PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii...

61
PENYEDI BENIH SUM (VUB) M B DI BALAI PENGKA BADAN PENEL LAPORAN AKHIR IAAN DAN PENYEBARLU MBER VARIETAS UNGGU MELALUI UNIT PENGELOL BENIH SUMBER (UPBS) I PROVINSI BENGKULU WAHYU WIBAWA AJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN LITIAN DAN PENGEMBANGAN P 2015 No. Kode : 1801.025. UASAN UL BARU LAAN BENGKULU PERTANIAN .017/Lapkhir/2015

Transcript of PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii...

Page 1: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

LAPORAN AKHIR

PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASANBENIH SUMBER VARIETAS UNGGUL BARU

(VUB) MELALUI UNIT PENGELOLAANBENIH SUMBER (UPBS)

DI PROVINSI BENGKULU

WAHYU WIBAWA

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

2015

No. Kode : 1801.025.017/Lapkhir/2015

LAPORAN AKHIR

PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASANBENIH SUMBER VARIETAS UNGGUL BARU

(VUB) MELALUI UNIT PENGELOLAANBENIH SUMBER (UPBS)

DI PROVINSI BENGKULU

WAHYU WIBAWA

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

2015

No. Kode : 1801.025.017/Lapkhir/2015

LAPORAN AKHIR

PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASANBENIH SUMBER VARIETAS UNGGUL BARU

(VUB) MELALUI UNIT PENGELOLAANBENIH SUMBER (UPBS)

DI PROVINSI BENGKULU

WAHYU WIBAWA

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

2015

No. Kode : 1801.025.017/Lapkhir/2015

Page 2: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

LAPORAN AKHIR

PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASANBENIH SUMBER VARIETAS UNGGUL BARU

(VUB) MELALUI UNIT PENGELOLAANBENIH SUMBER (UPBS)

DI PROVINSI BENGKULU

Wahyu WibawaHarwi Kusnadi

Lina IvantiTri Wahyuni

YahumriWaluyo

Rahmat OktaviaYanharSyafi’i

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

2015

Page 3: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

karunia-Nyalah Laporan Akhir Tahun 2015 Kegiatan penyediaan dan

penyebarluasan benih sumberVarietas Unggul Baru (VUB) melalui Unit

Pengeloaan Benih Sumber (UPBS)BPTP Bengkuludapat diselesaikan. Laporan ini

dibuat sebagai salah satu pertanggungjawaban terhadap hasil pelaksanaan

kegiatan selama tahun 2015.

Tujuan kegiatan UPBS pada tahun 2015 meliputi : 1) Menyusun basis

data kebutuhan benih, varietas, kelas benih, dan sebaran varietas unggul padi di

Provinsi Bengkulu. 2) Memproduksi benih sumber padi untuk agroekosistem

sawah, rawa dan ladang sebanyak 13,70 ton dengan kelas benih SS (label ungu)

serta memfasilitasi proses sertifikasi benih tanaman pangan strategis (padi) ke

BPSB bagi petani kooperator. 3) Mempercepat proses penyebaran VUB spesifik

lokasi melalui berbagai media dan metode penyampaian informasi teknologi di

Provinsi Bengkulu. 4) Memperoleh umpan balik kinerja lembaga perbenihan di

Provinsi Bengkulu.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Kepala BPTP Bengkulu atas

arahan-arahannya dalam kegiatan ini, demikian juga kepada rekan-rekan BPTP

Bengkulu yang telah memberikan sumbangan tenaga dan pemikiran sehingga

kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Harapan kami semoga laporan ini

dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bengkulu, Desember 2015

Penanggung Jawab,

Dr. Wahyu Wibawa, MPNIP. 196904271998031001

Page 4: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

iii

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul RDHP : Penyediaan Benih Sumber VarietasUnggul Baru (VUB) melalui UnitPengeloaan Benih Sumber (UPBS) diProvinsi Bengkulu.

2. Unit Kerja : BPTP Bengkulu3. Alamat Unit Kerja : JL. Irian KM, 6,5 Bengkulu 381194. Sumber Dana : DIPA BPTP Bengkulu TA. 20155. Status Kegiatan (L/B) : L (lanjutan)6. Penanggung Jawab

a. Nama : Dr. Wahyu Wibawa, MPb. Pangkat/Golongan : Penata Tingkat 1/IIIdc. Jabatan Fungsional : Peneliti Muda

7. Lokasi : Provinsi Bengkulu8. Agroekosistem : Lahan sawah dan lahan rawa9. Tahun Mulai : 201110. Tahun Selesai : 201611. Output Tahunan : 1. Informasi dan basis data kebutuhan

benih, varietas, kelas benih, dansebaran varietas unggul padi diProvinsi Bengkulu.

2. Benih sumber padi untukagroekosistem sawah, rawa danladang sebanyak 13,70 ton dengankelas benih SS (label ungu) sertamemfasilitasi proses sertifikasi benihtanaman pangan strategis (padi) keBPSB bagi petani kooperator.

3. Peningkatan jumlah pengguna VUByang diproduksi oleh UPBS.

4. Diperoleh umpan balik kinerjalembaga perbenihan di ProvinsiBengkulu.

12. Output Akhir : 1. Harmonisasi dan sinergi dari lembagaperbenihan (UPBS, BBI, BBU, UPTDPerbenihan, petani penangkar) dalampenyediaan benih unggul yangberkualitas bagi petani pengguna diProvinsi Bengkulu.

2. VUB berkualitas yang spesifik lokasidipahami dan diadopsi secara masifoleh petani dalam upaya peningkatanproduktivitas dan produksi tanaman.

3. Data base yang akurat tentangkebutuhan benih, lembagaperbenihan daerah (BBI, BBU,penangkar), penyebaran benih, danpeta pengembangan VUB spesifiklokasi di Provinsi Bengkulu.

Page 5: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

iv

4. UPBS menjadi lembaga penyediabenih sumber (logistik) yang mandiri,profesional dan mampu berkolaborasiaktif serta sinergis dengan lembagaperbenihan daerah.

13. Biaya : Rp. 179.570.000,00 (Seratus tujuhpuluh sembilan juta lima ratus tujuhpuluh ribu rupiah).

Koordinator Program,

Ir. Wahyu Wibawa, MP. Ph.DNIP.19690427 199803 1001

Penanggung Jawab RDHP,

Ir. Wahyu Wibawa, MP. Ph.DNIP.19690427 199803 1001

Mengetahui,Kepala BBP2TP

Dr. Ir. Abdul Basit, MSNIP. 19610929 198603 1003

Kepala BPTP Bengkulu,

Dr. Ir. Dedi Sugandi, MPNIP. 19590206 198603 1002

Page 6: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................................... iiLEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iiiDAFTAR ISI.............................................................................................. vDAFTAR TABEL......................................................................................... viDAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viiRINGKASAN ............................................................................................ viiiSUMMARY................................................................................................ xii

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 11.1 Latar Belakang............................................................................ 11.2 Dasar Pertimbangan.................................................................... 21.3 Tujuan ....................................................................................... 31.4 Keluaran yang Diharapkan ........................................................... 41.5 Perkiraan Manfaat dan Dampak .................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 6

III. PROSEDUR PELAKSANAAN.................................................................. 93.1 Pendekatan/Kerangka Pemikiran .................................................... 93.2 Ruang Lingkup Kegiatan ............................................................... 93.3 Bahan dan Prosedur Pelaksanaan Kegiatan. .................................... 10

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................... 154.1 Koordinasi Internal dan Antar Institusi........................................... 154.2 Penyusunan Basis Data Perbenihan di Provinsi Bengkulu ................. 164.3 Identifikasi Kegiatan, Sarana dan Prasarana, Kelembagaan dan

Kinerja Lembaga Perbenihan Daerah (BBI, BBU)............................. 184.4 Produksi Benih Stock Seed (SS) .................................................... 194.5. Percepatan proses penyebaran VUB spesifik lokasi Melalui

berbagai Media dan Metode Penyampaian Informasi Teknologidi Provinsi Bengkulu . ................................................................... 29

4.6. Kinerja UPBS dan Produktivitas Petani Penangkar ........................... 31

V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 32

KINERJA HASIL DISEMINASI ..................................................................... . 33DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 33ANALISIS RISIKO ..................................................................................... 35JADWAL KERJA......................................................................................... 37PEMBIAYAAN. .......................................................................................... 39PERSONALIA ............................................................................................ 41LAMPIRAN ............................................................................................... 42

Page 7: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

vi

DAFTAR TABEL

Halaman1. Data Sebaran Varietas Padi di Provinsi Bengkulu Tahun 2015................. 16

2. Kebutuhan Benih bedasarkan jumlah luas tanam VUB di ProvinsiBengkulu Tahun 2015......................................................................... 17

3. Keragaan lembaga perbenihan padi di Provinsi Bengkulu ....................... 20

4. Nama petani, luas lahan, kebutuhan benih dan varietas masing-masing petani kooperator kegiatan UPBS BPTP Bengkulu TA.2015 di Desa Taba, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma .............. 22

5. Nama petani, luas lahan, kebutuhan benih dan varietas masing-masing petani kooperator kegiatan UPBS BPTP Bengkulu TA. 2015di Desa Rimbo Kedui, Kecamatan Seluma Selatan, KabupatenSeluma ............................................................................................. 23

6. Nama petani, luas lahan, kebutuhan benih dan varietas masing-masing petani kooperator kegiatan UPBS BPTP Bengkulu TA.2015 diKabupaten Bengkulu Utara.................................................................. 24

7. Nama petani, luas lahan, kebutuhan benih dan varietas masing-masing petani kooperator kegiatan UPBS BPTP Bengkulu TA. 2015di Kabupaten Rejang Lebong .............................................................. 24

8. Komponen PTT dan teknologi yang diterapkan pada kegiatanPenangkaran UPBS BPTP Bengkulu TA. 2015 ........................................ 26

9. Hasil prosesing calon benih UPBS BPTP Bengkulu TA. 2015.................... 28

10. Data stok,Produksi dan Distribusi VUB Padi UPBSBPTP Bengkulu TA. 2015..................................................................... 29

Page 8: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman1. Dokumentasi kegiatan penangkaran padi di Kabupaten Seluma.............. 42

2. Dokumentasi kegiatan penangkaran padi di Kabupaten Rejang Lebong... 44

3. Dokumentasi kegiatan penangkaran padi di Kabupaten Bengkulu Utara .. 45

4. Dokumentasi prosesing benih UPBS BPTP Bengkulu............................... 46

Page 9: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

viii

RINGKASAN

1. Judul : Penyediaan dan Penyebarluasan Benih SumberVarietas Unggul Baru (VUB) melalui UnitPengeloaan Benih Sumber (UPBS) di ProvinsiBengkulu

2. Unit kerja : BPTP Bengkulu3. Lokasi : Provinsi Bengkulu4. Agroekosistem : Lahan Sawah, Lahan Rawa, dan Ladang5. Status (L/B) : Lanjutan6. Tujuan : Tahun 2015:

1. Menyusun basis data kebutuhan benih,varietas, kelas benih, dan sebaran varietasunggul padi di Provinsi Bengkulu.

2. Memproduksi benih sumber padi untukagroekosistem sawah, rawa dan ladangsebanyak 13,70 ton dengan kelas benih SS(label ungu) serta memfasilitasi prosessertifikasi benih tanaman pangan strategis(padi) ke BPSB bagi petani kooperator.

3. Mempercepat proses penyebaran VUB spesifiklokasi melalui berbagai media dan metodepenyampaian informasi teknologi di ProvinsiBengkulu.

4. Memperoleh umpan balik kinerja lembagaperbenihan di Provinsi Bengkulu

Akhir kegiatan :1. Menciptakan harmonisasi dan sinergi dari

lembaga perbenihan (UPBS, BBI, BBU, UPTDPerbenihan, petani penangkar) dalammenyediakan benih unggul yang berkualitasbagi petani pengguna di Provinsi Bengkulu.

2. Petani memahami dan mengadopsipenggunaan VUB berkualitas yang spesifiklokasi dalam upaya peningkatan produktivitasdan produksi tanaman pangan strategis(padi).

3. Menyusun basis data yang akurat tentangkebutuhan benih, lembaga perbenihandaerah (BBI, BBU, penangkar), penyebaranbenih, dan peta pengembangan VUB spesifiklokasi di Provinsi Bengkulu.

4. Menjadikan UPBS sebagai lembagaperbenihan yang mandiri, profesional danmampu berkolaborasi aktif serta sinergisdengan lembaga perbenihan daerah.

Page 10: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

ix

7. Keluaran : Tahun 2015 :1. Informasi dan basis data kebutuhan benih,

varietas, kelas benih, dan sebaran varietasunggul padi di Provinsi Bengkulu.

2. Benih sumber padi untuk agroekosistemsawah, rawa dan ladang sebanyak 13,70 tondengan kelas benih SS (label ungu) sertamemfasilitasi proses sertifikasi benihtanaman pangan strategis (padi) ke BPSBbagi petani kooperator.

3. Peningkatan jumlah pengguna VUB yangdiproduksi oleh UPBS.4. Diperoleh umpan balik kinerja lembagaperbenihan di Provinsi Bengkulu.

Akhir kegiatan :1. Harmonisasi dan sinergi dari lembaga

perbenihan (UPBS, BBI, BBU, UPTDPerbenihan, petani penangkar) dalampenyediaan benih unggul yang berkualitasbagi petani pengguna di Provinsi Bengkulu.

2. VUB berkualitas yang spesifik lokasi dipahamidan diadopsi secara masif oleh petani dalamupaya peningkatan produktivitas danproduksi tanaman pangan strategis (padi).

3. Data base yang akurat tentang kebutuhanbenih, lembaga perbenihan daerah (BBI,BBU, penangkar), penyebaran benih, danpeta pengembangan VUB spesifik lokasi diProvinsi Bengkulu.

4. UPBS menjadi lembaga perbenihan yangmandiri, profesional dan mampuberkolaborasi aktif serta sinergis denganlembaga perbenihan daerah.

8. Hasil/pencapaian : 1. Pada tahun 2012 telah tersebar 17.962 kgbenih padi yang dihasilkan oleh UPBS BPTPBengkulu.

2. Pada tahun 2013 telah diproduksi benihsumber varietas unggul baru padi (Inpari,Inpara dan Inpago) 33,5 ton, jagung 1,95tondan kedelai 0,40 ton.

