PENYAKIT LEPRA.pptx

22
PENYAKIT LEPRA Oleh kelompok 7

Transcript of PENYAKIT LEPRA.pptx

PENYAKIT LEPRAOleh kelompok 7

APA ITU LEPRA ?Lepra/Kusta adalah penyakit

infeksi yang kronik, penyebabnya ialah Mycobacterium leprae yang intraselular obligat.Saraf perifer sebagai afinitas pertama, lalu kulit dan mukosa traktus respiratorius bagian atas, kemudian dapat ke organ lain kecuali susunan saraf pusat.

Cara penularannya belum diketahui pasti, berdasarkan anggapan klasik ialah melalui kontak langsung antar kulit yang lama dan erat, serta inhalasi, sebab M. leprae masih dapat hidup beberapa hari dalam droplet.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah patogenitas kuman penyebab, cara penularan, keadaan sosial ekonomi dan lingkungan, varian genetik yang berhubungan dengan kerentanan, perubahan-perubahan imunitas, dan kemungkinan-kemungkinan adanya reservoir di luar manusia

Kuman dapat ditemukan di kulit, folikel rambut, kelenjar keringat dan air susu ibu, jarang didapat dalam urin. Sputum dapat banyak mengandung M. leprae yang berasal dari traktus respiratorius atas.Dapat menyerang semua umur, anak-anak lebih rentan daripada orang dewasa.

Patogenesis Penyakit LepraM. leprae berpredileksi di daerah-daerah

tubuh yang relatif lebih dingin. Ketidakseimbangan antara derajat infeksi dan derajat penyakit disebabkan oleh respon imun yang berbeda yang menggugah timbulnya reaksi granuloma setempat atau menyeluruh yang dapat sembuh sendiri atau progresif. Oleh karena itu penyakit kusta dapat disebut sebagai penyakit imunologik. Gejala klinisnya lebih sebanding dengan tingkat reaksi selularnya daripada intensitas infeksinya

Bagaimana mengenali Lepra ?Tanda pertama Lepra umumnya berupa

bercak pada kulit berwarna lebih terang dari kulit disekitarnya. Apabila anda melihat seorang dengan bercak kulit yg mungkin lepra, anda harus :

Berbicara pada orang tersebutMemeriksa kulitnyaMemeriksa rasa raba pada bercak kulitMeraba saraf-sarafMemeriksa kedua tangan dan kaki

Tanda yang tampak pada kulit penderita kusta berupa bercak putih seperti panu atau bercak merah seperti kadas pada kulit yang tidak gatal, tidak mengeluarkan keringat, tidak ditumbuhi bulu, dan mati rasa atau kurang rasa terhadap rasa nyeri,

Terdapat benjolan-benjolan kemerahan (nodul) yang tersebar pada kulit, alis dan rambut rontok, muka berbenjol-benjol dan tegang (muka singa).

Skin smear yang diambil dari nodul tersebut biasanya akan menunjukkan basil lepra dalam jumlah yang sangat banyak.

Lalu, tanda-tanda yang menunjukkan telah terjadi kerusakan saraf bisa diketahui dengan nyeri saraf atau luka yang tidak sakit, lepuh kulit, sukarnya melakukan aktivitas sehari-hari seperti memasang kancing baju, memegang pulpen, atau mengambil benda kecil, kesukaran berjalan, dan kesukaran menutup mata dengan rapat.

Penunjang Diagnosis1. Pemeriksaan Bakterioskopik

Sediaaan dibuat dari kerokan kulit atau mukosa hidung yang diwarnai dengan pewarnaan terhadap basil tahan asam, antara lain dengan ZIEHL NEELSEN. Bakterioskopik negatif pada seorang penderita, bukan berarti orang tersebut tidak mengandung M. leprae.

2. Pemeriksaan histopatologikGambaran histopatologik Tipe Tuberkuloid adalah tuberkel dan kerusakan saraf yang lebih nyata, tidak ada basil atau hanya sedikit dan non solid. Pada Tipe Lepromatosa terdapat kelim sunyi subepidermal (subepidermal clear zone), yaitu suatu daerah langsung di bawah epidermis yang jaringannya tidak patologik. Didapati sel virchow dengan banyak basil. Pada Tipe Borderline terdapat campuran unsur-unsur tersebut.

