PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR...

47
PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BBPOM) TERHADAP BEREDARNYA PRODUK MAKANAN, MINUMAN, OBAT-OBATAN DAN KOSMETIK DI D.I. YOGYAKARTA SKRIPSI DISUSUN DAN DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH: MUHAMMAD IQBAL 14380016 PEMBIMBING: Prof. Dr. Drs. MAKHRUS MUNAJAT, S.H., M.Hum. PRODI HUKUM EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUIM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2019

Transcript of PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR...

Page 1: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR

PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BBPOM) TERHADAP

BEREDARNYA PRODUK MAKANAN, MINUMAN, OBAT-OBATAN

DAN KOSMETIK DI D.I. YOGYAKARTA

SKRIPSI

DISUSUN DAN DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN

HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT

MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU

HUKUM ISLAM

OLEH:

MUHAMMAD IQBAL

14380016

PEMBIMBING:

Prof. Dr. Drs. MAKHRUS MUNAJAT, S.H., M.Hum.

PRODI HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUIM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2019

Page 2: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

II

ABSTRAK

Makanan, Minuman, Obat-obatan dan Kosmetik merupakan barang yang

menjadi kebutuhan bagi manusia. Saat ini banyak beredar Makanan, Minuman,

Obat-obatan dan Kosmetik baik produk lokal maupun hasil impor yang

mengandung bahan berbahaya. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 103

Tahun 2001 Badan POM merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang

melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi lain seperti

kosmetik. Pengawasan dilakukan terhadap peredaran Makanan, Minuman, Obat-

obatan dan Kosmetik yang mengandung bahan berbahaya di masyarakat untuk

menjamin mutu, keamanan dan kemanfaatan produk untuk dikonsumsi serta

menjamin hak-hak konsumen. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini yaitu

bagaimana peran dan efektifitas Balai Besar POM Yogyakarta dalam pengawasan

peredaran Makanan, Minuman, Obat-obatan dan kosmetik. Apa saja hambatan-

hambatan Balai Besar POM Yogyakarta dalam melakukan pengawasan terhadap

peredaran produk-produk tersebut serta bagaimanakah peran Balai Besar POM

Yogyakarta ditinjau dari persektif ekonomi Islam.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif.

Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Data yang dikumpulkan adalah data

primer dan data sekunder. Data primer didapat dari observasi serta wawancara

kepada responden yang telah ditetapkan yaitu Kepala Bidang Pemeriksaan dan

Penyidikan serta staf di Layanan Informasi Konsumen, sedangkan data sekunder

diperolah melalui studi kepustakaan atau dokumentasi.teknik analisis data

menggunakan metode triangulasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas Balai Besar POM

Yogyakarta sudah baik namun belum maksimal dilihat dari indikator pencaaian

tujuan, integrasi dan adaptasi. Dalam melaksanakan pengawasan Balai Besar

POM Yogyakarta mengalami hambatan antara lain terbatasnya tenaga dan biaya.

Hambatan-hambatan tersebut menyebabkan pengawasan kurang maksimal.

Hambatan internal yang dihadapi ialah sumber daya manusia yang tidak

sebanding dengan wilayah cakupan pengawasan, sarana prasarana serta

kompetensi atau kualitas pegawai yang belum merata hambatan eksternal ialah

masih kurangnya kesadaran untuk memenuhi standar produksi yang baik, serta

sangsi hukum yang belum memiliki efek jera bagi sebagian masyarakat. Dari hasil

penelitian yang telah dilakukan dapat disimpul bahwa dalam melakukan

pengawasan ditinjau dari sudut pandang ekonomi Islam Balai Besar POM

Yogyakarta telah melaksanakan perannya dalam hal melindungi setiap hak

konsumen dengan tujuan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat dengan

melakukan tugas pemerintah di bidang pengawasan

Kata Kunci : Peran, Efektifitas Pengawasan, Perlindungan Konsumen.

Page 3: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi
Page 4: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi
Page 5: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi
Page 6: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

vii

MOTTO

ILLA BILLAAH

PERSEMBAHAN

Page 7: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

viii

kupersembahkan untuk kedua orang tuaku yang tercinta abah fauzi dan

ibu rohmi, tuhan kecilku di dunia ini.

para guru-guruku yang kuhormati

dan teman-temanku semuanya.

terima kasih...

Page 8: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

ix

KATA PENGANTAR

حين حوي الره بسن للاه الره

. أشهد أى ال إله إال هللا وبه ستعيي على أهىر الدهيا والدهيي الحود هلل ربه العالويي

والصهالة والسهالم على أشرف األبياء وحده ال شريك له و أشهد أى دمحما رسىله

د وعلى آله وصحبه أجوعيي . أها بعد..والورسليي سيهدا هحوه

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan

rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga atas ridha-Nya penyusun dapat

menyelesaikan skripsi berjudul “Peran dan Efektivitas Pelaksanaan

Pengawsan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Terhadap Beredarnya

Produk Makanan, Minuman, Obat-Obatan dan Kosmetik di D.I.

Yogyakarta”.Shalawat dan salam senantiasa tercurah atas Baginda Nabi

Muhammad SAW yang telah menyampaikan ajaran agama Islam kepada kita

sebagai satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah SWT.

Sebagai manusia biasa, penyusun menyadari bahwa skripsi ini jauh

dari kesempurnaan. Harapan penyusun semoga skripsi ini mempunyai nilai

manfaat bagi seluruh pembaca. Ucapan terima kasih juga penyusun haturkan

kepada seluruh pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan

skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,

penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku, Bapak Djaslan, dan Ibu Tamami.

2. Bapak Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., selaku Rektor UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Agus Muh. Najib, S.Ag., M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

4. Bapak Saifuddin, SHI., MSI., selaku Ketua Prodi Muamalah

5. Bapak Prof. Dr. H. Makhrus Munajat, S.H, M.Hum. selaku Dosen

Page 9: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

x

Pembimbing Skripsi, yang telah meluangkan waktu dan pikirannya, dan

selalu memberi motivasi, arahan serta masukannya dalam penulisan skripsi

ini hingga selesai.

6. Seluruh Dosen, Karyawan dan Staff Fakultas Syari‟ah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan karyawan yang

senantiasa memberikan bantuan kelancaran proses penyusunan skripsi.

7. Sahabat seperjuangan sekaligus „guru‟-ku di prodi Hukum Ekonomi Syari‟ah

angkatan 2014.

8. Seluruh pengurus, jama‟ah dan remaja Masjid Al-Ma‟un Ambarrukmo.

9. semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Semoga semua yang telah mereka berikan kepada penyusun dapat

menjadi amal ibadah dan mendapatkan balasan yang bermanfaat dari Allah

SWT. Akhir kata, penyusun hanya berharap, semoga skripsi ini dapat

memberikan kemanfaatan bagi penyusun dan kepada seluruh pembaca. Amin

ya Rabbal ‘Alamin.

Yogyakarta, 13 Mei 2019 M

7 Ramadhan 1440H

Penyusun

Muhammad Iqbal

Page 10: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

xi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Menteri Agama dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22 januari 1988 No: 158/1987

dan 0543b/U/1987.

