Penyebaran Islam di Indonesia

25
KELOMPOK 3 SEJ ARAH Choirunnisa Salsabila Fiko Maulana Hanan Ismu Azhar Naufal Adi Wirawan Sri Gintiyani

Transcript of Penyebaran Islam di Indonesia

Page 1: Penyebaran Islam di Indonesia

KELOMPOK 3

SEJARAH

Choirunnisa SalsabilaFiko MaulanaHanan Ismu AzharNaufal Adi WirawanSri Gintiyani

Page 2: Penyebaran Islam di Indonesia

PROSES AWAL PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA

Page 3: Penyebaran Islam di Indonesia

Sejak zaman pra sejarah, penduduk kepulauan Indonesia dikenal sebagai pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas. Sejak awal abad masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di daratan asia tenggara.

Wilayah barat nusantara dan sekitar malaka sejak masa kuno merupakan wilayah yang menjadi titik perhatian, terutama karena hasil bumi yang dijual disana menarik bagi para pedagang dan menjadi daerah lintasan penting antara cina dan india. Sementara pala dan cengkeh yang berasal dari Maluku, dipasarkan di jawa tengah dan sumatera, untuk kemudian dijual pada pedangang asing.

Page 4: Penyebaran Islam di Indonesia

Proses masuk dan berkembangnya budaya dan ajaran agama islam ke Indonesia memunculkan beberapa pendapat. Para tokoh yang mengemukakan pendapat itu diantaranya ada yang langsung mengetahui tentang proses masuk dan tersebarnya budaya serta ajaran agama islam di Indonesia, tetapi ada pula yang melalui berbagai bentuk penelitian seperti yang dilakukan oleh orang-orang barat (eropa) yang datang ke Indonesia karena tugas atau diperkerjakan oleh pemerintahnya di Indonesia (Ketika Indonesia dikuasai oleh bangsa-bangsa barat).

Page 5: Penyebaran Islam di Indonesia

Proses masuk dan berkembangnya budaya dan ajaran agama islam ke Indonesia memunculkan beberapa pendapat. Para tokoh yang mengemukakan pendapat itu diantaranya ada yang langsung mengetahui tentang proses masuk dan tersebarnya budaya serta ajaran agama islam di Indonesia, tetapi ada pula yang melalui berbagai bentuk penelitian seperti yang dilakukan oleh orang-orang barat (eropa) yang datang ke Indonesia karena tugas atau diperkerjakan oleh pemerintahnya di Indonesia (Ketika Indonesia dikuasai oleh bangsa-bangsa barat).

Tokoh-tokoh yang mengemukakan pendapat tentang keberadaan budaya dan ajaran agama Islam di Indonesia di antaranya:

Page 6: Penyebaran Islam di Indonesia

MARCO POLO (1292)

Dalam perjalanan pulang dari negeri Cina, Marco Polo mengunjungi Pulau Sumatera. Pelabuhan yang pertama dikunjunginya bernama Ferlec (disamakan dengan Perlak). Menurut Marco Polo, daerah Perlak banyak dikunjungi oleh pedagang Muslim. Keberadaan pedagang Muslim itu dapat mengubah keyakinan penduduk asli untuk memeluk ajaran agama Islam. Berita dari Marco Polo merupakan berita tertua yang menyatakan bahwa di Indonesia telah berkembang sekelompok penduduk Muslim, terutama pada kota-kota yang terletak di tepi pantai atau di tepi jalur pelayaran dan perdagangan pada saat itu.

MOHAMMAD GHOR

Mohammad Ghor merupakan seorang tokoh yang berhasil menaklukkan dan menyebarkan Islam di Gujarat (India). Dalam penyebaran budaya dan ajaran agama Islam ke Indonesia, para pedagang Gujarat mempunyai peran yang sangat penting. Melalui hubungan yang dijalin antara para pedagang Gujarat dengan para pedagang dari Indonesia itulah budaya dan ajaran agama Islam berkembang ke Indonesia

Page 7: Penyebaran Islam di Indonesia

IBNU BATUTA

Ibn Batuta Ibn batuta, telah dua kali melakukan perjalanan ke dan dari China (1345-1346). la menemukan satu kerajaan Islam. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan Sultan yang mengikuti upacara Syafi’i. Ibn Batuta juga menyatakan bahwa daerah-daerah yang berada di sekitar negeri itu penduduknya belum memeluk agama Islam. Ibn Batuta juga menemukan satu makam Islam di kota Samudera yang berangka tahun 1421. Penemuan makam bercorak Islam ini, menandakan di daerah Samudera pada waktu itu telah berkembang agama Islam.

