salah satu tindak pidana asal, untuk pencucian uang yang

bisa disidik juga seperti itu.

Jadi begini, aku juga mau masuk sedikit perbedaan antara

pencucian uang dengan pendanaan terorisme. Kenapa sih bisa

masuk kesini? Sebenarnya begini, kalau pencucian uang itu

dijamin harta hasil, itu uangnya itu, atau harta kekayaan itu adalah

hasil kejahatan, itu sudah pasti. Misalnya dari korupsi atau illegal

logging ada illegal fishing.

Nah seperti itu ya, di pasal 2 itu disebutkan jenis-jenis tindak

pidananya. Tetapi kalau pendanaan terorisme belum tentu, bisa

jadi dia hartanya sah, misalnya uang saya gaji saya tapi saya mau

pakai buat kamu untuk melakukan teror. Uang ku sah loh dari gaji

aku kasih ke kamu. Tapi kalau pencucian uang, murni uangnya itu

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 147: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

hasil kejahatan dan dia mau menikmati hasil kejahatan itu.

Indonesia sudah meratifikasi undang-undang 6 tahun 2006 tentang

pendanaan terorisme. Jadi ada konvensi pbb yang sudah

diratifikasi oleh indonesia. Jadi kita itu sudah meratifikasi mas,

sejak tahun 2006. Karena kita sudah meratifikasi, biasanya kalau

sudah diratifikasi akan dibuat dalam undang-undang kembali tapi

dalam undang-undang nasional ya sesuai sistem hukum masing-

masing negara, karena itu kita membuat undang-undang ini

*menunjukkan draft ruu pendanaan terorisme*, undang-undang

ruu ini. Dan didalam ruu ini kita sudah berusaha untuk,

sebelumnya belum ada fatf yang baru itu, rekomendasi yang baru.

Sebelumnya belum ada pada saat penyusunan ini masih

menggunakan yang lama, yang 40+9 itu. Nah didalam ruu ini kita

berusaha untuk mencapture semua yang diminta oleh ee 9

rekomendasi itu. Didalamnya itu ada pengaturan terkait, jadi

begini seperti yang mba afra bilang biasanya pelaku pencucian

uang itu dia tidak mau menaruh uangnya dalam sistem keuangan,

tidak tahu kalau mereka sudah pintar atau seperti apa ya. Biasanya

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 148: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

mereka itu sistemnya by cash atau melalui jasa pengiriman uang

yang tidak terregister.

Iya CBCC atau pembawaan uang tunai lintas negara itu, cross

border. Biasanya itu yang mereka pergunakan, mereka jarang

menggunakan bank-bank konvensional seperti sekarang, mereka

jarang mempergunakannya. Nah didalam ruu kita sudah

mengcapture kesana. Oh iya, di pasal berapa ya saya juga agak-

agak lupa. Pasal 20an yah. Itu wajib, pertama mereka itu wajib

terdaftar, mewajibkan mereka untuk terregister semuanya. Agak-

agak lupa pasal berapa, *mencari pasal didalam draft ruu

pendanaan terorisme* nah ini dia pasal 18. Ee pengawasan

terhadap pengiriman uang melalui sistem transfer atau malalui

pengiriman uang melalui sistem lainnya. Itu mereka mempunyai

kewajiban untuk terdaftar, terregister, terregisternya di bi ya. Jadi

kalau sekarang masih banyak yang sistem seperti hawala itu ya,

itu tidak terregister mereka.

Pernah denger hawala kan? Ngerti hawala? Dia bukan bank,

sistemnya, mekenismenya seperti persaudaraan atau kepercayaan.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 149: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Hawala itu dari india kalau tidak salah namanya, ada hundi juga

pakistan begitu-begitu. Jadi sistemnya begini, biasanya hawala itu

dipakai kalau yang sekarang itu untuk para tki-tki, tki-tki

mengirimkan uang ke keluarganya. Jadi sistem hawala itu biasa

begini, misalnya afra itu tki di malaysia aku punya jasa itu, punya

jasa pengiriman uang. Afra memberikan uangnya ke aku tapi aku

tidak transfer begitu, aku punya saudara di indonesia. Aku tinggal

by phone saja, ini dikirimkan ke garut nomor segini-segini-segini.

Nah dari situ langsung dikirimkan, langsung kerumahnya si afra di

garut sana.

Jadi tidak ada sistem uang bertransfer, hanya ada komunikasi-

komunikasi. Dan itu bisa apa ya mba? Apa namanya? Bisa dua hal

terjadi, pertama misalnya uang yang dikirim oleh si orang

indonesia ke garut itu bukan uang murni uang afra. Tapi uang hasil

narkoba, pelaku narkoba bisa masuk ke sistem itu dengan dua

jalur. Pertama dia benar-benar, dia narkoba tapi dia melakukan,

“saya usaha hawala”. Jadi narkobanya terkaburkan dengan usaha

sah, jadi dia benar-benar melakukan kesannya usaha sah. Tapi hal

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 150: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

kedua adalah misalnya si pelaku narkoba itu punya temen mas,

mas ini membuka usaha itu. Kemudian dia bilang, “eh saya punya

uang nih, kita join yuk”, “saya pemodal deh”. Tanpa mas tahu

kalau saya sebenarnya pelaku narkoba, jadi digabung ke usaha sah

sehingga seolah-olah sah. Jadi bisa si orang hawala itu tidak tahu

apa-apa dia sangka itu pemodal, bisa juga benar-benar memang

pelakunya melakukan itu, seperti itu mekanismenya.

3. Penanganan

pendanaan teror

di Indonesia

Bagaimana skema pelaporan

transaksi keuangan yang

mencurigakan terkait pendanaan

teror?

