PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MEMBACA …lib.unnes.ac.id/6473/1/8229.pdf · Lampiran 6. KKM...
Transcript of PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MEMBACA …lib.unnes.ac.id/6473/1/8229.pdf · Lampiran 6. KKM...
PENINGKATAN
KUALITAS PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF
MELALUI TEKNIK SKRAMBEL
PADA SISWA SD KELAS IV
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
Oleh
Riana
1402407157
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa hal yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan hasil karya tulis orang lain. Hal yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Juli 2011
Peneliti
Riana
1402407157
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca
Intensif pada Siswa SD Kelas IV” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk
diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada:
hari : Senin
tanggal : 27 Juni 2011
Pembimbing I,
Dra. Hartati, M. Pd.
NIP 195510051980122001
Pembimbing II,
Drs. Umar Samadhy, M. Pd.
NIP 195604031982031003
Diketahui Oleh
Ketua Jurusan PGSD,
Drs. A. Zaenal Abidin, M.Pd.
NIP 19560512 1982031003
iv
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang pada:
hari : Kamis
tanggal : 28 Juli 2011
Panitia Ujian Skripsi
Ketua,
Drs. Hardjono, M. Pd.
NIP 195108011979031007
Sekretaris,
Drs. Jaino, M. Pd.
NIP 195408151980031004
Penguji I,
Drs. Sukarir Nuryanto, M. Pd.
NIP 19600806 1987031001
Penguji II,
Dra. Hartati, M.Pd.
NIP 195510051980122001
Penguji III,
Drs. Umar Samadhy, M. Pd.
NIP 195604031982031003
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Moto:
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu Yang
Maha Mulia. Yang mengajar (manusia dengan pena. Diaa mengajar
manusia apa yang tidak diketahuinya. (Terjemahan Q. S. Al-„Alaq: 1-5)
Persembahan:
Karya ini dipersembahkan kepada:
Bapak dan Mamak (Harno dan Ratmi) serta Ibu saya (Prihastuti)
Kakak (Suradi) dan Adik saya (Tyas)
D” Ladies (Anjar, Indah, Blita, Ulya, Dyah, Ika, Tutik, Senja dan Aminah)
Sahabat-sahabat PGSD 2007
Guru dan siswa SD Negeri Kalibanteng Kidul 02
vi
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, karena skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar. Skripsi
yang berjudul Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Intensif pada Siswa
SD Kelas IV ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang.
Peneliti menyadari bahwa penelitian tindakan kelas ini tidak akan berhasil
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati peneliti
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada:
1. Drs. Hardjono, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang;
2. Drs. A. Zaenal Abidin, M. Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang;
3. Dra. Hartati, M. Pd. Pembimbing I;
4. Drs. Umar Samadhy, M. Pd., Pembimbing II;
5. Ch. Prihati, A. Ma., Kepala SD N Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang;
6. Guru dan staf SDN Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang;
7. Semua pihak yang telah memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
vii
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bantuan dan bimbingan yang
telah diberikan menjadi amal kebaikan dan skripsi ini dapat memberi manfaat
bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
Semarang, Juli 2011
Peneliti
Riana
1402407157
viii
ABSTRAK
Riana. 2011. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Intensif melalui Teknik
Skrambel pada Siswa SD Kelas IV. Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Hartati, M. Pd. , Pembimbing
II: Drs. Umar Samadhy, M. Pd. . 250 halaman.
Kata Kunci: Kualitas pembelajaran, Membaca Intensif, Teknik Skrambel, Keterampilan
Guru, Aktivitas Siswa, Hasil Belajar.
Dari hasil observasi dan wawancara pada 20 September 2010 dan 23 September
2010 diperoleh data yaitu 59,53 % siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 kurang
terampil dalam membaca intensif. Hal ini dikarenakan guru kurang maksimal dalam
mengondisikan kelas, siswa kurang bekerjasama dengan teman lain, siswa bosan dan
kondisi kelas ramai. Sehingga pencapaian hasil evaluasi siswa pada pokok bahasan
menentukan ide pokok kurang maksimal dengan rerata kelas 53,33, nilai terendah 20 dan
nilai tertinggi 90.
Rumusan masalah yang muncul yaitu: bagaimanakah proses pembelajaran membaca
intensif melalui teknik skrambel pada siswa SD Kelas IV?. Masalah tersebut dirinci (1)
bagaimanakah keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif
dengan teknik skrambel di SD kelas IV?; (2) bagaimanakah aktivitas siswa SD kelas IV
dalam pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel?; (3) bagaimanakah hasil
belajar membaca intensif siswa SD kelas IV dengan teknik skrambel?. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran membaca intensif melalui teknik
skrambel pada Siswa SD Kelas IV, yang meliputi (1) mendeskripsikan keterampilan guru
dalam mengelola pembelajaran membaca intensif di SD kelas IV dengan teknik skrambel;
(2) mendeskripsikan aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran membaca intensif
dengan menggunakan teknik skrambel; (3) mendeskripsikan hasil belajar membaca
intensif siswa SD kelas IV dengan menggunakan teknik skrambel.
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Kalibanteng Kidul
02. Jumlah siswa sebanyak 42. Sedangkan variabel penelitian ini adalah (1) keterampilan
guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel; (2)
aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran membaca intensif dengan teknik
skrambel; (3) hasil belajar membaca intensif pada siswa SD kelas IV dengan teknik
skrambel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kualitas pembelajaran
membaca intensif dengan teknik skrambel yang meliputi peningkatan pada keterampilan
guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan hasil
belajar siswa dalam membaca intensif. Terbukti dengan peningkatan pada keterampilan
guru dalam mengelola pembelajaran sebesar 20,84 % dari 69,79 % pada siklus I menjadi
90,63 % pada siklus II. Aktivitas siswa meningkat sebesar 11% dari 66% pada siklus I
menjadi 77% pada siklus ke II. Hasil belajar membaca intensif dengan teknik skrambel
siswa meningkat sebesar 15,48% dari 69,05% pada siklus I menjadi 84,53% pada siklus
II. Disarankan agar guru dapat berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih
efektif dan efisien agar siswa dapat aktif dalam mengikuti pembelajaran dari guru.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERNYATAAN ............................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
PRAKATA ....................................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
C. Pemecahan Masalah .......................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 8
A. Kajian Teori ..................................................................................... 8
1. Hakikat Bahasa............................................................................ 8
2. Pengertian Bahasa ..................................................................... 8
a. Fungsi Bahasa ..................................................................... 9
x
b. Keterampilan Berbahasa ..................................................... 11
c. Keterampilan Membaca ....................................................... 13
d. Membaca dalam Hati ........................................................ 14
e. Membaca Intensif ............................................................... 16
3. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia .................................... 17
a. Pengertian Pembelajaran...................................................... 17
b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia .............................. 18
c. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia ....................... 19
4. Permainan Bahasa ...................................................................... 23
a. Hakikat Permainan Bahasa .................................................. 23
b. Tujuan Permainan Bahasa ................................................... 24
c. Faktor Penentu Keberhasilan Permainan Bahasa ................ 24
d. Kelebihan dan Kekurangan Permainan Bahasa ................... 24
e. Macam-Macam Permainan Bahasa ..................................... 26
5. Skrambel .................................................................................... 26
a. Pengertian Skrambel ............................................................ 26
b. Macam-Macam Skrambel .................................................... 27
c. Pembelajaran Membaca Intensif dengan Teknik Skrambel . 29
d. Kelebihan dan Kelemahan Skrambel .................................... 31
6. Kualitas Pembelajaran ................................................................ 32
B. Kajian Empiris ................................................................................. 37
C. Kerangka Berfikir ............................................................................. 40
D. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 43
xi
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 44
A. Rancangan Penelitian ....................................................................... 44
B. Perencanaan Tahap Penelitian .......................................................... 46
C. Subjek Penelitian .............................................................................. 55
D. Variabel Penelitian ........................................................................... 55
E. Data dan Cara Pengumpulan Data ................................................... 56
F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 59
G. Indikator Keberhasilan ..................................................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 65
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 65
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 135
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 153
A. Simpulan .......................................................................................... 153
B. Saran ................................................................................................. 153
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 156
LAMPIRAN ..................................................................................................... 158
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1. KKM Aspek Membaca Kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 ..... 61
Tabel 3. 2. Kualifikasi Hasil Observasi .......................................................... 63
Tabel 4. 3. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan 1 ........... 66
Tabel 4. 4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1.................. 71
Tabel 4.5 Aspek Penelitian Pelafalan Teks Bacaan ......................................... 78
Tabel 4. 6. Hasil Belajar Membaca Intensif Siswa Siklus I Pertemuan 1 ....... 79
Tabel 4.7. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan 2 ............. 81
Tabel 4. 8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2.................. 85
Tabel 4.9. Hasil Belajar Membaca Intensif Siswa Siklus I Pertemuan 2 ......... 93
Tabel 4. 10. Persentase Keberhasilan Keterampilan Guru Siklus I ................. 96
Tabel 4. 11. Persentase Keberhasilan Aktivitas Siswa Siklus I ...................... 99
Tabel 4. 12. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan 1 ....... 101
Tabel 4. 13. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 .............. 105
Tabel 4. 14 Hasil Pengamatan Membaca Siswa Siklus II Pertemuan 1........... 113
Tabel 4. 15. Hasil Belajar Membaca Intensif Siswa Siklus II Pertemuan 1 ... 114
Tabel 4. 16. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan 2 ........ 116
Tabel 4. 17. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 .............. 120
Tabel 4. 18 Hasil Pengamatan Membaca Siswa Siklus II Pertemuan 1........... 127
Tabel 4. 19. Hasil Belajar Membaca Intensif Siswa Siklus II Pertemuan 2 .... 128
Tabel 4. 20. Persentase Keberhasilan Keterampilan Guru Siklus II ................ 130
Tabel 4. 21. Peningkatan Persentase Keterampilan Guru Setiap Pertemuan .. 143
Tabel 4. 22. Peningkatan Persentase Aktivitas Siswa Setiap Pertemuan ......... 147
xiii
DAFTAR GAMBAR
Diagram 1. 1. Perbandingan Kemampuan Siswa dengan Kualitas
Pembelajaran .. ......................................................................... 33
Diagram 2. 2 Kerangka Berfikir Penelitian...................................................... 42
Diagram 3. 3 Desain Model Penelitian Tindak Kelas Model Kemmis ............ 55
Diagram 4. 4 Analisis Nilai Siklus I Pertemuan 1 ........................................... 80
Diagram 4. 5 Analisis Nilai Siklus I Pertemuan 2 ........................................... 94
Diagram 4. 6. Peningkatan Keterampilan Guru pada Siklus I ......................... 96
Diagram 4. 7. Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I ....................................... 99
Diagram 4. 8. Analisis Hasil Belajar Membaca Intensif Siklus I .................... 99
Diagram 4. 9. Analisis Nilai Siklus II Pertemuan 1 ......................................... 115
Diagram 4. 10. Analisis Nilai Siklus II Pertemuan 2 ....................................... 129
Diagram 4. 11. Peningkatan Keterampilan Guru pada Siklus II ...................... 130
Diagram 4. 12. Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus II .................................... 132
Diagram 4. 13 Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Membaca ................ 133
Diagram 4. 14. Analisis Hasil Belajar Membaca Intensif Siklus II ................. 134
Diagram 4. 15. Perbedaan Ketercapaian Aspek Keterampilan guru pada
Siklus I dan Siklus II .............................................................. 142
Diagram 4. 16. Peningkatan Keterampilan Guru Setiap Pertemuan ................ 143
Diagram 4. 17. Perbedaan Ketercapaian Aspek Aktivitas Siswa pada
Siklus I dan Siklus II ............................................................. 146
Diagram 4. 18. Peningkatan Aktivitas Siswa Setiap Pertemuan ...................... 147
xiv
Diagram 4. 19. Perbedaan Hasil Belajar Siswa dari Prasiklus, Siklus I, dan
Siklus II .................................................................................. 149
Diagram 4. 20. Rata-Rata Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Siswa .. 150
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Peneliti ........................................................................... 159
Lampiran 2. Data Kepala Sekolah ................................................................... 160
Lampiran 3. Profil Sekolah .............................................................................. 161
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian dari Ketua Jurusan...................................... 162
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian dari Dekan FIP................. .......................... 163
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian dari SD ...................................................... 164
Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................... 165
Lampiran 6. KKM Bahasa Indonesia dan KKM Empat Keterampilan
Berbahasa Siswa Kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 ........... 166
Lampiran 7. SK KD Bahasa Indonesia Kelas IV ............................................ 167
Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan 1 ......... 170
Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan 2 .......... 180
Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II pertemuan 1 ...... 192
Lampiran 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II pertemuan 2 ...... 202
Lampiran 12. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .................................................. 213
Lampiran 13. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I dan Siklus II ....... 225
Lampiran 14. Rekap Hasil Observasi Keterampilan Guru ............................. 227
Lampiran 15. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ............................................... 228
Lampiran 19. Rekap Hasil Observasi Aktivitas Siswa .................................... 236
Lampiran 23. Rekap Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ...................... 240
Lampiran 24. Bukti Fisik Observasi Keterampilan Guru ................................ 243
xvi
Lampiran 28. Bukti Fisik Observasi Aktivitas Siswa ...................................... 247
Lampiran 32. Bukti Fisik Penilaian Intonasi Siswa ......................................... 263
Lampiran 33. Hasil Catatan Lapangan ........................................................... 265
Lampiran 34. Hasil Wawancara ....................................................................... 274
Lampiran 35. Dokumentasi .............................................................................. 284
Lampiran 36. Bukti Fisik Hasil Belajar Siswa ................................................. 291
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah, bahwa bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan
intelektual, sosial, emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasil-
an dalam mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006: 137).
Dalam Standar Isi kurikulum KTSP 2006 dinyatakan bahwa
standar kompetensi bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan
minimal siswa yang menggambarkan penguasaan, pengetahuan, kete-
rampilan berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia.
Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan yang meliputi aspek aspek seperti
mendengar, berbicara, membaca dan menulis.
Rahim (2008: 1) mengemukakan bahwa membaca semakin
penting dalam kehidupan masyarakat yang kompleks. Setiap aspek
kehidupan melibatkan kegiatan membaca. Kita akan mendapat pengetahu-
an tentang lokasi tempat, berita, hiburan, IPTEK dan lainnya. Oleh karena
itu, kualitas pembelajaran membaca harus ditingkatkan sejak dini, yaitu
mulai siswa berada dibangku Sekolah Dasar.
2
Penelitian yang dilakukan oleh Depdiknas pada tahun 2010
menyatakan bahwa:
Telah dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia, antara lain melalui perbaikan
kebijakan, pengembangan kurikulum, peningkatan sarana dan
prasarana pendidikan, bantuan biaya pendidikan, peningkatan
kualitas manajemen pendidikan, dan peningkatan kualitas serta
kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan. Meskipun
demikian, berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Depdiknas
tersebut, belum memberikan hasil yang memuaskan. Berbagai
hasil asesmen internasional menunjukkan kemampuan siswa
Indonesia masih berada pada peringkat yang rendah, terutama
terkait dengan kemampuan dalam bidang Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA), kemampuan membaca, daya saing
ekonomi, dan kesiapan diri untuk kelangsungan hidup di masa
depan. Dalam survei tiga tahunan yang dilakukan oleh
Programme for International Student Assessment (PISA),
peringkat siswa Indonesia semakin menurun. Untuk
Matematika, pada tahun 2003 siswa Indonesia berada pada
urutan ke- 38 dari 40 negara dengan skor rata-rata 411
sementara pada tahun 2006 turun ke peringkat 52 dari 57 negara
dengan skor rata-rata 391. Pada Bidang IPA, posisi siswa
Indonesia turun dari peringkat 36 dari 40 negara dengan skor
rata-rata 395 pada tahun 2003 menjadi peringkat 54 dari 57
negara dengan skor 393 pada tahun 2006. Begitu pula di bidang
membaca pada tahun 2003 siswa Indonesia berada pada
peringkat ke- 40 dari 40 negara, menjadi peringkat ke- 5l dari 56
negara pada tahun 2006. Rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia tersebut terkait dengan berbagai faktor, salah satunya
adalah masalah profesionalisme pendidik/guru.
Rendahnya kualitas pembelajaran itu juga terjadi pada proses
pembelajaran membaca intensif di SD N Kalibanteng Kidul 02. Dari hasil
observasi dan wawancara pada 20 September 2010 dan 23 September 2010
diperoleh data yaitu 59,53 % siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02
kurang terampil dalam membaca intensif. Hal ini dikarenakan guru kurang
3
maksimal dalam mengondisikan kelas, siswa kurang bekerjasama dengan
teman lain, siswa bosan dan kondisi kelas ramai.
Hal tersebut didukung dengan data dari pencapaian hasil evaluasi
siswa pada pokok bahasan menentukan ide pokok bacaan pada siswa kelas
IV semester I tahun pelajaran 2010/2011 kurang maksimal. Data hasil
belajar ditunjukkan dengan nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 90, dengan
rerata kelas 53,33. Sedangkan KKM pada aspek membaca adalah 65.
Sebagai tindak lanjut untuk memecahkan masalah tersebut maka
hasil diskusi dengan guru kelas IV menetapkan alternatif tindakan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik skrambel.
Teknik skrambel adalah teknik permainan yang berupa aktivitas
menyusun kembali atau pengurutan suatu struktur bahasa yang
sebelumnya telah diacak. Macam-macam teknik skrambel yaitu: (a)
skrambel kata; (b) skrambel kalimat; (c) skrambel paragraf; dan (d)
skrambel wacana ( Suparno 1988:76).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses
pembelajaran membaca intensif melalui teknik skrambel pada Siswa SD
kelas IV, yang meliputi (1) mendeskripsikan keterampilan guru dalam
mengelola pembelajaran membaca intensif di SD kelas IV dengan teknik
skrambel; (2) mendeskripsikan aktivitas siswa SD kelas IV dalam
pembelajaran membaca intensif dengan menggunakan teknik skrambel; (3)
mendeskripsikan hasil belajar membaca intensif siswa SD kelas IV dengan
menggunakan teknik skrambel.
4
Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti akan mengkaji
melalui penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Kualitas
Pembelajaran Membaca Intensif melalui Teknik Skrambel pada Siswa
SD Kelas IV.
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut masalah umum
dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran
membaca intensif melalui teknik skrambel pada siswa SD kelas IV?
Masalah tersebut dirinci sebagai berikut:
a. bagaimanakah keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran
membaca intensif dengan teknik skrambel di SD kelas IV?
b. bagaimanakah aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran
membaca intensif dengan teknik skrambel?
c. bagaimanakah hasil belajar membaca intensif siswa SD kelas IV
dengan teknik skrambel?
2. Pemecahan Masalah
Masalah rendahnya prestasi belajar siswa kelas IV SD N
Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang dalam membaca intensif pada
pembelajaran membaca intensif, ditindaklanjuti oleh guru dengan
mengadakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas
5
tersebut dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik skrambel dengan
teks acak yang disampaikan secara langsung dengan kartu teks acak
(siklus I) dan mendengarkan rekaman (siklus II). Kelebihan dari
teknik skrambel yaitu meningkatkan sifat solidaritas, sportivitas,
reativitas, dan rasa percaya diri. Hasil yang diharapkan berupa
susunan wacana yang logis dan bermakna. Kegiatan yang dilakukan
terdiri atas tiga langkah, yakni
a. Kegiatan persiapan, meliputi: 1) memilih bahan bacaan; 2)
membuat teks acak; 3) membagi kelompok siswa (2-3 orang); 4)
mengatur posisi tempat duduk; 5) merencanakan langkah
selanjutnya.
b. Kegiatan inti, meliputi: 1) setiap bangku mendapat perangkat teks
acak; 2) berdiskusi dengan teman semeja untuk mengurutkan teks
acak; 3) hasil diskusi disajikan dalam diskusi kelas; 4) guru
sebagai moderator dalam pembahasan hasil diskusi; 5)
pembahasan dan komentar atas hasil kerja kelompok; 6)
pencapaian hasil susunan wacana yang dianggap paling logis dan
bermakna; 7) pembacaan wacana asli oleh 1-2 orang siswa; 8)
penceritaan kembali isi bacaan oleh 1-2 orang siswa.
c. Kegiatan tindak lanjut, dapat dipilih salah satu kegiatan seperti: 1)
pemberian tugas serupa dengan wacana lain; 2) pencarian makna
6
kata baru dan penerapannya dalam kalimat; 3) penjawaban soal-
soal tentang isi bacaan; 4) soal-soal yang dapat diberikan kepada
siswa tentang isi bacaan.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses
pembelajaran membaca intensif melalui teknik skrambel pada siswa SD
kelas IV.
Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. mendeskripsikan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran
membaca intensif di SD kelas IV dengan teknik skrambel.
2. mendeskripsikan aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran
membaca intensif dengan menggunakan teknik skrambel.
3. mendeskripsikan hasil belajar membaca intensif siswa SD kelas IV
dengan menggunakan teknik skrambel.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini terdiri atas 2 jenis yaitu:
1) manfaat teoretis
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai:
a. menambah khasanah (jumlah) penelitian tindakan kelas mata
pelajaran bahasa Indonesia.
7
b. dapat mendukung teori penggunaan permainan bahasa dalam
pembelajaran.
2) manfaat praktis
Penelitian ini memberikan manfaat bagi:
a. guru
Menambah pengetahuan dan pengalaman kepada guru tentang
proses pembelajaran menggunakan teknik skrambel yang dapat
memberi pengalaman kepada siswa, dengan suasana belajar yang
berbeda.
b. siswa
Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang beragam
sehingga dapat meningkatkan keterampilan dalam membaca
intensif. Selanjutnya siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
c. sekolah
Sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya.
Sehingga sekolah mendapatkan kepercayaan dari berbagai
komponen masyarakat dalam pengembangan pendidikan.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Bahasa
a. Pengertian Bahasa
Menurut Widjono (2005: 10-11), bahasa adalah sistem lambang
bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat
pemakainya. Lambang yang bermakna tersebut bersifat konvensional
yang ditentukan oleh masyarakat pemakainya berdasarkan
kesepakatan, lambang-lambang tersebut bersifat arbiter (tidak ada
hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya), sistem lambang
tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif, sistem lambang bersifat
unik, khas, dan tidak sama dengan lambang bahasa lain, sistem
lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal.
Menurut Wibowo (2001: 3), bahasa adalah sistem simbol bunyi
yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang
bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat
berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan
dan pikiran.
Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat
arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerjasama,
berkomunikasi dan mengidentifikasi diri (Chaer, 2006: 1).
9
Berdasarkan tiga pengertian dari para ahli tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang
dilambangkan dengan bunyi sehingga dapat menyampaikan pesan
atau perasaan dan pikiran kepada orang lain.
b. Fungsi bahasa
Fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat untuk
bekerjasama atau berkomunikasi dalam kehidupan manusia
bermasyarakat. Untuk berkomunikasi dapat juga digunakan cara lain,
misalnya isyarat, lambang-lambang gambar atau kode-kode tertentu
lainnya (Chaer, 2006: 2).
Menurut Sumarsono (2004: 143-145) fungsi bahasa yaitu (1)
fungsi komunikasi, yang menyatakan bahwa bahasa adalah sebuah
produk dan milik masyarakat; (2) Fungsi kemasyarakatan, bahwa di
Indonesia telah mengenal ungkapan “bahasa Indonesia sebagai alat
pemersatu bangsa”, sebagai alat identitas bangsa.
Widjono (2005:11-17) menyatakan bahwa fungsi bahasa adalah
sebagai (1) sarana komunikasi; (2) sarana integrasi dan adaptasi; (3)
sarana control sosial; (4) sarana memahami diri; (5) sarana ekspresi
diri; (6) sarana memahami orang lain; (7) sarana mengamati
lingkungan sekitar; (8) sarana berfikir logis; (9) membangun
kecerdasan; (10) mengembangkan kecerdasan ganda; (11)
10
membangun karakter; (12) mengembangkan profesi; (13) sarana
menciptakan kreativitas baru.
Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat
komunikasi. Dengan keanekaragaman suku serta bahasa daerah maka
untuk dapat berkomunikasi, kita harus menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Dalam penggunaan bahasa, manusia dapat menggunalan bahasa
lisan dan bahasa tulis. Berdasarkan sarana yang digunakan, ragam
bahasa dibedakan menjadi dua yaitu ragam bahasa lisan dan ragam
bahasa tulis. Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat
ucap dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan
berhubungan dengan tata bahasa, kosakata, dan pelafalan. Pembicara
dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak
tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. Sedangkan ragam
bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis,
berhubungan dengan tata cara penulisan (ejaan) dan kosakata seperti
bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata,
kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam
mengungkapkan ide.
11
c. Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa merupakan aspek kemampuan
berbahasa yang menjadi sasaran siswa. Oleh sebab itu, dalam dunia
pendidikan para pengajar selalu berupaya meningkatkan keberhasilan
dalam pembelajaran bahasa melalui pencapaian aspek bahasa (Satata,
2008: 1).
Menurut Tarigan (2008: 1) menyatakan bahwa keterampilan
bahasa memiliki komponen, yaitu (1) keterampilan menyimak
(listening skill); (2) keterampilan berbicara (speaking skill); (3)
keterampilan membaca (reading skill); (4) keterampilan menulis
(writing skill).
Setiap keterampilan tersebut erat kaitannya dengan tiga
keterampilan lainnya dengan cara yang beranekaragam. Dalam kita
memperoleh keterampilan berbahasa, kita harus melalui suatu
hubungan urutan yang teratur. Mula-mula pada masa kecil belajar
menyimak bahasa kemudian berbicara, setelah itu kita belajar
membaca dan menulis.
Keterampilan menyimak adalah satu bentuk keterampilan
berbahasa yang bersifat reseptif. Suatu proses yang mencakup
kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, meng-
interpretasi, menilai dan mereaksi makna yang terkandung di
dalamnya (Sunendar dan Iskandarwassid , 2008: 227).
12
Setelah seseorang menyimak atau mendengarkan bunyi bahasa/
sesuatu maka ia akan berusaha untuk berbicara untuk menirukannya.
Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa
lisan. Kegiatan berbicara diawali dari suatu pesan yang harus dimiliki
pembicara yang akan disampaikan kepada penerima pesan agar
penerima pesan dapat menerima atau memahami isi pesan itu.
Keterampilan berikutnya yang dikembangkan adalah membaca.
Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyendian
kembali dan pembacaan sandi. Sebuah pembacaan sandi adalah
menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang
mencakup pengubah tulisan/ cetakan menjadi bunyi yang bermakna.
Nurhadi (2004: vii) menyatakan bahwa kemampuan membaca yang
tinggi menjadi syarat bagi setiap pelajar atau mahasiswa dalam
memburu ilmu pengetahuan di sekolah. Maka jika siswa memiliki
kekurangan dalam keterampilan membaca, tidak mungkin ia dapat
memahami materi-materi pada mata pelajaran lain.
Selanjutnya aktivitas menulis merupakan suatu bentuk
manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling
akhir oleh pembelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan,
berbicara, dan membaca. Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian
aktivitas yang bersifat fleksibel. Rangkaian aktivitas yang dimaksud
meliputi: Pramenulis, penulisan draf, revisi, penyuntingan, dan
13
publikasi atau pembahasan (Sunendar dan Iskandarwassid, 2008:
248).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam
berbahasa terdapat empat keterampilan yang harus dikuasai. Empat
keterampilan yang dilakukan secara berurutan agar mempermudah
dalam mempelajarinya. Empat keterampilan berbahasa tersebut yaitu
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca, dan keterampilan menulis.
d. Keterampilan membaca
Menurut Hodgson dalam Tarigan (2008: 7) membaca adalah
suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui
media kata-kata/ bahasa tulis.
Tarigan (2008: 23) menyatakan bahwa jika ditinjau dari segi
terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu dia membaca, proses
membaca dapat dibagi atas membaca nyaring (out loud reading) dan
membaca dalam hati (silent reading).
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang
merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama
dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami
informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang.
14
Tarigan (2008: 30) menyatakan bahwa membaca dalam hati
dapat dilakukan dengan hanya mempergunakan ingatan visual (visual
memory), yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan
utama membaca dalam hati (silent reading) adalah untuk memperoleh
informasi. Latihan membaca dalam hati haruslah dimulai semenjak
anak-anak sudah dapat membaca mandiri. Telah disadari bahwa
membaca dalam hari merupakan kunci bagi semua ilmu pengetahuan.
e. Membaca Dalam Hati
Tarigan (2008: 23) menyatakan bahwa, membaca dalam hati
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu membaca ekstensif dan membaca
intensif.
(1) Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Objeknya
meliputi sebanya-banyaknya teks dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya. Tuntutan dalam membaca ekstensif adalah untuk
memahami isi yang penting-penting dengan cepat, sehingga dengan
demikian membaca secara efisien dapat terlaksana.
Membaca ekstensif ini meliputi pula membaca survei (survey
reading), membaca sekilas (skimming) dan membaca dangkal
(superficial reading). Membaca survei dilakukan sebelum kita
membaca, kita biasanya meneliti terlebih dahulu apa yang akan kita
telaah. Setelah kita survei (survey reading), kita dapat melakukan
15
membaca sekilas (skimming). Membaca sekilas (skimming) adalah
sejenis membaca yang membuat mata kita bergerak dengan cepat
melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk mencari serta
mendapatkan informasi, penerangan. Sedangkan pada membaca
dangkal (superficial reading) bertujuan untuk memperoleh
pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak
mendalam dari suatu teks bacaan. Membaca dangkal ini biasanya
dilakukan bila kita membaca demi kesenangan, membaca bacaan
ringan yang mendatangkan kebahagiaan pada waktu senggang,
misal membaca novel, cerpen, dll.
Membaca ekstensif ini perhatiannya diarahkan pada
pemahaman keseluruhan terhadap tokoh atau kejadian-kejadian,
bukan kepada detail-detail bahasa ataupun isi cerita yang terperinci
sampai sekecil-kecilnya.
(2) Membaca Intensif
Menurut Tarigan (2008: 36-39) yang dimaksud dengan
membaca intensif atau reading Intensive adalah atudi seksama,
telaah teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan dalam
kelas terhadap suatu tugas yang pendek, kira-kira dua sampai
empat halaman setiap hari. Kuesioner, latihan pola-pola kalimat,
latihan kosa kata, telaah kata-kata, dikte, dan diskusi umum
merupakan bagian dan teknik membaca intensif. Dalam Penelitian
16
ini akan dibahas secara mendalam tentang membaca intensif,
karena disesuaikan dengan judul penelitian ini.
f. Membaca Intensif
Membaca intensif bukanlah hakikat keterampilan-keterampilan
yang terlihat paling utama atau paling menarik perhatian kita, tetapi
hasil-hasilnya, maka diperlukan suatu pemahaman yang mendalam
serta terperinci terhadap tanda-tanda hitam atau aksara di atas kertas.
Bahan untuk pemahaman yang terperinci ini berupa teks yang amat
singkat. Membaca intensif pada hakikatnya memerlukan teks yang
panjangnya tidak lebih dari 500 kata. Tujuan utamanya adalah untuk
memperoleh sukses dalam pemahaman penuh terhadap argumen-
argumen yang logis, urutan-urutan retoris atau pola-pola teks, pola-
pola simbolisnya, nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan
sosial, dan juga sarana-sarana lingustik yang dipergunakan untuk
memahami teks.
Tingkatan pemahaman ini erat hubungannya dengan kecepatan
membaca. Kecepatan akan menurun kalau kedalaman serta
keterperincian pemahaman semakin bertambah/ meningkat, tetapi
terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman.
Faktor-faktor tersebut adalah kejelasan teks bacaan dan pengenalan
pembaca terhadap isi bahan bacaan.
17
Lebih lanjut, membaca intensif dikelompokan menjadi 2 jenis
yaitu membaca telaah isi (content study reading) dan membaca telaah
bahasa (linguistic study reading).
Tarigan (2008: 40) menyatakan bahwa setelah kita menemukan
bahan atau hal yang menarik hati pada membaca sekilas, kita dapat
mendalami isi bacaan tersebut. Menelaah isi sesuatu bacaan menuntut
ketelitian, pemahaman, kekritisan berfikir, serta keterampilan
mengakap ide-ide yang tersirat dalam bahan bacaan. Membaca telaah
isi dapat kita bagi atas (1) membaca teliti, (2) membaca pemahaman,
(3) membaca kritis, dan (4) membaca ide.
Sedangkan membaca telaah bahasa (linguistic study reading)
merupakan satu kesatuan dengan membaca telaah isi (content study
reading). Keduanya merupakan dwitunggal yang utuh. Keserasian
antara isi dan bahasa sesuatu bahan bacaan mencerminkan keindahan
serta kemanunggalannya. Membaca telaah bahasa (linguistic study
reading) mencakup membaca bahasa (asing) atau language reading
dan membaca sastra (literary reading).
2. Hakikat Pembelajaran Bahasa
a. Pengertian Pembelajaran
Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 bab 1 pasal 1 ayat 20
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
18
Sedangkan menurut Sanjaya (2008: 77-81) pembelajaran adalah
proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk mengubah
perilaku siswa ke arah yang positif dan lebih baik sesuai dengan
potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa.
Sudjana (2009: 43) pembelajaran pada dasarnya adalah sebuah
proses, terjadinya interaksi guru-siswa melalui kegiatan terpadu dalam
dua bentuk kegiatan, yaitu kegiatan belajar siswa dengan kegiatan
mengajar guru.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran adalah sebuah
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dalam suatu
lingkungan belajar untuk mengerti sesuatu hal yang sebelumnya tidak
diketahui siswa serta dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa.
b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi, mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis;
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara;
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan;
19
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial;
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa;
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
c. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia yaitu:
1) pendekatan komunikatif
Pendekatan komunikatif mengarahkan pengajaran bahasa
pada tujuan pembelajaran yang mementingkan fungsi bahasa
sebagai alat komunikasi ( Syafi’ie dalam Rahim, 2008: 31).
Berdasarkan prinsip pendekatan komunikatif, pengajaran
membaca harus didasarkan pada tujuan membaca dan
mengarahkan pada penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-
hari.
2) pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA)
Syafi’ie dalam Rahim (2008: 32) menyatakan bahwa
pendidikan CBSA sebagai kegiatan belajar mengajar yang
melibatkan siswa. Artinya, secara aktif terlibat dalam proses
20
pengajaran. Mulai dari penyusunan perencanaan pengajaran,
penyajian pelajaran, sampai dengan penilaian. Siswa yang aktif
membaca akan berfikir untuk dapat menguasai cara-cara
membaca yang semakin lama semakin efektif.
3) pendekatan pembelajaran terpadu
Rahim (2008: 33) menyatakan bahwa pembelajaran bahasa
harus dilakukan secara utuh. Misalnya keterampilan menyimak
dengan berbicara tidak mungkin dipisahkan dalam suatu kegiatan
belajar-mengajar, begitu juga dengan keterampilan berbahasa
lainnya. Bentuk pembelajaran bahasa secara terpadu bisa berupa
perpaduan antara kegiatan membaca, menulis, berbicara, dan
menyimak.
Pappas, dkk dalam Rahim (2008: 33) mengemukakan bahwa
pada kelas yang terintegrasi, kegiatan menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis, berarti mereka menggunakan bahasa
secara terpadu. Walaupun waktu pembelajaran bahasa Indonesia
dialokasikan untuk pembelajaran bahasa Indonesia, dengan
pengalaman belajar yang terintegrasi (terpadu) guru dapat
menggunakan waktu satu hari untuk mata pelajaran lain yang
terkait. Keterkaitan setiap mata pelajaran bisa dilakukan dengan
menggunakan satu tema yang dipilih untuk mata pelajaran bahasa
Indonesia.
21
4) pendekatan belajar kooperatif
Belajar kooperatif merupakan suatu metode yang
mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil.
Siswa bekerja sama dan saling membantu dalam menyesuaikan
tugas (Rahim, 2008: 34).
Slavin dalam Rahim (2008: 34) menyatakan bahwa penelitian
20 tahun terakhir mengindikasikan bahwa pendekatan belajar
kooperatif dapat digunakan secara efektif pada setiap tingkat
kelas untuk semua mata pelajaran.
Menurut Trianto (2007: 49-62) setidaknya ada empat
pendekatan yang seharusnya merupakan bagian dari kumpulan
strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif,
seperti:
a) student teams achivement divisions (STAD)
Pembelajatran kooperatif tipe ini merupakan salah satu tipe
dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan
kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota 4-5 orang
siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan
pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis,
dan penghargaan kelompok.
b) JIGSAW
Pembelajaran tipe jigsaw menuntut pembentukan kelompok
ahli dan kelompok asal, dengan membentuk kelompok atas 5-
22
6 orang siswa, materi dibagikan kepada siswa dalam bentuk
teks yang dibagi dalam bentuk subbab, setiap ang-gota
kelompok membaca subbab yang diperoleh dan
bertanggungjawab untuk mempelajarinya, anggota ke-
lompok lain yang mendapat subbab yang sama bertemu
membentuk kelompok ahli, setiap kelompok ahli kembali ke
kelompok asal dan bertugas mengajar teman-temannya, dan
memberikan kuis individu.
c) investigasi kelompok
Dalam implementasi tipe investigasi kelompok, guru
membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota
5-6 siswa anggota yang heterogen. Kelompok disini dapat
dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan
atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa
memilih topic untuk diselidiki, dan melakukan penyelidikan
yang mendalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya mereka
menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada
seluruh kelas.
d) pendekatan struktural meliputi numbered head together
(NHT) dan think pair share (TPS). Langkah-langkah dalam
pembelajaran NHT yaitu penomoran, mengajukan
pertanyaan, berfikir bersama, dan menjawab. Sedangkan
langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran tipe Think
23
Pair Share (TPS) yaitu berfikir (think) atas pertanyaan guru
yang berkaitan dengan pelajaran, berpasangan (pairing)
dengan teman semeja dan mendiskusikan apa yang telah
mereka peroleh, dan berbagi (Sharing) dengan keseluruhan
kelas yang telah mereka diskusikan. Dengan tipe TPS siswa
dapat berbagi dengan teman semeja dalam memecahkan
masalah yang telah disajikan. Misalnya siswa melakukan
permainan bahasa.
3. Permainan Bahasa
a. Hakikat Permainan Bahasa
Soeparno (1988: 60-61) menyatakan bahwa pada hakikatnya
permainan merupakan aktivitas untuk memperoleh suatu
keterampilan tertentu dengan cara yang menggembirakan. Di dalam
setiap permainan terdapat unsur rintangan atau tantangan yang harus
dihadapi. Tantangan dapat berupa masalah yang harus dipecahkan,
ataupun kompetisi. Dengan jalan mengatasi rintangan serta
tantangan tersebut kita dapat melatih keterampilan-keterampilan
yang kita miliki.
Apabila keterampilan yang diperoleh dalam permainan itu
berupa keterampilan bahasa tertentu, maka permainan tersebut
dinamakan permainan bahasa.
24
b. Tujuan Permainan Bahasa
Soeparno (1988: 61) menyatakan bahwa permainan bahasa
mempunyai tujuan ganda, yakni untuk memperoleh kegembiraan dan
untuk melatih keterampilan berbahasa tertentu. Apabila ada suatu
permainan yang dapat menimbulkan kegembiraan tetapi tidak
melatih keterampilan berbahasa, maka permainan tersebut tidak
dapat disebut permainan bahasa. Sebaliknya apabila ada suatu
kegiatan yang dapat melatih keterampilan berbahasa tertentu tetapi
tidak menimbulkan kegembiraan, maka kegiatan itu juga tidak dapat
disebut permainan bahasa. Jadi permainan bahasa harus memenuhi
kedua syarat diatas.
c. Faktor Penentu keberhasilan Permainan Bahasa
Keberhasilan suatu permainan bahasa ditentukan oleh berbagai
faktor, yakni (a) faktor situasi dan kondisi; (b) faktor peraturan
permainan; (c) faktor pemain; (d) faktor pemimpin permainan/ juri
(Soeparno, 1988: 62).
d. Kelebihan dan Kekurangan Permainan Bahasa
Kelebihan dari permainan bahasa yaitu sebagai berikut:
1) permainan bahasa merupakan media pengajaran bahasa yang
dapat dipakai untuk meningkatkan kadar CBSA dalam proses
belajar mengajar. Aktivitas yang dilakukan oleh para siswa
25
dalam permainan bahasa ini tidak saja aktivitas fisik, tetapi
juga aktivitas mental;
2) permainan bahasa dapat dipakai untuk membangkitkan
kembali kegairahan belajar siswa yang sudah mulai melesu;
3) sifat kompetitif yang ada dalam permainan dapat mendorong
siswa berlomba-lomba maju;
4) selain untuk menimbulkan kegembiraan dan melatih
keterampilan tertentu, permainan bahasa juga dapat memupuk
rasa solidaritas (terutama untuk permainan beregu);
5) materi yang dikomunikasikan lewat permainan bahasa
biasanya mengesan sehingga sukar dilupakan;
Kekurangan dari permainan bahasa ada 5 macam.
