Keterampilan Berbicara

35
KETERAMPILAN KETERAMPILAN BERBICARA BERBICARA

description

Pertemuan 4

Transcript of Keterampilan Berbicara

Page 1: Keterampilan Berbicara

KETERAMPILAN KETERAMPILAN BERBICARABERBICARA

Page 2: Keterampilan Berbicara

Hakekat BerbicaraHakekat Berbicara

Berbicara merupakan perbuatan Berbicara merupakan perbuatan menghasilkan bahasa untuk menghasilkan bahasa untuk berkomunikasi sebagai salah satu berkomunikasi sebagai salah satu keterampilan dasar dalam berbahasa. keterampilan dasar dalam berbahasa.

Page 3: Keterampilan Berbicara

Menurut Tarigan (1989), berbicara adalah Menurut Tarigan (1989), berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata / lambang bunyi artikulasi atau kata-kata / lambang bunyi untuk mengekspresikan, menyatakan untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.perasaan.

Berbicara dapat diartikan suatu Berbicara dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dapat dipahami maksud tersebut dapat dapat dipahami oleh orang lain (Depdikbud 1985:7)oleh orang lain (Depdikbud 1985:7)

Page 4: Keterampilan Berbicara

Berbicara pada hakekatnya merupakan Berbicara pada hakekatnya merupakan suatu proses berkomunikasi sebab di suatu proses berkomunikasi sebab di dalamnya terjadi pemindahan pesan dari dalamnya terjadi pemindahan pesan dari suatu sumber ke tempat lain.suatu sumber ke tempat lain.

Page 5: Keterampilan Berbicara

Proses tersebut digambar sebagai berikut:Proses tersebut digambar sebagai berikut:

.. Chanel / saluran

Simbol / lambang

Massage / pesan

Komunikasi / sender

Umpan balik / feedback

Komunikasi / receiver

Page 6: Keterampilan Berbicara

Berbicara sebagai salah satu bentuk Berbicara sebagai salah satu bentuk komunikasi akan mudah dipahami dengan komunikasi akan mudah dipahami dengan cara membandingkan diagram komunikasi cara membandingkan diagram komunikasi dengan peristiwa berbahasa dengan peristiwa berbahasa

(Tarigan 1989: 12)(Tarigan 1989: 12)

Page 7: Keterampilan Berbicara

PembicaraPembicara PenyimakPenyimak

Maksud Maksud Pemahaman Pemahaman

(Pra-ucap)(Pra-ucap) (Pasca-ucap)(Pasca-ucap)

PenyandianPenyandian Pembacaan sandi Pembacaan sandi

(encoding)(encoding) (decoding)(decoding)

FonasiFonasi AudisiAudisi

(Pengucapan)(Pengucapan) (Pendengaran)(Pendengaran)

TransisiTransisi

(Peralihan)(Peralihan)

Page 8: Keterampilan Berbicara

Berbicara merupakan bentuk perilaku Berbicara merupakan bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologis, semantik dan fisik, psikologis, neurologis, semantik dan linguistik.linguistik.

Pada saat berbicara seseorang Pada saat berbicara seseorang memanfaatkan faktor fisik yaitu alat ucap memanfaatkan faktor fisik yaitu alat ucap untuk menghasilkan bunyi bahasa.untuk menghasilkan bunyi bahasa.

Faktor psikologis memberikan andil yang Faktor psikologis memberikan andil yang cukup besar terhadap kelancaran cukup besar terhadap kelancaran berbicara. berbicara.

Page 9: Keterampilan Berbicara

Stabilitas emosi sangat berpengaruh Stabilitas emosi sangat berpengaruh terhadap keutuhan bahan pembicaraan.terhadap keutuhan bahan pembicaraan.

Berbicara juga tidak terlepas dari faktor Berbicara juga tidak terlepas dari faktor neurologis yaitu jaringan saraf yang neurologis yaitu jaringan saraf yang menghubungkan otak kecil dengan mulut, menghubungkan otak kecil dengan mulut, telinga serta organ tubuh lainnya dalam telinga serta organ tubuh lainnya dalam aktivitas berbicara.aktivitas berbicara.

Faktor semantik yang berhubungan dengan Faktor semantik yang berhubungan dengan makna dan faktor linguistik yang berkaitan makna dan faktor linguistik yang berkaitan dengan struktur bahasa dalam berbicara.dengan struktur bahasa dalam berbicara.

