Penyakit Endokrin Pada Kehamilan

download Penyakit Endokrin Pada Kehamilan

of 5

Transcript of Penyakit Endokrin Pada Kehamilan

  • 7/30/2019 Penyakit Endokrin Pada Kehamilan

    1/5

    PENYAKIT ENDOKRIN PADA KEHAMILAN

    KEHAMILAN DENGAN GANGGUAN ENDOKRIN

    Berbagai gangguan atau penyakit endokrin dapat mempersulit atau menghambat kehamilan dan

    sebaliknya kehamilan dapat mempengaruhi penyakit endokrin. Penyakit endukrin dalamkehamilan yang paling umum dijumpai adalah diabetes melitus dan tiroid. Dasar potogenesis

    terjadi gangguan endokrin sebagian besar adalah akibat proses otoimun. Sejumlah otoantigen,otoantibodi, dan elemen-elemen imunitas seluler, diduga akan menghancurkan atau merangsang

    kelenjar tiroid, pankreas dan jaringan kelenjar adrenal. Pada sebagian kasus yang tidak spesifik

    (misalnya infeksi virus), akan merupakan awal terjadinya respom amtigen dan reaksi jaringanyang khas, yang kemudian akan diikuti oleh proses mediasi imunitas sehingga menyebabkan

    rusaknya kelenjar.

    Beberapa faktor predisposisi yang berperan adalah genetik (antigen kompleks histokompabilitas

    mayor), dan lingkungan (kelainan otoimun endokrin). Sel-sel limfosit janin, sel stem (stem cell),dan DNA, selama kehamilan akan menetap didalam organ-organ ibu dan hal inilah yang

    merupakan dasar terjadinya penyakit-penyakit otoimun.

    Penyakit kelenjar tiroid dalam kehamilanKehamilan akan menyebabkan perubahan struktur dan fungsi kelenjar tiroid ibu, sehingga

    kadang-kadang menyulitkan penegakan diagnosis penyakit atau menentukan adanya kelainan

    tiroid.Proses hiperplasia glandular dan bertambahnya volume kelenjar tiroid akan menyebabkan

    kelenjar tiroid membesar sedang, sehingga penggunaan iodid (iodide uptake) oleh kenjar tiroid

    http://3.bp.blogspot.com/-Mm6BxuMerK8/TfdXlosrUsI/AAAAAAAAAFs/xMdqbacL67Y/s1600/72_250_333_90.jpghttp://ellealawiyah.blogspot.com/2011/06/penyakit-endokrin-pada-kehamilan.html
  • 7/30/2019 Penyakit Endokrin Pada Kehamilan

    2/5

    ibu juga akan meningkat. Akibatnya, sekresi harian hormon tiroksin juga akan meningkat. Pada

    awal kehamilan hormon tiroksin ibu akan pindah kejanin sehingga terjadi hipotiroidisme janin.

    Proses akan terjadi selama kehamilan.Hormon tiroid diperlukan untuk perkembangan otak dan fungsi mental normal. Selain kadar

    hormon total ataupun terikat, konsentrasi thyroid-binding globulin (TBG) dalam serum darah ibu

    juga akan meningkat secara bermakna. Akibat rangsangan tiroid, karena adanya aktivitas silangdari hormon chorionic gonadotropin yang lemah, maka pada awal kehamilan aktivitas tirotropinakan menurun, sehingga tidak dapat melalui sawar plasenta.

    Pada kehamilan 12 minggu pertama kadar hormon chorionic gonadotropin akan mencapai

    puncaknya dan kadar tiroksin bebas akan meningkat dan akan menekan kadar tirotropin,sehingga thyrotropin releasing hormone (TRH) tidak dapat terdeteksi dalam serum darah ibu.

    Berbeda dengan trimester pertama, pada pertengahan kehamilan, walaupun serum TRH janin

    tidak meningkat, tetap dapat terdeteksi. Hal ini karena adanya transfer plasenta yang minimal.

    Gangguan kelenjar tiroid pada umumnya di dapatkan pada perempuan muda. Insidensihipertiroidism, hipotiroidism, dan tiroiditis diperkirakan sekitar 1%.

