PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB...

32
1 PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH Urusan Wajib Penanaman Modal 1. PROGRAM DAN KEGIATAN Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi (BKPMP) Sumatera Barat telah menyusun program kerja dalam rangka menyelenggarakan pelaksanaan penanaman modal di daerah. Didalam mewujudkan program kerjanya, BKPMP untuk tahun 2013 ini mendapat dukungan dana sebesar Rp. 7.510.980.068 ,- dan telah direalisasikan sebesar Rp. 6.956.948.491,- (92,62%). Untuk Belanja Tidak Langsung, yaitu belanja yang dianggarkan untuk Belanja Pegawai (Gaji dan Tunjangan Pegawai, serta Tambahan Penghasilan PNS) mendapat dukungan dana APBD sebesar Rp. 3.410.522.298,- dengan realisasi sebesar Rp. 3.273.992.322,- (96%). Sedangkan program kerja yang disusun dalam bentuk kegiatan, dimana rencana program kerja yang konstribusinya terhadap pencapaian prestasi kerja dapat diukur, dialokasikan melalui Belanja Langsung (yang terdiri dari Belanja Langsung Pokok dan Belanja Langsung Urusan) dengan jumlah dana Rp. 4.100.457.770,- dengan realisasi sebesar Rp. 3.682.956.169,- (89,82%). Program BKPMP adalah sebagai berikut: a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan dukungan dana sebesar Rp. 547.694.970,- dengan realisasi sebesar Rp. 500.151.616,- (91,32%). b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp. 151.420.000,- dengan realisasi sebesar Rp 148.328.523,-(97,96%). c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan dukungan dana sebesar Rp. 17.500.000,- dengan realisasi Rp. 16.450.000,- (94%). d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan dukungan dana sebesar Rp 37.989.000,- dengan realisasi Rp. 37.807.500,- (99,52%). e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan dukungan dana sebesar Rp. 277.100.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 257.628.800,- ( 92,97%). f. Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal dengan dukungan dana sebesar Rp. 1.559.669.200,- dengan realisasi sebesar Rp. 1.334.030.899,- (85,53%).

Transcript of PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB...

Page 1: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

1

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Urusan Wajib Penanaman Modal

1. PROGRAM DAN KEGIATAN

Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi (BKPMP) Sumatera Barat

telah menyusun program kerja dalam rangka menyelenggarakan pelaksanaan

penanaman modal di daerah. Didalam mewujudkan program kerjanya, BKPMP untuk

tahun 2013 ini mendapat dukungan dana sebesar Rp. 7.510.980.068 ,- dan telah

direalisasikan sebesar Rp. 6.956.948.491,- (92,62%). Untuk Belanja Tidak

Langsung, yaitu belanja yang dianggarkan untuk Belanja Pegawai (Gaji dan Tunjangan

Pegawai, serta Tambahan Penghasilan PNS) mendapat dukungan dana APBD sebesar

Rp. 3.410.522.298,- dengan realisasi sebesar Rp. 3.273.992.322,- (96%).

Sedangkan program kerja yang disusun dalam bentuk kegiatan, dimana rencana

program kerja yang konstribusinya terhadap pencapaian prestasi kerja dapat diukur,

dialokasikan melalui Belanja Langsung (yang terdiri dari Belanja Langsung Pokok dan

Belanja Langsung Urusan) dengan jumlah dana Rp. 4.100.457.770,- dengan

realisasi sebesar Rp. 3.682.956.169,- (89,82%). Program BKPMP adalah sebagai

berikut:

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan dukungan dana

sebesar Rp. 547.694.970,- dengan realisasi sebesar Rp. 500.151.616,- (91,32%).

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp. 151.420.000,-

dengan realisasi sebesar Rp 148.328.523,-(97,96%).

c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan dukungan dana sebesar

Rp. 17.500.000,- dengan realisasi Rp. 16.450.000,- (94%).

d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan dukungan

dana sebesar Rp 37.989.000,- dengan realisasi Rp. 37.807.500,- (99,52%).

e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan dengan dukungan dana sebesar Rp. 277.100.000,- dengan

realisasi sebesar Rp. 257.628.800,- ( 92,97%).

f. Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal dengan dukungan

dana sebesar Rp. 1.559.669.200,- dengan realisasi sebesar Rp. 1.334.030.899,-

(85,53%).

Page 2: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

2

g. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi dengan dukungan

dana sebesar Rp. 965.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp.859.315.031,-

(89,05%).

h. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya Daerah dengan dukungan dana

sebesar Rp. 544.084.600,- dengan realisasi sebesar Rp. 529.243.800,- (97,27%).

Untuk mewujudkan program kerja BKPMP Sumatera Barat telah disusun

kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

I. BELANJA LANGSUNG POKOK

A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

3. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

4. Penyediaan Alat Tulis Kantor

5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

7. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

8. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

9. Penyediaan Makanan dan Minuman

10. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam dan Luar Daerah

11. Penyediaan Jasa Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur

B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1. Pengadaan Meubeleur

2. Pengadaan Komputer dan Jaringan Komputerisasi

3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor

6. Pengelolaan, Pengawasan, dan Pengendalian Aset SKPD

C. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

Page 3: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

3

D. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan

E. Pogram Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

2. Penatausahaan Keuangan SKPD

3. Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran SKPD

4. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

II. BELANJA LANGSUNG URUSAN

A. Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

1. Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

2. Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan Investasi (Operasional Task Force)

3. Konsolidasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Provinsi

Sumatera Barat

4. Penyusunan Buku Data Perkembangan Penanaman Modal Sumatera Barat

5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

dan Pencabutan Surat Persetujuan

6. Updating Informasi Spasial Penanaman Modal

7. Pelatihan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara

Elektronik (SPIPISE)

8. Bimbingan Teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal bagi

Aparatur Prov./Kab./Kota

9. Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal

10. Pembuatan Sistem Informasi Data Persetujuan dan Realisasi Investasi

11. Sinkronisasi Pelayanan Perizinan Penanaman Modal

12. Penyusunan Ranperda Penanaman Modal

13. Publikasi dan Sosialisasi Informasi Penanaman Modal

B. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1. Peningkatan Kerjasama Investasi

2. Promosi Investasi Luar Negeri

3. Promosi Investasi Dalam Negeri

Page 4: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

4

4. Gelar Potensi dan Temu Usaha

5. Koordinasi Promosi dan Fasilitasi Misi Investasi dengan Dunia Usaha

6. Pemutakhiran Data Website

7. Pembuatan Materi Promosi Investasi

C. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya Daerah

1. Penyusunan Feasibility Study Investasi Pembangkit Listrik Tenaga Air

2. Penyusunan Feasibility Study Investasi Industri Pengolahan Kakao

3. Pelatihan Sistem Informasi Spasial Penanaman Modal

2. REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Dari program dan kegiatan yang telah disusun oleh BKPMP dan telah

dianggarkan didalam Belanja Langsung Urusan hampir semua kegiatan dapat

terlaksana sesuai dengan sasaran dan rencana, kecuali kegiatan Pelaksanaan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan Investasi

(Operasional Task Force), Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses

Penerbitan IUT dan Pencabutan Surat Persetujuan, Penyusunan Ranperda Penanaman

Modal, dan Peningkatan Kerjasama Investasi. Adapun uraian pelaksanaan kegiatan

Tahun 2013 adalah sebagai berikut:

A. Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan program ini adalah

sebagai berikut :

a. Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dengan jumlah dana

sebesar Rp. 216.740.000,- dan realisasi sebesar Rp. 164.420.900,- (75,86%).

Untuk realisasi fisik tercapai 90%, hal ini disebabkan pencetakan bahan informasi

PTSP tidak dapat dilaksanakan karena belum terhimpunnya data yang cukup dari

SKPD Teknis terkait.

Maksud dari kegiatan ini adalah sebagai pendukung kelancaran pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi BKPMP Sumatera Barat dalam penyelengaraan pelayanan

Page 5: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

5

perizinan dan non perizinan di bidang penanaman modal di Provinsi Sumatera

Barat. Sedangkan tujuan kegiatan adalah untuk membantu penanam modal dalam

memperoleh kemudahan pelayanan perizinan dan non perizinan serta informasi

mengenai penanaman modal. Ruang lingkup Kegiatan Pelaksanaan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu (PTSP) adalah menyelenggarakan pelayanan perizinan dan

nonperizinan di bidang Penanaman Modal yang mendapat pendelegasian atau

pelimpahan wewenang dari Gubernur atau lembaga/instansi yang memiliki

kewenangan untuk melaksanakan proses perizinan mulai dari tahap permohonan

sampai dengan tahap terbitnya dokumen perizinan/nonperizinan bagi perusahaan

penanaman modal yang berlokasi di Sumatera Barat. Uraian penyelenggaraan

pelayanan perizinan dan nonperizinan di Bidang Penanaman Modal adalah sebagai

berikut:

� Melayani permohonan perizinan dan nonperizinan serta informasi dibidang

penanaman modal sesuai kewenangan

� Melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas permohonan dari penanam modal

� Melakukan verifikasi dan validasi berkas permohonan yang diajukan penanam

modal

� Melakukan peninjauan lapangan, koordinasi dan rapat dengan instansi terkait

bila diperlukan

� Melaksanakan proses permohonan perizinan penanaman modal melalui Sistim

Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)

