penyebab obat stagnan.pdf
-
Upload
sufia-maiwirma -
Category
Documents
-
view
49 -
download
1
Transcript of penyebab obat stagnan.pdf
-
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya
5.1.1 Visi Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya
Visi Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya adalah Instalasi farmasi yang
mampu memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan aman serta mampu
sebagai wahana pendidikan dan penelitian.
5.1.2 Misi Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya
1. Menyediakan pelayanan farmasi yang berkualitas aman dan terjangkau
yang berorientasi pada tercapainya hasil pengobatan yang optimal
terhadap pasien dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat;
2. Menyediakan SDM yang berkompetensi tinggi dan islami;
3. Menciptakan budaya kerja yang disiplin, jujur, trampil, aman dan teliti
dalam memberikan pelayanan;
4. Menyediakan sarana, prasarana dan sistem informasi yang memadai;
5. Meningkatkan kepuasan pelanggan;
6. Menyediakan wahana pembelajaran dan penelitian.
5.1.3 Tujuan Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya
1. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan
biasa maupun dalam gawat darurat sesuai dengan keadaan pasien
maupun fasilitas yang tersedia;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
2. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur
kefarmasian dan etik farmasi;
3. Melaksananakan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) obat;
4. Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan yang berlaku;
5. Melakukan dan memberi pelayanan yang bermutu melalui analisa, telaah
dan evaluasi pelayanan;
6. Mengadakan penelitian di bidang farmasi dan peningkatan metode.
Tujuan Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya sesuai dengan standart
pelayanan farmasi yang diatur dalam Kepmenkes 1197 (2004).
5.1.4 Fungsi Pelayanan Farmasi
1. Pengelola perbekalan farmasi :
a. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit;
b. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal;
c. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang
telah dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
d. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan
persyaratan kefarmasian;
e. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan
persyaratan kefarmasian;
f. Mendistibusikan perbekalan farmasi ke unit pelayanan di rumah sakit;
g. Melakukan pencatatan dan pelaporan persediaan perbekalan farmasi
di rumah sakit;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
h. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap persediaan perbekalan
farmasi di rumah sakit.
Pada manajemen persediaan sesuai standart pelayanan farmasi
Kepmenkes 1197 (2004). Pada pelayanan farmasi menurut Quick (1997) tidak
terdapat fungsi pengendalian dan penghapusan. Pada unit logistik berdasarkan
indepth interview dan observasi kegiatan pengendalian sudah dilakukan tetapi
belum optimal karena masih terdapat stagnant dan stockout obat. Kegiatan
penghapusan obat dengan metode pereturan obat tetapi belum optimal karena
obat yang tidak dapat diretur masih menumpuk di unit logistik.
5.1.5 Cakupan Pelayanan Farmasi
1. Pengelolaan perbekalan farmasi
a. Pemilihan perbekalan farmasi;
b. Perencanaan perbekalan farmasi;
c. Pengadaan perbekalan farmasi;
d. Penerimaan perbekalan farmasi;
e. Penyimpanan perbekalan farmasi;
f. Produksi perbekalan farmasi sederhana;
g. Distribusi perbekalan farmasi.
Cakupan pelayanan farmasi di unit logistik Instalasi Farmasi RSU Haji
Surabaya berdasarkan fungsi pelayanan farmasi tidak terdapat pencatatan,
pelaporan dan evaluasi. Pada pelaksanaan berdasarkan observasi dan indepth
interview di unit logistik sudah terdapat kegiatan pencatatan dan pelaporan dan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
evaluasi. Pada pencatatan dan pelaporan terdapat pada setiap kegiatan di unit
logistik, sedangkan evaluasi sudah diterapkan tetapi belum optimal.
5.2. Unit Pelayanan di RSU Haji Surabaya
Unit logistik Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya mensuplai obat pada
unit pelayanan. Unit pelayanan yang disuplai antara lain IGD, poliklinik, bedah
sentral, unit pelayanan intensif termasuk hemodialisa, rehabilitasi medik,
radiologi, laboraturium, patologi anatomi. Unit pelayanan di RSU Haji
Surabaya dijelaskan sebagai berikut;
1. IGD 24 Jam
IGD 24 Jam dilayani oleh dokter dan perawat yang handal, ditunjang
dengan fasilitas dan peralatan lengkap (radiologi, laboratorium, ruang operasi,
dan apotek) yang memberikan pelayanan selama 24 jam.
2. Poliklinik Spesialis
Poliklinik spesialis dibuka lima hari kerja dalam seminggu hari Senin
sampai dengan Jumat dengan jam pelayanan pendaftaran pukul 08.0012.00
WIB dilayani dokter spesialis tetap. Poliklinik spesialis rumah sakit terdiri:
a. Klinik Gigi dan Mulut;
b. Klinik Gigi dan Mulut Spesialis;
c. Klinik Saraf;
d. Klinik Jantung;
e. Klinik Paru;
f. Klinik Hamil;
g. Klinik Kandungan, KB, Kemandulan;
h. Klinik Anak;
i. Klinik Penyakit Dalam;
j. Klinik Konsultasi Gizi;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
k. Klinik Bedah Umum;
l. Klinik Bedah Saraf;
m. Klinik Bedah Tulang (Ortopedi);
n. Klinik Bedah Plastik;
o. Klinik Bedah Urologi;
p. Klinik THT;
q. Pencegahan atau Medical Check Up;
r. Klinik Kulit dan Kelamin;
s. Klinik Mata;
t. Klinik Jiwa;
u. Klinik Psikologi;
v. Klinik Rehabilitasi Medik;
3. Bedah Sentral
a. Bedah Umum;
b. Bedah Tulang atau Ortopedi;
c. Bedah Saraf;
d. Bedah Urologi;
e. Bedah Plastik;
f. Bedah Obstetri dan Ginekologi;
g. Bedah THT;
h. Bedah Mata;
i. Bedah Kulit Kosmetik.
4. Unit Pelayanan Intensif (ICU)
a. ICCU;
b. NICU;
c. PICU;
d. Hemodialisa.
5. Rehabilitasi Medik
Rehabilitasi medik melayani berbagai pelayanan kesehatan untuk pemulihan
penderita pasca stroke, cedera kepala, nyeri otot sendi atau tulang, dan senam
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
hamil serta senam asma dipandu oleh fisioterapis handal yang didukung oleh
peralatan terapi yang lengkap.
6. Radiologi
a. X ray foto polos;
b. X ray foto depan kontras (IVP, HSG, Colon In Loop);
c. Foto Gigi Dental dan Panoramic;
d. USG Colour Doppler (abdomen, otot, bayi, mata, biopsi tuntunan USG);
e. CT Scan, Biopsi dengan CT Scan;
7. Laboratorium Patologi Klinik.
a. Kimia Klinik;
b. Hematologi;
c. Sero Imunologi;
d. Mikrobiologi;
e. Urinalisis.
8. Patologi Anatomi
Patologi anatomi menjadi bagian pelayanan penunjang medik yang mampu
memberi diagnosa tepat sebagai gold standar dari diagnosis klinik.
5.3 Gambaran Umum Unit Logistik Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya
5.3.1 Tugas Pokok Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya
Menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan
kegiatan pengelolaan, penyediaan, pengaturan obat dan bahan kimia serta alat
kesehatan.
5.3.2 Tugas Pokok Logistik Farmasi RSU Haji Surabaya
Mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien mulai dari
pemilihan, perencanaan, produksi sediaan farmasi sederhana, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian pada unit rumah sakit.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
WAKIL DIREKTUR PENUNJANG
MEDIK & DIKLIT
ADMINISTRASI PEMBUKUAN KEANGAN
KEPALA INSTALASI FARMASI
WAKIL KEPALA INSTALASI FARMASI
PELAYANAN
FARMASI KLINIK
PENGELOLAAN DAN PERBEKALAN KEFARMASIAN MANAJEMEN MUTU
PI
O
KONSE
LING
LOGI
STIK
FAR
MASI
DEP
O
FAR
MASI
ASKE
S
DEPO
FARMAS
I
JAMKES
MAS
DEP
O
FAR
MASI
UMU
M
U
D
D
/
O
D
D
D
PENYIMPA
NAN
BARANG PEMBANT
U
PENYIMPA
N
PEMERIKS
AAN DAN
PENERIMA
AN
PELAKSAN
A GUDANG
BARANG
PELAKSAN
A
PRODUKSI
KO
OR
D
- PELAKSANA PELAYANAN RESEP DAN NON RESEP
- PELAKSANA JURU RESEP
KO
OR
D
- PELAKSANA PELAYANAN RESEP DAN NON RESEP
- PELAKSANA JURU RESEP
KO
OR
D
- PELAKSANA PELAYANAN RESEP DAN NON RESEP
- PELAKSANA JURU RESEP
KOO
RD
PELAKSAN
AAN
PELAYANA
NAN
UDD/ODD
D
5.3.3 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
Struktur organisasi Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya dipimpin oleh
Kepala Instalasi dan Wakil Kepala Instalasi Farmasi yang membawahi pelayanan
farmasi klinik, pengelolaan perbekalan farmasi dan manajemen mutu. Peneliti
memfokuskan pada pengelolaan perbekalan farmasi.
Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer
ketika hendak mendesain struktur organisasi antara lain (Robbin et all,2008);
1. Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan
pekerjaan. Pada pengelolaan perbekalan farmasi dibagi menjadi empat unit
yaitu unit logistik, unit depo askes, unit depo umum, unit depo jamkesmas
dan unit UDD.
2. Spesialisasi pekerjaan adalah tugas dalam organisasi dibagi ke pekerjaan
tersendiri. Spesialisasi pekerjaan unit logistik terbagi atas penyimpan
barang, pemeriksa dan penerima barang, pelaksana gudang, pelaksana
produksi. Pada tiga unit depo dan UDD terdapat koordinator yang terdapat
pada struktur dan setiap unit tersebut terdapat pelaksana. Pada unit logistik
terdapat koordinator logistik tetapi tidak terdapat dalam struktur.
Koordinator dan pembantu penyimpan barang terdiri dari satu orang yang
sama, sehingga menimbulkan pekerjaan ganda.
