Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

download Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

of 14

Transcript of Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

  • 7/27/2019 Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

    1/14

    Penyakit THT yang termasuk level kompetensi dokter

    OMA

    1. DefinisiIalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius ,

    antrum mastoid dan sel-sel mastoidsumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher edisi kelima editor

    Dr.H.Efiaty Arsyad Soepardi, Sp.THT

    2. etiologi penyebab dasar pada OMA : Obstruksi tuba eustachius sehingga hilanglah sawar

    utama terhadap invasi bakteri dan spesies bakteri yang tidak biasanya patogenik ,

    dapat berkolonisasi dalam telinga tengah , menyerang jaringan dan menimbulkaninfeksi

    sebagian besar infeksi OMA disebabkan oleh bakteri piogenik

    bakteri yang sering ditemukan antara lain Streptococcus pneumoniae(tersering

    pada semua kelompok umur), Haemophilus influenza(patogen yang seringditemukan pada anak dibawah usia 5 tahun) dan streptococcus beta hemolitikus

    Bakteri patogen pada anak dengan OMA

    Streptococcus pneumoniae Haemophilus influenzae (tipe tak dapat ditentukan)

    Streptococcus grup A

    Branhamella catarrhalis Staphyllococcus aureus Staphylococcus epidermidis

    Bayi

    Chlamydia trachomatis

    Escherichia coli Spesies Klebsiella

    sumber : BOIES Buku Ajar Penyakit THT edisi 6 Adams , Boies , Higler

    3. stadiumperubahan mukosa telinga tengah sebagai akibat infeksi dapat dibagi atas 5 stadium :

    a) stadium oklusi tuba eustachius

    tanda adanya oklusi tuba eustachius ialah adanya gambaran retraksi membran

    timpani akibat terjadinya tekanan negatif didalam telinga tengah , karena adanya

    absorpsi udara.Kadang2 membran timpani tampak normal (tidak ada kelainan)

    atau berwarna keruh pucat.Efusi mungkin telah terjadi, tetapi tidak dapatdideteksi.Stadium ini sukar dibedakan dengan otitis media serosa yang

    disebabkan oleh virus atau alergib) stadium hiperemis

    pada stadium hiperemis , tampak pembuluh darah yang melebar di membran

    timpani atau seluruh membran timpani tampak hiperemis serta edem.Sekret

    yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehinggasukar terlihat

  • 7/27/2019 Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

    2/14

    c) stadium supurasi

    edem yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel

    superfisial, serta terbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpani ,menyebabkan membran timpani menonjol (bulging) ke arah liang telinga luar.

    Pada keadaan ini pasien tampak sangat sakit , nadi dan suhu meningkat serta

    rasa nyeri ditelinga bertambah hebatApabila tekanan nanah di kavum timpani tidak berkurang , maka terjadi iskemia

    , akibat tekanan pada kapiler2 serta timbul tromboflebitis pada vena2 kecil dan

    nekrosis mukosa dan submukosa.Nekrosis ini pada membran timpani terlihatsebagai daerah yang lebih lembek dan berwarna kekuningan.Ditempat ini akan

    terjadi ruptur

    Bila tidak dilakukan miringotomi pada stadium ini , maka kemungkinan besar

    membran timpani akan ruptur dan nanah keluar ke liang telinga luarDengan melakukan miringotomi ,luka insisi akan menutup kembali sedangkan

    apabila terjadi ruptur maka lubang tempat ruptur (perforasi) tidak mudah

    menutup kembali

    d) stadium perforasiKarena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau

    virulensi kuman yang tinggi , maka dapat terjadi ruptur membran timpani dannanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang telinga luar.Anak yang

    tadinya gelisah sekarang menjadi tenang,Suhu badan turun dan anak dapat

    tertidur nyenyak.Keadaan ini disebut dengan OMA stadium perforasie) stadium resolusi

