Prakarsa Pedesaan : Giriwoyo desa agropolitan

16
PRAKARSA PEDESAAN BERKELANJUTAN : DESA AGROINDUSTRI GIRIWOYO, KABUPATEN WONOGIRI Muhammad Alvan Nur Tsani Fadhilah Mifta Firdaus Dinda Kholivia M. Pritha Aprianoor Yanuar Akbar A. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro ABSTRAK Desa Giriwoyo merupakan salah satu Desa di Kecamatan Giriwoyo yang unggul dalam hasil pertanian jenis hortikultural sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan agroindustri. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan kawasan pedesaan dengan mendorong pemgembangan sektor pertanian dengan sistem agroindusri berbasis community development based on integrated farming system sehingga terciptanya Desa Giriwoyo yang memiliki ketahanan pangan tingkat nasional pada tahun 2024. Objek penelitian adalah 2 komoditas pertanian hortikultural yaitu melon dan padi. Hasil penelitian menunjukkan strategi pengembangan potensi wilayah agroindustri pertanian unggulan dengan tiga skenario dari jenis daya tarik wisata melalui budidaya tanaman, pemanenan/pasca panen dan industri pengolahan. Serta strategi yang dibuat dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang yaitu strategi agresif dengan melakukan peningkatan kemandirian petani melalui pembinaan dan penyuluhan, pengembangan kemitraan pada kegiatan agroindustri. Keterlibatan para stakeholder termasuk asosiasi petani (Gapoktan), LSM, organisasi pemuda setempat (Karang Taruna), Lembaga Keuangan, UKM, dan Pemerintah Daerah pada dasarnya diperlukan untuk melaksanakan proyek ini dengan pendekatan pembangunan berbasis komunitas 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Pengembangan agroindustri untuk pedesaan merupakan langkah paling strategis dalam upaya pembangunan pedesaan. Pengembangan agroindustri merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah produk primer komoditas pertanian yang sekaligus dapat mengubah sistem pertanian tradisional menjadi lebih maju (Hanani, 2003). Pertumbuhan agroindustri memiliki efek ganda yang baik untuk kepentingan pembangunan nasional, pembangunan pedesaan khususnya bagi pembangunan perekonomian daerah umumnya.

description

Mengembangkan potensi desa giriwoyo kabupaten wonogiri

Transcript of Prakarsa Pedesaan : Giriwoyo desa agropolitan

  • PRAKARSA PEDESAAN BERKELANJUTAN : DESA AGROINDUSTRI

    GIRIWOYO, KABUPATEN WONOGIRI

    Muhammad Alvan Nur Tsani Fadhilah Mifta Firdaus

    Dinda Kholivia M. Pritha Aprianoor Yanuar Akbar A.

    Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro

    ABSTRAK

    Desa Giriwoyo merupakan salah satu Desa di Kecamatan Giriwoyo yang unggul dalam hasil

    pertanian jenis hortikultural sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan agroindustri. Tujuan

    penelitian ini adalah mengembangkan kawasan pedesaan dengan mendorong pemgembangan

    sektor pertanian dengan sistem agroindusri berbasis community development based on

    integrated farming system sehingga terciptanya Desa Giriwoyo yang memiliki ketahanan pangan

    tingkat nasional pada tahun 2024. Objek penelitian adalah 2 komoditas pertanian hortikultural

    yaitu melon dan padi. Hasil penelitian menunjukkan strategi pengembangan potensi wilayah

    agroindustri pertanian unggulan dengan tiga skenario dari jenis daya tarik wisata melalui

    budidaya tanaman, pemanenan/pasca panen dan industri pengolahan. Serta strategi yang dibuat

    dengan menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang yaitu strategi agresif

    dengan melakukan peningkatan kemandirian petani melalui pembinaan dan penyuluhan,

    pengembangan kemitraan pada kegiatan agroindustri. Keterlibatan para stakeholder termasuk

    asosiasi petani (Gapoktan), LSM, organisasi pemuda setempat (Karang Taruna), Lembaga

    Keuangan, UKM, dan Pemerintah Daerah pada dasarnya diperlukan untuk melaksanakan proyek

    ini dengan pendekatan pembangunan berbasis komunitas

    1. PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Pengembangan agroindustri untuk

    pedesaan merupakan langkah paling

    strategis dalam upaya pembangunan

    pedesaan. Pengembangan agroindustri

    merupakan salah satu upaya untuk

    meningkatkan nilai tambah produk primer

    komoditas pertanian yang sekaligus dapat

    mengubah sistem pertanian tradisional

    menjadi lebih maju (Hanani, 2003).

    Pertumbuhan agroindustri memiliki

    efek ganda yang baik untuk kepentingan

    pembangunan nasional, pembangunan

    pedesaan khususnya bagi pembangunan

    perekonomian daerah umumnya.

