Penyakit Downy Mildew

8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mentimun, timun, atau ketimun (Cucumis sativus L.; suku labu- labuan atau Cucurbitaceae) merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. Buahnya biasanya dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya. Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan memiliki kandungan air yang cukup banyak di dalamnya sehingga berfungsi menyejukkan. Potongan buah mentimun juga digunakan untuk membantu melembabkan wajah serta banyak dipercaya dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Penyakit-penyakit penting yang terdapat pada lahan pertanaman mentimun adalah layu yang disebabkan nematoda puru akar Meloidogyne arenaria, embun bulu yang disebabkan Pseudoperonospora cubensis, bercak daun yang disebabkan Alternaria sp. dan Colletotrichum sp. dan penyakit mosaik mentimun yang disebabkan Cucumber Mosaic Virus (CMV). 1.2 Tujuan Untuk mengetahui penyakit seperti apakah Downy Mildew itu serta apa penyebabnya. 1.3 Rumusan Masalah a. Apa nama penyakit yang menyerang tanaman mentimun

description

Pertanian

Transcript of Penyakit Downy Mildew

Page 1: Penyakit Downy Mildew

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mentimun, timun, atau ketimun (Cucumis sativus L.; suku labu-labuan atau Cucurbitaceae)

merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. Buahnya biasanya dipanen

ketika belum masak benar untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya.

Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan memiliki kandungan air

yang cukup banyak di dalamnya sehingga berfungsi menyejukkan. Potongan buah mentimun

juga digunakan untuk membantu melembabkan wajah serta banyak dipercaya dapat menurunkan

tekanan darah tinggi.

Penyakit-penyakit penting yang terdapat pada lahan pertanaman mentimun adalah layu yang

disebabkan nematoda puru akar Meloidogyne arenaria, embun bulu yang disebabkan

Pseudoperonospora cubensis, bercak daun yang disebabkan Alternaria sp. dan Colletotrichum

sp. dan penyakit mosaik mentimun yang disebabkan Cucumber Mosaic Virus (CMV).

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui penyakit seperti apakah Downy Mildew itu serta apa penyebabnya.

1.3 Rumusan Masalah

a. Apa nama penyakit yang menyerang tanaman mentimun

b. Apa nama pathogen yang menyebabkan penyakit tersebut

c. Bagaimana gejala dan tanda yang ditimbulkan

d. Bagaimana pathogenesisnya

e. Bagaimana pengendalian terhadap penyakit tersebut

Page 2: Penyakit Downy Mildew

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Nama Penyakit

Downy mildew atau busuk daun (embun bulu) merupakan salah satu penyakit penting

tanaman cucurbitaceae. Daun tanaman yang terserang oleh penyakit ini akan menunjukkan gejala

bercak berwarna kuning agak bersudut, seperti mengikuti alur tulang daun dan dapat menyerang

dalam satu daun secara terpisah-pisah. Jika serangan penyakit parah, daun-daun tersebut dapat

mengering sehingga daun akan mudah hancur dan mengeluarkan bunyi “renyah” menyerupai

suara plastik kresek jika diremas. Meskipun dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada

daun, penyakit ini tidak dapat menyerang dan membuat kerusakan buah secara langsung.

Penurunan produktifitas buah disebabkan oleh kinerja daun yang terganggu karena kerusakan

sel-selnya (nekrosis), dengan demikian pertumbuhan tanaman terhambat dan meyebabkan buah

terpapar matahari. Namun, menurut Celetti dkk. (2009), pada suatu waktu pathogen juga dapat

menyerang buah. Buah yang dihasilkan dari tanaman yang terinfeksi berukuran kecil dan tidak

bagus (marketable).

2.2 Nama Patogen

Penyakit ini disebabkan oleh Pseudoperonospora cubensis. Patogen ini dapat

menyebabkan penyakit pada tanaman melon, mentimun, labu, squash, pumpkin (Celetti dkk.

2009), belewah atau garbis, semangka dan tanaman suku cucurbitaceae lainya. Meskipun

memiliki inang yang luas, patogen cenderung hanya dapat menyerang tanaman yang masih

dalam satu suku. Tanaman seperti legum (kacang-kacangan) dan bayam tidak akan terinfeksi

oleh pathogen ini. Diantara tanaman dalam suku cucurbitaceae tersebut, mentimun merupakan

tanaman yang paling rentan terhadap serangan penyakit ini (Celetti dkk. 2009).

