Pentingnya Audit LH
description
Transcript of Pentingnya Audit LH
-
Urgensi Audit Lingkungan Berwawasan Pembangunan Berkelanjutan*)
Oleh : Herman Widyananda**)
Para Tortama dan Pejabat Struktural BPK RI, Yth.
Pejabat Fungsional dan Peserta Workshop, Yth.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Audit Lingkungan merupakan salah satu prioritas BPK RI dalam
menjalankan fungsi dan kewajibannya sebagaimana tertuang dalam UUD 1945 dan UU
No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara.
Amandemen Ketiga UUD 1945 semakin mempertegas
dan memperluas fungsi dan wewenang BPK RI, dimana pada pasal 23E ayat (1)
dinyatakan bahwa untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri, sehingga BPK RI
harus selalu meningkatkan intensitas dan kualitas pemeriksaan.
UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, secara implisit menyatakan bahwa
Audit Lingkungan termasuk pada Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan Tertentu.
(ADTT).
Komitmen lingkungan berwawasan pembangunan berkelanjutan sudah lama
menjadi komitmen global. WCED (World Commission on Environment and
Development) 1987 menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan merupakan
pembangunan untuk dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tiga pilar utama
*) Disampaikan pada workshop persiapan piloting pemeriksaan lingkungan **) Anggota Pembina Auditama Keuangan Negara IV BPK RI
-
penopang pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan holistik yang terkait antara
lingkungan hidup-ekonomi-sosial.
Pada konvensi WSSD (World Summit on Sustainable
Development) Johanersburg, Sept. 2007 dirumuskan agenda spesifik dan komitmen audit
antara lain:
1. Pencanangan strategi pembangunan berkelanjutan.
2. Penurunan secara signifikan tingkat kehilangan biodiversity.
3. Pencanangan kerjasama antar lembaga untuk wilayah perairan.
Lingkungan hidup menjadi penentu terwujudnya pembangunan berkelanjutan,
yakni pembangunan yang berorientasi pada kepentingan generasi mendatang melalui
upaya secara terus menerus menjaga tingkat daya dukung lingkungan hidup. berdasarkan
pemikiran tersebut tingkat daya dukung dikaitkan dengan komponen:
1. Lingkungan biotik (biologi): manusia, hewan, dan tumbuhan
2. Lingkungan abiotik (fisika-kimia): air, tanah, dan udara
3. Ligkungan sosial-ekonomi-budaya
4. Komponen kesehatan masyarakat
Hadirin yang terhormat,
Dari laporan INTOSAI Sept. 2006 hampir seluruh anggota INTOSAI telah
menerapkan audit kinerja, hal ini tentu menggugah kompetensi BPK RI. Di sisi lain
beberapa negara termasuk negara sedang berkembang telah menerapkan audit lingkungan
dan pembangunan berkelanjutan.
The SAI (Supreme Audit Institution) of Botswana telah menerapkan audit
maintenance terhadap pasokan air di wilayah pemukiman. The National Audit Office of
China melakukan audit proses pembuangan air limbah kota dan audit polusi industri
terhadap air bersih. The SAI of Ethiopia sedang melakukan audit lingkungan terhadap
pemukiman, pasokan air bersih, sanitasi, dan manajemen limbah. The SAI of Czech
Republic sedang melakukan audit pemanfaatan biofuels melalui analisis komparatif
-
terhadap keuangan negara yang dimanfaatkan untuk konsumsi BBM konvensional
dibandingkan dengan biofuel, juga audit program pemerintahannya terhadap
penyelamatan energi dan pemakaian sumber energi terbarukan. The SAI of Peru sedang
melakukan audit terhadap ekosistem termasuk diantaranya daerah aliran sungai, hutan,
dan taman nasional. Dari laporan tersebut menunjukkan begitu luas dan mendalamnya
audit keuangan negara yang dilakukan oleh negara-negara di dunia.
BPK RI juga telah melakukan audit kebakaran hutan, telah pula merampungkan
audit lingkungan Penanganan Semburan Lumpur LAPINDO juga telah melakukan audit
bencana alam Tsunami di Aceh serta audit bencana gempa bumi di Yogyakarta.
Memang audit lingkunagn cakupannya sangat luas baik entitas maupun
wilayahnya, tapi kita harus fokus pada audit yang signifikan dan mampu dikerjakan,
untuk menjadi pedoman audit lingkungan.
Pengangkatan topik workshop pra-piloting audit lingkungan sangat tepat, karena
masalah dan audit lingkungan pada limbah, air bersih, serta degradasi bio-diversity dan
penurunan kualitas sumberdaya alam menjadi tantangan global dan masa depan umat
manusia.
