Peramalan Kebutuhan Telepon

129
RISTI Peramalan Kebutuhan Telepon

description

Peramalan Kebutuhan Telepon

Transcript of Peramalan Kebutuhan Telepon

Page 1: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Peramalan Kebutuhan Telepon

Page 2: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Pendekatan Makro (1)� Metoda Tingkat Perkembangan Linier

Pada metoda tingkat perkembangan perhitungan kebutuhan telepon didasarkan atas tingkat perkembangan kebutuhan telepon pada tahun sebelumnya.

Perhitungan menurut perbandingan linier adalah apabila perkembangan kebutuhan telepon pada tahun yang akan datang diperkirakan akan sama dengan tingkat perkembangan kebutuhan telepon telepon pada tahun-tahun sebelumnya.

Bentuk umum dari persamaan linier adalah :Y = a + bXY = variabel tak bebas hasil ramalan (kepadatan telepon per 100

orang penduduk)X = variabel bebas berupa periode waktua, b = konstanta

Page 3: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Pendekatan Makro (2)� Metode Tingkat Perkembangan Non-Linier

Metode ini biasanya digunakan bila perkembangan kebutuhan telepon pada tahun yang akan datang meningkat dengan cepat. Metoda ini dapat diandalkan untuk melakukan peramalan kebutuhan telepon untuk jangka waktu yang pendek, selama data informasi dari tahunsebelumnya dikerjakan secara baik.

Bentuk umum dari persamaan linier non kuadratik adalah :Y = a + bX + cX2 Y = variabel tak bebas hasil ramalan (kepadatan telepon per 100 orang penduduk)X = variabel bebas berupa periode waktu

a, b, c = konstanta

Page 4: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Pendekatan Makro (3)� Metode Regresi Linier

Pada teknik peramalan dengan metode regresi ini diasumsikan bahwa faktor yang diramalkan menunjukkan adanya suatu hubungan sebab akibat antara 2 variabel. Tujuannya adalah mendapatkan hubungan antara variabel bebas dan variabel tak bebas yang akan diramalkan.

Bentuk umum dari persamaan regresi linier adalah Y = a + bXY = variabel tak bebas hasil ramalan (kepadatan telepon per 100 orang penduduk)X = variabel bebas berupa periode waktua, b = konstanta

Page 5: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Pendekatan Makro (4)

� Metode Regresi Non-LinierBentuk umum dari persamaan regresi nonlinier adalah

Y = a = bX + cX2Y = variabel tak bebas hasil ramalan ( kepadatan telepon per 100orang penduduk)X = variabel bebas berupa periode waktua, b, c = konstanta

Page 6: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Pendekatan Makro (5)

� Metode Ekonomi MakroDalam peramalan demand telpon dengan menggunakan metode

ekonomi ini faktor-faktor yang diperhitungkan adalah kecenderungan kepadatan telpon, PDRB, dan jumlah penduduk. Ketepatan hasil peramalan dengan menggunakan metode ekonomi makro akan sangat bergantung pada data tersebut.

Rumus dasar metode ekonomi makroLog Y = a + b log XY = kepadatan telepon per 100 orang pendudukX = PDRBa, b = konstanta

Page 7: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Pendekatan Mikro (1)

� Dalam peramalan kebutuhan telpon dengan pendekatan secara mikro perlu adanya pola kebutuhan telpon dari wilayah yang dimaksud, yang disusun menurut jenis daerahnya. Penyusunan jenis daerah yang dirumuskan dari hasil survei dan analisa dikelompokkan menjadi :

� Daerah perkotaan � Daerah perkantoran� Daerah perumahan� Daerah industri

� Kemudian dilakukan tinjauan lapangan mengetahui sambungan induk terpasang per klasifikasi pelanggan (SID), suppressed demand (SD), dan daftar tunggu (DT). Dengan diketahui hal di atas maka dapat ditentukan faktor penetrasi (FP) untuk masing-masing klasifikasi bangunan yang ada.

Page 8: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Pendekatan Mikro (2)� Faktor penetrasi menunjukkan besarnya satuan sambungan telepon

yang dibutuhkan masing-masing klasifikasi bangunan. Perhitungan FP adalah sebagai berikut :

FPo = (SIT+DT+SD)/∑B∑B = jumlah bangunan

� Dalam perhitungan FP masing-masing klasifikasi bangunan misalnya di Bandung Centrum dilakukan per RK.

� Dengan didapatkannya harga FP dan jumlah bangunan yang baru diketahui untuk masing-masing klasifikasi bangunan, maka besarnya kebutuhan pelanggan dapat dihitung sebagai berikut :

Kebutuhan telepon = FP x jumlah bangunanUntuk pertumbuhan PDRB linier

FPt = FPo (1 + tR); R = pertumbuhan PDRBUntuk pertumbuhan bangunan didasarkan pada pertumbuhan penduduk

Bt = Bo (1 + tP); P = pertumbuhan penduduk

Page 9: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Konsep Integrasi xDSL

Page 10: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Definisi Sistem (1)� xDSL; x-Digital Subscriber Line. Teknologi modem yang terdiri atas

sepasang modem COT (Central of Terminal) dan ROT(Remote of Terminal) untuk aplikasi data kecepatan tinggi atau transmisi sinyaldigital dengan media transmisi Jarlokat. x, berarti variant/jenis teknologiDSL, misal : ADSL, SDSL, HDSL, ADSL Lite dan lainnya.

� ADSL; Asymmetric DSL. Teknologi modem xDSL dengan modetransmisi asimetrik untuk menyalurkan layanan data digital dan POTSsecara bersamaan dengan menggunakan 1 (satu) pair kabel tembaga. ADSL mempunyai kemampuan pengiriman data digital s/d 8 Mbps ke pelanggan (downstream) dan 1 Mbps (upstream). ADSL mempunyai kemampuan rate adaptive. Antarmuka ADSL adalah Ethernet 10 Base-Tdan ATMF-25. Antarmuka untuk POTS adalah RJ-11.

� ADSL Lite/G.Lite; Teknologi modem xDSL dengan mode transmisi asimetrik untuk menyalurkan layanan data digital dan POTS secara bersamaan dengan menggunakan 1 (satu) pair kabel tembaga. ADSLLite mempunyai kemampuan pengiriman data digital s/d 1,5 Mbps ke pelanggan (downstream) dan 512 Mbps (upstream). ADSL Lite mempunyai kemampuan rate adaptive. Antarmuka ADSL adalahEthernet 10 Base-T. Antarmuka untuk POTS adalah RJ-11.

Page 11: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Definisi Sistem (2)� SDSL; Single-line DSL; Symmetric DSL. Teknologi modem

xDSL dengan mode transmisi simetrik 2 Mbps dan menggunakan1 (satu) pair kabel tembaga. SDSL mempunyai kemampuan rate adaptive. Antarmuka SDSL adalah Ethernet 10 Base-T. SDSLtidak mempunyai antarmuka POTS seperti halnya ADSL.

� Rate adaptive; kemampuan modem xDSL untuk mengatur kecepatan aksesnya terhadap perubahan performansi jaringan kabel. Saat kondisi kabel jelek kecepatan modem akan turun,saat kondisi kabel bagus kecepatan modem akan naik secara otomatis.

� DSLAM; DSL Access Multiplexer. Modem xDSL disisi sentral(COT) dengan kapasitas besar dan dapat memuat berbagai variant sistem xDSL dalam satu sistemnya (ADSL, SDSL, G.Lite, G.SHDSL, dll). Antarmuka DSLAM ke arah jaringan transport/backbone umumnya berupa STM-1, E3, nxE1 IMA, dan 10/100 Base-T.

Page 12: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Persyaratan Teknis Sistem (1)� Persyaratan jenis line coding sistem xDSL.

ADSL : DMT 1,1 MHz 256 subchannel (ITU-T G.992.1)ADSL Lite/G.Lite : DMT (ITU-T G.992.2)SDSL : 2B1Q (ETSI DTR/TM 3002)HDSL 2P : 2B1QG.SHDSL : 2B1Q atau TC-PAM (ITU-T G.992.1)IDSL : 2B1Q

� Perangkat xDSL mempunyai kemampuan fungsi bridge, routing danVPN.

� Perangkat xDSL harus dapat memberikan nilai BER data digital minimum 10-7.

� Perangkat ADSL dan ADSL Lite/G.Lite dilengkapi dengan POTS Splitter pada sisi DSLAM (modem COT) dan modem ROT. Perangkat SDSL, S.HDSL, G.SHDSL standar tidak mempunyai interface POTS.

� POTS Splitter dapat menyatu dalam modem ROT atau terpisah dalam perangkat yang berbeda. POTS splitter harus berupa perangkat pasif, tidak memakai sistem catu daya. Apabila catu daya DSLAM dan modem ROT putus/mati, sistem POTS harus dapat tetap bekerja.