1) Jumlah siswa dalam satu kelas terlalu besar dapat
menimbulkan kesulitan untuk melibatkan seluruh siswa dalam
permainan. Siswa yang tidak terlibat itu justru mengganggu
permainan yang sedang berlangsung;
2) Tidak semua materi pelajaran dapat dikomunikasikan lewat
media permainan;
3) Permainan bahasa biasanya menimbulkan suara gaduh. Hal
tersebut jelas akan mengganggu kelas yang berdekatan;
4) Banyak yang memperlakukan permainan bahasa sebagai
kegiatan untuk mengisi waktu kosong saja;
26
5) Permainan bahasa banyak mengandung unsur spekulasi. Siswa
yang menang dalam suatu permainan belum dapat dijadikan
ukuran bahwa siswa tersebut lebih pandai daripada siswa
lain.(Suparno 1988: 64-65).
e. Macam-Macam Permainan Bahasa
Soeparno (1988: 65-95) menyatakan bahwa macam-macam
permainan bahasa yaitu (1) bisik berantai; (2) perintah bersyarat; (3)
sambung suku; (4) rantai kata; (5) rantai huruf; (6) silang datar; (7)
teka-teki silang; (8) scrabble; (9) scramble; (10) piramida kata; (11)
berburu kata; (12) kategori bingo; (13) mengeja keras; (14) spelling
be; (15) dua puluh pertanyaan; (16) resep gotong royong; (17)
mengarang bersama; (18) kontes ucapan; (19) bermain sajak; (20)
ambil-ambilan; (21) mengocok gambar; (22)menyebut gambar; (23)
membaca instruksi; (25) menerka kode; (26) menebak teka-teki.
4. Skrambel
a. Pengertian Skrambel
Istilah “Skrambel” berasal dari bahasa Inggris scramble yang
dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia “perebutan,
pertarungan, perjuangan”. Soeparno (1988: 60) menyatakan bahwa
skrambel merupakan salah satu permainan bahasa untuk
memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan.
27
Permainan ini berupa aktivitas menyusun kembali suatu struktur
bahasa yang sebelumnya telah diacak.
Zaini (2008: 6) menyatakan bahwa teks acak merupakan
strategi yang digunakan untuk pelajaran bahasa dengan langkah-
langkah pembelajaran seperti: 1) memilih teks bacaan yang akan
disampaikan; 2) memotong bacaan tersebut menjadi beberapa
bagian, potongan dapat per kalimat, dua kalimat atau per paragraf; 3)
membagi siswa menjadi beberapa kelompok; 4) memberi satu
kelompok satu bacaan penuh yang telah dipotong-potong; 5) siswa
menyusun bacaan sehingga dapat dibaca dengan urut; 6)
mempelajari teks bacaan dengan siswa (pembahasan).
b. Macam-macam Skrambel
Soeparno (1988: 76) membagi skrambel menjadi 4 macam.
1) Skrambel kata, yakni sebuah permainan yang berupa aktivitas
menyusun kembali susunan huruf-huruf dalam suatu kata yang
semula memang telah diacak terlebih dahulu. Tujuan permainan
ini adalah untuk membina penguasaan kosakata dan untuk
melatih ejaan.
Contoh : kategori warna
jiahu Hijau
rehma Merah
28
2) Skrambel Kalimat, yakni sebuah permainan yang berupa
aktivitas menyusun kembali susunan kalimat yang sebelumnya
telah diacak terlebih dahulu. Tujuan permainan ini adalah untuk
melatih menyusun kalimat dalam rangka latihan keterampilan
mengarang.
Contoh : Susunlah kata-kata yang berserakan di bawah ini
sehingga menjadi kalimat yang baik!
di / membeli / lima / kemarin / burung / pagi / anak /
puyuh / Arman / ekor / Ngasem / pasar.
Jawab: Arman membeli lima ekor anak burung puyuh di
pasar Ngasem kemarin pagi.
Alternatif jawaban lain: Kemarin pagi, Arman membeli lima
ekor anak burung puyuh di pasar Ngasem.
3) Skrambel paragraf, yakni sebuah permainan yang berupa
aktivitas menyusun kembali suatu paragraf yang kalimat-
kalimatnya telah diacak terlebih dahulu. Tujuan permainan ini
adalah melatih menyusun paragraf dalam rangka latihan
keterampilan ekspresi tulis/ mengarang.
4) Skrambel Wacana, yakni sebuah permainan yang berupa
aktivitas mengembangkan kembali suatu wacana atau cerita
yang paragraf-paragrafnya telah dikacaubalaukan terlebih
dahulu. Tujuan permainan ini adalah untuk melatih
mengembangkan paragraf menjadi suatu wacana atau cerita.
29
c. Pembelajaran Membaca Intensif dengan Teknik Skrambel
Membaca intensif merupakan studi seksama, telaah teliti, dan
penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap
suatu tugas yang pendek.
Hermawan(2009:http://hermawanspd.blogspot.com/2009/06/te
knik-skrambel.html) membagi rambu-rambu pembelajaran
membaca intensif dengan teknik skrambel ke dalam tiga kegiatan,
yakni persiapan, kegiatan inti, dan kegiatan tindak lanjut.
1) Kegiatan Persiapan
a) Menyiapkan sebuah wacana, kemudian dipotong menjadi
kartu teks acak. Guru menyiapkan kartu teks acak tersebut
sebanyak kelompok siswa;
b) Kartu teks acak diberi nomor urut dengan cara diacak..
Sebagai contoh, jika kartu pertama berisi salinan paragraf
pertama dari wacana semula, maka kartu tersebut jangan
diberi nomor urut (1). Berilah nomor lain yang tidak sama
urutannya dengan urutan nomor paragraf wacana aslinya;
c) Membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang
beranggotakan 2-6 orang siswa dalam satu kelompok.
Mengatur posisi tempat duduk, agar kelompok yang satu
dengan kelompok lainnya tidak saling mengganggu dan
tidak saling terganggu;
30
2) Kegiatan Inti
Terdapat sejumlah kegiatan yang harus dilalui anak dalam
kegiatan inti. Secara umum, dalam kegiatan inti guru dapat
melakukan langkah-langkah kerja berikut:
a) mengondisikan setiap kelompok dalam keadaan siap
dengan perangkat kartu teks acak yang telah dibagikan guru
untuk didiskusikan dalam kelompoknya masing-masing;
b) meminta setiap kelompok siswa mengurutkan kartu teks
acak tersebut menjadi sebuah susunan yang baik dan mudah
ditangkap maksudnya. Setiap kelompok siswa melakukan
diskusi kecil dalam kelompoknya untuk menyusun kartu
teks acak yang dianggap baik dan logis oleh kelompok yang
bersangkutan. Alasan-alasan pemilihan susunan kartu teks
acak juga harus dibicarakan dalam kelompok kecil tersebut;
c) melakukan pembahasan hasil diskusi dengan cara masing-
masing kelompok menyajikan hasil diskusi dalam diskusi
kelas dan guru sebagai moderator dalam pembahasan hasil
diskusi;
d) Meminta siswa membacakan wacana asli dan penceritaan
kembali isi bacaan oleh 1-2 orang siswa.
3) Kegiatan Akhir
Kegiatan tindak lanjut, dapat dipilih salah satu kegiatan seperti:
a) pemberian tugas serupa dengan wacana lain; b) pencarian
31
makna kata baru dan penerapannya dalam kalimat; c)
penjawaban soal-soal tentang isi bacaan; d) soal-soal yang dapat
diberikan kepada siswa tentang isi bacaan.
d. Kelebihan dan Kelemahan Skrambel
1) Kelebihan
a) Permainan bahasa merupakan media pengajaran bahasa yang
cocok untuk penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(Kurikulum 2004). Aktivitas yang dilakukan siswa dalam
permainan bahasa ini tidak saja aktivitas fisik, tetapi juga
aktivitas mental;
b) Permainan bahasa dapat dipakai untuk membangkitkan
kembali kegairahan belajar siswa yang sudah mulai lesu;
c) Sifat kompetitif yang ada dalam permainan dapat mendorong
siswa berlomba-lomba maju;
d) Selain untuk menimbulkan kegembiraan dan melatih
keterampilan tertentu permainan bahasa juga dapat memupuk
rasa solidaritas (terutama untuk permainan beregu);
e) Materi yang dikomunikasikan lewat permainan bahasa
biasanya mengesan sehingga sukar dilupakan;
2) Kekurangan
a) Pada umumnya jumlah siswa dalam satu kelas terlalu besar.
Hal tersebut akan menimbulkan kesulitan untuk melibatkan
32
seluruh siswa dalam permainan. Siswa yang tidak terlibat itu
justru mengganggu permainan yang sedang berlangsung;
b) Tidak semua materi pelajaran dapat dikomunikasikan lewat
media permainan;
c) Permainan bahasa biasanya menimbulkan suara gaduh. Hal
tersebut jelas akan mengganggu kelas yang berdekatan;
d) Banyak yang memperlakukan permainan bahasa sebagai
kegiatan untuk mengisi waktu kosong saja;
e) Permainan bahasa banyak mengandung unsur spekulasi.
Siswa yang menang dalam suatu permainan belum dapat
dijadikan ukuran bahwa siswa tersebut lebih pandai daripada
siswa lain (Suparno 1988: 64-65).
Berdasarkan kelebihan dan kekurangan dalam permainan
bahasa di atas, teknik skrambel dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan membaca pemahaman. Dalam pengajaran membaca
pemahaman anak diajak untuk berlatih menyusun suatu
organisasi tulisan yang secara sengaja sebelumnya
dikacaukan,anak diminta menata ulang susunan tulisan yang
kacau menjadi suatu organisasi tulisan yang utuh dan bermakna.
5) Kualitas Pembelajaran
Menurut Sudjana (2009: 40) kualitas pembelajaran adalah tingkat
rendah atau efektif tidaknya proses belajar-mengajar dalam mencapai
33
tujuan pengajaran. Hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan
pembelajaran. Oleh sebab itu hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Hasil belajar dan kualitas
pengajaran mempunyai hubungan yang berbanding lurus. Jika dilukiskan
seperti dalam diagram di bawah ini :
Keterangan : Y2 lebih tinggi dari Y1 disebabkan kemampuan siswa (A2) dan kualitas
pengajarannya (B2) lebih tinggi dibanding denga A1 dan B1
Diagram 2.1 . Perbandingan kemampuan siswa dengan kualitas pembelajaran
Daryanto (2010: 63) menyatakan bahwa dalam peningkatan kualitas
pembelajaran dilakukan melalalui in-servis training guru yang
sasarannya adalah meningkatkan penguasaan landasan kependidikan,
subjek matter (materi pembelajaran), metode dan strategi mengajar,
pembuatan dan penggunaan alat pembelajaran, serta evaluasi
pembelajaran. Guru memegang peranan penting dan strategis dalam
proses pembelajaran. Proses pembelajaran sebagai suatu aktivitas untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa berkaitan
dengan aktivitas guru, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Sebagai
suatu sistem kegiatan, proses pembelajaran selalu melibatkan guru.
Keterlibatan guru tersebut mulai dari pemilihan dan pengurutan materi
pembelajaran, penerapan dan penggunaan metode pembelajaran,
Renda
h
A2
A1
Kem
amp
uan
Sis
wa
Kualitas Pengajaran
B1 B2
Y2
Y1
34
penyampaian materi pembelajaran, pembimbingan belajar, sampai pada
kegiatan pengevaluasian hasil belajar.
Hasibuan dan Moedjiono (2009: 58-88) menyatakan beberapa
keterampilan dasar yang diutamakan bagi seorang guru, yaitu:
a) keterampilan memberi penguatan, diartikan sebagai tingkah laku
guru dalam merespon secara positif tingkah laku siswa yang
memungkinkan tingkah laku itu timbul kembali. Penguatan dapat
berupa: (1) pengatan verbal seperti kata-kata “bagus” “baik” “tepat”
atau kalimat, (2) penguatan gesture seperti ekspresi wajah, (3)
penguatan dengan cara mendekati, (4) penguatan dengan sentuhan,
(5) pengutan dengan memberi kegiatan yang menyenangkan, (6)
penguatan berupa tanda atau benda.
b) keterampilan bertanya, diartikan sebagai ucapan verbal yang
meminta respon dari seseorang yang dikenai. Respon yang diberikan
dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan
hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang
mendorong kemampuan berfikir.
c) keterampilan menggunakan variasi, diartikan sebagai perbuatan guru
dalam konteks proses belajar-mengajar yang bertujuan mengatasi
kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa senantiasa
menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan secara aktif.
d) Keterampilan menjelaskan, dirtikan sebagai penyajikan informasi
lisan yang diorganisasikan secara sistematis dengan tujuan
35
menunjukan hubungan. Penekanan memberikan penjelasan adalah
proses penalaran siswa, dan bukan indoktrinasi.
e) keterampilan membuka dan menutup pelajaran, diartikan sebagai
dua keterampilan yang berkaitan. Membuka pelajaran diartikan
dengan perbuatan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan
menimbulkan perhatian siswa agar terpusat kepada apa yang akan
dipelajari. Menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri
kegiatan inti pelajaran. Maksudnya adalah memberikan gambaran
menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui
tingkat pencapaian siswa, dan tingkat keberhasilan guru dalam
proses belajar-mengajar.
f) keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, diartikan
sebagai perbuatan guru dalam konteks belajar-mengajar yang hanya
melayani 3-8 siswa untuk kelompok kecil, dan hanya untuk
seseorang. Pada dasarnya bentuk pengajaran ini dapat dikerjakan
dengan membagi kelas dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.
g) keterampilan mengelola kelas, diartikan sebagai keterampilan guru
untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguanm
baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan
remedial.
h) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, diartikan sebagai
suatu proses yang teratur dengan melibatkan sekelompok siswa
36
dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan
berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau
memecahkan masalah.
Berdasarkan penjelasan dari para ahli tersebut dapat disimpulkan
bahwa dalam peningkatan kualitas pembelajaran, peranan seorang guru
sangat penting, karena untuk dapat meningkatkan keterampilan atau
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, seorang guru harus mendesain proses
belajar mengajar menjadi lebih nyaman. Oleh karena itu seorang guru harus
memiliki dan menguasai keterampilan dasar dalam proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik skrambel,
keterampilan guru yang harus dimiliki adalah memilih bahan bacaan,
membuat kalimat acak, membagi kelompok, mengatur posisi duduk siswa,
melalukan pembahasan isi teks, dan memberikan evaluasi.
Sedangkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dibagi kedalam
beberapa jenis yaitu:
a) Dierich dalam hamalik (2001: 172) membagi kegiatan belajar dalam 8
kelompok yaitu (1) kegiatan-kegiatan visual; (2) kegiatan-kegiatan
lisan; (3) kegiatan-kegiatan mendengarkan; (4) kegiatan-kegiatan
menulis; (5) kegiatan-kegiatan menggambar; (6) kegiatan-kegiatan
metric; (7) kegiatan-kegiatan mental; (8) kegiatan-kegiatan emosional.
b) Whipple dalam Hamalik (2001: 173) membagi kegiatan belajar siswa
yaitu (1) bekerja dengan alat-alat visual; (2) ekskursi dan trip; (3)
mempelajari masalah-masalah; (4) mengapresiasi literature; (5) ilustrasi
37
dan konstruksi; (6) bekerja menyajikan informasi; (7) cek dan tes.
Berdasarkan aktivitas siswa diatas, beberapa aktivitas siswa yang
dapat diterapkan dalam pembelajaran membaca intensif dengan menggunakan
teknik Skrambel yaitu kegiatan-kegiatan visual, kegiatan-kegiatan lisan,
kegiatan-kegiatan mendengarkan, kegiatan-kegiatan menulis, kegiatan-
kegiatan mental, dan bekerja menyajikan informasi.
B. Kajian Empiris
Terdapat beberapa penelitian yang sesuai dengan permasalahan
dalam penelitian ini yaitu penelitian dari mahasiswa Universitas Negeri
Semarang yang bernama RM Indriani Widiyati dengan judul “Peningkatan
Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel pada Siswa
Kelas IV di SD PL Bernardus Semarang Tahun Pelajaran 2004/ 2005“
bahwa dengan implementasi teknik skrambel dapat meningkatkan
keterampilan membaca pemahaman dan mengubah perilaku siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mendapatkan deskripsi secara konkret penggunaan teknik skrambel dalam
meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dan perubahan
tingkah laku siswa selama dan setelah kegiatan pembelajaran.
Selain itu juga terdapat penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa
Universitas Negeri Yogyakarta yang bernama Hendrias Noor Hendrawan
dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui
Teknik Skramble pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Plumbon
38
Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo”, hasil penelitian menunjukkan
bahwa teknik skrambel yang mengedepankan perolehan informasi, sekaligus
pemahaman atas informasi yang diperoleh tersebut dan pemberian
pengalaman secara konkrit dalam pembelajaran membaca pemahaman
mampu meningkatkan minat belajar siswa yang berimbas pada meningkatnya
kemampuan membaca pemahaman siswa. Hal ini dapat ditunjukkan dengan
adanya peningkatan nilai yang semakin lama semakin baik, yaitu: (1) rata-rata
nilai kondisi awal siswa sebesar 56,04; (2) rata-rata nilai pada siklus I sebesar
61,36; (3) rata-rata nilai pada siklus II sebesar 75,32. Hal tersebut
menunjukkan adanya selisih nilai antara kondisi awal siswa dengan kegiatan
pembelajaran yang terakhir pada siklus II sebesar 18,88.
Penelitian dari internasional yang sesuai dengan penelitian ini yaitu
penelitian dari Sunengsih yang berjudul “The Effects Of Extensive Reading
And Intensive Reading On Students Reading Comprehension (An
Experimental Study Conducted as a Senior High School in Bandung) “
menyatakan bahwa:
The results of this study show that intensive reading is as effective as
extensive reading in getting main idea, searching for specific
information and references. On the other hand, ekstensive reading is
better that intensive reading in guessing meaning. The problems
identified in the results were originated from contaminations, poor
test design, period of study and materials. Unfortunately, those
problems remain unanticipated.
Dari hasil penelitian di atas adalah membaca intensif lebih efektif
daripada membaca ekstensif dalam mendapatkan sebuah ide pokok, mencari
informasi. Sedangkan, membaca ekstensif lebih baik dari membaca intensif
39
dalam mendefinisikan sesuatu. Identifikasi masalah dalam hasil yang murni
dari campuran, yaitu miskin teknik tes, waktu belajar singkat dan materi yang
kurang. Dan akhirnya dapat diselesaikan.
Berbagai penelitian telah dilakukan dalam aspek membaca dan
hasilnya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan membaca
setelah diterapkan pembelajaran yang dilakukan peneliti. Namun penelitian
terhadap keterampilan membaca masih menarik untuk dilakukan.
Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti tersebut memiliki
persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang saya lakukan. Persamaan
dalam penelitian tersebut terletak pada jenis penelitian yang berupa penelitian
tindakan kelas, sedangkan instrumen yang digunakan sama-sama
menggunakan instrumen yang berupa tes dan nontes. Instrumen yang berupa
tes diperoleh dari hasil tes siswa, sedangkan instrumen yang berupa nontes
siswa diperoleh dari deskriptif data kualitatif.
Perbedaan dalam penelitian ini dengan peneliti-peneliti tersebut
adalah terletak pada masalah yang dikaji, tujuan penelitian, variabel
penelitian, subjek penelitian, serta teknik yang digunakan. Peneliti mengkaji
masalah seberapa besar peningkatan kualitas pembelajaran membaca intensif
melalui teknik skrambel pada siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02
Kota Semarang. Variabel penelitian yang digunakan adalah keterampilan
guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif di SD kelas IV dengan
teknik skrambel, aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran membaca
intensif dengan teknik skrambel, dan hasil belajar membaca intensif pada
40
siswa SD kelas IV dengan teknik skrambel. Subjek penelitian ini adalah guru
dan siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang. Penelitian ini
mengambil bidang kajian desain dan strategi pembelajaran bahasa Indonesia
SD.
C. Kerangka Berfikir
Membaca adalah kegiatan berbahasa berupa proses melisankan dan
mengolah bahan bacaan secara aktif, membaca juga merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia di sekolah. Membaca bukan hanya megucapkan bahasa tulisan atau
lambang bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan memahami isi bahasa
tulisan.
Pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya keterampilan membaca
intensif pada siswa kelas IV SDN Kalibanteng Kidul 02 masih rendah. Hal ini
dikarenakan guru kurang maksimal dalam mengondisikan kelas, siswa kurang
bekerjasama dengan teman lain, siswa bosan dan kondisi kelas ramai,
sehingga hasil belajar kurang maksimal.
Penggunaan teknik yang tepat sangat menentukan tujuan pembelajaran.
Salah satu teknik yang digunakan guru untuk meningkatkan keterampilan
membaca intensif yaitu dengan penerapan teknik skrambel dan mengacu
pada model pembelajaran Kooperatif TPS, yang menuntut siswa aktif, kreatif
dan tanggung jawab dalam belajar. Sehingga siswa akan berusaha untuk
memenuhi tugasnya. Teknik skrambel menggunakan kartu teks acak, untuk
41
diurutkan oleh siswa sehingga siswa tidak akan merasa jenuh. Ada sesuatu
yang dilakukan oleh siswa, dan dapat meningkatkan sifat solidaritas,
sportivitas, reativitas, dan rasa percaya diri. Dengan menggunakan cara ini
dapat mempermudah siswa dalam meningkatkan keterampilan membaca
intensif.
Dalam penelitian ini, pada siklus I menyampaikan wacana acak secara
langsung dengan kartu teks acak dan pada siklus II mendengarkan rekaman
wacana yang telah diacak. Hasil yang diharapkan berupa susunan wacana
yang logis dan bermakna. Dengan penelitian tindakan tersebut, diharapkan
dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran
membaca intensif, aktivitas siswa dalam membaca intensif, dan hasil belajar
membaca intensif siswa.
Berikut bagan alur kerangka pemikiran:
42
Bagan 2.2 Kerangka Berfikir Penelitian
Menurunnya kualitas pembelajaran
membaca intensif di kelas IV SDN
Kalibanteng Kidul 02
- guru kurang maksimal dalam mengondisikan kelas,
- siswa kurang bekerjasama dengan teman lain, siswa bosan dan kondisi kelas ramai
Diterapi dengan pembelajaran menggunakan teknik Skrambel
Kelebihan Teknik Skrambel yaitu
1. Dapat meningkatkan sifat
solidaritas, sportivitas, dan rasa
percaya diri siswa.
2. Siswa terlibat aktif dalam proses
belajar
3. Menumbuhkan kreativitas dalam
ide dan pendapat dalam
pemecahan masalah
4. Memupuk sifat kerja sama
- Aktivitas siswa
dalam membaca
intensif
meningkat
- Keterampilan
guru dalam
mengelola
pembelajaran
membaca
intensif
meningkat
- Hasil belajar
membaca
intensif siswa
meningkat
- Hasil belajar membaca intensif siswa masih kurang terbukti hasil belajar siswa yang kurang dari KKM aspek membaca
43
D. Hipotesis Tindakan
Dari kegiatan penelitian di atas, penggunaan teknik skrambel
meningkatkan kualitas pembelajaran membaca Intensif pada Siswa SD kelas
IV, yang meliputi:
1. keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif
dengan teknik skrambel meningkat.
2. aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran membaca intensif dengan
teknik skrambel meningkat.
3. hasil belajar membaca intensif siswa SD kelas IV dengan teknik skrambel
meningkat.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
Rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang
terdapat 4 tahapan penting yaitu sebagai berikut:
1. perencanaan
Menurut Arikunto (2006: 98) perencanaan menjelaskan tentang apa,
mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan itu
dilaksanakan.
Dalam tahap perencanaan ini, kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. menelaah materi kelas IV pokok bahasan membaca dan indikator
keberhasilan bersama tim kolaborasi.
b. menyusun RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan dengan skenario
teknik skambel.
c. menyediakan media pembelajaran yang ditetapkan.
d. menyediakan alat evaluasi berupa instrumen tes tertulis dan lembar
kerja siswa.
e. menyediakan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan
keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif.
45
2. pelaksanaan tindakan
Menurut Muslich (2009: 204) pelaksanaan tindakan yaitu deskripsi
tindakan yang akan digelar, skenario kerja tindakan perbaikan, dan
prosedur tindakan yang akan diterapkan. Dalam pelaksanaan PTK ini
direncanakan dengan 2 siklus, dengan kompetensi dasar 7. 1 Menemukan
kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif dengan materi
ajar kalimat utama pada siklus I dan materi ajar ide pokok paragraf pada
siklus II.
3. observasi
Menurut Arikunto (2006: 99) observasi (pengamatan) yaitu
pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Pelaksanaan observasi dan
pelaksanaan tindakan berlangsung dalam waktu yang sama.
Pada kegiatan observasi ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan
guru pengamat untuk mengamati keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran membaca Intensif dan aktivitas siswa dalam pembelajaran
membaca intensif.
Kegiatan observasi dilakukan oleh 5 orang dengan rincian 1 orang
mengamati ketrampilan guru dalam mengelola kelas dan 4 orang
mengamati aktivitas siswa. Pengamatannya dilakukan dengan cara 1 orang
yaitu guru kelas mengamati cara peneliti mengelola pembelajaran dengan
teknik skrambel dan 4 orang yaitu teman sejawat mengamati aktivitas
siswa. Pengamatan aktivitas siswa dilakukan dengan cara pengamat
mengamati beberapa kelompok.
46
4. refleksi
Menurut Arikunto (2006: 99) refleksi atau pantulan yaitu kegiatan
untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Istilah refleksi
sebetulnya tidak tepat dikenakan ketika guru pelaksanaan sudah selesai
melaksanakan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti, untuk
bersama-sama mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.
Peneliti mengaji masalah seberapa besar peningkatan kualitas
pembelajaran membaca intensif melalui teknik skrambel pada siswa kelas
IV SD N Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang yang disesuai dengan
sasaran indikator yang tercapai. Apakah proses pembelajaran itu sudah
efektif. Jika belum maka peneliti melanjutkan pada siklus berikutnya
dengan pencapaian indikator yang diinginkan. Peneliti melakukan
perubahan strategi pada tahapan siklus II agar pelaksanaannya lebih
efektif.
B. Perencanaan Tahap Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan
Peneliti membuat perencanaan awal yakni dengan
mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam kelas, serta mecari
alternatif pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan teknik
skrambel. Dalam hal ini peneliti menggunakan kartu teks acak. Dalam
penelitian ini mendeskripsikan peningkatan keterampilan guru dalam
47
mengelola pembelajaran, peningkatan aktivitas siswa dalam membaca
intensif, dan peningkatan hasil belajar membaca intensif siswa kelas IV
SD N Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang.
Pada tahap perencanaan siklus I dilakukan persiapan penelitian,
yaitu peneliti mempersiapkan RPP dengan materi kalimat utama,
mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa buku referensi
serta kartu teks acak, menyediakan alat evaluasi berupa instrumen tes
tertulis dan lembar kerja siswa, yang terakhir adalah menyediakan
lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran membaca intensif dan aktivitas siswa dalam pembelajaran
membaca intensif, lembar wawancara, dan lembar catatan lapangan.
b. Pelaksanaan tindakan
Pada siklus ini peneliti menggunakan konsep belajar secara
kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 siswa yaitu dengan teman
semeja. Pelaksanaannya dilakukan selama empat jam pelajaran dan
dilaksanakan dua kali pertemuan.
Pada pertemuan 1 prosedur pelaksanaannya sebagai berikut:
1) guru melakukan apersepsi;
2) guru memberikan reward atas jawaban anak-anak;
3) guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai;
4) guru bertanya tentang gagasan lain yang dapat diceritakan;
5) guru memberi contoh bentuk cerita/ bacaan;
48
6) guru menjelaskan gagasan-gagasan tersebut dapat dijadikan sebuah
cerita, sehingga cerita pun dapat dicari gagasannya;
7) guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-
masing kelompok 2 siswa (teman semeja);
8) guru membagikan teks bacaan acak kepada setiap kelompok;
9) siswa menyusun kartu teks acak menjadi sebuah cerita dengan
teman semejanya;
10) siswa perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusi dan
siswa yang lain mengoreksi jawabannya;
11) guru memberi penguatan atas jawaban siswa;
12) siswa dan guru membahas hasil diskusi;
13) siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
bersama;
14) guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan
tentang materi yang belum jelas;
15) guru melakukan evaluasi.
Pada pertemuan 2 prosedur pelaksanaannya sebagai berikut:
1) guru melakukan apersepsi;
2) guru memberikan reward atas jawaban Anak-anak;
3) guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai;
4) guru memberi contoh bentuk cerita/ bacaan;
5) guru menjelaskan kalimat utama;
49
6) guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-
masing kelompok 2 siswa (teman semeja);
7) guru membagikan kartu teks acak kepada setiap kelompok;
8) siswa menyusun kartu teks acak menjadi sebuah cerita dengan
teman semejanya;
9) siswa perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusi dan
siswa yang lain mengoreksi jawabannya;
10) guru memberi penguatan atas jawaban siswa;
11) siswa dan guru membahas hasil diskusi;
12) siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
bersama;
13) guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan
tentang materi yang belum jelas;
14) guru melakukan evaluasi.
c. Observasi
Observasi pada siklus I ini, dilakukan untuk:
1) mengamati keterampilan membaca siswa dalam pembelajaran
dengan menggunakan teknik skrambel;
2) mengamati keterampilan guru dalam mengondisikan kelas sesuai
dengan skenario pembelajaran teknik skrambel yang telah
ditetapkan.
50
Untuk memperoleh tujuan tersebut observasi dilaksanakan
selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa diamati oleh teman
sejawat yang berjumlah 4 orang, sedangkan aktivitas guru diamati oleh
guru kelas IV menggunakan lembar observasi.
d. Refleksi
Dalam tahap refleksi ini, peneliti melakukan kegiatan sebagai
berikut:
1) mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran yang berupa
keterampilan guru dalam mengelola pembalajaran, aktivitas siswa
dan hasil belajar membaca intensif siswa, dan penyesuaian
terhadap sasaran indikator yang tercapai;
2) mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus
I;
3) membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I;
4) merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus II;
5) hasil dari refleksi dapat bermanfaat pula dalam mencari cara yang
paling baik dalam peningkatan kualitas pembelajaran membaca
intensif.
2. Siklus II
a. Perencanaan
51
Hasil refleksi pada siklus I digunakan sebagai bahan perubahan
pada perencanaan siklus II. Tindakan pada siklus II dilakukan dengan
pembelajaran di dalam kelas. Adapun kegiatan perencanaan pada siklus
II antara lain: menyusun RPP dengan materi ide pokok paragraf,
mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa buku referensi
dan kartu teks acak, menyediakan alat evaluasi berupa instrumen tes
tertulis dan lembar kerja siswa, menyediakan lembar observasi untuk
mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru mengelola
pembelajaran dan lembar wawancara.
b. Pelaksanaan tindakan
Pada siklus ini peneliti tetap menggunakan konsep belajar secara
kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 siswa yaitu dengan teman
semeja. Pelaksanaannya dilakukan selama empat jam pelajaran dan
dilaksanakan dua kali pertemuan.
Pada pertemuan 1 langkah-langkah pembelajarannya yaitu:
1) guru melakukan apersepsi;
2) guru memberikan motivasi siswa untuk belajar;
3) menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai;
4) guru memberi contoh bentuk cerita/ bacaan;
5) guru menjelaskan bahwa bacaan-bacaan itu memiliki ide
pokoknya;
52
6) guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-
masing kelompok 2 siswa (teman semeja);
7) guru membagikan kartu teks acak;
8) siswa menyusun kartu teks acak tersebut menjadi sebuah paragraf,
yang diantara kartu teks acak tersebut ada kartu ide pokoknya;
9) siswa perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusi dan
siswa yang lain mengoreksi jawabannya;
10) guru memberi penguatan atas jawaban siswa;
11) guru bersama siswa membahas hasil diskusi;
12) siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
bersama;
13) guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan
tentang materi yang belum jelas;
14) guru melakukan evaluasi.
Pada pertemuan 2 langkah-langkah pembelajarannya yaitu:
1) guru melakukan apersepsi;
2) guru memberikan motivasi siswa untuk belajar;
3) menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai;
4) guru memberi contoh bentuk cerita/ bacaan dari sebuah rekaman;
5) guru menjelaskan bahwa bacaan itu memiliki ide pokoknya;
6) guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-
masing kelompok 2 siswa (teman semeja);
7) guru memperdengarkan sebuah rekaman yang berisi teks acak;
53
8) siswa mendengarkan dan menulis inti dari bacaan tersebut;
9) siswa menyusun kartu teks acak tersebut menjadi sebuah paragraf,
yang diantara kartu teks acak tersebut ada kartu ide pokoknya;
10) setiap kelompok maju kedepan kelas, membacakan hasil diskusinya
dan menceritakan kembali tulisan yang telah dibuat dalam
kelompok dan siswa yang lain mengoreksi jawaban kelompok yang
maju;
11) guru memberi penghargaan atas hasil kerja kelompok siswa;
12) guru bersama siswa membahas hasil diskusi;
13) siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
bersama;
14) guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan
tentang materi yang belum jelas;
15) guru melakukan evaluasi.
c. Observasi
Observasi pada siklus II ini, dilakukan untuk:
1) mengamati aktivitas membaca siswa dalam pembelajaran dengan
menggunakan teknik skrambel;
2) mengamati keterampilan guru dalam mengondisikan kelas sesuai
dengan skenario pembelajaran teknik skrambel yang telah
ditetapkan.
54
Untuk memperoleh tujuan tersebut observasi dilaksanakan selama
pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa diamati oleh teman sejawat
yang berjumlah 4 orang, sedangkan aktivitas guru diamati oleh guru
kelas IV menggunakan lembar observasi.
d. Refleksi
Dalam pelaksanaan siklus I tentunya terdapat kekurangan yang
diperbaiki pada siklus II. Dalam siklus II diharapkan ada peningkatan
yang lebih baik. Dilihat dari segi keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran, aktivitas siswa dan hasil belajar membaca intensif siswa.
Dalam tahap refleksi ini, peneliti melakukan kegiatan sebagai
berikut:
1) mengevaluasi proses yang berupa keterampilan guru dalam
mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa dalam pembelajaran
membaca intensif dengan teknik skrambel dengan disesuaian
terhadap sasaran indikator yang tercapai;
2) mengevaluasi hasil belajar siswa yang berupa hasil belajar
membaca intensif siswa dengan disesuaian terhadap sasaran
indikator yang tercapai;
3) membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II;
4) merencanakan perlu atau tidaknya tindak lanjut untuk siklus III.
55
Bagan 3. 3. Desain Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto,
dkk.2007:16)
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri
Kalibanteng Kidul 02. Jumlah siswa sebanyak 42 siswa yang terdiri dari 23
siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.
D. Variabel Penelitian
Refleksi
Observasi
perencanaan
SIKLUS I
Pelaksanaan
Refleksi
Observasi
perencanaan
SIKLUS II
Pelaksanaan
Sudah sesuai
target
56
Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang saling
mempengaruhi. Variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1. keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif
dengan teknik skrambel;
2. aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran membaca intensif
dengan teknik skrambel;
3. hasil belajar membaca intensif pada siswa SD kelas IV dengan teknik
skrambel.
E. Data dan Cara pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Siswa
Sumber data siswa diperoleh dari lembar observasi respon siswa
dalam pembelajaran bahasa Indonesia, hasil belajar, dan hasil
wawancara yang dilakukan secara sistematis selama pelaksanaan
siklus I sampai siklus II
b. Guru
Sumber data guru diperoleh dari lembar observasi keterampilan guru
dalam melakukan pembelajaran dengan teknik skrambel.
c. Data Dokumen
Sumber data dokumen berupa hasil tes siswa sebelum
dilaksanakannya proses pembelajaran dengan teknik skrambel.
d. Catatan Lapangan
57
Sumber data yang berupa catatan lapangan, diperoleh dari catatan
selama proses pembelajaran dilaksanakan, yaitu berupa data aktivitas
siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, data keterampilan guru
dalam mengondisikan kelas.
e. Foto
Sumber data yang berupa foto, diperoleh dari dokumentasi ketika
pelaksanaan penelitian berlangsung.
2. Jenis Data
a. Data Kuantutatif
Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2007: 21) data kuantitatif
adalah data yang berupa angka-angka. Data kuantitatif dalam
penelitian ini diwujudkan dengan hasil belajar siswa membaca intensif
dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik skrambel.
b. Data Kualitatif
Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2007: 20-21) data kualitatif
adalah data yang berupa kalimat/ peryataan bukan berupa angka. Data
kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar
pengamatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran,
lembar pengamatan aktivitas siswa, wawancara, dan catatan lapangan
dalam pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel.
3. Teknik Pengumpulan Data
58
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada 4.
a. Metode observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dimana peneliti
atau kolabaratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka
saksikan selama penelitian (Gulo, 2007: 116). Observasi dalam
penelitian ini digunakan untuk mengamati keterampilan guru dalam
mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa sesuai dengan skenario.
b. Catatan Lapangan
Menurut (Wiriaatmadja, 2008: 125) sumber informasi yang
sangat penting dalam penelitian adalah catatan lapangan (field notes)
yang dibbuat oleh peneliti yang melakukan pengamatan atau
observasi. Kekayaan data dalam catatan lapangan ini , yang memuat
secara deskriptif berbagai kegiatan, suasana kelas, iklim sekolah,
kepemimpinan, berbagai bentuk interaksi sosial dan nuansa-nuansa
lainnya.
Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui keadaan lapangan ketika dilakukan pembelajaran
membaca intensif menggunakan teknik skrambel dan memperjelas
hasil observasi.
c. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti
dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab
59
dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden
merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal
(Gulo, 2007: 119).
Metode wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk
mendapatkan informasi langsung dari guru pengamat (kolaborator)
tentang pelaksanaan pembelajaran membaca intensif dan dari siswa
tentang kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran.
d. Metode tes
Tes merupakan seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau
sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk
mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan
materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran
tertentu (Poerwanti, dkk, 2008:5).
Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
hasil belajar membaca intensif siswa dalam pembelajaran dengan
menggunakan teknik skrambel.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan 2 teknik analisis data.
a. Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan rerata/
60
mean dan modus. Penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk
presentase.
Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai yang diperoleh
siswa yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
(Poerwanti, 2008:6.3)
Untuk mencari rata-rata kelas dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
M =
Keterangan:
(Sudjana, 2009: 125)
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
= Jumlah siswa yang tuntas
belajar
61
= Jumlah siswa
= Persentase frekuensi
(Aqib, 2010: 40)
Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan
belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas atau
tidak tuntas, dengan ketentuan sebagai berikut :
Kterteria ketuntasan Kualifikasi
≥ 65 Tuntas
< 65 Tidak tuntas
Tabel 3.1. Kriteria ketuntasan minimal aspek membaca kelas IV
SDN Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang
b. Kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil observasi keterampilan guru
dalam pembelajaran, observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran
membaca intensif, wawancara dan catatan lapangan dianalisis dengan
deskriptif kualitatif.
Kreteria yang digunakan untuk mengukur keterampilan guru
dalam pembelajaran dan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca
intensif, yaitu rentangan 1-4 pada setiap aspek/ kategori yang diamati.
Jika pengamat memberi tanda cek (√) pada:
1. angka1 berarti aspek yang dilakukan oleh guru/ siswa kurang
baik;
62
2. angka 2 berarti aspek yang dilakukan oleh guru/ siswa cukup
baik;
3. angka 3 berarti aspek yang dilakukan oleh guru/ siswa baik;
4. angka 4 berarti aspek yang dilakukan oleh guru/ siswa baik
sekali;
Poerwanti (2008: 6.9) memberikan contoh dalam membuat
instrument untuk mengukur minat siswa ada 10 butir. Jika rentang
yang dipakai 1 sampai 5, maka skor terendah seorang peserta didik
adalah 10, yakni 10 x 1 dan skor tertinggi 50 yakni dari 10 x 5.
Dengan demikian mediannya adalah (10+50) : 2 atau sebesar 30.
Jika dibagi 4 kategori, maka skala 10-20 termasuk tidak berminat, 21-
30 kurang berminat, 31-40 berminat, dan 41-50 sangat berminat.
Jadi untuk menentukan ketuntasan keterampilan guru dalam
mengelola pembelajaran dan ketuntasan aktivitas siswa dalam
pembelajaran dapat menggunakan rumus:
Siswa atau guru mendapat jumlah skor berada diatas median
maka akan mengalami ketuntasan dengan kreteria yang telah
ditetapkan dan siswa atau guru yang mendapat skor berada dibawah
atau sama dengan median maka mengalami ketidak tuntasan dengan
kreteria yang telah ditetapkan pula.