I. Konsonan Tunggal

Huruf

Arab

Nama Huruf Latin Keterangan

Alif ……….. tidak dilambangkan أ

Bā' B Be ة

Tā' T Te د

Śā' Ś es titik atas ث

Jim J Je ج

Hā' H{ ha titik di bawah ح

Khā' Kh ka dan ha خ

Dal D De د

Źal Ź zet titik di atas ذ

Rā' R Er ر

Zai Z Zet ز

Sīn S Es ش

Syīn Sy es dan ye ش

Şād Ş es titik di bawah ص

Dād D} de titik di bawah ض

Page 11: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

xii

Tā' Ţ te titik di bawah ط

Zā' Z{ zet titik di bawah ظ

Ayn …„… koma terbalik (di atas)' ع

Gayn G Ge غ

Fā' F Ef ف

Qāf Q Qi ق

Kāf K Ka ك

Lām L El ل

Mīm M Em و

Nūn N En

Waw W We و

Hā' H Ha

Hamzah …‟… Apostrof ء

Yā Y Ye ي

II. Konsonan rangkap karena tasydīd ditulis rangkap:

ditulis muta„aqqidīn يتعبقدي

ditulis „iddah عدح

III. Tā' marbūtah di akhir kata.

1. Bila dimatikan, ditulis h:

ditulis hibah هجخ

ditulis jizyah جسيخ

Page 12: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

xiii

(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap

ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali

dikehendaki lafal aslinya).

2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:

ditulis ni'matullāh عخ هللا

ditulis zakātul-fitri زكبح انفطر

IV. Vokal pendek

__ __ (fathah) ditulis a contoh ة ر ditulis daraba ض

____(kasrah) ditulis i contoh ف هى ditulis fahima

__ __(dammah) ditulis u contoh كتت ditulis kutiba

V. Vokal panjang:

1. fathah + alif, ditulis ā (garis di atas)

ditulis jāhiliyyah جبههيخ

2. fathah + alif maqşūr, ditulis ā (garis di atas)

ditulis yas'ā يسعي

3. kasrah + ya mati, ditulis ī (garis di atas)

ditulis majīd يجيد

4. dammah + wau mati, ditulis ū (dengan garis di atas)

{ditulis furūd فروض

VI. Vokal rangkap:

1. fathah + yā mati, ditulis ai

ditulis bainakum ثيكى

2. fathah + wau mati, ditulis au

ditulis qaul قىل

VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan

apostrof.

ditulis a'antum ااتى

ditulis u'iddat اعدد

Page 13: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

xiv

ditulis la'in syakartum نئ شكرتى

VIII. Kata sandang Alif + Lām

1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-

ditulis al-Qur'ān انقرا

ditulis al-Qiyās انقيبش

2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, sama dengan huruf qamariyah.

ditulis al-syams انشص

'ditulis al-samā انسبء

IX. Huruf besar

Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang

Disempurnakan (EYD) diantaranya, huruf capital digunakan untuk menulis huruf

awal nama diri dan permulaan kalimat. Nama diri yang didahului oleh kata sandang,

maka yang ditulis dengan huruf kapital adalah huruf awal nama diri bukan huruf

awak kata sandangnya.

X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut penulisannya

{ditulis z|awi al-furūd ذوي انفروض

ditulis ahl al-sunnah اهم انسخ

Page 14: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ iv

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................. v

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viiii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ......................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

D. Telaah Pustaka ..................................................................................... 6

Page 15: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

xvi

E. Kerangka Teoritik ................................................................................ 9

F. Metode Penelitian................................................................................. 13

G. Sistematika Pembahasan ...................................................................... 17

BAB II LANDASAN TEORI

A. Teori Efektivitas ................................................................................... 19

1. Pengertian Efektivitas .................................................................... 19

2. Indikator Efektivitas ....................................................................... 21

B. Teori Pengawasan ................................................................................ 24

1. Pengertian Pengawasan ................................................................. 24

2. Jenis-Jenis Pengawasan ................................................................. 27

C. Pandangan Hukum Islam Tentang Peranan Lembaga Pengawasan Pasar

.............................................................................................................. 33

D. Perlindungan Konsumen ...................................................................... 39

E. Pandangan Islam Tentang Tanggung Jawab Perlindungan

Konsumen............................................................................................. 46

BAB III PELAKSANAAN PENGAWASAN BBPOM YOGYAKARTA

A. Standar Pengawasan oleh Balai Besar POM

Yogyakarta.................................................................................................50

1. Pengawasan Obat dan Makanan sebelum beredar (pre-market) .... 50

Page 16: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

xvii

2. Pengawasan Obat dan Makanan setelah beredar di Masyarakat (post-

market) ........................................................................................... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Pengawasan Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan (Bbpom)

Yogyakarta Terhadap Beredarnya Produk Makanan, Minuman, Obat-

Obatan Dan Kosmetik Di D.I Yogyakarta ........................................... 81

1. Efektivitas ...................................................................................... 81

a. Pencapaian Tujuan ................................................................... 83

b. Integrasi .................................................................................... 87

c. Adaptasi.................................................................................... 91

B. Faktor penghambat Efektivitas Pengawasan Balai Besar Pengawas Obat

Dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta ....................................... ........... 93

C. Tinjauan Hukum Ekonomi Islam terhadap Peran Balai Besar Pengawas

Obat Dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta .............................. ........... 96

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 104

B. Saran ..................................................................................................... 107

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 108

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 17: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

xviii

Page 18: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Peta Wilayah

Gambar 2 :Profil Sdm Berdasarkan Unit Kerja

Gambar 3 :Pencapaian Indikator Kinerja Utama Sesuai Sasaran Strategis

Gambar 4 : Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2017

Gambar 5 : Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2018

Page 19: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian yang sangat pesat telah menghasilkan berbagai

jenis serta variasi dari barang-barang dan/atau jasa yang dapat dikonsumsi oleh

masyarakat. Dengan perkembangan produk yang semakin luas serta dengan

adanya dukungan kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika, dimana

pergerakan arus transaksi barang dan/atau jasa yang melintasi batas-batas

wilayah suatu negara semakin luas, menyebabkan konsumen berhadapan

dengan penawaran berbagai jenis produk yang variatif, baik berupa produk

domestik maupun produk luar negeri.1

Guna mempertahankan hidup, manusia selalu berusaha untuk memenuhi

kebutuhannya, baik itu kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Untuk itu

manusia dalam posisi tunggal maupun berkelompok bersama orang lain, dalam

keadaan apapun pasti menjadi konsumen untuk suatu produk barang atau jasa

tertentu. Keadaan yang universal ini pada beberapa sisi menunjukkan

adanya berbagai kelemahan pada konsumen sehingga konsumen tidak

mempunyai kedudukan yang aman. Perubahan teknologi produksi, sistem

perdagangan internasional dan gaya hidup konsumen tersebut pada realitasnya

meningkatkan resiko dengan implikasi yang luas pada kesehatan dan

keselamatan konsumen.2

1 Gunawan Widjaja&Ahmad Yani, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, Jakarta:PT.

Gramedia Pustaka Utama, 2003, hlm.11

2 Inosentius Samsul, Perlindungan Konsumen Kemungkinan Penerapan Tanggung Jawab

Mutlak, (Jakarta:FH UI Pascasarjana, 2004), hlm. 68.

Page 20: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

2

Laju pertumbuhan perusahaan makanan, minuman, obat-obatan dan

kosmetik di Indonesia ternyata telah mendorong maraknya produk makanan,

minuman, obat-obatan dan kosmetik yang mengandung zat berbahaya beredar

di masyarakat. Produk makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik yang

sering dikonsumsi oleh masyarakat setiap harinya tanpa disadari bahwa

produk makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik tersebut dapat

mengandung zat berbahaya. Produk obat yang mengandung zat berbahaya

masih dijual bebas di pasaran seperti di apotek, toko obat, pasar, maupun

swalayan membuat masyarakat resah.