� Menerbitkan dokumen perizinan/nonperizinan di bidang penanaman modal

Hasil yang dicapai pada tahun 2013 ini adalah telah dapat melayani dan merealisir

sebanyak 644 (enam ratus empat puluh empat) izin/non izin serta rekomendasi

dari berbagai sektor yang telah dilimpahkan kewenangannya berdasarkan

Peraturan Gubenur Sumatera Barat melalui UPTB-PTSP BKPMP Sumatera Barat

(jauh melebihi target 30 perizinan/nonperizinan). Untuk pengerjaan desain bahan

informasi PTSP yang terdiri dari 10 desain brosur, 1 desain leaflet, dan 3 desain

pamflet, hanya terealisir 10 desain brosur. Sedangkan untuk pencetakan media

informasi PTSP yang terdiri dari 5.000 brosur, 900 leaflet, 140 buku SOP, dan 3

pamflet, hanya terealisir pecetakan 5.000 brosur.

b. Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan Investasi (Operasional Task

Force) dengan jumlah dana sebesar Rp. 100.000.000,- dan realisasi sebesar

Rp. 52.139.214,- (52,14%). Penyerapan anggaran di bawah 90% dikarenakan sisa

Page 6: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

6

anggaran perjalanan dinas dalam daerah yang tidak terlaksana karena tidak ada

lagi permasalahan investasi yang akan difasilitasi, anggaran untuk makan minum

kegiatan yang tidak terlaksana karena pembahasan dilakukan di kantor BKPMP

dengan menggunakan anggaran makan minum rapat, dan anggaran untuk

pembahasan Task Force yang tidak jadi direalisasir karena seluruh pembahasan

tidak melibatkan 4 SKPD (sesuai aturan). Untuk realisasi fisik capaiannya adalah

75%, hal ini dikarenakan target 8 fasilitasi penyelesaian permasalahan investasi

dan 8 pembahasan proses penyelesaian permasalahan perusahaan PMA/PMDN

tidak tercapai.

Maksud dari kegiatan ini adalah implementasi tanggung jawab Pemerintah Daerah

dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif di Sumatera Barat, dan BKPMP

Sumbar sebagai instansi yang mengkoordinir kegiatan investasi supaya dapat

membantu para investor agar dapat merealisasikan proyeknya dengan lancar dan

aman. Tujuan kegiatan adalah agar permasalahan investasi yang dapat

mengganggu dan menghambat kelancaran investasi di Sumatera Barat dapat

difasilitasi dan ditangani secara baik, cepat, tepat dan terkoordinir melalui suatu

tim koordinasi penanaman modal yang melibatkan Instasi/lembaga terkait sesuai

dengan kewenangannya masing-masing. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksana

proses fasilitasi penyelesaian permasalahan investasi sebanyak 6 permasalahan

perusahaan PMA/PMDN di Provinsi Sumatera Barat dan telah terlaksana juga 6

kali pembahasan proses penyelesaian permasalahan perusahaan PMA/PMDN,

dengan upaya tindak lanjut sebagai berikut:

(a) PT. Pelalu Raya (perkebunan kepala sawit dan industri minyak makan dari

nabati) yang berlokasi di Kab.Agam, terdapat permasalahan gugatan Drs.

Syafrial Dt.Garang selaku tokoh masyarakat atas 20 Ha tanah yang masuk ke

dalam HGU PT. Pelalu Raya. Pembahasan telah dilakukan pada tanggal 22

Februari 2013 oleh BKPMP Sumbar, Biro Hukum, Dinas Perkebunan beserta

PT.Pelalu Raya yang diwakili oleh Kepala Humas dan TU beserta jajarannya.

Hasil pembahasan adalah tim menyarankan agar PT.Pelalu Raya

menyelesaikan dulu secara kekeluargaan, dipanggil secara baik untuk

menyelesaikan karena penggugat tersebut merupakan tokoh masyarakat

disana, dan jika tidak bisa sebaiknnya ditempuh saja jalur hukum karena

dilihat dari izin dan persyaratan yang lain PT.Pelalu Raya sudah memiliki izin

Page 7: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

7

yang lengkap dan mempunyai surat penyerahan tanah oleh tokoh masyarakat

dahulu.

(b) PT. Sumatera Ina Minerindo (SIM) di Kabupaten Pasaman Barat, yang

bergerak dibidang usaha pertambangan biji besi, terkendala karena belum

keluarnya clear and clean (C&C) dari Direktorat Jenderal Mineral dan

Batubara Kementerian ESDM. Pembahasan telah dilakukan pada tanggal pada

tanggal 17 Juni 2013 yang dihadiri oleh BKPMP Sumbar dan Dinas Teknis

Terkait. Hasil pembahasan adalah BKPMP Sumbar, Dinas ESDM dan

Pemerintah Kab.Pasaman Barat mendukung PT.SIM dalam melakukan

investasi di bidang pertambangan biji besi di Kab.Pasaman Barat. Semua

urusan yang menyangkut surat dan yang lainnya di Kabupaten dan Provinsi

sudah tidak ada masalah, tetapi izin C&C belum juga dikeluarkan oleh

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM dan oleh sebab

itu diminta kepada BKPM Pusat untuk memfasilitasi permasalahan ini di

tingkat Pusat dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. BKPMP

Sumbar dan Pemda Kab. Pasaman Barat siap untuk membantu sebagai

narasumber dan memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan.

(c) CV. Sahidsufi (Sawmill) yang berlokasi di Kota Payakumbuh,

permasalahannya adalah ditolaknya rekomendasi atas izin usaha CV.Sahidsufi

untuk mendapatkan IUIPHHK (Sawmill) dikarenakan tidak memenuhi syarat

sebagaimana Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.35/Menhut-II/2008 Jo

Nomor P.9/Menhut-II/2009 dan Surat Gubernur Sumatera Barat Nomor

522.1/685/Perek-2009 tanggal 22 Mei 2009 perihal Pelaksanaan Peraturan

Menteri Kehutanan Nomor P.35/Menhut-II/2008. Pembahasan telah dilakukan

pada tanggal 25 Juli 2013 yang dihadiri oleh BKPMP Sumbar, Dinas

Kehutanan , Biro Hukum, dan Biro Perekonomian. Hasil pembahasannya

adalah BKPMP Sumbar tidak bisa mengeluarkan izin Sawmill atas nama

CV.Sahidsufi dikarenakan atas rekomendasi Dinas Kehutanan yang

menyatakan bahwa tidak adanya jaminan ketersediaan bahan baku kayu dan

tidak mungkin melegalkan perusahaan yang ilegal dikarena perusahaan

tersebut telah dioperasikan sebelum pengurusan izin Sawmill.

(d) PT. Sumatera Central Mineral (SCM) yang bergerak dibidang usaha

pertambangan (lokasi di Kab.Limapuluh Kota, permasalahannya adalah belum

dikeluarkanya Surat Keterangan Kelayakan Lingkungan (SKKL) dari Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kab.

Page 8: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

8

Limapuluh Kota dikarenakan perbedaan KBLI PT.SCM dengan Surat

Rekomendasi Kelayakan Lingkungan yang telah dibuat. Pembahasan telah

dilakukan pada tangal 11 Desember 2013 antara BKPMP dengan BPMP2T

untuk membicarakan tindak lanjut permasalahan tersebut. Hasil

pembahasannya adalah akan dilakukan koordinasi dengan BKPM Pusat dan

PT. SCM dan akan dilakukan rapat teknis dengan mengundang BKPM Pusat

berserta utusan dari PT.SCM.

(e) PT. Intan Borneo Internasional (IBI) yang bergerak dibidang usaha

pertambangan dan perdagangan besar (lokasi di Kab.Solok).

Permasalahannya adalah Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan yang sudah

habis masa berlakunya sedangkan Surat Study Kelayakan

Lingkungan/dokumen AMDAL-nya belum selesai dilakukan karena terlambat

disebabkan masalah teknis di lapangan, salah satunya terlambatnya RTRW

Kab./Kota diterima oleh pemrakarsa. Pembahasan telah dilakukan telah

dilakukan di ruang rapat BKPMP Sumbar pada tanggal 16 Desember 2013

yang dihadiri oleh BKPMP Sumbar, Dinas ESDM dan Bapedalda. Hasil

pembahasannya adalah diminta kepada pemrakarsa (PT.IBI dan Konsultan)

menyusun kembali jadwal Amdal dengan Bapedalda setelah itu Dinas ESDM,

BKPMP dan Bapedalda akan berkoordinasi kembali dalam mempercepat

penyelesaian permasalahan. Selain itu ditegaskan juga sebelum ada izin

pinjam pakai dari Kementrian Kehutanan maka diminta kepada PT.IBI jangan

melakukan kegiatan apapun di lokasi tambang karena itu menyalahkan

aturan dan izin bisa tidak diberikan.

(f) PT. Purnakawan Sumatera Indonesia (PSI) yang bergerak dibidang usaha

pertambangan dan perdagangan besar. Permasalahannya adalah

Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan yang sudah habis masa berlakunya

sedangkan Surat Study Kelayakan Lingkungan/dokumen AMDAL-nya belum

selesai dilakukan karena terlambat disebabkan masalah teknis di lapangan,

salah satunya terlambatnya RTRW Kab./Kota diterima oleh pemrakarsa.

Pembahasan telah dilakukan telah dilakukan di ruang rapat BKPMP Sumbar

pada tanggal 16 Desember 2013 yang dihadiri oleh BKPMP Sumbar, Dinas

ESDM dan Bapedalda. Hasil pembahasannya adalah diminta kepada

pemrakarsa (PT.PSI dan Konsultan) menyusun kembali jadwal Amdal dengan

Bapedalda setelah itu Dinas ESDM, BKPMP dan Bapedalda akan berkoordinasi

kembali dalam mempercepat penyelesaian permasalahan. Selain itu

Page 9: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

9

ditegaskan juga sebelum ada izin pinjam pakai dari Kementerian Kehutanan

maka diminta kepada PT.PSI jangan melakukan kegiatan apapun di lokasi

tambang karena itu menyalahkan aturan dan izin bisa tidak dikuarkan oleh

Kementerian Kehutanan.

