PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf
-
Upload
melinda-wardani -
Category
Documents
-
view
375 -
download
9
description
Transcript of PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1.pdf
Laboratorium Kimia Anorgaik
Praktikum Kimia Anorganik 1
1
PENUNTUN PRAKTIKUM
KIMIA ANORGANIK I
Penyusun :
Tim Kimia Anorganik
LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK
JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2006
Laboratorium Kimia Anorgaik
Praktikum Kimia Anorganik 1
2
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penuntun praktikum kimia anorganik I ini disusun sebagai bahan
petunjuk praktikum bagi mahasiswa Jurusan Kimia UNP. Penyusunan
penuntun ini dilakukan dengan memberi titik berat pada masalah uji
kualitatif dan sintesis bahan-bahan anorganik.
Semenjak dibukanya program studi Kimia tahun 1997, jurusan
Kimia FMIPA UNP menyelenggarakan 2 macam Praktikum Kimia
Anorganik, yaitu Praktikum Kimia Anorganik 1 untuk mahasiswa Kimia
dan Pendidikan Kimia, dan Praktikum Kimia Anorganik 2 untuk
mahasiswa Kimia.
Setelah menggunakan penuntun praktikum ini diharapkan
mahasiswa mempunyai gambaran dan wawasan tentang pekerjaan di
laboratorium kimia anorganik. Disamping itu juga agar dapat membekali
mahasiswa dengan keterampilan untuk dipergunakan kelak di dunia
kerja.
Terakhir, penuntun praktikum ini akan terus disempurnakan
secara periodik sesuai dengan perkembangan trend baru dalam kimia
anorganik. Penyesuaian juga akan dilakukan sesuai dengan
perkembangan sarana yang terdapat di laboratorium kimia FMIPA UNP.
Untuk itu kami mengharapkan sumbangan perbaikan maupun
pengembangan dari pemerhati baik dari mahasiswa, staf laboratorium
maupun dari staf pengajar Jurusan Kimia FMIPA UNP. Melalui
kesempatan ini kami tim penyusun mengucapkan terima kasih atas
sumbangan pikiran berbagai pihak dalam penyelesaian penuntun
praktikum ini.
Padang, Januari 2006
Penyusun
Laboratorium Kimia Anorgaik
Praktikum Kimia Anorganik 1
3
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................... 3
TATA TERTIB PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK ............................. 4
Petunjuk - PetunjuK Dasar Untuk Bekerja di laboratorium ...................... 11
Unsur-Unsur Alkali Tanah ...................................................................... 12
Halogen ................................................................................................... 18
Kimia Belerang ........................................................................................ 24
Bilangan Oksidasi Nitrogen .................................................................... 25
Aluminium dan Senyawanya .................................................................... 34
Pembuatan Kalium Nitrat ........................................................................ 42
Pembuatan KAl(SO4)2.12H2O ................................................................ 42
Pembuatan CuSO4.5H2O ......................................................................... 49
Laboratorium Kimia Anorgaik
Praktikum Kimia Anorganik 1
4
TATA TERTIB PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
1. Setiap peserta praktikum harus hadir tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Keterlambatan dari waktu tersebut dapat
mengakibatkan ditolaknya peserta untuk mengikuti praktikum
pada hari yang bersangkutan.
2. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat
dari bahan kimia, selama mengikuti praktikum peserta diwajibkan
mengenakan jas praktikum berwarna putih yang bersih,
membawa masker, lap tangan dan tissu, dan tidak boleh memakai
sandal atau sejenisnya,.
3. Peserta praktikum harus memahami semua prosedur dan cara
menggunakan alat-alat yang benar sebelum praktikum dimulai.
4. Setiap peserta praktikum bertanggung jawab pada ketertiban dan
kebersihan laboratorium. Selesai praktikum, peserta harus
membersihkan kembali ruangan, meja praktikum, dan alat-alat
yang dipakai. Selama mengikuti praktikum, peserta praktikum
wajib berlaku sopan, terutama pada cara komunikasi antar
peserta.
5. Setiap peserta praktikum harus memperhatikan tentang
kemungkinan kontaminasi reagen (larutan zat kimia dalam botol)
yang digunakan. Oleh karena itu pengembalian reagen ke dalam
botol asal sedapat mungkin dihindari. Tutuplah segera botol
reagen dan perhatikan agar tutup botol reagen tersebut tidak
tertukar dengan tutup botol reagen yang lain. Juga harus
dihindari menggunakan pipet suatu botol reagen untuk
mengambil reagen pada botol lain.
6. Setelah menyelesaikan suatu praktikum, setiap peserta harus
mengembalikan semua peralatan yang digunakan dalam keadaan
bersih dan kering ke tempat semula (piket). Kerusakan peralatan
yang terjadi selama praktikum adalah tanggung jawab peserta.
7. Buanglah sampah pada tempat-tempat yang telah disediakan,
jangan membuang sampah pada saluran pembuangan air / bak
air.
8. Setelah menyelesaikan suatu acara praktikum, setiap peserta
praktikum diwajibkan untuk membuat “ Laporan Praktikum”,
berupa:
Laboratorium Kimia Anorgaik
Praktikum Kimia Anorganik 1
5
(Format kover)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1
(Judul Percobaan)
Penyusun :
Kelompok (No klpk)
(Nama / NIM)
(Nama / NIM)
(Nama / NIM)
(Nama / NIM)
(Hari/ tanggal)
Dosen :
Asisten :
LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2006
a. laporan Sementara, yang dibuat di Laboratorium sesaat
setelah suatu acara praktikum selesai dan harus mendapat
pengesahan pembimbing praktikum/asisten.
b. Laporan Resmi*), dibuat di luar laboratorium dan harus
diserahkan kepada pembimbing praktikum/asisten yang
waktu penyerahannya ditentukan kemudian.
9. Seluruh kegiatan praktikum akan diakhiri dengan ujian
praktikum. Nilai akhir praktikum akan ditentukan berdasarkan
pada prestasi peserta selama mengikuti praktikum, yang meliputi
nilai praktikum (NP), nilai ujian tengah semester (UTS) dan Ujian
Akhir Semester (UAS). Dengan Formula : Nilai Akhir : 1/5 ( NP + 2
UTS + 2 UAS ).
10. Hal-hal yang belum tertuang dalam peraturan / tata tertib ini
akan diatur lebih lanjut oleh pembimbing praktikum.
Padang, Januari 2006
Pembimbing Praktikum,
(Team Kimia Anorganik)
*) Laporan ditulis dengan sistimatika sebagai berikut :
1. Judul Percobaan
2. Dasar Teori
3. Tujuan
4. Alat dan bahan yang
digunakan
5. Cara kerja
6. Hasil dan Pengamatan
(mungkin berupa
angka, tabel, kurva,
atau perubahan
warna, pembentukan/
gas, dll).
7. Diskusi
8. Kesimpulan
9. Daftar Pustaka
Laboratorium Kimia Anorgaik
Praktikum Kimia Anorganik 1
6
Laboratorium Kimia Anorgaik
Praktikum Kimia Anorganik 1
7
Keselamatan dan Petunjuk Bekerja di Laboratorium
Laboratorium dapat menjadi tempat yang berbahaya dan dapat
juga menjadi tempat bekerja yang menyenangkan. Bila pekerjaan di
laboratorium dilakukan dengan tepat dan dengan pemahaman yang
mendalam tentang teknik-teknik pekerjaan di laboratorium, maka
laboratorium tidak lebih berbahaya dibandingkan dengan ruangan-
ruangan kelas yang lain di Jurusan Kimia. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pekerjaan di laboratorium adalah :
1. Gunakan kacamata pengaman bila anda bekerja dengan bahan-
bahan kimia yang dapat membahayakan mata bila terjadi kontak.
Bila mata atau daerah sekitar mata anda berkontak dengan bahan
kimia segera cuci dengan air mengalir di bak cuci tangan
2. Gunakanlah sepatu selama anda berada di laboratorim.
3. Makan, Minum dan merokok dilarang selama anda bekerja di
laboratorium
4. Kenali dimana dan bagaimana anda dapat menggunakan alat-alat
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) bila anda memasuki
laboratorium.