  • Peningkatan nilai tambah produk pertanian

    melalui agroindustri di pedesaan dinilai

    sangat strategis. Strategi peningkatan nilai

    tambah menurut Parcel et al. (2010) dapat

    dilakukan melalui 2 cara yaitu: 1) menjaring

    nilai (capturing value) dan 2) menciptakan

    nilai (creating value). Anderson dan Hal

    (2008), merinci bahwa peningkatan nilai

    tambah melalui kedua strategi tersebut

    merupakan fungsi dari mutu (quality), fungsi

    (functionality), bentuk (form), tempat (place),

    waktu (time) dan kemudahan mendapatkan

    (ease of possession). Peningkatan nilai

    tambah produk pertanian merupakan

    peningkatan pendapatan yang dapat

    dilakukan melalui: budidaya tanaman untuk

    pasar tertentu/khusus, perubahan bentuk

    produk dari aslinya sebelum dipasarkan,

    perubahan pengemasan produk, perubahan

    cara memasarkan produk serta

    mengembangkan unit usaha baru (Born dan

    Bachmann, 2006).

    Desa Giriwoyo yang terletak di

    Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri salah satu

    desa yang memiliki potensi unggulan di

    pertanian hortikultural. Komoditas pertanian

    dengan produktifitas tinggi yaitu padi dan

    melon. Pertanian yang berkembang

    didukung dengan tanah Desa Giriwoyo yang

    subur dan sistem irigasi yang baik. Namun

    perkembangan potensi pertanian belum

    optimal karena kurangnya kinerja

    stakeholder terkait dalam upaya upaya untuk

    memajukan pertanian agar pertanian

    menjadi lebih produktif, produksi dan

    efisiensi produksi naik. Oleh karena itu

    dengan konsep Community Development

    Based On Integrated Farming System

    diharapkan dapat menyelesaikan

    permasalahan yang ada.

    Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah

    yang telah diuraikan, dapat dirumuskan

    permasalahan yaitu:

    1. Bagaimana pemberdayaan

    masyarakat dalam pengembangan

    sektor pertanian berbasis community

    development?

    2. Bagaimana meningkatkan kuantitas

    dan kualitas produk pertanian?

    3. Bagaimana meningkatkan nilai

    produksi pertanian sehingga

    perekonomian masyarakat dapat

    lebih baik?

    4. Bagaimana memperluas jangkauan

    pemasaran produk pertanian?

    5. Bagaimana mewujudkan agro

    industry di Desa Giriwoyo?

    6. Bagaimana mewujudkan Desa

    Giriwoyo sebagai desa ketahanan

    pangan di Indonesia?

    Tujuan

    Mengembangkan kawasan pedesaan

    dengan mendorong pengembangan sektor

    pertanian dengan sistem agroindusri

    berbasis Community Development Based

    On Integrated Farming System sehingga

  • Terciptanya Desa Giriwoyo sebagai Desa

    Agroindustri Yang Memiliki Ketahanan

    Pangan Tingkat Nasional Pada Tahun

    2024.

    2. KAJIAN LITERATUR

    Agroindustri

    Agroindustri adalah kegiatan yang

    memanfaatkan hasil pertanian sebagai

    bahan baku, merancang dan menyediakan

    peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut.

    Secara eksplisit pengertian Agroindustri

    pertama kali diungkapkan oleh Austin (1981)

    yaitu perusahaan yang memproses bahan

    nabati (yang berasal dari tanaman) atau

    hewani (yang dihasilkan oleh hewan).

    Proses yang digunakan mencakup

    pengubahan dan pengawetan melalui

    perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan,

    pengemasan dan distribusi. Produk

    Agroindustri ini dapat merupakan produk

    akhir yang siap dikonsumsi ataupun sebagai

    produk bahan baku industri lainnya.

    Agroindustri merupakan bagian dari

    kompleks industri pertanian sejak produksi

    bahan pertanian primer, industri pengolahan

    atau transformasi sampai penggunaannya

    oleh konsumen. Agroindustri merupakan

    kegiatan yang saling berhubungan (interlasi)

    produksi, pengolahan, pengangkutan,

    penyimpanan, pendanaan, pemasaran dan

    distribusi produk pertanian.

    Dari pandangan para pakar sosial

    ekonomi, agroindustri (pengolahan hasil

    pertanian) merupakan bagian dari lima

    subsistem agribisnis yang disepakati, yaitu

    subsistem penyediaan sarana produksi dan

    peralatan usaha tani, pengolahan hasil,

    pemasaran, sarana dan pembinaan. Nilai

    strategis agroindustri terletak pada posisinya

    sebagai jembatan yang menghubungkan

    antar sektor pertanian pada kegiatan hulu

    dan sektor industri pada kegiatan hilir.