Dari target 8 permasalahan yang akan difasilitasi, hanya 6 permasalahan

perusahaan yang bisa difasilitasi dan dari target 8 kali pembahasan proses

penyelesaian permasalahan hanya terlaksana 6 kali . Hal ini dikarenakan beberapa

permasalahan dapat diselesaikan pada tingkat kab./kota, masih kurangnya

keterbukaan perusahaan PMA/PMDN menyampaikan permasalahan yang

dihadapinya, dan beberapa permasalahan perusahaan PMA/PMDN di tingkat

Kab./Kota langsung ditangani oleh masing-masing dinas teknis, Perangkat Daerah

Kab./Kota bidang Penanaman Modal (PDKPM) tidak terlibat langsung. Namun

telah dilakukan inventarisasi permasalahan PMDN/PMA ke 7 kab./kota (hasil

inventarisasi terlampir). Dari 6 permasalahan perusahaan yang difasilitasi telah

tercapai 4 solusi dan pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan PMA/PMDN

di Sumatera Barat (sesuai target), yaitu terhadap PT.SIM, CV.Sahidsufi, PT.IBI,

dan PT.PSI.

c. Konsolidasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Provinsi

Sumatera Barat dengan jumlah dana sebesar Rp. 129.289.000,- dan realisasi

sebesar Rp. 114.328.037,- (88,43%). Penyerapan anggaran di bawah 90%

disebabkan karena sisa tiket perjalanan dinas luar daerah, sisa akomodasi peserta

dan sisa perjalanan dinas dalam daerah yang dianggarkan untuk menghadiri

undangan terkait koordinasi/konsolidasi perencanaan penanaman modal. Untuk

realisasi fisik dapat tercapai 100%.

Kegiatan Konsolidasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal ini

dimaksudkan untuk melakukan dan mengikuti pertemuan koordinasi kelembagaan

investasi daerah dalam lingkup Provinsi dan nasional untuk bertukar informasi dan

mencari solusi terhadap kendala-kendala yang dihadapi terkait dengan kegiatan

investasi daerah. Sedangkan tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk

mengidentifikasi berbagai permasalahan dan kendala yang dihadapi daerah dalam

kegiatan investasi dilihat dari aspek perencanaan dan kebijakan, promosi,

perizinan dan pengendalian penanaman modal.

Page 10: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

10

Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan menyelenggarakan Pertemuan

Konsolidasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal dengan Perangkat

Daerah Kabupaten/Kota bidang Penanaman Modal (PDKPM) se-Sumatera Barat

yang diselenggarakan pada tanggal 26 s/d 28 Maret 2013, bertempat di Premier

Basko Hotel Padang, dengan peserta sebanyak 55 orang yang terdiri dari Aparatur

Instansi Penanaman Modal Kabupaten/kota dan Aparatur BKPMP Sumatera Barat.

Pertemuan ini dilaksanakan dalam bentuk pemaparan dengan metode diskusi

panel dan sidang kelompok, yang dibagi atas 3 kelompok, yaitu kelompok bidang

Perencanaan dan Kebijakan Penanaman Modal, bidang Promosi dan Kerjasama

Penanaman Modal, serta bidang Pelayanan Perizinan dan Pengendalian

Penanaman Modal. Masing-masing kelompok membahas permasalahan dan tindak

lanjut (program/kegiatan) di bidang penanaman modal. Selain itu juga telah

diikuti Rapat Koordinasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Nasional

(KP3MN) di Batam pada tanggal 11 s/d 13 Juni 2013 dan telah dilaksanakan

koordinasi perencanaan ke kabupaten/kota.

Dari pelaksanaan kegiatan ini diperoleh rumusan rekomendasi terkait

permasalahan/kendala dibidang perencanaan dan kebijakan, promosi, perizinan

dan pengendalian penanaman modal tingkat Provinsi Sumatera Barat dan

Nasional. Hasil kegiatan ini adalah tercipta harmonisasi perencanaan dan

kebijakan, promosi, perizinan dan pengendalian penanaman modal pada 19

kab./kota di Sumatera Barat dan tingkat pusat (sesuai target).

d. Penyusunan Buku Data Perkembangan Penanaman Modal Sumatera

Barat dengan jumlah dana sebesar Rp. 384.438.000,- dan realisasi sebesar

Rp. 344.912.700,- (89,72%). Penyerapan anggaran di bawah 90% disebabkan

karena adendum kontrak sehingga nilai kontrak berkurang. Untuk realisasi fisik

dapat tercapai 100%. Kegiatan ini terdiri dari 2 sub kegiatan, yaitu:

• Penyusunan Buku Data dan Informasi Perkembangan Penanaman Modal

Sumatera Barat Tahun 2012.

• Penyusunan Buku Data dan Informasi Penanaman Modal Non Fasilitas yang

Berbadan Hukum di 3 Kabupaten/Kota (Kab. Agam, Kab. Pasaman Barat, dan

Kota Bukittinggi).

Page 11: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

11

Kegiatan Penyusunan Buku Data Perkembangan Penanaman Modal Sumatera

Barat dilaksanakan di Provinsi Sumatera Barat dengan waktu pelaksanaan

kegiatan dimulai dari bulan Januari s/d Desember 2013. Penyusunan Buku Data

dan Informasi Perkembangan Penanaman Modal Sumatera Barat Tahun 2012

dilaksanakan oleh Bidang Perencanaan BKPMP Sumatera Barat. Sedangkan

Penyusunan Buku Data dan Informasi Penanaman Modal Non Fasilitas yang

Berbadan Hukum pada 3 (tiga) Kabupaten/ Kota dilaksanakan oleh pihak ketiga

atau jasa konsultan, dalam hal ini CV. Hang Tuah Konsultan sebagai konsultan

pemenang seleksi umum dengan nilai kontrak sebesar Rp.258.498.000,- (Dua

ratus lima puluh delapan juta empat ratus sembilan puluh delapan ribu rupiah)

dengan waktu pelaksanaan selama 105 (seratus lima) hari kalender sejak

diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) yaitu tanggal 26 Agustus–8

Desember tahun 2013. Sesuai dengan Surat Perintah Kerja Nomor 04/SPK-

Buku/Perenc-BKPMP/VIII-2013 tanggal 26 Agustus 2013.

Dalam upaya meningkatkan kualitas buku yang disusun oleh pihak ketiga

dilakukan Workshop pada tanggal 5 Desember 2013 di Plan B Hotel dengan

peserta dari 3 kabupaten/kota yang (Kab. Pasaman Barat, Kab. Agam, dan Kota

Bukittinggi) yang terdiri dari: KP2T, PDKPM, Dinas Koperasi, Dinas Perindag, dan

Asisten Bidang Ekonomi.

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:

1. Buku Perkembangan Penanaman Modal Provinsi Sumatera Tahun 2012

sebanyak 100 (seratus) buah.

2. Buku Data dan Informasi Penanaman Modal Non Fasilitas yang Berbadan

Hukum sebanyak 90 (sembilan puluh) buah. Masing-masing kabupaten/Kota

(Kab. Pasaman Barat, Kab. Agam, dan Kota Bukittinggi) sebanyak 30 (tiga

puluh) buah.

3. Compact Disk (CD) Buku Data dan Informasi Penanaman Modal Non Fasilitas

yang Berbadan Hukum sebanyak 90 (sembilan puluh) buah. Masing-masing

Kabupaten/Kota (Kab. Pasaman Barat, Kab. Agam, dan Kota Bukittinggi)

sebanyak 30 (tiga puluh) buah.

e. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan

IUT dan Pencabutan Surat Persetujuan dengan jumlah dana sebesar

Rp. 65.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 56.326.200,- (86,66%), untuk realisasi

Page 12: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

12

fisik hanya tercapai 85%. Hal ini dikarenakan sisa perjalanan dinas dalam daerah

yang dianggarkan untuk pemeriksaan perusahaan PMA dalam rangka pembuatan

Berita Acara Pemeriksaan/Pengawasan (BAP) Penerbitan IUT/Pencabutan SP tidak

terlaksana dikarenakan belum ada konfirmasi dari BKPM RI dalam rangka

pencabutan SP PMA (pencabutan SP untuk PMA merupakan kewenangan BKPM

RI), sehingga dari 11 BAP proyek PMA/PMDN yang ditargetkan hanya tercapai 9

BAP proyek PMA/PMDN.

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah:

� pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Proyek PMA/PMDN untuk

Penerbitan IUT, dilakukan terhadap perusahaan yang telah berproduksi dan

telah merealisir investasinya minimal tujuh puluh lima persen dari rencana.

� pencabutan Surat Persetujuan/pembatalan dilakukan bagi perusahaan:

- tidak pernah merealisir investasinya sama sekali

- tidak lagi berproduksi atau macet

- tidak diketahui keberadaannya

- tidak menyampaikan Laporan Kegiatan Penenman Modal (LKPM)

- dalam berinvestasi tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku/penyimpangan.

Untuk selanjutnya Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi (BKPMP) tidak lagi

mencatat data perusahaan yang tidak produktif sehingga data yang ada di BKPMP

Sumatera Barat akan lebih baik dari tahun sebelumnya.

Uraian pelaksanaan dari kegiatan ini adalah melakukan pemeriksaan terhadap 9

perusahaan PMA/PMDN yang ada di kabupaten/kota di Sumatera Barat dalam

rangka proses penerbitan IUT dan pencabutan Surat Persetujuan. Sehingga

diperoleh hasil sebagai berikut:

• BAP untuk Pencabutan Surat Persetujuan (SP) dan pembatalan proyek yang

belum direalisir investasinya sebanyak 5 buah.