Page 13: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Persyaratan Teknis Sistem (2)

� Persyaratan kecepatan akses dataADSL; Downtream= 8 Mbps atau 8,192 Mbps, Upstream= 1 Mbps atau

1,024 Mbps.G.Lite; Downtream= 1,5 Mbps atau 1,536 Mbps, Upstream= 512 Kbps. SDSL; Downtream= 2,3 Mbps atau 2,048 Mbps, Upstream= 2,3 Mbps

atau 2,048 Mbps.G.SHDSL (1 pair); Downtream= 2 Mbps atau 2,048 Mbps, Upstream= 2

Mbps atau 2,048 Mbps.G.SHDSL (2 pair); Downtream= 4 Mbps atau 4,624 Mbps, Upstream= 4

Mbps atau 4,624 Mbps.IDSL; Downtream= 144 Kbps, Upstream= 144 Kbps.VDSL (asimetrik); Downtream= 13 Mbps dan 53 Mbps, Upstream= 1,5

Mbps dan 2 Mbps.VDSL (simetrik); Downtream= 26 Mbps, Upstream= 26 Mbps.

Page 14: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Persyaratan Interface (1)

� Interface antara modem COT dan ROTJenis konektor : RJ11 atau RJ45.

� Interface DSLAMPOTS : propitery atau LSA PLUS.Data digital :

IP/Ethernet : 10/100 Base T mengacu ke standar IEEE 802.3.ATM : STM-1 mengacu kepada standar TELKOM dan ITU-T G.707,

G.708 dan G.709 yang beroperasi pada kabel serat optik SMF.

E3.� Interface modem COT (stand alone/back-to-back)

POTS : RJ-11.Data digital : Ethernet 10 Base T mengacu ke standar IEEE 802.3.

Page 15: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Persyaratan Interface (2)

� Interface modem ROTPOTS : RJ-11.Data digital :

ADSL/ADSL Lite :IP/Ethernet : 10 Base T mengacu ke standar IEEE 802.3.USB : USB 1.0 atau USB 2.0 minimum 4 Mbps.ATM : ATMF 25 dengan bit rate 25,6 Mbps dengan konektor

RJ45.SDSL :

IP/Ethernet : 10 Base T mengacu ke standar IEEE 802.3.HDSL/S.HDSL :

E1/G.703, V.35, X.21.

Page 16: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Persyaratan Instalasi dan Jarlokat (1)

� Persyaratan InstalasiJika terdapat perangkat G.SHDSL versi outdoor (DSLAM yang tidak

dipasang di ruang STO tetapi di RK) harus dilengkapi dengan cabinet versi outdoor dan dilengkapi dengan sistem pendingin dan backup batteray untuk perangkat aktif pada DSLAM.

DSLAM yang dipasang pada ruang MDF harus dilengkapi dengan sistem pendingin perangkat yang memadai.

Penempatan DSLAM diupayakan sedekat mungkin dengan perangkattransport (router, ATM Switch) untuk kemudahan kepentingan OMAP.

Jenis kabel yang digunakan untuk menghubungkan modem ROT denganterminal pelanggan adalah UTP/STP CAT5 atau kategori yang lebih tinggi. Kabel mengacu kepada standar TELKOM dan ISO 8877. Panjang kabel maksimum adalah 100 meter.

Page 17: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Persyaratan Instalasi dan Jarlokat (2)

� Persyaratan Jarlokat (1)Sistem xDSL harus dapat bekerja normal meski terjadi pembalikan urat

kabel jarlokat (a ke b atau b ke a).Pada satu sistem xDSL tidak diperbolehkan menempatkan perangkat

aktif dan pasif diantara COT dengan ROT, seperti perangkat penguat sinyal (repeater), pengganda saluran, loading coil, dll.

Tidak ada loading coil pada jarlokat.Tidak ada bridge tap pada jarlokat.Sistem xDSL dengan xDSL lainnya tidak boleh dipasang pada jarlokat

dalam 1 quad kabel, penggunaan kabel harus berbeda quad. Sistem xDSL tidak boleh dipasang dalam quad yang sama dengan

sistem non-POTS (ISDN, pairgain).

Page 18: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Persyaratan Instalasi dan Jarlokat (3)� Persyaratan Jarlokat (2)

Modem xDSL harus masih dapat bekerja optimal pada kecepatan aksesyang dipersyaratkan untuk kondisi redaman kabel jarlokat tertentu.Persyaratan ADSL

Kec.downstream(Mbps)Redaman kabelPada frek.300 KHz235430625

Persyaratan ADSL Lite / G.LiteKec.downstream(Mbps)Redaman kabelPada frek.300 KHz1,560

Persyaratan SDSLDisamakan dengan HDSL 1Kec. Downstream/upstream(Mbps)Redaman kabelPada frek.150 KHz222

Persyaratan HDSLKec. Downstream/upstream(Mbps)Redaman kabelPada frek.150 KHz227

Persyaratan G.SHDSLKec. Downstream/upstream(Mbps)Redaman kabelPada frek.150 KHz238

Page 19: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Perencanaan dan Desain Dasar xDSL

Page 20: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Komponen Sistem DSL (1)� Transport System

Komponen ini menyediakan interface transmisi backbone untuk sistemDSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer). Divais ini menyediakan interface, seperti T1/E1, T3/E3, OC-1, OC-3, STS-1, danSTS-3.

� Local Access NetworkLocal Access Network menggunakan local carrier inter-CO networksebagai fondasi. Switch ATM, Frame Relay, dan/atau router dapat digunakan untuk mengakses jaringan. Saat ini, ATM adalah sistem yang paling efisien.

� Multiservice Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM)DSLAM yang berada dalam lingkungan CO (central office) digunakan sebagai dasar untuk solusi DSL. DSLAM berfungsi untuk mengkonsentrasikan trafik data dari berbagai loop DSL yang kemudian akan dikirimkan ke backbone network untuk dihubungkan lagi ke jaringan lainnya. DSLAM dapatt mengirimkan layanan untuk aplikasi berbasis paket, cell, dan circuit, seperti DSL ke 10Base-T, 100Base-T, T1/E1, T3/E3, atau ATM.

Page 21: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Komponen Sistem DSL (2)

� DSL Transceiver Unit (ATU-R)Unit ini digunakan pada sisi pemakai. Koneksi ATU-R biasanya 10base-T, V.35, ATM-25, atau T1/E1. Alat multiport lain yang mendukung suara, data, dan video juga memungkinkan. ATU-R tersedia dalam berbagai konfigurasi. Selain sebagai modem DSL, ATU-R dapat juga digunakan untuk bridging, routing, TDM multiplexing, dan ATM multiplexing.

� POTS splitterDivais ini ada pada CO dan pemakai yang memungkinkan loopdigunakan untuk transmisi data kecepatan tinggi dan digunakan juga untuk komunikasi telepon. POTS splitter biasanya mempunyai 2konfigurasi, yaitu splitter tunggal untuk pengguna rumah dan mass splitter untuk CO.

Page 22: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Konfigurasi DasarModem xDSL

DSLAM

Trafik data

POTS (analog telepon)

data + suara ISP / server

ATM/IP backbone

PSTNjarlokat

Page 23: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Komponen dalam Konfigurasi xDSL� DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer)

Perangkat xDSL di sisi sentral dengan kapasitas yang besar.

� ANT (Access Network Termination)Perangkat xDSL di sisi pelanggan seperti ATU-R, HTU-R & STU-R.

� NMS (Network Management System)Digunakan untuk memonitor performansi jaringan, gangguan, provisioning dan keamanan.

� BBRAS (Broadband Remote Access Server)Sering disebut dengan Service Selection Gateway (SSG)

� AAA (Authentication, Authorization & Accounting)Biasanya dilakukan oleh Radius Server.

Page 24: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Model Jaringan (1)� Data dalam Jaringan Voice

ServiceProvider Network

AccessNetworkCO CO

Office

Office

Office orHome

T/E carrier

56/64K circuit

Analog / ISDN

DACS or other network transmissionequipment

TransportSystem Telephone

SwitchMDF

to Inter-CO network

to homesor offices

Analog orISDN

modem data

High SpeedData

Target DataNetwork

AccessNetwork

Page 25: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Model Jaringan (2)� Digram Referensi Jaringan DSL

ServiceProvider Network

Access NetworkATM, Frame Relay, orRouter-based inter-CO

network

CO CO

DSL

DSL

D S L A M

TransportSystem Telephone

SwitchMDF

to Inter-CO network

to homesor offices

Analog orISDN

modem data

High SpeedData

Target DataNetwork

AccessNetwork

POTS splitter(if applicable)

ATU-R Hub

PC

Workstation

PC

POTSSplitter

Phone

PCATU-R

Home

Office

Page 26: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Model Jaringan (3)� Model Referensi Layanan DSL

ServiceNetwork

ServiceNetwork

ServiceNetwork

Backboneedge device

AccessNetwork

ATU-C

ATU-C

ATU-C

ATU-R

Premisesdistribution

DSLAM

Service Provider Network Wire Centre Customer Premises

Network Service Provider (NSP)(Internet Service Provider, etc) Network Access Provider (NAP) Service Unit (SU)

Page 27: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Model Jaringan (4)� Model Referensi Layanan DSL untuk Frame Relay

ServiceNetwork

ServiceNetwork

Backbone edgedevice (FrameRelay Switch)

AccessNetwork

ATU-C

ATU-C

ATU-C

ATU-R

Premisesdistribution

DSLAMwith frameswitching

Service Provider Network Wire Centre Customer Premises

Frame RelayService

Provider 1

Frame RelayService

Provider 2

DSL Link

Multi-protocolrouter

Frame Relay Frame Relay or ATM Frame Relay

Page 28: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Model Jaringan (5)� Model Referensi Layanan DSL untuk Multiservice

ServiceNetwork

ServiceNetwork

Switch

AccessNetwork

ATU-C

ATU-C

ATU-C

ATU-R

ATU-R

ATU-R

SNAFrame RelayService User

MultiserviceDSLAM

Frame RelayService

Provider 1

InternetServiceProvider

LAP-F/D

SL

ATM adaptation

ServiceNetwork

ServiceNetwork

ATM ServiceProvider

VoiceServiceProvider

DSLAM

DSLAM

Router

PPP/DSL

ATM/DSL

PBX

Router

IPService

User

ATM ServiceUser

to serviceusers

to serviceusers

Page 29: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Dasar Perencanaan DSLAM

Page 30: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer)� DSLAM diciptakan sebagai salah satu bentuk

jaringan akses ATM yang menggabungkanantara teknologi ATM dan ADSL. Dalam konsepsi ADSL maka DSLAM merupakan perangkat ADSL di sisi sentral. Komponen-komponen dalam DSLAM secara umum terdiri dari Backbone interface dan LIM atau Line Interface Module.

