Penjajahan bangsa Eropa di Indonesia dan perlawanan di berbagai daerah
-
Upload
nadia-angelin -
Category
Education
-
view
1.713 -
download
3
Transcript of Penjajahan bangsa Eropa di Indonesia dan perlawanan di berbagai daerah
Penjajahan Bangsa Eropa di Indonesia dan
perlawanan di berbagai daerah
1) PENJAJAHAN PORTUGIS
Portugis di Malaka
Portugis dipimpin oleh Alfonso D’ Albuquerque berhasil menguasai Malaka pada tahun
1511. Malaka kemudian dijadikan pusat kakuasaan dan kekuatan Portugis. Kedudukan
bangsa Portugis di Malaka semakin kuat
.
Portugis di Maluku
Pada tahun 1512, Portugis mengirim beberapa kapal dagang ke Maluku yang pada saat
itu, kerajaan ternate dan kerajaan tidore sedang saling bermusuhan. Raja Ternate meminta
Portugis untuk membantu berperang melawan Tidore. Portugis sanggup membantu Ternate
melawan tidore dengan syarat Portugis diperbolehkan menjalankan MONOPOLI
PERDAGANGAN. Dengan perjanjian ini kerajaan ternate kehilangan kebebasan menjual
rempah-rempah ke pedagang lain yang lebih tinggi harganya. Atas seruan Sultan Ternare,
rakyat Ternate bangkit melawan Portugis.
Namun pada tahun 1565 keduanya mengadakan perundingan damai.
Setelah itu peperangan kembali pecah dengan terbunuhnya Sultan Harun oleh Portugis
tahun 1570. Dan pada tahun 1575, rakyat Ternate berhasil merebut benteng portugis dan
sekaligus berhasil mengusir Portugis dari Ternate.
Portugis di Nusa Tenggara
Oleh karena sikapnya,yang tamak, licik dan kasar, Portugis dimusuhi hampir di semua
daerah. Di Sumatera, Portugis tidak bisa membandingi kekuata kerajaan Aceh. Di Jawa,
karena pengaruh Kerajaan Demak, yang begitu kuat, Portugis hanya dapat diterima di
Pasuruan dan Blambangan.
Akhirnya, Portugis memutuskan mengalihkan kegiatannya ke daerah Nusa Tenggara.
Pangkalan pusat yang mereka pilih adalah Timor Timur. Setelah Belanda datang dan dan
merebut Maluku tahun 1614, kedudukan Portugis semakin lama semakin terdesak.
2) PENJAJAHAN SPANYOL
Spanyol di Maluku
Pada tanggal 8 November 1512, Spanyol tiba di Maluku. Tujuan utama kedatangannya
adalah untuk membeli rempah-rempah. Mereka datang melalui Filipina dan Kalimantan
Utara menuju Tidore, Bacan, dan Jailolo.
Setelah memasuki Pelabuhan Tidore (Seram), mereka diterima dengan sangat ramah oleh
Raja Tidore. Alasannya, raja tidore mengharapkan Spanyol mau membantu mereka dalam
peperangan melawan Ternate yang ternyata dibantu oleh Portugis. Terjadilah kerja sama erat
di antara mereka, namun lebih menguntungkan pihak Spanyol. Kedatangan Spanyol akan
mengancam Portugis dalam dalam Monopoli perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu,
Portugis merencanakan penyerbuan tehadap Spanyol. Pada tahun 1529,Portugis bersama
sekutunya ( Ternte dan Bacan ) berhasil mengalahkan Tidore dan Spanyol.
Spanyol tidak lama berdagang di Maluku. Kapal-kapal Spanyol berlayar di Maluku hanya
sampai tahun 1534. Ketika kekuatan Portugis telah Mundur sekitar awal abad ke-17, kapal
Spanyol mulai berlayar kembali di perairan Maluku.