Menurut Hadi (2004: 13) untuk mendapatkan kreteria
penilaian dengan interval yang sesuai maka menggunakan rumus:
63
Keterangan :
Untuk menentukan ketuntasan persentase keberhasilan
keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca
intensif, maka menggunakan rumus:
%
Keterangan:
P = hasil persentase (Muslich, 2009:162)
Adapun kriteria untuk menentukan taraf keberhasilan
tindakan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
Kreteria
Nilai Pencapaian Tujuan
Pembelajaran Kualifikasi
Tingkat
Keberhasilan
Pembelajaran
40 - 48 83,3 % - 100% Sangat Baik (A) Berhasil
31 - 39 64,58 % - 81,25 % Baik (B) Berhasil
22 - 30 45,83 % - 62,5 % Cukup (C) Tidak Berhasil
12 - 21 25 % - 43,75% Kurang (D) Tidak Berhasil
Tabel 3.2: kualifikasi hasil observasi
64
G. Indikator Keberhasilan
Pembelajaran dengan menggunakan teknik skrambel dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran membaca intensif pada siswa kelas
IV SD N Kalibanteng Kidul 02 Semarang dengan indikator sebagai
berikut:
1) keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif
meningkatkan dengan kriteria sekurang-kurangnya baik;
2) aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca intensif meningkat
dengan kriteria sekurang-kurangnya baik;
3) 75% siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 Semarang mengalami
ketuntasan belajar individual sebesar ≥ 65 dalam pembelajaran bahasa
Indonesia aspek membaca intensif;
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Teknik skrambel yang digunakan oleh Peneliti pada penelitian ini
terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran membaca intensif di SD N
Kalibanteng Kidul 02 kelas IV. Hal tersebut terlihat dari hasil observasi
proses pembelajaran membaca intensif. Observasi dilakukan pada guru dan
siswa serta peningkatan hasil belajar siswanya. Penelitian ini untuk
mendeskripsikan keterampilan guru baik keterampilan dasar guru maupun
keterampilan dalam penggunaan teknik skrambel. Dalam penelitian ini
keterampilan guru diobservasi oleh guru kelas.
Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan pengamatan terhadap
aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca intensif. Peneliti mengamati
seluruh siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02. Jumlah siswa yang
diamati adalah 42 siswa. Peneliti dibantu oleh 4 observer dalam mengamati
aktivitas siswa. Satu observer mengamati 10-12 siswa (5-6 kelompok).
Berikut ini adalah uraian pelaksanaan penelitian yang dilakukan.
1. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1
a. Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus I pertemuan 1
1) Hasil Observasi Keterampilan Guru
Hasil observasi keterampilan guru pada siklus I pertemuan 1
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
66
Tabel 4. 3. Hasil Observasi Keterampilan Guru dalam Pembelajaran Siklus
I pertemuan 1
No. Aspek yang diamati
Tingkat
kemampuan JML
Kre
teri
a 1 2 3 4
1 Melaksanakan prapembelajaran
√
3 B
2 Membuka pembelajaran dengan
apersepsi √
3 B
3 Menyampaikan tujuan
pembelajaran √
2 C
4 Mengajukan pertanyaan kepada
siswa tentang teks bacaan √
3 B
5 Melakukan penjelasan kepada
siswa tentang materi membaca
intensif
√
3 B
6 Menyediakan kartu teks acak
√ 4 A
7 Membimbing kerja kelompok
√
2 C
8 Memberikan reward kepada siswa
ketika siswa berhasil dalam
melaksanakan tugasnya
√
3 B
9 Ketepatan dalam mengelola
waktu √
2 C
10 Memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya √
1 D
11 Melakukan evaluasi
√
2 C
12 Memberikan umpan balik setelah
pembelajaran selesai √
2 C
Jumlah 1 10 15 4 30
% Keberhasilan
62,50
Kreteria Keterampilan guru
C
Dari hasil observasi keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran membaca intensif dapat diketahui bahwa untuk
kegiatan prapembelajaran, guru memperoleh skor 3. Ini berarti
bahwa guru telah menyiapkan ruang kelas, alat, sumber belajar.
Dan mengondisikan siswa untuk menerima pelajaran. Namun guru
belum mengeluarkan media pembelajaran yang digunakan. Dan
pada aspek pertama ini mendapat kreteria B.
67
Pada keterampilan guru membuka pembelajaran dengan
apersepsi, guru mendapat skor 3, hal ini menunjukkan bahwa guru
telah mampu menarik perhatian siswa dan guru telah mengulang
materi yang lampau, tetapi guru belum memberikan motivasi siswa
untuk lebih mudah mengikuti pembelajaran. Dan pada aspek ke-2
ini mendapat kreteria B.
Untuk penyampaian tujuan guru mendapatkan skor 2. Hal ini
berarti bahwa guru dalam menyampaian tujuan pembelajaran
kurang jelas yaitu dengan menggunakan bahasa yang ambigu dan
tidak diperjelas dengan ditulis dipapan tulis. Sehingga siswa belum
mengetahui apa yang hendak dicapai pada pembelajaran tersebut.
Dan pada aspek ke-3 mendapat kreteria C.
Sedangkan pada keterampilan guru dalam mengajukan
pertanyaan, guru mendapatkan skor 3. Hal ini berarti bahwa guru
telah mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan, walau hanya beberapa pertanyaan. Sehingga siswa
merasa kurang mendapat giliran untuk menjawab karena
pertanyaan yang dilontarkan oleh guru terbatas. Dan pada aspek ke-
4 mendapat kreteria B.
Ketika guru menjelaskan materi membaca intensif, guru
mendapatkan skor 3. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah
menjelaskan materi membaca intensif yang meliputi judul bacaan,
jumlah paragraf, jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf
68
dan isi dari bacaan tersebut. Guru belum menjelaskan tentang
kalimat utama dalam sebuah bacaan. Tetapi guru telah menjelaskan
teknik skrambel yang akan digunakan dalam pembelajaran
membaca intensif. Dan pada aspek ke-5 mendapat kreteria B.
Aspek berikutnya adalah keterampilan guru dalam
menyediakan kartu teks acak untuk teknik skrambel, guru
mendapat skor 4. Hal ini berarti bahwa guru telah menyediakan 22
buah media kartu teks acak. Sehingga semua siswa dapat
menggunakan media kartu teks acak tersebut dan dapat memacu
siswa untuk dapat lebih bersaing dengan kelompok lain. Dan pada
aspek ke-6 mendapat kreteria A.
Pada aspek membimbing siswa dalam kerja kelompok, guru
mendapatkan skor 2. Berarti ketika siswa berdiskusi guru
berkeliling kepada setiap kelompok tetapi tidak membimbing.
Sehingga kelompok yang pasif kurang bimbingan dari guru yang
mengakibatkan hasil diskusi kelompok itu kurang maksimal. Dan
pada aspek ke-7 mendapat kreteria C.
Pada saat siswa selesai mengerjakan tugasnya, guru
memberikan reward/ penghargaan. Keterampilan guru dalam
memberikan reward mendapatkan skor 3. hal ini menunjukan
bahwa guru telah memberikan penghargaan atas hasil kerjasama
sisw atau tugas siswa yang lain yang berupa bintang. Hal ini dapat
memacu siswa untuk bersaing lebih aktif karena akan mendapat
69
penghargaan yang berupa bintang. Tetapi guru belum menyediakan
table daftar bintang untuk siswa yang aktif dalam pembelajaran.
Dan pada aspek ke-8 mendapat kreteria B.
Dalam keterampilan guru dalam mengelola waktu, guru
mendapat skor 2, yang berarti bahwa guru belum dapat
menyampaikan seluruh materi tetapi waktu yang pembelajaran
telah selesai, dan siswa langsung keluar kelas tanpa merapikan
tempat duduknya seperti semula. Dan pada aspek ke-9 mendapat
kreteria C.
Sebelum pembelajaran selesai guru memberi kesempatan
siswa untuk bertanya tentang materi yang telah dipelajari tadi. Pada
keterampilan ini guru mendapat skor 1, karena guru tidak
memberikan kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan. Hal
ini disebabkan oleh waktu pembelajaran yang sudah selesai dan
siswa sudah mulai tidak fokus karena akan istirahat. Dan pada
aspek ke-10 mendapat kreteria D.
Ketika guru memberi evaluasi, guru mendapat skor 2, karena
guru hanya memberikan evaluasi dan tugas kelompok saja. Guru
belum memberikan tugas rumah dan tugas individu untuk siswa.
Dan pada aspek ke-11 mendapat kreteria C.
Untuk aspek yang terakhir yaitu memberikan umpan balik
setelah selesai pembelajaran, guru mendapatkan skor 2. Hal ini
menunjukkan bahwa di akhir pembelajaran guru memberikan
70
umpan balik dengan hanya menyimpulkan materi sendiri dan guru
belum memberikan tindak lanjut. Dan pada aspek ke-12 mendapat
kreteria C.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan
keterampilan guru mencapai 62,50% dengan skor diperoleh
sebanyak 30 dan kreteria yang dicapai adalah C. Dari ke-12 aspek
tersebut 6 aspek mengalami ketidaktuntasan, yaitu aspek
menyampaikan tujuan pembelajaran, aspek membimbing kerja
kelompok, aspek ketepatan mengelola waktu, aspek memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya, aspek melakukan
evaluasi dan memberikan umpan balik. Sedangkan 6 aspek lainnya
sudah mendapat kreteria sekurang-kurangnya baik, yaitu aspek
melaksanakan prapembelajaran, aspek membuka pembelajaran
dengan apersepsi, aspek mengajukan pertanyaan tentang teks
bacaan, aspek melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi
membaca intensif, aspek menyediakan kartu teks acak, dan aspek
memberikan reward kepada siswa ketika siswa berhasil dalam
melaksanakan tugasnya.
71
2) Hasil observasi aktivitas siswa
Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Table 4. 4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I
Pertemuan 1
No Aspek yang dinilai
Jumlah siswa yang
mendapatkan skor Skor
Mak
Jmlh
skor Rata-
rata %
Kre
teri
a 1 2 3 4
1 Kesiapan siswa
menerima pelajaran 0 0 42 0 168 126 3 75% B
2 Menanggapi
apersepsi yang
disampaikan guru
0 17 21 4 168 115 2,74 68% B
3 Mencatat dan
memperhatikan
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh guru
0 27 15 0 168 99 2,36 59% C
4 Menjawab
pertanyaan guru 0 27 14 1 168 100 2,38 60% C
5 Memperhatikan
penjelasan guru 0 30 10 2 168 98 2,33 58% C
6 Bekerjasama dengan
teman dalam
menyusun kartu teks
acak
0 12 30 0 168 114 2,71 68% B
7 Menyusun kartu teks
acak yang disediakan
guru
0 36 6 0 168 90 2,14 54% C
8 Mendemonstrasikan
hasil diskusi
kelompok
0 40 2 0 168 86 2,05 51% C
9 Menyelesaikan tugas
tepat waktu 0 11 28 3 168 118 2,81 70% B
10 Bertanya kepada guru 0 40 2 0 168 86 2,05 51% C
11 Mengerjakan tugas
evaluasi 0 10 15 17 168 133 3,17 79% B
12 Menanggapi umpan
balik dari guru 0 37 5 0 168 89 2,12 53% C
Jumlah Skor 29,86
Rata-Rata Skor 2,5
Persentase Keberhasilan
62% C
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I, 42
siswa telah hadir di kelas dan menyiapkan bolpoin dan buku tulis.
72
Siswa belum menggunakan buku paket atau sumber lainnya dalam
pembelajaran, karena jika siswa akan membawa buku paket, siswa
harus meminjam di perpustakaan sekolah. Siswa tidak memiliki
buku secara individu. Persentase keberhasilan pada aspek yang 1
adalah 75% dan masuk dalam kreteria penilaian Baik (B) dan rata-
rata skor yang diperoleh siswa adalah 3. Oleh karena itu dapat
dijadikan acuan atau pertimbangan pada pertemuan berikutnya.
Pada aspek menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, 17
siswa hanya mendengar pertanyaan guru dan tidak menjawab
pertanyaan guru tentang pelajaran yang lalu, 21 siswa mendengar
dan menjawab pertanyaan apersepsi guru tetapi hanya mengikuti
temannya dan 4 siswa menanggapi dan menjawab pertanyaan
apersepsi guru tanpa mengikuti teman lainnya. Sehingga persentase
aspek ke-2 adalah sebesar 60% dengan kreteria Baik (B), dan rata-
rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,74. Oleh karena itu dapat
dijadikan acuan atau pertimbangan pada pertemuan berikutnya.
Untuk aspek mencatat dan memperhatikan tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru, 27 siswa
memperhatikan tujuan pembelajaran yang sisampaikan oleh guru
tetapi tidak mencatatnya, 15 siswa telah memperhatikan dan
mencatat tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, tetapi
masih diperintah oleh guru. Hal ini disebabkan karena siswa belum
terbiasa dengan pembelajaran yang menggunakan teknik skrambel.
73
Sehingga persentase aspek ke-3 adalah sebesar 59% dengan
kreteria penilaian cukup (C), dan rata-rata skor yang diperoleh
siswa adalah 2,36. Oleh karena itu diperlukan tindak lanjut pada
pertemuan kedua guna perbaikan siklus I.
Dalam aspek menjawab aspek pertanyaan pada sintak
eksplorasi, 27 siswa menjawab pertanyaan tetapi tidak sesuai
dengan pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Tetapi terdapat 14
siswa yang menjawab sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan
oleh guru dan terdapat 1 siswa yang terlihat aktif dengan menjawab
lebih dari 3 pertanyaan guru secara cepat. Sehingga persentase
aspek ke-4 adalah 60% dengan kreteria cukup (C), dan rata-rata
skor yang diperoleh siswa adalah 2,38. Oleh karena itu diperlukan
tindak lanjut pada pertemuan kedua guna perbaikan siklus I.
Ketika guru menjelaskan teknik/ langkah-langkah skrambel,
terlihat ada 30 siswa yang bercanda dengan teman semejanya. Jadi
terdapat 15 kelompok dari 22 kelompok yang kurang
memperhatikan penjelasan guru. Disamping itu terdapat 10 siswa
yang memperhatikan penjelasan guru tetapi masih diam. Dengan
kata lain 5 kelompok masih diam memperhatikan penjelasan guru.
Selain itu terdapat 2 siswa yang memperhatikan penjelasan guru
dan menanggapi penjelasan guru dengan menanyakan hal yamh
belum dipahaminya. Sehingga persentase aspek ke-5 adalah 58%
dengan kreteria cukup (C), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa
74
adalah 2,33. Oleh karena itu diperlukan tindak lanjut pada
pertemuan kedua guna perbaikan siklus I.
Pada aspek kerjasama dengan teman semeja dalam menyusun
kartu teks acak, ternyata 30 (15 kelompok) siswa sudah
bekerjasama dengan teman semeja (kelompok) walau masih
dengan bercanda dengan teman semeja dan tidak mengganggu
kelompok lain. Sedang 12 siswa (6 kelompok) walau sudah
bekerjasama dalam menyusun tetapi masih dominan dalam
bercanda atau mengganggu kelompok lain yang menyebabkan
kelompok lain tidak terfokus dalam kerja kelompoknya. Sehingga
persentase aspek ke-6 adalah 68% dengan kreteria baik (B) dan
rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,71. Oleh karena itu
dapat dijadikan acuan atau pertimbangan pada pertemuan
berikutnya.
Dilihat dari hasil penyusunan kartu teks acak yang disediakan
guru, 36 siswa masih menyusun paragraf dengan terbolak-balik,
tidak sesuai dengan susunan paragraf yang benar, tidak ditampilkan
sesuai perintah guru dan tidak tepat waktu. Dan 6 siswa telah
menyusun kartu teks acak dengan runtut tetapi masih belum
ditampilkan sesuai perintah guru juga. Sehingga persentase aspek
ke-7 adalah 54% dengan kreteria Cukup (C) dan rata-rata skor yang
diperoleh siswa adalah 2,14. Oleh karena itu diperlukan tindak
lanjut pada pertemuan kedua guna perbaikan siklus I.
75
Pada aspek pendemonstrasian hasil diskusi, 40 siswa (20
kelompok) telah menyampaikan hasil diskusi, tetapi
penyampaiannya tidak runtut/ tidak sistematis. Siswa rata-rata
langsung mengutarakan hasil susunan kartu teks acak tanpa
menyebutkan tujuan diskusi, hasil diskusi, dan alasan. Tetapi
terdapat 2 siswa (1 kelompok) yang mengutarakan hasil diskusinya
dengan runtut tetapi penjelasan/ alasan penyusunannya tidak
dijelaskan. Sehingga persentase aspek ke-8 adalah 51% dengan
kreteria Cukup (C) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah
2,05. Oleh karena itu diperlukan tindak lanjut pada pertemuan
kedua guna perbaikan siklus I.
Aspek berikutnya adalah menyelesaikan tugas tepat waktu.
Aspek ini terjadi ketika guru menjelaskan kembali (konfirmasi)
hasil diskusi siswa dengan teman semejanya. Setelah dibahas
bersama siswa diberi tugas untuk mencatat penjelasan yang telah
ditulis dipapan tulis. Dan ternyata 28 siswa telah menyelesaikan
tugas tersebut walau belum tepat waktu. Ada 3 siswa yang
menyelesaikan tugas dengan lengkap dan tepat waktu. Sedang 11
siswa lainnya menyelesaikan tugas masih kurang dan tidak tepat
waktu. Sehingga persentase aspek ke-9 adalah 70% dengan kreteria
baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2, 81. Oleh
karena itu dapat dijadikan acuan atau pertimbangan pada
pertemuan berikutnya.
76
Pada aspek bertanya kepada guru, 40 siswa bertanya tetapi
tidak sesuai dengan topik/ materi yang telah disampaikan. Tetapi
masih terdapat 2 siswa yang bertanya sesuai dengan teks bacaan
walau hanya sekali saja. Melihat kondisi tersebut maka pada aspek
ke- 10 hanya mencapai 51% dengan kreteria cukup (C) dan rata-
rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,05. Oleh karena itu
diperlukan tindak lanjut pada pertemuan kedua guna perbaikan
siklus I.
Ketika mengerjakan soal evaluasi, terdapat 10 siswa yang
mengerjakan soal evaluasi tetapi masih bertanya dengan teman
lainnya. Ada 15 siswa telah mengerjakan sendiri soal evaluasi
tersebut, tetapi masih bercanda dengan teman semeja. Dan 17 siswa
telah mengerjakan soal secara mandiri, tidak bercanda ataupun
bertanya dengan teman lainnya. Sehingga pada aspek ke-11
ketercapaian indikator mencapai 79% dengan dengan kreteria baik
(B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,17. Oleh
karena itu dapat dijadikan acuan atau pertimbangan pada
pertemuan berikutnya.
Aspek yang terakhir adalah menanggapi umpan balik yang
dilakukan oleh guru. Dan ternyata terdapat 37 siswa yang
mendengarkan tetapi hanya diam tidak menyahut umpan balik
guru. Hal ini dikarenakan waktu yang sudah menjelang istirahat.
Selain itu terdapat 5 siswa yang mendengar dan menjawab umpan
77
balik dari guru walau masih sahut-sahutan. Sehingga pada aspek
ke-12 ketercapaian indikator mencapai 53% dengan dengan
kreteria cukup (C) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah
2,12. Oleh karena itu diperlukan tindak lanjut pada pertemuan
kedua guna perbaikan siklus I.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa dari 12 aspek yang
dinilai, terdapat 5 aspek yang mengalami ketuntasan yaitu pada
aspek kesiapan siswa menerima pelajaran, aspek menanggapi
apersepsi yang disampaikan guru, aspek bekerjasama dengan teman
dalam menyusun kartu teks acak, aspek menyelesaikan tugas tepat
waktu, dan aspek mengerjakan tugas evaluasi. Sedangkan 7 aspek
yang lain belum mengalami ketuntasan, yaitu aspek mencatat dan
memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru,
aspek menjawab pertanyaan guru, aspek memperhatikan penjelasan
guru, aspek menyusun kartu teks acak yang disediakan guru, aspek
mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok, aspek bertanya kepada
guru, dan aspek menanggapi umpan balik dari guru.
Dari ke-12 aspek tersebut ketuntasan klasikal mencapai 40%
yang meliputi siswa yang mendapat kreteria A sebanyak 0 siswa,
siswa yang mendapat kreteria B sebanyak 17 siswa, siswa yang
mendapat kreteria C sebanyak 25 siswa, dan siswa yang mendapat
kreteria D sebanyak 0 siswa. Untuk keberhasilan aktivitas siswa
78
mencapai 62% dengan jumlah skor 29,86 dan rata-rata skor 2,5.
Kreteria yang diperoleh adalah cukup (C).
b. Paparan Hasil Belajar
Dalam tindakan ini untuk mengukur keterampilan siswa dalam
membaca intensif guru memberikan tes akhir pada siswa. Dalam tes akhir
ini siswa mengerjakan soal tertulis yang dikerjakan secara individu.
Adapun indikator yang ingin dicapai adalah (1) menyebutkan judul
bacaan, (2) menyebutkan jumlah kalimat dalam paragraf, (3) menyebutkan
jumlah paragraf dalam bacaan tersebut, (4) melafalkan bacaan dengan
intonasi yang tepat, (5) menentukan gagasan utama sebuah paragraf, (6)
menentukan ide pokok bacaan, (7) menjelaskan isi masing-masing
paragraf, (8) menyebutkan letak ide pokok, (9) menceritakan kembali isi
bacaan. Untuk indikator (1), (2), (3), (5), (6), (7), (8) telah tercantum
dalam soal tes evaluasi dengan hasil terlihat pada tabel 4.5. Sedangkan
indikator ke (4) dan (9) diamati dengan menggunakan tabel pengamatan
tersendiri. Indikator (4) dan (9) dapat diamati menggunakan tabel berikut:
Tabel 4. 5 Aspek Penilaian Pelafalan Teks Bacaan
Aspek yang dinilai Kreteria Skor
mak
Jml Skor
Rata-rata
% Krete
ria 4 3 2 1
a. Kenyaringan suara
b. Pandangan mata
c. Keberanian
d. Kelancaran
e. Pelafalan
f. Pemenggalan kata
Dan pada siklus I pertemuan 1 ini siswa masih membaca secara
bersama-sama. Sehingga untuk indikator (4) dan (9) belum tercapai.
79
Berikut adalah hasil tes tertulis siswa dalam pembelajaran membaca
intensif:
Tabel 4. 6. Hasil belajar membaca Intensif siswa pada Siklus I pertemuan 1
No. Nama Pertemuan 1
Nilai Kualifikasi
1 Erika Sinta Dewi 40 Tidak Tuntas
2 Avin Kurniawan 20 Tidak Tuntas
3 Rio Tomas 40 Tidak Tuntas
4 Ananda As'aril 50 Tidak Tuntas
5 Andre Hidayat 30 Tidak Tuntas
6 Andre Surya Admaja 35 Tidak Tuntas
7 Angel Clara Omega 65 Tuntas
8 Celfin Bryan Pangestu 80 Tuntas
9 Daffa Risky Putra 50 Tidak Tuntas
10 Deva Septian Pramudya 100 Tuntas
11 Eka Susilowati 90 Tuntas
12 Eko Setyorini 75 Tuntas
13 Fath Aziz Al aqsa 60 Tuntas
14 Fendy solikul Akbar 40 Tidak Tuntas
15 Feri Hermawan 90 Tuntas
16 Fitria Eka Puspitasari 100 Tuntas
17 Fitria Marentina. A 100 Tuntas
18 Ivan Ade Kusuma 55 Tidak Tuntas
19 Yulia Kusuma Wardani 100 Tuntas
20 Kusmawati 90 Tuntas
21 Melati Setyoningrum 80 Tuntas
22 Nadia Nofitasari 85 Tuntas
23 Nafisa 85 Tuntas
24 Nita Rahayu 65 Tuntas
25 Putra Angga Fardiansyah 65 Tuntas
26 Risky Anggoro Trisna 20 Tidak Tuntas
27 Risky Bayu Puspitowati 80 Tuntas
28 Rofiqi Anhari Suci 85 Tuntas
29 Sagita Indah Lestari 80 Tuntas
30 Santi Dwi Rahmawati 65 Tuntas
31 Sabrina Ratna Delaila 65 Tuntas
32 Siti Salma 100 Tuntas
33 Theresia Abelia Pambudi 85 Tuntas
34 Thomas Ardian 70 Tuntas
35 Muhammad Akbar Fauzi 70 Tuntas
36 Agnes Pusponingrum 100 Tuntas
37 Agung Kristiawan 40 Tidak Tuntas
38 Audi Putra Adanta 10 Tidak Tuntas
39 Dina Nur Aprilia 80 Tuntas
40 Milliandy Faizal 30 Tidak Tuntas
41 Gerin Natalino Araufi 70 Tuntas
42 Yogi Dwi Prasetyo 50 Tidak Tuntas
Jml 2759
Rata2 66,54
Ketuntasan 28 66,67%
Tdk Tuntas 14 33,33%
Nilai Terendah 10
Nilai Tertinggi 100
80
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar bahasa
Indonesia materi membaca intensif diperoleh data nilai tertinggi
adalah 100, nilai terendah adalah 10, rata-rata nilainya adalah 66,54.
Persentase ketuntasan hasil belajar adalah 66,67% sedangkan 33,33%
siswa dalam kualifikasi belum tuntas.
Data hasil belajar membaca intensif dapat dijabarkan dalam
diagram batang sebagai berikut:
Diagram 4. 4. Analisis Nilai Siklus I Pertemuan 1
2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2
a. Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus I pertemuan 2
1) Hasil Observasi Keterampilan Guru
81
Hasil observasi keterampilan guru pada siklus I pertemuan 2
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4. 7. Hasil Observasi Keterampilan Guru dalam Pembelajaran Siklus
I Pertemuan 2
No. Aspek yang diamati
Tingkat
kemampuan JML
Kre
teri
a 1 2 3 4
1 Melaksanakan prapembelajaran √ 3 B
2 Membuka pembelajaran dengan
apersepsi √
4 A
3 Menyampaikan tujuan
pembelajaran √
2 C
4 Mengajukan pertanyaan kepada
siswa tentang teks bacaan √
3 B
5 Melakukan penjelasan kepada
siswa tentang materi membaca
intensif
√
4
A
6 Menyediakan kartu teks acak √ 4 A
7 Membimbing kerja kelompok √ 3 B
8 Memberikan reward kepada siswa
ketika siswa berhasil dalam
melaksanakan tugasnya
√
3
B
9 Ketepatan dalam mengelola
waktu √
3 B
10 Memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya √
2 C
11 Melakukan evaluasi √ 3 B
12 Memberikan umpan balik setelah
pembelajaran selesai √
3 B
Jumlah 0 4 21 12 37
% Keberhasilan
77,08
Kreteria Keterampilan guru
B
Dari hasil observasi keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran membaca intensif dapat diketahui bahwa untuk
kegiatan prapembelajaran, guru memperoleh skor 3. Ini berarti
bahwa guru telah menyiapkan ruang kelas, alat, sumber belajar.
Dan mengondisikan siswa untuk menerima pelajaran. Namun guru
belum mengeluarkan media pembelajaran yang digunakan. Dan
pada aspek pertama ini mendapat kreteria B.
82
Pada keterampilan guru membuka pembelajaran dengan
apersepsi, guru mendapat skor 4, hal ini menunjukkan bahwa guru
telah mampu menarik perhatian siswa dan guru telah mengulang
materi yang lampau, dan telah memberikan motivasi siswa untuk
lebih mudah dalam mengikuti pembelajaran. Dan pada aspek ke-2
ini mendapat kreteria A.
Untuk penyampaian tujuan guru mendapatkan skor 2. Hal ini
berarti bahwa guru dalam menyampaian tujuan pembelajaran
kurang jelas yaitu dengan menggunakan bahasa yang ambigu dan
tidak diperjelas dengan ditulis dipapan tulis. Oleh karena itu, siswa
belum mengetahui apa yang hendak dicapai pada pembelajaran
tersebut.Dan pada aspek ke-3 mendapat kreteria C.
Sedangkan pada keterampilan guru dalam mengajukan
pertanyaan, guru mendapatkan skor 3. Hal ini berarti bahwa guru
telah mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan, walau hanya beberapa pertanyaan. Oleh karena itu,
siswa merasa kurang mendapat giliran untuk menjawab karena
pertanyaan yang dilontarkan oleh guru terbatas. Dan pada aspek ke-
4 mendapat kreteria B.
Ketika guru menjelaskan materi membaca intensif, guru
mendapatkan skor 4. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah
menjelaskan materi membaca intensif yang meliputi judul bacaan,
jumlah paragraf, jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf, isi
83
dari bacaan tersebut dan guru telah menjelaskan tentang kalimat
utama dalam sebuah bacaan. Selain itu guru telah menjelaskan pula
teknik skrambel yang akan digunakan dalam pembelajaran
membaca intensif. Dan pada aspek ke-5 mendapat kreteria A.
Aspek berikutnya adalah keterampilan guru dalam
menyediakan kartu teks acak untuk teknik skrambel, guru
mendapat skor 4. Hal ini berarti bahwa guru telah menyediakan 22
buah media kartu teks acak. Semua siswa dapat menggunakan
media kartu teks acak tersebut dan dapat memacu siswa untuk
dapat lebih bersaing dengan kelompok lain. Dan pada aspek ke-6
mendapat kreteria A.
Pada aspek membimbing siswa dalam kerja kelompok, guru
mendapatkan skor 3. Berarti ketika siswa berdiskusi guru
berkeliling pada setiap kelompok dan mengarahkan tetapi tidak
membantu kesulitan kelompok. Kelompok yang mengalami
kesulitan tidak mampu menyelesaikan kesulitan tersebut. Dan pada
aspek ke-7 mendapat kreteria B.
Pada saat siswa selesai mengerjakan tugasnya, guru
memberikan reward/ penghargaan. Keterampilan guru dalam
memberikan reward mendapatkan skor 3. hal ini menunjukan
bahwa guru telah memberikan penghargaan atas hasil kerjasama
siswa atau tugas siswa yang lain yang berupa bintang. Hal ini
dapat memacu siswa untuk bersaing lebih aktif karena akan
84
mendapat penghargaan yang berupa bintang. Tetapi guru belum
menyediakan tabel daftar bintang untuk siswa yang aktif dalam
pembelajaran. Dan pada aspek ke-8 mendapat kreteria B.
Dalam keterampilan guru dalam mengelola waktu, guru
mendapat skor 3, yang berarti bahwa guru menyelesaikan
pembelajaran tepat waktu dan materi telah tersampaikan tetapi
kelas belum kembali rapi. Dan pada aspek ke-9 mendapat kreteria
B.
Sebelum pembelajaran selesai guru memberi kesempatan
siswa untuk bertanya tentang materi yang telah dipelajari tadi. Pada
keterampilan ini guru mendapat skor 2, karena guru hanya memberi
kesempatan bertanya dan pertanyaannya belum mampu dijawab
langsung oleh guru. Dan pada aspek ke-10 mendapat kreteria C.
Ketika guru memberi evaluasi, guru mendapat skor 3, berarti
bahwa guru memberi evaluasi, tugas kelompok, dan tugas rumah.
Dan pada aspek ke-11 mendapat kreteria B.
Untuk aspek yang terakhir yaitu memberikan umpan balik
setelah selesai pembelajaran, guru mendapatkan skor 3. Hal ini
menunjukkan bahwa diakhir pembelajaran guru memberikan
umpan balik dengan menyimpulkan materi sendiri dan guru
memberikan tindak lanjut. Dan pada aspek ke-12 mendapat kreteria
B.
85
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan
keterampilan guru mencapai 77,08% dengan skor diperoleh
sebanyak 37 dan kreteria yang dicapai adalah B. Dari ke-12 aspek
yang diamati 2 aspek yang belum mengalami ketuntasan yaitu
menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan kesempatan
siswa untuk mengajukan pertanyaan. Sedangkan 10 aspek yang lain
telah mendapatkan kreteria sekurang-kurangnya baik. Kenaikan
ketuntasan dari pertemuan 1 ke pertemuan ke 2 adalah 14,58%.
2) Hasil observasi aktivitas siswa
Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 2
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Table 4. 8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2
No Aspek yang dinilai
Jumlah siswa yang
mendapatkan skor Skor
maks JML
Rata-
rata %
Kret
eria 1 2 3 4
1 Kesiapan siswa menerima
pelajaran
0 0 29 13 168 139 3,31 83% B
2 Menanggapi apersepsi
yang disampaikan guru
0 9 33 0 168 117 2,79 70% B
3 Mencatat dan
memperhatikan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
0 14 28 0 168 112 2,67 67%
B
4 Menjawab pertanyaan guru 0 22 20 0 168 104 2,48 62% C
5 Memperhatikan penjelasan
guru
0 23 19 0 168 103 2,45 61% C
6 Bekerjasama dengan teman
dalam menyusun kartu teks
acak
0 10 28 4 168 120 2,86 71%
B
7 Menyusun kartu teks acak
yang disediakan guru
0 24 18 0 168 102 2,43 61% C
8 Mendemonstrasikan hasil
diskusi kelompok 0 32 10 0
168 94 2,24 56% C
9 Menyelesaikan tugas tepat
waktu 0 9 29 4
168 121 2,88 72% B
10 Bertanya kepada guru 0 16 26 0 168 110 2,62 65% B
11 Mengerjakan tugas
evaluasi
0 3 25 14 168 137 3,26 82% B
12 Menanggapi umpan balik
dari guru
0 0 29 13 168 139 3,31 83% B
Jumlah Skor 33,2
9
Rata-rata 2,8
Presentase ketuntasan 69% B
86
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I, 29
siswa telah hadir di kelas dan menyiapkan bolpoin dan buku tulis.
Siswa belum menggunakan buku paket atau sumber lainnya dalam
pembelajaran, karena jika siswa akan membawa buku paket, siswa
harus meminjam di perpustakaan sekolah. Siswa tidak memiliki
buku secara individu. Tetapi ada 13 siswa yang telah menggunakan
buku paket atau sumber lainnya dalam pembelajaran, karena telah
meminjam di perpustakaan sekolah. Persentase keberhasilan pada
aspek yang 1 adalah 83% dan masuk dalam kreteria penilaian Baik
(B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,31. Pada aspek
ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,31 dan keberhasilan
naik sebesar 8%.
Pada aspek menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, 9
siswa hanya mendengar pertanyaan guru dan tidak menjawab
pertanyaan guru tentang pelajaran yang lalu, dan 33 siswa
mendengar dan menjawab pertanyaan apersepsi guru tetapi hanya
mengikuti temannya. Sehingga persentase aspek ke-2 adalah
sebesar 70% dengan kreteria Baik (B), dan rata-rata skor yang
diperoleh siswa adalah 2,79. Pada aspek ini mengalami kenaikan
rata-rata sebesar 0,05 dan keberhasilan naik sebesar 2%.
Untuk aspek mencatat dan memperhatikan tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru, 14 siswa
memperhatikan tujuan pembelajaran yang sisampaikan oleh guru
87
tetapi tidak mencatatnya, 28 siswa telah memperhatikan dan
mencatat tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, tetapi
masih diperintah oleh guru. Hal ini disebabkan karena siswa belum
terbiasa dengan pembelajaran yang menggunakan teknik skrambel.
Sehingga persentase aspek ke-3 adalah sebesar 67% dengan
kreteria penilaian baik (B), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa
adalah 2,36. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar
0,31 dan keberhasilannya naik sebesar 8%.
Dalam aspek menjawab aspek pertanyaan pada sintak
eksplorasi, 22 siswa menjawab pertanyaan tetapi tidak sesuai
dengan pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Tetapi terdapat 20
siswa yang menjawab sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan
oleh guru. Sehingga persentase aspek ke-4 mencapai 62% dengan
kreteria cukup (C), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah
2,48. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,10 dan
keberhasilannya naik sebesar 2%.
Ketika guru menjelaskan teknik/ langkah-langkah skrambel,
terlihat ada 23 siswa yang bercanda dengan teman semejanya.
Disamping itu terdapat 19 siswa yang memperhatikan penjelasan
guru tetapi masih diam. Sehingga persentase aspek ke-5 adalah
61% dengan kreteria cukup (C), dan rata-rata skor yang diperoleh
siswa adalah 2,45. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata
sebesar 0,12 dan keberhasilannya naik sebesar 3%.
88
Pada aspek kerjasama dengan teman semeja dalam menyusun
kartu teks acak, ternyata terdapat 4 siswa (2 kelompok) telah
bekerjasama dengan teman semeja (kelompok) dalam menyusun
kartu teks acak tanpa mengganggu kelompok lain. 28 siswa (14
kelompok) sudah bekerjasama dengan teman semeja (kelompok)
walau masih dengan bercanda dengan teman semeja dan tidak
mengganggu kelompok lain. Sedang 10 siswa (5 kelompok) walau
sudah bekerjasama dalam menyusun tetapi masih dominan dalam
bercanda atau mengganggu kelompok lain yang menyebabkan
keadaan kelompok tidak terfokus dalam kerja kelompoknya.
Sehingga persentase aspek ke-6 adalah 71% dengan kreteria baik
(B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,86. Pada aspek
ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,15 dan keberhasilan
naik sebesar 3%.
Dilihat dari hasil penyusunan kartu teks acak yang
disediakan guru, 24 siswa (12 kelompok) masih menyusun paragraf
dengan terbolak-balik, tidak sesuai dengan susunan teks yang
benar, tidak ditampilkan sesuai perintah guru dan tidak tepat waktu.
Dan 18 siswa (9 kelompok) telah menyusun kartu teks acak
dengan runtut tetapi masih belum ditampilkan sesuai perintah guru
juga. Sehingga persentase aspek ke-7 adalah 61% dengan kreteria
cukup (C) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,43.
89
Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,29 dan
keberhasilannya naik sebesar 7%.
Pada aspek pendemonstrasian hasil diskusi, 32 siswa (16
kelompok) telah menyampaikan hasil diskusi, tetapi
penyampaiannya tidak runtut/ tidak sistematis. Siswa rata-rata
langsung mengutarakan hasil susunan kartu teks acak tanpa
menyebutkan tujuan diskusi, hasil diskusi, dan alasan. Tetapi
terdapat 10 siswa (5 kelompok) yang mengutarakan hasil
diskusinya dengan runtut tetapi penjelasan/ alasan penyusunannya
tidak dijelaskan. Sehingga persentase aspek ke-8 adalah 56%
dengan kreteria cukup (C) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa
adalah 2,24. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar
0,19 dan keberhasilannya naik sebesar 5%.
Aspek berikutnya adalah menyelesaikan tugas tepat waktu.
Aspek ini terjadi ketika guru menjelaskan kembali (konfirmasi)
hasil diskusi siswa dengan teman semejanya. Setelah dibahas
bersama siswa diberi tugas untuk mencatat penjelasan yang telah
ditulis dipapan tulis. Dan ternyata 29 siswa telah menyelesaikan
tugas tersebut walau belum tepat waktu. Ada 4 siswa yang
menyelesaikan tugas dengan lengkap dan tepat waktu. Sedang 9
siswa lainnya menyelesaikan tugas masih kurang dan tidak tepat
waktu. Sehingga persentase aspek ke-9 adalah 72% dengan kreteria
baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2, 88. Pada
90
aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,07 dan
keberhasilan naik sebesar 2%.
Pada aspek bertanya kepada guru, 16 siswa bertanya tetapi
tidak sesuai dengan topik/ materi yang telah disampaikan. Tetapi
26 siswa telah bertanya sesuai dengan teks bacaan walau hanya
sekali saja. Melihat kondisi tersebut maka pada aspek ke- 10
tercapai sebesar 65% dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor
yang diperoleh siswa adalah 2,62. Pada aspek ini mengalami
kenaikan rata-rata sebesar 0,57 dan keberhasilan naik sebesar 14%.
Ketika mengerjakan soal evaluasi, terdapat 3 siswa yang
mengerjakan soal evaluasi tetapi masih bertanya dengan teman
lainnya. Ada 25 siswa telah mengerjakan sendiri soal evaluasi
tersebut, tetapi masih bercanda dengan teman semeja. Dan 14 siswa
telah mengerjakan soal secara mandiri, tidak bercanda ataupun
bertanya dengan teman lainnya. Sehingga pada aspek ke-11
ketercapaian indikator mencapai 82% dengan dengan kreteria baik
(B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,26. Pada aspek
ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,09 dan keberhasilan
naik sebesar 2%.
Aspek yang terakhir adalah menanggapi umpan balik yang
dilakukan oleh guru. Tidak terdapat sisiwa yang tidak
memperhatikan umpan balik guru. Terlihat 29 siswa mendengar
dan menjawab umpan balik dari guru walau masih sahut-sahutan.
91
13 siswa telah mendengarkan umpan balik guru dan menjawab
pertanyaan guru dengan tidak mengikuti teman-teman lainnya.
Sehingga pada aspek ke-12 ketercapaian indikator mencapai 83%
dengan dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh
siswa adalah 3,31. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata
sebesar 1,10 dan keberhasilan naik sebesar 30%.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa dari 12 aspek yang
dinilai, terdapat 8 aspek yang mengalami ketuntasan yaitu pada
aspek kesiapan siswa menerima pelajaran, aspek menanggapi
apersepsi yang disampaikan guru, aspek mencatat dan
memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru,
aspek bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu teks acak,
aspek bertanya kepada guru, aspek menyelesaikan tugas tepat
waktu, aspek mengerjakan tugas evaluasi, dan aspek menanggapi
umpan balik dari guru. Sedangkan 4 aspek yang lain belum
mengalami ketuntasan, yaitu, aspek menjawab pertanyaan guru,
aspek memperhatikan penjelasan guru, aspek menyusun kartu
kalimat yang disediakan guru, dan aspek mendemonstrasikan hasil
diskusi kelompok.