    Bila membran timpani tetap utuh , maka keadaan membran timpani perlahan-

    lahan akan normal kembali.Bila sudah terjadi perforasi maka sekret akan

    berkurang dan akhirnya kering.Bila daya tahan tubuh baik atau virulensi kumanrendah, maka resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan.OMA berubah

    menjadi OMSK bila perforasi menetap dengan sekret yang keluar terus menerus

    atau hilang timbul.OMA dapat menimbulkan gejala sisa (sequele) berupa otitismedia serosa bila sekret menetap di kavum timpani tanpa terjadinya perforasi

    sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher edisi kelima editor

    Dr.H.Efiaty Arsyad Soepardi, Sp.THT

    4. penegakan diagnosisanamnesis

    gejala

    nyeri

    demam , demam dapat tinggi pada anak kecil namun dapat pula tidak ditemukan

    pada 30% kasus malaise

    kadang2 nyeri kepala disamping nyeri telinga khususnya pada anak dapat terjadi anoreksia dan kadang2 mual dan muntah

    pemeriksaan fisik

    seluruh atau sebagian membrana timpani secara khas menjadi merah dan

    menonjol

  • 7/27/2019 Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

    3/14

    pembuluh pembuluh darah di atas membrana timani dan tangkai maleus

    berdilatasi dan menjadi menonjol.Secara ringkas dikatakan terdapat abses telinga

    tengahsumber : BOIES Buku Ajar Penyakit THT edisi 6 Adams , Boies , Higler

    5. penatalaksanaanpengobatan OMA tergantung pada stadium penyakitnya

    stadium oklusi , pengobatan terutama bertujuan untuk membuka kembali tuba

    eustachius sehingga tekanan negatif ditelinga tengagh hilang.Untuk ini diberikanobat tetes hidung.HCL efedrin 0,5% dalam larutan fisiologik (anak < 12 tahun)

    atau HCl efedrin 1 % dalam larutan fisiologik untuk yang berumur di atas 12

    tahun dan pada orang dewasa.Disamping itu sumber infeksi harus

    diobati.Antibiotika diberikan apabila penyebab penyakit adalah kuman, bukanvirus atau alergi

    Terapi pada stadium presupurasi ialah antibiotika, obat tetes hidung dan

    analgetika.Bila membran timpani sudah terlihat hiperemis difus, sebaiknya

    dilakukan miringotomi.Antibiotika yang dianjurkan ialah dari golongan penisillinatau ampisilin.Terapi awal diberikan penisilin i.m agar didapatkan konsentrasi

    yang adekuat didalam darah, sehingga tidak terjadi mastoiditis yang terselubung ,gangguan pendengaran sebagai gejala sisa dan kekambuhan.Pemberian antibiotika

    dianjurkan minimal selama 7 hari.Bila pasien alergi terhadap penisilin , maka

    diberikan eritromisin.Pada anak ampisilin diberikan dengan dosis 50 100mg/BB perhari, dibagi dalam 4 dosis atau amoksisilin 40 mg/BB/hari dibagi

    dalam 3 dosis atau eritromisin 40 mg/BB/hari

    sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher edisi kelima editor

    Dr.H.Efiaty Arsyad Soepardi, Sp.THT

    6. komplikasi

    a) komplikasi telinga tengah ketulian sensorineural

    setiap kali ada infeksi dalam telinga tengah , terutama bila dibawah

    tekanan , maka ada kemungkinan produk2 infeksi akan menyebar melaluimembrana fenestra rotundum ke telinga dalam, mengakibatkan ketulian

    sensorineural.Infeksi biasanya terbatas pada lengkung basal koklea , yaitu

    bagian yang tidak rutin diuji pada pemeriksaan pendengaran.Namun

    dengan berjalannya waktu, ketulian dapat meluas sehingga akhirnyamenimbulkan masalah.Hal ini menekankan pentingnya terapi yang lebih

    agresif guna mencegah kemungkinan ketulian sensorineural permanen

    pada pasien2 OMA yang tidak menyembuh dalam 48 jam dengan terapiantibiotik yang sesuai

    paralisis saraf fasialis

    saraf fasialis dapat cedera pada otitis media akut ataupun kronik.Padakasus otitis akut, saraf terkena akibat kontak langsung dengan materi

    purulen.Dengan adanya celah2 tulang alami yang menyebabkan hubungan

    antara saraf dengan telinga tengah , maka produk2 infeksi toksik dapat

    menimbulkan paralisis wajah

  • 7/27/2019 Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

    4/14

    b) komplikasi telinga dalam fistula labirin dan labirintitis

    suatu fistula pada labirin memungkinkan penyebaran infeksi ke telingadalam , menimbulkan labirintitis yang akan menyebabkan ketulian.pasien

    dengan fistula biasanya mengalami vertigo disamping gejala2 lain

    labirintitis supuratifDapat disebabkan perluasan ke dalam fistula, suatu infeksi yang

    menyerang fenestra rotundum atau meningitis akibat otitis

    media.Labirintitis generalisata dapat menyerang seluruh bagian ronggatelinga dalam, menimbulkan vertigo berat dan akhirnya ketulian

    lengkap.Jika terlokalisir dapat menimbulkan gejala2 dan disfungsi koklear

    atau vestibular saja.Labirintitis diakibatkan perluasan infeksi ke dalam

    ruang perilimfa.Terdapat dua labirintitis : serosa, dimana toksin kimiamenimbulkan disfungsi, dan supuratif , dimana pus menginvasi dan

    menyebabkan destruksi telinga dalam

    c) komplikasi ekstradural

    petrositishampir 1/3 tulang temporal memiliki sel2 udara dalam apeks petrosa.Sel2

    ini menjadi terinfeksi melalui perluasan langsung dari infeksi telingatengah dan mastoid.