3. Alternatif rekomendasi peningkatan kinerjalembaga perbenihan.

4. Peta terintegrasi (overlay) dari lokasipenangkar, lembaga perbenihan danpenyebaran VUB padi.

9. Prakiraan Manfaat : 1. Tersedia informasi yang akurat mengenaikebutuhan benih, varietas, kelas benih, waktuproduksi dan penyebaran VUB di ProvinsiBengkulu.

2. Lembaga perbenihan di daerah termasuk

Page 11: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

x

petani penangkar mendapatkan benih sumbersecara tepat jumlah, varietas, mutu, waktu,lokasi dan harga.

3. Petani dan lembaga perbenihan daerahmendapatkan bimbingan teknis budidaya,prosesing benih, dan bahkan dapatmenyaksikan langsung keunggulan varietasyang dikembangkan melalui berbagai kegiatandiseminasi (penangkaran, temu lapang, panenraya).

4. Petani menghargai dan memahamipanjangnya proses untuk menghasilkan benihunggul berkualitas dan pentingnyapenggunaan VUB spesifik lokasi.

5. Petani mendapatkan varietas adaptif yangsudah teruji dengan potensi hasil tinggi dantoleran terhadap berbagai cekamanlingkungan biotik dan abiotik, sebagai upayauntuk mengurangi resiko kegagalan dalamusaha tani.

6. Benih yang spesifik agroekosistem (dataranrendah, dataran tinggi, lahan kering, lahanrawa, lahan masam, lahan alkalis, lahansawah irigasi, tadah hujan) dapat disediakansecara tepat, sehingga para pengguna/petanimempunyai banyak pilihan atau alternatif VUBspesifik lokasi.

7. Lembaga perbenihan di daerah dapatmelakukan pembenahan secara internal dalamrangka menjalankan tugas dan fungsi sebagailembaga penyedia benih berkualitas untukmasyarakat tani di Provinsi Bengkulu.

10. Prakiraan Dampak : Adopsi terhadap benih berkualitas yangspesifik lokasi berdampak pada peningkatanproduksi dan produktivitas tanaman padi diProvinsiBengkulu. Peningkatan tersebut akanmenyebabkan meningkatnya pendapatanpetani. Peningkatan produktivitas dan produksipadi dapat mendukung dan mewujudkanswasembada dan swasembada padiberkelanjutan di Provinsi Bengkulu.

11. Prosedur : Kegiatan Produksi Benih/UPBS dilaksanakan di10 Kabupaten/Kota ProvinsiBengkulu melaluipenangkaran benih di lahan petani penangkardengan pengawalan teknologi sesuai dengankondisi spesifik lokasi.Kegiatan akandilaksanakan pada bulan Januari–Desember2015.Kegiatan Produksi Benih/UPBS meliputipersiapan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan.Persiapan kegiatan meliputi penyusunan dan

Page 12: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

xi

perbaikan rencana kegiatan (RODHP dan juklak)dan koordinasi. Pelaksanaan kegiatan meliputi:(a) Pertemuan internal dan antar institusi(dinas/instansi terkait di pusat dan daerah),(b)Menyusun basis data perbenihan di ProvinsiBengkulu (c).Identifikasi kegiatan dan kinerjalembaga perbenihan daerah (BBI dan BBU)(d).Produksi benih/pelaksanaan penangkaran dilahan petani penangkar, prosesing, sertifikasi,penyimpanan dan distribusi benih (e)Meningkatkan kapasitas (pengetahuan danketerampilan) petugas, penangkar, dan petanidalam upaya perubahan sikap dan perilaku (f).pelaporan kegiatan. Adapun parameter yangdiamati meliputi: (1) Basis data dan Petapenyebaran varietas padi di Provinsi Bengkulu,(2) Kinerja UPBS, lembaga perbenihan daerahdan peran petani penangkar dalam memenuhikebutuhan benih sumber di Provinsi Bengkulu,(3) Produksi benih sumber padi, (4) Jumlahbenih yang produksi dan disalurkan oleh UPBSBPTP Bengkulu, dan (5) Jumlah penangkar yangdibina.

12. Jangka Waktu : 6 tahun (2011 -2016).13. Biaya : Rp. 179.570.000,00 (Seratus tujuh puluh

sembilan juta lima ratus tujuh puluh ribu rupiah).

Page 13: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

xii

SUMMARY

1. Title : Supplyingand Distribution of Breeding Seed forNew Improved Varieties by Management UnitforBreeding Seed in BengkuluProvince.

2. Institusion : Bengkulu AIAT3. Location : Bengkulu Province4. Agroecosystem : Rice field, Swamp,and fields5. Status (N/C) : Continued6. Objective : On 2015 :

1. Develop database seed needed, varieties,seed class, and distribution of high yieldingvarieties of rice in the province of Bengkulu.

2. Producing rice seed source for agroecosystemfields, swamps and fields as much as 13.70tons with seed class SS (purple label) andfacilitate the certification process of strategicfood crop seeds for farmers to BPSBcooperators.

3. Accelerate the deployment site-specific VUBthrough a variety of media and methods ofdelivery of information technology in theprovince of Bengkulu.

4. Obtain feedback breeding institutionperformance in Bengkulu

And of activity :1. To create harmonize dan sinergy of breeding

institution (UPBS, BBI), BBU, UPTD, andbreeders) and in supplying high quality ofsupperior seed for farmers in BengkuluProvince.

2. Farmers understand and adopt using highspecific locations quality VUB in an effort toincrease productivity and production ofstrategic food crops (rice).

3. Develop accurate data base on with seedneeded, regional breeding institution, (BBI,BBU, penangkar), spreading seed and map ofdeveloping new improved varieties havingsite-specific in Bengkulu Province.

4. To make UPBS as self and profesionalbreeding seed supplyer that able to colaboratewith regional breeding institution.

7. Output : On 2015 :1. Informations of seed needed, varieties, seed

class, distribution of high yielding varieties ofrice in the Bengkulu Province.

2. The seed source for agro-ecosystem paddyfields, swamps and fields as much as 13.70tons with seed class SS (purple label) and

Page 14: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

xiii

facilitate the certification process of strategicfood crop seeds (rice) to BPSB for farmercooperators.

3. Increasing the number of users VUB producedby UPBS.

4. Retrieved performance feedback seedinstitutions in the province of Bengkulu.

End of activity :1. Harmonize dan sinergy of breeding institution

(UPBS, BBI, BBU, UPTD, and breeders) and insupplying high quality of supperior seed forfarmers in the province of Bengkulu users.

2. VUBspecific quality massively understood andadopted by farmers in an effort to increaseproductivity and production of strategic foodcrops (rice).

3. The data base that is accurate about the needsof the seed, seedling institute area (BBI, BBU,breeder), seed dispersal, and maps VUBdevelopment of specific locations in theprovince of Bengkulu.

4. Germination UPBS be independent institutions,professional and able to collaborate activelyand synergistically with local seed institutions.

8. Result/Achievement : 1. On 2012 UPBS had produced and distributed17.962 kg of rice breeding seed.

2. On 2013 UPBS had produced new improvedvarieties of rice (Inpari, Inpara, Inpago), corn,and soybean.

3. Recommandation for increasing performanceof regional breeding seed institution.

4. Integrated map of breeding location, regionalbreeding institution, and spreading newimproved varieties of breeding seed.

9. Expected benefit : 1. Aviability of acurate informations conected withseed needed, varieties, seed class and period ofseed production, and spreading new improvedvarieties in Bengkulu Province.

2. Regional breeding institutions included breederscan get breeding seed easely in exactly volume,variety, time, site, price and quality.

3. Farmersandregional breeding institution getguidance in cultivation and seed proccessingand than they can see supperiorty of developedvarieties directly on the field through variousdisemination activities.

4. Farmersgetadaptive varieties having highpotencial yield and tolerant for manykinds ofextreem environment.

5. Specific agroecosystem of seeds/varieties can

Page 15: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

xiv

be supplied fastly and axactly.6. Regional breeding institution can do internal

improvement as an effort to do duty andfanction as high quality of breeding institutionin Bengkulu Province.

7. Farmers appreciate and understand thecomplexity proccess to produce improved seedhaving good quality and they aware thatplanting or using new improved varieties isimportant thing to increase rice production.

8. Seed having specific agroecosystem (low latitu,high latitu, dry land, swamp, acid soil, alcalicsoil) can be supplied exactly, sothat farmersand breeders have many choiice in using newimproved varieties.

10. Expected Impact : Adoption for supperior seed has impact inincreasing rice productivity and production inBengkulu Province. The increasing of productivitywill cause increasing of farmersincome. Thiscondition will support rice self suficient.

11. Procedure : UPBS activities will be conducted in BengkuluProvince. Seed production will be conducted onfarmers field with controling quality from AIATand certification institute. UPBS activities consistof preparation, execution and evaluation. Thepreparation incluted activities of arrangment ofproposal (RODHP and Guidance) andcoordination. The excecution activities consists ofa). Coordination between internal and externalinstitution. b). Seed production. c). Assistance forbreeders. d). Reporting and evaluation. .

12. Duration : 6 years (2011 -2016).13. Budged : IDR. 179.570.000,00

Page 16: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu hambatan dalam pencampaian swasembada tanaman pangan

di Indonesia adalah ketersediaan benih yang belum memadai. Saat ini, produksi

benih baru memenuhi sekitar separuh produksi benih nasional. Sisa kebutuhan

benih dipenuhi dengan cara mengimpor. Selain permasalahan tersebut, petani

juga kesulitan memperoleh benih yang bermutu, sehingga petani menggunakan

benih asalan untuk memenuhi kebutuhannya.

Permasalahan lain terdapat pada kelembagaan produksi benih seperti

Balai Benih Induk (BBI) dan Balai Benih Unggul (BBU) yang selama ini belum

berfungsi secara optimal khususnya sejak era otonomi daerah, sehingga lembaga

tersebut belum dapat diharapkan sebagai penyedia benih sumber. Berdasarkan

hasil kegiatan UPBS tahun 2015 terhadap lembaga perbenihan di Provinsi

Bengkulu, dari 10 kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Bengkulu, hanya 7

kabupaten yang memiliki balai benih padi. Terdapat tiga kabupaten, yakni

Kabupaten Seluma, Bengkulu Utara, dan Bengkulu Tengah yang belum memiliki

lemabaga perbenihan. Padahal, Kabupaten Seluma dan Kabupaten Bengkulu

Utara merupakan sentra penghasil padi di Provinsi Bengkulu.

Secara umum, lembaga perbenihan baik pada tingkat BBI dan BBU

menghadapi permasalahan yang sama yakni keterbatasan sarana dan prasarana

(peralatan dan bangunan sarana produksi benih), SDM (kurang keterampilan dan

pelatihan), infrastruktur jaringan irigasi, dan anggaran. Selain itu, struktur

kelembagaan lembaga perbenihan di kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu

masih beragam. Sudah ada lembaga perbenihan yang dibentuk struktur

tersendiri menjadi institusi eselon III dan IV, namun masih ada lembaga

perbenihan yang menempati struktur di bawah Kepala Bidang Pertanian.

Lemahnya kapasitas lembaga perbenihan tersebut dapat menghambat

pemenuhan kebutuhan benih di Provinsi Bengkulu. Idealnya, lembaga

perbenihan yang dapat merespon kebutuhan benih dengan baik yang memenuhi

prinsip enam tepat yakni tepat jumlah, tepat varietas, tepat mutu, tepat waktu,

tepat lokasi, dan tepat harga. Apabila, lembaga perbenihan di daerah belum

mampu mewujudkan hal tersebut, maka diharapkan keberadaan Unit Pengelola

Benih Sumber (UPBS) dalam sistem perbenihan dapat mewujudkannya.

Page 17: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

2

Keberadaan UPBS di BPTP juga diharapkan dapat mengatasi permasalahan

kurangnya promosi dan diseminasi VUB oleh Balai Besar Penelitian/Balit

komoditas, minimnya stok dan logistik benih VUB adaptif serta jauhnya rentang

kendali antara produsen (sumber benih: Balai Besar Penelitian dan Balit

Komoditas) dan pengguna benih (BBI, BBU dan petani penangkar).

Lebih lanjut, UPBS di BPTP mempunyai mandat untuk menghasilkan benih

sumber kelas FS dan SS dengan jumlah dan varietas yang disesuaikan dengan

kebutuhan, permintaan, preferensi serta karakteristik agroekosistem dan sosial

budaya setempat (BBP2TP, 2013). UPBS BPTP Bengkulu sejauh ini telah

menghasilkan dan menyebarluaskan VUB padi, jagung dan kedelai. Hasil yang

telah dicapai adalah telah disebarkan sebanyak 17.962 kg VUB padi pada tahun

2012 dan pada tahun 2013 telah diproduksi benih sumber VUB padi (Inpari,

Inpara dan Inpago) 33,5 ton, jagung 1,95 tondan kedelai 0,40 ton.

Pada tahun 2014, UPBS bekerjasama dengan petani penangkar dan

lembaga perbenihan (BBI/BBU) telah menghasilkan benih sumber VUB padi

sebanyak 34.56 ton. Pada tahun 2015, ditargetkan produksi benih VUB sebanyak

13.70 ton benih padi kelas SS (label ungu) dan dihasilkan basis data kebutuhan

benih, varietas, kelas benih, dan sebaran varietas unggul padi di Propinsi

Bengkulu.

1.2 Dasar Pertimbangan

1. Produktivitas padi di Propinsi Bengkulu pada tahun 2014 masih relatif

rendah yaitu 4.02 ton/ha menurun 4.67% dibandingkan tahun 2013 (Badan

Pusat Statistik, 2014).

2. Luas tanam VUB padi di Propinsi Bengkulu pada tahun 2014 adalah 71.931

ha dengan dominasi penggunaan VUB Cigeulis (luas tanam 27.664 ha) dan

Mekongga (luas tanam 18.871 ha) (Dinas Pertanian Propinsi Bengkulu,

2014).

3. Tingkat kesadaran petani dalam memanfaatkan VUB spesifik lokasi baru

sudah mulai muncul, seiring dengan kegiatan promosi. Oleh karena itu,

perlu ditingkatkan upaya penyediaan logistik VUB padi yang memenuhi

enam tepat.

4. Peningkatan produktivitas salah satunya perlu didukung melalui

penggunaan VUB padi. UPBS BPTP Bengkulu pada tahun 2013 mampu

Page 18: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

3

menyediakan benih sumber VUB sebanyak 33,15 ton, tahun 2014 sebanyak

34.56 ton dan pada tahun 2015, produksi sumber benih UPBS ditargetkan

menjadi 13,70 ton VUB SS.