Polisi itu mengeluarkan daftar teroris atau orang terduga teroris

dan dia mengajukan kepada pengadilan negeri. Untuk menetapkan

mereka-mereka itu sebagai teroris atau daftar organisasi teroris,

untuk ditetapkan dengan pengadilan. Kemudian mekanismenya ya,

dari pengadilan mengeluarkan penetapan, setelah dikeluarkan

penetapan si kepolisian ini akan mengirimkan kepada seluruh LPP,

Lembaga Pengawas Pengatur. Untuk diumumkan juga kepada

PJK, Penyedia Jasa Keuangan. Pada saat PJK menerima nama itu,

misalnya namanya si Abdul Kadir, si Abdul Kadir ini ternyata

sudah masuk dalam daftar teroris atau mungkin dia punya

organisasi yang masuk dalam organisasi teroris. Itu begitu bank

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 151: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Apakah modus pendanaan teror

sama dengan pencucian uang?

menerima, tanpa bank berpikir panjang dia harus langsung

memblokir, pemblokiran serta merta. Jadi tidak harus lagi, aduh

ini benar tidak ya, tidak! Begitu ada list dari LPP yang awalnya

disampaikan oleh polisi, mereka punya kewenangan untuk itu.

disitu kita upaya untuk uang itu berhenti tidak bergerak, seperti

itu. Laporan, harus laporan ke PPATK intinya itu. Laporan terkait

terorisme. Setelah itu mereka akan melaporkan ke PPATK si PJK

itu. Sebenarnya di UU TPPU sudah ditangkap sih, maksudnya

sudah ada aturannya, cuma ini sebenarnya agak rempong

internasional karena mintanya. Padahal di undang-undang kita

sudah, dan kita sudah menjelaskan di pasal 2 bisa itu tapi mereka

bilang harus diatur lagi

Sepertinya mirip-mirip saja, itu seperti apa ya mas, ee begini, itu

placement, layering, integration itu mas itu tahu harus kumulatif,

berarti dia bisa saja dipecah-pecah bisa juga langsung integration

bisa juga placement di tempatkan. Nah sekarang begini, setahu

saya tidak pernah ada kajian mengenai itu tapi itu pertanyaan yang

bisa dijawab. Maksud saya begini, ketika dia menempatkan

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 152: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

uangnya ke penyedia jasa keuangan dengan profile yang oke. Jadi

agak susah karena uangnya kecil-kecil, cuma ketika aneh ketika

dia ditarik sedikit-sedikit via ATM segala macam. Itu berarti dia

placement, tahap dimana dia placement, kemudian dia tarik kecil-

kecil, tarik-tarik kecil itu disebutnya nanti jadi integration karena

dia langsung pakai. Atau tidak dia bisa, kalau layering dia apa ya,

rata-rata hampir tidak pernah ada kasus dimana dia dipindah-

pindah. Justru saya melihat kebanyakan mereka placement,

misalnya tadi contoh kasus yang mba Lista bilang tentang hawala,

dimana dia menempatkan uang ke dalam suatu bisnis yang sah. Itu

sebenarnya bisa integration juga, jadi diintegration pun dia bisa.

Maksud saya begini, kalau placement dia menaruh ke penyedia

jasa keuangan. Kalau dia integration berarti dia menaruh ke kaya

bisnis hawala, entah dia bikin bisnis hawalanya atau tidak dia

memasukan sebagian hartanya ke bisnis hawala. Begitu bisa,

bahkan sepertinya yang kedua bisa deh, yang layering itu. Dia

membuat usaha hawala itu, menutup-nutupi seolah itu usaha sah,

karena layering itu untuk menutupi jejak aset. Jadi bisa semua,

intinya sih semua tindak pidana yang dimaksud di pasal 2 pasti

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 153: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Apakah PPATK hanya bertugas saat

ada laporan dari PJK saja?

modusnya rata-rata begitu, maksudnya 3 itu. Tapi dengan banyak

perkembangan, tipologinya ada seperti dipecah-pecah atau segala

macam, tapi ini mungkin karena khusus pendanaan terorisme tapi

intinya bisa tiga-tiganya bisa masuk.

Jadi iya, mirip dengan pencucian uang, amat sangat mirip.

Jadi sebenarnya PPATK itu tidak hanya pasif menerima laporan

tetapi juga aktif mencari sendiri begitu. Ketika proses analisis dia

mencari sendiri atau dia pun satu sisi dapat informasi dari

penyidik. Jadi selama ini deh ada yang bilang, “wah kalau PJK

tidak melapor PPATK tidak kerja apa-apa dong”. Ya tidak, PJK-

nya diam PPATK bisa minta informasi dari penyidik kemudian

PPATK analisis minta data. Minta data ke pihak pelapor, minta

data kepihak terkait, seperti itu. Disini sudah ada sih mas

bagaimana sekilas mengenai itu, termasuk kalau mas mau

berbicara mengenai kendala.

4.

Upaya yang

dilakukan

PPATK dalam

menanggulangi

Upaya-upaya apa saja yang

dilakukan oleh PPATK dalam

menanggulangi pendanaan terorisme

sesuai dengan peran, fungsi, dan

Pokok permasalahannya ini ingin melihat perannya PPATK dalam

menanggulangi pendanaan terorisme, karena nanti ujung-ujungnya

akan menjadi sebagai bentuk pencegahan terjadinya tindak pidana

terorisme, maksudnya begitu. PPATK sebagian besar justru

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 154: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

pendanaan

terorisme

wewenangnya? berbicara di aspek pencegahan, ya mungkin fifty-fifty sih. Tapi kita

sejauh ini banyak level kebijakan ya, level kebijakan itu

pencegahan ya tapi pemberantasan itu kita justru banyak

membantu penegak hukum. Kita ada juga hasil analisis, tapi

kebanyakan penegakan penegak hukum yang dapat sendiri infonya

kemudian minta info ke kita itu yang informasi hasil analisis

Hambatan apa saja yang dialami

PPATK dalam menjalankan upaya-

upaya tersebut? Apakah itu dari

undang-undang atau lainnya?