    tromboflebitis sinus lateralis

    Invasi infeksi pada sinus sigmoideus dalam perjalanannya melaluimastoid, menimbulkan tromboflebitis sinus lateralis.fragmen2 kecil

    trombus akan pecah, menciptakan semburan emboli yang infeksius.Tanda

    invasi pertama adalah demam.Demam cenderung berfluktuasi dan setelah

    penyakit berkembang penuh, terbentuk pola septik atau tiang pancangmenyerupai paku.

    abses ekstradural

    adalah kumpulan pus di antara dura dan tulang yang menutupi ronggamastoid atau telinga tengah.Gejala2 antara lain nyeri telinga dan kepala

    yang berat

    abses subduraldapat timbul akibat perluasan langsung abses ekstradural atau perluasan

    suatu tromboflebitis lewat saluran2 vena.

    d) komplikasi sistem saraf pusat meningitis

    disebabkan otitis media kronik atau akut, dan terbatas atau

    generalisata.gambaran klinis : kaku kuduk , suhu meningkat , mual dan

    muntah (terkadang proyektil) dan nyeri kepala.Pada kasus2 lanjut , timbulkoma dan delirium.Ada tahanan terhadap fleksi leher dan tanda kernig

    positif pada pemeriksaan klinis.Kadar gula cairan spinal biasanya rendah ,

    sedangkan kadar protein meningkat abses otak

    dapat timbul pada serebelum di fossa kranii posterior atau pada lobus

    temporal di fossa kranii media.Abses otak biasanya terbentuk sbg akibat

    perluasan langsung infeksi telinga atau tromboflebitis.Gejala abses

  • 7/27/2019 Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

    5/14

    serebelum : ataksia , disdiadokokinesis, intention tremor, dan past

    pointing.Gejala2 fokal termasuk toksisitas, nyeri kepala, demam, muntah

    dan keadaan letargi yang memberi kesan keterlibatan serebrum. hidrosefalus otitik

    berupa peningkatan tekanan intrakranial dengan temuan cairan

    serebrospinal yang normal.Gejala2nya adalah nyeri kepala hebat yangmenetap , diplopia, pandangan kabur, mual dan muntah

    sumber : BOIES Buku Ajar Penyakit THT edisi 6 Adams , Boies , Higler

    SINUSITIS

    1. DefinisiAdalah suatu peradangan pada sinus yang terjadi karena alergi atau infeksi virus,

    bakteri dan jamurSinusitis bisa terjadi pada salah satu dari keempat sinus yang ada (maksilaris,

    etmoidalis,frontalis, atau sfenoidalis)

    2. etiologi

    Sinusitis bisa bersifat akut (berlangsung selama 3 minggu atau kurang) maupu kronis(berlangsung selama 3 8 minggu tetapi dapat berlanjut sampai berbulan bulan

    bahkan bertahun tahun)Penyebab sinusitis akut :

    infeksi akut

    sinusitis akut bisa terjadi setelah suatu infeksi virus pada saluran pernafasanbagian atas (misalnya pilek)

    bakteri

    didalam tubuh manusia terdapat beberapa jenis bakteri yang dalam keadaan

    normal tidak menmbulkan penyakit( misalnya Strepococcus pneumoniae ,Haemophillus influenzae).Jika sistem pertahanan tubuh menurun atau drainase

    dari sinus tersumbat akibat pilek atau infeksi virus lainnya, maka bakteri yang

    sebelumnya tidak berbahaya akan berkembang biak dan menyusup ke dalamsinus, sehingga terjadi infeksi sinus akut

    infeksi jamur

    kadang infeksi jamur bisa menyebabkan sinusitis akutAspergillus merupakan jamur yang bisa menyebabkan sinusitis pada penderita