Page 3: Penyakit Downy Mildew

2.3 Gejala dan Tanda

Gejala serangan Downy Mildew saat fase awal pertumbuhan, berupa bercak kecil

berwarna kuning pada permukaan daun bagian atas yang berusia tua, kadang-kadang nampak

berminyak. Gejala yang muncul pada fase ini terlihat belum begitu jelas, masih menyerupai virus

mosik-motel yang kemudian akan berubah warna menjadi kuning atau kecoklatan dan

mengalami kematian jaringan (nekrosis). Dalam perkembangannya, bercak dapat meluas dan

bermultiplikasi menyebabkan bercak yang lain sehingga dapat menyebabkan bercak yang lebih

luas karena bisa saling menyatu.

Pada kondisi lembab, bulu halus (downy) dapat segera terbentuk di permukaan daun

bagian bawah dan kerusakan berupa bercak (spot) berwarna kuning terang terlihat di permukaan

daun bagian atas. Sporangia berupa bulu halus (downy) biasanya akan terlihat dengan jelas pada

saat pagi hari dengan warna ungu gelap di bawah warna kuning terang yang terlihat dari atas

permukaan daun. Sporangia (kantong spora) itu dapat dilihat dengan menggunakan lensa (lup),

dan menjadi kunci dalam mendiagnosis penyakit ini. Kerusakan jaringan daun yang disebabkan

oleh cendawan/jamur ini kadang-kadang menjadi tempat hidupnya patogen sekunder seperti

bakteri busuk lunak dan cendawan/jamur lain. Gejala serangan patogen ini akan nampak setelah

4-12 hari setelah terjadi infeksi.

Page 4: Penyakit Downy Mildew

2.4 Patogenesis

Downy mildew merupakan patogen yang bersifat obligat. Patogen ini selalu memerlukan

jaringan tanaman hidup agar dapat menjaga kelangsungan hidupnya. Sporangia yang telah

terbentuk akan terbawa oleh angin dalam jarak tertentu. Dalam perjalanannya itu, sporangia

mungkin akan bertahan beberapa hari hingga menemukan inang rentan. Jika patogen sudah

berada suatu tempat, maka sporangia dapat disebarkan secara terlokalisir pada tempat tersebut

dari tanaman satu ke tanaman lain dan dari lahan satu ke lahan lain melalui percikan air hujan,

aliran irigasi, pergerakan serangga, peralatan pertanian dan pakaian yang digunakan petani di

lahan yang terinfeksi, serta cara penanganan tanaman yang terinfeksi.

2.5 Pengendalian Penyakit

Pencegahannya dilakukan dengan cara:

(a) hindari menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang umurnya lebih tua

(b) perbaiki saluran drainase, terutama pada musim hujan

(c) lakukan sanitasi lahan secara rutin.

Pemberantasannya dilakukan dengan cara:

(a) jika tampak gejala awal, segera semprot dengan fungisida yang tepat. Arahkan mata spray ke

permukaan daun bagian atas dan bawah

(b) beberapa contoh fungisida yang bisa digunakan adalah Anvil 50 5C, Nimrod 250 EC dan

Score 250 EC.

Page 5: Penyakit Downy Mildew

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mentimun, timun, atau ketimun (Cucumis sativus L.; suku labu-labuan atau

Cucurbitaceae) merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. Salah satu

penyakit yang sering menyerang mentimun adalah Downy mildew atau busuk daun (embun bulu.

Penyakit ini disebabkan oleh Pseudoperonospora cubensis. Patogen ini dapat menyebabkan

penyakit pada tanaman melon, mentimun, labu, squash, pumpkin (Celetti dkk. 2009), belewah

atau garbis, semangka dan tanaman suku cucurbitaceae lainya.

Page 6: Penyakit Downy Mildew

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. BIOFUNGISIDA. [Online]. Tersedia:

http://primaagrotech.com/id/product/trichopro.html (Diakses 14 Oktober 2014)

Anonim. 2013. Hama dan Penyakit Dominan pada Mentimun. [Online]. Tersedia:

http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/hama-dan-penyakit-dominan-pada-mentimun-0 (Diakses

14 Oktober 2014)

Anonim. 2014. Pseudoperonospora cubensis. [Online]. Tersedia:

http://en.wikipedia.org/wiki/Pseudoperonospora_cubensis (Diakses 14 Oktober 2014)

Anonim. 2014. Mentimun. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Mentimun (Diakses

14 Oktober 2014)