Peningkatan Keterampilan Bermain Bola Basket Melalui Metode Duplikasi Dengan Penggunaan Multimedia...

13
Peningkatan Keterampilan Bermain Bola Basket Melalui Metode Duplikasi Dengan Penggunaan Multimedia Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Kota Banda Aceh Tahun 2007 Diposting oleh rulam Tanggal: 25 February 2011 | Kategori: Arsip Laporan PTK , Laporan PTK | 0 views | Oleh Budi Raharjo Abstrak : Penelitian ini berangkat dari hasil belajar siswa yang sangat rendah pada keterampilan bermain bola basket. Teknik dasar permainan bola basket yang harus dimiliki oleh siswa dalam penguasaan keterampilan antara lain meliputi : lempar tangkap bola (passing), memantulkan bola (dribbling), menembak bola ke ring basket (shooting), berputar badan (pivot), olah kaki (foot work), melompat atau meloncat (jumping), dan gerak tipu dengan bola atau tidak dengan bola (fakes and faints). Hasil belajar yang sangat rendah tersebut disebabkan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru bidang studi pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan tidak berjalan dengan efektif. Hal ini disebabkan karena guru bidang studi tersebut kurang menguasai materi ajar pada pokok bahasan keterampilan bermain bola basket. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut, penulis mencoba menerapkan metode duplikasi dalam proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas metode duplikasi dengan menggunakan multimedia didalam peningkatan keterampilan dalam permainan Bola basket. Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan menggunakan

Transcript of Peningkatan Keterampilan Bermain Bola Basket Melalui Metode Duplikasi Dengan Penggunaan Multimedia...

Page 1: Peningkatan Keterampilan Bermain Bola Basket Melalui Metode Duplikasi Dengan Penggunaan Multimedia Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Kota Banda Aceh Tahun 2007

Peningkatan Keterampilan Bermain Bola Basket Melalui Metode Duplikasi Dengan Penggunaan Multimedia Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Kota Banda Aceh Tahun 2007Diposting oleh rulam Tanggal: 25 February 2011 | Kategori: Arsip Laporan PTK, Laporan PTK | 0 views |

Oleh Budi Raharjo

Abstrak : Penelitian ini berangkat dari hasil belajar siswa yang sangat rendah pada keterampilan bermain bola basket. Teknik dasar permainan bola basket yang harus dimiliki oleh siswa dalam penguasaan keterampilan antara lain meliputi : lempar tangkap bola (passing), memantulkan bola (dribbling), menembak bola ke ring basket (shooting), berputar badan (pivot), olah kaki (foot work), melompat atau meloncat (jumping), dan gerak tipu dengan bola atau tidak dengan bola (fakes and faints). Hasil belajar yang sangat rendah tersebut disebabkan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru bidang studi pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan tidak berjalan dengan efektif. Hal ini disebabkan karena guru bidang studi tersebut kurang menguasai materi ajar pada pokok bahasan keterampilan bermain bola basket. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut, penulis mencoba menerapkan metode duplikasi dalam proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas metode duplikasi dengan menggunakan multimedia didalam peningkatan keterampilan dalam permainan Bola basket. Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan menggunakan pre test dan pos test design. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas VII SMP Negeri 17 Banda Aceh yang berjumlah 36 orang siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setelah diuji dengan t-test diperoleh t-hitung tes keterampilan bermain bola basket sebesar 2,40 dan t-tabel pada taraf signifikansi 95% sebesar 2,04. Dengan demikian menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar daripada t-tabel, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan dengan menggunakan metode duplikasi terhadap peningkatan keterampilan bermain bola basket. Metode pembelajaran duplikasi dengan menggunakan multimedia sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan bermain bola basket.

Kata Kunci :     Keterampilan bermain bola basket, Metode Duplikasi, Penggunaan multimedia.