5. Selalu beranggapan bahwa semua bahan kimia di laboratorium
berbahaya, meskipun anda biasa menemukan bahan-bahan yang
sama di luar laboratorium, sehingga anda akan selalu berhati-hati
dalam menggunakan bahan apapun di laboratorium. Buanglah
KESELAMATAN
KERJA
LABORATORIUM
Laboratorium Kimia Anorgaik
Praktikum Kimia Anorganik 1
8
bahan-bahan sisa sesuai dengan petunjuk pembimbing
praktikum. Ikuti semua petunjuk yang ada dalam penuntun
praktikum.
6. Jika mata atau kulit anda terkontaminasi dengan bahan kimia,
segeralah cuci dengan air, kemudian segera laporkan hal itu ke
pembimbing praktikum.
7. Jangan pernah mencoba
mencicipi sesuatu apapun di
laboratorium. Jangan
membaui uap atau gas
secara langsung, tapi
bauilah dengan
mengibaskan tangan pada
bahagian atas wadah bahan
kimia yang mengeluarkan
gas atau uap sedemikan
rupa sehingga sebagian kecil
dari uap atau gas itu yang
sampai ke hidung anda.
Tanya pembimbing praktikum bila tidak mengerti.
8. Lakukanlah reaksi-reaksi
yang melibatkan bahan-bahan
kimia berbahaya, yang
menyebabkan iritasi pada
kulit, atau mengeluarkan bau
yang tak sedap di lemari
asam. Gunakan lemari asam
ini sesuai dengan petunjuk
yang diberikan pembimbing
praktikum.
9. Jangan arahkan tabung reaksi
yang sedang anda panaskan ke
diri anda sendiri atau teman
sekerja anda. Kedua hal ini
dapat membahayakan jika
bahan kimia atau campuran
bahan kimia yang ada dalam
gb
gb
gb
Laboratorium Kimia Anorgaik
Praktikum Kimia Anorganik 1
9
tabung itu menyembur ke luar tabung.
10. Jangan lakukan percobaan yang tidak dianjurkan, kecuali setelah
di konsultasikan ke pada pembimbing praktikum.
11. Segera bersihkan pecahan gelas dari meja praktikum.
12. Anda harus selalu memasukkan asam ke dalam air bila anda
mencampurkan asam-asam pekat, seperti asam sulfat pekat,
dengan air. Jangan lakukan sebaliknya, karena panas pelarutan
akan menyebabkan air mendidih dan menyemprotkan asam.
13. Hindarilah menggosok mata selama praktikum berlangsung,
kecuali anda yakin bahwa tangan anda bersih.
14. Bila anda memasukkan tabung gelas atau termometer ke dalam
sumbat karet, peganglah sumbat karet dan tabung kaca /
termometer dengan sapu tangan. Masukkan tabung kaca /
termometer itu setelah terlebih dahulu diolesi vaseline atau air
dengan gerakan memutar dan jangan ditekan. Hapuslah sisa
pelumas dengan lap kering. Usahakan jarak kedua tangan anda
sedekat mungkin.
15. Segera beritahu pembimbing praktikum bila terjadi kecelakaan.
16. Banyak reagen-reagen yang biasa digunakan di laboratorium,
seperti alkohol, aseton, ether sangat mudah terbakar. Jangan
gunakan bahan-bahan kimia jenis ini di dekat sumber api.
Bacalah petunjuk-petunjuk khusus yang diberikan pada kemasan
bahan ini sebelum menggunakannya.
17. Gunakan pembakar seperti pembakar bunsen hanya pada kasus-
kasus tertentu. Untuk pemanasan usahakan menggunakan hot
plate.
Laboratorium Kimia Anorgaik
Praktikum Kimia Anorganik 1
10
Laboratorium Kimia Anorgaik
Praktikum Kimia Anorganik 1
11
Petunjuk - PetunjuK Dasar Untuk Bekerja di
laboratorium
1. Bacalah dan pelajarilah penuntun praktikum sebelum masuk ke
laboratorium.
2. Bekerjalah sendiri-sendiri kecuali di dinstruksikan lain
3. Catatlah hasil-hasil yang anda peroleh segera ke lembaran
pengamatan atau buku catatan anda. Jangan menyalin catatan
orang lain !
4. Bekerjalah dengan hati-hati untuk menghindari kecelakaan.
5. Buanglah sisa reagen seperti diinstruksikan pembimbing
praktikum. Jangan kembalikan sisa reagen ke dalam botol reagen.
6. Jangan letakkan tutup botol di atas meja, tapi pegang dengan
tangan anda. Pembimbing praktikum akan menunjukkan kepada
anda bagaimana melakukan ini. Jangan pertukarkan tutup botol
reagen.
7. Letakkan kembali botol reagen pada rak dimana anda
mengambilnya.
8. Gunakan reagen sebanyak yang diinstruksikan. Hindari kelebihan
pengambilan.
9. Bila pada penuntun disebutkan penggunaan air keperluan
eksperimen, gunakan air hasil destilasi, kecuali bila
diinsturksikan lain.
10. Jagalah agar daerah tempat anda bekerja selalu bersih
11. Bila menimbang, jangan letakkan bahan yang akan ditimbang
lansung di timbangan. Gunakan botol timbang.
12. Jangan timbang objek-objek yang panas atau hangat. Objek yang
di timbang harus pada temperatur kamar.
13. Jangan letakkan objek yang panas langsung di atas permukaan
meja praktikum, kecuali bila telah diletakkan pada wadah tahan
panas
PETUNJUK -
PETUNJUK
DASAR UNTUK
BEKERJA DI LABORATORIUM
Laboratorium Kimia Anorgaik
Praktikum Kimia Anorganik 1
12
Unsur-Unsur Alkali Tanah
Mempelajari sifat-sifat unsur alkali tanah.
Unsur-unsur blok s dalam sistim periodik adalah unsur-unsur yang
paling reaktif. Semua unsur alkali sangat reaktif. Unsur-unsur alkali
tanah kurang reaktif bila dibandingkan dengan unsur alkali. Kereaktifan
unsur-unsur alkali menunjukkan kecenderungan perubahan yang jelas.
Dalam percobaan ini akan dipelajari beberapa sifat dari Mg dan Ca.
ALAT
1. tabung reaksi
2. penjepit tabung
3. pipa penyalur gas
4. gelas kimia 400 ml
5. corong
BAHAN
1. Kertas indikator
2. Larutan indikator
3. Serbuk Mg
4. Pita Mg
5. Logam kalsium
6. Magnesium oksida
7. Barium klorida
8. Mg klorida
9. Kalsium klorida
10. Magnesium karbonat
11. Kalsium karbonat
12. Barium karbonat
13. Air kapur (ca(OH)2
PERCOBAAN
1
TUJUAN
TEORI DASAR
ALAT DAN BAHAN
CARA KERJA
LaboratoriumKimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
14
Eksperimen 1. Reaksi Dengan Air
Masukkan sekeping logam kalsium ke dalam air dingin yang terdapat
dalam gelas kimia. Amati reaksi dan periksa hasil reaksi !
Lakukan kembali dengan logam Magnesium !
1. tulis persamaan reaksi yang terjadi !
2. bandingkan kereaktifan unsur–unsur ini dalam air !
3. dalam reaksi yang terjadi, logam alkali tanah bertindak sebagai
reduktor. Zat apakah yang direduksi dalam reaksi ini ?
Mungkin reaksi antara magnesium dan air sangat lambat. Lakukan
eksperimen seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini dan
biarkan percobaan ini sampai setengah jam, kemudian periksa
hasilnya.
Eksperimen 2. Sifat Asam-Basa
Ke dalam tiga tabung reaksi masing-masing dimasukkan kurang lebih
0,01 g magnesium oksida, kalsium hidroksida dan barium hidroksida.
Tambahkan 10 ml air, ke dalam masing-masing tabung reaksi, kemudian
kocok. Tambahkan 2 tetes larutan indikator universal ke dalam masing-
masing tabung. Periksa pH larutan dalam masing-masing tabung.
4. bagaimana perubahan pH dari masing-msing tabung?
5. tulis persamaan reaksi ion !
6. apakah sama hasilnya jika sebagai pengganti magnesium oksida
digunakan magnesium hidroksida ?
7. bandingkan sifat basa hidroksida dengan jari-jari ion !
Air panas Serbuk
magnesium
dibungkus
LaboratoriumKimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
15
Eksperimen 4. Kestabilan Termal Karbonat Alkali Tanah
Panaskan masing-masing garam karbonat yang kering dari magnesium,
kalsium dan barium dalam tiga tabung reaksi dengan susunan seperti
gambar di atas !
