Penyembuhan Abnormal Pada Fraktur

7
Penyembuhan Abnormal pada Fraktur 1. Malunion - Definisi Malunion adalah keadaan dimana fraktur menyembuh pada saatnya, tetapi terdapat deformitas yang berbentuk angulasi, varus/valgus, rotasi, kependekan atau union secara menyilang misalnya pada fraktur radius dan ulna. - Etiologi a. Fraktur tanpa pengobatan b. Pengobatan yang tidak adekuat c. Reduksi dan imobilisasi yang tidak baik d. Pengambilan keputusan serta teknik yang salah pada awal pengobatan e. Osifikasi prematur pada lempeng epifisis karena adanya trauma - Gambaran klinis a. Deformitas dengan bentuk yang bervariasi b. Gangguan fungsi anggota gerak c. Nyeri dan keterbatasan pergerakan sendi d. Ditemukan komplikasi seperti paralisis tardi nervus ulnaris

description

sfafsaf

Transcript of Penyembuhan Abnormal Pada Fraktur

Page 1: Penyembuhan Abnormal Pada Fraktur

Penyembuhan Abnormal pada Fraktur

1. Malunion

- Definisi

Malunion adalah keadaan dimana fraktur menyembuh pada saatnya, tetapi

terdapat deformitas yang berbentuk angulasi, varus/valgus, rotasi, kependekan

atau union secara menyilang misalnya pada fraktur radius dan ulna.

- Etiologi

a. Fraktur tanpa pengobatan

b. Pengobatan yang tidak adekuat

c. Reduksi dan imobilisasi yang tidak baik

d. Pengambilan keputusan serta teknik yang salah pada awal pengobatan

e. Osifikasi prematur pada lempeng epifisis karena adanya trauma

- Gambaran klinis

a. Deformitas dengan bentuk yang bervariasi

b. Gangguan fungsi anggota gerak

c. Nyeri dan keterbatasan pergerakan sendi

d. Ditemukan komplikasi seperti paralisis tardi nervus ulnaris

e. Osteoartritis apabila terjadi pada daerah sendi

f. Bursitis atau nekrosis kulit pada tulang yang mengalami deformitas

- Pemeriksaan radiologis

Pada foto rontgen terdapat penyambungan fraktur tetapi dalam posisi yang tidak

sesuai dengan keadaan yang normal.

- Pengobatan

Page 2: Penyembuhan Abnormal Pada Fraktur

a. Konservatif

Dilakukan refrakturasi dengan pembiusan umum dan diimobilisasi sesuai

dengan fraktur yang baru. Apabila ada kependekan anggota gerak dapat

dipergunakan sepatu ortopedi.

b. Operatif

o Osteotomi koreksi (osteotomi Z) dan bone graft disertai dengan fiksasi

interna

o Osteotomi dengan pemanjangan bertahap, misalnya pada anak-anak

o Osteotomi yang bersifat baji

2. Delayed union

- Definisi

Delayed union adalah fraktur yang tidak sembuh setelah selang waktu 3-5 bulan

(3 bulan untuk anggota gerak atas dan 5 bulan untuk anggota gerak bawah).

- Etiologi

Etiologinya sama dengan etiologi nonunion.

- Gambaran klinis

a. Nyeri anggota gerak pada waktu pergerakan dan waktu berjalan

b. Terdapat pembengkakan

c. Nyeri tekan

d. Terdapat gerakan yang abnormal pada daerah fraktur

e. Pertambahan deformitas

- Pemeriksaan radiologis

a. Tidak ada gambaran tulang baru pada ujung daerah fraktur

Page 3: Penyembuhan Abnormal Pada Fraktur

b. Gambaran kista pada ujung-ujung tulang karena adanya dekalsifikasi tulang

c. Gambaran kalus yang kurang di sekitar fraktur

- Pengobatan

a. Konservatif

Pemasangan plaster untuk imobilisasi tambahan selama 2-3 bulan.

b. Operatif

Bila union diperkirakan tidak akan terjadi, maka segera dilakukan fiksasi

interna dan pemberian bone graft.

3. Nonunion

- Definisi

Disebut nonunion apabila fraktur tidak menyembuh antara 6-8 bulan dan tidak

didapatkan konsolidasi sehingga terdapat pseudoartrosis (sendi palsu).

Pseudoartrosis dapat terjadi tanpa infeksi atau bersama infeksi disebut infected

pseudoarthrosis.

- Jenis

Beberapa jenis nonunion terjadi menurut keadaan ujung-ujung fragmen tulang:

a. Hipertrofik

Ujung-ujung tulang bersifat sklerotik dan lebih besar dari normal yang disebut

gambaran elephant’s foot. Garis fraktur tampak dengan jelas. Ruangan antar

tulang diisi dengan tulang rawan dan jaringan ikat fibrosa. Pada jenis ini,

vaskularisasi baik sehingga biasanya hanya diperlukan fiksasi yang rigid tanpa

pemasangan bone graft.

b. Atrofik (Oligotrofik)

Page 4: Penyembuhan Abnormal Pada Fraktur

Tidak ada tanda-tanda aktifitas seluler pada ujung fraktur. Ujung tulang lebih

kecil dan bulat serta osteoporotik dan avaskuler. Pada jenis ini, di samping

dilakukan fiksasi rigid, juga diperlukan pemasangan bone graft.

- Etiologi

a. Vaskularisasi yang kurang pada ujung-ujung fragmen

b. Reduksi yang tidak adekuat

c. Imobilisasi yang tidak adekuat sehingga terjadi gerakan pada kedua fragmen

d. Waktu imobilisasi yang tidak cukup

e. Infeksi

f. Distraksi pada kedua ujung karena adanya traksi yang berlebihan

g. Interposisi jaringan lunak di antara kedua fragmen

h. Terdapat jarak yang cukup besar antara kedua fragmen

i. Destruksi tulang misalnya oleh karena tumor atau osteomielitis (fraktur

patologis)

j. Disolusi hematoma fraktur oleh jaringan sinovia (fraktur intrakapsuler)

k. Kerusakan periosteum yang hebat sewaktu terjadi fraktur atau operasi

l. Fiksasi interna yang tidak sempurna

m. Delayed union yang tidak diobati

n. Pengobatan yang salah atau sama sekali tidak dilakukan pengobatan

o. Terdapat benda asing di antar kedua fraktur, misalnya pemasangan screw di

antara kedua fragmen

- Gambaran klinis

a. Nyeri ringan atau sama sekali tidak ada

Page 5: Penyembuhan Abnormal Pada Fraktur

b. Gerakan abnormal pada daerah fraktur yang membentuk sendi palsu yang

disebut pseudoartrosis

c. Nyeri tekan sedikit atau sama sekali tidak ada

d. Pembengkakan bisa ditemukan dan bisa juga tidak terdapat pembengkakan

sama sekali

e. Pada perabaan ditemukan rongga diantara kedua fragmen

- Pemeriksaan radiologis

a. Terdapat gambaran sklerotik pada ujung-ujung tulang

b. Ujung-ujung tulang berbentuk bulat dan halus

c. Hilangnya ruangan meduler pada ujung-ujung tulang

d. Salah satu ujung tulang dapat berbentuk cembung dan sisi lainnya cekung

(pseudoartrosis)

- Pengobatan

a. Fiksasi interna rigid dengan atau tanpa bone graft

b. Eksisi fragmen kecil dekat sendi, misalnya kepala radius, prosesus stiloid ulna

c. Stimulasi elektrik untuk mempercepat osteogenesis