kendalanya termasuk itu tadi karena uangnya kecil-kecil dan

menggunakan transaksi tunai membuat kita agak susah

mendeteksi. Bagaimana pihak pelapor mungkin masih sulit untuk

mencurigai iya atau tidaknya terkait pendanaan terorisme karena

itu sesuai profile nasabah segala macam, agak bingung

menentukan red flag kaya seperti itu, itu ada beberapa kendala

terkait. Disini ada perkembangan penanganan perkara, kemudian

tipologi, penulusuran aset ada semua *menunjukkan slide RUU

pendanaan terorisme*. Sebenarnya tadi, mba aku ada yang lupa

untuk ditanyakan, begitu datang kita lupa menanyakan ke mas itu

mengenai latar belakang skripsinya dan juga pokok

permasalahannya apa, takutnya yang kita jelaskan tidak match

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 155: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

dengan keinginannya.

5. Perkembangan

Pendanaan

Terorisme di

Indonesia

Bagaimana perkembangan

pendanaan terorisme di Indonesia

sejak di bentuknya PPATK?

Kalau untuk kasus yang sudah inkrah sih, sebenarnya itu juga

masih mempergunakan undang-undang teroris ya, itu ada dua

kasus ya Abu Dujana dan Zarkasih yang menggunakan pendanaan

terorisme. Sebenarnya unsurnya unsur pendanaan terorisme tapi

mempergunakan undang-undang teroris, undang-undang 15 tahun

2003 itu ada dua kasus, setahu saya baru dua kasus yang sudah

inkrah. Tapi terkait dengan PPATK apa ya, LHA nya ya mngkin,

yang sudah disampaikan ke penyidik. Kira-kira ada 40an untuk

pendanaan teroris. Bisa dilihat ke statistik itu. Semuanya sampai

ke tahap penyidikan.

Hal ini yang mungkin harus mas tahu, apa ya disebutnya, PPATK

itu tidak harus informasi yang disampaikan PPATK ke penyidik ke

pengadilan. Jadi misal HA PPATK itu ada 10, belum tentu

semuanya ke pengadilan, karena PPATK itu bukan penyidik yang

harus membuktikan. Tapi PPATK itu menduga ada tindak pidana,

jadi nanti penyidik akan mengolah lagi. Misalnya penyidik nanti

“aduh ini tidak ketemu orangnya”, bisa saja seperti itu, berarti

tidak bisa kepenyidikan karena orangnya tidak ketemu. Seperti itu,

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 156: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Kasus teror di Indonesia yang terkait

dengan pendanaan teror?

Apakah ada contoh kasus yang

dicurigai sebagai salah satu bentuk

pendanaan teror?

meskipun ada dugaan tindak pidana. Atau bisa KTP-nya palsu,

kita sudah analisis tapi KTP palsu jadi tidak ketemu orangnya jadi

tidak bisa. Jadi belum tentu ke pengadilan, tapi kita punya report.

Tapi versi bahasa inggris tidak apa-apa mas nanti diterjemahkan

sendiri yang ada misalnya terkait kasus itu yang mba Lista bilang.

Iya untuk kasus yang terkait pendanaan terorisme itu baru dua

setahu saya. Yang tidak dikaitkan dengan pencucian uang sama

sekali, dia dianggap sebagai pelaku teroris juga meskipun dia

menggunakan pasal yang pendanaannya ya, yang pasal 11, 12 ,13.

Nah ini ada kaitannya dengan jaringan international emang,

dengan JI, Jamaah Islamiyah. Dan itu si Abu Dujana dkk itu, alias-

alias juga namanya, JI itu dianggap sebagai organisasi terlarang

tapi tidak tahu sampai sekarang masih berdiri. Nah dengan RUU

ini jadi, akan bisa memblokir dan segala macam

oh, contoh kasus itu tahu tidak mas, perampokan. Kalau yang

PPATK bantu ya, contoh kasus bank Niaga yang kaya mba Lista

bilang. Perampokan bank Niaga yang di medan kalau tidak salah.

Patut dicatat bahwa PPATK yang informasi hasil analisis, yang

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 157: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Bagaimana perkembangan trend

pendanaan teror di Indonesia?

permintaan penegak hukum, yang penegak hukum temukan. Itu

penegak hukum temukan dan PPATK bantu, jadi baru ketahuan

belakangan kalau di Indonesia, terorisme itu. “Ooh ternyata ini

hasil perampokan yang merampok bank Niaga”, seperti itu.

Kemudian, kalau narkotika justru aku tidak terlalu tahu ya, tapi

kalau NPO di Indonesia mungkin itu contoh kasus Abu Dujana.

Dia kasih dana untuk kegiatan-kegiatan terorisme, untuk kasus itu.

Kemudian ada lagi contoh dimana kalau di internasional diluar

negeri banyak itu yang Non-Profit Organization, Jamaah

Islamiyah itu bisa dianggap NPO. Jamaah Islamiyah itu dianggap

Non-Profit Organization dimana dia digunakan sebagai sarana

atau apa untuk lakukan terorisme, pendanaan terorisme seperti itu.

Perampokan terus apalagi ya? setahu saya itu saja sih.

Setahu saya sejauh ini trend yang meningkat itu seperti

penggunaan, apa ya, dokumen palsu atau tidak penipuan yang

semakin meningkat. Ada trend yang meningkat, trend yang

cenderung tetap setiap tahun, itu terorisme tidak masuk. Apa ya?

