PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN...
Transcript of PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN...
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA MELALUI
METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III
DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
ABIDU RAKHMAN TAMIM
NIM 115 11 071
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA MELALUI
METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III
DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
ABIDU RAKHMAN TAMIM
NIM 115 11 071
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
اللهإنلبأنفسهممايغيرواحتىبقىممايغير
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
(Q.S Ar – Ra’dayat 11)
“When you want to give up, Remember why you started”
Ketika kamu ingin menyerah, Ingatlah kenapa kamu memulainya.
Kita lebih banyak belajar dari kegagalan dari pada belajar dari keberhasilan, kita
mengetahui apa yang harus kita lakukan setelah tahu apa yang belum kita
kerjakan. Karena kegagalan yang sebenarnya bukanlah saat kita terjatuh,
melainkan ketika kita tidak mampu untuk bangkit.
(Dr. Ibrahim Elfiky)
vii
PERSEMBAHAN
Segala puji syukur selalu penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, sholawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW.
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Kedua orang tua saya Bapak Abdul Salam Arif dan Ibu Tri Hurustiyati
Setyowening. Orang-orang yang selalu menjadi penyemangat hidupku,
Terima kasih atas do’a, kasih sayang dan segala pengorbanannya,
2. Kakak dan Adikku yangpaling aneh, Khoiru Rakhman Abidin, Fatkhur
Rakhman Khabibi, dan Arafi’i Rakhman Hakim yang selalu memberiku
semangat,
3. Calon Mertua dan Calon Istri, yang selalu sabar memberikan motivasi
serta dorongan,
4. Seluruh keluarga besarku,
5. Sahabatku baik yang dari bangku SMA maupun di bangku kuliah, serta
keluarga besar PGMI B,
6. Ibu Lilik Sriyanti yang senantiasa memberikan semangat serta
masukannya untuk menyeleseikan tugas akhir ini,
7. Seluruh Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya.
viii
KATA PENGANTAR
بسم الله ا لر حمن الر حيم
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, nikmat, taufiq serta hidayahnya, sehingga saya dapat
menyeleseikan Skripsi ini yang merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi guna
mendapatkan gelar kesarjanaanpada program studi PGMI IAIN Salatiga.
Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung
Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju
zaman islamiyah yang penuh dengan ilmu pengetahuan bekal hidup kita baik di
dunia maupun di akhirat kelak.
Atas rahmat Allah SWT dan melalui proses perjuangan yang cukup
panjang, maka skripsi dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA MELALUI METODE
EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III DI MI MA’ARIF
KUTOWINANGUN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2015/2016” dapat penulis seleseikan dengan baik, untuk itu penulis mensyukuri
atas rahmat yang telah diberikan-Nya.
Penulis menyadari bahwa dengan motivasi yang ada dalam diri penulis
saja tidak akan terlaksana penyusunan skripsi ini tanpa bantuan, saran, dan arahan
dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
ix
kasih yang sebesar – besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam
penulisan skripsi ini, khususnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku rektor IAIN Salatiga,
2. Bapak Suwardi, S.Pd, M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga,
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku ketua program studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyyah IAIN Salatiga,
4. Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, kritikdan saran serta keikhlasan dan juga
kebijaksanaannya dalam meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini,
5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program
studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah,
6. Bapak Khurur Rozad, S.Pd.I selaku kepala sekolah MI Ma’arif
Kutowinangun Salatiga yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di Madrasah yang beliau pimpin,
7. Ibu Siti Zumrotun, S.Pd.I selaku guru kelas III yang penulis gunakan
sebagai objek penelitian pada mata pelajaran IPA di kelas yang beliau
pimpin,
8. Bapak/Ibu guru dan karyawan MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga
yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian,
9. Siswa – siswi kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga yang
telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian,
x
xi
ABSTRAK
Tamim, AbiduRakhman. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Benda dan
Sifatnya melalui Metode Eksperimen pada Siswa Kelas III di MI Ma’arif
Kutowinangun Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. LilikSriyantiM.Si.
Kata Kunci : prestasi belajar, metode eksperimen, benda dan sifatnya.
Rendahnya kualitas pendidikan masih menjadi masalah utama bagi bangsa
Indonesia. Sudah menjadi kewajiban bersama bagi setiap warga Negara Indonesia
terutama guru untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Seiring dengan
berkembangnya zaman yang semakin modern, berbagai model dan metode
pembelajaran aktif pun semakin banyak dan bervariasi. Salah satu pembelajaran
aktif yang dapat diterapkan yaitu metode Eksperimen. Berdasarkan latar belakang
diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah metode Eksperimen
dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi Benda dan Sifatnya pada siswa
kelas III di MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga?
Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas sebanyak
dua putaran (siklus). Setiap siklus dilakukan dengan empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah
semua siswa kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga dengan jumlah 26 siswa
yang terdiri dari 19 laki – laki dan 7 perempuan. Data yang diperoleh yaitu berupa
prestasi belajar IPA yang didapat dari tes dan lembar observasi kegiatan
pembelajaran. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, tes,
wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan
kualitatif. Dan Kajian ini menunjukan bahwa : Metode Eksperimen merupakan
pembelajaran dengan cara penyajian, dimana siswa melakukan percobaan dengan
mengalami dan membuktikan sendiri hasil apa yang telah ia lakukan dari
percobaan itu sendiri.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis didapatkan kesimpulan bahwa
penerapan metode Eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran IPA tentang materi Benda dan Sifatnya di kelas III MI Ma’arif
Kutowinangun Salatiga. Hal ini dapat dilihat dari hasil terhadap prestasi belajar
siswa yang mengalami peningkatan. Dari 12 siswa yang tidak tuntas pada saat pra
siklus menjadi hanya 3 siswa saja yang tidak tuntas sampai pada siklus kedua.
Dari rata – rata KKM siswa 60,38 (53,8%) menjadi 73,26 (73,07%) pada siklus I
dan menjadi 80,1 (88,46%) pada siklus kedua.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ....................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................. v
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
ABSTRAK ..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI………………………………………………………… .......... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS ..................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 7
C. Hipotesis Penelitian dan Indikator Pencapaian ............................ 8
D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 9
E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 10
F. Definisi Operasional..................................................................... 11
G. Metode Penelitian......................................................................... 13
H. Sistematika Penulisan .................................................................. 18
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 21
A. Prestasi Belajar ............................................................................. 21
1. Pengertian Prestasi ................................................................. 21
2. Pengertian Belajar .................................................................. 21
3. Pengertian Prestasi Belajar ..................................................... 21
4. Ciri – ciri Belajar .................................................................... 22
5. Prinsip – prinsip Belajar ......................................................... 22
6. Tujuan Belajar ........................................................................ 24
7. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Belajar ......................... 25
B. Metode Eksperimen ..................................................................... 27
1. Definisi Metode Eksperimen .................................................. 27
2. Langkah – langkah melakukan Metode Eksperimen .............. 28
3. Kelebihan Metode Eksperimen .............................................. 28
4. Kelemahan Metode Eksperimen............................................. 29
C. Ilmu Pengetahuan Alam ............................................................... 30
1. Pengertian IPA........................................................................ 30
2. Tujuan IPA ............................................................................. 31
3. Fungsi IPA .............................................................................. 32
4. Pembelajaran IPA di SD/MI ................................................... 32
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................... 36
A. Subjek Penelitian .......................................................................... 36
1. Gambaran Umum MI Ma’arif Kutowinangun ....................... 36
2. Visi dan Misi MI Ma’arif Kutowinangun .............................. 37
3. KeadaanSiswa ......................................................................... 38
4. Perolehan nilai Pre-test Siswa ................................................ 39
5. Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 40
B. Deskripsi PraSiklus ...................................................................... 40
C. Deskripsi Siklus I ......................................................................... 41
D. Deskripsi Siklus II ....................................................................... 47
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 54
A. Analisis Data Persiklus ................................................................ 54
1. Analisis Data Pra Siklus ......................................................... 54
2. Analisis Data Siklus I ............................................................. 56
3. Analisis Data Siklus II ........................................................... 60
B. Pembahasan .................................................................................. 63
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 68
A. Kesimpulan .................................................................................. 68
B. Saran ............................................................................................ 68
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 SK dan KD IPA Kelas III Semester I........................................... 35
Tabel 3.1 Daftar Guru MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga ........................ 36
Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa Kelas III MI Ma’arif Kutowinangun ........... 38
Tabel 3.3 Data Perolehan Nilai Pre test Siswa ............................................. 39
Tabel 3.4 Data Perolehan Nilai Siswa Siklus I ............................................ 45
Tabel 3.5 Data Perolehan Nilai Siswa Siklus II ........................................... 51
Tabel 4.1 Data Nilai Pre test IPA Siswa Kelas III ....................................... 55
Tabel 4.2 Data Nilai Siklus I IPA Siswa Kelas III ....................................... 57
Tabel 4.3 Data Nilai Siklus II IPA Siswa Kelas III ...................................... 61
Tabel 4.4 Data Hasil Rekapitulasi Nilai IPA Persiklus ................................. 64
Tabel 4.5 Data Rekapitulasi Ketuntasan Belajar IPA .................................... 65
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 3 Lembar Soal Siklus I
Lampiran 4 Lembar Soal Siklus II
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 9 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 10 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 12 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 13 Nilai SKK Mahasiswa
Lampiran 14 Nilai Siswa PraSiklus
Lampiran 14 Nilai Siswa Siklus I
Lampiran 15 Nilai Siswa Siklus II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik menjadi aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk kekuatan spiritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara. Di
era globalisasi ini pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk
dikembangkan oleh masyarakat agar mengimbangi kemajuan dan
perkembangan tekhnologi saat ini. Dengan adanya pendidikan, sumber
daya manusia dapat berkembang kearah yang lebih baik. Salah satunya
dapat dilihat dari prestasi belajar yang telah dicapai oleh siswa. Indikator
utama ketercapaian program peningkatan mutu pendidikan adalah proses
belajar mengajar di kelas dapat berlangsung dengan baik, berdaya guna
dan berhasil guna.
Allah SWT, berfirman :
لعلم و الذين أوتى درجات منكم آمنى يزفع الل الذين
Artinya :
"Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian
serta orang-orang yang menuntut ilmu beberapa derajat [ Al Mujadalah:
11 ]
2
Rosulullah SAW, bersabda :
به طزيقا من طزق الجنة من سلك طزيقا يطلب فيه علما سهل الل
Artinya :
“Barangsiapa yang menapaki suatu jalan dalam rangka mencari ilmu
maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke Surga”. [ H.R. Ibnu
Majah & Abu Dawud ]
Guru disini merupakan salah satu komponen dalam proses belajar
mengajar. Seorang guru harus mampu menyajikan pembelajaran yang
tidak hanya sekedar menyuguhkan materi pelajaran. Akan tetapi seorang
guru harus memiliki pemahaman dan akan pengertian dan pandangan guru
terhadap mengajar akan mempengaruhi peranan dan aktivitas guru dalam
mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar sangat bergantung pula pada
pemahaman guru terhadap mengajar. Mengajar bukan sekedar proses
penyampaian ilmu pengetahuan, melainkan komunikasi dan interaksi
manusiawi dengan berbagai aspeknya.
Seorang guru harus mampu meningkatkan keterampilan diri
sebagai pengajar. Keteramapilan yang dimaksudkan adalah menguasai
materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach) dan menguasai
metodologi atau cara untuk membelajarkannya. Keterampilan mengajar
harus mutlak dimiliki dan dikuasai oleh setiap guru, karena dengan
keterampilan mengajar bukan sekedar proses menyampaikan pengetahuan
3
saja, akan tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti : pembinaan
sikap, emosional, karakter, kebiasaan, dan nilai-nilai.
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia yang dicita – citakan dalam pembangunan
nasionalnya, Pemerintah dan bangsa Indonesia menyelenggarakan
pendidikan nasional, yaitu pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berakar pada nilai – nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman (Pasal 1 ayat (2) UU RI
No.20 Tahun 2003.
Seiring tuntutan perubahan zaman dengan berkembangnya Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yang meningkat pesat, sangat erat
hubungannya dengan dunia pendidikan. Berkembangnya dunia Pendidikan
tidak terlepas dari beberapa unsur yaitu guru, siswa, sarana prasarana,
kurikulum dan berbagai strategi yang ada.
Hakikat pembelajaran sains yang didefinisikan sebagai ilmu
tentang alam yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan Ilmu
Pengetahuan Alam. Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam
memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran ,
serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga
menghasilkan suatu kesimpulan.
4
Tujuan pembelajaran sains di Sekolah Dasar atau Madrasah
Ibtidaiyah dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP) adalah : (1)
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam penciptaan-Nya.
(2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep – konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. (3)
Dapat mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, tekhnologi dan masyarakat. Mata pelajaran IPA identik
dengan barang atau kejadian nyata yang dapat dibuktikan secara nyata,
sehingga ketika belajar tentang IPA harus menggunakan metode yang
tepat untuk memperoleh hasil yang maksimal dan juga sesuai tujuan
pembelajaran IPA ( Triyanto, 2009 : 171 ).
Pemilihan metode dalam pelajaran IPA sangatlah perlu
diperhatikan agar proses belajar IPA berlangsung dengan lancar sesuai
dengan harapan. Umumnya metode diartikan sebagai “cara mengajar”.
Sebenarnya untuk cara mengajar adalah teknik mengajar. Metode berasal
dari bahasa yunani yaitu methodos. Methodos berasal dari kata “meta” dan
“bodos”. Meta berarti melalui, sedangkan bodos berarti jalan , sehingga
metode berarti jalan yang harus dilalui atau cara untuk melakukan suatu
prosedur.
Pengertian metode menurut Fatkhurohman dan Sutikno (2007 : 55)
secara harfiah yaitu cara. Secara umum metode diartikan sebagai suatu
5
cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan pengertian metode yang ditulis dalam buku Hamruni (2012 :
12) adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Penentuan metode yang akan digunakan oleh guru
dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya
pembelajaran yang berlangsung.
Menurut Nasution yang dikutip oleh Asmani (2009 : 145) .
Metodologi pengajaran merupakan hal yang sangat penting dalam proses
pembelajaran, tanpa metode materi disampaikan sulit dimengerti atau
dipahami oleh siswa. Apabila materi yang disampaikan untuk siswa
dengan menggunakan metode yang tepat maka proses pembelajaran akan
efektif. Mata pelajaran IPA sangat dianjurkan bagi guru memilih metode
yang cocok dengan materi yang sedang diajarkan, banyak pilihan metode
yang dapat digunakan dalam mata pelajaran IPA, namun dalam hal ini
metode yang tepat untuk materi benda dan sifatnya yaitu metode
eksperimen, karena metode eksperimen ini anak ikut terlibat secara aktif
melakukan percobaan untuk menemukan fakta baru yang mungkin belum
pernah mereka temukan sebelumnya atau pernah menemui namun belum
mengetahui asal terjadinya seperti itu.
