PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X...

103
i PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh : NURUL ALFI YUNITA 105331106216 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X...

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

i

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA

MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN

MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

NURUL ALFI YUNITA

105331106216

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

ii

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

iii

Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

4

ii iii iv iv

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

5

v

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

6

MOTO

“ Ku olah kata, kubaca makna, kuikat dalam alinea, kubingkai

dalam lima bab. Maka jadilah maha karya untuk meraih gelar

sarjana ”

Tetaplah Bersyukur

Bisa jadi, hidup yang kita keluhkan berat dengan masalah

adalah kehidupan yang orang lain inginkan

Dan ingat ini ketika mulai merasa lelah,

Allah selalu menyemangati dengan

“Hayya „alal falaah”

Bahwa jarak kemenangan hanya berkisar

antara kening dan sajadah

vi

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

7

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, tiada kata yang pantas saya

ucapkan

selain rasa syukur atas apa yang telah saya capai saat ini

Kupersembahkan karya tulis ini sebagai bukti atas amanah

dan tanggung jawab yang diberikan kepadaku

Teruntuk ayah, ibu dan saudaraku yang amat saya sayangi,

Terima kasih yang tak terhingga atas cinta, kasih sayang, doa

dan semangat yang tak pernah putus mengiringi langkahku…

Teruntuk suamiku yang amat saya cintai terima kasih atas

keridhoan

serta keikhlasanmu, motivasi dan dorongan

kepada istrimu untuk mengukir masa depan.

Tidak ada kata yang pantas saya ucapkan selain maaf

atas segala kesalahanku Semoga apa yang saya raih saat ini

bisa mengukir sedikit kebahagiaan untukmu.

vii

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

8

ABSTRAK

Nurul Alfi Yunita, 2020, Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa

Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar Metode Bertukar Gagasan.

Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, dibimbing

oleh Dr. M. Agus, M.Pd dan Andi Syamsul Alam, S.Pd., M.Pd.

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah keterampilan

berbicara siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar dalam mata

pelajaran bahasa Indonesia dapat meningkat dengan menggunakan metode

bertukar gagasan dalam debat?. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

meningkat atau tidak meningkatnya keterampilan berbicara bahasa Indonesia

siswa melalui metode bertukar gagasan siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1

Unismuh Makassar.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I siswa belum memenuhi

kriteria presentase ketuntasan keterampilan berbicara siswa yang ditentukan.

Adapun KKM yang ditentukan yaitu 75. Hal tersebut mendorong peneliti untuk

melakukan perbaikan pada siklus II, nilai rata-rata siklus I yaitu 71,25 sedangkan

siklus II yaitu 77,82. Dengan penerapan yang dilakukan mulai dari siklus I hingga

pada siklus II terbukti siswa lebih aktif untuk mengungkapkan gagasannya. Hal

ini terjadi karena selain kesempatan siswa untuk berlatih berbicara di dalam kelas

cukup banyak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keteramp[ilan

berbicara siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar dapat

meningkat dengan menggunakan metode bertukar gagasan dalam debat.

Kata kunci : Keterampilan Berbicara, Bertukar Gagasan, Debat

viii

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

9

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang patut penulis ucapkan selain memuji dan bersyukur atas

hadirat Allah Swt, sang sutradara kehidupan yang maha menentukan setiap detail

takdir dan menentukan hikmah sebaliknya. Atas rahmat, taufik, hidayah, dan

inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Proposal ini.

Tak lupa pula penulis kirimkan salawat dan taslim kepada junjungan kita

Nabi besar Muhammad sallallahu alahi wassalam yang telah membawa kita dari

zaman jahiliyah atau zaman pembodohan menuju zaman yang terang benderang.

Beliaulah yang mengajarkan arti kesabaran, ketaatan, dan ketekunan yang menjadi

suri tauladan bagi umatnya. Oleh karena itu, kita sebagai umatnya patutlah

kiranya kita senantiasa taat dijalannya sehingga kita bisa selamat dunia dan

akhirat.

Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi

terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan

bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang dari pandangan,

bagai pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang jika didekati.

Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi

kapasitas penulis dalam Kketerbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis

kerahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam

dunia pendidikan, khususnya

ix

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

10

dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menghadapi berbagai hambatan dan

tantangan, namun berkat bimbingan, motivasi, bantuan dan sumbangan pemikiran

dari berbagai pihak, segala tantangan yang dihadapi penulis dapat mengatasinya.

Oleh karena itu terima kasih yang sedalam-dalamnya dan sembah sujud Ananda

haturkan kepada Ayah Pagaruddin Daeng Pali dan Ibunda Saenab Daeng So’na

yang telah mencurahkan cinta dan kasih sayangnya serta keikhlasannya dalam

membesarkan, mendidik dan membiayai penulis serta doa restu yang tak henti-

hentinya untuk keberhasilan penulis. Semoga penulis dapat membalas setiap tetes

demi tetes keringat yang tercurah demi membantu penulis menjadi seorang

manusia yang berguna dan bermanfaat.

Selanjutmya ucapan yang sama kepada; Dr.M.Agus,M.Pd. dan Andi

Syamsul Alam,S.Pd.,M.Pd. masing-masing pembimbing I dan pembimbing II

yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga dalam memberikan arahan,

petunjuk dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Prof.Dr.H.

Ambo Asse, M.Ag, Rektor Unversitas Muhammadiyah Makassar. Erwin

Akib,M.Pd.,Ph.D Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah menyediakan sarana dan prasarana

perkuliahan. Dr.Munirah,M.Pd. Ketua Jurusan Program Studi Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar. Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang Muhammad Anwar, Nur Ismi Aulia

x

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

11

dan suami tercinta Ferdiansyah Mimika Amir penulis mengucapkan banyak

terima kasih atas dukungan dan motivasinya selama penulis mengerjakan skripsi

ini. Atas bantuan moril maupun material serta doa dan dukungannya. Teman-

teman seperjuangan khususnya Kelas B Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

angkatan 2016 dan semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya,

namun telah berjasa dalam penyelesaian proposal ini. Semoga kebaikan dan

keikhlasan serta bantuan dari semua pihak bernilai ibadah disisi Allah Swt.

Akhirnya, penulis berharap semoga amal baik semua pihak yang turut

memberikan andil dalam penyusunan skripsi ini mendapat pahala dari Allah Swt.

Semoga kesalahan atau kekurangan dalam penyusunan proposal ini akan semakin

memotivasi penulis dalam belajar dan terutama bagi kemajuan pendidikan,

khususnya Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Aamiin Yaa Rabbal Alamin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, Desember 2020

Penulis

xi

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

12

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ...................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ............................... 6

A. Kajian Pustaka ........................................................................................... 6

1. Penelitian yang Relevan ...................................................................... 6

2. Keterampilan Berbahasa ..................................................................... 7

3. Aspek-aspek Kebahasaan .................................................................... 8

4. Hakikat Berbicara................................................................................ 11

5. Tujuan Berbicara ................................................................................. 12

6. Faktor yang memengaruhi Efektivitas Berbicara ................................ 13

7. Cara Mengatasi Kecemasan Berbicara................................................ 14

8. Ciri-ciri Pembicara yang Ideal ............................................................ 14

9. Metode Pengajaran Berbicara ............................................................. 17

10. Faktor Penunjang Keektifan Berbicara ............................................... 17

11. Deinisi Metode Bertukar Gagasan ...................................................... 22

B. Kerangka Pikir .......................................................................................... 27

C. Hipotesis Tindakan.................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 30

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 30

xii

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

13

B. Lokasi dan Subyek PenelitiaN ...................................................................... 31

C. Faktor yang diselidiki ................................................................................ 32

D. Prosedur Penelitian.................................................................................... 32

E. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 38

G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 39

H. Kriteria Penilaian ...................................................................................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 45

A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 45

B. Pembahasan ............................................................................................... 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 68

Lampiran

xiii

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia.

Bahasa sebagai alat komunikasi ini rangka memenuhi sifat manusia

sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama manusia.

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia

dituntut untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. Seseorang

yang mempunyai kemampuan berbahasa yang memadai akan lebih mudah

menyerap dan menyampaikan informasi baik secara lisan maupun tulisan.

Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak,

berbicara, membaca dan menulis. Siswa harus menguasai keempat aspek

tersebut agar terampil berbahasa. Setiap keterampilan itu erat pula

hubungannya dengan proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa

sesorang mencerminkan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh

dan dikuasai dengan cara praktek dan banyak latihan. Melatih

keterampilan berbicara berarti pula melatih keterampilan berpikir. Dengan

demikian, pembelajaran keterampilan berbicara di sekolah tidak hanya

menekankan pada teori saja, tetapi siswa dituntut untuk mampu

menggunakan bahasa sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai alat untuk

berkomunikasi.

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

2

Sehubungan dengan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi setiap

pengguna bahasa harus terampil berbicara agar komunikasi berbahasa

dapat berjalan dengan lancar. Seseorang yang terampil berbicara akan

mudah dan lancar dalam menyampaikan pikiran dan perasaannya. Dengan

demikian pendengar akan mudah memahami dan menangkap isi atau

maksud yang disampaikan oleh pembicara.

Defenisi berbicara juga dikemukakan oleh Tarigan (Munirah,

2008:16). Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi

artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta

menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Pengertian tersebut

menunjukkan dengan jelas bahwa berbicara berkaitan dengan pengucapan

kata-kata yang bertujuan untuk menyampaikan apa yang akan disampaikan

baik itu perasaan, ide atau gagasan.

Komponen yang paling penting dalam berkomunikasi adalah

keterampilan berbicara. Salah satu bidang aktivitas dan materi pengajaran

bahasa di sekolah yang memegang peranan penting ialah pembelajaran

keterampilan berbicara. Mengingat keterampilan berbicara merupakan

keterampilan yang sangat penting dimiliki, maka keterampilan ini perlu

dibina dan dikembangkan. Berbicara merupakan salah satu kemampuan

yang dimiliki oleh siswa. Dengan berbicara siswa dapat berkomunikasi

dengan siswa lainnya. Para siswa dalam proses pendidikannya dituntut

terampil berbicara. Mereka dapat mengekspresikan pengetahuan yang

telah mereka miliki secara lisan maupun tulisan. Mereka pun harus

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

3

terampil mengajukan pertanyaan untuk menggali dan mendapatkan

informasi apa lagi dalam kegiatan debat, tanya jawab, diskusi, mereka

dituntut terampil adu argumentasi, terampil menjelaskan persoalan dan

cara pemecahannya, dan terampil menarik simpati para pendengarnya.

Metode bertukar gagasan dalam pembelajaran sering digunakan, yaitu

dalam pembelajaran debat. Metode debat ini termasuk metode yang

dapat menyalurkangagasan, ide, dan pendapatnya dan sangat memudahkan

anak didik. Keterampilan berbicara siswa SMA

Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar belum mencapai kriteria ketuntasan

Minimal (KKM) yaitu 75. Melihat keadaan ini, sehingga aspek

keterampilan berbicara sangat penting dipelajari oleh siswa. Adapun cara

yang digunakan Untuk meningkatkan aspek keterampilan berbicara siswa

yaitu dalam proses pembelajaran siswa harus dilibatkan. Jadi seorang guru

harus mempersiapkan rancangan pembelajaran keterampilan berbicara

sesuai dengan metode yang akan digunakan. Metode bertukar gagasan

dalam pembeljaran ini sangat membantu guru untuk meningkatkan

keterampilan berbicara dan memotivasi siswa ikut aktif dan berpartisipasi

saat proses pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka

penulis mengangkat judul penelitian yaitu “Peningkatan Keterampilan

Berbicara Siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar

dengan Menggunakan Metode Bertukar Gagasan”.

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumusan

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Apakah

keterampilan berbicara siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh

Makassar pada mata pelajaran bahasa Indonesia dapat meningkat dengan

menggunakan metode bertukar gagasan ?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan

keterampilan berbicara siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh

Makassar dengan menggunakan metode bertukar gagasan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

praktis maupun teoritis

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

dalam memberikan kontribusi ilmu pengetahuan khususnya tentang

upaya peningkatan keterampilan berbicara Siswa SMA Muhammadiyah

1 Unismuh Makassar dengan menggunakan metode bertukar gagasan.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

masukan dan metode bagi berbagai pihak baik guru, siswa,sekolah dan

peneliti guna peningkatan keterampilan berbicara Siswa kelas X SMA

Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar dengan menggunakan metode

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

5

bertukar gagasan, kemudian dapat menjadi alternatif cara belajar

berbicara yang efektif dan tepat bagi siswa, serta dapat menjadi

sumbangan ide untuk memperbaiki sistem pembelajaran berbicara yang

lebih baik lagi bagi sekolah

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang relevan

Salah satu penelitian yang relevan adalah penelitian yang

dilakukan Herlina (2016) dengan judul “peningkatan keterampilan

berbicara bahasa bugis melalui teknik bermain peran pada siswa kelas VII

A SMP Negeri 12 Pare-pare” terdapat persamaan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti yaitu peningkatan keterampilan berbicara

perbedaannya terdapat pada metode yang digunakan yaitu melalui teknik

bermain peran, hasil penelitian dengan judul peningkatan keterampilan

berbicara bahasa bugis melalui teknikbermain peran pada siswa kelas VII

A SMP Negeri 12 Pare-pare mengalami peningkatan pada siklus II dengan

rata-rata nilai yang dicapai sebesar 85,5 dan presentase ketuntasan tercapai

88%.