Panaskan sampai beberapa menit.
Catat kecepatan timbulnya gas, dan tingkat kekeruhan air kapur!
8. tulis persamaan reaksi yang terjadi !
9. bagaimana urutan kecenderungan kestabilan termal dari karbonat
alkali tanah ?
Eksperimen 5. Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah
Masukkan 2 ml larutan 0,1 M ion logam alkali tanah (Mg2+, Ca2+, Ba2+)
dalam tabung reaksi yang berbeda.
Tambahkan volume yang sama larutan ion hidroksida 0,1 M ke dalam
masing-masing tabung. Catat endapan yang terbentuk !
Lakukan percobaan yang mirip tetapi sebagai pengganti ion hidroksida
gunakan ion sulfat dan ion karbonat.
LaboratoriumKimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
16
Nama ……………………………………………Kelompok……………… Tanggal ………………………………………… Asisten …………………
A. Lembaran Pengamatan (ini dapat dijadikan sebagai salah satu model untuk membuat lembaran pengamatan percobaan berikutnya)
1. Reaksi Dengan Air
Persamaan Reaksi Pengamatan
Mg + H2O →
Ca + H2O →
2. Sifat Asam-Basa
Persamaan Reaksi pH
MgO + H2O →
Ca(OH)2 + H2O →
Ba(OH)2 + H2O →
3. Kestabilan Termal Karbonat
Persamaan Reaksi Timbulnya gas Kekeruhan
relatif Air kapur
MgCO3 →
CaCO3 →
BaCO3 →
4. Kelarutan Beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah
PERCOBAAN
1
REPORT SHEET
Unsur-Unsur
LaboratoriumKimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
17
OH- SO4= CO3
=
MgO + H2O →
Ca(OH)2 + H2O
→
Ba(OH)2 + H2O
→
B. Lembaran Jawaban dan Pembahasan
LaboratoriumKimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
18
Halogen
Membandingkan sifat dan reaksi unsur halogen.
Unsur halogen termasuk non logam yang paling reaktif, dan
mempunyai konfigurasi elektron terluar ns2 np5. Unsur-unsur ini adalah
oksidator kuat. Unsur-unsur ini sangat reaktif, sehingga terdapat bebas
di alam. Fluor cukup reaktif sehingga dapat langsung bereaksi dengan
berbagai unsur termasuk beberapa gas mulia. Klor dapat langsung
bereaksi dengan berbagai unsur kecuali karbon, nitrogen, oksigen dan
gas mulia.
Halogen selalu terdapat di alam, sebagai senyawa dengan logam.
Dalam senyawa terdapat sebagai ion negatif; fluoridanya (F-), klorida (Cl-),
bromida (Br-) dan yodida (I-). Unsur astat (At), tidak terdapat di alam.
Unsur ini sangat stabil tapi bersifat radioaktif dan dibuat secara sintesis.
Isotop yang paling stabil adalah 210At, dengan waktu paroh 8,3 tahun.
Unsur yang paling banyak terdapat (kelimpahan besar) adalah fluor dan
klor. Senyawa Cl yang paling umum adalah NaCl yang terdapat di alam
dan dalam garam karang (rock salt). Setiap kilogram air laut kira-kira
mengandung 30 gram NaCl. Dibandingkan dengan fluor dan klor, hanya
sedikit terdapat brom dan yod. Air laut mengandung brom sekitar 70
bagian per sejuta dalam berat. Namun ekstraksi brom dari air laut masih
ekonomis.
Yod masih jarang terdapat di alam dibandingkan dengan brom. Air
laut mengandung yod sebanyak 0,05 bagian per sejuta dalam berat
sedangkan ganggang laut dapat mengandung yod sebanyak 800 bagian
per sejuta dalam berat. Sumber utama yod adalah NaIO3 terdapat di Chili
yang dikenal sebagai garam Chili.
ALAT
1. tabung reaksi
2. pesawat kipp
3. pembakar bunsen
PERCOBAAN
2
TUJUAN
TEORI DASAR
ALAT DAN BAHAN
LaboratoriumKimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
19
BAHAN
1. Mangan (IV) oksida
2. Kalium Permanganat
3. Klor (sumber klor)
4. Brom
5. Yod
6. Asam klorida pekat
7. Kertas indikator
8. Air klor
9. Air brom
10. Karbon tetraklorida
11. Sumber H2S
12. Larutan 1M dari besi (II) sulfat
13. Natrium hidroksida
14. Kalium klorida
15. Kalium bromida
16. Kalium yodida
A. Pembuatan halogen
Pembuatan halogen didasarkan atas oksidasi ion halida,
2X- → X2 + 2e-
Reaksi antara mangan (IV) oksida atau kalium permanganat dengan asam
klorida, asam bromida, atau asam yodida.
* panaskan 1 ml asam klorida pekat dengan sesendok kecil MnO2
1. Jelaskan apa yang terjadi dan tulis persamaan reaksinya.
* teteskan beberapa tetes asam klorida pekat pada setengah sendok
KMnO4
2. Tulis persamaan reaksi yang terjadi !
3. Bandingkan reaksi dengan MnO2 dan KMnO4 sebagai oksidator
dalam kedua percobaan di atas.
4. Tulis ion-ion halida menurut urutan dalam mudahnya
dioksidasi.
5. Jelaskan apa sebabnya ion halida mudah dioksidasi
dibandingkan dengan yang lain !
CARA KERJA
LaboratoriumKimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
20
B. Sifat Fisik Halogen
6. buatlah satu tabel untuk membandingkan warna, wujud pada suhu kamar, titik leleh dan titik didih dari
fluor, klor, brom dan yod.
7. kecenderungan apa yang terlihat dari sifat fisik halogen jika masa
atom relatifnya bertambah ?
C. Sifat Kimia Halogen
* Eksperimen 1. Reaksi halogen dengan Air
* Kerja dalam kamar asam. Alirkan gas klor ke dalam 5 ml air beberapa detik. Uji pH larutan dengan
kertas indikator.
8. Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari percobaan di atas dengan air
klor?
9. Air klor mengandung klor terlarut dan campuran dua asam yang terbentuk jika klor direaksikan
dengan air. Sebutkan nama kedua asam ini dan tulis persamaan reaksinya.
* Kocok satu tetes brom 5 ml air dalam tabung reaksi sehingga brom melarut.
* Ulangi percobaan di atas tetapi gunakan klor sebagai pengganti
brom !
10. bandingkan halogen yang lebih mudah melarut dalam air, pH larutan dan sifat sebagai pengelantang.
11. kegunaan khas apakah dari klor sebagai zat pengelantang?
Eksperimen 2. Kelarutan halogen dalam karbon tetraklorida
* Kocok 3 mL air klor dengan 1 ml karbon tetraklorida.
* Ulangi eksperimen dengan 3 ml air brom, kemudian dengan satu
kristal kecil yod, sebagai pengganti 3 ml air klor.
12. Buat tabel dan jelaskan pengamatan anda dari ketiga percobaan
diatas!
Eksperimen 3. Halogen sebagai oksidator
a) reaksi dengan hidrogen sulfida
*alirkan gas H2S ke dalam 3 ml air klor. Bandingkan hasil reaksi
dengan air klor yang jernih.
13. Uraikan apa yang terjadi dan tulis persamaan reaksi yang terjadi!
* ulangi percobaan dengan menggunakan air brom sebagai pengganti
air klor.
LaboratoriumKimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
21
14. Bandingkan reaksi brom dengan hidrogen sulfida dan klor dengan
hdirogen sulfida.
b) reaksi dengan besi (II) sulfat
Ke dalam masing-masing dua tabung reaksi masukkan 3 ml larutan
besi (II) sulfat.
Ke dalam salah satu tabung reaksi tambahkan 3 ml Cl2(aq) dan yang
lainnya 3 ml air. Tabung reaksi kedua digunakan sebagai pengontrol.
15. apa yang disebut “pengontrol”?
16. apa hasil pengamatan dari :
a) tabung reaksi pertama
b) tabung pengontrol
* periksa apakah ion Fe2+ dapat dioksidasi menjadi Fe3+ dengan
menambahkan 1 ml larutan natrium hidroksida ke dalam setiap
tabung reaksi.
17 Bukti apkah yang dapat dilihat dalam enambahan natrium
hidroksida untuk oksidasi ion Fe2+ oleh klor.
18. tulis persamaan reaksi antara klor dengan besi (II) sulfat.