    Dengan pengembangan agroindustri secara

    cepat dan baik dapat meningkatkan, jumlah

    tenaga kerja, pendapatan petani, volume

    ekspor dan devisa, pangsa pasar domestik

    dan internasional, nilai tukar produk hasil

    pertanian dan penyediaan bahan baku

    industri.

    Community Development Based On

    Integrated Farming System

    Konsep ini merupakan perpaduan

    antara pembangunan pertanian berbasis

    komunitas dengan pertanian yang

    terintegrasi (terpadu). Pembangunan

    berbasis komunitas adalah salah satu

    paradigma baru dalam pembangunan

    pedesaan dan pertanian. Paradigma ini

    timbul karena kekurangpuasan dalam

    pendekatan sebelumnya yang cenderung

    individualistik dan bias ekonomi pasar.

    Dalam definisi menurut PBB,

    community development adalah "... a

    process whereby the efforts of Government

    are united with those of the people to

    improve the social, cultural and economic

  • conditions in communities" (PBB, 2005).

    Dengan kata lain, community development

    adalah sebuah proses usaha bersama

    antara pemerintah dan masyarakat dalam

    upaya meningkatkan kondisisosial, kultural

    dan ekonomi masyarakat. Community

    development merupakan pembangunan dari

    bawah (bottom up), sebagai lawan dari

    pendekatan social planning yang top down

    approach. Namun, konsep community

    development tidak semata-mata masalah

    atas-bawah. Satu hal yang penting adalah

    terjadinya retribusi tanggung jawab dan

    otoritas, serta penggantian kekuasaan (shift

    in power). Dalam perkembangannya

    community development dikenal dengan

    penekanan pada aktifitas ekonomi yang

    ditujukan untuk peningkatan kehidupan

    melalui distrubusi kesejahteraan,

    pengurangan kemiskinan, dan penciptaan

    lapangan kerja. Untuk mendukung aktifitas

    tersebut, penyediaan infrastruktur

    merupakan hal yang penting.

    Sementara itu, pertanian yang

    berintegrasi mengacu pada sistem pertanian

    terpadu yang merevolusi pertanian

    konvensional ternak, budidaya, hortikultural,

    agroindustri dan lainnya menjadi terintegrasi

    seperti tanaman-ikan, ternak-ikan, tanaman-

    ternak-ikan, atau kombinasi antar tanaman,

    ternak dan ikan. Pendekatan sistem

    pertanian terpadu memperkenalkan

    perubahan teknik pertanian untuk hasil

    produksi yang maksimum dengan pola dan

    pemanfaatan sumber daya secara optimal.

    Pertanian yang terintegrasi dapat

    menjadi peran utama dalam pembangunan

    pedesaan. Pertanian akan berkontribusi

    penting untuk pembangunan berkelanjutan

    yang mempertimbangkan tujuan ekonomi,

    ekologi dan sosial dari produksi pangan

    pertanian. Pertanian terintegrasi termasuk

    sistem pengelolaan tanaman yang berusaha

    untuk mengoptimalkan input dan output

    untuk menghasilkan produk yang diterima,

    dalam hal kualitas dan biaya,baik untuk

    petani dan konsumen, dengan tetap

    menjaga dan meningkatkan lingkungan.

    Intensifikasi Pertanian dan Large Scale

    Farming

    Intensifikasi pertanian adalah usaha

    untuk meningkatkan produksi pertanian

    dengan tidak menambah luas lahan. Large-

    scale farming merupakan suatu upaya

    memperluas area pertanian untuk mencapai

    ukuran optimal. Langkah dasar usaha tani,

    antara lain:

    Pengolahan tanah dengan dicangkul,

    dibajak, atau ditraktor sehingga tanah

    menjadi gembur. Melalui pengolahan tanah

    seperti ini, diharapkan terjadi sirkulasi udara

    tanah dan unsur hara siap diserap akar

    tanaman.

    a. Penggunaan bibit unggul yang tahan

    terhadap penyakit dan hasilnya

    berlipat ganda.