3. Rantai komando adalah garis wewenang yang membentang dari puncak
organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung
jawab kepada siapa. Garis vertikal kebawah menandakan pembagian kerja
didasarkan pada hirarki, otoritas dan rantai komando. Hal tersebut
menunjukkan penyimpan barang memilki hirarki dan otoritas yang lebih
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
tinggi dari pembantu penyimpan barang, pemeriksa dan penerimaan
barang, pelaksana gudang dan pelaksana produksi.
a. Garis komando pada penyimpan barang memiliki komando pada
pembantu penyimpan barang, pemeriksa dan penerimaan barang,
pelaksana gudang dan pembantu penyimpan barang. Pembantu
penyimpan barang memiliki komando pada pemeriksa dan
penerimaan barang, pelaksana gudang dan produksi, dst.
b. Pada logistik farmasi pembantu penyimpan barang tepat berada
dibawah penyimpan barang karena sifatnya membantu keperluan
penyimpanan barang baik obat, alkes dan reagen. Pada pemeriksa
dan penerimaan barang diletakkan sejajar dengan pembantu
penyimpan barang. Hal ini disebabakan karena pemeriksa dan
penerima tidak hanya obat dari unit logistik tetapi juga dari depo.
Wewenang panitia pemeriksa dan penetima tidak dibawah
penyimpan barang. Pelaksana gudang karena dibawah pembantu
penyimpan barang baik secara hirarki, otoritas dan rantai komando.
Pada pelaksana produksi diletakkan sejajar dengan penyimpan
barang yang mempunyai hirarki memproduksi sediaan farmasi
sederhana.
4. Sentralisasi dan desentralisasi dengan mengacu pada sejauh mana tingkat
pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi,
sedangkan desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi. Pada struktur
organisasi di unit logistik pelaksana produksi tingkat pengambilan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
keputusan tidak berdasarkan penyimpan barang. Panitia penerima dan
pemeriksa tidak berdasarkan penyimpanan barang. Penyimpan barang
mempunyai tingkat pengambilan keputusan lebih tinggi dibandingkan
pembantu penyimpan barang dan pelaksana gudang.
5.3.4 Tupoksi dan Uraian Tugas Kepala Instalsi Farmasi RSU Haji
Surabaya
Tupoksi dan uraian tugas dengan pengelolaan kefarmasian dengan
Berdasarkan kebijakan Direktur RSU Haji (2011) mengenai tugas pokok Kepala
Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya ;
Melaksanaan kegiatan pelaksanaan pengelolaan perbekalan farmasi dan
pelayanan kefarmasian, melalui pelaksanaan kegiatan (POA) agar terwujudnya
pengelolaan dan pelayanan kefarmasian dengan baik.
Berasarkan tupoksi Kepala Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya yaitu
mengelola seluruh pelaksanaan perbekalan farmasi dan pelayanan kefarmasian
melalui POA untuk pengelolaan dan pelayanan kefarmasian masih belum
optimal karena masih terdapat masalah terutama pada pengelolaan perbekalan
farmasi.
Menurut Stone (2005) uraian pekerjaan adalah pernyataan tertulis yang
menjelaskan mengapa pekerjaan ada, apa yang dilakukan pemegang pekerjaan
sebenarnya, bagaimana melakukannya dan dalam kondisi apa pekerjaan itu
dilakukan. Di RSU Haji Surabaya berdasarkan data isian jabatan sudah
mencakup keseluruhan dan salah satunya akan dijelaskan pada data isian
jabatan Kepala Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
Berdasarkan data isian jabatan Kepala Instalasi Farmasi RSU Haji
Surabaya tentang uraian tugas akan dijelaskan sebagai berikut;
1. Ringkasan Tugas
Melaksanakan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan
kefarmasian melalui rencana pelaksanaan kegiatan (POA) agar terwujudnya
pengelolaan dan pelayanan kefarmasian dengan baik.
Pada perencanaan anggaran dibuat POA, sesuai dengan tupoksi Kepala
IFRS. Pada rincian tugas Kepala IFRS sebagai penyusun POA berdasarkan
rencana program tahunan.
2. Hasil Kerja
Perencanaan program, mengkoordinir, mutu layanan realisasi kegiatan.
Pada tupoksi Kepala Instalasi Farmasi bahwa perencanaan program pada
proses perencanaan untuk menyusunan POA, mengkoordinir seluruh unit dan
mutu layanan dalam setiap kegiatan kurang optimal. Hal ini disebabkan karena
mutu pelayanan yang masih kurang untuk kegiatan pengelolaan perbekalan
farmasi terutama pemenuhan kebutuhan persediaan obat dan kurangnya
monitoring pengendalian persediaan dan evaluasi mutu di unit logistik.
3. Rincian Tugas
a. Menyusun dan merencanakan program kerja tahunan Instalasi Farmasi;
b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (POA) berdasarkan rencana
program tahunan;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
c. Menyusun anggaran berdasarkan program kerja;
d. Melakukan pembinaan SDM;
e. Perencanaan kerja hasil laporan visite besar;
f. Mengkoordinasi, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan unit di Instalasi
Farmasi;
g. Membuat laporan kegiatan tahunan atau akuntabilitas;
h. Membuat laporan ISO dan kegiatan lainnya;
i. Mengikuti pembahasan laporan akhir tahun;
j. Melaksanakan pertemuan rutin dengan kepala unit atau koordinator atau
staf instalasi farmasi;
k. Mengikuti rapat struktural;
l. Mengikuti rapat lain antara lain rapat sub komite farmasi dan terapi,
rapat ISO, rapat operasi ketupat dan semeru, rapat pelayanan jamaah
haji, dll;
m. Mengikuti morning report, mencatat dan menyelesaikan masalah
Instalasi Farmasi yang ditemukan;
n. Mengikuti rapat dengan Instansi lain atau RS lain;
o. Monitoring dan evaluasi semua kegiatan Instalasi Farmasi.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
4. Tanggung Jawab
a. Memperoleh SDM yang professional atau terciptanya disiplin kerja
dengan suasana yang harmonis;
b. Kelancaran pelaksanaan tugas tercapainya pelayanan kefarmasian yang
cepat, tepat dan aman, kebenaran laporan dan administrasi hasil kerja
serta ketepatan waktu dalam penyelesaian tugas.
5. Wewenang
a. Memimpin, mengarahkan dan mengatur pembagian tugas;
b. Mengusulkan rencana kegiatan dan rencana sumber daya dalam
melaksanakan tugas.
5.3.5 Tupoksi dan Uraian Tugas Wakil Kepala Instalsi Farmasi RSU Haji
Surabaya
Berdasarkan kebijakan Direktur RSU Haji (2011) mengenai tugas pokok
Wakil Kepala Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya ;
Membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam melaksanakan kegiatan
pengelolaan perbekalan farmasi dan pengelolaan kefarmasian melalui rencana
pelaksanaan kegiatan (POA) agar terwujudnya pengelolaan dan pelayanan
kefarmasian dengan baik.
Tupoksi dan uraian tugas Wakil Kepala Instalasi Farmasi berkaitan erat
dengan Kepala Instalasi Farmasi yaitu untuk mengelola kefarmasian termasuk di
unit logistik. Berdasarkan tupoksi tersebut masih belum optimal karena masih
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
terdapat masalah terutama pada pengelolaan perbekalan farmasi. Berdasarkan data
isian jabatan Wakil Kepala Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya tentang uraian
tugas akan dijelaskan sebagai berikut;
1. Ringkasan Tugas
Melaksanakan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan
kefarmasian melalui rencana pelaksanaan kegiatan (POA) agar terwujudnya
pengelolaan dan pelayanan kefarmasian dengan baik.
2. Hasil Kerja
Mengkoordinir, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan
Berdasarkan hasil kerja Wakil Kepala Instalasi Farmasi koordinasi
seluruh unit pelayanan farmasi, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan. Pada
koordinasi seluruh unit di Instalasi Farmasi dan proses evaluasi. Hal ini tidak
optimal pada proses evaluasi karena masih terdapat stagnant dan stockout obat.
3. Rincian Tugas
a. Membantu Kepala Instalasi Farmasi dalam menyusun program;
b. Membantu mengkoordinasi, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan unit
di Instalasi Farmasi;
c. Membantu membuat laporan kegiatan tahunan atau akuntabilitas;
d. Membuat laporan ISO dan kegiatan lainnya;
e. Mengikuti pembahasan laporan akhir tahun;
f. Melaksanakan pertemuan rutin dengan kepala unit atau koordinator
atau staf Instalasi Farmasi;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
g. Mengikuti rapat struktural;
h. Mengikuti rapat antara lain rapat sub komite farmasi dan terapi, rapat
ISO, rapat operasi ketupat dan semeru, rapat pelayanan jamaah haji,
dll;
i. Mengikuti morning report, mencatat dan menyelesaikan masalah
Instalasi Farmasi yang ditemukan;
j. Mengikuti rapat dengan Instansi lain atau rumah sakit lain;
k. Monitoring dan evaluasi semua kegiatan Instalasi Farmasi.
4. Tanggung Jawab
a. Membantu Kepala Instalasi dalam penyusunan program kerja;
b. Mengawasi, memonitoring dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan
pelayanan kefarmasian.
5. Wewenang
Membantu tugas Kepala Instalasi
5.3.6 Tugas Pokok Pejabat Pengadaan Barang Farmasi
Tupoksi pejabat pengadaan adalah melaksanakan pengadaan barang
(obat dan alat kesehatan) dengan cara membuat surat pesanan kepada
distributor obat dan alkes agar kebutuhan obat dan alkes di pelayanan dapat
terpenuhi dengan baik berkaitan erat dengan pengadaan di unit farmasi.
Berdasarkan tupoksi pengadaan sudah optimal karena dapat memenuhi
persediaan obat di unit farmasi sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan data
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
isian jabatan pejabat pengadaan Farmasi RSU Haji Surabaya tentang uraian
tugas akan dijelaskan sebagai berikut;
1. Ringkasan Tugas
Melaksanakan pengadaan barang (obat dan alat kesehatan) dengan cara
membuat surat pesanan kepada distributor obat dan alkes agar kebutuhan obat
dan alkes di pelayanan dapat terpenuhi dengan baik.
2. Hasil Kerja
Pengadaan obat dan alkes sesuai surat pesanan
Hasil kerja pejabat pengadaan harus sesuai dengan proses pengadaan pada
pengadaan obat dan alkes yang sesuai dengan surat pesanan.
3. Rincian Tugas
a. Melakukan pengadaan obat dan alkes pakai habis yang hampir habis;
b. Menulis surat pesanan sementara;
c. Mengecek faktur barang datang apakah sudah sesuai dengan SP
sementara;
d. Menulis surat pesanan sesuai form pengadaan barang.
Rincian tugas dengan melakukan pengadaan barang yang hampir habis,
menulis surat pesanana sementara, mengecek faktur dengan SP,
menulis SP sesuai form pengadaan barang.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
4. Tanggung Jawab
Melaksanakan pengadaan obat dan alat kesehatan sesuai kebutuhan
5. Wewenang
Menjaga ketersediaan obat dan alat kesehatan agar tidak terjadi
kekosongan
5.3.7 SDM di Unit Logistik
Sumber daya manusia di unit logistik terdiri dari lima karyawan. Setiap
karyawan menempati bagian dalam struktur organisasi. Pada penyimpan
barang di unit logistik sebagai peanggungjawab gudang logistik dan gudang
depo dengan pendidikan apoteker dan lama bekerja 2 tahun.