Ulangi eksperimen dengan menggunakan Br2(aq) sebagai pengganti
Cl2 (aq)
19. uraikan dan jelaskan reaksi dari Br2(aq)
Eksperimen 4. Kereaktifan relatif halogen sebagai zat pengoksidasi
* Periksa pengaruh (reaksi) Cl2 (aq) pada,
a) KBr(aq) b) KI(aq)
dan kemudian Br2 (aq) pada,
a) KCl(aq) b) KI(aq)
* Gunakan 3 ml larutan pereaksi dan kocok masing-masing empat
larutan yang dihasilkan di atas dengan 1 ml karbon tetraklorida
20. Buat tabel untuk keempat hasil campuran larutan perbahan
sebelum ditambahkan karbon tetraklorida dan warna lapisan
karbon tetraklorida.
21. Tulis persamaan reaksi yang terjadi
22. Urutkan halogen menurut daya mengoksidasi makin besar
23. Jelaskan daya mengoksidasi dengan membandingkan harga
potensial elektroda
LaboratoriumKimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
22
Nama ……………………………………………Kelompok……………… Tanggal ………………………………………… Asisten …………………
A. Lembaran Pengamatan
PERCOBAAN
2
REPORT SHEET
Halogen
LaboratoriumKimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
23
B. Lembaran Jawaban dan Pembahasan
LaboratoriumKimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
24
Kimia Belerang
� Mempelajari beberapa modifikasi belerang,
� Mempelajari sifat hidrogen sulfida dan H2SO4.
Belerang memiliki sifat alotropi yaitu kemampuan suatu zat untuk terdapat lebih dari satu macam bentuk. Sifat
fisika dari bentuk alotropi suatu unsur ini sama, tetapi berbeda dalam kimianya.
Hubungan dari berbagai bentuk alotropi belerang adalah sebagai
berikut :
1200C
S 960C S 1200C S 4450C S 4450 C
Rombik � Monoklin � Mobil � Viscous � gas
S
Plastis
(di bawah 960C)
Belerang rombik atau disebut dengan belerang -α terdiri dari
molekul S8. belerang ini melarut dalam alkohol, eter dan karbon disulfida
dan hasil penguapan perlahan-lahan dari larutan belerang dalam pelarut-
pelarut ini menghasilkan kristal oktahedral.
Belerang monoklin disebut juga belerang - β. Belerang bentuk ini
mengkristal dari leburan belerang di atas 95,6 0 C berbentuk jarum-jarum
prisma. Molekul belerang -β terdiri dari cincin S8.
Jika belerang dipanaskan perlahan-lahan dalam tabung reaksi
akan meleleh menjadi cairan kuning terdiri dari molekul S8. Yitik leleh S-
α adalah 113 0C dan titik leleh S -β 1190C dan suhu transisi kedua
modifikasi adalah 95,6 0C dan titik leleh yang diamati bergantung pada
kecepatan pemanasan.
Jika suhu dinaikkan kekentalan berkurang sampai pada titik
didih 444,60 C. uap terdiri dari S6, S4 dan S2 .
1
TUJUAN
TEORI DASAR
ALAT DAN BAHAN
CARA KERJA
PERCOBAAN
3
TUJUAN
TEORI DASAR
LaboratoriumKimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
25
Apabila cairan belerang yang mendidih dituangkan ke dalam air
dingin, akan diperoleh belerang plastis atau disebut juga belerang - α
berbentuk rantai spiral. Jika didiamkan bentuk rantai berubah menjadi
belerang rombik bercincin S8.
Belerang koloid dapat diperoleh dari :
a. Mencampurkan larutan hidrogen sulfida dingin dan belerang
dioksida,.
2H2S + SO2 � 2 H2O + S
b. Mereaksikan larutan natrium thiosulfat dengan asam
klorida pekat,.
S2O32- + 2 H+ � H2O + SO2 + S
Hidrogen Sulfida, H2S
Gas H2S merupakan senyawa yang penting dalam analisis kuantitatif,
dapat dibuat dari reaksi antara FeS dan asam, pemanasan belerang,
hidrokarbon dan asbes, serta hidrolisis thiosidamida, CH3CSNH2.
Belerang dioksida, SO2
Belerang dioksida dapat dibuat dengan cara mereaksikan tembaga
dengan asam sulfat pekat,
Cu(s) + 2 H2SO4 (l) → CuSO4(s) + 2 H2O(l) + SO2 (g)
Belerang dioksida melarut dalam air membentuk asam sulfat
SO2 (g) + H2O (l) � H2SO3 (aq)
Asam Sulfat H2SO4
Asam sulfat dapat dibuat dengan kamar timbal dan proses kontak. Sifat
asam sulfat antara lain sebagai berikut :
1. Sebagai zat pengoksidasi
Asam sulfat pekat dapat mengoksidasi tembaga (lihat reaksi di atas),
karbon, dan belerang. Pada reaksi ini asam sulfat direduksi menjadi
belerang dioksida.
2. Sebagai zat pengering
Biasanya gas sebelum ditampung dialirkan melalui asam sulfat pekat.
Cara ini tidak dapat digunakan untuk gas yang dapat bereaksi dengan
H2SO4 seperti ammonia dan H2S.
3. Sebagai zat dehidrasi yaitu zat yang dapat menghilangkan air dari
senyawa
CuSO4. 5 H2O H2SO4 (l) CuSO4 + 5 H2O (g)
4. Sebagai katalis dalam pembentukan ester
CH3COOH + C2H5OH H2SO4 CH3COOC2H2 + H2O
LaboratoriumKimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
26
5. Jika dicampur dengan garam nitrat atau klorida akan
menghasilkan asam
NaNO3 + H2SO4 � KHSO4 + HNO3 (g)
NaCl (s) + H2SO4 (l) � NaHSO4 (s) + HCl (g)
ALAT
1. 1 pembakar
2. 1 penjepit tabung reaksi
3. 1 gelas ukur 25 ml
4. 1 kaca arloji
5. 1 sendok plastik kecil
6. 2 cawan penguap 9 cm
7. 2 gelas kimia 250 ml
8. 1 corong
9. 12 tabung reaksi
10. 1 rak tabung reaksi
BAHAN
1. Parafin
2. Belerang
3. Asbes
4. FeS
5. HCl 2M
6. (CHCOO)2
7. Pb 1 M
8. Tembaga
9. H2SO4 pekat
10. K2Cr2O7 1 M
11. H2SO4 2 M
12. Gula pasir
13. CH3COOH
14. C2H5OH
15. Na2SO3 1 M
16. BaCl2 1 M
17. Air brom
ALAT DAN BAHAN
CARA KERJA
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
21
A. Modifikasi belerang.
1. Larutkan 0,5 gram serbuk belerang dalam 5 ml CS2. Tuangkan
larutan ini ke dalam kaca arloji, tutup dengan kertas saring, tetapi
biarkan sebahagian kecil permukaan tidak tertutup dan biarkan CS2
menguap. Perhatikan kristal yang terbentuk.
2. Lebur serbuk belerang (1 sendok) dalam cawan penguap. Panaskan
dengan hati-hati, jangan sampai belerang cair berwarna coklat.
Setelah semua belerang melebur (warna kuning coklat), hentikan
pemanasan dan biarkan sehingga membeku. Perhatikan garis-garis
dari kristal yang terbentuk.
3. Panaskan perlahan-lahan serbuk belerang dalam tabung reaksi
sambil menggoyang-goyang tabung. Dengan cermat amati warna
viskositas belerang sejak meleleh sampai melebur.
4. Tuangkan belerang yang baru saja mendidih ke dalam gelas kimia
yang berisi air sampai terbentuk batang yang panjang dan tipis.
B. Hidrogen Sulfida
1. Panaskan dalam tabung reaksi campuran paraffin, belerang dan
asbes. Periksa gas yang keluar dengan kertas timbale asetat.
2. Reaksikan sebutir FeS dan HCl encer dalam tabung reaksi yang
dilengkapi dengan pipa yang ujungnya lancip.
a) Periksa gas yang keluar dengan kertas timbale asetat.
Catat pengamatan anda
b) Bakarlah gas yang keluar dari ujung pipa. Kemudian kenakan
cawan penguapan di atas nyala api.
Catat pengamatan anda.
C. Sifat asam sulfat
1. Panaskan hati-hati sekeping tembaga dengan 1 ml H2SO4 pekat (tidak
sampai mendidih).