  • b. Pengairan secara teratur yang airnya

    berasal dari waduk atau bendungan.

    c. Penggunaan pupuk yang berupa

    pupuk kandang, pupuk hijau, dan

    pupuk organik.

    d. Pemberantasan hama dan penyakit

    dengan pestisida.

    e. Panen tepat waktu, artinya tidak

    terlalu awal dan terlambat sehingga

    akan memberikan hasil yang

    maksimal.

    f. Penanganan pasca panen dengan

    pengeringan yang memadai,

    terutama di saat panen raya yang

    bersamaan dengan datangnya

    musim hujan.

    g. Pola tanam perlu dipatuhi, terutama

    jarak antar tanaman dan pergantian

    jenis tanaman yang dapat

    mengurangi kegagalan panen.

    h. Penyimpanan hasil panen dengan

    baik. Hendaknya setelah kering

    disimpan di tempat yang kering dan

    aman.

    i. Pemasaran hasil panen. Hendaknya

    petani mengetahui daerah

    pemasaran yang menguntungkan,

    yaitu hasil panen dijual ke daerah

    yang belum panen sehingga harga

    tetap terkendali.

    Ketahanan Pangan

    Dalam undang undang No. 7 tahun

    1996 tentang pangan, pengertian ketahanan

    pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan

    bagi rumah tangga yang tercermindari

    ketersediaan yang cukup, baik dalam jumlah

    maupun mutunya, aman, meratadan

    terjangkau. Dari pengertian tersebut, tersirat

    bahwa upaya mewujudkanketahanan

    pangan nasional harus lebih dipahami

    sebagai pemenuhan kondisikondisi : (1)

    Terpenuhinya pangan dengan kondisi

    ketersediaan yang cukup,dengan pengertian

    ketersediaan pangan dalam arti luas,

    mencakup pangan yangberasal dari

    tanaman, ternak dan ikan dan memenuhi

    kebutuhan atas karbohidrat,vitamin dan

    mineral serta turunan, yang bermanfaat bagi

    pertumbuhan dankesehatan manusia. (2)

    Terpenuhinya pangan dengan kondisi aman,

    diartikan bebas dari pencemaran biologis,

    kimia, dan benda lain yang lain

    dapatmengganggu, merugikan, dan

    membahayakan kesehatan manusia, serta

    amanuntuk kaidah agama. (3) Terpenuhinya

    pangan dengan kondisi yang

    merata,diartikan bahwa distribusi pangan

    harus mendukung tersedianya pangan

    padasetiap saat dan merata di seluruh tanah

    air. (4) Terpenuhinya pangan dengankondisi

    terjangkau, diartikan bahwa pangan mudah

    diperoleh rumah tangga dengan harga yang

    terjangkau.

    Secara umum, ketahanan pangan

    mencakup 4 aspek, yaitu

    Kecukupan(sufficiency), akses (access),

    keterjaminan (security), dan waktu (time)

  • (Baliwaty ,2004). Dengan adanya aspek

    tersebut maka ketahanan pangan dipandang

    menjadisuatu sistem, yang merupakan

    rangkaian dari tiga komponen utama yaitu

    ketersediaandan stabilitas pangan (food

    availability dan stability), kemudahan

    memperolehpangan (food accessibility) dan

    pemanfaatan pangan.

    3. Profil Wilayah

    Desa Giriwoyo merupakan salah satu

    desa yang ada di Kecamatan Giriwoyo,

    Kabupaten Wonogiri. Desa ini memiliki posisi

    yang sangat strategis karena dilewati oleh

    jalan arteri nasional yaitu Jalur Jalan Lingkar

    Selatan (JJLS). Desa Giriwoyo ini memiliki

    potensi alam yang sangat berlimpah, seperti

    pertanian, tambang serta mata air.

    Kecamatan Giriwoyo terletak di dataran

    batuan kapur yang kering, Desa Giriwoyo

    merupakan desa terbasah atau paling

    berlimpah airnya dibandingkan dengan desa

    lain di Kecamatan Giriwoyo karena memiliki

    banyak sumber mata air. Pertanian di Desa

    Giriwoyo juga merupakan pertanian yang

    paling subur, hasil tani berupa beras serta

    buah-buahan seperti melon. Di tanah yang

    tidak terlalu subur, masih terdapat potensi

    lainnya seperti batu gamping serta tanah liat

    yang bisa diberdayakan oleh masyarakat.

    Potensi-potensi serta kealamian Desa

    Giriwoyo ini memiliki tantangan supaya bisa

    tetap terjaga. Letaknya yang strategis

    mengakibatkan semakin ramainya wilayah

    desa ini. Hal ini juga berdampak pada

    bergesernya karakteristik pedesaan menjadi

    perkotaan. Jika hal ini terjadi maka akan

    terjadi banyak alih fungsi lahan dari

    pertanian menjadi perdagangan dan jasa,

    sedangkan pertanian di desa ini merupakan

    pertanian yang paling subur di Kecamatan

    Giriwoyo. Oleh karena itu, diperlukan

    beberapa treatment atau langkah agar Desa

    Giriwoyo dapat beradaptasi dengan baik

    sehingga tidak timbul banyak masalah

    lingkungan.

    Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014

    Gambar 1 Sendang

    Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014

    Gambar 2 Pertanian Padi

  • Sumber: Dokumentasi Penulis, 2014

    Gambar 3 Perkebunan Melon

    Tinjauan RTRW Kabupaten Wonogiri

    Dalam Rencana pola ruang Giriwoyo

    telah direncakan sebagai kawasan

    peruntukan pertanian. Giriwoyo merupakan

    kawasan peuntukan pertanian berupa

    kawasan tanaman pangan, pertanian

    hortikultural dan perkebunan. Kawasan

    tanaman pangan yang ada di Giriwoyo

    berupa pertanian lahan basah dan lahan

    kering. Kawasan pertanian hortikultural

    diperuntukan untuk durian, rambutan,

    pisang, petai dan sayuran. Sementara

    kawasan perkebunan diperuntukan untuk

    tanaman kelapa, kapok,jambu mete dan

    melinjo.

    Rencana struktur ruang Giriwoyo

    termasuk dalam PPK (Peningkatan

    Pelayanan Kegiatan) sebagai kawasan

    permukiman, pelayanan jasa, sosial dan

    kegiatan ekonomi melayani kegiatan skala

    kecamatan atau beberapa desa. Giriwoyo

    termasuk dalam fungsi pelayanan PKLp

    Baturetno yang berfungsi sebagai kawasan

    perdagangan, pendidikan, permukiman,

    pertanian dan pariwisata. Giriwoyo sendiri

    pusat pelayanan perdesaan berupa PPL

    Kecamatan Giriwoyo yaitu Kelurahan

    Giriwoyo dan Desa Sirnoboyo. Giriwoyo

    dalam penetapan kawasan startegis telah

    direncanakan sebagai kawasan startegis

    dari sudut kepentingan fungsi dan daya

    dukung lingkungan hidup.

    Atribut P2KPB

    Institutionalization (Kelembagaan

    dan Pranata)

    Kelembagaan dan pranata merupakan

    suatu upaya untuk melatih dan

    memunculkan kemandirian desa dalam

    rangka otonomi daerah yang memerlukan

    kesiapan lembaga sosial, politik dan

    ekonomi desa itu sendiri dengan

    peningkatan fungsi dan peran

    kelembagaan desa yang strategi. Pada

    Desa Giriwoyo sendiri, kelembagaan dan

    pranata ini menjadi pendekatan parisipatif

    yang berbasis pada kemampuan lokal desa

    dalam sektor pertanian. Sehingga

    diharapkan penduduk Desa Giriwoyo

    nantinya mampu meningkat taraf hidup,

    produktifitas, kreatifitas, pengetahuan dan

    keterampilan, serta kapasitas

    kelembagaannya sesuai dengan potensi

    pertaniannya seiring berjalannya waktu atas

  • kebutuhan masyarakat Desa Giriwoyo

    sendiri.

    Upaya pemberdayaan yang dapat

    dilaksanakan oleh lembaga kemasyarakatan

    desa antara lain:

    (i) Pengembangan Local Economic

    Development (LEP), dalam hal ini di

    Desa Giriwoyo adalah sektor

    pertanian

    (ii) Penguatan transaksi ekonomi rakyat,

    dalam hal ini dengan peningkatan

    kualitas dan kuantitas produk

    pertanian

    (iii) Pengembangan industri pengelolaan

    hasil pertanian yaitu agro-industri

    dengan teknologi tepat guna

    (iv) Pelestarian pranata dan kearifan lokal

    Desa Giriwoyo

    (v) Pengembangan kemitraan

    permodalan dan produk pertanian

    (vi) Parisipasi lembaga kemasyarakatan

    dalam pengambilan keputusan

    pembangunan dan pengembangan

    pertanian

    Inclusive Community (Komunitas

    yang Inklusif)

    Komunitas yang inklusif berusaha

    untuk menciptakan pembangunan yang

    berkelanjutan dan mampu menyentuh setiap

    elemen masyarakat Desa Giriwoyo dari

    berbagai problematika yang dihadapi

    terutama dalam pengembangan sektor

    pertanian. Upaya pembangunan secara

    inklusif ini diharapkan menjadi salah satu

    pendekatan untuk mewujudkan

    kesejahteraan masyarakat Desa Giriwoyo

    sesuai dengan potensi lokal yang ada serta

    dikomparasi dengan tradisi Desa Giriwoyo.