    gangguan sistem kekebalan

    Pada orang2 tertentu, sinusitis jamur merupakan sejenis reaksi alergi terhadap

    jamur : peradangan menahun pada saluran hidung

    pada penderita rinitis alergika bisa terjadi sinusitis akut.Demikian pula halnya

    pada penderita rinitis vasomotor penyakit tertentu

    sinusitis akut lebih sering terjadi pada penderita gangguan sistem kekebalan

    dan penderita kelainan sekresi lendir (misalnya fibrosis kistik)penyebab sinusitis kronis:

    o asma

    o penyakit alergi (misalnya rinitis alergika)

    o gangguan sistem kekebalan atau kelainan sekresi maupun pembuangan lendir

  • 7/27/2019 Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

    6/14

    o

    3. gejala

    gejala khas kelainan pada sinus adalah sakit kepala yang dirasakan ketika penderitabangun pada pagi hari

    sinusitis akut dan kronis memiliki gejala yang sama , yaitu nyeri tekan dan

    pembengkakan pada sinus yang terkena , tetapi ada gejala tertentu yang timbulberdasarkan sinus yang terkena :

    Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri pipi tepat dibawah mata , sakit gigi dan

    sakit kepala Sinusitis frontalis meneyebabkan sakit kepala di dahi

    Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara mata serta sakit

    kepala di dahi.Peradangan sinus etmoidalis juga bisa menyebabkan nyeri bila

    pinggiran hidung ditekan , berkurangnya indera penciuman dan hidung tersumbat Sinusitis sfenoidalis menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak dapat dipastikan

    dan bisa dirasakan di puncak kepala bagian depan ataupun belakang , atau kadang

    menyebabkan sakit telinga dan sakit leher

    Gejala lainnya adalah : Tidak enak badan Demam Letih , lesu

    Batuk , yang mungkin semakin memburuk pada malam hari

    Hidung meler atau hidung tersumbatDemam dan menggigil menunjukan bahwa infeksi telah menyebar ke luar sinus

    Selaput lendir hidung tampak merah dan membengkak , dari hidung mungkin keluar

    nanah berwarna kuning atau hijau

    4. DiagnosisDiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala2, foto rontgen sinus dan hasil pemeriksaan

    fisikUntuk menentukan luas dan beratnya sinusitis , bisa dilakukan pemeriksaan CT-scan

    Pada sinusitis maksilaris, dilakukan pemeriksaan rontgen gigi untuk mengetahui

    adanya abses gigi

    5. PengobatanSinusitis akut, diberikan :

    1. dekongestan untuk mengurangi penyumbatan2. antibiotika untuk mengendalikan infeksi bakteri

    3. obat pereda nyeri untuk mnegurangi rasa nyeri

    dekongestan dalm bentuk tetes hidung atau obat semprot hidung hanya boleh dipakaiselama waktu yang terbatas (karena pemakaian jangka panjang bisa menyebabkan

    penyumbatan dan pembengkakan pada saluran hidung)

    untuk mengurangi penyumbatan , pembengkakan dan peradangan bisa diberikan obatsemprot hidung yang mengandung steroid

    sinusitis kronis

    diberikan antibiotik dan dekongestan

  • 7/27/2019 Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

    7/14

    untuk mengurangi peradangan biasanya diberikan obat semprot hidung yang

    mengandung steroid.Jika penyakitnya berat, bisa diberikan steroid per-oral (melalui

    mulut).Hal2 berikut bisa dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman : menghirup uap dari sebuah vaporizer atau semangkuk air panas

    obat semprot hidung yang mengandung larutan garam

    kompres hangat didaerah sinus yang terkenajika tidak dapat diatasi dengan pengobatan tsb, maka satu2nya jalan untuk mengobati

    sinusitis kronis adalah pembedahan

    pada anak2 , keadaanya seringkali membaik setelah dilakukan pengangkatan yangmenyumbat saluran sinus ke hidung

    pada penderita dewasa yang juga memiliki penyakit alergi kadang ditemukan polip

    hidungnya.Polip sebaiknya diangkat sehingga saluran udara terbuka dan gejala

    sinusitis berkurangteknik pembedahan yang sekarang ini banyak dilakukan adalah pembedahan sinus

    endoscopik fungsional

    POLIP HIDUNG1. definisiPolip nasi ialah kelainan mukosa hidung berupa massa lunak yang bertangkai ,berbentuk bulat atau lonjong, berwarna putih keabu-abuan , dengan permukaan licin

    dan agak bening karena mengandung banyak cairan .Polip nasi bukan merupakan

    penyakit tersendiri tetapi adalah manifestasi klinik dari berbagai macam penyakit dansering dihubungkan dengan sinusitis , rhinitis alergi, asma, dll.