Catat pengamatan anda. Tulis persamaan reaksi yang terjadi.
2. Letakkan kertas saring yang dibasahi dengan larutan K2Cr2O7 yang
diasamkan di mulut tabung reaksi (percobaan 1).
Catat pengamatan anda. Tulis reaksi yang terjadi.
3. tambahkan beberapa tetes asam sulfat pekat pada gula yang terdapat
dalam tabung reaksi.
Catat pengamatan anda. Tulis reaksi yang terjadi.
4. Masukkan 2 ml asam asetat dan 2 ml alkohol ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan 2 ml H2SO4 pekat kemudian panaskan dengan cara
PERTANYAAN
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
22
memasukkan tabung reaksi dalam air panas yang terdapat dalam
gelas kimia. Catat pengamatan anda. Tulis reaksi yang terjadi.
1. Bagaimana unsur belerang terdapat di alam?
2. Sebutkan dua macam alotrop belerang. Dimana terletak perbedaan
kedua alotrop?
3. Jelaskan perubahan fisika yang terjadi jika beleang dipanaskan
perlahan-lahan sampai mendidih dan jelaskan perubahan struktur
yang terjadi!
4. Apa yang dimaksud dengan belerang plastis?
5. Apa yang terjadi jika H2S dioksidasi?
6. Sebutkan reaksi-reaksi penting dalam pembuatan asam sulfat menurut
proses kontak?
7. Sebutkan tiga sifat kimia yang penting dari asam sulfat dan berikan
contoh!
8. Bagaimana caranya menentukan ion sulfit dalam suatu larutan yang
juga mengandung ion sulfat?
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
23
Nama ……………………………………………Kelompok……………… Tanggal ………………………………………… Asisten …………………
A. Lembaran Pengamatan
PERCOBAAN
3
REPORT SHEET
Belerang
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
24
B. Lembaran Jawaban dan Pembahasan
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
25
Bilangan Oksidasi Nitrogen
Mempelajari reaksi redoks asam nitrat dan garam nitrat, reaksi redoks nitrit dan reaksi redoks ammonia dan ion
ammonia.
Nitrogen terdapat bebas di atmosfer ( 78 % volume ). Selain itu atmosfer
dapat juga mengandung sedikit ammonia sebagai hasil dari perubahan
zat yang mengandung nitrogen atau asam nitrit, teristimewa setelah
terjadi halilintar. Nitrogen terdapat juga dalam garam – garam seperti
natrium dan kalium nitrat. Jaringan semua organisasi hidup
mengandung senyawa nitrogen dalam bentuk protein. Bilangan oksidasi
nitrogen dapat dilihat pada table dibawah ini :
Bilangan
Oksidasi
Senyawa
-3 NH3 ( ammonia )
-2 N2H4 ( hidrazin )
-1 NH2OH ( hidroksilamin )
0 N2 ( dinitrogen )
+1 N2O ( dinitrogen oksida )
+2 NO ( nitrogen oksida )
+3 N2O3 ( dinitrogen trioksida )
+4 NO2 ( nitrogen dioksida )
+5 HNO3 ( asam nitrat )
ALAT
6. Tabung reaksi
7. Gelas Kimia 250 mL
8. Labu Erlenmeyer 100mL
9. Batang pengaduk
BAHAN
14. Kertas indikator
PERCOBAAN
4
TUJUAN
PENDAHULUAN
ALAT DAN BAHAN
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
26
15. Kertas saring
16. kertas indikator
17. tembaga
18. kalium nitrat
19. tembaga nitrat
20. ammonium dikromat
21. es
22. logam aluminium
23. larutan asam sulfat
encer
24. asam nitrat pekat
25. kalium iodida
26. kalium permanganant
27. larutan natrium
hidoksida
28. larutan asam nitrat
encer.
CARA KERJA
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
28
a. Reaksi Redoks Asam Nitrat dan Garam Nitrat
Eksperimen 1. reaksi asam nitrat dengan tembaga
� Masukkan tembaga kedalam tabung reaksi, tambahkan beberapa tetes asam nitrat pekat.
1. Senyawa apakah yang terbentuk? berapa bilangan oksidasi
nitrogen dalam senyawa yang terbentuk?
2. Tulis persamaan reaksi ion yang terjadi?
3. Hitung bilangan oksidasi tembaga dalam senyawa yang terjadi?
� Encerkan 2 ml asam nitrat pekat untuk memperoleh larutan 7 M.
tambahkan 3 keping tembaga dan perhatikan gas yang terjadi?
4. Senyawa nitrogen apakah yang dihasilkan pada produk reaksi pertama dari reaksi ?
5. Sebutkan apa sebabnya terjadi hasil reaksi yang berbeda jika tembaga direaksikan dengan asam nitrat
dengan berbagai konsentrasi!
Eksperimen 2. pemanasan garam nitrat
a. Panaskan KNO3 padat
b. Panaskan Cu(NO3)2 padat
Uji gas yang dihasilkan dan sisa zat padat dalam tabung reaksi !
6. Zat apakah yang terjadi pada dekomposisi termal :
a. KNO3 b. Cu(NO3)2
tulis persamaan reaksi
Eksperimen 3. Reduksi nitrat dalam larutan basa
� Ke dalam tabung reaksi masukkan 2mL HNO3 2 M dan 5 mL
larutan NaOH encer. Tambahkan sekeping logam Al, kemudian
panaskan.
Periksa gas yang terbentuk dengan kertas lakmus.
7. Tulis persamaan reaksi yang terjadi?
b. Reaksi redoks asam nitrat
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
29
� Dinginkan 10 mL asam sulfat encer dalam tabung reaksi dengan
es sekitar 5 menit. Masukkan asam sulfat yang dingin kedalam tabung
reaksi yang berisi 1 gram NaNO3. Larutan ini mengandung asam nitrit
8. Catat warna larutan asam nitrit?
9. Apakah reaksi yang terjadi?
10. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi?
Bagi larutan yang mengandung asam nitrit menjadi tiga bagian.
� Panaskan larutan asam nitrit. Perhatikan gas yang terbentuk
11. Dekomposisi termal asam nitrit adalah reaksi disproporsionasi,
tulis persaman reaksi yang terjadi?
� Tambahkan sedikit kalium iodida kedalam larutan asam nitrit
12. Tulis persamaan reaksi yang terjadi?. Apa asam nitrit bertindak
sebagai oksidator atau reduktor pada reaksi ini?
� Reaksi larutan asam nitrit dengan larutan KMnO4
13. Apakah asam nitrit berfungsi sebagai oksidator atau reduktor
14. Apa sebabnya asam nitrit tidak mengalami reaksi
disproporsionasi?
C. Reaksi redoks ammonia dan ion ammonium
Eksperimen 5. Oksidasi katalitik ammonia
Lilitkan kawat tembaga sehingga terbentuk spiral, masukkan 10 mL
ammonia pekat kedalam labu Erlenmeyer panaskan labu sehingga
ammonia mulai menguap,panaskan kawat sampai membara kemudian
gantungkan pada mulut labu Erlenmeyer ( lihat gambar ).
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
30
15. Tulis persaman reaksi yang terjadi?
16. Zat apakah yang berfungsi sebagai oksidator?
17. Apa sebabnya reaksi ini penting dalam industri?
Eksperimen 6. Oksidasi ion ammonium oleh ion dikromat
Panaskan 1 gram (NH4)2Cr2O7 dalam tabung reaksi
18. Jelaskan peristiwa yang terjadi ?
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
31
Nama ……………………………………………Kelompok……………… Tanggal ………………………………………… Asisten …………………
A. Lembaran Pengamatan
PERCOBAAN
4
REPORT SHEET
Biloks Nitrogen
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
32
B. Lembaran Jawaban dan Pembahasan
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
33
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
34
Aluminium dan Senyawanya
Mempelajari kimia aluminium dan senyawanya dan membandingkannya
dengan kimia magnesium dan senyawanya.
Ilmu kimia aluminium sangat ditentukan oleh muatan yang besar dan
jari-jari yang kecil dari ion Al3+ , yaitu kerapatan muatan yang besar.
Kerapatan Muatan
Kation Satuan Muatan Jari-jari ion
(nm)
Muatan/jari-jari
Na+
Mg2+
Al3+
Zn2+
Cu2+
+1
+2
+3
+2
+2
0,098
0,065
0,048
0,074
0,069
10
31
63
27
29
Jika garam aluminium dilarutkan dalam air ion Al3+ segera membentuk
[Al(H2O)6]3+ yang biasanya ditulis dengan Al3+(aq).