PENDAHULUAN

Pendidikan Jasmani adalah merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

Page 2: Peningkatan Keterampilan Bermain Bola Basket Melalui Metode Duplikasi Dengan Penggunaan Multimedia Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Kota Banda Aceh Tahun 2007

pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif serta kecerdasan emosi. Menurut Roji (2004), ”Pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromoskuler, perseptual, kognitif, dan emosional dalam rangka sistem pendidikan nasional”.

Berdasarkan kedua pengertian pendidikan jasmani tersebut, maka lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, antara lain ranah jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa. Untuk menumbuhkan aktivitas jasmani yang prima, dibutuhkan keterampilan yang baik.

Keterampilan dapat diartikan sebagai indikator dari tingkat kemahiran atau penguasaan suatu hal yang memerlukan gerak tubuh. Siswa SMP yang baru mengenal bagaimana cara bermain bola basket, sering mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan-gerakan dasar. Hal ini dapat dilihat ketika siswa tersebut tidak dapat mengontrol bola ketika melakukan dribbling, shoting, dan gerakan-gerakan dasar lainnya dalam permainan Bola Basket. Menyadari pentingnya keterampilan pada olahraga permainan ini maka hendaklah pelaksanaannya dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu metode atau prosedur untuk pencapaian tujuan tersebut haruslah dipikirkan secara matang agar dapat memperoleh hasil yang optimal. Penggunaan metode yang tepat adalah merupakan tuntutan yang mutlak untuk pencapaian suatu tujuan pembelajaran. Makin cocok metode yang dipilih dalam proses pembelajaran maka makin efektif pula tujuan pembelajaran yang dilaksanakan.

KERANGKA PEMIKIRAN

Hakekat Belajar dan Pembelajaran

Belajar pada prinsipnya adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara siswa dengan sumber-sumber atau obyek belajar baik secara sengaja dirancang atau tanpa sengaja dirancang (Lulus Priyoananto, 2007). Kegiatan belajar tersebut dapat dihayati (dialami) oleh orang yang sedang belajar. Selain itu kegiatan belajar juga dapat di amati oleh orang lain. Belajar yang di hayati oleh seorang pebelajar (siswa) ada hubungannya dengan usaha pembelajaran, yang dilakukan oleh pembelajar (guru).

Pengertian Metode Duplikasi

Al-Khalili (2005:86), menyatakan bahwa : ”menirukan orang lain, dan mendatangkan apa yang mereka datangkan, melakukan apa yang mereka lakukan, dan berbuat dengan apa yang mereka buat”. Dalam setiap situasi, orang yang meniru itu adalah orang yang lemah dalam satu atau banyak segi kepribadian. Meniru itu juga dapat menjadi kuat dalam satu atau banyak segi kepribadiannya, yaitu ketika seseorang menjadikan kepribadian tersebut sebagai teladan yang baik. Teladan ini dapat diperoleh dari olahragawan atau atlet Bola basket yang dilihat oleh anak-anak melalui layar televisi setiap hari, atau menyaksikan tokoh-tokoh tersebut dalam tayangan multimedia yang sering dilihatnya.

Page 3: Peningkatan Keterampilan Bermain Bola Basket Melalui Metode Duplikasi Dengan Penggunaan Multimedia Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Kota Banda Aceh Tahun 2007

Biasanya, meniru didahului dengan mengumpulkan berbagai informasi dan perasaan-perasaan kagum. Berbagai kreativitas yang muncul dari para idola mereka kemudian menjadi contoh sebagai acuan untuk mempelajari keterampilan tertentu. Orang yang meniru juga diharuskan telah mengetahui dengan jelas mengenai hal yang ditirukannya, siapa yang ditiru, dan apa yang ditirunya. Setelah tahap-tahap meniru (duplikasi) ini telah cukup, maka secara pasti seseorang akan berganti untuk mengembangkan, dan mengeluarkan pendapat personalnya, serta mempraktikkan pemikiran-pemikiran khususnya. Sehingga seseorang itu terus meniru dan meniru sampai dia dapat menemukan sendiri metode yang khusus, atau menyingkap gayanya tersendiri yang berbeda dari orang lain. Hal ini dimaksudkan agar meniru atau duplikasi dapat mendtangkan manfaat. Orang yang kuat akan meneruskan proses ini dengan cara meniru dan berfikir, sehingga menjadi suatu tradisi dan pemikiran. Pergantian dari proses meniru atau duplikasi kepada proses berfikir ini telah membuka lahan untuk melahirkan pemikiran,dan karya-karya baru yang orisinil dan kreatif.