• BAP untuk Izin Usaha Tetap (IUT) sebanyak 4 buah perusahaan.

f. Updating Informasi Spasial Penanaman Modal dengan jumlah dana sebesar

Rp. 250.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 243.032.148,- (97,21%), untuk

realisasi fisik tercapai 100%.

Page 13: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

13

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah:

1. Tersedianya sistem informasi yang mampu meningkatkan efisiensi, efektifitas

dan produktivitas organisasi-organisasi pemerintah dan dunia usaha.

2. Tersedianya data dan informasi tentang potensi dan peluang penanaman

modal secara spasial kepada calon investor secara cepat dan transparan.

3. Tersedianya informasi dasar spasial dan tematik spasial bagi pengambil

keputusan dan kegiatan perencanaan, pelayanan penanaman modal, evaluasi,

pemantauan, dan pengendalian investasi di Sumatera Barat.

Kegiatan updating informasi spasial penanaman modal merupakan kegiatan

lanjutan dan dimaksudkan untuk mengembangkan data dasar utama di bidang

investasi secara lengkap dan benar serta mengembangkan sistim bank data dan

jaringan data spasial sebagai faktor utama pembangunan dan operasionalisasinya.

Kegiatan updating informasi spasial penanaman modal dilaksanakan oleh pihak

ketiga (menggunakan jasa konsultan) melalui proses pelelangan LPSE dengan

pemenang PT. Multi Karya Interplan Konsultan dari tanggal 16 Agustus 2013

sampai dengan 16 Desember 2013 dengan objek data kabupaten/kota se

Sumatera Barat. Rincian kegiatan yang dilakukan oleh konsultan adalah:

penyusunan program, entry data, pengolahan data, analisa data, editing dan

penyusunan draft materi Informasi Spasial Penanaman Modal, serta

checking/updating data. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya data/informasi

investasi berbasis GIS dalam 2 bahasa serta tersedianya 1.500 lembar peta

investasi. Disamping itu telah terlaksana juga konsultasi teknis ke Badan Geo

Spasial (sesuai target).

g. Pelatihan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara

Elektronik (SPIPISE) dengan jumlah dana sebesar Rp. 140.000.000,- dan

realisasi sebesar Rp. 136.970.900,- (97,84%), untuk realisasi fisik tercapai 100%.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan melatih

kemampuan teknis sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara

elektronik kepada aparatur penanaman modal provinsi/kabupaten/kota di

Sumatera Barat. Sedangkan tujuan kegiatan ini untuk mempersiapkan

kemampuan dan keterampilan teknis tenaga pelaksana penanaman modal daerah

Page 14: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

14

dalam melakukan pelayanan terhadap calon investor yang berminat dengan

potensi daerah Sumatera Barat.

Pelatihan Sistem Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)

tahun anggaran 2013 dilaksanakan di The Hills Hotel Bukittinggi pada tanggal 27

s/d 30 Mei 2013. Peserta Pelatihan Sistem Pelayanan Informasi Perizinan Secara

Elektronik ini berjumlah 40 (empat) puluh orang sesuai dengan yang ditargetkan,

yang terdiri dari:

• Perangkat Daerah Kabupaten/Kota Penanaman Modal (PDKPM)

• BKPM Provinsi Sumatera Barat.

Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman dan kemampuan teknis

aparatur Penanaman Modal Provinsi dan Kab/Kota tentang SPIPISE yang meliputi

tentang: Kebijakan Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Izin Prinsip

(IP) Penanaman Modal melalui aplikasi SPIPISE, dan Izin Usaha (IU) Penanaman

Modal melalui Aplikasi SPIPISE.

g. Bimbingan Teknis Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal bagi

Aparatur Prov./Kab./Kota dengan jumlah dana sebesar Rp. 37.206.200,- dan

realisasi sebesar Rp. 33.895.200,- (91,10%), untuk realisasi fisik tercapai 100%.

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman

kepada Aparatur Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota tentang pengendalian

pelaksanaan penanaman modal, serta untuk menyamakan persepsi bagi Aparatur

Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota tentang Peraturan Perundang-undangan

terkait Penanaman Modal. Kegiatan Bimbingan Teknis Pengendalian Pelaksanaan

Penanaman Modal ini diselenggarakan tanggal 17 Juni 2013 di Grand Zuri Hotels

Padang dengan peserta dari aparatur Provinsi dan Kab./Kota sebanyak 60 peserta.

Hasil dari kegiatan ini adalah:

• Meningkatnya pengetahuan aparatur Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam hal

Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Evaluasi Pelaporan,

sehingga Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang disampaikan ke

BKPM sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.

• Terciptanya kesamaan persepsi antara aparatur pemerintah provinsi dan

kabupaten/kota se-Sumatera Barat.

Page 15: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

15

h. Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal dengan

jumlah dana sebesar Rp. 50.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 43.844.900,- atau

sebesar 87,69%, realisasi fisiknya tercapai 100%. Penyerapan anggaran di bawah

90% disebabkan karena sisa anggaran BBM dan anggaran makan minum rapat

yang tidak terealisasi karena rapat pembahasan tindak lanjut hasil pembinaan

perusahaan PMA/PMDN dilaksanakan bersamaan dengan rapat dekon.

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan bimbingan kepada

penanam modal untuk merealisasikan penanaman modalnya dan melakukan

fasilitasi penyelesaian masalah/hambatan atas kegiatan penanaman modal, serta

untuk melakukan upaya guna mencegah dan mengurangi terjadinya

penyimpangan terhadap ketentuan pelaksanaan penanaman modal dan

penggunaan fasilitas penanaman. Melalui pembinaaan dan pengawasan

pelaksanaan penanaman modal terhadap perusahaan PMA/PMDN dapat diketahui

keadaaan yang sebenarnya, seperti:

• perusahaan masih dalam keadaan konstruksi atau tahap pembangunan;

• perusahaan sudah produksi komersil;

• perusahaan dalam keadaan macet maupun yang sedang bermasalah; atau

• perusahaan sedang mengahadapi masalah atau melakukan penyimpangan

dari ketentuan yang berlaku.

Hasil dari kegiatan ini adalah telah dilakukan pembinaan dan pengawasan

pelaksanaan penanaman modal terhadap 11 perusahaan PMA/PMDN (sesuai

target).

i. Pembuatan Sistem Informasi Data Persetujuan dan Realisasi Investasi

dengan jumlah dana sebesar Rp. 50.000.000,- serta realisasi sebesar

Rp. 49.235.000,- (98,47%) dan realisasi fisiknya sebesar 100%.

Maksud dan tujuan diadakan kegiatan Pembuatan Sistem Informasi Data

Persetujuan dan Realisasi Investasi ini adalah:

1. Mempermudah dalam hal peng-entry-an data dan efesiensi waktu peng-

entry-an data (untuk memenuhi update-nya data dan informasi yang

ditampilkan)

2. Meningkatkan kevalidasian data

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pihak Ketiga atau Jasa Konsultan Perorangan yakni

Sdr. Ardia Ovidius, S.Kom, dengan nilai kontrak sebesar Rp. 39.985.000,- (Tiga

Page 16: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

16

puluh sembilan juta sembilan ratus delapan puluh lima ribu rupiah). Adapun

jangka waktu penyelesaian kegiatan ini adalah 150 (seratus lima puluh) hari

kalender sejak diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) atau tanggal 12

Juli–8 Desember tahun 2013.

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini adalah tersedianya sebuah

aplikasi komputer tentang sistem informasi data persetujuan dan realisasi

investasi yang ada di Provinsi Sumatera Barat yang di-back up dalam sebuah hard

disk eksternal. Aplikasi persetujuan dan realisasi investasi ini diharapkan dapat

memberikan kemudahan dalam pengorganisasian data base dan penyajian data

persetujuan dan realisasi investasi sehingga akan memudahkan pihak-pihak yang

membutuhkan data investasi baik data persetujuan maupun data realisasi

investasi.

j. Sinkronisasi Pelayanan Perizinan Penanaman Modal dengan jumlah dana

sebesar Rp. 50.000.000,- serta realisasi sebesar Rp. 44.050.800,- (88,10%).

Penyerapan anggaran di bawah 90% disebabkan karena sisa belanja makan

minum rapat yang tidak terealisasi dan sisa tiket pesawat perjalanan dinas luar

daerah. Sedangkan untuk realisasi fisiknya dapat tercapai 100% karena target

terlaksananya sinkronisasi pelayanan perizinan penanaman modal dengan 9

Kab./Kota dan 1 Kementrian telah tercapai. Maksud dari kegiatan Sinkronisasi

Pelayanan Perizinan Penanaman Modal adalah menyinkronkan penyelenggaraan

pelayanan perizinan dan nonperizinan berusaha dengan seluruh Kabupaten/Kota

di wilayah Provinsi Sumatera Barat dan Pusat agar tercapai keseragaman sesuai

ketentuan perundang-undangan. Berdasarkan hasil koordinasi terhadap

pelaksanaan kegiatan sinkronisasi pelayanan perizinan ke PTSP di 9

Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat (Kab.Pasaman, Kab.Tanah Datar, Kota

Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kab.Pesisir Selatan, Kota Sawahlunto,

Kab.Dharmasraya, Kab.Solok, dan Kab.Solok Selatan) untuk tahun 2013 ini masih

terdapat 4 Kabupaten/Kota yang penerapan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Belum

sesuai dengan Perpres No.27/2009 dan Instruksi Mendagri No. 570/3203/SJ

tanggal 29 Agustus 2012. Hal ini disebabkan oleh masih lambannya daerah

(kepala daerah) dalam merespon tuntutan yang telah dituangkan dalam aturan

perundang-undangan. Empat Kab./Kota yang belum

Page 17: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

17

melimpahkan/mendelegasikan semua kewenangan perizinan/nonperizinan

berusaha (termasuk penanaman modal) kepada PTSP yaitu:

• Pemerintah Kota Sawahlunto

• Pemerintah Daerah Kabupaten Dharmasraya

• Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar

• Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman

k. Penyusunan Ranperda Penanaman Modal dengan jumlah dana sebesar

Rp. 46.836.000,- serta realisasi sebesar Rp. 11.693.000,- (24,97%). Penyerapan

anggaran di bawah 90% disebabkan karena study banding Ranperda Penanaman

Modal dengan DPRD yang tidak jadi dilaksanakan pada TA 2013 karena Ranperda

Penanaman Modal Prov.Sumatera Barat diagendakan kembali pada tahun 2014

oleh Biro Hukum (terkait Prolegda tahun 2014). Untuk realisasi fisiknya tercapai

70%.