Diego Lopez de Sequeira

Pada tahun 1509 Diego Lopez de Sequeira mengunjungi Pasai. la berpendapat bahwa Pasai merupakan pusat penyebar¬an budaya dan ajaran agama Islam terpenting dan pertama di Indonesia. Bahkan dari daerah Pasai inilah budaya dan ajaran agama Islam kemudian berkembang ke berbagai daerah di Indonesia.

Page 8: Penyebaran Islam di Indonesia

Melalui beberapa pendapat tersebut, diketahui bahwa budaya dan ajaran agama Islam telah berkembang di Indonesia. Diawali dengan perkembangan dan munculnya Kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia. Dari Samudera Pasai inilah budaya dan ajaran agama Islam berkembang ke seluruh wilayah Indonesia.

Samudera Pasai

Page 9: Penyebaran Islam di Indonesia

Mengapa Islam dapat dengan mudah diteria oleh bangsa Indonesia? Berikut alasan Islam dapat diterima oleh bangsa Indonesia.

a. Syarat memeluk Islam sangat mudah, cukup dengan mengucapkan kalimat syahadat

b. Tata cara peribdahan Islam sederhanac. Islam tidak mengenal pelapisan sosiald. Agama Islam yang menyebar di Indonesia disesuaikan dengan

adat dan tradisi bangsa Indonesiae. Faktor politik ikut memperlancar penyebaran Islam di Indonesia

(runtuhnya Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit.

Page 10: Penyebaran Islam di Indonesia

Sumber- Sumber Pendukung Masuknya Islam di Indonesia

Berita ini diketahui melalui para pedagang Arab yang melaku-kan aktivitasnya dalam bidang perdagangan dengan bangsa Indonesia. Para pedagang Arab telah datang ke Indonesia sejak masa Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 M) yang menguasai jalur pelayaran-perdagangan di wilayah Indo¬nesia bagian barat termasuk Selat Malaka pada masa itu. Hubungan pedagang Arab dengan Kerajaan Sriwijaya terbukti dengan adanya sebutan para pedagang Arab untuk Kerajaan Sriwijaya, yaitu Zabaq, Zabay atau Sribusa.

Berita Arab

Berita Eropa

Berita ini datangnya dari Marco Polo. la adalah orang Eropa yang kali pertama menginjakkan kakinya di wilayah Indonesia, ketika ia kembali dari China menuju Eropa melalui jalan laut. la mendapat tugas dari kaisar China untuk mengantarkan putrinya yang dipersembahkan kepada kaisar Romawi. Dalam perjalanannya itu ia singgah di Sumatera bagian utara. Di daerah ini ia telah menemukan adanya kerajaan Islam, yaitu Kerajaan Samudera dengan sebagai ibukota Pasai.

Page 11: Penyebaran Islam di Indonesia

Berita India

Berita China

Berita ini menyebutkan bahwa para pedagang India dari Gujarat mempunyai peranan penting dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia. Karena di samping berdagang, mereka aktif mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada setiap masyarakat yang dijumpainya, terutama kepada masyarakat yang terletak di daerah pesisir pantai.

Berita ini berhasil diketahui melalui catatan dari Ma-Huan, seorang penulis yang mengikuti perjalanan Laksamana Cheng-Ho. la menyatakan melalui tulisannya bahwa sejak kira-kira tahun 1400 telah ada saudagar-saudagar Islam yang bertempat tinggal di pantai utara Pulau Jawa.

Page 12: Penyebaran Islam di Indonesia

Berdasarkan asal daerah dan waktunya, penyebaran islam dari timur tengah ke Indonesia dapt dibedakan menjadi 3 gelombang:

Dari daerah Mesopotamia, yang waktu itu terkenal sebagai Persia merupakan jalur utara. Dari wilayah Persia, islam menyebar ke timur melalui jalan darat ke afganistan, Pakistan, dan Gujarat, kemudian melalui laut menuju Indonesia.