Page 10: Keterampilan Berbicara

Berbicara merupakan tuntutan kebutuhan Berbicara merupakan tuntutan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial agar manusia sebagai makhluk sosial agar mereka dapat berkomunikasi dengan mereka dapat berkomunikasi dengan sesamanya.sesamanya.

Kemampuan berbicara yang baik sangat Kemampuan berbicara yang baik sangat dibutuhkan dalam berbagai jabatan dalam dibutuhkan dalam berbagai jabatan dalam pemerintahan, swasta maupun pemerintahan, swasta maupun pendidikan.pendidikan.

Page 11: Keterampilan Berbicara

Seorang pemimpin perlu menguasai Seorang pemimpin perlu menguasai keterampilan berbicara agar dapat keterampilan berbicara agar dapat menggerakkan masyarakat untuk menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi terhadap program berpartisipasi terhadap program pembangunan.pembangunan.

Pemikiran seorang pendidik dituntut Pemikiran seorang pendidik dituntut menguasai keterampilan berbicara agar menguasai keterampilan berbicara agar dapat menyampaikan informasi dengan dapat menyampaikan informasi dengan baik kepada siswanya.baik kepada siswanya.

Page 12: Keterampilan Berbicara

Perbedaan ragam lisan dan ragam tulisPerbedaan ragam lisan dan ragam tulis

Bahasa ragam lisan dan ragam tulis agak Bahasa ragam lisan dan ragam tulis agak berbeda.berbeda.

Ragam lisan dimiliki oleh masyarakat Ragam lisan dimiliki oleh masyarakat bahasa sedang ragam tulis tidak mesti bahasa sedang ragam tulis tidak mesti dimiliki oleh masyrakat bahasa.dimiliki oleh masyrakat bahasa.

Page 13: Keterampilan Berbicara

Perbedaannya ada 2 macam :Perbedaannya ada 2 macam :

1.1. Berhubungan dengan peristiwanyaBerhubungan dengan peristiwanya

a. Jika digunakan ragam tulis, partisipasi a. Jika digunakan ragam tulis, partisipasi tidak saling berhadapan akibatnya tidak saling berhadapan akibatnya bahasa yang digunakan harus lebih bahasa yang digunakan harus lebih terang dan jelas sebab berbagai sarana terang dan jelas sebab berbagai sarana pendukungnya yang digunakan dalam pendukungnya yang digunakan dalam ragam tulis tidak digunakan (isyarat, ragam tulis tidak digunakan (isyarat, pandangan, anggukkan) pandangan, anggukkan)

Page 14: Keterampilan Berbicara

b. Pada ragam tulis fungsi subyek b. Pada ragam tulis fungsi subyek predikat dan obyek serta hubungan antar predikat dan obyek serta hubungan antar fungsi itu harus nyata.fungsi itu harus nyata.

c. Pada ragam lisan partisipasi pada c. Pada ragam lisan partisipasi pada umumnya bertatap muka sehingga umumnya bertatap muka sehingga kelengkapan fungsi tersebut kadang kelengkapan fungsi tersebut kadang terabaikan. terabaikan.

Page 15: Keterampilan Berbicara

Orang yang halus rasa bahasanya sadar Orang yang halus rasa bahasanya sadar bahwa kalimat tulis berlainan dengan bahwa kalimat tulis berlainan dengan ragam lisan sepatutnya mereka berhati-ragam lisan sepatutnya mereka berhati-hati dan berusaha agar kalimat yang hati dan berusaha agar kalimat yang ditulisnya ringkas dan lengkap.ditulisnya ringkas dan lengkap.

Page 16: Keterampilan Berbicara

2. Berkaitan dengan upaya yang digunakan 2. Berkaitan dengan upaya yang digunakan dalam ragam lisan perlu diketahui tentang dalam ragam lisan perlu diketahui tentang tinggi rendahnya, panjang-pendeknya, dan tinggi rendahnya, panjang-pendeknya, dan intonasi kalimat.intonasi kalimat.

Semua tidak terlambang dalam tata tulis Semua tidak terlambang dalam tata tulis maupun ejaan.maupun ejaan.