Kegiatan Penyusunan Ranperda Penanaman Modal dimaksudkan untuk

menyediakan aturan terkait Penanaman Modal yang dapat dijadikan pedoman

bagi pemerintah daerah, investor dan masyarakat didalam penyelenggaraan

Penanaman Modal di Sumatera Barat. Adapun tujuan dari Perda Penanaman

modal ini adalah : (1) Untuk memberikan kepastian hukum bagi investor; (2)

Mewujudkan kesamaan dan keseragaman secara umum atas penyelenggaraan

Penanaman Modal; (3) Memberikan kemudahan kepada investor didalam

menanamkan modalnya di Sumatera Barat. Adapun hasil kegiatan adalah

Ranperda dan Naskah Akademik yang telah disempurnakan oleh Tim bersama

dengan tenaga ahli, tetapi studi banding belum dapat dilaksanakan karena adanya

penundaaan jadwal pembahasan Ranperda Penanaman Modal oleh DPRD, yang

semula direncanakan dibahas pada tahun 2013 ditunda pada tahun 2014.

Kegiatan ini baru sampai pada tahap penyampaian Nota Penjelasan Gubernur

Sumatera Barat mengenai Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat

tentang Penanaman Modal pada tanggal 19 Desember 2013 ke DPRD Provinsi

Sumatera Barat dan penyampaian Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD

Provinsi Sumatera Barat terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang

Penanaman Modal pada sidang Paripurna DPRD tanggal 24 Desember 2013.

Page 18: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

18

l. Publikasi dan Sosialisasi Informasi Penanaman Modal dengan jumlah dana

sebesar Rp. 40.160.000,- dan realisasi sebesar Rp. 39.181.900,- atau sebesar

97,56%, realisasi fisiknya tercapai 100%.

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi penanaman modal

kepada masyarakat dunia usaha. Kegiatan ini bertujuan menyebarluaskan

informasi terkait penanaman modal kepada masyarakat melalui media cetak dan

elektronik. Pelaksanaan kegiatan publikasi dan informasi penanaman modal ini

terdiri dari peliputan 2 kali media cetak dan 1 kali media elektronik (sesuai target),

yaitu:

� Kegiatan publikasi dan informasi penanaman modal dilaksanakan dengan

melakukan pelaksanaan Talkshow melalui TVRI Sumatera Barat secara

langsung dengan menampilkan Bapak Gubernur Sumatera Barat dan Kepala

BKPM Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 27 Desember 2013.

� Kegiatan publikasi dan informasi penanaman modal juga dilakukan melalui

media cetak dengan pariwara koran warna terdiri dari dua pariwara yaitu

melalui Harian Umum Singgalang yang terbit tanggal 31 Desember 2013

dengan judul “Penanaman Modal Asing di Sumatera Barat Tumbuh Pesat” dan

pada Pos Metro Padang wawancara dilaksanakan tanggal 30 Desember 2013

dan terbit tanggal 3 Januari 2014 pada pariwara BKPM Provinsi Sumatera

Barat dengan judul “Investasi di Sumbar Berkembang Pesat”.

B. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Didalam meningkatkan promosi dan kerjasama investasi baik dalam maupun

luar negeri, kegiatan yang sudah dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Promosi Investasi Luar Negeri dengan jumlah dana sebesar Rp. 120.000.000,-

dan realisasi sebesar Rp. 113.753.100,- (94,79%), untuk realisasi fisik tercapai

100%. Maksud diadakan Promosi Investasi Luar Negeri adalah menyebarluaskan

informasi potensi daerah dan peluang investasi yang tersedia di Sumatera Barat

ke dunia luar dan meyakinkan mereka bahwa Sumatera Barat masih merupakan

daerah tujuan investasi yang aman dan menguntungkan. Tujuan diadakannya

kegiatan ini adalah untuk membangun citra positif dan kepercayaaan dunia luar

Page 19: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

19

terhadap Sumatera Barat sebagai daerah tujuan investasi yang menguntungkan

serta meningkatkan kegiatan investasi di Sumatera Barat, terutama PMA.

Uraian pelaksanaan kegiatan ini meliputi perjalanan ke luar negeri dengan

mengikuti 1 event/expo (sesuai target), yaitu: Misi Investasi ke Swiss yang

dilaksanakan pada tanggal 27 Nopember s/d 2 Desember 2013. Pelaksana “Misi

Investasi ke Swiss” Provinsi Sumatera Barat yang dipimpin oleh Bapak Gubernur

Irwan Prayitno beserta rombongan terdiri dari BKPMP, Dinas Prasjal Tarkim, Dinas

ESDM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pendidikan, serta Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata. Tahapan yang dilakukan pada kegiatan tersebut

adalah tahap Persiapan serta Expose dan One on one business meeting. Untuk

expose peluang investasi disampaikan oleh Kepala BKPMP Sumatera Barat.

Adapun potensi yang disampaikan sesuai dengan yang diminati oleh calon investor

adalah potensi sampah perkotaan dan limbah perkebunan tandan sawit kosong.

Selama dilaksanakannya event tersebut terdapat 2 calon investor yang

menunjukkan ketertarikan antara lain:

1. Synergy Financial Concept A.G yang tertarik untuk berinvestasi pada sektor

energi terbarukan dari Negara Swiss. Disamping itu juga telah

ditandatangani MoU pada tanggal 29 November 2013 antara Pemerintah

Provinsi Sumatera Barat dengan Synergy Financial Concept A.G.

2. Economi Swisse suatu perusahaan pemasok energy geothermal.

Target dari pelaksanaan kegiatan ini tidak tercapai karena dari 3 calon investor

yang ditargetkan hanya tercapai 2 calon investor yang menunjukkan ketertarikan

untuk berinvestasi di Sumatera Barat, hal ini dikarenakan beberapa calon investor

yang datang adalah yang membutuhkan pasokan listrik besar, sementara pasokan

listrik Sumatera Barat masih sangat terbatas.

b. Promosi Investasi Dalam Negeri dengan jumlah dana sebesar Rp.

200.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 189.364.411,- (94,68%), untuk realisasi

fisik tercapai 100%.

Maksud dari kegiatan ini adalah agar potensi dan peluang investasi Sumatera

Barat dapat dikenal oleh kalangan dunia usaha/investor sehingga menjadikan

Sumatera Barat sebagai daerah tujuan investasi serta untuk menarik minat dari

calon investor yang ingin berinvestasi di Sumatera Barat. Sedangkan tujuan dari

Page 20: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

20

kegiatan ini adalah membangun citra positif yang dapat menimbulkan

kepercayaan investor terhadap Sumatera Barat sebagai daerah tujuan investasi

yang aman dan kondusif, sehingga kegiatan investasi meningkat di Sumatera

Barat, baik PMA maupun PMDN. Promosi Investasi Dalam Negeri pada tahun

anggaran 2013 terdiri dari 4 event/expo (sesuai target) sebagai berikut:

1. Jogja TITexpo 2013 (Tourism Investment & Trade Expo) yang dilaksanakan

di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama Yogyakarta dari tanggal 19 s/d 23

Juni 2013. Dalam kegiatan ini selain Pameran juga diadakan Seminar

Investasi yang memaparkan potensi investasi tentang sektor pariwisata.

2. Bali TITexpo 2013 (Tourism Investment & Trade Expo) yang dilaksanakan di

Mall Bali Galeria dari tanggal 27 s/d 30 Juni 2013. Selain kegiatan Pameran

juga diadakan Seminar Investasi yang memaparkan potensi investasi tentang

sektor pariwisata dan industri hilir.

3. Gelar Potensi Investasi Daerah dan Seminar Nasional Investasi di Jakarta

International Expo, Kemayoran Jakarta dari tanggal 17 s/d 18 Oktober 2013.

Selain pameran juga dilaksanakan talkshow interaktif, beberapa seminar yang

menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, serta diadakan one on

one meeting dengan calon investor. Dalam hal ini Sumatera Barat melakukan

meeting dengan calon investor dari Beijing yaitu Basil Yang dan Jerry dan

calon investor dari Korea yaitu Jiang Wei yang tertarik untuk berinvestasi

dalam bidang tekhnologi pengolahan limbah, tekhnologi optoelektronik dan

industry hardware and tools.

4. Sumbar Expo yang dilaksanakan di Parkir Timur Senayan Jakarta dari tanggal

14 s/d 17 November 2013. Kegiatan Sumatera Barat Expo dibuka oleh

Gubernur Sumatera Barat Bapak Irwan Prayitno.

Hasil dari event ini adalah terdapat 13 calon investor menunjukkan ketertarikan

untuk berinvestasi di Sumatera Barat, melebihi target yang ditetapkan sebanyak

12 calon investor (daftar calon investor terlampir).

c. Gelar Potensi dan Temu Usaha dengan jumlah dana sebesar Rp.