Melaui jalur tengah, yaitu dari bagian barat lembah yordaniadan di bagian timur melalui semenanjung Arabia, khususnya Hadramaut yang menghadap langsung ke Indonesia.

Ketiga, melalui jalur selatan yang berpangkal di wilayah mesir. Dari kota kairo yang merupakan pusat penyiaran agama islam secara modern.

Page 13: Penyebaran Islam di Indonesia

Sumber-Sumber (Peninggalan) yang menerangkan Berkembangnya Pengaruh Islam di Indonesia.

Penemuan sebuah batu bersurat di Leran (dekat Gresik). Batu bersurat itu menggunakan huruf dan bahasa Arab, yang sebagian tulisannya telah rusak. Batu itu memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan yang bernama Fatimah binti Ma’mun (1028).

Makam Sultan Malikul Saleh di Sumatera Utara yang meninggal pada bulan Ramadhan tahun 676 H atau tahun 1297 M.

Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang wafat tahun 1419 M. Jirat makam didatangkan dari Gujarat dan berisi tulisan-tulisan Arab.

Page 14: Penyebaran Islam di Indonesia

Menurut Uka Tjandrasasmita, proses penyebaran atau saluran-saluran islamisasi yang berkembang ada enam, yaitu:

Saluran PerdaganganSaluran Perkawinan

Saluran Tasawuf

Saluran Pendidikan

Saluran Politik

Saluran Kesenian

Page 15: Penyebaran Islam di Indonesia

Saluran PerdaganganPada taraf permulaan, saluran islamisasi adalah perdagangan. Kesibukan lalulintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 M. membuat pedagang-pedagang muslim (Arab,Persia,dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian barat, tenggara dan timur asia. Saluran islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham.

Saluran Perkawinan

Dari sudut ekonomi, para pedagang muslim memiliki status social yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi, terutama putrid-putri bangsawan, tertarik untuk menjadi istri saudagar-saudagar itu. Sebelum kawin mereka diislamkan terlebih dahulu.

Saluran Tasawuf

Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi mahir dalam soal-soal magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Dengan tasawuf bentuk islam yang diajarkan kepda penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan diterima.

Page 16: Penyebaran Islam di Indonesia

Saluaran Pendidikan

Saluran Kesenian

Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan baik pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama-ulama. Di pesantren itu, calon ulama, guru agama, dan kiai mendapat pendidikan agama.

Saluran islamisasi melalui kesenian yang paling dikenal adlah pertunjukan wayang. Di katakana, sunan kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dlam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia minta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan dua kalimat syahadat.

Saluran PolitikDi Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk islam setelah rajanya memeluk islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya islam didaerah ini.

Page 17: Penyebaran Islam di Indonesia

Perkembangan Penyebaran Islam di Berbagai Daerah

Samudera Pasai

Demak

Gresik

Gowa

Ternate - Tidore

Lombok

Sunda Kelapa

Tanjungpura

Kutai

Sumbawa

Malaka

Page 18: Penyebaran Islam di Indonesia

Pulau Sumatera

Islam berkembang di Sumatera ditandai dengan adanya kerajaan Islam pertama yaitu Kerajaan Samudera Pasai dan kerajaan Aceh. Samudera Pasai didirikan oleh Nazimuddin al-Kamil, seorang laksamana dari Mesir. Raja pertamanya adalah Sultan Malik al-Saleh. Di pulau inilah pertama perkembangan Islam di Indonesia. Sedangkan kerajaan Aceh dirintis oleh Mudzaffar Syah.

Agama Islam berkembang di Indonesia mula-mula di Pasai, Aceh Utara. Para pembawa agama Islam ini mula-mula berda’wah di kalangan rakyat biasa lewat perdagangan. Dengan kesopanan dan keramahan orang Arab yang berda’wah itu, maka penduduk Pasai sangat terkesan dan akhirnya menyatakan diri masuk Islam. Begitu pula Raja dan para pemimpin negeri masuk Islam.

Maka berdirilah Kerajaan Islam pertama kali di Pasai. Pada saat itu, tiba masanya perkembangan Islam khususnya di daerah Aceh dan Sumatera Utara untuk memperluas penyiaran Islam. Maka berkembanglah Islam dari Pasai ke Malaka, Tapanuli, Riau, Minangkabau, Kerinci dan ke daerah-daerah lainnya. Kerajaan Islam Pasai berdiri sekitar tahun 1297, yang kemudian dikenal dengan sebutan “Serambi Makkah”.