� LIM merupakan penggabungan antara modul ATU-C dan POTS Slitter.

Page 31: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Backbone Interface� Biasanya interface yang digunakan dalam backbone

interface ini adalah OC-1, OC-3, STS-1, STS-3 dan SDH STM-1. Sehubungan dengan sistem standarisasi yang berkembang di Indonesia maka interface ini sedapat mungkin menggunakan standar interface ETSI untuk 155 Mbps yaitu STM 1. Hal ini juga berlaku untuk kawasan Asia pada umumnya. Oleh karena itu produsen perangkat DSLAM yang akan memasarkan produknya ke kawasan Asia khususnya Indonesia tentu saja harus melengkapi produknya dengan modul yang mempunyai fungsi sebagai interface STM-1.

Page 32: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

ATU-C Module� Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa

salah satu interface jaringan backbone yang digunakan adalah STM-1 dengan kecepatan 155 Mbps. Link ini selanjutnya dipecah dalam beberapa tributary disesuaikan dengan kecepatan yang bisa dicapai oleh perangkat ADSL. Sistem pembagian ini dilakukan melalui Line Interface Module yang jumlahnya tertentu dalam setiap rack DSLAM. LIM merupakan module yang berisi ATU-C Module dan POTS Splitter.

Page 33: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

POTS Splitter� Seperti pada konsep ADSL yang ada

sebelumnya maka pada DSLAM juga dilengkapi dengan POTS Splitter yang berfungsi untuk mendukung layanan telepon pada jaringan ADSL. Fungsi POTS Splitter adalah memisahkan kanal suara dan kanal data. Dengan demikian maka dimungkinkan untuk menggunakan jaringan fisik yang sama untuk dua kanal sekaligus.

Page 34: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

DSLAM menjadi salah satu alternatif solusi tercepat dalam prosespembangunan jaringan ATM hingga ke jaringan akses. Denganmenggunakan teknologi ATM over ADSL maka akan diperolehbeberapa keuntungan dari kedua teknologi tersebut diantaranyaadalah :

� Level Quality of Service (QoS) masing-masinguser terjamin.

� Dapat digunakan untuk mendukung aplikasi IP over ATM.

� Menggunakan jaringan telepon yang sudahada selama ini.

� Secara simultan dapat digunakan bersama-sama dengan layanan telepon.

Page 35: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Setting parameter pada DSLAM

� Tujuan : setting konfigurasi perangkat padasaat pertama kali DSLAM atau modem dihidupkan, atau untuk mengubah settingparameter perangkat.

� Peralatan yang dibutuhkan :- Buku/CD manual, sesuai dengan produk dari masing-masing vendor.- NMS perangkat DSLAM yang bersesuaian.- Craft /console terminal untuk xDSL model stand alone/back-to-back.

Page 36: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Setting parameter jaringan data.� Modem xDSL berbasis Ethernet. Setting konfigurasi IP

untuk modem sentral dan modem pelanggan, yang meliputi :- IP address.- Subnetwork.- DHCP (jika ada).

� Modem xDSL berbasis ATM. Setting konfigurasi ATM untuk modem sentral dan modem pelanggan, yang meliputi :� Setting LIM (Line Interface Module).� Setting PCI (Permanent Channel Interface).� Setting VCI (Virtual Channel Interface).� Setting IP address.

Page 37: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Setting parameter jaringan PSTN.

� Aplikasi PSTN tidak memerlukan setting secarasoftware, tetapi dilakukan secara fisik denganmemasang POTS splitter atau micro filter pada keduamodem.

� Untuk modem dengan internal POTS splitter yang menyatu di dalam modem, tidak perlu dipasang eksternal POTS splitter.

� Saluran ADSL yang tidak digunakan untuk aplikasi layanan data digital, tetapi hanya untuk POTS, maka perlu dipasang POTS filter sebelum terhubung ke pesawat telepon, kecuali saluran G.Lite tidak memerlukan POTS splitter.

Page 38: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Setting kecepatan modem.

� Setting kecepatan downstream. � Setting kecepatan upstream.� Setting kecepatan data pada modem

simetrik seperti SDSL atau VDSL simetrikkadang tidak menggunakan istilahupstream/downstream karena kecepatanupstream dan downstream sama.

Page 39: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Setting fungsi tambahan Fungsi tambahan modem xDSL diluar fungsi dasarnya antara lain :

� Fungsi modem sebagai bridge.� Fungsi modem sebagai router.� Dan fungsi lainnya diluar fungsi standar

sebagai modem.

Page 40: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Hal yang perlu diperhatikan pada saatsetting xDSL model DSLAM :

� Setting parameter xDSL DSLAM menggunakan NMS produk yang bersangkutan.

� Modem pelanggan perlu diberi nama untuk memudahkan identifikasi setiap modem.

Page 41: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Metodologi Perancangan LAN:� Tunjuk seorang manajer network� Tinjau kemungkinan penggunaan kembali kabel yang

ada� Gambar peta yang menunjukkan tempat komputer

yang diinginkan� Gambar jaringan menggunakan topologi yang dibahas

di bab ini dan mengikuti jalur kabel yang ada� Tentukan kebutuhan peralatan berdasarkan

rancangan� Beli peralatan yang dibutuhkan� Install

Page 42: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Elemen-Elemen Internetworking� hubungan data LAN, biasanya terbatas dalam satu

bangunan atau kampus dan beroperasi menggunakan sistem pengkabelan private

� hubungan data WAN, umumnya menggunakan saluran telekomunikasi data public, seperti X.25 PSDN, Frame Relay, ISDN, ATM

� devais penghubung jaringan� devais ini secara umum dibagi dalam beberapa

katagori:- repeater- bridge- router- switch / hub- converter

Page 43: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

PERANCANGAN� Consider the Objectives. Menentukan langkah awal

perencanaan dengan menetapkan dan mengerti tujuan darijaringan yang akan kita bangun, sehingga kita dapat memilihlangkah yang tepat pada pijakan selanjutnya.

� Respect the budget. Jenis jaringan yang dipilih harus sesuaidengan budget atau biaya yang ada. Teknik terbagusdalam mendesainpun tidak akan berguna bila terlalu mahaluntuk diimplementasikan

� Leverage Existing Infrastructure When Feasible, mempertimbangkan kemungkinan pengaruh dari jaringanyang telah ada (existing) terhadap penambahan komponenbaru yang akan kita masukan.dalam perancangan Jikajaringan existing telah mendukung aplikasi yang telah ada, jangan lupa untuk mengantisipasi kebutuhan baru ketikarancangan kita akan ditempatkan.

Page 44: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Elemen-elemen paling penting yang menjadi parameter

keberhasilan mendesain jaringan yang baik.

� Installable, Manageable, dan Supportable.� Work in Real World� Simple and Straightforward� Reliability through Fault Tolerance and Redundancy� Best of Breed Tecnologies Whenever Possible

Page 45: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Planning & Design xDSLsebagai Jaringan

Page 46: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Survey

a. Persiapan Surveyb. Survey Pendahuluanc. Survey Lapangan (Field-Survey)

Page 47: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Persiapan Survey� Peta kota/wilayah yang akan disurvey yang mencakup daerah

pelayanan sentral, daerah pelayanan rumah kabel, dan daerah pelayanan titik pembagi.

� Semua informasi yang berupa data-data dan gambar-gambar yang menyangkut rencana pembangunan/perluasan jaringan kabel seperti:- Rencana pengembangan/perluasan wilayah - Kependudukan dan perekonomian

� Semua informasi mengenai jaringan telepon yang sudah ada yang berupa data-data dan gambar dari :- Rangka Pembagi Utama atau Main Distribution Frame.- Jaringan Kabel Primer berikut RK.- Jaringan Kabel Primer berikut Titik Pembagi atau Distribution Point.- Jaringan Kabel Distribusi atau Saluran Penanggal.- Skema Kabel Duct dan Okupasinya

Page 48: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Survey PendahuluanSurvey pendahuluan berupa pengenalan medan atau lapangan dan keadaan setempat secara garis besar, sehingga diperoleh suatu gambaran atau gagasan untuk menyusun strategi pelaksanaan. Lingkup pekerjaan meliputi:

� Meneliti dan mencocokkan data yang diperoleh dalam bidang sosialdan ekonomi dengan keadaan sebenarnya di lapangan serta mengadakan analisa dari hasilnya.