Menurut Hamid, (2011 : 212) metode eksperimen adalah metode
pemberian kesempatan pada siswa, baik secara perorangan atau kelompok,
untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Sedangkan menurut
Asmani (2009 : 23) hampir senada dengan Hamid, metode eksperimen
6
adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan siswa untuk
melakukan suatu percobaan tentang suatu hal untuk mengetahui
kebenarannya.
IPA merupakan mata pelajaran yang sulit untuk diterapkan
khususnya pada siswa kelas IV di MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga.
Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang selama ini
dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik, mulai dari jenjang
sekolah dasar sampai sekolah menengah. Anggapan sebagian besar peserta
didik yang menyatakan bahwa pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ini sulit
adalah benar terbukti dari hasil perolehan Ujian Akhir Sekolah (UAS)
yang dilaporkan oleh Depdiknas masih sangat jauh dari standar yang
diharapkan. Ironisnya, justru semakin tinggi jenjang pendidikan, maka
perolehan rata-rata nilai UAS pendidikan IPA ini semakin rendah
(Susanto, 2013 : 165)
Pelajaran IPA di sekolah dasar dapat digunakan mereka sebagai
modal awal untuk pembelajaran pada tingkat selanjutnya. Selain itu
kegiatan mereka sehari-hari pun sangat erat hubungannya dengan IPA.
Namun kenyataan menunjukkan bahwa pembelajaran IPA yang diterapkan
membuat siswa kesulitan dalam memahami sehingga prestasi belajar IPA
sangat rendah.
Menurut hasil observasi yang dilakukan peniliti bahwa siswa kelas
III MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga prestasi belajar siswa tentang benda
7
dan sifatnya belum maksimal, karena kurang sesuai dengan metode yang
digunakan saat menerangkan materi tersebut. Maka dari itu penelitian ini
bertujuan untuk peningkatan prestasi belajar IPA materi benda dan
sifatnya melalui metode eksperimen kelas III MI Ma’arif Kutowinangun
Salatiga tahun pelajaran 2015/2016.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan pernyataan yang telah diuraikan di
atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
“Apakah melalui metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga tahun pelajaran
2015/2016 mata pelajaran IPA tentang benda dan sifatnya ?
C. Hipotesis Penelitian dan Indikator Pencapaian
1. Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiono (2009 : 96), hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
teori, hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan
jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Pada penulisan ini
penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
8
Melalui metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA
materi benda dan sifatnya siswa kelas III MI Ma’arif Kutowinangun
Salatiga tahun 2015/2016.
2. Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian adalah untuk menyatakan bahwa suatu proses
belajar mengajar dapat dikatakan berhasil. Penggunaan metode
eksperimen ini dapat dikatakan berhasil apabila indikator yang
diharapkan dapat tercapai. Indikator yang dapat dirumuskan sebagai
berikut :
a. Indikator pencapaian secara individu
Siswa dalam penggunaan metode eksperimen ini dapat
memenuhi nilai KKM. Nilai KKM yang ditentukan dai MI Ma’arif
Kutowinangun Salatiga ialah ≥ 6,50
b. Indikator pencapaian secara klasikal (kelas)
Indikator pencapaian adanya peningkatan pemahaman
materi benda dan sifatnya secara klasikal. Dianggap telah berhasil
apabila mencapai 80%.
9
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Penelitian :
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan prestasi
belajar IPA tentang benda dan sifatnya siswa kelas III MI Ma’arif
Kutowinangun Salatiga.
2. Tujuan Khusus penelitian :
a. Meningkatkan prestasi belajar IPA tentang benda dan sifatnya
siswa kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
b. Mendiskripsikan penggunaan metode eksperimen pada pelajaran
IPA materi benda dan sifatnya.
c. Mendiskripsikan dampak penggunaan metode eksperimen pada
pelajaran IPA materi benda dan sifatnya.
E. Manfaat Penelitian
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas
adalah :
1. Manfaat Teoritis
Adapun manfaat penelitian secara teoritis ialah dapat
memberikan konstribusi kegiatan pembelajaran dengan metode sesuai
materi pelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Untuk memperoleh wawasan atau gambaran dalam
melaksanakan proses pembelajaran IPA tentang benda dan sifatnya
10
menggunakan metode eksperimen. Menggunakan metode
eksperimen guru juga dapat menemukan fakta – fakta baru yang
dapat menjadikan tambahan ilmu dalam bahan pelajarannya.
Sehingga dalam memberikan suatu pelajaran yang disampaikan
murid terutama mata pelajaran IPA khususnya materi benda dan
sifatnya ada bukti yang kuat.
b. Bagi Siswa
Memberikan motivasi siswa agar lebih giat dalam
meningkatkan prestasi belajar IPA materi benda dan sifatnya, serta
mendapatkan wawasan baru dalam suatu pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Memberikan dorongan pada sekolah agar lebih berkembang
dalam hal peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam.
Serta memberikan dorongan untuk meningkatkan keterampilan
dalam penyusunan metode yang cocok yang harus digunakan oleh
para guru yang sesuai dengan mata pelajaran supaya dalam proses
belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan harapan.
F. Definisi Operasional
1. Metode Eksperimen
Suatu cara pengajaran yang memberikan kesempatan pada siswa
untuk melakukan percobaan tentang suatu hal untuk mengetahui
kebenarannya.
11
2. Prestasi Belajar
Menurut Morgan dalam buku Introduction to psychology (1978)
mengemukakan “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap
dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman (Purwanto, 2001: 80 - 81)”.
Prestasi/hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang
dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman. Penilaian hasil
belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
proses belajar dan pembelajaran telah bekerja secara efektif (Sudjana,
1989: 22).
Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai
atau hasil evaluasi pelajaran IPA yang diperoleh siswa setelah kegiatan
belajar mengajar (KBM) berlangsung.
3. Pembelajaran IPA di MI
Di tingkat MI diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas
(Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada
pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya
melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara
bijaksana (Kemenag RI,2006: 108).
Pembelajaran IPA yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang ada di MI, yang dijadikan
fokus penelitian di sini yakni materi Benda dan sifatnya pada siswa
kelas III Madrasah Ibtidaiyah untuk semester gasal. Adapun
12
Kompetensi Dasar (KD) nya yaitu Mengidentifikasi sifat – sifat benda
berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair, dan gas.
4. Benda dan Sifatnya
Setiap benda mempunyai sifat yang berbeda dengan yang lainya,
berikut sifat – sifat benda :
a. Benda padat
b. Benda cair
c. Benda gas
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang
dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini
merupakan salah satu upaya guru, dosen atau praktisi dalam bentuk
berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau
meningkatkan mutu pembelajaran di kelas (Elfanany. 2013 : 3).
Menurut Susilo (2007 : 16) PTK adalah penilitian tindakan kelas
atau sering disebut dengan classroom action research dalam bahasa
Inggris, yaitu penelitian yang dilakukan guru dikelas atau di sekolah
tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau
peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran.
13
Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010 : 89). Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelas nya sendiri dengan cara (1) Merencanakan (2) Melaksanakan,
dan (3) Merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasipatif
dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga prestasi
belajar siswa dapat meningkat. PTK harus bisa dilakukan guru dengan
penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik
pembelajaran.
2. Subjek Penelitian
Penilitian ini dilakukan di MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga.
Penelitian dilakukan pada siswa kelas III yang berjumlah .. siswa yang
terdiri dari 19 siswa laki laki dan 7 siswa perempuan. Dasar
pertimbangan pilihan subyek yakni perlu penerapan penilitian tindakan
kelas terhadap pelajaran IPA khususnya materi benda dan sifatnya.
3. Langkah – langkah penelitian tindakan kelas (PTK)
Adapun tahapan PTK menurut Kusumah dan Dwitagama (2010 :
101) yaitu sebagai berikut :
a. Perencanaan (planning)
Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita
mengetahui masalah dalam pembelajaran kita.
b. Tindakan (acting)
Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan
(acting) dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya.
14
c. Pengamatan (observing)
Selanjutnya diadakan pengamatan (observing) yang teliti
terhadap proses pelaksanaanya.
d. Refleksi (reflecting)
Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi
(reflecting) dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam
kelasnya.
15
Gambar 1.1 skema siklus I – II
Penjelasan dari skema diatas sebagai berikut :
a. Perencanaan, melakukan perencanaan melalui penyusunan RPP
b. Tindakan, melaksanakan pembelajaran yang sesuai dalam RPP dan
melaksanakan pembelajaran melalui metode eksperimen.
c. Pengamatan, melaksanakan pengamatan pada saat pembelajaran
berlangsung
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Refleksi
Refleksi
Tindakan
Tindakan
?
16
d. Refleksi, Melakukan evaluasi dengan kolaborator yang menjadi
kekurangan untuk segera dilakukan perbaikan. Apakah perlu
meningkatkan lagi dalam penggunaan metodenya.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipakai untuk mendapatkan data
masalah adalah sebagai berikut :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat sebagai acuan
guru saat mengajar agar sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
b. Tes
Lembar evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh
pemahaman peserta didik terhadap materi benda dan sifatnya.
c. Dokumentasi
Digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai
tempat penelitian. Yang berisi tentang profil, data sekolah, foto
keadaan sekolah
d. Lembar observasi
Digunakan untuk mengamati aktifitas siswa dan aktifitas
peneliti sebagai guru yang mengajar atau melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
17
5. Tekhnik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian
di mana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian
(Kusumah dan Dwitagama 2010 : 66). Peneliti melakukan
pengamatan di MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga dengan
mengambil nilai dari aktifitas siswa dan aktifitas peneliti sebagai
guru yang mengajar atau melaksanakan kegiatan pembelajaran..
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pemberian atau pengumpulan bukti –
bukti dan keterangan (Poerwadarminta 2006 : 299). Dokumentasi
digunakan untuk memperoleh bukti gambar siswa pada saat
mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar siswa kelas III MI Ma’arif
Kutowinangun Salatiga tahun 2015/2016.
c. Tes Tertulis
Metode tes yaitu metode dan instrumen pengumpulan data
dengan menggunakan serentetan pertanyaan atau latihan serta alat
lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok (Arikunto,2006: 150). Atau juga diartikan
instrumen pengumpulan data dengan tes yang digunakan untuk
menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada
siswa-siswanya dalam jangka waktu tertentu (Purwanto,2001: 33)
18
d. Wawancara
Teknik wawancara ini dilakukan kepada guru di sekolahan
yang akan diteliti untuk memperoleh data – data siswa dan juga
data – data tentang sekolahan.
6. Analisa Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang dilakukan maka analisis
data dilakukan dengan setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi
yang terekam dalam catatan lapangan.
Tekhnik deskriptif yang digunakan berupa presentase sebagai
berikut :
Presentase Ketuntasan :
H. Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :
1. Bagian Awal
Bagian awal yang terdiri dari halaman sampul, lembar logo,
halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, moto
dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, dan daftar
lampiran.
19
2. Bagian inti
BAB I : Dalam bab ini peneliti menguraikan latar belakang
masalah yang akan peneliti lakukan, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis, serta manfaat
penelitian.
BAB II : Dalam bab ini peneliti menguraikan tentang
landasan teori yang terkait dengan penerapan
metode eksperimen materi pelajaran IPA,
pengertian IPA, benda dan sifatnya, kaitan IPA
dengan metode eksperimen.
BAB III : Dalam bab ini penulis mencoba menguraikan
tentang pelaksanaan tindakan yang tersusun sebagai
berikut : subjek penelitian, deskripsi pelaksanaan
siklus I, dan deskripsi siklus II.
BAB IV : Dalam bab ini yang diuraikan penulis ialah hasil
dari penelitian, pembahasan hasil pengamatan,
wawancara refleksi keberhasilan, hasil refleksi
kegagalan dan berisi pembahasan.
BAB V : Dalam bab terakhir ini diuraikan hanya penutup
yang berisi kesimpulan dan saran.
20
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir terdiri dari : daftar pustaka, lampiran –
lampiran, dan daftar riwayat penulis.
21
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi
Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu “prestatie”,
kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang
berarti “hasil usaha”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pretasi
mempunyai arti hasil yang telah dicapai (Meity, 2011 : 427).
2. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi
dengan lingkungannya (Slameto dalam Syaiful, 2011 : 13).
3. Pengertian Prestasi Belajar
Dari pengertian dan penjelasan tentang Prestasi dan Belajar di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa Prestasi Belajar adalah hasil yang
dicapai dari usaha seseorang baik berupa pengetahuan maupun
perubahan tingkah laku yang bersifat tetap sebagai akibat dari proses
latihan dan interaksi dengan lingkungannya. Prestasi belajar biasanya
ditunjukan dalam bentuk nilai yang diberikan oleh guru sebagai bentuk
penghargaan hasil belajar siswa.
22
4. Ciri – ciri Belajar
Dari beberapa pengertian belajar di atas, aktifitas belajar
memiliki ciri – ciri tertentu. Menurut Baharudin dan Esa (dalam Lilik,
2011 : 18), ciri – ciri belajar antara lain :
a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.
b. Perubahan perilaku dari hasil belajar relative tetap.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat
berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa
jadi bersifat potensional.
d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e. Pengalaman atau latihan tersebut dapat memberikan penguatan.
5. Prinsip – prinsip Belajar
Prinsip belajar merupakan petunjuk atau cara yang perlu diikuti
untuk melakukan kegiatan belajar (Oemar, 1991 : 17).
Dalam bukunya, Preston (dalam Oemar, 1991 : 17)
mengemukakan sejumlah prinsip belajar sebagai berikut :
a. The child requires a suitable background
b. Motivation toward learning goals increases the effectiveness of
learning.
c. Learning is promoted by reinforcement
d. Insight is aided through discovery
e. The child needs opportunity to practice and review what he has
learned.
23
Oemar Hamalik (1990 : 28) menyimpulkan beberapa prinsip
belajar, antara lain :
a. Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi hubungan saling
mempengaruhi secara dinamis antara siswa dan lingkungannya.
b. Belajar senantiasa harus bertujuan, terarah dan jelas bagi siswa.
Tujuan akan menuntunnya dalam belajar untuk mencapai harapan
– harapannya.
c. Belajar paling efektif apabila didasari oleh dorongan motivasi yang
murni dan bersumber dari dalam dirinya sendiri.
d. Senantiasa ada rintangan dan hambatan dalam belajar, karena itu
siswa harus sanggup mengatasinya secara tepat.
e. Belajar memerlukan bimbingan. Bimbingan itu baik dari guru atau
dosen atau tuntunan dari buku pelajaran sendiri.
f. Jenis belajar yang paling utama ialah belajar untuk berfikir kritis,
lebih baik dari pada pembentukan kebiasaan – kebiasaan mekanis.
g. Cara belajar yang paling efektif adalah dalam pemecahan masalah
melalui kerja kelompok asalkan masalah – masalah tersebut telah
disadari bersama.
h. Belajar memerlukan pemahaman atas hal – hal yang dipelajari
sehingga diperoleh pengertian – pengertian.
i. Belajar memerluka latihan dan pengulangan agar apa – apa yang
sudah dipelajari dapat dikuasai.