Produk makanan seperti yang terdapat pada jajanan sekolah, makanan

olahan, dan makanan kemasan yang berada di pasar dan di toko-toko

tradisional tanpa kita sadari makanan tersebut dapat mengandung zat

berbahaya. Sama halnya dengan produk makanan yang berada di toko-toko

modern atau swalayan yang sering kali kita anggap bersih dalam hal

penyediaan produk makanan pun tidak luput dari ancaman bahan dan zat

tambahan berbahaya.

Untuk melakukan pengawasan terhadap produk makanan, minuman,

obat-obatan dan kosmetik yang mengandung zat berbahaya yang beredar di

masyarakat, pemerintah membentuk Badan Pengawas makanan, minuman,

obat-obatan dan kosmetik (BPOM). Badan Pengawas makanan, minuman,

obat-obatan dan kosmetik (BPOM) merupakan Lembaga Pemerintah Non

Departemen (LPND) yang mempunyai tugas di bidang pengawasan makanan,

minuman, obat-obatan dan kosmetik sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Badan Pengawas makanan, minuman,

obat-obatan dan kosmetik (BPOM) dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden

Nomor 103 Tahun 2001 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,

Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen.

Pelaksanaan pengawasan Balai Besar POM Yogyakarta terhadap produk

obat makanan yang mengandung zat berbahaya yang beredar di masyarakat

sering terlambat dan masih sebatas jika ada kasus yang sedang hangat

(booming). Balai Besar POM Yogyakarta dalam melakukan pengawasan juga

Page 21: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

3

belum menyeluruh ke semua sarana produksi dan distribusi di seluruh wilayah

Daerah Istimewa Yogyakarta. Proses pengawasan terhadap produk makanan,

minuman, obat-obatan dan kosmetik tidak dilakukan secara ketat setiap

waktu, pengawasan hanya di intensifkan pada saat menjelang hari-hari besar

keagamaan seperti Idul Firtri dan Natal. Pengawasan produk makanan,

minuman, obat-obatan dan kosmetik yang sering terlambat dan tidak intensif

setiap waktu tersebut menyebabkan masih adanya produsen dan distributor

yang menjual produk makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik yang

mengandung zat berbahaya. Pengawasan produk makanan, minuman, obat-

obatan dan kosmetik yang tidak ketat dan belum menyeluruh ini juga

mengakibatkan terus maraknya produk makanan, minuman, obat-obatan dan

kosmetik yang mengandung zat berbahaya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Produk-produk tersebut seperti produk makanan, minuman, obat-obatan dan

kosmetik yang tidak memenuhi syarat, produk obat tradisional mengandung

BKO (Bahan Kimia Obat), serta produk makanan mengandung bahan

berbahaya.

Lemahnya koordinasi antara Balai Besar POM dengan penegak hukum

dalam memberi sangsi hukum mengakibatkan belum tegasnya penegakan

hukum kepada produsen dan distributor yang melanggar. Ketidaktegasan

penegak hukum dalam memberi sangsi hukum ini juga mengakibatkan tidak

menimbulkan efek jera bagi pelaku pelanggar. Sering sangsi bagi produsen

dan ditributor nakal tidak sebanding dengan keuntungan finansial yang

didapat oleh pelanggar. Misalnya, sanksi denda hanya jutaan rupiah, padahal

nilai produk ilegal yang mereka jual bernilai miliaran rupiah.

Dampak buruk yang lazim terjadi, antara lain menyangkut kualitas, atau

mutu barang, informasi yang tidak jelas bahkan menyesatkan, pemalsuan dan

sebagainya.3 Oleh karena itu, peranan Badan POM sangatlah penting adanya

guna menjaga peredaran-peredaran produk yang ada di Masyarakat sehingga

masyarakat sebagai konsumen terhindar dari produk-produk yang berbahaya

3 Zumroetin K. Soesilo, Penyambung Lidah Konsumen,(Jakarta: Swadaya,1996), hlm.12.

Page 22: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

4

bagi kesehatan serta untuk mengedukasi produsen agar lebih berhati-hati

dalam membuat sebuah produk.

Pemerintah menaruh perhatian besar terhadap pengawasan makanan,

minuman, obat-obatan dan kosmetik yang mempunyai lingkup luas, kompleks,

dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Sebagai lembaga yang berwenang

melakukan pengawasan makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik, Badan

POM telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi kejahatan

kemanusiaan tersebut. Badan POM mengawasi sarana produksi dan distribusi

makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik, melakukan pembinaan sarana

yang melanggar aturan, berkoordinasi dengan aparat penegak hukum,

pemerintah daerah, dan lintas sektor lainnya. Namun hal tersebut masih belum

cukup mengurangi kejahatan di bidang makanan, minuman, obat-obatan dan

kosmetik.

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia

yang mempunyai tantangan tersendiri dalam pengawasan makanan, minuman,

obat-obatan dan kosmetik dimana masih ditemukan peredaran makanan,

minuman, obat-obatan dan kosmetik yang tidak memenuhi ketentuan (tanpa

izin edar, kemasan rusak, produk kadaluarsa, mengandung bahan berbahaya

dan penandaan tidak memenuhi syarat). Cakupan wilayah pengawasan

BBPOM di Yogyakarta adalah seluruh wilayah administrasi DIY, terdiri atas 1

kota dan 4 kabupaten, yaitu Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten

Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, serta Kabupaten Sleman.

Balai Besar POM di Yogyakarta sebagai unit pelaksana teknis (UPT)

Badan POM di DIY bersama Pemerintah Daerah terus berkoordinasi dan

bersinergi melakukan penajaman kinerja untuk melayani dan melindungi

masyarakat. Badan POM mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama

melindungi masyarakat dari makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik

yang berisiko terhadap kesehatan. Karena pengawasan makanan, minuman,

obat-obatan dan kosmetik adalah tanggung jawab kita bersama.

Page 23: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

5

Berdasarkan hal-hal tersebut, maka sudah sepantasnya konsumen

mendapatkan yang terbaik dalam hal produk-produk yang beredar seperti

makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik baik lokal maupun impor

sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi konsumen itu sendiri. Sehubungan

dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang, “Peran dan Efektivitas Pengawasan Balai

Besar makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik (BBPOM)

Terhadap Beredarnya Produk Makanan, Minuman, Obat-obatan dan

Kosmetik di Daerah Istimewa Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, maka dapat

dirumuskan pokok-pokok permasalahan yang akan kami teliti adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana Efektivitas Pengawasan Balai Besar Pengawas makanan,

minuman, obat-obatan dan kosmetik (BBPOM) Terhadap Beredarnya

Produk Makanan, Minuman, Obat-Obatan dan Kosmetik Di D.I.

Yogyakarta?