    Adapun hal-hal yang diperhatikan

    dalam komunitas yang inklusif antara lain:

    (i) Pembentukan kelompok

    pengembangan pertanian

    (ii) Memberikan pedoman dan arahan

    kepada kelompok pengembangan

    pertanian

    (iii) Mengidentifikasi potensi dan strategi

    pembangunan kelompok

    pengembangan pertanian bersama

    dengan masyarakat

    (iv) Membantu memahami dan

    mengarahkan kepada tujuan utama

    pembentukan kelompok

    pengembangan pertanian

    (v) Memberikan dukungan terkait lembaga

    pengembangan pertanian

    Responsive Spatial Rural Planning

    and Design (Perencanaan dan

    Perancangan yang Responsif dan

    Adaptif)

    Perencanaan serta perancangan yang

    responsif dan adaptif diharapkan menjadi

    upaya agar dapat mengantisipasi berbagai

    potensi, masalah dan perubahan yang

    terjadi di Desa Giriwoyo nantinya. Bentuk

    dari perencanaan serta perancangan yang

    responsif dan adaptif adalah berupa strategi

    agar pelaksanaan program sesuai dengan

    tujuan utama.

  • Adapun hal-hal yang diperhatikan

    dalam perencanaan serta perancangan yang

    responsif dan adaptif Desa Giriwoyo antara

    lain:

    (i) Penyusunan RDTR Kawasan Agro-

    industri di Desa Giriwoyo sebagai

    penguat ketahanan pangan

    (ii) Penyusunan RTR Strategis Kawasan

    Agro-industri di Desa Giriwoyo

    Kondisi Eksisting Giriwoyo

    Desa Giriwoyo merupakan desa

    tersubur dan terhijau di Kecamatan Giriwoyo

    yang berada pada dataran kapur. Pertanian

    masih menjadi sektor lapangan kerja

    andalan warga desa Giriwoyo dalam

    memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun

    sektor pertanian ini kurang memberikan

    kesejahteraan. Oleh karena itu Desa

    Giriwoyo membutuhkan agroindustri agar

    sektor pertanian bisa terus berlanjut serta

    memberikan kesejahteraan terhadap

    warganya. Beberapa masalah umum dalam

    penciptaan agroindustri disuatu wilayah

    antara lain: Produk yang musiman serta

    barang cepat rusak. Hal ini tidak akan terjadi

    di Desa Giriwoyo karena produk-produk

    pertanian yang ada di Giriwoyo bukanlah

    produk musiman serta tidak mudah rusak.

    Produk pertanian yang menjadi andalan

    penduduk Desa Giriwoyo adalah Padi serta

    melon. Berikut kondisi-kondisi yang ada di

    Giriwoyo beserta permasalahannya:

  • Tabel 1 Kondisi Eksisting Desa Giriwoyo

    Kondisi Eksisting Permasalahan

    Masyarakat petani di Giriwoyo tergabung kedalam

    kelompok tani Gajah Mungkur

    Gapoktan (gabungan kelmpok tani) ini belum

    optimal karena belum bisa mengakommodir

    selurh hasil pertanian. Selain itu dari gapokta ini

    belum dihaasilkan inovasi-inovasi produk

    pertanian yang dapat menambah nilai jual.

    Produk pertanian berupa melon sudah memiliki

    kualitas yang sangat baik, terbukti dengan

    diekspornya hasil tani melon ini ke Negara

    singapura.

    Dari segi kuantitas, hasil pertanian di giriwoyo

    hanya mencukupi kebutuhan warga giriwoyo

    Kualitas produk pertanian belum merata, produk

    tani melon sudah berkualitas baik namun produk

    tani yang lainnya belum bisa bersaing dengan

    hasil dari daerah lain.

    Kuantitas hasil pertanian belum memungkinkan

    untuk di ekspor karena hanya dapat memenuhi

    kebutuhan warga giriwoyo saja.

    1. Lahan pertanian yang dimiliki oleh petani

    memiliki luas kurang lebih

    2. Jenis pertanian yang dibudidayakan adalah

    jenis hortikultural jenis buah-buahan.

    3. Lokasi lahan pertanian yang menyebar.

    4. Penjualan hasil produksi melalui tengkulak

    a. Volume produksi yang kecil karena small scale

    farming.

    b. Produksi bersifat musiman sehingga hanya

    tersedia pada waktu tertentu.

    c. Lokasi pertanian yang menyebar sehingga

    dalam menyulitkan dalam pengumpulan hasil

    pertanian.

    d. Sifat produk pertanian yang mudah rusak, berat

    dan memerlukan banyak tempat dan bersifat

    musiman.

    e. Penjualan melalui tengkulak sehingga petani

    cenderung dirugikan.

    f. Kurang jelasnya jaringan pemasaran.

    Hasil produksi pertanian langsung dijual tanpa

    ada pengolahan terlebih dahulu

    Belum adanya nilai tambah dari hasil produksi

    pertanian sehingga belum dapat menambah

    pendapatan dan keuntungan bagi

    produsen/petani

    1. Desa giriwoyo memiliki lahan pertanian padi

    yang cukup luas

    2. Desa giriwoyo memiliki lahan perkebunan

    melon dengan kualitas ekspor.