24
j. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk
mencapai tujuan atau hasil.
k. Belajar dianggap berhasil apabila si pelajar telah sanggup
mentransferkan atau menerapkannya ke dalam bidang praktik
sehari – hari.
6. Tujuan Belajar
Menurut Sardiman (1994 : 28) tujuan belajar antara lain :
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Orang yang belajar akan ditandai dengan kemampuannya
dalam berfikir. Antara pengetahuan dan kemampuan berfikir
adalah dua hal yang saling berhubungan erat dan tidak dapat
dipisahkan. Seseorang tidak dapat mengembangkan kemampuan
berfikir jika tanpa bahan pengetahuan, dan sebaliknya seseorang
yang menggunakan kemampuan berfikirnya akan memperkaya
pengetahuannya.
b. Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga memerlukan
keterampilan. Keterampilan ini dibagi menjadi dua, yaitu
keterampilan jasmani dan keterampilan rohani. Keterampilan
jasmani adalah keterampilan – keterampilan yang dapat dilihat dan
diamati, biasanya berkaitan dengan gerak anggota tubuh seperti
melukis, bernyanyi, bermain alat musik, dan lain – lain. Sedangkan
keterampilan rohani lebih rumit karena bersifat abstrak dan
25
berkaitan dengan penghayatan. Antara keterampilan, kemampuan
berfikir dan penghayatan akan saling berhubungan dan
berkolaborasi dalam proses penyeleseian atau merumuskan suatu
masalah.
c. Pembentukan sikap
Salah satu tujuan utama belajar yaitu merubah tingkah laku
dari kurang baik menjadi baik. Seseorang yang belajar akan
mengalami perubahan sikap atau perilaku yang bersifat relatif tetap
atau konstan.
7. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Belajar
Secara umum, faktor – faktor yang mempengaruhi belajar siswa
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a. Faktor Internal
Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri
meliputi dua aspek, yakni :
1) Aspek Fisiologis
Keadaan atau kondisi fisik sangat berpengaruh terhadap
intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Misalnya mata
minus, tuna rungu, tuna wicara dan lain – lain. Selain itu
apabila keadaan siswa kurang fit, misalnya pusing, demam,
batuk, dan lain – lain, juga sangat berpengaruh terhadap daya
fikir dan konsentrasi siswa ketika belajar. Oleh karena itu,
sangat penting bagi setiap orang tua untuk senantiasa
26
mengawasi dan membantu putra – putrinya dalam hal menjaga
kesehatan, seperti menyiapkan sarapan sebelum sekolah,
mengatur waktu istirahat anak, dan sebagainya. Agar ketika di
sekolah anak dapat belajar dengan maksimal tanpa terganggu
oleh kondisi kesehatan yang buruk.
2) Aspek Psikologis
Aspek psikologis juga sangat berpengaruh terhadap
kualitas belajar siswa. Faktor – faktor psikologis antara lain :
tingkat kecerdasan siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat
belajar siswa dan motivasi belajar siswa.
b. Faktor Eksternal
Yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor
eksternal dibedakan menjadi dua, yakni :
1) Lingkungan Sosial, seperti guru, dan teman – teman.
2) Lingkungan Nonsosial, Seperti gedung sekolah, tempat tinggal.
c. Faktor Pendekatan belajar
Selain faktor internal dan eksternal, pendekatan belajar
yang digunakan juga berpengaruh terhadap proses belajar.
27
B. Metode Eksperimen
1. Definisi Metode Eksperimen
Menurut Djamarah (1995), metode adalah suatu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode
eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
(Djamarah, 1995 : 95). Ibrahim (1991 : 107) mengatakan bahwa
metode eksperimen langsung melibatkan para siswa melakukan
percobaan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang
diajukan. Eksperimen sering dilakukan dalam bidang studi IPA,
sehingga metode ini sangat cocok digunakan untuk praktek.
Sedangkan menurut Ahmadi dan Prasetyo mengatakan metode
eksperimen adalah metode pengajaran dimana guru dan murid bersama
– sama mengerjakan sesuatu sebagai latihan praktis dari apa yang
diketahui (Maunah, 2009 : 169). Ramayulis mengatakan bahwa metode
eksperimen ialah apabila seorang murid melakukan suatu percobaan
dan setiap proses dan hasil percobaan itu diamati oleh setiap murid
(Maunah, 2009 : 169). Hal senada juga diungkapkan oleh Armai Arif
bahwa metode eksperimen ialah cara pengajaran dimana guru dan
murid melakukan suatu latihan atau percobaan untuk mengetahui
pengaruh atau akibat dari suatu aksi.
28
2. Langkah – langkah Melakukan Metode Eksperimen
Roestiyah mengatakan bahwa langkah – langkah yang harus
ditempuh dalam melaksanakan eksperimen yaitu :
a. Menerangkan tujuan eksperimen. Tujuan eksperimen harus
diketahui terlebih dahulu supaya mereka mengetahui masalah apa
yang mereka pecahkan dalam melaksanakan eksperimen tersebut.
b. Membicarakan terlebih dahulu masalah mana yang penting
didahulukan dan mana yang harus dikemudiankan pelaksanaanya.
c. Sebelum eksperimen dilaksanakan, terlebih dahulu guru harus
menetapkan :
1) Alat –alat mana yang diperlukan.
2) Langkah – langkah yang harus ditempuh.
3) Hal – hal yang harus dicatat
4) Variabel – variable mana yang harus dikontrol.
d. Setelah eksperimen berakhir guru harus :
1) Mengumpulkan laporan mengenai eksperimen tersebut.
2) Mengadakan tanya jawab tentang proses.
3) Melaksanakan tes untuk menguji pemahaman murid.
3. Kelebihan Metode Eksperimen
Kelebihan yang dapat diambil dari metode eksperimen (Hamid,
2011 : 212) sebagai berikut :
29
a. Metode ini dapat membuat siswa lebih banyak percaya atas
kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri
daripada hanya menerima kata dari guru atau buku.
b. Siswa dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan ekplorasi
(menjelajahi) ilmu dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari
seorang ilmuan.
c. Dengan metode ini, akan terbina manusia yang dapat membawa
terobosan – terobosan baru, dengan penemuan yang didapatinya
dari hasil percobaan, yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
kesejahteraan hidup manusia.
4. Kelemahan Metode Eksperimen
Kelemahan dari metode eksperimen (Hamid, 2011 : 213), antara
lain :
a. Tidak cukupnya alat – alat atau sarana untuk bereksperimen,
sehingga tidak setiap siswa berkesempatan untuk mengadakan
eksperimen.
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, maka siswa
harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang – bidang ilmu
dan teknologi
Cara mengatasi kelemahan – kelemahan metode eksperimen
adalah Sekolah harus bisa menyediakan alat – alat yang cukup dalam
pembelajaran, terutama pembelajaran IPA.
30
C. Ilmu Pengetahuan Alam
1. Pengertian IPA
IPA atau dalam arti sempit sebagai disiplin ilmu terdiri atas
physical sciences. Termasuk physical sciences adalah ilmu – ilmu
astronomi, kimia, mineralogy, meteorology, dan fisika. Sedangkan life
sciences meliputi biologi, zoology, dan fisiologi. Dari aspek ontology
(“apakah yang ingin kita ketahui?”) dan aspek epistemology
(“Bagaimanakah cara kita memperoleh ilmu pengetahuan?”), James
Conant (Holton dan Roller, 1958) mendefinisikan sains sebagai “suatu
deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama
lain, dan yang diamati dan diekperimentasikan lebih lanjut”.
Kemudian, A.N Whitehead (M.T. Zen, 1981) menyatakan bahwa sains
dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman. Orde pertama
didasarkan pada hasil observasi terhadap gejala/fakta (orde observasi),
dan orde kedua didasarkan pada konsep manusia mengenai alam
semesta (orde konsepsional). Jelaslah bahwa sains (IPA) termasuk
mata pelajaran yang harus ditekuni dan dikuasai oleh para pemuda
(siswa/mahasiswa) kita, karena sains merupakan pondasi teknologi.
Dan beberapa hasil pengertian IPA diatas, dapat disimpulkan
sebagaimana berikut, IPA adalah suatu disiplin ilmu yang dihasilkan
oleh dua orde pengalaman, orde observasi yang mana merupakan
pengamatan terhadap gejala – gejala atau fakta – fakta alam semesta,
31
kemudian dilanjutkan orde konsepsional yang merupakan perumusan
konsep terhadap apa yang telah diamati.
Pemberian pelajaran IPA atau pendidikan IPA bertujuan agar siswa
memahami/menguasai konsep – konsep IPA dan saling keterkaitannya,
serta mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah
– masalah yang dihadapinya (Budi, 1998 : 31).
2. Tujuan IPA
Tujuan pembelajaran IPA di SD/MI menurut kurikulum KTSP
(Depdiknas, 2006), antara lain :
a. Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-
Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep – konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari
– hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
32
f. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.
3. Fungsi IPA (Budi, 1998 : 35)
a. Member bekal pengetahuan dasar, baik untuk dapat melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi manapun untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari – hari.
b. Mengembangkan keterampilan – keterampilan dalam memperoleh,
mengembangkan, menerapkan konsep – konsep IPA.
c. Menanamkan sikap ilmiah dan melatih siswa dalam menggunakan
metode ilmiah untuk memecahlkan masalah yang dihadapinya.
d. Menyadarkan siswa akan keteraturan alam dan segala
keindahannya sehingga siswa terdorong untuk mencintai dan
mengagungkan penciptanya.
e. Memupuk daya kreatif dan inovatif siswa.
f. Membantu siswa memahami gagasan atau informasi baru dalam
bidang IPTEK.
g. Memupuk serta mengembangkan minat siswa terhadap IPA.
4. Pembelajaran IPA di SD/MI
Siswa SD/MI yang secara umum berusia 6 – 12 tahun, secara
perkembangan kognitif termasuk dalam tahapan perkembangan
operasional konkrit. Proses – proses penting selama tahapan ini adalah
: 1) pengurutan, kemampuan untuk mengurutkan objek menurut
ukuran, bentuk, atau cirri lainnya. 2) klasifikasi, kemampuan untuk
33
member nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut
tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan
bahwa serangkaian benda – benda dapat menyertakan benda lainnya ke
dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika
berupa animisme (anggapan bahwa semua benda hidup dan
berperasaan). 3) Decentering, anak mulai mempertimbangkan
beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya.
4) Reversibility, anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda –
benda dapat diubah kemudian kembali ke keadaan awal. 5)
Konservasi, memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-
benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari
objek atau benda – benda tersebut. 6) Penghilangan sifat
Egosentrisme, kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang
orang lain.
Uraian diatas menunjukan bahwa dalam pembelajaran IPA di
SD/MI yang perlu diajarkan adalah produk dan proses IPA karena
keduanya tidak dapat dipisahkan. Guru yang berperan sebagai
fasilitator siswa dalam belajar produk dan proses IPA harus dapat
mengemas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Ada
beberapa prinsip pembelajaran IPA untuk SD yang harus diperhatikan
oleh guru. Prinsip – prinsip tersebut antara lain :
a. Pemahaman kita tentang dunia di sekitar kita dimulai melalui
pengalaman baik secara indrawi maupun non indrawi
34
b. Pengetahuan yang diperoleh tidak pernah terlihat secara langsung,
karena itu perlu diungkap selama proses pembelajaran.
Pengetahuan siswa yang diperoleh dari pengalaman itu perlu di
ungkap di setiap awal pembelajaran.
c. Pengetahuan pengalaman mereka ini pada umumnya kurang
konsisten dengan pengetahuan para ilmuwan,, pengetahuan yang
kita miliki. Pengetahuan yang demikian kita sebut miskonsepsi.
Kita perlu merancang kegiatan yang dapat membetulkan
miskonsepsi ini selama pembelajaran.
d. Setiap pengetahuan mengandung fakta, data, konsep, lambang, dan
relasi dengan konsep yang lain. Tugas sebagai guru IPA adalah
mengajak siswa untuk mengelompokkan pengetahuan yang sedang
dipelajari itu ke dalam fakta, data, konsep, simbol, dan hubungan
dengan konsep lain.
e. IPA terdiri atas produk dan proses. Guru perlu mengenalkan kedua
aspek ini walaupun hingga kini masih banyak guru yang lebih
senang menekankan pada produk IPA saja. Perlu diingat bahwa
perkembangan IPA sangat pesat.
Penerapan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA adalah
dengan cara melakukan beberapa percobaan yang dilakukan oleh guru
dilanjutkan dengan bersama – sama siswa melakukannya sendiri.
35
5. SK dan KD IPA kelas III semester 1
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) kelas III
semester 1 dapat dilihat pada table 2.1, di bawah ini :
Tabel 2.1 SK dan KD IPA Kelas III Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Makhluk Hidup dan Proses
Kehidupan
1. Memahami ciri – ciri dan
kebutuhan makhluk hidup serta
hal – hal yang mempengaruhi
perubahan pada makhluk hidup.
1.1 Mengidentifikasi ciri – ciri dan
kebutuhan makhluk hidup
1.2 Menggolongkan makhluk hidup
secara sederhana
1.3 Mendeskripsikan perubahan yang
terjadi pada makhluk hidup dan hak
– hal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
anak (makanan, kesehatan, rekreasi,
istirahat, dan olah raga).
2. Memahami kondisi lingkungan
yang berpengaruh terhadap
kesehatan, dan upaya menjaga
kesehatan lingkungan.
2.1 Membedakan ciri – ciri lingkungan
sehat dan lingkungan tidak sehat
berdasarkan pengamatan.
2.2 Mendeskripsikan kondisi
lingkungan yang berpengaruh
terhadap kesehatan.
2.3 Menjelaskan cara menjaga
kesehatan lingkungan sekitar.
Benda dan Sifatnya
3. Memahami sifat – sifat,
peubahan sifat benda dan
kegunaannya dalam kehidupan
sehari – hari.
3.1 Mengidentifikasi sifat – sifat benda
berdasarkan pengamatan meliputi
benda padat, cair, dan gas.
3.2 Mendeskripsikan perubahan sifat
benda (ukuran, bentuk, warna, atau
rasa) yang dapat diamati akibat dari
pembakaran, pemanasan, dan
diletakan di udara terbuka.
3.3 Menjelaskan kegunaan benda
plastik, kayu, kaca, dan kertas.
36
BAB III
PELAKSANAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Gambaran situasi umum MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
a. Lokasi Penelitian
Alamat Penelitian : MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
Mata pelajaran : IPA
Materi pokok : Benda dan Sifatnya
Kelas/semester : III/I
b. Keadaan guru MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
Tabel 3.1 Daftar guru MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
No. Nama Guru Jabatan
1. Khurur Rozad,S.Pd.I Kepala Sekolah dan Guru
kelas VI
2. Iswadati Nur Mujianti,S.Pd.I Guru Kelas I
3. Ernawati,S.Pd.I Guru Kelas II
4. Siti Zumrotun,S.Pd.I Guru Kelas III
5. Drs. Ibrahim Alfian Guru Kelas IV
6. A.Muniri,S.Pd.I Guru Kelas V
7. Muflikhin Guru Bahasa Jawa
8. Suparti Guru Keterampilan
9. Umi Guru Bahasa Inggris
10. Yogi Kuncoro Jati Guru TIK
37
2. Visi dan Misi MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga
a. Visi Sekolah:
Terwujudnya madrasah yang melahirkan generasi yang berilmu,
berakhlak mulia dan bertanggung jawab sesuai nilai-nilai budaya
dan karakter bangsa.
b. Misi Sekolah:
1) Menciptakan lingungan belajar yang kreatif dan menyenangkan
dalam rangka mewujudkan VISI
2) Memberdayakan seluruh potensi peserta didik agar berprestasi
secara maksimal baik intelektual, emosional maupun spiritual.
3) Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan dengan
semangat kebangsaan.
38
3. Keadaan Siswa
Kondisi siswa kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa Kelas III MI Ma’arif Kutowinangun
NO L/P NAMA
1 L Anha Gyanendra Galang A.
2 L Ahmad Ihsan An’im.
3 L Abdillah Alfa Kannajwa
4 L Djaduk Herdian Wibisono
5 L Jamaludin Saputro
6 L M. Alfian Dwi Nugroho
7 L Muhammad Fachrudin
8 L Muhamad Makhrus Fikri
9 L Muhamad Ni’am Syukron
10 L Maulana Yusuf Danu Saputro
11 L Nanda Farid Setiawan
12 L Putra Giota Kapindo
13 L Muhamad Reza Athoillah
14 P Najwa Farida Shofa
15 P Azra Falihanun Ulayya
16 P Awwalia Farah Ikhsani
17 P Alya Risca Alharis
18 P Meisilla Azzahra
19 P Siti Nuranjani
20 P Yasie Nadine Auliananta
21 L M. Tata Pradita
22 L Rio Alif Setyanto
23 L Grifan Dea Rainanda Putra
24 L M. Rafi Abdusy Rahardiansyah
25 L Raphael Dandy Damara Wishuda
26 L Muhammad Lutfi Syakbani
39
4. Perolehan nilai siswa melalui Pre test
Pada tahap ini peneliti menggunakan Pre test mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam untuk memperoleh kemampuan awal siswa kelas
III MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga. Berikut ini hasil Pre test
sebelum diberikan tindakan berupa metode Eksperimen.
Tabel 3.3 Data Perolehan nilai Pre test siswa
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 L Anha Gyanendra Galang A. 65 Tuntas
2 L Ahmad Ihsan An’im. 50 Tidak Tuntas
3 L Abdillah Alfa Kannajwa 70 Tuntas
4 L Djaduk Herdian Wibisono 50 Tidak Tuntas
5 L Jamaludin Saputro 65 Tuntas
6 L M. Alfian Dwi Nugroho 45 Tidak Tuntas
7 L Muhammad Fachrudin 50 Tidak Tuntas
8 L Muhamad Makhrus Fikri 70 Tuntas
9 L Muhamad Ni’am Syukron 50 Tidak Tuntas
10 L Maulana Yusuf Danu Saputro 50 Tidak Tuntas
11 L Nanda Farid Setiawan 45 Tidak Tuntas
12 L Putra Giota Kapindo 40 Tidak Tuntas
13 L Muhamad Reza Athoillah 75 Tuntas
14 P Najwa Farida Shofa 60 Tidak Tuntas
15 P Azra Falihanun Ulayya 70 Tuntas
16 P Awwalia Farah Ikhsani 70 Tuntas
17 P Alya Risca Alharis 70 Tuntas
18 P Meisilla Azzahra 65 Tuntas
19 P Siti Nuranjani 75 Tuntas
20 P Yasie Nadine Auliananta 65 Tuntas
21 L M. Tata Pradita 60 Tidak Tuntas
22 L Rio Alif Setyanto 70 Tuntas
23 L Grifan Dea Rainanda Putra 65 Tuntas
24 L M. Rafi Abdusy Rahardiansyah 50 Tidak Tuntas
25 L Raphael Dandy Damara Wishuda 50 Tidak Tuntas
26 L Muhammad Lutfi Syakbani 75 Tuntas
Rata – rata 60,38
40
5. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Mata pelajaran IPA kelas III
semester I tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2
siklus. Penelitian tersebut menggunakan jam mata pelajaran IPA sesuai
dengan jadwal mata pelajaran IPA kelas III MI Ma’arif Kutowinangun
Salatiga.
Waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan pra siklus untuk observasi awal pada tanggal 14
September 2015.
b. Kegiatan siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 23 September 2015.
c. Kegiatan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2015.
B. Deskripsi Pra Siklus
Penelitian siklus ini dilakukan pada hari Senin tanggal 14
September 2015 di kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti, metode yang
diterapkan untuk mengajar terutama mata pelajaran IPA materi Benda dan
Sifatnya menggunakan metode ceramah dan diskusi. Dengan
diterapkannya metode tersebut proses pembelajaran cenderung pasif, hal
ini ditunjukan dengan sedikitnya siswa yang mengajukan pertanyaan
maupun menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Selain itu pada saat kerja kelompok, siswa
tidak saling berdiskusi membahas tugas yang diberikan oleh guru, tetapi
41
mereka saling diam dan bahkan banyak bermain sendiri dengan teman
sekelompoknya.
Di akhir kegiatan pembelajaran siswa diberikan soal evaluasi untuk
mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi Benda
dan Sifatnya. Dari hasil tersebut diketahui nilai siswa yang tuntas atau
mencapai KKM sebanyak 14 siswa dan 12 siswa nilainya masih di bawah
standar KKM.
C. Deskripsi Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada semester I,
tanggal 23 September 2015. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan
program semester mata pelajaran IPA kelas III Semester I. Standar
kompetensi “Memahami sifat – sifat, perubahan sifat benda, dan
kegunaanya dalam kehidupan sehari – hari”. Dengan kompetensi dasar
“Mengidentifikasi sifat – sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi
benda padat, cair, dan gas”. Akan tetapi pada siklus ini untuk menghemat
waktu peneliti diminta untuk mengajarkan sebagian dari materi Benda dan
Sifatnya.
Pelaksanan tindakan siklus I ini di lakukan dalam 4 tahapan, yaitu
dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi
(observing) dan refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat
di deskripsikan sebagai berikut :
42
1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut :
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan metode Eksperimen. Adapun mata pelajaran yang
dibahas adalah IPA tentang materi benda dan sifatnya.
b. Menyiapkan alat yang dipakai untuk pelaksanaan pembelajaran
menggunakan metode Eksperimen yang berhubungan dengan
benda dan sifatnya.
c. Menyiapkan materi benda padat dan cair sebagai bahan ajar
d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi belajar
mengajar yang dilakukan peneliti dengan menggunakan metode
Eksperimen.
e. Mengajar dengan metode Eksperimen untuk melaksanakan proses
pembelajaran dengan metode Eksperimen.
f. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur
prestasi belajar peserta didik.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan Awal
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
pembelajaran yang dibuat sebelumnya.
43
2) Guru memulai pembelajaran dengan salam, do’a dan sapaan
kepada peserta didik.
3) Guru menanyakan kabar dan mengabsen daftar hadir siswa.
4) Guru memberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi
pembelajaran.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a) Guru menyebutkan apa saja macam – macam wujud benda.
b) Guru menjelaskan tentang benda padat, cair, dan gas.
c) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
d) Guru menjelaskan langkah – langkah dalam melakukan
eksperimen.
2) Elaborasi
a) Dengan dibimbing guru siswa mengamati benda – benda
yang sudah biasa ditemui dalam kehidupan sehari – hari,
seperti air dalam botol, batu. Kemudian siswa melakukan
beberapa eksperimen dan mengamati perubahan yang
terjadi.
b) Guru membimbing siswa mendiskusikan hasil pengamatan
dengan teman sekelompoknya untuk menjawab pertanyaan
– pertanyaan berikut :
(1) Bagaimana bentuk air dalam botol ?
44
(2) Bagaimana bentuk air jika dituangkan ke wadah yang
berbeda?
(3) Bagaimana bentuk penghapus ketika diletakan diatas
meja?
(4) Bagaimana bentuk penghapus ketika dimasukan ke
dalam botol?
c) Guru meminta siswa menyimpulkan sifat – sifat benda
padat, dan cair.
d) Guru meminta siswa menulis dan mengelompokan nama –
nama benda disekitarnya berdasarkan sifat – sifatnya.
3) Konfirmasi
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa.
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
c. Kegiatan Akhir
1) Mengadakan tanya jawab sekitar materi yang sudah
disampaikan.
2) Memberikan penilaian hasil kerja siswa baik lisan, tertulis,
maupun perbuatan yang dilakukan siswa.
3) Memberikan tugas pada siswa untuk mempelajari materi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
4) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan.
45
5) Pada 30 menit sebelum pembelajaran berakhir, siswa
mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan guru.
6) Guru menutup pelajaran dengan salam penutup dan berdoa
yang dipimpin oleh salah satu siswa.
3. Pengamatan/observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan
observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode Eksperimen dalam meningkatkan prestasi
belajar peserta didik. Data hasil belajar dan pengamatan siswa pada
pelaksanaan tindakan siklus pertama dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel 3.4 Data perolehan nilai siswa Siklus I
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 L Anha Gyanendra Galang A. 85 Tuntas
2 L Ahmad Ihsan An’im. 60 Tidak Tuntas
3 L Abdillah Alfa Kannajwa 70 Tuntas
4 L Djaduk Herdian Wibisono 40 Tidak Tuntas
5 L Jamaludin Saputro 85 Tuntas
6 L M. Alfian Dwi Nugroho 45 Tidak Tuntas
7 L Muhammad Fachrudin 50 Tidak Tuntas
8 L Muhamad Makhrus Fikri 95 Tuntas
9 L Muhamad Ni’am Syukron 75 Tuntas
10 L Maulana Yusuf Danu Saputro 60 Tidak Tuntas
11 L Nanda Farid Setiawan 60 Tidak Tuntas
12 L Putra Giota Kapindo 70 Tuntas
13 L Muhamad Reza Athoillah 95 Tuntas
14 P Najwa Farida Shofa 85 Tuntas
15 P Azra Falihanun Ulayya 95 Tuntas
16 P Awwalia Farah Ikhsani 70 Tuntas
17 P Alya Risca Alharis 70 Tuntas
18 P Meisilla Azzahra 85 Tuntas
46
19 P Siti Nuranjani 75 Tuntas
20 P Yasie Nadine Auliananta 75 Tuntas
21 L M. Tata Pradita 60 Tidak Tuntas
22 L Rio Alif Setyanto 80 Tuntas
23 L Grifan Dea Rainanda Putra 80 Tuntas
24 L M. Rafi Abdusy Rahardiansyah 75 Tuntas
25 L Raphael Dandy Damara Wishuda 70 Tuntas
26 L Muhammad Lutfi Syakbani 95 Tuntas
Rata – Rata 73,26
4. Refleksi
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan
pembelajaran dengan metode Eksperimen. Hasil belajar siklus I
menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
meningkat. Siswa terlihat antusias dalam melaksanakan proses
pembelajaran dengan metode Eksperimen. Guru berperan sebagai
fasilitator, pembimbing dan motivator, pusat pembelajaran berada pada
siswa. Metode Eksperimen ini membuat siswa aktif karena siswa dapat
mengetahui secara langsung fakta atau kebenaran dari pembelajaran
IPA pada materi benda dan sifatnya.
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-
masalah, yaitu :
a. Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat belajar menggunakan
metode Eksperimen berlangsung.
47
b. Beberapa siswa belum paham dan merasa kebingungan tentang
bagaimana melakukan Eksperimen. Dalam hal ini siswa sangat
tergantung dengan guru jika menemukan masalah yang sulit.
c. Adanya siswa yang belum semuanya membawa bahan untuk
melakukan metode Eksperimen yang sebelumnnya telah diminta
oleh peneliti.
d. Nilai hasil evaluasi siswa pada siklus I belum mencapai standar
KKM yang ditentukan yaitu 80% siswa mendapat nilai 6,50.
Sehingga siswa kurang memahami materi pelajaran yang
disampaikan.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan
melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar
pada siklus I.
D. Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada semester I,
tanggal 6 Oktober 2015. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program
semester mata pelajaran IPA kelas III Semester I. Standar kompetensi
“Memahami sifat – sifat, perubahan sifat benda, dan kegunaanya dalam
kehidupan sehari – hari”. Dengan kompetensi dasar “Mengidentifikasi
sifat – sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair, dan
gas”.
Pelaksanaan tindakan siklus II ini di lakukan dalam 4 tahapan,
yaitu dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi
48
(observing) dan refleksi (reflekting), secara garis besar pelaksanaan dapat
di deskripsikan sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari observasi dan hasil
perolehan nilai pada siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari
siklus I. Rencana tindakan siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah
:
a. Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar dengan
menggunakan metode Eksperimen. Adapun materi yang dibahas
adalah mata pelajaran IPA materi benda dan sifatnya pada subtema
mengidentifikasi benda gas. Perbaikan yang dilakukan adalah guru
diminta untuk menjelaskan materi pembelajaran dengan
menggunakan metode Eksperimen yang telah dibuat guru sendiri
sebelumnya.
b. Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk melakukan
Eksperimen
c. Menjelaskan materi pembelajaran dengan metode Eksperimen
sebagai bahan ajar yang diberikan kepada siswa.
d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk melihat kondisi siswa.
e. Mengajar dengan metode Eksperimen untuk melaksanakan proses
pembelajaran.
49
f. Menyusun soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur
prestasi belajar peserta didik.
2. Pelaksanaan tindakan
a. Kegiatan Awal
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
pembelajaran yang dibuat sebelumnya.
2) Guru memulai pembelajaran dengan salam, do’a dan sapaan
kepada peserta didik.
3) Guru menanyakan kabar dan mengabsen daftar hadir siswa.
4) Guru memberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi
pembelajaran.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a) Guru menyebutkan apa saja macam – macam wujud benda.
b) Guru menjelaskan tentang benda gas.
c) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
d) Guru menjelaskan langkah – langkah dalam melakukan
eksperimen.
2) Elaborasi
a) Dengan dibimbing guru siswa mengamati benda – benda
yang sudah biasa ditemui dalam kehidupan sehari – hari
yang termasuk benda gas. Kemudian siswa melakukan
50
beberapa eksperimen dan mengamati perubahan yang
terjadi.
b) Guru membimbing siswa mendiskusikan hasil pengamatan
dengan teman sekelompoknya untuk menjawab pertanyaan
– pertanyaan berikut :
(1) Bagaimana sifat benda gas didalam balon ?
(2) Apakah isi balon dapat dilihat ?
c) Guru meminta siswa menyimpulkan sifat – sifat benda gas.
d) Guru meminta siswa menulis dan mengelompokan nama –
nama benda disekitarnya berdasarkan sifat – sifat benda
gas.
3) Konfirmasi
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa.
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
c. Kegiatan Akhir
1) Mengadakan tanya jawab sekitar materi yang sudah
disampaikan.
2) Memberikan penilaian hasil kerja siswa baik lisan, tertulis,
maupun perbuatan yang dilakukan siswa.