100.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 91.897.903,- (91,9%), untuk realisasi fisik

tercapai 100%.

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk:

• mensosialisasikan serta mempromosikan potensi pariwisata Sumatera Barat

pasca gempa 30 September 2009 kepada calon investor, asosiasi nasional atau

Page 21: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

21

asosiasi internasional yang bergerak di bidang kepariwisataan bahwa Sumatera

Barat merupakan tujuan investasi, dan destinasi pariwisata yang laik-jual dan

memiliki daya saing yang tinggi;

• memfasilitasi Kabupaten/Kota untuk pengembangan ekonomi daerah dan

investasinya melalui kepariwisataan;

• meningkatkan efektifitas kemitraan dan koordinasi antar pelaku pariwisata dan

antara pelaku pariwisata dan pelaku ekonomi dan sosial lainnya terutama yang

berkaitan dengan penyediaan fasilitas jasa, sarana dan prasarana yang

mendukung pembangunan pariwisata; serta

• menarik calon investor baik domestik maupun internasional menanam

investasinya di Sumatera Barat khususnya di bidang kepariwisataan.

Kegiatan dilaksanakan BKPMP Sumatera Barat tanggal 18 September 2013 dalam

bentuk seminar bertempat di Hotel Balairung, Jalan Matraman Raya Nomor 19

Jakarta dan diikuti oleh 4 Kabupaten/Kota yaitu, Kota Padang Panjang, Kota

Sawahlunto, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Padang Pariaman sebagai

Narasumber. Kegiatan GPTU bersifat interaktif dan diikuti oleh 70 orang peserta

(melebihi dari target 65 peserta) yang terdiri dari para pengusaha serta calon

investor dalam dan luar negeri (46 orang), utusan dari Kementerian Pariwisata (3

orang), BKPM RI (5 orang), dan para undangan lainnya sebanyak 16 orang. Acara

dilaksanakan dari jam 9.00 WIB–14.00 WIB dimulai dengan laporan oleh Ketua

Panitia (Kepala BKPMP Sumbar), kemudian kata sambutan dari Kepala BKPM RI

yang dalam hal ini diwakili oleh Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM RI, dan

sambutan dari Gubernur Sumatera Barat sekaligus membuka acara. Setelah

pembukaan oleh Gubernur Sumatera Barat, dilakukan penandatanganan

Kesepakatan Bersama antara Provinsi Sumatera Barat dengan Kota Padang

Panjang, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Padang Pariaman tentang

Pembangunan Cable Car. Acara dilanjutkan dengan expose oleh masing-masing

Bupati/Walikota sebagai Narasumber, kecuali Kabupaten Tanah Datar yang

diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Datar dengan dipandu

oleh Kabid Promosi dan Kerjasama BKPMP Sumbar sebagai moderator. Acara

diakhiri dengan makan siang sekaligus one on one meeting oleh pelaku usaha

dengan kabupaten/kota yang diminati. Dari hasil kegiatan ini, hanya terdapat 4

calon investor menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi di Sumatera Barat

dari target 6 calon investor yang ditetapkan (daftar calon investor terlampir). Hal

ini dikarenakan 2 calon investor yang lain adalah investor cable car skala besar

Page 22: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

22

dengan minimal panjang track 5 km, sedangkan yang ada di Kota Padang Panjang

hanya 1,8 km. Sehingga investasi yang ditanamkan tidak sesuai dengan yang

diinginkan. Untuk target 1 pertemuan GPTU (65 orang) telah dapat dilaksanakan

sesuai target.

d. Koordinasi Promosi dan Fasilitasi Misi Investasi dengan Dunia Usaha

dengan jumlah dana sebesar Rp. 70.000.000,- dan realisasi sebesar Rp.

65.401.200,- (93,43%), untuk realisasi fisik tercapai 100%.

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah:

• Mengkoordinasikan rencana promosi dan hasil promosi Sumatera Barat secara

terintegrasi baik yang dilakukan oleh Provinsi maupun Kabupaten/Kota;

• Memfasilitasi para pengusaha/calon investor/dunia usaha yang berminat

terhadap potensi daerah Sumatera Barat ke daerah tempat tujuan rencana

investasi.

• Memfasilitasi misi investasi dari luar ke Sumatera Barat dalam bentuk

koordinasi, pendampingan maupun pertemuan sesuai kebutuhan.

Kegiatan koordinasi promosi dan fasilitasi misi investasi dengan dunia usaha

melibatkan 7 kabupaten/kota di Sumatera Barat (sesuai target) yakni, Kabupaten

Padang Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Lima Puluh Kota,

Kabupaten Dharmasraya, Kota Sawahlunto, Kota Padang Panjang, dan Kota

Bukittinggi, dengan waktu pelaksanaan selama satu tahun anggaran 2013.

Disamping itu telah terlaksana 1 kali Pertemuan Koordinasi Promosi dengan

kabupaten/kota di Sumatera Barat dalam rangka penyiapan potensi sumber daya,

sarana dan prasarana daerah yang terkait dengan investasi yang akan dibawa

dalam kunjungan misi investasi ke Turki. Dalam rangka fasilitasi misi investasi

dengan dunia usaha, BKPMP Sumatera Barat telah memfasilitasi 6 calon investor

(sesuai target) yang mempunyai minat untuk menanamkan investasinya di

Sumatera Barat yaitu:

a. Mag Juergen Gallisti MA (Selangor Malaysia) yang berminat di sektor

Pariwisata

b. Seong YII BAE (Seoul, Korea Selatan) yang berminat di sektor Transportasi

c. HansruediFisch (Jerman) yang berminat di sektor Energi

d. Prakkhyat Sharma (Mumbai, India) yang berminat di sektor Infrastruktur

e. Naga Masaru (Chuoku, Jepang) yang berminat di sektor Energi

Page 23: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

23

f. Chitayoshi Kishun (Tokyo, Jepang) yang berminat di sektor Permesinan

e. Pemutakhiran Data Website dengan jumlah dana sebesar Rp. 25.000.000,-

dan realisasi sebesar Rp. 12.510.700,- (50,04%). Penyerapan anggaran di bawah

90% disebabkan karena perjalanan dinas luar daerah dalam rangka mengikuti

pelatihan SIPID yang dianggarkan untuk 2 orang hanya diikuti oleh 1 orang

karena bertepatan dengan pelaksanaan GPTU. Sedangkan untuk realisasi fisik

tercapai 100%.

Maksud dan tujuan dilakukannya pengelolaan website BKPMP ini adalah agar

tersedianya dan tersebarnya data dan informasi penanaman modal yang up to

date dan terpercaya melalui website BKPMP Sumatera Barat. Pelaksanaan

kegiatan meliputi: pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan

penanaman modal, baik peraturan, sarana prasarana maupun potensi dan

peluang investasi di Sumatera Barat; checking/updating data dan informasi; serta

entri data. Dari pelaksanaan kegiatan ini diperoleh 1 unit data website BKPMP

yang terbaru (sesuai target) sehingga dapat memudahkan investor dan calon

investor memperoleh informasi penanaman modal Sumatera Barat melalui

internet.

f. Pembuatan Materi Promosi Investasi dengan jumlah dana sebesar

Rp. 250.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 243.531.841,- (97,41%), untuk

realisasi fisik tercapai 100%. Maksud dari kegiatan ini adalah agar bahan informasi

tentang potensi dan peluang investasi Sumatera Barat tersedia lengkap dengan

data terkini dan cukup untuk keperluan promosi serta bisa dimengerti oleh

investor asing. Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah menyediakan informasi

tentang potensi daerah agar calon investor tahu apa yang menjadi peluang untuk

berinvestasi di Sumatera Barat dan menyediakan bahan pendukung pelaksanaan

promosi.

Pada tahun 2013 ini, BKPMP Sumatera Barat melakukan kerjasama dengan pihak

ketiga untuk penyusunan Buku Profil Investasi Berbahasa Inggris. Pada

pertengahan bulan Juli 2013 dilakukan pelelangan kegiatan tersebut namun

karena ketidakcukupan jumlah peserta lelang maka dilakukan penunjukan

langsung dan PT. Retracindo ditetapkan sebagai pelaksana kegiatan. Selanjutnya

Page 24: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

24

pada tanggal 1 Oktober 2013 dibuatlah Surat Perjanjian Kerja dengan

PT. Retracindo dengan jangka waktu pelaksanaan kegiatan 60 (enam puluh) hari.

Adapun keluaran pada kegiatan ini adalah:

o Buku Profil Investasi Berbahasa Inggris sebanyak 150 eksempar

o Leaflet Berbahasa Inggris sebanyak 1.000 lembar

o Souvenir Promosi berupa termos sebanyak 230 buah

o Tas Promosi sebanyak 500 buah

o Map Investasi sebanyak 1.500 buah

o Pemanfaatan jasa konsultan sebanyak 2 konsultan untuk desain leaflet

berbahasa Inggris dan penyusunan buku profil berbahasa Inggris.

Keluaran tersebut telah sesuai dengan target yang ditetapkan.

g. Peningkatan Kerjasama Investasi dengan jumlah dana sebesar

Rp. 200.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 142.855.876,- (71,43%). Untuk

realisasi fisik hanya tercapai 80%, hal ini disebabkan karena misi investasi ke

Vietnam yang tidak jadi dilaksanakan karena Kedutaan RI di Vietnam tidak jadi

melaksanakan TII (Tourism Trade Investment).