Saya masih kurang paham apakah ini masih belum menjadi

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 158: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

prioritas, maksudnya bukan jadi prioritas ya, belum dikaji lebih

mendalam begitu. Tapi itu belum termasuk dalam trend-trend

yang meningkat atau trend yang apa, apa namanya, analisa

strategis mengenai itunya kita belum ketahui. Tapi kalau dilihat

dari statistiknya, informasi dari PPATK tidak terlalu signifikan,

maksudnya tidak sebanyak penipuan atau korupsi yang jelas kaya

trend meningkat begitu.

Cuma ya itu, apasih namanya, ee untuk saat ini memang agak sulit

ya untuk pencegahan pendanaan terorisme itu agak sulit. Karena

biasanya kita PPATK itu tahu ada transaksi-transaksi

mencurigakan terkait pendanaan terorisme itu misalnya pada saat

bali bombing itu. Jadi pada saat setelah terjadinya teroris atau

setelah mencuat ke permukaan, baru PPATK melacak biasanya

seperti itu. Permintaan dari penegak hukum, Karena memang

kemampuan dari PJK untuk menganalisis yang mencurigakan

terkait teroris atau organisasi teroris atau tidak itu masih rendah.

Masih sulit sekali, jadi kita biasanya yang seperti mba Afra bilang

itu pancingannya justru dari penegak hukum. Ketika mereka

melihat ada jaringan teroris mereka baru info ke kita, barulah kita

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 159: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

lihat transaksi keuangan terkait jaringan ini dia kemana saja

uangnya. Jadi biasanya sudah terjadi atau pun sedang mencuat

baru PPATK, untuk pencegahannya masih cukup sulit.

6. Kesimpulan/Solu

si

Faktor-faktor apa saja yang

menyebabkan pendanaan terorisme

ada?

Jadi faktor pendanaan terorisme di Indonesia lemahnya

pengawasan NPO-NPO bisa jadi salah satu faktor including

termasuk, tapi bukan alasan kuat bahwa ada terorisme. Bisa salah

satu alasan tapi bukan alasan kuat. Sepertinya kalau terorisme, apa

ya, itu harus baca banyak ya. kalau baca-baca referensi dimana

alasannya buka motif ekonomi segala macam jadi agak sulit dan

bukan kewenangan PPATK. Hal itu bisa dijadikan sarana untuk

dilakukannya pendanaan terorisme, tapi bukan cuma itu, yang aku

bilang tadi melalui hawala mereka, banyak sarananya melalui

CBCC juga. CBCC pun rata-rata Bea Cukai tidak bisa mendeteksi

karena uangnya kecil-kecil, kalau dia cuma bawa, maksimal 100

juta tapi kalau dia bawa 50 juta. Jadi memang sedikit kesulitan

juga, kecuali Bea Cukainya, mereka punya pertemanan dengan

Bea Cukai seluruh dunia atau tidak berhubungan dengan Polri

berhubungan dengan BIN disebutnya ada informasi intelijen. Jadi

DJBC pun dapat informasi dari mereka itu, “oh ini targetnya orang

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 160: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Hal apa saja yang harus dipersiapkan

agar pendanaan terorisme bisa

diminimalisir kegiatannya di

Indonesia?

ini” baru mereka beraksi. Seperti itu, jadi pada dasarnya mereka

juga, seperti PJK juga, sedikit kesulitan kalau dia harus sendiri

bahwa ini terkait terorisme. Mereka harus punya list ini, punya list

penumpang punya informasi dari ini, baru dia punya target.

Karena memang terorisme itu, ee terlihat itu memang dari

orangnya, kalau dilihat dari dananya itu akan susah. Beda dengan

pencucian uang, kalau pencucian uang itu dilihat dari dananya itu

mudah sekali ya. Dilihat dari dananya, pokonya diluar profile pasti

ini dicurigai. Tapi kalau teroris tidak, akan sulit jika melihat dari

dananya itu karena kecil-kecil. Tapi kita melihat dari orangnya, oh

ini sudah diduga sudah ada penetapan dari, kalau RUU ini jadi,

pengadilan. Sudah tanpa ba bi bu langsung blokir-blokir-blokir,

yang akan dilakukan oleh PJK nantinya kedepan.

benchmark kita pasti Australia, kita agak mirip. Meskipun

Australia dibawah kejaksaan sedangkan kalau kita dibawah

presiden. Tapi kita banyak dapat technical assisten atau bantuan

teknis segalam macam dari Australia. Itu tidak terlalu berkait sih,

tapi poinnya adalah kita banyak kemiripan dengan Australia

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 161: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Perlukah penambahan wewenang

seperti KPK? Atau undang-undang

khusus menangani pendanaan

terorisme?

termasuk teknis pelaporan, mereka banyak bantu kita, teknis

pelaporan pihak pelapor, terus bagaimana berhubungan dengan

penegak hukum, bagaimana kordinasi dengan penegak hukum,

kaya begitu. Tipe FIU-nya juga agak mirip, admininistratif.

Sebenarnya kewenangan yang diberikan di undang-undang 8 tahun

2010 itu sudah sangat kuat buat PPATK. PPATK disana wah

sudah bisa segala macam, minta informasi terkait pencucian uang,

bukan langsung tapi baru terkait kemana-mana sudah bisa, bahkan

ke pajak sekarang pun sudah bisa. Sudah jauh dengan undang-

undang sebelumnya, kewenangannya sudah jauh sekali, sudah

sangat gemuk sekarang. Kalau menurut saya sih sistem hukumnya

yang harus diperbaiki, RUU ini harus segera disahkan. Supaya

bergeraknya itu bisa lebih sistematis, dari PJK juga mengetahui

langkah-langkah ketika nanti ada daftar list teroris atau organisasi

teroris mereka harus berbuat apa, itu bisa lebih cepat untuk

penangannan pendanaan terorisme. Unsur pencegahannya bisa

didapat tidak hanya pemberantasan tapi pencegahannya juga bisa.

iya undang-undang lama maksud saya bukan undang-undang 8,

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 162: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

yang lama itu undang-undang 25. Undang-undang 25 itu kita cuma

biasa audit yang biasa coba, audit yang biasa itu seperti apa sih.

