Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD

7
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA PENJELASAN PENGUSUL RANCANGAN PERATURAN DAERAH HAK PRAKARSA DPRD Disampaikan oleh : Drs. La Nika, M.Si (Anggota Badan Legislasi Daerah) Dalam Rapat Paripurna DPRD Sultra Senin, 12 September 2011

Transcript of Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD

Page 1: Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PENJELASAN PENGUSUL RANCANGAN PERATURAN DAERAH

HAK PRAKARSA DPRD

Disampaikan oleh : Drs. La Nika, M.Si

(Anggota Badan Legislasi Daerah)

Dalam Rapat Paripurna DPRD Sultra Senin, 12 September 2011

Page 2: Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD

1

BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM

Assalamu’Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat Siang, Salam Sejahtera Untuk Kita Semua

Pimpinan dan Rekan-rekan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi

Tenggara yang berbahagia,

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, Zat yang

menganugerahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga pada hari ini

kita dapat berkumpul dan bersilaturrahim kembali dalam Rapat

Paripurna Dewan dengan agenda Penjelasan Pengusul Rancangan

Peraturan Daerah Prakarsa DPRD yakni masing-masing tentang

Raperda tentang Pembentukan Peraturan Daerah, Raperda tentang

Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Raperda tentang

Pedoman Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah Dalam Jabatan

Struktural.

Selanjutnya, masih dalam suasana idul fitri yang penuh

kebahagiaan ini, perkenankanlah kami atas nama Badan Legislasi

Daerah DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara selaku pengusul ketiga

rancangan peraturan daerah prakarsa DPRD mengucapkan :

SELAMAT IDUL FITRI 1432H, MINAL AIDIN WAL FAIDZIN, MOHON

MAAF LAHIR DAN BATIN.

Perkenankan pula kami sampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada rekan-rekan anggota

dewan sehingga forum ini menjadi korum, karena agenda ini semula

telah dijadwalkan pada tanggal 25 Juli lalu namun gagal

diselenggarakan oleh karena tidak memenuhi standar korum yang

diisyaratkan tata tertib kita.

Pimpinan dan Para Anggota Dewan yang Mulia…..

Diamanatkan dalam Pasal 10 UU No. 32 Tahun 2004 bahwa

dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi

seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Selanjutnya dijelaskan dalam penjelasan undang-undang tersebut

bahwa asas otonomi yang dimaksud adalah pelaksanaan urusan

Page 3: Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD

2

pemerintahan yang diselenggarakan secara langsung oleh

pemerintahan daerah itu sendiri, dalam hal ini urusan pemerintahan

yang didesentralisasikan.

Selanjutnya, dalam Pasal 12 UU No. 10 tahun 2004 Jo Pasal 136

UU No. 32 Tahun 2004 dijelaskan bahwa peraturan daerah dibentuk

dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas

pembantuan serta merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan

perundang-undangan yang lebih tinggi.

Bertolak dari kehendak kedua perundangan diatas, dapat kami

pertegas bahwa yang menjadi latar belakang pembentukan ketiga

raperda ini adalah dalam rangka penyelenggaraan otonomi

daerah, dalam hal ini penyelenggaraan urusan desentralisasi

dan penjabaran dari peraturan perundang-undangan yang lebih

tinggi.

Pimpinan, Rekan-rekan Anggota Dewan yang Terhormat...

Penyusunan naskah ketiga rancangan peraturan daerah

tersebut diatas, oleh kami badan legislasi DPRD merupakan tindak

lanjut pelaksanaan program legislasi daerah tahun 2011 yang telah

diputuskan dalam Rapat Paripurna DPRD pada 11 April 2011 yang

lalu, dalam hal mana dari 20 (dua puluh) rancangan peraturan

daerah yang diprogramkan tahun 2011, ada 4 (empat) yang berasal

dari prakarsa DPRD dan 3 (tiga) diantaranya menjadi objek bahasan

kita saat ini.

Penyusunan ketiga naskah raperda ini juga merupakan

aktualisasi tugas badan legislasi sebagaimana diamanatkan dalam

peraturan tata tertib DPRD yakni menyiapkan rancangan peraturan

daerah prakarsa DPRD.

