Penuntun_uji Kelarutan Senyawa Organik
description
Transcript of Penuntun_uji Kelarutan Senyawa Organik
PERCOBAAN - 01
UJI KELARUTAN SENYAWA ORGANIK
1. Tujuan Percobaan
Pada akhir percobaan ini, mahasiswa harus dapat memahami dan terampil dalam:
a. Menguji kelarutan beberapa senyawa organik.
b. Menentukan sifat suatu senyawa (basa kuat, asam kuat, asam lemah, atau zat netral).
2. Pendahuluan
Senyawa organik merupakan senyawa kimia yang mengandung gugus karbon (C).
Kelarutan menyatakan secara kualitatif jumlah maksimal zat yang dapat terlarut dalam sejumlah
zat terlarut atau larutan. Dengan tes kelarutan, suatu senyawa dapat ditentukan apakah suatu
senyawa yang sedang diuji adalah basa kuat (amina), asam lemah (fenol), asam kuat (asam
karboksilat), atau suatu zat netral (aldehid, keton, alkohol, ester, eter). Pelarut yang digunakan
dalam uji kelarutan senyawa organik adalah HCl 5%, NaOH 5%, NaHCO3 5%, H2SO4 pekat, air,
dan pelarut-pelarut organik. Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang
molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai
senyawaan organik disebut kimia organik. Dari golongan besar itu senyawa organik dapat
diklasifikasikan dalam keluarga (families) dan kelas (class) yang berbeda. Senyawa organik
dibagi kedalam Sembilan kelas yang berbeda, digolongkan menurut sifat masing-masing dalam
senyawa tersebut. Secara kuantitatif untuk menyatakan komposisi atau kelas dari larutan
digunakan uji kelarutan terhadap senyawa tersebut.
Suatu larutan dinyatakan merupakan ”larutan tidak jenuh” jika solute dapat ditambahkan
untuk memperoleh berbagai larutan yang berbeda dalam konsentrasinya. Dalam banyak hal,
ternyata proses penambahan solute tidak dapat berlangsung secara tidak terbatas. Suatu keadaan
akan dicapai dimana penambahan solute pada sejumlah solvent yang tertentu tidak akan
menghasilkan larutan lain yang memiliki konsentrasi lebih tinggi. Kelarutan yang besar terjadi
bila molekul-molekul solute mempunyai kesamaan dalam struktur dan sifat-sifat kelistrikan dari
molekul-molekul solvent. Bila ada kesamaan dari sifat-sifat kelistrikan, misalnya momen dipol
yang tinggi, antara solvent-solvent, maka gaya-gaya tarik yang terjadi antara solute solvent
adalah kuat. Sebaliknya, bila tidak ada kesamaan, maka gaya-gaya tarik solute solvent lemah.
Secara umum, padatan ionik mempunyai kelarutan yang lebih tinggi dalam pelarut polar
daripada dalam pelarut non-polar. Juga, jika pelarut lebih polar, maka kelarutan dari padatan-
padatan ionik akan lebih besar.
Pengendapan merupakan metode yang sangat berharga untuk memisahkan suatu sampel
menjadi komponen-komponennya. Proses yang dilibatkan adalah proses dalam zat yang akan
dipisahkan itu digunakan untuk membentuk suatu fase baru endapan padat.
Pengujian mengenai kelarutan ini banyak digunakan untuk produk-produk instan seperti
jahe instan, kopi instan, serta dapat pula digunakan untuk tablet. Makin tinggi angka yang
diperoleh menunjukkan kelarutan yang meningkat pula. Kelarutan zat dapat dilihat dari bagan
berikut ini:
3. Metodologi Percobaan
Alat
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Pipet tetes
Spatula
Bahan
NaOH 5%
HCl 5%
Zat Unknown
NaHCO3 5%
H2SO4 pekat
Prosedur Kerja
1 ml aquades dituangkan kedalam tabung reaksi. Setelah itu ditambahkan kira-kira 1-2
tetes cairan atau sedikit kristal zat unknown. Tabung reaksi ini yang telah terisi diketuk atau
digoyang dengan perlahan dan hati-hati sampai dapat dipastikan bahwa zat unknown larut atau
tidak larut dalam air, diamati apa yang terjadi dan data hasil pengamatan dicatat dengan lengkap.
Jika zat unknown larut, dilakukan pengamatan lebih lanjut dengan melakukan uji asam
dan basa menggunakan kertas lakmus. Data hasil pengamatan dicatat dengan lengkap.
Jika zat unknown tidak larut dalam air, maka dilakukan pengujian lebih lanjut dengan
menambahkan NaOH 5% dan pengerjaan lebih lanjutnya dapat dilihat pada diagram diatas.
Semua fenomena yang didapat dalam pengamatan dicatat dengan lengkap
4. Pertanyaan
1. Bagaimana dan jelaskan prinsip kelarutan senyawa organik ?
2. Mengapa dan jelaskan dengan melakukan tes kelarutan terhadap suatu zat atau senyawa
organik, sifat dari zat atau senyawa organik tersebut dapat ditentukan ?