Cuma audit, “kamu punya pengaturan tentang prinsip pengenalan

KYC tidak?” oh punya, coba dilihat. Cuma begitu saja, kita tidak

bisa melakukan audit khusus, kita tidak bisa melakukan

pemeriksaan, di undang-undang ini kita punya. Disana kita cuma

pasif, apabila hasil analisisnya itu sudah mentok sampai disitu kita

tidak bisa melakukan apa-apa, kalau sekarang kita bisa turun ke

lapangan. Bisa langsung minta data di on the spot itu bisa.

Ada juga slide mengenai itu, atau tidak lihat saja di undang-

undang barunya mas. Mana undang-undang barunya biasanya di

pasal penjelasannya ada apa yang ditambah. Nih *menunjukkan

bagian penjeleasan UU No. 8 tahun 2010*, disusun undang-

undang sebagai pengganti yang diubah materi muatan, redefinisi,

penyempurnaan, pengaturan mengenai penjatuhan, perluasan

pihak pelapor, penetapan jenis pelaporan oleh penyedia barang dan

jasa, perluasan kewenangan bea cukai yang tadinya cuma uang

tunai sekarang jadi bisa cek travel segala macam. Kewenangan

untuk tunda transaksi untuk pihak pelapor, ini banyak yang bisa

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 163: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

dilihat, penataan kembali kelembagaan PPATK, perluasan

insititusi yang berhak menerima hasil analisis yaitu yang tadinya

hanya dua menjadi enam. Terus hukum acara pemeriksaan, terus

penyitaan, kewenangan penghentian sementara PPATK ini ada

disini. Semua ada disitu. Kalau di undang-undang yang lama yang

berhak menyidik pencucian uang itu hanya kepolisian dan

kejaksaan ya sesuai UU TPPUnya ya.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 164: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

VERBATIM INFORMAN MELALUI SURAT ELEKTRONIK

Dari Peneliti:

Subjek :

Dari : Malik Wicaksana ([email protected])

Dikirim : Rabu, 11 April 2012 08.14

Kepada : [email protected]; [email protected]

selamat pagi,

maaf ganggu mba, mau minta tolong data-data nih mba hehe, boleh minta data:

-rekomendasi terbaru FATF

-strategi nasional komite TPPU

-report kasus pendanaan terorisme yang sudah di vonis

-kendala-kendala PPATK menanggulangi pendanaan terorisme

-tipe-tipe FIU

-soft copy RUU pendanaan terorisme

maaf banyak banget minta datanya mba hehe, terima kasih banyak mba atas

bantuannya.

salam,

malik wicaksana

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 165: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Dari Informan:

subjek :

dari : Afra Azzahra ([email protected])

dikirim : Rabu, 11 April 2012 18.25

kepada : [email protected]; 'listawati hutauruk' ([email protected])

On 16 July 2010, the Government of Indonesia has been upgrading the status of Coordination

Desk for Countering Terrorism (DKPT) to be a Coordination Agency for Countering Terrorism

(BKPT) by issuing Presidential Regulation No. 46 Year 2010.

BKPT has a duty to assist President in arranging policy, strategy and national program on

countering terrorism, coordinating relevant government institutions in conducting and

implementing policy on countering terrorism, and implementing policy on countering terrorism

by establishing Task Forces which is consist of relevant government institutions as in line with

their duty, function and authority respectively.

The countering terrorism itself covers prevention, protection, de-radicalization, enforcement,

and preparation of national alert.

In conducting its duty, BKPT has function as follows:

- Arrangement of policy, strategy and national program on countering terrorism;

- Conduct monitoring, analysis and evaluation on the field of countering terrorism;

- Coordination on prevention and implementation of activity against radical ideology

propaganda in the field of countering terrorism;

- Coordination on implementation of de-radicalization;

- Coordination on implementation of protection for potential objects to be targeted by terrorist

attack;

- Coordination on implementation of measurement/enforcement, ability maintaining, and

national alert;

- Implementation on international cooperation in the filed of countering terrorism;

- Planning, maintaining, and controlling on programs, administration, resources and inter-

cooperation institutions;

- Conduct Operation of Task Forces in order to prevention, protection, de-radicalization,

measurement/enforcement and preparation of national alert in the field of countering terrorism.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 166: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

For ensuring effective implementation of CFT measures in Indonesia, PPATK as AML/CFT regime’s

focal point, has been appointed to be a lead sector to handling CFT by the significant decisions

came out on the National Coordination Committee (NCC) meeting on 25 March 2009.

Therefore, some matters related to the handling of CFT have been decided, as follow:

a. The scope of NCC duties was extended to be anti-money laundering and anti-terrorist financing.

Hence, now the handling of CFT has had coordinating “media”.

b. Aside being as a focal point of the handling of anti-money laundering that has been going on up

to this moment, INTRAC was also appointed as the focal point to handle counter-financing

terrorism. This was decided by considering that in international best practice the scope of

Financial Intelligence Unit (FIU) are including anti-money laundering and counter-financing

terrorism.

c. Considering that there are several strategies related to anti-financing terrorism, so the title of

National Strategy was changed to be “the National Strategy of Preventing and Eradicating the

Crime of Money Laundering and Financing Terrorism”

PPATK as part of government institution on handling CFT policy will be coordinate with Special

Detachment of 88/Anti-Terror under this BKPT to carry out CFT measures across Indonesia by

formulate soft instruments of countering terrorism comprehensively. These soft instruments will

be considered to be a national strategy on preventing and countering terrorism as mandated in

United Nations General Assembly Resolution (UN Global Counter Terrorism Strategy), including

the CFT itself within.