Di dalam larutan air, air yang bebas berfungsi sebagai basa dan dapat
diperoleh kesetimbangan berikut,
[Al(H2O)6]3+ + H2O � [Al(H2O)6]3+ + H2O
Dalam basa yang kuat seperti NaOH terjadi reaksi,
[Al(H2O)6]3+ + 3OH- � [Al(H2O)3 (OH) 3] (S) + H2O(l)
Dalam larutan NaOH yang berlebih,
[Al(H2O)3 (OH) 3] (S) + OH- (aq) � [Al(H2O)3 (OH) 3] (S) + H2O(l)
PERCOBAAN
5
TUJUAN
TEORI DASAR
ALAT DAN BAHAN
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
36
ALAT
1. Tabung reaksi
2. Gelas kimia
3. Pipa penyalur gas
4. Pembakar Bunsen
BAHAN
1. Keping aluminium
2. serbuk Al,
3. pita Mg
4. asam klorida encer,
5. natrium hidroksida encer,
6. larutan merkuri(II) klorida,
7. gas klor,
8. tabung pengering,
9. CaCl2,
10. aluminium klorida anhidrat,
11. magnesium klorida anhidrat,
12. magnesium oksida,
13. aluminium oksida,
14. larutan Al3+ 0,1 M,
15. arutan Mg2+ 0,1 M.
Eksperimen 1. Reaksi dengan Asam Klorida
* Campurkan 5 mL asam klorida encer dengan beberapa keping logam Al
dalam satu tabung reaksi. Jika Al belum bereaksi setelah lima menit,
panaskan campuran ini. Ulangi percobaan dengan pita Mg sebagai
pengganti keping aluminium.
1. Jelaskan pengamatan Anda, dan tulis persamaan reaksi.
2. Perhatikan harga potensial elektroda hidrogen, aluminium dan
Mg. Jelaskan apakah aluminium dan Mg dapat bereaksi dengan
asam klorida encer. Jelaskan apa sebabnya aluminium lambat
bereaksi.
Eksperimen 2. Reaksi dengan larutan Natrium Hidroksida
• Campurkan 5 mL larutan natrium hidroksida encer dengan beberapa
keping Al (atau sesendok serbuk aluminium) dalam tabung reaksi.
CARA KERJA
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
37
Jika setelah 5 menit belum terjadi reaksi, panaskan tabung reaksi
tersebut.
3. Catat pengamatan Anda, dan periksa gas yang terbentuk.
4. Tulis persamaan reaksi yang terjadi.
5. Ulangi percobaan dengan Mg sebagai pengganti Al.
Bandingkan kedua reaksi.
6. Apa sebabnya panci aluminium tidak boleh dicuci dengan soda-
cuci (natrium karbonat).
Eksperimen 3. Reaksi dengan Oksigen
* Letakkan secarik aluminium foil dalam gelas kimia dan ditaburi dengan
larutan merkuri(II) klorida. Biarkan beberapa menit, kemudian cuci
aluminium foil dengan air. Biarkan foil ini beberapa menit di udara.
7. Jelaskan pengamatan Anda, disertai persamaan reaksi.
8. Apa sebabnya larutan merkuri(II) klorida dapat membersihkan
permukaan aluminium foil secara efektif.
9. Proses, Al � Al3+ dan O2 � O2- adalah proses endoterm, apa
sebabnya terbentuk Al2O3 dan apa sebabnya zat ini sangat stabil.
10. Apa sebabnya aluminium tidak mengalami korosi seperti halnya
besi?
11. Untuk apa saja logam Al digunakan? Sebutkan sifat-sifat Al yang
merupakan faktor yang menentukan sehingga Al dapat digunakan
untuk berbagai peralatan.
Eksperimen 4. Membandingkan Aluminium Klorida dan magnesium
Klorida
A. Pemanasan klorida anhidrat
• Panaskan aluminium klorida anhidrat dalam tabung reaksi.
12. Uraikan pengaruh pemanasan pada Al2Cl6 dan MgCl2.
Sarankan struktur yang dimiliki kedua senyawa.
B. Pengaruh air terhadap klorida anhidrat
• Masukkan satu sendok aluminium klorida anhidrat ke dalam
tabung reaksi kemudian tambahkan air setetes demi setetes.
13. Uraikan apa yang terjadi. Apakah tabung reaksi menjadi
panas? Berapa pH larutan?
• Ulangi percobaan dengan magnesium klorida anhidrat sebagai
pengganti Al klorida anhidrat.
14. Bandingkan pengaruh air pada Al2Cl6 dan MgCl2.
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
38
Eksperimen 5. Membandingkan sifat Asam-Basa Aluminium
Oksida dan Magnesium Oksida.
• Periksa reaksi dari Al oksida dan Mg oksida dengan air,
periksa pH larutan.
15. Uraikan hasil dari percobaab di atas. Apakah kedua
oksida ini bersifat basa?
• Periksa reaksi oksida-oksida ini mula-mula dengan asam
klorida encer, kemudian dengan natrium hidroksida encer,
(Gunakan 0,1 g oksida dalam 3 mL asam atau basa).
16. Oksida manakah yang bersifat :
a) Basa b) Asam c) Amfoter ?
17. Tulis persamaan reaksi yang terjadi, jika aluminium oksida
dan magnesium oksida dipanaskan dengan asam klorida
encer dan natrium klorida encer.
Eksperimen 6. Membandingkan sifat asam-basa ion Al3+ dan Mg2+
yang Terhidrasi
• Tuangkan 3 mL larutan Al3+ (aq) ke dalam sebuah tabung
reaksi dan ke dalam tabung yang lain 3 mL Larutan Mg2+ 0,1
M. Periksa pH setiap larutan dengan kertas indikator.
18. Yang manakah asam Bronsted-Lowry terkuat? Al3+(aq) atau
Mg2+(aq). Jelaskan jawaban Anda!
• Tambahkan larutan encer natrium hidroksida pada 3 mL
Larutan Al3+(aq) 0,1 M sehingga endapan yang terbentuk
melarut lagi.
19. Uraikan dan jelaskan apa yang terjadi. Tulis persamaan
reaksi.
20. Apa sebabnya [Al(H2O)]- melarut dalam air sedangkan
Al(OH)3(H2O)3 tidak melarut.
• Ulangi percobaan untuk larutan Mg2+(aq) 0,1 M sebagai
pengganti larutan Al3+(aq) O,1 M.
21. Uraikan dan jelaskan apa yang terjadi. Apa sebabnya
endapan tidak melarut dalam larutan natrium hidroksida
berlebih?
22. Di mana terletak perbedaan utama antara kimia
aluminium dan kimia magnesium?
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
39
Nama ……………………………………………Kelompok……………… Tanggal ………………………………………… Asisten …………………
A. Lembaran Pengamatan
PERCOBAAN
2
REPORT SHEET
Halogen
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
40
B. Lembaran Jawaban dan Pembahasan
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
41
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
42
Pembuatan Kalium Nitrat
1. Memisahkan dua garam berdasarkan kelarutannya pada suhu
tertentu.
2. Membuat kalium nitrat.
Garam nitrat terdapat di Chili terutama dalam bentuk natrium nitrat.
Natrium nitrat bersifat higroskopis. Oleh karena itu untuk berbagai
keperluan nariumnitrat yang lebih murah itu diubah menjadi garam
kalium. Kalium nitrat yang dibuat dari KCl yang terdapat dalam mineral
silvit dan NaNO3. jika larutan jenuh dari masing-masing pereaksi
dicampur, NaCl yang kurang melarut akan mengendap.
KCl + NaNO3 → NaCl + KNO3
Jika cairan didinginkan KNO3 mengendap endapan ini dipisahkan
kemudian dimurnikan dengan ara rekristalisasi. Nama umum untuk
KNO3 adalah sendawa sedangkan NaNO3 disebut sendawa Chili. Kalium
nitrat mengkristal dalam bentuk prisma rombik, tetapi jika larutannya
diuapkan, perlahan-lahan oada kaca arloji akan mengkristal dalam
bentuk rombohodral isomorf dengan natriumnitrat dan kalsit, KNO3
meneleh pada suhu 336 0C dan pada suhu tinggi menghasilkan oksigen :
2KNO3 → 2KNO2 + O2
leburan garam ini adalah
oksidator kuat. Belerang,
arang, dan pospor dapat
terbakar dalam leburan
ini menghasilkan kalium
sulfat, karbonat, dan
pospat. KNO3 digunakan
dalam pembuatan mesiu,
dan sebagian kecil
digunakan dalam
pengolahan daging.