Nirmawati (2019) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan

keterampilan berbicara melalui penerapan metode diskusi siswa kelas VIII

C SMP Negeri 33 Makassar” berdasarkan hasil peneliti yang telah

dilakukan menunjukkan bahwa keterampilan berbicara siswa melalui

diskusi mengalami peningkatan pada siklus II dengan rata-rata nilai yang

dicapai sebesar 80,49 dan presentase ketuntasan tercapai 82%.

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

7

2. Keterampilan Berbahasa

a. Pengertian Keterampilan Berbahasa

Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasai melalui lisan dan

tulisan. Berkomunikasi mealaui lisan dilakukan dalam bentuk simbol

bunyi dimana setiap simbol bunyi memiliki ciri khas tersendiri. Pada

kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahasa adalah sistem lambang

bunyi artikulasi (yang dihasilkan alat ucap) yang dipakai untuk melahirkan

perasaan dan pikiran. Widjono (2012: 20) menjabarkan bahasa adalah

lambang bunyi ujaran yang digunakan oleh masyarakat pemakainya.

Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat

aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Sedangkan keterampilan berbahasa

keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Seorang

guru juga memerlukan media bahasa dalam proses pembelajaran dan

upaya pembelajaran. Secara optimal tujuan komunikasi akan lebih mudah

tercapai jika kita mampu mempelajari keterampilan berbahasa dengan

baik. Namun ada pula orang yang sangat lemah tingkat keterampilan

berbahasanya sehingga menimbulkan salah pengertian dalam komunikasi.

Bahasa merupakan sarana berpikir yang pertama dan utama karena

tanpa bahasa tidak mungkin manusia dapat berpikir mengenai objek

tertentu, walaupun objek tersebut secara faktual tidak terlihat. Komunikasi

sehari-hari alat yang sering digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa,

baik berupa bahasa tulis maupun lisan. Bahasa sebagai sarana komunikasi

tentunya mempunyai fungsi berdasarkan kebutuhan seseorang secara sadar

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

8

atau tidak sadar yang digunakannya. Bahasa merupakan alat untuk

mengekspresikan diri, alat komunikasi, dan sarana untuk kontrol sosial

sebagai alat komunikasi.

3. Aspek-aspek kebahasaan

Pada keterampilan berbahasa ada empat aspek yaitu keterampilan

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak dan membaca

merupakan aspek reseptif,sementara berbicar dan menulis merupakan

aspek prodiktif. Pada aktivitas berbicara, pengirim pesan mengirimkan

pesan dengan menggunakan bahasa lisan. Sementara dalam menyimak

penerima pesan berupaya memberi makna terhadap bahasa lisan yang

disampaikan penuturnya. Pada kegiatan menulis pengirim pesan

mengirimkan pesan dengan menggunakan bahasa tulis dan dalam

membaca penerima pesan berupaya memberi makna terhadap bahasa tulis

yang disampaikan penulisnya.

a. Menyimak

Aderson (Munirah 2018) mengemukakan bahwa menyimak

sebagai proses besar mendengarkan, mengenal, serta menginterpretasikan

lambang-lambang lisan. Begitu pula dengan Tarigan mengemukakan

bahwa menyimak merupakan proses kegiatan mendengarkan lambang-

lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta

interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta

memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara

melalui ujaran atau bahasa lisan.

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

9

b. Membaca

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh

pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis

melalui media kata-kata atau bahasa tulis . (Tarigan, 1986: 7). Membaca

terdiri atas lima jenis yaitu : membaca bahasa, membaca cerdas atau

membaca dalam hati, membaca teknis, membaca emosional, dan membaca

bebas.

c. Menulis

Menulis merupakan kegiatan pengungkapan ide, gagasan,pikiran,

atau perasaan secara tertulis, kegiatan menulis dapat dilakukan dalam

berbagai bentuk atau jenisbergantung pada tujuan menulis itu sendiri.

Rusyana (1986) berpendapat bahwa berdasarkan tujuan penulisan, tulisan

terdiri atas enam jenis, yaitu tulisan deskripsi, narasi, bahasa, argumentasi,

dialog, dan surat.

d. Berbicara

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi

atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan

pikiran gagasan, dan perasaan (Tarigan, 2008 : 16). Pengertian tersebut

menunjukkan dengan jelas bahwa berbicara berkaitan dengan pengucapan

kata-kata yang bertujuan untuk menyampaikan apa yang akan disampaikan

baik itu perasaan, ide atau gagasan.

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa

untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran gagasan atau perasaan

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

10

secara lisan. Pengertian ini pada intinya mempunyai makna yang sama

dengan pengertian yang disampaikan oleh Tarigan bahwa berbicara

berkaitan dengan pengucapan kata-kata.

Berdasarkan beberapa pendapat menurut para ahli maka peneliti

menyisimpulkan bahwa keterampilan berbicara merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang untuk menyatakan atau menyampaikan maksud,

ide, gagasan, pikiran serta perasaan dengan menggunakan bahasa lisan

dalam berkomunikasi dengan struktur yang baik disusun dan

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penyimak agar apa yang

disampaikan dapat dipahami oleh penyimak .

Bahasa sesorang dapat mencerminkan pikirannya Semakin mahir

seseorang dalam berbahasa maka semakin cerah dan jelas pula jalan

pikirannya. Keterampilan berbahasa ini pula dapat diperoleh dan dikuasai

dengan cara memperbanyak latihan.

4. Hakikat Berbicara

Berbicara secara umum dapat dimaksudkan sebagai sebuah

keterampilan guna menyampaikan ide, gagasan seseorang kepada orang

lain dengan menggunakan bahasa lisan. Menurut Tarigan (1990 : 15),

berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengekspresikan,menyatakan serta menyampaikan

pikiran, gagasan, dan perasaan. Nurgiyantoro menambahkan bahwa

berbicara adalah aktivitas berbahasa kedua yang dilakukan manusia dalam

kehidupan bahasa setelah mendengarkan. Untuk dapat berbicara dalam

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

11

suatu bahasa secara baik, pembicara harus menguasai lafal, struktur, dan

kosa kata yang bersangkutan. Selain itu, diperlukan juga penguasaan

masalah atau gagasan yang akan disampaikan serta kemampuan

memahami bahasa lawan bicara. Sedangkan wujud dari berbicara sendiri

dipandang sebagai sebuah alat berkomunikasi dengan kebutuhan-

kebutuhan penyimak penerima pesan yang telah disusun dalam pikiran

pembicara. Pada intinya berbicara adalah sebuah kemampuan diri dalam

mengekspresikan pikiran atau ide melalui lambang-lambang bunyi.

5. Tujuan berbicara

Tujuan berbicara dapat tercapai setelah kegiatan berbicara selesai.

Pada dasarnya tujuan utama seseorang berbicara adalah untuk

berkomunikasi. Komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan

atau berita dua orang atau lebih sehingga pesan atau berita antara dua

orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.

Esensi dari tujuan berbicara itu sendiri adalah kegiatan berbicara

untuk menghibur, menginformasikan, menstimulasi, meyakinkan dan

menggerakkan. Agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif,

pembicara harus memahami makna segala sesuatu yang ingin

dikomunikasikan. Pembicara harus mampu mengevaluasi efek

komunikasinya terhadap pendengarnya dan harus mengetahui segala

situasi pembicaraan, baik secara umum maupun perorangan.

Tarigan juga mengemukakan bahwa berbicara mempunyai tiga

maksud umum yaitu untuk memberitahukan dan melaporkan (to inform),

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

12

menjamu dan menghibur (to entertain), serta untuk membujuk, mengajak,

mendesak dan meyakinkan (to persuade). Oleh karena itu, agar dapat

menyampaikan pesan secara efektif, pembicara harus memahami apa yang

akan disampaikan atau dikomunikasikan.

6. Faktor yang mempengaruhi efektivitas berbicara

Efektivitas berbicara bergantung kepada berbagai faktor. Adapun

faktor yang mempengaruhi efiktivitas berbicara adalah faktor kecemasan

berbicara dan bertukar gagasan. Gagasan adalah pesan dalam dunia batin

seseorang yang hendak disampaikan kepada orang lain. Gagasan itu dapat

berupa pengetahuan, pendirian, keinginan, perasaan, emosi, dan

sebagainya (Widyamartaya, 1990: 1). Kecemasan berbicara, mempunyai

makna yaitu keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan

seseorang yang telah dipengaruhi oleh rasa cemas karena khawatir, takut

dan gelisah (Tarigan, 1998: 80). Orang mengalami kecemasan berbicara

karena beberapa hal yaitu :

a) Tidak tahu apa yang harus dilakukan, tahu bagaimana memulai

pembicaraan, tidak dapat memperkirakan apa yang diharapkan

pendengar, menghadapi sejumlah ketidakpastian.

b) Orang menderita kecemasan berbicara karena tahu akan dinilai

berhadapan dengan penilaian membuat orang nervous.

c) Kecemasan berbicara dapat menimpa bukan pemula, bahkan

mungkin orang-orang yang terkenal sebagai pembicara-pembicara

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

13

yang baik. Ini terjadi bila pembicara berhadapan dengan situasi

yang asing dan tidak siap.

7. Metode Pengajaran Berbicara

Menurut Tarigan (1998: 152) metode pengajaran berbicara yang

baik selalu memenuhi berbagai kriteria. Kriteria itu berkaitan dengan

tujuan, bahan, pembinaan keterampilan proses dan pengalaman belajar.

Kriteria yang harus dipenuhi oleh metode pengajaran berbicara antara lain

adalah:

1) Relevan dengan tuntunan pengajaran,

2) Memudahkan siswa memahami materi pembelajaran

3) Mengembangkan butir- butir keterampilan proses,

4) Dapat mewujudkan pengalaman belajar yang telah dirancang,

5) Merangsang siswa untuk belajar,

6) Mengembangkan penampilan siswa,mengembangkan kreativitas siswa

7) Tidak menuntut peralatan yang rumit

8) Mudah dilaksanakan dan menciptakan suasana belajar mengajar yang

menyenangkan

8. Faktor Penunjang Keefektifan Berbicara

Menurut Fatonah (2004: 59), faktor penunjang pada kegiatan

berbicara ada dua macam yaitu:

a. Faktor Kebahasaan

1) Ketetapan ucapan

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

14

Seseorang pembicara harus membiasakan diri mengucapkan bunyi-

bunyi bahasa secara tepat.pengucapan bunyi bahasa yang kurang tepat,

dapat mengalihkan perhatian pendengar. Biasanya bentuk ucapan dan

penyebutan yang digunakan tidak mesti sama, setiap penutur

mempunyai gaya tersendiri dan gaya bahasa yang digunakan sering

berubah sesuai dengan pokok pembicaraan. Latar belakang penutur

bahasa Indonesia tentu berbeda-beda, setiap penutur dipengaruhi oleh

bahasa ibunya.

2) Penempatan tekanan, nada, durasi, dan intonasi yang sesuai

Kesesuaian penempatan tekanan, nada, durasi dan intonasi adalah

daya tarik tersendiri saat berbicara, terkadang menjadi bagian penentu

kesuksesan penyampaian lisan. Meskipun masalah yang dibicarakan

kurang menarik tetapi pembicara pandai menempatkan tekanan, nada,

durasi dan intonasi bicaranya sehingga penampilan dan masalahnya

menjadi menarik, meskipun masalahnya konkret namun jika

penyampaiannya datar saja, tanpa ada modifikasi irama, nada dan suara,

maka pendengar merasa bosan dan keterampilan berbicara tentu

berkurang dan tidak efektif.

3) Pilihan kata (Diksi)

Pilihan kata harus jelas, sesuai, tepat dan beragam. Jelas

maksudnya agar pendengar mudah memahami yang akan menjadi

objek. Pendengar semakin terdorong semangatnya dan mudah

memahami arti kata jika yang didengarnya adalah kata-kata yang sering

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

15

didengar dan sudah diketahui. Kata asing ini pasti belum diketahui dan

rasa ingin tahu meningkat, namun ini akan mengurangi kelancaran

dalam berkomunikasi. Pilihan kata harus sinkron dengan pokok

pembicaraan yang akan dipaparkan dan kepada siapa kita akan

berbicara. Jika masalah yang dibicarakan adalah masalah ilmiah maka

kata yang digunakan juga harus ilmiah dan baku. Cara

menyampaikannya juga serius disesuaikan dengan situasi yang

berlangsung.