Dari ke-12 aspek tersebut ketercapaian klasikal mencapai
71% yang meliputi siswa yang mendapat kreteria A sebanyak 4
siswa, siswa yang mendapat kreteria B sebanyak 26 siswa, siswa
yang mendapat kreteria C sebanyak 12 siswa, dan siswa yang
92
mendapat kreteria D sebanyak 0 siswa. Hasil observasi aktivitas
siswa pada siklus I pertemuan 2 ini mengalami kenaikan ketuntasan
klasikal sebesar 11%. Untuk keberhasilan aktivitas siswa mencapai
69% dengan jumlah skor 33,29 dan rata-rata skor 2,8. Kreteria
yang diperoleh adalah baik (B). Walau sudah mendapat kreteria B
namun masih terdapat 4 aspek yang belum tercapai, sehingga
diperlukan tindakan selanjutnya pada siklus II.
3) Paparan Hasil Belajar
Pada siklus I pertemuan 2 ini, berdasarkan hasil tes akhir
diperoleh hasil data seperti yang tersaji dalam tabel berikut:
93
Table 4. 9. Hasil Belajar Membaca Intensif Siswa pada Siklus I Pertemuan 2
No. Nama Pertemuan 1
Nilai Kualifikasi
1 Erika Sinta Dewi 40 Tidak Tuntas
2 Avin Kurniawan 20 Tidak Tuntas
3 Rio Tomas 30 Tidak Tuntas
4 Ananda As'aril 70 Tuntas
5 Andre Hidayat 30 Tidak Tuntas
6 Andre Surya Admaja 60 Tuntas
7 Angel Clara Omega 50 Tidak Tuntas
8 Celfin Bryan Pangestu 70 Tuntas
9 Daffa Risky Putra 80 Tuntas
10 Deva Septian Pramudya 90 Tuntas
11 Eka Susilowati 80 Tuntas
12 Eko Setyorini 70 Tuntas
13 Fath Aziz Al aqsa 60 Tuntas
14 Fendy solikul Akbar 40 Tidak Tuntas
15 Feri Hermawan 70 Tuntas
16 Fitria Eka Puspitasari 90 Tuntas
17 Fitria Marentina. A 75 Tuntas
18 Ivan Ade Kusuma 40 Tidak Tuntas
19 Yulia Kusuma Wardani 100 Tuntas
20 Kusmawati 80 Tuntas
21 Melati Setyoningrum 70 Tuntas
22 Nadia Nofitasari 95 Tuntas
23 Nafisa 80 Tuntas
24 Nita Rahayu 70 Tuntas
25 Putra Angga Fardiansyah 60 Tuntas
26 Risky Anggoro Trisna 75 Tuntas
27 Risky Bayu Puspitowati 80 Tuntas
28 Rofiqi Anhari Suci 80 Tuntas
29 Sagita Indah Lestari 90 Tuntas
30 Santi Dwi Rahmawati 60 Tuntas
31 Sabrina Ratna Delaila 80 Tuntas
32 Siti Salma 90 Tuntas
33 Theresia Abelia Pambudi 90 Tuntas
34 Thomas Ardian 70 Tuntas
35 Muhammad Akbar Fauzi 30 Tidak Tuntas
36 Agnes Pusponingrum 100 Tuntas
37 Agung Kristiawan 70 Tuntas
38 Audi Putra Adanta 40 Tidak Tuntas
39 Dina Nur Aprilia 40 Tidak Tuntas
40 Milliandy Faizal 50 Tidak Tuntas
41 Gerin Natalino Araufi 70 Tuntas
42 Yogi Dwi Prasetyo 50 Tidak Tuntas
Jml 2805
Rata2 66,78
Ketuntasan 30 71,43%
Tdk Tuntas 12 28,57%
Nilai Terendah 20
Nilai Tertinggi 100
94
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar bahasa
membaca intensif diperoleh data nilai tertinggi adalah 100, nilai
terendah adalah 20, rata-rata nilainya adalah 66,31. Persentase
ketuntasan hasil belajar klasikal adalah 71,43% sedangkan 28,57%
siswa dalam kualifikasi belum tuntas. Untuk pelafalan teks bacaan
masih dilaksanakan secara bersama-sama.
Data hasil belajar membaca intensif dapat dijabarkan dalam
diagram batang sebagai berikut:
Diagram 4.5 Analisis nilai siklus 1 pertemuan 2
3. Refleksi Siklus I
Pada siklus I terdapat 3 deskripsi yang dibuat yaitu deskripsi
keterampilan guru, deskripsi aktivitas siswa dan deskripsi hasil belajar
95
siswa. Dari uraian deskripsi siklus I diatas, dapat ditindak lanjuti sebagai
berikut:
a. keterampilan guru
Ketuntasan keterampilan guru Siklus I pertemuan 1 mencapai
62,50% dengan skor diperoleh sebanyak 30 dan kreteria yang dicapai
adalah C. Dari ke-12 aspek tersebut 6 aspek mengalami ketidak
tuntasan dan 6 aspek lainnya sudah mendapat kreteria sekurang-
kurangnya baik. Oleh karena itu, diperbaiki pada pertemuan ke-2
dengan hasil ketuntasan keterampilan guru mencapai 77,08% dengan
skor diperoleh sebanyak 37 dan kreteria yang dicapai adalah B. Dari ke-
12 aspek yang diamati 2 aspek yang belum mengalami ketuntasan yaitu
menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan kesempatan
siswa untuk mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu diperbaiki oleh
guru dengan menuliskan catatan kecil tentang langkah-langkah
pembelajaran inti secara singkat. Sedangkan 10 aspek yang lain telah
mendapatkan kreteria sekurang-kurangnya baik. Kenaikan ketuntasan
dari pertemuan 1 ke pertemuan ke 2 adalah 14,58%.
Oleh karena itu, dapat dirata-rata ketuntasan keterampilan guru
pada siklus I yaitu 69,79 % dengan jumlah rata-rata 33,5 dan rata-rata
skor yang diperoleh sebesar 2,8 dan memperoleh kreteria baik (B).
Walaupun keterampilan guru telah mendapat kreteria B, tetapi dari ke-
12 aspek yang diamati masih terdapat 2 aspek yang belum dilakukan
96
oleh guru secara maksimal. Oleh karena itu, dilakukan tindak lanjut
pada siklus II.
Diagram 4.6 Peningkatan Keterampilan Guru pada Siklus I
Tabel 4. 10. Presentase Keberhasilan Pengelolaan Pembelajaran pada Siklus I
Pertemuan Persentase Keberhasilan Kreteria
Pertemuan 1 62,50% C
Pertemuan II 77,08% B
Rata-Rata 69,79% B
b. aktivitas siswa
Secara klasikal, ketercapaian aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel pada siklus I
pertemuan 1 mencapai 60% yang meliputi siswa yang mendapat
kreteria A sebanyak 0 siswa, siswa yang mendapat kreteria B sebanyak
17 siswa, siswa yang mendapat kreteria C sebanyak 25 siswa, dan siswa
yang mendapat kreteria D sebanyak 0 siswa.
97
Dilihat dari 12 aspek yang dinilai, terdapat 5 aspek yang
mengalami ketuntasan yaitu pada aspek kesiapan siswa menerima
pelajaran, aspek menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, aspek
bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu teks acak, aspek
menyelesaikan tugas tepat waktu, dan aspek mengerjakan tugas
evaluasi. Sedangkan 7 aspek yang lain belum mengalami ketuntasan,
yaitu aspek mencatat dan memperhatikan tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru, aspek menjawab pertanyaan guru, aspek
memperhatikan penjelasan guru, aspek menyusun kartu teks acak yang
disediakan guru, aspek mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok,
aspek bertanya kepada guru, dan aspek menanggapi umpan balik dari
guru. Untuk keberhasilan aktivitas siswa mencapai 62% dengan jumlah
skor 29,86 dan rata-rata skor 2,5. Kreteria yang diperoleh adalah cukup
(C). Oleh karena itu, ditindak lanjuti pada pertemuan yang ke-2.
Ketuntasan klasikal pada pertemuan ke-2 mencapai 71% yang
meliputi siswa yang mendapat kreteria A sebanyak 4 siswa, siswa yang
mendapat kreteria B sebanyak 26 siswa, siswa yang mendapat kreteria
C sebanyak 12 siswa, dan siswa yang mendapat kreteria D sebanyak 0
siswa. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 2 ini
mengalami kenaikan ketuntasan klasikal sebesar 11%.
Dari 12 aspek yang dinilai, terdapat 8 aspek yang mengalami
ketuntasan yaitu pada aspek kesiapan siswa menerima pelajaran, aspek
menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, aspek mencatat dan
98
memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru,
aspek bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu teks acak,
aspek bertanya kepada guru, aspek menyelesaikan tugas tepat waktu,
aspek mengerjakan tugas evaluasi, dan aspek menanggapi umpan balik
dari guru. Sedangkan 4 aspek yang lain belum mengalami ketuntasan,
yaitu, aspek menjawab pertanyaan guru, aspek memperhatikan
penjelasan guru, aspek menyusun kartu teks acak yang disediakan guru,
dan aspek mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok. Oleh karena itu,
guru memperbaiki dengan memperkeras suara dalam menjelaskan dan
memperbanyak soal yang berkaitan dengan teks bacaan sehingga siswa
akan memiliki kesempatan yang lebih untuk menjawab. Untuk
keberhasilan aktivitas siswa mencapai 69% dengan jumlah skor 33,29
dan rata-rata skor 2,8. Kreteria yang diperoleh adalah baik (B).
Oleh karena itu, dapat dirata-rata ketuntasan aktivitas siswa pada
siklus I yaitu 66% dan memperoleh kreteria baik (B). Walaupun
aktivitas siswa dalam pembelajaran telah mendapat kreteria B, tetapi
untuk Aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca Intensif dari ke-12
aspek yang diamati masih terdapat 4 aspek yang belum dicapai siswa
secara maksimal. Oleh karena itu, dilakukan tindak lanjut pada siklus
II.
99
Diagram 4.7. Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran pada Siklus I
Tabel 4.11. Persentase Keberhasilan Aktivitas Siswa
dalam Pembelajaran pada Siklus I
Pertemuan Presentase Keberhasilan Kreteria
Pertemuan 1 62% C
Pertemuan 2 69% B
Rata-rata 66% B
c. Hasil Belajar
Diagram 4. 8. Analisis Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
100
Berdasarkan diagram di atas maka dapat di simpulkan bahwa
terdapat kenaikan dari siklus I pertemuan 1 ke pertemuan 2. Jika,
dirata-rata ketuntasan hasil belajar siswa dalam membaca intensif pada
siklus I sebesar 69,05% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 66,07.
Mengacu pada indikator keberhasilan penelitian, untuk variabel hasil
belajar belum dapat tercapai pada siklus I. Indikator keberhasilan
menetapkan sebesar 75% siswa mengalami ketuntasan dalam belajar
membaca intensif. Sedangkan pada siklus I hanya mencapai 69,05%,
oleh karena itu ditindak lanjuti pada siklus II.
4. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1
a. Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus II pertemuan 1
1) Hasil Observasi Keterampilan Guru
101
Hasil observasi keterampilan guru pada siklus II pertemuan 1
dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 4. 12. Hasil Observasi Keterampilan Guru dalam Pembelajaran Siklus II
Pertemuan 1
No. Aspek yang diamati
Tingkat
kemampuan Jumlah Kreteria
1 2 3 4
1 Melaksanakan prapembelajaran √ 4 A
2 Membuka pembelajaran dengan
apersepsi √ 4 A
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 3 B
4 Mengajukan pertanyaan kepada siswa
tentang teks bacaan √ 3 B
5 Melakukan penjelasan kepada siswa
tentang materi membaca intensif √ 4 A
6 Menyediakan kartu teks acak √ 4 A
7 Membimbing kerja kelompok √ 3 B
8 Memberikan reward kepada siswa
ketika siswa berhasil dalam
melaksanakan tugasnya
√ 3 B
9 Ketepatan dalam mengelola waktu √ 3 B
10 Memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya √ 3 B
11 Melakukan evaluasi √ 4 A
12 Memberikan umpan balik setelah
pembelajaran selesai √ 4 A
Jumlah 0 0 18 24 42
% Keberhasilan
87,50%
Kreteria Keterampilan guru
A
Dari hasil observasi keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran membaca intensif dapat diketahui bahwa untuk
kegiatan prapembelajaran, guru memperoleh skor 4. Ini berarti
bahwa guru telah menyiapkan ruang kelas, alat, sumber belajar.
Dan mengondisikan siswa untuk menerima pelajaran serta telah
102
mengeluarkan media pembelajaran yang digunakan. Pada aspek
pertama ini mendapat kreteria A.
Pada keterampilan guru membuka pembelajaran dengan
apersepsi, guru mendapat skor 4, hal ini menunjukkan bahwa guru
telah mampu menarik perhatian siswa dan guru telah mengulang
materi yang lampau, dan telah memberikan motivasi siswa untuk
lebih mudah dalam mengikuti pembelajaran. Pada aspek ke-2 ini
mendapat kreteria A.
Untuk penyampaian tujuan guru mendapatkan skor 3. Hal ini
berarti bahwa guru dalam menyampaian tujuan pembelajaran
dengan bahasa yang kurang jelas dan ditulis di papan tulis.
Sehingga siswa mengetahui apa yang hendak dicapai pada
pembelajaran tersebut. Pada aspek ke-3 mendapat kreteria B.
Sedangkan pada keterampilan guru dalam mengajukan
pertanyaan, guru mendapatkan skor 3. Hal ini berarti bahwa guru
telah mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan, walau hanya beberapa pertanyaan. Oleh karena itu,
siswa merasa kurang mendapat giliran untuk menjawab karena
pertanyaan yang dilontarkan oleh guru terbatas. Pada aspek ke-4
mendapat kreteria B.
Ketika guru menjelaskan materi membaca intensif, guru
mendapatkan skor 4. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah
menjelaskan materi membaca intensif yang meliputi judul bacaan,
103
jumlah paragraf, jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf, isi
dari bacaan tersebut dan guru telah menjelaskan tentang kalimat
utama dalam sebuah bacaan. Selain itu guru telah menjelaskan pula
teknik skrambel yang akan digunakan dalam pembelajaran
membaca intensif. Pada aspek ke-5 mendapat kreteria A.
Aspek berikutnya adalah keterampilan guru dalam
menyediakan kartu teks acak untuk teknik skrambel, guru
mendapat skor 4. Hal ini berarti bahwa guru telah menyediakan 22
buah media kartu teks acak. Oleh karena itu, semua siswa dapat
menggunakan media kartu teks acak tersebut dan dapat memacu
siswa untuk dapat lebih bersaing dengan kelompok lain. Pada aspek
ke-6 mendapat kreteria A.
Pada aspek membimbing siswa dalam kerja kelompok, guru
mendapatkan skor 3. Berarti ketika siswa berdiskusi guru
berkeliling pada setiap kelompok dan mengarahkan tetapi tidak
membantu kesulitan kelompok. Oleh karena itu, kelompok yang
mengalami kesulitan tidak mampu menyelesaikan kesulitan
tersebut. Dan pada aspek ke-7 mendapat kreteria B.
Pada saat siswa selesai mengerjakan tugasnya, guru
memberikan reward/ penghargaan. Keterampilan guru dalam
memberikan reward mendapatkan skor 3. Hal ini menunjukan
bahwa guru telah memberikan penghargaan atas hasil kerjasama
siswa atau tugas siswa yang lain yang berupa bintang. selain itu
104
juga dapat memacu siswa untuk bersaing lebih aktif karena akan
mendapat penghargaan yang berupa bintang. Tetapi guru belum
menyediakan tabel daftar bintang untuk siswa yang aktif dalam
pembelajaran. Pada aspek ke-8 mendapat kreteria B.
Dalam keterampilan guru dalam mengelola waktu, guru
mendapat skor 3, yang berarti bahwa guru menyelesaikan
pembelajaran tepat waktu dan materi telah tersampaikan tetapi
kelas belum kembali rapi. Pada aspek ke-9 mendapat kreteria B.
Sebelum pembelajaran selesai guru memberi kesempatan
siswa untuk bertanya tentang materi yang telah dipelajari tadi. Pada
keterampilan ini guru mendapat skor 3, Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas dan
memberikan penjelasan tetapi tanpa contohnya. Pada aspek ke-10
mendapat kreteria B.
Ketika guru memberi evaluasi, guru mendapat skor 4, berarti
bahwa Guru memberi evaluasi, tugas Individu dalam pembelajaran,
tugas kelompok dan tugas rumah. Pada aspek ke-11 mendapat
kreteria B.
Untuk aspek yang terakhir yaitu memberikan umpan balik
setelah selesai pembelajaran, guru mendapatkan skor 4. Guru
bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
dan guru memberikan tindak lanjut. Pada aspek ke-12 mendapat
kreteria A.
105
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ketercapaian
keterampilan guru mencapai 87,50% dengan skor diperoleh
sebanyak 42 dan kreteria yang dicapai adalah A. dari ke-12 aspek
tersebut telah mendapat kreteria sekurang-kurangnya baik.
Kenaikan ketuntasan dari siklus I ke Siklus II pertemuan 1 adalah
10,42%.
2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan 1
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. 13. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1
No Aspek yang dinilai
Jumlah siswa yang
mendapatkan skor Skor
mak
s
Jmlh
skor
Rata
-rata %
Kr
ete
ria 1 2 3 4
1 Kesiapan siswa menerima
pelajaran 0 0 17 25 168 151 3,60 90% A
2 Menanggapi apersepsi yang
disampaikan guru 0 8 25 9 168 127 3,02 76% B
3 Mencatat dan
memperhatikan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
0 14 28 0 168 112 2,67 67% B
4 Menjawab pertanyaan guru 0 17 23 2 168 111 2,64 66% B
5 Memperhatikan penjelasan
guru 0 16 23 3 168 113 2,69 67% B
6 Bekerjasama dengan teman
dalam menyusun kartu teks
acak
0 8 28 6 168 124 2,95 74% B
7 Menyusun kartu teks acak
yang disediakan guru 0 22 20 0 168 104 2,48 62% C
8 Mendemonstrasikan hasil
diskusi kelompok 0 26 16 0 168 100 2,38 60% C
9 Menyelesaikan tugas tepat
waktu 0 12 24 6 168 120 2,86 71% B
10 Bertanya kepada guru 0 16 26 0 168 110 2,62 65% B
11 Mengerjakan tugas evaluasi 0 1 25 16 168 141 3,36 84% A
12 Menanggapi umpan balik
dari guru 0 0 34 8 168 134 3,19 80% B
Jumlah Skor 33,98
Rata-rata 2,83
Presentase ketuntasan 71% B
106
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II
pertemuan 1, 17 siswa telah hadir di kelas dan menyiapkan bolpoin
dan buku tulis. Siswa belum menggunakan buku paket atau sumber
lainnya dalam pembelajaran, karena jika siswa akan membawa
buku paket, siswa harus meminjam di perpustakaan sekolah. Siswa
tidak memiliki buku secara individu. Dan ada 25 siswa yang telah
menggunakan buku paket atau sumber lainnya dalam pembelajaran,
karena telah meminjam di perpustakaan sekolah. Persentase
keberhasilan pada aspek yang 1 adalah 90% dan masuk dalam
kreteria penilaian sangat baik (A) dan rata-rata skor yang diperoleh
siswa adalah 3,60. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata
sebesar 0,29 dan keberhasilan naik sebesar 7%.
Pada aspek menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, 8
siswa hanya mendengar pertanyaan guru dan tidak menjawab
pertanyaan guru tentang pelajaran yang lalu, dan 25 siswa
mendengar dan menjawab pertanyaan apersepsi guru tetapi hanya
mengikuti temannya. Selain itu terdapat 9 siswa mendengarkan
pertanyaan guru dan menjawab pertanyaan guru. Sehingga
persentase aspek ke-2 adalah sebesar 76% dengan kreteria Baik
(B), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,02. Pada
aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,23 dan
keberhasilan naik sebesar 6%.
107
Untuk aspek mencatat dan memperhatikan tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru, 14 siswa memperhati-
kan tujuan pembelajaran yang sisampaikan oleh guru tetapi tidak
mencatatnya, 28 siswa telah memperhatikan dan mencatat tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru, tetapi masih diperintah
oleh guru. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan
pembelajaran yang menggunakan teknik skrambel. Sehingga
persentase aspek ke-3 adalah sebesar 67% dengan kreteria
penilaian baik (B), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah
2,67. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,0 dan
keberhasilannya naik sebesar 0%.
Dalam aspek menjawab aspek pertanyaan pada sintak
eksplorasi, 17 siswa menjawab pertanyaan tetapi tidak sesuai
dengan pertanyaan yang disampaikan oleh guru, 23 siswa yang
menjawab sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan oleh guru,
dan 2 siswa menjawab lebih dari 3 pertanyaan yang sesuai dengan
teks bacaan sehingga terlihat sangat aktif. Maka persentase aspek
ke-4 mencapai 66% dengan kreteria cukup (C), dan rata-rata skor
yang diperoleh siswa adalah 2,48. Pada aspek ini mengalami
kenaikan rata-rata sebesar 0,16 dan keberhasilannya naik sebesar
4%.
Ketika guru menjelaskan teknik/ langkah-langkah skrambel,
terlihat ada 16 siswa yang bercanda dengan teman semejanya. 23
108
siswa yang memperhatikan penjelasan guru tetapi masih diam, dan
3 siswa Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanggapi
penjelasan guru. Sehingga persentase aspek ke-5 adalah 67%
dengan kreteria baik (B), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa
adalah 2,45. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar
0,24 dan keberhasilannya naik sebesar 6%.
Pada aspek kerjasama dengan teman semeja dalam menyusun
kartu teks acak, ternyata terdapat 6 siswa (3 kelompok) telah
bekerjasama dengan teman semeja (kelompok) dalam menyusun
kartu teks acak tanpa mengganggu kelompok lain. 28 siswa (14
kelompok) sudah bekerjasama dengan teman semeja (kelompok)
walau masih dengan bercanda dengan teman semeja dan tidak
mengganggu kelompok lain. Sedang 8 siswa (4 kelompok) walau
sudah bekerjasama dalam menyusun tetapi masih dominan dalam
bercanda atau mengganggu kelompok lain yang menyebabkan
keadaan kelompok tidak terfokus dalam kerja kelompoknya.
Sehingga persentase aspek ke-6 adalah 74% dengan kreteria baik
(B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,95. Pada aspek
ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,09 dan keberhasilan
naik sebesar 3%.
Dilihat dari hasil penyusunan kartu teks acak yang
disediakan guru, 22 siswa (11 kelompok) masih menyusun kartu
teks acak dengan terbolak-balik, tidak sesuai dengan susunan teks
109
yang benar, tidak ditampilkan sesuai perintah guru dan tidak tepat
waktu. Dan 20 siswa (10 kelompok) telah menyusun kartu teks
acak dengan runtut tetapi masih belum ditampilkan sesuai perintah
guru juga. Sehingga persentase aspek ke-7 adalah 62% dengan
kreteria cukup (C) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah
2,48. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,05 dan
keberhasilannya naik sebesar 1%.
Pada aspek pendemonstrasian hasil diskusi, 26 siswa (13
kelompok) telah menyampaikan hasil diskusi, tetapi
penyampaiannya tidak runtut/ tidak sistematis. Siswa rata-rata
langsung mengutarakan hasil susunan kartu teks acak tanpa
menyebutkan tujuan diskusi, hasil diskusi, dan alasan. Tetapi
terdapat 16 siswa (8 kelompok) yang mengutarakan hasil
diskusinya dengan runtut tetapi penjelasan/ alasan penyusunannya
tidak dijelaskan. Sehingga persentase aspek ke-8 adalah 60%
dengan kreteria cukup (C) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa
adalah 2,38. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar
0,14 dan keberhasilannya naik sebesar 4%.
Aspek berikutnya adalah menyelesaikan tugas tepat waktu.
Aspek ini terjadi ketika guru menjelaskan kembali (konfirmasi)
hasil diskusi siswa dengan teman semejanya. Setelah dibahas
bersama siswa diberi tugas untuk mencatat penjelasan yang telah
ditulis dipapan tulis. Dan ternyata 24 siswa telah menyelesaikan
110
tugas tersebut walau belum tepat waktu. Ada 10 siswa yang
menyelesaikan tugas dengan lengkap dan tepat waktu. Sedang 8
siswa lainnya menyelesaikan tugas masih kurang dan tidak tepat
waktu. Sehingga persentase aspek ke-9 adalah 76% dengan kreteria
baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,05. Pada
aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,17 dan
keberhasilan naik sebesar 4%.
Pada aspek bertanya kepada guru, 16 siswa bertanya tetapi
tidak sesuai dengan topik/ materi yang telah disampaikan. Tetapi
26 siswa telah bertanya sesuai dengan teks bacaan walau hanya
sekali saja. Melihat kondisi tersebut maka pada aspek ke- 10
tercapai sebesar 65% dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor
yang diperoleh siswa adalah 2,62. Pada aspek ini mengalami
kenaikan rata-rata sebesar 0,0 dan keberhasilan naik sebesar 0%.
Ketika mengerjakan soal evaluasi, terdapat 1 siswa yang
mengerjakan soal evaluasi tetapi masih bertanya dengan teman
lainnya. Ada 25 siswa telah mengerjakan sendiri soal evaluasi
tersebut, tetapi masih bercanda dengan teman semeja. Dan 16
siswa telah mengerjakan soal secara mandiri, tidak bercanda
ataupun bertanya dengan teman lainnya. Sehingga pada aspek ke-
11 ketercapaian indikator mencapai 84% dengan dengan kreteria
baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,36. Pada
111
aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,10 dan
keberhasilan naik sebesar 2%.
Aspek yang terakhir adalah menanggapi umpan balik yang
dilakukan oleh guru. Tidak terdapat siswa yang tidak
memperhatikan umpan balik guru. Terlihat 27 siswa mendengar
dan menjawab umpan balik dari guru walau masih sahut-sahutan.
15 siswa telah mendengarkan umpan balik guru dan menjawab
pertanyaan guru dengan tidak mengikuti teman-teman lainnya.
Sehingga pada aspek ke-12 ketercapaian indikator mencapai 84%
dengan dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh
siswa adalah 3,36. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata
sebesar 0,05 dan keberhasilan naik sebesar 1%.
Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa dari 12 aspek yang
dinilai, terdapat 10 aspek yang mengalami ketuntasan yaitu pada
aspek kesiapan siswa menerima pelajaran, aspek menanggapi
apersepsi yang disampaikan guru, aspek mencatat dan
memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru,
aspek menjawab pertanyaan guru, aspek memperhatikan penjelasan
guru, aspek bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu teks
acak, aspek bertanya kepada guru, aspek menyelesaikan tugas tepat
waktu, aspek mengerjakan tugas evaluasi, dan aspek menanggapi
umpan balik dari guru. Sedangkan 2 aspek yang lain belum
mengalami ketuntasan, yaitu aspek menyusun kartu teks acak yang
112
disediakan guru, dan aspek mendemonstrasikan hasil diskusi
kelompok.
Dari ke-12 aspek tersebut secara klasikal, ketercapaiannya
mencapai 79% yang meliputi siswa yang mendapat kreteria A
sebanyak 7 siswa, siswa yang mendapat kreteria B sebanyak 26
siswa, siswa yang mendapat kreteria C sebanyak 9 siswa, dan siswa
yang mendapat kreteria D sebanyak 0 siswa. Hasil observasi
aktivitas siswa pada siklus II pertemuan ini mengalami kenaikan
ketuntasan klasikal sebesar 5%.
Untuk keberhasilan aktivitas siswa mencapai 71% dengan
jumlah skor 33,98 dan rata-rata skor 2,83. Kreteria yang diperoleh
adalah baik (B). Namun, karena masih terdapat aspek yang belum
mendapat kreteria sekurang-kurangnya baik, maka ditindak lanjuti
pada pertemuan ke-2.
3) Paparan Hasil Belajar
Pada Siklus II pertemuan 1, guru telah memberikan
kesempatan kepada masing-masing siswa untuk melafalkan sebuah
teks bacaan dan mengerjakan tes tertulis.
113
Berdasarkan hasil pengamatan, kemampuan siswa dalam
melafalkan teks bacaan adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 14. Hasil Pengamatan Membaca Siswa
Aspek yang dinilai Kreteria Skor
mak
JML
skor
Rata-
rata %
Kreteri
a 4 3 2 1
a. Kenyaringan suara 0 24 15 3 168 105 2,50 62,50% C
b. Pandangan mata 12 14 12 4 168 118 2,81 70,24% B
c. Keberanian 0 23 16 3 168 104 2,48 61,90% C
d. Kelancaran 18 19 2 3 168 136 3,24 80,95% B
e. Pelafalan 0 27 12 3 168 108 2,57 64,29% B
f. Pemenggalan kata 22 15 2 3 168 140 3,33 83,33% A
Dari tabel di atas terlihat bahwa secara keseluruhan siswa
masih kurang berani dalam membaca teks didepan kelas, setelah
diminta untuk maju membacakan siswa juga masih kurang dalam
kenyaringan suara. Siswa masih cenderung bersuara pelan. Dan
ketuntasan klasikalnya mencapai 61,90%. Dan ketercapaian
tersebut belum mencapai target sebersar 75 %. Sehingga diperbaiki
pada pertemuan 2.
114
Berdasarkan hasil tes akhir diperoleh hasil data seperti yang
tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 4. 15. Hasil Belajar Membaca Siswa pada Siklus II Pertemuan 1
No. Nama Pertemuan 1
Nilai Kualifikasi
1 Erika Sinta Dewi 60 Tidak Tuntas
2 Avin Kurniawan 60 Tidak Tuntas
3 Rio Tomas 60 Tidak Tuntas
4 Ananda As'aril 75 Tuntas
5 Andre Hidayat 50 Tidak Tuntas
6 Andre Surya Admaja 70 Tuntas
7 Angel Clara Omega 65 Tuntas
8 Celfin Bryan Pangestu 70 Tuntas
9 Daffa Risky Putra 75 Tuntas
10 Deva Septian Pramudya 85 Tuntas
11 Eka Susilowati 85 Tuntas
12 Eko Setyorini 75 Tuntas
13 Fath Aziz Al aqsa 75 Tuntas
14 Fendy solikul Akbar 65 Tuntas
15 Feri Hermawan 75 Tuntas
16 Fitria Eka Puspitasari 90 Tuntas
17 Fitria Marentina. A 80 Tuntas
18 Ivan Ade Kusuma 60 Tidak Tuntas
19 Yulia Kusuma Wardani 100 Tuntas
20 Kusmawati 85 Tuntas
21 Melati Setyoningrum 80 Tuntas
22 Nadia Nofitasari 80 Tuntas
23 Nafisa 85 Tuntas
24 Nita Rahayu 75 Tuntas
25 Putra Angga Fardiansyah 70 Tuntas
26 Risky Anggoro Trisna 60 Tidak Tuntas
27 Risky Bayu Puspitowati 80 Tuntas
28 Rofiqi Anhari Suci 80 Tuntas
29 Sagita Indah Lestari 90 Tuntas
30 Santi Dwi Rahmawati 70 Tuntas
31 Sabrina Ratna Delaila 75 Tuntas
32 Siti Salma 90 Tuntas
33 Theresia Abelia Pambudi 90 Tuntas
34 Thomas Ardian 85 Tuntas
35 Muhammad Akbar Fauzi 75 Tuntas
36 Agnes Pusponingrum 100 Tuntas
37 Agung Kristiawan 70 Tuntas
38 Audi Putra Adanta 65 Tuntas
39 Dina Nur Aprilia 80 Tuntas
40 Milliandy Faizal 60 Tidak Tuntas
41 Gerin Natalino Araufi 65 Tuntas
42 Yogi Dwi Prasetyo 60 Tidak Tuntas
Jml 3145
Rata2 74,88
Ketuntasan 34 80,95%
Tdk Tuntas 8 19,05%
Nilai Terendah 50
Nilai Tertinggi 100
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar bahasa
membaca intensif diperoleh data nilai tertinggi adalah 100, nilai
115
terendah adalah 50, dan rata-rata nilainya adalah 74,88.Persentase
ketuntasan hasil belajar klasikal adalah 80,95% sedangkan 19,05%
siswa dalam kualifikasi belum tuntas.
Data hasil belajar membaca intensifdapat dinyatakan dalam
diagram batang sebagai berikut:
Diagram 4.9. Analisis Nilai Siklus II Pertemuan 1
5. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2
a. Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus II pertemuan 2
1) Hasil Observasi Keterampilan Guru
116
Hasil observasi keterampilan guru pada siklus II pertemuan 2
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4. 16. Hasil Observasi Keterampilan Guru dalam Pembelajaran Siklus II
Pertemuan 2
No. Aspek yang diamati
Tingkat
kemampuan Jml Kreter
ia 1 2 3 4
1 Melaksanakan prapembelajaran √ 4 A
2 Membuka pembelajaran dengan
apersepsi √ 4 A
3 Menyampaikan tujuan
pembelajaran √ 3 B
4 Mengajukan pertanyaan kepada
siswa tentang teks bacaan √ 4 A
5 Melakukan penjelasan kepada
siswa tentang materi membaca
intensif
√ 4 A
6 Menyediakan kartu teks acak √ 4 A
7 Membimbing kerja kelompok √ 3 B
8 Memberikan reward kepada siswa
ketika siswa berhasil dalam
melaksanakan tugasnya
√ 4 A
9 Ketepatan dalam mengelola waktu √ 4 A
10 Memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya √ 3 B
11 Melakukan evaluasi √ 4 A
12 Memberikan umpan balik setelah
pembelajaran selesai √ 4 A
Jumlah 0 0 9 36 45
% Keberhasilan
93,75%
Kreteria Keterampilan guru
A
Dari hasil observasi keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran membaca intensif dapat diketahui bahwa untuk kegiatan
prapembelajaran, guru memperoleh skor 4. Ini berarti bahwa guru telah
menyiapkan ruang kelas, alat, sumber belajar. Dan mengondisikan
siswa untuk menerima pelajaran serta telah mengeluarkan media
pembelajaran yang digunakan. Dan pada aspek pertama ini mendapat
kreteria A.
117
Pada keterampilan guru membuka pembelajaran dengan
apersepsi, guru mendapat skor 4, hal ini menunjukkan bahwa guru
telah mampu menarik perhatian siswa dan guru telah mengulang
materi yang lampau, dan telah memberikan motivasi siswa untuk lebih
mudah dalam mengikuti pembelajaran. Dan pada aspek ke-2 ini
mendapat kreteria A.
Untuk penyampaian tujuan guru mendapatkan skor 3. Hal ini
berarti bahwa guru dalam menyampaian tujuan pembelajaran dengan
bahasa yang kurang jelas dan ditulis dipapan tulis. Siswa mengetahui
apa yang hendak dicapai pada pembelajaran tersebut. Dan pada aspek
ke-3 mendapat kreteria B.
Sedangkan pada keterampilan guru dalam mengajukan
pertanyaan, guru mendapatkan skor 4. Hal ini berarti bahwa guru telah
mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan lebih banyak/ lebih dari 10 pertanyaan, sehingga siswa
merasa diberi kesempatan oleh guru untuk menjawab karena
pertanyaan yang dilontarkan oleh guru terbatas. Dan pada aspek ke-4
mendapat kreteria A.
Ketika guru menjelaskan materi membaca intensif, guru
mendapatkan skor 4. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah
menjelaskan materi membaca intensif yang meliputi judul bacaan,
jumlah paragraf, jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf, isi
dari bacaan tersebut dan guru telah menjelaskan tentang kalimat utama
118
dalam sebuah bacaan. Selain itu guru telah menjelaskan pula teknik
skrambel yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca intensif.
Dan pada aspek ke-5 mendapat kreteria A.
Aspek berikutnya adalah keterampilan guru dalam
menyediakan kartu kalimat untuk teknik skrambel, guru mendapat skor
4. Hal ini berarti bahwa guru telah menyediakan 22 buah media kartu
teks acak. Sehingga semua siswa dapat menggunakan media kartu teks
acak tersebut dan dapat memacu siswa untuk dapat lebih bersaing
dengan kelompok lain. Dan pada aspek ke-6 mendapat kreteria A.
Pada aspek membimbing siswa dalam kerja kelompok, guru
mendapatkan skor 3. Berarti ketika siswa berdiskusi guru berkeliling
pada setiap kelompok dan mengarahkan tetapi tidak membantu
kesulitan kelompok. Sehingga kelompok yang mengalami kesulitan
tidak mampu menyelesaikan kesulitan tersebut. Dan pada aspek ke-7
mendapat kreteria B.
Pada saat siswa selesai mengerjakan tugasnya, guru
memberikan reward/ penghargaan. Keterampilan guru dalam
memberikan reward mendapatkan skor 4. Hal ini menunjukan bahwa
guru telah memberikan penghargaan atas hasil kerjasama siswa atau
tugas siswa yang lain yang berupa bintang. Hal ini dapat memacu
siswa untuk bersaing lebih aktif karena akan mendapat penghargaan
yang berupa bintang. Selain itu guru telah menyediakan tabel daftar
119
bintang untuk siswa yang aktif dalam pembelajaran. Dan pada aspek
ke-8 mendapat kreteria A.
Dalam keterampilan guru dalam mengelola waktu, guru
mendapat skor 4, yang berarti bahwa guru menyelesaikan
pembelajaran tepat waktu dan materi telah tersampaikan dan kelas
kembali rapi. Dan pada aspek ke-9 mendapat kreteria A.
Sebelum pembelajaran selesai guru memberi kesempatan siswa
untuk bertanya tentang materi yang telah dipelajari tadi. Pada
keterampilan ini guru mendapat skor 3, Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas dan
memberikan penjelasan tetapi tanpa contohnya. Dan pada aspek ke-10
mendapat kreteria B.
Ketika guru memberi evaluasi, guru mendapat skor 4, berarti
bahwa Guru memberi evaluasi, tugas Individu dalam pembelajaran,
tugas kelompok dan tugas rumah. Dan pada aspek ke-11 mendapat
kreteria B.
Untuk aspek yang terakhir yaitu memberikan umpan balik
setelah selesai pembelajaran, guru mendapatkan skor 4. Guru bersama
dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan guru
memberikan tindak lanjut. Dan pada aspek ke-12 mendapat kreteria A.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan
keterampilan guru mencapai 93,75% dengan skor diperoleh sebanyak
45 dan kreteria yang dicapai adalah A. Dari ke-12 aspek tersebut telah
120
mendapat kreteria sekurang-kurangnya baik. Kenaikan ketuntasan dari
siklus I ke Siklus II pertemuan 1 adalah 6,25%.
2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan 2 dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. 17. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus II pertemuan 2
No Aspek yang dinilai
Jumlah siswa yang
mendapatkan skor Skor
maks
Jmlh
skor
Rata
-rata %
Kret
eria 1 2 3 4
1 Kesiapan siswa menerima
pelajaran
0 0 13 29 168 155 3,69 92% A
2 Menanggapi apersepsi yang
disampaikan guru
0 3 18 21 168 144 3,43 86% A
3 Mencatat dan
memperhatikan tujuan
pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
0 1 41 0 168 125 2,98 74%
B
4 Menjawab pertanyaan guru 0 7 20 15 168 134 3,19 80% B
5 Memperhatikan penjelasan
guru
0 7 17 18 168 137 3,26 82% B
6 Bekerjasama dengan teman
dalam menyusun kartu teks
acak
0 6 20 16 168 136 3,24 81%
B
7 Menyusun kartu teks acak
yang disediakan guru
0 8 20 14 168 132 3,14 79% B
8 Mendemonstrasikan hasil
diskusi kelompok
0 10 24 8 168 124 2,95 74% B
9 Menyelesaikan tugas tepat
waktu
0 4 15 23 168 145 3,45 86% A
10 Bertanya kepada guru 0 7 20 15 168 134 3,19 80% B
11 Mengerjakan tugas evaluasi 0 5 16 21 168 142 3,38 85% A
12 Menanggapi umpan balik dari guru
0 1 18 23 168 146 3,48 87% A
Jumlah Skor 40,33
Rata-rata 3,36
Presentase ketuntasan 84% A
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II
pertemuan 2, 13 siswa telah hadir di kelas dan menyiapkan bolpoin
dan buku tulis. Namun siswa belum menggunakan buku paket atau
sumber lainnya dalam pembelajaran, karena jika siswa akan
membawa buku paket, siswa harus meminjam di perpustakaan
121
sekolah. Siswa tidak memiliki buku secara individu. Tetapi ada 29
siswa yang telah menggunakan buku paket atau sumber lainnya
dalam pembelajaran, karena telah meminjam di perpustakaan
sekolah. Persentase keberhasilan pada aspek yang 1 adalah 92%
dan masuk dalam kreteria penilaian sangat baik (A) dan rata-rata
skor yang diperoleh siswa adalah 3,60. Pada aspek ini mengalami
kenaikan rata-rata sebesar 0,09 dan keberhasilan naik sebesar 2%.