Perlu kami sampaikan pula bahwa dalam menyiapkan muatan

materi ketiga rancangan perda ini, kami badan legislasi telah

melakukan upaya-upaya persuasif yakni pertama, konsultasi

dengan pihak terkait di tingkat pemerintah pusat yakni Kementerian

Hukum dan HAM untuk Rancangan Perda tentang Pembentukan

Peraturan Daerah pada tanggal 13 Juni 2011. Sedangkan untuk

Rancangan Perda tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Daerah

dan Rancangan Perda tentang Pedoman Pengangkatan Pegawai

Negeri Sipil Daerah Dalam Jabatan Struktural dikonsultasikan

dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Page 4: Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD

3

Birokrasi pada tanggal 14 Juni 2011. Kedua, pada tanggal 5 Juli

2011, telah dilaksanakan mediasi dan konsultasi bertempat di ruang

rapat Paripurna DPRD dengan para pemangku kepentingan

diantaranya Kementerian Hukum dan HAM, Badan Kepegawaian

Daerah, Fakultas Hukum Unhalu, Badan Legislasi Daerah, serta

ormas yang konsen di bidang kepegawaian dan perundang-undangan

serta SKPD lingkup pemerintah provinsi. Hal ini tidak lain

merupakan implementasi dari kehendak Pasal 53 UU No. 10 Tahun

2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan

Pasal 139 UU No. 32 Tahun 2004 yang mengamanatkan bahwa

masyarakat berhak secara lisan dan tulisan dalam rangka penyiapan

dan pembahasan peraturan daerah.

Kedua upaya tersebut diatas kami tempuh sejalan dengan

tugas badan legislasi yakni melakukan pengharmonisasian,

pembulatan dan pemantapan konsepsi sebagaimana diamanatkan

dalam UU No. 27 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah No. 16

Tahun 2010 sebagaimana telah diadopsi dengan Peraturan Tata

Tertib DPRD No. 1 Tahun 2010.

Berikut disampaikan penjelasan berupa pokok-pokok pikiran

berkenaan dengan ketiga rancangan peraturan daerah tersebut

diatas sebagai berikut.

1. Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Peraturan Daerah

Ada beberapa hal yang mendorong kami dari Badan Legislasi

DPRD Sulawesi Tenggara untuk menyiapkan naskah rancangan

peraturan daerah prakarsa DPRD tentang pembentukan

peraturan daerah, yang substansinya mengatur hal-hal yang

belum diatur secara jelas dimulai dari perencanaan, persiapan,

teknik penyusunan, perumusan, pembahasan, penetapan,

pengundangan dan penyebarluasan peraturan daerah. Hal-hal

tersebut antara lain :

Pertama, masih saja terjadi perbedaan intepretasi khususnya

yang menyangkut sistematika teknik penyusunan peraturan

daerah sebagaimana ketentuan yang diisyaratkan dalam Pasal 44

Page 5: Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD

4

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan beserta lampirannya.

Kedua, aturan pembentukan peraturan daerah selama ini yang

tercantum dalam Peraturan Tata Tertib DPRD belum

mengakomodir partisipasi masyarakat, yang mana hal ini

dianggap perlu oleh karena ketentuan dalam Undang-Undang

Nomor 10 tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 mensyaratkan agar masyarakat berhak secara lisan dan

tertulis dalam rangka penyiapan dan pembahasan peraturan

daerah.

Ketiga, pengaturan mengenai program legislasi daerah yang

selama ini menggunakan Keputusan Menteri Dalam Negeri No.

169 Tahun 2004 tidak mengakomodir peran DPRD untuk ikut

serta menyusun dan membahas rancangan program legislasi

daerah, sementara UU No. 27 Tahun 2009 dan PP No. 16 Tahun

2010 mengamanatkan partisipasi DPRD dalam menyusun

Program Legislasi Daerah.

Selanjutnya, raperda ini terdiri dari 3 (tiga) bagian yakni

Batang Tubuh, Penjelasan, dan Lampiran. Sedangkan materi

pokok yang diatur dalam batang tubuh terdiri dari 7 (tujuh) BAB

dan 36 Pasal meliputi : BAB I KETENTUAN UMUM; BAB II JENIS

DAN MATERI MUATAN PERDA, BAB III PEMBENTUKAN PERDA;

BAB IV PENCABUTAN DAN PERUBAHAN PERDA; BAB V

PARTISIPASI MASYARAKAT; BAB VI PEMBIAYAAN; dan BAB VII

KETENTUAN PENUTUP.

2. Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam Jabatan Struktural

Bahwa manajemen kepegawaian daerah yang meliputi

perencanaan, pengadaan dan pengangkatan sebagaimana tersurat

dalam Keputusan Presiden Nomor 159 Tahun 2000 tentang

Pedoman Pembentukan Badan Kepegawaian Daerah sedianya

disusun dalam peraturan perundangan daerah sesuai dengan

normai, standar dan prosedur yang ditetapkan pemerintah.

Bertolak dari hal tersebut diatas, badan legislasi berinisiatif

menyiapkan rancangan perundangan daerah sebagaimana judul

diatas.

Page 6: Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD

5

Hal lainnya yang menjadi pokok-pokok pikiran sehingga badan

legislasi DPRD menginisiasi perumusan kedua rancangan

peraturan daerah kepegawaian tersebut adalah adanya ketentuan

pemerintah daerah yang disepakati DPRD sebagaimana tercantum

dalam RPJMD 2008 – 2013 yakni Reformasi Birokrasi yang

esensinya adalah menata kembali, membenahi dan memperbaiki

seluruh kelompok kelembagaan dan manajemen birokrasi demi

mewujudkan birokrasi yang profesional dan berintegritas dalam

rangka efisiensii dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan

daerah.

Di lain sisi, kita juga menyaksikan adanya kebijakan

pemerintah daerah yang berkaitan dengan pengadaan PNSD dan

pengangkatan dalam jabatan struktural yang mengabaikan

norma, standar, dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan.

Selanjutnya, dapat kami sampaikan sistematika kedua raperda

tersebut diatas yakni sebagai berikut:

Raperda tentang pengadaan pegawai negeri sipil daerah terdiri

dari batang tubuh, penjelasan dan lampiran. Bagian batang tubuh

terdiri dari 5 (Lima) BAB dan 28 Pasal. Materi pokok yang diatur

antara lain : BAB I KETENTUAN UMUM; BAB II FORMASI PNSD;

BAB III PENGADAAN PNSD; BAB IV KETENTUAN LAIN-LAIN; dan

BAB V KETENTUAN PENUTUP;

Demikian, raperda tentang Pedoman Pengangkatan PNSD Dalam

Jabatan Struktural terdiri dari 8 (Delapan) BAB dan 27 pasal

yaitu: BAB I KETENTUAN UMUM 1; BAB II JABATAN

STRUKTURAL DAN ESELON; BAB III PENGANGKATAN,

PEMINDAHAAN, PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

DAERAH DALAM DAN DARI JABATAN STRUKTURAL; BAB IV

PENILAIAN DAN PERTIMBANGAN PENGANGKATAN DALAM

JABATAN; BAB V STANDAR KOMPETENSI JABATAN; BAB VI

PENGAWASAN; BAB VII KETENTUAN PERALIHAN; dan BAB VIII

PENUTUP.

Page 7: Penjelasan Pengusul Atas Raperda Prakarsa DPRD

6

Pimpinan dan Rekan-rekan Anggota Dewan yang berbahagia…

Kami menyadari sebagai manusia biasa, naskah ketiga raperda

ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan baik dari sisi

substansi materi maupun redaksi/sistematika. Untuk itu, menjadi

tugas dan tanggung jawab kita bersama untuk memperbaiki guna

penyempurnaannya melalui rapat-rapat pembahasan berikutnya.

Demikian Penjelasan Pengusul yang dapat kami sampaikan.

Selanjutnya, kami mengharapkan untuk tahapan berikutnya

anggota/fraksi-fraksi dewan kiranya dapat memberikan

pandangannya lebih obyektif dan konseptual dengan

mempertimbangkan rumusan yang tertuang dalam ketiga raperda

selain pokok-pokok pikiran yang tertuang dalam penjelasan pengusul

hari ini. Terima kasih atas perhatiannya, mohon maat dengan segala

kekurangannya.

Billahi Taufik Walhidayah Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakuh

Kendari, 12 September 2011

Pengusul Ketiga Raperda Prakarsa DPRD

Badan Legislasi Daerah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara,

1. Abdul Hasid Pedansa Wakil Ketua

2. Ruslimin Mahdi, SH Anggota

3. Drs. La Nika, M.Si Anggota

4. H. Abdurrahman Shaleh AM., SH Anggota

5. H. Syamsul Ibrahim, SE., M.Si Anggota

6. H. Saharuddin B., SH Anggota

7. Ir. H. Achmad Sunarko Anggota

8. Ir. Mardamin, M.Pd Anggota

9. Ir. Slamet Riadi Anggota

10. Drs. H. Ryha Madi Anggota

.

Juru Bicara,

Drs. La Nika, M.Si