4) Ketepatan penggunaan kalimat serta bahasanya

Ketepatan kalimat yang dimaksud terkait dengan penggunaan

kalimat efektif yang digunakan agar lawan bicara mudah memahami

maksud pembicara. Seorang penutur atau pembicara harus pandai

menggunakan kalimat efektif, agar dapat membangkitkan pengaruh,

menyimpan dingatan yang mandalam di hati pendengar. Susunan

penuturan kalimat ini sangat besar pengaruhnya terhadap keefektifan

penyampaian. Kalimat efektif memiliki ciri utuh, berpautan, pemusatan

perhatian, dan kehematan. Keutuhan kalimat terlihat pada lengkap

tidaknya unsur-unsur kalimat.

b. Faktor nonkebahasaan

Keefektifan berbicara tidak hanya didukung oleh fator kebahasaan

seperti yang sudah diuraikan di atas, tetapi juga ditentukan oleh faktor

nonkebhasaan. Bahkan dalam pembicaraan formal, faktor

nonkebahasaan ini sangat mempengaruhi keefektifan berbicara, dalam

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

16

proses belajar-mengajar, sebaiknya faktor nonkebahasaan ini

ditanamkan terlebih dahulu ketika berbicara di depan umum. Yang

termasuk faktor nonkebahasaan ialah :

1) Sikap pembicara

Seorang pembicara dituntut memiliki sifat positifketika berbicara

maupun menunjukkan ototritas dan integritas pribadinya, tenang dan

bersemangat dalam berbicara.

2) Pandangan mata

Seorang pembicara dituntut mampu mengarahkan pandangan

matanya kepada semua yang hadir agar para pendengar merasa terlihat

dalam pembicaraan. Pembicara harus menghindari pandaangan mata

yang tidak kondusif,misalnya melihat ke samping, ke atas, atau

menunduk.

3) Keterbukaan

Seorang pembicara dituntut memiliki sikap terbuka, jujur, dalam

mengemukakan pendapat, pikiran, perasaan,atau gagasannya dan

bersedia menerima kritikan dan mengubah pendapatnya kalau ternyata

memang keliru atau tidak dilandasi argumentasi yang kuat.

4) Gerak-gerik dan ekspresi wajah

Seorang pembicara dituntut mampu mengoptimalkan penggunaan

gerak-gerik anggota tubuh dan ekspresi wajah untuk mendukung

penyampaian gagasan. Untuk itu perlu dihindari penggunaan gerak-

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

17

gerik yang berlebihan dan bertentangan dengan makna kata yang

digunakan. Karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

5) Kenyaringan suara

Seseorang pembicara dituntut mampu memproduksi suara yang

nyaring sesuai dengan tempat, situasi, dan jumlah pendengar.

Kenyaringan suara yang dimaksud bukan berbicara dengan berteriak,

tetapi dengan suara yang dapat dipahami oleh semua pendengar dengan

artikulasi yang jelas. Kenyaringan suara pembicara ditentukan oleh

jumlah pendengar tempat dan situasi.

6) Kelancaran

Seorang pembicara percaya diri dan lancar akan memudahkan

pendengar memahami maksud dan isi pembicaraannya. Kerap kita

temukan pembicara dengan terputus-putus atau diselipkan dengan kata

ee, aa. Hal tersebut sangat mengurangi konsentrasi pendengar

menangkap pokok pembicaraannya.

7) Penguasaan topik

Penguasaan topik juga termasuk faktor yang sangat penting dalam

mencapai efektifitas keterampilan berbicara. Agar penyajian lisan

berjalan dengan efektif maka perlu penguasaan topik yang baik dan

persiapan yang matang agar dapat meningkatkan keberanian dan rasa

percaya diri.

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

18

Bersumber pada uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor

yang memengaruhi kegiatan berbicara seseorang adalah faktor

kebahasaan (linguistik) dan faktor nonkebahasaan (nonlinguistic).

9. Definisi Metode Bertukar Gagasan

Gagasan atau pikiran merupakan hasil pemikiran, keinginan,

harapan yang disampaikan penulis kepada pembaca atau pendengarnya.

Gagasan juga dilengkapi dengan data, fakta, informasi dan pendukung

lainnya yang diharapkan dapat memperjelas gagasan serta meyakinkan

calon pembacanya (Suyono: 2004).

Pembahasan bertujuan untuk menyampaiakan gagasan berupa hasil

penalaran dan bukti data, untuk membuktikan kepada pendengar atau

pembaca tentang kebenaran, pendirian, atau kesimpulan pembicara.

Gagasan juga sering ditemukan saat debat, diskusi, rapat, seminar,

talkshow. Gagasan disampaikan untuk mencegah suatu masalah bukan

untuk memperkeruh masalah. Gagasan yang disampaikan juga harus

objektif atau sesuai sasaran dan masuk akal. Gagasan juga disebut

pendapat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000) gagasan

merupakan hasil pemikiran, dan ide. Hal-hal yang harus diperhatikan

dalam mengemukakan gagasan:

a. Gagasan disampaikan secara langsung dan didasari pemikiran yang

logis, objektif dan sehat,

b. Gagasan disampaikan dengan bahasa yang lancar dan jelas,

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

19

c. Gagasan yang disampaikan harus sesuai objek permasalahan dan tidak

keluar dari permasalahan,

d. Tidak memaksakan pendapat sendiri harus diterima dan Menghilangkan

rasa emosional,

e. Tidak diperboleh merendahkan atau menjelekkan orang lain,serta

f. Gagasan yang disampaikan berupa contoh pelaksanaan dari gagasan

yang timbul dari orang lain.

g. Dengan menggunakan kalimat yang digunakan singkat, padat, dan jelas

untuk mengungkapkan gagasan

Suyono (2004: 56), tolak ukur penyampaian gagasan ditentukan

oleh faktor-faktor berikut:

a. Gagasan yang dikemukakan harus berkaitan dengan masalah

b. Gagasan yang dikemukakan memperlancar pemahaman masalah,

penyelesaian masalah, dan penemuan sebab,

c. Gagasan yang dikemukakan tidak mengulang gagasan yang pernah

telah disampaikan oleh peserta lain

d. Gagasan yang dikemukakan didukung faktor, contoh, penjelasan,

perbandingan atau saksi nyata,

e. Bahasa untuk menyampaikan gagasan menggunakan kalimat dan kata

yang tepat,

f. Gerak, mimik, nada suara, tekanan, yang digunakan memperjelas

gagasan yang disampaikan, serta

g. Gagasan dikemukakan dengan sikap sopan dan tidak emosional.

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

20

Berdasarkan beberapa pendapat menurut para ahli, sehingga

penulis dapat menyimpulkan bahwa gagasan adalah kegiatan siswa dalam

pembelajaran bahasa Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk debat,

rapat , seminar, dan diskusi atau cara mempertemukan pikiran, gagasan,

dan perasaan masing-masing berunding ditanggap, dianggap oleh siswa

lainnya dalam kelas.

1. Metode debat

a) Pengertian metode debat

Di era global ini, debat menjadi sangat penting. Debat memberikan

partisipasi yang sangat besar bagi kehidupan demokrasi tak terkecuali

dalam bidang pendidikan. Dalam dunia pendidikan ini debat dapat

menjadi metode yang sangat berperan penting untuk meningkatkan

gagasan terpenting bila siswa diharapkan mampu mengemukakan

pendapat yang bertentangan pada diri mereka sendiri.

Metode ini merupakan metode yang dapat membantu anak didik

menuangkan gagasan, ide dan pendapatnya. Debat adalah kontradiksi

argumentasi, Nurcahyo (2012: 3). Kelebihan pada metode ini yaitu pada

kemampuan menghidupkan kembali keberanian siswa berbicara dan

bertanggung jawab atas pengetahuan yang didapat melalui proses debat,

baik dikelas maupun di luar kelas.

Proses debat ini merupakan suatu bentuk retorika modern yang

kebanyakan tercirikan oleh adanya dua pihak atau lebih yang

melanjutkan komunikasi dengan bahasa dan saling berupaya

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

21

mempengaruhi pendapat dan sikap seseorang. Sesuai dengan pendapat

Siddiq (Musaba 2012: 40) bahwa debat merupakan proses bertukar

pikiran secara terbuka untuk menganalisis masalah yang masih pro dan

kontra dengan melihat aturan debat.

Debat adalah konvensi yang paling tepat dan penting digunakan

untuk menumbuhkan keterampilan berfikir dan mempertajam

keterampilan berbicara. Debat juga dapat memberikan peran serta yang

bermanfaat bagi kehidupan manusia.

b) Tujuan debat

Metode debat merupakan metode pengajaran yang mengarahkan

siswa pada suatu permasalahan. Tujuan dari metode ini adalah untuk

menyelesaikan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah

dan mengetahui pengetahuan siswa serta membuat suatu keputusan

(Danajaya : 2011)

Debat bertujuan untuk melatih mental atau keberanian

mengemukakan pendapat di depan umum, mematahkan pendapat dari

lawan debat serta melatih diri untuk bersikap kritis terhadap semua

materi yang diperdebatkan. Dengan demikian debat merupakan sarana

yang paling fungsional untuk menyajikan, meningkatkan dan

mengembangkan komunikasi verbal dan melalui debat pembicara dapat

menunjukkan sikap cendekiawannya.

c) Jenis-jenis debat

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

22

Debat dapat dikategorikan terdiri atas tiga jenis, yaitu debat

parlementer atau majelis , debat pemeriksaan ulangan dan debat

formal. Ketiga jenis debat tersebut digunaklan di sekolah dan

perguruan tinggi, Mulgrave ( Tarigan 2013: 96).

1) Debat majelis atau parlementer (assembly or parlementary

debating.

2) Debat pemeriksaan ulangan (cross examination debating)

3) Debat formal atau debat konvensional (formal, convensional

debating)

B. Kerangka Pikir

Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam keterampilan berbicara

bahasa Indonesia siswa SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar belum

mencapai kriteria ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75, maka dari itu

keterampilan berbicara, harus dikembangkan dengan menggunakan

metode debat dalam proses pembelajaran agar hasil yang diperoleh sesuai

dengan harapan guru dan siswa. Proses yang digunakan dalam penelitian

ini adalah menggunakan proses bertukar gagasan dalam metode debat.

Metode debat yang peneliti gunakan yaitu menekankan adanya

proses bertukar gagasan atau adu argumentasi. Adanya rasa bersaing pada

siswa saat adu argumentasi saat inilah keterampilan berbicara siswa

dinilai. Metode debat ini dapat merangsang siswa untuk berbicara dan

mengeksplorasi kemampuan yang ada pada diri siswa agar keterampilan

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

23

berbicara siswa dapat meningkat. kerangka pikir dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Bagan 1. Bagan Kerangka Pikir

Kurikulum 2013 Pembelajaran Bahasa Indonesia

Menulis Membaca Berbicara Menyimak

Siklus PTK

Bertukar Gagasan

Metode Debat

Analisis

Data

Hasil

Siklus I Siklus II

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

24

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan penjelasan kajian teori yang dikemukakan di atas,

adapun hipotesis tindakan yang diajukan dalam proses penelitian ini

adalah sebagai berikut: “jika metode bertukar gagasan diterapkan dalam

pembelajaran keterampilan berbicara pada siswa kelas X SMA

Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar diterapkan maka hasil belajar siswa

meningkat”.

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

25

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitan

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

desain penelitian tindakan kelas (class action research) yang bersifat

partisipatori dan kolaboratif, yang secara sengaja dilakukan karena ada

kepedulian bersama terhadap keadaan yang perlu ditingkatkan. Kolaboratif

berarti antara peneliti dan guru memungkinkan kesejajaran antara kedua

pihak untuk melakukan penelitian bersama.

Inti dari penelitian ini adalah untuk mencoba suatu alternatif solusi

yang baru terhadap suaatu permasalahan yang terjadi di kelas baik yang

dialami peserta didik ataupun guru. Alternatif baru tersebut digunakan dalam

beberapa tahap siklus. Kegiatan peneliti berangkat dari permasalahan riil

yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar, kemudian

direfleksikan alternatif pemecahan masalahnya dan ditindak lanjuti dengan

tindakan-tindakan nyata yang terencana dan terukur, Sutama (2011: 134) .

Wina Sanjaya (2009: 26) juga Menjelaskan bahwa penelitian tindak kelas

adalah proses penelitian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui

pemikiran diri dan upaya untuk mengatasi masalah tersebut melalui berbagai

tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap

pengaruh dari perlakuan tersebut. Penelitian tindakan kelas adalah cara yang

dapat dijalankan oleh guru untuk meningkatkan kapasitas dan tanggung

jawab guru dalam pengelolaan kelas.

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

26

Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa

penelitian tindakan kelas ini merupakan penelitian yang bersifat reflektif

yang dilakukan dalam kelas dengan tindakan tertentu guna memecahkan

masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran terhadap sisw saat proses pembelajaran

siswa di kelas.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Setting Penelitian ini menjelaskan tentang lokasi dan gambaran

tentang kelompok siswa atau subjek yang dikenai tindakan.

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh

Makassar

2. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang berjumlah 28

orang, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penentuan

subjek penelitian ini didasarkan pada hasil observasi awal peneliti dan

wawancara dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia SMA

Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.

3. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan pada semester ganjil 2020,

sesuai dengan kurikulum 2013 di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh

Makassar.