Indonesia has initially drafted new Law on Counter Financing of Terrorism, which covered all

provisions recommended in MER and ICRG targeted review report.

The Bill on Counter Financing of Terrorism has been included in the National Legislation

Program Year 2010-2014 which was approved by Parliament on December 1, 2009. It is expected

that the Bill on anti financing of terrorism will be one of the priority Bills to be discussed and

enacted in the 2011 [National Legislation Program No. 223].

A Bill on Counter Financing of Terrorism was initiated by PPATK. As initiator, PPATK held

meetings among departments to discuss the Bill in November 2009, which involved

representatives from related institutions such as the Indonesian National Police, including Special

Detachment 88/Anti Terror, the Attorney General's Office, Counter Terrorism Coordination Desk

of the Coordinating Ministry of Politics, Legal, and Security Affairs, the Ministry of Foreign Affairs,

the Ministry of Law and Human Rights, the Central Bank of Indonesia, the Indonesian Capital

Market and Financial Institution Supervisory Agency.

As competent authority for legislation, the Ministry of Law and Human Rights has been setting

up formal Inter-governmental Agency Team responsible for the Bill on Counter Financing of

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 167: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Terrorism, which is led by Head of PPATK, by issuing Decree Letter of Minister of Law and Human

Rights Number PPE.86.PP.01.02 Year 2010 dated on 25 January 2010.

The first meeting was conducted on 21 July 2010 at Ministry of Law and Human Rights for

discussing general idea of terrorist financing to be in line with international standard. On

December 1, 2010, Ministry of Law and Human Right invited inter-government agencies started

to discuss the CFT Bill. The last meeting was held on December 16 until December 17, 2010.

Any remain recommended actions commented by RRG will be accommodated as considerable

agendas for formal inter-governmental agency Team to be discussed in the next meeting for

improvement of the Bill.

Implementation of CFT related report handling:

As FIU, PPATK received STRs related to CFT, analysed them and disseminated the results of

analysis to the Police. The following figure is showing the statistical data:

Analysis Report of PPATK related to

Terrorist/Terrorist Financing Crime

As of December 2010

Year Proactive Reactive Total

2003 3 - 3

2004 2 - 2

2005 0 - 0

2006 1 - 1

2007 0 5 5

2008 0 11 11

2009 1 7 8

2010 1 4 5

Total 8 27 35

Annual Trend of STRs Related to

Terrorist/Terrorist Financing Crime

As of December 2010

Year STR

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 168: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

2004 10

2005 13

2006 6

2007 10

2008 17

2009 22

2010 50

Total 128

Based on STRs related to CFT filed to PPATK, it can be described a simple model of terrorism

case and its financing happened in Indonesia as follows:

MM suspected involve in terrorist financing. During 2001 to 2004 account number 1234 was

received cash deposit from US$ 1.000 to US$ 27.000. A short time later, MM did cash withdrawal.

MM also had two accounts, namely number 5678 and 91011 in the same bank. This accounts

were used for receiving fund from others bank. The fund was moved to third party and

withdrawn by third party in small amount.

This case was an inquiry from law enforcement known as Special Detachment of 88/Anti-Terror

to PPATK. The information obtained was useful to conduct analysis on the above-mentioned case

and carried out further preliminary investigation, as such:

- Given clear information on crime scene, that was financial transaction in this concern.

- Given wide-ranging information on the suspect’s identity like document ID number (ID card,

driving license, passport), domicile, relevant third party accounts

- Given related information on his/her families and other parties involved.

Mas, mohon sesuaikan untuk statistk ya…

Kemudian untuk kasus JI sbg organisais terlarang abu dujana dst itu bis abuka di mutual

evaluation Indonesia tahun 2008.

Pake google aja..

Nanti keluat di FATF web or APG,,, nanti pake find… terroris financing case or sumthin like that…

Call us later klo gak ketemu data tsb..

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 169: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Thank u

Afra Azzahra

Law and Regulation Directorate

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan/PPATK

Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Centre/INTRAC

Jl. Ir. H. Juanda No. 35, Jakarta - 10120 Indonesia

Tel: +6221 3850455 - 3853922

Fax: +6221 3856809 - 3856826

Mobile: +62812 8183 3663

Website: www.ppatk.go.id

Please don't print this email unless you really need to.

"Seluruh informasi yang terdapat pada email ini (beserta lampirannya) harus

diperlakukan secara khusus/rahasia dan hanya ditujukan untuk kepentingan pihak

penerima, tidak dapat diteruskan atau digandakan dengan cara apapun serta tidak

dapat digunakan sebagai alat bukti untuk kepentingan penegakan hukum maupun

keperluan lainnya tanpa persetujuan dari PPATK"

"All information enclosed in this email (and any attachment) are legally privileged

and/or confidential and intended only for the use of the addressee(s), can not be

forwarded, printed, copied or reproduced in any manner that would allow it to be

viewed by any individual not originally listed as a recepient and also they can not be

used as an evidence for legal purpose and any other purpose without PPATK approval"

DISCLAIMER

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 170: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Subjek : tes

Dari : Afra Azzahra ([email protected])

Dikirim: Rabu, 11 April 2012 13.36

Kepada: [email protected]; [email protected]

TIPE FIU cari di google: FIU, an Overview, keluaran Worldbank IMF,, ato ketik aja langsubng dgn

keyword tipe FIU

strategi nasional komite TPPU: lihat di web PPATK, saat ini ada 9, termausk NPO sector

dan RUU pendanaan terorisme

Komite TPPU dgn Perpres baru, mohon di lihat di web PPATK bagian peraturan presiden

Afra Azzahra Law and Regulation Directorate

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan/PPATK

Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Centre/INTRAC

Jl. Ir. H. Juanda No. 35, Jakarta - 10120 Indonesia

Tel: +6221 3850455 - 3853922

Fax: +6221 3856809 - 3856826

Mobile: +62812 8183 3663

Website: www.ppatk.go.id

Please don't print this email unless you really need to.