    Terhadap hubungan yang erat antara fungsi kelenjar tiroid ibu dan janin yang dikandungnya.

    Janin bergantung pada hormon tiroksin ibu. Obat-obat yang diminum ibu akan mempengaruhikelenjar tiroid ibu dan kelenjar tiroid janin.

    Sebagian besar gangguan kelenjar tiroid dapat diketahui dengan terdeteksinya otoantibodi pada

    berbagai komponen sel. Antibodi selain dapat merangsang fungsi kelenjar tiroid,juga dapat

    menghambat atau bahkan menyebabkan terjadinya peradangan kelenjar tiroid, sehingga jaringantiroid akan menjadi hancur.

    Thyroid stimulating immunoglobulin yang menempel dan mengaktifkan reseptor tirotropin

    menyebabkan hiperfungsi dan pertumbuhan kelenjar tiroid. Antibodi ini dapat diidentifikasi padasebagian besar penderita dengan gambaran klasik penyakit graves.

    Hipertiroid

    Insidensi kehamilan dengan gejala tirotoksikosis atau hipertiroidisme adalah 1:2000 kehamilan.Kehamilan normal akan menimbulkan keadaan klinik yang mirip dengan kelebihan tiroksin (T4),

    sehingga tirotoksikosis yang ringan mungkin akan sulit terdiagnosis. Beberapa gejala yang sering

    ditemukan adalah takikardi pada kehamilan normal, nadi rata-rata wktu tidur meningkat,tiromigali, eksoftalmus, dan berat badan tidak tambah walaupun cukup makan.

    Gambaran laboratorium memperlihatkan kadar serum T4 bebas meningkat, sedangkan kadar

    tirotropin menurun. Kadar tirotropin bisa terdeteksi sampai kadar kurang dari 0,1 m U/I ,sehingga akan meyebabkan ditemukannya keadaan hipertiroid subklinis (sekitar 1%). Keadaan

    subklinis ini dapat ditemukan dan terdeteksi dengan pemeriksaan tirotropin. Efek jangka panjang

    keadaan tirotoksikosis subklinikal yang persisten diawasi secara berkala karena dan

    menyebabkan terjadinya aritmia jantung, hipertrofi ventrikel jantung, dan osteopenia.Etiologi

    Penyebab yang paling umum terjadinya tirotoksikosis dalam kehamilan adalah penyakit graves.

    Proses otoimun pada organ spesifik ini biasanya berhubung dengan antibodi yang merangsang

    kelenjar tiroid seperti yang telah dibahas sebelumnya. Antibodi yang merangsang kelenjar tiroidini (thyroid-stimulating antibody) selama kehamilan akan menurun dan pada sebagian besar

    perempuan akan menyebabkan terjadinya remisi kimia.

    Gejala-gejala: eksoftalmus, tremor, hiperkinesis, takikardia, kenaikan bmr sampai 25%, dan

  • 7/30/2019 Penyakit Endokrin Pada Kehamilan

    3/5

    kadar tiroksin dalam darah. Kelenjar tiroid membesar.

    Pengaruh kehamilan terhadap penyakit:

    Kehamilan dapat membuat struma tambah besar dan keluhan penderita bertambah berat. Pengaruh penyakit terhadap kehamilan dan persalinan:

    Kehamilan sering berakhir: abortus (abortus habitualis)

    Partus prematurus Kala ii hendaknya diperpendek dengan ekstraksi vakum atau forsipal, karena bahayakemungkinan timbulnya dekompensasi kordis.

    Terapi

    Tirotoksikosis yang terjadi selama kehamilan hampir selalu dapat dikontrol dengan obat-obatanjenis tihomide. Berapa klinisi memilih ropylthiaurasil (PTU) karena obat ini sebagian

    menghambat perubahan T4 menjadi T3 dan lebih sedikit melewati sawar plasenta bila

    dibandingkan dengan methimazole. Kedua obat ini efektif dan cukup aman untuk digunakan

    dalam terapi tirotoksikosis. Walaupun jarang dan belum terbukti, penggunaan methimazole haruslebih hati-hati, karena pemberian pada awal kehamilan diduga ada hubungan dengan terjadinya

    atresi esofagus, khona, dan aplasia cutis. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakittiroid ibu dapat menyebabkan penghancuran jaringan kelenjar tiroid janin, sehingga dapat

    dipertimbangkan untuk melakukan terminasi kehamilan.Bila terapi dengan obat-obatan jika berhasil, atau bila terjadi efek toksis dari obat-obatan

    tersebut, maka dipertimbangkan untuk tiroidektomi.