Pada pembantu penyimpan barang terdiri dari tiga orang. Pada
pembantu penyimpan barang bagian reagen dan inventaris dengan pendidikan
SMF dengan lama 1,5 di unit logistik farmasi. Pembantu penyimpan barang
bagian alkes dengan pendidikan SMF dengan lama bekerja 36 tahun di unit
logistik. Pada pembantu penyimpan barang bagian obat dengan pendidikan
SMA dengan lama bekerja 5 tahun di unit logistik.
Panitia penerima dan pemeriksa terdiri dari tiga orang, panitia penerima
dan pemeriksa dengan dua orang pendidikan D3 kefarmasian dan satu orang
SMF dengan lama bekerja 1 tahun. Petugas pelaksana gudang pendidikan SMF
dengan lama bekerja 19 tahun. Pelaksana produksi dengan pendidikan SMF
dengan lama bekerja 24 tahun dibagian pelaksana produksi.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
5.3.8 Tupoksi dan Uraian Tugas Penyimpan Barang RSU Haji Surabaya
Berdasarkan kebijakan Direktur RSU Haji (2011) mengenai tugas pokok
penyimpan barang unit logisitk Instalasi Farmasi RSU Haji surabaya;
1. Melaksanakan penyimpan barang (perbekalan farmasi) beserta
administrasinya dengan cara menyimpan perbekalan farmasi;
2. Mengerjakan administrasi buku barang, buku persediaan, buku
penerimaan;
3. Membuat laporan pengadaan dan persediaan perbekalan farmasi baik
inventaris medis maupun bahan habis pakai agar terwujud pengelolaan
barang dan tertib administrasi yang baik.
Tupoksi penyimpan barang berkaitan dengan proses penerimaan dengan
mengerjakain administrasi buku penerimaan, proses penyimpanan barang dengan
melaksanakan penyimpanan barang dan administrasinya (laporan persediaan
perbekalan farmasi, buku barang dan buku pesediaan barang). Proses pengadaan
dengan membuat laporan pengadaan. Pada proses penerimaan, penyimpanan dan
laporan pengadaan kurang optimal karena masih terdapat permasalahan terutama
administrasi yang tidak terekap dengan baik.
Berdasarkan data isian jabatan penyimpan barang unit logistik Instalasi
Farmasi RSU Haji Surabaya tentang uraian tugas akan dijelaskan sebagai berikut;
1. Ringkasan Tugas
Melaksanakan penyimpanan barang (perbekalan farmasi) beserta
administrasinya dengan cara menyimpan perbekalan farmasi, mengerjakan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
admnistrasi buku barang, buku persediaan, buku penerimaan dan membuat
laporan pengadaan perbekalan farmasi baik inventaris medis maupun bahan
habis pakai agar terwujud pengelolaan barang dan tertib administrasi yang
baik.
2. Hasil Kerja
Catatan buku dan laporan
Berdasarkan hasil kerja dari penyimpan barang dengan catatan buku dan
laporan pada proses manajeman persediaan obat dengan merencanakan dan
membuat laporan RKBU atau RKPBU. Pada proses penerimaan dengan
memasukkan data pada buku penerimaan barang. Pada proses penyimpanan
dengan mengerjakan kartu barang dan buku barang, laporan persedian barang,
membuat laporan tahunan, tribulan persediaan barang, laporan pengadaan
barang. Proses penghapusan dengan membuat usulan penghapusan.
3. Rincian Tugas
a. Merencanakan dan membuat laporan RKBU atau RKPBU;
b. Membuat laporan RTBU atau RTPBU;
c. Mengerjakan kartu barang;
d. Mengerjakan buku barang inventaris medis dan bahan habis pakai;
e. Mengerjakan laporan persediaan inventaris medis dan bahan habis pakai;
f. Membuat usulan penghapusan barang habis pakai;
g. Membuat laporan pengadaan barang inventrais dan bahan habis pakai;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
h. Memasukkan data di buku penerimaan barang;
i. Mencatat dan menyimpan surat jalan;
j. Membuat laporan tribulan;
k. Membuat laporan tahunan.
4. Tanggung Jawab
Merencanakan, membuat dan mengerjakan laporan RKBU atau
RKPBU, RTBU atau RTPBU, persediaan inventaris medis dan bahan habis
pakai.
5. Wewenang
Kebenaran laporan dan ketepatan waktu penyelesaian tugas
5.3.9 Tupoksi dan Uraian Tugas Koordinator Logistik Farmasi
Tupoksi koordiantor logistik tidak ada pada kebijakan Direktur (2011).
Berdasarkan data isian jabatan koordinator logistik Farmasi RSU Haji
Surabaya tentang uraian tugas akan dijelaskan sebagai berikut;
1. Ringkasan Tugas
Melaksanakan koordinasi, mengawasi, mengevaluasi dan memonitor
pelaksanaan pengelolaan perbekalan farmasi secara langsung maupun tidak
langsung agar pelayanan perbekalan farmasi ke unit dapat berjalan dengan
baik, cepat, tepat dan aman.
2. Hasil Kerja
Catatan buku dan laporan.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
Berdasarkan hasil kerja koordinator unit logistik farmasi berupa catatan
buku. Hal ini tidak optimal karena pada laporan evaluasi dan monitoring tidak
terdapat catatan pada buku dan laporan.
3. Rincian Tugas
a. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di logistik farmasi;
b. Mengkomunikasi permintaan unit apabila stok terbatas atau kosong;
c. Merekap kebutuhan di logistik farmasi;
d. Membuat laporan bulanan;
e. Membuat laporan tahunan;
f. Mengkonsep dan membuat protap di logistik farmasi;
g. Melakukan evaluasi dan monitoring di logistik farmasi.
Koordinator logistik dengan rincian tugas pada koordinisi pelaksana
kegiatan di unit logistik. Tugasnya yaitu mengkonsep dan membuat protap,
pada proses distribusi obat dengan komunikasi permintaan unit apabila stok
kosong. Pada penyimpanan kegiatan inventory dengan merekap kebutuhan
logistik, penyimpanan obat dengan membuat laporan bulanan dan tahunan dan
proses evaluasi di logistik farmasi.
4. Tanggung Jawab
Melaksanakan koordinasi, pengawasan, evaluasi dan monitoring di
lapangan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
5. Wewenang
a. Mengkoordinasi,mengawasi, mengevaluasi dan memonitoring pengelolaan
perbekalan farmasi;
b. Melaksanakan pelayanan perbekalan farmasi ke unit dengan tepat, cepat
dan aman.
5.3.10 Tupoksi dan Uraian Tugas Pembantu Penyimpan Barang Unit
Logistik Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya
Pada unit logistik Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya terdapat tiga
petugas sebagai pembantu penyimpan barang. Petugas terbagi menjadi tiga yaitu
pembantu penyimpan barang bagian obat, pembantu penyimpan barang bagian
alkes dan pembantu penyimpan barang bagian reagen dan inventaris.
Berdasarkan kebijakan Direktur RSU Haji (2011) mengenai tugas pokok
pembantu penyimpan barang di unit logisitk Instalasi Farmasi RSU Haji
Surabaya;
Melaksanakan dan membantu penyimpanan barang (perbekalan farmasi)
beserta administrasinya, dengan cara :
1. Menyimpan perbekalan farmasi;
2. Mengerjakan administrasi buku bon barang, buku barang, buku
pengeluaran barang;
3. Mengisi stok barang;
4. Membuat Surat Bukti Barang Keluar (SBBK);
5. Melayani permintaan unit.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
Berdasarkan tupoksi pembantu penyimpan barang pada proses
penyimpanan barang dan administrasinya dan distribusi dengan melayani
permintaan unit.
Berdasarkan data isian jabatan pembantu penyimpan barang unit logisitk
Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya tentang uraian tugas akan dijelaskan sebagai
berikut;
1. Ringkasan Tugas
Melaksanakan dan membantu penyimpanan barang (perbekalan farmasi)
beserta administrasinya dengan cara menyimpan perbekalan farmasi dan melayani
permintaan unit agar terwujud pengelolaan barang, tertib administrasi dan
terlayani permintaan unit dengan baik.
2. Hasil Kerja
Catatan Buku dan berkas
Pada hasil kerja pembantu penyimpan barang kurang optimal karena
tidak tepat waktu dalam penyelesaiannya.
3. Rincian Tugas
a. Mengerjakan buku bon barang;
b. Mengerjakan buku pengeluaran barang;
c. Mengerjakan buku barang pakai habis;
d. Merekap jumlah pengeluaran barang;
e. Mengerjakan laporan stock opname barang;
f. Memeriksa barang datang;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
g. Mengikuti uji fungsi inventaris medis;
h. Memasukkan ke tempat penyimpanan;
i. Menulis ke kartu steling dan mencocokan barang dan kartu barang;
j. Melayani permintaan unit;
k. Membuat Surat Bukti Barang Keluar (SBBK);
l. Mengentry SPK ke komputer.
Pembantu penyimpan barang mempunyai rincian tugas yang erat
kaitannya dengan proses penerimaan barang dengan memeriksa barang datang.
Proses penyimpanan dengan memasukkan ke rak penyimpanan. Kegiatan
inventory dengan mengerjakan laporan stock opname, menuliskan kartu steling
dan mencocokan barang dan kartu barang, mengerjakan buku barang habis. Pada
proses distribusi obat dengan melayani permintaan unit, membuat SBBK,
mengerjakan bon barang, buku pengeluaran barang, merekap jumlah pengeluaran
barang dan mengentry SPK ke komputer.
4. Tanggung Jawab
Mengerjakan administrasi buku barang, pengeluaran barang bon barang
5. Wewenang
Mengerjakan administrasi secara tertib dan tepat waktu.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
5.3.11 Tupoksi dan Uraian Tugas Pemeriksaan dan Penerimaan Barang Unit
Logistik Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya Tugas Pokok
Berdasarkan kebijakan Direktur RSU Haji (2011) mengenai tugas pokok
pemeriksa dan penerima unit logistik Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya;
Melaksanakan penerimaan barang (obat dan alat kesehatan) dengan cara
menerima obat dan alkes yang telah dikirim oleh distributor obat dan alkes agar
kebutuhan obat dan alkes di pelayanan dapat terpenuhi dengan baik.
Berdasarkan tupoksi pemeriksa dan penerima barang sudah terpenuhi
dengan baik karena sesuai dengan SP dan faktur barang dan uraian tugas untuk
pemeriksa dan penerimaan barang tidak ada .