5. Penyebarluasan VUB spesifik lokasi dapat diwujudkan secara cepat dengan

cara mendekatkan teknologi kepada stakeholders (pengambil kebijakan)

dan petani pengguna. Keunggulan VUB dapat disebarluaskan kepada

petani maupun stakeholders melalui kegiatan demplot, penangkaran, temu

lapang dan temu usaha. VUB cepat diadopsi jika stakeholders dan petani

yakin bahwa VUB yang ditawarkan dapat meningkatkan produktivitas,

kualitas hasil serta pendapatan usahatani.

6. UPBS dapat berperan sebagai penyedia logistik benih dan agen dalam

mempromosikan/menyebarluaskan VUB Badan Litbang Pertanian.

7. Ketersediaan benih sumber spesifik lokasi untuk lembaga perbenihan di

daerah (BBI, BBU, UPTD Perbenihan) dan petani penangkar masih kurang

dan perlu disediakan secara tepat.

8. Sinergi dan kolaborasi antar lembaga perbenihan di daerah masih lemah.

1.3 Tujuan

Tujuan kegiatan UPBS pada tahun 2015 adalah:

1. Menyusun basis data kebutuhan benih, varietas, kelas benih, dan sebaran

varietas unggul padi di Provinsi Bengkulu.

2. Memproduksi benih sumber padi untuk agroekosistem sawah, rawa dan

ladang sebanyak 13,70 ton dengan kelas benih SS (label ungu) serta

memfasilitasi proses sertifikasi benih tanaman pangan strategis (padi) ke

BPSB bagi petani kooperator.

3. Mempercepat proses penyebaran VUB spesifik lokasi melalui berbagai

media dan metode penyampaian informasi teknologi di Provinsi Bengkulu.

4. Memperoleh umpan balik kinerja lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu

Tujuan akhir kegiatan UPBS BPTP Bengkulu adalah :

1. Menciptakan harmonisasi dan sinergi antar lembaga perbenihan (UPBS,

BBI, BBU, UPTD Perbenihan, petani penangkar) dalam menyediakan benih

unggul yang berkualitas bagi petani pengguna di Provinsi Bengkulu.

Page 19: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

4

2. Petani memahami dan mengadopsi penggunaan VUB berkualitas yang

spesifik lokasi dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi

tanaman pangan strategis (padi).

3. Menyusun basis data yang akurat tentang kebutuhan benih, lembaga

perbenihan daerah (BBI, BBU, penangkar), penyebaran benih, dan peta

pengembangan VUB spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu.

4. Membentuk UPBS sebagai lembaga perbenihan yang mandiri, profesional

dan mampu berkolaborasi aktif serta sinergis dengan lembaga perbenihan

daerah.

1.4 Keluaran yang Diharapkan

Keluaran Tahun 2015 :

1. Informasidan basis data kebutuhan benih, varietas, kelas benih, dan

sebaran varietas unggul padi di Provinsi Bengkulu.

2. Benih sumber padi untuk agroekosistem sawah, rawa dan ladang sebanyak

13,70 ton dengan kelas benih SS (label ungu) serta memfasilitasi proses

sertifikasi benih tanaman pangan strategis (padi) ke BPSB bagi petani

kooperator.

3. Peningkatan jumlah pengguna VUB yang diproduksi oleh UPBS.

4. Diperoleh umpan balik kinerja lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu.

Keluaran Akhir Kegiatan :

1. Harmonisasi dan sinergi dari lembaga perbenihan (UPBS, BBI, BBU, UPTD

Perbenihan, petani penangkar) dalam penyediaan benih unggul yang

berkualitas bagi petani pengguna di Provinsi Bengkulu.

2. VUB berkualitas yang spesifik lokasi dipahami dan diadopsi secara masif oleh

petani dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan

strategis (padi).

3. Basis data yang akurat tentang kebutuhan benih, lembaga perbenihan

daerah (BBI, BBU, penangakar), penyebaran benih dan peta pengembangan

VUB spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu.

4. UPBS menjadi lembaga perbenihanyang mandiri, profesional dan mampu

berkolaborasi aktif serta sinergis dengan lembaga perbenihan daerah.

Page 20: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

5

1.5 Perkiraan Manfaat dan Dampak

Manfaat dari UPBS BPTP Bengkulu bagi stakeholders:

1. Memberikan informasi yang akurat mengenai kebutuhan benih, varietas,

kelas benih, waktu produksi dan penyebaran VUB di Provinsi Bengkulu.

2. Lembaga perbenihan di daerah termasuk petani penangkar mendapatkan

benih sumber dengan tepat jumlah, varietas, mutu, waktu, lokasi dan harga.

3. Petani dan lembaga perbenihan daerah mendapatkan bimbingan teknis

budidaya, prosesing benih, dan bahkan dapat menyaksikan langsung

keunggulan varietas yang dikembangkan melalui berbagai kegiatan

diseminasi (penangkaran, temu lapang, panen raya).

4. Petani menghargai dan memahami panjangnya proses untuk menghasilkan

benih unggul berkualitas dan pentingnya penggunaan VUB spesifik lokasi.

5. Petani mendapatkan varietas adaptif yang sudah teruji dengan potensi hasil

tinggi dan toleran terhadap berbagai cekaman lingkungan biotik dan abiotik,

sebagai upaya untuk mengurangi resiko kegagalan dalam usaha tani.

6. Benih yang spesifik agroekosistem (dataran rendah, dataran tinggi, lahan

kering, lahan rawa, lahan masam, lahan alkalis, lahan sawah irigasi, tadah

hujan) dapat disediakan secara tepat, sehingga para pengguna/petani

mempunyai banyak pilihan atau alternatif VUB yang spesifik lokasi.

7. Lembaga perbenihan di daerah dapat melakukan pembenahan secara

internal dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi sebagai lembaga

penyedia benih berkualitas untuk masyarakat tani di Provinsi Bengkulu.

Adopsi terhadap benih berkualitas yang spesifik lokasi berdampak pada

peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan di ProvinsiBengkulu.

Peningkatan tersebut akan menyebabkan peningkatan pendapatan petani.

Peningkatan produktivitas dan produksi padidapat mendukung dan mewujudkan

swasembada dan swasembada berkelanjutan di Provinsi Bengkulu.

Page 21: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis

Penggunaan varietas unggul yang berdaya hasil tinggi, responsif terhadap

pemupukan dan toleran terhadap serangan hama penyakit utama telah terbukti

dapat meningkatkan produktivitas (Nugraha dkk., 2007). Sistem perbenihan yang

tangguh (produktif, efisien, berdaya saing, dan berkelanjutan) sangat diperlukan

untuk mendukung upaya peningkatan penyediaan benih padi dan peningkatan

produksi beras nasional.

Kesadaran petani untukmenggunakan benih bermutu dari VUB spesifik

lokasi sudah mulai muncul di Propinsi Bengkulu. VUB (Inpari, Inpara, dan

Inpago) yang dilepas sejak tahun 2008 masih belum dominan di petani. Hal ini

menunjukkan bahwasistem diseminasi masih lemah. Wahyuni (2011) melaporkan

bahwa lambatnya adopsi VUB juga dipicu oleh terbatasnyaketersediaan benih

sumberserta belum dapat dilayaninya permintaan VUB dari stakeholders maupun

petani secara tepatwaktu, jumlah, varietas, tempat, harga, dan kualitas.

Penyebarluasan informasi tentang keunggulan VUB padi spesifik lokasi

serta ketersediaan benih sumber berpengaruh terhadap percepatan proses

adopsi. Keunggulan suatu varietasakan dapat dirasakan manfaatnya apabila

tersedia benih dalam jumlah cukup untuk ditanam oleh petani (Daradjat dkk.,

2008).

Selain tersedia benih dalam jumlah yang cukup, untuk mendorong

percepatan penggunaan benih bermutu diperlukan upaya penangkaran dan

sertifikasi benih.UPBS dilembagakan sebagai bentuk tindakan reponsif atas

lemahnya kinerja kelembagaan perbenihan di daerah, kurangnya promosi dan

diseminasi VUB oleh sumber inovasi, serta minimnya stok dan logistik benih VUB

spesifik lokasi. UPBS di BPTP mempunyai mandat untuk menghasilkan benih

sumber kelas FS dan SS dengan jumlah dan varietas yang disesuaikan dengan

kebutuhan, permintaan, preferensi serta karakteristik agroekosistem dan sosial

budaya setempat (BBP2TP, 2013).

Terkait dengan penggunaan benih bermutu, preferensi petani di Bengkulu

sudah mulai berminat untuk menggunakan varietas unggul berlabel secara

mandiri. Ada 4 alasan utama bagi petani dalam pemilihan varietas yaitu

produktivitas tinggi, toleran terhadap serangan OPT, berumur genjah, dan

Page 22: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

7

nasinya pulen (Wibawa dkk., 2012). Konsekuensi dari peningkatan kesadaran

petani dalam penggunaan benih bermutu dan VUB spesifik lokasi adalah: (1).

Perlu peningkatan intensitas, kualitas dan jangkauan informasi/penyuluhan yang

berkaitan dengan keunggulan VUB yang spesifik lokasi (2). Perlu perencanaan

dan prediksi yang akurat berkaitan dengan kebutuhan benih, varietas, kelas

benih, waktu produksi dan sebaran varietasnya (3). Penguatan sinergi dan

kolaborasi antar lembaga perbenihan daerah (BBI, BBU) dan kelompok/petani

penangkar (4). Penyediaan (logistik) benih sesuai kebutuhan masyarakat tani

secara tepat waktu, tempat, jumlah, varietas, harga, dan kualitas.

2.2. Hasil Penelitian Terkait

Perubahan iklim global berpengaruh terhadap produksi pertanian,

dampaknya dapat berupa peningkatan munculnya hama dan penyakit, fluktuasi

ketersediaan air, salinitas, penurunan/perubahan luas area tanam, penurunan

hasil (produksi dan produktivitas), dan lain-lain. Manajemen pertanian dalam

menghadapi perubahan iklim global yang dapat dilakukan salah satunya dengan

menggunakan varietas yang toleran (Haryanto, 2014).

Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Pertanian hingga saat ini telah

melepas 233 Varietas Unggul Baru (VUB) padi, yaitu 144 VUB padi sawah inbrida,

35 VUB padi hibrida, 30 VUB padi gogo, dan 24 VUB padi rawa/pasang surut

(Sudarwati, dkk., 2014). Lebih lanjut, Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian telah menyiapkan dan

menyediakan VUB yang toleran menghadapi musim kekeringanpada tahun 2015.

Karakteristik beberapa varietas unggul tersebut adalah: umur genjah, tahan dan

adaptif terhadap kekeringan dan dapat bertahan pada dua kondisi iklim yang

berbeda yaitu lahan kering dan lahan genangan (Amfibi). Varietas-varietas padi

tersebut adalah: Limboto, Batutegi, Towuti, Situ Patenggang, Situ Bagendit,

Inpari 10 Laeya, Inpago 4, Inpago 5, Inpago 6, Inpago 7, Inpago 8, dan Inpago

9 (Anonim, 2015).

Produksi padi juga dipengaruhi oleh ketersediaan benih padi yang bermutu.

Namun, salah satu kendala yang dihadapi dalam penyediaan benih bermutu

adalah daya simpan benih yang masih rendah, terutama akibat penambahan

kadar air dan penurunan daya kecambah selama penyimpanan benih. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Soejadi dkk. (2001) menunjukkan bahwa

Page 23: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

8

penggunaan kemasan kantong plastik dengan ketebalan 0.08 mm cukup baik

untuk menahan pengaruh RH udara ruang penyimpanan terhadap kadar air

benih padi.

Dewayani dkk. (2013) melakukan penelitian penyimpanan kualitas gabah

dan beras yang dikemas dengan menggunakan kemasan hermetik dan karung

plastik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan dengan menggunakan

kemasan kedap udara (hermetik) dapat mempertahankan kualitas gabah.

Penggunaan kemasan hermetik dapat menghambat kenaikan kadar air gabah

varietas Cigeulis selama dalam penyimpanan. Selain itu, penyimpanan hermetik

mampu mempertahankan daya tumbuh gabah yang tinggi (99%) hingga

penyimpanan 9 dan 12 bulan. Sementara penyimpanan dengan kemasan karung

plastik menurunkan daya tumbuh gabah hingga 11% pada penyimpanan selama

9 bulan dan 0% pada penyimpanan selama 12 bulan.

Mutu benih yang tinggi berpengaruh terhadap mutu beras yang dihasilkan,

dimana ketebalan penggilingan mempengaruhi mutu beras yang dihasilkan

(Thahir, 2000 diacu dalam Iswari, 2012). Menurut Sudarwati, dkk. (2014), pada

umumnya petani lebih menyukai bentuk gabah yang panjang karena bentuknya

menarik sehingga akan mempengaruhi penampilan nasi yang bentuknya juga

lebih menarik dibandingkan dengan gabah yang berbentuk bulat. Selain itu,

tengkulak akan membeli gabah berukuran panjang dengan harga yang lebih

tinggi dibandingkan dengan gabah yang berukuran pendek.

Page 24: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

9

III. PROSEDUR PELAKSANAAN

3.1. Pendekatan/Kerangka Pemikiran

Keluaran kegiatanUPBSdapat tercapai apabila data dukung yang

diperlukan dapat diperoleh.Data dan informasi yang diperlukan berkaitan

dengan: (1). Total kebutuhan benih padi dalam 1 tahun (2). Komposisi varietas

padi yang dikembangkan/dibudidayakan (3). Kebutuhan benih berdasarkan

varietas dan kelas benih (4). Sebaran varietas padi (peta) (5). Kalender tanam

terpadu dalam penentuan waktu dan lokasi tanam (6). Jumlah, aktifitas, sarana

dan prasarana, kelembagaan, dan kinerja lembaga perbenihan daerah (BBI dan

BBU) di Provinsi Bengkulu (7). Jumlah dan sebaran kelompok/petani penangkar

(8). Peluang dan permasalahan dalam penyediaan dan penyebarluasan VUB

spesifik lokasi (9). Metode penyuluhan dan diseminasi.

Data dan informasi tersebut diperoleh melalui desk study, survey,

pengisian kuisioner maupun wawancara. Data yang terkumpul ditabulasikan,

dianalisis, dan diintrepretasikan menjadi output kegiatan yang sesuai dengan

tujuan kegiatan yaitu : (1) Informasi dan basis data kebutuhan varietas, kelas

benih, dan sebaran varietas unggul padi. (2) Informasi tentang kelembagaan,

kegiatan dan kinerja institusi perbenihan daerah (BBI dan BBU) serta kelompok

penangkar. (3) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta perubahan

perilaku dari petugas, penangkar, dan petani dalam pemilihan serta penggunaan

VUB spesifik lokasi (4) Benih sumber padi untuk agroekosistem sawah dan rawa

sebanyak 13,70 ton dengan kelas benih SS (label ungu) serta memfasilitasi

proses sertifikasi.