Ragam lisan pembicara dapat memberikan Ragam lisan pembicara dapat memberikan tekanan / memberikan jeda pada bagian tekanan / memberikan jeda pada bagian tertentu agar maksud ujaran / ucapannya tertentu agar maksud ujaran / ucapannya dapat dipahami.dapat dipahami.

Page 17: Keterampilan Berbicara

Elemen Dasar BerbicaraElemen Dasar Berbicara

Elemen dasar berbicara yang secara Elemen dasar berbicara yang secara fundamental dapat mewujudkan fundamental dapat mewujudkan terjadinya bahasa lisan.terjadinya bahasa lisan.

Elemen tersebut adalahElemen tersebut adalah

1.1. SumberSumber

2.2. PesanPesan

3.3. SaluranSaluran

4.4. penerimaanpenerimaan

Page 18: Keterampilan Berbicara

1.1. SumberSumber

Sumber Sumber : pusat pemerolehan pesan : pusat pemerolehan pesan pembicaraan.pembicaraan.

Pembicara berupa sumber, jika isi Pembicara berupa sumber, jika isi pembicaraan tersebut berasal dari hati nurani pembicaraan tersebut berasal dari hati nurani pembicara itu sendiri.pembicara itu sendiri.

2.2. PesanPesan

Pesan : maksud yang terkandung di dalam Pesan : maksud yang terkandung di dalam kode yang telah disampaikan pembicara.kode yang telah disampaikan pembicara.

Pesan tersebut berupa kode-kode verbal Pesan tersebut berupa kode-kode verbal maupun kode non verbal.maupun kode non verbal.

Page 19: Keterampilan Berbicara

3.3. SaluranSaluran

Saluran Saluran :: kondisi yang menghubungkan kondisi yang menghubungkan antara pembicara dengan lawan bicara antara pembicara dengan lawan bicara yang berperan sebagai alat komunikasi yang berperan sebagai alat komunikasi atau alat bantu komunikasi.atau alat bantu komunikasi.

Saluran dapat berupa Saluran dapat berupa :: media fisik maupun media fisik maupun non fisik non fisik (hardware maupun software)(hardware maupun software)

Page 20: Keterampilan Berbicara

4. Penerimaan4. Penerimaan Penerimaan Penerimaan : pemahan terhadap kode dan : pemahan terhadap kode dan penemuan pesan yang terkandung dalam penemuan pesan yang terkandung dalam penampilan bicara.penampilan bicara.

Pemahaman kode adalah :Pemahaman kode adalah :a.a. Penanggapan bunyi ujaran / ucapanPenanggapan bunyi ujaran / ucapanb.b. Pemahaman maksud gerak anggota badan Pemahaman maksud gerak anggota badan

dan mimikdan mimikc.c. Penafsiran isi pembicaraan Penafsiran isi pembicaraan Penerimaan dianggap baik jika antara pembicara Penerimaan dianggap baik jika antara pembicara

dan lawan bicara tidak mengalami salah dan lawan bicara tidak mengalami salah komunikasi (salah tangkap, salah tanggap, komunikasi (salah tangkap, salah tanggap, salah paham) salah paham)

Page 21: Keterampilan Berbicara

Model BerbicaraModel Berbicara

Model bicara ada 2 macam Model bicara ada 2 macam ::

a.Model berbicara searaha.Model berbicara searah

b. Model berbicara dua arah b. Model berbicara dua arah

Page 22: Keterampilan Berbicara

DiagramDiagram

a.a. Model searahModel searah

Sumber

(source)

Penerima

(receiver)

Saluran

(channel)

encoding

decoding

Page 23: Keterampilan Berbicara

b. Model dua arahb. Model dua arah

Sumber

(source)

Penerima

(receiver)

Saluran

(channel)

decoding

encoding

decoding

encoding

Page 24: Keterampilan Berbicara

Sikap Mental PembicaraSikap Mental Pembicara

Sikap mental pembicara adalah unsur Sikap mental pembicara adalah unsur kejiwaan pembicara yang mempengaruhi kejiwaan pembicara yang mempengaruhi baik buruknya kegiatan berbicara.baik buruknya kegiatan berbicara.