Berikut grafik kelarutan
beberapa garam :
PERCOBAAN
6
TUJUAN
TEORI DASAR
ALAT DAN BAHAN
Kelarutan (g/100 g air)
Suhu 0C
Laboratorium Kimia Anorganik
Praktikum Kimia Anorganik 1
43
ALAT
10. 2 gelas kimia 400 ml
11. 1 gelas kimia 600 ml
12. corong
13. 1 cawa penguap
14. 1 set pemanas
BAHAN
29. Kalium klorida
30. Natrium nitrat
31. aquades
32. kertas saring
33.
ALAT DAN BAHAN
CARA KERJA
Percobaan 7 # Pembuatan Tawas
Praktikum Kimia Anorganik 1
39
o Larutkan 15 g KCl dalam 50 ml air panas.
o Larutkan 17 g KCl dalam 50 ml air panas.
o Campur kedua larutan diatas
o Uapkan larutan sampai volume larutan menjadi 40 ml! (umumnya larutan mendidih secara tidak teratur,
karena itu gunakan penangas air).
o Segera saring larutan ketika sedang panas-panas.
o Dinginkan larutan, sampai Kalium nitrat mengkristal
o Murnikan kristal KNO3 dengan cara rekristalisasi sehingga bebas ion klorida.
o Timbang KNO3 yang diperoleh dan hitung rendemennya !
1. Mengapa ion K+ bisa mendesak ion Na+ pada pembentukan KNO3 bila dilihat dari sifat keperiodikan kedua
kation ini?
2. Carilah data-data termodinamika panas pembentukan (∆Hf) masing-masing senyawa pada proses
pembentukan KNO3 dari NaNO3 dan KCl. Tunjukkan bahwa secara termodinamika reaksi ini dapat
berlangsung !
3. Bagaimana menurut anda cara menentukan kemurnian KNO3 hasil?
4. Perhatikan grafik kelarutan kalium nitrat dalam air berikut :
1. Hitung kalium
nitrat yang melarut
dalam 20 0C (berat
100 l air =100 kg)
2. Apa yang terjadi
jika 50 g kalium
nitrat 100 g air
didinginkan dari 40
0C menjadi 20 0C
Kelarutan KNO
3 (g/100 g air)
Suhu 0C
PERTANYAAN
Percobaan 7 # Pembuatan Tawas
Praktikum Kimia Anorganik 1
40
Nama ……………………………………………Kelompok……………… Tanggal ………………………………………… Asisten …………………
A. Lembaran Pengamatan
1. Berat Kalium Nitrat secara teoritis yang dihasikan (tunjukkan dengan perhitungan) :
2. Berat Kalium Nitrat yang diperoleh : …. Gram 3. Persen hasil (rendemen ) kalium nitrat yang didapatkan :
4. Berat kalium nitrat setelah kristalisasi : …… gram 5. Persen kehilangan kalium nitrat melalui proses rekristalisasi
(tunjukkan dengan perhitungan) :
PERCOBAAN
6
REPORT SHEET
Pembuatan Kalium Nitrat
Percobaan 7 # Pembuatan Tawas
Praktikum Kimia Anorganik 1
41
B. Lembaran Jawaban dan Pembahasan
Percobaan 7 # Pembuatan Tawas
Praktikum Kimia Anorganik 1
42
Pembuatan KAl(SO4)2.12H2O
1. Memahami beberapa aspek kimia tentang unsur Aluminium
2. membuat tawas
Sepanjang sejarah peradaban manusia, senyawa aluminium sudah
digunakan di berbagai bidang. Tanah liat pada dasarnya adalah hidrat
aluminium silikat dan tembikar sudah dikenal sejak 8000 tahun yang
lalu.
Tawas (aluminium kalium sulfat), AlK(SO4)2 sudah digunakan dibidang
obat-obatan daan pencelupan tekstil selama kurang lebih 4000 tahun.
Aluminium adalah logam yang ringan, stabil di udara, mudah dibuat,
kuat daan tahan terhadap korosi.
Di antara logam golongan III (Boron-Aluminium), aluminium adalah
logam terpenting. Berdasarkan massa, aluminium menempati urutan
ketiga diantara unsur yang terbesar kelimpahannya dikerak bumi. Bijih
aluminium yang terpenting adalah bauksit yang mengandung Al2O3.
Untuk ekstraksi aluminium, bauksit perlu dimurnikan berdasarkan sifat
amfoter dari aluminium dan senyawanya. Mula-mula pada bauksit
ditambahkan larutan NaOH pekat, yang akan melarutkan Al2O3,
kemudian zat pengotor yang tidak melarut dapat dipisahkan dengan cara
penyaringan.
Al2O3(s) + 2OH- → 2Al O2- + H2O
Jika filtrat mengandung AlO2- diasamkan akan terbentuk endapan
Al(OH)3
AlO2- + H3O+ → Al(OH)3(s)
Setelah disaring, Al(OH)3 dipijar dan hasil pemijarannya adalah Al2O3(s).
2 Al(OH)3(s) panas Al2O3(s) + 3H2O(s)
pada ekstraksi alumunium, Al2O3(s) dilarutkan dalam leburan kriolit
Na3AlF6 kemudian dielektrolisa.
PERCOBAAN
7
TUJUAN
TEORI DASAR
Percobaan 7 # Pembuatan Tawas
Praktikum Kimia Anorganik 1
43
Reaksi-reaksi ion Al3+ dalam air
Bila garam alumunium dilarutkan ke dalam air ion Al3+ mengalami
hidrasi
Al3+ + 6H2O → Al(H2O)63+
Ion heksa aqua alumunium ( III )
atau disingkat Al3+(aq)
Oleh karena kerapatan ion Al3+ sangat besar maka ion ini dapat menarik
elektron dalam ikatan OH dari air ke dekatnya sehingga air merupakan
donor proton.
Al(H2O)63+ + H2O → Al(H2O)5 (OH)2+ + H3O+
Oleh karena itu larutan garam Al3+ bersifat asam asetat. Jika basa yang
lebih kuat dari air seperti S2- dan CO32- ditambahkan pada larutan
alumunium, ion H+ akan dilepaskan dari Al(H2O)63+
2 Al(H2O)63+(aq) + 3S2 → 2Al(H2O)3(OH)3(s) + 3H2S(g)
reaksi yang mirip terjadi jika basa kuat seperti NaOH(aq) ditambahn pada
larutan garam alumunium,
Al(H2O)63+(aq) + 3OH-(aq) → Al(H2O)3(OH)3(s) + 3H2O(l)
Dengan NaOH(aq) berlebih endapan akan melarut,
Al(H2O)(OH)3(s) + OH-(aq) → Al(H2O)2 (OH)4(aq) + H2O
Meskipun tidak tepat reaksi antara ion alumunium dengan NaOH(aq),
biasanya ditulis sebagai berikut :
Al3+(aq) + 3OH- → Al(OH)3(s)
Endapan putih
Al(OH)3(s) + OH-(aq) → Al(OH)4-(aq)
Larutan jernih
Alumunium hidroksida seperti halnya alumunium oksida adalah amfoter,
melarut dalam basa membentuk aluminat dan dalam asam membentuk
garam alumunium.
Sesuai dengan harga potensial elektrodanya ( -1,66 volt ) dapat
diramalkan bahwa alumunium lebih reaktif dari seng dan logam ini
mudah bereaksi dengan oksigen, melarut dalam asam encer dan
membebaskan hidrogen. Meskipun tidak terklihat dengan jelas,
sebenarnya alumunium bereaksi dengan oksigen. Namun setiap
permukaan alumunium yang baru segera dilapisi oleh alumunium yang
sangat tipis. Lapisan oksida yang hanya setebal 10-8 m sangat keras,
stabil dan tidak berpori itu melindungi alumunium dari reaksi dengan
oksigen sehingga terhalang dari oksidasi selanjutnya.