    Hipotiroid

    Sebagian besar penyakit hipotiroid pada orang dewasa disebabkan oleh dirusaknya kelenjar

    tiroid oleh otoantibodi, khususnya antibodi antitthyroid peroxidase. Oleh karena itu, gangguan-

    gangguan hipotiroid juga berhubungan dengan tirotoksikosis graves. Kedua kelainan inimungkin berhubungan akibat terjadinya transfer timbal balik sel-sel janin pada kehamilan

    sebelumnya.Secera klinis diagnosis hipotiroid ditegakan apabila kadar tiroksin bebas rendah, sedangkankadar tirotropin meningkat.

    Keadaan hipotiroid di hubungkan dengan meningkatnya kejadian infertilitas (kemandulan) atau

    keguguran, dan tidak umum ditemukan keadaan hipertiroid yang berat dalam kehamilan.Gejala-gejala: cebol (kritinismus), edema kulit lembut, kulit kering, lekas letih, lidah besar, dan

    suara serak. Kadar tiroksin darah.

    Pengaruh pada kehamilan dan persalinan:

    Abortus habitualis Cacat bawaan an kritinismus janin

    Kehamilan dapat berlanjut sampai a terme, namun karena ibu cebol persalinan dapat macet dan

    diakhiri dengan seksio sesarea.

    Penyakit Diabetes Mellitus Dalam Kehamilan (Diabetes Mellitus Gestasional)

    Penyakit gula dapat merupakan kelainan herediter dengan ciri insufisiensi atau absesnya insulin

    dalam sirkulasi darah, konserntrasi gula darah tinggi,dan berkurangnya glikogenesis. Diabetesdalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan penyakit ini akan menyebabkan perubahan-

    perubahan metabolik dan hormonal pada penderita yang juga dipengaruhi oleh kehamilan.

    Sebaiknya, diabetes akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan. Frekuensi penyakit ini 0,3-

  • 7/30/2019 Penyakit Endokrin Pada Kehamilan

    4/5

    0,7 %.

    Kemungkinan dibetes dalam kehamilan lebih besar bila:

    a. Umur sudah mulai tuab. Multiparitas

    c. Gemuk (obesitas)

    d. Ada anggota keluarga sakit diabetes (herediter)e. Anak lahir dengan berat badan besar (di atas 4 kg)f. Ada sejarah lahir mati dan lahir besar

    g. Sering abortus

    h. Glukosuria.

    klasifikasi

    Klasifikasi dibuat menurut umur, waktu penyakit timbul, lamanya sakit, berat penyakit dan

    komplikasi. Kelas a : diabetes laten (subklinis atau diabetes hamil. Uji toleransi gula tidak normal.

    Pengobatan tidak memerlukan insulin, cukup dengan diet saja. Prognosis untuk ibu dan janin

    baik. Kelas b : diabetes dewasa diketahui setelah usia 19 tahun; berlangsung kurang dari 10 tahun;

    tidak disertai kelainan pembuluh darah.

    Kelas c : timbul pada umur 10-19 tahun; menderita selama 10-19 tahun tanpa kelainan

    pembuluh darah. Kelas d : diabetes sejak umur 10 tahun; lama 20 tahun; disertai kelainan pembuluh darah

    seperti arteriosklerosis pada retina, tungkai dan renitis.

    Kelas e : telah terjadi klasifikasi pembuluh darah. Kelas f : diabetes dengan nefropasia termasuk adanya glomerulonefritis dan pelonefritis.

    Diabetes anak remaja (juvenilis)merupakan diabetes yang diderita sejak anak-anak atau remaja.