Pengertian Multimedia

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Medòë adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Banyak batasan yang diberikan orang tentang media, seperti yang dikemukakan oleh Sadiman (2005:6), bahwa : ”Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar”. Lebih lanjut Briggs yang disadur oleh Sadiman (2005:7), mengatakan bahwa : ”Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, adalah contoh-contohnya”. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan diantara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Meskipun definisi multimedia masih belum jelas, secara sederhana dapat diartikan sebagai lebih dari satu media. Hal ini dapat berupa kombinasi antara teks, grafik, animasi, suara, dan video. Penggabungan ini merupakan suatu kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi pelajaran. Konsep penggabungan ini dengan sendirinya memerlukan beberapa jenis peralatan perangkat keras yang masing-masing tetap menjalankan fungsi utamanya sebagaimana biasanya, dan komputer merupakan pengendali seluruh peralatan itu. Jenis peralatan itu adalah komputer, video kamera, video casette recorder (VCR), overhead projector, multivision (atau sejenisnya), CD player, Compact disc. Seluruh peralatan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan bekerja sama dalam menyampaikan informasi kepada pemakainya.

Informasi yang disajikan melalui multimedia ini berbentuk dokumen yang hidup, dapat dilihat di layar monitor atau ketika diproyeksikan ke layar lebar melalui overhead projector, dan dapat didengar suaranya, dilihat gerakannya (video atau animasi). Multimedia bertujuan untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan, menarik, mudah dimengerti, dan jelas. Informasi akan mudah dimengerti karena sebanyak mungkin indera, terutama telinga dan mata,

Page 4: Peningkatan Keterampilan Bermain Bola Basket Melalui Metode Duplikasi Dengan Penggunaan Multimedia Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Kota Banda Aceh Tahun 2007

digunakan untuk menyerap informasi itu. Multimedia berbasis computer ini sangat menyajikan untuk penggunaannya dalam bidang pendidikan.

Teknik Dasar Permainan Bola basket

Teknik dasar permainan bola basket terdiri dari, lempar tangkap bola (passing), memantulkan bola (dribbling), menembak bola ke ring basket (shooting), berputar badan (pivot), olah kaki (foot work), melompat atau meloncat (jumping), dan gerak tipu dengan bola atau tidak dengan bola (fakes and faints). Semua teknik dasar ini harus dapat dikuasai oleh pemain bola basket, sehingga akan dapat menjadi pemain bola basket yang handal dan berprestasi. Untuk lebih jelasnya mengenai teknik dasar permainan bola basket ini adalah sebagai berikut :

Mengoper (Passing)

Mengoperkan bola harus dilakukan dengan gerakan cepat dan langsung. Teknik mengoper bola ini dapat dilakukan dengan dua tangan atau satu tangan. Operan yang dilakukan secara taktis tepat waktu dan akurat dapat menciptakan peluang untuk mencetak skor.

Menurut Abidin (1999:46), bahwa : ”Sebuah tim bola basket yang mampu mengontrol bola dengan menggunakan operan dan tangkapan yang baik, akan mempunyai kesempatan yang luas untuk mencetak skor”.

Menggiring Bola (Dribbling)

Menggiring atau membawa bola merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari permainan bola basket dan ini sangat penting untuk bermain individu dan tim. Menurut Dinata (2003:7), bahwa : ”Dribbling digunakan untuk mencegah pemain berjalan dengan bola dan untuk memastikan amannya bola dari usaha lawan yang ingin merebutnya”.