Percobaan 7 # Pembuatan Tawas
Praktikum Kimia Anorganik 1
44
ALAT ALAT DAN BAHAN
CARA KERJA
PERTANYAAN
Percobaan 8 # Pembuatan Terusi
Praktikum Kimia Anorganik 1
45
1. Gelas kimia 100 m 2 buah
2. Cawan penguapan 1 buah
3. Bunsen, kaki tiga + kas ; 1 buah
4. Batang pengaduk 1 buah
5. Corong Buchner 1 buah
BAHAN
1. Al2(SO4)3 . 18H2O
2. K2SO4
1. Larutan 33,4 gram Al2(SO4)3 H2O dalam 25 ml air 800 C
2. Larutan 8,7 gram K2SO4 dalam 50 ml air
3. Campurkan kedua larutan. Pindahkan campuran ini ke dalam
cawan penguap
4. Dinginkan pada suhu kamar sehingga terbentuk kristal
5. Cuci kristal dengan sedikit air dan keringkan dengan kertas saring
Catatan :
� Suhu tidak boleh lebih dari 80 0C karena akan terjadi
hidrolisis
� Kristal disimpan dalam botol coklat
1. Berikan 3 reaksi penting dalam pemurnian alumunium ?
2. Tulis persamaan reaksi antara logam alumunium dengan asam kuat
dan basa kuat?
3. Tulis persamaan reaksi yang menunjukkan bagaimana alumunium
hidroksida melarut dalam asam dan basa?
4. Tulis dua cara menuliskan rumus ion Aluminat?
5. Tulis rumus umum suatu tawas?
Percobaan 8 # Pembuatan Terusi
Praktikum Kimia Anorganik 1
46
Nama ……………………………………………Kelompok……………… Tanggal ………………………………………… Asisten …………………
A. Lembaran Kerja / Pengamatan
1. K2SO4 : ………………………………… …………………………. Mol
2. Al2SO4 . 18 H2O : ………………………………………………….. mol
3. Alumunium Kalium Sulfat : ……… …………………………... mol
Perhitungan randemen :
PERCOBAAN
7
REPORT SHEET
Pembuatan KAl(SO4)2.12H2O
Percobaan 8 # Pembuatan Terusi
Praktikum Kimia Anorganik 1
47
B. Lembaran Jawaban dan Pembahasan
Percobaan 8 # Pembuatan Terusi
Praktikum Kimia Anorganik 1
48
Percobaan 8 # Pembuatan Terusi
Praktikum Kimia Anorganik 1
49
Pembuatan CuSO4.5H2O
1. membuat dan mengenal sifat kristal tembaga (II) sulfat
2. memahami proses pembuatan kristal
Banyak senyawa tergabung dengan air membentuk hidrat. Dengan senyawa ini, air bergabung secara kimia,
meskipun hampir semua hidrat mudah melepaskan air jika dipanaskan. Fakta yang membuktikan bahwa hidrat itu
adalah senyawa bukan campuran ialah :
i. air terdapat dalam perbandingan tertentu. Misalnya hidrat
tembaga sulfat mengandung 36,07 % air.
ii. Sifat fisis hidrat berbeda dari sifat anhidrat. Misalnya hidrat
tembaga sulfat berbentuk kristal triklin berwarna biru.
Sedangkan tembaga sulfat anhidrat berbentuk kristal
monoklin berwarna putih.
Suatu zat padat membentuk lebih dari satu macam hidrat yang
masing-masing stabil dalam suasana tertentu. Tembaga sulfat dapat
membentuk tiga macam hidrat yaitu, penta hidrat, CuSO4.5H2O, trihidrat
CuSO4.3H2O , dan monohidrat CuSO4.H2O
Tembaga sulfat biasanya dibuat secara komersial dengan dua cara
a. Tembaga dioksidasi dalam larutan yang mengandung asam.
2Cu + 2 H2SO4 + O2 → 2 CuSO4 + 2 H2O
b. Tembaga (II) sulfida dioksidasi dalam udara :
2CuS + 2 O2 → CuSO4
Senyawa tembaga dalam konsentrasi tinggi merupakan racun bagi
kebanyakan benda hidup. Oleh karena itu senyawa tembaga digunakan
dalam insektisida dan fungisida. Namun adalah sangat menarik bahwa di
dekat daerah yang tanahnya tidak mengandung tembaga terdapat
penyakit dan kelainan pada tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Di beberapa daerah di Australia yang tanahnya tidak mengandung
tembaga ditemukan penyakit pada domba yang mengakibatkan
paengaruh pada sistem syaraf, anemia dan kerusakan pada wol.
Meskipun untuk mengatasi kelainan hanya diperlukan sangat sedikit
tembaga.
Tembaga sulfat pentahidrat, CuSo4. 5H2O sering disebut Biru
Vitriol. Senyawa ini biasanya digunakan sebagai elektrolit dalam
pemurnian tembaga secara elektrolisis; dalam pengetikan listrik
PERCOBAAN
8
TUJUAN
TEORI DASAR
ALAT DAN BAHAN
ALAT DAN BAHAN
Percobaan 8 # Pembuatan Terusi
Praktikum Kimia Anorganik 1
50
(elektrotyping) dalam beberapa macam baterai, dalam pencetakan (cap)
kain mori atau belacu dan sebagai bubur Bordeaux untuk memusnahkan
jamur pada tanaman.
ALAT
1. Gelas kimia 400 ml
2. Gelas ukur 100 ml
3. Gelas ukur 50 ml
4. Neraca
5. Batang pengaduk
BAHAN
1. H2SO4 pekat
2. Keping tembaga
3. HNO3 pekat
4. Kertas saring
Percobaan 8 # Pembuatan Terusi
Praktikum Kimia Anorganik 1
51
1. Masukkan 100 ml air ke dalam gelas kimia
2. tambahkan 17 ml H2SO4 pekat
3. masukkan 10 gram tembaga
4. pada tahap berikutnya kerjakan di luar atau di dalam kamar asap :
1. Tambahkan 25 ml HNO3 pekat
2. Aduk sehingga semua tembaga melarut
3. Panaskan, setelah gas berwarna coklat tua tidak keluar,
sehingga uap tidak lagi berwarna coklat muda.
5. saring ketika masih panas ( jika masih terdapat tembaga yang tidak melarut ).
6. simpan larutan hingga terbentuk kristal
7. cuci kristal dengan sedikit air, kemudian larutkan ke dalam air sedikit
mungkin dan kristalkan kembali.
8. larutkan terus tahap 7 sehingga kristal bebas dari nitrat
9. timbang dan serahkan CuSO4. 5H2O yang anda peroleh.
Suatu cuplikan CuSO4. 5H2O sebanyak 4,256 gram dilarutkan dan diperoleh 250
ml larutan. Ke dalam 25 ml larutan ini ditambahkan kalium yodida berlebih. Pada
titrasi diperlukan 18,0 ml Na2S2O3 0,0950M. Hiung % tembaga dalam kristal !
PERTANYAAN
Percobaan 8 # Pembuatan Terusi
Praktikum Kimia Anorganik 1
52
Nama ……………………………………………Kelompok………………
Tanggal ………………………………………… Asisten …………………
A. Lembaran Kerja / Pengamatan
1. berat tembaga yang dimasukkan ke dalam labu
………….. gram
2. berat tembaga yang tidak melarut :
……..……….…….……gram
3. berat tembaga melarut :
……….……………….………………. gram
4. berat CuSo4. 5H2O yang seharusnya diperoleh
…………... gram
5. rendemen hasil
:………………………………………………………………… %
PERCOBAAN
8
REPORT SHEET
Pembuatan CuSO4. 5H2O
Percobaan 8 # Pembuatan Terusi
Praktikum Kimia Anorganik 1
53
B. Lembaran Jawaban dan Pembahasan
Percobaan 8 # Pembuatan Terusi
Praktikum Kimia Anorganik 1
54
Filename: PENUNTUN PRAKT ANORGANIK 1
Directory: C:\Users\user\Documents
Template:
C:\Users\user\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Normal.dot
m
Title: PENUNTUN PRAKTIKUM
Subject:
Author: Jon Efendi
Keywords:
Comments:
Creation Date: 2/9/2013 11:31:00 AM
Change Number: 8
Last Saved On: 2/11/2013 2:43:00 PM
Last Saved By: user
Total Editing Time: 28 Minutes
Last Printed On: 2/11/2013 2:47:00 PM
As of Last Complete Printing
Number of Pages: 62
Number of Words: 7,133 (approx.)
Number of Characters: 40,660 (approx.)