� Mengadakan penelitian dan mencocokan data/gambar yang diperoleh mengenai jaringan kabel yang telah ada di lapangan danmembuat resume mengenai:- Calon pelanggan yang terdaftar - Sirkit lain yang ada pada jaringan tersebut.- Kabel sekunder yang rusak berikut DP (kapasitas dan jumlahnya)- Kabel primer yang rusak berikut RK (kapasitas dan jumlahnya)- Jumlah kapasitas kabel udara berikut DP yang dicatu- Jumlah kabel primer cadangan (No. P dan kapasitas)- Jumlah kabel sekunder cadangan (No. S dan kapasitas).

Page 49: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Survey Lapangan (Field-Survey)Pelaksanaan survey lapangan dilakukan:

� Untuk seluruh daerah pelayanan yang direncanakan akan dibangun atau diperluas jaringan kabelnya

� Secermat mungkin, dari rumah ke rumah, tiap jalan dan objek untuk mendapatkan data sebanyak mungkin

� Survey demand. Untuk menentukan jumlah keseluruhan demand yang telah ditentukan untuk periode 0.5 � 15 tahun dilakukan survey sebagai berikut:- Dengan peta daerah pelayanan yang berskala 1:5000 dibuat penggolongan daerah menurut klasifikasi yang telah ditentukan- Dari hasil survey lapangan dan data masukan, dibuat analisa dan dirumuskan pola demand

� Survey Teknik Survey teknik dikerjakan bersama dengan survey demand dengan catatan bahwa informasi/data yang dicari atau dikumpulkandipergunakan untuk:- Menentukan batas-batas daerah pelayanan sentral dan rumah kabel- Menentukan lokasi sentral, rumah kabel, dan titik pembagi/DP- Menentukan jalannya/penyaluran kabel (cable run) dalam daerah pelayanan sentral/RK baik kabel primer maupun kabel sekunder- Menentukan pengelompokan pencatuan kabel baik kabel primer maupun sekunder

Page 50: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Peramalan Kebutuhan Telepon (Telephone Demand Forecasting)Langkah pelaksanaan kebutuhan demand adalah sebagai berikut:

a. Dasar Peramalan Demand Telepon1. Faktor penentu (basic factor)

Kependudukan, Indeks ekonomi, Pos telepon (telephone connection), Tarif telepon

2. Formulasi besarnya demand teleponQ = F ( X, N, P, d )

Di mana: Q = Total demandX = Total incomeN = Total pendudukP = Tarif, ongkos pasang, tarif percakapan dan sebagainyad = Faktor-faktor lain (trend development factor)

Page 51: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

b. Metoda Peramalan (Forecast Method)� Pendekatan secara Makro (Macroscopic Approach)

- Metoda tingkat perkembangan (trend method)1. Perhitungan menurut perbandingan linear (linear equation)2. Perhitungan menurut perbandingan kuadratis (quadratic equation)- Metoda berdasarkan ekonomi makro (macro economic method), diformulasikan :

Y = X x 100P

Di mana:Y = Kepadatan telepon per 100 orang pendudukX = Jumlah sambungan induk terpasangP = Jumlah penduduk

Page 52: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

� Pendekatan secara Mikro (Microscopic Approach)- Pola demand (demand pattern)

� Daerah perkantoran� Daerah perumahan� Daerah industri� Daerah fasilitas umum � Daerah pertokoan� Daerah kosong (non-demand)- Faktor penetrasi (penetration factor)- Blok (block)

Page 53: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Pembuatan rancangan dasar (Basic design)a. Maksud dan Tujuan

Rancangan dasar adalah rancangan secara garis besar yang mengandung pokok-pokok rancangan dari jaringan kabel lokal.Rancangan dasar yang dimaksud akan menjadi panutan dan akandijabarkan lebih lanjut dalam rancangan terperinci (detailed design), maka penyusunan rancangan dasar harus dikerjakan secermat danseakurat mungkin.

b. Data yang diperlukan- Peta dan gambar jaringan existing- Daftar Klem Langganan dan daftar tunggu

c. Lingkup Pekerjaan

- Penyusunan Buku laporan survey dan analisanya- Pembuatan / Penyusunan gambar rancangan dasar (Basic Design Drawing)

Page 54: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Kemampuan layanan pada ADSL� Telepon Analog� fast Interent� Video on Demand� Karoke on Demand� Interactive Games� Tele Education� TeleNedcine� Video Conference� Remote LAN Access

Page 55: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Persyaratan spesifikasi antarmuka ADSL

� Line signal : DMT dengan ketentuan: � Selang frekuensi 26 kHz s/d 1,1 MHz � Jumlah carrier 249 � Bandwidth per-carrier 4 kHz � Channel spasing� Modulasi QAM � Impedansi saluran : 600 Ohm (balance) pada 1 kHZ � Transmit power : = -20 dBm� Sensitivitas receiver : = -33 dBm

Page 56: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Layanan Multimedia BerbasisTeknologi ADSLAplikasi layanan yang sering dipakai adalahlayanan untuk hiburan dan pendidikan, misalnya: video on demand, music on demand, interactive TV, work at home, home shopping, game interactive, distant classroom, video conference, distance training, telecommuting, komunikasi data, mengakses internet dan lain sebagainya

Page 57: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Integrasi dengan komponen billing

Page 58: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

� Sistem billing mengumpulkan, mensortir danmenghitung biaya kemudian menghasilkaninvoice/tagihan untuk beberapa pemakaianproduk, layanan

� Permasalahan yang muncul ketika mengaturbilling adalah : keandalan, akurasi, dankemampuan baca. Format data, khususnya padakomponen billing yang berbeda- beda, merupakansumber kompleksitas dan pengeluaran padasistem. Data yang dibagi- bagi biasanya sangatsensitif dengan masalah kompatibilitas. Kemampuan untuk membebani berbagai layanan(local dan longdistance phone, internet, cable TV) pada single billing terbukti sangat sulit.

Page 59: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Komponen Sebuah Sistem Billing • CDR- Call detail Record digunakan untuk merekan

sdecara detail pada tiap- tiap terjadi koneksi. Informasiyang biasa digunakan pada CDR adalah aktu mulai danberakhitnya koneksi, nomor asal dan tujuan penggunayang berkomunikasi , paket data yang ditransfer, jenislayanan. CDR disimpan sampai waktu perhitungandilakukan biasanya akhir bulan.

• Guiding-Komponen ini menggunakan durasi waktu(waktu mulai-berakhir hubungan) untuk membuatkeputusan pembebanan, yang berdasarkan calling plans pada record pelanggan.

• Rating application � Program ini melakukanpenghitungan pada hubungan yang telah terjadi. Rating memberi hubungan ke harga tertentu untuk di bebankannerdasarkan waktu dan layanan.

Page 60: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

� Billing � Biasanya dikeluarkan akhir bulan, entitas ini mendelompokan entitas yang telahdisortir selama 30 hari. Kemudianmenambahkannya dengan pembebanan-pembebanan lain ataupun diskon jika ada.

� Invoicing � ketika proses billing selesai, sebuahfile lengkap dengan informasi pelanggandihasilkan, kemudian diprint pada kertas invoice. Baru kemudian diserahkan ke pelanggan.

Komponen Sebuah Sistem Billing (lanjutan)

Page 61: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Plotting hasil desain / konfigurasi jaringan

Page 62: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

� Dalam perencanaan jaringan diperlukan tools yang tepat untuk mempermudah proses peramalan danpenentuan yang berhubungan dengan posisi danunsur geografis. Salah satu tools yang tepat untukmengoptimalkannya adalah GIS (Geographic Information System) atau biasa disebut SIG

� Apa itu GIS?GIS (Geographic Information System) atau dikenalpula dengan SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi danmenganalisa informasi geografis (Aronof, 1989)

� Komponen Pembangun GIS� Komponen kunci dalam SIG adalah sistem komputer,

data geospatial (data atribut) dan pengguna

Page 63: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Komponen Kunci SIG

Page 64: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

� Sistem komputer untuk SIG terdiri dari perangkat keras(hardware), perangkat lunak (software) dan prosedur untukpenyusunan pemasukkan data, pengolahan, analisis, pemodelan(modelling) dan penayangan data geospatial

� Sistem komputer untuk SIG terdiri dari perangkat keras(hardware), perangkat lunak (software) dan prosedur untukpenyusunan pemasukkan data, pengolahan, analisis, pemodelan(modelling) dan penayangan data geospatial

Tipe Data

� Fungsi pengguna adalah untukmemilih informasi yang diperlukan, membuat standar, membuat jadwal pemutakhiran(updating) yang efisien, menganalisis hasil yang dikeluarkan untuk kegunaan yang diinginkan dan merencanakanaplikasi.

