Penusuk Raafi Dilindungi - ftp.unpad.ac.id fileSesuai surat edaran Gubernur Lemhannas ... “C...

1
NESTY TRIOKA PAMUNGKAS L EMBAGA Pertahanan Nasional (Lemhan- nas) menyatakan pelat Lemhannas nomor kendaraan 5234-12 yang digu- nakan Ford New Everest milik Febrie Awan, 41, palsu. “Kami tidak pernah menge- luarkan pelat nomor tersebut. Itu bohong alias palsu. Ekor 12 itu saat Lemhannas masih di bawah Kementerian Per- tahanan,” tegas Kepala Biro Humas Settama Lemhannas Brigjen TNI Irwan Kusnadi, kemarin. Sesuai surat edaran Gubernur Lemhannas, lanjutnya, terhitung 14 Juni 2011, pelat nomor ekor 12 tidak dipakai lagi. “Pihak Lemhannas merasa dirugikan dan akan menindaklanjuti se- cara hukum tindakan saudara Febrie yang mengaku anggota Lemhannas,” kata Irwan. Irwan juga memastikan kartu identitas Lemhannas milik Febrie palsu. Dalam kartu itu, Febrie berpangkat pengatur tingkat I (2/d) dengan nomor NRP 197002141999031001. Ja- batannya, pegawai adminis- trasi subbag urdal kesatuan Lemhannas RI. Dalam kartu anggota Lem- hannas itu tertulis tanggal lahir Febrie, 14 Februari 1970. Beragama Islam, bergolongan darah AB, dan tinggi 170 cm. Febrie beralamat di Pesona Depok. “Kartu dikeluarkan 26 April 2010 oleh Kepala Biro Umum Lemhannas Brigjen Pol HM Said,” ucap Irwan. Sementara itu, setelah me- mastikan Febrie sebagai pelaku penusukan, Polres Jaksel akhir- nya menahan Violetha Ceacilia Maria Constanza alias Connie, istri Febrie. “C (Connie) ditahan sejak Senin (5/12) malam. Dia memicu keributan,” ujar Kapolres Jaksel Kombes Imam Sugianto. Connie dijerat dengan Pasal 170 ayat (1) KUHP tentang bersama-sama melakukan ke- kerasan terhadap orang di muka umum dengan ancaman hukuman lima tahun enam bu- lan penjara. Tersangka, lanjut Imam, juga bisa dijerat dengan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penga- niayaan yang mengakibatkan matinya seseorang. Dengan masuknya Connie, sudah tujuh tersangka ditahan. PENGERJAAN gorong-gorong di Jalan Sudirman merepotkan masyarakat pengguna jalan. Bukan cuma menyebabkan kemacetan. Kemarin, proyek yang sempat terhenti karena pelaksanaan SEA Games itu te- lah ‘memakan’ korban, seorang pengendara motor. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.30 WIB itu berawal dari sebuah mobil taksi B 1546 TTA yang menabrak pembatas berupa dinding dari tripleks yang ada di pinggir jalan di de- pan gedung Sequist Life. Akibatnya, bukan cuma pem- batas tripleks yang jatuh, se- orang pengendara sepeda mo- tor yang melintas pun terseng- gol dan terjerembap ke lubang galian. Masyarakat yang berada di sekitar lokasi pun mencoba menolong korban. Namun, pria berusia sekitar 30 tahunan itu malah terjerembap semakin da- lam. “Waktu mau ditolong, dia malah semakin jatuh, sampai akhirnya kakinya menancap di besi kerangka beton gorong- gorong,” kata Deni, seorang saksi mata. Setelah berhasil diangkat, korban pun langsung dibawa menggunakan sebuah taksi lain yang diberhentikan di tempat, menuju Rumah Sakit Pertamina Pusat, Jakarta Selatan. Adapun mobil taksi berwarna hijau itu tetap terperosok di sebelah kirinya. Hal itu menyebabkan kemacetan parah terjadi di se- panjang jalan. Walau hanya satu kecela- kaan yang terjadi, proyek gorong-gorong untuk meng- antisipasi banjir itu menuai um patan dan keluhan dari ri buan warga karena terasa merepotkan. “Menurut saya, proyek me- mang bikin macet. Soalnya dikerjakan sewaktu jam aktif. Bukan cuma itu, cara penger- jaannya juga tidak profesional. Kawasan ini jadi kotor dan be- cek,” kata Marco, 24, seorang pengendara mobil. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga menyayangkan pe- ngerjaan proyek ini tidak di- lakukan dengan koordinasi yang baik antara Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, dan Dinas Perhubungan DKI. “Jangan asal kasih kerjaan saja kepada kontraktor, tetapi juga harus dilakukan penga- wasan yang ketat. Pengawasan ini perlu agar pengerjaan ber- jalan dengan baik dan sesuai standar. Yang terjadi selama ini merupakan kelemahan dalam manajemen,” ujar Gubernur yang memiliki panggilan akrab Foke itu. (Vni/*/J-4) AKSI DAMAI ANAK YATIM: Ratusan anak melakukan aksi damai memperingati Hari Anak Yatim Nasional 2011, 10 Muharam 1433 H, di Bundaran HI, Jakarta, kemarin. Dalam aksi itu mereka meminta kepada pemerintah untuk menetapkan 10 Muharam sebagai Hari Anak Yatim secara formal, seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 Pasal 34 yang berbunyi fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara oleh negara. MI/RAMDANI 6 RABU, 7 DESEMBER 2011 M EGA POLITAN KEMACETAN SUDIRMAN: Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat melintas di samping proyek gorong-gorong di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, kemarin. Proyek yang sempat dihentikan selama SEA Games berlangsung itu diperpanjang. MI/ATET DWI PRAMADIA Awalnya ada ribut-ribut. Setelah perkelahian pertama itu, ada jeda waktu. Mungkin sekitar setengah jam.” Mahendradatta Kuasa hukum siswa SMA Pangudi Luhur Penusuk Raafi Dilindungi Siswa SMA Pangudi Luhur yang menjadi saksi kunci meragukan Febrie Awan sebagai pelaku penusukan Raafi. MI/SUSANTO Proyek Gorong-Gorong Merepotkan Mendagri Janji Tuntaskan GKI Yasmin MENDAGRI Gamawan Fauzi habis kesabaran atas berlarut- larutnya konik perizinan rumah ibadah GKI Yasmin Bogor. Gamawan memutuskan turun tangan langsung untuk menyele- saikan masalah ini. “Saya akan lihat ke lapangan langsung. Saya janji minggu depan,” katanya, kemarin. Gamawan merasa heran kasus yang sudah menjadi masalah internasional ini tidak juga tuntas. Padahal pihaknya sudah mengajak dialog berbagai instrumen yang terkait. “Beberapa hari lalu Dirjen Kesbangpol Kemendagri sudah mengadakan pertemuan dengan pihak yang dianggap terlibat konik. Saya sudah dua kali ketemu Gubernur Jabar membahas hal ini. Kita juga sudah berkali-kali mengadakan rapat. Masak sih tidak ada solusinya,” tandasnya. Gamawan akan kembali mengundang tokoh-tokoh yang tidak setuju dengan pembangunan gereja di wilayah tersebut. Begitu pun dengan para pengelola GKI. “Kan kita bersama yang punya negara ini. Sebaiknya dimusyawarahkan,” imbuhnya. (Che/J-1) Perpanjang SIM dan STNK di Mal KAPOLDA Metro Jaya Irjen Untung S Rajab meresmikan peng- operasian dua gerai SIM dan STNK di mal Blok M Square dan Gandaria City, Jaksel, kemarin. “Kami membuka gerai di tempat masyarakat berkumpul agar dapat kapan saja memperpanjang SIM dan STNK,” ujar Untung. Ia berharap gerai SIM dan STNK lebih menyadarkan masyarakat atas hukum dan kewajiban membayar pajak. Sebaliknya, polisi juga sadar sebagai pelayan masyarakat, bukan penguasa. Gerai SIM yang sudah tersedia yakni di Mall Artha Gading, Jakut; Mall Taman Palm, Jakbar; Pusat Grosir Cililitan, Jaktim; serta Blok M Square dan Gandaria City di Jaksel. Adapun perpanjangan STNK baru tersedia di Depok Town Square, Plaza Pondok Gede, serta Metropolitan Mall Tambun, Bekasi. Direktur Lalu lintas Polda Metro Jaya Kombes Dwi Sigit Nur- mantyas menerangkan