    Di Desa Giriwoyo bahan pangan pokok kecuali

    beras berasal dari luar desa (impor)

    Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2014

  • 4. Konsep dan Implementasi

    Tujuan dari pembangunan Desa

    Giriwoyo adalah

    Terciptanya Desa Giriwoyo sebagai

    Desa Agroindustri yang memiliki

    ketahanan pangan tingkat nasional

    pada tahun 2024

    Oleh karena itu konsep agroindustri yang

    berbasis Community Development

    Based On Integrated Farming System

    akan diterapkan di Desa Giriwoyo.

    Konsep besar tersebut kemudian

    diuraikan kembali menjadi seperti

    berikut:

    a. Agroindustri

    Menurut Gusti Bagus Udayana

    agroindustri secara garis besar

    dalam digolongkan kedalam empat

    jenis, yaitu: agroindustri pengolahan

    hasil pertanian, agroindustri yang

    memproduksi peralatan dan mesin

    pertanian, agroindustri input

    pertanian (pupuk, pestisida,

    herbisida dan lain-lain) dan

    agroindustri jasa sektor pertanian

    (supporting services). Agroindustri

    yang akan diterapkan di Giriwoyo

    adalah Agroindustri pengolahan hasil

    pertanian. Jenis agroindustri ini

    dipilih karena kondisi Giriwoyo yang

    kayan akan produk pertanian namun

    belum memiliki nilai tambah.

    Agroindustri ini akan terdiri dari

    industri hulu dan industri hilir. Industri

    hulu yaitu berupa pertanian padi dan

    perkebunan melon yang saat ini

    sudah ada di Giriwoyo, sedangkan

    industri hilir yang akan dibangun

    adalah pengolahan padi berupa

    penggilingan padi menjadi beras,

    pengemasan dan pemberian merk

    dagang serta pemasaran. Selain itu

    akan dibangun juga industri

    pengolahan melon menjadi olahan

    makanan berupa keripik melon,

    dodol serta sirup dan yoghurt melon

    serta pemberian merk dagang dan

    pemasarannya.

    b. Community Development Based

    On Integrated Farming System

    Konsep ini merupakan konsep

    untuk kerjasama yang

    berkesinambungan dalam berbagai

    sektor dan sub sektor, serta tidak

    dikenal lagi istilah hasil sisa atau

    limbah sehingga semua hasil

    pertanian dapat diasumsikan sebagai

    produk ekonomis. Hasil pertanian

    yang berupa melon akan diolah

    kembali sebelum dijual menjadi

    makanan dan minuman sehingga

    memiliki nilai tambah. Selain itu, padi

    akan digiling menjadi beras dan

    dikemas serta dieri merk agar dapat

    meningkatkan harga jual. Semua ini

    akan dikelola oleh masyarakat

    sendiri melalui koperasi yang ada di

  • masyarakat. Masyarakat akan

    diberikan pelatihan-pelatihan. Selain

    pelatihan mengenai pertanian dan

    pengolahan hasil tani, masyarakat

    juga akan diberi pelatihan

    manajemen agar dapat mengelola

    dengan baik.

    c. Meningkatkan kualitas dan

    kuantitas produk pertanian

    Meningkatkan kualitas dan

    kuantitas produk pertanian akan

    dicapai beberapa cara seperti

    berikut:

    - Peningkatan kuantitas dan

    kualitas pertanian akan dilakukan

    dengan cara intensifikasi

    pertanian

    - Mengekspani lahan pertanian

    menjadi large scale farming.

    - Peningkatan penerapan

    teknologi budidaya, panen dan

    pasca panen dan pengolahan

    - Pengembangan bibit unggul

    tanaman pangan

    - Pengembangan tanaman pangan

    lokal

    - Pengendalian OPT

    pertanian/perkebunan

    - Pembibitan tanaman pangan dan

    hortikultura

    - Pembinaan mutu dan

    pengembangan keamanan

    pangan

    - Penanganan panen, pasca

    panen dan pemasaran hasil

    tanaman perkebunan

    d. Pemasaran Hasil Pertanian

    Dalam melakukan pemasaran

    produk pertanian akan dilakukan

    beberapa hal seperti berikut:

    - Upaya pemerluasan jangkauan

    pasar dilakukan dengan

    penentuan target lokasi yang

    strategis dan konsumen, serta

    melakuakan promosi

    - Dalam strategi pemasaran

    melakukan pendekatan komoditi,

    kelembagaan, fungsional,

    analistis, SCP (Structure,

    Conduct, Perfomence) dan

    manajemen.