Page 65: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Ruang Lingkup GIS1. Input data2. Manipulasi data3. Manajemen data 4. Pertanyaan (query)

- Dimana lokasi rumah pelanggan, data pelanggan dankomponen jaringan lainnya yang berhubungan denganpelanggan dengan hanya mengetahui nomor telepon daripelanggan- Mendapat klem yang manakah bila ada pelanggan baruyang akan memasang telepon, dan apakah jaringan yang ada sudah mencukupi

5. Analisis- Proximity analysis- Overlay analysis

6. Visualisasi

Page 66: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

GIS untuk Perencanaan Jaringan

� Tetapkan studi kasus dan skenario perancangan

� Siapkan Peta yang dibutuhkan (spasial)� Siapkan data pendukung(non-spasial)� Tetapkan fungsi yang akan dibangun

Page 67: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Penyusunan RAB

Page 68: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

� Industri telekomuniksi sekarang ini telahmengarahkan kebijakannya untuk berpindah keteknologi DSL data oriented service. Ledakanpemakaian traffic internet di lingkungan rumahdan bisnis telah nejadi pemicu utamapenyebaran teknologi DSL yang menggan tisistem dial-upmodems dan fractional T1 untuklayanan data. Akan tetapi data CLEC masihmembutuhkan layanan suara pada portfolionya. Meskipun data dan suara hampir seimbangdalam bit-bit yang dikimkannya, tetapi suaramemberikan 90% kontribusi pendapatan.

Page 69: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Untuk aplikasi bisnis yang lebih kompleksdari sisi jaringannya perlu perangkatyang meroutingkan informasi dariexternal network ke internal atausebaliknya.

$ 500Router5.

Ketika memilih perangkat modem untukdigunakan pada high speed DSL service kita harus menyesuaikan dengankompatibilitas dengan perangkatDSLAM dari provider, dan mekanismetechnical supportnya.

$95Perangkat xDSL Modem4.

Teknisi yang telah berpengalaman akanmemasng dan mengkonfigurasi ethernetmodem di sisi pelanggan, tapi bisa jugadilakukan sendiri sesuai instruksi darivendor perangkat.

$150Customer Premisde Equipment (optional)

3.

Hanya terjadi sekali pada saat awal instalasi$110Biaya instalasi 2.

DSL untuk perumahan dengan kases takterbatas

$49Biaya Abonemen perbilan 1.

PertimbanganHargaKebutuha PerangkatNo.

Page 70: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Desain Skala Kecil

Page 71: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Desain Skala Kecil dengan 1 DSLAM

Syarat-syarat:

� Service provider mempunyai ukuran DSL kecil sampai menengah.

� Service provider tidak menawarkan apapun ke customer.

� Sebagai penggantinya service provider perdagangan besar memberikan infrastruktur ke macam – macam ISP

Page 72: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Beberapa persyaratan DSL wholesale provider adalah :

� CPE� Nomor Pelanggan � Kecepatan Data Pelanggan� Kecepatan datanya antara 384 kbps-1 Mbps.� Kerapatan Maksimum CO� Kerapatan Minimum CO� Throughput efektif tiap pelanggan: 100 kbps.� IP address � Jumlah ISP � Interface ISP � Core � Service yang diberikan� Perbandingan Pelanggan

Page 73: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Analisis Design Arsitektur� Ciri khusus untuk DSL wholesale provider yang menjualinfrastruktur ke macam � macam ISP adalah arsitektur dasaryang ditentukan oleh bagaimana keinginan ISP menerimatrafik subsriber dari wholesaler.Identifikasi dasarnya bahwawholesale provider membutuhkan implementasi model VC architecture end-to-end.� Salah satu persyaratan wholesaler yaitu melayani 20 ISP. Persyaratan ini mempunyai peranan besar dalam designuntuk menentukan DSL wholesale provider karenawholesaler harus tetap merancang PVC ke masing-masingsubscriber. Hal ini dapat meningkatkan provisioning delaydan menyebabkan misconfigurasi atau mapping PVC.

Page 74: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

ATU-R

Core

DSLAMEnterprise

ISP ACore

Aggregation

PVC PVC PVC PVC

One PVC per subscriber Aggregated PVC

Keyboard

end-to-end architecture VC yang dilewatkan ke ISP

Page 75: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Pertimbangan ATM VC� Masalah besar dalam design adalah delay

provisioning untuk mapping masing � masingPVC subsriber ke macam � macam ISP. Masalah besar kedua adalah perbedaanarchitecture access dan core pada VC deplesi.

� Mengingat bagaimana besarnya efek deplesi VC maka syarat design untuk architecture DSL wholesale provider harus mendukung 50.000 sampai 100.000 subscriber. Jika seluruhpelanggan berada pada satu ISP, DSL provider membutuhkan jaminan bahwa ATM core yang terskala mendukung 100.000 VC.

Page 76: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

SP dapat menggunakan metode berikut ini untuk transport subsriber VC melewati core dan kemudian ke ISP :

� PVC end-to-end : sama dengan penjelasan terdahulu ketikaSP secara manual digunakan oleh masing-masing subscriber PVCmelewati masing-masing hop dan ATM core.Hal in dapatdilakuakn pada delay provisioning yang panjang dan deplesiVC.

� SPVC dan PNNI : Dengan menggunakan SPVC dan PNNI maka SP dapat bekerja dengan delay provisioning padaimplementasi PVC end-to-end. Bagaimanapun, syarat ATM core harus mendukung PNNI dan tidak dialamatkan kedeplesi VC karena SP tetap membuthkan penyambungan kebanyak VC melewati ATM core.

� VP switching : Merupakan kumpulan banyak VC yang disatukan dalam beberapa VP dan dilewatkan ke ATM core kemudian diswitch ke VP. Karena ATM Core hanya di switch ke VP berarti tidak mempunyai informasi apapun darisubscriber VC dan mencegah mapping VC secara individual sehingga dapat mengurangi deplesi VC.

Page 77: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Over Subscription Ratio� Salah satu persyaratan kecepatan pelanggan adalah antara 384 kbps sampai 1

Mbps. Tentunya rangkaian device CPE pada kecepatan tersebut dipengaruhi oleh banyak factor seperti jarak CO dan kualitas loop. Dengan asumsi seluruh kondisi physical Layer terpenuhi dan device CPE berada pada kecepatan tersebut maka throughput efektif kira �kira 100 kbps.Ketika service internet akses memenuhinpersyaratan maka hal yang sulit dilakukan adalah memelihara keefektifan throughput karena bottlenecks ( saluran yang sempit ) bisa berada dimana saja tetapi tidak berada pada jaringan DSL wholesaler.Untuk tujuan perencanaan ini kitaasumsikan bahwa wholesaler memiliki throughput efektif 100 kbps tiap pelanggan.

� Dengan menggunakan perhitungan kasar ketika seluruh 2000 pelanggan menggunakan layanan maka CO khusus membutuhkan 100 kbps x 2000 = 200 Mbps pada downstream (arah ke pelanggan). Dengan 200 Mbps dan pertimbangan perhitungan kasar seperti di awal kita membutuhkan sesuatu yang lebih besar dari OC-3 (155 Mbps) karena akan melayani seluruh pelanggan pada CO. OC-12 masuk dalam kategori ini tetapi tidak realistis dan tidak efektif bila diimplementasikan untuk wholesale provider. Hal ini tidak realistis karena tidak mungkin sejumlah 2000 pelanggan akan online dan efektif menggunakan 100 kbps. Tambahan lagi, tidak efektif biaya jika menggunakan OC-12 hanya untuk menyediakan service akses internet kecepatan tinggi. Satu dari semua yang harus diingat adalah service yang kita berikan adalah best effort dan hanya unutk pelanggan residential yang biasanya dikenakan biaya sebesar $39.95-$49.95 tiap bulan

Page 78: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Pertimbangan DSLAM� Persyaratan design memiliki konsentrasi maksimum pelanggan pada CO

khusus tidak melebihi 2000 dan konsentrasi minimumnya 200. Asumsi denganperbandingan 95 % konsentrasi maksimum dan 5 % konsentrasi minimum. Dengan jumlah ini maka DSL wholesale provider membutuhkan kira � kira 73 CO. Jumlah tersebut ditentukan sebagai berikut :95% x 100.000=95.000, kemudian dibagi dengan konsentrasi maksimum 2000 = 47.55% x 100.000= 5000, kemudian dibagi dengan konsentrasi minimum 200=25Total = 47.5 + 25 =72.5 CO

� Untuk kasus ini kita harus mengingat bahwa Cisco 6000 DSLAM dengan 8 port line card yang masing � masing chassis mampu mendukung 256 pelanggan. Untuk 2000 pelanggan kita membutuhkan 8 DSLAM. Jika loop subscriber tidak dishare kita membutuhkan POTS splitter dan jika kita mengingnkan daya disipasi tidak terlalu besar maka kita perlu 3 buah Cisco 6000 IP DSL yang tersambung ke 7 foot rack sehingga terdapat 750 ports tiap rack. Hal ini sangat tidak memungkinkan sekali. Network Equipment Building System ( NEBS ) membatasi daya disipasi sampai dengan 1375 watt tiap 7 foot rack sehingga kita membutuhkan 2 chasis dengan POTS Splitter yang diberikan 368 ports. Jika kita menginginkan tidak terlalu besar dan memperhitungkan batas-batas NEBS kita dapat membuatnya dengan chasis yang memiliki 8 port card dan sebuah POTS Splitter sehingga terdapat 512 port tiap 7 foot rack.