cara memperpanjang SIM di gerai yang telah disediakan cukup dengan menunjukkan SIM lama, KTP, dan mengikuti pemeriksaan kesehatan. (ED/J-1) Australia Hibahkan 3 Kapal Patroli KEPOLISIAN Australia (Australia Federal Police) menghibahkan tiga kapal patroli kepada Polri. “Bantuan ini contoh keteladanan persahabatan,” ujar Kapolri Jenderal Timur Pradopo saat me- nerima hibah itu di Direktorat Polisi Air Baharkam, Polri, ke- marin. Kapolri mengatakan Polri sangat membutuhkan kapal patroli untuk mengamankan wilayah perairan Indonesia dari berbagai tindak kriminal seperti human trafcking maupun people smug- gling. Kapal patroli yang dihibahkan memiliki panjang 16 Meter dengan daya jelajah 400 mil dan kecepatan maksimum 30 knot. Menteri Dalam Negeri Australia Brendan O’Connor menyebutkan pemberian hibah tersebut juga sebagai bentuk kemitraan dalam memberantas Trans National Crime. Dalam kesempatan tersebut, Polri juga meresmikan kapal angkut personel baru bernama KP Abimanyu. Kapal tersebut merupakan kapal produksi anak bangsa yang diproduksi dengan biaya Rp48 miliar menggunakan APBN Polri 2010. (*/J-1) Kepala Pos dan Giro Cipondoh Dibunuh POLRES Metropolitan Tangerang belum berhasil mengidentikasi pelaku perampokan yang membunuh Kepala Kantor Pos dan Giro Cabang Cipondoh, Kota Tangerang, Rahmat Santoso, 42, di ruang kerjanya, Senin (5/12) petang. “Sampai saat ini kami kesulitan mengidentikasi pelaku karena tidak ada saksi yang mengetahui kejadian,” jelas Kasatreskrim Polres Metropolitan Tangerang AKB Rahmad, kemarin. Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, pelaku lebih dari satu orang. Hal ini terlihat dari kondisi korban yang kepalanya ditutup kain hitam, leher dan kedua tangan diikat ke belakang menggunakan tali karet ban. Kepala korban kemudian dihantam dengan benda tumpul. Kerugian materi sekitar Rp200 juta. “Pelaku mengambil uang tunai sebesar Rp173 juta di laci dan juga mengambil uang yang di- simpan di meja kerja korban,” papar Rahmad. Polisi kini menyasar orang dalam yang mengetahui posisi keuangan dan orang sekitar kantor pos yang sering bermain ke ruangan korban. (SM/J-1) LINTAS BERITA Sebelumnya telah ditahan Fe- brie Awan, Fajar, Toga, Helmi, Abel, dan R. Meski demikian, siapa sebenarnya pelaku pe- nusukan masih simpang siur. Febrie telah membantah se- bagai pelaku, begitu juga saksi kunci dari SMA Pangudi Luhur, melihat Febrie pada bentrokan pertama, tapi tidak melihatnya pada bentrokan kedua saat Raaditusuk. “Anak-anak (siswa SMA Pengudi Luhur yang menjadi saksi) kurang yakin kalau ia (Febrie) pelaku penusukan,” cetus Mahendradatta selaku kuasa hukum siswa SMA Pa- ngudi Luhur. Ia mengungkapkan pada ma lam kejadian terjadi dua kali bentrokan. “Awalnya ada ribut-ribut. Setelah perkelahian pertama itu, ada jeda waktu. Mungkin sekitar setengah jam. Waktu selama itu tentu bisa mengatur strategi atau menen- tukan target,” paparnya. Pada bentrokan pertama sempat adu sik antara teman Raafi dan Febrie. Setelah itu Febrie meninggalkan kafe. Sopir taksi dalam perjalanan ke Jalan Biak mendengar penum- pangnya mengucapkan, “Su- dah dibereskan anaknya? Iya... iya, aman. Pokoknya aman.” Informasi yang dimiliki Ma- hendradatta, pelaku penusuk- an adalah orang yang tidak bi sa disentuh polisi karena undang-undang. “Bukan karena keluarga, ke- nalan, atau ormas. Tapi saya ya- kin polisi tahu cara mengambil orang ini. Kasus ini melanggar Pasal 340 KUHP (Pembunuh- an Berencana),” tutupnya. (Vni/J-1) [email protected]