3.2. Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan Produksi Benih/UPBS pada tahun 2015 meliputi

(a) produksi benih VUB dilakukan di UPBS BPTP Bengkulu dan di lahan petani

penangkar Provinsi Bengkulu, (b) VUB yang dihasilkan adalah benih padi

sebanyak 13,70 ton kelas benih SS, (c) penyusunan basis data perbenihan di

Provinsi Bengkulu (d) promosi dan sosialisasi benih sumber melalui berbagai

media (e) menjaring umpan balik kinerja kelembagaan perbenihan di Provinsi

Bengkulu. Kegiatan UPBS akan dilaksanakan di seluruh kabupaten di Provinsi

Bengkulu. Pada akhir kegiatan diharapkan UPBS sudah menjadi lembaga yang

profesional serta mampu berperan aktif dan bersinergi dengan lembaga

Page 25: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

10

perbenihan daerah. Produksi benih diutamakan untuk kebutuhan benih sumber di

Provinsi Bengkulu.

3.3. Bahan dan Prosedur Pelaksanaan Kegiatan

3.3.1Bahan dan alat

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan

Produksi Benih/UPBS antara lain: a) VUB padi (Inpari dan Inpara) kelas BS (label

kuning) dan FS (label putih). b) Saprodi pupuk (pupuk phonska, urea), pestisida

(herbisida, insektisida, fungisida). c) Karung untuk hasil panen dan karung

kemasan 20 kg, d) Plastik kemasan 5 kg, e) Tali, dan f) Elpiji.

Peralatan yang diperlukan dalam kegiatan UPBS tahun 2015 antara lain:

timbangan, alat pengukur kadar air, alat pengebor tanah, sealer, terpal

penjemuran, seed cleaner, seed blower, AC, dan gerobak sorong.

3.3.2 Prosedur pelaksanaan kegiatan

Lokasi kegiatan dan waktu

Lokasi penangkaran kegiatan UPBS pada tahun 2015 adalah Kabupaten

Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Utara, dan Kabupaten Seluma. Pemilihan

lokasi penangkaran didasarkan pada beberapa kriteria yaitu: (1). Merupakan

daerah sentra padi di masing-masing kabupaten/kota, (2). Lokasi strategis,

pinggir jalan, mudah dijangkau dan didukung oleh sarana irigasi yang memadai,

(3) Bukan merupakan daerah endemis hama dan penyakit utama padi, (4).

Petani kooperatif dan bersedia bekerjasama secara partisipatif.

Tahapan pelaksanaan kegiatan

Persiapan

Kegiatan persiapan meliputi penyusunan RODHP, petunjuk pelaksananaan

(juklak) dan koordinasi awal ke stakeholders di Kabupaten/kota. RODHP disusun

untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan di lapangan sebagai penjabaran dari

proposal/RDHP. RODHP lebih rinci memuat aspek administrasi/keuangan dan

kegiatan yang akan dilaksanakan. Kegiatan teknis di lapangan akan dilengkapi

dengan petunjuk pelaksanaan (juklak) yang berisi tahapan teknis kegiatan secara

rinci dan detail sebagai acuan pelaksanaan kegiatan di lapangan.

Page 26: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

11

Pelaksanaan kegiatan

1. Pertemuan internal dan antar institusi

Pertemuan internal dilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan di

BPTP Bengkulu yang mengevaluasi kemajuan dan tindak lanjutkegiatan di

masing-masing lokasi kegiatan UPBS/Perbenihan.Pertemuan antarinstitusi

dilakukan baik pada tingkat regional (stakeholders di Provinsi dan Kabupaten)

maupun nasional. Pertemuan di tingkat regional, khususnya ditingkat kabupaten

direncanakan dalam bentuk koordinasi yang dilakukan denganstakeholders

(Dinas Pertanian Kabupaten maupun Badan Pelaksana Penyuluhan).

Pertemuan/workshop/seminar di tingkat nasional dilakukan di Balai Besar/Balit

lingkup Badan Litbang pertanian.

2. Penyusunan basis data perbenihan di Provinsi Bengkulu

Basis data disusun dari data primer dan sekunder melalui desk study,

wawancara, pengisian kuisioner, dan survei. Data yang diperlukan dalam

penyusunan basis data perbenihan diantaranya adalah: (1). Total kebutuhan

benih padi dalam 1 tahun (2). Komposisi varietas padi yang

dikembangkan/dibudidayakan di Provinsi Bengkulu (3). Kebutuhan benih

berdasarkan varietas dan kelas benih (4). Sebaran varietas padi (peta) di 10

kabupaten/kota (5). Kalender tanam terpadu dalam penentuan waktu dan lokasi

tanam.

Basis data ini bermanfaat dalam perencanaan produksi benih berkaitan

dengan jumlah/volume, varietas, kelas benih, lokasi dan waktu penggunaan

benih. Basis data perbenihan dapat digunakan untuk mengevaluasi kecukupan

dan kinerja UPBS dan lembaga perbenihan daerah dalam penyediaan dan

penyebarluasan benih sumber dari VUB spesifik lokasi.

3. Identifikasi kegiatan, sarana dan prasarana, kelembagaan, dan kinerja

lembagaperbenihan daerah (BBI; BBU)

Identifikasi kegiatan, sarana dan prasarana, kelembagaan, dan kinerja

lembaga perbenihan dilakukan untuk mengenal dan mendalami kondisi serta

kinerja mitra perbenihan yang ada di Provinsi Bengkulu. Lembaga perbenihan di

Provinsi Bengkulu terdapat 7 lembaga perbenihan daerah yang tersebar di 7

kabupaten/kota yaitu Balai Benih Pembantu (Kota Bengkulu dan Bengkulu

Page 27: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

12

Selatan), Balai Benih Induk (Kepahiang dan Mukomuko), Balai Benih

Utama(Kaur), Balai Benih Padi dan Palawija (Lebong dan Rejang Lebong).

Kabupaten Seluma, Bengkulu Tengah dan Bengkulu Utara belum memiliki

lembaga perbenihan.

4. Produksi benih SS

Penentuan lokasi dan petani kooperator

UPBS BPTP Bengkulu tidak mempunyai kebun percobaan, maka produksi

benih dilakukan di lahan petani penangkar kooperator.Penentuan lokasi dan

petani penangkar sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan. Pemilihan

petani kooperator menjadi salah satu faktor penting dalam pelaksanaan

penangkaran. Petani penangkar yang dipilih adalah petani yang kooperatif dan

bersedia untuk mengikuti semua petunjuk teknis yang telah ditentukan.

Budidaya , panen , prosesing dansertifikasi benih

Pelaksanaan penangkaran difokuskan pada produksi benih sumber padi

SS sebanyak 13,70 ton. Kegiatan produksi benih dimulai dengan kegiatan

budidaya, meliputi kegiatan persemaian, penyiapan lahan, penanaman,

pemupukan, pengairan, penyiangan dan pengendendalian OPT, roughing, panen,

sertapengeringan. Setelah proses pengeringan, dilanjutkan dengan kegiatan

pengolahan benih (seed cleaning), sertifikasi,pengemasan serta penyimpanan

yang secara keseluruhan akan dtuangkan dalam juklak.

VUB yang ditangkarkan sudah diseleksi melalui berbagai kegiatan

penelitian, pengkajian, pendampingan, maupun gelar teknologi di BPTP

Bengkulu. VUB yang sudah ditangkarkan dan sudah terseleksidiantaranya adalah

Inpari 6, Inpari 7, Inpari 10, Inpari 13, Inpari 15 , Banyuasin, Inpara 2, Inpara 6,

dan Inpago 8.Varietas yang ditangkarkan pada tahun 2015 adalah Inpari 30

Ciherang Sub 1, Inpari 6, Inpara 2, Inpara 4, Inpari 16, dan Inpari 18.Penentuan

varietas berdasarkan pertimbangan teknis, kesesuaian agroekosistem dan

preferensi petani.

5. Percepatan proses penyebaran VUB spesifik lokasi melalui berbagai media

dan metode penyampaian informasi teknologi di Provinsi Bengkulu.

Petani tidak mudah mengganti varietasexisting ke varietas baru sebelum

mereka yakin dan melihat bukti keunggulan varietas yang diintroduksikan.

Page 28: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

13

Berbagai metode dan media penyuluhan (display, demplot, temu lapang, gelar

teknologi, maupun penyebaran bahan informasi tercetak maupun elektronik)

perlu diintensifkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani.

Hal ini dilakukan dalam upaya mengubah sikap dan perilaku petani untuk

menerima VUB spesifik lokasi yang direkomendasikan.

Promosi/sosialisasi juga dilakukan untuk menyebarluaskan informasi

tentang ketersediaan benih sumber di UPBS BPTP Bengkulu kepada

dinas/instansi lingkup pertanian tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, BUMN,

penangkar dan petani padi. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai kegiatan

pertemuan (temu lapang, temu usaha, sinkronisasi/koordinasi kegiatan dengan

stakeholders), penyebarluasan informasi dalam bentuk tercetak serta website.

Melalui berbagai kegiatan sosialisasi diharapkan timbulnya sinergi kegiatan antar

pelaku agribisnis (petani, badan usaha, dan pemerintah) dalam mempercepat

penyebarluasan penggunaan VUB padidi lahan petani.

Strategi pendistribusian benih sumber dilakukan dengan 2 pendekatan

yaitu (1) promosi/diseminasi dan (2) komersial.

Distribusi melalui kegiatan promosi/diseminasi

Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :

1. Sosialisasi benih VUB kepada dinas pertanian (Provinsi/kabupaten/kota),

badan koordinasi penyuluhan (pada tingkat Provinsi) atau badan pelaksana

penyuluhan kabupaten/kota.

2. Melakukan promosi benih bersama dengan Dinas dan masyarakat dalam

bentuk kunjungan lapang maupun panen bersama.

3. Pemberian bantuan benih kepada petani melalui dinas pertanian

kabupaten/kota dan/atau badan pelaksana penyuluhan pertanian

kabupaten/kota setempat untuk dimanfatkan dalam kegiatan uji adaptasi

varietas, demonstrasi benih unggul, demplot, display VUB dan kaji terap

varietas unggul.

4. Temu lapang hasil kegiatan penangkaran varietas unggul serta pameran.

5. Pameran dalam rangkahari ulang tahun (HUT) kabupaten/kotadan pameran

pembangunan.

6. Pemberian bantuan benih VUB kepada penangkar benih.

Page 29: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

14

Distribusi benih secara komersial

1). Produksi benih yang dimanfaatkan secara komersial atau dijual. Hasil

penjualan sepenuhnya disetorkan kepada kas negara sebagai pendapatan

negara bukan pajak (PNBP). Semakin besar proporsi benih yang dapat

dikomersialkanmengindikasikan bahwa minat masyarakat terhadap VUB

berkualitas semakin meningkat.

2). Penyaluran (distribusi) benih, baik yang bersifat bantuan maupun benih yang

dikomersialkan perlu dilengkapi dengan dokumen administrasi benih atau

berita acara serah terima benih. Pelaksanaan pengelolaan UPBS berdasarkan

pada Pedoman Umum Unit Pengelola Benih Sumber Tanaman (UPBS) Badan

Litbang Pertanian Tahun 2011 melalui SK Kepala Badan Litbang Pertanian

Nomor: 142/Kpts/OT.160/I/5/2011 tanggal 18 Mei 2011 dan Petunjuk

Pelaksanaan UPBS Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

(BBP2TP).

6. Pelaporan

Penyusunan laporan pelaksanaan yang terdiri atas laporan bulanan,

semester dan laporan akhir. Isi laporan meliputi : (1) target produksi, (2)

pelaksanaan kegiatan : lokasi, varietas benih, mekanisme produksi, (3)

realisasi produksi dan distribusi, (4) Kinerja UPBS dalam memenuhi

kebutuhan benih padi di Provinsi Bengkulu.

3.3.3 Parameter yang Diukur

1. Produksi benih sumber padi

2. Jumlah benih yang produksi dan disalurkan oleh UPBS BPTP Bengkulu.

3. Jumlah penangkar yang dibina.

4. Basis data dan Peta penyebaran varietas padi di Provinsi Bengkulu.

Page 30: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

15

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Koordinasi internal dan antar institusi

Koordinasi kegiatan UPBS dilaksanakan secara internal dan antarinstitusi.

Koordinasi internaltim kegiatan UPBS BPTP Bengkulu dilaksanakan secara rutin

setiap bulan. Pertemuan tim inidilaksanakan untuk merencanakan pelaksanaan

kegiatan UPBS BPTP Bengkulu tahun 2015. Dalam pertemuan ini juga dievaluasi

kemajuan kegiatan, hambatan dan kendala, tingkat serapan dana, pencapaian

dan rencana tindak lanjut kegiatan UPBS.

Koordinasi antarinstitusi ditingkat regional (stakeholders)dilaksanakan

pada tingkatprovinsi dan kabupaten untuk membangun sinergitas dan kerjasama

antarlembaga/institusi dan stakeholder. Koordinasi pada tingkat provinsi

dilakukan dengan Dinas Pertanian dan BPSB Provinsi Bengkulu. Ditingkat

kabupaten koordinasidilaksanakan melalui kunjungan dan pemaparan kegiatan

kepada stakeholders (Dinas Pertanian dan Badan Pelaksana Penyuluhan maupun

petugas BPSB yang bertindak sebagai Koordinator Wilayah di Kabupaten Rejang

Lebong, Seluma, dan Bengkulu Utara). Tujuan dari kegiatan koordinasi tersebut

adalah melaksanakan sosialisasi kegiatan UPBS, mengidentifikasi calon lokasi

kegiatan penangkaran UPBS, serta mengidentifikasi kebutuhan benih di Provinsi

Bengkulu.