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

27

C. Faktor yang diselidiki

1. Faktor proses pebelajaran

Melihat siswa selama proses pembelajaran seperti kehadiran, keaktifan

siswa, konsentrasi dalam proses pembelajaran .

2. Faktor hasil belajar

Mengamati kemapuan keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran

debat setelah diterapkan metode bertukar gagasan.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara

melalui metode bertukar gagasan. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan

tindakan-tindakan alternatif yang dilakukan untuk mengatasi masalah-

masalah dalam pembelajaran keterapilan berbicara. Suharsimi Arikunto, dkk.

(2009: 16), menyebutkan ada empat garis besar tahapan yang lazim dilalui,

yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan (3) pengaatan (4) releksi. Siklus I dan

siklus II merupakan kelanjutan dan perbaikan dari pelaksanaan tindakan

siklus I. Untuk lebih jelasnya, alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini

dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

28

( Suharsimi :2008)

Bagan 2. Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Berdasarkan bagan alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas di atas

secara lebih rinci tahap-tahap yang akan dilakukan dalam pelaksanaan

penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Siklus I

a. Menyusun Rancangan Tindakan (Planning)

Tingkat perencanaan adalah proses menyusun langkah yang

ingin dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan

menggunakan metode bertukar gagasan dalam debat pada siswa kelas

X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar. Adapun Perencanaan

dalam penelitian ini meliputi:

Perencanaan

Pelaksanaan Siklus I

Pengamatan

Refleksi

Hasil

Refleksi

Pengamatan

Pelaksanaan Siklus II

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

29

a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I. RPP

ini digunakan sebagai petunjuk guru saat memulai kegiatan proses

pembelajaran di kelas.

b) Mempersiapkan lembar observasi untuk siswa. Lembar observasi ini

akan memudahkan guru untuk mengetahui seberapa besar semangat

siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam berbicara

c) Membuat struktur observasi mengenai kegiatan pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Tahap kedua ini pelaksanaan yang dilakukan merupakan

implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di

kelas. Guru menaati apa yang telah dirumuskan dalam rancangan, tetapi

tindakan tersebut wajar dan tidak dibuat-buat.

c. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jalannya

proses pembelajaran pada saat tindakan dilakukan. Observasi ini

dilaksanakan selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan lembar observasi yang sudah disiapkan oleh peneliti

sebelumnya. Peneliti harus mendokumentasikan semua kejadian

peristiwa atau hal yang terjadi dalam kelas, seperti kinerja guru,

keadaan kelas, perilaku dan sikap siswa, penyampaian atau pembahasan

materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diberikan. Pengamatan

pada proses pembelajaran yang menggunakan metode debat ini

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

30

dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui sejauh mana peningkatan

keterampilan berbicara siswa. Kegiatan tersebut dilakukan untuk

menyatukan data-data yang akan diolah untuk menetapkan tindakan

yang akan dilakukan peneliti selanjutnya. Hasil pengamatan yang ada

dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk langkah yang akan

ditempuh selanjutnya.

d. Refleksi (Reflecting)

Tahap keempat ini merupakan kegiatan untuk mengkaji kembali

apa yang sudah dilakukan. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui

perubahan dari tindakan serta mengetahui hambatan-hambatan yang

berlangsung selama proses pembelaajaran terjadi kemudian berhadapan

dengan penelitian untuk mendiskusikan implementasi rancangan

tindakan pada siklus berikutnya.

2. Siklus II

Pelaksanaan siklus II relatif sama dengan yang dilakukan pada

siklus I, namun pada beberapa langkah perbaikan atau penabahan

tindakan sesuai dengan kenyataan yang ditemukan. Pelaksanaan siklus

II adalah perbaikan dan penyepurnaan dari siklus pertama dengan

melihat hasil evaluasi pada siklus pertama.

E. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian merupakan perangkat yang dapat digunakan

untuk mengumpulkan data penelitian (Sanjaya 2009: 84). Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk tes dan nontes (observasi).

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

31

Instrumen penelitian digunakan sebagai alat bantu yang digunakan untuk

memperoleh data penelitian sesuai metode yang digunakan

Adapun lembar pengamatan yang digunakan untuk memperoleh data

tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan

menerapkan proses bertukar gagasan pada metode debat yaitu :

1. Tes

Untuk memahami sejauh mana keterampilan berbicara siswa dalam

proses bertukar gagasan dengan metode debat yaitu dengan

menggunakan tes. Metode tes ini dilakukan pada saat pembelajaran

berbicara berlangsung.

2. Lembar Observasi

Agar peneliti lebih terarah dalam melakukan observasi sehingga data

yang didapatkan sesuai dengan keinginan peneliti maka Lembar

observasi digunakan sebagai pedoman. Hasil pengamatan ditulis dalam

lembar observasi yang disediakan.

Tabel 1.1 Lembar pengamatan kegiatan guru (√)

No Aspek yang dinilai Kriteria penilaian

Ya Tidak Ket

1. Guru memberikan apersepsi yang terpaut

dengan topik debat

2. Guru membagi kelompok menjadi 4

kelompok.

3 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

4. Guru menjelaskan tata cara pembelajaran

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

32

debat

5. Guru memonitor kerja kelompok dan

memberikan bimbingan secara merata

6. Guru memberikan dukungan terhadap

pendapat siswa dengan mendengarkan

dengan penuh perhatian

7. Guru mencegah kegaduhan

8. Guru merefleksikan hasil pembelajaran

Tabel 1.2 Lembar pengamatan kegiatan siswa (√)

No Aspek yang dinilai Kriteria penilaian

Ya Tidak Ket

1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

2. Siswa aktif saling bertukar gagasan tentang

isi permasalahan dari berbagai sudut

pandang yang dilengkapi argument dalam

proses debat

3. Solidaritas dan kerja sama siswa dalam

kelompok

4. Keterampilan siswa menyampaikan

argument

5. Keterampilan siswa bertukar gagasan

dalam debat

6. Kemampuan menghargai pendapat

kelompok lain.

7. Kemampuan menyimpilkan hasil debat

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

33

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan tes dan observasi sebagai berikut:

1. Tes

Arikunto (2006: 150) mengemukakan tes adalah serangkaian

pertanyaan atau latihan, atau alat lain yang digunakan untuk menilai

keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

oleh indivindu atau kelompok. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah tes praktik keterampilan berbicara, yaitu melalui debat antar kelompok

yang sudah dibagi oleh guru. Tes ini dilakukan untuk mengukur tingkat

keterampilan berbicara siswa.

2. Observasi

Arikunto 2006: 156-157 juga mengemukakan bahwa observasi

merupakan konsentrasi terhadap suatu objek dengan menggunakan semua

alat indra. Observasi ini digunakan untuk menyelidiki bagaimana suatu

proses pembelajaran berjalan, baik terhadap siswa maupun guru. Observasi

terhadap siswa digunakan untuk mengamati aktivitas selama pembelajaran

sedangkan observasi kepada guru digunakan untuk mengamati

keterlaksanaan perencanaan pembelajaran.

G. Teknik Analisis Data

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

34

Menurut Sanjaya (2010: 106) analisis data adalah suatu proses

mengolah menginterpretasikan data dengan tujuan untuk mendudukkan

berbagai informasi dengan tujuan dan fungsinya hingga memiliki makna dan

arti yang jelas sesuai tujuan penelitian. Analisis data penelitian tindakan kelas

ini berupa deskriptif kualitatif.

Analisis data kualitatif diperoleh dari data observasi wawancara, dan

dokumentasi. Hasil analisis data secara kualitatif ini digunakan untuk melihat

perubahan perilaku siswa pada siklus I dan siklus II, serta melihat efektivitas

penggunaan metode bertukar gagasan dalam pembelajaran debat untuk

meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

Sedangkan analisis data kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang

dilakukan siswa selama proses pebelajaran. Analisis data secara kuantitatif

dapat dihitung secara presentase.

Tabel 2. Aspek yang dinilai dalam berbicara

No. Aspek yang dinilai Bobot

1. Ketepatan Ucapan 15

2. Tata Bahasa 15

3. Pilihan Kata 15

4. Kelancaran 15

5. Penguasaan Topik 15

6. Volume Suara 15

7. Gerak gerik dan mimic 10

Jumlah 100

(Modifikasi dari Nurgiyantoro, 2010: 415)

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

35

Penggunaan dilakuka dengan menggunakan rumus

Tingkat penguasaan = skor yang dicapai siswa X 100%

Tabel 2.2. Parameter Penelitian

No Skor A-E Kategori

1 85 – 100 A Sangat Baik

2 65 – 84 B Baik

3 55 – 64 C Sedang

4 35 – 54 D Rendah

5 0 – 34 E Sangat Rendah

*Sumber: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007

Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar dengan menggunakan

rumus:

P = ∑

∑ x 100%

Keterangan : P = Presentase Ketuntasan

Nilai yang dicapai siswa nantinya akan dikategorikan menjadi lima yaitu

sangat baik, baik, sedang, rendah, dan sangat rendah. Siswa yang mencapai nilai

antara 85-100 dikategorikan berhasil dengan sangat baik. Siswa yang mencapai

nilai antara 65-84 dikategorikan berhasil dengan baik. Siswa yang mencapai nilai

antara 55-64 dikategorikan sedang, siswa yang mencapai nilai antara 35-56

dikategorikan rendah. Sedangkan siswa yang mencapai nilai 0-34 dikategorikan

sangat sedikit.

Sedangkan untuk memastikan ketuntasan belajar peserta didik dengan

melihat tabel 2 Kategori Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

36

ditentukan oleh sekolah. Hal ini dilandaskan oleh peraturan yang telah ditetapkan

oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007.

Tabel 2. Kategori Ketuntasan Minimal (KKM)

Persentase Skor Kategori

0 – 64 Tidak tuntas

65 – 100 Tuntas

*Sumber: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007

Analisis data ini dilakukan secara terpisah dengan maksud agar penentuan

berbagai informasi yang lebih terperinci yang mendukung maupun menghambat

pembelajaran. Pembelajaran dengan metode bertukar gagasan pada siswa kelas X

SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.

H. Kriteria Penilaian

Tes yang dilakukan untuk mengukur keterampilan berbicara ragam formal

siswa adalah tes perbuatan. Tes ini digunakana untuk mengetahui seberapa besar

peningkatan keterampilan berbicara siswa. Penelitian dikatakan berhasil apabila

hasil belajar siswa untuk keterampilan berbicara meningkat. Aspek-aspek yang

dinilai meliputi aspek kebahasaan dan nonkebahasaan. Aspek kebahasaan dan non

kebahasaan ini meliputi, 1) ketepaatan ucapan, 2) tata bahasa, 3) pilihan kata, 4)

kelancaran, 5) penguasaan topic, 6) volume suara, 7) gerak-gerik dan mimik.

Tabel 3. Pedoman Penilaian Kemampuan Berbicara

No Aspek Penilaian Skor

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

37

1. Ketepatan Ucapan

- Tidak pernah melakukah kesalahan ucapan

- Terjadi sekali kesalahan ucapan

- Terjadi dua kali kesalahan ucapan

- Terjadi lebih dua kali kesalahan ucapan

- Terjadi lebih dua kali kesalahan ucapan dan mendapat

pengaruh bahasa asing atau daerah

- Hampir seluruh kalimat mengalami kesalahan ucapan

15

2.

Tata Bahasa

- Tidak melakukan kesalahan dalam tata bahasa

- Terjadi sekali kesalahan tata bahasa

- Terjadi dua kali kesalahan tata bahasa

- Terjadi tiga kali kesalahan tata bahasa

- Terjadi lebih tiga kali kesalahan tata bahasa

- Penggunaan tata bahasa selalu tidak tepat

15

3. Pilihan Kata

- Pemilihan kata yang digunakan luas dan bervariasi

- Pemilihan kata yang digunakan bervariasi

- Pemilihan kata sudah cukup baik, hanya kurang bervariasi

- Menggunakan satu kata yang tidak tepat dengan konteks

kalimat

- Menggunakan dua kata yang tidak tepat dengan konteks

kalimat

- Menggunakan tiga kata yang tidak tepat dengan konteks

kalimat

15

4. Kelancaran

- Pembicaraan tidak pernah tersendat (lancar)

- Pembicaraan tersendat satu kali

- Pembicaraan tersendat dua kali

- Pembicaraan tersendat tiga kali

- Pembicaraan tersendat lebih dari tiga kali

- Pembicaraan sangat lambat dan sering berdiam diri dan

terputus-putus

15

5. Penguasaan Topik

- Sangat menguasai segala sesuatu dalam pembicaraan

- Menguasai topik pembicaraan

- Memahami agak baik pembicaraan, kadang-kadang

melakukan pengulangan dan penjelasan

- Kurang menguasai bahan pembicaraan

15

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

38

- Sedikit menguasai bahan pembicaraan

- Sangat tidak menguasai bahan pembicaraan

6. Volume Suara

- Sangat nyaring dan sangat jelas

- Nyaring dan jelas

- Cukup nyaring dan jelas

- Tidak nyaring tetapi jelas

- Tidak nyaring dan tidak jelas

15

7. Gerak-gerik dan mimic

- Tenang dalam berbicara

- Tenang tetapi agak ragu

- Gugup dalam berbicara tetapi tidak menggunakan gerakan

yang tidak sesuai dengan materi pembicaraan

- Gugup dan kaku serta menggunakan gerakan yang tidak

sesuai dengan materi pembicaraan

- Gugup, kaku, serta malu menatap lawan bicara sehingga

hanya menunduk sambil berbicara

10

Jumlah Skor Maksimum 100

(Modifikasi dari Nurgiyantoro, 2010: 415)

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini memerlukan waktu 1 bulan, agar penelitian ini terlaksana

sesuai harapan. Pertemuan pertama, fokus penyampaian materi dan pengenalan

proses bertukar gagasan dalam debat. Pertemuan selanjutnya, praktik berbicara

sekaligus penilaian. Berikut tahapan-tahapan pada siklus pertama ini:

1. Planning (Perencanaan)

Tahap ini sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, tetapi pada bab ini akan

dibahas pelaksanaan setiap tahapan tersebut. Pada tahapan perencanaan dilakukan

aktivitas untuk meningkatkan keterampilan berbicara dengan proses bertukar

gagasan dalam debat pada siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh

Makassar. Perencanaan dalam penelitian ini yaitu menyiapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I.