    - Dibentuk satu lembaga yang

    mengatur dan mengawasi

    pengolahan pertanian dan

    distribusi hasil prosuksi.

    - Hasil pertanian dikumpulkan

    dalam suatu koperasi sehingga

    mencegah adanya permainan

    harga oleh tengkulak.

    - Hasil pengolahan juga

    dipasarkan di joglo pusat

    pameran agar dapat menarik

    perhatian

    - Menginovasi hasil produksi

    hortikultural dengan agroindustri.

  • Sehingga kualitas dan kuantitas

    hasil produksi meningkat.

    e. Ketahanan Pangan

    Untuk mencapai Desa Giriwoyo

    yang berketahanan pangan nasional

    harus memaksimalkan lahan

    pertanian yang ada. Selain itu,

    Halaman warga yang sebagian besar

    memiliki luas 10-20m2 dapat

    dimanfaatkan sebagai kebun organik

    sayur dan buah-buahan, dan lain-lain

    untuk kebutuhan diri sendiri.

    Pembangunan desa giriwoyo sebagai

    desa agroindustri tidak bisa dilakukan dalam

    kurun waktu yang singkat. Berikut rencana

    pembangunan jangka menengah selama

    lima tahun awal:

    Tabel 2 Tahapan Pembangunan Desa Agroindustri Giriwoyo

    Tahun 1

    (Tahap pematangan industri

    hulu)

    Tahun 2

    (Tahap Persiapan industri

    hilir)

    Tahun 3 sampai 5

    (Tahap Pematangan Industri Hilir)

    - Penciptaan large scale farming

    - Melakukan intensifikasi

    pertanian

    - Meningkatkan kualitas produk

    pertanian

    - Penyuluhan dan Pelatihan

    kepada warga sekitar dan

    petani tentang industri hilir

    - Pelatihan kepada warga

    dan petani mengenai

    manajemen organisasi

    dan sumberdaya

    - Pembentukan organisasi

    berbasis masyarakat

    - Pencarian modal

    - Pembangunan sarana dan

    prasarana

    - Pembangunan pabrik-

    pabrik serta kantor

    - Pengoperasian pabrik

    - Pembangunan joglo

    pemasaran

    - Pemasaran produk

    pertanian

    Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2014

  • Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2014 Gambar 4

    Siteplan Agroindustri Giriwoyo

    Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2014 Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2014

    Gambar 5 Gambar 6 Greenhouse Melon Pabrik

  • Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2014

    Gambar 7 Kantor

    5. Kesimpulan

    Desa Giriwoyo merupakan salah satu

    Desa di Kecamatan Giriwoyo yang unggul

    dalam hasil pertanian jenis hortikultural

    sehingga memiliki potensi untuk

    dikembangkan agroindustri. Tujuan

    penelitian ini adalah mengembangkan

    kawasan pedesaan dengan mendorong

    pemgembangan sektor pertanian dengan

    sistem agroindusri berbasis community

    development based on integrated farming

    system sehingga terciptanya Desa Giriwoyo

    yang memiliki ketahanan pangan tingkat

    nasional pada tahun 2024. Agroindustri yang

    akan dikembangkan di Giriwoyo adalah

    agroindustri pengolahan hasil pertanian.

    Jenis agroindustri ini dapat membuat produk

    pertanian memiliki nilai tambah yang dapat

    menguntungkan bagi petani serta produsen.

    Pengolahan yang akan diadakan ialah

    penggilingan padi menjadi beras serta

    pengemasannya, pengolahan melon

    menjadi aneka makanan dan minuman.

    Giriwoyo sebagai desa agroindustri akan

    dicapai dalam kurun waktu 10 tahun dengan

    tiga tahap pada tahun pertama. Tahap

    pertama ialah pematangan industri hulu,

    tahap kedua persiapan industri hilir, serta

    tahap ketiga pematangan industri hilir.

    6. Daftar Pustaka

    Baliwati,Y. F, dkk. 2004. Pengantar Pangan

    dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya

    European Initiative for Sustainable

    Development. A Common Codex for

    Integrated Farming.2012.

    .

  • Hanani, Nuhfil AR dkk. 2003. Strategi

    Pembangunan Pertanian. Jogjakarta:

    Lappera Pustaka Utama.

    Http://www.pertanian.web.id/. 2013. "Apa Itu

    Agroindustri" dalam pertanian.web.id.

    Diunduh Minggu, 20 Juli 2014.

    PBB.2005. "The Community Capacity

    Building Program". Dalam

    www.cedresources.nf.net. Diunduh

    Minggu, 20 Juli 2014.

    Udayana, Gusti Bagus. 2011. Peran

    Agroindustri Dalam Pembangunan

    Pertanian, dalam Singhadwala . Edisi

    44. Februari. hlm. 3-8. Bali.