Koordinasi di tingkat nasional telah dilaksanakanmelalui pertemuan dalam

Rapat Koordinasi (Rakor) dan ReviewUPBS di Badan Litbang Pertanian.Rakor

UPBS lingkup Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

(BBP2TP) yang secara rutin dilaksanakan tiap tahun ini bertujuan agar tim

kegiatan UPBS di seluruh Indonesia dapat saling bertukar informasi, pengalaman,

serta melakukan klarifikasi dan validasi datapelaksanaan kegiatan UPBS

maupunmerumuskan upaya untuk menyelesaikan permasalahan atau kendala

yang dihadapi. Kegiatan tersebut selain diikuti oleh para penanggung jawab

UPBS dari 33 BPTP/LPTP, juga diikuti oleh penanggung jawab UPBS Balai Besar

Penelitian Padi, Balai Penelitian Tanaman Serealia, dan Balai Penelitian Tanaman

Aneka Kacang dan Ubi.Selain itu juga dilakukan koordinasi dengan BBP2TP

dalam rangka perbaikan proposal, RDHP dan RODHP.

Kegiatan Rakor pada tingkat nasional, koordinasijuga dilakukan dengan

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Padi (BB Padi). Salah satu tujuan

koordinasi dengan BB Padi adalah memperoleh informasi ketersediaan (stok)

Page 31: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

16

VUB padi di BB Padi yang mencakup varietas, volume,serta deskripsi dan kelas

benih yang tersedia. Berdasarkan informasi tersebut, dapat ditentukan

kebutuhan VUB yang akan ditangkarkan oleh UPBS BPTP Bengkulu.

4.2.Penyusunan Basis Data Perbenihan di Provinsi Bengkulu

Penyusunan basis data dilakukan berdasarkan hasil pengumpulan data

primer dan sekunder. Hasil pengumpulan data menunjukkan bahwatotal luas

tanam VUB padi di Provinsi Bengkulu pada tahun 2015 adalah 71.931 ha. Data

sebaran penggunaan VUB Padi di Provinsi Bengkulu pada tahun 2014 disajikan

pada Tabel 1. Data tersebut menunjukkaan bahwa VUB yang paling banyak

digunakan di Provinsi Bengkulu adalah varietas Cigeulis sebanyak 38.46% dan

Mekongga sebanyak 26.23%.

Tabel 1. Data Sebaran Varietas Padi di Provinsi Bengkulu Tahun 2015

No. Varietas Jumlah Luas Tanam VUBPadi (ha)

Persentase (%)

1. Cigeulis 27.664 38,462. Mekongga 18.871 26,233. Lokal 5.021 6,984. Ciherang 4.995 6,945. Situbagendit 3.775 5,256. Inpari 14 2.095 2,917. Inpari 13 1.593 2,228. Inpari Sidenuk 1.994 2,779. IR-64 1.220 1,6910. Bestari 1.076 1,4911. PB-42 998 1,3912. Inpari 10 975 1,3613. Inpara 2 341 0,4714. Inpari 2 322 0,4515. Inpari 20 218 0,3016. Inpari 3 182 0,2517. Diah Suci 164 0,2318. Rojolele 163 0,2319. Inpari 5 104 0,1520. PB-46 58 0,0821. Inpago 8 52 0,0722. Cilaya Muncul 43 0,0623. Inpara 1 33 0,0524. Inpari 30 3 0,00425. Inpari 32 2 0,003Total 71.931 100

Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu (2015)

Page 32: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

17

Selain varietas Cigeulis dan Mekongga, varietas lokal juga banyak

digunakan. Hal ini berarti kebutuhan benih seluas areal 5021 ha (6.99%)

dipenuhi dari penggunaan varietas lokal yang mungkin telah digunakan secara

turun temurun. Namun demikian, informasi tentang asal usul varietas lokal

terkait belum tersedia.Hal ini karena petani biasanya memperoleh benih lokal

tersebut dengan cara tukar-menukar benih.Berdasarkan data sebaran VUB

tersebut, dapat diperoleh perkiraan kebutuhan benih di Provinsi Bengkulu.

Tabel 2. Kebutuhan Benih bedasarkan jumlah luas tanam VUB di ProvinsiBengkulu Tahun 2015

NoKabupaten

/KotaJumlah

Luas Tanam(ha)

JumlahKebutuhan

Benih (ton)**

Sebaran Varietas

1. BengkuluUtara

14.993 374.83 Mekongga, Ciherang,Situbagendit, Cigeulis, Lokal,Inpari 14, IR-64, PB-42,Bestari, Cilaya Muncul

2. BengkuluSelatan

12.617 315.43 Cigeulis, Mekongga,Ciherang, Situbagendit,Inpari Sidenuk

3. RejangLebong

- - -

4. Mukomuko 4.254 106.35 Mekongga, Cigeulis, PB-42,Inpari 14, Inpari 13, Rojolele,PB-46, Inpari 2, Inpari 1

5. Seluma 8.032 200.80 Cigeulis, Mekongga,Ciherang, Situbagendit, IR-64, Lokal, Inpari 13, Inpari14, Bestari, Inpari 10, Inpari20, PB-42

6. Kaur 1.913 47.83 Cigeulis, Mekongga, Lokal7. Kepahiang 22.881 572.03 Cigeulis, Mekongga, Inpari

Sidenuk, Inpari 13, Bestari,Inpari 10, Situbagendit,Ciherang, Inpago 8, Inpari30, Inpari 32

8. Lebong -9. Bengkulu

Tengah5.116 127.90 Lokal, Cigeulis, Ciherang

Inpari 10, Inpari 14,Mekongga, Inpari 2, Inpara2, Bestari, Inpago 1

10. KotaBengkulu

2.125 53.13 Lokal

Jumlah 71.931 1.798,28Sumber : * Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu (2015), ** Hasil Olah Data

Page 33: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

18

Kebutuhan benih di Provinsi Bengkulu pada tahun 2015 disajikan pada

Tabel 2.Kebutuhan benih di Provinsi Bengkulu pada tahun 2015 mencapai

1.798,28 ton. Kebutuhan benih di Kabupaten Kepahiang tertinggi mencapai

572.03 tondibandingkan Kabupaten yang lain karena luas tanam padi juga

tertinggi. Sebaliknya Kabupaten Kaur membutuhkan benih dalam jumlah yang

terendah dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Provinsi Bengkulu sesuai

dengan luas tanam yang terendah.

4.3. Identifikasi kegiatan, sarana dan prasarana, kelembagaan, dankinerja lembaga perbenihan daerah (BBI; BBU)

Hasil survei terhadap lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu

menunjukkan bahwa masih terdapat 3 kabupaten yang tidak memiliki lembaga

perbenihan, terdiri atas Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Utara, dan

Kabupaten Bengkulu Tengah. Ditinjau dari aspek produktivitas, Kabupaten

Bengkulu Utara dan Kabupaten Seluma merupakan daerah sentra produksi padi

di Provinsi Bengkulu. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengelolaan perbenihan

belum menjadi prioritas di Provinsi Bengkulu.

Keragaan lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu. Disajikan pada Tabel

3. Ditinjau dari segi agroekosistem ketinggian tempat, lembaga perbenihan

berada pada ketinggian 14-628 m di atas permukaan laut termasuk dalam

kategori dataran rendah-menengah. Penguasaan lahan oleh lembaga perbenihan

berkisar antara 1,5-8 ha. Penguasaan lahan yang paling luas yakni Balai Benih

Pembantu di Kota Bengkulu dengan luas lahan sekitar 8 ha. Didukung dengan

penguasaan lahan tersebut, lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu mampu

memproduksi sebanyak 13.33 ton benih. Sementara itu, produksi benih tertinggi

dicapai oleh Balai Benih Padi dan Palawija Kabupaten Lebong dengan jumlah

produksi sebanyak 15.50 ton.

Ditinjau dari aspek kelembagaan, penamaan lembaga perbenihan di tiap

kabupaten masih beragam, demikian juga dengan struktur kelembagaan

lembaga perbenihan. Selain itu, lembaga perbenihan juga didukung dengan

jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas. Jumlah SDM yang

menjalankan operasional lembaga perbenihan berkisar antara 1-13 orang. Hal ini

karena anggaran yang dimiliki oleh lembaga perbenihan terbatas.

Anggaran yang terbatas juga menjadi kendala bagi operasional lembaga

perbenihan di Provinsi Bengkulu. Hal ini terlihat dari sarana infrastruktur yang

Page 34: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

19

dimiliki oleh lembaga perbenihan yang belum memadai. Tidak hanya bangunan

dan saluran air irigasi yang sudah banyak rusak, peralatan prosesing yang

dikuasai oleh lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu juga terbatas. Prosesing

benih juga terkendala dengan kompetensi SDM yang terbatas, sehingga perlu

adanya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM.

Kondisi lembaga perbenihan di Provinsi Bengkulu tersebut pada satu sisi

menjadi hambatan dalam penyediaan benih di Provinsi Bengkulu. Namun, di sisi

lain, hal ini menjadi peluang bagi UPBS BPTP Bengkulu untuk meningkatkan

peranannya sebagai penyedia benih di Provinsi Bengkulu. Peluang untuk

mempromosikan VUB semakin terbuka. Didukung dengan sarana dan SDM yang

memadai, UPBS diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya secara

berkelanjutan.

4.4. Produksi Benih Stock Seed (SS)

4.4.1. Penentuan lokasi dan petani kooperator

Lokasi penangkaran UPBS BPTP Bengkulu berada di Kabupaten Bengkulu

Utara, Kabupaten Rejang Lebong, dan Kabupaten Seluma. Beberapa hal yang

dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi diantaranya adalah: kemudahan akses

ke lokasi produksi (kondisi jalan) dan kondisi fisik lahan. Lahan untuk produksi

benih sebaiknya adalah lahan bera atau bekas pertanaman varietas yang sama

atau varietas lain yang karakteristik pertumbuhannya berbeda nyata, kondisi

lahan subur dengan air irigasi dan saluran drainase yang baik serta bebas dari

sisa-sisa tanaman/varietas lain. Isolasi jarak minimal antara 2 varietas yang

berbeda adalah 3 meter. Apabila tidak memungkinkan, untuk memperoleh waktu

pembungaan yang berbeda bagi pertanaman produksi benih dari varietas yang

umurnya relatif sama perlu dilakukan isolasi waktu tanam sekitar 4 minggu.

Page 35: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

20

`Tabel 3. Keragaan lembaga perbenihan padi di Provinsi Bengkulu

LembagaPerbenihan

Lokasi Sawah(Ha)

Produksi/Tahun(Ton)

Sdm Kelembagaan Permasalahan

Balai BenihInduk (DinasPertanianProvinsi)

KepahiangS03.37.284;E102.33.395Elevasi 574 m

2.00 5.58 13 Eselon III - Bangunan banyak yang sudah rusak- Peralatan prosesing benih padi terbatas- Saluran air irigasi rusak sehingga pemanfaatan lahan tidak optimal

Balai BenihInduk

Mukomuko 2.00 0 1 Masih di bawahKabid.Pertanian

- SDM sangat terbatas- Peralatan prosesing dan laboratorium minim- Sistem pengganggaran belum jelas- Kelembagaan masih di bawah Kabid. Produksi

Balai BenihPadi danPalawija

LebongS. 03.08.280E. 102.14.578Elevation 360 m

5.54 15.50 7 Eselon IV - SDM sangat terbatas- Perlu peningkatan kompetensi SDM, pelatihan sangat terbatas- Peralatan prosesing dan laboratorium minim- Anggaran terbatas

Balai BenihPadi danPalawija

Rejang LebongS.03.27.112E.102.29.803Elevation 628 m

3.00 0 7 Eselon IV - Peralatan prosesing terbatas- Saluran air irigasi rusak sehingga pemanfaatan lahan tidak optimal- Anggaran dan SDM terbatas

Balai BenihPembantu

Kota BengkuluS.03.27.111E.102.29.804Elevation 42 m

8.00 13.33 9 Masih di bawahKabid.Pertanian

- Peralatan prosesing dan laboratorium minim- Sistem pengganggaran belum jelas- Kelembagaan masih di bawah Kabid. Produksi- Anggaran tidak tersedia

Balai BenihPembantu

BengkuluSelatanS.03.09.593E.102.10.131Elevation 36 m

5.00 2.50 3 Eselon IV - Peralatan prosesing terbatas- Perlu peningkatan kompetensi SDM, pelatihan sangat terbatas- Saluran air irigasi rusak sehingga pemanfaatan lahan tidak optimal- Anggaran dan SDM terbatas- SDM Terbatas

Balai BenihUtama Padi

KaurS.04. 26.734E 102.54.305Elevation 14 m

1.5 1.50 3 Masih di bawahKabid.Pertanian

- Peralatan prosesing terbatas- Saluran air irigasi rusak sehingga pemanfaatan lahan tidak optimal- Anggaran dan SDM terbatas

Page 36: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

21

BPTP Bengkulu tidak mempunyai kebun percobaan (KP), sehingga untuk

produksi benih sumber dilakukan kerjasama dengan petani penangkar.

Berdasarkan petunjuk teknis pelaksanaan UPBS, ada dua cara kerjasama dengan

petani kooperator yaitu dengan cara bagi hasil dan sewa lahan. Produksi benih

melalui mekanisme kerjasama bagi hasil dengan petani/penangkar dapat

dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

(1) Melakukan identifikasi calon petani/penangkar dan identifikasi lahan calon

lokasi produksi yang bersedia bekerjasama (bermitra), pada tahapan ini ada

beberapa hal yang perlu dicermati, diantaranya adalah calon petani/penangkar

bersifat inovatif, kreatif, bersedia menerima dan menerapkan informasi teknologi.

(2) Menyusun perjanjian atau kontrak, yang mengatur lingkup kegiatan, lokasi,

kontribusi masing-masing pihak dan sistem bagi hasil. Perjanjian mencantumkan

lingkup kegiatan, waktu, lokasi, dan teknis kegiatan.

Namun demikian, baik sistem bagi hasil maupun sewa lahan belum bisa

dilakukan di Provinsi Bengkulu. Hal ini karena sistem bagi sulit menemukan

kesepakatan, sementara sistem sewa lahan belum bisa dilakukan karena

sebagian besar petani menginginkan biaya sewa yang cukup tinggi, mencapai

Rp. 25.000.000,00/tahun, sehingga sistem kerjasama yang memungkinkan untuk

diterapkan adalah sistem investasi. Sistem investasi merupakan sistem kerjasama

dengan perjanjian bahwa petani memberikan hasil panen padi dalam bentuk

gabah atau calon benih kepada pihak UPBS BPTP Bengkulu sebesar biaya yang

dikeluarkan dalam proses produksi benih di lahan petani kooperator/penangkar.