2. Action (Tindakan)

Pelaksanaan tindakan mengarah pada RPP yang telah disusun oleh

peneliti. Langkah pembelajaran pembelajaran pada siklus ini,

sebagai berikut :

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

40

1. Pertemuan ke-1

Pertemuan ini, siswa diberikan materi berupa tata cara debat dan segala hal

yang berkaitan dengan proses debat. Guru/ peneliti juga memberikan contoh tema

yang menjadi perdebatan saat itu yaitu tentang Pro-Kontra. Pembelajaran

berlangsung lancar dan terjalin komunikasi aktif antara guru dengan siswa. Berkat

motivasi dari guru,ada tiga siswa sudah mulai berkomentar perihal materi

pembelajaran. Berikut rincian setiap tahapan pembelajaran.

a. Pendahuluan

Pada tahap ini, guru/peneliti menyilakan siswa untuk berdoa terlebih

dahulu, menanyakan kabar siswa danguru menjelaskan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran pada hari itu. Pertama-tama guru/peneliti memberikan

rangsangan kepada siswa dengan menanyakan siswa tentang informasi terhangat

saat ini dan memberikan contoh artikel dan menanyakan kepada siswa apakah

sudah membacanya. Kemudian, guru/peneliti mempersilahkan siswa untuk

menyimak sebuah artikel yang mengulas topik tersebut.

b. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Siswa mendiskusikan pokok permasalahan berdasarkan contoh artikel

yang telah disimak yang akan menjadi perdebatan dalam masyarakat

kemudian guru mengomentari tanggapan siswa dan menjelaskan bahwa setiap

pendapat harus disertai alasan, baik itu berupa saran dan kritik maupun

penolakan dan persetujuan. Guru mengaitkan hal tersebut dengan acara debat

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

41

di televisi dan menjelaskan secara umum tentang debat dan format debat serta

cara mempertahankan argumentasi.

Elaborasi

Siswa diberikan peluang untuk menegaskan materi dengan menjawab

pertanyaan lisan dari guru, dan guru dan siswa membahas setiap pertanyaan

yang diajukan guru.

Konfirmasi

Guru dan siswa merefleksi materi agar materi yang disampaikan guru

dapat dipahami dan tersimpan dalam ingatan siswa.

c. Penutup

Sebelum pembelajaran ditutup, guru membagi kelompok siswa secara acak

dan meminta siswa untuk mencari sebuah topik hangat lainnya. Setelah itu

guru dan siswa berdoa dan menutup pelajaran.

2. Pertemuan ke-2

Pertemuan kedua ini adalah praktik debat dengan memberikan contoh

debat terlebih dahulu, siswa yang berjumlah empat orang akan dijadikan

simulasi dengan topik “Penggunaan handphone disekolah” sehingga siswa

mempunyai gambaran pada debat selanjutnya. Dapat dikatakan, pertemuan di

hari kedua ini menjadi pembelajaran meski hanya berupa simulasi biasa.

a. Pendahuluan

Pada peertemuan Guru menstimulasi siswa untuk mengingat kembali

materi pada pertemuan sebelumnya dan mempersilakan siswa untuk bertanya

sebelum siswa kembali dengan tim masing-masing.

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

42

b. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Siswa menyiapkan diri dengan tim masing-masing dan mendata informasi

dari sebuah topik yang akan diperdebatkan dengan sumber yang jelas.

Elaborasi

Untuk simulasi sebagai contoh awal, tim pro dan tim kontra diminta maju

ke depan dan Setiap putaran, tim pro dan kontra diberikan waktu 15 menit.

Dalam simulasi ini, guru menjadi penjaga waktu agar siswa yang menjadi

penjaga waktu bisa menjalankan tugas pada debat selanjutnya. Setelah selesai,

guru menganalisis pelaksanaan simulasi debat dengan topik “penggunaan

handphone disekolah”.

Konfirmasi

Guru dan siswa menguatkan dan menyimpulkan kembali materi yang telah

dipelajari.

c. Penutup

Sebelum mengakhiri pembelajaran dengan bersama-sama berdoa, guru

menyampaikan kegiatan selanjutnya yaitu melanjutkan debat oleh tim yang

belum tampil pada pertemuan sebelumnya.

3. Pertemuan ke-3

Pada Pertemuan ketiga, terdapat dua kelompok yang tampil, debat

berlangsung pada pertemuan ini berjalan lancar dan terarah. Namun dengan

cepat guru memberi peringatan dan mengarahkan debat agar kembali

kondusif.

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

43

a. Pendahuluan

Guru menanyakan kabar siswa dan menstimulasi siswa untuk mengingat

kembali materi pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru

mempersilakan siswa yang belum tampil berdebat kembali ke timnya dan

mempersilakan tim yang akan tampil terlebih dahulu.

b. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Siswa bersiap untuk memulai debat sementara guru menunjuk siswa untuk

menjadi penjaga waktu dan juri.

Elaborasi

Tim pro dan tim kontra dari kelompok 1 dengan topik “Permaianan tiktok

dikalangan anak sekolah” dipersilahkan maju pada putaran pertama, disetiap

putaran, tim pro dan kontra diberi waktu 15 menit. Setelah selesai, kelompok

2 dengan topik “Rambut sebagai salah satu peraturan di sekolah” untuk tampil

kedua.

Konfirmasi

Siswa yang bertugas menjadi juri mengomentari secara singkat hasil debat

selanjutnya guru dan siswa menyimpulkan dan menegaskan kembali materi

yang telah dipelajari

c. Penutup

Guru menyampaikan kegiatan selanjutnya yaitu melanjutkan debat oleh

tim yang belum tampil pada pertemuan selanjutnya lalu bersama-sama berdoa

dan menutup pelajaran.

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

44

4. Pertemuan ke-4

Pertemuan terakhir pada penelitian ini adalah. Kegiatan pada setiap

tahapan dilakukan sesuai dengan RPP yang telah disusun. Untuk kegiatan inti

pada pertemuan ke-2,3, dan 4 memiliki tahapan yang sama dalam hal setiap

tim bergantian untuk tampil berdebat sesuai topik yang telah ditentukan dan

disepakati oleh siswa beserta tim dan tim lawan.

a. Pendahuluan

Guru menstimulasi siswa untuk mengingat kembali materi pada pertemuan

sebelumnya, dan meminta siswa yang belum tampil berdebat untuk tampil

bersama tim kelompoknya.

b. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Siswa mempersiapkan diri bersama timnya untuk memulai debat dan guru

memilih siswa lain untuk menjadi penjaga waktu.

Elaborasi

Tim pro dan tim kontra dari kelompok 3 dengan topik “Terlambat datang

di sekolah dipulangkan” kelompok 3 tampil saat penampilan pertama. Setiap

putaran, tim pro dan kontra diberi waktu 15 menit. Selanjutnya, kelompok 4

tampil pada putaran pertama dengan topik “Terlambat datang di sekolah

dipulangkan” untuk tampil diputaran kedua.

Konfirmasi

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

45

Siswa yang diberi tugas sebagai juri membahas dengan singkat hasil

perdebatan. Guru dan siswa menyimpulkan dan menguatkan kembali materi

yang telah dipelajari.

c. Penutup

Guru menanggapi setiap tim yang telah tampil kemudian bersama siswa

berdoa dan menutup pelajaran.

Terdapat empat topik yang diperdebatkan berdasarkan topik yang menjadi

pilihan siswa, antara lain:

a. Putaran pertama, tim pro dan kontra memperdebatkan topik tentang

penggunaan handphone disekolah.

b. Putaran kedua, tim pro dan kontra memperdebatkan topik tentang

permainan tiktok dikalangan anak sekolah.

c. Putaran ketiga, tim pro dan kontra memperdebatkan topik tentang

rambut sebagai salah satu peraturan di sekolah.

d. Putaran keempat, tim pro dan kontra memperdebatkan topik

tentang terlambat dating di sekolah dipulangkan.

Berdasarkan 4 topik yang telah tampil, total siswa yang tampil debat

sebanyak 24 siswa. Dari jumlah siswa sebanyak 28 siswa, maka terdapat 4 siswa

yang tidak memiliki tim debat. Oleh sebab itu, peneliti menunjuk siswa tersebut

untuk menjadi juri dan penjaga waktu secara bergantian. 2 orang menjadi juri dan

2 orang menjadi penjaga waktu.

a. Observing (Pengamatan)

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

46

Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berjalan dengan

menggunakan lembar observasi yang sudah disiapkan peneliti. Pada observasi

kegiatan siswa, peneliti sendiri yang melakukan pengawasan secara langsung dan

mengisi lembar yang telah peneliti siapkan sebelumnya. Sedangkan untuk lembar

observasi kegiatan guru, peneliti meminta bantuan kepada guru kelas untuk

mengamati kegiatan peneliti sebagai guru dalam pembelajaran proses bertukar

gagasan dalam debat. Untuk memahami secara keseluruhan mengenai kondisi riil

pelaksanaan tindakan dan hasil penelitian secara deskriptif dan sistematis. Adapun

data analisis adalah data-data perubahan sikap siswa secara umum baik yang

diambil dari lembar observasi maupun tanggapan siswa secara umum yang

diberikan dengan cara lisan dan tertulis dan hasil tes siklus I dan siklus II.

1. Aktivitas belajar siswa

a. Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan saat pelaksanaan tindakan pada siklus I

bahwa skor perolehan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan metode

bertukar gagasan belum mencapai tujuan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh

guru dan peneliti. Skor perolehan keterampilan berbicara siswa mata pelajaran

Bahasa Indonesia pada siklus I disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1 Skor Aspek Penilaian Keterampilan Berbicara Siswa Kelas X SMA

Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar pada Siklus I

No Nama Siswa Skor Penilaian Berbicara Jum.

Skor

persentase

K

U

TB P

K

K

EL

PT VS GM

1 MRN 2 3 2 2 2 2 2 15 53.6%

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

47

2 AZ 2 1 1 2 1 1 2 10 35.7%

3 KJ 3 3 1 4 2 1 1 15 53.6%

4 MPY 6 6 5 5 6 5 5 38 55.7%

5 SB 5 5 5 4 2 2 2 25 70.3%

6 FU 5 5 2 2 2 4 5 25 66.3%

7 RAG 3 2 2 2 3 3 4 19 67.9%

8 RA 5 5 3 4 4 3 4 28 54%

9 DNZ 6 6 6 6 3 3 5 35 57.0%

10 SZ 4 3 4 4 2 2 2 21 75.0%

11 MDA 5 5 3 5 4 2 1 25 89.3%

12 NF 5 4 5 5 1 2 3 25 67.3%

13 NRI 4 3 2 2 3 2 2 18 64.3%

14 FZ 2 2 2 2 2 3 2 15 53.6%

15 MRR 5 5 5 5 2 3 1 26 78.%

16 RK 2 2 3 2 2 3 4 18 64.3%

17 AAN 2 3 2 2 2 2 2 15 53.6%

18 MH 6 6 6 6 3 4 3 34 60%

19 DCM 2 3 4 2 2 3 4 20 71.4%

20 MA 6 6 6 6 3 2 2 31 60.7%

21 MR 4 3 2 3 2 2 2 18 64.3%

22 S 5 2 2 5 2 2 2 20 65.4%

23 H 3 3 3 2 2 2 2 17 60.7%

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

48

24 TK 6 6 6 4 4 2 2 30 56%

25 PAS 3 2 4 2 2 3 2 18 64.3%

26 MAN 6 6 5 5 2 2 2 28 50%

27 MAG 6 6 6 6 2 2 2 30 50%

28 NH 3 3 3 3 3 3 2 20 60%

Jumlah 639 1767%

Rata-rata 62,5%

Keterangan :

K : Ketepatan Ucapan

TB : Tata Bahasa

P : Pilihan Kata

K : Kelancaran

PT : Penguasaan Topik

VS : Volume Suara

GM : Gerak-gerik dan mimik

Dari tabel diatas menunjukkan ketidakaktifan siswa adalah kurangnya

percaya diri dalam berbicara dan dalam memberikan bahasa dan keterbatasan

waktu sehingga timbul hambatan dalam memberikan bahasa.

b. Siklus II

Pada siklus II tercatat sejumlah perubahan yang terjadi pada siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh yaitu:

Tabel 4.2 Skor Aspek Penilaian Keterampilan Berbicara Siswa Kelas X SMA

Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar pada Siklus II

No Nama Siswa Skor Penilaian Berbicara Jum.

