Connie Rahakundini 1
-
Upload
ganangwahyu -
Category
Documents
-
view
87 -
download
4
Transcript of Connie Rahakundini 1
Strategy Pertahanan Negeri Maritimgy g& Tegaknya Kedaulatan NKRI
CONNIE RAHAKUNDINI BAKRIEUNIVERITAS INDONESIA – INDONEISIA MARITIM INSTITUTE
BALAI KARTINI 7 OKTOBER 2010
Strategy Pertahanan negeri VISI Maritim
&Tegaknya Kedaulatan NKRI& Tegaknya Kedaulatan NKRI CONNIE RAHAKUNDINI BAKRIE
UNIVERITAS INDONESIA – INSITITUTE MARITIM INDONESIAUNIVERITAS INDONESIA INSITITUTE MARITIM INDONESIA
BALAI KARTINI 7 OKTOBER 2010
Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara dan keselamatan segenap bangsawilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan
bangsa dan negara.bangsa dan negara.
Sistem pertahanan negara adalah sistem pertahananSistem pertahanan negara adalah sistem pertahanan bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga
negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan
diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negaraberlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancamang
Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil antara Samudera Hindia dan Pacific. Luas daratan
1.922.570 km2 dengan luas
perairannya 3.257.483 km2 dan luas d h dili d i budara yang harus dilindunginya sebesar
5.300.000 km25 3
Paradigma memandang ancamanParadigma memandang ancaman
Negara maju menerapkan strategi preventif yang bertujuanNegara maju menerapkan strategi preventif yang bertujuan menjaga human security, sedangkan negara berkembang umumnya menerapkan upaya kuratif yang bertujuan menanggulangi masalah human insecurity Konsepsi inimenanggulangi masalah human insecurity. Konsepsi ini menjadi dasar pemikiran dibalik strategi pertahanan nasional negara-negara maju yang umumnya memiliki paradigma keluar yang bersifat internasional (outwardparadigma keluar yang bersifat internasional (outward looking) melalui usaha-usaha preventif, baik secara langsung maupun tidak
Indonesia, yang masih banyak diwarnai dengan ‘’konflik’’ dalam negeri, paradigma internal melalui tindakan kuratif g , p gumumnya harus mewarnai strategi pembangunan kekuatan pertahanan negara dalam mencari solusi atas berbagai persoalan. Pada titik inilah pentingnya memiliki paradigma p p g y p gyang tepat dalam memandang ancaman.
REALTHREATREAL THREATnegative Impact of security sector reform
We all forget thatWe all forget that wars are primarilywars are primarily
f ht lfought onlyover three things...g
WorldTrade Dominant PlayerWorld Trade Dominant PlayerSource from Renatto Benninato & Natalia Kelly, May 2009
i dScandinavia Asia SalesUnited
Kingdom 18%
4% 3% Sales
United States75%
US Arms & PMCs ContractUS Arms & PMCs Contract
2007 3.025 kontrak penjualan 3 5 p jsenjata senilai nilai 224 Milyar USD200820083.616 kontrak, senilai 307 milyar USD2009 3.327 kontrak senilai 235 Milyar USDUSD (US Library Congress, CIA: 2009).
GarhanUS sendiri berkisar diantara angka 480 hingga
il USD550 milyar USD.