Transcript of Penusuk Raafi Dilindungi - ftp.unpad.ac.id fileSesuai surat edaran Gubernur Lemhannas ... “C...

Page 1: Penusuk Raafi Dilindungi - ftp.unpad.ac.id fileSesuai surat edaran Gubernur Lemhannas ... “C (Connie) ditahan sejak ... Connie dijerat dengan Pasal 170 ayat (1) KUHP tentang ber

NESTY TRIOKA PAMUNGKAS

LEMBAGA Pertahanan Nasional (Lemhan-nas) menyatakan pelat Lemhannas nomor

kendaraan 5234-12 yang digu-nakan Ford New Everest milik Febrie Awan, 41, palsu.

“Kami tidak pernah menge-luarkan pelat nomor tersebut. Itu bohong alias palsu. Ekor 12 itu saat Lemhannas masih di bawah Kementerian Per-tahanan,” tegas Kepala Biro Humas Settama Lemhannas Brigjen TNI Irwan Kusnadi, kemarin.

Sesuai surat edaran Gubernur Lemhannas, lanjutnya, terhitung 14 Juni 2011, pelat nomor ekor 12 tidak dipakai lagi. “Pihak Lemhannas merasa dirugikan dan akan menindaklanjuti se-cara hukum tindakan saudara Febrie yang mengaku anggota Lemhannas,” kata Irwan.

Irwan juga memastikan kartu identitas Lemhannas milik Febrie palsu. Dalam kartu itu, Febrie berpangkat pengatur tingkat I (2/d) dengan nomor NRP 197002141999031001. Ja-batannya, pegawai adminis-trasi subbag urdal kesatuan Lemhannas RI.

Dalam kartu anggota Lem-hannas itu tertulis tanggal la hir Febrie, 14 Februari 1970. Beragama Islam, bergolongan darah AB, dan tinggi 170 cm. Febrie beralamat di Pesona Depok. “Kartu dikeluarkan 26 April 2010 oleh Kepala Biro Umum Lemhannas Brigjen Pol HM Said,” ucap Irwan.

Sementara itu, setelah me-mastikan Febrie sebagai pelaku penusukan, Polres Jaksel akhir-nya menahan Violetha Ceacilia Maria Constanza alias Connie, istri Febrie. “C (Connie) ditahan sejak Senin (5/12) malam. Dia memicu keributan,” ujar Kapolres Jaksel Kombes Imam Sugianto.

Connie dijerat dengan Pasal 170 ayat (1) KUHP tentang ber sama-sama melakukan ke-kerasan terhadap orang di mu ka umum dengan ancaman hukuman lima tahun enam bu-lan penjara.

Tersangka, lanjut Imam, juga bisa dijerat dengan Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penga-niayaan yang mengakibatkan matinya seseorang.

Dengan masuknya Connie, sudah tujuh tersangka ditahan.

PENGERJAAN gorong-gorong di Jalan Sudirman merepotkan masyarakat pengguna jalan. Bukan cuma menyebabkan kemacetan. Kemarin, proyek yang sempat terhenti karena pelaksanaan SEA Games itu te-lah ‘memakan’ korban, seorang pengendara motor.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.30 WIB itu berawal da ri sebuah mobil taksi B 1546 TTA yang menabrak pembatas berupa dinding dari tripleks yang ada di pinggir jalan di de-pan gedung Sequist Life.

Akibatnya, bukan cuma pem-batas tripleks yang jatuh, se-orang pengendara sepeda mo-tor yang melintas pun terseng-gol dan terjerembap ke lubang galian.

Masyarakat yang berada di sekitar lokasi pun mencoba me nolong korban. Namun, pria berusia sekitar 30 tahunan itu malah terjerembap semakin da-lam. “Waktu mau ditolong, dia malah semakin jatuh, sampai akhirnya kakinya menancap

di besi kerangka beton gorong-gorong,” kata Deni, seorang saksi mata.

Setelah berhasil diangkat, kor ban pun langsung dibawa menggunakan sebuah taksi lain yang diberhentikan di tempat, menuju Rumah Sakit Pertamina Pusat, Jakarta Selatan. Adapun

mobil taksi berwarna hijau itu tetap terperosok di sebelah ki rinya. Hal itu menyebabkan kemacetan parah terjadi di se-panjang jalan.

Walau hanya satu kecela-kaan yang terjadi, proyek go rong-go rong untuk meng-antisipasi banjir itu menuai

um patan dan keluhan dari ri buan warga karena terasa me repotkan.