    2. etiologietiologi yang pasti belum diketahui, tetapi ada 3 faktor penting yang pada terjadinya

    polip yaitu :a) adanya peradangan kronik dan berulang pada mukosa hidung dan sinus

    b) adanya gangguan keseimbangan vasomotor

    c) adanya peningkatan tekanan cairan interstisial dan edema mukosa hidungFenomena Bernoulli menyatakan bahwa udara yang mengalir melalui tempat yang

    sempit akan mengakibatkan tekanan negative pada daerah sekitarnya.Jaringan yang

    lemah akan terisap oleh tekanan negative ini sehingga mengakibatkan edema mukosadan pembentukan polip

    3. patogenesisPada awalnya ditemukan edema mukosa yang kebanyakan terjadi di daerah meatus

    medius.Kemudian stroma akan terisi oleh cairan interseluler sehingga mukosa yangsembab menjadi polipoid.Bila proses terus berlanjut , mukosa yang sembab makin

    membesar dan kemudian turun ke dalam rongga hidung sambil membentuk tangkai,

    sehingga terjadilah polip.Polip dapat timbul pada hidung yang tidak terinfeksikemudian menyebabkan sumbatan yang mengakibatkan sinusitis, tetapi polip dapat

    juga timbul akibat iritasi kronis yang disebabkan oleh infeksi hidung dan sinus

    4. diagnosisa) anamnesis

    keluhan utama : hidung tersumbat

    gejala :

  • 7/27/2019 Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

    8/14

    sumbatan hidung menetap, tidak hilang timbul dan semakin lama

    semakin berat terasa ada massa di dalam hidung dan sukar membuang ingus gangguan penciuman 9anosmia atau hiposmia0

    kelainan sekunder : adanya post nasal drip, sakit kepala , nyeri muka ,

    suara nasal , telinga terasa penuh, mendengkur, gangguan tidur danpenurunan kualitas hidup

    b) pemeriksaan fisik

    dengan pemeriksaan rinoskopi anterior : polip sudah terlihat.Polip yangmassif sering sudah menyebabkan deformitas hidung luar

    c) pemeriksaan penunjang

    foto rontgen polos atau CT scan untuk mendeteksi adanya sinusitis

    pemeriksaan biopsy diindikasikan jika ada massa unilateral pada pasien usialanjut , jika penampakan makroskopis menyerupai keganasan atau bila pada

    foto rontgen ada gambaran erosi tulang

    5. terapi

    medikamentosatujuan : untuk polip yang masih kecil (belum memenuhi rongga hidung)

    yaitu pemberian kortikosteroid sistemik yang diberikan dengan dosis tinggi

    dalam jangka waktu singkat

    pemberian kortikosteroid intranasal atau kombinasi keduanya bila ada tanda infeksi perlu diberikan antibiotic

    operasi

    polipektomi dapat dilakukan dengan anestesi local , untuk polip yang besar tetapibelum memadati rongga hidung.Operasi pengangkatan polip dan operasi sinus

    pada polip hidung bisanya diindikasikan pasa polip yang sudah sangat besar atau

    kasus polip berulang atau bila jelas ada kelainan di KOM(kompleksosteomeatal).Jenis operasonya etmoidektomi atau bedah sinus endoskopi

    fungsional(BSEF).Antibiotika diberikan bila ada tanda infeksi dan sbg profilaksis

    pasca operasi.sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher edisi kelima editor

    Dr.H.Efiaty Arsyad Soepardi, Sp.THT

    EPISTAKSIS

    1. DefinisiYaitu perdarahan hidung yang bukan merupakan suatu penyakit , melainkan sebagai

    gejala dari suatu kelainan2. Etiologi

    Seringkali epistaksis timbul spontan tanpa dapat ditelusuri penyebabnya.Kadang2

    jelas disebabkan oleh traumaEpistaksis dapat ditimbulkan oleh sebab lokal misalnya :

    Trauma

  • 7/27/2019 Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

    9/14

    Epistaksis dapat terjadi setelah trauma ringan , misalnya waktu mengeluarkan

    ingus dengan kuat , bersin, mengorek hidung atau sbg akibat trauma yang hebat

    seperti terpukul , jatuh , kecelakaan lalu lintasSelain itu juga dapat disebabkan oleh iritasi gas yang merangsang , benda asing di

    hidung dan trauma pada pembedahan

    InfeksiInfeksi hidung dan sinus paranasal, seperti rinitis atau sinusitis serta granuloma

    spesifik seperti lupus, sifilis dan lepra dapat menimbulkan epistaksis

    NeoplasmaHemangioma, karsinoma serta angiofibroma dapat menyebabkan epistaksis berat

    Kelainan kongenital

    Yang sering menyebabkan epistaksis ialah teleangiektasis hemoragik herediter Penyakit kardiovaskuler

    Hipertensi dan kelainan pembuluh darah, seperti yang dijumpai pada

    arteriosklerosis, nefritis kronik, sirosis hepatis, sifilis dan diabetes melitus dapat

    menyebabkan epistaksis.