5.3.12 Tupoksi dan Uraian Tugas Pelaksana Gudang Unit Logistik Instalasi
Farmasi RSU Haji Surabaya Tugas Pokok Tugas Pokok
Tupoksi pelaksana gudang tidak terdapat dalam kebijakan RSU Haji
Surabaya dan terdapat data isian jabatan pelaksana gudang unit logistik
Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya sebagai berikut;
1. Ringkasan Tugas
Melaksanakan penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian barang (obat
dan alat kesehatan) dengan cara menerima, menyimpan dan mendistribusikan obat
dan alkes yang telah dikirim oleh distributor obat dan alkes agar kebutuhan obat
dan alkes di pelayanan dapat terpenuhi dengan baik.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
2. Hasil Kerja
a. Penerimaan obat dan alkes sesuai surat pesanan;
b. Penyimpanan sesuai dengan jenis dan sediaan obat;
c. Pendistribusian sesuai dengan permintaan dari pelayanan resep dan non
resep.
Hasil kerja pelaksana gudang proses penerimaan sesuai SP, pada proses
penyimpanan sesuai dengan jenis dan sediaan obat dan pada proses
pendistribusian sesuai dengan permintaan
3. Rincian Tugas
a. Melakukan penerimaan barang dari supplier;
b. Memeriksa keabsahan dan kelengkapan faktur;
c. Mengecek kesesuaian faktur dengan surat pesanan;
d. Mengecek kesesuaian faktur dengan barang yang dikirim;
e. Mengecek tanggal kedaluwarsa barang yang dikirim;
f. Melakukan entry penerimaan faktur;
g. Memeriksa tanggal kedaluwarsa barang yang dikirim;
h. Melakukan penyimpanan barang sesuai dengan tempatnya;
i. Melakukan stok barang setelah menerima barang dari distributor;
j. Menyiapkan obat dan alkes yang diminta oleh pelayanan;
k. Melakukan stok barang yang diminta oleh pelayanan;
l. Mengentry ke komputer pengiriman barang ke pelayanan.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
Proses penerimaan barang dari supplier, proses penyimpanan melakukan
penyimpanan barang sesuai dengan tempatnya proses distribusi, melakukan stok
barang setelah menerima barang dari distributor. Proses distribusi menyiapkan
obat dan alkes yang diminta oleh pelayanan, melakukan stok barang yang diminta
oleh pelayanan, Mengentry ke komputer pengiriman barang ke pelayanan
4. Wewenang
Melaksanakan proses penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian obat
dan alat kesehatan dengan tepat dan cepat.
5.3.13 Tupoksi dan Uraian Tugas Pelaksana Produksi Instalasi Farmasi RSU
Haji Surabaya
Berdasarkan kebijakan Direktur RSU Haji (2011) mengenai tugas pokok
pelaksana produksi Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya adalah membuat,
merubah bentuk dan pengemasan kembali sediaan farmasi untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Berdasarkan tupoksi pelaksana produksi sudah optimal karena jumlah
produksi sesuai dengan permintaan dan memenuhi kebutuhan pelayanan.
Berdasarkan data isian jabatan pelaksana produksi Instalasi Farmasi RSU Haji
Surabaya tentang uraian tugas akan dijelaskan sebagai berikut;
1. Ringkasan Tugas
Melaksanakan produksi sediaan farmasi sederhana dengan cara meracik,
merebus dan mengencerkan dan mengemas sediaan farmasi sederhana agar
kebutuhan sediaan farmasi sederhana di pelayanan dapat terpenuhi dengan
baik.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
2. Hasil Kerja
Hasil sediaan farmasi sederhana
Berdasarkan hasil kerja pelaksana produksi dengan menghasilkan sediaan
farmasi sederhana berkaitan dengan produksi sediaan di Instalasi Farmasi.
3. Rincian Tugas
a. Memproduksi sediaan farmasi sederhana;
b. Mengemas kembali sediaan farmasi sederhana;
c. Mensterilkan botol atau kemasan;
d. Membuat laporan bulanan;
e. Membuat laporan tahunan.
Rincian tugas berkaitan dengan produksi sederhana dari proses produksi,
pengemasan, mensterilkan tempat kemasan dan membuat laporan bulanan dan
tahunan untuk produksi sediaan.
4. Tanggung Jawab
Mengerjakan proses produksi sediaan farmasi sederhana.
5. Wewenang
Membuat, meracik, mengencerkan sediaan farmasi sederhana dan
membuat laporan tepat waktu
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
5.3.14 Produksi obat sederhana
5.3.14.1 Protap pembuatan atau produksi obat sederhana
Berdasarkan protap pembuatan atau produksi sederhana RSU Haji
Surabaya, (2011) sebagai berikut;
1. Menentukan prioritas produksi dari permintaan logistik farmasi dan
depo farmasi;
2. Sesuai prioritas petugas menyiapkan semua bahan dan peralatan untuk
produksi;
3. Petugas melaksananakan produksi sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan;
4. Petugas mengemas sesuai permintaan depo farmasi;
5. Membersihkan kembali semua peralatan yang digunakan;
6. Membuat catatan semua hasil produksi;
7. Mendistribusikan hasil produksi ke unit logistik farmasi dan depo
farmasi;
8. Membuat laporan hasil produksi;
9. Memonitor hasil produksi.
5.3.14.2 Pelaksana Produksi Sederhana
Pelaksana produksi dengan membuat produksi sederhana. Hasil produksi
digunakan oleh RSU Haji dan dijual kepada konsumen. Hasil produksi sederhana
antara lain salisil talk sebagai bedak alergi, refanol sebagai antiseptik, gargasim
obat kumur. Hasil produksi yang dijual kepada konsumen hampir semua hasil
produksi obat sederhana kecuali handrub dan H2O2. Hasil produksi sederhana
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
dijual melalui depo farmasi umum RSU Haji Surabaya, sedangkan handrub dan
H2O2 untuk keperluan antiseptik setiap unit pelayanan.
Produksi tersebut dengan mencampurkan bahan yang sesuai komposisi
dan perhitungan yang sesuai dan dimasukkan ke dalam bungkus obat. Hasil
produksi sederhana antara lain cafein, tiopilin, caster oil untuk keperluan
diagnostik, alkohol 70%, glucose sebagai campuran puyer, tanalbin sebagai
obat diare, salep salisil, H2O2 3% (bahan pelarut). Hasil produksi tergantung
unit dan sesuai permintaan unit, kecuali handrub (sebagai antispetik). Proses
produksi diproduksi 1 bulan dua kali proses produksi dan lama proses
pembuatan sekitar 1 jam untuk setiap jenis obat yang diproduksi.
Perhitungan berdasarkan satu kali proses produksi. Pada salisil talk 100
gr menghasilkan 22 bungkus, refanol dan gargasim 300 cc menghasilkan 10
botol, cafein dan tiopilin 100 ml menghasilkan 100 bungkus. Pada caster oil
300 cc menghasilkan 35 botol, alcohol 70 % 300cc menghasilkan 20 botol,
glucose 75 gr menghasilkan 10 bungkus, tanalbin 500 mg menghasilkan 100
bungkus, untuk H2O2 sebagai bahan pelarut campuran handrub 15 l
membutuhkan 600 ml H2O2.
Laporan hasil proses produksi kepada Kepala Instalasi Farmasi RSU
Haji Surabaya. Membuat olahan proses produksi adalah pelaksana produksi
yang sekaligus memonitor dan evaluasi dari produksi sederhana. Kegiatan
monitoring antara lain bahan sediaan secara fisik, kemasan produk, layak
penggunaan, hasil produk, komplain produk. Apabila terdapat komplain pasien
maka dilakukan penarikan seluruh obat dan dibuat ulang.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
5.4 Manajemen Persediaan di Unit Logistik Instalasi Farmasi RSU Haji
Surabaya
Pada fungsi pengelolaan perbekalan farmasi :
1. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit;
2. Merencanakan kebutuhan perbekalana farmasi secara optimal;
3. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah
dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
4. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
kefarmasian;
5. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
kefarmasian;
6. Mendistibusikan perbekalan farmasi ke unit pelayanan di rumah sakit;
7. Melakukan pencatatan dan pelaporan persediaan perbekalan farmasi di
rumah sakit;
8. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap persediaan perbekalan
farmasi di rumah sakit.
Manajemen persediaan berkaitan erat dengan tupoksi dari Kepala dan
Wakil Kepala Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya. Pada manajemen
persediaan RSU Haji Surabaya tidak terdapat penghapusan dan pengendalian.
Berdasarkan cakupan pengelolaan perbekalan farmasi RSU Haji Surabaya yang
diterdapat pada gambaran umum, terdapat kurangnya kegiatan pencatatan dan
pelaporan serta evaluasi. Sesuai dengan indepth interview kegiatan pencatatan
dan pelaporan dan evaluasi telah dilakukan di unit logistik karena terdapatnya
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
kebijakan Direktur (2011) mengenai metode evaluasi, pencatatan dan
pelaporan kegiatan di unit logisitk dan pengendalian berdasarkan penyerapan
anggaran.
5.4.1 Pemilihan Kebutuhan Obat di Unit Logistik Instalasi Farmasi RSU
Haji Surabaya
Berdasarkan kebijakan Direktur RSU Haji Surabaya (2011) pada
pemilihan perbekalan farmasi di RSU Haji Surabaya disesuaikan dengan jenis
pasien (umum, ASKES,Jamkesmas atau Jamkesda, pihak ke-3).
1. Pasien umum dan pihak ketiga, pemilihannya berdasarkan formularium
RSU Haji Surabaya, yang telah ditetapkan oleh Direktur RSU Haji
Surabaya;
2. Pasien askes pemilihannya berpedoman pada DPHO askes;
3. Pasien jamkesmas pemilihannya berpedoman pada Keputusan Mentri
Kesehatan No.1455/MENKES/SK/X/2010 tentang formularium program
jamkesmas dan formularium jamkesmas RSU Haji.
Pada prosedur tetap RSU Haji Surabaya pemilihan perbekalan farmasi
terdapat pada protap perencanaan perbekalan farmasi yang berisi ;
1. Obat pasien umum dan kerjasama dengan pihak ketiga berdasarkan
formularium yang berlaku di RSU Haji Surabaya dan obat lain yang
diusulkan komite atau panitia farmasi dan terapi serta disetujui Direktur;
2. Obat pasien maskin berdasarkan formularium jamkesmas sesuai dengan
manlak yang berlaku dan formularium jamkesmas RSU Haji Surabaya
yang sedang berlaku;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
3. Obat pasien askes sosial berdasarkan daftar plafon harga obat PT Askes
yang sedang berlaku;
4. Alat kesehatan pakai habis berdasarkan formularium alat kesehatan yang
sedang berlaku di RSU Haji Surabaya;
5. Kebutuhan unit selain obat dan alat kesehatan pakai habis berdasarkan
permintaan unit secara tertulis.