3) Memberikan tugas pada siswa untuk mempelajari materi yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
4) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan.
51
5) Pada 30 menit sebelum pembelajaran berakhir, siswa
mengerjakan soal evaluasi yang telah dibagikan guru.
6) Guru menutup pelajaran dengan salam penutup dan berdoa
yang dipimpin oleh salah satu siswa
3. Pengamatan/observasi
Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan
observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode Eksperimen dalam meningkatkan prestasi
belajar peserta didik. Data hasil belajar dan pengamatan siswa pada
pelaksanaan tindakan siklus ke-dua dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel 3.5 Data perolehan nilai siswa Siklus II
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 L Anha Gyanendra Galang A. 85 Tuntas
2 L Ahmad Ihsan An’im. 85 Tuntas
3 L Abdillah Alfa Kannajwa 75 Tuntas
4 L Djaduk Herdian Wibisono 60 Tidak Tuntas
5 L Jamaludin Saputro 80 Tuntas
6 L M. Alfian Dwi Nugroho 75 Tuntas
7 L Muhammad Fachrudin 75 Tuntas
8 L Muhamad Makhrus Fikri 95 Tuntas
9 L Muhamad Ni’am Syukron 75 Tuntas
10 L Maulana Yusuf Danu Saputro 60 Tidak Tuntas
11 L Nanda Farid Setiawan 70 Tuntas
12 L Putra Giota Kapindo 70 Tuntas
13 L Muhamad Reza Athoillah 95 Tuntas
14 P Najwa Farida Shofa 90 Tuntas
15 P Azra Falihanun Ulayya 95 Tuntas
16 P Awwalia Farah Ikhsani 95 Tuntas
52
17 P Alya Risca Alharis 95 Tuntas
18 P Meisilla Azzahra 90 Tuntas
19 P Siti Nuranjani 80 Tuntas
20 P Yasie Nadine Auliananta 85 Tuntas
21 L M. Tata Pradita 60 Tidak Tuntas
22 L Rio Alif Setyanto 80 Tuntas
23 L Grifan Dea Rainanda Putra 80 Tuntas
24 L M. Rafi Abdusy Rahardiansyah 80 Tuntas
25 L Raphael Dandy Damara Wishuda 80 Tuntas
26 L Muhammad Lutfi Syakbani 95 Tuntas
Rata – rata 80,1
4. Refleksi
Hasil belajar siklus II menunjukkan bahwa aktifitas siswa
dalam proses pembelajaran meningkat. Siswa terlihat sangat antusias
dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan metode Eksperimen
hingga waktu pembelajaran hampir selesai. Siswa mulai mandiri
melakukan proses pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator,
pembimbing, dan motivator, pusat pembelajaran berada pada siswa.
Metode Eksperimen ini membuat semua siswa aktif karena siswa dapat
ikut dan mengetahui langsung fakta kebenaran yang telah mereka
pelajari. Selama pengamatan berlangsung, kebingungan siswa dalam
menentukan melakukan Eksperimen semakin menurun. Namun hal itu
masih bisa diatasi dengan bimbingan guru saat siswa mencoba
melakukan Eksperimen.
Berdasarkan unjuk kerja dan perolehan nilai dapat diketahui
bahwa nilai yang didapatkan lebih baik dari pada saat siklus I.
Pembelajaran pada siklus II ini telah mencapai hal yang diharapkan,
53
yakni keterlibatan aktif seluruh siswa. Selain itu, nilai yang diperoleh
siswa telah mencapai standar minimal KKM, hal ini menunjukkan
bahwa tindakan yang dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal.
Selain itu, nilai yang diperoleh siswa telah mencapai standar minimal
KKM dan siswa telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal 80% dari
jumlah seluruh siswa. Untuk itu tidak perlu mengadakan tindak lanjut
dengan memberikan perbaikan kepada siswa
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Persiklus
1. Analisis Data Pra Siklus
Penelitian pra siklus ini dilaksanakan pada hari Senin, 14
September 2015 selama 2 jam pelajaran (70 menit). Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan siswa yang
menjadi responden serta proses pembelajaran sebelum menerapkan
metode Eksperimen di kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga ini.
Pada pembelajaran IPA ini guru menggunakan metode ceramah
dan diskusi. Ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung siswa
cenderung pasif, pelajaranpun terasa monoton dan membosankan.
Setelah guru menerangkan materi, siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok dan diminta untuk mengerjakan LKS dengan berdiskusi.
Setelah selesai mengerjakan, setiap kelompok mengumpulkan hasil
kerja diskusi mereka tanpa melakukan presentasi. Kemudian guru
melanjutkan dengan member soal evaluasi untuk dikerjakan siswa
secara individu.
Data hasil tes siswa kelas III pada pra siklus menunjukan tingkat
kelulusan siswa masih rendah. Masih banyak nilai siswa yang belum
mencapai KKM. Data nilai tes IPA siswa kelas III tersebeut dapat
dilihat pada table 4.1 di bawah ini
55
Tabel 4.1 Data Nilai Pre Test IPA Kelas III
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 L Anha Gyanendra Galang A. 65 Tuntas
2 L Ahmad Ihsan An’im. 50 Tidak Tuntas
3 L Abdillah Alfa Kannajwa 70 Tuntas
4 L Djaduk Herdian Wibisono 50 Tidak Tuntas
5 L Jamaludin Saputro 65 Tuntas
6 L M. Alfian Dwi Nugroho 45 Tidak Tuntas
7 L Muhammad Fachrudin 50 Tidak Tuntas
8 L Muhamad Makhrus Fikri 70 Tuntas
9 L Muhamad Ni’am Syukron 50 Tidak Tuntas
10 L Maulana Yusuf Danu Saputro 50 Tidak Tuntas
11 L Nanda Farid Setiawan 45 Tidak Tuntas
12 L Putra Giota Kapindo 40 Tidak Tuntas
13 L Muhamad Reza Athoillah 75 Tuntas
14 P Najwa Farida Shofa 60 Tidak Tuntas
15 P Azra Falihanun Ulayya 70 Tuntas
16 P Awwalia Farah Ikhsani 70 Tuntas
17 P Alya Risca Alharis 70 Tuntas
18 P Meisilla Azzahra 65 Tuntas
19 P Siti Nuranjani 75 Tuntas
20 P Yasie Nadine Auliananta 65 Tuntas
21 L M. Tata Pradita 60 Tidak Tuntas
22 L Rio Alif Setyanto 70 Tuntas
23 L Grifan Dea Rainanda Putra 65 Tuntas
24 L M. Rafi Abdusy Rahardiansyah 50 Tidak Tuntas
25 L Raphael Dandy Damara Wishuda 50 Tidak Tuntas
26 L Muhammad Lutfi Syakbani 75 Tuntas
Jumlah 1570
Rata – rata 60,38
Dari tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa :
1570)( Fdidikpesertaseluruhnilai
14)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta
)(Ndidikpeserta 26
56
Ketuntasan belajar (%) =N
Ftbx100 %
= 26
14 x 100%
= 53,8 %
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = N
F
= 26
1570
= 60,38
Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan pra siklus ini,
ternyata tingkat ketuntasan belajar siswa masih dalam kategori rendah
yaitu hanya 14 siswa yang tuntas (53,8%) dan sebanyak 12 siswa yang
tidak tuntas (46,2%) dengan nilai rata – rata kelas 60,38. Dengan data
yang telah diperoleh tersebut, selanjutnya peneliti akan melakukan
penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode Eksperimen
dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPA tentang Benda dan Sifatnya.
2. Analisis Data Siklus I
a. Data Hasil Pengamatan
Pada siklus I ini pembelajaran IPA dengan materi Benda
dan Sifatnya sudah mulai menerapkan metode Eksperimen. Dalam
melakukan penelitian tindakan kelas ini, selain menyampaikan
materi pelajaran peniliti juga melakukan pengamatan terhadap
aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam
57
melakukan pengamatan, peneliti dibantu oleh guru kelas yang
berperan sebagai kolaborator yang mengamati pembelajaran yang
dilakukan oleh peneliti.
Kegiatan pembelajaran ini diakhiri dengan mengerjakan
soal tes, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa dalam menguasai materi. Hasil nilai siswa tersebut juga
dijadikan sebagai indikator keberhasilan pembelajaran dengan
metode Eksperimen. Data nilai tes siswa pada siklus I dapat dilihat
pada table 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2 Data Nilai Siklus I IPA Kelas III
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 L Anha Gyanendra Galang A. 85 Tuntas
2 L Ahmad Ihsan An’im. 60 Tidak Tuntas
3 L Abdillah Alfa Kannajwa 70 Tuntas
4 L Djaduk Herdian Wibisono 40 Tidak Tuntas
5 L Jamaludin Saputro 85 Tuntas
6 L M. Alfian Dwi Nugroho 45 Tidak Tuntas
7 L Muhammad Fachrudin 50 Tidak Tuntas
8 L Muhamad Makhrus Fikri 95 Tuntas
9 L Muhamad Ni’am Syukron 75 Tuntas
10 L Maulana Yusuf Danu Saputro 60 Tidak Tuntas
11 L Nanda Farid Setiawan 60 Tidak Tuntas
12 L Putra Giota Kapindo 70 Tuntas
13 L Muhamad Reza Athoillah 95 Tuntas
14 P Najwa Farida Shofa 85 Tuntas
15 P Azra Falihanun Ulayya 95 Tuntas
16 P Awwalia Farah Ikhsani 70 Tuntas
17 P Alya Risca Alharis 70 Tuntas
18 P Meisilla Azzahra 85 Tuntas
19 P Siti Nuranjani 75 Tuntas
20 P Yasie Nadine Auliananta 75 Tuntas
21 L M. Tata Pradita 60 Tidak Tuntas
58
22 L Rio Alif Setyanto 80 Tuntas
23 L Grifan Dea Rainanda Putra 80 Tuntas
24 L M. Rafi Abdusy Rahardiansyah 75 Tuntas
25 L Raphael Dandy Damara Wishuda 70 Tuntas
26 L Muhammad Lutfi Syakbani 95 Tuntas
Jumlah 1905
Rata – Rata 73,26
Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa :
1905)( Fdidikpesertaseluruhnilai
19)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta
)(Ndidikpeserta 26
Ketuntasan belajar (%) =N
Ftbx100 %
= 26
19 x 100%
= 73,07 %
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = N
F
= 26
1905
= 73,26
Berdasarkan data diatas, setelah menerapkan metode
Ekperimen dalam pembelajaran siklus I, nilai dan jumlah
ketuntasan siswa mengalami peningkatan yaitu sebesar 73%.
Meskipun telah mengalami peningkatan namun jumlah ketuntasan
belajar siswa belum mencapai target. Sehingga peneliti akan
melanjutkan penelitian di siklus selanjutnya dengan metode
pembelajaran yang sama yaitu metode Eksperimen dengan
59
memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang terjadi dalam siklus
I.
b. Refleksi
Setelah menerapkan metode Eksperimen aktifitas
pembelajaran dapat berlangsung menarik, ini terlihat dari siswa
yang sangat antusias dalam melakukan percobaan secara langsung.
Selain itu nilai belajar siswa juga mengalami peningkatan
dibandingkan dengan nilai pada saat pra siklus, namun belum
mencapai target.
Selama pengamatan berlangsung masih ditemukan
masalah-masalah, yaitu :
1) Guru harus mempelajari dan menguasai materi lebih mendalam,
dan menyampaikan materi harus urut.
2) Pengelolaan kelas yang kurang optimal saat akan
berlangsungnya Kegiatan Belajar Mengajar.
3) Guru belum bersikap tegas dalam mengkondisikan siswa agar
kegiatan pembelajaran dapat berlangsung lebih kondusif.
4) Pengelolaan waktu yang kurang optimal saat belajar
menggunakan metode Eksperimen berlangsung.
5) Suara guru belum begitu keras sehingga siswa kurang
mendengar apa yang guru jelaskan.
6) Penyampaian tujuan pembelajaran yang kurang jelas.
60
7) Beberapa siswa belum paham dan merasa kebingungan tentang
bagaimana melakukan Eksperimen. Dalam hal ini siswa sangat
tergantung dengan guru jika menemukan masalah yang sulit.
8) Adanya siswa yang belum semuanya membawa bahan untuk
melakukan metode Eksperimen yang sebelumnnya telah
diminta oleh peneliti.
9) Guru harus membawa bahan serta peralatan cadangan yang
dibutuhkan untuk percobaan sebagain antisipasi apabila ada
siswa yang tidak membawa bahan dan peralatan yang
ditugaskan.
10) Nilai hasil evaluasi siswa pada siklus I belum mencapai standar
KKM yang ditentukan yaitu 80% siswa mendapat nilai 6,50.
Sehingga siswa kurang memahami materi pelajaran yang
disampaikan.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan
melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar
pada siklus I.
3. Analisis Data Siklus II
a. Data Hasil Pengamatan
Pada siklus II ini pembelajaran IPA dengan materi Benda
dan Sifatnya masih menerapkan metode Eksperimen dengan
melakukan perbaikan – perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus
I. Dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini, selain
61
menyampaikan materi pelajaran peneliti juga melakukan
pengamatan terhadap aktifitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Dalam melakukan pengamatan, peneliti dibantu oleh
guru kelas yang berperan sebagai kolaborator yang mengamati
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.
Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru memberikan soal
tes untuk dikerjakan siswa. Tujuan tes ini untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa dalam menguasai materi. Hasil bilai siswa
tersebut juga dijadikan sebagai indikator keberhasilan
pembelajaran dengan metode Eksperimen. Data nilai tes IPA siswa
kelas III pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut :
Tabel 4.3 Data Nilai Siklus II IPA Kelas III
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 L Anha Gyanendra Galang A. 85 Tuntas
2 L Ahmad Ihsan An’im. 85 Tuntas
3 L Abdillah Alfa Kannajwa 75 Tuntas
4 L Djaduk Herdian Wibisono 60 Tidak Tuntas
5 L Jamaludin Saputro 80 Tuntas
6 L M. Alfian Dwi Nugroho 75 Tuntas
7 L Muhammad Fachrudin 75 Tuntas
8 L Muhamad Makhrus Fikri 95 Tuntas
9 L Muhamad Ni’am Syukron 75 Tuntas
10 L Maulana Yusuf Danu Saputro 60 Tidak Tuntas
11 L Nanda Farid Setiawan 70 Tuntas
12 L Putra Giota Kapindo 70 Tuntas
13 L Muhamad Reza Athoillah 95 Tuntas
14 P Najwa Farida Shofa 90 Tuntas
15 P Azra Falihanun Ulayya 95 Tuntas
16 P Awwalia Farah Ikhsani 95 Tuntas
17 P Alya Risca Alharis 95 Tuntas
18 P Meisilla Azzahra 90 Tuntas
62
19 P Siti Nuranjani 80 Tuntas
20 P Yasie Nadine Auliananta 85 Tuntas
21 L M. Tata Pradita 60 Tidak Tuntas
22 L Rio Alif Setyanto 80 Tuntas
23 L Grifan Dea Rainanda Putra 80 Tuntas
24 L M. Rafi Abdusy Rahardiansyah 80 Tuntas
25 L Raphael Dandy Damara Wishuda 80 Tuntas
26 L Muhammad Lutfi Syakbani 95 Tuntas
Jumlah 2105
Rata – rata 80,1
Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa :
2105)( Fdidikpesertaseluruhnilai
23)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta
)(Ndidikpeserta 26
Ketuntasan belajar (%) =N
Ftbx100 %
= 26
23 x 100%
= 88,46 %
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = N
F
= 26
2105
= 80,1
Berdasarkan data diatas, setelah melakukan perbaikan –
perbaikan dalam melaksanakan siklus II sudah dikategorikan
berhasil karena tingkat ketuntasan belajar siswa sudah melampaui
target yaitu 88,46% dengan nilai rata – rata kelas 80,1.