Konvensi tentang keanekaragaman hayati mengakui 5 (lima) ancaman utama
terhadap keanekaragaman hayati:
Perubahan habitat: hilang dan terpecah-pecah Spesies asing yang bersifat invasif (serangan makhluk hidup) Ekploitasi yang berlebihan Pencemaran dan kandungan zat hara; dan Perubahan iklim dan pemanasan global
Ancaman lain yang diketahui meliputi bioteknologi, metode budi daya pertanian,
penggurunan, biopiracy dan perdagangan spesies secara ilegal. Ancaman-ancaman ini
dan penyebab-penyebabnya diringkas dalam peraga 4. Aktivitas manusia merupakan
-
penyebab utama hilangnya keanekaragaman hayati. Terpecah-pecahnya habitat yang
disebabkan oleh urbanisasi dan budi daya pertanian serta ekploitasi sumber daya yang
berlebihan menyebabkan berkurangnya spesies. Aktivitas-aktivitas ini diatur oleh
pemerintah. Oleh karena itu, SAI dapat melakukan peran penting dalam memeriksa aksi-
aksi pemerintah.
Tabel. Ancaman utama terhadap keanekaragaman hayati, penyebab serta konsekuensinya.
Ancaman terhadap keanekaragaman hayati
Penyebab: Aktivitas manusia
Konsekuensi
Habitat yang hilang dan terpecah-pecah
Perubahan dalam penggunaan lahan dan transformasi yang disebabkan oleh: Budi daya pertanian Urbanisasi Kehutanan Perubahan fisik aliran sungai
atau pengambilan air dari sungai
Kerusakan dasar laut akibat jaring
Penurunan dalam pendistribusian, ukuran dan keanekaragaman genetika spesies
Spesies asing yang bersifat invasif: Penyerangan makhluk hidup
Datangnya spesies asing dan penyebaran aktivitas manusia yang tidak disengaja
Spesies asli terancam dan punah karena dimangsa, persaingan, parasitisme dan hibridisasi
Eksploitasi yang berlebihan (khususnya penangkapan ikan yang berlebihan)
Permintaan dan pemanenan melebihi atau mendekati tingkat maksimum untuk tingkat berkelanjutan
Pengelolaan ekosistem yang tidak berkelanjutan
Praktik-praktik illegal (pembalakan, kehutanan, penangkapan ikan dan perburuan)
Habisnya perikanan dan sumber daya lainnya
Pencemaran dan kandungan zat hara
Pembuangan dan pengaliran sisa-sisa zat kimia (dari budi daya pertanian dan industri)
Pencemar: wabah penyakit atau kematian populasi air
Kandungan zat hara: pertumbuhan alga yang meningkat dan kepadatan tanaman menyebabkan pengurangan oksigen dan kematian masal ikan dan organisme yang hidup di dasar.
Perubahan iklim dan pemanasan global
Perubahan dalam populasi manusia, gaya hidup dan pola konsumsi
Perubahan dalam penyebaran spesies, ukuran populasi, waktu reproduksi atau waktu perpindahan dan peningkatan frekuensi wabah penyakit dan serangan hama
Lapisan utama terumbu karang
-
Ancaman terhadap keanekaragaman hayati
Penyebab: Aktivitas manusia
Konsekuensi
terkikis karena suhu air yang lebih tinggi pada permukaan laut
Perdagangan spesies yang ilegal Perdagangan beberapa spesies untuk manfaat ekonomi
Banyak spesies yang terancam punah
Bioteknologi Organisme yang berubah secara genetika (GMO) memiliki efek terbalik: Pengeluaran secara tidak
sengaja Perdagangan lintas batas
Dampak buruk potensial GMO terhadap spesies liar
Dampak buruk potensial terhadap keanekaragaman hayati bila GMO dilepaskan ke lingkungan (contohnya, pencampuran genetika dengan spesies asli)
Praktik-praktik budi daya pertanian dan budi daya kelautan
Manusia melakukan praktik-praktik budi daya pertanian dan budi daya kelautan yang tidak memperhatikan keanekaragaman hayati
Beberapa spesies dapat terancam punah
Penggurunan Pengembalaan, penebangan hutan dan perubahan iklim
Kemampuan untuk mendukung keanekaragaman hayati menurun
Biopiracy Entitas asing yang menggunakan pengetahuan biomedis asli tanpa memberikan kompensasi
Kurangnya insentif untuk konservasi dan penggunaan sumber daya keanekaragaman hayati secara berkelanjutan
Demikian beberapa sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan masukan pada
workshop persiapan piloting pemeriksaan lingkungan. Semoga apa yang kita lakukan ini
bermanfaat bagi masa depan bangsa, negara, dan umat manusia.
Terima kasih atas kerja keras panitia pengarah dan pelaksana di bawah pimpinan
Saudara Syafri Adnan Burhanudin. Terima kasih kepada para peserta atas komitmennya
untuk meningkatkan kompetensinya sebagai auditor negara.
Wassalam.