    Kelainan darahPenyebab epistaksis misalnya trombositopenia, hemofilia, danleukimia Infeksi sitemik

    Yang paling sering menyebabkan epistaksis ialah demam berdarah.Demam tifoid,

    influensa dan morbili juga disertai dengan epistaksis

    Perubahan tekanan atmosferContoh dalam hal ini ialah Caisson disease (pada penyelam)

    Gangguan endokrin

    Wanita hamil, menarki dan menopause sering juga dapat mengalami epistaksis

    3. klasifikasiBerdasarkan seuber perdarahan dapat berasal dari :

    a. epistaksis anterior

    dapat berasal dari pleksus kiesselbach atau dari a.etmoid anterior.Pleksus

    Kiesslebach menjadi sumber perdarahan yang paling sering pada epistaksis,

    terutama pada anak2 dan biasanya dapat berhenti sendiri (secara spontan) danmudah diatasi

    b. epistaksis posterior

    dapat berasal dari a.sfenopalatina dan a.etmoid posterior.Perdarahannya

    biasanya hebat dan jarang berhenti dengan sendirinya.Sering ditemukan padapasien dengan hipertensi, arteriosklerosis atau pasien dengan penyakit

    kardiovaskuler.Perdarahan ini disebabkan oleh pecahnya a.sfenopalatina

    sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher edisi kelima editorDr.H.Efiaty Arsyad Soepardi, Sp.THT

    4. penegakan diagnosisa) anamnesis

    Hal2 penting adalah sebagai berikut :

    Riwayat perdarahan sebelumnya Lokasi perdarahan

  • 7/27/2019 Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

    10/14

    Apakah darah terutama menglir ke dalam tenggorok (ke posterior) ataukah

    keluar dari hidung depan (anterior) bila pasien duduk tegak? Lama perdarahan dan frekuensinya Kecenderungan perdarahan

    Riwayat gangguan perdarahan dalam keluarga

    Hipertensi Diabetes melitus

    Penyakit hati

    Penggunaan antikoagulan Trauma hidung yang belum lama

    Obat-obatan , misal: aspirin , fenilbutazon (butazolidin)

    sumber : BOIES Buku Ajar Penyakit THT edisi 6 Adams , Boies , Higler

    b) pemeriksaan fisikalat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan adalah lampu kepala, spekulum

    hidung dan alat pengisap

    periksa Keadaan umum pasien, tensi , nadic) pemeriksaan penunjang pemeriksaan darah lengkap fungsi hemostasis

    5. penatalaksanaanTiga prinsip utama dalam menanggulangi epistaksis yaitu menghentikan perdarahan,mencegah komplikasi dan mencegah berulangnya epistaksis.Kalau ada syok, perbaiki

    dulu keadaan umum pasien

    a) menghentikan perdarahan

    pasien diperiksa dalam keadaan duduk, kalau sudah terlalu lemah, dibaringkandengan meletakkan bantal dibelakang punggungnya, kecuali bila sudah dalam

    keadaan syok

    sumber perdarahan dicari :o dengan bantuan alat pengisap untuk membersihkan hidung dari bekuan

    darah

    o kemudian tampon kapas yang telah dibasahi dengan adrenalin 1/10.000dan lidocain atau pentocain 2% dimasukkan ke dalam rongga hidung,

    untuk menghentikan perdarahan dan mengurangi rasa nyeri pada waktu

    tindakan2 selanjutnya.

    o Tampon dibiarkan selama 3-5 menitDengan cara ini ditentukan apakah sumber perdarahan letaknya di bagian

    anterior atau di bagian posterior

    perdarahan anterior

    Bila sumbernya terlihat, tempat asal perdarahan dikaustik dengan larutan

    nitras argenti 20-30%, atau dengan asam triklorasetat 10% atau dapat jugadengan elektrokauter