Unsur tersebut adalahUnsur tersebut adalah

a.a. Rasa komunikasiRasa komunikasi

b.b. Rasa humorRasa humor

c.c. Rasa kepemimpinanRasa kepemimpinan

d.d. Rasa percaya diriRasa percaya diri

Page 25: Keterampilan Berbicara

a.a. Rasa komunikasiRasa komunikasi

unsur rasa komunikasi adalahunsur rasa komunikasi adalah

1. rasa keakraban1. rasa keakraban

2. kemampuan menyesuaikan diri2. kemampuan menyesuaikan diri

3. sikap tepaslira atau tahu diri3. sikap tepaslira atau tahu diri

4. daya ingat yang baik4. daya ingat yang baik

Rasa komunikasi adalah pemilihan rasa akrab Rasa komunikasi adalah pemilihan rasa akrab dengan orang lain yang tumbuh dari adanya dengan orang lain yang tumbuh dari adanya kemampuan menempatkan diri, kemampuan menempatkan diri, menyesuaikan diri serta daya ingat baik menyesuaikan diri serta daya ingat baik terhadap bahan pembicaraan.terhadap bahan pembicaraan.

Page 26: Keterampilan Berbicara

b. Rasa humorb. Rasa humor

humor adalah penumbuhan suasana segar humor adalah penumbuhan suasana segar dalam berbicara yang timbul karena dalam berbicara yang timbul karena kecerdasan akal kelucuan rasa simpatik dan kecerdasan akal kelucuan rasa simpatik dan toleransi terhadap lawan bicara.toleransi terhadap lawan bicara.

Manfaat humorManfaat humor

a.a. Menumbuhkan suasan segar dalam bicaraMenumbuhkan suasan segar dalam bicara

b.b. Membuat pendengar tidak cepat bosanMembuat pendengar tidak cepat bosan

c.c. Mengurangi / menghilangkan kelelahanMengurangi / menghilangkan kelelahan

d.d. Menumbuhkan rasa akrab antara pembicara Menumbuhkan rasa akrab antara pembicara dengan pendengardengan pendengar

Page 27: Keterampilan Berbicara

c. Rasa kepemimpinanc. Rasa kepemimpinanRasa kepemimpinan adalah rasa percaya diri Rasa kepemimpinan adalah rasa percaya diri dari pembicara bahwa dirinya mampu dari pembicara bahwa dirinya mampu mengatur, menguasai dan menjalin suasana mengatur, menguasai dan menjalin suasana akrab dengan pendengarnya, sehingga ia akrab dengan pendengarnya, sehingga ia mampu menyampaikan gagasan-gagasan mampu menyampaikan gagasan-gagasan secara tepat dan menarik.secara tepat dan menarik.

Unsur-unsur yang berperanUnsur-unsur yang berperan1.1. Rasa percaya diriRasa percaya diri2.2. Keterlibatan batin dengan pendengarnyaKeterlibatan batin dengan pendengarnya3.3. Mampu mengatur dan menguasai diriMampu mengatur dan menguasai diri4.4. Rasa hormat dan rasa memiliki seperti diri Rasa hormat dan rasa memiliki seperti diri

sendirisendiri

Page 28: Keterampilan Berbicara

d. Rasa percaya dirid. Rasa percaya diri

Rasa percaya diri adalah rasa hormat, rasa Rasa percaya diri adalah rasa hormat, rasa kepercayaan pada diri sendiri yang kepercayaan pada diri sendiri yang membebaskan pembicara dari rasa takut membebaskan pembicara dari rasa takut maupun perasaan was-was.maupun perasaan was-was.

Unsur-unsur yang berperanUnsur-unsur yang berperan

1.1. Kesadaran bahwa manusia sebenarnya ada Kesadaran bahwa manusia sebenarnya ada dalam kesamaan dan perbedaandalam kesamaan dan perbedaan

2.2. Setiap orang tentu memiliki kelemahan dan Setiap orang tentu memiliki kelemahan dan kelebihankelebihan

Page 29: Keterampilan Berbicara

3. Menjauhkan pada rasa rendah diri3. Menjauhkan pada rasa rendah diri

4. Berusaha menyayangi diri sendiri seperti 4. Berusaha menyayangi diri sendiri seperti rasa sayang yang diberikan pada orang rasa sayang yang diberikan pada orang lain.lain.

5. Berusaha membentuk pandangan hidup 5. Berusaha membentuk pandangan hidup yang jelas serta tujuan hidup yang pastiyang jelas serta tujuan hidup yang pasti

Page 30: Keterampilan Berbicara

Batasan dan tujuan berbicaraBatasan dan tujuan berbicaraBerbiacar adalah suatu keterampilan Berbiacar adalah suatu keterampilan

berbahasa yang berkembang pada berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak yang hanya didahului kehidupan anak yang hanya didahului dengan keterampilan menyimak.dengan keterampilan menyimak.