Menembak atau memasukkan Bola (Shooting)

Keahlian dasar yang harus dimiliki oleh setiap pemain bola basket adalah menembak, hal ini sangat berbeda dengan jenis permainan lainnya, misalnya permainan sepak bola. Adapun menurut Abidin (1999:58), adalah : ”Menembak adalah keahlian yang sangat penting didalam olahraga bola basket”.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Bermain Bola Basket

Permainan bola basket merupakan suatu permainan yang unik, dimana mengandung banyak unsur-unsur gerak fisik, seperti : kecepatan (Speed), kekuatan (strength), daya ledak (power), daya tahan (endurance), kelentukan (fleksibility), kelincahan (agility), keseimbangan (balance), ketepatan (accuracy), dan koordinasi (coordination). Apabila semua unsur-unsur gerak diramu dan dipadukan menjadi satu kesatuan, maka dapat membentuk suatu keterampilan yang dapat meningkatkan prestasi dalam permainan Bola basket.

Page 5: Peningkatan Keterampilan Bermain Bola Basket Melalui Metode Duplikasi Dengan Penggunaan Multimedia Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Kota Banda Aceh Tahun 2007

Setiap unsur-unsur gerak dapat memberikan kontributor terhadap keterampilan gerak, karena seseorang yang memiliki keterampilan gerak adalah orang yang mampu melakukan gerakan secara efisien dan benar secara mekanis. Hal ini dijelaskan Abidin (1999:71), bahwa :

”Untuk dapat memiliki keterampilan gerak yang baik, maka diperlukan proses belajar berlatih dalam jangka waktu relatif lama. Oleh sebab itu seseorang yang ingin terampil dalam permainan Bola basket, maka diperlukan proses latihan yang benar dan didukung oleh unsur-unsur gerak yang baik pula”.

Untuk dapat mengetahui tingkat kemampuan gerak seorang atlet, tentunya perlu dilakukan pengukuran terhadap komponen-komponen geraknya, dimana alat ukur yang digunakan terhadap komponen-komponen tersebut, harus sesuai dan tepat dengan obyek yang akan di ukur, yaitu melalui pengetesan. Kondisi fisik yang dimiliki oleh setiap pemain Bola basket, memegang peranan penting dalam menunjang program latihan, karena permainan Bola basket adalah suatu permainan yang memerlukan kondisi fisik yang prima, hal ini disebabkan karena permainan Bola basket adalah permainan yang dilakukan dengan cepat dan selalu bergerak tanpa berhenti selama bermain. Kondisi fisik memegang peran yang penting dalam meningkatkan prestasi atlet. Seperti yang dikemukakan Abidin (1999:72), bahwa : ”Atlet yang telah memiliki kondisi fisik yang prima, akan mampu untuk menghadapi intensitas kerja dan segala macam stress yang bakal terjadi di lapangan pertandingan”.

METODE

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 4 Kota Banda Aceh, yang berjumlah 360 orang siswa. Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis yang penulis ajukan, maka penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode eksperimen semu. Bila penelitian ini dilakukan dengan baik maka akan dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-tes dan post-tes desain.

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data hasil test keterampilan dasar bermain bola basket pada siswa putra kelas VII SMP Negeri 4 yang berjumlah 36 orang. Sebelum dilakukan pengukuran, terlebih dahulu siswa putra melakukan program latihan dengan metode latihan duplikasi. Adapun menurut De Bono yang disadur Al-Khalili (2005:87), bahwa : ”Sarana-sarana yang digunakan dalam jenis produksi ini dengan nama produk eksperimen atau pengalaman”. Sarana itu sendiri merupakan perwujudan dari duplikasi, pengulangan, peminjaman, atau pemilikan bagian dari suatu hal tertentu.