"Seluruh informasi yang terdapat pada email ini (beserta lampirannya) harus

diperlakukan secara khusus/rahasia dan hanya ditujukan untuk kepentingan pihak

penerima, tidak dapat diteruskan atau digandakan dengan cara apapun serta tidak

dapat digunakan sebagai alat bukti untuk kepentingan penegakan hukum maupun

keperluan lainnya tanpa persetujuan dari PPATK"

"All information enclosed in this email (and any attachment) are legally privileged

and/or confidential and intended only for the use of the addressee(s), can not be

forwarded, printed, copied or reproduced in any manner that would allow it to be

viewed by any individual not originally listed as a recepient and also they can not be

used as an evidence for legal purpose and any other purpose without PPATK approval"

purpose without PPATK approval"

DISCLAIMER

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 171: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Subjek : hsl rpt soepomo.rtf, pen hsl soepomo.rtf

Dari : Afra Azzahra ([email protected])

Dikirim: Kamis, 12 April 2012 10.09

Kepada: [email protected]

Cc : [email protected]

Hal 18 sd 19 Mutual Evaluation on Indonesia

Sources and methods of terrorist funds

63. Assessments and typologies work by Indonesian authorities and

international bodies indicate

a range of techniques being used to finance terrorism in and beyond

Indonesia. POLRI and

other sources indicate the following vulnerabilities for TF in Indonesia:

. Cash couriers - identified as the primary risk;

. Wire transfer (cases of Al Qaeda wiring money to JI members);

. Robbery (cases of a bank, gold shop and a mobile phone shop);

. NPOs being abused to collect and move funds;

. Charitable giving being misdirected away from intended recipients to fund

terrorist

groups; and

. Alternative remittance systems.

Hal 46 (pendanaan teroris tmsk JI sbg orgasanisasi terlarang)

219. Since the onsite visit a number of defendants have been charged with

terrorist financing

offences and a number of convictions have been recorded. While each of the

three

convictions achieved in early 2008 were against natural persons, in the

matter of AINUL

BAHRI (adjudicated on 16 April 2008) the court found him guilty of a number

of terrorism

offences, but the courts findings raised a number of issues regarding the

operation of

corporate criminal liability under the Anti-Terrorism Law.

220. The case against AINUL BAHRI demonstrated his liability for various

terrorist acts,

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 172: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

including terrorist financing. The court established that he was an office

holder of Al Jamaah

Al Islamiyah (JI). As part of its adjudication in the case, the court made

findings against both

AINUL BAHRI and the corporate entity, JI. In should be noted that JI was not

charged with

any terrorist offence, but the judgement appears to apportion criminal

liability to JI and applies

sanctions against legal person JI.

JUDGMENT

CRIMINAL NUMBER: 2189/Pid.B/2007/PN.Jkt.Sel.

South Jakarta District Court, 16 April 2008

Considering articles of laws mentioned:

TO ADJUDICATE

I. To announce that a defendant of AINUL BAHRI als. YUSRON MAHMUDI als. etc

concerned is

proved guilty legally and assures that a defendant has been guilty to commit

a crime:

1. illegally in controlling, maintaining, hiding firearms, ammunition,

explosive materials mentioned to

commit a crime;

2. intentionally to provide assistance and facilities to terrorists in term

of financing;

3. intentionally to provide assistance and facilities against terrorists by

hiding terrorists concerned and

information on the criminal act of terrorism.

II. To announce that Al Jamaah Al Islamiyah as a corporation whose one of

managers is a defendant is

proved guilty legally and assures that it has been guilty to commit a

criminal act of terrorism;

III. To punish a defendant with 15 (fifteen) years of imprisonment;

IV. To determine period of arrest that has been served by a defendant minus

whole sentencing imposed;

V. To determine that a defendant shall remain in custody;

VI. To punish Al Jamaah Al Islamiyah as a corporation whose one of managers

is a defendant with a

fine of Rp. 10,000,000 (ten million rupiah);

VII. To determine Al Jamaah Al Islamiyah as a corporation whose one of

managers is a

defendant is prohibited corporation;

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 173: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

terlampir muytual evaluation report-nya ya sbg referensi..

banyak bahan lain yg bisa diambil dr sana terkait TF..

mhn maaf tidka ada versi bahasa.

Thank u & regards,,

Law and Regulation Directorate

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan/PPATK

Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Centre/INTRAC

Jl. Ir. H. Juanda No. 35, Jakarta - 10120 Indonesia

Tel: +6221 3850455 - 3853922

Fax: +6221 3856809 - 3856826

Mobile: +62812 8183 3663

Website: www.ppatk.go.id

P Please don't print this email unless you really need to.