63
b. Refleksi
Pada pelaksanaan siklus II ini, peneliti telah berhasil
meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPA materi Benda
dan Sifatnya pada siswa kelas III MI Ma’arif Kutowinangun
Salatiga yaitu sebesar 88,46% telah mencapai KKM. Oleh karena
itu, pelaksanaan siklus berhenti pada siklus II. Meskipun demikian,
masih ada PR yang harus dilakukan oleh guru. Salah satunya yaitu
memberikan tambahan perhatian dan tambahan jam pelajaran
khusus untuk siswa yang belum lancer membaca dan menulis. Hal
ini perlu dilakukan agar siswa tersebut tidak tertinggal oleh teman
– temannya.
Selain itu, guru harus tetap selalu melakukan inovasi baru
dalam melaksanakan pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran
dapat berlangsung menyenangkan dan tidak membosankan bagi
siswa.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siklus I
dan siklus II dengan menggunakan metode Eksperimen menunjukan
adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi
Benda dan Sifatnya. Data tersebut dapat kita lihat pada tabel rekapitulasi
4.4 berikut ini :
64
Tabel 4.4 Data Hasil rekapitulasi Nilai IPA Persiklus
NO L/P
NAMA Pra
Siklus
Siklus I Siklus II
1 L Anha Gyanendra Galang A. 65 85 85
2 L Ahmad Ihsan An’im. 50 60 85
3 L Abdillah Alfa Kannajwa 70 70 75
4 L Djaduk Herdian Wibisono 50 40 60
5 L Jamaludin Saputro 65 85 80
6 L M. Alfian Dwi Nugroho 45 45 75
7 L Muhammad Fachrudin 50 50 75
8 L Muhamad Makhrus Fikri 70 95 95
9 L Muhamad Ni’am Syukron 50 75 75
10 L Maulana Yusuf Danu Saputro 50 60 60
11 L Nanda Farid Setiawan 45 60 70
12 L Putra Giota Kapindo 40 70 70
13 L Muhamad Reza Athoillah 75 95 95
14 P Najwa Farida Shofa 60 85 90
15 P Azra Falihanun Ulayya 70 95 95
16 P Awwalia Farah Ikhsani 70 70 95
17 P Alya Risca Alharis 70 70 95
18 P Meisilla Azzahra 65 85 90
19 P Siti Nuranjani 75 75 80
20 P Yasie Nadine Auliananta 65 75 85
21 L M. Tata Pradita 60 60 60
22 L Rio Alif Setyanto 70 80 80
23 L Grifan Dea Rainanda Putra 65 80 80
24 L M. Rafi Abdusy Rahardiansyah 50 75 80
25 L Raphael Dandy Damara Wishuda 50 70 80
26 L Muhammad Lutfi Syakbani 75 95 95
Jumlah 1570 1905 2105
Rata – rata 60,38 73,26 80,1
65
Tabel 4.5 Data Rekapitulasi Ketuntasan Belajar IPA
Pelaksanaan /
Ketuntasan
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas 14 19 23
Tidak Tuntas 12 7 3
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan peneliti pada
saat pra siklus di kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga khususnya
mata pelajaran IPA, pembelajaran yang sudah berpusat pada siswa
(student centered). Namun metode yang digunakan belum efektif, karena
itu hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi. Jadi siswa belajar
secara abstrak dan tidak mengalami secara langsung apa yang
dipelajarinya. Sehingga konsep yang tertanam pada diri siswa sangat
lemah, akibatnya nilai mata pelajaran IPA materi Benda dan sifatnya
sebanyak 12 siswa masih dibawah KKM yang telah ditentukan yaitu ≥
6,50.
Selanjutnya dari hasil pengamatan pra siklus tersebut, peneliti
berusaha untuk melakukan inovasi dengan cara menerapkan metode
Eksperimen pada mata pelajaran IPA materi Benda dan Sifatnya. Dengan
menggunakan metode Eksperimen tersebut diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
66
Peneliti mulai melakukan tindakan siklus I dengan menggunakan
metode Eksperimen yang dilaksanakan pada tanggal 23 September 2015.
Pada siklus ini siswa terlihat sangat antusias dalam melakukan percobaan.
Dalam melakukan percobaan tersebut siswa mengalami kebingungan
karena dalam menjelaskan langkah – langkah percobaan suara guru kurang
keras dan tidak urut seperti yang ada di lembar kerja siswa (LKS). Setelah
selesai melakukan percobaan, guru membimbing siswa untuk berdiskusi
dan dilanjutkan dengan mengatur jalannya presentasi setiap kelompok.
Dalam kesempatan tanya-jawab di siklus ini siswa kurang aktif, hanya ada
beberapa siswa yang berani menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru.
Sebelum pelajaran selesai, guru membagikan soal tes. Ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa
dalam memahami materi yang telah disampaikan sekaligus sebagai
indikator keberhasilan pembelajaran.
Dari data hasil tes siklus I tersebut menunjukan prestasi belajar
siswa mengalami peningkatan. Dari sebelumnya pada pra siklus yang
tuntas hanya 14 siswa (53,8%), pada siklus I ini yang tuntas meningkat
sebanyak 19 siswa (73,07%). Dalam pelaksanaan siklus I ini masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki. Selain itu, meskipun ketuntasan belajar
siswa mengalami peningkatan, namun belum mencapai target yaitu
sebanyak 80% ketuntasan siswa. Oleh karena itu, penelitian akan
dilanjutkan pada siklus II.
67
Penelitian tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada tanggal 6
Oktober 2015. Dalam siklus II ini peneliti masih menggunakan model dan
metode pembelajaran yang sama dengan memperbaiki kekurangan –
kekurangan dari siklus I.
Berbeda dengan siklus I sebelumnya, pembelajaran siklus II ini
bisa berjalan lebih kondusif dan siswa juga lebih aktif dan bersemangat
untuk menjawab pertanyaan dari guru. Karena sebelumnya guru telah
menjanjikan kepada siswa, bahwa siswa yang serius dalam pembelajaran,
aktif bertanya ataupun menjawab pertanyaan akan mendapatkan tambahan
nilai serta yang bermain atau ramai sendiri nilainya akan dikurangi. Seperti
sebelumnya, sebelum pembelajaran selesai, guru membagikan soal tes
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam memahami materi
yang telah disampaikan sekaligus sebagai indikator keberhasilan
pembelajaran.
Dari hasil tes siklus II, menunjukan peningkatan prestasi belajar
siswa sebanyak 23 siswa (88,46%) telah mencapai KKM. Oleh karena itu,
pembelajaran IPA materi Benda dan Sifatnya dengan metode Eksperimen
dianggap berhasil dan pelaksanaan siklus berhenti pada siklus II.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode Eksperimen
dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi Benda dan Sifatnya pada
siswa kelas III MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari Penelitian
Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan prestasi belajar IPA materi
Benda dan Sifatnya melalui metode eksperimen kelas III MI Ma’arif
Kutowinangun Salatiga tahun pelajaran 2015/2016” dapat disimpulkan
bahwa penerapan metode Eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi Benda dan Sifatnya di kelas
III MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga. Hal ini dapat dilihat dari hasil
rekapitulasi nilai rata – rata siswa pra siklus yang mengalami peningkatan,
dari nilai rata – rata kelas 60,38 menjadi 73,26 pada siklus I dan menjadi
80,1 pada siklus II. Jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM
mengalami peningkatan dari 14 siswa (53,8%) meningkat menjadi 19
siswa (73,07%) pada siklus I dan bertambah menjadi 23 siswa (88,46%)
pada siklus II.
B. Saran
Telah terbuktinya metode Eksperimen dapat meningkatkan prestasi
belajar IPA materi Benda dan Sifatnya pada siswa kelas III MI Ma’arif
Kutowinangun Salatiga, maka peneliti sarankan hal – hal sebagai berikut :
69
1. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, guru harus
menyiapkan materi, metode, media, dan sebagainya dengan matang
agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif dan
siswa pun akan memperoleh prestasi belajar yang optimal.
2. Sebagai guru harus selalu berinovasi dengan menerapkan model
pembelajaran aktif yang bervariasi sehingga kegiatan pembelajaran
dapat berlangsung menyenangkan dan siswa tidak cepat bosan. Salah
satunya yaitu dengan menggunakan metode Eksperimen. Yang
menekankan kegiatan belajar melalui percobaan langsung, sehingga
pembelajaran bisa lebih bermakna bagi siswa.
3. Guru hendaknya selalu berusaha untuk melibatkan siswa secara aktif
dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas (student centered)
bukan sebaliknya hanya guru yang aktif, peran guru sebagai fasilitator
dan motivator bagi siswa.
4. Guru harus rela meluangkan waktu untuk memberikan jam pelajaran
tambahan untuk siswa yang masih dalam kategori rendah. Hal ini perlu
dilakukan agar siswa tersebut tidak ketinggalan dengan teman –
temannya. Jika dibiarkan hal tersebut dapat mengganggu dan
menghambat proses pembelajaran.
5. Sekolah hendaknya menyediakan sarana dan prasarana dalam
melakukan metode eksperimen ini untuk menghemat waktu
pembelajaran.
70
6. Penelitian ini memiliki kekurangan yaitu peneliti harus bertindak
sebagai pengajar pada saat penelitian berlangsung dikarenakan
membutuhkan waktu yang lebih untuk mengoptimalkan berjalannya
kegiatan belajar mengajar.
C. Penutup
Rasa syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT
atas terselesainya penelitian ini. Dengan menyadari akan kekurangan dan
kekhilafan yang ada pada diri penulis. Oleh karena itu, penulis mengharap
kritik dan saran dari para pembaca demi lebih sempurnanya skripsi ini.
Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih yang terhingga
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan penelitian ini.
Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah. 2011. Pengertian Metode Eksperimen.
http://gudangilmuabdi.blogspot.co.id/2011/03/metode-eksperimen.
(Diakses 5 Oktober 2015).
Al Qur’an digital (Q.S Al Mujadaah: 11).
Asmani. J.M. 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inofatif.
Yogyakarta: Diva Press (Anggota IKAPI).
Djamarah. S.B. 2008. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Elfanany. B. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: ARSKA.
Fathurrohman. P dan Sutikno, S.M. 2007. Strategi Belajar Mengajar – Strategi
Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum
& Konsep Islami. Bandung: Rafika Aditama.
Ganida, D dan Rudy Budiman. 2002. Buku Pedoman Guru Mata Pelajaran
Pendidikan IPA Madrasah Ibtidaiyah. Ditjen Binbaga Departemen
Agama.
Hamid. M.S. 2011. Metode Edu Tainment. Yogyakarta: Diva Press (Anggota
IKAPI).
Harumni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insane Madani.
Kusumah dan Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Permata Puri Media.
Rusna. 1998. Pendidikan IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sagala, Sayiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: CV. Afabeta.
Sriyanti, Lilik, Suwardi dan Muna Erawati. 2009. Teori – teori Belajar. STAIN
Salatiga press.
Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Sukses Ofseet.
Susanto. A. 2013. Teori Pembelajaran dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Trianto. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
Yousnelly. Puty dkk. 2010, IPA 3 Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Yudistira.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : MI Ma’arif Kutowinagun
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Pertemuan Ke- : Siklus I
Kelas : III (tiga)
Semester : I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami sifat – sifat, perubahan sifat benda, dan kegunaanya dalam
kehidupan sehari – hari.
B. KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi sifat – sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi
benda padat, cair, dan gas.
C. INDIKATOR
Mengidentifikasi sifat – sifat benda padat.
Mengidentifikasi sifat – sifat benda cair.
Menyebutkan sifat benda padat.
Menyebutkan sifat benda cair.
Mengelompokkan sifat benda padat.
Mengelompokkan sifat benda cair
Melakukan eksperimen sifat benda padat.
Melakukan eksperimen sifat benda cair.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mengidentifikasi sifat – sifat benda padat.
Siswa dapat mengidentifikasi sifat – sifat benda cair.
Siswa dapat menyebutkan sifat – sifat benda padat melalui praktik.
Siswa dapat menyebutkan sifat – sifat benda cair melalui praktik.
Siswa dapat mengelompokkan benda – benda di sekitarnya sebagai padat,
dan cair.
E. MATERI PELAJARAN
1. Wujud Benda
a. Benda Padat
Sifat – sifat benda padat antara lain : bentuk tetap, ukuran tetap, isi
tetap. Contoh : buku, bolpoin, pensil, besi, kayu, meja.
b. Benda Cair
Sifat – sifat benda cair antara lain : Dapat disentuh tetapi tidak dapat
dipegang, bentuknya selalu berubah sesuai dengan wadahnya, selalu
mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah, dan
permukaannya selalu datar, dan isinya tetap. Contoh : Air, minyak
goreng, kecap, dan lain lain.
F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Metode ceramah.
2. Metode diskusi.
3. Metode Eksperimen.
4. Metode Tanya jawab.
G. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Media Pembelajaran
a. Benda – benda yang ada di dalam kelas, seperti : meja, kursi, buku,
dan sebagainya.
b. Botol mineral berisi air
c. Gelas
d. Mangkok
e. Balon
f. Air sirup
g. Plastik bening.
2. Sumber Belajar
a. Buku Sekolah Elektronik (BSE) Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam untuk kelas III SD/MI , penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas,
hal 65-71.
b. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI kelas III.
c. LKS Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI kelas III.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
NO Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Awal
Apersepsi.
Guru mengondisikan kelas, meminta siswa untuk
memeriksa kerapian dari pakaian dan posisi
duduk.
Guru membuka pelajaran dengan salam dan
berdoa yang dipimpin oleh salah satu siswa
dengan khi’mad.
Guru mengabsen siswa
Guru menyampaikan tema yang akan dipelajari
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan disampaikan.
10 menit
2. Kegiatan Inti 45 menit
Eksplorasi.
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Menyebutkan apa saja macam – macam wujud
benda.
Menjelaskan tentang benda padat, cair, dan
gas.
Membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
Menjelaskan langkah – langkah dalam
melakukan eksperimen.
Elaborasi.
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Dengan dibimbing guru siswa mengamati
benda – benda yang sudah biasa ditemui
dalam kehidupan sehari – hari, seperti air
dalam botol, batu. Kemudian siswa
melakukan beberapa eksperimen dan
mengamati perubahan yang terjadi.