“Menurut saya, proyek me-mang bikin macet. Soalnya di kerjakan sewaktu jam aktif. Bu kan cuma itu, cara penger-jaannya juga tidak profesional. Kawasan ini jadi kotor dan be-cek,” kata Marco, 24, seorang pe ngendara mobil.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga menyayangkan pe-ngerjaan proyek ini tidak di-lakukan dengan koordinasi yang baik antara Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, dan Dinas Perhubungan DKI.

“Jangan asal kasih kerjaan saja kepada kontraktor, tetapi juga harus dilakukan penga-wasan yang ketat. Pengawasan ini perlu agar pengerjaan ber-jalan dengan baik dan sesuai standar. Yang terjadi selama ini merupakan kelemahan dalam manajemen,” ujar Gubernur yang memiliki panggilan akrab Foke itu. (Vni/*/J-4)

AKSI DAMAI ANAK YATIM: Ratusan anak melakukan aksi damai memperingati Hari Anak Yatim Nasional 2011, 10 Muharam 1433 H, di Bundaran HI, Jakarta, kemarin. Dalam aksi itu mereka meminta kepada pemerintah untuk menetapkan 10 Muharam sebagai Hari Anak Yatim secara formal, seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 Pasal 34 yang berbunyi fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara oleh negara.

MI/RAMDANI

6 RABU, 7 DESEMBER 2011MEGAPOLITAN

KEMACETAN SUDIRMAN: Ratusan kendaraan terjebak kemacetan saat melintas di samping proyek gorong-gorong di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, kemarin. Proyek yang sempat dihentikan selama SEA Games berlangsung itu diperpanjang.

MI/ATET DWI PRAMADIA

Awalnya ada ribut-ribut. Se telah perkelahian pertama itu, ada jeda waktu. Mungkin se kitar setengah jam.”

MahendradattaKuasa hukum siswa SMA Pa ngudi Luhur

Penusuk Raafi DilindungiSiswa SMA Pangudi Luhur yang menjadi saksi kunci meragukan Febrie Awan sebagai pelaku penusukan Raafi.

MI/SUSANTO

Proyek Gorong-Gorong Merepotkan

Mendagri Janji Tuntaskan GKI Yasmin

MENDAGRI Gamawan Fauzi habis kesabaran atas berlarut-larutnya konfl ik perizinan rumah ibadah GKI Yasmin Bogor. Gamawan memutuskan turun tangan langsung untuk menyele-saikan masalah ini. “Saya akan lihat ke lapangan langsung. Saya janji minggu depan,” katanya, kemarin.

Gamawan merasa heran kasus yang sudah menjadi masalah internasional ini tidak juga tuntas. Padahal pihaknya sudah mengajak dialog berbagai instrumen yang terkait. “Beberapa hari lalu Dirjen Kesbangpol Kemendagri sudah mengadakan pertemuan dengan pihak yang dianggap terlibat konfl ik. Saya sudah dua kali ketemu Gubernur Jabar membahas hal ini. Kita juga sudah berkali-kali mengadakan rapat. Masak sih tidak ada solusinya,” tandasnya.

Gamawan akan kembali mengundang tokoh-tokoh yang tidak setuju dengan pembangunan gereja di wilayah tersebut. Begitu pun dengan para pengelola GKI. “Kan kita bersama yang punya negara ini. Sebaiknya dimusyawarahkan,” imbuhnya. (Che/J-1)

Perpanjang SIM dan STNK di Mal KAPOLDA Metro Jaya Irjen Untung S Rajab meresmikan peng-operasian dua gerai SIM dan STNK di mal Blok M Square dan Gandaria City, Jaksel, kemarin. “Kami membuka gerai di tempat masyarakat berkumpul agar dapat kapan saja memperpanjang SIM dan STNK,” ujar Untung.

Ia berharap gerai SIM dan STNK lebih menyadarkan masyarakat atas hukum dan kewajiban membayar pajak. Sebaliknya, polisi juga sadar sebagai pelayan masyarakat, bukan penguasa. Gerai SIM yang sudah tersedia yakni di Mall Artha Gading, Jakut; Mall Taman Palm, Jakbar; Pusat Grosir Cililitan, Jaktim; serta Blok M Square dan Gandaria City di Jaksel. Adapun perpanjangan STNK baru tersedia di Depok Town Square, Plaza Pondok Gede, serta Metropolitan Mall Tambun, Bekasi.