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan Sumatera Barat

sedemikian rupa sehingga mampu menjadi wadah bagi pertumbuhan dan

perkembangan investasi dan sekaligus memasarkannya kepada dunia luar secara

strategis, sistematis dan efisien, serta untuk menarik investor khususnya investor

asing untuk melakukan kegiatan penanaman modal di Sumatera Barat. Uraian

pelaksanaan kegiatan:

1. Kunjungan Misi Investasi ke Turki tanggal 12–18 April 2013.

Perjalanan misi investasi ke Turki dilakukan berdasarkan surat dari Pacific

Countries Social and Economic Solidarity Association (PASIAD)

No.153/XI/2012 tertanggal 9 November 2012 dan undangan langsung

pemerintah Turki pada saat mengadakan kunjungan ke Sumatera Barat

tanggal 10 Januari 2013. PASIAD mengundang Gubernur beserta jajaran yang

menangani sektor pendidikan dan ekonomi Pemerintah Sumatera Barat untuk

mengunjungi Turki yang secara khusus bertujuan untuk membuka kerjasama

di bidang investasi, ekonomi, dan pendidikan antara Turki dan Sumatera

Barat. Kunjungan Misi Investasi ke Istambul dan Provinsi Bursa Turki diikuti

oleh Gubernur Sumatera Barat didampingi BKPMP Sumatera Barat, Dinas

ESDM, Dinas Pendidikan, serta HIPMI Sumatera Barat. Gubernur Sumatera

Page 25: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

25

Barat bertemu dengan investor panas bumi Emin Hitay melalui PT. Hitay Balai

Kaba Energy di Istambul. Pihak Hitay menyatakan bahwa mereka telah

mendapatkan izin eksplorasi pendahuluan untuk lokasi di Gunung Talamau

dan Singgalang disamping izin di Bengkulu, Sumatera Selatan dan Jawa

Timur. Hitay hanya diberi waktu selama 1 tahun untuk segera melakukan

eksplorasi dan selanjutnya akan diikuti dengan kegiatan eksploitasi. Untuk

pelaksanaan study eksplorasi di Sumatera Barat, Hitay meminta Gubernur

Sumatera Barat untuk dapat membantu menyediakan putra terbaik Sumatera

Barat dalam ilmu geologi untuk dapat terlibat langsung dalam eksplorasi.

2. Kunjungan Misi Investasi ke Hyderabad India tanggal 18 Agustus–23 Agustus

2013.

BKPM RI mengundang Sumatera Barat secara khusus untuk membantu

mempresentasikan bakal investasi Indonesia kepada calon investor dari India.

Sumatera Barat dipilih bersama Kalimantan Timur sebagai representasi

Indonesia terutama dalam kaitannya dengan investasi unggulan di sektor

industri perkebunan dan pertambangan. Investment Promotion Forum

Indonesia di Hyderabad India diadakan bersama oleh Konjen RI di Mumbai

dan KADIN Andra Pradesh. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah

memperkenalkan dan mengundang para pelaku investasi dan pedagang India

untuk melakukan bisnis dan investasi yang mempunyai prospek di Indonesia,

yang paling utama di Sumatera Barat dan Kalimantan Timur. Investment

Promotion Forum Indonesia di Hyderabad India terdiri dari beberapa kegiatan

seperti seminar dan one on one meeting. Event ini juga menyediakan forum

penting bagi para pelaku bisnis dan investor India untuk dapat mengetahui

kondisi yang lebih detail dan jelas untuk dapat lebih meyakinkan mereka

dalam berinvestasi. Hasil dari kunjungan Misi Investasi ke Hyderabad India ini

adalah:

• Beberapa investor yang tertarik dengan tawaran investasi Sumatera Barat

diantaranya adalah Varun dari Geo Syndicate yang berusaha di bidang

energy terbarukan, Shenaz Rangwala yang tertarik dengan tawaran

pembangunan infrastruktur kereta api, serta beberapa perusahaan

pertambangan batubara, dan pedagang rempah.

• Pembicaraan one on one meeting fokus pada kemungkinan kerjasama di

bidang energy, industri, sumberdaya, serta pembangunan infrastruktur

terutama kereta api. Perusahaan yang intens melakukan one on one

Page 26: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

26

meeting dengan kami adalah Menu X Technology yang diwakili oleh

Marketing Manager Mohammed Samiudin.

3. Kunjungan Misi Investasi ke Vietnam, tidak jadi dilaksanakan karena Kedutaan

RI di Vietnam tidak jadi melaksanakan TII (Tourism Trade Investment).

Hasil akhir dari kegiatan ini adalah:

� Adanya rencana kerjasama di bidang pendidikan yang meliputi rencana

pendirian sekolah PASIAD untuk tingkat SMP dan SMA di Sumatera Barat

menyusul pendirian sekolah-sekolah yang sama yang telah dilakukan di Aceh,

Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta.

� PASIAD juga telah membantu pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat

berupa karpet untuk seluruh ruang ibadah lantai 2 dengan luas lebih kurang

400 M2.

� Adanya kerjasama Sister Province antara Provinsi Sumatera Barat dengan

Provinsi Bursa Turki.

� Rencana kerjasama pengiriman pelajar Sumatera Barat untuk dapat

melanjutkan pendidikan tingkat sarjana dan master dengan persyaratan yang

telah ditentukan oleh pihak Universitas Bursa.

� Berdasarkan hasil pembicaraan one on one meeting dalam kunjungan

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ke India, direncanakan beberapa

perusahaan India seperti Varun dari Geo Syndicate yang berusaha di bidang

energy terbarukan, Shenaz Rangwala yang tertarik dengan tawaran

pembangunan infrastruktur kereta api, dan Menu X Technology yang diwakili

oleh Marketing Manager Mohammed Samiudin di bidang energy, industri,

sumberdaya, serta pembangunan infrastruktur terutama kereta api, bermaksud

akan berkunjung ke Sumatera Barat.

� MoU yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah 4 MoU (melebihi dari 3 MoU yang

ditargetkan) dan selain itu ada juga LoI, yang terdiri dari:

• Sebagai tindak lanjut dari kunjungan misi investasi ke Turki, tanggal 19

Desember 2013 telah dilakukan Penandatanganan MoU/Nota Kesepakatan

Bersama antara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan Syabas Energy

Group tentang Kerjasama Pengelolaan Sampah Menjadi Energi.

• Nota kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan

PT.Bumi Hijau Subur Raya tentang Pengembangan agroindustri khususnya

budidaya tanaman hortikultura dan peternakan.

Page 27: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

27

• Kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan

PT.Berdikari (Persero) tentang Pengembangan Agribisnis Ternak Sapi di

Provinsi Sumatera Barat.

• Kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan

Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Padang

Pariaman tentang Pembangunan Cable Car.

• Letter of Intens (LoI) dari PT.Baik Chance Multi Industri untuk

meningkatkan hubungan kerjasama dengan suatu MoU antara Pemerintah

Provinsi Sumatera Barat, Pemerintah Kabupaten Sijunjung, dan PT.Baik

Chance Multi Industri yang tertarik untuk berinvestasi membangun pabrik

semen dan industri lainnya di wilayah Sumatera Barat, khususnya di

Kabupaten Sijunjung.

C. Program Penyiapan Potensi Sumber Daya Daerah

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan program ini adalah

sebagai berikut :

a. Penyusunan Feasibility Study Investasi Pembangkit Listrik Tenaga Air

dengan jumlah dana sebesar Rp.245.135.600,- dan realisasi sebesar

Rp.243.710.200,- (99,42%), untuk realisasi fisik tercapai 100%. Maksud dari

kegiatan ini adalah:

1) Agar dapat memacu minat calon investor untuk berinvestasi karena telah

dilakukan Feasibility Study Pembangkit Listrik Tenaga Air. Dengan

terealisirnya investasi di bidang sumber daya air ini, akan muncul multiplier

effect ekonomi didaerah tersebut (penyerapan tenaga kerja,

bermunculannnya sektor ekonomi lain seperti bank, pasar dan lain

sebagainya), sehingga dapat mengatasi beberapa permasalahan yang ada di

daerah tersebut.

2) Memberikan motivasi kepada masyarakat agar dapat lebih pro aktif mencari

jalan keluar untuk mengantisipasi krisis energi yang ada saat ini.

Pengerjaan Feasibility Study Pembangkit Listrik Tenaga Air (mini hydro) oleh pihak

ke–3 pada tanggal 16 Agustus 2013 sampai 13 Desember 2013 dengan Surat

Page 28: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

28

Perintah Kerja Nomor 01/SPK-PLTA/Perenc-BKPMP/VIII-2013 tanggal 16 Agustus

2013, lama pengerjaan selama 120 hari kalender mulai tanggal 16 Agustus–13

Desember 2013. Agar kualitas FS yang disusun oleh pihak ketiga tersebut

berkualitas, maka dilakukan Focus Group Discusion (FGD) pada tanggal 15

November 2013 di Plan B Hotel dengan peserta dari 3 kab./kota yang berpotensi,

yaitu Kab.Sijunjung, Kab.Pesisir Selatan, dan kab.Solok, yang terdiri dari ESDM,

PSDA, PDKPM, dan Bagian Perekonomian sebanyak 30 peserta, khusus untuk

Kab.Solok diundang beberapa Ketua KAN, Wali Nagari, dan Ketua Pemuda-nya.

Sedangkan untuk SKPD Provinsi terkait diundang Bappeda, PSDA, ESDM, dan Biro

Perekonomian. Selanjutnya diadakan juga Workshop pada tanggal 10 Desember

2013 di HW Hotel dengan peserta dari ESDM, PSDA, PDKPM, dan Bagian

Perekonomian Kab.Solok, serta beberapa Ketua KAN, Wali Nagari, dan Ketua

Pemuda-nya sebanyak 30 peserta.