Pada aspek menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, 3
siswa hanya mendengar pertanyaan guru dan tidak menjawab
pertanyaan guru tentang pelajaran yang lalu, 18 siswa mendengar
dan menjawab pertanyaan apersepsi guru tetapi hanya mengikuti
temannya dan 21 siswa telah mendengarkan pertanyaan guru dan
menjawab pertanyaan guru tanpa mengikuti teman-temannya.
Sehingga persentase aspek ke-2 adalah sebesar 86% dengan
kreteria sangat baik (A), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa
adalah 3,43. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar
0,41 dan keberhasilan naik sebesar 10%.
Untuk aspek mencatat dan memperhatikan tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru, 1 siswa memperhatikan
tujuan pembelajaran yang sisampaikan oleh guru tetapi tidak
mencatatnya, 41 siswa telah memperhatikan dan mencatat tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru, tetapi masih diperintah
oleh guru. Sehingga persentase aspek ke-3 adalah sebesar 74%
122
dengan kreteria penilaian baik (B), dan rata-rata skor yang
diperoleh siswa adalah 2,98. Pada aspek ini mengalami kenaikan
rata-rata sebesar 0,31 dan keberhasilannya naik sebesar 7%.
Dalam aspek menjawab aspek pertanyaan pada sintak
eksplorasi, 7 siswa menjawab pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan
pertanyaan yang disampaikan oleh guru, 20 siswa yang menjawab
sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan oleh guru, dan 15
siswa menjawab lebih dari 3 pertanyaan yang sesuai dengan teks
bacaan sehingga terlihat sangat aktif. Maka persentase aspek ke-4
mencapai 80% dengan kreteria baik (B), dan rata-rata skor yang
diperoleh siswa adalah 3,19. Pada aspek ini mengalami kenaikan
rata-rata sebesar 0,55 dan keberhasilannya naik sebesar 14%.
Ketika guru menjelaskan teknik/ langkah-langkah skrambel,
terlihat ada 7 siswa yang bercanda dengan teman semejanya. 20
siswa yang memperhatikan penjelasan guru tetapi masih diam, dan
16 siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanggapi
penjelasan guru. Persentase aspek ke-5 adalah 82% dengan
kreteria baik(B), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah
3,26. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,57 dan
keberhasilannya naik sebesar 15%.
Pada aspek kerjasama dengan teman semeja dalam menyusun
kartu teks acak, ternyata terdapat 16 siswa (8 kelompok) telah
bekerjasama dengan teman semeja (kelompok) dalam menyusun
123
kartu teks acak tanpa mengganggu kelompok lain. 20 siswa (10
kelompok) sudah bekerjasama dengan teman semeja (kelompok)
walau masih dengan bercanda dengan teman semeja dan tidak
mengganggu kelompok lain. Sedang 6 siswa (3 kelompok) walau
sudah bekerjasama dalam menyusun tetapi masih dominan dalam
bercanda atau mengganggu kelompok lain yang menyebabkan
keadaan kelompok tidak terfokus dalam kerja kelompoknya.
Sehingga persentase aspek ke-6 adalah 81% dengan kreteria baik
(B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,24. Pada
aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,29 dan
keberhasilan naik sebesar 7%.
Dilihat dari hasil penyusunan kartu teks acak yang
disediakan guru, 8 siswa (4 kelompok) masih menyusun paragraf
dengan terbolak-balik, tidak sesuai dengan susunan paragraf yang
benar, tidak ditampilkan sesuai perintah guru dan tidak tepat waktu,
siswa 20 (10 kelompok) telah menyusun kartu teks acak dengan
runtut tetapi masih belum ditampilkan sesuai perintah guru juga,
dan 14 siswa (7 kelompok) telah menyusun paragraph dengan
sempurna menjadi sebuah paragraf dan menjelaskan isi paragraf.
Persentase aspek ke-7 adalah 79% dengan kreteria baik (B) dan
rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,14. Pada aspek ini
mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,66 dan keberhasilannya
naik sebesar 17%.
124
Pada aspek pendemonstrasian hasil diskusi, 10 siswa (5
kelompok) telah menyampaikan hasil diskusi, tetapi
penyampaiannya tidak runtut/ tidak sistematis. Siswa rata-rata
langsung mengutarakan hasil susunan kartu teks acak tanpa
menyebutkan tujuan diskusi, hasil diskusi, dan alasan, 24 siswa (12
kelompok) yang mengutarakan hasil diskusinya dengan runtut
tetapi penjelasan/ alasan penyusunannya tidak dijelaskan, dan 8
siswa (4 kelompok) sudah memaparkan setiap hasil kerja kelompok
dengan runtut dengan penjelasan yang masuk akal. Sehingga
persentase aspek ke-8 adalah 74% dengan kreteria baik (B) dan
rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,95. Pada aspek ini
mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,57 dan keberhasilannya
naik sebesar 14%.
Aspek berikutnya adalah menyelesaikan tugas tepat waktu.
Aspek ini terjadi ketika guru menjelaskan kembali (konfirmasi)
hasil diskusi siswa dengan teman semejanya. Setelah dibahas
bersama siswa diberi tugas untuk mencatat penjelasan yang telah
ditulis dipapan tulis. Dan ternyata 15 siswa telah menyelesaikan
tugas tersebut walau belum tepat waktu. Ada 23 siswa yang
menyelesaikan tugas dengan lengkap dan tepat waktu. Sedang 4
siswa lainnya menyelesaikan tugas masih kurang dan tidak tepat
waktu. Persentase aspek ke-9 adalah 86% dengan kreteria sangat
125
baik (A) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,45. Pada
aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,40 dan
keberhasilan naik sebesar 10%.
Pada aspek bertanya kepada guru, 7 siswa bertanya tetapi
tidak sesuai dengan topik/ materi yang telah disampaikan, 20 siswa
telah bertanya sesuai dengan teks bacaan walau hanya sekali saja,
dan 15 siswa Siswa mengajukan lebih dari 3 pertanyaan yang
sesuai dengan teks bacaan. Melihat kondisi tersebut maka pada
aspek ke- 10 tercapai sebesar 80% dengan kreteria baik (B) dan
rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,19. Pada aspek ini
mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,57 dan keberhasilan naik
sebesar 15%.
Ketika mengerjakan soal evaluasi, terdapat 5 siswa yang
mengerjakan soal evaluasi tetapi masih bertanya dengan teman
lainnya. Ada 16 siswa telah mengerjakan sendiri soal evaluasi
tersebut, tetapi masih bercanda dengan teman semeja. Dan 21
siswa telah mengerjakan soal secara mandiri, tidak bercanda
ataupun bertanya dengan teman lainnya. Sehingga pada aspek ke-
11 ketercapaian indikator mencapai 85% dengan dengan kreteria
sangat baik (A) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah
3,38. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,02 dan
keberhasilan naik sebesar 1%.
126
Aspek yang terakhir adalah menanggapi umpan balik yang
dilakukan oleh guru. Terdapat 1 siswa yang tidak memperhatikan
umpan balik guru. Terlihat 18 siswa mendengar dan menjawab
umpan balik dari guru walau masih sahut-sahutan. 23 siswa telah
mendengarkan umpan balik guru dan menjawab pertanyaan guru
dengan tidak mengikuti teman-teman lainnya. Sehingga pada aspek
ke-12 ketercapaian indikator mencapai 87% dengan dengan
kreteria sangat baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa
adalah 3,48. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar
0,12 dan keberhasilan naik sebesar 3%.
Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa ke-12 aspek yang
dinilai telah mencapai ketuntasan dengan kreteria sekurang-
kurangnya baik. Dari ke-12 aspek tersebut ketuntasan klasikal
mencapai 98% yang meliputi siswa yang mendapat kreteria A
sebanyak 21 siswa, siswa yang mendapat kreteria B sebanyak 20
siswa, siswa yang mendapat kreteria C sebanyak 1 siswa, dan siswa
yang mendapat kreteria D sebanyak 0 siswa. Hasil observasi
aktivitas siswa pada siklus II pertemuan 2 ini mengalami kenaikan
ketuntasan klasikal sebesar 24%.
Untuk keberhasilan aktivitas siswa mencapai 84% dengan
jumlah skor 40,33 dan rata-rata skor 3,36. Kreteria yang diperoleh
adalah sangat baik (A).
127
3) Paparan Hasil Belajar
Pada siklus II pertemuan 2 ini guru melakukan perbaikan pada
indikator melafalkan teks bacaan dengan intonasi yang jelas. Guru
memberikan contoh kepada siswa dalam membaca teks bacaan
disesuaikan dengan tanda baca, sehingga menghasilkan data sebagai
berikut:
Tabel 4. 19. Hasil Pengamatan Membaca Siswa Siklus II Pertemuan 2
Aspek yang dinilai Kreteria Skor
mak Jml
Skor Rata-rata
% Kre-teri
a 4 3 2 1
a. Kenyaringan suara 6 30 6 0 168 126 3,00 75,00% B
b. Pandangan mata 12 24 5 1 168 131 3,12 77,98% B
c. Keberanian 0 37 5 0 168 121 2,88 72,02% B
d. Kelancaran 18 19 5 0 168 139 3,31 82,74% B
e. Pelafalan 7 20 15 0 168 118 2,81 70,24% B
f. Pemenggalan kata 22 15 5 0 168 143 3,40 85,12% A
Dari tabel diatas, terlihat bahwa semua aspek yang dinilai telah
mencapai target yaitu B. dan secara klasikal ketercapaian siswa dalam
membaca mencapai 85,71% yang terdiri dari 18 siswa yang mendapat
kreteria A, 18 siswa mendapat kreteria B, 6 siswa mendapat kreteria
C, dan tidak ada siswa yang mendapat kreteria D. sehingga pada
siklus II pertemuan 2 ini telah mencapai target yaitu 75% siswa
mengalami ketuntasan.
128
Sedangkan dalam tes akhir, siswa mengerjakan soal tertulis yang
dikerjakan secara individu. Berdasarkan hasil tes akhir diperoleh hasil
data seperti yang tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 16. Hasil Belajar Membaca Intensif Siswa pada Siklus II Pertemuan 2
No. Nama Pertemuan 2
Nilai Kualifikasi
1 Erika Sinta Dewi 70 Tuntas
2 Avin Kurniawan 70 Tuntas
3 Rio Tomas 65 Tuntas
4 Ananda As'aril 75 Tuntas
5 Andre Hidayat 75 Tuntas
6 Andre Surya Admaja 65 Tuntas
7 Angel Clara Omega 70 Tuntas
8 Celfin Bryan Pangestu 55 Tidak Tuntas
9 Daffa Risky Putra 75 Tuntas
10 Deva Septian Pramudya 80 Tuntas
11 Eka Susilowati 75 Tuntas
12 Eko Setyorini 70 Tuntas
13 Fath Aziz Al aqsa 70 Tuntas
14 Fendy solikul Akbar 60 Tidak Tuntas
15 Feri Hermawan 70 Tuntas
16 Fitria Eka Puspitasari 95 Tuntas
17 Fitria Marentina. A 95 Tuntas
18 Ivan Ade Kusuma 60 Tidak Tuntas
19 Yulia Kusuma Wardani 80 Tuntas
20 Kusmawati 90 Tuntas
21 Melati Setyoningrum 90 Tuntas
22 Nadia Nofitasari 85 Tuntas
23 Nafisa 80 Tuntas
24 Nita Rahayu 85 Tuntas
25 Putra Angga Fardiansyah 65 Tuntas
26 Risky Anggoro Trisna 55 Tidak Tuntas
27 Risky Bayu Puspitowati 80 Tuntas
28 Rofiqi Anhari Suci 75 Tuntas
29 Sagita Indah Lestari 90 Tuntas
30 Santi Dwi Rahmawati 70 Tuntas
31 Sabrina Ratna Delaila 75 Tuntas
32 Siti Salma 80 Tuntas
33 Theresia Abelia Pambudi 80 Tuntas
34 Thomas Ardian 80 Tuntas
35 Muhammad Akbar Fauzi 80 Tuntas
36 Agnes Pusponingrum 85 Tuntas
37 Agung Kristiawan 65 Tuntas
38 Audi Putra Adanta 70 Tuntas
39 Dina Nur Aprilia 85 Tuntas
40 Milliandy Faizal 50 Tidak Tuntas
41 Gerin Natalino Araufi 70 Tuntas
42 Yogi Dwi Prasetyo 65 Tuntas
Jml 3125
Rata2 74,40
Ketuntasan 37 88,10%
Tdk Tuntas 5 11,90%
Nilai Terendah 50
Nilai Tertinggi 95
129
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa hasil belajar bahasa
membaca intensif diperoleh data nilai tertinggi adalah 95, nilai
terendah adalah 50, rata-rata nilainya adalah 74,40.Persentase
ketuntasan hasil belajar klasikal adalah 88,10% sedangkan 11,90%
siswa dalam kualifikasi belum tuntas.
Data hasil belajar membaca intensif dapat dijabarkan dalam
diagram batang sebagai berikut:
Diagram 4. 10. Analisis Nilai Siklus II pertemuan 2
130
6. Refleksi Siklus II
Pada siklus II terdapat 3 deskripsi yang dibuat yaitu deskripsi keterampilan
guru, deskripsi aktivitas siswa dan deskripsi hasil belajar siswa. Dari uraian
deskripsi siklus I diatas, dapat ditindak lanjuti sebagai berikut:
a. Keterampilan Guru
Pada Siklus II pertemuan 1 ketuntasan keterampilan guru
mencapai 87,50% dengan skor diperoleh sebanyak 42 dan kreteria yang
dicapai adalah A. Dari ke-12 aspek tersebut telah mendapat kreteria
sekurang-kurangnya baik. Kenaikan ketuntasan dari siklus I ke Siklus II
pertemuan 1 adalah 10,42%. Dan pada siklus II pertemuan 2 ketuntasan
keterampilan guru mencapai 93,75% dengan skor diperoleh sebanyak
45 dan kreteria yang dicapai adalah A. Dari ke-12 aspek tersebut telah
mendapat kreteria sekurang-kurangnya baik. Kenaikan ketuntasan dari
siklus I ke Siklus II pertemuan 2 adalah 6,25%. Sehingga tidak ditindak
lanjuti pada siklus berikutnya:
Diagram 4.11. Peningkatan Keterampilan Guru pada Siklus II
131
Tabel 4. 20. Presentase Keberhasilan Pengelolaan Pembelajaran pada Siklus II
Pertemuan Persentase Keberhasilan Kreteria
Pertemuan 1 87,50% A
Pertemuan II 93,75% A
Rata-Rata 90,63% A
b. Aktivitas Siswa
Pada Siklus II pertemuan 1 terlihat bahwa dari 12 aspek yang
dinilai, terdapat 10 aspek yang mengalami ketuntasan yaitu pada aspek
kesiapan siswa menerima pelajaran, aspek menanggapi apersepsi yang
disampaikan guru, aspek mencatat dan memperhatikan tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru, aspek menjawab pertanyaan
guru, aspek memperhatikan penjelasan guru, aspek bekerjasama dengan
teman dalam menyusun kartu teks acak, aspek bertanya kepada guru,
aspek menyelesaikan tugas tepat waktu, aspek mengerjakan tugas
evaluasi, dan aspek menanggapi umpan balik dari guru. Sedangkan 2
aspek yang lain belum mengalami ketuntasan, yaitu aspek menyusun
kartu teks acak yang disediakan guru, dan aspek mendemonstrasikan
hasil diskusi kelompok.
Dari ke-12 aspek tersebut ketuntasan klasikal mencapai 79%
yang meliputi siswa yang mendapat kreteria A sebanyak 7 siswa, siswa
yang mendapat kreteria B sebanyak 26 siswa, siswa yang mendapat
kreteria C sebanyak 9 siswa, dan siswa yang mendapat kreteria D
sebanyak 0 siswa. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I
132
pertemuan 2 ini mengalami kenaikan ketuntasan klasikal sebesar 8%.
Namun, karena masih terdapat siswa yang belum mendapat kreteria
sekurang-kurangnya baik, maka ditindak lanjuti pada pertemuan ke-2.
Pada Pertemuan ke-2 terlihat bahwa ke-12 aspek yang dinilai
telah mencapai ketuntasan dengan kreteria sekurang-kurangnya baik.
Dari ke-12 aspek tersebut ketuntasan klasikal mencapai 97% yang
meliputi siswa yang mendapat kreteria A sebanyak 21 siswa, siswa
yang mendapat kreteria B sebanyak 20 siswa, siswa yang mendapat
kreteria C sebanyak 1 siswa, dan siswa yang mendapat kreteria D
sebanyak 0 siswa. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II
pertemuan 2 ini mengalami kenaikan ketuntasan klasikal sebesar 18%.
Sehingga tidak ditindaklanjuti pada siklus berikutnya.
Di
agram 4. 12. Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus II
133
c. Hasil Belajar
Pada siklus II ini terdapat 2 penilaian yaitu penilaian lisan dan
tertulis. Untuk penilaian lisan terlihat pada saat pengamatan siswa
ketika siswa maju kedepan untuk membacakan sebuah teks bacaan.
Berdasarkan hasil pengamatan terdapat kenaikan pada masing-masing
aspek yang dinilai. Kenaikan tersebut dapat terlihat pada diagram
berikut:
Diagram 4. 13. Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Membaca
Dari diagram persebut terdapat kenaikan masing-masing aspek
dalam membaca. Secara klasikal juga terdapat kenaikan ketuntasan
134
dalam kelas. Kenaikan yang terjadi adalah sebesar 23,81% yaitu
61,90% pada pertemuan 1 dan 85,71% pada pertemuan 2.
Sedangkan untuk hasil tes tertulis dapat dilihat dari diagram
berikut:
Diagram 4. 14. Analisis Hasil Belajar Membaca Intensif Siswa pada Siklus II
Berdasarkan diagram diatas maka dapat di simpulkan bahwa
terdapat kenaikan dari siklus II pertemuan 1 ke pertemuan 2. Jika,
dirata-rata ketuntasan hasil belajar siswa dalam membaca intensif pada
siklus II sebesar 84,53% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 74,64.
Mengacu pada indikator keberhasilan penelitian, untuk variabel hasil
belajar telah tercapai pada siklus II. Indikator keberhasilan menetapkan
sebesar 75% siswa mengalami ketuntasan dalam belajar membaca
intensif. Sedangkan pada siklus II mencapai 84,53%, oleh karena itu
tidak ditindak lanjuti pada siklus berikutnya.
135
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
1. Pemaknaan Temuan Penelitian
Pembahasan didasarkan pada hasil observasi dan refleksi pada setiap
siklusnya. Hasibuan dan Moedjiono (2009: 58-88) menyatakan beberapa
keterampilan dasar yang diutamakan bagi seorang guru, yaitu: (a)
keterampilan memberi penguatan; (b) keterampilan bertanya; (c)
keterampilan menggunakan variasi, (d) keterampilan menjelaskan; (e)
keterampilan membuka dan menutup pelajaran; (f) keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perorangan; (g) keterampilan mengelola
kelas; (h) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Dan
Suparno (1988:76) menyatakan bahwa beberapa keterampilan guru yang
harus dikembangkan dalam permainak skrambel adalah (a) memilih
bahan bacaan, (b) membuat kartu teks acak, (c) membagi kelompok, (d)
mengatur posisi duduk siswa, (e) melalukan pembahasan isi teks, dan (f)
memberikan evaluasi.
Sedangkan untuk aktivitas siswa, Dierich dalam hamalik (2001: 172)
membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok yaitu (a) kegiatan-kegiatan
visual; (b) kegiatan-kegiatan lisan; (c) kegiatan-kegiatan mendengarkan;
(d) kegiatan-kegiatan menulis; (e) kegiatan-kegiatan menggambar; (f)
kegiatan-kegiatan metric; (g) kegiatan-kegiatan mental; (h) kegiatan-
kegiatan emosional. Whipple dalam Hamalik (2001: 173) juga membagi
kegiatan belajar siswa yaitu (a) bekerja dengan alat-alat visual; (b)
ekskursi dan trip; (c) mempelajari masalah-masalah; (d) mengapresiasi
136
literature; (e) ilustrasi dan konstruksi; (f) bekerja menyajikan informasi;
(g) cek dan tes. Dan pada penelitian ini beberapa aktivitas siswa yang
dapat diterapkan adalah (a) kegiatan-kegiatan visual, (b) kegiatan-
kegiatan lisan, (c) kegiatan-kegiatan mendengarkan, (d) kegiatan-
kegiatan menulis, (e) kegiatan-kegiatan mental, dan (f) bekerja
menyajikan informasi.
Berikut adalah pembahasan hasil observasi terhadap keterampilan
guru dan siswa yang mengacu pada teori para ahli tersebut.
a. Pembahasan Hasil Observasi
Pembahasan didasarkan pada hasil observasi dan refleksi pada
setiap siklusnya. Kegiatan pembelajaran membaca intensif dengan
teknik skrambel yaitu sebagai berikut:
1) hasil observasi keterampilan guru
Pada Siklus I keterampilan guru telah mencapai 69,79 %
dengan rata-rata skor 2,8 dan skor yang diperoleh sebesar 33,5
dan memperoleh kreteria baik (B). Jika dilihat dari ketuntasan
per aspek, pada aspek prapembelajaran siklus I guru
memperoleh nilai 3. Hal ini berarti guru telah menyiapkan ruang
kelas, alat dan sumber belajar serta mengondisikan siswa.
Namun belum menyiapkan media pembelajaran. Sehingga
media pembelajaran belum dapat dimanfaatkan secara optimal
dan kelas menjadi ramai dan kurang kondusif karena siswa
belum disiapkan untuk menerima materi pembelajaran.
137
Sedangkan pada siklus ke II guru memperoleh nilai 4, sehingga
pada siklus ke II ini semua indikator aspek prapembelajaran
telah dilaksanakan oleh guru.
Ketika membuka pelajaran pada siklus I mendapat skor
3,5, hal ini berarti hampir seluruh indikator terpenuhi, guru
melakukan apersepsi dengan bertanya tentang materi yang telah
lalu, dan mampu menarik perhatian siswa, tetapi belum memberi
motivasi siswa. Pada siklus II nilai yang diperoleh yaitu 4, hal
ini menunjukkan bahwa pada aspek pembelajaran ini semua
indikator telah dilaksanakan dengan sangat baik oleh guru.
Untuk penyampaian tujuan pada siklus II, guru
mendapatkan skor 2. Hal ini berarti bahwa guru dalam
menyampaian tujuan pembelajaran kurang jelas yaitu dengan
menggunakan bahasa yang ambigu dan tidak diperjelas dengan
ditulis dipapan tulis. Sehingga siswa belum mengetahui apa
yang hendak dicapai pada pembelajaran tersebut. Namun pada
siklus II guru telah mendapatkan nilai sekurang-kurangnya baik
yaitu 3, yang menunjukan bahwa guru dalam penyampaian
tujuan pembelajaran dengan bahasa yang kurang jelas namun
ditulis dipapan tulis, sehingga siswa sudah mengetahui tujuan
pembelajaranyang hendak dicapai dalam pemblajaran tersebut.
Untuk aspek mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
teks bacaan, Pada siklus I guru mendapatkan s.kor 3. Hal ini
138
berarti bahwa guru telah mengajukan pertanyaan yang sesuai
dengan materi yang akan disampaikan, walau hanya beberapa
pertanyaan. Sehingga siswa merasa kurang mendapat giliran
untuk menjawab karena pertanyaan yang dilontarkan oleh guru
terbatas. Namun terdapat peningkatan pada siklus II, guru telah
mendapat skor 3,5. Hal ini menunjukan guru telah memberikan
variasi pertanyaan kepada siswa sehingga siswa telah merasa
mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan.
Keterampilan mengajukan pertanyaan initerjadi diawal,
ditengah, dan diakhir pembelajaran. Pada awal pembelajaran,
keterampilan ini dilakukan ketika guru memberi pertanyaan
untuk mengulang materi yang lalu, ditengah pembelajaran guru
memberikan pertanyaan tentang teks bacaan yang disampaikan,
dan diakhir pembelajaran guru memberi pertanyaan untuk
memacu siswa dalam mengingat materi yang telah dipelajari
bersama.
Pada aspek melakukan penjelasan kepada siswa tentang
materi membaca intensif, pada siklus I guru mendapat skor 3,5.
Yang berarti guru hampir melakukan semua indikator aspek ini.
Pada aspek ini guru telah melakukan penjelasan tentang materi
membaca intensif yang meliputi judul bacaan, jumlah paragraf,
jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf, isi dari bacaan
dan guru telah menjelaskan tentang kalimat utama dalam sebuah
139
bacaan. Selain itu guru telah menjelaskan pula teknik skrambel
yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca intensif
namun pada aspek ini guru belum menjelaskan cara yang tepat
agar mampi menceritakan kembali isi bacaan. Sedangkan pada
aspek ke II guru telah melakukan semua indikator aspek ini
sehingga guru mendapatkan skor 4.
Aspek berikutnya adalah keterampilan guru dalam
menyediakan kartu teks acak untuk teknik skrambel. Pada siklus
I dan siklus II guru mendapat skor 4. Hal ini berarti bahwa guru
telah menyediakan 22 buah media kartu teks acak. Sehingga
semua siswa dapat menggunakan media kartu teks acak tersebut
dan dapat memacu siswa untuk dapat lebih bersaing dengan
kelompok lain.
Aspek membimbing kerja kelompok, pada siklus I guru
mendapat skor 2,5 yang berarti bahwa pada siklus I guru hanya
berkeliling kepada masing-masing kelompok, dan tidak
membimbing kelompok dalam menyelesaikan tugas
kelompoknya. Tetapi pada siklus II guru telah mendapat skor 3
yang berarti bahwa guru berkeliling kepada setiap kelompok
dan mengarahkan tetapi tidak membantu kesulitan kelompok.
Tidak membantu memiliki tujuan agar siswa berusaha secara
bersama-sama dengan teman sebangkunya. Dan guru
memberikan bimbingan serta bantuan kepada kelompok yang
140
terlihat kurang aktif. Dalam menentuan kelompok didasarkan
kemampuan yang dimiliki oleh siswa dari hasil pre tes sebelum
siklus. Pada deret pertama, kelompok siswa yang tergolong
kurang, deret kedua, kelompok siswa yang tergolong cukup,
deret ketiga kelompok siswa yang cukup baik, dan deret
keempat kelompok siswa yang baik. Pembentukan kelompok
dengan teman semeja masing-masing.
Dalam memberikan reward kepada siswa ketika siswa
yang berhasil dalam melaksanakan tugasnya, pada siklus I guru
mendapat skor 3 yang berarti bahwa guru memberikan
penghargaan atas hasil kerja siswa dengan memberikan bintang
saja. Tetapi pada siklus II, guru mendapat skor 3,5 yang berarti
bahwa ada peningkatan dalam keterampilan ini, guru telah
memberikan penghargaan berupa ucapan ”bagus”, “baik” dan
meberikan bintang pula kepada siswa yang berhasil
menyelesaikan tugasnya.
Ketepatan dalam mengelola waktu, pada siklus I guru
mendapat skor 2,5 yang berarti bahwa guru selesai pembelajaran
tepat waktu namun materi ada yang tidak tersampaikan. Namun
pada siklus II guru mendapat skor 3,5 yang berarti bahwa Guru
selesai pembelajaran tepat waktu dan materi telah tersampaikan
serta kelas kembali rapi pada saat pembelajaran selesai.
141
Untuk aspek memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya, pada siklus I guru mendapat skor 1,5 yang berarti
bahwa guru belum memberi kesempatan siswa untuk bertanya,
namun pada pertemuan kedua siklus I guru telah memberi
kesempatan siswa untuk bertanya, tetapi guru belum
memberikan jawaban atas pertanyaan siswa tersebut. Namun
pada siklus II guru telah mendapat skor 3 yang berarti bahwa
guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
materi yang belum jelas dan memberikan penjelasan walau guru
belum memberikan contoh nyatanya.
Dalam melakukan evaluasi, pada siklus I guru mendapat
skor 2,5 yang berarti guru memberi evaluasi, tugas kelompok
tetapi tidak memberikan tugas rumah. Namun pada siklus II
guru telah mempersiapkan lebih baik sehingga guru mendapat
skor 4 yang berarti bahwa guru memberi evaluasi, tugas
individu dalam pembelajaran, tugas kelompok dan tugas rumah.
Aspek terakhir adalah memberikan umpan balik setelah
pembelajaran selesai. Pada siklus I guru mendapat skor 2,5 yang
berarti bahwa guru menyimpulkan materi sendiri dan guru
memberikan tindak lanjut dengan memberikan motivasi dan
tugas rumah. Tetapi pada siklus II guru mendapat skor 4 yang
berarti bahwa guru telah menyimpulkan materi bersama dengan
142
siswa yang telah dipelajari dan guru memberikan tindak lanjut
dengan memberikan motivasi dan tugas rumah.
Data diatas dapat dibuat diagram sebagai berikut:
Diagram 4. 15. Perbedaan Ketercapaian Aspek Keterampilan Guru
pada Siklus I dan Siklus II
Keterangan :
1. Melaksanakan prapembelajaran
2. Membuka pembelajaran dengan apersepsi
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang teks bacaan
5. Melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi membaca
intensif
6. Menyediakan kartu teks acak
7. Membimbing kerja kelompok
8. Memberikan reward kepada siswa ketika siswa
143
berhasil dalam melaksanakan tugasnya
9. Ketepatan dalam mengelola waktu
10. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
11. Melakukan evaluasi
12. Memberikan umpan balik setelah pembelajaran selesai
Peningkatan aktivitas siswa dari pertemuan ke pertemuan
dapat dilihat dari diagram berikut:
Diagram 4. 16. Peningkatan Keterampilan Guru pada Setiap Pertemuan
Tabel 4. 21. Persentase Peningkatan Keterampilan Guru pada Setiap Pertemuan
Siklus Pertemuan Persentase Keberhasilan Kreteria
I Pertemuan 1 62,50 % C
Pertemuan II 77,08 % B
II Pertemuan 1 87,50 % A
Pertemuan II 93,75 % A
2) hasil observasi aktivitas siswa
Siklus I dilaksanakan dua pertemuan. Pada pertemuan I
rata-rata ke-12 aspek tersebut adalah 2,49 dengan ketuntasan
144
rata-rata sebesar 62% dan mendapat kreteria C. sedangkan pada
pertemuan ke-2 rata-rata ke-12 aspek tersebut 2,77 dengan
ketuntasan rata-rata sebesar 69% dan mendapat kreteria B. Jika
dirata-rata pada siklus I ketuntasan ke-12 aspek mencapai 66%
dengan kreteria B. Namun, walau ketuntasan rata-rata telah
mendapatkan kreteria sekurang-kurangnya baik, tetapi masih
terdapat beberapa aspek yang belum mencapai kreteria baik.
Jika dilihat dari hasil observasi pada pertemuan 2 siklus I, dari
ke- 12 aspek yang dinilai, terdapat 8 aspek yang mengalami
ketuntasan yaitu pada aspek kesiapan siswa menerima pelajaran,
aspek menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, aspek
mencatat dan memperhatikan tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru, aspek bekerjasama dengan teman dalam
menyusun kartu teks acak, aspek bertanya kepada guru, aspek
menyelesaikan tugas tepat waktu, aspek mengerjakan tugas
evaluasi, dan belum mengalami ketuntasan, yaitu, aspek
menjawab pertanyaan guru, aspek memperhatikan penjelasan
guru, aspek menyusun kartu teks acak yang disediakan guru, dan
aspek mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok.
Pada siklus II dilaksanakan dua pertemuan pula. Pada
pertemuan I rata-rata ke-12 aspek tersebut adalah 2,83 dengan
ketuntasan rata-rata sebesar 71% dan mendapat kreteria B.
Sedangkan pada pertemuan ke-2 rata-rata ke-12 aspek tersebut
145
3,36 dengan ketuntasan rata-rata sebesar 84% dan mendapat
kreteria A. Jika dirata-rata pada siklus II ketuntasan ke-12 aspek
mencapai 77% dengan kreteria B. Jika dilihat dari hasil
observasi pada pertemuan 2 siklus II, dari ke- 12 aspek yang
dinilai, telah mencapai ketuntasan dengan kreteria sekurang-
kurangnya baik. Yang berarti bahwa siswa telah mempersiapkan
diri dengan baik, sehingga mampu menanggapi apersepsi yang
disampaikan guru dengan baik, walau masih terdapat beberapa
siswa yang mengikuti teman-temannya, mencatat dan
memperhatikan tujuan pembelajaran yang ditulis guru dipapan
tulis, menjawab pertanyaan guru tentang materi yang telah
disampaikan, memperhatikan penjelasan guru, bekerjasama
dengan teman dalam menyusun kartu teks acak, bertanya kepada
guru tentang materi yang dipelajari, menyelesaikan tugas tepat
waktu, mengerjakan tugas evaluasi, menanggapi umpan balik
dari guru, menyusun kartu teks acak yang disediakan guru, dan
mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kenaikan rata-rata persentase sebesar 11%
dari 66% pada siklus I menjadi 77% pada siklus ke II.
146
Data diatas dapat dibuat diagram sebagai berikut:
Diagram 4. 17. Perbedaan Ketercapaian Aspek Aktivitas Siswa
pada Siklus I dan Siklus II
Keterangan :
1. Kesiapan siswa menerima pelajaran
2. Menanggapi apersepsi yang disampaikan guru
3. Mencatat dan memperhatikan tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
4. Menjawab pertanyaan guru tentang teks bacaan
5. Memperhatikan penjelasan guru
6. Bekerjasama dengan teman semeja (kelompok) dalam menyusun
kartu kalimat
7. Menyusun kartu teks acak yang disediakan guru
8. Mendemonstrasikan hasil kerja kelompok
9. Menyelesaikan tugas tepat waktu
147
10. Bertanya kepada guru
11. Mengerjakan tugas evaluasi
12. Menanggapi umpan balik dari guru
Peningkatan aktivitas siswa dari pertemuan ke pertemuan dapat
dilihat dari diagram berikut:
Diagram 15. Peningkatan Aktivitas Siswa Setiap Pertemuan pada Siklus I dan
Siklus II
Tabel 4. 22. Peningkatan Persentase Keberhasilan Aktivitas Siswa Setiap Pertemuan
Siklus Pertemuan Persentase Keberhasilan Kreteria
I Pertemuan 1 62 % C
Pertemuan II 69 % B
II Pertemuan 1 71 % B
Pertemuan II 84 A
148
2. Hasil Belajar Membaca Intensif
Dalam kurikulum KTSP ketuntasan nilai siswa berdasarkan pada
beberapa pertimbangan diantaranya, intake siswa (input siswa),
kompleksitas masing-masing kompetensi dasar pada tiap mata pelajaran,
dan daya dukung. Berdasarkan ketentuan tersebut ditentukan ketuntasan
belajar individu pada mata pelajaran bahasa Indonesia aspek membaca
yaitu 65, dengan rerata ketuntasan belajar klasikal 75%. Berdasarkan nilai
hasil belajar pada siklus I yang dilaksanakan dua pertemuan, persentase
ketuntasan belajar pertemuan 1 sebesar 66,67%, dengan rerata hasil belajar
klasikal 66,55. Sedangkan pada pertemuan ke- 2 persentase ketuntasan
hasil belajara siswa naik menjadi 71,43% dengan rata-rata 66,79. Jika,
dirata-rata ketuntasan hasil belajar siswa dalam membaca intensif pada
siklus I sebesar 69,05% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 66,07.
Mengacu pada indikator keberhasilan penelitian, untuk variabel hasil
belajar belum dapat tercapai pada siklus I. Indikator keberhasilan
menetapkan sebesar 75% siswa mengalami ketuntasan dalam belajar
membaca intensif. Sedangkan pada siklus I hanya mencapai 69,05%,
Sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II.
Pada siklus II juga terdapat dua pertemuan. Pada pertemuan 1
ketuntasan mencapai 80,95% dengan rata-rata nilai sebesar 74,88.
Sedangkan pada pertemuan ke-2 ketuntasan mencapai 88,10% dengan
rata-rata nilai sebesar 74,40. Jika, dirata-rata ketuntasan hasil belajar siswa
dalam membaca intensif pada siklus II sebesar 84,53% dengan nilai rata-
149
rata kelas sebesar 74,64. Mengacu pada indikator keberhasilan penelitian,
untuk variabel hasil belajar telah tercapai pada siklus II. Indikator
keberhasilan menetapkan sebesar 75% siswa mengalami ketuntasan dalam
belajar membaca intensif. Sedangkan pada siklus II mencapai 84,53%,
oleh karena itu tidak ditindak lanjuti pada siklus berikutnya.
Jika dibandingkan dalam bentuk diagram ketuntasan hasil belajar
membaca intensif siswa adalah sebagai berikut:
Diagram 4. 19. Perbedaan Hasil Belajar Siswa dari Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
Pada kemampuan siswa dalam membaca juga mengalami
peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2.
150
Peningkatan tersebut yaitu sebagai berikut:
Diagram 4. 20. Rata-Rata Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Siswa
3. Implikasi Hasil Penelitian
Implikasi yang didapat dari hasil penelitian ini ada tiga, yaitu
implikasi teoritis, implikasi praktis, dan implikasi paedagogis.
a. Implikasi Praktis
Implikasi Praktis dari penelitian ini yaitu adanya temuan-temuan
positif ke arah pengayaan keterampilan bahasa Indonesia dalam
pembelajaran membaca intensif. Penelitian ini juga dapat membuka
wawasan dan pendalaman materi pada aspek membaca, khususnya
151
membaca intesif untuk menemukan informasi dalam sebuah bacaan.
Selain itu memberikan gambaran tentang pembelajaran bahasa
Indonesia yang terpadu dengan mata pelajaran lain (dalam penelitian
ini IPA). Penelitian ini menambah wawasan guru dalam mengelola
pembelajaran membaca dengan menggunakan teknik skrambel. Guru
juga dapat lebih memahami kebutuhan dan kondisi siswa dalam
pembelajaran sehingga dapat menciptakan situasi pembelajaran yang
sesuai dan tepat bagi siswanya. Selain itu juga dapat juga membuka
wawasan akan beragamnya media dan teknik pengajaran lain yang
dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran.
b. Implikasi Teoritis
Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah
ilmu pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas, sehingga dapat
memacu guru dan peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis
demi meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Penelitian ini juga
dapat sebagai bahan referensi untuk mengembangkan pembelajaran
yang lebih aktif, kreatif dan menyenangkan, sehingga dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan teknik
skrambel dalam pembelajaran.
152
c. Implikasi Paedagogis
Penelitian ini berimplikasi secara paedagogis yaitu memberikan
gambaran yang jelas tentang keberhasilan motivasi dan peningkatan
hasil pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut
adalah keberhasilan guru dalam mengelola kelas, metode
pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, dan siswa itu
sendiri. Faktor-faktor itu saling terkait satu dengan yang lainnya. Oleh
karena itu faktor-faktor tersebut harus dikembangkan dengan baik
untuk menghasilkan kualitas suatu proses pembelajaran. Metode dan
media pembelajaran harus tepat dengan materi pembelajaran. Sumber
belajar harus sesuai dengan materi yang sedang diajarkan saat itu,
sehingga minat dan motivasi siswa semakin meningkat, dan mereka
dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Semua faktor
diatas dapat terpenuhi dengan baik jika keterampilan guru dalam
mengelola kelas juga baik.
153
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
kualitas pembelajaran pada siswa kelas VI SD Negeri Kalibanteng Kidul 02
kota Semarang. Peningkatan kualitas pembelajaran itu terinci sebagai berikut:
1. keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif
dengan teknik skrambel meningkat sebesar 20,84% dari 69,79% pada
siklus I menjadi 90,63% pada siklus II
2. aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca intensif dengan teknik
skrambel meningkat sebesar 11% dari 66% pada siklus I menjadi 77%
pada siklus II.
3. hasil belajar membaca intensif dengan teknik skrambel siswa meningkat
sebesar 15,48% dari 69,05% pada siklus I menjadi 84,53% pada siklus
II.
B. Saran
Berkaitan dengan simpulan yang telah disampaikann diatas, maka
dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran
membaca intensif, maka guru dapat melakukan hal seperti: (a) membuat
catatan kecil dalam mengajar tentang kegiatan-kegiatan inti
154
pembelajaran agar materi dapat tersampaiakan dengan baik; (b)
menggunakan alat peraga dan media yang tersedia di lingkungan siswa;
(c) membentuk kelompok belajar secara heterogen ( memperhatikan
jenis kelamin, prestasi, dan kemampian); (d) menyediakan kartu teks
skrambel yang menarik untuk siswa; (e) memperhatikan peningkatan
hasil belajar siswa; (f) memberikan penghargaan kepada siswa yang
berupa barang (bintang) untuk memotivasi siswa untuk aktif dalam
belajar.
2. untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca
intensif, maka siswa dapat melskukan hal seperti: (a) siswa dapat
menanyakan hal-hal yang kurang jelas dan belum mengerti tentang
materi yang telah disampaikan oleh guru; (b) siswa harus banyak
berlatih dalam membaca intensif untuk memperoleh wawasan yang
lebih tentang segala hal; (c) siswa dapat bekerjasama dengan teman
sebaya agar keterampilan berkomunikasi selalu terlatih; (d) siswa harus
memperhatikan penjelasan guru agar waktu yang digunakan dalam
PBM efektif.