Guru membimbing siswa mendiskusikan hasil
pengamatan dengan teman sekelompoknya
untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan
berikut :
a. Bagaimana bentuk air dalam botol ?
b. Bagaimana bentuk air jika dituangkan ke
wadah yang berbeda?
c. Bagaimana bentuk penghapus ketika
diletakan diatas meja?
d. Bagaimana bentuk penghapus ketika
dimasukan ke dalam botol?
Guru meminta siswa menyimpulkan sifat –
sifat benda padat, dan cair.
Guru meminta siswa menulis dan
mengelompokan nama – nama benda
disekitarnya berdasarkan sifat - sifatnya.
Konfirmasi.
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan Akhir, guru:
Mengadakan tanya jawab sekitar materi yang
sudah disampaikan.
Memberikan penilaian hasil kerja siswa baik
lisan, tertulis, maupun perbuatan yang
dilakukan siswa
Memberikan tugas pada siswa untuk
mempelajari materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
Guru menyimpulkan materi yang sudah
disampaikan.
Guru menutup pelajaran dengan salam penutup
dan berdoa yang dipimpin oleh salah satu
siswa.
15 menit
I. PENILAIAN
Indikator Pencapaian Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
Dapat
Mengidentifikasi
sifat – sifat benda
padat
Dapat
Mengidentifikasi
sifat – sifat benda
cair.
Dapat
membandingkan
sifat benda padat.
Dapat
membandingkan
sifat benda cair
Dapat menyebutkan
sifat benda padat.
Dapat menyebutkan
sifat benda cair.
Dapat
mengelompokkan
sifat benda padat.
Dapat
mengelompokkan
sifat benda cair.
Dapat melakukan
eksperimen sifat
Tertulis
Pilihan
ganda dan
Essay
Terlampir
benda padat.
Nama :
Kelas :
No. Absen :
A. Kerjakanlah soal – soal berikut di bawah ini dengan cara member
tanda silang (X) pada jawaban yang benar!
1. Di bawah ini adalah contoh benda padat, kecuali...
a. Kayu c. Pensil
b. Batu d. Sirup
2. Di bawah ini yang merupakan contoh benda gas adalah…
a. Asap pabrik c. Kapur
b. Sendok d. Minyak
3. Sifat benda padat adalah…
a. Bentuk dan besarnya selalu berubah
b. Bentuk dan besarnya tetap
c. Bentuk selalu berubah tapi besarnya tidak berubah
d. Menekan ke segala arah
4. Sifat benda cair adalah…
a. Bentuk dan isi selalu berubah
b. Bentuk dan isi selalu tetap
c. Bentuk selalu berubah tetapi volumenya tetap
d. Bentuk selalu tetap tetapi volumenya selalu berubah
5. Jika air di sungai dimasukan ke dalam gentong, maka bentuk air akan…
a. Tetap c. Menjadi lebih besar
b. Seperti gentong d. Menjadi lebih kecil
POST – TEST
SIKLUS 1
6. Di bawah ini merupakan benda cair adalah…
a. Oksigen c. Pasir
b. Embun d. Angin
7. Di bawah ini adalah contoh benda padat, kecuali…
a. Kecap c. Gelas
b. Botol d. Kaca
8. Contoh benda yang selalu mengisi seluruh ruangan adalah…
a. Gelas c. Minyak
b. Air d. Udara
9. Benda yang bentuknya selalu berubah tetapi isinya selalu tetap adalah…
a. Udara c. Minyak
b. Kayu d. Angin
10. Ketika memompa ban sepeda, sebenarnya kita memasukan …. Ke dalam
ban tersebut.
a. Pasir c. Angin
b. Air d. Air
B. Isilah titik – titik di bawah ini dengan benar !
1. Berdasarkan wujudnya, benda – benda dapat dibedakan menjadi …
2. Bentuk selalu berubah tetapi volumenya tetap adalah sifat benda …
3. Benda gas yang dibutuhkan manusia untuk bernafas adalah …
4. Bensin, minyak tanah, minyak goring termasuk contoh benda …
5. Buku, kursi, dan papan tulis merupakan contoh benda …
Kunci jawaban (Post – Test Siklus 1)
A. B.
1. D 6. B 1. Tiga (3)
2. A 7. A 2. Cair
3. B 8. D 3. Oksigen
4. C 9. C 4. Cair
5. B 10.C 5. Padat
Prosedur Penilaian
1. Soal pilihan ganda
Benar 5 = 10 5 = 50
2. Soal essay
Benar 10 = 5 10 = 50
Total = 100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : MI Ma’arif Kutowinagun
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Pertemuan Ke- : Siklus II
Kelas : III (tiga)
Semester : I (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami sifat – sifat, perubahan sifat benda, dan kegunaanya dalam
kehidupan sehari – hari.
B. KOMPETENSI DASAR
3.1 Mengidentifikasi sifat – sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi
benda padat, cair, dan gas.
C. INDIKATOR
Mengidentifikasi sifat – sifat benda gas.
Menyebutkan sifat benda gas.
Mengelompokkan sifat benda gas.
Melakukan eksperimen sifat benda gas.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat mengidentifikasi sifat – sifat benda gas.
Siswa dapat menyebutkan sifat – sifat benda gas melalui praktik.
Siswa dapat mengelompokkan benda – benda di sekitarnya sebagai benda
gas
Siswa dapat melakukan eksperimen sifat benda gas.
E. MATERI PELAJARAN
1. Wujud Benda
a. Benda Padat
Sifat – sifat benda padat antara lain : bentuk tetap, ukuran tetap, isi
tetap. Contoh : buku, bolpoin, pensil, besi, kayu, meja.
b. Benda Cair
Sifat – sifat benda cair antara lain : Dapat disentuh tetapi tidak dapat
dipegang, bentuknya selalu berubah sesuai dengan wadahnya, selalu
mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah, dan
permukaannya selalu datar, dan isinya tetap. Contoh : Air, minyak
goreng, kecap, dan lain lain.
c. Benda Gas
Sifat – sifat benda gas antara lain : tidak dapat dilihat tetapi dapat
dirasakan, bentuk selalu berubah sesuai dengan tempatnya, menempati
ruang, dan menekan ke segala arah
F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Metode ceramah.
2. Metode diskusi.
3. Metode Eksperimen.
4. Metode Tanya jawab.
G. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Media Pembelajaran
a. Benda – benda yang ada di dalam kelas, seperti : meja, kursi, buku,
dan sebagainya.
b. Balon
c. Plastik bening.
2. Sumber Belajar
a. Buku Sekolah Elektronik (BSE) Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam untuk kelas III SD/MI , penerbit : Pusat Perbukuan Depdiknas,
hal 65-71.
b. Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI kelas III.
c. LKS Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI kelas III.
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
NO Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Awal
Apersepsi.
Guru mengondisikan kelas, meminta siswa untuk
memeriksa kerapian dari pakaian dan posisi
duduk.
Guru membuka pelajaran dengan salam dan
berdoa yang dipimpin oleh salah satu siswa
dengan khi’mad.
Guru mengabsen siswa
Guru menyampaikan tema yang akan dipelajari
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan disampaikan.
10 menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi.
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Menyebutkan apa saja macam – macam wujud
benda.
Menjelaskan tentang benda gas.
45 menit
Membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
Menjelaskan langkah – langkah dalam
melakukan eksperimen.
Elaborasi.
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Dengan dibimbing guru siswa mengamati
benda – benda yang sudah biasa ditemui
dalam kehidupan sehari – hari yang termasuk
benda gas. Kemudian siswa melakukan
beberapa eksperimen dan mengamati
perubahan yang terjadi.
Guru membimbing siswa mendiskusikan hasil
pengamatan dengan teman sekelompoknya
untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan
berikut :
a. Bagaimana sifat benda gas didalam balon ?
b. Apakah isi balon dapat dilihat ?
Guru meminta siswa menyimpulkan sifat –
sifat benda gas.
Guru meminta siswa menulis dan
mengelompokan nama – nama benda
disekitarnya berdasarkan sifat – sifat benda
gas.
Konfirmasi.
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan Akhir, guru:
Mengadakan tanya jawab sekitar materi yang
sudah disampaikan.
Memberikan penilaian hasil kerja siswa baik
lisan, tertulis, maupun perbuatan yang
dilakukan siswa
Memberikan tugas pada siswa untuk
mempelajari materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
Guru menyimpulkan materi yang sudah
disampaikan.
Guru menutup pelajaran dengan salam penutup
dan berdoa yang dipimpin oleh salah satu
siswa.
15 menit
I. PENILAIAN
Indikator Pencapaian Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Contoh Instrumen
Dapat
Menyebutkan
contoh benda gas.
Dapat
mengidentifikasi
sifat benda gas.
Dapat
mengidentifikasi
sifat benda cair.
Dapat
mengidentifikasi
sifat benda padat.
Dapat
menyebutkan
contoh benda
padat.
Dapat menjelaskan
sifat benda gas.
Tertulis
Pilihan
ganda dan
Essay
Soal nomor
1,2,8
Soal nomor 3,6
Soal nomor 4,9
Soal nomor 5
Soal nomor 7
Soal nomor 10
Nama :
Kelas :
No. Absen :
A. Kerjakanlah soal – soal berikut di bawah ini dengan cara member
tanda silang (X) pada jawaban yang benar!
1. Di bawah ini adalah contoh benda gas, kecuali...
a. Oksigen c. Udara
b. Asap pabrik d. Kayu
2. Di bawah ini yang merupakan contoh benda gas adalah…
a. Asap pabrik c. Kapur
b. Sendok d. Minyak
3. Sifat benda gas adalah…
a. Bentuk dan isinya selalu berubah
b. Bentuk dan isinya tetap
c. Bentuk selalu berubah tapi besarnya tidak berubah
d. Dapat di pegang.
4. Sifat benda cair adalah…
a. Bentuk dan isi selalu berubah
b. Bentuk dan isi selalu tetap
c. Bentuk selalu berubah tetapi isinya tetap
d. Bentuk selalu tetap tetapi isinya selalu berubah
5. Sifat benda padat adalah…
a. Bentuk dan isi selalu berubah
b. Bentuk dan isi selalu tetap
POST – TEST
SIKLUS II
c. Bentuk selalu berubah tetapi isinya tetap
d. Bentuk selalu tetap tetapi isinya selalu berubah.
6. Dibawah ini salah satu sifat benda gas adalah…
a. Dapat dipegang c. Tidak dapat dilihat
b. Dapat dilihat d. Berbentuk datar.
7. Di bawah ini adalah contoh benda padat, kecuali…
a. Air c. Gelas
b. Botol d. Kaca
8. Contoh benda yang selalu mengisi seluruh ruangan adalah…
a. Gelas c. Minyak
b. Air d. Udara
9. Benda yang bentuknya selalu berubah tetapi isinya selalu tetap adalah…
a. Udara c. Minyak
b. Kayu d. Angin
10. Ketika meniup balon, sebenarnya kita memasukan …. Ke dalam balon
tersebut.
a. Pasir c. Angin
b. Air d. Air
B. Isilah titik – titik di bawah ini dengan benar !
1. Udara, Asap kendaraan, oksigen termasuk contoh benda …
2. Bentuk selalu berubah dan isinya selalu berubah adalah sifat benda …
3. Benda gas yang dibutuhkan manusia untuk bernafas adalah …
4. Bensin, minyak tanah, minyak goreng termasuk contoh benda …
5. Buku, kursi, dan papan tulis merupakan contoh benda …
Kunci jawaban (Post – Test Siklus II)
A.
1. D 6. C 1. Gas
2. A 7. A 2. Gas
3. A 8. D 3. Oksigen
4. C 9. C 4. Cair
5. B 10.C 5. Padat
Prosedur Penilaian
1. Soal pilihan ganda
Benar 5 = 10 5 = 50
2. Soal essay
Benar 10 = 5 10 = 50
Total = 100
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS I
Nama Guru : Abidu Rakhman Tamim
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : III/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Materi Pelajaran : Benda dan Sifatnya
Pokok Bahasan : Benda dan Sifatnya
Hari / Tanggal : Rabu, 23 September 2015
Petunjuk Pengisian : Beri tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai dengan unjuk Kerja
No. Indikator/Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4
I PENDAHULUAN
1. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Guru melakukan kegiatan apersepsi
3. Guru melakukan tanya jawab
4. Guru menyampaikan cakupan materi yang
akan dibahas
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
II KEGIATAN INTI
A. EKSPLORASI
6. Guru menyampaikan materi dengan jelas,
sesuai dengan hierarki belajar dan
karakteristik siswa
7. Guru mengaitkan materi dengan realitas
kehidupan
8. Guru melakukan pembagian kelompok secara
heterogen
9. Guru menjelaskan langkah-langkah yang
harus dikerjakan siswa
B. ELABORASI
10. Guru mengkoordinasikan siswa dalam
kelompok – kelompok dan menyiapkan
bahan eksperimen.
11. Guru membimbing siswa untuk mengerjakan
pertanyaan – pertanyaan diskusi
menggunakan metode eksperimen.
12. Guru membimbing siswa dalam
mengelompokan nama – nama benda sekitar
berdasarkan sifat – sifatnya.
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga
Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Alam (IPA)
Kelas/Semester : III/I
Materi Pokok : Benda dan sifatnya
Pokok Bahasan : Benda dan sifatnya
Hari/Tanggal : Rabu, 23 September 2015
No. Nama Aspek Pengamatan
Jumlah A B C D E F G H
1. Anha Gyanendra Galang A. 2 3 3 3 3 3 3 4 24
2. Ahmad Ihsan An’im. 3 3 3 3 2 4 2 2 22
3. Abdillah Alfa Kannajwa 3 4 2 3 3 3 2 4 24
4. Djaduk Herdian Wibisono 3 2 3 3 3 2 4 2 22
5. Jamaludin Saputro 4 2 3 4 3 3 4 3 26
6. M. Alfian Dwi Nugroho 3 3 3 2 3 3 3 3 23
7. Muhammad Fachrudin 3 3 3 2 3 2 3 4 23
8. Muhamad Makhrus Fikri 3 2 3 4 3 3 3 2 23
9. Muhamad Ni’am Syukron 3 3 3 3 2 4 3 3 24
10 Maulana Yusuf Danu Saputro 3 2 3 3 2 3 4 3 23
11 Nanda Farid Setiawan 3 3 3 3 4 2 3 2 23
12 Putra Giota Kapindo 3 3 3 4 3 2 3 2 23
13 Muhamad Reza Athoillah 4 2 3 4 4 3 3 2 25
14 Najwa Farida Shofa 4 3 3 2 3 4 2 4 25
15 Azra Falihanun Ulayya 4 3 3 3 4 2 3 3 25
16 Awwalia Farah Ikhsani 3 3 2 3 3 2 3 3 22
17 Alya Risca Alharis 4 2 3 3 3 3 4 4 26
18 Meisilla Azzahra 3 3 3 3 4 3 3 3 25
19 Siti Nuranjani 3 3 3 4 3 3 4 2 25
20 Yasie Nadine Auliananta 3 4 3 2 3 3 3 3 24
21 M. Tata Pradita 3 3 3 3 2 2 3 3 22
22 Rio Alif Setyanto 3 3 3 2 3 2 4 2 22
23 Grifan Dea Rainanda Putra 3 2 3 3 3 2 4 2 22
24 M. Rafi Abdusy Rahardiansyah 3 2 3 3 3 3 4 3 24
25 Raphael Dandy Damara Wishuda 3 3 3 2 3 3 2 3 22
26 Muhammad Lutfi Syakbani 3 3 3 2 3 2 4 3 23
Jumlah 82 72 76 76 78 71 83 74 612
Persentase 73,43%
Kualifikasi Baik (B)
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU
SIKLUS II
Nama Guru : Abidu Rakhman Tamim
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : III/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Materi Pelajaran : Benda dan Sifatnya
Pokok Bahasan : Benda dan Sifatnya
Hari / Tanggal : Selasa, 6 Oktober 2015
Petunjuk Pengisian : Beri tanda ceklis (√) pada kolom nilai sesuai dengan unjuk Kerja
No. Indikator/Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4
I PENDAHULUAN
1. Guru mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Guru melakukan kegiatan apersepsi
3. Guru melakukan tanya jawab
4. Guru menyampaikan cakupan materi yang
akan dibahas
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
II KEGIATAN INTI
A. EKSPLORASI
6. Guru menyampaikan materi dengan jelas,
sesuai dengan hierarki belajar dan
karakteristik siswa
7. Guru mengaitkan materi dengan realitas
kehidupan
8. Guru melakukan pembagian kelompok secara
heterogen
9. Guru menjelaskan langkah-langkah yang
harus dikerjakan siswa
B. ELABORASI
10. Guru mengkoordinasikan siswa dalam
kelompok – kelompok dan menyiapkan
bahan eksperimen.