2. Apa saja kendala atau hambatan dalam pelaksanaan Peran dan efektivitas

Pengawasan Balai Besar Pengawas makanan, minuman, obat-obatan dan

kosmetik (BBPOM) Terhadap Beredarnya Produk Makanan, Minuman,

Obat-Obatan dan Kosmetik di D.I. Yogyakarta

3. Bagaimana tinjauan Hukum Ekonomi Islam terhadap Peran Pengawasan

Balai Besar Pengawas makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik

(BBPOM) Terhadap Beredarnya Produk Makanan, Minuman, Obat-

Obatan dan Kosmetik di D.I. Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Page 24: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

6

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahuai bagaimana peran pengawasan Balai Besar

Pengawas makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik (BBPOM)

terhadap beredarnya produk Makanan, Minuman, Obat-Obatan dan

Kosmetik di D.I. Yogyakarta

b. Untuk mengetahui efektivitas pengawasan Balai Besar Pengawas

makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik (BBPOM) terhadap

beredarnya produk Makanan, Minuman, Obat-Obatan dan Kosmetik di

D.I. Yogyakarta

c. Untuk mengetahui apa saja kendala atau hambatan dalam peran dan

efektivitas pengawasan Balai Besar Pengawas makanan, minuman,

obat-obatan dan kosmetik (BBPOM) terhadap beredarnya produk

Makanan, Minuman, Obat-Obatan dan Kosmetik di D.I. Yogyakarta

d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran

informasi tentang Peran dan efektivitas Pengawasan Balai Besar

Pengawas makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik (BBPOM)

Terhadap Beredarnya Produk Makanan, Minuman, Obat-Obatan Dan

Kosmetik di D.I. Yogyakarta

2. Kegunaan Penelitian

a. Untuk menerapkan Dan mengembangkan ilmu yang sudah didapatkan

di Universitas.

b. Sebagai salah satu syarat penulis untuk menyelesaikan Program Studi

satu (S1) pada Fakultas Syari’ah Dan Hukum Jurusan Hukum Ekonomi

Syari’ah di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

D. Telaah Pustaka

Telaah pustaka atau tinjauan pustaka ialah langkah yang meliputi indentifikasi,

lokasi dan analisis dari dokumen yang berisi informasi yang berhubungan

Page 25: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

7

dengan permasalahan penelitian secara sistematis.4

Untuk menghindari

kesamaan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dengan penelitian yang

ada sebelumnya, maka penulis akan menelaah pustaka-pustaka yang ada

relevansinya dengan permasalahan tersebut diantaranya sebagai berikut :

Darmawan Febri Padmono dalam Skripsi yang berjudul Perlindungan

Hukum Terhadap Konsumen Atas Penjaminan Mutu Makanan Yang Beredar

Di Pasaran Oleh Balai Besar Pengawas obat dan makanan Daerah Istimewa

Yogyakarta Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang

Perlindungan Konsumen”. Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam skripsi tersebut fokus kepada aspek

yuridis yaitu perlindungan hukum terhadap konsumen atas penjaminan mutu

makanan yang beredar di pasaran, berbeda dengan penelitian yang akan penulis

lakukan yaitu berkenaan dengan peran dan efektivitas pengawasan Balai Besar

Pengawas makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik (BBPOM) atas

beredarnya produk Makanan, Minuman, Obat-obatan, dan kosmetik di D.I

Yogyakarta. Dalam penelitian skripsi tersebut menjelaskan tentang bagaimana

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

menjamin mutu pangan di pasar yang ada di Yogyakarta. 5

Skripsi oleh Rian Yusuf, “Kinerja Balai Besar POM Yogyakarta Dalam

Pengawasan Produk makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik Yang

Mengandung Zat Berbahaya”. Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam skripsi tersebut memeiliki

4 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. (jakarta:Erlangga,2003)

hlm 28.

5 Darmawan Febri Padmono,”Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Atas

Penjaminan Mutu Makanan Yang Beredar Di Pasaran Oleh Balai Besar Pengawas makanan,

minuman, obat-obatan dan kosmetik Daerah Istimewa Yogyakarta Ditinjau Dari Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen”. Skripsi. Fakultas Syari’ah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014.

Page 26: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

8

kesamaan dengan penelitian penulis yaitu menelaah atau menganalisis tentang

kinerja dari Balai Besar POM Yogyakarta namun perbedaan penelitian terletak

pada objek kajian yang meliputi produk Makanan, Minuman, Obat-obatan, dan

kosmetik di D.I Yogyakarta. Adapun yang menjadi indikator penelitiannya

ialah dalam segi produktivitas, responsibilitas dan responsifitas. 6

Skripsi oleh Norita Palita Silalahi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada

Tahun 2011, dengan judul Skripsi Efektifitas Pelaksanaan Pengawasan oleh

BPOM (Badan Pengawasan makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik)

atas beredarnya Obat Tradisional yang mengandung Bahan Kimia Obat yang

beredar di Yogyakarta. Pada penelitian tersebut diketahui bahwa peranan

BPOM dalam mengawasi peredaran produk obat tradisional di Kota

Yogyakarta dapat dikatakan masih lemah. Pengawasan yang dilakukan oleh

BPOM sebulan sekali tidak berjalan efektif dikarenakan masih banyak terdapat

penjual atau perederan produk Obat Tradisonal yang mengandung Bahan Kima

Obat (BKO) dan kurangnya tindakan pencegahan serta diterapkan sanksi

hukuman yang tegas atau dengan kata lain sanksi yang diterapkan masih dinilai

ringan..7

Jurnal yang ditulis A.Triwildan ST.Fatimah, Y. Budi Sarwo dan Natasya

Yunita S. dengan judul, “Peran Balai POM Jambi Dalam Perlindungan

Konsumen Terhadap Produk Makanan Yang Mengandung Bahan Berbahaya

Yang Dapat Berakibatkan Bagi Kesehatan”. Dalam jurnal tersebut membahas

secara yuridis dan tinjauan medis berkenaan dengan produk makanan yang

mengandung bahan berbahaya. Berbeda dengan objek penelitian yang penulis

6 Rian Yusuf, “Kinerja Balai Besar POM Yogyakarta Dalam Pengawasan Produk

makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik Yang Mengandung Zat Berbahaya”.Skripsi,

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.2014.

7 Norita Palita Silalahi, Efektifitas Pelaksanaan Pengawasan oleh BPOM (Badan

Pengawasan makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik) atas beredarnya Obat

Tradisional yang mengandung Bahan Kimia Obat yang beredar di Yogyakarta, Skripsi

Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2011.

Page 27: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

9

lakukan, persamaan terletak pada analisis peran Balai POM di masyarakat dan

juga tinjauan menurut undang-undang perlindungan konsumen.8 Permasalahan

yang akan dibahas adalah pertama, pengaturan Bahan Tambahan Pangan

(BTP), khususnya mengenai standar ukuran penggunaan formalin, boraks dan

rodhamin B serta sanksi terhadap pelanggaran penggunaan BTP, Kedua, peran

BPOM Jambi dalam pengawasan terhadap produk makanan yang beredar di

masyarakat.

Jurnal oleh Irna Nurhayati yang berjudul, ”Efektivitas Pengawasan Badan

Pengawas makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik Terhadap Peredaran

Produk Pangan Olahan Impor Dalam Mewujudkan Perlindungan Konsumen”.

Jurnal tersebut memiliki persamaan penelitian dalam segi efektivitas

pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan serta adanya tinjauan

perlindungan konsumen. Terdapat dua tujuan penelitian jurnal tersebut yang

pertama yaitu untuk mempertanyakan efektivitas Balai Besar POM Yogyakarta

yang kedua, menganalisis apa saja kendala yang menjadi penyebab efektivitas

pengawasan Balai Besar POM Yogyakarta atas Produk Pangan Olahan Impor.9

E. Kerangka Teoritik

1. Teori Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian dicapainya

keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas selalu

terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang

8Triwildan ST.Fatimah, dkk. “Peran Balai POM Jambi Dalam Perlindungan Konsumen

Terhadap Produk Makanan Yang Mengandung Bahan Berbahaya Yang Dapat Berakibatkan

Bagi Kesehatan”. Jurnal Hukum Kesehatan.SOEPRA.Vol. 3.No. 2.Th.2017.