Berbicara erat sekali hubungannya dengan Berbicara erat sekali hubungannya dengan perkembangan kosa kata yang diperoleh perkembangan kosa kata yang diperoleh anak melalui kegiatan menyimak dan anak melalui kegiatan menyimak dan membacamembaca

Page 31: Keterampilan Berbicara

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi / kata-kata untuk bunyi-bunyi artikulasi / kata-kata untuk mengekspresikan, menyampaikan gagasan, mengekspresikan, menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan seseorang kepada pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lainorang lain

Berbicara merupakan suatu sistem tanda-Berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (andible) dan tanda yang dapat didengar (andible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah ototdan jaringan otot manusia demi sejumlah ototdan jaringan otot manusia demi maksud dan tujuan dalam mencapai tujuan maksud dan tujuan dalam mencapai tujuan yang berupa ide / gagasan yang yang berupa ide / gagasan yang dikombinasikan.dikombinasikan.

Page 32: Keterampilan Berbicara

Berbicara merupakan suatu alat untuk Berbicara merupakan suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan / ide-ide mengkomunikasikan gagasan / ide-ide yang disusun serta dikembangkan sesuai yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan sang pendengar / dengan kebutuhan sang pendengar / penyimak.penyimak.

Berbicara merupakan instrumen yang Berbicara merupakan instrumen yang mengungkapkan kepada penyimak secara mengungkapkan kepada penyimak secara langsung apakah si pembicara memahami langsung apakah si pembicara memahami / tidak bahan pembicaraan pada saat dia / tidak bahan pembicaraan pada saat dia mengkomunikasikan gagasan-gagasan / mengkomunikasikan gagasan-gagasan / ide-ide kepada si penyimak / pendengar. ide-ide kepada si penyimak / pendengar.

Page 33: Keterampilan Berbicara

Tujuan berbicaraTujuan berbicaraTujuan utama berbicara adalah untuk Tujuan utama berbicara adalah untuk

berkomunikasi pembicara perlu berkomunikasi pembicara perlu memahami makna segala sesuatu yang memahami makna segala sesuatu yang ingin dikomunikasikan terhadap para ingin dikomunikasikan terhadap para pendengar dan harus mengetahui prinsip-pendengar dan harus mengetahui prinsip-prinsip mendasar segala situasi prinsip mendasar segala situasi pembicaraan, baik secara umum maupun pembicaraan, baik secara umum maupun perorangan.perorangan.

Page 34: Keterampilan Berbicara

Tujuan lain berbicara adalah Tujuan lain berbicara adalah

1.1. Memberitahu / melaporkan (to inform)Memberitahu / melaporkan (to inform)

2.2. Menjamu / menghibur (to entertain)Menjamu / menghibur (to entertain)

3.3. Membujuk / mengajak / meyakinkan Membujuk / mengajak / meyakinkan

(to persuade)(to persuade)

Page 35: Keterampilan Berbicara

Prinsip dasar berbicaraPrinsip dasar berbicaraa.a. Membutuhkan paling sedikti dua orangMembutuhkan paling sedikti dua orangb.b. Mempergunakan suatu sandi linguistikMempergunakan suatu sandi linguistikc.c. Memerima / mengakui suatu daerah referensi umumMemerima / mengakui suatu daerah referensi umumd.d. Merupakan suatu pertukaran antara partisipanMerupakan suatu pertukaran antara partisipane.e. Menghubungkan setiap pembicara dengan lainnya Menghubungkan setiap pembicara dengan lainnya

dengan segeradengan segeraf.f. Berhubungan atau berkaitan dengan masa kiniBerhubungan atau berkaitan dengan masa kinig.g. Hanya melibatkan perlengkapan yang berhubungan Hanya melibatkan perlengkapan yang berhubungan

dengan suara / bunyi bahasa dan pendengarandengan suara / bunyi bahasa dan pendengaranh.h. Tidak pandang bulu menghadapi serta Tidak pandang bulu menghadapi serta

memperlakukan apa yang nyata dan apa yang memperlakukan apa yang nyata dan apa yang diterima sebagai dalil. diterima sebagai dalil.