DISCLAIMER

"Seluruh informasi yang terdapat pada email ini (beserta lampirannya) harus

diperlakukan secara khusus/rahasia dan hanya ditujukan untuk kepentingan

pihak penerima, tidak dapat diteruskan atau digandakan dengan cara apapun

serta tidak dapat digunakan sebagai alat bukti untuk kepentingan penegakan

hukum maupun keperluan lainnya tanpa persetujuan dari PPATK"

"All information enclosed in this email (and any attachment) are legally

privileged and/or confidential and intended only for the use of the

addressee(s), can not be forwarded, printed, copied or reproduced in any

manner that would allow it to be viewed by any individual not originally

listed as a recepient and also they can not be used as an evidence for legal

purpose and any other purpose without PPATK approval"

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 174: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Dari Peneliti:

Subjek :

Dari : Malik Wicaksana ([email protected])

Dikirim: Jumat, 27 April 2012 08.15

Kepada: listawati hutauruk ([email protected]); afra azzahra

([email protected])

mba boleh minta cv sama profile singkat mba di PPATK tidak? buat di bagian

profile narasumber soalnya. terima kasih banyak ya mba

Subjek : maaf menganggu mba

Dari : Malik Wicaksana ([email protected])

Dikirim: Rabu, 2 Mei 2012 10.07

Kepada: listawati hutauruk ([email protected])

mba lista maaf ganggu.. saya mau nanya mba bekerja di ppatk itu udh berapa lama

ya mba? pernah jadi saksi ahli atau semacamnya gitu tidak mba? ato membantu

dalam proses analisis begitu mungkin?

terima kasih banyak mba atas bantuannya..

subjek : RE: profile

dari : Malik Wicaksana ([email protected])

dikirim: Rabu, 2 Mei 2012 10.05

kepada: afra azzahra ([email protected])

oiya mba mau nanya.. mba di ppatk itu udh berapa lama ya mba? pernah jadi saksi

ahli atau semacamnya gitu tidak mba? ato membantu dalam proses analisis begitu

mungkin?

sama ini mba DHR itu tugas utamanya itu seperti apa ya mba? hanya merumuskan

undang-undang kaya RUU pendanaan terorisme atau ada yg lain ya mba?

terima kasih banyak ya mba afra..

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 175: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Dikirim Informan:

Subjek : maaf menganggu mba

Dari : Listawati ([email protected])

Dikirim: Kamis, 3 Mei 2012 07.17

Kepada: [email protected]

Iya mailk, saya bekerja di PPATK sejak November 2007

Tahun pertama saya bekerja sbg analis hukum yang bidang tugasnya membuat analisa

hukum. namun untuk menjadi ahli di persidangan saya blm pernah karena hrs orang

yang sudah memiliki pengalaman dan masa kerja yang cukup utk dapat ditunjuk sbg ahli

di persidangan.

Tahun kedua sampai skg saya sebagai perancang peraturan perundang-undangan yang

bidang kerjanya membuat seluruh peraturan baik internal maupun ekternal (termasuk

UU TPPU dan RUU Pendanaan Terorisme).

Demikian semoga bermanfaat.

Regards,

LISTAWATI

Direktorat Hukum dan Regulasi (DHR)

Pusat Pelaporan & Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)

Jl. Ir. H. Juanda No. 35 Jakarta 10120 - Indonesia

Phone : +621-3850455, +621-3853922 Ext. 3034

Email : [email protected]

Please don't print this email unless you really need to.

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 176: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

"Seluruh informasi yang terdapat pada email ini (beserta lampirannya) harus

diperlakukan secara khusus/rahasia dan hanya ditujukan untuk kepentingan pihak

penerima, tidak dapat diteruskan atau digandakan dengan cara apapun serta tidak

dapat digunakan sebagai alat bukti untuk kepentingan penegakan hukum maupun

keperluan lainnya tanpa persetujuan dari PPATK"

"All information enclosed in this email (and any attachment) are legally privileged

and/or confidential and intended only for the use of the addressee(s), can not be

forwarded, printed, copied or reproduced in any manner that would allow it to be

viewed by any individual not originally listed as a recepient and also they can not be

used as an evidence for legal purpose and any other purpose without PPATK approval"

Subjek : profile

Dari : Afra Azzahra ([email protected])

Dikirim: kamis, 3 Mei 2012 08.14

Kepada: [email protected]

Hampir 7 tahun.

Tdk pernah jd ahli dan tidak pernah lakukan analisis.

Klo analisis/pendapat hukum itu pekerjaan kami. Bukan analisis transkasi keuangan.

Sy pernah juga dilibatkan untuk audit kepatuhan.

DHR bukan hny RUU atayu peraturan tapi juga kegiatan legal opinoion/pendapat hukum,

dokumentasi hukum, sosialisasi dan pelatihan rezim anti pencucian uang kepada pemangku

kepentingan, pemberian keterangan ahli, monitoring persidangan perkara tppu, dst

Hormat kami,

Afra Azzahra

Law and Regulation Directorate

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan/PPATK

Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Centre/INTRAC

Jl. Ir. H. Juanda No. 35, Jakarta - 10120 Indonesia

Tel: +6221 3850455 - 3853922

Fax: +6221 3856809 - 3856826

DISCLAIMER

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012

Page 177: PERAN DAN FUNGSI PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20319545-S-Malik Wicaksana.pdf · Judul : Peran dan Fungsi Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

Mobile: +62812 8183 3663

Website: www.ppatk.go.id

Please don't print this email unless you really need to.

"Seluruh informasi yang terdapat pada email ini (beserta lampirannya) harus

diperlakukan secara khusus/rahasia dan hanya ditujukan untuk kepentingan pihak

penerima, tidak dapat diteruskan atau digandakan dengan cara apapun serta tidak

dapat digunakan sebagai alat bukti untuk kepentingan penegakan hukum maupun

keperluan lainnya tanpa persetujuan dari PPATK"

"All information enclosed in this email (and any attachment) are legally privileged

and/or confidential and intended only for the use of the addressee(s), can not be

forwarded, printed, copied or reproduced in any manner that would allow it to be

viewed by any individual not originally listed as a recepient and also they can not be

used as an evidence for legal purpose and any other purpose without PPATK approval"

DISCLAIMER

Peran dan..., Malik Wicaksana, FISIP UI, 2012