penyebaran koloni.doc

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan digunakan untuk bakteri dan mikroorganisme lain dan biasanya mengacu pada perubahan di dalam hasil panen sel (pertambahan total massa sel) dan bukan perubahan individu organisme. Inokulum hamper selalu mengandung ribuan organisme. Pertumbuhan menyatakan pertambahan jumlah dan massa melebihi yang ada di dalam inokulum asalnya. Selama fase pertumbuhan seimbang (balanced growth), maka pertambahan massa melebihi massa bakteri berbanding lurus (proporsial) dengan pertambahan komponen selular yang lain seperti DNA, RNA, dan protein. Oleh karena itu maka mungkinlah untuk mengembangkan pengukuran bagi pertumbuhan dengan berbagai cara. Pertumbuhan merupakan proses perubahan bentuk yang semula kecil kemudian menjadi besar. Pertumbuhan menyangkut pertambahan volume dari individu itu sendiri. Pertumbuhan pada umumnya tergantung pada kondisi bahan makanan dan juga lingkungan. Apabila kondisi makanan dan lingkungan cocok untuk mikroorganisme tersebut, maka mikroorganisme akan tumbuh dengan waktu yang relatif singkat dan sempurna. Pertumbuhan mikroorganisme yang bersel satu berbeda dengan mikroorganisme yang bersel banyak (multiseluler).

Transcript of penyebaran koloni.doc

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan digunakan untuk bakteri dan mikroorganisme lain dan biasanya mengacu pada perubahan di dalam hasil panen sel (pertambahan total massa sel) dan bukan perubahan individu organisme. Inokulum hamper selalu mengandung ribuan organisme. Pertumbuhan menyatakan pertambahan jumlah dan massa melebihi yang ada di dalam inokulum asalnya. Selama fase pertumbuhan seimbang (balanced growth), maka pertambahan massa melebihi massa bakteri berbanding lurus (proporsial) dengan pertambahan komponen selular yang lain seperti DNA, RNA, dan protein. Oleh karena itu maka mungkinlah untuk mengembangkan pengukuran bagi pertumbuhan dengan berbagai cara. Pertumbuhan merupakan proses perubahan bentuk yang semula kecil kemudian menjadi besar. Pertumbuhan menyangkut pertambahan volume dari individu itu sendiri. Pertumbuhan pada umumnya tergantung pada kondisi bahan makanan dan juga lingkungan. Apabila kondisi makanan dan lingkungan cocok untuk mikroorganisme tersebut, maka mikroorganisme akan tumbuh dengan waktu yang relatif singkat dan sempurna.

Pertumbuhan mikroorganisme yang bersel satu berbeda dengan mikroorganisme yang bersel banyak (multiseluler). Pada mikroorganisme yang bersel satu (uniseluler) pertumbuhan ditandai dengan bertambahnya sel tersebut. Setiap sel tunggal setelah mencapai ukuran tertentu akan membelah menjadi mikroorganisme yang lengkap, mempunyai bentuk dan sifat fisiologis yang sama. Pertumbuhan jasad hidup, dapat ditinjau dari dua segi, yaitu pertumbuhan sei secara individu dan pertumbuhan kelompok sebagai satu populasi.

Pertumbuhan sel diartikan sebagai adanya penambahan volume serta bagian-bagian sel lainnya, yang diartikan pula sebagai penambahan kuantiatas isi dan kandungan didalam selnya. Pertumbuhan populasi merupakan akibat dari adanya pertumbuhan individu, misal dari satu sel menjadi dua, dari dua menjadi empat ,empat menjadi delapan, dan seterusnya hingga berjumlah banyak.

Pada mikroorganisme, pertumbuhan individu (sel) dapat berubah langsung menjadi pertumbuhan populasi. Sehingga batas antara pertumbuhan sel sebagai individu serta satu kesatuan populasi yang kemudian terjadi kadang-kadang karena terlalu cepat perubahannya, sulit untuk diamati dan dibedakan. Pada pertumbuhan populasi bakteri misalnya, merupakan penggambaran jumlah sel atau massa sel yang terjadi pada saat tertentu. Kadang-kadang didapatkan bahwa konsentrasi sel sesuai dengan jumlah sel perunit volume, sedang kerapatan sel adalah jumlah materi perunit volume.Penambahan dan pertumbuhan jumlah sel mikroorganisme pada umumnya dapat digambarkan dalam bentuk kurva pertumbuhan. Kurva tersebut merupakan penjabaran dari penambahan jumlah sel dalam waktu tertentu.