3. untuk meningkatkan hasil belajar membaca intensif siswa, maka dapat
dilakukan hal seperti: (a) guru menyediakan kartu teks bacaan dengan
bahasa yang mudah dimengerti siswa; (b) guru selalu memberikan
peringatan kepada siswa untuk selalu belajar; (c) siswa harus memiliki
kesadaran untuk belajar membaca tanpa disuruh oleh guru; (d) siswa
155
dapat membiasakan diri membaca buku-buku penunjang lain sehingga
siswa dapat terbiasa memahami isi sebuah bacaan.
156
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru ( Ed).
Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
BNSP. 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan Untuk Satuan
Pendidikan dasar SD/MI. Jakarta: BP. Cipta Jaya.
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
Depdiknas. 2003. Undang-Undang republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Semarang: CV. Panji Duta
Sarana.
Depdiknas. 2010. Evaluasi Dampak Peningkatan Kesejahteraan Guru
Terhadap Mutu Input (Quality Enrollment) dan Pemberian Bantuan
Dana Kompetitif Terhadap Kemampuan Lulusan LPTK. Online:
http://www.balitbang.depdiknas.go.id/?p=289 diunduh pada hari
jumat 11 maret 2011 pukul 15.53
Gulo, W. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo
Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik Jilid 1. Yogyakarta: Andi
Hasibuan dan Moedjiono. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
remaja Rosdakarya.
Hermawan. 2009. Teknik Skrambel. Online: http: //hermawanspd. blogspot.
com/ 2009/06/ teknik-skrambel.html hari senin 10 januari 2011 pukul
10.50
Muslich, Mansur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi
Aksara
Nasution. 2007. Metode Research. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
157
Hendrawan Noor, Hendrias. 2010. Peningkatan Kemampuan Membaca
Pemahaman Melalui Teknik Skramble Pada Siswa Kelas IV Sekolah
Dasar Negeri Plumbon Kecamatan Temon Kabupaten Kulon
Progo.Online:http://downloadsoftwareanddownloadsemua.blogspot.c
om.2010/11/peningkatan-kemampuan-membaca-pemahaman.html
diunduh pada hari rabu 12 januari 2011 pukul 21.00
Nurhadi. 2004. Bagaimana Meningkatkan kemampuan Membaca. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta:
Deirektorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas.
Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2007. Metode
Penelitian Kuantitatif. Jogyakarta: Gaya Media.
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sanjaya, Wina. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: kencana prenada media group.
Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Sudjana, Nana. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Sumarsono. 2004. Filsafat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia (Grasindo).
Sunengsih. 2010. The Effects Of Extensive Reading And Intensive Reading
On Students Reading Comprehension (An Experimental Study
Conducted as a Senior High School in Bandung). Online:
http://www.garuda.dikti.go.id/jurnal/detil/id/6:133/q/intensive%20rea
ding/offset/0/limit/4 diunduh pada hari rabu 12 januari 2011 pukul
22.00
Tarigan, H.G. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tarigan, H.G. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Trianto. 2007. Pembelajaran Inovatif berorientasi Konstruktivisme. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
158
Wibowo, Wahyu.2001.Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Widiyati, RM Indriyani.2004/2005. Peningkatan Keterampilan Membaca
Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Pada Siswa Kelas IV di SD PL
Bernardus Semarang Tahun Pelajaran 2004 / 2005. Online: Jurnal
Garuda Dikti.
Widodo, Rachmado. 2009. Model Pembelajaran Scramble. Online:
http://www.pdf-finder.com/pdf/contoh-proposal-teknik-skrambel-
untuk-peningkatan.html diunduh pada hari rabu, 12 januari 2011
pukul 22.05
Widjono. 2005. Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia (Grasindo).
Wiriaatmadja, Rochiati.2008.Metodologi Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Zaini, Hasyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani.
159
BIODATA PENELITI
1. Nama : Riana
NIM : 1402407157
Jabatan : Ketua
Lokasi Penelitian : SD N Kalibanteng Kidul 02
2. Nama : Zulia Eko Ismiati
NIM : -
Jabatan : Kolaborator (Guru Kelas)
Lokasi Penelitian : SD N Kalibanteng Kidul 02
3. Nama : Gunawan Setya Budi
NIM : 1402407159
Jabatan : Pengamat Siswa
Lokasi Penelitian : SD N Kalibanteng Kidul 02
4. Nama : Sri Murtini
NIM : 1402407155
Jabatan : Pengamat Siswa
Lokasi Penelitian : SD N Kalibanteng Kidul 02
5. Nama : Noni Anita
NIM : 1402407158
Jabatan : Pengamat Siswa
Lokasi Penelitian : SD N Kalibanteng Kidul 02
6. Nama : Ria Inarotul Ulya
NIM : 1402407154
Jabatan : Pengamat Siswa
Lokasi Penelitian : SD N Kalibanteng Kidul 02
160
Lampiran 2
DATA KEPALA SEKOLAH
Nama : Ch. Prihati, A. Ma.
NIP :195211211974012002
Tempat Lahir : Pati
Tanggal Lahir : 21 Nopember 1952
Tempat Tinggal : Semarang
Alamat : Jln. Sri Rejeki timur
Jabatan : Kepala Sekolah
Sekolah yang dipimpin : SD N Kalibanteng Kidul 02
161
Lampiran 3
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT
SD NEGERI KALIBANTENG KIDUL 02
Jalan Taman Sri Rejeki Selatan III / 1 Semarang 50149 Telepon (024)
7605156
PROFIL SEKOLAH
Nama Sekolah : SD N KALIBANTENG KIDUL 02
NPSN : 2032932
Alamat Sekolah : Jalan Taman Sri Rejeki Selatan III / 1 Semarang
Kecamatan : Semarang barat
Kabupaten/ Kota : Semarang
Propinsi : Jawa Tengah
Kode Pos : 50149
Status Sekolah : Negeri
162
Lampiran 4
Nomor : 21/H37.1.1/Km/2011
Hal : Permohonan Ijin Penelitian
Yth. Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang
Jl. Taman Sri Rejeki Selatan III
Di Semarang
Dengan hormat,
Dalam rangka penyusunan skripsi bagi mahasiswa S-1 PGSD FIP
UNNES, maka diperlukan data-data penelitian.
Untuk itu Kepala Sekolah dimohon dapat membantu merealisasi tujuan
tersebut di atas dengan mengijinkan mahasiswa untuk melakukan observasi dan
pengambilan data pada sekolah yang bapak/ibu pimpin, mulai tanggal 28 Maret
2011 sampai 30 April 2011.
Adapun mahasiswa dimaksud adalah :
Nama : Riana
NIM : 1402407157
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Judul : Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Intensif dengan
Teknik Skrambel Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas IV
Demikian surat ini dibuat, atas kerjasama yang baik kami sampaikan terimakasih
Semarang, Maret 2011
Ketua Jurusan PGSD
Drs. A. Zaenal Abidin, M. Pd
NIP. 19560512 198203 1 003
163
Lampiran 5
Nomor : 460/H37.1.1/PP/2011
Hal : Permohonan Ijin Penelitian
Yth. Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang
Jl. Taman Sri Rejeki Selatan III
Di Semarang
Dengan hormat,
Bersama ini, kami mohon ijin pelaksanaan penelitian untuk penyusunan skripsi/
Tugas Akhir oleh mahasiswa sebagai berikut:
Nama : Riana
NIM : 1402407157
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul : Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Intensif dengan
Teknik Skrambel Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas IV
Waktu : 28 Maret 2011 sampai 30 April 2011
Atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.
Semarang, Maret 2011
Dekan FIP
Drs. Hardjono, M.Pd
NIP. 195108011979031007
164
Lampiran 6
SURAT IZIN PENELITIAN
Nomor:_____________________
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SD Negeri Kalibanteng Kidul
02 Kota Semarang, memberikan izin kepada:
Nama : Riana
NIM : 1402407157
Jurusan : PGSD
Fakultas : Ilmu Pendidikan
Universitas : UNNES
Untuk mengadakan penelitian di SDN Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang
guna penulisan skripsinya yang berjudul “PENINGKATAN KUALITAN
PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK
SKRAMBEL PADASISWA SD KELAS IV”
Demikian surat izin penelitian ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Semarang, ___________2011
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02
Ch. Prihati, A. Ma
NIP. 19521121 197401 2 002
165
Lampiran 7
SURAT KETERANGAN
Nomor: ________________
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SD Negeri Kalibanteng Kidul 02
Kota Semarang menerangkan bahwa:
Nama : Riana
NIM : 1402407157
Jurusan : PGSD
Fakultas : Ilmu Pendidikan
Universitas : UNNES
Telah melakukan penelitian di SD Negeri Kalibanteng Kidul 02 Kota
Semarang dari tanggal 28 Maret 2011 sampai 30 April 2011 dalam rangka
menyusun skripsi yang berjudul “PENINGKATAN KUALITAN
PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK
SKRAMBEL PADA SISWA SD KELAS IV”
Demikian surat keterangan ini agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, ___________2011
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02
Ch. Prihati, A. Ma
NIP. 19521121 197401 2 002
166
Lampiran 8
KKM SDN Kalibanteng Kidul 02 Tahun Ajaran 2010/2011
Kelas IV SD Negeri Kalibanteng Kidul 02
No. Mata Pelajaran KKM
1. Agama 65
2. Pendidikan Kewarganegaraan 65
3. Bahasa Indonesia 65
4. Matematika 60
5. Ilmu Pengetahuan Alam 60
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 60
7. Penjaskes 65
8. Seni Budaya Keterampilan 60
9. Muatan Lokal 60
KKM BAHASA INDONESIASISWA KELAS IV
SD NEGERI KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG
No. Mata Pelajaran KKM
1. Mendengarkan 65
2. Berbicara 65
3. Membaca 65
4. Menulis 65
Diketahui oleh,
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02
Ch. Prihati, A. Ma
NIP 195211211974012002
167
Lampiran 9
Kurikulum Bahasa Indonesia Kelas IV Semester 1 dan 2
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006
Kelas IV, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Mendengarkan
penjelasan tentang
petunjuk denah dan
simbol daerah/lambang
korps
1.1 Membuat gambar/denah berdasarkan penjelasan
yang didengar
1.2 Menjelaskan kembali secara lisan atau tulis
penjelasan tentang simbol daerah/lambang korps
Berbicara
2. Mendeskripsikan secara
lisan tempat sesuai
denah dan petunjuk
penggunaan suatu alat
2.1 Mendeskripsikan tempat sesuai dengan denah
atau gambar dengan kalimat yang runtut
2.2 Menjelaskan petunjuk penggunaan suatu alat
dengan bahasa yang baik dan benar
Membaca
3. Memahami teks agak
panjang (150-200 kata),
petunjuk pemakaian,
makna kata dalam
kamus/ensiklopedi
3.1 Menemukan pikiran pokok teks agak panjang
(150-200 kata) dengan cara membaca sekilas
3.2 Melakukan sesuatu berdasarkan petunjuk
pemakaian yang dibaca
3.3 Menemukan makna dan informasi secara tepat
dalam kamus/ensiklopedi melalui membaca
memindai
168
Menulis
4. Mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan
informasi secara tertulis
dalam bentuk
percakapan, petunjuk,
cerita, dan surat
4.1 Melengkapi percakapan yang belum selesai
dengan memperhatikan penggunaan ejaan (tanda
titik dua, dan tanda petik)
4.2 Menulis petunjuk untuk melakukan sesuatu atau
penjelasan tentang cara membuat sesuatu
4.3 Melengkapi bagian cerita yang hilang (rumpang)
dengan menggunakan kata/kalimat yang tepat
sehingga menjadi cerita yang padu
4.4 Menulis surat untuk teman sebaya tentang
pengalaman atau cita-cita dengan bahasa yang
baik dan benar dan memperhatikan penggunaan
ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll.)
Kelas IV, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
5. Mendengarkan
pengumuman dan
pembacaan pantun
5.1 Menyampaikan kembali isi pengumuman
yang dibacakan
5.2 Menirukan pembacaan pantun anak dengan
lafal dan intonasi yang tepat
Berbicara
6. Mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan
informasi dengan
berbalas pantun dan
bertelepon
6.1 Berbalas pantun dengan lafal dan intonasi
yang tepat
6.2 Menyampaikan pesan yang diterima melalui
telepon sesuai dengan isi pesan
169
Membaca
7. Memahami teks melalui
membaca intensif,
membaca nyaring, dan
membaca pantun
7.1 Menemukan kalimat utama pada tiap
paragraf melalui membaca intensif
7.2 Membaca nyaring suatu pengumuman dengan
lafal dan intonasi yang tepat
7.3 Membaca pantun anak secara berbalasan
dengan lafal dan intonasi yang tepat
Menulis
8. Mengungkapkan
pikiran, perasaan, dan
informasi secara tertulis
dalam bentuk karangan,
pengumuman, dan
pantun anak
8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik
sederhana dengan memperhatikan
penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik,
tanda koma, dll.)
8.2 Menulis pengumuman dengan bahasa yang
baik dan benar serta memperhatikan
penggunaan ejaan
8.3 Membuat pantun anak yang menarik tentang
berbagai tema (persahabatan, ketekunan,
kepatuhan, dll.) sesuai dengan ciri-ciri pantun
170
Lampiran 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IV (Empat)/ I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Pertemuan : ke-1
I. STANDAR KOMPETENSI
7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan
membaca pantun
II. KOMPETENSI DASAR
7.1 Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca
intensif
III. INDIKATOR
1. Menyebutkan judul bacaan
2. Menyebutkan jumlah paragraf dalam bacaan tersebut
3. Menyebutkan jumlah kalimat dalam paragraf
4. Melafalkan bacaan dengan intonasi yang tepat
5. Menentukan gagasan utama sebuah paragraf
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah membaca bacaan siswa dapat menyebutkan judul bacaan dengan
tepat.
2. Dengan membaca kalimat dalam paragraf siswa dapat, menyebutkan
jumlah kalimat dalam paragraf dengan tepat.
3. Dengan membaca siswa dapat menyebutkan jumlah paragraf dalam bacaan
dengan tepat.
171
4. Dengan melafalkan bacaan siswa dapat membaca bacaan dengan intonasi
yang tepat.
5. Setelah membaca bacaan siswa dapat menentukan gagasan utama dengan
tepat.
V. MATERI PEMBELAJARAN
Paragraf adalah kumpulan dari kalimat yang berkaitan dan merupakan
penuangan idea tau gagasan penulis dengan hanya memiliki satu topic atau
tema.
Unsur-unsur paragraf ada lima.
1. Topik = tema = gagasan utama = gagasan inti = pokok pikiran
2. Kalimat Utama = Kalimat inti suatu paragraf yang biasanya memuat
gagasan utama
3. Kalimat penjelas kalimat yang mendeskripsikan kalimat utama
4. Judul
5. Tanda Baca
VI. METODE PEMBELAJARAN
1) Diskusi
2) Inkuiri
3) Pemberian tugas
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Prakegiatan (5 menit)
1. Salam
2. Berdoa
3. Presensi
4. Pengondisian kelas
172
b. Kegiatan Awal (5 menit)
1. Guru mengulang materi yang telah lalu dan melakukan apersepsi
“Anak-anak, siapa yang memiliki tanaman yang ditanam di pot?”
2. Guru memberikan reward atas jawaban Anak-anak.
3. Guru menyapaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
4. Guru memotivasi siswa dengan bernyanyi “ Lihat Kebunku “
c. Kegiatan Inti (45 menit)
Eksplorasi
1. Guru bertanya tentang isi dari lagu “Lihat Kebunku”.
2. Siswa menceritakan isi lagu “Lihat Kebunku “.
3. Guru menjelaskan inti-inti dari lagu tersebut dapat dijadikan sebuah
cerita.
4. Guru menyajikan suatu bacaan dan membaca secara bersama-sama
dengan siswa
5. Guru menjelaskan bahwa sebuah cerita dapat dicari gagasan utama
atau pokok pembicaraan gagasan utama.
Elaborasi
1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-
masing kelompok 2 siswa (teman semeja);
2. Guru membagikan kartu teks acak kepada setiap kelompok;
3. Siswa menyusun kartu teks acak menjadi sebuah cerita dengan
teman semejanya;
Konfirmasi
1. Siswa perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusi dan
siswa yang lain mengoreksi jawabannya;
2. Guru memberi penguatan atas jawaban siswa;
3. Siswa dan Guru membahas hasil diskusi;
173
4. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
bersama;
5. Guru memberi tambahan materi kepada siswa tentang fungsi
sebuah paragraf;
d. Kegiatan penutup (15 menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk menggunakan kata
tanya dengan baik dan benar.
3. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
4. Guru melakukan evaluasi/ Pemberian tugas
5. Salam penutup
VIII. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
MEDIA:
1. Kartu teks acak
2. Teks bacaan
SUMBER BELAJAR
1. Kurikulum KTSP 2006
2. Buku bahasa Indonesia kelas IV Tim Bina Karya Guru Erlangga
3. Buku teks ciptaan Nurhadi
IX. PENILAIAN
1. Prosedur :
- Tes Awal : Ada
- Tes Proses : Ada
- Tes Akhir (Hasil) : Ada
2. Bentuk : Tertulis, Diskusi
174
3. Jenis : Uraian
4. Instrumen : Soal-soal (terlampir)
Semarang, Januari 2011
Guru kelas IV
Zulia Eko Ismiyati
NIP ……………………..
Peneliti,
Riana
NIM 1402407157
Mengetahui,
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02
Ch. Prihati, A. Ma
NIP 195211211974012002
175
Lampiran I
Lembar Diskusi
Susunlah paragraf-paragraf berikut hingga menjadi sebuah wacana yang runtut!
Jawaban : …………………………………………………………….
Nama Anggota Kelompok : ………….. dan ……………
No. Absen : …………. dan …………
(3) Tidak semua jenis sayuran dapat ditanam dalam pot. Jenis-jenis sayuran
dan buah yang dapat ditanam dalam pot, di antaranya, cabai besar, cabai rawit,
mentimun, pare, terung, kacang panjang, buncis, kapri, kecipir, dan paprika.
Sayuran daun yang dapat ditanam dalam pot, antara lain, bayam, seledri, daun
bawang, kubis, kemangi, dan sawi. Jenis sayuran umbi jarang ditanam dalam pot
sebab umbi yang dihasilkan jadi kurang besar.
(4) Tanaman jenis sayuran buah sebaiknya
ditanam dalam bentuk bibit, kecuali kacang
panjang dan kapri. Sebelumnya, dilakukan
pesemaian terlebih dahulu. Adapun sayuran
seperti kangkung, bayam, kacang panjang, atau
kapri sebaiknya ditanam langsung dari benih.
(1) Saat bibit masih berada di pesemaian, sebaiknya pot-pot telah diisi media
tanam yang berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang, agar kepadatannya
tetap. Sebelum dilakukan penanaman, sebaiknya media tanam disiram lebih dahulu.
Penanaman bibit dilakukan dengan menancapkan pada media, sedangkan benih
cukup disebar di atas media dan ditutup dengan lapisan tanah tipis. Setelah selesai
penanaman, segera lakukan penyiraman.
(2) Pemeliharaan tanaman di pot sebaiknya dilakukan sejak tanaman ditanam,
yaitu relatif sama dengan sayuran di lahan. Hanya saja, pemupukannya perlu
dilakukan sesering mungkin. Penyiraman dapat dilakukan dengan tangan. Jika
pemeliharaannya baik, sayuran sudah dapat dipetik hasilnya sejak umur satu bulan
atau tergantung jenis tanamannya.
176
Lampiran II
Lembar Evaluasi
Bertanam Sayuran dalam Pot
Tidak semua jenis sayuran dapat ditanam dalam pot. Jenis-jenis sayuran
dan buah yang dapat ditanam dalam pot, di antaranya, cabai besar, cabai rawit,
mentimun, pare, terung, kacang panjang, buncis, kapri, kecipir, dan paprika.
Sayuran daun yang dapat ditanam dalam pot, antara lain, bayam, seledri, daun
bawang, kubis, kemangi, dan sawi. Jenis sayuran umbi jarang ditanam dalam pot
sebab umbi yang dihasilkan jadi kurang besar.
Tanaman jenis sayuran buah sebaiknya
ditanam dalam bentuk bibit, kecuali kacang panjang
dan kapri. Sebelumnya, dilakukan pesemaian terlebih
dahulu. Adapun sayuran seperti kangkung, bayam,
kacang panjang, atau kapri sebaiknya ditanam
langsung dari benih.
Saat bibit masih berada di pesemaian, sebaiknya pot-pot telah diisi media
tanam yang berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang, agar kepadatannya
tetap. Sebelum dilakukan penanaman, sebaiknya media tanam disiram lebih
dahulu. Penanaman bibit dilakukan dengan menancapkan pada media, sedangkan
benih cukup disebar di atas media dan ditutup dengan lapisan tanah tipis. Setelah
selesai penanaman, segera lakukan penyiraman.
Pemeliharaan tanaman di pot sebaiknya dilakukan sejak tanaman ditanam,
yaitu relatif sama dengan sayuran di lahan. Hanya saja, pemupukannya perlu
dilakukan sesering mungkin. Penyiraman dapat dilakukan dengan tangan. Jika
pemeliharaannya baik, sayuran sudah dapat dipetik hasilnya sejak umur satu bulan
atau tergantung jenis tanamannya.
Sumber: Nova, 9 Februari 2007, “Bertanam Sayuran di Lahan Sempit”
177
Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat!
1) Apakah judul teks bacaan diatas!
2) Berapa jumlah paragraf dalam bacaan tersebut!
3) Berapakah jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf!
4) Sebutkan jenis sayuran dan buah yang dapat di tanam dalam pot?
5) Mengapa jenis sayuran umbi jarang ditanam dalam pot?
6) Apakah isi dari media tanam yang digunakan untuk menanam bibit?
7) Apakah yang dilakukan sebelum penanaman?
8) Pada umur berapa bulan sayuran dapat dipetik?
9) Tentukan ide pokok bacaan pada masing-masing paragraf!
10) Sebutkan sumber dari teks bacaan “Bertanam Sayuran dalam Pot”?
Penilaian :
Nilai per soal : 10
Skor maksimal : 10
Nilai : Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
178
Lampiran III
Kunci jawaban:
1. Bertanam Sayuran dalam Pot
2. 4 paragraf
3. a. Paragraf I ada 4 kalimat
b. Paragraf II ada 3 kalimat
c. Paragraf III ada 4 kalimat
d. Paragraf IV ada 4 kalimat
4. Cabai besar, cabai rawit, mentimun, pare, terung, kacang panjang, buncis,
kapri, kecipir, dan paprika.
5. Sebab umbi yang dihasilkan jadi kurang besar.
6. Campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang.
7. Media tanam disiram lebih dahulu.
8. Sejak umur satu bulan atau tergantung jenis tanamannya.
9. Ide Pokok dari :
a. Paragraf I : Tidak semua jenis sayuran dapat ditanam dalam pot
b. Paragraf II : Tanaman jenis sayuran buah sebaiknya ditanam dalam bentuk
bibit, kecuali kacang panjang dan kapri
c. Paragraf III : Setelah selesai penanaman, segera lakukan penyiraman.
d. Paragraf IV : Pemeliharaan tanaman di pot sebaiknya dilakukan sejak
tanaman ditanam, yaitu relatif sama dengan sayuran di lahan.
10. Sumber: Nova, 9 Februari 2007, “Bertanam Sayuran di Lahan Sempit”
179
Lampiran IV
Lagu Lihat Kebunku
Lihat Kebunku penuh dengan bunga
Ada yang putih dan ada yang merah
Setiap hari ku siram semua
Mawar melati semuanya indah
180
Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IV (Empat)/ I
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Pertemuan : ke-2
I. STANDAR KOMPETENSI
7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan
membaca pantun
II. KOMPETENSI DASAR
7.2 Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca
intensif
III. INDIKATOR
1. Menyebutkan judul bacaan
2. Menyebutkan jumlah paragraf dalam bacaan tersebut
3. Menyebutkan jumlah kalimat dalam paragraf
4. Melafalkan bacaan dengan intonasi yang tepat
5. Menentukan kalimat utama sebuah paragraf
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah membaca bacaan siswa dapat menyebutkan judul bacaan
dengan tepat.
2. Dengan membaca kalimat dalam paragraf siswa dapat, menyebutkan
jumlah kalimat dalam paragraf dengan tepat.
3. Dengan membaca siswa dapat menyebutkan jumlah paragraf dalam
bacaan dengan tepat.
4. Dengan melafalkan bacaan siswa dapat membaca bacaan dengan
intonasi yang tepat.
181
5. Setelah membaca bacaan siswa dapat menentukan kalimat utama
dengan tepat.
V. MATERI PEMBELAJARAN
Membaca intensif adalah membaca yang menitik beratkan pada persoalan
pemahaman yang mendalam hingga hal-hal yang rinci dalam bacaan.
Menurut Nurhadi (2009:71) Fungsi sebuah paragraf ada dua yaitu:
1. sebagai penjelas, yaitu menjelaskan kalimat utama, sebagai penunjang
saja. Jika dilihat dari isinya, pada umumnya mengungkapkan hal-hal
sebagai berikut:
a. contoh-contoh
b. peristiwa-peristiwa ilustrasi
c. data-data statistik
d. kutipan-kutipan.
2. sebagai wadah kalimat utama. Kata kunci yang dapat dijadikan acuan
sebuah paragraf itu sebagai wadah kalimat utama/ ide pokok yaitu
dengan melihat kata kuncinya. Beberapa kata kunci yang dapat
dijadikan pegangan yaitu :
Mengandung Ide Pokok Sebaggai penjelas
1. Sebagai kesimpulan……… 1. Dengan kata lain…………
2. Yang penting adalah……… 2. Atau dapat dikatakan………
3. Ingat hal ini………. 3. Pendapat ini ditunjang oleh……
4. Yang saya maksud
adalah……
4. Sebagai contoh adalah…….
5. Inilah yang penting…….. 5. Sebagai ilustrasi………..
6. Jangan lupa…….. 6. Sebagai perbandingan………
7. Menurut saya……… 7. Menjelaskan hal itu……
8. (kalimat-kalimat yang
menyatakan ide lainya…)
8. Lebih lanjut……..
182
VI. METODE PEMBELAJARAN
1. Diskusi
2. Inkuiri
3. Pemberian tugas
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Prakegiatan (5 menit)
1. Salam
2. Berdoa
3. Presensi
4. Pengondisian kelas
b. Kegiatan Awal (5 menit)
1. Guru mengulang materi yang telah lalu dan melakukan apersepsi
“Anak-anak siapa yang punya saudara di kampung?”
2. Guru memberikan reward atas jawaban Anak-anak.
3. Guru menyapaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
4. Guru memotivasi siswa dengan bernyanyi “ Paman Datang “
c. Kegiatan Inti (45 menit)
Eksplorasi
1. Guru bertanya tentang isi dari lagu “ Paman Datang”.
2. Siswa menceritakan isi lagu “ Paman Datang “.
3. Guru menjelaskan inti-inti dari lagu tersebut dapat dijadikan
sebuah cerita.
4. Guru menyajikan suatu bacaan dan membaca secara bersama-sama
dengan siswa
5. Guru menjelaskan bahwa sebuah cerita dapat dicari kalimat
utamanya.
6. Guru menjelaskan kalimat utama.
183
Elaborasi
1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-
masing kelompok 2 siswa (teman semeja);
2. Guru membagikan kartu teks acak kepada setiap kelompok;
3. Siswa menyusun kartu teks acak menjadi sebuah cerita dengan
teman semejanya;
Konfirmasi
1. Siswa perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusi dan
siswa yang lain mengoreksi jawabannya;
2. Guru memberi penguatan atas jawaban siswa;
3. Siswa dan Guru membahas hasil diskusi;
4. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
bersama;
5. Guru memberi tambahan materi kepada siswa tentang fungsi
sebuah paragraf.
6. Guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan
tentang materi yang belum jelas;
7. Guru melakukan evaluasi.
d. Kegiatan penutup (15 menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk menggunakan kata
tanya dengan baik dan benar.
3. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
4. Pemberian tugas
5. Salam penutup
VIII. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
MEDIA:
1. Kartu teks acak
2. Teks bacaan
SUMBER BELAJAR
184
1. Kurikulum KTSP 2006
2. Buku bahasa Indonesia kelas IV Tim Bina Karya Guru Erlangga
3. Buku teks ciptaan Nurhadi
IX. PENILAIAN
1. Prosedur :
- Tes Awal : Ada
- Tes Proses : Ada
- Tes Akhir (Hasil) : Ada
2. Bentuk : Tertulis, Diskusi
3. Jenis : Uraian
4. Instrumen : Soal-soal (terlampir)
Semarang, April 2011
Guru kelas IV
Zulia Eko Ismiyati
NIP ……………………..
Peneliti,
Riana
NIM 1402407157
Mengetahui,
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02
Ch. Prihati, A. Ma
NIP 19521121 197401 2 002
185
Lanpiran I
Lembar Diskusi
Susunlah paragraf-paragraf berikut menjadi sebuah bacaan yang runtut!
(6) Keinginan paman untuk berangkat ke Jakarta, ke rumah ku akhirnya terwujud.
Desa Paman berada di kabupaten Boyolali dan kemarin Paman sampai di Jakarta pukul
16.00 WIB. Paman terlihat sangat senang. Sesampainya di rumah Paman langsung
memelukku dan adik. Waktu Paman datang Ayah belum pulang dari kerja dan Ibu sedang
arisan di rumah tetangga.
(4) Kulihat paman membawa banyak sekali oleh-oleh. Ada buah-buahan, seperti
rambutan, pisang, jambu biji, dan nanas. Aku juga melihat paman membawa macam-
macam sayuran seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan sawi. Dengan segera aku
membantu oleh-oleh yang dibawa oleh paman kedalam rumah.
(2) Setelah Paman membersihkan diri, aku adik dan paman bercengkrama di
depan televisi. Aku bertanya kepada paman tentang oleh-oleh yang dibawa oleh
Paman tersebut.
“ Paman, apakah Paman memiliki kebun sayur dan buah?” Tanya Ku.
“ Iya Rina, Paman memiliki 2 Ha kebun buah dan 3 Ha untuk sayuran” Jawab
Paman.
“ Wah…. Paman Hebat!” Sahut Dani, Adikku.
“ Bagaimana Paman merawat Buah dan Sayur itu Paman?” Tanyaku ingin
tahu.
(1) Dengan sabar Paman menjelaskan bahwa untuk merawat buah dan sayur itu
disesuaikan dengan jenis dari tanaman tersebut. Tanaman buah dan sayur yang dibawa
oleh paman tadi berbeda-beda jenisnya. Untuk buah-buahan seperti rambutan dan
jambu biji berkembang biak dengan cara biji, sedangkan nanas dan pisang
berkembangbiak dengan bertunas. Untuk sayur-sayurannya seperti bayam, kangkung,
dan sawi berkembangbiak pada tanah yang lembab, sedangkan daun singkong dapat
tumbuh di daerah yang agak kering.
186
Jawaban : …………………………………………………………….
Nama Anggota Kelompok : ………….. dan ……………
No. Absen : …………. dan …………
(3) Untuk tanaman tersebut Paman berpedoman pada Panca Usaha Tani yang
meliputi: bibit unggul, pemberantasan hama, pemberian pupuk, pengairan dan
penyiangan. Paman menanam tanaman dari bibit yang unggul. Setelah ditanam secara
berkala Paman memberi pupuk dan menyirami tanaman tadi. Jika ada hama, Paman
langsung memberantas hama dengan pestisida. Jika ada rumput yang tumbuh di sekitar
tanaman, Paman segera menyiangi agar tanaman tidak kekurangan makanan. Jika ada
rumput pasti ada zat makanan yang diserap oleh rumput dan tanaman paman akan
kekurangan zat makanan.
(5) Dengan tiba-tiba Ayah dan Ibu pulang dan segera menyambut kedatangan
paman dengan senang hati. Ibu langsung kedapur memasak dan ayah menemani
Paman berbincang-bincang. Aku dan adik membantu Ibu memasak di dapur untuk
makan malam nanti
187
Lampiran II
Evaluasi
PAMAN DATANG
Keinginan paman untuk berangkat ke Jakarta, ke rumah ku akhirnya
terwujud. Desa Paman berada di kabupaten Boyolali dan kemarin Paman sampai
di Jakarta pukul 16.00 WIB. Paman terlihat sangat senang. Sesampainya di rumah
Paman langsung memelukku dan adik. Waktu Paman datang Ayah belum pulang
dari kerja dan Ibu sedang arisan di rumah tetangga.
Kulihat paman membawa banyak sekali oleh-oleh. Ada buah-buahan,
seperti rambutan, pisang, jambu biji, dan nanas. Aku juga melihat paman
membawa macam-macam sayuran seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan
sawi. Dengan segera aku membantu oleh-oleh yang dibawa oleh paman kedalam
rumah.
Setelah Paman membersihkan diri, aku adik dan paman bercengkrama di
depan televisi. Aku bertanya kepada paman tentang oleh-oleh yang dibawa oleh
Paman tersebut.
“ Paman, apakah Paman memiliki kebun sayur dan buah?” Tanya Ku.
“ Iya Rina, Paman memiliki 2 Ha kebun buah dan 3 Ha untuk sayuran”
Jawab Paman.
“ Wah…. Paman Hebat!” Sahut Dani, Adikku.
“ Bagaimana Paman merawat Buah dan Sayur itu Paman?” Tanyaku ingin
tahu.
Dengan sabar Paman menjelaskan bahwa untuk merawat buah dan sayur
itu disesuaikan dengan jenis dari tanaman tersebut. Tanaman buah dan sayur yang
dibawa oleh paman tadi berbeda-beda jenisnya. Untuk buah-buahan seperti
rambutan dan jambu biji berkembang biak dengan cara biji, sedangkan nanas dan
pisang berkembangbiak dengan bertunas. Untuk sayur-sayurannya seperti bayam,
kangkung, dan sawi berkembangbiak pada tanah yang lembab, sedangkan daun
singkong dapat tumbuh di daerah yang agak kering.
Untuk tanaman tersebut Paman berpedoman pada Panca Usaha Tani yang
meliputi: bibit unggul, pemberantasan hama, pemberian pupuk, pengairan dan
188
penyiangan. Paman menanam tanaman dari bibit yang unggul. Setelah ditanam
secara berkala Paman memberi pupuk dan menyirami tanaman tadi. Jika ada
hama, Paman langsung memberantas hama dengan pestisida. Jika ada rumput
yang tumbuh di sekitar tanaman, Paman segera menyiangi agar tanaman tidak
kekurangan makanan. Jika ada rumput pasti ada zat makanan yang diserap oleh
rumput dan tanaman paman akan kekurangan zat makanan.
Dengan tiba-tiba Ayah dan Ibu pulang dan segera menyambut kedatangan
paman dengan senang hati. Ibu langsung kedapur memasak dan ayah menemani
Paman berbincang-bincang. Aku dan adik membantu Ibu memasak di dapur untuk
makan malam nanti.
Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Apakah judul teks bacaan diatas!
2. Berapa jumlah paragraf dalam bacaan tersebut!
3. Berapakah jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf!
4. Siapa yang datang dari desa?
5. Apa yang dibawa oleh Paman dari desa?
6. Bagaimana cara merawat tanaman sayuran dan buah-buahan yang dibawa
oleh Paman?
7. Bagaimana perasaan Ayah dan Ibu saat menetahui Paman datang?
8. Apakah pedoman paman dalam merawat tanaman buah dan sayuran tersebut!
9. Tentukan kalimat utama pada masing-masing paragraf!
10. Jelaskan isi masing-masing paragraf!
Penilaian :
Nilai per soal : 10
Skor maksimal : 10
Nilai : Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
189
Lampiran III
Kunci Jawaban
1. Paman Datang
2. 6 paragraf
3. a. Paragraf I ada 5 kalimat
b. Paragraf II ada 3 kalimat
c. Paragraf III ada 6 kalimat
d. Paragraf IV ada 4 kalimat
e. Paragraf V ada 6 kalimat
f. Paragraf VI ada 3 kalimat
4. Paman
5. Sayuran dan Buah-buahan
6. Cara merawat buah dan sayur itu disesuaikan dengan jenis dari tanaman
tersebut. Tanaman buah dan sayur yang dibawa oleh paman tadi berbeda-beda
jenisnya.
7. Senang
8. Panca Usaha Tani
9. Kalimat Utama dari :
a. Paragraf I: Keinginan paman untuk berangkat ke Jakarta, ke rumah ku
akhirnya terwujud.
b. Paragraf II: Kulihat paman membawa banyak sekali oleh-oleh.
c. Paragraf III: Aku, Adik dan paman bercengkrama di depan televisi
d. Paragraf IV: Untuk merawat buah dan sayur itu disesuaikan dengan
jenis dari tanaman tersebut.
e. Paragraf V: Untuk tanaman tersebut Paman berpedoman pada Panca
Usaha Tani.
f. Paragraf VI: Ayah dan Ibu pulang dan segera menyambut kedatangan
paman dengan senang hati.
190
10. Isi dari masing-masing paragraf:
a. Paragraf I: Paman ingin pergi ke rumah Rina dan Dani yang ada di
Jakarta, dan akhirnya keinginan Paman itu terwujud.
b. Paragraf II: Rina melihat Paman membawa banyak oleh-oleh, dan
Rina membantu membawanya. Oleh-oleh yang dibawa paman buah-
buah dan sayuran-sayuran.
c. Paragraf III: Rina, Dani dan Paman bercengkrama di depan televisi.
Paman menceritakan keadaan kebun sayur dan buah yang dimiliki
Paman di desa.
d. Paragraf IV: Untuk merawat buah dan sayur itu disesuaikan dengan
jenis dari tanaman tersebut. Tanaman sayuran ada yang
berkembangbiak di daerah yang lembab dan kering. Untuk buah-
buahannya berkembangbiak dengan cara bertunas dan biji.
e. Paragraf V: Untuk tanaman buah dan sayur Paman berpedoman pada
Panca Usaha Tani, yang meliputi bibit unggul, pemberantasan hama,
pemberian pupuk, pengairan dan penyiangan.
f. Paragraf VI: Ayah dan Ibu pulang dan segera menyambut kedatangan
paman dengan senang hati. Ayah Rina menemani Paman bincang-
bincang di depan televisi. Rina dan Dani membantu Ibunya
menyiapkan makanan untuk makan malam.
191
Lampiran IV
Teks Lagu “ Paman Datang “
Kemarin Paman Datang
Paman Ku dari desa
Dibawakannya rambutan pisang
Dan sayur mayur segala rupa
Bercrita paman tentang ternaknya
Berkembangbiak semua
Padaku Paman berjanji
Mengajak libur di desa
Hatiku riang tidak terperi
Terbayang sudah aku disana
Mandi disungai turun kesawah
Mengiring kerbau ke kandang
192
Lampiran 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IV (Empat)/ II
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Pertemuan : ke-1
I. STANDAR KOMPETENSI
7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan
membaca pantun
II. KOMPETENSI DASAR
7.1 Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca
intensif
III. INDIKATOR
1. Melafalkan bacaan dengan intonasi yang tepat
2. Menentukan ide pokok bacaan
3. Menyebutkan letak ide pokok
4. Menjelaskan isi masing-masing paragraf
5. Menceritakan kembali isi bacaan
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan melafalkan bacaan siswa dapat membaca bacaan dengan intonasi
yang tepat.
2. Setelah membaca bacaan siswa dapat menentukan ide pokok bacaan
dengan tepat.
3. Setelah membaca bacaan siswa dapat menyebutkan letak dari ide pokok.
4. Dengan berbicara siswa dapat menjelaskan isi bacaan masing-masing
dengan benar.
193
5. Setelah mebaca teks bacaan, siswa dapat menceritakan kembali isi bacaan
dengan benar.
V. MATERI PEMBELAJARAN
Membaca intensif adalah membaca yang menitik beratkan pada
persoalan pemahaman yang mendalam hingga hal-hal yang rinci dalam
bacaan. Dalam sebuah bacaan, berisi sesuatu yang menjawab kata tanya.
Kata tanya yang biasanya digunakan adalah 5W1H, yaitu:
1. What (Apakah) menanyakan sebuah keadaan
2. Why (Mengapa) menanyakan alasan
3. Who (Siapa) menanyakan orang
4. When (Kapan) menanyakan waktu
5. Where (Dimana) menanyakan tempat
6. How (Bagaimana) menanyakan cara
Dengan menjawab kata tanya tersebut kita akan mudah dalam
mengetahui isi dari sebuah teks bacaan. Berdasarkan letak kalimat
utamanya, jenis paragraf dibagi sebagai berikut:
1. Paragraf deduktif yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak
pada awal paragraf.
2. Paragraf induktif yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada
akhir paragraf.
3. Paragraf campuran yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak
pada awal dan akhir paragraf.
VI. METODE PEMBELAJARAN
1. Diskusi
2. Inkuiri
3. Pemberian tugas
194
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Praegkiatan (5 menit)
1) Salam
2) Berdoa
3) Presensi
4) Pengondisian kelas
b. Kegiatan Awal (5 menit)
1) Guru mengulang materi yang telah lalu dan melakukan apersepsi
“Anak-anak kita kemarin telah belajar tentang kalimat utama dan
telah mengetahui cara menanam dan memelihara tanaman dalam
pot serta kita juga pernah belajar tentang pekerjaan paman yang
berupa apa?” “ Nah coba kita sebutkan macam-macam pekerjaan
yang disekitar kita!”.