Page 79: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

DSLAM Subtending� Sebelumnya kita asumsikan bahwa DSL service provider

menggunakan trunk OC-3 unutk 2000 pelanggan tiap CO adalah service terbaik yang diberikan ke pelanggan dan dishare ke trunk yang sama sehingga DSLAM yang kita design dapat digambarkan sebagai berikut :

SubtendedDSLAMs

DS-3

DS-3

DS-3

SubtendedDSLAM

SubtendedDSLAM

DS-3

DS-3

SubtendedDSLAM

TrunkOC-3

ATM

End-to-End Architecture dengan subtended DSLAM pada sebuah CO

Page 80: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Architecture DSLAM Subtending dan Ring Redundancy

PVC

DSLAM 3

DSLAM 2

DSLAM 1

FailureSoft-PVC between DSLAM and ATM termination device

ATM switch

ATM switchATM switch

ATM switch

Aggregationdevice

Actual routeAlternate route during failure

Page 81: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

ATM Aggregation� Ketika kita memiliki jumlah CO yang banyak dan jumlah ISP

yang sedikit maka penomoran pelanggan VC dan VPI memainkan peran penting pada DSL wholesale provider.Untukmengidentifikasi tiap-tiap ISP secara terpisah maka dalampengembangannya DSL provider memisahkan antarakumpulan VPI dengan masing-masing ISP. Jika jumlah ISP sedikit atau hanya satu kita dapat memilih unutkmengidentifikasi CO dengan memisah kan VPI.

� ATM core saat menghandle sejumlah VC membutuhkanpelayanan sejumlah VP. ATM core harus berada pada posisimencoba menawarkan QoS yang layak ke VP karenaperebutan bandwidth pada ATM core. DSL wholesale provider harus memprioritaskan trafik pada ISP tertentu atau beberapapelanggan pada VP yang lainnya untuk mengontrol bandwidth pada VP based di CoS yang berbeda

Page 82: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Pertimbangan Layer 3� Keputusan menggunakan menggunakan metode akses

enkapsulapsi untuk digunakan pada akses architecture tergantung pada masing-masing ISP karena DSL wholesale provider tidak trlibat pada layer 3 dan terlepas dari pelangganPVC yang ke ISP.

� Masing-masing ISP memiliki criteria yang berbeda untukmenentukan metode enkapsulasi yang digunakan.Dari macam-macam architecture yang ada ISP lebih suka memiliharchitecture bridging dengan menggunakan RBE meskipun adabeberapa ISP yang mengimplementasikan model PPP.Alasanmemilih RBE adalah karena CPE lebih sederhana padamanagemennya serta mudah dalam penghitungan biaya. PPPoX dipilih oleh ISP tertentu Karen akebutuhan autentikasiuser dan implementasi model pembebanan untuk pelangganyang berbeda menurut pelayanan yang digunakan. Gambarberikut menunjukkan contoh penggunaan RBE dan PPPoX.

Page 83: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Solusi dengan menggunakan RBE dan PPPoX

ATM switchesTelecommuter

SOHO

Residential

Cisco61xx/62xx

Power branch

Small/mediumenterprise

ATM cloud

Cisco 6400with SSG Internet

ISP 1

Enterprise

Cisco3810/3600

Cisco 7200

ISP 2

Internet

ATM PVC

Bridged/Route/PPP-IP

DSLAMs: Network AccessProvider (NAP)

Service destination:Network ServiceProvider (NSP)

CPE

Page 84: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Kesimpulan :� Architecture ini dapat dijalankan pada deplesi

VC dan delay provisioning.� Metode akses enkapsulasi ditentukan oleh ISP.� ISP harus mengetahui tujuan pada jumlah ATM

PVC yang banyak.� DSL whole saler tidak ikut menentukan

pengaturan IP address.� DSL wholesaler tidak melakukan pancatatan

dan model pembebanan biaya.� Architecture ini sesuai untuk jumlah pelanggan

yang sedikit pada tiap ISP

Page 85: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

DESAIN SKALA MENENGAH DAN INTERKONEKSI DSLAM

Page 86: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Persyaratannya hampir sama dengan desain skala kecil hanya saja ada beberapa parameter yang dirubah :

� Subsriber Base : DSL wholesale provider Aarhus mampu meningkatkan substansi pada subscriber base dalam rangeantara 300.000-500.000.

� Interface ISP : ISP diharapkan memiliki interface minimal dari wholesale provider

� Perbandingan Subscriber : dasar dari persyaratan ISP bahwa pelanggan residential berjumalh 70 persen dan subscriber bisnis kecil dan menengah berjumlah 30 persen.

� Service yang diberikan : akses internet kecepatan tinggi, web hosting dan akses e-mail serta service level agreements (SLA) ke customer bisnis.

� Over- subscription ratio untuk residential : ditentukan dengan perbandingan 15:1 dan untuk bisnis 14:1.

� Persyaratan umum : sama dengan persyaratan untuk skala kecil.

Page 87: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Analisis Design Architecture� Terdapat tiga perbedaan utama dari

design skala kecil.Perbandingan subscriber dimana pelanggan bisnis tergolong sebagai residencial dan service yang ditawarkan termasuk SLA pada bandwidth yang dimiliki pelanggan. Pada bab ini akan dibahas parameter-parameter yang harus dirubahh dalam arsitektur

Page 88: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Pertimbangan ATM VC� Karena pelanggan berjumlah antara 300.000-500.000

maka kita tidak dapat menggunakan model VC end-to-end karena ATM core berlangsung pada deplesi VC.Biasanya provisioning menyebabkan konfusi. Karena alasan itulah agregási VC dari pelanggan ke agregási device sebelum terjadi harus melalui ISP lebih dulu.Agregási device merupakan agregási VC ke VC yang lebih sedikit sebelum melewati ISP yang berjalan sesuai persyaratan yaitu ISP mempunyai interface sesedikit mungkin dan VC yang minimal dibanding jumlah pelanggan yang sebenarnya seperti yang terlihat padagambar berikut ini.

Page 89: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Aggregasi ATM VC

ATU-R

Core

DSLAMEnterprise

ISP ACore

Aggregation

PVC PVC PVC PVC

One PVC per subscriber Aggregated PVC

Keyboard

Page 90: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Pertimbangan Soft PVC� Untuk memudahkan pembagian yang sedikit

ataupun tidak membagi subscriber PVC melalui tiap-tiap node DSL wholesaler dapat menggunakan Soft PVC. Soft PVC

� memungkinkan SP untuk menspesifikasikan alamat NSAP untuk aggregasi device menuju PVC dan mengeliminasi melalui setiap node. Gambar di berikut memperlihatkan cara melakukan konfigurasi dengan menggunakan Cisco 6260 DSLAM dan Cisco 6400 sebagai device aggregasi.

Page 91: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Penggunaan Soft PVC

CPE6260

DSLAM ATM Network Aggregation

PVC Soft PVC1/32

Page 92: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Menggunakan PPPoX-L2TP sebagai Metode Enkapsulasi� Sebagai pengganti yang mendekati kesesuaian menggunakan IP

(tanpa MPLS) dengan mekanisme hand off untuk ISP menggunakan L2TP dan hubungan trafik pelanggan secara langsung ke ISP yang menentukan sesi tujuan. Pendekatan hal ini juga menggunakan akses enkapsulasi PPPoX. Gambar 5-7 memperlihatkan penggunaan L2PT dan PPPoX.

LAC/Router LNS/

Router

PVC Tunnel

[email protected]

CPE DSLAM

Aggregator

DomainInfo for

cisco.com

Other

ATM

Frame RelayUser

Info [email protected]

AAAAAA

PPPox L2TP

Page 93: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dan dianalisa untuk design arsitektur ini :

� Jumlah tunnel dapat diinisiasikan dengan device aggregasi yang berpura-pura sebagai akses concentrator ( LAC ) L2TP.

� Jumlah tunnel dapat ditentukan pada router ISP yang berpura-pura sebagai server network (LNS) L2TP.

� Jumlah PPP session yang dapat dibawa sesuai dengan tunnel.

� Jumlah maximum PPP session mendukung untuk device aggregasi.

� Throughput pada device aggregasi.

Page 94: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

DESAIN SKALA BESAR

Page 95: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Semua syarat dasar seperti pada desain skala menengah dengan modifikasi sebagai berikut :

� Jumlah Pelanggan : arsitektur harus mendukung jutaan pelanggan dengan mengasumsikan dua session tiap VC dengan jumlah dua juta session.

� Throughput Efektif : Throughput Efektif tiap pelanggan minimum membutuhkan 384 kbps dengan kapabilitas unutk meningkatkan sampai dengan 1 Mbps.

� Existing Deployment : DSL wholesaler siap dilengkapi dengan arsitektur PPPoX-L2TP menggunakan aggregasi terpusat.

� Jumalh ISP : DSL wholesaler sebaiknya melayani 100 ISP.

Page 96: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Analisis Design Arsitektur

Infrastruktur tetap untuk DSL wholesaler :

� 150 CO dengan masing-masing CO mendukung maksimum 2000 VC.

� 15 centralized PoP dengan sebuah device aggregasi yang dapat mensupport sampai dengan 30.000 session.

� Masing-masing device aggregasi dapat memberikan 4000 session pada sebuah tunnel L2TP.

� LNS dapat mendukung 8000 session dan 1000 total tunnel.

� Untuk pembagian throughput efektif 100 kbps dengan spesifikasi rasio over-subscription ( 15 : 1 untuk residensial ), device aggregasi butuh untuk mendukung throughput aggregasi sampai 133 Mbps.