1.2 Maksud dan Tujuan

1. untuk mengetahui teknik biakan anaerob2. untuk mengetahui penyebaran koloni

3. untuk melihat simbiosis antibosis sesame bakteri atau interbakteri

BAB II

ALAT DAN BAHAN

2.1 Antibiosis

2.1.1 Alat

AlatJumlah

2.1.2 bahan

BahanJumlah

2.2 Lempeng Fortner

2.2.1 Alat

AlatJumlah

2.2.2 Bahan

BahanJumlah

2.3 Penyebaran Koloni

2.3.1 Alat

AlatJumlah

2.3.2 Bahan

BahanJumlah

BAB III

CARA KERJA3.1 Antibiosis

3.1.1 Antar Bakteri

1. Membuat pola horizontal dan vertikal pada cawan petri2. inokulasi bakteri pseudemonas

3. osekan dengan kawat ose bakteri pseudemonas pada pola vertikal

4. inokulasi bakteri bacillus

5. osekan dengan kawat ose bakteri bacillus pada pola horizontal

6. masukkan kedalam inkubasi selama 2x24 jam3.1.2 Inter Bakteri

1. Membuat pola horizontal dan vrtikal pada cawan petri

2. inokulasi bakteri e.coli

3. osekan dengan kawat ose bakteri e.coli pada pola vertikal

4. inokulasi bakteri e.coli

5. osekan menggunakan kawat ose bakteri e.coli pada pola horizontal

6. masukkan kedalam inkubasi selama 2x24 jam

3.2 Lempeng Fotner

1. membuat garis lurus untuk membagi 2 cawan petri

2. setiap bagian dibentuk pola zigzag

3. inokulasikan bakteri Serratia 4. osekan menggunakan kawat ose bakteri Serratia pada pola zig-zig yang pertama

5. inokulasikan bakteri Bacillus 6. osekan dengan menggunakan kawat ose bakteri bacillus pada pola zig-zig yang ke dua

7. rekatkan cawan petri dengan menggunakan lilin plastisin ke semua arah

8. masukkan ke dalam inkubasi selama 2x24 jam

3.3 Penyebaran Koloni

1. membuat pola segi 5 pada cawan petri

2. inokulasikan bakteri Streptococcus

3. osekan dengan menggunakan kawat ose ke dalam cawan petri sesuai pola

4. masukkan ke dalam inkubasi selama 2x24 jam

5. inokulasikan bakteri vibrio

6. osekan dengan menggunakan kawat ose bakteri vibrio ke dalam cawan petri sesuai pola

7. masukkan ke dalam inkubasi selama 2x24 jam

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Antibiosis

Penampakan koloni bakteri dalam media lempeng agar menunjukkan bentuk

dan ukuran koloni yang khas, dapat dilihat dari bentuk keseluruhan penampakan

koloni, tepi dan permukaan koloni. Koloni bakteri dapat berbentuk bulat, tak

beraturan dengan permukaan cembung, cekung atau datar serta tepi koloni rata atau

bergelombang dsb. Pada medium agar miring penampakan koloni bakteri ada yang

serupa benang (filamen), menyebar, serupa akar dan sebagainya.

Pada paktikum ini dbagi menjadi dua yaitu praktikum antibiosis antar bakteri dan inter bakteri. Pada antar bakteri, bakteri yang digunakan adalah bakteri Bacillus dan Pseudemonas. Sedangkan bakteri yang digunakan pada inter bakteri, yaitu bakteri E.coli degan E.coli.

Jenis koloni pada bakteri Bacillus memiliki ciri seperti mempunyai pigmen warna ungu mempunyai bentuk batang dan mempunyai koloni R (rough). Mempunyai koloni R (rough) memiliki ciri seperti tepi koloni tidak rata, permukaan koloni licin, mengkilap, koloni cenderung kecil-kecil. Sedangkan bakteri Pseudomonas mempunyai ciri seperti pigmen berwarna hijau pudar.

Jenis koloni pada bakterii E.coli memiliki ciri sifat mempunyai koloni Smooth (S). Koloni S (smooth) memiliki ciri tepi koloni rata, permukaan koloni lebih berkilap, tampaknya seperti berlendir, bentuk koloni cenderung kecil-kecil.Pada praktikum antar bakteri ini terkontaminasi. Bakteri Bacillus dan Pseudemonas menyatu dan tidak bisa dilihat sesuai polanya sehingga sulit membedakan yang menguntungkan atau merugikan. Terkontaminasi pada bakteri ini mungkin disebabkan pada saat inokulasi bakteri kurang steril pada cawan petri.Sedangkan pada praktikum inter bakteri yaitu antara bakteri E.coli dengan bakteri E.coli saling menguntungkan karena satu koloni dan satu jenis bakteri. Dalam praktikum bakteri ini kita mengadakan 2 percobaan dengan alat,bahan,cara kerja yang sama tetapi menghasilkan pola yang berbeda. Pada percobaan inter bakteri E.coli dengan E.coli pola yang dibentuk horizontal dan vertikal walaupun menyebar. Pada percobaan kedua yaitu E.coli dengan E.coli tidak membentuk pola hanya menyebar. Mungkin ini disebabkan pada saat osekan tidak sesuai pola dan terlalu tipis5.2 Lempeng Fortner