Skor

persentase K

U

TB P

K

K

EL

PT VS GM

1 MRN 5 5 3 4 4 3 4 28 88.6%

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

49

2 AZ 2 3 2 2 2 2 2 15 53.6%

3 KJ 3 3 3 3 3 3 2 20 67.2%

4 MPY 6 6 6 6 6 2 5 37 50.5%

5 SB 6 6 6 6 3 3 5 35 67.4%

6 FU 6 6 5 6 2 4 2 31 77%

7 RAG 5 5 3 4 4 3 4 28 60%

8 RA 6 2 6 6 3 3 3 29 80%

9 DNZ 6 6 6 3 3 3 3 30 87%

10 SZ 5 5 3 3 6 3 4 29 66.8%

11 MDA 6 6 6 6 3 3 5 35 78.9%

12 NF 6 6 6 6 3 3 5 35 74.6%

13 NRI 5 6 3 3 4 3 4 28 67.6%

14 FZ 3 3 3 3 3 3 2 20 71.4%

15 MRR 6 6 6 6 3 3 5 35 68.7%

16 RK 3 4 3 3 3 2 2 20 71.4%

17 AAN 5 5 3 4 4 3 4 28 78.6%

18 MH 6 6 6 6 3 2 2 31 77%

19 DCM 6 6 6 5 3 3 2 31 80.5%

20 MA 6 6 6 6 3 5 3 35 69.6%

21 MR 5 5 3 4 4 3 4 28 72.4%

22 S 6 5 4 4 4 4 4 31 70%

23 H 5 5 3 4 4 3 4 28 78.3%

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

50

24 TK 6 6 6 6 6 2 2 34 55.7%

25 PAS 5 5 3 4 4 3 4 28 60.5%

26 MAN 6 6 6 6 3 3 3 33 78.7%

27 MAG 6 6 6 6 3 2 2 31 56%

28 NH 6 6 6 6 2 2 2 30 70%

Jumlah 823 2489%

Rata-rata 78,5%

Keterangan :

K : Ketepatan Ucapan

TB : Tata Bahasa

P : Pilihan Kata

K : Kelancaran

PT : Penguasaan Topik

VS : Volume Suara

GM : Gerak-gerik dan mimik

2. Hasil Belajar

a. Siklus I

Berdasarkan hasil tes belajar pada lampiran siklus I. Jika nilai yang

perolehan dikelompokkan dalam skor nilai perolehan, maka diperoleh tabel

distribusi frekuensi berikut ini:

Tabel 4.3 Skor Perolehan Keterampilan Berbicara Siswa melalui Metode

Bertukar Gagasan Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah 1 Unismuh

Makassar pada Siklus I

No Skor A-E Kategori Frekuensi Persentase (%)

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

51

1.

2.

3.

4.

5.

0 – 34

35 – 54

55 – 64

65 – 84

85 – 100

E

D

C

B

A

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

0

5

5

5

13

0

17.85

17.85

17.85

46.42

Jumlah 28 100

*Sumber: Hasil analisis data penilitian

Tabel 4.4. Berdasarkan KKM hasil belajar maka dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.4. Deskripsi KKM pada Siklus I

Persentase Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

0 – 64

65 – 100

Tidak Tuntas

Tuntas

10

18

35.71

64.28

Jumlah 28 100

*Sumber: Hasil penilitian

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

52

b. Siklus II

Berdasarkan hasil tes belajar pada lampiran siklus II. Hasil tes

dikategorikan pada tabel 4.5. berikut:

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Keterampilan Berbicara

Siswa melalui Metode Bertukar Gagasan Siswa Kelas X SMA

Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar pada Siklus II

No Skor A-E Kategori Frekuensi Persentase(%)

1.

2.

3.

4.

5.

0 – 34

35 – 54

55 – 64

65 – 84

85 – 100

E

D

C

B

A

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

0

2

0

4

22

0

7.14

0

14.28

78.57

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Sangat

Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat

Tinggi

Persentase Skor Keterampilan Berbicara Siswa melalui

Metode Bertukar Gagasan Siswa Kelas X SMA

Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar pada Siklus I

Persentase Skor

Keterampilan Berbicara

Siswa melalui Metode

Bertukar Gagasan Siswa

Kelas X SMA

Muhammadiyah 1

Unismuh Makassar pada

Siklus I

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

53

Jumlah 28 100

*Sumber: Hasil analisis data penilitian

Tabel 4.6. Berdasarkan KKM hasil belajar maka dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.6. Deskripsi KKM pada Siklus II

Persentase Skor Kategori Frekuensi Persentase(%)

0 – 64

65 – 100

Tidak Tuntas

Tuntas

8

20

7.14

78.5

Jumlah 28 100

*Sumber: Hasil penilitian

3. Refleksi siklus I

Refleksi pada prinsipnya adalah pemikiran, perenungan, atau upaya

evaluasi yang dilakukan oleh peneliti terkait dengan penelitiaan tindakan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Sangatrendah

Rendah Sedang Tinggi SangatTinggi

Persentase Skor Keterampilan Berbicara Siswa melalui

Metode Bertukar Gagasan Siswa Kelas X SMA

Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar pada Siklus II

Persentase SkorKeterampilan BerbicaraSiswa melalui MetodeBertukar Gagasan SiswaKelas X SMA Muhammadiyah1 Unismuh Makassar padaSiklus II

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

54

kelas yang dilaksanakan. Pada kegiatan ini peneliti mengamati hasil dari

tindakan yang telah dilakukan, kemudian peneliti merefleksi hasil tindakan

tersebut, apakah sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai atau belum.

Jika tujuan tersebut belum tercapai, maka dilakukan tindakan penyelesaian

atau penyempurnaan dan pengembangan pada siklus selanjutnya.

Namun, untuk menerapkan metode ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a. Guru dapat menempatkan diri sebagai teman agar siswa merasa leluasa

untuk berkomentar.

b. Menciptakan suasana kelas yang nyaman dengan menstimulasi siswa

dan mau berbaur dengan siswa.

c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan topik apa

yang ingin diperdebatkan

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I pertemuan I terlihat masih

mengalami kesulitan dalam menyampaikan gagasan, pikiran, kosa kata, dan

keterampilan berbicara. Pada umumnya siswa sulit menyampaikan bahasa lisan

dengan baik dan benar dikarenakan rendahnya kreativitas guru dalam menentukan

teknik pembelajaran keterampilan berbicara kepada siswa kelas X di SMA

Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar karena berfokus pada materi

mendengarkan, membaca, dan menulis.

Pada pertemuan-pertemuan selanjutnya kemampuan siswa kelas X sudah

mengalami penigkatan disetiap materi yang berlangsung.

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

55

Walaupun sudah ditemukan beberapa peningkatan siswa, namun hasil

yang diperoleh belum mencapai target yang diinginkan. Oleh sebab itu,

diperlukan mengadakan siklus II.

4. Refleksi Siklus II

Hasil observasi pada siklus II sangat memuaskan, karena tindakan yang

dilakukan di siklus II ini berjalan lancar sehingga mampu mencapai target yang

diinginkan. Tidak ada siswa dalam kategori sangat rendah, 2 orang siswa

memperoleh nilai rendah dengan persentase 7,14%, tidak ada siswa memperoleh

nilai sedang, 4 orang siswa meperoleh nilai tinggi dengan persentase 14.28%,

dan 20 orang siswa meperoleh nilai sangat tinggi dengan persentase 78.5%.

Ketika guru meminta pendapat siswa akan topik yang dipilihkan, sebagian

besar siswa sudah mampu memberikan respon dengan cepat, sehingga guru tidak

perlu lagi mengulang pertanyaan yang diberikan kepada siswa.

Secara umum, permasalahan yang timbul ini mampu dipecahkan karena

menggunakan “metode bertukar gagasan dalam debat” dan memahami kembali

materi yang diberikan. Metode bertukar gagasan dalam debat berarti bertukar

gagasan, ide, pikiran secara terbuka untuk membahas masalah yang masih pro dan

kontra dengan memperhatikan aturan debat.

Berdasarkan hasil belajar pada siklus I dan siklus II mengalami

peningkatan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada siklus II proses

keterampilan berbicara siswa melalui metode bertukar gagasan mengalami

peningkatan.

B. Hasil Belajar

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

56

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus, yang masing-

masing siklus dilakukan melalui empat tahap, yaitu perencanaan, pengamatan,

tindakan, dan refleksi. Siklus II dilakukan sebagai pelaksanaan tindakan yang

merupakan perbaikan pembelajaran dari siklus I. Berikut ini disajikan rincian

peningkatan kemampuan berbicara siswa dari siklus I dan siklus II.

Tabel 4.7. Nilai Keterampilan Siswa pada Siklus I dan Siklus II

No

Rentangan

Skor

Siklus I Siklus II Tingkat

Penguasaan Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

1. 85 – 100 13 46.42 22 78.57 Sangat Tinggi

2. 65 – 84 5 17.85 4 14.28 Tinggi

3. 55 – 64 5 17.85 0 0 Sedang

4. 35 – 54 5 17.85 2 7.14 Rendah

5. 0 – 34 0 0 0 0 Sangat rendah

Jumlah 28 100 28 100

*Sumber: Hasil penilitian

Berdasarkan hasil analisis setelah diterapkan ” metode bertukar gagasan

dalam debat” pada pokok pembahasan berbicara pada siklus I dan siklus II maka

diperoleh hasil belajar siswa. Pada siklus I, yakni dari 28 siswa 10 diantaranya

belum tuntas dan lebihnya 18 siswa tuntas dengan spesifikasi tidak ada siswa

masuk dalam kategori sangat rendah, 5 siswa masuk dalam kategori rendah, 5

siswa masuk dalam kategori sedang, 5 siswa masuk dalam kategori tinggi, dan 13

siswa masuk dalam kategori sangat tinggi. Jika dipresentasikan 35.71% tidak

tuntas dan 54.28% tuntas, dengan nilai rata-rata 62.5%.

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

57

Pada siklus II, yakni dari 28 siswa 26 diantaranya tuntas dan lebihnya 2

siswa belum tuntas dengan spesifikasi tidak ada siswa masuk dalam kategori

sangat rendah, 5 siswa dalam kategori rendah, 5 siswa dalam kategori sedang, 5

siswa dalam kategori tinggi, dan 13 siswa dalam kategori sangat tinggi. Jika di

presentasikan 7.14% tidak tuntas dan 62.85% tuntas, dengan nilai rata-rata 78.5%.

Berdasarkan hasil analisis belajar keterampilan berbicara siswa, siklus II

mengalami peningkatan hasil belajar keterampilan berbicara dibandingkan dengan

siklus I. dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa pada proses

belajar mengajar pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan.Berikut ini

hasil belajar siswa jika dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh

distribusi frekuensi nilai sebagai berikut:

Pada siklus I, tidak ada siswa masuk kedalam kategori sangat rendah, 5

siswa masuk dalam kategori rendah dengan persentase 17.85%, tidak ada siswa

masuk dalam kategori sedang, 5 siswa masuk dalam kategori tinggi dengan

persentase 17.85%, dan 5 siswa masuk dalam kategori sangat tinggi dengan

persentase 17.85%, menghasilkan dengan nilai rata-rata 63.5%. Sedangkan, pada

siklus II, tidak ada siswa masuk kedalam kategori sangat rendah, 2 siswa masuk

dalam kategori rendah dengan persentase 7.14%, tidak ada siswa masuk dalam

kategori sedang, 4 siswa masuk dalam kategori tinggi dengan persentase 14.28%,

dan 22 siswa masuk dalam kategori sangat tinggi dengan persentase 70.5%,

menghasilkan dengan nilai rata-rata 78.5%.

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

58

Berdasarkan analisis hasil belajar siswa jika dikelompokkan kedalam lima

kategori, hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II disetiap kategorinya

menagalami peningkatan.

Meningkatnya persentase nilai siswa pada siklus II ini terjadi akibat

adanya perbaikan pada siklus II dari refleksi pada siklus I. Adanya kekurangan

pada siklus I, maka peneliti melakukan perbaikan yang dilakukan pada siklus II.

Sesusai dengan data hasil penelitian, ketuntasan siswa pada keterampilan

berbicara siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena

adanya kerja dalam kelompok sehingga mereka lebih aktif dalam kelompok. Jika

terdapat salah satu siswa kurang aktif siswa lain dapat termotivasi dengan teman

satu kelompok untuk meningkatkan motivasi belajarnya. Pada siklus II guru dan

peneliti melakukan perbaikan-perbaikan yang seharusnya diperbaiki agar

keterampilan berbicara pada siklus II ini tergolong baik. Dengan bekal motivasi

yang tinggi akan lebih mudah bagi siswa untuk menerima dan mengikuti proses

pembelajaran.