2) Guru memberikan reward atas jawaban Anak-anak.
3) Guru menyapaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
4) Guru memotivasi siswa dengan bernyanyi “Nenek Moyangku”
c. Kegiatan Inti (45 menit)
Eksplorasi
1. Guru bertanya tentang isi dari lagu “Nenek Moyangku”.
2. Siswa menceritakan isi lagu “Nenek Moyangku “.
3. Guru menjelaskan inti-inti dari lagu tersebut dapat dijadikan sebuah
cerita.
4. Guru menyajikan suatu bacaan dan membaca secara bersama-sama
dengan siswa
5. Guru menjelaskan bahwa sebuah cerita memiliki ide pokok atau
inti dari bacaan tersebut.
6. Guru menjelaskan ide pokok.
Elaborasi
1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-
masing kelompok 2 siswa (teman semeja).
195
2. Guru membagikan kartu teks acak.
3. Siswa menyusun kartu teks acak tersebut menjadi sebuah paragraf,
yang diantara kartu teks acak tersebut ada kartu ide pokoknya.
Konfirmasi
1. Siswa perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusi dan
siswa yang lain mengoreksi jawabannya.
2. Guru memberi penguatan atas jawaban siswa.
3. Guru bersama siswa membahas hasil diskusi
4. Guru memberi tambahan materi tentang letak sebuah ide pokok
d. Kegiatan penutup (15 menit)
1. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk menggunakan kata
tanya dengan baik dan benar.
3. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
4. Memberi evaluasi/ Pemberian tugas
5. Salam penutup
VIII. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
MEDIA:
1. Kartu teks acak
2. Teks bacaan
SUMBER BELAJAR
1. Kurikulum KTSP 2006
2. Buku bahasa Indonesia kelas IV Tim Bina Karya Guru Erlangga
3. Buku teks ciptaan Nurhadi
IX. PENILAIAN
a. Prosedur :
- Tes Awal : Ada
- Tes Proses : Ada
- Tes Akhir (Hasil) : Ada
196
b. Bentuk : Tertulis, Diskusi
c. Jenis : Uraian
d. Instrumen : Soal-soal (terlampir)
Semarang, Januari 2011
Guru kelas IV,
Zulia Eko Ismiyati
NIP ……………………..
Peneliti,
Riana
NIM 1402407157
Mengetahui
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Ch. Prihati, A. Ma
NIP 195211211974012002
197
Lampiran I
Susunlah paragraf-paragraf berikut menjadi sebuah teks bacaan yang runtut!
Jawaban : …………………………………………………………….
Nama Anggota Kelompok : ………….. dan ……………
No. Absen : …………. dan …………
(4) Dua pertiga dari bumi merupakan wilayah perairan. Yang berarti bahwa lautan lebih
luas daripada daratan. Lautan maupun daratan memiliki kesamaan kenampakan alam. Jika daerah
daratan memiliki jurang, lembah dan gunung, lautan juga memiliki bagian-bagian tertentu, antara
lain : daerah tembus cahaya, remang-remang dan gelap.
(5) Daerah yang berada paling atas atau dipermukaan laut adalah daerah tembus cahaya.
Daerah ini kedalamannya mulai dari 0-180 meter di bawah permukaan laut. Air masih hangat,
tenang, dan bergerak. Sebagian besar tanaman dan hewan laut hidup di daerah ini. Ada lumba-
lumba, ikan pari manta, dan ikan terbang. Tanaman dan hewan itu hidup saling berhubungan,
dalam bentuk simbiosis.
(1) Daerah selanjutnya adalah daerah remang-remang yang memiliki kedalamannya mulai
dari 180-990 meter. Di daerah ini, suhu bisa lebih rendah dari 5°C. Air terasa lebih dingin daripada
daerah tembus cahaya. Jangkauan cahaya ke daerah ini cahaya sangat kurang,oleh karena itu,
ikan-ikan yang hidup di sini memiliki cahaya di tubuhnya, seperti ikan lampu kilat.
(2) Daerah berikutnya disebut daerah gelap. Daerah ini kedalamannya antara 990-5.940
meter. Tanaman dasar laut menutupi hampir semua dasar laut. Tanaman yang berada dibawah
daerah ini tidak terlihat. Bunga karang adalah salah satu hewan yang hidup di daerah ini. Daerah
yang terakhir adalah palung laut. Kedalaman lebih dari 5.940 meter. Tekanan air sangat tinggi,
sangat dingin, makanan sangat sedikit dan gelap gulita
198
Lampiran II
Evaliasi
Lautan dan Isinya
Dua pertiga dari bumi merupakan wilayah perairan. Yang berarti bahwa
lautan lebih luas daripada daratan. Lautan maupun daratan memiliki kesamaan
kenampakan alam. Jika daerah daratan memiliki jurang, lembah dan gunung,
lautan juga memiliki bagian-bagian tertentu, antara lain : daerah tembus cahaya,
remang-remang dan gelap.
Daerah yang berada paling atas atau dipermukaan laut adalah daerah
tembus cahaya. Daerah ini kedalamannya mulai dari 0-180 meter di bawah
permukaan laut. Air masih hangat, tenang, dan bergerak. Sebagian besar tanaman
dan hewan laut hidup di daerah ini. Ada lumba-lumba, ikan pari manta, dan ikan
terbang. Tanaman dan hewan itu hidup saling berhubungan, dalam bentuk
simbiosis.
Daerah selanjutnya adalah daerah remang-remang yang memiliki
kedalamannya mulai dari 180-990 meter. Di daerah ini, suhu bisa lebih rendah
dari 5°C. Air terasa lebih dingin daripada daerah tembus cahaya. Jangkauan
cahaya ke daerah ini cahaya sangat kurang,oleh karena itu, ikan-ikan yang hidup
di sini memiliki cahaya di tubuhnya, seperti ikan lampu kilat.
Daerah berikutnya disebut daerah gelap. Daerah ini kedalamannya antara
990-5.940 meter. Tanaman dasar laut menutupi hampir semua dasar laut.
Tanaman yang berada dibawah daerah ini tidak terlihat. Bunga karang adalah
salah satu hewan yang hidup di daerah ini. Daerah yang terakhir adalah palung
laut. Kedalaman lebih dari 5.940 meter. Tekanan air sangat tinggi, sangat dingin,
makanan sangat sedikit dan gelap gulita.
Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Apakah judul teks bacaan diatas!
2. Berapa jumlah paragraf dalam bacaan tersebut!
3. Berapakah jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf!
4. Berapa bagian wilayah perairan itu?
199
5. Apakah persamaan antara lautan dan daratan?
6. Sebutkan Bagian-bagian dari lautan?
7. Sebutkan hewan yang hidup di daerah tembus pandang!
8. Berapakah kedalaman laut daerah remang-remang?
9. Sebutkan hewan yang hidup di daerah gelap?
10. Tentukan ide pokok bacaan pada masing-masing paragrafdan letaknya!
Penilaian :
Nilai per soal : 10
Skor maksimal : 10
Nilai : Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
200
Lampiran III
Kunci jawaban:
1. Lautan dan Isinya
2. 4 paragraf
3. a. Paragraf I ada 4 kalimat
b. Paragraf II ada 5 kalimat
c. Paragraf III ada 4 kalimat
d. Paragraf IV ada 8 kalimat
4. Dua per tiga dari bumi
5. Lautan maupun daratan memiliki kesamaan kenampakan alam
6. Bagian-bagian dari lautan antara lain : daerah tembus cahaya, remang-remang
dan gelap.
7. Lumba-lumba, ikan pari manta, dan ikan terbang
8. 180-990 meter
9. Bunga karang
10. Ide Pokok dari :
a. Paragraf I : Dua pertiga dari bumi merupakan wilayah perairan di awal
paragraf.
b. Paragraf II : Daerah yang berada paling atas atau dipermukaan laut
adalah daerah tembus cahaya di awal paragraf.
c. Paragraf III : Daerah selanjutnya adalah daerah remang-remang yang
memiliki kedalamannya mulai dari 180-990 meter di awal paragraf.
d. Paragraf IV : Daerah berikutnya disebut daerah gelap di awal paragraf.
201
Lampiran IV
Teks lagu “Nenek Moyangku”
Nenek moyangku seorang pelaut
Gemar mengarung luas samudra
Menerjang ombak tiada takut
Menempuh badai sudah biasa
Angin bertiup layar berkembang
Ombak berdebur ditepi pantai
Pemuda brani bangkit sekarang
Ke laut kita beramai-ramai
202
Lampiran 13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IV (Empat)/ II
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
Pertemuan : ke-2
I. STANDAR KOMPETENSI
7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan
membaca pantun
II. KOMPETENSI DASAR
7.1 Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca
intensif
III. INDIKATOR
1. Mendengarkan rekaman sebuah bacaan
2. Menulis inti sari sebuah bacaan
3. Melafalkan bacaan dengan intonasi yang tepat
4. Menjelaskan isi masing-masing paragraf
5. Menceritakan kembali isi bacaan
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mendengarkan rekaman siswa dapat mendengarkan teks acak
dengan jelas
2. Setelah mendengarkan rekaman, siswa dapat menulis inti sari Skrambel
wacana dengan baik
3. Setelah menulis inti-inti bacaan, siswa dapat melafalkan bacaan dengan
intonasi yang tepat.
4. Dengan berbicara siswa dapat menjelaskan isi bacaan masing-masing
dengan benar.
203
5. Setelah mebaca teks bacaan, siswa dapat menceritakan kembali isi bacaan
dengan benar.
V. MATERI PEMBELAJARAN
Dalam mendengarkan sebuah rekaman, seseorang harus konsentrasi dalam
mendengarkan. Hal-hal yang harus diperhatikan agar dapat memperoleh
pesan dengan baik yaitu sebagai berikut:
a. mendengarkan teks bacaan dengan seksama
b. mencatat pokok-pokok atau inti sari yang penting
c. menyusun pokok-pokok yang telah dicatat kedalam kalimat yang
tersusun dengan runtut.
d. membaca hasil tulisan
e. menceritakan kembali hasil yang telah ditulis.
VI. METODE PEMBELAJARAN
1. Diskusi
2. Inkuiri
3. Pemberian tugas
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Prakegiatan (5 menit)
1) Salam
2) Berdoa
3) Presensi
4) Pengondisian kelas
b. Kegiatan Awal (5 menit)
1) Guru mengulang materi yang telah lalu dan melakukan apersepsi
“Anak-anak kita kemarin kita telah belajar tentang beragam
pekerjaan, kemarin kita membahas tentang materi pekerjaan nenek
moyang kita bukan? Nah sekarang siapa yang pernah melihat
seorang kusir? Siapakan Kusir itu?”.
204
2) Guru memberikan reward atas jawaban Anak-anak.
3) Guru menyapaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
4) Guru memotivasi siswa dengan bernyanyi “Naik Delman”
c. Kegiatan Inti (45 menit)
Eksplorasi
1) Guru bertanya tentang isi dari lagu “Naik Delman”.
2) Siswa menceritakan isi lagu “Naik Delman “.
3) Guru menjelaskan inti-inti dari lagu tersebut dapat dijadikan sebuah
cerita.
4) Guru menyajikan suatu bacaan dan membaca secara bersama-sama
dengan siswa
5) Guru menjelaskan bahwa sebuah cerita memiliki ide pokok atau
inti dari bacaan tersebut.
Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-
masing kelompok 2 siswa (teman semeja).
2) Guru memberi contoh bentuk cerita/ bacaan dari sebuah rekaman.
3) Guru menjelaskan bahwa bacaan itu memiliki ide pokoknya.
4) Guru memperdengarkan sebuah rekaman yang berisi teks acak.
5) Siswa mendengarkan dan menulis inti dari bacaan tersebut.
Konfirmasi
1) Setiap kelompok maju kedepan kelas, membacakan hasil
diskusinya dan menceritakan kembali tulisan yang telah dibuat
dalam kelompok dan siswa yang lain mengoreksi jawaban
kelompok yang maju.
2) Guru memberi penghargaan atas hasil kerja kelompok siswa.
3) Guru bersama siswa membahas hasil diskusi.
4) Guru memberi tambahan materi tentang cara membaca dengan
intonasi yang benar.
205
d. Kegiatan penutup (15 menit)
1) Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2) Guru memberi motivasi kepada siswa untuk menggunakan kata
tanya dengan baik dan benar.
3) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
4) Memberi evaluasi/ Pemberian tugas
5) Salam penutup
VIII. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
MEDIA:
1. Rekaman sebuat teks bacaan
2. Teks bacaan
SUMBER BELAJAR
1. Kurikulum KTSP 2006
2. Buku bahasa Indonesia kelas IV Tim Bina Karya Guru Erlangga
3. Buku teks ciptaan Nurhadi
IX. PENILAIAN
a. Prosedur :
- Tes Awal : Ada
- Tes Proses : Ada
- Tes Akhir (Hasil) : Ada
b. Bentuk : Tertulis, Diskusi
c. Jenis : Uraian
d. Instrumen : Soal-soal (terlampir)
Semarang, April 2011
206
Guru kelas IV,
Zulia Eko Ismiyati
NIP ……………………..
Peneliti,
Riana
NIM 1402407157
Mengetahui
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Ch. Prihati, A. Ma
NIP 195211211974012002
207
Lampiran I
Teks Rekaman
(2) Teman-teman aku ingin bercerita. Ceritaku ini tentang tetanggaku.
Beliau benaman Pak darto. Pak Darto bekerja sebagai seorang kusir. Setiap hari Ia
selalu menjalankan delmannya. Pak darto berangkat dari rumah pukul 06.00 WIB.
Dia langsung menuju ke Pasar tempat para pedagang berada. Dengan
menggunakan delmannya, Pak Darto dapat mengangkut barang-barang
penumpangnya.
(3) Jika aku perhatikan, sebelum berangkat ke pasar, Pak Darto selalu
memandikan kudanya dan membuatkan makanan. Makanan kudanya terbuat dari
rumput yang dicampur dengan cincangan singkong dan telah dicampur dengan air.
Lebih dari itu Pak Darto membuat makanan cadangan untuk si kuda jika nanti di
perjalanan kuda membutuhkan makan. Itulah bentuk perhatian Pak Darto kepada
sang kuda.
( 1) Melihat aktivitas Pak Darto, aku berkeinginan untuk mengikuti Pak
Darto untuk mengendarai delman. Dan kebetulan hari ini adalah hari minggu
teman-teman, maka aku dapat mengikuti perjalanan Pak Darto mengendarai
delman. Setelah aku ijin kepada Pak Darto ternyata Pak Darto memberi ijin
kepadaku untuk mengikutinya. Dan aku memperhatikan seluruh pemandangan
sepanjang jalan menuju ke pasar. Hatiku sangat senang dapat mengikuti Pak Darto
mengendari delman.
Susunlah kedalam bacaan yang runtut!
208
Lampiran II
Lembar Diskusi
Nama Anggota Kelompok : ………….. dan ……………
No. Absen : …………. dan …………
Kerjakan!
1. Tulislah susunan paragraf yang benar!
2. Tulislah pokok-pokok pikiran yang kamu ketahui dari rekaman tersebut!
3. Susunlah pokok-pokok pikiran tersebut dalam sebuah bacaan yang runtut
dengan teman semejamu!
4. Bacalah di depan teman-teman yang lain!
5. Ceritakan kembali hasil tulisanmu tersebut!
209
Lampiran III
Penilaian
Aspek yang dinilai Kreteria
Keterangan 4 3 2 1
a. Kenyaringan suara
b. Pandangan mata
c. Keberanian
d. Kelancaran
e. Pelafalan
f. Intonasi
Skor maksimal : 24
Nilai : Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Kteretia Penilaian:
20 – 24 = Sangat Baik (A)
16 – 19 = Baik (B)
11 – 15 = Cukup (C)
6 - 10 = Kurang (K)
210
Lampiran IV
Deskriptor Penilaian
Aspek yang
dinilai
Kreteria
Ket
4 3 2 1
a. Kenyaringan
suara
Suara keras dan
lantang
Suara keras Suara pelan Tidak
mengeluarkan suara
b. Pandangan mata Pandangannya
tertuju pada teman-
teman
Pandangannya ke
teman-teman
tetapi kadang ke
langit-langit
Pandangannya ke
langit-langit
Pandangannya
menunduk
c. Keberanian Berani maju ke
depan kelas dan
membacakan hasil
diskusi ketika
pertama kali diberi
kesempatan untuk
maju
Berani maju ke
depan kelas dan
membacakan hasil
diskusi
Berani maju ke
depan kelas tetapi
tidak membaca
hasil diskusinya
Tidak berani maju
ke depan kelas
d. Kelancaran Membaca lancar
dan tidak terdapat
kesalahan kata
dalam membaca
Membaca lancar
tetapi masih
terdapat kesalahan
kata dalam
membaca
Tidak lancar dalam
membaca
Tidak bisa
membaca
e. Pelafalan Melafalkan sesuai
dengan bunyi huruf
A, I, U, E, O dan
huruf hidup
Melafalkan sesuai
dengan bunyi
huruf
A, I, U, E, O
Memiliki kesamaan
pelafalan antara U
dengan O, E dengan
I (tidak jelas)
Tidak melafalkan
teks bacaan
f. Intonasi Pemenggalan kata
sesuai dengan tanda
baca dan lancar
Pemenggalan kata
sesuai dengan
tanda baca
Pemenggalan antar
kata sudah ada
tetapi tidak sesuai
tanda baca
Tidak ada
pemenggalan antar
kata
211
Lampiran V
Evaluasi
NAIK DELMAN
Pak Darto bekerja sebagai seorang kusir. Setiap hari Ia selalu
menjalankan delmannya. Pak darto berangkat dari rumah pukul 06.00 WIB. Dia
langsung menuju ke Pasar tempat para pedagang berada. Dengan bantuan kuda
kesayangannya pak darto dapat mengangkut barang-barang penumpangnya.
Sebelum berangkat ke pasar, Pak Darto telah memandikan kudanya.
Membuatkan makanan dari rumput yang dicampur dengan cincangan singkong
dan telah dicampur dengan air. Lebih dari itu Pak Darto membuat makanan
cadangan untuk si kuda jika nanti di perjalanan kuda membutuhkan makan. Itulah
bentuk perhatian Pak Darto kepada sang kuda.
Melihat aktivitas Pak Darto, aku berkeinginan untuk mengikuti Pak
Darto untuk mengendarai delman. Karena ini hari minggu maka aku dapat
mengikuti perjalanan Pak Darto mengendarai delman. Setelah aku ijin kepada Pak
Darto ternyata Pak Darto memberi ijin kepadaku untuk mengikutinya. Dan aku
memperhatikan seluruh pemandangan sepanjang jalan menuju ke pasar. Hatiku
sangat senang dapat mengikuti Pak Darto mengendari delman.
Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Apakah Judul dari teks bacaan diatas!
2. Apakan pekerjaan dari Pak Darto?
3. Apakah makanan si Kuda yang dibuat oleh Pak Darto?
4. Kemanakah Pak Darto mengendari kudanya?
5. Mengapa Pak darto pergi ke Pasar?
6. Pukul berapa Pak Darto berangkat ke Pasar?
7. Berapakah jumlah paragraf dalam bacaan tersebut!
8. Berapakah jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf diatas!
9. Tentukan gagasan utama pada masing-masing paragraf!
10. Menjelaskan isi dari masing-masing paragraf tersebut!
212
Penilaian :
Nilai per soal : 10
Skor maksimal : 10
Nilai : Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
Kunci Jawaban
5. Naik Delman
6. Kusir
7. Rumput dicampur dengan cincangan singkong dan ditambah air.
8. Pasar
9. Karena untuk mengangkut barang-barang pedagang
10. 06.00 WIB
11. 3 paragraf
12. a. Paragraf 1 ada 5 kalimat
b. Paragraf 2 ada 4 kalimat
c. Paragraf 3 ada 5 kalimat
13. Gagasan utama dari :
a. Paragraf 1 : Pak Darto bekerja sebagai seorang kusir
b. Paragraf 2 : Itulah bentuk perhatian Pak Darto kepada sang kuda.
c. Paragraf 3 : Hatiku sangat senang dapat mengikuti Pak Darto mengendari
delman
14. Isi dari:
a. Paragraf 1 : Pekerjaan Pak Darto adalah seorang Kusir. Kusir adalah
seseorang yang mengendari delman. Setiap pagi ia pergi ke pasar untuk
mengangkut barang para pedagang.
b. Paragraf 2 : Pak Darto memelihara kudanya dengan memperhatikan
kesehatan kuda. Pak Darto memberi makan setiap hari sebelum berangkat
untuk bekerja. Salain itu Pak Darto juga membuatkan cadangan makanan
untuk persediaan jika si kuda mengalami lapar di jalan.
c. Paragraf 3 : hatiku sangat senang katena di beri ijin oleh Pak Darto untuk
ikut mengendarai kuda.
213
Lampiran II
Teks Lagu Naik Delman
Pada Hari minggu ku turut Ayah ke kota
Naik delman istimewa kududuk di muka
Ku duduk samping Pak Kusir yang sedang bekerja
Mengendarai kuda supaya baik jalannya
Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk
Tuk tik tak tik tuk suara sepatu kuda
214
Lampiran 14
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
JUDUL:
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF
MELALUI TEKNIK SKRAMBEL PADA SISWA SD KELAS IV
No. Variabel Indikator Sumber Data
Alat/
Instrumen
1. Keterampilan guru
dalam
pembelajaran
membaca intensif
di SD kelas IV
dengan teknik
skrambel.
a. Melaksanakan prapembelajaran 1. Siswa
2. Catatan
lapangan
3. wawncara
4. Foto
1. Lembar
observasi
2. Catatan
lapangan
3. Teks
wawancara
b. Membuka pembelajaran dengan
apersepsi
c. Menyampaikan tujuan
pembelajaran
d. Mengajukan pertanyaan kepada
siswa tentang teks bacaan
e. Melakukan penjelasan kepada
siswa tentang materi membaca
intensif
f. Menyediakan kartu teks acak
g. Membimbing kerja kelompok
h. Memberikan reward kepada siswa
ketika siswa berhasil dalam
melaksanakan tugasnya
i. Ketepatan dalam mengelola waktu
j. Memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya
k. Melakukan evaluasi
l. Memberikan umpan balik setelah
pembelajaran selesai
2. Aktivitas siswa SD
kelas IV dalam
pembelajaran
membaca intensif
dengan teknik
skrambel .
a. Kesiapan siswa menerima
pelajaran
1. Guru
2. Catatan
lapangan
3. Wawancara
4. Foto
1. Lembar
observasi
2. Catatan
lapangan
3. Teks
wawancara
b. Menanggapi apersepsi yang
disampaikan guru
c. Mencatat dan memperhatikan
tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
215
d. Menjawab pertanyaan guru
e. Memperhatikan penjelasan guru
f. Menyusun kartu teks acakt yang
disediakan guru
g. Bekerjasama dengan teman dalam
menyusun kartu teks acak
h. Mendemonstrasikan hasil diskusi
kelompok
i. Menyelesaikan tugas tepat waktu
j. Bertanya kepada siswa/ guru
k. Mengerjakan tugas evaluasi
l. Menanggapi umpan balik dari guru
3.
Hasil belajar
membaca Intensif
pada siswa SD
kelas IV dengan
teknik skrambel .
a. Menyebutkan judul bacaan Siswa
Tes tertulis
b. Menyebutkan jumlah kalimat dalam
paragraf
c. Menyebutkan jumlah paragraf dalam
bacaan tersebut
d. Melafalkan bacaan dengan intonasi
yang tepat
e. Menentukan gagasan utama sebuah
paragraf
f. Menentukan ide pokok bacaan
g. Menjelaskan isi masing-masing
paragraf
h. Menyebutkan letak ide pokok
i. Menceritakan kembali isi bacaan.
216
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
Pertemuan……… Siklus………..
Nama Guru : _______________________
NIS : _______________________
Kelas : _______________________
Sekolah : SDN Kalibanteng Kidul 02
Konsep : Membaca Intensif
Hari/ Tanggal : _______________________
Petunjuk : berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang
sesuai dengan indikator pengamatan!
No. Indikator
Tingkat
kemampuan Jumlah
1 2 3 4
1. Melaksanakan prapembelajaran
2. Membuka pembelajaran dengan apersepsi
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
teks bacaan
5. Melakukan penjelasan kepada siswa tentang
materi membaca intensif
6. Menyediakan kartu teks acak
7. Membimbing kerja kelompok
8. Memberikan reward kepada siswa ketika siswa
berhasil dalam melaksanakan tugasnya
9. Ketepatan dalam mengelola waktu
10. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya
11. Melakukan evaluasi
12. Memberikan umpan balik setelah pembelajaran
selesai
Jumlah …………. Kreteria ……………………
217
Keterangan :
Skor makasimal : 12 x 4 : 48
Skor minimal : 12 x 1 : 12
n : 4
(Poerwanti, 2008: 6.9)
(Hadi, 2004:13)
%
(Muslich, 2009:162)
Kreteria penilaian :
Kreteria
Nilai
Pencapaian Tujuan
Pembelajaran Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan
Pembelajaran
40 - 48 83,3 % - 100% Sangat Baik (A) Berhasil
31 - 39 64,58 % - 81,25 % Baik (B) Berhasil
22 - 30 45,83 % - 62,5 % Cukup (C) Tidak Berhasil
12 - 21 25 % - 43,75% Kurang (D) Tidak Berhasil
Semarang, 2011
Observer,
( )
218
Kreteria Pengamatan Keterampilan Guru
Selama Pembelajaran Membaca Intensif dengan
Menggunakan teknik Skrambel
Pertemuan……… Siklus……….
No. Kategori
Pengamatan Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1) Ket.
1. Melaksanakan
prapembelajaran
Kesiapan ruang,
alat, sumber
belajar, dan
memilih bahan
bacaan serta
mampu
mengondisikan
kelas
Kesiapan ruang, alat
dan sumber belajar,
serta mampu
mengondisikan kelas.
Kesiapan ruang,
dan sumber
belajar
Kesiapan ruang
saja
2. Membuka
pembelajaran
dengan
apersepsi
Guru melakukan
apersepsi dengan
bertanya tentang
materi yang telah
lalu, mampu
menarik perhatian
siswa, dan
memberi motivasi
kepada siswa untuk
mengikuti
pembelajaran
Guru melakukan
apersepsi dengan
bertanya tentang
materi yang telah
lalu, dan mampu
menarik perhatian
siswa, tetapi belum
memberi motivasi
siswa
Guru melakukan
apersepsi tetapi
tidak bertanya
tentang materi
yang telah lalu
Tidak melakukan
apersepsi
3. Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dengan jelas dan
ditulis dipapan tulis
dan
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
dengan bahasa yang
kurang jelas dan
ditulis dipapan tulis
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dengan bahasa
yang kurang
jelas dan tidak
ditulis dipapan
tulis
Guru tidak
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
219
4. Mengajukan
pertanyaan
kepada siswa
tentang teks
bacaan
Guru mengajukan
banyak/ lebih dari
10 pertanyaan yang
sesuai dengan teks
bacaan
Guru bertanya sesuai
dengan materi teks
bacaan
Guru bertanya
tetapi tidak
sesuai dengan
materi teks
bacaan
Tidak bertanya
sama sekali
5. Melakukan
penjelasan
kepada siswa
tentang materi
membaca
intensif
Guru menjelaskan
materi teks bacaan
dari judul, jumlah
paragraf, jumlah
kalimat, isi bacaan,
ide pokok
Guru menjelaskan
materi teks bacaan
meliputi jumlah
kalimat, isi bacaan
Materi yang
dijelaskan Guru
hanya tentang
judul, jumlah
paragraf sebuah
bacaan saja
Tidak
menjelaskan
materi teks
bacaan
6. Menyediakan
kartu teks acak
Menyediakan 22
buah media kartu
teks acak tentang
jenis teks.
Menyediakan 15
buah media kartu
teks acak tentang
jenis teks.
Menyediakan 10
buah media
kartu teks acak
tentang jenis
teks.
Tidak
menyediakan
media kartu teks
acak tentang jenis
teks.
7. Membimbing
kerja kelompok
Guru berkeliling
kepada setiap
kelompok,
mengarahkan dan
membantu kesulitas
kelompok
Guru berkeliling
kepada setiap
kelompok dan
mengarahkan tetapi
tidak membantu
kesulitan kelompok
Guru berkeliling
kepada setiap
kelompok
Guru tidak
berkeliling
membimbing
kerja siswa dalam
kelompok
8. Memberikan
reward kepada
siswa ketika
siswa berhasil
dalam
melaksanakan
tugasnya
Guru memberikan
penghargaan atas
hasil kerja siswa
berupa ucapan
”bagus”, “baik” dan
memberikan
bintang.
Guru memberikan
penghargaan atas
hasil kerja siswa
dengan memberikan
bintang saja
Guru hanya
memberikan
penghargaan
berupa ucapan
”bagus”, “baik”
dan lainya
Guru tidak
memberikan
penghargaan
kepada siswa atas
hasil kerja siswa
9. Ketepatan
dalam
mengelola
waktu
Guru selesai
pembelajaran tepat
waktu dan materi
telah tersampaikan
serta kelas kembali
rapi
Guru selesai
pembelajaran tepat
waktu dan materi
telah tersampaikan
serta kelas kembali
rapi tetapi kelas
belum kembali rapi
Guru selesai
pembelajaran
tepat waktu
namun materi
ada yang tidak
tersampaikan
semua
Ketika
pembelajaran
selesai, guru
masih dalam
penjelasan materi
10. Memberi
kesempatan
Guru memberi
kesempatan kepada
Guru memberi
kesempatan kepada
Guru hanya
memberi
Guru tidak
memberi
220
kepada siswa
untuk bertanya
siswa untuk
bertanya tentang
materi yang belum
jelas dan
memberikan
penjelasan beserta
contohnya.
siswa untuk bertanya
tentang materi yang
belum jelas dan
memberikan
penjelasan tetapi
tanpa contohnya.
kesempatan
bertanya dan
pertanyaannya
tidak dijawab
langsung oleh
guru
kesempatan untuk
bertanya tentang
materi yang
belum jelas.
11. Melakukan
evaluasi
Guru memberi
evaluasi, tugas
individu dalam
pembelajaran, tugas
kelompok dan
tugas rumah
Guru memberi
evaluasi, tugas
kelompok, dan tugas
rumah
Guru memberi
evaluasi tetapi
tidak
memberikan
tugas rumah
Guru tidak
memberikan
evaluasi kepada
siswa
12. Memberikan
umpan balik
setelah
pembelajaran
selesai
Guru bersama
dengan siswa
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari dan guru
memberikan tindak
lanjut
Guru menyimpulkan
materi sendiri dan
guru memberikan
tindak lanjut
Guru
menyimpulkan
materi sendiri
dan guru tidak
memberikan
tindak lanjut
Guru tidak
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari
221
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA
Pertemuan……… Siklus………..
Nama siswa : _______________________
NIS : _______________________
Kelas : _______________________
Sekolah : SDN Kalibanteng Kidul 02
Konsep : Membaca Intensif
Hari/ Tanggal : _______________________
Petunjuk : berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang
sesuai dengan indikator pengamatan!
No. Indikator
Tingkat
kemampuan Jumlah
4 3 2 1
1. Kesiapan siswa menerima pelajaran
2. Menanggapi apersepsi yang disampaikan guru
3. Mencatat dan memperhatikan tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh guru
4. Menjawab pertanyaan guru
5. Memperhatikan penjelasan guru
6. Bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu
teks acak
7. Menyusun kartu teks acak yang disediakan guru
8. Mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok
9. Menyelesaikan tugas tepat waktu
10. Bertanya kepada siswa
11. Mengerjakan tugas evaluasi
12. Menanggapi umpan balik dari guru
Jumlah..................Kreteria…………………………
222
Keterangan :
Skor makasimal : 12 x 4 : 48
Skor minimal : 12 x 1 : 12
n : 4
(Poerwanti, 2008: 6.9)
(Hadi, 2004:13)
%
(Muslich, 2009:162)
Kreteria penilaian :
Kreteria
Nilai
Pencapaian Tujuan
Pembelajaran Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan
Pembelajaran
40 - 48 83,3 % - 100% Sangat Baik (A) Berhasil
31 - 39 64,58 % - 81,25 % Baik (B) Berhasil
22 - 30 45,83 % - 62,5 % Cukup (C) Tidak Berhasil
12 - 21 25 % - 43,75% Kurang (D) Tidak Berhasil
Semarang, 2011
Observer,
( )
223
Lampiran VI
Kreteria Pengamatan Aktivitas Siswa
Selama Pembelajaran Membaca Intensif dengan
Menggunakan Teknik Skrambel
Pertemuan……… Siklus………..
No. Kategori
Pengamatan Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1) Ket.
1. Kesiapan
siswa
menerima
pelajaran
Siswa hadir di kelas
dan menyiapkan
bolpoin, buku tulis,
dan buku paket
Siswa hadir di kelas
dan menyiapkan
bolpoin dan buku
tulis
Siswa hadir di
kelas dan
menyiapkan
buku tulis saja
Siswa Siswa
hadir di kelas
dan tidak
mempersiapkan
buku yang
dibutuhkan
2. Menanggapi
apersepsi yang
disampaikan
guru
Siswa
mendengarkan
pertanyaan guru
dan menjawab
pertanyaan guru
Siswa mendengarkan
dan menjawab
pertanyaan apersepsi
guru tetapi hanya
mengikuti temannya
Siswa
mendengarkan
pertanyaan guru
tetapi tidak
menjawab
Siswa tidak
memperhatikan
apersepsi guru
3. Mencatat dan
memperhatika
n tujuan
pembelajaran
yang
disampaikan
oleh guru
Siswa mencatat dan
memperhatikan
tujuan
pembelajaran yang
telah disampaikan
oleh guru dan tanpa
di suruh oleh guru
Siswa mencatat dan
memperhatikan
tujuan pembelajaran
yang telah
disampaikan oleh
guru dengan
diperintah oleh guru
Siswa mencatat
tujuan
pembelajaran
yang
disampaikan
oleh guru tetapi
tidak
memperhatikan
Siswa tidak
mencatat dan
memperhatikan
tujuan
pembelajaran
yang telah
disampaikan
oleh guru
4. Menjawab
pertanyaan
guru tentang
teks bacaan
Siswa menjawab
lebih dari 3
pertanyaan yang
sesuai dengan teks
bacaan
Siswa
menjawabsesuai
dengan materi teks
bacaan
Siswa menjawab
tetapi tidak
sesuai dengan
materi teks
bacaan
Tidak
menjawab sama
sekali
5. Memperhatika
n penjelasan
guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru dan
menanggapi
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru tetapi
tidak masih diam
Siswa
memperhatikan
tetapi bercanda
Siswa tidak
memperhatikan
penjelasan guru
224
penjelasan guru dengan teman
semeja
6. Bekerjasama
dengan
teman semeja
(kelompok)
dalam
menyusun
kartu teks
acak
Siswa
bekerjasama
dengan teman
semeja
(kelompok) dalam
menyusun kartu
teks acak tanpa
mengganggu
kelompok lain.
Siswa bekerjasama
dengan teman
semeja (kelompok)
tetapi masih dengan
bercanda dengan
teman semeja
Siswa
bekerjasama
dengan teman
semeja
(kelompok)
tetapi dengan
bermain
dengan
kelompok lain
Siswa tidak
bekerjasama
dengan teman
semeja
(kelompok)
dan tidak
menyusun
kartu teks acak
7. Menyusun
kartu teks acak
yang
disediakan
guru
Siswa menyusun
teks acak dengan
sempurna menjadi
sebuah paragraf
dan menjelaskan isi
paragraph
Siswa menyusun
kartu teks acak
dengan sempurna
menjadi sebuah
paragraf tetapi tidak
dijelaskan
Siswa menyusun
kartu teks acak
tetapi masih ada
paragraf yang
tertukar dengan
kalimat lain.
Siswa tidak
menyusun kartu
teks acak
menjadi
paragraf
8. Mendemonstra
sikan hasil
kerja
kelompok
Memaparkan setiap
hasil kerja
kelompok dengan
runtut dengan
penjelasan yang
masuk akal
Memaparkan setiap
hasil diskusi dengan
sistematis, tetapi
penjelasannya
singkat
Memaparkan
hasil kerjasama,
tetapi
sistematikanya
tidak runtut
Tidak / jarang
memaparkankan
laporan
kegiatan
9. Menyelesaikan
tugas tepat
waktu
Menyelesaikan
tugas dari guru
dengan lengkap dan
tepat waktu
Menyelesaikan tugas
dari guru dengan
lengkap tetapi agak
terlambat
Menyelesaikan
tugas dari guru
tetapi masih ada
yang kurang dan
agak terlambat
Tidak
menyelesaikan
tugas dari guru
10.
Bertanya
kepada guru
Siswa mengajukan
lebih dari 3
pertanyaan yang
sesuai dengan teks
bacaan
Siswa bertanya sesuai
dengan materi teks
bacaan
Siswa bertanya
tetapi tidak
sesuai dengan
materi teks
bacaan
Tidak bertanya
sama sekali
11. Mengerjakan
tugas evaluasi
Siswa mengerjakan
soal evaluasi
sendiri tanpa
Siswa mengerjakan
soal evaluasi tetapi
bercanda dengan
Siswa
mengerjakan
soal evaluasi
tetapi bertanya
Siswa
mengerjakan
soal evaluasi
tetapi tidak
225
bantuan teman teman kepada
temannya
sampai selesai
12. Menanggapi
umpan balik
dari guru
Siswa
mendengarkan
umpan balik guru
dan menjawab
pertanyaan guru
Siswa mendengarkan
dan menjawab
pertanyaan umpan
balik guru tetapi
hanya mengikuti
temannya
Siswa
mendengarkan
pertanyaan guru
tetapi tidak
menjawab
Siswa tidak
memperhatikan
umpan balik
guru
226
Lampiran 15
Rekap Hasil Observasi Keterampilan Guru
No. Indikator
Siklus I Siklus II
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2
Tingkat
kemampuan Jumlah
Tingkat
kemampuan Jumlah
Tingkat
kemampuan Jumlah
Tingkat
kemampuan Jumlah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melaksanakan
prapembelajaran √ 3
√
3 √ 4 √ 4
2 Membuka pembelajaran
dengan apersepsi √ 3
√
4 √ 4 √ 4
3 Menyampaikan tujuan
pembelajaran √ 2
√
2 √ 3 √ 3
4
Mengajukan pertanyaan
kepada siswa tentang teks
bacaan
√ 3
√
3
√ 3 √ 4
5
Melakukan penjelasan
kepada siswa tentang materi
membaca intensif
√ 3
√
4
√ 4 √ 4
6 Menyediakan kartu teks
acak √ 4
√
4 √ 4 √ 4
7
Membimbing kerja
kelompok √ 2
√
3
√ 3 √ 3
8
Memberikan reward kepada
siswa ketika siswa berhasil
dalam melaksanakan
tugasnya
√ 3
√
3
√ 3 √ 4
227
9
Ketepatan dalam mengelola
waktu √ 2
√
3
√ 3 √ 4
10
Memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya √ 1
√
2
√ 3 √ 3
11 Melakukan evaluasi √ 2 √ 3 √ 4 √ 4
12 Memberikan umpan balik
setelah pembelajaran selesai √ 2
√
3 √ 4 √
Jumlah 1 10 15 4 30 0 4 21 12 37 0 0 18 24 42 0 0 9 36 45
% Keberhasilan 62,50% 77,08% 87,50% 93,75%
Kreteria C B A A
Semarang, April 2011
Diketahui oleh
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Wali kelas IV
Ch. Prihati, A. Ma
NIP 195211211974012002
Zulia Eko Ismiati
228
Lampiran 16
Rekap Hasil observasi Keterampilan guru
Dalam Mengelola Pembelajaran membaca Intensif pada siswa SD kelas IV
No Aspek yang dinilai
Siklus I
Rata-rata
Siklus 2 Rata-
rata Ptm 1 Ptm 2 Ptm
1 Ptm 2
1 Melaksanakan prapembelajaran 3 3 3 4 4 4
2 Membuka pembelajaran dengan apersepsi 3 4 3,5 4 4 4
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 2 2 3 3 3
4 Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang teks
bacaan 3 3 3
3 4 3,5
5 Melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi
membaca intensif 3 4 3,5
4 4 4
6 Menyediakan kartu teks acak 4 4 4 4 4 4
7 Membimbing kerja kelompok 2 3 2,5 3 3 3
8 Memberikan reward kepada siswa ketika siswa
berhasil dalam melaksanakan tugasnya 3 3 3
3 4 3,5
9 Ketepatan dalam mengelola waktu 2 3 2,5 3 4 3,5
10 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 1 2 1,5 3 3 3
11 Melakukan evaluasi 2 3 2,5 4 4 4
12 Memberikan umpan balik setelah pembelajaran selesai 2 3 2,5 4 4 4
Jumlah 30 37 33,5 43,5
Rata-rata skor 2,5 3,08 2,8 3,6
Kreteria B A
Semarang, April 2011
Guru kelas IV,
Zulia Eko Ismiyati
NIP …………………….
