penyipat ruang

8
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum 1.4.7 Maksud 1.2.2 Tujuan

description

penyipat ruang

Transcript of penyipat ruang

Page 1: penyipat ruang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum

1.4.7 Maksud

1.2.2 Tujuan

Page 2: penyipat ruang

2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Peyipat Ruang

Sumber : http://mohamadrizki13.blogspot.comGambar 2.1

Poligon Ruang

Penyipat ruang atau sering disebut juga dengan pengukuran poligon

adalah kumpulan atau serangkaian garis lurus yang menghubungkan titik – titik

yang terletak di permukaaan bumi, poligon tersebut adalah yang digunakan

sebagai kerangka dasar pemetaan yang memiliki titik – titik, dimana titik tersebut

mempunyai sebuah koordinat X dan Y. Prinsip kerja pengukuran poligon yaitu

mencari sudut jurusan dan jarak dari gabungan beberapa garis yang bersama –

sama membentuk kerangka dasar untuk keperluan pemetaan suatu daerah

tertentu.

2.4.7 Alat Ukur Penyipat Ruang

Pada dasarnya alat – alat utama yang digunakan untuk melakukan

pengukuran penyipat ruang (poligon), adalah sebagai berikut :

Page 3: penyipat ruang

3

2.2.1 Theodolite

Theodolite adalah alat yang digunakan untuk mengukur sudut, yaitu sudut

mendatar (sudut horizontal) dan sudut tegak (sudut vertical). Dimana sudut –

sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak

diantara dua buah titik lapangan.

Sumber : uksurveyingequipment.comFoto 2.1

Theodolite

2.2.2 Statif

Statif adalah alat yang membantu dalam prooses pemetaan yakni

sebagai penyangga dari theodolite, total station, maupun auto level.

Sumber : mohamadrizki13.blogspot.comFoto 2.2

Statif

2.2.3 Rambu Ukur

Rambu ukur merupakan skala pembacaan dalam pengukuran. Ukuran

lebarnya 4 cm, panjang antara 3m-5m pembacaan dilengkapi dengan angka dari

meter, desimeter, sentimeter, dan milimeter.

Page 4: penyipat ruang

4

Sumber : www.nikonpositioning.comFoto 2.3

Rambu Ukur

2.2.4 Nivo Bull’s Eye

Nivo yang terletak pada rambu ukur merupakan alat untuk mendapatkan

sipatan mendatar dari kedudukan alat (centring).

Sumber : www.nikonpositioning.comFoto 2.4

Nivo

2.3 Metode Pengukuran Poligon

Pengukuran poligon digunakan apabila titik – titik yang akan di cari

koordinatnya terletak memanjang sehingga terbentuk segi banyak (poligon).

Pada pengukuran dan Pemetaan Poligon akan mendapatkan data koordinat

planimetris (X,Y) titik – titik pengukuran. Pengukuran poligon sendiri

mengandung arti salah satu metode penentuan titik diantara beberapa metode

penentuan titik yang lain. Untuk daerah yang relatif tidak terlalu luas, pengukuran

cara poligon merupakan pilihan yang sering di gunakan, karena cara tersebut

dapat dengan mudah menyesuaikan diti dengan keadaan daerah/lapangan.

Penentuan koordinat titik dengan cara poligon ini membutuhkan koordinat awal,

koordinat akhir, azimuth awal, dan data ukuran sudut serta jarak.

Page 5: penyipat ruang

5

2.4 Jenis – Jenis Poligon

Berdasarkan bentuk poligon terbagi kedalam dua bagian, yakni :

Poligon berdasarkan visual

Poligon berdasarkan visual terbagi lagi menjadi 3 (tiga) bagian, yakni :

Poligon tertutup

Sumber : http://www.plengdut.comGambar 2.2

Poligon Tertutup

Poligon terbuka

Sumber : http://www.plengdut.comGambar 2.3

Poligon Terbuka

Poligon bercabang

Sumber : http://www.plengdut.comGambar 2.4

Poligon Bercabang

Page 6: penyipat ruang

6

Poligon berdasarkan geometrik

Jika berdasakan geometriknya poligon terbagi menjadi 3 (tiga) bagian,

yakni :

Poligon terikat sempurna

Sumber : http://teknikkontruksibangunan.blogspot.comGambar 2.5

Poligon Terikat Sempurna

Poligon terikat sebagian

Sumber : http://teknikkontruksibangunan.blogspot.comGambar 2.6

Poligon Terikat Sebagian

Poligon tidak terikat

Sumber : http://teknikkontruksibangunan.blogspot.comGambar 2.7

Poligon Tidak Terikat