PENYAJIAN SAMPEL

PENYAJIAN SAMPELAl-Rivan Marsyah Dz 123020457Novila Anugrah123020386Hamas Faqih123020426Didit Anindita123020431Risma Listia Deviana123020441SAMPELSampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti dan dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi.Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil.Pengambilan ContohSampel yang akan diuji harus mewakili bahan atau proses yang sedang dikaji. Apabila pengambilan sampel menyebabkan bahan tidak diperhatikan, akan muncul error-error yang tidak diperhatikan.Teknik memilih secara acak dapat dilakukan dengan: Cara Tradisional Menggunakan Tabel Acak

Penyiapan SampelPerlu dihindari perlakuan sengaja maupun tidak sengaja yang menyebabkan ada bau atau rasa yang berasal dari luar bahan yang akan diuji.Semua perlakuan penyiapan sampel diusahakan identik dan tidak mengubah sifat-sifat sampel.

1. Pada Uji PembedaanPenyiapan sampel dianjurkan tidak mengubah flavor bahan, contohnya perlakuan penggorengan, penambahan bumbu atau lain-lain.

2. Pada Uji Kesukaan Sampel disiapkan sebagaimana penggunaannya secara normal, misalnya dengan penambahan bumbu, dengan resep-resep tertentu dan sebagainya.Penyiapan SampelSampel harus disajikan sedemikian rupa sehingga panelis menilai sampel berdasarkan sifat-sifat yang terkandung dalam sampel tersebut. Keseragaman penampilan sampel perlu diperhatikan, yaitu keseragaman sifat-sifat selain yang sedang dinilai, yang meliputi kuantitas sampel, wadah, sarana pengujian dan suhu sampel.Hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian sampel:1. Ukuran sampel2. Suhu sampel3. Kenampakan4. Cara menyajikan5. Jumlah sampel6. Pengkodean7. Sarana atau alat8. Penilaian1. Ukuran SampelSampel dianjurkan disajikan secukupnya, tidak terlalu banyak ataupun sedikit. Jumlah sampel yang berupa cairan kurang lebih oz atau 16 mL, sedangkan untuk sampel yang berupa padatan kurang lebih 28 gram.

2. Suhu SampelSampel disajikan pada suhu kamar, namun pada kasus-kasus tertentu dapat menyimpang.Pada uji pembedaan, suhu sampel diusahakan sedemikian rupa sehingga panelis dapat membedakan secara optimum.Pada uji kesukaan, sampel disajikan pada suhu yang mendekati seperti umumnya penggunaan bahan tersebut.3. KenampakanFaktor kenampakan bahan yang diuji dianjurkan dibuat seseragam mungkin, kecuali atribut yang sedang dinilai.Sebagai contoh, misalnya akan diuji flavor nya, bentuk, warna dan ukuran sampel harus seragam.4. Cara MenyajikanHal-hal yang dapat diusahakan untuk menghindari kesalahan dalam pengujian antara lain: sampel diacak, yang mana yang disajikan lebih dulu, selang waktu antar sampel ditentukan dan sama.5. Jumlah SampelJumlah sampel yang disajikan dalam satu sesi penyajian tergantung tipe pengujian yang dilaksanakan.6. Pemberian Kode SampelSemua sampel yang disajikan harus diberi kode. Tidak boleh ada dua sampel yang kodenya sama. Pemberian kode bukan dengan huruf, dengan tujuan untuk menghilangkan bias.7. Sarana / AlatSecara umum dianjurkan sampel yang disajikan dalam wadah yang sama ukuran serta warnanya. Alat harus bersih sehingga tidak memberikan perubahan rasa atau bau sampel yang diuji.8. Penilaian (Kuisioner)Formulir intruksi kerja atau kuisioner berisi petunjuk apa yang harus dikerjakan oleh panelis di dalam melakukan pengujian.Terdapat 3 bagian utama, yaitu:Informasi: ditulis keterangan tentang nama panelis, tanggal pengujian, nama atau jenis sampel yang diuji. Instruksi: ditulis pemberian tugas dan cara-cara melakukan penilaian atau cara menyampaikan respon. Respon: bagian yang diisi oleh panelis dalam menyampaikan tanggapannya mengenai sampel yang dinilai.

Kesalahan dalam PengujianPada pengujian yang terutama dilakukan oleh panelis yang kurang paham dalam tipe pengujian dan bahan yang diuji sering terjadi kesalahan dalam cara penilaian. Ada beberapa macam kesalahan dalam pengujian, antara lain:Tendensi SentralContrast EffectExpectation ErrorStimulus ErrorLogical ErrorHalo EffectSugesti