Page 97: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Penempatan ATM Core Diantara CO dan PoP Untuk Swith ke Satu Juta PVC :Pilihan 1 :

� Salah satu cara sederhana untuk menyelesaikan masalah perlunya ATM core diantara CO yang terdiri dari DSLAM dan PoP disambung ke satu juta PVC.adalah meletakkan ATM core dengan banyak switch untuk mengakomodasi sejumlah besar VC. Tentunya ketika menyambungkan lebih banyak ATM kita membutuhkan implementasi PNNI dan SPVC dengan auto route sehingga jika route di core gagal maka subscriber VC dapat diroutekan kembali. Metode ini tidak mempunyai keefektifan bagi DSL wholesaler sebagai SP, dan meningkatkan ATM switch pada core sehingga meningkatkan delay provisioning.

Page 98: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Pilihan 2 :

� Untuk pengalamatan point 5 dan 6 gambaran aggregasi di edge yang tertutup bagi pelanggan pada CO dapat digambarkan sebagai berikut :

Central Office

VC depletion

ATM Network

AggregationRouter

IP/ATM cloud

Central OfficeAggregation

Router

ATM Cloud

IP/ATM cloud

Page 99: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Pilihan 3 :Pilihan ketiga untuk menyelesaikan point 5 dan 6 tidak banyak berbeda dari pilihan kedua yang telah dijelaskan. Pilihan ini pada kenyataannya membentuk network pada edge lebih terskala dan juga pengalamatanbeberapa masalah migrasi ditimbulkan dengan pilihan kedua :

� Salah satu masalah yang kita hadapi pada pilihan kedua adalah trafik pelanggan yang membutuhkan aggregasi pada device aggregasi. Jikaservice provider memutuskan untuk memberikan Voice melalui ATM yang syaratnya adalah AAL-2 �based VC harus disambungkan maka device aggregasi pelu untuk berpura-pura sebagai ATM switch maupun device aggregasi.

� Kemungkinan permasalahan yang lain adalah penambahan pengaturan jumlah elemen network yang berarti meningkatkan jumlah CO deviceaggregasi PoP terpusat.

� Jika jumlah subscriber tiap CO meningkat, arsitekturenya mungkinmempunyai masalah yang sama seperti yang telah disebutkan diawal untuk aggregasi terpusat. Bahkan jika jumlah pelanggan tetap sama, tetapi DSL wholesaler ingin membagi video service pada 4 Mbps untuk masing-masing pelanggan, device aggregasi yang ditentukan 4000 session tidak mungkin terskala untuk membagi throughput yang banyak.

Page 100: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Arsitektur IP DSLAM dan Head-Node

ATMCore

LNS/Router

AAA

AAA

Aggregator

LAC/Router/AAA

SmartDSLAM

AII VCs switched

[email protected]

CPETunnel

[email protected]

CPE

UserInfo [email protected]@cisco.com

PVC Tunnel

PPPox L2TP

Page 101: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Kesimpulan :� Dengan mendistribusikan fungsionalitas aggregasi pada edge

dengan menggunakan device aggregasi eksternal baik pada cO maupun DSLAM , DSL wholesaler dapat mengeliminasi masalah deplesi VC dan juga membagi throughput tiap pelanggan lebih efektif.

� Pengembangan aggregasi pada edge memungkinkan wholesaler menambah nalai lebih pada servicenya seperti security, QoS, web chacing dan kemampuan membagi throughput yang cukup unutk diaplikasikan pada bandwidth tinggi.

� Penggunaan IP DSLAM memungkinkan DSL wholesaler mengurangi beberpa elemen jaringan pada core dan menghilangkan masalah delay provisioning VC.

� Management dan pembagian jaringan harus direncanakan secara hati-hati untuk model aggregasi terdistribusi dan memungkinkan kompleksitas pada system NMS dan peningkatan pengaturan device.

Page 102: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Multi Service Optical Acces Network (MSOAN)

dan Metro Access

Page 103: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Deskripsi :Multi Service Optical Acces Network adalah system yang akan dipakai untuk mengirimkan multi layanan terintegrasi dalam platform jaringan akses optic tunggal.

Multi Service Optical Acces Network (MSOAN) diimplementasikan untuk menyediakan solusiberbasis fiber dengan biaya yang efektif dalamjaringan akses yang merupakan bagian darijaringan telekomunikasi.

Page 104: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

System MSOAN pada dasarnya terdiri dari :� central terminal (CT)� sejumlah Optical Distribution Network

(ODN)� sejumlah remote terminal (RT)

Page 105: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Konfigurasi Umum MSOAN

Page 106: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

MSOAN mempunyai interface eksternal dan internal� Eksternal interface terdiri dari

� interface CT ke jaringan atau Tributary Unit (TU)

� interface RT ke pelanggan atau Service Unit (SU)

� Interface internal terdiri dari� optical interface untuk CT-ODN� optical interface untuk RT-ODN� interface NMS dari CT

Page 107: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Sistem MSOAN paling sedikit mampu untuk mengirimkan layanan telekomunikasi berikut ini :

� analog telephone (POTS dan payphone koin, magnetik, dan chip)

� layanan analog leased line dengan inband/outband signalling.� 64 kbit/s digital leased line services� N x 64 kbit/s layanan digital leased line� ISDN (basic rate : 2B + D)� ISDN (primary rate : 30 B+D)� Layanan digital leased line 2 Mbit/s (ITU-T G.703)� Layanan SHDSL (2 Mbit/s)� ADSL adaptive full rate (8 mbps DS/ 768 kbps US)� ADSL G.lite (1.5 MBps DS/384 kbps US)� Layanan berbasis ATM (STM-1 UNI, 10/100 Base-T, nE1, nx64

kbps) atau layanan berbasis IP (10 Base-T, 100 Base-T)

Page 108: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Metro Access Network

Page 109: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

� Penerapan teknologi Jaringan Akses Broadband merupakan pilihan yang tepat untuk mendukungaplikasi jasa multimedia/layanan broadband baikuntuk saat ini maupun di masa mendatang

� Kompleksitas teknologi Jaringan AksesBroadband membutuhkan perencanaan yang komprehensif serta penyiapan sumber dayamanusia yang memadai guna mencapai target pembangunan serta mendapat manfaat yang maksimal bagi perusahaan.

Page 110: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Apa yang memotivasi Service Provider?

� para pelangganmembutuhkan layanan baru

� para service provider membutuhkan suatukemampuan untukmengurangi biaya

� para service provider membutuhkannya untukmenghasilkan nilaitambah/pendapatan dankeuntungan baru

10

100

1000

1999 2000 2001 2003 2004 2005

Traffic

Costs

Revenues

The RHK Business Model Graph

Page 111: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Mengapa Ethernet?� kebanyakan data berasal (origin) dan berakhir

(terminate) pada peralatan Ethernet� Ethernet telah matang/sempurna, dapat dimengerti

dengan baik� mudah untuk digunakan� merupakan interface yang universal� protocol terbaik untuk mendukung layanan IP

� standar terdefinisi dengan baik dan dijamininteroperability oleh berbagai vendor� dukungan vendor yang luas, menyuplai penuh Layer 2/3

switches, routers dan peralatan lainnya� mendukung arsitektur dengan jangkauan yang luas

� topologies supported (point-point, ring, mesh)� pilihan Layer 2 (VLAN) atau Layer 3 switching

Page 112: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

10 Mbps EthernetIEEE 802.3 - 1980s

1000 Mbps EthernetIEEE 802.3z, 802.3ab, 1995-1999

100 Mbps EthernetIEEE 802.3u, 1993-1995

10/100/1000 Mbps Ethernet Link Aggregation IEEE 802.3ad, 2000

10 Gigabit Ethernet IEEE 802.3ae2000 - First half, 2002

IEEE 802.3af - Inline Power for UTP

IEEE 802.1a\b

– wireless

ITU X.86Ethernet over LAPS

IEEE 802.1q

– VLAN tagging

IEEE 8

02.1p

– Packet P

riority

IEEE 802.17- RPR

IEEE 802.3u - auto-negotiation

IEEE 802.3ah- Ethernet First Mile IEE

E 802.1x

– Network Lo

gin

IEEE 802.1s- PVST

IEEE 802.1w- Rapid STP

L2 MPLS - Martini Draft

IEEE 802.3x- full-duplex

Ethernet Evolutions

Page 113: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Universal Ethernet Interface

Ethernet scales from1Mb to 10Gb on the same plug

Vs.2Mb (E1 RJ48c)

34Mb (E3 BNC)

155Mb (STM-1 SC)

622Mb (STM-4 SC)

ResiliencyResiliency

Switching Capacity & Performance

Switching Capacity & Performance

NetworkManageability

NetworkManageability

Access Control

Access Control

Bandwidth ManagementBandwidth

Management

InterworkingInterworking

Traffic Engineering

Traffic Engineering

ScalabilityScalability

Page 114: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Transparent LAN Services� Point to point and multipoint Transparent LAN service

� Configured in minutes using VLANs, vMANs

Page 115: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Dasar Perencanaan xDSL padaMSOAN dan Metro Access

Page 116: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Network Interface pada Multi Service Optical Acces Network (MSOAN)� Interface CT jaringan PSTN dan ISDN melalui interface V5.2 dan

jaringan data melalui E1 atau interface STM-1/STM-4 dan/atauinterface IP.