5.4.2 Perencanaan Kebutuhan Obat di Unit Logistik Instalasi Farmasi RSU
Haji Surabaya
Perencanaan kebutuhan obat di unit logistik Instalasi Farmasi RSU Haji
Surabaya berdasarkan kebijakan Direktur RSU Haji Surabaya (2011) adalah ;
Pengadaan perbekalan farmasi di RSU Haji Surabaya perlu adanya
perencanaan yang tepat agar tidak terjadi penumpukan atau kekosongan
perbekalan farmasi. Perencanaan dibuat setiap tahun yang kemudian dibagi
menjadi setiap bulan, dengan metode konsumsi dan memperhitungkan sisa
persediaan yang ada.
Berdasarkan protap perencanaan perbekalan farmasi RSU Haji Surabaya
Perencanaan perbekalan farmasi diatur dalam protap perencanaan perbekalan
farmasi, 2012 sebagai berikut ;
1. Perhitungan rencana kebutuhan obat dan alkes pakai habis untuk pasien
berdasarkan pemakaian rata-rata sebelumnya dengan mempertimbangkan
jumlah pasien atau kunjungan dan pola penyakit (epidemiology) yang ada
di RSU Haji Surabaya;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
2. Perhitungan rencana kebutuhan unit dilaksanakan dengan merekapitulasi
usulan kebutuhan unit untuk satu tahun dengan memperhatikan pemakaian
sebelumnya dan memperhitungkan anggaran yang tersedia;
3. Menyusun perencanaan berdasarkan jumlah perhitungan kebutuhan dan
sisa persediaan;
4. Perencanaan perbekalan farmasi untuk satu tahun anggaran diajukan
kepada bagian perencana program dan evaluasi RSU Haji Surabaya;
5. Menyusun usulan pengadaan perbekalan farmasi dilaksanakan:
a. Penanggungjawab setiap depo farmasi menyusun kebutuhan obat dan
alkes pakai habis untuk satu bulan berdasarkan rata pemakaian dan
trend pemakaian sebelumnya dengan memperhitungkan sisa
persediaan dan diserahkan kepada Kepala Instalasi Farmasi;
b. Penanggungjawab logistik farmasi menyusun kebutuhan perbekalan
farmasi untuk keperlun unit untuk tiga bulan berdasarkan rata
pemakaian dan trend pemakaian sebelumnya dapat memperhitungakan
sisa persediaan;
c. Kepala Instalasi Farmasi merekapitulasi permintaan dari setiap
penanggungjawab kemudian membuat usulan pengadaan dipisahkan
berdasarkan kode rekening dan distibutor;
d. Usulan pengadaan diajukan kepada PPTK atau PPK kemudian
diserahkan ke pejabat pengadaan barang atau panitia lelang atau
pengadaan barang RSU Haji Surabaya.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
Perencanaan di unit logistik Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya terdiri
dari dua tahapan yaitu perencanaan anggaran dan perencanaan pengadaan, yang
akan dijelaskan sebagai berikut;
1. Perencanaan anggaran
Berdasarkan hasil indepth interview dengan penanggungjawab logistik
RSU Haji Surabaya pada perencanaan di unit logistik awal tahun atau pada akhir
tahun sebelumnya.
Kebutuhan periode satu tahun dari tiap unit, kemudian di bicarakan dalam desk
yaitu rapat antara pihak unit pelayanan dan farmasi membahas perencanaan.
Dilakukan rekap usulan kebutuhan unit untuk satu tahun dengan memperhatikan
pemakaian sebelumnya perjenis barang oleh unit pelayanan. Berdasarkan kutipan
hasil indepth interview dengan penanggungjawab logistik;
Perencanaan itu alurnya itu awalnya awal tahun kalo gak akhir tahun sebelumnya pasti ada desk. Desk itu maksudnya semua unit rumah sakit dikumpulkan. Bukan dikumpulkan tapi dia harus membuat desk itu membuat kebutuhan untuk tahun berikutnya apa aja, semuanya sampek rinci dibuat tiap unit nanti di floorkaan itu namanya desk. Setelah semua terkumpul di forum desk nanti sama logistik itu.. di rekap unit A minta apa..unit B minta apa di rekap per item barang nanti masuk usulan perencanaan tahun 2012(Ldy) Proses perekapan selesai selanjutnya dibuat plan of action. Plan of action
sesuai dengan tupoksi Kepala Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya. Berdasarkan
rincian tugas Kepala Instalasi Farmasi menyusun pembuatan POA yang dibantu
oleh Wakil Kepala Instalasi Farmasi sesuai dengan tupoksinya (Keterangan lihat
halaman 92 dan 95). POA di unit logistik berisi jenis obat, jumlah obat, harga
satuan, jumlah harga, rencana pelaksanaan untuk tiap tribulan dan unit yang
menerima.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
Berdasarkan indepth interview dengan Wakil Kepala Farmasi plan of action
(POA) yang digunakan untuk rencana anggaran diajukan ke Perencanaan
Program dan Evaluasi (PPE) RSU Haji Surabaya. Perekapan kebutuhan seluruh
anggaran di RSU Haji Surabaya dan diajukan ke Rumah Sakit Pemprov,
kemudian ke DPRD untuk persetujuan anggaran. Anggaran yang telah disetujui
DPRD, kemudian dikelola oleh Rumah Sakit Haji bagian Perencanaan Program
dan Evaluasi (PPE) dan dibagi ke setiap unit kerja. Anggaran yang telah
disetujui kemudian dibagi berdasarkan kode rekening. Anggaran turun ke unit,
kemudian dibuat perencanaan kebutuhan sesuai dengan anggaran yang tersedia.
Berdasarkan indepth interview dengan penanggungjawab logistik
Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya untuk pembuatan POA sesuai dengan
besaran anggaran yang ditetapkan sebelumnya dan rekap kebutuhan unit hasil
rapat desk. Apabila anggaran yang ditetapkan melebihi kebutuhan obat, maka
dilakukan penambahan pada saat pembuatan POA agar diperoleh besaran
anggaran yang sama dengan jumlah kebutuhan di POA. Kelemahan dari
pembuatan POA yang harus sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan dan
kemungkinan akan menyebabkan stagnant.
Pada proses logistik obat apabila anggaran tidak mencukupi, maka
pelaksana kegiatan melakukan telaah anggaran. Penambahan anggaran dari RSU
Haji Surabaya dengan mengajukan Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (PAPBD) untuk pengajuan anggran ke Pemprov. Apabila
anggaran masih kurang mencukupi, maka dilakukan telaah anggaran melalui
selisih pendapatan (SILPA).
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
Berdasarkan indepth interview dengan Wakil Kepala Farmasi RSU Haji
Surabaya tidak terdapat anggaran biaya kekuarangan persediaan karena anggaran
sudah terbagi sesuai dengan jumlah anggaran yang ditentukan oleh Perencanaan
Program dan Evaluasi (PPE). Pengguna anggaran atas nama Direktur RSU Haji
Surabaya yang setiap pengeluaran anggaran disetujui oleh KPA (Kepala
Pengguna Anggaran).
2. Perencanaan pengadaan untuk usulan pengadaan.
Tahapan setelah anggaran untuk pengadaan kebutuhan obat telah
ditetapkan maka dibuat usulan pengadaan dilaksanakan oleh penanggungjawab
logistik farmasi. Perencanaan pengadaan dengan menyusun kebutuhan perbekalan
farmasi untuk keperluan unit. Pembuatan perencanaan pengadaan di unit logistik
dengan periode satu tahun dan dibagi menjadi setiap bulan dengan metode
konsumsi. Periode pengadaan setiap dua bulanan dan setiap pengadaan dipisahkan
berdasarkan kode rekening.
Berdasarkan tupoksi penyimpan barang unit logistik dengan membuat
usulan pengadaan berupa laporan pengadaan (keterangan lihat halaman 100).
Usulan pengadaan diajukan ke pelaksana kegiatan untuk dilakukan kontrol
pengadaan, setelah dari pelaksana kegiatan, usulan pengadaan diajukan ke pejabat
pelaksana teknis kegiatan untuk perhitungan penyerapan anggaran. Usulan
pengadaan diajukan ke pejabat pembuat komitmen dan dibuatkan nota dinas. Nota
dinas untuk usulan pengadaan diberikan kepada pejabat pengadaan. Pengadaan
obat dengan persyaratan dalam satu bulan tidak boleh ada pembelian obat dua kali
dengan dana 100 juta.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
Tabel 5.1 Observasi Perencanaan Obat di Unit Logistik Instalasi Farmasi RSU
Haji Surabaya
No Indikator pengukuran
Observasi Hasil Observasi
Ketarangan
Ada Tidak 1 Rata-rata
penggunaan obat Menghitung rata-rata konsumsi setiap bulan untuk setiap jenis obat
V Data perencanaan pengadaan terhitung rata-rata kebutuhan setiap jenis obat.
2 Safety stock setiap jenis obat
Menghitung safety stock pada setiap jenis obat
V Perencanaan pengadaan ditambahkan safety stok 25%
3 Jumlah total kebutuhan obat setiap pengadaan dan pengadaan berikutnya.
Menghitung kuantitas dari tiap jenis obat yang dibutuhkan pada periode pengadaan.
V
Jumlah total kebutuhan dana untuk setiap kali pengadaan tidak terdapat dalam perencanaan tetapi terdapat pada usulan pengadaan.
4 Trend konsumsi Menyesuaikan perubahan pola konsumsi trend tahun sebelumnya
V Tidak terdapat perhitungan trend.
5 Memperkirakan biaya tiap obat dan total harga.
Memperkirakan biaya untuk tiap jenis obat dan total keseluruhan
V Terdapat perhitungan perkiraan biaya dan total biaya.
6 Membandingkan total biaya dan anggaran
Membandingkan total biaya dengan anggaran dan melakukan penyesuaian
V Terdapat penyesuaian anggaran setelah dilakukan perbandingan antara total biaya dan anggaran tersedia.
Sumber : Observasi peneliti berdasarkan lembar observasi
Berdasarkan hasil indepth interview dengan penanggungjawab logistik;
perencanaan pengadaan digunakan sebagai dasar pembuatan usulan pengadaan
dengan periode satu tahun kemudian di bagi dalam 12 bulan. Perencanaan
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
pengadaan dengan metode konsumsi dengan penambahan safety stok 10 - 25%
dan lead time lima hari (usulan pengadaan hingga barang datang).