Direktur Lalu lintas Polda Metro Jaya Kombes Dwi Sigit Nur-mantyas menerangkan cara memperpanjang SIM di gerai yang telah disediakan cukup dengan menunjukkan SIM lama, KTP, dan mengikuti pemeriksaan kesehatan. (ED/J-1)

Australia Hibahkan 3 Kapal Patroli

KEPOLISIAN Australia (Australia Federal Police) menghibahkan tiga kapal patroli kepada Polri. “Bantuan ini contoh keteladanan persahabatan,” ujar Kapolri Jenderal Timur Pradopo saat me-nerima hibah itu di Direktorat Polisi Air Baharkam, Polri, ke-marin.

Kapolri mengatakan Polri sangat membutuhkan kapal patroli untuk mengamankan wilayah perairan Indonesia dari berbagai tindak kriminal seperti human traffi cking maupun people smug-gling. Kapal patroli yang dihibahkan memiliki panjang 16 Meter dengan daya jelajah 400 mil dan kecepatan maksimum 30 knot. Menteri Dalam Negeri Australia Brendan O’Connor menyebutkan pemberian hibah tersebut juga sebagai bentuk kemitraan dalam memberantas Trans National Crime.

Dalam kesempatan tersebut, Polri juga meresmikan kapal angkut personel baru bernama KP Abimanyu. Kapal tersebut merupakan kapal produksi anak bangsa yang diproduksi dengan biaya Rp48 miliar menggunakan APBN Polri 2010. (*/J-1)

Kepala Pos dan Giro Cipondoh Dibunuh POLRES Metropolitan Tangerang belum berhasil mengidentifi kasi pelaku perampokan yang membunuh Kepala Kantor Pos dan Giro Cabang Cipondoh, Kota Tangerang, Rahmat Santoso, 42, di ruang kerjanya, Senin (5/12) petang. “Sampai saat ini kami kesulitan mengidentifi kasi pelaku karena tidak ada saksi yang mengetahui kejadian,” jelas Kasatreskrim Polres Metropolitan Tangerang AKB Rahmad, kemarin.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, pelaku lebih dari satu orang. Hal ini terlihat dari kondisi korban yang kepalanya ditutup kain hitam, leher dan kedua tangan diikat ke belakang menggunakan tali karet ban. Kepala korban kemudian dihantam dengan benda tumpul.

Kerugian materi sekitar Rp200 juta. “Pelaku mengambil uang tunai sebesar Rp173 juta di laci dan juga mengambil uang yang di-simpan di meja kerja korban,” papar Rahmad. Polisi kini menyasar orang dalam yang mengetahui posisi keuangan dan orang sekitar kantor pos yang sering bermain ke ruangan korban. (SM/J-1)

LINTAS BERITA

Sebelumnya telah ditahan Fe-brie Awan, Fajar, Toga, Helmi, Abel, dan R. Meski demikian, siapa sebenarnya pelaku pe-nusukan masih simpang siur.

Febrie telah membantah se-bagai pelaku, begitu juga saksi kunci dari SMA Pangudi Luhur, melihat Febrie pada bentrokan pertama, tapi tidak melihatnya pada bentrokan kedua saat Raafi ditusuk.

“Anak-anak (siswa SMA Pe ngudi Luhur yang menjadi saksi) kurang yakin kalau ia (Febrie) pelaku penusukan,” ce tus Mahendradatta selaku kuasa hukum siswa SMA Pa-ngudi Luhur.

Ia mengungkapkan pada ma lam kejadian terjadi dua kali bentrokan. “Awalnya ada ribut-ribut. Se telah perkelahian pertama itu, ada jeda waktu. Mungkin se kitar setengah jam. Waktu se lama itu tentu bisa mengatur strategi atau menen-tukan target,” paparnya.

Pada bentrokan pertama sem pat adu fi sik antara teman Raafi dan Febrie. Setelah itu Febrie meninggalkan kafe. Sopir taksi dalam perjalanan ke Jalan Biak mendengar penum-pangnya mengucapkan, “Su-dah dibereskan anaknya? Iya... iya, aman. Pokoknya aman.”

Informasi yang dimiliki Ma-hendradatta, pelaku penusuk-an adalah orang yang tidak bi sa disentuh polisi karena undang-undang.

“Bukan karena keluarga, ke-nalan, atau ormas. Tapi saya ya-kin polisi tahu cara mengambil orang ini. Kasus ini melanggar Pasal 340 KUHP (Pembunuh-an Berencana),” tutupnya. (Vni/J-1)

[email protected]