� Jika fungsi konsentrasi dipertimbangkan, deskripsi dari kapasitassystem seharusnya/shall disebutkan sepanjang berhubungandengan faktor konesentrasi.

� Interface V5.2. seharusnya/shall mengacu pada interface standarTELKOM V5.2 paling akhir yaitu STD R-020-2001/Ver.3

� Interface E1 seharusnya/shall mendukung 2 Mbit/s transparent, pembagian E1 atau nx64 kbit/s untuk layanan data dan ISDN PRA.

� Interface ATM terbuka (VB5.x) atau paling tidak interface yang dapat di-up grade ke interface ATM terbuka sebaiknya disediakansebagai kelengkapan.

� Interface basis IP seperti fast Ethernet atau gigabit Ethernet sebaiknya dipersiapkan.

Page 117: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Transmission Interface� Spesifikasi yang diberikan pada bagian ini akan mengjinkan sistem

MSOAN untuk dioperasian melalui dua fiber berdasarkan sistemtransmisi.

� Fiber model tunggal seharusnya/shall dipakai sesuai denganstandar TELKOM STEL K-015-2002, STEL K-016-2002, dan STEL-K-017-2002

� Untuk upstream dan downstream langsung, alokasi panjanggelombang sebaiknya dalam kawasan antara 1260 nm dan 1360 nm.

� Jaringan fiber seharusnya/shall mempunyai minimum return loss 30 dB dalam kawasan panjang gelombang 1270 nm dan 1350 nm dibawah semua garis tengah dengan peralatan MSOAN diharapkandapat sesuai dengan spesifikasi performansi yang disyaratkan.

� System transmisi seharusnya/shall berdasarkan sistem transmisiSDH dimana dapat dipakai dalam konfigurasi ring, point to point, atau star.

� Interface SDH tributary mengacu pada standar interface SDH TELKOM yaitu STEL T-029-1997/Ver.1

Page 118: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Multi Topology requiredNB + BB services! POTS, ISDN, HDSL, SDSL! ADSL (DSLAM inside)Deep penetration in the network! Reaching any access corner ! With flexible housingsOptimising traffic bandwidth! V5 hubbing Triple Bundle ! VIP (Video – Internet – Phone)

ADM

Any network

Residential Residential& Business

Business

ADM SDH ring(STM-1 / STM-4)

ResidentialLocal

exchange

Regionalring / network

NxE1(FO/HDSL/SHDSL)

PDH DLCremote unit

PDH DLCexchange unit

WW

W

WW

Internet

PDH DLCSDH DLC

E1 / 4xE14xE1 / 16xE1

Business

SDH DLC

PDH DLC

NxE1(FO/HDSL/SHDSL)

Transportnetwork

PDH DLC

SDH open ring

Page 119: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

STO Lembong

STO Rajawali

RisTI

STO Turangga

C ISCOS YSTEMS

CISCOSYSTEMS

CISCOSYST EMS

C ISCOS YSTEMS

PABXE1

L2/3 Switch Hub

L2/3 Switch Hub

L2/3 Switch Hub

L2/3 Switch Hub

Metro Access Core

Metro Access Edge Metro

Access Edge

MetroAccess Edge

ITB

Wisma LippoGedung BBU

Internet Metro Access Edge

Eksisting

Video Conference

FE

Video Conference

FEVideo Conference

FE

Video Conference

FE

GE

GEGE

Corporate LAN

Campus LAN

FE FE

FE

FE

WLAN AP

Corporate LAN

WLAN AP

Corporate LAN

WLAN AP

PABXE1 PABX

E1

PSTN

FE

FEFE

FE

FE

FE

Through connect

FE

WLAN AP

GE

GEE1 GE/FE

1,5 km4,57 km

4,52 km

2,4 km

8,7 km5 km

Metro Access Network Configuration Metro Access Network Configuration DIVRE III DIVRE III BandungBandung

Page 120: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Residential / warnet

DSLAM (cabinet)

DSLDSL

DSLDSL

HRB / HEM

Fiber optikExch.

ISDNPSTNATM

IP

DP

DSLDSL

DSLAM (indoor)

Fiber optik

Model konfigurasi xDSL berbasis hybrid (1)

Kombinasi KAT dan KAF (MSOAN, Metro Access)

Instalasi gedungmemakai jarlokat

DSLDSL

DSLAMDSLAM

DSLAMDSLAM

Page 121: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Proses Pengembangan Aplikasi dan Layanan

Page 122: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Desain Pengembangan Web Server

� Fokus PengembanganPersyaratan perangkat keras dan lunak Di mana untuk mendapatkan ApacheBagaimana cara membangun Apache dari source programBagaimana cara mengatur Apache serverBagaimana cara menguji dan troubleshoot Web server

Page 123: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Apache sebagai Web Server (1)

� Apache adalah suatu performansi UNIX yang tinggi berdasarkan httpdserver. Apache dikembangkan oleh Apache Group dan tersedia gratis di bawah terminologi perangkat lunak.

� Apache adalah suatu pengganti untuk NCSA httpd server. Jika anda telah menjalankan NCSA, anda dapat menyusun Apachet dan menggantikan httpd biner dari NCSA dengan Apache yang baru.

Page 124: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Apache sebagai Web Server (2)

Anda dapat download Apache dari banyak site mencakup:

� http://www.apache.org� http://sunsite.doc.ic.ac.uk/packages/� http://www.ukweb.com/apache/

Page 125: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Apache sebagai Web Server (3)� Ekstraksi

Pertama anda mendapatkan file-nya, anda harus meng-ekstraknya (unzip) untuk mendapatkan file itu. Filename harus apache_1.1.tar.gz. Untuk unzip file, anda dapat menggunakan program gunzip. Sintaknya adalah " gunzip apache_1.1.tar.gz", ini akan menciptakan suatu file apache_1.1.tar. File tar ini dapat di-untar menggunakan " xvf apache_1.1.tar ter". Dan ini akan mengekstrak file ke dalam direktori yang disebut apache_1.1. CD.

� Proses Compiling ApacheDirekomendasikan bahwa Anda menggunakan gcc untuk meng-compile meskipun Ansi C compiler apapun dapat bekerja. Jika Anda memerlukan gcc, tersedia pada GNU arsip pada ftp://prep.ai.mit.edu/pub/gnu.

� Pendefinisian ModulSetelah aturan Makefile datang definisi modul. Apache adalah sangat customizable dan kamu dapat menambahkan atau memindahkan modul yang tidak kamu inginkan. Dengan pemindahan manapun modul yang tak terpakai kamu dapat mempunyai suatu server yang sangat kecil, fast server.

Page 126: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Apache sebagai Web Server (4)

� Pengujian KeluarPertama ciptakan "Home page". Ini adalah suatu file HTML sederhana disebut index.html dalam direktori Serverroot/Htdocs.

� Konfigurasi SistemSebagai tambahan terhadap menyusun definisi modul waktu dan lainmenyusun pilihan waktu, ada banyak runtime pilihan yang harus anda putuskan. Ini meliputi lmenjalankan standalone server atau via inetd, di mana server perlu ada, berapa banyak memproses untuk start, dan banyak pilihan yang lain.

� Menjalankan Sistem

Page 127: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Solusi Bisnis Video Cisco (1)

� Fitur utama dari solusi bisnis video Cisco (1)Pelayanan akses dari banyak tampilan: Pekerja, pelajar, pelanggan dan

rekan kerja bisa mengakses banyak isi media dari tampilan komputer pribadi berdasarkan intuisi perantara web.

Mudah dalam kreasi isi: Mengijinkan setiap orang to menciptakan banyak isi pelatihan media dengan menggunakan web berbasis kemudahan dalam perangkat yang digunakan.

Kualitas tinggi menangkap video: memungkinkan kreasi presentasi qualitas studio dengan keahlian dalam pokok masalah.

Integrasi dan sinkronisasi video dan media kebanyakan: meggunakan peng-index-an dan rencana encoding secara lebih lanjut, streaming layanan audio dan video dapat diintegrasikan secara efektif dan disinkronisasikan dengan pengajaran konvensional dan dokumentasikomunikasi, membuat peralatan tradisional menjadi aktif.

Page 128: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Solusi Bisnis Video Cisco (2)� Fitur utama dari solusi bisnis video Cisco (2)

Encoding lebih lanjut: video dan audio dapat diterima dari berbagai sumber yang termasuk didalamnya kamera, VCR (Video Cassete Recorders), DVD (Digital Video Disk), siaran satelit, dan file video digital, serta kemudian di-encode-kan pada multiple bit rate menggunakan Windows Media Player.

Peng-index-an lebih lanjut: selama peng-encoding-an, layanan audio dan video di-index dengan tag metadata yang mengandung informasi unik untuk setiap paket layanan, pemastian bahwa layanan yang dimaksud dapat ditemukan dengan mudah.

Mudah untuk distribusi layanan: program diatur oleh sentral sistem manajemen aset.

Berdasarkan instuisi: Solusi bisnis video Cisco didasarkan pada portal web yang menyediakan akses ke katalog layanan dan akses ke proses dan aplikasi untuk penulisan dan pemproduksian kedua layanan langsung dan VoD.

Page 129: Peramalan Kebutuhan Telepon

RISTI

Solusi Bisnis Video Cisco (3)