Berdasarkan indepth interview dengan penanggungjawab RSU Haji
Surabaya :
Aku bikin perencanaan ngeliat pemakaian tahun kemaren per item barangnya tak rinci semua terus tak rekap terus tak bikin per TW tak bikin perbulan untuk tahun berikutnya terus tak tambahi tak naikan 10-25%. Tak bandingkan dengan hasil desknya itu maksudnya 10-25% sudah masuk ato tidak itu saja perencanaannya ..yach..(Ldy)
Pada saat dilakukan usulan pengadaan dengan melihat sisa stok,
pemakaian obat sebelumnya dan kebutuhan obat tersebut termasuk fast
moving, medium atau slow moving. Pada usulan pengadaan biasanya obat yang
termasuk fast moving dan jenis obat mempunyai harga murah pembeliannya
lebih banyak. Kelemahan perencanaan di unit logistik tidak melihat trend
konsumsi dan kecenderungan pembelian obat berlebih obat fast moving dan
barang dengan harga murah.
Perencanaan obat di unit logistik Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya
dipengaruhi oleh kebijakan. Berdasarkan hasil indepth interview dengan
Kepala Farmasi RSU Haji Surabaya kebijakan dari panitia pasien safety di
Rumah Sakit. Kebijakan yang mengharuskan penggunaan handrub untuk
pencegahan untuk pengurangan infeksi nosokomial. Kebijakan penggunaan
bethadine sebagai bahan desinfektan dan penggunaan botol menjadi bethadine
ukuran kecil karena pada saat proses penuangan dapat menimbulkan adanya
kuman.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
Kebijakan pada paket operasi dengan obat yang menyediakan bagian
logistik kemudian berubah menjadi tidak adanya paket berdasarkan peresepan,
mengakibatkan stok obat di logistik menumpuk dengan penggunaan yang
sedikit karena hanya kebutuhan unit. Formularium diganti setiap tahun apabila
terdapat sisa obat maka diwajibkan untuk menghabiskan obat terlebih dahulu
kemudian menggunakan obat yang baru.
Pada perencanaan pengadaan kaitannya dengan kebijakan yaitu pada
jumlah pembelian obat untuk perencanaan pengadaan. Pada kebijakan baru
pada paket operasi menjadi peresepan individu mempengaruhi perencanaan
pengadaan dengan tidak membeli obat tersebut karena menumpuknya obat.
Kebijakan pasien safety untuk penggunaan handrub dan bethadine. Pada
perencanaan pengadaan untuk pembelian bahan pembuatan handrub
bertambahah. Pada penggunaan bethadine botol menjadi bethadine kemasan
kecil, sehingga perencanaan pengadaan yang semula bethadine botol kemasan
besar menjadi kemasan kecil dan mempengaruhi anggaran pembelian obat.
Perencanaan pengadaaan sebagai dasar untuk usulan pengadaan. Usulan
pengadaan sebagai dasar pengadaan di unit logistik Instalasi farmasi RSU Haji
Surabaya. Pengadaan obat akan dijelaskan sebagai berikut;
5.4.3 Pengadaan Obat di Unit Logistik Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya
Pengadaan obat di unit logistik sesuai dengan tupoksi di pejabat pengadaan
di unit logistik. Pengadaan perbekalan farmasi di unit Logistik Instalasi Farmasi
RSU Haji Surabaya diatur dalam kebijakan Direktur RSU Haji Surabaya (2011)
sebagai berikut;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan oleh pejabat pengadaan atau
panitia lelang berdasarkan usulan dari Instalasi Farmasi. Pembelian obat
dilakukan secara langsung dari distributor atau PBF atau Rekanan.
Pengadaan perbekalan farmasi diatur dalam protap pengadaan farmasi, 2012
sebagai berikut ;
1. Kepala Instalasi Farmasi menyusun usulan pengadaan obat, bahan kimia
dan alat kesehatan pakai habis untuk depo farmasi dan logistik farmasi
sesuai dengan kebutuhan;
2. Usulan pengadaan obat dan alkes kesehatan pakai habis logistik farmasi
diajukan kepada pelaksana kegiatan obat dan alkes pakai habis logistik
farmasi;
3. Pelaksana kegiatan membuat lampiran usulan pengadaan dan
disampaikan ke PPTK untuk dilakukan pengendalian anggaran
(kecukupan anggaran);
4. PPTK membantu membuat nota dinas usulan belanja obat dan alkes
pakai habis yang ditandantangai oleh pejabat pembuat komitmen untuk
kemudian diserakan ke pejabat pengadaan barang atau panitia lelang atau
pengadaan barang RSU haji Surabaya;
5. Pejabat pengadaan atau panitia lelang atau pengadaan barang atau jasa
RSU Haji Surabaya melakukan pengadaan sesuai aturan perudangan
yang berlaku;
6. Susunan pesanan atau surat perjanjian konrak kerja harus mencatumnya
persyaratan yaitu;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
a. Untuk obat harus melapirkan setifikan,analisis obat tersebut;
b. Untuk bahan bernahaya dan beracun (B3) harus melampirkan
Material Safety Data Sheet (MSDS).
Terdapat protap pengadaan jasa dan barang berbahaya sebagai berikut;
1. Proses pengadaan barang berbahaya dilakukan oleh supplier yang
diutamakan berpengalaman dalam pengadaan barang berbahaya;
2. Pengadaan dilakukan dengan cara pelelangan atau melalui pembelian
langsung oleh panitia pelelangan yang telah ditunjuk oleh direktur;
3. Untuk pembelian barang (bahan yang berbahaya) perlu dijelaskan
dalam konrak atau SPK bahwa supplier melampirkan Material Safety
Data Sheet (MSDS).
Pengadaan sesuai dengan kebijakan Peraturan Presiden Republik
Indonesia no.54 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah,
dalam melakukan proses pengadaan terdapat beberapa cara yaitu :
Pengadaan barang atau jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang
atau jasa oleh kementerian atau lembaga atau Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) atau institusi lainnya. Prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan
sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang atau jasa.
Pelaksanaan pengadaan barang atau jasa dapat dilakukan melalui swakelola
atau pemilihan penyedia barang atau jasa.
Pengadaan barang atau jasa pemerintah dalam Peraturan Presiden ini
meliputi barang, pekerjaan konstruksi, jasa konsultansi dan jasa lainnya.
Metode pengadaan sesuai dengan Peraturan Presiden No.54 tahun 2010;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
1. Pemilihan langsung adalah metode pemilihan penyedian pekerjaan
konstruksi untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi
Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
2. Seleksi umum adalah metode pemilihan penyedia jasa konsultansi
untuk pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia jasa
konsultansi yang memenuhi syarat;
3. Seleksi sederhana adalah metode pemilihan penyedia jasa konsultansi
untuk jasa konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp 200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah);
4. Sayembara adalah metode pemilihan penyedia jasa yang
memperlombakan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu
yang harga atau biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan harga
satuan;
5. Kontes adalah metode pemilihan penyedia barang yang
memperlombakan barang atau benda tertentu yang tidak mempunyai
harga pasar dan yang harga atau biayanya tidak dapat ditetapkan
berdasarkan harga satuan;
6. Penunjukan langsung adalah metode pemilihan penyedia barang atau
jasa dengan menunjuk langsung 1 (satu) penyedia barang atau jasa;
7. Pengadaan langsung adalah pengadaan barang atau jasa langsung
kepada penyedia barang atau jasa, tanpa melalui pelelangan atau
seleksi atau penunjukan langsung;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
8. Pengadaan secara elektronik atau E-procurement adalah pengadaan
barang atau jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi
informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan perundangan;
9. E-tendering adalah tata cara pemilihan penyedia barang atau jasa
yang dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua penyedia
barang atau jasa yang terdaftar pada sistem pengadaan secara
elektronik dengan cara menyampaikan 1 (satu) kali penawaran dalam
waktu yang telah ditentukan.
Bagian kelima tentang pejabat pengadaan Perpres no 54 (2010) penetapan
metode pemilihan penyedia barang atau pekerjaan konstruksi atau jasa lainnya.
Pada pasal l6 Perpres no 54 (2010) yaitu pengadaan barang atau pekerjaan
konstruksi atau jasa lainnya yang bernilai paling tinggi Rp 100.000.000,00
(seratus juta rupiah) dapat dilaksanakan oleh ULP atau 1 (satu) orang pejabat
pengadaan. Pasal 39 pengadaan dapat dilakukan pengadaan barang atau
pekerjaan konstruksi atau jasa lainnya yang bernilai paling tinggi
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dengan ketentuan sebagai berikut ;
1. Kebutuhan operasional K/L/D/I;
2. Teknologi sederhana;
3. Risiko kecil dan atau;
4. Penyedia barang atau jasa sebagai pelaksana perseorangan dan atau
badan usaha kecil serta koperasi kecil, kecuali untuk paket pekerjaan
yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh
usaha mikro, usaha kecil dan koperasi kecil.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
Hasil indepth interview dengan penanggungjawab logistik sebagai
berikut; Dalam melaksanakan kegiatan pengadaan obat di unit logistik RSU
Haji Surabaya dengan cara pengadaan langsung yang diadakan oleh pejabat
pengadaan barang di RSU Haji Surabaya sesuai dengan tupoksi pejabat
pengadaan (keterangan di halaman 97). Berdasarkan kutipan indepth interview
dengan penanggungjawab logisitk :
Pejabat pengadaan yang memproses seluruh pengadaan yang sesuai dengan usulan begitu... dan dilakukan pengadaan langsung (Ldy)
Dalam melakukan kegiatan pengadaan obat RSU Haji Surabaya
menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pengadaan
dilakukan dengan pengadaan langsung di distributor atau PBF atau rekanan sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan yang telah tercantum dalam Surat Perjanjian
Kerja (SPK).
Pengadaan dilakukan setiap dua bulan berdasarkan buku defek yang
berisi sisa stok obat yang tinggal sedikit dan kartu stok obat. Pengadaan dapat
dilakukan setiap bulan apabila kebutuhan obat hanya cukup selama satu bulan.
Pengadaan dilakukan berdasarkan usulan pengadaan obat kemudian diajukan
dan dilakukan persetujuan oleh pelaksana kegiatan. Pelaksana kegiatan
mempertimbangkan usulan pengadaan sudah sesuai kebutuhan, kapasitas
gudang, jumlah obat yang akan dibeli, dana yang dikeluarkan dan kualitas obat
selama proses penyimpanan.
