Penurunan Kesadaran Ams

6
PENURUNAN KESADARAN (ALTERED MENTAL STATE) Perhatian Fokus perhatian utama dalam evaluasi IRD pada pasien dengan Altered Mental State (AMS) antara lain : Untuk menentukan penyebab reversibel yang mudah terjadi seperti hipoksemia, hiperkarbi, hipoglikemi Untuk membedakan penyebab struktural dengan penyebab toksik metabolic dimana penyebab yang pertama lebih memerlukan pemeriksaan pencitraan CNS secepatnya, sedangkan penyebab yang kedua lebih mudah diidentifikasi dengan pemeriksaan laboratoris. Menentukan sistem skor yang sering digunakan menurut Glasgow Coma Scale untuk mendefinisikan keadaan koma yang terjadi. Penatalaksanaan Prioritas Awal : Lihat bagan 1 untuk mengetahui diagnosa banding penyebab Altered Mental State Pasien harus segera ditangani pada area gawat darurat Jika penyebab AMS yang reversibel telah dapat ditentukan, maka pasien dapat ditangani pada area intermediate acuity. Kontrol jalan nafas/imobilisasi C spine 1. Buka jalan nafas dan cari adanya benda asing didalamnya 2. Masukkan oral atau nasofaringeal airway 3. Aplikasikan Neck collar atau imobilisasi manual jika tidak dapat menyingkirkan riwayat adanya trauma. 4. Aplikasikan definitive airway jika pasien koma, intubasi dengan atau tanpa rapid sequence intubation atau lakukan pembebasan jalan nafas secara pembedahan misalnya dengan emergency krikotirotomi bila diperlukan.. Oksigenasi/ventilasi 1. Pemberian oksigen dengan aliran yang tinggi 2. Jika ada indikasi peningkatan tekanan intrakranial, maka usahakan menurunkannya dengan hiperventilasi untuk mencapai PCO 2 sebesar 30-35 mmHg. Pada kasus biasa, kadar PCO 2 seharusnya berada pada kisaran 35-40 mmHg. Output jantung 1. Periksa adanya pulsasi, jika tidak ada maka mulailah CPR ! 2. Perdarahan eksternal yang jelas terlihat harus dihentikan dengan penekanan langsung. Periksa kadar gula darah kapiler Monitoring EKG, pulse oksimetri, tanda-tanda vital tiap 5-15 menit.

Transcript of Penurunan Kesadaran Ams

  • PENURUNAN KESADARAN(ALTERED MENTAL STATE)

    PerhatianFokus perhatian utama dalam evaluasi IRD pada pasien dengan Altered Mental

    State (AMS) antara lain : Untuk menentukan penyebab reversibel yang mudah terjadi seperti hipoksemia, hiperkarbi, hipoglikemi Untuk membedakan penyebab struktural dengan penyebab toksik metabolic dimana penyebab yang pertama lebih memerlukan pemeriksaan pencitraan CNS secepatnya, sedangkan penyebab yang kedua lebih mudah diidentifikasi dengan pemeriksaan laboratoris. Menentukan sistem skor yang sering digunakan menurut Glasgow Coma Scale untuk mendefinisikan keadaan koma yang terjadi.

    Penatalaksanaan

    Prioritas Awal : Lihat bagan 1 untuk mengetahui diagnosa banding penyebab Altered Mental State Pasien harus segera ditangani pada area gawat darurat Jika penyebab AMS yang reversibel telah dapat ditentukan, maka pasien dapat ditangani pada area intermediate acuity. Kontrol jalan nafas/imobilisasi C spine1. Buka jalan nafas dan cari adanya benda asing didalamnya2. Masukkan oral atau nasofaringeal airway3. Aplikasikan Neck collar atau imobilisasi manual jika tidak dapat

    menyingkirkan riwayat adanya trauma.4. Aplikasikan definitive airway jika pasien koma, intubasi dengan atau

    tanpa rapid sequence intubation atau lakukan pembebasan jalan nafas secara pembedahan misalnya dengan emergency krikotirotomi bila diperlukan..

    Oksigenasi/ventilasi1. Pemberian oksigen dengan aliran yang tinggi2. Jika ada indikasi peningkatan tekanan intrakranial, maka usahakan

    menurunkannya dengan hiperventilasi untuk mencapai PCO2 sebesar 30-35 mmHg. Pada kasus biasa, kadar PCO2 seharusnya berada pada kisaran 35-40 mmHg.

    Output jantung1. Periksa adanya pulsasi, jika tidak ada maka mulailah CPR !2. Perdarahan eksternal yang jelas terlihat harus dihentikan dengan

    penekanan langsung. Periksa kadar gula darah kapiler Monitoring EKG, pulse oksimetri, tanda-tanda vital tiap 5-15 menit.

  • Mulai pemberian infus intravena dengan tetesan kecil (kecuali terjadi hipoperfusi) dengan menggunakan cairan kristaloid isotonic. Lab: FBC, ureum/elektrolit/kreatinin, BGA (cari adanya asidosis metabolic & hiperkarbia)

    Catatan : keracunan CO2 biasanya langsung timbul pada keadaan distress respiratori, biasanya keadaan tersebut muncul pada keadaan depresi respiratori. Perhatikan kalsium serum, drug screen, serum etanol, kadar karboksihemoglobin, GXM.