Program kegiatan duplikasi ini diselingi oleh masa-masa istirahat yaitu dimana siswa terlebih dahulu mengamati peragaan-peragaan permainan bola basket melalui tayangan multimedia, misalnya :

-          Penayangan CD player  – peragaan melalui latihan – interval – peragaan melalui latihan – interval dan seterusnya.

Tabel 1. Program Latihan Bermain Bola basket

Page 6: Peningkatan Keterampilan Bermain Bola Basket Melalui Metode Duplikasi Dengan Penggunaan Multimedia Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Kota Banda Aceh Tahun 2007

Tahun Bulan Latihan keMetode

DuplikasiBentuk Latihan Set Interval

2007 III

IV

V

VI

1 – 4

5 – 8

9 – 12

13 – 16

Pemahaman

Materi

Penerapan

Materi

Menduplikasi

Menduplikasi

Keterampilan individual

Keterampilan individual

Keterampilan individual

Keterampilan individual

2

2

3

3

10 Menit

10 Menit

15 Menit

15 Menit

Pengukuran hasil belajar bola basket menggunakan tes keterampilan bermain bola basket untuk siswa atau atlet putra yang dikeluarkan Depdikbud. Tes ini adalah tes yang sudah standar (baku) untuk Indonesia (Depdikbud, 1987). Tes ini terdiri dari tes : (1) memantul bola ke dinding (tembok), yaitu berapa kali seorang siswa dapat memantulkan ke dinding selama 15 detik, (2) menggiring bola, yaitu berapa detik waktu yang dapat ditempuh siswa dalam menggiring bola secara sempurna sesuai dengan lintasan yang telah ditetapkan, dan (3) menembak ke basket selama 1 menit, yaitu berapa kali seorang siswa dapat memasukkan bola ke basket selama 1 menit. Tes ini mempunyai reliabilitas (r = 0,89) dan validitas (r = 0,80).

HASIL

Berdasarkan hasil penelitian, nilai t-hitung atau hasil uji beda dua rata-rata keterampilan dasar shooting permainan bola basket antara sebelum dengan setelah mendapatkan  latihan  dengan  pendekatan pembelajaran  plagiasi  adalah  sebesar 2,40 sedangkan  t-tabel pada taraf signifikansi 95% adalah 2,04.

Untuk jelas tentang pengujian hipotesis dapat dilihat tabel 1 berikut ini :

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Pengujian Statistik

No. Pendekatan Pembelajaran PlagiasiHasil Analisis Data

Awal Akhir t-hit                 t-tab1 Rata-Rata 2,04 3,19 -2 Standar Deviasi 2,29 1,98 -3 Uji Beda Dua Rata-Rata 2,40         ±        2,04

PEMBAHASAN

Hasil tes unjuk kerja yang pelaksanaannya dilaksanakan selama 6 kali pertemuan, maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata dari data tes awal dan tes akhir. Uraian data tersebut adalah

Page 7: Peningkatan Keterampilan Bermain Bola Basket Melalui Metode Duplikasi Dengan Penggunaan Multimedia Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Kota Banda Aceh Tahun 2007

berdasarkan proses pengolahan masing-masing uji yaitu rata-rata tes awal unjuk kerja keterampilan dasar  permainan bola basket sebesar 2,04 dan setelah tes akhir unjuk kerja  sebesar 3,19 sedangkan standar deviasi sebelum tes awal unjuk kerja sebesar 2,29 dan setelah tes akhir unjuk kerja sebesar 1,98. Selanjutnya diuji beda dua rata-rata dengan menggunakan uji-t diperoleh hasil sebesar 2,40.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1.   Setelah diuji dengan t-test diperoleh t-hitung tes keterampilan dasar  permainan bola basket sebesar 2,40 dan t-tabel pada taraf signifikansi 95% sebesar 2,04. Dengan demikian menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar daripada t-tabel, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran dengan menggunakan metode duplikasi terhadap peningkatan keterampilan dasar  permainan bola basket pada siswa SMP Negeri 17 Banda Aceh Kelas VII.