Harga gabah disesuaikan dengan harga gabah pada waktu panenPenentuan

lokasi penangkaran kegiatan UPBS dilakukan berdasarkan hasil koordinasi

dengan instansi yang terkait. Lokasi penangkaran di Kabupaten Seluma, yang

direkomendasikan oleh petugas BPSB Kabupaten Seluma. Setelah dilakukan

survei lokasi, ditetapkan dua lokasi penangkaran di Kabupaten Seluma

yakniKelompok Penangkar Sakaian Indah Desa Taba, Kecamatan Talo Kecil dan

Kelompok Penangkar Tunas Harapan, di Desa Rimbo Kedui, Kecamatan Seluma

Selatan Kabupaten Seluma sebagai kelompok penangkar kooperator. Hal ini

karena kedua lokasi tersebut memenuhi kriteria sebagai lokasi penangkaran.

Kriteria tersebut antara lain: a ) lokasi strategis dan dipinggir jalan lintas Provinsi

Bengkulu-Kabupaten Seluma, b) petani dan petugas kooperatif, c) merupakan

Page 37: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

22

kawasan/hamparan sawah yang berpengairan irigasi teknis, d) mendapatkan

rekomendasi dari petugas dan DP3 Kabupaten Seluma.

Selanjutnya, dilakukan pertemuan dengan calon petani kooperator

(kelompok penangkar) yang berjumlah 9 orang dengan lahan penangkaran

seluas 5 ha. Hasil pertemuanmenunjukkan bahwa pada prinsipnya petani

bersedia menjadi petani kooperator dan sanggup mengikuti ketentuan yang

diprasyaratkan oleh BPTP dengan sistem kerjasama investasi yang

ditawarkan.Varietas padi yang digunakan yakni Inpari 6, Inpara 2, dan Inpara 4.

Kebutuhan benih ditetapkan berdasarkan luasan lahan tiap petani dan

pendistribusian jumlah serta jenis varietas disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Nama petani, luas lahan, kebutuhan benih dan varietas masing-masingpetani kooperator kegiatan UPBS BPTP Bengkulu TA. 2015 di DesaTaba, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma.

No Nama Petani Varietas KelasBenih

LuasLahan(ha)

Jumlah Benih(kg)

1 Syahbudin Inpara 2 BS 0,6 152 Iwan Harjo Inpari 6 FS 0,5 113 Khalimi Inpari 6 FS 0,7 174 Maryono Inpari 6 FS 0,5 135 Kusman Inpari 6 dan

Inpara 4FS dan

BS1,0 25

6 Wahab Inpari 6 FS 0,5 127 Idin Inpari 6 FS 0,3 88 Riki Inpara 2 BS 0,6 149 Toto Inpara 4 BS 0,2 5

Jumlah 5,0 120

Sementara itu, pertemuan juga dilakukan dengan calon penangkar

kooperator Kelompok Tunas Harapan di Desa Rimbo Kedui yang berjumlah 5

orang dengan luas lahan penangkaran seluas 4.75 ha. Berbeda dengan

penangkaran di Kelompok Sakaian Indah, kegiatan penangkaran di Kelompok

Tunas Harapan ini menggunakan VUB Inpari 18 (Tabel 5).

Page 38: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

23

Tabel 5. Nama petani, luas lahan, kebutuhan benih dan varietas masing-masingpetani kooperator kegiatan UPBS BPTP Bengkulu TA. 2015 di DesaRimbo Kedui, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma.

No Nama Petani Varietas KelasBenih

Luas Lahan(ha)

Jumlah Benih(kg)

1. Mastur Inpari 18 FS 1 252. Akral Inpari 18 FS 1 253. Misbah Inpari 18 FS 1 254. Gitok Inpari 18 FS 1 255. Antok Inpari 18 FS 0.75 25

Jumlah 4.75 125

Penentuan lokasi di Kabupaten Bengkulu Utara diawali dengansurvei yang

dilaksanakansentra pertanaman padi di Kabupaten Bengkulu Utara yakni di Desa

Tebing Kaning dan Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya. Lebih lanjut survei

dilakukan pada kelompok petani penangkar yang sebelumnya berpengalaman

melakukan penangkaran padi. Berdasarkan hasil survei tersebut kemudian

ditetapkan kedua lokasi sentra padi di Kabupaten Bengkulu Utara tersebut

sebagai lokasi penangkaran karena memenuhi kriteria lokasi penangkaran yakni

strategis, terletak di pinggir jalan,mudah dijangkau, memiliki sarana irigasi yang

memadai, bukan merupakan daerah endemis hama dan penyakit utama padi

serta petani yang kooperatif.

Sebelum dilakukan pertanaman, dilakukan pertemuan dengan calon

petani kooperator untuk menjelaskan tentang sistem kerjasama investasi.

Selanjutnya, pertanaman dilakukan pada lahan milik kelompok tani Penangkar

Mandiri seluas 6.75 ha, dengan anggota petani penangkar sebanyak 11 orang.

VUByang digunakan adalah Inpari 30 dengan kelas benih Foundation Seed (FS)

label putih. Kabupaten Bengkulu Utara disajikan pada Tabel 6.

Page 39: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

24

Tabel 6. Nama petani, luas lahan, kebutuhan benih dan varietas masing-masingpetani kooperator kegiatan UPBS BPTP Bengkulu TA. 2015 diKabupaten Bengkulu Utara

No Nama PetaniKooperator Varietas Kelas

BenihLuas(ha)

Jumlahbenih (Kg)

1. Sugeng Inpari 30 FS 1 202. Aji Inpari 30 FS 1 253. Tasman Inpari 30 FS 0,2 104. Taslim Inpari 30 FS 0,3 105. Untung Inpari 30 FS 0,2 56. Julian Inpari 30 FS 0,8 207. Suratman Inpari 30 FS 1 208. Kasirin Inpari 30 FS 0,5 159. Ponidi Inpari 30 FS 0,5 1010. Sukirman Inpari 30 FS 0,75 1511. Sarip Inpari 30 FS 0,5 10

Jumlah 6,75 160

Penetapan lokasi di Kabupaten Rejang Lebong lokasi dan petani

penangkar juga dipilih berdasarkan kriteria letak lokasi yang strategis, kondisi

lahan subur dan irigasi/drainase cukup, petani yang kooperatif dan pernah

menjadi penangkar benih.Kegiatan penyediaan benih sumber VUB padi melalui

UPBS di Kabupaten Rejang Lebong dilakukan pada lahan sawah irigasi petani

penangkarluas lahan penangkaran berada di Balai Benih Induk Padi dan Palawija

di Desa Lubuk Kembang, Kabupaten Rejang Lebong. VUB yang digunakan

adalah Inpari 16 dengan kelas benih Breeder Seed (BS) dan kelas benih

Foundation Seed (FS) (Tabel 7).

Tabel 7. Nama petani, luas lahan, kebutuhan benih dan varietas masing-masingpetani kooperator kegiatan UPBS BPTP Bengkulu TA. 2015 diKabupaten Rejang Lebong

No Nama PetaniKooperator Varietas Kelas Benih Luas

(ha)Jumlah benih

(Kg)1 Andi Inpari 16 BS 0.40 202 Nata Wijaya Inpari 16 BS 0.50 103 Rozik Inpari 16 BS 0.50 104 Abu Bakar Inpari 16 BS 0.70 205 Mixmilan Inpari 16 FS 0.25 56 Amir Inpari 16 FS 0.60 157 Jaya Inpari 16 FS 0.50 10

Jumlah 3.45 100

Page 40: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

25

4.4.2. Budidaya

1. Persiapan Lahan

Pelaksanaan kegiatan di lapangan diawali dengan persiapan lahan dengan

melakukan pengolahan tanah dengan menggunakan hand tractor. Pengolahan

tanah dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Pengolahan tanah dilakukan secara sempurna (maximum tillage) yakni

dengan melakukan pembajakan yang pertama, lalu digenangi selama 2 hari,

kemudian dikeringkan selama 7 hari. Setelah itu, lahan dibajak lagi lalu

digenangi selama 2 hari kemudian dikeringkan lagi. Selanjutnya, tanah digaru

untuk melumpurkan dan meratakan tanah.

b. Lahan yang telah diratakan kemudian disemprot dengan herbisida pratumbuh

dan dibiarkan selama 7-10 hari untuk menekan pertumbuhan gulma.

2. Persemaian

Persemaian padi dilakukan dengan teknik persemaian basah dengan

rekomendasi tahapan sebagai berikut:

a. Tanah diolah dengan cara dicangkul atau dibajak dan dibiarkan dalam kondisi

macak-macak selama minimal 2 hari, kemudian dibiarkan mengering sampai 7

hari agar gabah yang ada dalam tanah tumbuh. Setelah itu, tanah diolah

kembali dan pengolahan ini sekaligus bertujuan membersihkan lahan dari

tanaman padi yang tumbuh.

b. Dibuat bedengan dengan tinggi 5-10 cm, lebar 110 cm dan panjang yang

disesuaikan dengan ukuran petak sawah.

c. Luas lahan untuk persemaian adalah 2-4% dari luas areal lahan atau 200-400

m2 per hektarlahan.

d. Persemaian dipupuk dengan Urea, TSP, dan KCl masing-masing sebanyak 15

gram/m2.

e. Benih lalu direndam selama 24 jam, kemudian diperam selama 24 jam

sebelum ditaburkan di persemaian.

f. Benih yang sudah mulai berkecambah kemudian ditabur dengan kerapatan

25-50 g/m3 atau 0.5-1 kg benih per 20 m2 lahan.

Page 41: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

26

3. Tanam

Teknis budidaya padi pada lahan UPBS/perbenihan dilakukan dengan

pendekatan 2 komponen teknologi utama yaitu Teknologi Pengelolaan Tanaman

Terpadu (PTT) dan Kalender Tanam (Katam). Komponen PTT dan teknologi yang

diterapkan disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Komponen PTT dan teknologi yang diterapkan pada kegiatanpenangkaran UPBS BPTP Bengkulu TA. 2015

No Komponen PTT Teknologi Yang Diterapkan1 Varietas Unggul Baru Inpari 6, Inpara 2 dan Inpara 42 Bibit bermutu dan sehat Kelas benih BS dan FS (label kuning

dan putih)3 Pengaturan cara tanam (jajar

legowo)Legowo 2:1 dengan jarak tanam (20cm – 40 cm) x 10 cm.

4 Penggunaan bibit muda Umur kurang dari 21 hari setelahsemai

5 Jumlah bibit per lubang 1-3 batang6 Pemupukan berimbang dan

efisien menggunakan PUTSdan Rekomendasi Katam

NPK Phonska 350 kg/ha dan Urea 100kg/ha

7 Pengendalian hama danpenyakit tanaman

Terpadu

8 Pengolahan Tanah Olah tanah sempurna (maximumtillage)

9 Pengelolaan air Berselang (intermitten)10 Penanganan panen dan

pascapanenTepat waktu dan segera dirontok

Pengaturan cara tanam dilakukan dengan menggunakan alat caplak yaitu

caplak roda legowo 2:1.Penerapan sistem jajar legowo 2:1 pada lahan kegiatan

UPBS di Desa Taba Kecamatan Talo Kecil Kabupaten Seluma baru pertama kali

diperkenalkan. Penggunaan alat caplak roda dan penanaman dengan sistem jajar

legowo diawali dengan demonstrasi langsung oleh anggota tim kegiatan UPBS.

Secara umum, petani merespon dengan baik sistem tanam jajar legowo dan

penggunaan caplak roda tersebut. Hal ini karena penggunaan caplak roda lebih

memudahkan petani dalam mempersiapkan lahan penanaman padi.

Sementara itu, penanaman padi pada lokasi penangkaran UPBS di

Kabupaten Rejang Lebong dilakukan pada saat umur bibit 15-21 hari setelah

semai.Jumlah benih yang disemai sebanyak 3-4 batang per lubang tanaman

penanaman. Benih kemudian ditanam dengan sistem tanam jajar legowo 4 :1.

Page 42: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

27

Sistem legowo memberikan kesempatan yang sama pada setiap tanaman untuk

memperoleh sinar matahari.

Berbeda dengan lokasi penangkaran UPBS di lokasi yang lain, di

Kabupaten Bengkulu Utara, petani penangkar pada umumnya belum

menggunakan jajar legowo pada sistem pertanamannya. Salah satu

penyebabnya adalah petani menganggap cara bertanam tersebut sulit untuk

dilaksanakan. Selain itu, petani juga belum memahami manfaat dari penggunaan

jajar legowo.Manfaat yang didapat oleh petani pada penggunaan sistem tanam

jajar legowo antara lain : semua barisan rumpun tanaman berada pada bagian

pinggir yang biasanya memberi hasil yang lebih tinggi (efek tanaman pinggir).

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan pertanaman padi meliputi pemupukan, pengendalian gulma,

pengairan dan pengendalian hama/penyakit. Pemupukan dibagi menjadi tiga

tahap yakni pemupukan pertama, pemupukan kedua, dan pemupukan ketiga.

Rekomendasi dosis pemupukan ditentukan berdasarkan hasil analisis tanah awal

dan pendekatan Kalender Tanam (Katam).

Budidaya tanaman padi pada kegiatan penangkaran padi di Kabupaten

Seluma meliputi penyemaian, penanaman, pemupukan, roughing, dan panen.

Pemupukan dilaksanakan sebanyak dua tahap, dengan dosis yang sesuai dengan

rekomendasi. Selain itu, juga dilakukan pengamatan terhadap serangan hama.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, hama yang terdapat pada tanaman

padi kelompok penangkar kooperator adalah hama keong mas yang menyerang

pada awal musim tanam. Permasalahan ini sudah diatasi dengan penggunaan

insektisida dan pengaturan air.

Kegiatan penangkaran padi pada lokasi pertanaman di Kabupaten Rejang

Lebong dilakukan sampai tanaman berumur 25- 45 hari setelah tanam. Kegiatan

pemeliharaan yang sudah dilakukan setelahpenanaman atara lain dan

pemupukan dan pengaturan air (intermitten). Namun, karena kondisi kekeringan

yang panjang, penangkaran padi di Kabupaten Rejang Lebong mengalami

kegagalan panen.

Pemeliharaan tanaman padi pada lokasi penangkaran di Kabupaten

Bengkulu Utara, dilakukan sampai pada tahap roughing. Berdasarkan hasil

pengamatan OPT,terlihat bahwa tanaman terkena hawar daun, kresek, dan blast

Page 43: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

28

daun pada usia 28 hari setelah tanam. Namun, pada umurpertanaman 40 hari

setelah tanam, serangan telah berkurang. Saran yang diberikan kepada petani

adalah untuk mengurangi penggunaan urea, serta menerapkan sistem pengairan

intermitten (genang-kering) sehingga kelembaban yang di bawah tanaman dapat

berkurang.