Ketepatan ucapan sangat berperan penting dalam berbicara karena jika

pengucapan tidak tepat tentu akan mempengaruhi kualitas komunkasi. Ada

beberapa siswa yang sering melakukan kesalahan ucapan dan akhirnya membuat

siswa lainnya tidak konsentrasi dan menjadi gaduh. Ini sangat berpengaruh pada

konsentrasi siswa dalam berbicara. Pada aspek ketepatan tata bahasa siswa pada

kegiatan siklus I rata-rata ketepatan tata bahasa siswa masih tergilong sangat

sedang. Setelah dilakukan tindakan sesuai dengan siklus I dan II, terjadi

peningkatan dari kategori sangat rendah sampai kategori sedang. Hal ini terjadi

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

59

karena kesempatan siswa untuk berlatih berbicara di dalam kelas terhitung

banyak, peneliti dan guru mata pelajaran pun sering mengoreksi jika terdapat

siswa yang melakukan kesalahan tata bahasa baik itu sementara proses

pembelajaran berlangsung maupun pada akhir pembelajaran.

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat

disimpulkan bahwa keterampilan berbicara siswa Kelas X SMA

Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar dengan menggunakan metode bertukar

gagasan dalam debat dapat meningkat.

Pada siklus I siswa belum memenuhi kriteria presentase ketuntasan

keterampilan berbicara siswa yang ditentukan. Adapun kriteria ketuntasan

maksimum KKM yang ditentukan yaitu 75. Jadi peneliti terdorong untuk

mengadakan perbaikan pada siklus II agar mendapatkan hasil yang diinginkan,

nilai rata-rata siklus I yaitu 62,5% sedangkan siklus II yaitu 78.5%. Dengan

penerapan yang dilakukan mulai dari siklus I hingga pada siklus II terbukti

siswa lebih aktif untuk mengungkapkan gagasannya dan siswa memiliki

kesempatan untuk berlatih berbicara di dalam kelas cukup banyak.

Keterampilan berbicara sebelum dilaksanakan penelitian siswa

termasuk sedang, karena ketidaknyamanan siswa terhadap cara pembelajaran

guru dalam hal pemilihan metode yang digunakan tergolong tidak dapat

membangkitkan minat dan semangat belajar siswa sehingga kreativitas

pembelajaran kurang aktif dan ini sangat berpengaruh pada prestasi belajar

siswa terutama pada aspek keterampilan berbicara.

6

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

61

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, adapun saran yang diberika peneliti

yaitu :

Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam melaksanakan pembelajaran

khususnya pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan yaitu :

1. Keterampilan berbicara dengan menggunakan metode bertukar gagasan

dalam debat.

2. Mampu memperbaiki tata bahasa dengan benar.

3. Mampu memahami materi dengan baik

4. Komunikasi berjalan dengan aktif.

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

ii

DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, Nirmawati. 2019. Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui

Penerapan Metode Diskusi Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 33

Makassar. Skripsi. Makassar: Unniversitas Muhammadiyah

Makassar.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi., dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Dananjaya, Utomo. 2011. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa

Emzir, 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.

Jakarta: Rajawali Pers.

Ernawati. 2004. Peran Diskusi terhadap Keterampilan Bertanya dalam

Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia Siswa Kelas 2 SMU Negeri 1

Polewali. Skripsi. Makassar: FBS UNM.

Fatonah Siti. 2004. Pengantar Berbicara. Buku Ajar: Universitas

Muhammadiyah Purwekertu.

Herlina. 2016. Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Bugis melalui

Teknik Bermain Peran pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 12

Parepare. Skripsi. Makassar : FBS UNM.

Kurniawan, H. 2015. Pembelajaran Kreatif Bahasa Indonesia. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Nurcahyo, Rachmat. 2012. Panduan Debat Bahasa Indonesia. Jakarta:UIN

Jakarta.

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta:BPFE

Munirah. 2018. Evaluasi Keterampilan Berbahasa Indonesia. Penerbit : CV.

Berkah Utami.

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

iii

Musaba, Zulkifli. 2012. Terampil Berbicara. Yogyakarta: CV. Aswaja

Pressindo.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2007

Rahmat. 2003. Retorika Modern. Jakarta: Bumi Angkasa.

Sutama. 2011. Penelitian Tindakan. Semarang: CV Citra Mandiri Utama.

Tarigan dkk. 1998. Pengembangan Keterampilan Berbicara. Bandung:

Angkasa.

Tarigan, Henri Guntur. 2013. Berbicara Sebagai Suatu Keterapilan Berbahasa.

Bandung: CV Angkasa

Tim Penyusun FKIP Unismuh Makassar. 2016. Pedoman Penilaian Skripsi.

Makassar: FKIP Unismuh Makassar.

Widjono. 2012. Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo

Widyamartaya, A. 1990. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius.

Wina Sanjaya. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

4

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

5

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Muhammadiyah 1 UNISMUH

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : X (Sepuluh)

Kompetensi Inti :

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

K-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam

berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,

sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan

kawasan internasional”.

KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah

KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

3.1

Mengid

entifikasi

laporan

hasil

observasi

yang

dipresentas

ikan

dengan

lisan dan

tulis

Isi pokok laporan hasil

observasi:

pernyataan umum;

hal yang

dilaporkan;

deskripsi bagian;

deskripsi manfaat;

dan

maksud isi teks

(tersirat dan

tersurat).

Menentukan isi pokok, hal-hal yang

dilaporkan, dan ciri kebahasaan dalam teks

laporan hasil observasi.

Menafsirkan teks laporan hasil observasi

berdasarkan struktur, ciri kebahasaan, dan isi

teks laporan hasil observasi.

Mempresentasikan dan menanggapi teks

laporan hasil observasi

4.1

Mengin

terpretasi

isi teks

laporan

hasil

observasi

berdasarka

n

interpretasi

baik secara

lisan

maupun

tulis

3.2

Menga

nalisis isi

dan aspek

kebahasaan

Isi pokok teks laporan

hasil observasi:

pernyataan umum;

deskripsi bagian;

Mengidentifikasi isi,struktur, dan ciri

kebahasaan.

isi, ciri kebahasaandalam teks laporan hasil

observasi.

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

6

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

dari

minimal

dua teks

laporan

hasil

observasi

deskripsi manfaat;

dan

kebahasaan

(kalimat definisi,

kata sifat).

Menyusun kembali teks laporan hasil

observasi yang dibaca dengan

memerhatikanisi, struktur, danciri kebahasaan.

Mempresentasikan, menanggapi,dan

merevisiteks laporan hasil observasi yang telah

disusun.

4.2

Mengk

onstruksi-

kan teks

laporan

dengan

memerhati

kan isi dan

aspek

kebahasaan

baik lisan

maupun

tulis

3.3

Mengid

entifikasi

(permasala

han,

argumentas

i,

pengetahua

n, dan

rekomenda

si) teks

eksposisi

yang

didengar

dan atau

dibaca

Isi teks eksposisi:

pernyataan tesis;

argumen;

pernyataan ulang;

dan

kebahasaan.

Komentar terhadap:

Kekurangan dan

kelebihan dilihat

dari isi (kejelasan

tesis dan kekuatan

argumenuntuk

mendukung tesis).

Menggalistruktur, isi,(permasalahan,

argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi),

dan kebahasaan dalam teks eksposisi yang

didengar danatau dibaca.

Menyusun teks eksposisi dengan

memerhatikan struktur, isi, permasalahan,

argumentasi, pengetahuan, rekomendasi, dan

kebahasaan.

Mempresentasikan,me-ngomentari, dan

merevisi teks eksposisi yang telah disusun.

4.3

Menge

mbangkan

isi

(permasala

han,

argumen,

pengetahua

n, dan

rekomenda

si) teks

eksposisi

secara lisan

dan/tulis

3.4

Menga

nalisis

Struktur teks eksposisi:

pernyataan tesis

Menggali strukturdan aspek kebahasaan

dalamteks eksposisi yang dibaca.

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

7

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

struktur

dan

kebahasaan

teks

eksposisi

(pendapat tentang

suatu

permasalahan);

argumen (data,

fakta, danpendapat

untuk menguatkan

tesis); dan

pernyataan ulang.*

Kebahasaan:

kalimat nominal

dan

kalimat verbal

(aktif transitif dan

aktif intransitif)

Pola penalaran:

deduksi dan

induksi

Menyusun kembali teks eksposisi dengan

memerhatikan isi (permasalahan, argumen,

pengetahuan, dan rekomendasi), struktur, dan

kebahasaan.

Mempresentasikan, menanggapi,dan merevisi

teks eksposisi yang telah disusun.

4.4

Mengo

nstruksikan

teks

eksposisi

dengan

memerhati

kan isi

(permasala

han,

argumen,

pengetahua

n, dan

rekomenda

si), struktur

dan

kebahasaan

3.5

Menge

valuasi teks

anekdot

dari aspek

makna

tersirat

Isi teks anekdot:

peristiwa/sosok

yang berkaitan

dengan

kepentingan

publik,

Unsur anekdot:

peritiwa/tokoh

yang perlu dikritisi,

sindiran, humor,

dan penyebab

kelucuan.

Menilai isi dan aspek makna tersirat dalam

teks anekdot

Menyusun kembali teks anekdot dengan

memerhatikan makna tersirat dalam teks

anekdot yang dibaca

Mempresentasikan, mengomentari,dan

merevisi teks anekdot yang telah disusun.

4.5

Mengo

nstruksi

makna

tersirat

dalam

sebuah teks

anekdot

baik lisan

maupun

tulis

3.6

Menga

nalisis

struktur

dan

kebahasaan

teks

anekdot.

Isi anekdot

Peristiwa/sosok

yang berkaitan

dengan

kepentingan

publik.

Sindiran.

Unsur humor.

Kata dan Frasa

idiomatis

Mengidentifikasi struktur(bagian-bagian teks)

anekdot dan kebahasaan .

Menyusun kembali teks anekdot dengan

memerhatikan struktur dan kebahasaan.

Mempresentasikan, menanggapi,dan merevisi

teks anekdot yang telah disusun.

4.6

Mencip

takan

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

8

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

kembali

teks

anekdot

dengan

memerhati

kan

struktur,

dan

kebahasaan

baik lisan

maupun

tulis

3.7

Mengid

entifikasi

nilai-nilai

dan isi

yang

terkandung

dalam

cerita

rakyat

(hikayat)

baik lisan

maupun

tulis

Karakeristik

hikayat.

Isi hikayat.

Nilai-nilai dalam

hikayat (moral,

sosial, agama,

budaya, dan

penddikan).

Mendata pokok-pokok isi, karakteristik, dan

nilai-nilai dalam hikayat.

Menyusunteks eksposisi berdasarkan pokok-

pokok isi, dan nilai-nilai dalam hikayat.

Mempresentasikan, menanggapi,dan

merevisi,teks eksposisi yang telah disusun

4.7

Mencer

itakan

kembali isi

cerita

rakyat

(hikayat)

yang

didengar

dan dibaca

3.8

Memba

ndingkan

nilai-nilai

dan

kebahasaan

cerita

rakyat dan

cerpen

Nilai-nilai dalam

cerpen dan hikayat.

Gaya bahasa.

Kata arkais (kuno).

Menjelaskan persamaan dan perbedaan isi

dannilai-nilai dalam cerpen dan cerita rakyat.

Menyusun kembali isi cerita rakyat ke dalam

bentuk cerpen dengan memerhatikan isi dan

nilai-nilai.

Mempresesntasikan, menanggapi, dan

merevisiteks cerpen yang disusun.

4.8

Menge

mbangkan

cerita

rakyat

(hikayat)

ke dalam

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

9

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

bentuk

cerpen

dengan

memerhati

kan isi dan

nilai-nilai.

3.9

Mengid

entifikasi

butir-butir

penting

dari dua

buku

nonfiksi

(buku

pengayaan)

dan satu

novel yang

dibaca.gka

n nilai-nilai

dan

kebahasaan

cerita

rakyat dan

cerpen

Ikhtisar

Laporan Hasil Membaca Buku

Melaporkan isi buku yang dibaca dalam

bentuk ikhtisar.

Mempresentasikan, mengomentari, dan

merevisiikhtisaryang dilaporkan.

4.9 Menyusun

ikhtisar

dari dua

buku

nonfiksi

(buku

pengayaan)

dan

ringkasan

dari satu

novel yang

dibaca

3.10

Menge

valuasi

pengajuan,

penawaran

dan

persetujuan

dalam teks

negosiasi

lisan

maupun

tertulis.

Isi teks negosiasi:

permasalahan;

pengajuan;

penawaran;

persetujuan/

kesepakatan yang

tercapai.

Menilai masalah, bagaimana cara

menyampaikan pengajuan, penawaran, dan

pencapaian persetujuan dalam bernegosiasi.