2.   Pendekatan metode duplikasi dengan menggunakan multimedia sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan dasar  permainan bola basket.

Saran

Diakhir penulisan karya tulis ini dan didasarkan pada hasil penelitian yang telah diperoleh, maka penulis menyarankan kepada guru bidang studi pendidikan jasmani yang ingin meningkatkan proses pembelajaran pada keterampilan dasar  permainan bola basket adalah sebagai berikut :

1.   Guru bidang studi pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan hendaknya selalu memperhatikan situasi dan kondisi siswa serta metode yang sesuai dalam upaya peningkatan hasil belajar.

2.   Agar hasil belajar berjalan dengan efektif hendaknya guru bidang tudi pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan melakukan  pembinaan yang serius terhadap siswa yang berbakat dengan berpedoman pada kurikulum yang telah ditetapkan.

3.   Guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran sangat perlu menguasai materi yang diajarkan kepada siswa, agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan tuntas.

4. Pihak sekolah perlu memfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran di sekolah, agar tidak terjadi permasalahan-permasalahan yang dapat menghambat proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, A (1999), Bola basket Kembar, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Al-Khalili, A (2005), Mengembangkan Kreativitas Anak, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta.

Page 8: Peningkatan Keterampilan Bermain Bola Basket Melalui Metode Duplikasi Dengan Penggunaan Multimedia Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Kota Banda Aceh Tahun 2007

Arikunto, S (1991), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, A (2005), Media Pembelajaran, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Depdikbud, (1987). Tes Keterampilan Bermain Bola Basket untuk SLTA Putra. Jakarta: Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi.

Depdiknas, (2007), Naskah Pengembangan Model-Model Pembelajaran Bola Basket : Diklat Instruktur Tingkat Lanjutan Guru Penjasorkes SMA.

Dinata, M (2003), Dasar-dasar Mengajar Bola Basket, Cerdas Jaya, Bandar Lampung.

Dwijowinoto, K (1993), Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan, IKIP Semarang Press, Semarang.

Faisal, S ((1982), Metodologi Penelitian Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya.

Harsono (1988), Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching, Dekdibud P2LPTK, Jakarta.

Harun, Jamaluddin (2003), Multimedia Dalam Pendidikan, www.jz-media.com. Internet.

Lulus, Priyoananto, (2007), PTK Matematika SMA. http://www.sman3blitar.net

Lutan, R (1988), Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti, Jakarta.

Nasution, S (2002), Metode Research, Bumi Aksara, Jakarta.

Raharjo (1991), Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah. Jurnal : www.google.com

Sadiman, A (2005), Media Pendidikan, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Sajoto, M (1988), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Ditjen Dikti Depdikbud, Jakarta.

Satria, Riri (2001), Sistem Multimedia dan Keberaksaraan, Harian Umum Sore Sinar Haran, www. SinarHarapan. Com.

Singgih, Gunarsa, (2004), Psikologi Olahraga Prestasi, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta.

Siregar, M.F (1981), Ilmu Pengetahuan Pelatih, Proyek Pembinaan Olahraga, Jakarta.

Sukardi (2003), Metodologi Penelitian Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Suryabrata, S (1981), Metodologi Penelitian, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Page 9: Peningkatan Keterampilan Bermain Bola Basket Melalui Metode Duplikasi Dengan Penggunaan Multimedia Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Kota Banda Aceh Tahun 2007

……………………..(1982), Psikologi Pendidikan, Materi Pendidikan Program Bimbingan Konseling di Perguruan Tinggi, Yogyakarta.

Syarifuddin, A (1996), Ilmu Kepelatihan Dasar, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti, Jakarta.

Vannier, F (1957), Teaching Physical Education, WB Sannders Company, Phyladelphia and London.

Wahjoedi (2001), Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.