9 Irna Nurhayati, ”Efektivitas Pengawasan Badan Pengawas makanan, minuman, obat-

obatan dan kosmetik Terhadap Peredaran Produk Pangan Olahan Impor Dalam Mewujudkan

Perlindungan Konsumen”, Jurnal MIMBAR HUKUM Volume 21, Nomor 2, Juni 2009, hlm 203 -

408.

Page 28: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

10

sesungguhnya dicapai. Efektivitas dapat dilihat dari berbagai sudut pandang (view

point) dan dapat dinilai dengan berbagai cara dan mempunyai kaitan yang erat

dengan efisiensi. Seperti yang dikemukakan oleh Arthur G. Gedeian dkk

mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut: “That is, the greater the extent it

which an organization’s goals are met or surpassed, the greater its effectiveness”

(Semakin besar pencapaian tujuan-tujuan organisasi semakin besar efektivitas).10

Pendapat para ahli di atas dapat dijelaskan, bahwa efektivitas merupakan usaha

pencapaian sasaran yang dikehendaki (sesuai dengan harapan) yang ditujukan

kepada orang banyak dan dapat dirasakan oleh kelompok sasaran yaitu

masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat Duncan yang dikutip Richard M.

Steers mengatakan mengenai ukuran efektivitas, sebagai berikut:

a. Pencapaian Tujuan

b. Integrasi

c. Adaptasi 11

2. Teori Pengawasan

Menurut Sujamto, Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk

mengetahui atau menilai kenyataan yang sebenarnya tentang pelaksanaan tugas

atau kegiatan sesuai dengan semetinya atau tidak.12

Menurut Siagian, Pengawasan

adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan operasional guna

10 Nasution. Sosiologi pendidikan. (Jakarta:Bumi aksara)1983. hlm..56

11 Duncan. Efektivitas Organisasi. 1985. hlm. 53

12

Ibid, hlm. 63.

Page 29: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

11

menjamin bahwa berbagai kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan sebelumnya.13

Hukum diciptakan untuk mengatur, agar tercipta suatu keteraturan dalam

masyarakat. Untuk itu suatu hukum akan efektif bila bekerja sesuai dengan

fungsinya. Menurut Lawrence M. Friedman, hukum berfungsi sebagai:

a. Pengawasan/pengendalian sosial (social control);

b. Penyelesaian sengketa (dispute settlement);

c. Rekayasa sosial (social engineering).14

Salah satu fungsi hukum adalah bertindak sebagai alat pengawasan atau sebagai

kontrol sosial, dimana hukum akan bertindak untuk mengontrol pola perilaku

masyarakat. Pengawasan memiliki pengertian yang luas. Secara terminologis,

istilah pengawasan disebut juga dengan istilah controlling, evaluating, appraising,

correcting maupun control. Istilah pengawasan dalam Bahasa Belanda disebut

toetsing yang berarti pengujian, sedangkan dalam kamus istilah hukum, toetsing

diartikan lebih lanjut sebagai penelitian dan penilaian apakah perbuatan ataupun

hal-hal sesuai dengan norma-norma yang lebih tinggi.15

3. Perlindungan Konsumen

Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian

hukum untuk memberi pelindungan kepada konsumen. Para konsumen

13 Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.Bumi Aksara,

2001. hlm. 258

14

Lawrence M. Friedmann, 1977, Law and Society an Introduction, Prentice Hall, New

Jersey. hlm. 11-12. Dikutip dari Ishaq, 2008. Dasar-Dasar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Jakarta,

hlm. 10.`

15

N.E. Algra dkk, 1983, Kamus Istilah Hukum Foekema Andreae, Binacipta,

Bandung,hlm. 571

Page 30: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

12

merupakan golongan yang rentan dieksploitasi oleh pelaku usaha. Oleh karena itu

diperlukan seperangkat aturan hukum untuk melindungikonsumen. 16 Hukum

perlindungan konsumen adalah keseluruhan asas-asas dan kaedah-kaedah hukum

yang mengatur hubungan dan masalah antara berbagai pihak satu sama lain berkaitan

dengan barang dan/atau jasa konsumen, dalam pergaulan hidup.17

Hukum konsumen, terutama hukum perlindungan konsumen mendapat

landasan hukumnya pada Undang-undang Dasar 1945 pembukaan, Alenia ke-4

kemudian yang berbunyi :”Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu

pemerintah Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa

Indonesia.”

4. Pandangan Islam Tentang Tanggung Jawab Perlindungan Konsumen

Menurut Islam negara memiliki kewenangan untuk turut campur dalam kegiatan

ekonomi, baik untuk mengawasi kegiatan pasar maupun untuk mengatur dan

melaksanakan kegiatan ekonomi yang tidak mampu dilaksanakan oleh individu-

individu. Dasar hukum campur tangan negara dalam ekonomi Islam adalah firman

Allah SWT :18

16

Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, (Bandung:PT.Citra Aditya Bakti, 2005),

hlm.227.

17

Ibid, hlm.12

18 Ahmad Muhammad Al Assal & Fathi Ahmad Ab dul Karim, Sistem, Prinsip Dan

Tujuan Ekonomi Islam, Terjemahan H. Imam Saefudin, Bandung, Pustaka Setia, 1999, Hlm. 101

103

Page 31: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

13

يها ياذين أ منكم الأمر وأولي الرسول وأطيعوا الله أطيعوا آمنوا ال فإن

شيء في تنازعتم19 واليوم بالله تؤمنون كنتم إن والرسول الله إلى فردوه

الآخر يلا وأحسن خير ذلك تأو

Negara dalam mengatur dan mengawasi kondisi prekonomian masyarakat

melalui sebuah lembaga yang bernama “al hisbah”. Melalui lembaga al hisbah ini

negara melakukan kontrol terhadap kondisi sosial dan ekonomi secara

komperhensif atas kegiatan perdagangan dan praktik praktik ekonomi. Selain itu

lembaga al hisbah ini memiliki tugas dan kewenangan untuk mengawasi industri,

jasa profesional, standarisasi produk, memeriksa adanya indikasi penimbunan

barang, praktik riba, dan perantara (calo calo atau makelar).20

Pejabat yang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas lembaga al

hisbah ini disebut muhtasib. Oleh karena itu, kewenangan mengawasi pasar

menjadi tanggung jawab muhtasib. Selain mengawasi pasar, muhtasib juga

mengawasi prilaku sosial masyarakat, bagaimana kegiatan mereka dalam

melaksanakan kewajiban agama dan bekerja untuk pemerintah. Ada beberapa

fungsi ekonomis yang menjadi kewenangan muhtasib, yaitu memenuhi dan

mencukupi kebutuhan, pengawasan terhadap industri dan produksi, pengawasan

atas jasa, pengawasan atas perdagangan, mengawasi jual beli terlarang,

mengawasi standar kehalalan, kesehatan dan kebersihan suatu komoditas,

pengaturan pasar, melakukan intervensi pasar, dan memberikan huku man

terhadap pelaku pelanggaran.21

F. Metode Penelitian

19 An Nisa’(4) : 59

20 A. A. Islahi, Konsep Ekonomi Ibnu Taimiyah, Ter jemahan H. Anshari Thayib,

Surabaya Bina Ilmu, 1997, Hlm. 239

21 Ibid, hlm. 240 242.

Page 32: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

14

Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yakni

menggambarkan atau menjelaskan permasalahan yang ada dengan memberikan

jawaban atas permasalahan yang dikemukakan.22

Penelitian ini memusatkan pada

permasalahan-permasalahan yang ada pada saat penelitian dilakukan (pada saat

sekarang) atau masalah-masalah yang bersifat aktual. Maka memecahkan masalah

yang ada dilakukan dengan cara menggabarkan suatu keadaan data status

fenomena berdasarkan fakta-fakta yang ada.

1. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis telah menetapkan Balai Besar Pengawasan

makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik (BBPOM) di kota

Yogyakarta sebagai daerah penelitian, lokasi penelitian tersebut berdasarkan

pertimbangan sebagai berikut :

Alasan pemilihan lokasi penelitian ini karena penulis ingin

mengetahui peran dan efektivitas pengawasan yang dilakukan Balai Besar

POM sudah berjalan efektif atau belum. Karena pada kenyataannya masih

ditemukan korban akibat produk tertentu seperti keracunan makanan, obat

palsu atau karena produk menggunakan bahan yang berbahaya. Selain itu

juga Yogyakarta merupakan daerah pariwisata yang banyak dikunjungi

orang dan banyak pendatang tinggal untuk sementara dan menetap di sana.

Hal tersebut tentunya menjadi salah satu alasan yang cukup untuk

menjadikan D.I Yogyakarta sebagai lokasi strategis untuk berbisnis.

2. Subjek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah Balai Pengawas makanan, minuman,

obat-obatan dan kosmetik (Balai POM) Yogyakarta. Untuk subjek dari Balai

Besar POM sendiri penulis mengambil dari Bagian Seksi Pemeriksaan,

22 Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, 2005, hlm. 27.

Page 33: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

15

Penyidikan dan Layanan Informasi Konsumen Balai Pengawas makanan,

minuman, obat-obatan dan kosmetik Yogyakarta yaitu terdiri dari 2 orang,

kepala, dan staf yang akan diwawancarai dan dimintai data-data tertentu yang

berhubungan dengan penelitian.

3. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah Informasi yang diberikan langsung dari informan

melalui wawancara yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang

diteliti yaitu informasi tentang pelaksanaan pengawasan Balai Besar

Pengawasan makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik (BBPOM) di

kota Yogyakarta. Serta mengenai indikator menentukan standar

pengawasan, mengukur pelaksanaan yang telah dicapai.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumen, buku, dan

catatan-catatan yang bersifat dokumentasi atas penjelasan tentang

masalah yang diteliti yang diperoleh dari kantor Balai Besar POM

Yogyakarta.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi

yang alamiah, sumber data primer dan sekunder, dan tekhnik

pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara, dan

dokumentasi.

a. Observasi

Margono mengemukakan bahwa dalam teknik observasi ini, peneliti

melakukan pengamatan secara langsung terhadap peranan obyek yang

Page 34: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

16

diteliti.23

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa

pengumpulan data dengan cara mengamati langsung di lokasi

penelitian, mempelajari, mencatat data yang diperoleh, data primer

yang diperoleh dari Balai Besar POM Yogyakarta.

b. Wawancara

Wawancara ialah teknik pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan langsung kepada responden berdasarkan tujuan penelitian,

guna mendapatkan data mengenai Peran dan efektivitas pengawasan

Balai Besar Pengawas makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik

(BBPOM) atas beredarnya produk Makanan, Minuman, Obat-obatan,

dan kosmetik di D.I Yogyakarta. Adapun lokasi wawancara dilakukan

di kantor Balai Besar POM Yogyakarta bersama kepala staf

pemeriksaan dan staf bidang Unit Layanan Pengaduan Konsumen.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan

dokumen. Dokemen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental yang lain. Data dokumen yang dipilih harus memiliki

kredibilitas yang tinggi.24

Melalui teknik ini peneliti berusaha untuk

memperoleh data dari hasil sumber tertulis, melalui dokumen atau

tulisan simbolik yang memiliki relevansi dengan penelitian sehingga

dapat melengkapi data yang diperoleh di lapangan.

23 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2003,

hlm. 158-159.

24 Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Ekonomi Islam

(Muamalah), hlm. 213.

Page 35: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

17

Melalui tahap ini penulis mengumpulkan sejumlah catatan

peristiwa yang berlangsung pada saat penelitian dilapangan misalnya

adalah mengabdikan potret selama proses pengumpulan data, Profil

BPOM kota Palangka Raya, data produk makanan yang diuji dan

ditarik.

5. Teknik Analisa Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan analisis kualitatif, yaitu menganalisis data yang bersifat

penjelasan dari data-data informasi yang kemudian dikaitkan dengan teori

dan konsep-konsep yang mendukung pembahasan, dimana penjelasan itu

digambarkan dengan kata-kata atau kalimat untuk memperoleh kesimpulan.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi dari penelitian ini, maka

penulis menyusun sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang masalah,, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, metode penelitian, kerangka teoritik, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

Terdiri dari teori efektivitas, teori pengawasan, perlindungan konsumen,

pandangan Hukum Ekonomi Islam tentang Peran lembaga pengawasan Pasar

dan Tanggung jawab Perlindungan Konsumen.

BAB III :GAMBARAN UMUM DAN PELAKSANAAN PENGAWASAN

BBPOM D.I. YOGYAKARTA

Page 36: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

18

Bab ini mencangkup tentang hasil data penelitian. data penelitiannya meliputi

hasil dokumentasi, hasil observasi dan wawancara dengan pihak Balai Besar

Pengawas Obat dan Makanan BBPOM D.I. Yogyakarta.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yaitu bagaimana efektivitas Balai

Besar POM dalam mengawasi peredaran produk makanan, minuman, obat-

obatan dan kosmetik di Daerah Istimewa Yogyakarta, faktor-faktor yang

menjadi kendala dalam mengawasi peredaran produk makanan, minuman,

obat-obatan dan kosmetik, bagaimana peran Balai Besar POM Daerah

Istimewa Yogyakarta menurut Hukum Ekonomi Islam dalam melakukan

pengawasan produk.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan penutup, di mana pada bab ini akan dikemukakan

beberapa kesimpulan yang akan diringkas dari hasil penelitian dan

pembahasan, yang kemudian dilanjutkan dengan beberapa saran.

Page 37: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

104

BAB V

PENUTUP

I. Kesimpulan

A. Efektivitas

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa efektivitas Pengawasan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan

Yogyakarta terhadap beredarnya produk makanan, minuman, obat-obatan dan

kosmetik di D.I. Yogyakarta sudah cukup baik namun belum maksimal dilihat

dari indikator yang ada yakni pencapain tujuan, integritas, dan adaptasi.

Adapun indikator yang pertama yaitu pencapaian tujuan, dalam

pelaksanaan pengawasan Balai Besar POM Yogyakarta terhadap beredarnya

produk makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik dalam praktiknya masih

belum semua memenuhi target kinerja sesuai rencana strategis tahunan. Kedua

yaitu integritas, dalam mewujudkan efektivitas pelaksanaan pengawasan Balai

Besar POM Yogyakarta kaitannya dengan sosialisasi yang dilakukan dengan

tujuan untuk menyampaikan tujuan, isi serta manfaat dari pentingnya menjaga

kesehatan sudah berjalan dengan baik namun masih belum merata di

masyarakat Desa.

Selanjutnya indikator adaptasi, adaptasi sebagai indikator maksudnya

adalah proses penyesuaian diri yang dilakukan untuk menyelaraskan suatu

Page 38: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

105

individu atau kelompok terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di

lingkungannya. Balai Besar POM sudah banyak kemajuan dalam mengikuti

perubahan khususnya dalam hal pengawasan atau pelayanan secara online.

Namun disisi lain kuantitas SDM masih belum mencukupi cakupan wilayah

pengawasan.

Sebagaimana hasil penelitian, faktor-faktor penghambat dalam

pelaksanaan pengawasan Balai Besar POM Yogyakarta terbagi dalam faktor

interbal dan eksternal. Faktor Internal yang menjadi kendala ialah pertama,

Sumber daya manusia tidak sebanding dengan cakupan pengawasan sarana

produksi dan distribusi. Kedua, Kompetensi dan kualitas pegawai Balai Besar

POM Yogyakarta belum merata. Sedangkan faktor eksternalnya ialah pertama,

Masih rendahnya pelaku usaha untuk memenuhi ketentuan persyaratan cara

produksi yang baik. Kedua, Rendahnya sangsi hukum kepada pelanggar hukum

tindak pidana bidang obat dan makanan.

Balai Besar POM adalah lembaga diberikan amanah oleh pemerintah

untuk melakukan pengawasan pasar. Peran lembaga ini sangat penting untuk

mejamin tidak terjadinya penyimpangan dan kecurangan-kecurangan di pasar.

Pengawasan yang dilakukan Balai Besar POM ini merupakan suatu sistem

pengawasan eksternal. Dalam Islam wewenang lembaga ini sama dengan

tugas lembaga Hisbah. hanya saja fokus pengawasan yang dilakuakan Balai

Page 39: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

106

Besar POM lebih mengarahkan kepada kepada pengawasan terhadap standar

produk dan praktek kecurangan pelaku usaha.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

dalam melakukan pengawasan ditinjau dari sudut pandang Hukum Ekonomi

Islam Balai Besar POM Yogyakarta telah melaksanakan perannya dalam hal

melindungi setiap hak konsumen dengan tujuan untuk menciptakan

kesejahteraan masyarakat dengan melakukan tugas pemerintah di bidang

pengawasan. Melalui beberapa upaya yang dilakukan diantaranya baik di

bidang penyebaran informasi produk obat-obatan, menegaskan peraturan

tentang cara pembuatan obat yang baik, memusnahkan produk ilegal,

menangani kasus-kasus penyelewengan, penipuan, pemalsuan produk,

penjualan obat kadarluwarsa, penjual produk yang diharamkan, memberikan

peningkatan pelayanan pengaduan konsumen, dan berbagai tindakan lainya

demi menjaga kemaslahatan di bidang penegakan hukum dalam prinsip

ekonomi islam.

II. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka untuk memperbaiki

kekurangan-kekurangan Balai Besar POM Yogyakarta dalam pengawasan

produk makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik yang beredar di

Yogyakarta. Dengan demikian saran yang diberikan meliputi beberapa hal

berikut ini:

Page 40: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

107

A. Kepada Balai Besar POM Yogyakarta sebaiknya selalu meningkatkan

kinerjanya untuk menjadi lebih baik dengan meningkatkan kompetensi

pegawai sesuai bidang masing-masing guna mencapai kinerja yang lebih

efektif dan efisien.

B. Kepada Pemerintah, diharapkan selalu mendukung atau mendorong lembaga-

lembaga terkait dan pemerintah daerah untuk mewujudkan koordinasi yang

kuat sebagai langkah menuju bangsa yang sehat dan berdaya saing.

C. Kepada Masyarakat sebagai produsen, distributor dan konsumen untuk tidak

menjadi masyarakat yang pasif atau abai terhadap segala tindakan yang tidak

baik dan benar menurut aturan yang berlaku. Melainkan ikut serta

mensukseskan kinerja Balai Besar POM untuk menjaga kesehatan masyarakat

dari produk-produk berbahaya dan menciptakan masyarakat berkualitas yang

memiliki daya saing.

Page 41: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

105

DAFTAR PUSTAKA

A. AL-Qur’an

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahnya, (Bandung: CV

Penerbit Diponegoro, 2013).

B. Peraturan Perundang-Undangan

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga

Pemerintah Non Departemen.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen.

C. Buku

Abdul Halim Barkatullah, Hukum Perlindungan Konsumen Kajian Teoritis dan

Perkembangan Pemikiran, Cet. Ke-1, Banjarmasin:FH Unlam Press, 2008

Agung Kurniawan, Transformasi Pelayanan Publik, Yogyakarta: Pembaruan, 2005.

Ahmad Muhammad Al Assal & Fathi Ahmad Ab dul Karim, Sistem, Prinsip Dan

Tujuan Ekonomi Islam, Terjemahan H. Imam Saefudin, Bandung, Pustaka

Setia, 1999.

Akhmad Mujahidin, Aktualisasi Hukum Islam Tekstual dan Kontekstual,

(Riau:Progaram Pascasarjana UIN Suska, 2008..

Akhmad Mujahidin, Wewenang Lembaga Hisbah dalam Perdagangan,

(Pekanbaru:Suska Press, 2007).

Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Ekonomi Islam

(Muamalah).

C.S.T, Kansil dan Christine S.T. Kansil, Sistem Pemerintahan Indonesia edisi revisi

cetakan kedua. Bumi Aksara, Jakarta, 2005

Davud Berry,Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi Jakarta: Rajawali,1981.

Page 42: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

106

Faisal Badroen, Etika bisnis Dalam Islam, Jakarta, Kencana, 2007.

Friedmann M. Lawrence, 1977, Law and Society an Introduction, Prentice Hall, New

Jersey. Dikutip dari Ishaq, 2008. Dasar-Dasar Ilmu Hukum, Sinar Grafika,

Jakarta.

Gunawan Widjaja&Ahmad Yani, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen,

Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Harbani Pasolong, Teori Administrasi Publik, Bandung : Alfabeta, 2007.

Hasan Aedy, Indahnya Ekonomi Islam,Bandung: Alfabeta, Cet ke-I.2007.

Indra Bastian, Akuntansi Kesehatan, Jakarta:Erlangga, 2008.

Ishaq, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2008.

Ismail Nawawi Uha, Budaya Organisasi Kepemimpinan dan Kinerja, Jakarta : VIV

Press.

Jusmaliani, Bisnis Berbasis syari’ah, Jakarta:Bumi Aksara, 2008

JJ.H. Bruggink, Refleksi Tentang Hukum, alih Bahasa Arief Sidharta, PT. Citra

Aditya, Bandung, 1996.

Lukman Hakim, Prinsip-prinsip Ekonomi Islam, Bandung:PT.Erlangga, 2012.

Martani dan Lubis, Teori Organisasi, Bandung : Ghalia Indonesia, 1987.

Robert J. Mockler,The Management Control Proces. Dikutip dari T. Hani Handoko,

Managemen, BPFE,Yogyakarta.1991.

Mohammad Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Cet. Ke-7, Bogor,2011.

Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, jakarta:Erlangga, 2003.

Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis, Bandung:PT.Citra Aditya Bakti, 2005.