AID FOR TRADE;Annual Revenues of ET Governments and Oil Companies
$ 0 0872$ 0,0872
$ 125
3 Pokok Pemikiran dalam Sistem3 Pokok Pemikiran dalam Sistem Pertahanan Negara
Memilih alternatif yang tersedia dari; (1). konsep perang dan konsep pertahanan yang dipraktikkan diberbagaidan konsep pertahanan yang dipraktikkan diberbagai negara, (2). konsep tentara dan pelibatan warga negara dalam sistem pertahanan keamanan (3). konsep ancamanancaman. Pemahaman bangsa Indonesia tentang ’damai’ dan ’perang’ yang tumbuh berdasarkan pengalaman sejarah p g y g p g jserta prospek kedepan tentang Indonesia baru. Kemampuan sumber daya nasional untuk
i i ki d bi i i t dmengisi, mengawaki, dan membiayai sistem dan upaya pertahanan dan keamanan serta kebutuhan bangsa untuk mengembangkan sistem pertahanannyag g p y
terrorism
transnational crimecrime
Enviromental
Piracy & CybercrimeMoney LaunderingDrugs Trafficking People & Arms
Trafficking
Enviromental degradation
PollutionClimate Change DeforestationGW effects
natural resources water and foodenergy resources
disease
human security
migrationpoverty population ’ ‘megacities trend
INDONESIA DAN 12 PULAU12 PULAU
TERDEPANPRIORITAS
RONDO
MAROREMIANGAS/LAS PALMAS
MARAMPIT
RONDO
SEBATIKSEKATUNG
HOT AREAS
HOT AREAS
BRAS
FANIFANILDO
NIPAHPANGKOR
SEKATUNG
NIPAHPANGKOR
SAWU
Coral Triangle Initiative
BATEKDANA
HOT AREA2
major shipping lanes or SLOCs & threatsOver half the
world’s commercialworld s commercial shipping passes through these
SLOCs each year +SLOCs each year +90,000 ships, which includes 80% of the
il t t Boil transports. By 2020, numbers are expected to surge
1 4
75% to over 150,000 vessels
each year.1 4y
5
233
MALAYSIA 21 ISLANDS
VIETNAM 2 ISLANDS
PHILIPPINES 12 ISLANDS
PALAU 7 ISLANDS
PNG 1 ISLAND
AUSTRALIA 26 ISLANDS
TIMOR LESTE 5 ISLANDS
INDIA 11 ISLANDS
SINGAPORE 4 ISLANDS
+ Perbatasan Laut Andaman dengan Thailand+ Perbatasan Laut Andaman dengan Thailand
Territorial Territorial IntegrityIntegrityNational Airspace
International AirspaceTERRITORIAL SEA every state has the right to sail ships flying its flag on these high seas.
BAS 12 NM
200 NM
E
LI
I t ti l W t
territorial seas –waters of sovereignty for
l24 NM
NE
=======International Waters========coastal states
the coastal state is given special rights
Territorial Sea
Contiguous ZoneExclusive Economic Zone
Landl2lll09876
l098
l2lll09876l098098l098
DOCTRINE OF NECCESITIESg
C d il d it li i i d ifi i
DOCTRINE OF NECCESITIES
DOCTRINE OF RIGHTS OF SELF PREVENTION
Crude oil deposits
Crude oil deposits Australia Maritime Identification Zone
Kekuatan AL secara prinsip berbasis pada kekuatan Alutsista bukan pada kekuatan
personel seperti halnya AD Karakteristik ALpersonel seperti halnya AD. Karakteristik ALyang sangat bergantung pada teknologi
Alutsista identik dengan basis kekuatan AU.g
Jumlah personel AL akan mengikuti kebutuhan p gpengelolaan dan pengoperasioan Alutsista AL. Artinya, kekuatan AL bertumpu pada senjata
yang diawakiyang diawaki.
AS yang memiliki armada laut (US Navy) yang kuat dan besar yang didukung oleh skuadron penerbang (naval aviaton) maupun divisi marinir
dengan dukungan persenjataan udara dan darat yang modern.
Tumpuan kekuatan Alutsista TNI AL berdasarkan pada kesiapan operasional kapal tempur maupun kapal angkut,
pesawat udara dan Ranpur Marinir yang diintegrasikan k d l Si t S j t A d T d (SSAT)kedalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT).
Mengingat grand strategy negeri berwawasan maritimMengingat grand strategy negeri berwawasan maritim akan berdampak menekankan postur TNI AL yang kuat
secara internasional, maka nilai rata-rata Asia Pasifik digunakan sebagai patokan jumlah kebutuhan kapal
pendukung yang harus dimiliki oleh TNI AL.