    Karena sedikit atau tidak ada insulin endrogen, cenderung timbul keto-asidosis.

    Pada prediabetik dijumpai kelainan anatomik dan metabolik, namun tanpa gejala yang jelas.Prediabetik dapat menjadi diabetes bila timbul tekanan (stres), seperti adanya kehamilan,

    onfeksi, obesitas, emosi, dan lain-lain.

    a. Pengaruh diabetes terhadap kehamilan: Abortus dan partus prematurus

    Hidramnion

    Pre-eklamsia Kesalahan letak janin

    Insufisiensi plasenta

    Penanganan1. Pengobatan medik adalah sangat bijaksana dan bekerja sama dengan ahli penyakit dalam.

    Diabetes diet

    Pemberian insulin

    2. Penanganan obstetrik: Penaganan berdasarkan atas pertimbangan: beratnya penyakit, lama penderitaan, umur, paritas,

    riwayat persalinan terdahulu, dan ada atau tidaknya komplikasi.

    Penyakit tidak berat dan pengobatan/diet dapat mengontrol penyakit dengan baik, diharapkanpersalinan biasa.

  • 7/30/2019 Penyakit Endokrin Pada Kehamilan

    5/5

    Bila diabetes agak berat dan insulin, induksi persalinan lebih dini: kehamilan minggu ke 36-38.

    Diabetes agak berat: riwayat kematian janin dalam kandungan, beberapa institut melakukanseksio sesarea dalam minggu ke 37 kehamilan.

    Diabetes berat dengan komplikasi (pre-eklamsi, hidramnion, dan sebagainya), riwayat

    persalinan yang lalu buruk: induksi persalinan atau seksio sesarea lebih dini.

    Dalam pengawasan persalinan, monitor janin dengan lebih baik (denyut jantung janin, elektro-toko-kardio-gram, dan ultrasonografi)

    Untuk menghentikan kesuburan, tubektomi sangat dianjurkan untuk dilakukan, dengan

    ketentuan bila sudah ada anak serta pada setiap kehamilan dan persalinan yang dapatmengancam keselamatan ibu dan bayi.

    Penyakit Endokrin Lainnya

    Penyakit-penyakit endokrin lainnya yang tidak banyak berpengaruh terhadap kehamilan, danjarang pula di jumpai:

    a) Kelenjar paratiroid (anak gondok):

    Hiperparatiroid

    Gejala gejala klinik berupa anoreksia, lekas letih, kesukaran dalam menelan,mual muntah,konstipasi dan hipotomi otot.

    HipoparatiroidGejala gejala klinik berupa kekurangan kalsium (perasaan tebal pada ujung jari dan bibir),

    stridor, dipsnoea, sianosis, nyeri epigastrium, mual dan muntah.b) Kelenjar suprarenal (anak ginjal)

    Hiperfungsi adrenal (sindrom cushing)

    Menyebabkan abortus pada penderita ibu hamil jika tidak diberi pengobatan awal.

    Hipofungsi adrenal (morbus addison)Menimbulkan syok pada ibu yang mengakibatkan kematian apabila tidak segera diobati

    Feokromositoma

    Merupakan tumor yang fungsional aktif yang berasal dari sumsum anak ginjal.Gejala gejala klinis yaitu palpitasi,nyeri kepala,banyak berkeringat,rasa takut, hipertensi (lebihdari 200MmHg sistolik)

    c) Hipofisis:

    Diabetes insipidus (poliuri dan polidipsi)Disebabkan oleh kerusakan neuro hipofisis atau inti inti supraoptik dan paraventrikularHipotalamus. Gejala gejala klinis poliuria dan polidipsia.

    Sindrom chiari-frommel

    Terjadi karena hipofisis tidak mampu menghasilkan FSH dan terus menerus membuat

    hormon prolaktin.

    Nekrosis hipofisis.

    Terjadi akibat perdarahan banyak, syok, hipofibrinogenia, atau sepsis

    Sumber :

    Buku: Sinopsis Obstetri, Rustam Muchtar, 1998Buku: Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawiroharjo, 2008