Mengungkapkan cara pengajuan, penawaran,

dan pencapaian persetujuan dalam

bernegosiasi.

Memberikan tanggapan hasil kerja teman atau

kelompok lain secara lisan (kekurangan dan

kelebihan dilihat dari kejelasan isi,

kelengkapan data, EYD, dan penggunaan

kalimat).

4.10

Menya

mpaikan

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

10

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

pengajuan,

penawaran,

persetujuan

dan

penutup

dalam teks

negosiasi

secara lisan

atau tulis

3.11

Menga

nalisis isi,

struktur

(orientasi,

pengajuan,

penawaran,

persetujuan

, penutup)

dan

kebahasaan

teks

negosiasi

Struktur teks negosiasi:

orientasi dan

permasalahan(peng

ajuan, penawaran,

dan persetujuan).

Kebahasaan

pasangan tuturan

dalam teks negosisi

dan

bahasa yang

santun.

Menentukanstruktur: orientasi dan

permasalahan (pengajuan, penawaran, dan

persetujuan),

Menentukan cirri kebahasaan (pasangan

tuturan dan kesantunan) dalam teks negosiasi.

Menyusun teks negosiasi dengan

memerhatikanstruktur teks dan aspek

kebahasaan.

Mempresentasikan, mengomentari, dan

merevisiteks negosiasi yang telah disusun.

4.11

Mengk

onstruksika

n teks

negosiasi

dengan

memerhati

kan isi,

struktur

(orientasi,

pengajuan,

penawaran,

persetujuan

, penutup)

dan

kebahasaan

3.12

Mengh

ubungkan

permasalah

an/ isu,

sudut

pandang

dan

argumen

beberapa

pihak dan

simpulan

dari debat

untuk

Debat:

esensi debat;

mosi

(permasalahan

yang didebatkan);

argumen untuk

menguatkan

pendapat sesuai

dengan sudut

pandang yang

diambil; dan

tanggapan

(mendukung dan

Mengidentifikasipermasalahan, sudut pandang,

argumen, pemeran, sikap, pemilihan topik dan

simpulan dari simulasi debat yang

menimbulkan pro dan kontra yang diperankan

oleh peserta didik.

Melaksanakan debat.

Mengevaluasi pelaksanaan debat.

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

11

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

menemuka

n esensi

dari debat

menolak pendapat

disertai argumen).

4.12

Mengo

nstruksi

permasalah

an/isu,

sudut

pandang

dan

argumen

beberapa

pihak, dan

simpulan

dari debat

secara lisan

untuk

menunjukk

an esensi

dari debat

3.13

Menga

nalisis isi

debat

(permasala

han/isu,

sudut

pandang

dan

argumen

beberapa

pihak, dan

simpulan)

Isi debat:

mosi/ topik

permasalahan yang

diperdebatkan;

pernyataan sikap

(mendukung atau

menolak);

argumenasi untuk

mendukung sikap.

Pihak-pihak pelaksana

debat:

pihak yang

mengajukan

mosi/topik

permasalahan yang

diperdebat-kan;

tim afirmatif (yang

setuju dengan

mosi);

tim oposisi yang

tidak setuju dengan

mosi);

pemimpin/ wasit

debat (yang

menjaga tata

tertib)’

Penonton/ juri.

Mengidentifikasi isi debat (permasalahan/ isu,

sudut pandang dan argumen beberapa pihak,

dan simpulan).

Memberikan tanggapan (kelebihan dan

kekurangan) terhadap pihak-pihak pelaku debat.

Melaksanakan debat.

Mengevaluasi pelaksanaan debat.

4.13

Menge

mbangkan

permasalah

an/ isu dari

berbagai

sudut

pandang

yang

dilengkapi

argumen

dalam

berdebat

3.14 Menilai hal

yang dapat Pola penyajian Mengidentifikasiperistiwa (antara lain:

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

12

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

diteladani

dari teks

biografi

cerita ulang

(biografi).

Hal-hal yang patut

diteladani dari

tokoh dalam

biografi.

perjalananpendidikan, karier, perjuangan)

dalam biografi tokoh.

Menyampaikan kembali hal-hal yang dapat

diteladani dari peristiwa yang tertuang dalam

dalam teks biografi

Memberikan komentar secara lisan atau tulis

terhadap hasil kerja teman atau kelompok lain.

4.14

Mengu

ngkapkan

kembali

hal-hal

yang dapat

diteladani

dari tokoh

yang

terdapat

dalam teks

biografi

yang

dibaca

secara

tertulis

3.15

Menga

nalisis

aspek

makna dan

kebahasaan

dalam teks

biografi

Unsur-unsur biografi:

orientasi: (identitas

singkat tokoh);

rangkaian peristiwa

dan masalah yang

dialami; dan

Reorientasi :

Kebahasaan biografi:

pronominal;

pengacu dan yang

diacu; dan

konjungsi.

Mendata pokok-pokok isi biografi danciri

kebahasaan dalam teks biografi.

Menulis teks biografi tokoh dengan

memerhatikan isi (antara lain:

perjalananpendidikan, karier, perjuangan)

Memberikan tanggapan secara lisan terhadap

isi teks (biografi) yang ditulis teman

4.15

Mencer

itakan

kembali isi

teks

biografi

baik lisan

maupun

tulis.

3.16

Mengid

entifikasi

suasana,

tema, dan

makna

beberapa

puisi yang

terkandung

dalam

antologi

puisi yang

diperdenga

rkan atau

dibaca

Puisi:

(semua jenis puisi)

isi;

tema;

makna;

amanat; dan

suasana.

Mendata suasana, tema, dan makna dalam

puisi yang didengar dan atau dibaca.

Memusikalisasikan dan menanggapi salah

satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan

puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi,

dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan

tempo).

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

13

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

4.16

Mende

monstrasik

an

(membacak

an atau

memusikali

sasikan)

satu puisi

dari

antologi

puisi atau

kumpulan

puisi

dengan

memerhati

kan vokal,

ekspresi,

dan

intonasi

(tekanan

dinamik

dan

tekanan

tempo)

3.17

Menga

nalisis

unsur

pembangun

puisi

Unsur-unsur

pembangun puisi

diksi;

imaji;

kata konkret;

gaya bahasa;

rima/irama;

tipografi;

tema/makna

(sense);

rasa (feeling);

nada (tone);dan

amanat/tujuan/mak

sud (itention).

Mendata kata-kata yang menunjukkan diksi,

imaji, diksi, kata konkret, gaya bahasa,

rima/irama, tipografi, tema/makna (sense);

rasa (feeling), nada (tone), dan

amanat/tujuan/maksud (itention). dalam puisi.

Menulis puisi dengan memerhatikan diksi,

imaji, diksi, kata konkret, gaya bahasa,

rima/irama, tipografi, tema/makna (sense);

rasa (feeling), nada (tone), dan

amanat/tujuan/maksud (itention).

Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi

puisi yang telah ditulis

4.17 Menulis

puisi

dengan

memerhati

kan unsur

pembangun

nya (tema,

diksi, gaya

bahasa,

imaji,

struktur,

perwajahan

)

3.18

Menga

nalisis isi

dari

minimal

satu buku

fiksi dan

satu buku

Resensi buku. Membuat Resensi Buku yang Dibaca

Menganalisis kelebihan dan kekurangan buku

yang dibaca

Menyusun resensi buku nonfiksi yang

dibaca.dengan memerhatikan unsur-unsur

resensi

Mempresentasikan dan menanggapi resensi

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

14

Kompetensi

Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

nonfiksi

yang sudah

dibaca

yang ditulis

4.18

Mempr

esentasikan

replikasi isi

buku

ilmiah

yang

dibaca

dalam

bentuk

resensi

Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran Sekolah Kelas /

Semester

Materi Pokok Alokasi Waktu

Bahasa Indonesia SMA

Muhammadiyyah

1 Unismuh

X (Sepuluh) Debat 4 X 45 Menit

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

KD 3.12 Menghubungkan

permasalahan/ isu, sudut pandang

dan argumen beberapa pihak dan

simpulan dari debat untuk

menemukan esensi dari debat

Mengidentifikasipermasalahan, sudut

pandang, argumen, pemeran, sikap,

pemilihan topik dan simpulan dari

simulasi debat yang menimbulkan pro

dan kontra yang diperankan oleh peserta

didik.

Melaksanakan debat.

Mengevaluasi pelaksanaan debat.

KD 4.12 Mengonstruksi

permasalahan/isu, sudut pandang dan

argumen beberapa pihak, dan

simpulan dari debat secara lisan

untuk menunjukkan esensi dari debat

KD 3.13 Menganalisis isi debat

(permasalahan/isu, sudut pandang

dan argumen beberapa pihak, dan

simpulan)

Mengidentifikasi isi debat

(permasalahan/ isu, sudut pandang dan

argumen beberapa pihak, dan

simpulan).

Memberikan tanggapan (kelebihan dan

kekurangan) terhadap pihak-pihak

pelaku debat.

Melaksanakan debat.

Mengevaluasi pelaksanaan debat.

KD.4.13 Mengembangkan

permasalahan/ isu dari berbagai

sudut pandang yang dilengkapi

argumen dalam berdebat

Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

16

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran discovery

learning, peserta didik dapat mengenditifikasi dan menginterperasi isi

lpaoran hasil observasi yang raa ingin tahu, tanggung jawab, dan

komunikatif selama proses pembelajaran.

B. Langkah-langkah Pembelajaran (Model discovery learning)

1. Peserta didik memahami esensi debat.

2. Peserta didik memahami mosi (permasalahan debat yang didebatkan).

3. Peserta didik membuat argumen untuk menguatkan pendapat sesuai

dengan sudut pandang yang diambil.

4. Peserta didik diminta untuk menanggapi argument yang dilontarkan

oleh peserta didik lain (mendukung dan menolak pendapat disertai

argumen).

C. Penilaian

1. Ketepatan Ucapan : Peserta didik tidak pernah melakukan kesalahan

ucapan pada saat debat dimulai.

2. Tata bahasa : Peserta didik tidak melakukan kesalahan

tatabahasa pada saat debat berlangsung.

3. Kelancaran : Peserta didik tidak tersendat berbicara pada saat

debat berlangsung.

4. Penguasaan topik: Peserta didik diharuskan menguasai segala sesuatu

dalam pembicaraan.

5. Gerak-gerik mimik: Peserta didik tenang dalam berbicara dan tidak

ragu apa yang ia sampaikan.

Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

17

Makassar, Agustus 2020

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Mahasiswa Peneliti

Nurwatiqah Amirah Budi, S.Pd Nurul Alfi Yunita

Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

18

Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

19

Lembar Observasi Pengamatan Kegiatan Guru

No Aspek yang dinilai Kriteria penilaian

Ya Tidak Ket

1. Guru menyampaikan apersepsi yang

terkait dengan topic debat

2. Guru membagi kelompok menjadi 4

kelompok.

3 Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

4. Guru menyampaikan tatacara

pembelajaran debat

5. Guru memonitor kerja kelompok dan

memberikan bimbingan secara merata

6. Guru memberikan dukungan terhadap

pendapat siswa dengan mendengarkan

dengan penuh perhatian

7. Guru mencegah kegaduhan

8. Guru merefleksikan hasil pembelajaran

Jumlah

Presentase

Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

20

Lembar Observasi Pengamatan Kegiatan Siswa

No Aspek yang dinilai Kriteria penilaian

Ya Tidak Ket

1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

2. Siswa aktif saling bertukar gagasan

tentang isi permasalahan dari berbagai

sudut pandang yang dilengkapi argument

dalam proses debat

3. Kekompakan dan kerja sama siswa

dalam kelompok

4.. Kemampuan siswa menyampaikan

argument

5. Kemampuan siswa bertukar gagasan

dalam debat

6. Kemampuan menghargai pendapat

kelompok lain.

7. Kemampuan menyimpilkan hasil debat

Jumlah

Presentase

Page 94: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

21

Page 95: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

22

Page 96: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

23

Page 97: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

24

Page 98: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

25

Page 99: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

26

Page 100: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

27

Page 101: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

28

Page 102: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

29

Page 103: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X …PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BERTUKAR GAGASAN

30

RIWAYAT HIDUP

Nurul Alfiyunita dilahirkan di Labakkang pada tanggal 06

Februari 1999 Anak terakhir dari enam bersaudara, pasangan

dari bapak Pagaruddin Dg. Pali dan Ibu Saenab Dg. So’na.

Penulis menyelesaikan pendidikan di sekolah dasar (SD)

Negeri 7 Kayumate kecamatan Labakkang Kabupaten

Pangkep 2010, penulis merlanjutkan pendidikan di SMPN 1 Labakkang lulus

pada tahun 2013, sekolah menegah Atas SMA Negeri 1 Labakkang lulus pada

tahun 2016. Tahun 2016 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi

Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Makassar. Akhirnya dengan rahmat Allah dan

iringan doa dari orang tua, keluarga, dan saudara, penulis berhasil menyususn

skripsi dengan judul “Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas X SMA

Muhammadiya 1 Unismuh Makassar dengan Menggunakan metode Bertukar

Gagasan”