5. Panen dan Prosesing Benih

Pemanenan dilakukan pada saat penangkaran benih lolos pemeriksaan

lapangan oleh petugas BPSB di lapangan sebagai salah satu rangkaian dari

proses sertifikasi benih. Panen dilakukan pada saat biji telah masak secara

fisiologis yang ditandai dengan warna malai yang sudah menguning 90-95%.

Selain itu, beberapa kegiatan yang perlu diperhatikan sebelum proses panen

berlangsung yakni : 1) memisahkan malai sisa roughing dari areal tanam, 2)

membersihkan peralatan yang digunakan untuk panen, 3) memisahkan dua baris

tanaman yang paling pinggir dengan tanaman lainnya. Kegiatan tersebut

dilakukan untuk menjaga kemurnian benih agar tidak tercampur dengan varietas

lain.

Hasil panen (calon benih) kemudian dikemas dalam karung, selanjutnya

dijemur untuk menurunkan kadar airnya. Calon benih yang telah dijemur lalu

dibersihkan dan dipilah untuk memisahkan kotoran berupa tanah, kotoran

burung, jerami dan batang padi dari calon benih. Hasil panen yang sudah

diproses (Tabel 9) kemudian diuji mutunya di laboratorium pengujian mutu

BPSB. Parameter pengujian mutu benih meliputi kadar air, benih murni, benih

varietas lain, kotoran benih, dan daya tumbuh. Persyaratan mutu benih mengacu

pada standar mutu benih. VUB dengan kelas label ungu harus memenuhi kadar

air maksimal 13%, benih murni 98%, kotoran benih maksimal 1 %, adanya benih

dari varietas lain maksimal 0.1%, dan daya tumbuh minimal 80%.

Tabel 9. Hasil prosesing calon benih produksi UPBS BPTP Bengkulu TA. 2015

No. Varietas Jumlah (kg)1. Inpari 30 3.1002. Inpari 6 1.6363. Inpara 2 3724. Inpara 4 5925. Inpari 18 1.950

Jumlah 7.650

Page 44: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

29

4.5. Percepatan proses penyebaran VUB spesifik lokasi melaluiberbagai media dan metode penyampaian informasi teknologi diProvinsi Bengkulu

4.5.1. Pemutakhiran data stok, produksi, dan distribusi benih VUB padi

Salah satu upaya untuk mempercepat proses penyebaran VUB spesifik

lokasi adalah dengan melakukan sosialisasi ketersediaan benih VUB padi kepada

stakeholder. Sosialisasi dilakukan dengan cara melakukan pemutakhiran data

stok, produksi, dan distribusi benih padi melalui Sistem Informasi Website UPBS

secara periodik.Oleh karena itu, untuk mendukung upaya tersebut, diperlukan

data stok benih VUB Padi yang tersedia di gudang penyimpanan UPBS (Tabel

10).

Tabel 10. Data stok, produksi, dan distribusi VUB padi UPBS BPTP Bengkulu TA.2015

a. Sisa Stok Benih Tahun 2014 (Per Maret 2015)

No Varietas Kelas

Benih

Jumlah

(kg)

Distribusi Benih Jumlah

Distribusi

Benih

Sisa

Stok

(kg)

Keterangan

Bantuan Komersil

1. Inpara 2 FS 290 0 260 260 30 Kadaluarsa

2. Inpari 13 SS 112 0 25 25 87

3. Inpari 10 SS 91 38 35 73 18

4. Inpara 6 FS 274 0 265 265 9

5. Inpari 15 FS 419.5 330 50 380 39.5

6. Inpari 13 FS 416 - - - - Tidak LolosSertifikasi7. Inpari 20 FS 318 - - - -

8. Inpago 8 FS 300 - - - -

b. Produksi Benih Tahun 2015

1. Inpari 30 SS

3.100

295 2.330 2.625 475 Tidak layak

jual

2. Inpari 6 SS 1.636 0 0 0 0 Dalamproses

sertifikasi3. Inpara 2 SS 372 0 0 0 0

4. Inpara 4 SS 592 0 0 0 0

5. Inpari 18 SS 1.950 0 0 0 0

Data pada Tabel 10 menunjukkan bahwa VUB padi yang dihasilkan oleh

UPBS BPTP Bengkulu sebagian besar telah didistribusikan baik secara komersil

maupun bantuan kepada stakeholder. Berdasarkan data tersebut, dapat

diketahui bahwa dari sejumlah 2.965 kg VUB yang telah didistribusikan secara

komersil, minat stakeholder terhadap VUB Inpari 30 cukup tinggi yang ditandai

Page 45: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

30

dengan banyaknya permintaan varietas ini dibandingkan dengan varietas yang

lain. Hal ini karena VUB Inpari 30 merupakan sub 1 Ciherang, sementara varietas

Ciherang termasuk VUB yang diminati oleh petani.

4.5.2. Pencetakan Bahan Informasi

Selain dilakukan sosialisasi tentang ketersediaan benih melalui website,

juga dilakukan sosialisasi melalui bahan informasi cetak seperti leaflet. Informasi

yang terdapat di dalam leaflet mencakup informasi tentang deskripsi VUB padi,

teknologi pengelolaan tanaman terpadu, teknologi pengendalian hama penyakit,

dan teknologi produksi benih VUB padi. Bahan cetakan tersebut digunakan

sebagai bahan informasi bagi stakeholder dan disebarkan melalui kegiatan temu

lapang, pameran, dan disebarkan kepada pengunjung ruang display.

4.5.3. Pemberian bantuan benihkepadastakeholder

Pemberian bantuan benih kepada stakeholder dilakukan

melaluidisplay/demplot kegiatan diseminasi dan kegiatan pengkajian. Melalui

kegiatan tersebut juga dilakukan promosi bersama Dinas Pertanian Provinsi dan

Kabupaten/Kota di Bengkulu dalam bentuk tanam atau panen bersama. Sejauh

ini, telah didistribusikan benih bantuan sebanyak 663 kg melaluidisplay kegiatan

Upaya Khusus (UPSUS) Percepatan Swasembada Padi, Jagung, dan Kedelai yang

berlokasi di Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu

Selatan, Kabupaten Lebong, Kabupaten Seluma, dan Kabupaten

Mukomuko.kegiatan Pengkajian Mekanisasi Pertanian di Lahan Sawah yang

berlokasi di Kabupaten Bengkulu Utara.

Selain itu, benih juga didistribusikan kepada petani kooperator Kegiatan

Peningkatan Kapasitas Penyuluh di Kota Bengkulu serta Kegiatan Pendampingan

Kawasan Padi di Provinsi Bengkulu. Pemberian benih bantuan juga dilakukan

kepada kelompok petani Tunas Harapan di Kota Bengkulu.

4.5.4. Pameran dan Temu lapang hasil kegiatan penangkaran VUB

Peranan UPBS di BPTP Bengkulu, tidak hanya sebagai produsen benih

tetapi sekaligus sebagai media diseminasi. Proses adopsi VUB spesifik lokasi

dipercepat melalui pembinaan petani penangkar, promosi, sosialisasi dan

distribusi benih. Salah satu, kegiatan promosi yang telah dilakukan oleh UPBS

pada tahun 2015 adalah menampilkan display dan pameran VUB padi pada

Page 46: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

31

kegiatan PEDA-KTNA ke XV di Kabupaten Kepahiang.Selain itu juga dilaksanakan

kegiatan Temu Lapang Panen Bersama di Desa Rimbo Kedui, Kecamatan Seluma

Selatan, Kabupaten Seluma dan Temu Lapang Hasil Kegiatan Penangkaran di

Desa Taba, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma yang dihadiri oleh instansi

terkait, petugas lapang, dan kelompok penangkar.

4.6. Kinerja UPBS dan Produktivitas Petani Penangkar

Kinerja UPBS pada tahun 2015 diantaranya telah bekerjasama sekaligus

melakukan diseminasi teknologi PTT terhadap dengan empat kelompok petani

penangkar yang terdapat di Kabupaten Seluma, Kabupaten Rejang Lebong, dan

Kabupaten Bengkulu Utara. Jumlah total keseluruhan petani penangkar

kooperator sebanyak 32 orang. Selain itu, UPBS juga telah berupaya

mengoptimalkan kerjasama dan membangun sinergi dengan lembaga perbenihan

dimulai dari BPSB dan BBI/BBU.

Ditinjau dari aspek produktivitas, UPBS BPTP Bengkulu bekerjasama

dengan kelompok petani penangkar telah memproduksi benih sebanyak 7.65 ton

dengan kelas benih SS. VUB yang dihasilkan adalah Inpari 30 sebanyak 3.1 ton

dari hasil penangkaran di Kabupaten Bengkulu Utara. Sementara itu, hasil yang

diperoleh dari penangkaran padi di Kabupaten Seluma adalah sebanyak 4.75 ton

yang terdiri atas 1.64 ton varietas Inpari 6, 0.37 ton varietas Inpara 2, Inpara 4

sebanyak 0.59 ton, dan varietas Inpari 18 sebanyak 1.95 ton dengan kelas benih

SS. Terdapat selisih target produksi benih SS sebanyak 5.85 ton VUB yang tidak

tercapai.

Page 47: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

32

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Sebaran penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) padi di Provinsi Bengkulu

didominasi oleh penggunaan VUB Cigeulis dan Mekongga. Peluang

penyediaan untuk meningkatkan penggunaan VUB masih terbuka.

2. Produksi benih UPBS BPTP Bengkulu pada Tahun 2015 sebanyak 7.65 ton

(kelas benih SS).

3. Proses percepatan penyebaran VUB spesifik lokasi pada Tahun 2015 telah

dilakukan melaluipencetakan bahan informasi, pemberian bantuan benih

kepada stakeholder, pameran dan temu lapang hasil kegiatan penangkaran

VUB.

4. Kinerja kelembagaan di Provinsi Bengkulu masih mengalami keterbatasan

dari aspek sarana dan prasarana, anggaran operasional, serta SDM.

5.2. Saran

Produksi benih UPBS BPTP Bengkulu TA. 2015 tidak mencapai target yang

telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu dirasionalisasi target produksi benih UPNS

BPTP Bengkulu pada tahun 2016.

Page 48: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

33

KINERJA HASIL DISEMINASI

Kinerja UPBS BPTP Bengkulu pada tahun 2015 diantaranya telah

memproduksi benih SS sebanyak 7.65 ton, telah mendistribusikan Varietas

Unggul Baru (VUB) kepada stakeholder yang terdiri atas benih Inpari 13, Inpari

10, Inpari 15, Inpara 2, Inpara 6, dan Inpari 30 dengan total distribusi sebanyak

3.628 kg berupa 2.965 kg benih komersiil dan 663kg benih bantuan. Melalui

kegiatan penangkaran, telah didiseminasikan teknologi PTT termasuk

penggunaan VUB Inpari 30 pada kelompok Penangkar Mandiri di Kelurahan

Kemumu, Kabupaten Bengkulu Utara, VUB Inpari 16 pada kelompok petani

penangkar di Desa Lubuk Kembang, Kabupaten Rejang Lebong, dan VUB Inpari

6, Inpara 2, dan Inpara 4 pada kelompok penangkar Sakaian Indah di Desa

Taba, serta VUB Inpari 18 pada kelompok Tunas Harapan di Kabupaten Seluma

dengan total keseluruhan jumlah petani penangkar sebanyak 32 orang.

UPBS BPTP Bengkulu telah melakukan pemutakhiran data stok, produksi,

dan distribusi benih VUB padi melalui website, serta mencetak dan

menyebarluaskanbahan leaflet sebanyak 800 eksemplar (10 judul). Upaya untuk

mempercepat penggunaaan VUB padi juga dilakukan dengan cara promosi

bersama instansi terkait melalui kegiatan Temu Lapang Panen Bersama di Desa

Rimbo Kedui, Kecamatan Seluma Selatan dan kegiatan Temu lapang hasil

kegiatan penangkaran varietas unggul padi serta pameran.

Page 49: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

34

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Antisipasi Kekeringan Ini Langkah Balitbangtan.http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id [25 September 2015].

Badan Litbang Pertanian. 2011. Keputusan Kepala Badan Litbang PertanianNomor 142/Kpts/OT.160/I/5/2011 tentang Unit Pengelola Benih Sumber.Badan Litbang Pertanian. Jakarta.

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2013. PetunjukPelaksanaan UPBS. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan TeknologiPertanian. Bogor.

Badan Pusat StatistikPropinsi Bengkulu. 2014. Produksi Padi dan Palawija ProvinsiBengkulu Tahun 2014.http://bengkulu.bps.go.id. [25 September 2015].

Daradjat, A.A., Agus S., A.K. Makarim, A. Hasanuddin. 2008. Padi-InovasiTeknologi Produksi. Buku 2. LIPI Press. Jakarta.

Dinas Pertanian Propinsi Bengkulu. 2014. Data Sebaran Varietas Unggul Baru(VUB) Padi, Jagung, dan Kedelai Tahun 2014. Bengkulu.

Gardner, F.P. 1985. Physiology of Crop Plants. The Iowa State University Press.

Haryanto, T.A.D. 2014. Membangun Teknologi Peningkatan Produksi Padi AdaptifPerubahan Iklim Global Berbasis Sinergitas Lintas Sektor : Contoh Kasus diUNSOED. Prosiding Seminar Nasional 2013 (Inovasi Teknologi Padi AdaptifPerubahan Iklim Global Mendukung Surplus 10 Juta Ton Beras Tahun2014). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. KementerianPertanian. Hal. : 1-8.

Iswari, K. 2012. Kesiapan Teknologi Panen dan Pascapanen dalam MenekanKehilangan Hasil dan Meningkatkan Mutu Beras. Jurnal Badan LitbangPertanian.

Nugraha, U.S, Sri Wahyuni, M.Y. Samaullah, dan A. Ruskandar. 2007. Perbenihandi Indonesia. Prosiding Hasil Penelitian Padi Tahun 2007. Balai BesarPenelitian Tanaman Padi. Subang – Jawa Barat.

Rentha, T. 2007. Identifikasi Perilaku, Produksi dan Pendapatan Usahatani PadiSawah Irigasi Teknis Sebelum dan Sesudah Kenaikan Harga Pupuk di DesaBedilan Kecamatan Belitang OKU Timur. Universitas Sriwijaya.Palembang.

Soejadi, Udin, S.N., dan Rasam. 2001. Evaluasi Mutu Benih Beberapa GenotipePadi Selama Penyimpanan. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman PanganVol. 20 (3) : 17-22.