    Bila dengan cara ini perdarahan masih terus berlangsung , maka

    diperlukan pemasangan tampon anterior, dengan kapas atau kain kasa

    yang diberi vaselin atau salep antibiotika.Pemakaian vaselin atau salep

  • 7/27/2019 Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

    11/14

    pada tampon berguna agar tampon tidak melekat , untuk menghindari

    berulangnya perdarahan ketika tampon dicabut.Tampon dimasukkan

    melalui nares anterior dan harus dapat menekan tempat asalperdarahan.Tampon ini dapat dipertahankan selama 1-2 hari

    perdarahan posterior

    Untuk menanggulangi perdarahan posterior dilakukan pemasangantampon posterior yang disebut tampon Bellocq.Tampon ini harus tepat

    menutup koana (nares posterior).Untuk memasang tampon posterior ini

    yaitu :1. kateter karet dimasukkan melalui kedua nares anterior sampai

    tampak orofaring,

    2. Tarik ke luar melalui mulut.

    3. Kedua ujung kateter kemudian diikatkan masing2 pada 2 buahbenang pada tampon bellocq,

    4. kemudian kateter itu ditarik kembali melalui hidung.

    5. Kedua ujung benang yang sudah keluar melalui nares anterior

    kemudian ditarik dan dengan bantuan bantuan jari telunjuk ,tampon ini didarong ke nasofaring

    6. Bila masih tampak perdarahan keluar dari rongga hidung , makadapat pula dimasukkan tampon anterior keluar dari nares anterior

    ke dalam kavum nasi

    7. Kedua ujung benang yang keluar dari nares anterior kemudiandiikat pada sebuah gulungan kain kasa di depan lubang hidung,

    supaya tampon yang terletak di nasofaring tidak bergerak

    8. Benang yang ada di rongga mulut terikat pada sisi lain dari

    tampon bellocq, diletakkan pada pipi pasien.Gunanya untukmenarik tampon ke luar melalui mulut setelah 2-3 hari

    Obat hemostatik diberikan juga disamping tindakan penghentian

    perdarahanPada epistaksis berat dan berulang yang tidak dapat diatasi dengan

    pemasangan tampon anterior maupun posterior, dilakukan ligasi

    arteri.Ligasi a.etmoid anterior dan posterior dapat dilakukan denganmembuat sayatan di dekat kantus medialis dan kemudian mencari kedua

    pembuluh darah tersebut di dinding media orbita.Ligasi a.maksila interna

    yang terletak di fossa pterigomaksila dapat dilakukan melalui operasi

    Caldwell-Luc dan kemudian mengangkat dinding posterior sinus maksila

    b) mencegah komplikasi

    Sebagai akibat perdarahan yang hebat dapat terjadi syok dan anemia.Turunnyatekanan darah mendadak dapat menimbulkan iskemia serebri, insufisiensi

    koroner dan infark miokard, sehingga dapat menyebabkan kematian.dalam hal

    ini pemberian infus atau transfusi darah harus dilakukan secepatnyaPemasangan tampon dapat menyebabkan sinusitis, otitits media dan bahkan

    septikemia.Oleh karena itu antibiotika haruslah selalu diberikan pada setiap

    pemasangan tampon hidung dan setelah 2-3 hari tampon harus dicabut ,

    meskipun akan dipasang tampon baru, bila masih ada peradangan

  • 7/27/2019 Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

    12/14

    Selain itu dapat juga terjadi hemotimpanum, sebagai akibat mengalirnya darah

    melalui tuba eustachius dan air mata yang berdarah (bloody tears) , sebagai

    akibat mengalirnya darah secara retrograd melalui duktus nasolakrimalisLaserasi palatum mole dan sudut bibir terjadi pada pemasangan tampon

    posterior, disebabkan oleh benang yang keluar melalui mulut terlalu ketat

    diletakkan di pipisumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher edisi kelima editor

    Dr.H.Efiaty Arsyad Soepardi, Sp.THT

    RINITIS

    RINITIS ALERGIKA

    1. definisi

    adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yangsebelumnya sudah tersensitisasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu

    mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik tersebut

    Definisi menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma) tahun

    2001 adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal dantersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang siperantarai oleh IgE

    2. etiologiReaksi alergi pada dasarnya dianggap diperantarai oleh imunoglobulin , misalnya

    rinitis, asma, anafilaksis dan urtikaria atau diperantarai sel,seperti dermatitis kontak

    3. patofisiologi

    4. klasifikasi

    5. Penegakan diagnosis

    a) Anamnesis

    Dimulai dengan menanyakan riwayat alergi dalam keluarga

    Tanyakan gangguan alergi selain yang menyerang hidung, seperti

    asama, ekzema, urtikaria atau sensitivitas obat Apakah ruang tempat tinggal di daerah yang lembab atau berdebu?