Peneliti,
Riana
NIM 1402407157
Mengetahui
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Ch. Prihati, A. Ma
NIP 195211211974012002
229
Lampiran 17
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus I Pertemuan 1
No. Nama Indikator
Jumlah Kreteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Erika Sinta Dewi 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 26 C
2 Avin Kurniawan 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 28 C
3 Rio Tomas 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 27 C
4 Ananda As'aril 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 30 C
5 Andre Hidayat 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 25 C
6 Andre Surya Admaja 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 30 C
7 Angel Clara Omega 3 4 3 2 3 2 2 2 3 2 4 2 32 B
8 Celfin Bryan Pangestu 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 26 C
9 Daffa Risky Putra 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 4 2 31 B
10 Deva Septian Pramudya 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 2 32 B
11 Eka Susilowati 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 31 B
12 Eko Setyorini 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 29 C
13 Fath Aziz Al aqsa 3 2 2 3 2 3 2 2 4 2 3 2 30 C
14 Fendy solikul Akbar 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 26 C
15 Feri Hermawan 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 26 C
16 Fitria Eka Puspitasari 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 32 B
17 Fitria Marentina. A 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 31 B
18 Ivan Ade Kusuma 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 28 C
19 Yulia Kusuma Wardani 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 32 B
20 Kusmawati 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 30 C
21 Melati Setyoningrum 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 30 C
22 Nadia Nofitasari 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 33 B
23 Nafisa 3 3 2 4 4 3 3 2 4 2 4 2 36 B
24 Nita Rahayu 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 25 C
25 Putra Angga Fardiansyah 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 26 C
26 Risky Anggoro Trisna 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 30 C
230
27 Risky Bayu Puspitowati 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 34 B
28 Rofiqi Anhari Suci 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 30 C
29 Sagita Indah Lestari 3 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3 2 32 B
30 Santi Dwi Rahmawati 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 2 33 B
31 Sabrina Ratna Delaila 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 33 B
32 Siti Salma 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 4 2 31 B
33 Theresia Abelia Pambudi 3 2 2 3 2 3 2 2 4 2 4 3 32 B
34 Thomas Ardian 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 34 B
35 Muhammad Akbar Fauzi 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 4 2 30 C
36 Agnes Pusponingrum 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 4 2 29 C
37 Agung Kristiawan 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 30 C
38 Audi Putra Adanta 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 4 2 29 C
39 Dina Nur Aprilia 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 30 C
40 Milliandy Faizal 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 C
41 Gerin Natalino Araufi 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 31 B
42 Yogi Dwi Prasetyo 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 26 C
Jumlah Siswa yang Tuntas 42 25 15 15 12 30 6 2 31 2 32 5
Persentase ketuntasan klasikal
60%
Semarang, April 2011
Guru kelas IV,
Zulia Eko Ismiyati
NIP …………………….
Peneliti,
Riana
NIM 1402407157
Mengetahui
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Ch. Prihati, A. Ma
NIP 195211211974012002
231
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus I Pertemuan 2
No. Nama Indikator
Jumlah Kreteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Erika Sinta Dewi 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 27 C
2 Avin Kurniawan 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 30 C
3 Rio Tomas 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 28 C
4 Ananda As'aril 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 31 B
5 Andre Hidayat 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 32 B
6 Andre Surya Admaja 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 29 C
7 Angel Clara Omega 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 35 B
8 Celfin Bryan Pangestu 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 34 B
9 Daffa Risky Putra 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 29 C
10 Deva Septian Pramudya 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 38 B
11 Eka Susilowati 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 34 B
12 Eko Setyorini 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 4 32 B
13 Fath Aziz Al aqsa 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 32 B
14 Fendy solikul Akbar 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 32 B
15 Feri Hermawan 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 31 B
16 Fitria Eka Puspitasari 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 38 B
17 Fitria Marentina. A 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 36 B
18 Ivan Ade Kusuma 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 33 B
19 Julia Kusuma Wardani 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 39 B
20 Kusmawati 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 38 B
21 Melati Setyoningrum 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 35 B
22 Nadia Nofitasari 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 35 B
23 Nafisa 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 40 A
24 Nita Rahayu 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 27 C
25 Putra Angga Fardiansyah 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 30 C
26 Risky Anggoro Trisna 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 31 B
27 Risky Bayu Puspitowati 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 34 B
28 Rofiqi Anhari Suci 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 35 B
232
29 Sagita Indah Lestari 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 39 B
30 Santi Dwi Rahmawati 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 38 B
31 Sabrina Ratna Delaila 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 37 B
32 Siti Salma 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 40 A
33 Theresia Abelia Pambudi 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 40 A
34 Thomas Ardian 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 40 A
35 Muhammad Akbar Fauzi 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 34 B
36 Agnes Pusponingrum 4 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 33 B
37 Agung Kristiawan 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 27 C
38 Audi Putra Adanta 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 26 C
39 Dina Nur Aprilia 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 30 C
40 Milliandy Faizal 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 27 C
41 Gerin Natalino Araufi 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 32 B
42 Yogi Dwi Prasetyo 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 30 C
Jumlah Siswa yang Tuntas 42 33 28 20 19 32 15 10 22 26 37 42
Persentase ketuntasan klasikal
71%
Semarang, April 2011
Guru kelas IV,
Zulia Eko Ismiyati
NIP …………………….
Peneliti,
Riana
NIM 1402407157
Mengetahui
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Ch. Prihati, A. Ma
NIP 195211211974012002
233
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus II Pertemuan 1
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Erika Sinta Dewi 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 30 C
2 Avin Kurniawan 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 29 C
3 Rio Tomas 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 27 C
4 Ananda As'aril 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4 3 32 B
5 Andre Hidayat 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 32 B
6 Andre Surya Admaja 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 30 C
7 Angel Clara Omega 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 35 B
8 Celfin Bryan Pangestu 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 31 B
9 Daffa Risky Putra 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 31 B
10 Deva Septian Pramudya 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 40 A
11 Eka Susilowati 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 41 A
12 Eko Setyorini 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 34 B
13 Fath Aziz Al aqsa 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 30 C
14 Fendy solikul Akbar 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 33 B
15 Feri Hermawan 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 30 C
16 Fitria Eka Puspitasari 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 37 B
17 Fitria Marentina. A 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 37 B
18 Ivan Ade Kusuma 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 32 B
19 Julia Kusuma Wardani 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 38 B
20 Kusmawati 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 35 B
21 Melati Setyoningrum 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 32 B
22 Nadia Nofitasari 4 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 35 B
23 Nafisa 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 42 A
24 Nita Rahayu 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 34 B
25 Putra Angga Fardiansyah 4 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 31 B
26 Risky Anggoro Trisna 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 30 C
27 Risky Bayu Puspitowati 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 34 B
28 Rofiqi Anhari Suci 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 35 B
234
29 Sagita Indah Lestari 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 40 A
30 Santi Dwi Rahmawati 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 B
31 Sabrina Ratna Delaila 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 36 B
32 Siti Salma 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 42 A
33 Theresia Abelia Pambudi 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 41 A
34 Thomas Ardian 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 40 A
35 Muhammad Akbar Fauzi 4 3 2 2 4 2 3 2 4 2 3 3 34 B
36 Agnes Pusponingrum 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 31 B
37 Agung Kristiawan 4 3 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 34 B
38 Audi Putra Adanta 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 30 C
39 Dina Nur Aprilia 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 32 B
40 Milliandy Faizal 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 29 C
41 Gerin Natalino Araufi 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 33 B
42 Yogi Dwi Prasetyo 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 31 B
Jumlah Siswa yang Tuntas 42 34 28 25 26 24 19 16 30 26 41 42
Persentase ketuntasan klasikal
76%
Semarang, April 2011
Guru kelas IV,
Zulia Eko Ismiyati
NIP …………………….
Peneliti,
Riana
NIM 1402407157
Mengetahui
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Ch. Prihati, A. Ma
NIP 195211211974012002
235
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus II Pertemuan 2
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Erika Sinta Dewi 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 34 B
2 Avin Kurniawan 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 36 B
3 Rio Tomas 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 37 B
4 Ananda As'aril 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 36 B
5 Andre Hidayat 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 36 B
6 Andre Surya Admaja 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 35 B
7 Angel Clara Omega 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 45 A
8 Celfin Bryan Pangestu 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46 A
9 Daffa Risky Putra 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 39 B
10 Deva Septian Pramudya 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
11 Eka Susilowati 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
12 Eko Setyorini 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
13 Fath Aziz Al aqsa 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 34 B
14 Fendy solikul Akbar 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 35 B
15 Feri Hermawan 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 39 B
16 Fitria Eka Puspitasari 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 44 A
17 Fitria Marentina. A 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
18 Ivan Ade Kusuma 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 38 B
19 Julia Kusuma Wardani 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
20 Kusmawati 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
21 Melati Setyoningrum 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 42 A
22 Nadia Nofitasari 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 40 A
23 Nafisa 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
24 Nita Rahayu 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 36 B
25 Putra Angga Fardiansyah 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 38 B
26 Risky Anggoro Trisna 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 37 B
27 Risky Bayu Puspitowati 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 41 A
28 Rofiqi Anhari Suci 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 43 A
236
29 Sagita Indah Lestari 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
30 Santi Dwi Rahmawati 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
31 Sabrina Ratna Delaila 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
32 Siti Salma 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
33 Theresia Abelia Pambudi 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
34 Thomas Ardian 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
35 Muhammad Akbar Fauzi 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 37 B
36 Agnes Pusponingrum 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 44 A
37 Agung Kristiawan 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 35 B
38 Audi Putra Adanta 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 31 B
39 Dina Nur Aprilia 4 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 34 B
40 Milliandy Faizal 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 32 B
41 Gerin Natalino Araufi 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 31 B
42 Yogi Dwi Prasetyo 3 2 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 30 C
Jumlah Siswa yang Tuntas 42 39 41 35 35 36 33 41 42 35 34 41
Persentase ketuntasan klasikal
98%
Semarang, April 2011
Guru kelas IV,
Zulia Eko Ismiyati
NIP …………………….
Peneliti,
Riana
NIM 1402407157
Mengetahui
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Ch. Prihati, A. Ma
NIP 195211211974012002
237
Lampiran 18
Rekap Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif Siklus I pertemuan 1
No Aspek yang dinilai
Jumlah siswa yang
mendapatkan skor Skor
maksimal
Jmlh
skor
Rata-
rata %
Krete
ria 1 2 3 4
1 Kesiapan siswa menerima pelajaran 0 0 42 0 168 126 3 75% B
2 Menanggapi apersepsi yang
disampaikan guru
0 17 21 4 168 115 2,74 68% B
3 Mencatat dan memperhatikan tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh
guru
0 27 15 0 168 99 2,36 59%
C
4 Menjawab pertanyaan guru 0 27 14 1 168 100 2,38 60% C
5 Memperhatikan penjelasan guru 0 30 10 2 168 98 2,33 58% C
6 Bekerjasama dengan teman dalam
menyusun kartu teks acak
0 12 30 0 168 114 2,71 68% B
7 Menyusun kartu teks acak yang
disediakan guru
0 36 6 0 168 90 2,14 54% C
8 Mendemonstrasikan hasil diskusi
kelompok
0 40 2 0 168 86 2,05 51% C
9 Menyelesaikan tugas tepat waktu 0 11 28 3 168 118 2,81 70% B
10 Bertanya kepada guru 0 40 2 0 168 86 2,05 51% C
11 Mengerjakan tugas evaluasi 0 10 15 17 168 133 3,17 79% B
12 Menanggapi umpan balik dari guru 0 37 5 0 168 89 2,12 53% C
Jumlah 29,86
Rata-Rata skor 2,49
Persentase 62% C
Semarang, April 2011
Mengetahui
Kepala SD N Kalibanteng Kidul 02, Guru Kelas,
Ch. Prihati, A. Ma Zulia Eko Ismiyati
NIP 19521121 197401 2 002 NIP. ………………
238
Rekap Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif Siklus I Pertemuan 2
No Aspek yang dinilai
Jumlah siswa yang
mendapatkan skor
Skor
maksima
l
Jmlh
skor
Rata-
rata % Kreteria
1 2 3 4
1 Kesiapan siswa menerima pelajaran 0 0 29 13 168 139 3,31 83% B
2 Menanggapi apersepsi yang
disampaikan guru
0 9 33 0 168 117 2,79 70% B
3 Mencatat dan memperhatikan
tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
0 14 28 0 168 112 2,67 67%
B
4 Menjawab pertanyaan guru 0 22 20 0 168 104 2,48 62% C
5 Memperhatikan penjelasan guru 0 23 19 0 168 103 2,45 61% C
6 Bekerjasama dengan teman dalam
menyusun kartu kalimat
0 10 28 4 168 120 2,86 71% B
7 Menyusun kartu kalimat yang
disediakan guru
0 24 18 0 168 102 2,43 61% C
8 Mendemonstrasikan hasil diskusi
kelompok 0 32 10 0
168 94 2,24 56% C
9 Menyelesaikan tugas tepat waktu 0 9 29 4 168 121 2,88 72% B
10 Bertanya kepada guru 0 16 26 0 168 110 2,62 65% B
11 Mengerjakan tugas evaluasi 0 3 25 14 168 137 3,26 82% B
12 Menanggapi umpan balik dari guru 0 0 29 13 168 139 3,31 83% B
Jumlah 33,29
Rata-Rata skor 2,77
Persentase 69% B
Semarang, April 2011
Mengetahui
Kepala SD N Kalibanteng Kidul 02, Guru Kelas,
Ch. Prihati, A. Ma Zulia Eko Ismiyati
NIP 195211211974012002 NIP ………………
239
Rekap HAsil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif Siklus II pertemuan 1
No Aspek yang dinilai
Jumlah siswa yang
mendapatkan skor Skor
maksimal Jmlh skor
Rata-
rata %
Kreteri
a 1 2 3 4
1 Kesiapan siswa menerima
pelajaran
0 0 17 25 168 151 3,60 90% A
2 Menanggapi apersepsi yang
disampaikan guru
0 8 25 9 168 127 3,02 76% B
3 Mencatat dan memperhatikan
tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
0 14 28 0 168 112 2,67 67%
B
4 Menjawab pertanyaan guru 0 17 23 2 168 111 2,64 66% B
5 Memperhatikan penjelasan guru 0 16 23 3 168 113 2,69 67% B
6 Bekerjasama dengan teman dalam
menyusun kartu teks acak
0 18 21 3 168 111 2,64 66% B
7 Menyusun kartu teks acak yang
disediakan guru
0 23 19 0 168 103 2,45 61% C
8 Mendemonstrasikan hasil diskusi
kelompok
0 26 16 0 168 100 2,38 60% C
9 Menyelesaikan tugas tepat waktu 0 12 24 6 168 120 2,86 71% B
10 Bertanya kepada guru 0 16 26 0 168 110 2,62 65% B
11 Mengerjakan tugas evaluasi 0 1 31 10 168 135 3,21 80% B
12 Menanggapi umpan balik dari
guru
0 0 34 8 168 134 3,19 80% B
Jumlah 33,98
Rata-Rata skor 2,83
Persentase 71% B
Semarang, April 2011
Mengetahui
Kepala SD N Kalibanteng Kidul 02, Guru Kelas,
Ch. Prihati, A. Ma Zulia Eko Ismiyati
NIP 195211211974012002 NIP ………………
240
Rekap HAsil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif Siklus II pertemuan 1
No Aspek yang dinilai
Jumlah siswa yang
mendapatkan skor Skor
maksimal
Jmlh
skor
Rata-
rata % Kreteria
1 2 3 4
1 Kesiapan siswa menerima
pelajaran
0 0 13 29 168 155 3,69 92% A
2 Menanggapi apersepsi yang
disampaikan guru
0 3 18 21 168 144 3,43 86% A
3 Mencatat dan memperhatikan
tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
0 1 41 0 168 125 2,98 74%
B
4 Menjawab pertanyaan guru 0 7 20 15 168 134 3,19 80% B
5 Memperhatikan penjelasan guru 0 7 17 18 168 137 3,26 82% B
6 Bekerjasama dengan teman dalam
menyusun kartu kalimat
0 6 20 16 168 136 3,24 81% B
7 Menyusun kartu kalimat yang
disediakan guru
0 8 15 18 168 133 3,17 79% B
8 Mendemonstrasikan hasil diskusi
kelompok
0 1 23 18 168 143 3,40 85% A
9 Menyelesaikan tugas tepat waktu 0 0 0 42 168 168 4,00 100% A
10 Bertanya kepada guru 0 7 20 15 168 134 3,19 80% B
11 Mengerjakan tugas evaluasi 0 8 13 21 168 139 3,31 83% B
12 Menanggapi umpan balik dari
guru
0 1 18 23 168 146 3,48 87% A
Jumlah 40,33
Rata-Rata skor 3,36
Persentase 84% A
Semarang, April 2011
Mengetahui
Kepala SD N Kalibanteng Kidul 02, Guru Kelas,
Ch. Prihati, A. Ma Zulia Eko Ismiyati
NIP 195211211974012002 NIP ………………
241
Lampiran 19
Lembar Hasil Belajar Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
No. Nama
siklus I siklus I
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2
Nilai Kualifikasi Nilai Kualifikasi Nilai Kualifikasi Nilai Kualifikasi
1 Erika Sinta Dewi 40 Tidak Tuntas 40 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 70 Tuntas
2 Avin Kurniawan 20 Tidak Tuntas 20 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 70 Tuntas
3 Rio Tomas 40 Tidak Tuntas 30 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 65 Tuntas
4 Ananda As'aril 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas
5 Andre Hidayat 30 Tidak Tuntas 30 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas 75 Tuntas
6 Andre Surya Admaja 35 Tidak Tuntas 65 Tuntas 70 Tuntas 65 Tuntas
7 Angel Clara Omega 65 Tuntas 50 Tidak Tuntas 65 Tuntas 70 Tuntas
8 Celfin Bryan Pangestu 80 Tuntas 70 Tuntas 70 Tuntas 55 Tidak Tuntas
9 Daffa Risky Putra 50 Tidak Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas
10 Deva Septian Pramudya 100 Tuntas 90 Tuntas 85 Tuntas 80 Tuntas
11 Eka Susilowati 90 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas 75 Tuntas
12 Eko Setyorini 75 Tuntas 70 Tuntas 75 Tuntas 70 Tuntas
13 Fath Aziz Al aqsa 65 Tuntas 65 Tuntas 75 Tuntas 70 Tuntas
14 Fendy solikul Akbar 40 Tidak Tuntas 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 60 Tidak Tuntas
15 Feri Hermawan 90 Tuntas 70 Tuntas 75 Tuntas 70 Tuntas
16 Fitria Eka Puspitasari 100 Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas 95 Tuntas
17 Fitria Marentina. A 100 Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas 95 Tuntas
18 Ivan Ade Kusuma 55 Tidak Tuntas 40 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas
242
19 Yulia Kusuma Wardani 100 Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas 80 Tuntas
20 Kusmawati 90 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas 90 Tuntas
21 Melati Setyoningrum 80 Tuntas 70 Tuntas 80 Tuntas 90 Tuntas
22 Nadia Nofitasari 85 Tuntas 95 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
23 Nafisa 85 Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas 80 Tuntas
24 Nita Rahayu 65 Tuntas 70 Tuntas 75 Tuntas 85 Tuntas
25 Putra Angga Fardiansyah 65 Tuntas 65 Tuntas 70 Tuntas 65 Tuntas
26 Risky Anggoro Trisna 20 Tidak Tuntas 75 Tuntas 60 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas
27 Risky Bayu Puspitowati 80 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas
28 Rofiqi Anhari Suci 85 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas
29 Sagita Indah Lestari 80 Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas
30 Santi Dwi Rahmawati 65 Tuntas 65 Tuntas 70 Tuntas 70 Tuntas
31 Sabrina Ratna Delaila 65 Tuntas 80 Tuntas 75 Tuntas 75 Tuntas
32 Siti Salma 100 Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas 80 Tuntas
33 Theresia Abelia Pambudi 85 Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas 80 Tuntas
34 Thomas Ardian 70 Tuntas 70 Tuntas 85 Tuntas 80 Tuntas
35 Muhammad Akbar Fauzi 70 Tuntas 30 Tidak Tuntas 75 Tuntas 80 Tuntas
36 Agnes Pusponingrum 100 Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas 85 Tuntas
37 Agung Kristiawan 40 Tidak Tuntas 70 Tuntas 70 Tuntas 65 Tuntas
38 Audi Putra Adanta 10 Tidak Tuntas 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas 70 Tuntas
39 Dina Nur Aprilia 80 Tuntas 40 Tidak Tuntas 80 Tuntas 85 Tuntas
40 Milliandy Faizal 30 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
41 Gerin Natalino Araufi 70 Tuntas 70 Tuntas 65 Tuntas 70 Tuntas
42 Yogi Dwi Prasetyo 50 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 65 Tuntas
243
Jml 2795 2805 3145 3125
Rata2 66,55 66,79 74,88 74,40
Ketuntasan 28 66,67% 30 71,43% 34 80,95% 37 88,10%
Tdk Tuntas 14 33,33% 12 28,57% 8 19,05% 5 11,90%
min 10 20 50 50
mak 100 100 100 95
Semarang, April 2011
Guru kelas IV,
Zulia Eko Ismiyati
Peneliti,
Riana
NIM 1402407157
Mengetahui
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Ch. Prihati, A. Ma
NIP 195211211974012002
244
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
Pertemuan…1… Siklus……I…..
Nama Guru : Riana
NIM : 1402407157
Kelas : IV
Sekolah : SDN Kalibanteng Kidul 02
Konsep : Membaca Intensif
Hari/ Tanggal : Sabtu, 2 April 2011
Petunjuk : berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai
dengan indikator pengamatan!
No. Indikator
Tingkat
kemampuan Jumlah
1 2 3 4
1. Melaksanakan prapembelajaran √ 3
2. Membuka pembelajaran dengan apersepsi √ 3
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 2
4. Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
teks bacaan √ 3
5. Melakukan penjelasan kepada siswa tentang
materi membaca intensif √ 3
6. Menyediakan kartu teks acak √ 4
7. Membimbing kerja kelompok √ 2
8. Memberikan reward kepada siswa ketika siswa
berhasil dalam melaksanakan tugasnya √ 3
9. Ketepatan dalam mengelola waktu √ 2
10. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya √ 1
11. Melakukan evaluasi √ 2
12. Memberikan umpan balik setelah pembelajaran
selesai √ 2
Jumlah ……30……. Kreteria ………C……………
245
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
Pertemuan……2… Siklus……I…..
Nama Guru : Riana
NIM : 1402407157
Kelas : IV
Sekolah : SDN Kalibanteng Kidul 02
Konsep : Membaca Intensif
Hari/ Tanggal : Rabu, 6 April 2011
Petunjuk : berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai
dengan indikator pengamatan!
No. Indikator
Tingkat
kemampuan Jumlah
1 2 3 4
1. Melaksanakan prapembelajaran √
3
2. Membuka pembelajaran dengan apersepsi √ 4
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √
2
4. Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
teks bacaan
√
3
5. Melakukan penjelasan kepada siswa tentang
materi membaca intensif
√
4
6. Menyediakan kartu teks acak √ 4
7. Membimbing kerja kelompok √
3
8. Memberikan reward kepada siswa ketika siswa
berhasil dalam melaksanakan tugasnya
√
3
9. Ketepatan dalam mengelola waktu √
3
10. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya
√
2
11. Melakukan evaluasi √
3
12. Memberikan umpan balik setelah pembelajaran
selesai
√
3
Jumlah ……37……. Kreteria ………B……………
246
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
Pertemuan…1…… Siklus……II…..
Nama Guru : Riana
NIM : 1402407157
Kelas : IV
Sekolah : SDN Kalibanteng Kidul 02
Konsep : Membaca Intensif
Hari/ Tanggal : Rabu, 20 April 2011
Petunjuk : berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai
dengan indikator pengamatan!
No. Indikator
Tingkat
kemampuan Jumlah
1 2 3 4
1. Melaksanakan prapembelajaran 1 2 3 4
2. Membuka pembelajaran dengan apersepsi √ 4
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 4
4. Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
teks bacaan √ 3
5. Melakukan penjelasan kepada siswa tentang
materi membaca intensif √ 3
6. Menyediakan kartu teks acak √ 4
7. Membimbing kerja kelompok √ 4
8. Memberikan reward kepada siswa ketika siswa
berhasil dalam melaksanakan tugasnya √ 3
9. Ketepatan dalam mengelola waktu √ 3
10. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya √ 3
11. Melakukan evaluasi √ 3
12. Memberikan umpan balik setelah pembelajaran
selesai √ 4
Jumlah ……42……. Kreteria ………A……………
247
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU
Pertemuan…2…… Siklus……II…..
Nama Guru : Riana
NIM : 1402407157
Kelas : IV
Sekolah : SDN Kalibanteng Kidul 02
Konsep : Membaca Intensif
Hari/ Tanggal : Rabu, 27 April 2011
Petunjuk : berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai
dengan indikator pengamatan!
No. Indikator
Tingkat
kemampuan Jumlah
1 2 3 4
1. Melaksanakan prapembelajaran √ 4
2. Membuka pembelajaran dengan apersepsi √ 4
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 3
4. Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
teks bacaan √ 4
5. Melakukan penjelasan kepada siswa tentang
materi membaca intensif √ 4
6. Menyediakan kartu teks acak √ 4
7. Membimbing kerja kelompok √ 3
8. Memberikan reward kepada siswa ketika siswa
berhasil dalam melaksanakan tugasnya √ 4
9. Ketepatan dalam mengelola waktu √ 4
10. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya √ 3
11. Melakukan evaluasi √ 4
12. Memberikan umpan balik setelah pembelajaran
selesai √ 4
Jumlah ……45……. Kreteria ……II………………
248
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus I Pertemuan 1
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Avin Kurniawan 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 28 C
Ananda As’aril 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 30 C
2 Rio Thomas 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 27 C
Andre Hidayat 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 25 C
3 Eka Susilowati 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 31 B
Eko Setyorini 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 29 C
4 Daffa Risky Putra 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 4 2 31 B
Fendy Solikul Akbar 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 26 C
5 Celvin briyan Pangestu 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 26 C
Feri Hermawan 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 26 C
6
Semarang, …… April 2011
Observer,
(Gunawan)
249
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus I Pertemuan 1
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Deva Septian Pramudya 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 2 32 B
Ivan Ade Kusuma 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 28 C
2 Kusmawati 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 30 C
Melati Setyoningrum 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 30 C
3 Nadia Nofitasari 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 33 B
Erika Sinta Dewi 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 26 C
4 Putra Angga Firmansyah 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 26 C
Risky Anggoro Trisna 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 30 C
5 Risky Bayu Puspitowati 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 34 B
Rofiqi Anhari Suci 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 30 C
6
Semarang, …… April 2011
Observer,
(Sri Murtini)
250
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus I Pertemuan 1
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Siti Salma 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 4 2 31 B
Theresia Abelia Pambudi 3 2 2 3 2 3 2 2 4 2 4 3 32 B
2 Nafisa 3 3 2 4 4 3 3 2 4 2 4 2 36 B
Julia Kusuma Wardani 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 32 B
3 Sagita Indah Lestari 3 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3 2 32 B
Dina Nur Aprilia 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 30 C
4 Muhammad Akbar Fauzi 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 4 2 30 C
Milliandy Faizal 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 26 C
5 Gerin Natalino Araufi 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 31 B
Yogi Dwi Prasetyo 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 26 C
6 Nita Rahayu 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 25 C
Audi Putra Adanta 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 4 2 29 C
Semarang, …… April 2011
Observer,
(Noni Anita)
251
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus I Pertemuan 1
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Agnes Pusponingrum
Angel Clara Omega 3 4 3 2 3 2 2 2 3 2 4 2 32 B
2 Fath Aziz Al aqsa 3 2 2 3 2 3 2 2 4 2 3 2 30 C
Thomas Ardian 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 34 B
3 Agung Kristiawan 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 30 C
Andre Surya Admaja 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 30 C
4 Fitria Eka Puspitasari 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 32 B
Fitria Marentina A 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 31 B
5 Santi Dwi Rahmawati 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 2 33 B
Sabrina Ratna Delaila 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 33 B
6
Semarang, …… April 2011
Observer,
(Ria Inarotul Ulya)
252
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus I Pertemuan 2
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Avin Kurniawan 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 30 C
Ananda As’aril 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 31 B
2 Rio Thomas 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 28 C
Andre Hidayat 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 32 B
3 Eka Susilowati 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 34 B
Eko Setyorini 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 4 32 B
4 Daffa Risky Putra 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 29 C
Fendy Solikul Akbar 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 32 B
5 Celvin briyan Pangestu 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 34 B
Feri Hermawan 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 31 B
6
Semarang, …… April 2011
Observer,
(Gunawan)
253
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus I Pertemuan 2
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Deva Septian Pramudya 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 38 B
Ivan Ade Kusuma 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 30 C
2 Kusmawati 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 38 B
Melati Setyoningrum 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 35 B
3 Nadia Nofitasari 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 35 B
Erika Sinta Dewi 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 27 C
4 Putra Angga Firmansyah 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 30 C
Risky Anggoro Trisna 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 31 B
5 Risky Bayu Puspitowati 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 34 B
Rofiqi Anhari Suci 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 35 B
6
Semarang, …… April 2011
Observer,
(Ellit Pipop Setiawan)
254
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus I Pertemuan 2
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Siti Salma 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 40 A
Theresia Abelia Pambudi 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 40 A
2 Nafisa 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 40 A
Julia Kusuma Wardani 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 39 B
3 Sagita Indah Lestari 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 39 B
Dina Nur Aprilia 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 30 C
4 Muhammad Akbar Fauzi 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 34 B
Milliandy Faizal 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 27 C
5 Gerin Natalino Araufi 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 32 B
Yogi Dwi Prasetyo 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 30 C
6 Nita Rahayu 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 27 C
Audi Putra Adanta 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 26 C
Semarang, …… April 2011
Observer,
(Nurhayati)
255
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus I Pertemuan 2
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Agnes Pusponingrum 4 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 33 B
Angel Clara Omega 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 35 B
2 Fath Aziz Al aqsa 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 32 B
Thomas Ardian 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 40 A
3 Agung Kristiawan 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 27 C
Andre Surya Admaja 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 29 C
4 Fitria Eka Puspitasari 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 38 B
Fitria Marentina A 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 36 B
5 Santi Dwi Rahmawati 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 38 B
Sabrina Ratna Delaila 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 37 B
6
Semarang, …… April 2011
Observer,
(Ria Inarotul ulya)
256
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus II Pertemuan 1
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Avin Kurniawan 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 29 C
Ananda As’aril 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 4 3 32 B
2 Rio Thomas 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 27 C
Andre Hidayat 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 32 B
3 Eka Susilowati 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 4 4 41 A
Eko Setyorini 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 34 B
4 Daffa Risky Putra 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 31 B
Fendy Solikul Akbar 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 33 B
5 Celvin briyan Pangestu 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 31 B
Feri Hermawan 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 30 C
6
Semarang, …… April 2011
Observer,
(Gunawan)
257
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus II Pertemuan 1
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Deva Septian Pramudya 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 40 A
Ivan Ade Kusuma 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 32 B
2 Kusmawati 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 35 B
Melati Setyoningrum 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 32 B
3 Nadia Nofitasari 4 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 35 B
Erika Sinta Dewi 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 30 C
4 Putra Angga Firmansyah 4 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 31 B
Risky Anggoro Trisna 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 30 C
5 Risky Bayu Puspitowati 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 34 B
Rofiqi Anhari Suci 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 35 B
6
Semarang, …… April 2011
Observer,
(Eksi Castingga)
258
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus II Pertemuan 1
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Siti Salma 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 42 A
Theresia Abelia Pambudi 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 41 A
2 Nafisa 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 42 A
Julia Kusuma Wardani 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 38 B
3 Sagita Indah Lestari 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 40 A
Dina Nur Aprilia 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 32 B
4 Muhammad Akbar Fauzi 4 3 2 2 4 2 3 2 4 2 3 3 34 B
Milliandy Faizal 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 29 C
5 Gerin Natalino Araufi 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 33 B
Yogi Dwi Prasetyo 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 31 B
6 Nita Rahayu 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 34 B
Audi Putra Adanta 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 30 C
Semarang, …… April 2011
Observer,
(Noni Anita)
259
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus II Pertemuan 1
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Agnes Pusponingrum 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 31 B
Angel Clara Omega 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 35 B
2 Fath Aziz Al aqsa 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 30 C
Thomas Ardian 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 40 A
3 Agung Kristiawan 4 3 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 34 B
Andre Surya Admaja 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 30 C
4 Fitria Eka Puspitasari 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 37 B
Fitria Marentina A 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 37 B
5 Santi Dwi Rahmawati 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37 B
Sabrina Ratna Delaila 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 36 B
6
Semarang, …… April 2011
Observer,
(Sri Murtini)
260
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus II Pertemuan 2
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Avin Kurniawan 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 36 B
Ananda As’aril 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 36 B
2 Rio Thomas 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 37 B
Andre Hidayat 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 36 B
3 Eka Susilowati 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
Eko Setyorini 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
4 Daffa Risky Putra 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 39 B
Fendy Solikul Akbar 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 35 B
5 Celvin briyan Pangestu 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46 A
Feri Hermawan 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 39 B
6
Semarang, …… April 2011
Observer,
(Gunawan)
261
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus II Pertemuan 2
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Deva Septian Pramudya 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
Ivan Ade Kusuma 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 38 B
2 Kusmawati 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
Melati Setyoningrum 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 42 A
3 Nadia Nofitasari 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 40 A
Erika Sinta Dewi 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 34 B
4 Putra Angga Firmansyah 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 38 B
Risky Anggoro Trisna 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 37 B
5 Risky Bayu Puspitowati 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 41 A
Rofiqi Anhari Suci 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 43 A
6
Semarang, …… April 2011
Observer,
(Noni Anita)
262
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus II Pertemuan 2
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Siti Salma 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
Theresia Abelia Pambudi 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
2 Nafisa 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
Julia Kusuma Wardani 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
3 Sagita Indah Lestari 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
Dina Nur Aprilia 4 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 34 B
4 Muhammad Akbar Fauzi 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 37 B
Milliandy Faizal 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 32 B
5 Gerin Natalino Araufi 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 31 B
Yogi Dwi Prasetyo 3 2 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 30 C
6 Nita Rahayu 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 36 B
Audi Putra Adanta 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 31 B
Semarang, …… April 2011
Observer,
(Sri Murtini)
263
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel
Siklus II Pertemuan 2
No. Nama Indikator Jumlah Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Agnes Pusponingrum 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 44 A
Angel Clara Omega 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 45 A
2 Fath Aziz Al aqsa 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 34 B
Thomas Ardian 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
3 Agung Kristiawan 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 35 B
Andre Surya Admaja 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 35 B
4 Fitria Eka Puspitasari 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 44 A
Fitria Marentina A 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
5 Santi Dwi Rahmawati 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
Sabrina Ratna Delaila 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 A
6
Semarang, …… April 2011
Observer,
(Ria Inarotul Ulya)
264
Rekap hasilPengamatan Intonasi Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan menggunakan teknik Skrambel
Siklus II Pertemuan 1
Aspek yang dinilai Kreteria Skor
mak
Skor Yang diperoleh
Rata-rata % Kreteria 4 3 2 1
a. Kenyaringan suara 0 24 15 3 168 105 2,50 62,50% C
b. Pandangan mata 12 14 12 4 168 118 2,81 70,24% B
c. Keberanian 0 23 16 3 168 104 2,48 61,90% C
d. Kelancaran 18 19 2 3 168 136 3,24 80,95% B
e. Pelafalan 0 27 12 3 168 108 2,57 64,29% B
f. Pemenggalan kata 22 15 2 3 168 140 3,33 83,33% A
Rekap hasilPengamatan Intonasi Siswa
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan menggunakan teknik Skrambel
Siklus II Pertemuan 2
Aspek yang dinilai Kreteria Skor
mak
Skor Yang diperoleh
Rata-rata % Kreteria
4 3 2 1
a. Kenyaringan suara 6 30 6 0 168 126 3,00 75,00% B
b. Pandangan mata 12 24 5 1 168 131 3,12 77,98% B
c. Keberanian 0 37 5 0 168 121 2,88 72,02% B
d. Kelancaran 18 19 5 0 168 139 3,31 82,74% B
e. Pelafalan 7 20 15 0 168 118 2,81 70,24% B
f. Pemenggalan kata 22 15 5 0 168 143 3,40 85,12% A
265
Rekap hasilPengamatan Intonasi Siswa
No. Nama Aspek
JML kreteria a b c d e f
1 Erika Sinta Dewi 2 1 2 2 2 2 11 C
2 Avin Kurniawan 2 2 2 3 3 3 15 C
3 Rio Tomas 2 2 2 3 3 3 15 C
4 Ananda As'aril 2 3 3 3 3 3 17 B
5 Andre Hidayat 3 3 3 3 2 3 17 B
6 Andre Surya Admaja 2 2 2 2 3 2 13 C
7 Angel Clara Omega 3 4 3 4 3 4 21 A
8 Celfin Bryan Pangestu 3 3 2 4 3 4 19 B
9 Daffa Risky Putra 2 2 2 3 2 3 14 C
10 Deva Septian Pramudya 3 4 3 4 3 4 21 A
11 Eka Susilowati 3 4 3 4 3 4 21 A
12 Eko Setyorini 3 3 3 3 3 4 19 B
13 Fath Aziz Al aqsa 2 2 2 3 2 3 14 C
14 Fendy solikul Akbar 3 3 2 3 3 3 17 B
15 Feri Hermawan 3 3 3 3 3 4 19 B
16 Fitria Eka Puspitasari 3 4 3 4 3 4 21 A
17 Fitria Marentina. A 3 3 3 4 3 4 20 A
18 Ivan Ade Kusuma 2 2 2 3 2 3 14 C
19 Julia Kusuma Wardani 3 4 3 4 3 4 21 A
20 Kusmawati 3 4 3 4 3 4 21 A
21 Melati Setyoningrum 3 4 3 4 3 4 21 A
22 Nadia Nofitasari 2 2 3 3 2 3 15 C
23 Nafisa 3 4 3 4 3 4 21 A
24 Nita Rahayu 2 2 2 3 2 3 14 C
25 Putra Angga Firmansyah 2 2 2 3 2 3 14 C
26 Risky Anggoro Trisna 2 2 2 3 2 4 15 C
27 Risky Bayu Puspitowati 2 3 2 3 2 4 16 B
28 Rofiqi Anhari Suci 3 3 3 4 3 4 20 A
29 Sagita Indah Lestari 3 3 3 4 3 4 20 A
30 Santi Dwi Rahmawati 3 3 3 4 3 4 20 A
31 Sabrina Ratna Delaila 3 3 3 4 3 4 20 A
32 Siti Salma 3 4 3 4 3 4 21 A
33 Theresia Abelia Pambudi 3 4 3 4 3 4 21 A
34 Thomas Ardian 3 4 3 4 3 4 21 A
35 Muhammad Akbar Fauzi 3 3 2 3 3 3 17 B
36 Agnes Pusponingrum 3 4 3 4 3 4 21 A
37 Agung Kristiawan 2 3 2 3 2 3 15 C
38 Audi Putra Adanta 1 1 1 1 1 1 6 D
39 Dina Nur Aprilia 2 2 2 3 2 3 14 C
40 Milliandy Faizal 1 1 1 1 1 1 6 D
41 Gerin Natalino Araufi 1 1 1 1 1 1 6 D
42 Yogi Dwi Prasetyo 3 2 3 3 3 3 17 B
Jumlah 1 3 4 3 3 3 3 17
Jumlah 2 15 12 16 2 12 2 9
Jumlah 3 24 14 23 19 27 15 13
Jumlah 4 0 12 0 18 0 22 3
266
267
268
\
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
Dokumentasi
Gambar 1. Guru Melakukan Presensi Siswa
Gambar 2. Guru Melakukan Apersepsi Dengan Menarik Perhatian Siswa
Gambar 3. Guru Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
285
Gambar 4. Guru Mengajukan Pertanyaan Tentang Teks Bacaan
Gambar 5. Melakukan Penjelasan Tentang Materi
Gambar 6. Guru Menyediakan Kartu Teks Acak
286
Gambar: 7 Siswa Melakukan Diskusi
Gambar 8. Siswa Menempel Kartu Teks Acak
Gambar 9. Guru Membimbing Kerja Kelompok
287
Gambar 10. Guru Membimbing Kerja Kelompok
Gambar 11. Siswa Menunjukan Hasil Diskusi
Gambar 12. Siswa Putri Mendemonstrasikan Hasil Diskusi
288
Gambar 13. Siswa Putra Mendemonstrasikan Hasil Diskusi
Gambar 14. Memberikan Reward Kepada Siswa Ketika Siswa Berhasil Dalam
Melaksanakan Tugasnya
Gambar 15. Guru Memberi Kesempatan Kepada Siswa Untuk Bertanya
289
Gambar 18. Observer (Guru Kelas)
Gambar 16. Siswa Melakukan Evaluasi
Gambar 17. Guru Memberikan Umpan Balik Setelah Pembelajaran Selesai
290
Gambar 19. Observer (Pengamat Siswa)
291
292
293
294
295
296
297
298