3. Tes LeprominTes lepromin adalah tes non spesifik untuk klasifikasi dan prognosis lepra, tapi tidak untuk diagnosis, berguna untuk menunjukkan sistem imun penderita terhadap M. leprae.

4. Pemeriksaan SerologikPemeriksaan serologik kusta didasarkan atas terbentuknya antibody pada tubuh seseorang yang terinfeksi oleh M. leprae. Macam-macam pemeriksaannya adalah :· Uji MLPA (Mycobacterium Leprae Particle Aglutination)· Uji ELISA ( Enzymed Linked Immuno-Sorbent Assay)· ML dipstick

PengobatanJenis-jenis obat kusta:

obat primer : dapsone, clofasimin, rifampisin, etionamide, prothionamideobat sekunder: INH, streptomycine

Dosis menurut rekomendasi WHOa. Kusta Paubacillary (tipe I, BT, TT)Dapsone : 1 x 100 mg tiap hariRifampisin : 1 x 600 mg tiap bulanPengobatan harus diberikan 6 bulan berturut-turut atau 6 dosis dalam 9 bulan dan diawasi selam 2 tahun

b. Kusta Multibacillary (tipe BB, BL, LL)Dapsone : 1 x 100 mg tiap bulanRifampisin : 1 x 600 mg tiap hariClofazimine : 1 x 300 mg tiap bulan (hari pertama) kemudian dilajutkan dengan 1 x 50 mg/hariPengobatan 24 bulan berturut-turut dan diawasi ± 5 tahun

Obat anti kusta yang paling banyak dipakai saat ini adalah DDS (Diaminodifenil Sulfon), Klofazimin dan Rifampisin. Pada tahun 1998 WHO menambahkan 3 obat antibiotika lain untuk pengobatan alternative, yaitu Ofloksasin, Minosiklin dan Klaritromisin.

Prinsip terapi lepra, yaitu :

· Menghentikan infeksi, dengan obat antikusta

· Mencegah dan mengobati reaksi dan mengurangi resiko kerusakan saraf

· Mengobati komplikasi kerusakan saraf (anestesia, trauma, kelumpuhan)

· Rehabilitasi pasien dari segi sosial dan psikologis

Upaya pencegahan cacat terdiri atas:Untuk Upaya pencegahan cacat primer, meliputi: diagnosis dini pengobatan secara teratur dan akurat diagnosis dini dan penatalaksanaan reaksi

Upaya pencegahan sekunder, meliputi: Perawatan diri sendiri untuk mencegah luka Latihan fisioterapi pada otot yang mengalami kelumpuhan

untuk mencegah terjadinya kontraktur Bedah rekonstruksi untuk koreksi otot yang mengalami

kelumpuhan agar tidak mendapat tekanan yang berlebihan Bedah septik untuk mengurangi perluasan infeksi, sehingga

pada proses penyembuhan tidak terlalu banyak jaringan yang hilang

Perawatan mata, tangan dan atau kaki yang anestesi atau mengalami kelumpuhan otot.

RehabilitasiRehabilitasi

Usaha rehabilitasi yang dapat dilakukan untuk cacat tubuhnya ialah antara lain medis, yaitu dengan jalan operasi dan fisioterapi. Meskipun hasilnya tidak sempurna kembali ke asal, tetapi fungsinya dan secara kosmetik dapat diperbaiki.

Jalan lain ialah secara kekaryaan, yaitu memberi lapangan pekerjaan yang sesuai cacat tubuhnya, sehingga dapat berprestasi dan dapat meningkatkan rasa harga dirinya. Jalan lain lagi ialah melalui kejiwaan.

Contoh Penderita Lepra

Timbulnya bercak-bercak kemerahan dan penebalan pada kulit

Cacat akibat Lepra

Penderita Lepra yg mengalami cacat seperti disfungsi pada bagian tubuhnya sehingga jaringan yg menyusun rontok sendiri.

warna kulit yg berbeda dari sekitarnya bisa menjadi tanda-tanda penyakit Lepra