    Apakah gejala timbul saat beraktivitas di luar rumah

    Riwayat pengobatan sebelumnya, terutama bila digunakan teknikhiposensitisasi.

    Obat obatan apa yang telah diberikan sebelumnya?

    Obat mana yang membantu meringankan gejala tanpa menimbulkan

    efek samping? Hubungannya dengan waktu-waktu makan

    b) Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan hidung : Mukosa hidung pada orang alergi biasanya basah, pucat dan

    berwarna merah jambu keabuan Konka tampak membengkak Jika terdapat infeksi penyerta , sekret dapat bervariasi mulai dari

    encer dan mukoid hingga kental dan purulen ; pada saat yang sama

    mukosa menjadi merah dan meradang, terbendung atau bahkan

    kering sama sekali

  • 7/27/2019 Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

    13/14

    Polip dapat timbul pada antrum maksilaris dan regio etmoidalis ,

    kemudian meluas ke dalam meatus superior dan media Dapat terjadi perubahan degeneratif polipod pada seluruh mukosa

    hidung atau menutup dinding hidung lateral, namun tampilan klasik

    mukosa hidung ini tidak selalu ditemukan

    c) Pemeriksaan penunjangRadiogram sinus paranasalis tidak spesifik , namun dapat terlihat penebalan

    lapisan mukosa dan terkadang pengumpulan sekret

    Bila ostia alami menjadi tersumbat akibat pembengkakan hebat, maka suatugambaran air fluid levelatau bahkan bayangan opak total, dapat nyata dalam

    rongga sinus

    6. Penatalaksanaan

    a) Eliminasi alergen

    Pengobatan alergi hidung tergantung pada beberapa faktor :

    Bila mungkin, agen alergenik harus disingkirkan Dalam hal alergi serbuk bunga, pasien harus mengadakan perubahan

    lingkungan yang sesuai seperti, paparan yang tak perlu terhadapserbuk rumpu-rumputan Ppasien yang peka terhadap debu harus hidup dalam lingkungan

    sebersih mungkin , setiap ruangan sunggu2 dijaga bebas dari benda2

    pengumpul debu seperti karpet dan gorden

    Pasien yang peka terhadap kapang harus menghindari tidur di tempatyang lembab, seperti kamar tidur di lantai bawah tanah

    Jendela harus tertutup pada malam hari, karena udara malam sering

    kali mengandung kapang Pasien peka terhadap asap harus menghindari ruangan penuh asap,

    serta hubungan dengan perokok dalam ruang tertutup , seperti mobil

    Pasien yang diketahui peka terhadap makanan tertentu harus

    berusaha menyingkirkan makanan tersebut dari diet merekab) Penatalaksananan medis

    Terapi hidung lokal bertujuan mengurangi pembengkakan dan pembentukan

    sekret, serta melonggarkan jalan napas.Kesembuhan sementara diperolehdengan aplikasi lokal efedrin sulfa 0,5%

    c) Terapi bedah

    Polip mukoid jinak pada hidung seringkali dirasakan sangat mengganggu

    karena menyumbat jalan napas.Setelah lesi penyumbat diidentifikasi sebagaipolip jinak, maka lesi tsb dapat diangkat.Pasien harus diperingatkan , bahwa

    polip dapat kembali kambuh bilamana ada alergi, sehingga polip perlu berkali-

    kali diangkat selama hidup.Sebelum polipektomi hidung dilakukan , perlu diberikan premedikasi dan

    anestesi topikal memadai.Kawat pengait kemudian dilingkarkan pada tangkai

    polip tanpa perlu diikatkan erat2, kemudian polip dengan tangkai dan dasarpedikel seluruhnya ditarik bersamaan.Infeksi sinus akibat tangkai polip yang

    menyumbat ostium ,biasanya mereda lebih cepat setelah polipektomi.Jika

    polip kembali kambuh dan disertai sinusitis rekurens , mungkin terdapat

    indikasi koreksi bedah terhadap penyakit sinus

  • 7/27/2019 Penyakit THT Yang Termasuk Level Kompetensi Dokter

    14/14

    Konka yang hipertrofi mungkin memerlukan kauteterisasi , bedah beku atau

    reseksi parsial guna menciptakan jalan napas yang memadai.Pembedahan

    demikian harus secara konservatif guna mencegah rinitis atrofikd) Terapi sistemik