Pelaksana kegiatan ke pejabat pelaksana teknis kegiatan dilakukan
perhitungan dalam penyerapan anggaran untuk pengadaan kebutuhan obat.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
Proses selanjutnya persetujuan dari pejabat pembuat komitmen setelah semua
disetujui, maka dilakukan nota dinas untuk pengadaan ke pejabat pengadaan.
Pengadaan dapat dilakukan apabila terdapat barang baru yang sesuai
permintaan unit. Permintaan unit biasanya dari unit kosmetik dengan merk lain
diluar merk sebelumnya.
Tabel 5.2 Pengadaan Obat di Unit Logistik Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya
No
Indikator Pengukuran
Observasi Hasil obsevasi
Keterangan
Ada Tidak 1 Petugas
pengadaan Terdapat petugas khusus untuk pengadaan
V Petugas bagian pengadaan khusus di RSU Haji pada pejabat pengadaan.
2 Metode pengadaan
Menggunakan metode untuk pengadaan obat
V Metode pengadaan secara pengadaan langsung.
3 Jadwal pengadaan
Terdapat jadwal pengadaan
V
Terdapat jadwal pengadaan untuk unit logistik tetapi dari unit logistik tidak sesuai dengan jadwal pengadaan.
Sumber : Observasi peneliti berdasarkan lembar observasi
Pengadaan di RSU Haji Surabaya sesuai dengan Peraturan Presiden no. 54
tahun 2010 dengan cara penunjukkan langsung dengan ketentuan pembelian
Rp 100.00.000. Pengadaan dilakukan oleh pejabat pengadaan di RSU Haji
Surabaya dan tidak boleh lebih dari satu kali pengadaan dalam pembelian obat
yang sama dalam satu bulan. Pengadaan obat diterapkan sistem penjadwalan
untuk pengadaan karena pengadaan obat berasal dari depo dan unit logistik.
Penjadwalan bertujuan untuk mempermudah proses pengadaan terutama
administrasi. Unit logistik tidak sesuai jadwal yang ditentukan karena
perencanaan pengadaan kebutuhan obat yang tidak sesuai. Hal ini membuat
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
pekerjaan dibagian pengadaan menumpuk karena tidak sesuai jadwal pengadaan
bulanan.
Kondisi persediaan obat habis dipinjamkan ke depo. Apabila distributor
kosong dan persediaan menipis, maka dilakukan pengadaan. Pengadaan obat
dapat dilakukan pemesanan bulanan, jika terdapat kebutuhan obat yang
mendesak atau persediaan kebutuhan obat yang tidak mencukupi selama satu
bulan. Hal ini diatasi dengan membeli lain merek dalam satu formularium
dengan fungsi yang sama. Kasus distributor kosong lebih banyak pada bahan
dengan persentase sekitar 30% contohnya chloretil spray, jelly ten 20, anios,
enzym spesial.
Hasil indepth interview dengan penanggungjawab logistik pada perencanaan
pengadaan yang tidak sesuai jadwal karena tergantung kebijakan dari pelaksana
kegiatan. Berdasarkan kutipan hasil indepth interview dengan penanggungjawab
logistik ;
Pengadaan tidak sesuai jadwal karena tergantung dari atasannya kalo atasannya per tw ya dilkukan pengadaan per tw, tapi sekarang pengadaannya setiap dua bulan dan bisa sewaktu-waktu dilakukan pengadaan karena kebutuhan (Ldy)
Pengadaan berdasarkan usulan pembelian yang telah melalui prosedur
yang ditetapkan, kemudian setelah barang datang diterima dan diperiksa oleh
petugas penerima dan pemeriksan dan dilakukan penyimpanan. Tahapan
tersebut akan dibahas sebagai berikut;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
5.4.4 Penerimaan dan Penyimpanan Obat di Unit Logistik Instalasi Farmasi
RSU Haji Surabaya
Penerimaan dan penyimpanan kebutuhan obat di unit Logistik Instalasi
Farmasi RSU Haji Surabaya diatur dalam kebijakan Direktur RSU Haji Surabaya,
(2011) adalah sebagai berikut;
1. Pemeriksaan dan penerimaan dengan perbekalan farmasi yang diadakan
melalui pembelian setelah dikirim oleh distributor kemudian diterima oleh
panitia penerima dan pemeriksa barang digudang farmasi sesuai dengan
ketentuan berlaku.
2. Penyimpanan perbekalan farmasi
Pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan :
a. Dibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya;
b. Menurut suhu dan kestabilannya;
c. Mudah tidaknya terbakar;
d. Tahan atau tidaknya terhadap cahaya;
e. Dipisahkan antara obat depo farmasi dan logistik farmasi;
f. Penyusunan obat secara alfabetis, FIFO (First in First Out) dan FEFO
(First Exspired date First out).
Penerimaan perbekalan farmasi di unit logistik Instalasi Farmasi RSU
Haji Surabaya diatur dalam protap penerimaan perbekalan farmasi sementara;
1. Penerimaan perbekalan farmasi dilaksanakan oleh petugas logistik
farmasi dari pemeriksa barang sebelum dilaksanakan pemeriksa barang
oleh panitia pemeriksa barang;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
2. Perbekalan farmasi yang diserah terimakan dicocokan dengan surat
jalan dari pemasok barang, surat pesanan atau SPK dalam hal jenis,
jumlah, maupun kemasan, serta diperiksa batas kadarluarsa;
3. Barang yang sudah sesuai antara barang dengan surat jalan, surat
pesanan atau SPK, maka petugas menandatangani surat jalan;
4. Petugas logistik farmasi menyimpan perbekalan farmasi yang diterima
ke dalam ruang penerimaan barang sementara;
5. Surat jalan dicatat pada buku penerimaan barang sementara;
6. Barang sudah lengkap petugas logistik farmasi menghubungi panitia
pemeriksa barang agar dilakukan proses pemeriksaan oleh panitia
pemeriksa barang.
Berdasarkan protap penerimaan perbekalan farmasi RSU Haji Surabaya ;
1. Penerimaan perbekalan farmasi dilaksanakan oleh penyimpan barang
medis dari panitia pemeriksa barang atau pemasok barang;
2. Perbekalan farmasi yang diserah terimakan dicocokkan dengan berita
acara pemeriksaan barang baik jenis, jumlah, kemasan maupun batas
kadaluarsa;
3. Barang sudah sesuai dan benar dengan berita acara pemeriksaan barang,
penyimpan barang membuat berita acara penerimaan barang yang harus
ditandatangani oleh pemasok barang dan penyimpan barang;
4. Penyimpan barang memasukkan atau mencatat perbekalan farmasi yang
diterima kedalam buku barang masuk dan kartu kendali;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
5. Memasukkan perbekalan farmasi yang diterima ke gudang untuk
dilakukan proses penyimpanan.
Proses pemeriksaan dan penerimaan obat sesuai dengan protap penerimaan
dan pemeriksaan dilakukan oleh panitia pemeriksaan dan penerimaan barang.
Peneliti melakukan observasi kegiatan penerimaan dan pemeriksaan barang
sebagai berikut;
Tabel 5.3 Penerimaan Obat di Unit Logistik Instalasi farmasi RSU Haji Surabaya
No Indikator
Pengukuran
Obserevasi Hasil
Observasi
Keterangan
Ada Tidak
1 Petugas Khusus bagian penerima dan pemeriksa
Dilakukan oleh panitia penerima yang salah satu anggotanya adalah tenaga farmasi;
V Panitia bagian penerima dan pemeriksa barang terdiri dari tiga orang dan latar pendidikan farmasi.
2 Dokumen
yang menyertai
Penerimaan dan pemeriksaan berdasarkan dokumen yang menyertainya;
V Barang yang diterima harus sesuai dengan faktur unit gudang logistik
3 Jenis pemeriksaan barang
Pemeriksaan label dan kemasan a. Kondisi fisik b. Jenis Obat c. Jumlah obat d. Tanggal kadaluarsa, e. Nomor registrasi f. Nomor batch
V V V
V V V
Pemeriksaan barang hanya kondisi fisik, jenis obat dan jumlah obat. Tanggal kadarluarsa, nomor registrasi dan no batch tidak di cek.
Sumber : Observasi Peneliti Berdasarkan Lembar Observasi
Penerimaan obat di gudang obat RSU Haji Surabaya yaitu dengan
melakukan pengecekan pada jumlah obat yang dipesan dengan obat yang
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
diterima. Obat yang datang dari distributor akan dilakukan pemerikasaan oleh
petugas penerimaan pemeriksa barang, meliputi :
1. Mengecek barang sesuai dengan SP dan faktur barang;
2. Mengecek barang kondisi fisik;
3. Pengecekkan tanggal kadarluarsa pada setiap jenis obat.
Data tersebut sesuai dengan kutipan indepth interview dengan
penanggungjawab logistik:
Barang itu diterima yang penting disesuaikan antara SP sama faktur jadi faktur itu tidak bileh ada barang yang tidak ada di SP, terus diliat juga kadarluarsa, terus diliat juga kondisi fisik......kalo alkes ya lakes..kalo regane ya regangen sendiri..terus kalo obat ya obat.......(Ldy)
Prosedur penerimaan obat harus menyertakan faktur pembelian
ditambah dengan surat tanda terima barang, selanjutnya dilakukan pengecekan
pada faktur pembelian tersebut. Apabila barang yang tertera dalam faktur
pembelian telah sesuai dengan barang yang diterima dan kebutuhan yang
dipesan, maka penerimaan barang dapat dilaksanakan. Jadi, aspek yang harus
diperhatikan dalam kegiatan penerimaan barang meliputi :
a. Barang yang diterima harus sesuai dengan faktur pembelian dari unit
gudang obat rumah sakit;
b. Barang dapat diterima apabila sudah dinyatakan sah dalam pemeriksaan
dan surat terima barang telah ditanda tangani oleh pemeriksa barang.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
Tabel 5.4 Penyimpanan Obat di Unit Logistik Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya.
No
Indikator
pengukuran
Uraian Kegiatan Kondisi Hasil Observasi
Ada
Tidak
1
Pengaturan
penyimpanan
Adanya tenaga
untuk memantau
suhu
V
Setiap hari petugas
mencatat suhu
ruangan.
Pemeriksaan
berkala tabung
kebakaran.
V
Tidak terdapat
tabung kebakaran
hanya alat untuk
mendeteksi asap
yang berada di atas
gudang logistik.
2
Pengaturan
gudang
Terdapat
generator untuk
melindungi
putusnya listrik
V
Terdapat generator
listrik untuk
melindungi
putusnya listrik.
Terdapat
termometer untuk
memantau suhu
V
Termometer yang
terpasang dan form
penulisan suhu
dibawahnya
Obat disimpan
secara rapi
didalam rak atau
kardus
V
Obat di simpan
secara rapi di rak
obat.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
2
Pengaturan
gudang
Pengelompokkan obat yang mempunyai kesamaan
a.