    Jenis cairan yang digunakan pada keadaan AMS: pertimbangkan untuk menggunakan nya separuh atau seluruhnya1. D50 W 40 ml iv jika pasien mengalami hipoglikemia, diikuti dengan infus 5 10 W

    selama 3-4 jam.2. Naloxon (Narcan)0,8-2,0 mg iv bolus3. Thiamine 100 mg iv bolus pada pasien dengan keracunan alkohol atau malnutrisi.4. Flumazenil (Anexate) 0,5mg iv bolus

    a.Dapat diulang setiap 5 menit jika diperlukanb. Jangan digunakan berdasarkan perkiraan saja, harus ada riwayat OD. Jika

    pasien telah mengkonsumsi antidepressant golongan siklik atau menggunakan benzodiazepine dalam jangka lama, maka penggunaan Flumazenil dapat mengakibatkan intractabel fits.

    5. Foto C spine dengan cross tabel lateral film jika riwayat trauma tidak dapat disingkirkan.

  • Bagan 1. Bagan Pendekatan Diagnosa Banding Pada Keadaan AMS

  • Airway Cek SpO2Breathing Berikan 02 100%Circulation Periksa Nadi

    Tanda-tanda vital/temperatureMonitoring EKGPeriksa kadar gula darah

    Target anamnesa dan Pemeriksaan Fisik :Adanya trauma kepalaKekakuan pada leherLaju nafas dan ukuran pupilTanda deficit neurologik fokal 1Tanda kegagalan organ kronik

    Altered Mental State

    Penyebab Struktural

    Trauma Non kepalaPerdarahan

    intracerebralPerdarahan

    subarachnoidStroke braintemStroke cerebellarTumor cerebral

    Penyebab toksik/metabolik

    Febrisabses serebral

    meningitisEnsefalitisMalaria serebralBakteremiaSeptisemiaISK pd lansiaHeat Stroke

    AfebrisKeracunan

    Over dosis obat : opioid, BZD, barbiturate, TCA, ketamin, ekstasi

    AlkoholWernickes ensefalopatiKarbonmonoksida

    MetabolikHipoglikemi, hipoperfusi

    serebral, hiperkarbia, koma diabetikum, hipotermi, dehidrasi, abnormalitas elektrolit & asam basa

    Kegagalan organUremia, hepatic, respirasi,

    kardiak (jantung)Post ictal statePsikiatrikStupor psikogenik 2Demensia

    Trauma Kepala- Perdarahan intra kranial

    Catatan :Penyebab structural bisaanya akan mengakibatkan terjadinya tanda deficit neurologik fokal, sedangkan penyebab toksik/metabolic tidak ada. SAH bisaanya tidak menunjukkan tanda deficit neurologik fokal. Pada SAH dan beberapa penyebab toksik/metabolic, dapat terjadi panas/demam.Stupor psikogenik merupakan suatu keadaan disosiatif dimana pasien terlihat sangat sadar, namun tidak dapat membuat suatu gerakan spontan serta hanya sedikit merespon stimulus dari luar. Bisaanya terkait pada suatu kejadian yang bersifat stressful dengan onset yang mendadak. Pasien yang sering mengalami flickering/kedipan pada kelopak matanya merupakan diagnosa eksklusinya.

  • Evaluasi klinik : fokusnya adalah membedakan penyebab AMS, yaitu struktural atau toksik-metabolik (tabel 1) Riwayat anamnesa : cari petunjuk melalui heteroanamnesa kepada keluarga pasien, teman, informasi lain dari petugas ambulan atau paramedic yang berada langsung pada tempat kejadian. Pemeriksaan : pemeriksaan fisik eksternal singkat untuk mencari tanda kecacatan yang terjadi pada berbagai proses penyakit. Pemeriksaan dari kepala hingga ujung kaki tetap penting, namun lebih difokuskan pada pencarian gejala neurologik.

    AMS yang dicurigai karena penyebab structural : Berikan suplemen Oksigen untuk mempertahankan SpO2 pada kisaran 96% Mulai pemberian infus dengan aliran lambat Lakukan CT scan kepala Turunkan tekanan intracranial jika ada indikasi

    1. kontrol ventilasi : kerjakan dengan lebih cepat.2. Mannitol iv bermanfaat dilakukan dengan konsultasi pada bagian bedah saraf.

    Dosis 1g/kgBB. BB x 5 mls/KgBB dengan menggunakan larutan manitol 20%.

    3. penggunaan steroid masih diperdebatkan.

    AMS yang dicurigai karena penyebab toksik-metabolik Lakukan Gastric Lavage; dilakukan dengan tetap melindungi airway Gunakan bahan arang aktif (Charcoal) pada kasus yang dicurigai overdosis obat. Lihat BAB Prinsip Penanganan Umum Keracunan. Periksa temperature rectum dan pertimbangkan adanya heat stroke jika temperature > 40oC dan mengkonsumsi antikolinergik. Jika ada kecurigaan meningitis, pertimbangkan pungsi lumbal lebih dini (setelah CT scan kepala). Mulai pemberian antibiotik berdasarkan data empiris sebelum melakukan tes serta konsul pada bagian neurologi. Rujuk kepada keadaan meningitis.

    Penyebab Non-struktural Penyebab StrukturalDitemukannya wadah obat yang kosong (intoxikasi?)Riwayat medis : epilepsy, penyakit hati,

    diabetesKemungkinan paparan COTidak adanya tanda neurologik fokalTanda asidosis metabolicTanda antikolinergik

    Keluhan nyeri kepala sebelum terjadinya AMSRiwayat tumor otak

    TraumaAdanya tanda neurologik fokalTrauma kepala

    Tabel 1 : Petunjuk anamnesa dan pemeriksaan fisik yang mengacu pada penyebab AMS

  • Disposisi MRS-kan seluruh pasien AMS. Masukkan pasien yang diintubasi atau dengan

    keadaan hemodinamik yang tidak stabil ke dalam ICU/ setidaknyaRuang intermediat .