Nasution. Sosiologi pendidikan,Jakarta:Bumi aksara,1983.

N.E. Algra dkk, 1983, Kamus Istilah Hukum Foekema Andreae, Binacipta,

Bandung,hlm. 571

Page 43: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

107

Paulus Effendi Lotulung, Beberapa Sistem Tentang Kontrol Segi Hukum Terhadap

Pemerintah, Bhuana Pancakarsa, Jakarta, 1986.

Richard H. Hall, Implementasi Manajemen Stratejik Kebijakan dan Proses,

terjemahan Nganam Maksensius, (Yogyakarta : Amara Books, 2006).

Samsul Inosentius, Perlindungan Konsumen Kemungkinan Penerapan Tanggung

Jawab Mutlak, (Jakarta:FH UI Pascasarjana, 2004).

Saiful Anwar., Sendi-Sendi Hukum Administrasi Negara, Glora Madani Press, 2004.

Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.Bumi Aksara,

2001

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar , cet.7 Jakarta: Rajawali,1986.

Soesilo Zumroetin K. Penyambung Lidah Konsumen, Jakarta:Swadaya, 1996.

Sujamto, Aspek-Aspek Pengawasan di Indonesia Sinar Grafika, Jakarta1989.

Tanto Lailam, Pengantar Ilmu Hukum Administrasi Negara, Prudent Media,

Yogyakarta, 2012.

Veithzal Rivai, Islamic Economics, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

D. Jurnal Dan Skripsi

Darmawan Febri Padmono,"Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Atas

Penjaminan Mutu Makanan Yang Beredar Di Pasaran Oleh Balai Besar

Pengawas Obat Dan Makanan Daerah Istimewa Yogyakarta Ditinjau Dari

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen"

Skripsi Fakultas Syari'ah dan HukumUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta (2014)

Irrna Nurhayati, "Efektivitas Pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan

Terhadap Peredaran Produk Pangan Olahan Impor dalam Mewujudkan

Perlindungan Konsumen", Jurnal MIMBAR HUKUM Volume 21, Nomor 2,

Juni (2009)

Page 44: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

108

Palita, Novita Silalahi. (2011), “Efektifitas Pelaksanaan Pengawasan Oleh Bpom

(BadanPengawasan Obat Dan Makanan) Atas Beredarnya Obat Tradisional

Yang Mengandung Bahan Kimia Obat Yang Beredar Di Yogyakarta”, Jurnal

Ilmu Hukum Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

Rian Yusuf, "Kinerja Balai Besar POM Yogyakarta Dalam Pengawasan Produk

Obat Dan Makanan Yang Mengandung Zat Berbahaya" Skripsi Fakultas Ilmu

Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta. (2014)

Triwildan ST.Fatimah, dkk. "Peran Balai POM Jambi Dalam Perlindungan

Konsumen Terhadap Produk Makanan Yang Mengandung Bahan Berbahaya

Yang Dapat Berakibatkan Bagi Kesehatan". Jurnal Hukum

Kesehatan.SOEPRA.Vol. 3.No. 2, (2017).

E. Laporan

Lapooran Tahunan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) D.I.

Yogyakarta tahun 2017.

Laporan Tahunan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) D.I

Yogyakarta tahun 2018.

Rencana Aksi Dacrah Pangan Dan Gizi Tahun 2015-2019, (pemda DIY).

Rencana Strategis Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) D.I.

Yogyakarta tahun 2014-2019.

Report to The Nation Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nasional 2017.

F. Data Elektronik

Bpom temukan 20 jenis makanan, https://kumparan.com/tugujogja/bpom-temukan-

20-jenis-makananmengandung-bahan-berbahaya. akses13 Mei 2018

http:/ljogja.tribunnews.com/2018/07/23/tribun-jogia-tv-kosmetik-ilegal-beredar-di-

yogyakarta akses 25 Juli 2018. Akses tanggal 25 Mei 2018

https:/gudeg.net/read/8112/awas-obat-palsu-beredar-di-jogja.html.akses pada 13 Mei

2018

Page 45: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

I

TERJEMAHAN AL-QUR’AN

Hal

.

Nomor footnote Ayat al-Qur’an dan Hadits Terjemahan Ayat

85 7 Q.s. Al-Maidah (5):8 ........berlaku adillah, Karena

adil itu lebih dekat kepada

takwa. dan bertakwalah kepada

Allah, Sesungguhnya Allah

Maha mengetahui apa yang

kamu kerjakan.

86 9 Q.s, Al-Imran (3):104 Dan hendaklah ada di antara

kamu segolongan umat yang

menyerukepada kebajikan,

menyuruh kepada yang ma'ruf

dan mencegah dari yang

munkar,merekalah orang-orang

yang beruntung.

89 11 Q.s Al-Anfaal:27 Hai orang-orang yang beriman,

janganlah kamu mengkhianati

Allah dan Rasul (Muhammad)

dan (juga) janganlah kamu

mengkhianati amanat-amanat

yang dipercayakan kepadamu,

sedang kamu Mengetahui.

13 19 Q.S An Nisa’ : 59 “Hai orang orang yang

beriman, taati lah Allah dan

taatilah Rasul (nya), dan ulil

amri di antara kamu.

Kemudian jika kamu berlainan

pendapat tentang ses uatu,

Maka kembalikanlah ia kepada

Allah (Al Quran) dan Rasul

(sunnahnya), jika kamu benar

benar beriman kepada Allah

dan hari kemudian. yang

demikian itu lebih utama

(bagimu) dan lebih baik

akibatnya”.

Page 46: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

II

Pedoman Wawancara

1. Apakah tujuan yang ingin di capai oleh Balai Besar POM Yogyakarta

terkait pengawasan produk makanan, minuman, obat-obatan dan

kosmetik ?

2. Upaya apa saja yang dilakukan oleh Balai Besar POM Yogyakarta

dalam pengawasan produk makanan, minuman, obat-obatan dan

kosmetik ?

3. Apakah upaya tersebut dapat terealisasi dengan baik ?

4. Apakah upaya tersebut telah mendukung dalam pencapaian tujuan yang

diharapakan ?

5. Seberapa jauh target dari Balai Besar POM Yogyakarta dalam

pengawasan produk makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik ?

6. Upaya apa yang dilakukan Balai Besar POM Yogyakarta agar sesuai

dengan target yang diharapkan ?

7. Faktor-faktor apa yang menghambat Balai Besar POM Yogyakarta

dalam pengawasan produk makanan, minuman, obat-obatan dan

kosmetik ?

Page 47: PERAN DAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN BALAI BESAR …digilib.uin-suka.ac.id/36107/1/14380016_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · melaksanakan tugas pengawasan obat dan makanan serta komoditi

III

CURRICULUM VITAE

I. Data Pribadi

Nama Lengkap : Muhammad Iqbal

Tempat, Tanggal Lahir : Lamongan, 23 April 1997

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat Asal : Ds. Keben, Kec. Turi, Kab. Lamongan

Nama Orang Tua : 1. Fauzi

2. Rohmi

Alamat Email : [email protected]

II. Riwayat Pendidikan

TK Al-Jinan, Keben Turi, Lamongan 2001-2002

MIAs-Syafi’iyah, Keben Turi, Lamongan 2002-2008

SMP Negeri 2 Paciran, Lamongan 2008-2011

MAN 1 Lamongan 2011-2014

UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta 2014-2019

Yogyakarta, 30 Juli 2018

Muhammad iqbal

NIM :14380016