Total jumlah kapal pendukung ideal yang harus dimiliki oleh TNI AL adalah sebanyak 280 unit . Dimanaoleh TNI AL adalah sebanyak 280 unit . Dimana
dibutuhkan kapal amphibi bertipe LHD bagi 14 brigade infantri marinir atau 4 Divisi marinir yang harus
ditempatkan untuk perairan dibawah kendali , sbb ;
Summary of Indonesian MilitaryWeapons RequirementRequirement
Average Weapons Procurement/ year, Until 2038 by Connie Rahakundini Bakrie
ARMYTNI AD NAVY TNI AL AIRFORCETNI AUARMYTNI-AD NAVY TNI-AL AIRFORCETNI-AU
6 ITEMS ITEMS 8 ITEMS39.106 ITEMS 2.519 ITEMS 1.758 ITEMS
1.297 ITEMS/YEAR 84 ITEMS/YEAR 88 ITEMS/YEAR
Gelar Kekuatan Ideal; Kowilhan I ;Pulau Jawa dan Nusa Tenggara
No
ANGKATAN
GELAR KEKUATAN 1 TNI AD 10 Brigade Teritorial 30 Yonif 10 Yon Zeni 10 Divisi Tempur 90 Yonif 30 Yonkav 30 Yonarmed 30 Yonarhanud 30 Yon Zipur 2 Skuadron Heli-Serbu 2 Skuadron Heli-Angkut 3 Grup Kopasus 12 Yonif 2 TNI AL 2 Flotila 2 Skuadron Tempur (KRI) 1 Skuadron Support (KRI) 6 Skuadron Terbang (KAL) 2 Skuadron Support (KAL) 1 Strategic Section 1 SSBN dan 1 SSN (KRI) 2 Brigade Marinir 6 Yonif 2 Yonarmed 2 Skuadron Heli-serbu 3 TNI AU 2 Wing Udara 4 Skuadron Intai 32 Skuadron Tempur 4 Skuadron Heli-serbu
4 Skuadron Support 5 Skuadron Angkut 8 Satuan Hanud 10 Satuan Radar Strategic Special Force 2 Skuadron Bomber 1 Missile Unit
Gelar Kekuatan TNI Ideal; Kowilhan IIPulau Sumatra dan Kep. Riau
No ANGKATAN
GELAR KEKUATAN 1 TNI AD 8 Brigade Teritorial 24 Yonif 6 Yon Zeni 5 Divisi Tempur 45 Yonif
15 Yonkav 15 Yonkav 15 Yonarmed 15 Yonarhanud 15 Yon Zipur 2 Skuadron Heli-Serbu
2 Skuadron Heli-Angkut 2 Skuadron Heli-Angkut2 TNI AL 4 Flotila 4 Skuadron Tempur (KRI) 1 Skuadron Support (KRI) 12 Skuadron Terbang (KAL) 4 Skuadron Support (KAL)
1 Strategic Section 1 SSBN dan 3 SSN (KRI) 1 Strategic Section 1 SSBN dan 3 SSN (KRI) 4 Brigade Marinir 12 Yonif 4 Yonarmed 4 Skuadron Heli-serbu 3 TNI AU 1 Wing Udara 2 Skuadron Intai
16 Skuadron Tempur 16 Skuadron Tempur 2 Skuadron Heli-serbu 2 Skuadron Support 2 Skuadron Angkut 7 Satuan Hanud
10 Satuan Radar 10 Satuan Radar Strategic Special Force 1 Skuadron Bomber
Gelar Kekuatan Ideal; Kowilhan IIIPulau Kalimantan dan Sulawesi
No
ANGKATAN
GELAR KEKUATAN 1 TNI AD 9 Brigade Teritorial 27 Yonif 9 Yon Zipur 7 Divisi Tempur 63 Yonif
21 Y k 21 Yonkav 21 Yonarmed 21 Yonarhanud 21 Yon Zipur 2 Skuadron Heli-Serbu
2 Skuadron Heli Angkut 2 Skuadron Heli-Angkut2 TNI AL 4 Flotila 4 Skuadron Tempur (KRI) 1 Skuadron Support (KRI) 12 Skuadron Terbang (KAL) 4 Skuadron Support (KAL)
1 Strategic Section 1 SSBN dan 3 SSN (KRI) 1 Strategic Section 1 SSBN dan 3 SSN (KRI) 4 Brigade Marinir 12 Yonif 4 Yonarmed 4 Skuadron Heli-serbu 3 TNI AU 1 Wing Udara 2 Skuadron Intai
16 Skuadron Tempur 16 Skuadron Tempur 2 Skuadron Heli-serbu 2 Skuadron Support 2 Skuadron Angkut 7 Satuan Hanud 10 Satuan Radar Strategic Special Force 1 Skuadron Bomber
Gelar Kekuatan Ideal; Kowilhan IVPulau Papua dan Kep. Maluku
No
ANGKATAN
GELAR KEKUATAN 1 TNI AD 8 Brigade Teritorial 24 Yonif 8 Yon Zeni
9 Divisi Tempur 81 Yonifp 27 Yonkav 27 Yonarmed 27 Yonarhanud 27 Yon Zipur 2 Skuadron Heli-Serbu