Masjid Baiturrahman, NAD

Page 19: Penyebaran Islam di Indonesia

Pulau JawaDi pulau Jawa dakwah Islam sangatlah

berkembang pesat. Hal ini disebabkan bahwa wali songo mayoritas berasal dari pulau jawa. Di pulau Jawa ditandai dengan adanya, • Kerajaan Demak yang merupakan

kerajaan pertama yang di pulau Jawa.• Kerajaan Banten yang diletakkan oleh

Hasanuddin (putra Fatahillah). • Kerajaan Mataram yang berada di

Jawa Tengah bagian Selatan dengan pusatnya di Kota Gede dekat daerah Yogyakarta.

Adapun gerakan dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya dilakukan oleh para Wali Sanga, yaitu Raja Hasanuddin

Masjid Agung Demak

Gambaran Kerajaan Banten

Page 20: Penyebaran Islam di Indonesia

Sunan Giri (Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku)

Ia putra Syeikh Yakub bin Maulana Ishak. Ia sebagai ahli fiqih dan menguasai ilmu Falak. Dimasa

menjelang keruntuhan Majapahit, ia dipercaya sebagai raja peralihan sebelum Raden Patah naik

menjadi Sultan Demak. Ketika Sunan Ampel wafat, ia menggantikannya sebagai mufti tanah Jawa.

Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)Putra Sunan Ampel lahir tahun 1465. Sempat

menimba ilmu ke Pasai bersama-sama Raden Paku. Beliaulah yang mendidik Raden Patah. Beliau wafat

tahun 1515 M.

Sunan DrajatNama aslinya adalah Syarifudin (putra Sunan Ampel, adik Sunan Bonang). Dakwah beliau terutama dalam bidang sosial. Beliau juga

mengkader para da’i yang berdatangan dari berbagai daerah, antara lain dari Ternate dan Hitu

Ambon.

Page 21: Penyebaran Islam di Indonesia

.

Syarif HidayatullahNama lainnya adalah Sunan Gunung Jati yang kerap kali dirancukan dengan Fatahillah, yang menantunya sendiri. Ia memiliki keSultanan sendiri di Cirebon yang wilayahnya sampai ke Banten. Ia juga salah satu pembuat sokoguru masjid Demak selain Sunan Ampel, Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang. Keberadaan Syarif Hidayatullah dengan kesultanannya membuktikan ada tiga kekuasaan Islam yang hidup bersamaan kala itu, yaitu Demak, Giri dan Cirebon. Hanya saja Demak dijadikan pusat dakwah, pusat studi Islam sekaligus kontrol politik para wali.

Sunan Kalijaga (Raden Syahid)Ia tercatat paling banyak menghasilkan karya seni berfalsafah Islam. Ia membuat wayang kulit dan cerita wayang Hindu yang diislamkan. Sunan Giri sempat menentangnya, karena wayang Beber kala itu menggambarkan gambar manusia utuh yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Kalijaga mengkreasi wayang kulit yang bentuknya jauh dari manusia utuh. Ini adalah sebuah usaha ijtihad di bidang fiqih yang dilakukannya dalam rangka dakwah Islam.

Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel)Dilahirkan di Aceh tahun 1401 M. Ayahnya orang Arab dan ibunya orang Cempa, ia sebagai mufti dalam mengajarkan Islam tak kenal kompromi dengan budaya lokal. Wejangan terkenalnya Mo Limo yang artinya menolak mencuri, mabuk, main wanita, judi dan madat, yang marak dimasa Majapahit. Beliau wafat di desa Ampel tahun 1481 M.

Page 22: Penyebaran Islam di Indonesia

Sunan MuriaNama aslinya Raden Prawoto atau Raden Umar Said putra Sunan Kalijaga. Beliau menyebarkan Islam dengan menggunakan sarana gamelan, wayang serta kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung Muria, disebelah utara kota Kudus.