Sudarwati, S., M. Purnamasari, dan T. Munawarah. 2014. Evaluasi PreferensiPetani Terhadap Kualitas Hasil Beberapa Varietas Unggul Padi Sawah diKabupaten Kuta Kartanegara Kalimantan Timur. Prosiding Seminar Nasional2013 (Inovasi Teknologi Padi Adaptif Perubahan Iklim Global MendukungSurplus 10 Juta Ton Beras Tahun 2014). Badan Penelitian danPengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. Hal : 97-109

Wahyuni, S. 2011. Teknik Produksi Benih Sumber Padi. Makalah disampaikandalam Workshop Evaluasi Kegiatan Pendampingan SL-PTT 2001 dan

Page 50: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

35

Koordinasi UPBS 2012 tanggal 28-29 November 2011. Balai BesarPenelitian Tanaman Padi.

Dewayani, W., Arafah, Nasrudin, R., Andi, D. 2013. Efek Jenis KemasanTerhadap Kualitas Gabah dan Beras Varietas Cigeulis. Jurnal Pengkajiandan Pengembangan Teknologi Pertanian. Vol. 16 (1) : 8-19.

Wibawa, W., Yahumri, Yesmawati, Y. Oktavia, S. Rosmanah, Nurmegawati,J. Firison, T. Rahman, T. Wahyuni, B. Honorita, dan T. Hidayat. 2012.Laporan Akhir Tahun Kegiatan, Balai Pengkajian Teknologi PertanianBengkulu. Bengkulu: Kementerian Pertanian.

Page 51: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

36

ANALISIS RISIKO

Analisis risiko diperlukan untuk mengetahui berbagai risiko yang mungkin

dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan diseminasi/pendampingan. Dengan

mengenal risiko, penyebab, dan dampaknya maka akan dapat disusun strategi

ataupun cara penanganan risiko baik secara antisipatif maupun responsif (Tabel

11 dan 12)

Tabel 11. Daftar risiko pelaksanaan kegiatan Produksi Benih/UPBS tahun 2015.

No Resiko Penyebab Dampak1 Kegagalan usaha

penangkaran(gagal panen)

Ketidakpastian iklimdapat menyebabkanlanina (kekeringan)maupun El-nino(banjir/terendam)

- Stok benih VUBberkurang dan targetproduksi tidak tercapai

- Lembaga perbenihandaerah dan penangkartidak mendapatkanbenih dengan 6 tepat(waktu, tempat, jumlah,varietas, harga dankualitas)

2 Penurunanproduktivitas yangsignifikan

Serangan hama danpenyakit utama untuktanaman padi

Stok benih sumberberkurang dan targetproduksi benih tidaktercapai

3 Kerusakan fisikdan fisiologisbenih yangberakibat terhadaprendahnya dayakecambah danvigor

Kurang siapnya saranadan prasarana pascapanen danpengeringan sertacuaca yang ekstrem(frekuensi curah hujanyang tinggi)

- Calon benih tidak lulussertifikasi

- Target produksi tidakterpenuhi

4 Benih tidakterdistribusi kepenangkar/stakeholders

- Distribusi benihlambat akibat musimtanam yang tidaktepat

- Varietas tidakdiminati olehpenangkar/petani

Penumpukan benih sumber(benih expired).

5 Lembagaperbenihan,penangkar/petanitidakmemanfaatkanvarietas yangdiproduksi UPBS

Kurangsosialisasi/informasilemah

- Dominansi varietasunggul lama tetapbertahan

- Citra VUB (Inpari,Inpara, Inpago) negatif

Page 52: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

37

Tabel 12. Daftar penanganan risiko dalam pelaksanaan kegiatan ProduksiBenih/UPBS tahun 2015.

No Risiko Penyebab Penanganan1 Kegagalan usaha

penangkaran(gagal panen)

Ketidakpastian iklimdapat menyebabkanlanina (kekeringan)maupun El-nino(banjir/terendam)

- Pemilihan varietastoleran spesifik lokasiterhadap cekamanlingkungan abiotik

- Pemilihan lokasisecara cermat denganmempertimbangkanaspek teknis terutamairigasi

2 Penurunanproduktivitas yangsignifikan

Serangan hama danpenyakit utama untuktanaman padi

- Pemilihan varietaspadi spesifik lokasiyang toleran cekamanlingkungan biotik- Penerapan

pengendalian OPTdengan pendekatanPHT (Spot-Stop)

3 Kerusakan fisikdan fisiologisbenih yangberakibat terhadaprendahnya dayakecambah danvigor

Kurang siapnya saranadan prasarana pascapanen dan pengeringanserta cuaca yangekstrem (frekuensicurah hujan yang tinggi)

Perbaikan sarana danprasarana pasca panendan prosesing benihyang high profil.

4 Benih tidakterdistribusi kepenangkar/stakeholders

- Distribusi benihlambat akibat musimtanam yang tidaktepat

- Varietas tidakdiminati olehpenangkar

- Melakukan promosidan diseminasi secaraintensif dan kontinyukepada stakeholdersdan penangkar.

- Pemilihan varietasdidasarkan padapertimbangan teknis,agroekosistem danpreferensi pengguna

5 Lembagaperbenihan,penangkar/petanitidakmemanfaatkanvarietas yangdiproduksi UPBS

Kurangsosialisasi/informasilemah

Penyuluhan/sosialisasidan promosi lebihintensif

Page 53: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

38

JADWAL KERJA

Jadwal pelaksanaankegiatan UPBS/Perbenihan Tahun 2015.

No Uraian Bulan1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan, penyusunan(RODHP, Juklak) dankoordinasi

2 Penentuan lokasi, petanikooperator

3 Produksibenih dilapangan

4 Prosesing benih5 Sosialisasi/Open

House/Diseminasi6 Penyebaran /distribusi

benih7 Pelaporan

Page 54: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

39

PEMBIAYAAN

A. Rencana Anggaran Belanja (RAB)

No Uraian Volume Satuan(Rp)

Jumlah (Rp)

1 Belanja Bahan 64.870.000- Benih, saprodi dan bahan

pendukung kegiatan1 TAHUN 53.350.000 53.350.000

- ATK, Komputer suplies danpelaporan

1 TAHUN 3.250.000 3.250.000

- Pencetakan bahan informasi 1 TAHUN 3.270.000 3.270.000- Konsumsi 1 PAKET 5.000.000 5.000.000

2 Honor Output Kegiatan 33.250.000

- UHL petani 700 OH 35.000 24.500.000- Upah Prosessing Benih 250 OH 35.000 8.750.000

3 Belanja Barang Non OperasionalLainnya

10.500.000

- Pengiriman benih 1 PAKET 5.000.000 5.000.000- Analisa tanah 1 KEG 3.500.000 3.500.000

- Biaya sertifikasi benih 1 KEG 2.000.000 2.000.0004 Belanja Sewa 5.000.000

- sewa kendaraan 10 KALI 500.000 5.000.0005 Belanja Jasa Profesi 1.000.000

- Nara sumber, pengarah,evaluator

2 OJ 500.000 1.000.000

6 Belanja perjalanan biasa 55.000.000- Perjalanan dalam rangka

pelaksanaan kegiatan(berkisar antara Rp. 365.000,-s/d Rp. 5.000.000)

11 OP 5.000.000 55.000.000

7 Belanja Perjalanan Dinas DalamKota

4.950.000

- Perjalanan dalam rangkapelaksanaan kegiatan

45 OK 110.000 4.950.000

8 Belanja Perjalanan Dinas PaketMeeting Luar Kota

5.000.000

- Uang harian dan transportperjalanan ke luarProvinsi/pusat dalam rangkapelaksanaan kegiatan

1 OH 2.900.000 2.900.000

- Penginapan perjalanan ke luarProvinsi/pusat dalam rangkapelaksanaan kegiatan

3 OP 700.000 2.100.000

Jumlah 179.570.000

Page 55: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

40

B. Realisasi Anggaran

No Uraian RealisasiAnggaran

(Rp)

ProsentaseKeuangan

(%)

ProsentaseFisik (%)

1 Belanja Bahan 99.98 99.50- Benih, saprodi dan bahan

pendukung kegiatan53.350.000 100 100

- ATK, Komputer suplies danpelaporan

3.250.000 100 100

- Pencetakan bahan informasi 3.260.000 99.69 100- Konsumsi 5.000.000 100 100

2 Honor Output Kegiatan 100 100- UHL petani 24.500.000 100 100

- Upah Prosessing Benih 8.750.000 100 1003 Belanja Barang Non Operasional

Lainnya83.94 100

- Pengiriman benih 4.636.000 92.72 100- Analisa tanah 3.248.000 92.80 100- Biaya sertifikasi benih 930.000 46.50 100

4 Belanja Sewa 100 100- sewa kendaraan 5.000.000 100 100

5 Belanja Jasa Profesi 100 100- Nara sumber, pengarah,

evaluator1.000.000 100 100

6 Belanja perjalanan biasa 100 100

- Perjalanan dalam rangkapelaksanaan kegiatan(berkisar antara Rp. 365.000,-s/d Rp. 5.000.000)

55.000.000 100 100

7 Belanja Perjalanan Dinas DalamKota

99.96 100

- Perjalanan dalam rangkapelaksanaan kegiatan

4.950.000 100 100

- Penginapan perjalanan ke luarpropinsi/pusat dalam rangkapelaksanaan kegiatan

2.099.200 99.96 100

- Uang harian dan transportperjalanan ke luarpropinsi/pusat dalam rangkapelaksanaan kegiatan

2.900.000 100 100

Jumlah 173.325.050 99.06 100

Page 56: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

41

PERSONALIA

Tenaga yang terlibat dalam kegiatan produksi benih/UPBS terdiri atas

peneliti, penyuluh, dosen, dan teknisi dengan latar belakang pendidikan yang

beragam antara lain bidang agronomi, sosek, dan administrasi.

Tenaga pelaksana kegiatan UPBS/Perbenihan Tahun 2015.

No Nama/NIP JabatanFungsional/

Bidangkeahlian

Jabatandalam

Kegiatan

Uraian Tugas AlokasiWaktu(Jam/mgu)

1 Dr. Wahyu Wibawa,MP196904271998031001

PenelitiPertama/Agronomi

Penanggungjawab

1.Mengkoordinir anggotatim dalam pelaksanaankegiatan

2.Membuat perencanaandan mengevaluasikegiatan

3.Melaporkan hasilkegiatan kepadaKepala Balai secaraperiodik

15

2 Harwi Kusnadi, S.Pt,M.Sc197611182008011007

Peneliti Muda/Agronomi

Anggotatim

1. Membantuperencanaan kegiatan

2. Membantupelaksanaan kegiatan

10

3 Lina Ivanti, S.TP198410042009012004

PenelitiPertama/TeknologiPascapanen

Anggotatim

1. Membantu kegiatan dilapangan

2. Membantu pengolahandata pascapanen

10

4 Tri Wahyuni, S.Si19790603 2011011007

PenelitiPertama /Kimia

Anggotatim

1. Membantu kegiatanteknis di lapangan

2.Membantu pengolahandata sumberdaya

10

5 Yahumri, SP197908152005011003

PenelitiPertama/Agronomi

Anggotatim

1. Membantu kegiatan dilapangan

2. Membantu pengolahansumber daya

10

6 Waluyo, A.Md197601112000031001

Anggotatim

1. Membantu kegiatan dilapangan

2. Membantupelaksanaan kegiatan

10

7 Rahmat Oktavia, SP19791003 2007011001

Calonpenyuluh/Sosek

Anggotatim

1. Membantu kegiatanteknis di lapangan

2. Membantu pengolahandata sosial ekonomi

3. Membantuadministrasi

10

8 Yanhar196301191989031001

Teknisi Anggotatim

1. Membantu kegiatanteknis di lapangan

2.Membantu dalamkegiatan prosesingbenih

10

9 Syafi’i196910121999031002

Teknisi Anggotatim

1. Membantu kegiatanteknis di lapangan

2. Membantu dalamkegiatan prosesingbenih

10

Page 57: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

42

Lampiran 1. Dokumentasi kegiatan penangkaran padi di Kabupaten Seluma

Pertemuan dengan Ketua KelompokTani Sakaian Indah (Bpk. Khalimi)

Ploting lahan per petani denganmenggunakan GPS

Penyerahan benih padi Inpari 6,Inpara 2 dan Inpara 4 kepada Keltan

Persiapan lahan yang dilakukan olehpetani kooperator (Bpk. Syahbudin)

Pembuatan persemaian yangdilakukan oleh petani kooperator

(Bpk. Khalimi)

Keragaan bibit tanaman padi varietasInpari 6 (umur 15 HSS)

Page 58: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

43

Pembuatan jalur tanaman denganmenggunakan caplak roda (legowo

2:1)

Pelaksanaan tanam perdana denganmenggunakan sistem tanam legowo

2:1

Pelaksanaan tanam yang dilakukanoleh petani kooperator

Keragaan tanaman padi varietasInpari 6 umur 7 hari setelah tanam

(HST)

Keragaan tanaman padi Inpari 6umur 21 hari setelah tanam (HST)

Pengendalian hama tikus spesifiklokasi (bumbung bambu dan

rodentisida)

Page 59: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

44

Lampiran 2. Dokumantasi kegiatan penangkaran padi di Kabupaten RejangLebong

Pengambilan sampel tanah dan pengujian status hara tanah denganmenggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)

Keragaan bibit tanaman padi di persemaianumur 10 hari setelah semai (HSS)

Sistem tanam jajar legowo 4:1 dan sistem tanam tegel kegiatan penangkaranpadi di Kabupaten Rejang Lebong

Page 60: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

45

Lampiran 3. Dokumentasi kegiatan penangkaran padi di Kabupaten BengkuluUtara

Pengambilan sampel tanah dan keragaan pertumbuhan bibit padi di persemaianumur 1 minggu setelah semai (HSS)

Penggunaan caplak roda untuk membuat garis tanam (sistem tanam legowo4:1) dan pelaksanaan penanaman oleh petani kooperator

Keragaan pertumbuhan tanaman padi Inpari 30 umur 21 hari setelah tanam(HST) dan pelaksanaan roughing vegetatif 1

Page 61: PENYEDIAAN DAN PENYEBARLUASAN BENIH …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/laphir/2015/...ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, karena berkat

46

Lampiran 4. Dokumentasi prosesing benih UPBS BPTP Bengkulu

Proses pembersihan calon benih (seed cleaning)

Pengemasan benih yang sudah lolos sertifikasi