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini adalah tersedianya FS Investasi

Industri Pembangkit Listrik Tenaga Air (Mini Hydro) di Sumatera Barat dengan versi

dua bahasa yang diserahkan berbentuk 10 buah laporan akhir, 10 buah eksekutif

Sammary serta adanya desain gambar Pembangkit Listrik Tenaga Air (Mini Hydro)

3 album yang diback up dalam soft copy CD sebanyak 53 unit. Kemudian

diperbanyak sejumlah 100 buah buku FS untuk didistribusikan ke calon investor

dan pihak yang membutuhkannya.

b. Penyusunan Feasibility Study Investasi Industri Pengolahan Kakao

dengan jumlah dana sebesar Rp. 198.949.000,- dan realisasi sebesar Rp.

185.854.100,- (93,42%), untuk realisasi fisik tercapai 100%.

Maksud dari kegiatan ini adalah agar dapat mamacu minat calon investor untuk

berinvestasi karena telah dilakukan Feasibility Study sehingga akan muncul

multiplier effect ekonomi daerah (penyerapan tenaga kerja, bermunculannnya

sektor ekonomi lain seperti bank, pasar dan lain sebagainya) dan membantu

masyarakat untuk menambah nilai jual kakao, sehingga dapat menambah income

perkapita penduduk.

Pengerjaan Feasibility Study Investasi Pengolahan Kakao oleh pihak ke–3 (PT.

Multikarya Interplan Konsultan) dimulai tanggal 16 Agustus 2013 dengan Surat

Page 29: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

29

Perintah Kerja Nomor 02/SPK-Kakao/Perenc-BKPMP/VIII-2013, lama pengerjaan

selama 120 hari kalender mulai tanggal 16 Agustus–13 Desember 2013. Agar

kualitas FS yang disusun oleh pihak ketiga tersebut berkualitas, maka dilakukan

Focus Group Discusion (FGD) pada tanggal 27 November 2013 di HW Hotel

dengan peserta dari PDKPM, Dinas Pertanian/Perkebunan, dan Dinas Koperasi

Kabupaten/Kota penghasil kakao, SKPD Provinsi terkait, serta undangan dari

Universitas, Ketua KADIN Sumbar, dan Asosiasi pengusaha kakao sebanyak 50

peserta. Kemudian dilaksanakan Workshop pada tanggal 9 Desember 2013 di

Axana Hotal dengan peserta dari: PDKPM dan Dinas Pertanian/Perkebunan

Kab.Padang Pariaman, Kab.Pasaman Barat, Kab.Tanah Datar, Kab.Agam,

Kab.Pasaman, Kab.Lima Puluh Kota, Kab.Pesisir Selatan, dan Kota Pariaman; Dinas

Koperasi Kab.Padang Pariaman, Kab.Pasaman, dan Kab.Lima Puluh Kota; Asisten II

Kab.Padang Pariaman; SKPD Provinsi yang terdiri dari Bappeda, Dinas Perkebunan,

Disperindag, Dinas Koperasi, serta Biro Perekonomian; serta undangan dari

Fak.Ekonomi UNAND, Ketua KADIN Sumbar, dan Asosiasi pengusaha kakao

sebanyak 30 peserta.

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini adalah tersedianya FS Investasi

Industri Pengolahan Kakao dengan versi dua bahasa di Sumatera Barat yang

diserahkan berbentuk 5 buah laporan akhir, 20 buah eksekutif summary yang

diback up dalam Soft Copy CD sebanyak 34 unit. Kemudian diperbanyak sejumlah

100 buah buku FS untuk didistribusikan ke calon investor dan pihak yang

membutuhkannya.

c. Pelatihan Sistem Informasi Spasial Penanaman Modal dengan jumlah dana

sebesar Rp. 100.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 99.679.500,- atau sebesar

99,68%, realisasi fisiknya tercapai 100%.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan melatih

kemampuan teknis Sistem Informasi Spasial Penanaman Modal kepada aparatur

penanaman modal Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan kemampuan dan keterampilan teknis

tenaga pelaksana penanaman modal Provinsi dan Kabupaten/Kota dibidang sistem

informasi spasial dalam melakukan pelayanan terhadap calon investor yang

berminat dengan potensi daerah Sumatera Barat.

Page 30: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

30

Kegiatan Pelatihan Sistem Informasi Spasial Penanaman Modal dilaksanakan di

Pangeran Beach Hotel pada tanggal 20 s/d 22 Maret 2013. Peserta pelatihan

berjumlah 50 (lima puluh) peserta sesuai dengan yang ditargetkan, yang terdiri

dari:

• Perangkat Pemerintah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota Penanaman Modal

(PDKPM)

• BKPM Provinsi Sumatera Barat.

Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman dan kemampuan teknis

aparatur Penanaman Modal Provinsi dan Kab/Kota tentang Sistem Informasi

Spasial Penanaman Modal yang meliputi: kebijakan penanaman modal; Sistem

Informasi dan Pengelolaan Data Investasi Nasional dan Daerah; Penginderaan

Jauh, Input Data Spasial dan Editing Data Spasial; Input Data Spasial; Sistem

Koordinat, Penyusunan Basis Data dan Lay Out Peta; Analisis Bufering; Editing

Data Spasial; dan Analisis GIS.

2. PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Secara umum permasalahan penanaman modal di Sumatera Barat yang

teridentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan terhadap penanam modal (investor) masih belum optimal, hal ini

disebabkan karena masih kurangnya kemampuan aparatur terutama yang

bersifat teknis agar dapat bekerja secara profesional sesuai dengan bidang

tugasnya dan dukungan sarana prasarana yang masih belum memadai.

2. Kelembagaan yang ada di kabupaten/kota yang masih berada pada level Eselon

III, sehingga menyebabkan lemahnya koordinasi;

3. Masih terdapat Pemerintah Kabupaten/Kota yang belum

melimpahkan/mendelegasikan semua kewenangan perizinan dan nonperizinan

kepada PTSP;

4. Masih kurangnya informasi yang akurat dan dokumen perencanaan pendukung

investasi (feasibility study, DED, Business plan) yang dibutuhkan oleh calon

investor dalam kaitannya dengan penanaman modal di daerah;

Page 31: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

31

5. Belum optimalnya penyajian data perkembangan investasi, yang disebabkan

oleh kurang lancarnya penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal

(LKPM) oleh para investor.

6. Promosi potensi dan peluang investasi masih belum maksimal;

7. Belum tuntasnya Ranperda Penanaman Modal Provinsi Sumatera Barat yang

sangat berpengaruh terhadap pengembangan penanaman modal;

8. Keuangan negara dan keuangan daerah belum mampu mencukupi kebutuhan

pembangunan infrastruktur publik, fasilitas kesehatan, sanitasi dan pendidikan

yang memadai serta untuk pembiayaan upaya-upaya peningkatan penanaman

modal;

9. Perusahaan PMDN/PMA masih kurang terbuka terhadap permasalahan yang

dihadapinya dan tidak melaporkan ke BKPMP Sumbar selaku Koordinator Tim

Task Force Investasi di tingkat Provinsi.

Dari permasalahan di atas dapat direkomendasikan solusinya sebagai berikut:

a. Peningkatan kemampuan aparatur dalam melaksanakan tugasnya terutama

yang bersifat teknis dengan memberikan pelatihan teknis terkait sesuai dengan

bidang tugasnya dan melengkapi sarana prasarana pendukung pelayanan

investasi;

b. Mensosialisasikan kepada Bupati/Walikota dan DPRD tentang arti pentingnya

investasi dan perlunya keseragaman kelembagaan di bidang penanaman modal

di Kab/Kota;

c. Mensosialisasikan kepada Bupati/Walikota dan DPRD tentang pendelegasian

kewenangan perizinan dan nonperizinan dalam rangka PTSP;

d. Tetap melakukan penelitian dan pengkajian yang lebih akurat terhadap potensi

dan peluang investasi dengan melibatkan tenaga ahli dan berkoordinasi dengan

kabupaten/kota;

e. Meningkatkan pengendalian (pemantauan, pembinaan dan pengawasan)

pelaksanaan penanaman modal terhadap PMA/PMDN yang terkendala didalam

penyampaian LKPM dengan diupayakan langsung ke lokasi proyek

f. Meningkatkan pelaksanaan promosi atau keikutsertaan dalam event/pameran

dan mengadakan pertemuan dibidang investasi dengan sasaran calon investor

dalam dan luar negeri dalam upaya menarik minat calon investor menanamkan

modalnya di Sumatera Barat serta melakukan misi investasi ke negara-negara

Page 32: PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAHppid.sumbarprov.go.id/images/2015-10-19 1445222785LKPJ GUB 2013... · 5. Pemeriksaan Perusahaan PMA/PMDN dalam rangka Proses Penerbitan IUT

32

yang berpotensi dan berminat terhadap peluang investasi di Sumatera Barat,

disamping itu juga perlu meningkatkan kualitas bahan materi promosi.

g. Segera menyelesaikan Ranperda Penanaman Modal Provinsi Sumatera Barat;

h. Perlunya peningkatan sarana prasarana (Jalan, Bandara, Pelabuhan, Air bersih,

kelistrikan dan fasilitas umum lainnya);

i. Memberi dukungan terhadap permasalahan investasi dengan melakukan

pendekatan persuasif dan memfasilitasi penyelesaian permasalahan investasi,

serta meningkatkan ketertiban dan meningkatkan kinerja tim task force

penanaman modal.

Padang, 23 Januari 2014 Kepala BKPMP,

d.t.o.

Ir. MASRUL ZEIN

Pembina Utama Madya, NIP. 19560514 198203 1 002