2 Sk d H li A k t 2 Skuadron Heli-Angkut2 TNI AL 4 Flotila 4 Skuadron Tempur (KRI) 1 Skuadron Support (KRI) 12 Skuadron Terbang (KAL) 4 Skuadron Support (KAL)
1 Strategic Section 1 SSBN dan 3 SSN (KRI) 1 Strategic Section 1 SSBN dan 3 SSN (KRI) 4 Brigade Marinir 12 Yonif 4 Yonarmed 4 Skuadron Heli-serbu 3 TNI AU 1 Wing Udara 2 Skuadron Intai
16 Skuadron Tempurp 2 Skuadron Heli-serbu 2 Skuadron Support 2 Skuadron Angkut 7 Satuan Hanud 10 Satuan Radar
St t i S i l F 1 Sk d B b Strategic Special Force 1 Skuadron Bomber
Kemampuan Pertahanan
Kemampuan Peperangan Anti Permukaan
Kemapuan Peperangan Bawah Air
Luas Wilayah Yuridiksi NKRI
K J l j h K l
Luas ZEE (5.866.165 KM2)
Kecepatan Optimum Sonar S d K l ( k iKecepatan Jelajah Kapal
Jarak Optimum Radar
Speed Kapal ( terkait asumsi sonar )
Jarak Maksim m SonarEndurance Kapal
Koefisien Overlap Deteksi ( )
Jarak Maksimum Sonar
Endurance
(0,9)
Jumlah KRI Jumlah KRI
Alutsista TNI AL dan Rencana Pencapaian 2024
WalaupunWalaupun setiap tahun anggaran TNI AL mengalami kenaikan sebesar 18%, namun % pertumbuhannpertumbuhannya berbanding terbalik dengan % jumlah anggaran yang diterima terhadap jumlah yangjumlah yang diajukan (penurunan sekitar 8% pertahun).
Rangkuman Jumlah Kebutuhan Alutsista Ideal TNI AUdan Rata-rata Pengadaan per-Tahun serta Alokasi Anggaran
2 3 4 5 6 7 8Pesawat Fighter Su-27 Flanker 718 24,0 91 2.184
FGA Su-27IB Fullback 438 15,0 76 1.140Bomber B-52H & F-111 60 2,0 143 286Recce Su-24E Tencer 50 1,6 61 98Tanker KC-10A 88 3,0 56 168Transport C-130B Hercules 81 2,7 55 148Training AT-38 121 4,0 67 268
H lik t Att k H li AH 1 S C b 112 3 7 71 263Helikopter Attack-Heli AH-1 Super Cobra 112 3,7 71 263Assault-Heli AS-332M Super Puma 40 1,0 68 68Transport UH-1N Iroquis 50 1,6 57 91
TOTAL JUMLAH 1.758 58,6 - 4.714T t l A P d Al t i t 4 714Total Anggaran Pengadaan Alutsista 4.714
Total Anggaran Belanja Gaji 680Total Anggaran Operasional 4.903
Total Anggaran TNI AU 10.297 Keterangan:2. Kategori Persenjataan3. Jenis Senjata4 Tipe Senjata dan/atau Kaliber Senjata4. Tipe Senjata dan/atau Kaliber Senjata5. Jumlah Kekurangan/Kebutuhan6. Jumlah Rata-rata Pengadaan Kebutuhan Persenjataan per-Tahun (2036)7. Harga per-Unit Senjata – Perkiraan harga berdasarkan IISS (2005) dan Jane’s Sentinel (2002)8. Total Harga (dalam US$ Juta)
Rangkuman Jumlah Kebutuhan Alutsista Ideal TNI ALdan Rata-rata Pengadaan per-Tahun serta Alokasi Anggaran
2 3 4 5 6 7 8 Submarine SSBN SSBN-734 4 0,14 1.690 236
SSN (Up-Grade 2 unit Cakra) 10 0,46 1.401 460PSC CVN 30 FGA, nuclear power 4 0,14 1.162 163
CV 30 FGA 9 0,30 1.080 324CVH 30 ATT 1 0,04 1.020 41Cruiser Aegis Baseline 14 0,46 920 423Destroyer AEGIS SAM, LAM 14 0,46 190 87y , ,
PCC Corvett Missile, 76mm 70 3,00 88 264Amphibious LHD 60 MBT, 2000 Person 14 0,46 745 343
Craft LCA 254 9,00 122 1.098AORH Sea Capable 10 0,34 178 60Repair Ship - 10 0,34 142 48
Tank MBT M1A2 420 14 00 45 630Tank MBT M1A2 420 14,00 45 630LT Scorpion 365 13,00 32 460
Aircraft FTR F-16 C/D 210 7,00 91 637FGA F/A-18E/F 420 14,00 76 1.064Recce DC-130 Hercules 25 0,83 61 51Support CH-53E Sea Stallion 14 0,46 56 26