V
Bentuk dan sediaanya dibedakan untuk obat cair dan padat.
a. Menurut bentuk sediaan dan jenisnya
V
Obat ampul terletak
dalam satu bagian
obat ampul. Bahan
galon dengan bentuk
cair terletak
dibawah rak.
b. Menurut mudah tidaknya terbakar
V
Ruangan khusus
untuk obat yang
mudah terbakar
dalam satu gudang.
c. Dibedakan menurut suhunya, Kestabilannya
V
Terdapat almari
pendingin untuk
membedakan obat
berdasarkan suhu.
d. Tahan atau tidaknya terhadap cahaya
V
Obat tersimpan
dengan kondisi tidak
langsung terkena
cahaya matahari.
Tersimpan dengan
cahaya matahari
yang terlindungi.
Pengumpulan
obat kadarluarsa
untuk
dimusnahkan
V
Obat kadarluarsa
dikumpulkan satu
kardus
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
No Indikator Pengukuran
Uraian Kegiatan
Kondisi
Hasil Observasi
Ada Tidak 2 Pengaturan
gudang Susunan persediaan obat yang mempunyai kadarluarsa singkat ditempatkan di depan obat dengan kadarluarsa lebih panjang
V
Susunan persediaan obat berdasarkan tanggal kadarluarsa cepat diletakkan didepan
Pencatatan keluar masuknya obat
V
Pencatatan keluar masuknya obat dituliskan pada kartu stock obat
Mencocokkan jumlah fisik dengan jumlah tertera di kartu stock obat
V
Inventory jarang dilakukan hanya mencatat stok obat, ketika ada petugas unit mengambil obat di unit logistik
Sumber : Observasi peneliti berdasarkan lembar observasi
Penyimpanan obat di unit logistik instalasi farmasi RSU Haji Surabaya
dengan melalui proses penerimaan dan pemeriksaan obat di unit logistik yang
dilakukan oleh petugas pemeriksan dan penerima barang. Proses penerimaan
dilanjutkan pemeriksaan obat dan penyimpanan obat yang dilakukan oleh
pembantu penyimpan barang bagian obat. Pembantu penyimpan barang
memasukkan data obat secara manual ke dalam kartu stock, buku penerimaan
harian dan dibantu pembantu penyimpan barang bagian inventaris dan ragen
untuk memasukkan data obat ke komputer.
Tidak ada SOP tetap untuk penyimpanan perbekalan farmasi di RSU Haji
Surabaya. Tujuan dari SOP agar terlaksana proses kerja rutin yang efektif, efisien,
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
konsisten atau uniform dan aman dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
melalui pemenuhan standart yang berlaku. Hal ini berpengaruh pada tugas
petugas, tidak adanya dasar hukum bila terjadi penyimpangan dan tidak adanya
pedoman dalam pelaksanaan penyimpanan.
Berdasarkan jenisnya dibutuhkan SOP pelayanan manajerial yaitu SOP
untuk prosedur penyimpanan barang. Pembuatan protap (sebernarnya pembuatan
SOP tetapi sebagian besar menggunakan istilah protap sama dengan SOP) sesuai
dengan rincian tugas koordinator logistik farmasi (Keterangan pada halaman 102).
Perbedaan SOP dan protap yaitu pada protap atau prosedur tetap yang berisi
aturan tetap digunakan untuk kegiatan rutin dan lebih ke arah administrasi. SOP
atau standart operating prosedure yang berisi urutan atau rangkaian kerja yang
dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin yang digunakan pada
pelayanan ( Pudjirahardjo, 2012).
Penyimpanan obat di gudang logistik sesuai dengan jenis obat atau sesuai
dengan persyaratan dalam penyimpanan obat seperti :
1. Dibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya;
2. Dibedakan menurut suhu dan kestabilannya;
3. Mudah tidaknya meledak atau terbakar;
4. Tahan tidaknya terhadap cahaya.
Protap penyimapanan perbekalan farmasi yang kadarluarsa, hampir rusak dan
hampir kadarluarsa tahun, 2012. Penyimpanan perbekalan farmasi mendekati
kadaluarsa, kadaluarsa dan rusak.
1. Perbekalan farmasi yang kadaluarsa 6 bulan :
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
a. Melakukan pencatatan perbekalan farmasi yang akan kadaluarsa 6 bulan;
b. Menyediakan tempat atau area khusus untuk menyimpan perbekalan
farmasi yang akan kadaluarsa 6 bulan. Obat harus terpisah dari obat
yang belum kadaluarsa kecuali untuk narkotika dan psikotropika tetap
harus diletakkan di dalam lemari narkotika dan diberi tanda atau label;
c. Mencantumkan surat atau nota dinas pemberitahuan kepada SMF tentang
obat yang mendekati kadaluarsa 6 bulan (bila ada);
d. Mencantumkan faktur obat yang akan kadaluarsa (bila ada);
2. Perbekalan farmasi yang telah kadarluarsan atau rusak
a. Melakukan pencatatan perbekalan farmasi yang kadarluarsa atau rusak;
b. Menyediakan tempat atau area khusus, dimana harus terpisah antara
perbekalan farmasi yang belum kadarluarsa dari perbekalan farmasi yang
telah kadarluarsa atau rusak dan diberi tanda atau label;
c. Mencantumkan surat atau nota dinas pemberitahuan SMF tentang obat
yang kadarluarsa (bila ada);
d. Mencantumkan lembar foto copy nota dinas usulan penghapusan barang
(bila ada);
e. Mencatumkan faktur obat yang telah kadarluarsa atau rusak (bila ada);
f. Mencantumkan pemusnahan perbekalan farmasi sesuai dengan tata cara
yang berlaku.
Sistem pengaturan obat di gudang penyimpanan obat di unit logistik
Instalasi Farmasi RSU Haji Surabaya adalah;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
1. Gudang logistik RSU Haji Surabaya digunakan untuk menyimpan alkes,
obat tanpa adanya sekat. Pada barang yang mudah terbakar terdapat sekat
ruangan dan bersebelahan dengan ruangan ATK. Ukuran gudang logistik
sebesar 12 x 18 m dengan penyimpanan obat 6 x 8m. Posisi memanjang
dan ruangan khusus untuk obat yang mudah terbakar 1 x 2 m dan ruangan
ATK 2x3 m (dapat dilihat dalam lampiran denah logistik RSU Haji
Surabaya);
2. Pengatur sirkulasi udara di ruang penyimpanan obat berupa jendela dua
buah dan air conditioner (AC) sebanyak tiga buah dengan suhu antara
27-29 celcius (hal ini disebabkan karena kondisi AC yang sudah kurang
efektif dan membutuhkan perbaikan);
3. Sistem penataan obat di rak obat menggunakan sistem first in first out
(FIFO) dan first expired first out (FEFO), yaitu obat yang masuk atau
diterima pihak gudang obat terlebih dahulu atau expired date lebih cepat.
Pengaturan obat di unit logistik dengan meletakkan dengan posisi lebih
depan daripada obat yang masuk atau diterima pihak gudang obat lebih
akhir;
4. Pengaman dari sinar matahari berupa kaca yang dilengkapi dengan tirai
besi yang letaknya lebih tinggi dibandingkan posisi rak obat yang
dipasang pada kedua buah jendela;
5. Obat yang membutuhkan suhu penyimpanan yang lebih stabil maka
disediakan sebuah almari es (refrigerator) dengan suhu rerata 5C;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
6. Terdapat alat pendeteksi dini terjadinya kebakaran di dalam posisi diatas
ruangan gudang logistik dan alat pengukur kelembapan ruangan dengan
kelembapan rata - rata 50 s/d 58;
7. Petugas pembantu penyimpanan medis bagian obat mengecek suhu setiap
hari, baik suhu ruangan dan suhu almari es dan dilakukan pencatatan
pada lembar pengecekan control suhu;
8. Berdasarkan indept interview kegiatan inventory di unit logistik kurang
optimal, kegiatan hanya berdasarkan pengecekkan jumlah obat dan
pencatatan obat di kartu stok ketika ada unit yang mengambil obat.
9. Terdapat dua kartu yaitu kartu stok untuk setiap jenis obat yang
digunakan untuk kontrol barang masuk. Pemakaian dan sisa obat yang
tercatat pada kartu stering dan kartu kendali yang diletakkan pada jenis
obat. Perbedaan pada dua kartu stok hanya penempatannya saja,
sedangkan kartu stok yang ada di dekat obat sebenarnya namanya kartu
stering tetapi penulisannya kartu stok.
Tahap proses pemeriksaan dan penerimaan yang sesuai dengan faktur
baik jenis, jumlah, kondisi fisik dan expired date selesai. Proses pemeriksaan
dan penerimaan dan selanjutnya proses penyimpanan obat di gudang logistik
dan tahap pendistribusian ke seluruh unit pelayanan di RSU Haji Surabaya.
Pada tahap distribusi akan di jelaskan sebagai berikut ;
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
5.4.5 Distribusi Obat di Unit Logistik Instalasi Farmasi RSU Haji
Surabaya
Berdasarkan kebijakan Direktur RSU Haji Surabaya (2011) pada sistem
distribusi perbekalan farmasi yang diselenggarakan:
1. Distribusi perbekalan farmasi untuk pasien rawat inap;
a. Floor stock;
b. Resep perorangan;
c. UDD atau ODDD.
2. Distribusi perbekalan farmasi untuk pasien rawat jalan diselenggarakan
secara sentralisasi dengan sistem resep perorangan;
3. Distribusi perbekalan farmasi untuk unit penunjang atau instansi lain
diselenggarakan secara sentralisasi dengan sistem floor stock.
Tabel 5.5 Distribusi Obat di Unit Logistik Instalasi farmasi RSU Haji Surabaya
No Indikator
pengukuran
Observasi Hasil di
Lapangan
Keterangan
Ada Tidak
1. Respon time a. Petugas bagian distribusi
V
Bagian mengambil
barang dari unit
pelayanan
2. Service
level
a. Sesuai dengan jumlah dan jenis obat yang diminta
V
Barang yang diminta
unit jumlahnya
terkadang tidak sesuai
dengan barang yang
diberikan.
ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI FAKTOR PENYEBAB STOCKOUT DAN... RENIE CUYNO MELLEN
-
Sumber : Observasi Peneliti Berdasarkan Lembar Observasi Peneliti
Berdasarkan hasil indepth interview dengan pembantu penyimpan
barang bagian obat proses distribusi dengan metode sentarlisasi dan floor stock.
Sentralisasi secara terpusat pada gudang logistik Instalasi Farmasi RSU Haji
Surabaya dengan proses penyaluran barang (pendistibusian