11. Guru membimbing siswa untuk mengerjakan
pertanyaan – pertanyaan diskusi
menggunakan metode eksperimen.
12. Guru membimbing siswa dalam
mengelompokan nama – nama benda sekitar
berdasarkan sifat – sifatnya.
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MI Ma’arif Kutowinangun Tingkir Salatiga
Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Alam (IPA)
Kelas/Semester : III/I
Materi Pokok : Benda dan sifatnya
Pokok Bahasan : Benda dan sifatnya
Hari/Tanggal : Rabu, 6 Oktober 2015
No. Nama Aspek Pengamatan
Jumlah A B C D E F G H
1. Anha Gyanendra Galang A. 3 4 3 2 3 4 3 4 26
2. Ahmad Ihsan An’im. 3 3 3 3 3 4 2 3 24
3. Abdillah Alfa Kannajwa 3 4 4 3 4 3 3 4 28
4. Djaduk Herdian Wibisono 3 2 3 3 4 3 4 3 25
5. Jamaludin Saputro 4 3 2 4 3 3 4 3 26
6. M. Alfian Dwi Nugroho 3 4 3 2 4 4 3 3 26
7. Muhammad Fachrudin 3 4 2 4 3 4 3 4 27
8. Muhamad Makhrus Fikri 3 4 3 4 3 4 4 2 27
9. Muhamad Ni’am Syukron 4 4 3 4 3 2 3 4 27
10 Maulana Yusuf Danu Saputro 4 4 3 4 2 3 4 3 27
11 Nanda Farid Setiawan 3 2 4 3 4 4 3 3 26
12 Putra Giota Kapindo 3 3 4 4 3 2 4 3 26
13 Muhamad Reza Athoillah 4 2 3 4 4 3 4 3 27
14 Najwa Farida Shofa 4 3 3 4 2 4 4 4 28
15 Azra Falihanun Ulayya 4 3 2 3 4 3 3 3 25
16 Awwalia Farah Ikhsani 4 3 4 3 2 4 3 3 26
17 Alya Risca Alharis 4 3 4 3 2 3 4 4 27
18 Meisilla Azzahra 3 3 3 2 4 3 3 3 24
19 Siti Nuranjani 3 4 3 4 3 2 4 3 26
20 Yasie Nadine Auliananta 4 4 3 2 3 4 3 3 26
21 M. Tata Pradita 4 2 4 4 3 4 3 4 28
22 Rio Alif Setyanto 4 3 4 3 2 3 4 3 26
23 Grifan Dea Rainanda Putra 4 3 4 3 4 2 4 3 27
24 M. Rafi Abdusy Rahardiansyah 3 3 4 4 4 2 4 3 27
25 Raphael Dandy Damara Wishuda 3 4 4 3 2 4 3 4 27
26 Muhammad Lutfi Syakbani 3 4 2 4 4 3 4 3 27
Jumlah 90 85 84 86 82 84 90 85 686
Persentase 82,5%
Kualifikasi Baik (B)
DOKUMENTASI PENELITIAN
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Abidu Rakhman Tamim
Fakultas / Jurusan : FTIK/PGMI
NIM : 115 11 071
Dosen Pembimbing : Dr. Lilik Sriyanti, M.Si
NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN STATUS SKOR
1. Piagam Penghargaan OPAK
STAIN Salatiga 2011
20 – 22 Agustus
2011
PESERTA 3
2. Sertifikat Seminar
Entrepreneurship dan
Koperasi KOPMA &
KASEI STAIN Salatiga
25 Agustus 2011 PESERTA
2
3. Piagam Penghargaan Kuliah
Umum IAIN Walisongo
6 September 2011 PESERTA 2
4. Sertifikat UPT Perpustakaan
STAIN Salatiga
20 September 2011 PESERTA 2
5. Sertifikat Pelatihan bahaya
Narkoba dan HIV / AIDS
5 November 2011 PESERTA 2
6. Sertifikat Kegiatan Pekan
Jurnalistik, Bedah Novel
“The Love Of Suramadu”
21 November 2011 PESERTA
2
7. Piagam Penghargaan
Seminar HMI “Menuju
Pendidikan Indonesia Yang
Ideal”
28 Desember 2011 PESERTA
2
8. Sertifikat LDK “Dari
Minder Jadi Super”
17 Mei 2012 PESERTA 2
9. Srtifikat Seminar Nasional 20 Mei 2012 PESERTA 2
Kristologi & Tbligh Akbar
10. Piagam Penghargaan
Seminar Nasional Ekonomi
Syariah “Ekonomi Syariah :
Bukan Ekonomi Biasa”
2 Juni 2012 PESERTA
8
11. Sertifikat Pelatihan
Mengatasi Kecemasan
Tampil Di Depan Umum
9 juni 2012 PESERTA
2
12. Sertifikat Dialog Publik dan
Silaturahmi Nasional
dengan tema “Kemanakah
arah kebijakan BBM?
Mendorong subsidi BBM
untuk rakyat”
10 November 2012 PESERTA
8
13. Sertifikat Seminar
Metodologi Penelitian
dengan tema “Urgensi
Kejujuran dan Originalitas
dalam Penulisan Karya
Ilmiah”.
9 Maret 2013 PESERTA
2
14. Sertifikat Seminar Nasional
HMI cabang Salatiga.
31 Maret 2013 PESERTA 8
15. Sertifikat Seminar Nasional
CEC STAIN Salatiga
1 Juni 2013 PESERTA 8
16. Piagam Penghargaan Guyup
Rukun Jilid 3 CAK NUN
1 Juni 2013 PESERTA 2
17. Sertifikat Public Hearing III
oleh SENAT Mahasiswa
STAIN Salatiga
20 Oktober 2013 PESERTA
2
18. Piagam Penghargaan
Sarasehan Akbar Bersama
Tokoh Nasional HMI
STAIN Salatiga
15 Maret 2014 PESERTA
2
19. Sertifikat acara Bedah
Jurnal MLANGI
15 Maret 2014 PESERTA
2
20. Sertifikat Seminar Nasional
keperawatan.
19 April 2014 PESERTA 8
21. Sertifikat “STAIN Menuju
IAIN Dari Mahasiswa Oleh
Mahasiswa Untuk
Mahasiswa” SEMA STAIN
Salatiga
10 Juni 2014 PESERTA
2
22. Sertifikat “Training
Pembuatan Makalah” LDK
STAIN Salatiga
17 September 2104 PESERTA
2
23. Sertifikat Seminar Nasional
“Perbaikan Mutu
Pendidikan Melalui
Profesionalisme
Pendidikan” HMJ Tarbiyah
13 November 2014 PESERTA
8
24. Sertifikat Seminar Nasional
Entrepreneurship Racana
STAIN Salatiga
16 November 2014 PESERTA
8
25. Sertifikat Seminar Nasional
Perlindungan Hukum
Terhadap Usaha Mikro
menghadapi pasar bebas
ASEAN.
22 Desember 2014 PESERTA
8
26. Sertifikat Seminar Regional
HMI Cabang Salatiga
22 April 2015 PESERTA 4
27. Sertifikat Seminar Nasional
“Menjaga Keanekaragaman
Suku Bangsa dalam Bingkai
NKRI”
01-04 Mei 2015 PESERTA
8
NILAI HASIL PRA SIKLUS
MATA PELAJARAN IPA
KELAS III MI MA’ARIF KUTOWINANGUN
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 L Anha Gyanendra Galang A. 65 Tuntas
2 L Ahmad Ihsan An’im. 50 Tidak Tuntas
3 L Abdillah Alfa Kannajwa 70 Tuntas
4 L Djaduk Herdian Wibisono 50 Tidak Tuntas
5 L Jamaludin Saputro 65 Tuntas
6 L M. Alfian Dwi Nugroho 45 Tidak Tuntas
7 L Muhammad Fachrudin 50 Tidak Tuntas
8 L Muhamad Makhrus Fikri 70 Tuntas
9 L Muhamad Ni’am Syukron 50 Tidak Tuntas
10 L Maulana Yusuf Danu Saputro 50 Tidak Tuntas
11 L Nanda Farid Setiawan 45 Tidak Tuntas
12 L Putra Giota Kapindo 40 Tidak Tuntas
13 L Muhamad Reza Athoillah 75 Tuntas
14 P Najwa Farida Shofa 60 Tidak Tuntas
15 P Azra Falihanun Ulayya 70 Tuntas
16 P Awwalia Farah Ikhsani 70 Tuntas
17 P Alya Risca Alharis 70 Tuntas
18 P Meisilla Azzahra 65 Tuntas
19 P Siti Nuranjani 75 Tuntas
20 P Yasie Nadine Auliananta 65 Tuntas
21 L M. Tata Pradita 60 Tidak Tuntas
22 L Rio Alif Setyanto 70 Tuntas
23 L Grifan Dea Rainanda Putra 65 Tuntas
24 L M. Rafi Abdusy Rahardiansyah 50 Tidak Tuntas
25 L Raphael Dandy Damara Wishuda 50 Tidak Tuntas
26 L Muhammad Lutfi Syakbani 75 Tuntas
Jumlah 1570
1570)( Fdidikpesertaseluruhnilai
14)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta
)(Ndidikpeserta 26
Ketuntasan belajar (%) =N
Ftbx100 %
= 26
14 x 100%
= 53,8 %
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = N
F
= 26
1570
= 60,38
NILAI HASIL SIKLUS I
MATA PELAJARAN IPA
KELAS III MI MA’ARIF KUTOWINANGUN
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 L Anha Gyanendra Galang A. 85 Tuntas
2 L Ahmad Ihsan An’im. 60 Tidak Tuntas
3 L Abdillah Alfa Kannajwa 70 Tuntas
4 L Djaduk Herdian Wibisono 40 Tidak Tuntas
5 L Jamaludin Saputro 85 Tuntas
6 L M. Alfian Dwi Nugroho 45 Tidak Tuntas
7 L Muhammad Fachrudin 50 Tidak Tuntas
8 L Muhamad Makhrus Fikri 95 Tuntas
9 L Muhamad Ni’am Syukron 75 Tuntas
10 L Maulana Yusuf Danu Saputro 60 Tidak Tuntas
11 L Nanda Farid Setiawan 60 Tidak Tuntas
12 L Putra Giota Kapindo 70 Tuntas
13 L Muhamad Reza Athoillah 95 Tuntas
14 P Najwa Farida Shofa 85 Tuntas
15 P Azra Falihanun Ulayya 95 Tuntas
16 P Awwalia Farah Ikhsani 70 Tuntas
17 P Alya Risca Alharis 70 Tuntas
18 P Meisilla Azzahra 85 Tuntas
19 P Siti Nuranjani 75 Tuntas
20 P Yasie Nadine Auliananta 75 Tuntas
21 L M. Tata Pradita 60 Tidak Tuntas
22 L Rio Alif Setyanto 80 Tuntas
23 L Grifan Dea Rainanda Putra 80 Tuntas
24 L M. Rafi Abdusy Rahardiansyah 75 Tuntas
25 L Raphael Dandy Damara Wishuda 70 Tuntas
26 L Muhammad Lutfi Syakbani 95 Tuntas
Jumlah 1905
1905)( Fdidikpesertaseluruhnilai
19)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta
)(Ndidikpeserta 26
Ketuntasan belajar (%) =N
Ftbx100 %
= 26
19 x 100%
= 73,07 %
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = N
F
= 26
1905
= 73,26
NILAI HASIL SIKLUS II
MATA PELAJARAN IPA
KELAS III MI MA’ARIF KUTOWINANGUN
NO L/P NAMA NILAI KETERANGAN
1 L Anha Gyanendra Galang A. 85 Tuntas
2 L Ahmad Ihsan An’im. 85 Tuntas
3 L Abdillah Alfa Kannajwa 75 Tuntas
4 L Djaduk Herdian Wibisono 60 Tidak Tuntas
5 L Jamaludin Saputro 80 Tuntas
6 L M. Alfian Dwi Nugroho 75 Tuntas
7 L Muhammad Fachrudin 75 Tuntas
8 L Muhamad Makhrus Fikri 95 Tuntas
9 L Muhamad Ni’am Syukron 75 Tuntas
10 L Maulana Yusuf Danu Saputro 60 Tidak Tuntas
11 L Nanda Farid Setiawan 70 Tuntas
12 L Putra Giota Kapindo 70 Tuntas
13 L Muhamad Reza Athoillah 95 Tuntas
14 P Najwa Farida Shofa 90 Tuntas
15 P Azra Falihanun Ulayya 95 Tuntas
16 P Awwalia Farah Ikhsani 95 Tuntas
17 P Alya Risca Alharis 95 Tuntas
18 P Meisilla Azzahra 90 Tuntas
19 P Siti Nuranjani 80 Tuntas
20 P Yasie Nadine Auliananta 85 Tuntas
21 L M. Tata Pradita 60 Tidak Tuntas
22 L Rio Alif Setyanto 80 Tuntas
23 L Grifan Dea Rainanda Putra 80 Tuntas
24 L M. Rafi Abdusy Rahardiansyah 80 Tuntas
25 L Raphael Dandy Damara Wishuda 80 Tuntas
26 L Muhammad Lutfi Syakbani 95 Tuntas
Jumlah 2105
2105)( Fdidikpesertaseluruhnilai
23)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta
)(Ndidikpeserta 26
Ketuntasan belajar (%) =N
Ftbx100 %
= 26
23 x 100%
= 88,46 %
Sehingga, nilai rata-rata ( x ) = N
F
= 26
2105
= 80,1
xvii