Helicopter ATT AH 1Z Super Cobra 310 11 00 71 781Helicopter ATT AH-1Z Super Cobra 310 11,00 71 781ASW SH-60 Seahawk 281 10,00 56 560SAR-Heli U-125A 28 0,94 76 71Recce-Heli Mi-24 28 0,94 125 117
TOTAL JUMLAH 2.519 87,31 - 7.926Total Anggaran Pengadaan Alutsista 7.926
Total Anggaran Belanja Gaji 1.620Total Anggaran Operasional 2.239
Total Anggaran TNI AL 11.785 2. Kategori Persenjataan3. Jenis Senjata4. Tipe Senjata dan/atau Kaliber Senjata5. Jumlah Kekurangan/Kebutuhan6. Jumlah Rata-rata Pengadaan Kebutuhan Persenjataan per-Tahun (2036)7. Harga per-Unit Senjata – Perkiraan harga berdasarkan IISS (2005) dan Jane’s Sentinel (2002)8. Total Harga (dalam US$ Juta)
Gelar operasi unsur-unsur laut negeri maritim yang ingin kita bangun harus mampu menghapus berbagai k l h t t k tkelemahan, terutama menyangkut ;
k l i ti t ti dih1. konsep gelar operasi, seperti tumpang tindih wilayah dan waktu operasi 2 penggunaan satu unsur untuk melaksanakan lebih2. penggunaan satu unsur untuk melaksanakan lebih dari satu tugas operasi, 3. belum optimalnya penggunaan data intelijen3. belum optimalnya penggunaan data intelijen dalam menentukan sasaran operasi.4. tuntutan operasional tinggi berakibat terjadinya p gg j yakumulasi kerusakan yang akhirnya menurunkan tingkat kesiapan unsur
Menentukan potensi ancaman maritim yang akan dihadapi negara
Menentukan konsepsi pertahanan keamanan
maritim yang melibatkan rakyat serta pengelolaan
Menentukan strategi operasi maritim yang
harus dijalankan, untuk akan dihadapi negara rakyat serta pengelolaan SDA dan indrustri.
j ,mewujudkan tujuan
Menentukan bagaimana postur Hankamneg bervisi
maritim yang mampu
Menentukan bagaimana organisasi, pergelaran
k k t d li
Menentukan program dan biaya pembangunan
j k d k dy g pmenjamin terwujudnya
tujuan
kekuatan, pengendalian bervisi maritim
jangka pendek, sedang dan panjang
Menentukan pengawasan
Pada tahap akhir,merumuskan perangkat
hukum yang dapate e tu a pe ga asadan pengendaliannya
u u ya g dapatmendukung terwujudnya tujuan kebijakan negeri
Maritim.
The UN was set up to be committed to ppreserving peace through international cooperation and collective securitycooperation and collective security.
This chart may answer
UN & all its agencies1,5 % of
ymany issues to be addressed regarding the UN itself agencies
funds $10 B per year
,5the world's
military expenditure
the UN itself..That the world can spend so much on their military but contribute pmilitary but contribute so little to the goals of global security, peace, i i l members
owed the UN $1,602 B
international cooperation, eradicating poverty $1,602 Betc...
Asia Pacific Red AlertAsia Pacific Red Alert on Security Aliance & Partnership
THE POLITICAL AND SECURITY LEG
REMAINSREMAINS UNDERDEVELOPED
THE ECONOMIC LEG
DEVELOPING RAPIDLY
N E Asia Regional
DPRK
N.E. Asia Regional Forum*SIX PARTY
TALK
U S
APEC
New Zealand
India
ASEAN + 3 ChinaJapan
Australia
AUSINDO
U.S.Russia
New Zealand
ChilePeru
M i
East Asia Summit
PhilippinesSingaporeM l i
ASEANJapanROK
Indonesia CanadaP N G i
MexicoHong Kong
Taipei
Summit
East Asia
MalaysiaVietnam
Brunei
MyanmarLaos C b di
Papua New Guinea
E U i
FTA*
East Asia Community
* PIFLaos Cambodia
ARF
European UnionMongolia
Bangladesh Sri Lanka PakistanEast Timor