Maulana Malik Ibrahim atau Sunan GresikBeliau dikenal juga dengan sebutan Syeikh Magribi. Ia dianggap pelopor penyebaran Islam di Jawa. Beliau juga ahli pertanian, ahli tata negara dan sebagai perintis lembaga pendidikan pesantren. Wafat tahun 1419 M.(882 H) dimakamkan di Gapura Wetan Gresik

Sunan KudusDilahrikan sekitar tahun 1500 M dengan nama Jaffar Shadiq. Beliau adalah putra dari pasangan Raden Usman Hajji dan Syarifah adik dari Sunan Bonang. Sunan Kudus pernah menjabat panglima perang untuk Kesultanan Demak. Wafat tahun 1550 dan dimakamkan di Kudus

Page 23: Penyebaran Islam di Indonesia

Pulau Sulawesi

Sejak pertama kali bangsa Portugis masuk ke daerah Sulawesi pada 1540 sudah banyak permukiman muslim dibeberapa tempat. Sulawesi memiliki Kerajaan Makasar yang meliputi Kerajaan Gowa, Tallo, Luwu, Bone, dan Soppeng. Adanya kerajaan ini menandakan islam berkembang pesat di pulau Sulawesi.

Kerajaan Gowa ini mengadakan hubungan baik dengan kerajaan Ternate dibawah pimpinan Sultan Babullah yang telah menerima Islam lebih dahulu. Melalui seorang da’i bernama Datuk Ri Bandang agama Islam masuk ke kerajaan ini dan pada tanggal 22 September 1605 Karaeng Tonigallo, raja Gowa yang pertama memeluk Islam yang kemudian bergelar Sultan Alaudin Al Awwal (1591-1636 ) dan diikuti oleh perdana menteri atau Wazir besarnya, Karaeng Matopa.

Setelah resmi menjadi kerajaan bercorak Islam Gowa Tallo menyampaikan pesan Islam kepada kerajaan-kerajaan lain seperti Luwu, Wajo, Soppeng dan Bone. Raja Luwu segera menerima pesan Islam diikuti oleh raja Wajo tanggal 10 Mei 1610 dan raja Bone yang bergelar Sultan Adam menerima Islam tanggal 23 November 1611 M. Dengan demikian Gowa (Makasar) menjadi kerajaan yang berpengaruh dan disegani. Pelabuhannya sangat ramai disinggahi para pedagang dari berbagai daerah dan manca negara. Hal ini mendatangkan keuntungan yang luar biasa bagi kerajaan Gowa (Makasar). Puncak kejayaan kerajaan Makasar terjadi pada masa Sultan Hasanuddin (1653-1669).

Page 24: Penyebaran Islam di Indonesia

Pulau KalimantanIslam masuk ke daerah ini melalui tiga jalur, yaitu:1. Melalui Malaka yang dikenal sebagai kerajaan islam.2. Melalui para mubalig yang datang dari pulau jawa.3. Melalui mubalig asal Sulawesi yang bernama Datuk Ribandang

yang merantau ke daerah ini.

Kalimantan Selatan

Di pulau Kalimantan, agama Islam mula-mula masuk di Kalimantan Selatan. Nama kotanya adalah Banjarmasin. Pembawa agama Islam ke Kalimantan Selatan ini adalah para pedagang bangsa Arab dan para mubaligh dari pulau Jawa. Perkembangan agama Islam di Kalimantan Selatan itu sangat pesat dan mencapai puncaknya setelah kerajaan Majapahit runtuh tahun 1478.

Daerah lainnya di Kalimantan yang dimasuki agama Islam adalah kalimantan Barat. Islam masuk ke Kalimantan Barat itu mula-mula di daerah Muara Sambas dan Sukadana. Dari dua daerah inilah baru kemudian tersebar ke seluruh Kalimantan Barat. Pembawa agama Islam ke daerah Kalimantan Barat adalah para pedagang dari Johor (Malaysia) dan Mubaligh dari Palembang (Sumatera Selatan).Sultan Islam yang pertama (tahun 1591) di Kalimantan Barat berkedudukan di Sukadana yaitu Panembahan Giri Kusuma. Sedang Sultan Sukadana yang kedua Sultan Muhammad Safiuddin (1677).

Kalimantan Barat

Page 25: Penyebaran Islam di Indonesia

Pulau Maluku

Maluku dikenal sebagai penghasil rempah-rempah terbanyak. Hal inilah yang mengundang para pedagang muslim untuk mengunjungi daerah ini. Islam masuk ke Maluku pada pertengahan Kerajaan Tidore. abad ke-15. Kerajaan islam terbesar di Maluku adalah Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore.