PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI …
Transcript of PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI …
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN MEDIA TAJUK RENCANA
SISWA KELAS VII SMP N 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OlehRini Yuliani
NIM 082110180
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2014
i
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN MEDIA TAJUK RENCANA
SISWA KELAS VII SMP N 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OlehRini Yuliani
NIM 082110180
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2014
ii
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN MEDIA TAJUK RENCANA
SISWA KELAS VII SMP N 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Oleh
Rini Yuliani
NIM 082110180
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan
di depan Panitia Penguji Skripsi
Menyetujui
Pembimbing I,
Drs. H. Khabib Sholeh, M.Pd.NIP. 19620222 199501 1002
Pembimbing II,
Drs. H. Bagiya, M.Hum.NIP 19640208 199003 1 002
MengetahuiKetua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Drs. H. Bagiya, M.Hum.NIP 19640208 199003 1 002
iii
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASIMENGGUNAKAN MEDIA TAJUK RENCANA
SISWA KELAS VII SMP N 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
OlehRini Yuliani
NIM 082110180
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji SkripsiUniversitas Muhammadiyah Purworejo
pada tanggal: 29 Maret 2014
TIM PENGUJI
Dra. Hj. Kadaryati, M.Hum(Penguji Utama) ............................................
Drs. H. Khabib Sholeh, M.Pd(Penguji I/Pembimbing I) ............................................
Drs. H. Bagiya, M.Hum(Penguji II/Pembimbing II)
............................................
Purworejo, ......Maret 2014Mengetahui
Dekan FKIP,
Drs. H. Hartono, M.M.
iv
NIP 19540105 198103 1 002
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
ادلة : يَـرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أوُتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ )١١(ا ...
‘... Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat’ (QS
al-Mujadalah: 11)
PERSEMBAHANSkripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu
memberikan do’a, dorongan baik
moril maupun materiil, pengorbanan
serta kesabaran yang diberikan
kepadaku.
2. Adikku, yang senantiasa memotivasi
untuk menjadi yang lebih baik,
3. Bapak/ Ibu Dosen PBSI yang telah
melimpahkan ilmunya.
4. Hariyanto terkasih, terima kasih telah
member kumotivasi dan membantuku
dalam berjuang.
5. Sahabat-sahabat tercinta dan orang-
orang yang membantu dalam
menyusun skripsi ini, saya ucapkan
terima kasih.
v
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
nama :Rini Yuliani
NIM :082110180
Program Studi:Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia;
menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
sendiri dan bukan plagiat, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah.
Apabila terbukti/dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat,
saya bersedia bertanggung jawab secara hukum yang diperkarakan oleh
Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Purworejo, ……Maret 2014
Yang membuat pernyataan,
Rini Yuliani
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan nikmat dan kasih sayang-Nyakepada penulisdalam proses
penyusunan skripsi ini. Berkat petunjuk dan pertolongan-Nya, penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini tanpa halangan yang berarti.
Skripsi ini disusun dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Sungguh banyak kesulitan yang penulis hadapi selama menyusun skripsi
ini.Namun, atas bantuan berbagai pihak, khususnya pembimbing, penulis dapat
menyelesaikan kesulitan itu.Oleh karena itu, penulis merasa berkewajiban
menyampaikan ucapan terima kasih kepada beberapa pihak di bawah ini.
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan
kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas
Muhammadiyah Purworejo.
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Purworejo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menempuh pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3. Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyusun skripsi ini.
4. Drs. H. Khabib Sholeh, M.Pd.selaku pembimbing I dan Drs. H. Bagiya,
M.Hum. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan
petunjuk dengan penuh kesabaran, ketulusan, dan kesungguhan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
vii
5.
6. Seluruh dosenProgram Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang
telah memberikan ilmu kepada penulis selama kuliah di Universitas
Muhammadiyah Purworejo
7. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah Swt. selalu melimpahkan pahala dan balasan yang lebih
baik atas segala jasa dan bantuan yang diberikan kepada penulis.Amin.
Purworejo, ….Maret 2014
Rini Yuliani
ABSTRAK
viii
ABSTRAK
Rini Yuliani. “peningkatan kemampuan menulis argumentasi menggunakan media tajuk rencana pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran”. Skripsi.Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) langkah-langkah penggunaan media tajuk rencana dalam pembelajaran menulis argumentasi; (2) pengaruh penggunaan media tajuk rencana terhadap perilaku siswa dalam pembelajaran menulis argumentasi; (3) peningkatan kemampuan menulis argumentasi setelah mengikuti pembelajaran menulis argumentasi menggunakan media tajuk rencana. .
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, adalah sebuah penelitian yang dilakukan di kelas, Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 30 siswa.Penelitian tindak kelas dilaksanakan dalam dua siklus, yang pada masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Dalam pengumpulan data penelitian, penulis menggunakan teknik tes dan nontes.Teknik tes berupa menulis argumentasi menggunakan media tajuk rencana.Teknik nontes berupa hasil observasi, jurnal dan dokumentasi foto.Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.Teknik penyajian hasil analisis dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik penyajian informal yaituperumusan menggunakan kata-kata biasa.
Dari hasil analisis disimpulkan bahwa langkah-langkah pembelajaran menulis argumentasi menggunakan media tajuk rencana sebagai berikut: (a) guru memberikan pengantar teknik pembelajaran menulis argumentasi dengan menggunakan media tajuk rencana; (b) guru memberikan tajuk rencana pada siswa untuk dicermati dengan teliti; (c) siswa kemudian menentukan tema dan tujuan menulis argumentasi; (d) diharapkan siswa dapat memperoleh bahan untuk membuat argumentasi; (e) siswa kemudian menentukan penanda opini pada tajuk rencana agar memudahkan membuat argumentasi (f) waktu yang disediakan kurang lebih 80 menit; (g) setelah siswa selesai menulis, guru bertanya tentang kesulitan yang dihadapi siswa; (h) guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Hasil dari siklus I dan siklus II menunjukan bahwa pembelajaran menulis argumentasi menggunakan media tajuk rencana meningkatkan motivasi belajar siswa, memperbesar minat dan perhatian siswa dalam menulis argumentasi, keaktifan dan sikap atau perilaku siswa selama proses pembelajaran juga mengalami perubahan positif sebesar 13% dari siklus I 83% dan disiklus II menjadi 96,3%. Pembelajaran menulis argumentasi dengan media tajuk rencana pada siswa kelas VII E SMP 1 Sapuran dari tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II selalu mengalami peningkatan. Pada prasiklus niali rata-rata menunjukan 60,8 yang tergolomg kurang, pada siklus I meningkat menjadi 74,14 tergolong cukup, dan meningkat kembali pada siklus II menjadi 77,52 termasuk kategori baik.
Kata Kunci: menulis argumentasi, media tajuk rencana
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ........................................................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................................................
PENGESAHAN ..........................................................................................
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................
PERNYATAAN..........................................................................................
PRAKATA..................................................................................................
ABSTRAK .................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
DAFTAR TABEL.......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................
BAB IPENDAHULUAN............................................................................
A. Latar Belakang Masalah.........................................................B. Penegasan Istilah....................................................................C. Identifikasi Masalah ...............................................................D. Pembatasan Masalah ..............................................................E. Rumusan Masalah ..................................................................F. Tujuan Penelitian ...................................................................G. Manfaat Penelitian…………………………………………...H. Sistematika Penulisan Skripsi………………………………..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS.................
A. Tinjauan Pustaka....................................................................B. .kajian Teoritis........................................................................
1. Hakikat menulis…………………………………………..2. Tujuan menulis..................................................................3. Manfaat Manulis ...............................................................4. Kemampuan dasar menulis……………………………….5. Proses Menulis……………………………………………6. Hambatan-hambatan dalam menulis……………………..7. Wacana argumentasi……………………………………..8. Media Pembelajaran……………………………………...9. Tajuk Rencana……………………………………………
i
ii
iii
iv
v
vi
viii
ix
x
xi
1
1678899
10
13
1315151618192022242832
x
10. Tajuk Rencana Sebagai Media Pemelajaran……………11. Langkah-langkah pembelajaran menulis argumentasi
menggunakan media tajuk rencana……………………..C. Kerangka Berfikir…………………………………………….D. Hipotesis ……………………………………………………..
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................
A. Desain Penelitian ...................................................................B. Subjek Penelitian ...................................................................C. Prosedur Penelitian…………………………………………..
1.tahap studi penelitian………………………………………a. wawancara dengan guru……………………………….b.pengamatan pembelajaran……………………………….c.tes………………………………………………………..
2. persiapan penelitian ...........................................................3. pelaksanaan tindak siklus I……………………………….
a. perencanaan……………………………………………b. pelaksaan tindakan…………………………………….c. pengamatan dan observasi……………………………..d. refleksi siklus I…………………………………………
4. pelaksanaan tindakan siklus II……………………………a. perencanaan……………………………………………b. pelaksaan tindakan…………………………………….c. pengamatan dan observasi……………………………..d. refleksi…………………………………………………
D. Tahap Pengumpulan Data......................................................1. Instrumen Pengumpulan Data……………………………
a.instrumen tes……………………………………………b.instrumen non tes……………………………………….
2. Jenis Data dan Penelitian………………………………….3. Sumber Data………………………………………………
E. Teknik Pengumpulan Data.....................................................a.teknik tes…………………………………………………..b.teknik non tes……………………………………………...c.teknik pengamatan dan observasi…………………………d.teknik jurnal……………………………………………….e.teknik dokumentasi foto…………………………………
F. Teknik Analisis Data .............................................................1. Teknik Analisis Data Kuantitatif…………………………2. Teknik Analisis Data Kualitatif…………………………..
G. Teknik Penentuan Keabsahan Data .......................................1. Trianggulasi………………………………………………2. Tanya jawab dengan kolabolator…………………………
H. Teknik Hasil Penyajian Analisis…………………………….
33
343536
37
37404042424343434444454646484848505051515154555556565656565757575859596060
xi
BAB IVPENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN……………………………………………...
A. Penyajian Data Hasil Penelitian.............................................1. Penerapan pembelajaran menulis argumentasi
menggunakan media tajuk rencana ...................................2. Perubahan perilaku belajar siswa terhadap pembelajaran
menulis argumentasi menggunakan media tajuk rencana.3. Peningkatan kemampuan menulis argumentasi
menggunakan media tajuk rencana ...................................B. Pembahasan Data Hasil Penelitian ........................................
1. Penerapan pembelajaran menulis argumentasi menggunakan media tajuk rencana ...................................
2. Perubahan perilaku belajar siswa terhadap pembelajaran menulis argumentasi menggunakan media tajuk rencana.
3. Peningkatan kemampuan menulis argumentasi menggunakan media tajuk rencana ...................................
BAB VPENUTUP.......................................................................................
A. Simpulan ................................................................................B. Saran ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................
61
61
62
66
7276
76
84
89
105105106
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. ............................................................................................... 52
Tabel 2. ............................................................................................... 52
Tabel 3. ............................................................................................... 53
Tabel 4. ............................................................................................... 62
Tabel 5. ............................................................................................... 66
Tabel 6. ............................................................................................... 67
Tabel 7. ............................................................................................... 68
Tabel 8. ............................................................................................... 69
Tabel 9. ............................................................................................... 70
Tabel 10. ............................................................................................... 71
Tabel 11. ............................................................................................... 72
Tabel 12. ............................................................................................... 73
Tabel 13. ............................................................................................... 74
Tabel 14. ............................................................................................... 75
Tabel 15. ............................................................................................... 86
Tabel 16. ............................................................................................... 90
Tabel 17. ............................................................................................... 93
Tabel 18. ............................................................................................... 96
Tabel 19. ............................................................................................... 98
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................
Lampiran 2. Absen Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran ....................
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lembar Jurnal Siswa..............................................................
Rekapitulasi Nilai Tes............................................................
Lampiran 5. Dokumentasi Foto ..................................................................
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Grafik Peningkatan Keterampilan Menulis Argumentasi…………100
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini terbagi ke dalam beberapa subbab, yaitu latar belakang masalah,
penegasan istilah, pembatas masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, tujun
penelitian, sistematika penulisan skripsi.
A. Latar Belakang Masalah
Berbahasa merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh setiap manusia
dengan manusia yang lain untuk berkomunikasi. Untuk memahami tutur kata
seseorang, dibutuhkan suatu media komunikasi yang disepakati bersama. Media
itu adalah bahasa. Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan
dan tulis.
Keterampilan berbahasa Indonesia meliputi empat jenis keterampilan,
yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis (Suparno, 2001: 27).
Berdasarkan aktivitas penggunanya, keterampilan membaca dan menyimak
tergolong keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif, letak perbedaannya
adalah terdapat pada sarana yang digunakan, sarana bunyi dan tulisan.
Keterampilan berbicara dan menulis termasuk keterampilan berbahasa yang
bersifat produktif, letak perbedaannya adalah terdapat pada sarana yang
dipergunakan, yang pertama secara lisan sedangkan yang kedua secara tertulis
(Suparno, 2001: 27).
Dua keterampilan berbahasa yang bersifat produktif (berbicara, menulis)
merupakan keterampilan berbahasa untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
yang ada pada diri seseorang melalui simbol-simbol bahasa. Dilihat dari segi
2
sistem bahasa, baik keterampilan berbicara maupun menulis memerlukan
penguasaan terhadap sistem kaidah bahasa. Selain itu, kedua keterampilan ini
sama-sama memerlukan penguasaan kaidah-kaidah yang mengatur hubungan
antara penutur (pembicara/penulis) dengan penerima (menyimak/pembaca).
Nurgiyantoro (1995: 294) mengemukakan bahwa keterampilan menulis
merupakan keterampilan yang paling akhir dikuasai oleh pelajar bahasa setelah
kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Hal ini disebabkan
kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan
unsur di luar bahasa itu sendiri yang harus menjadi isi karangan. Selain itu,
keterampilan menulis juga merupakan suatu kegiatan yang melibatkan berbagai
keterampilan lain diantaranya kemampuan menyusun pikiran dan perasaan
dengan menggunakan kata-kata dalam bentuk kalimat yang tepat, serta
menyusunnya dalam suatu paragraf. Hal semacam ini sering dikenal dengan
kegiatan mengarang atau menulis.
Tarigan (1985: 4) mengemukakan bahwa menulis merupakan
keterampilan bahasa yang sulit dikuasai. Oleh karena itu, untuk dapat menguasai
keterampilan menulis, diperlukan waktu yang lama dan latihan yang intensif.
Ketrampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui
latihan yang banyak dan teratur.
Pada kenyataannya selama ini pembelajaran menulis di kelas VII SMP
Negeri 1 Sapuran lebih banyak disajikan dalam bentuk teori-teori dan
menggunakan metode ceramah, dan metode metode penugasan, akibatnya siswa
cenderung cepat bosan dengan materi yang diajarkan. Selain itu, kemampuan
3
siswa yang rendah ini disebabkan siswa tidak memiliki alat bantu yang mampu
memfasilitasi proses belajarnya sehingga siswa mengalami kesulitan untuk
mempresentasikan apa yang mampu siswa lisankan ke dalam bentuk tulisan.
Siswa kekurangan alat bantu untuk mempertahankan memori dan fokus
perhatian pada hal-hal kecil menyangkut pada aspek menulis sehingga siswa
tidak mampu menuliskan apa yang di ceritakan sebelumnya secara lisan.
Tidak dimilikinya alat bantu tersebut disebabkan guru jarang
membiasakan siswa menggunakan alat bantu belajar selama proses
pembelajaran. Selama ini guru di sekolah tersebut hanya memanfaatkan buku-
buku paket yang ada sebagai media untuk menyampaikan materi pembelajaran
mereka belum berupaya membuat atau menggunakan media yang bervariasi.
Dengan demikian, pengetahuan yang terserap menjadi kurang maksimal dan
siswa kurang mampu mengungkapkan ide-ide atau gagasan dalam bentuk
tulisan.
Kurangnya kebiasaan menulis pada siswa SMP menyebabkan mereka
sulit menuangkan ide-idenya dalam bentuk tulisan. Siswa SMP tidak
mempunyai kosakata bahasa Indonesia yang cukup untuk mengungkapkan ide
secara lebih dan sistematis. Pada saat menulis terdapat frekuensi kemunculan
bahasa daerah (misalnya bahasa jawa, batak, sunda, dan bahasa daerah lainnya)
kedalam bahasa Indonesia.
Pemerolehan bahasa kedua yang diperoleh seorang anak sangatlah
berkaitan dengan budaya tempat ia mulai belajar bahasa itu. Setelah diperoleh
bahasa kedua berarti anak mempunyai kemampuan untuk mulai berbicara dan
4
menulis. Seorang guru mulai menyuruh siswanya supaya mulai bercakap-cakap
dengan temannya dan memulai kegiatan kelasnya dengan menyuruh siswanya
menulis.
Apabila ditinjau dari segi psikologi, pada umumnya siswa menengah
pertama yang pola berfikirnya masih cenderung konkret membuntuhkan media
sebab melalui media hal-hal yang abstrak dapat di konkretkan. Secara garis
besar media dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu media visual, audio, dan
audio visual. Media visual bermacam-macam bentuknya dari yang paling
sederhana sehingga paling rumit, baik yang bergambar maupun tanpa gambar.
Metode yang biasa dilakukan guru SD dalam pembelajaran menulis
biasanya menggunakan metode tradisional, yaitu metode ceramah. Hal ini juga
terjadi di SMP N 1 Sapuran. Di sekolah tersebut kurang sarana atau alat bantu
belajar, khususnya media pendidikan. Guru dalam menyampaikan materi
pelajaran menggunakan pendekatan tradisional dan media seadanya, yaitu papan
tulis dan buku paket pelajaran. Hal ini menyebabkan siswa cepat bosan terhadap
materi yang disampaikan. Oleh karena itu, lokasi yang dipilih adalah SMP N 1
Sapuran. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa lokasi tersebut belum pernah
digunakan untuk penelitian, khususnya yang berhubungan dengan menggunakan
media tajuk rencana.
Guru harus segera melakukan tindakan dalam menghadapi masalah ini
karena dalam proses belajar mengajar di kelas gurulah yang memegang peranan
penting. Hal ini diperkuat dengan Kurikulum 2004 SMP dan MTs mata
pelajaran Bahasa Indonesia yang memberikan kebebasan kepada pengajar untuk
5
lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar sesuai dengan kondisi
lingkungan sekolah dan kemampuan siswanya.
Untuk lebih meningkatkan kemampuan menulis, khususnya
kemampuan menulis argumentasi pada siswa kelas VII SMP, perlu digunakan
metode atau cara yang dapat menarik atau menggugah minat siswa dalam
menulis. Metode atau cara yang tepat salah satunya adalah menggunakan media
pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan kemampuan menulis
argumentasi pada siswa.
Salah satu inovasi tersebut adalah digunakannya media tajuk rencana
dalam proses pembelajaran menulis. Melalui media tajuk rencana, siswa dapat
membayangkan objek secara nyata sehingga dapat diharapkan siswa mampu
mengargumentasikan suatu hal secara komprehensif. Media tajuk rencana dapat
membangkitkan atau merangsang anak karena dapat bertindak sebagai stimulus
untuk membangkitkan imajinasi siswa dalam mengargumentsikan suatu objek.
Objek yang digambarkan dapat tampil secara nyata sehingga
pembacanya dapat seolah-olah melihat seperti apa yang dilihat dan ditulis oleh
siswa. Dengan demikian, meningkatnya keterampilan menulis akan membuat
kemampuan siswa secara umum. Artinya, bahwa kualitas siswa juga makin baik.
Kualitas sekolah akan maju apabila kualitas proses pembelajaran di dalam
sekolah itu juga maju. Oleh karena itu, berbagai upaya peningkatan kualitas
pembelajaran selalu mendapatkan perhatian, termasuk upaya peningkatan
kemampuan menulis argumentasi dengan menggunakan media tajuk rencana.
6
B. Penegasan Istilah
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang penelitian di atas, ada
beberapa istilah yang perlu dijelaskan. Istilah-istilah yang dimaksud dipaparkan
berikut ini:
1. Peningkatan pada penelitian ini diartikan sebagai suatu perubahan dari
keadaan tertentu menuju keadaan yang lebih baik untuk mendapatkan hasil
maksimal.
2. Kemampuan adalah kesangupan, kecakapan, kekuatan, pusat pembinaan, dan
pengembangan bahasa (Saputri, 2010: 5). Kemampuan pada penelitian berarti
nilai atau hasil yang diperoleh siswa melalui tes menulis argumentasi.
3. Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambing-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang sehingga orang lain
dapat membaca lambang grafik tersebut (Nurgiyantoro, 2001: 296)
4. Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka percaya dan
akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan penulis atau pembicara
(Keraf, 2007: 3).
5. Media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk
menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat, sehingga ide,
gagasan atau pendapat yang dikemukakan sampai kepada penerima yang
dituju (Arsyad, 2007: 1). Media pada penelitian ini maksudnya adalah alat
yang digunakan untuk menunjang peningkatan kemampuan dan minat belajar
siswa.
7
6. Tajuk rencana atau editorial adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi
suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual,
fenomenal, dan atau kontroversial yang berkembang dalam masyarakat
(Sumadiria, 2005: 2).
Jadi, judul penelitian ini adalah “Peningkatan Kemampuan Menulis
Argumentasi Menggunakan Media Tajuk Rencana pada Siswa Kelas VII
SMP N 1 Sapuran Tahun Ajaran 2013/2014”.
C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, selanjutnya dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Siswa kurang termotivasi dalam memahami bagaimana menulis argumentasi
yang baik;
2. Siswa kesulitan dalam mengekspresikan ide, gagasan, dan pikirannya dalam
sebuah kalimat yang baik dan menyusunnya dalam bentuk tulisan
argumentasi;
3. Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran menulis seperti halnya
media tajuk rencana yang membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan
menulis yang berkaitan dengan masalah-masalah yang terjadi;
4. Siswa kurang praktik menulis argumentasi;
5. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi
pelajaran;
6. Keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran belum dapat
8
meningkatkan keberhasilan dan merangsang daya kreativitas dalam menulis;
D. Pembatasan Masalah
Adapun masalah yang akan diteliti dan dicari pemecahannya dibatasi
pada upaya peningkatan pembelajaran kemampuan menulis argumentasi dengan
media tajuk rencana pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran. Adapun media
dalam penelitian ini terbatas pada media tajuk rencana. Subjek dari penelitian ini
adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran. Selain itu, penelitian ini
dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 pada standar
kompetensi keempat yaitu mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf
dan teks pidato.
E. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penerapan pembelajaran siswa kelas VII SMP Negeri 1
Sapurant tahun pelajaran 2013/2014 dalam menulis argumentasi
menggunakan media tajuk rencana?
2. Bagaimanakah perubahan perilaku belajar kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran
tahun pelajaran 2013/2014 setelah mengikuti pembelajaran menulis
argumentasi dengan media tajuk rencana?
3. Bagaimanakah peningkatan prestasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran
tahun pelajaran 2013/2014 dalam menulis argumentasi menggunakan media
tajuk rencana?
9
F. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1. mendeskripsikan penerapan pengunaan media tajuk rencana dalam
pembelajaran menulis argumentasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
Sapuran;
2. mendeskripsikan pengaruh penggunaan media tajuk rencana terhadap
perilaku siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran dalam pembelajaran menulis
argumentasi;
3. mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis argimentasi siswa kelas
VII E SMP Negeri 1 Sapuran setelah mengikuti pembelajaran menulis
argumentasi menggunakan media tajuk rencana.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai kegunaan baik secara teoretis maupun secara
praktis.
a. Segi Teoretis
Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam rangka penambahan
wawasan media pembelajaran terutama dalam pembelajaran kemampuan
menulis. Selain itu juga memberikan masukan teori dalam pembelajaran
menulis wacana dan sebagai sumber informasi untuk mengupayakan
peningkatan kemampuan menulis wacana.
10
b. Segi Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa, guru, dan
sekolah. Manfaatnya antara lain sebagai berikut:
1. Bagi siswa, penelitian ini membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan
dalam menulis paragraf argumentasi mereka dengan menggunakan media
tajuk rencana;
2. Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan informasi kepada guru dalam
menyajikan materi menulis dengan media menarik;
3. Bagi sekolah, keterampilan ini dapat meningkatkan kualitas siswanya, yaitu
dari segi keterampilan kebahasaannya sehingga diharapkan dapat membawa
nama baik sekolahan tersebut;
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Argumentasi
Menggunakan Media Tajuk Rencana pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Sapuran
Tahun Ajaran 2013/2014”. Terdiri dari pada awal skripsi, penulis menyajikan
judul skripsi, persetujuan pengesahan, moto dan persembahan, kata pengantar,
daftar isi, dan abstrak.
Pada bagian isi, penulis menyajikan isi skripsi yang terdiri dari lima bab,
yang tersusun sebagai berikut ini.
Bab I berisi pendahuluanyang terdiri dari latar belakang masalah,
penegasan istilah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Latar belakang
11
masalah berisi tentang ulasan kurangnya kemampuan menulis, kendala dalam
menulis, dan media dalam pembelajaran yang digunakan.
Penegasan istilah menjelaskan tentang istilah-istilah yang sering
digunakan dalam pembuatan skripsi. Rumusan masalah berisi tentang masalah
yang akan dibahas dalam skripsi. Tujuan penelitian menjelaskan tentang tujuan
yang ingin dicapai, dan manfaat penelitian menjelaskan tentang manfaat yang
didapatkan dari pembuatan skripsi.
Bab II berisi tentang tinjauan pustaka, kajian teoretis, kerangka berfikir
dan hipotesis. Tinjauan pustaka pada dasarnya merupakan kajian secara kritis
terhadap kajian terdahulu. Kajian teoretis mencakup hakikat menulis, tujuan
menulis, manfaat menulis, kemampuan dasar menulis, proses menulis,
hambatan-hambatan dalam menulis, hakikat menulis argumentasi yang terdiri
atas; pengertian argumentasi, ciri-ciri karangan argumentasi, dasar-dasar
penulisan argumentasi dan mengemukakan argumentasi, media pembelajaran
yang terdiri atas; pengertian media pembelajaran; klasifikasi media
pembelajaran; serta fungsi dan manfaat media pembelajaran, tajuk rencana
sebagai media pembelajaran.
Bab III berisi tentang metode penelitian. Metode penelitian mencakup
rancangan penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, tahap pengumpulan
data, teknik analisis data, indikator keberhasilan tindakan dan teknik keabsahan
data.
Bab IV berisi tentang menyajikan data dan pembahasan data hasil
penelitian. Dalam bab ini, peneliti menuliskan penyajian hasil penelitian dan
12
pembahasan tentang “Kemampuan Menulis Argumentasi Menggunakan Media
Tajuk Rencana Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran”. Pada bab ini juga
disajikan data-data yang menguatkan hasil penelitian.
Bab V berisi penutup simpulan dan saran. Simpulan berisi tentang garis
besar pembahasan dari bab I sampai bab V, dan memberikan simpulan serta
saran-saran yang relevan. Selain itu, sebagai bahan acuan penelitian, peneliti
juga melampirkan daftar pustaka, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
absen siswa, lembar jurnal siswa, rekaputulasi nilai, dokumentasi foto, surat
keterangan, surat pernyataan, dan surat izin penelitian.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORITIS
Penulis memaparkan tinjauan pustaka dan kajian teoretis, dalam bab ini.
Tinjauan pustaka berisi penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini dan
kajian paparan teori menjadi acuan penelitian.
A. Tinjauan Pustaka
Tujuan penelitian ini adalah menulis argumentasi sebagai kemampuan
untuk melatih siswa dalam menulis. Penelitian tentang kemampuan menulis
argumantasi ini pernah ditulis oleh Ertiningsih (2003), Inderasari Elen (2007).
Inderasari (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “Penggunaan Media
Gambar Karikatur dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Argumentasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta
Tahun Pelajaran 2006/2007” membahas tentang keterampilan menulis
argumentasi. Dalam skripsinya menyimpulkan bahwa: 1) meningkatkan kualitas
proses pembelajaran keterampilan menulis argumentasi siswa kelas X SMA
Negeri 5 Surakarta, yaitu siswa menjadi berminat dan antusias dalam proses
belajar mengajar, 2) meningkatkan kualitas hasil pembelajaran menulis
argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 5 Surakarta, yaitu keterampilan menulis
argumentasi siswa meningkat dan siswa mampu menulis dengan kalimat, ejaan,
pengemangan, argumen dan ide dengan baik.
Perbedaan yang mendasar antara penelitian yang dilakukan oleh
Inderasari dengan penelitian ini adalah dalam hal media pembelajaran yang
digunakan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Inderasari digunakan media
13
14
gambar karikatur sedangkan penulis menggunakan media tajuk rencana.
Ertiningsih (2003) dalam penelitiannya berjudul “Kontribusi
Sumber Bacaan dan Tradisi Membaca terhadap Keterampilan Menulis
Argumentasi Siswa Kelas II SMU Negeri Sekecamatan Slawi, Kabupaten Tegal
Tahun Ajaran 2002/2003”. Hasil penelitian yang dilakukan Ertiningsih adalah
terdapat kontribusi yang signifikan dan positif terhadap keterampilan menulis
siswa kelas II SMU Negri se-kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal tahun ajaran
2002/2003.
Dari hasil penguji hipotesis yang dilakukan Ertiningsih ditemukan
adanya kontribusi sumber bacaan sebesar 4,6%. Hasil perhitungan tersebut
menunjukan adanya arah hubungan antara sumber bacaan dan keterampilan
menulis argumentasi. Membaca merupakan syarat dalam membuat karya tulis
atau karangan yang baik. Dari kegiatan membaca ini akan memperoleh
pengetahuan dan informasi untuk membentuk makna, serta dapat dilakukan untuk
melakukan kegiatan yang bersifat produktif seperti menulis. Disadari atau tidak,
aktifitas menulis memang memerlukan tradisi membaca yang memadai.
Berdasarkan hasil kedua penelitian di atas, dapat dikemukakan bahwa
media pembelajaran dan minat membaca, mempengaruhi keterampilan siswa
dalam menulis argumentasi dan dikatakan berhasil. Tindakan pada penelitian
penggunaan media tajuk rencana dalam meningkaatkan keterampilan menulis
argumentasi ini diharapkan dapat berhasil pula.
Penelitian ini difokuskan pada kemampuan siswa dan perilaku belajar
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran dalam menulis menulis argumentasi
menggunakan media tajuk rencana.
15
B. Kajian Teoretis
Teori-teori yang akan dipaparkan berkaitan dengan penelitian ini
antara lain meliputi teori tentang hakikat menulis, tukuan menulis, manfaat
menulis, kemampuan dasar menulis, proses menulis, hambatan-hambatan
dalam menulis, wacana argumentasi, ciri-ciri argumentasi, dasar penulisan
argumentasi, mengemukakan argumentasi, media pembelajaran, fungsi dan
manfaatmedia pembelajaran, tajuk rencana, tajuk rencana sebagai media
pembelajaran, dan langkah-langkah pembelajaran menulis argumentasi
menggunakan media tajuk rencana.
1. Hakikat Menulis
Keterampilan menulis sebagai salah satu komponen dari empat
keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, menulis) mempunyai
peranan dikehidupan manusia. Dengan menulis, seseorang dapat
mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya.
Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui
latihan dan praktik yang teratur (Tarigan, 1985: 4)
Akhadiyah (1988: 22). Menulis merupakan suatu proses penulisan. Ini
berarti kita melakukan kegiatan itu beberapa tahap antara lain tahap
prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi. Ketiga tahap penulisan itu
menunjukan kegiatan utama yang berbeda. Dalam tahap prapenulisan
ditentukan hal-hal pokok yang akan mengarahkan penulis dalam seluruh
kegiatan itu. Dalam tahap penulisan adalah pengembangan gagasan dalam
16
kalimat-kalimat, satuan paragraf, bab atau bagian sehingga selesailah (draf)
yang pertama. Pada tahap revisi yang dilakukan adalah membaca dan menilai
kembali apa yang sudah ditulis antara lain memperbaiki, mengubah, bahkan
jika perlu memperluas tulisan.
Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan
tulisan. Senada dengan pendapat Tarigan dalam Suriamiharja (1997: 2)
mengartikan menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan kehendak pada orang lain secara tertulis. Marwoto (1987: 11)
mengungkapkan bahwa menulis dimaksudkan sebagai kemampuan seseorang
untuk menggungkapkan ide, pikiran, ilmu, dan pengalaman-pengalaman
hidupnya di dalam bahasa yang runtun, jelas, ekspresif, enak dibaca, dan bisa
dipahami oleh orang lain.
Berdasarkan batasan-batasan yang telah disampaikan di atas, dapat
disimpukan bahwa menulis adalah kegiatan yang sangat kompleks. Hal ini
disebabkan dalam menulis melibatkan cara berfikir yang teratur dan
kemampuan mengungkapkan pikiran, ide, dan gagasan tersebut kedalam
bentuk bahasa tulis yang baik.
2. Tujuan Menulis
Setiap jenis tulisan mengandung tujuan tertentu. Tarigan (1986: 24-
25) ada beberapa tujuan menulis sebagai berikut: 1) tujuan penugasan
(assignment purpose), 2) tujuan altuistik (altruistic purpose), 3) tujuan
persuasif (persuasive purpose), 4) tujuan informasional atau penerangan
(informational purpose), 5) tujuan pernyataan diri (self-ekspresive), 6) tujuan
17
kreatif (creative purpose), dan 7) tujuan pemecahan masalah (problem-selving
purpose).
Tujuan penugasan (assignment purpose) adalah penulis menulis tanpa
tujuan sama sekali, karena hanya ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri.
Tujuan altuistik (altruistic purpose) adalah penulis bertujuan untuk
menyenangkan pembaca, ingin menolonh pembaca untuk memahami,
menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup pembaca lebih
mudah dan menyenangkan dengan karyanya itu. Tujuan persuasif (persuasive
purpose) yaitu penulis bertujuan untuk meyakinkan pembaca akan kebenaran
gagasan yang diutarakan.
Tujuan menulis berikutnya adalah informasional atau penerangan
(informational purpose) adalah penulis bertujuan untuk member informasi atau
penerangan kepada pembaca. Tujuan pernyataan diri (self-ekspresive) adalah
penulis bertujuan untuk memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang
kepada para pembaca. Tujuan kreatif (creative purpose) adalah penulis
bertujuan untuk mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai kesenian. Tujuan
menulis yang terakhir adalah pemecahan masalah (problem-selving purpose)
adalah penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi, ia ingin
menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi, meneliti secara cermat pikiran dan
gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca.
Tujuan menulis juga diungkapkan oleh (D’ Angelo dalam Tarigan
1983: 23-24) sebagai berikut: 1) tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan
atau mengajar disebut “wacana informatif (informative discours)”, 2) tulisan
yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut “wacana persuasif
18
(persuasive discours)”, 3) tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau
menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer
“wacana kesusastraan (literary discours)”, 4) tulisan yang mengekspresikan
perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api disebut “wacana ekspresif
(expressive discours)”.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
menulis mempunyai tujuan untuk menginformasikan, meyakinkan, menghibur,
menyataka diri, mengekspresikan, dan dapat juga untuk memecahkan masalah.
3. Manfaat Menulis
Tarigan (1986: 22) mengemukakan bahwa menulis memiliki beberapa
manfaat sebagai berikut: 1) sebagai alat komunikasi yang tidak langsung,
2) memudahkan pelajar berpikir, 3) dapat menolong kita berpikir kritis, 4)
memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan,
5) memperdalam daya tangkap atau persepsi, 6) memecahkan masalah yang
kita hadapi, 7) menyusun urutan bagi pengalaman, 8) membantu menjelaskan
pikiran.
Manfaat menulis juga dikemukakan oleh Parcy dalam Nursito (1988:
43) sebagai berikut: 1) sarana untuk mengungkapkan diri, 2) sarana
untuk memahami sesuatu, 3) sarana untuk mengembangkan kepuasan pribadi
kebanggaan dan rasa harga diri, 4) sarana untuk meningkatkan kesadaran dan
penyerapan terhadap lingkungan sekeliling, 5) sarana untuk melibatkan diri
dengan penuh semangat, 6) sarana untuk mengembangkan kemampuan
mempergunakan bahasa.
19
Beberapa manfaat dalam menulis juga dikemukakan oleh Enre (1988:
6) sebagai berikut: 1) menulis dapat membantu dalam menemukan kembali apa
yang telah diketahuinya, 2) menulis dapat menghasilkan ide-ide baru; tindakan
menulis merangsang pikiran untuk mengadakan hubungan, mencari pertalian,
dan menarik persamaan (analogi) yang tidak akan dilakukuan seandainya tidak
menulis, 3) menulis membantu mengorganisasikan pikiran dan
menempatkannya dalam suatu bentuk yang berdiri sendiri; suatu konsep yang
kabur atau kurang jelas akan menjadi jelas hanya karena menulis tentang hal
itu, 4) menulis menjadikan pikiran seseorang siap untuk dilihat dan dievaluasi,
5) menulis membantu meyerap dan menguasai informasi baru, 6) menulis
dapat membantu memecahkan masalah dengan jalan memperjelas unsur-
unsurnya dan menempatkannya dalam suatu konteks visual, sehingga dapat
diuji.
Dengan melihat manfaat-manfaat dari menulis di atas, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan menulis atau mengarang sangat bermanfaat untuk
menjelaskan suatu hal, memperoleh pengetahuan baru, memecahkan masalah,
serta menuangkan ide dan mengembangkannya.
4. Kemampuan Dasar Menulis
Menulis bukan merupakan perkerjaan sekali jadi, malainkan pekerjaan
“lanjut ulang” artinya kegiatan menulis dilakukan dalam penyampaian suatu
naskah dikerjakan dengan menuliskan bagian-bagian secara berkelanjutan, dan
membuka kembali setiap bagian yang selesai ditulis untuk memperbaiki jika
terjadi kesalahan. Muharimun (1994: 7) mengemukakan dua hal yang harus
20
dimiliki oleh seorang penulis, yaitu: 1) kepekaan bahasa yang mencakup tulis,
paragraf, kalimat, arti kata, arti kiasan, bunyi kata, dan sebagainya, dan tanda
baca, 2) kepekaan materi dan bentuk tulisan yang sesuai dengan materi.
Menulis merupakan kegiatan yang melibatkan cara berfikir yang
teratur dan kemampuan mengungkapkannya dalam bentuk bahasa tertulis
dengan memperhatikan beberapa syarat. Hastuti dan Sudaryanto (1999: 1)
mengemukakan beberapa persyaratan yang mutlak harus dikuasai oleh penulis,
diantaranya: kesatuan gagasan yang harus dimiliki lebih dahulu oleh calon
penulis, b) kemampuan menyusun kalimat dengan jelas dan efektif, c)
keterampilan menyusun paragraf dan alenia, d) menguasai tehnik penulisan
seperti penerapan tanda baca (pungtuasi), dan e) memiliki sejumlah kata yang
diperlukan.
Enre (1988: 6) mengungkapkan bahwa ada beberapa syarat yang harus
dimiliki oleh seorang penulis agar tulisannya baik, yaitu: a) mampu
menuangkan gagasan, b) menyusun kalimat dan paragraf, c) menggunakan
kosakata, d) mengetahui tehnik penulisan yang tepat.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai syarat seorang penulis yang
baik di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang penulis harus menguasai meteri
penulisan, tehnik penulisan, menyusun kalimat dengan baik dan benar, mampu
mengungkapkan ide dan gagasan, dan menguasai penggunaan bahasa.
5. Proses Menulis
Tarigan (1986: 21-22) Pada penerapannya, dalam pembelajaran
21
menulis diterapkan beberapa tahap yang biasa terjadi dalam proses menulis
yaitu sebagai berikut:
a. Pramenulis
Pramenulis adalah tahap persiapan untuk menulis. Adapun adapun
tahap yang dilakukan siswa dalam tahap ini adalah (1) memilih topik, (2)
mempertimbangkan tujuan, bentuk, dan pembaca, dan (3) memperoleh dan
menyusun ide-ide (Tarigan, 1986: 21).
b. Membuat Draf
Membuat draf adalah tahap mengekspresikan ide-ide dan gagasan
dalam bentuk tulisan kasar (Tarigan, 1986:21). Pada tahap ini waktu
digunakan lebih memfokuskan dalam mengemukakan ide-ide dan gagasan
dengan sedikit atau tidak memperhatikan aspek-aspek mekanik.
c. Merevisi
Merevisi adalah tahap memperbaiki ide-ide dan gagasan siswa dalam
tulisan. Tujuan merevisi adalah untuk menambahi, mengurangi,
menghilangkan, dan menyisipkan kata atau kalimat yang dianggap penting, dan
menyusun kambali karangan sesuai dengan kebutuhan atau keinginan siswa.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: (1) membaca
ulang seluruh draf, (2) sharing berbagi pengalaman tentang draf kasar tulisan
siswa dalam diskusi, (3) mengubah atau merevisi tulisan dengan
memperhatikan reaksi, komentar atau masukan dari teman atau guru (Tarigan,
1986: 21).
22
d. Menyunting
Menyunting adalah tahap melakukan perubahan-perubahan aspek
mekanik tulisan. Tujuannya adalah untuk membuat karangan lebih mudah
dibaca oleh orang lain. Pada tahap menyunting ini, siswa melakukan kegiatan
sebagai berikut: (1) menjauhkan diri dari karangan, (2) membaca cepat untuk
menemukan kesalahan, (3) memperbaiki kesalahan (Tarigan, 1986: 21).
e. Publikasi
Publikasi adalah tahap akhir dalam proses menulis. Siswa
mempublikasikan tulisannya dalam bentuk dan tujuan yang telah disesuaikan
dan ditentukan. Pembacaan hasil tulisan tersebut dapat dilakukan sendiri,
teman sekelas, atau guru (Tarigan, 1986: 21).
6. Hambatan-Hambatan dalam Menulis
Dalam melakukan kegiatan menulis, ada faktor-faktor yang
menghambat seorang penulis untuk membuat tulisan atau karya ilmiah. Faktor
penghambat ini perlu diketahui, dengan tujuan untuk dapat mengatasinya,
supaya kegiatan menulis menjadi kegiatan yang menyenangkan dan mudah.
Faktor penghambat kegiatan menulis untuk masing-masing individu tidak
sama. Akan tetapi, secara umum ada dua faktor penghambat dalam kegiatan
menulis, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.
Wardana (2007: 5) mengemukakan factor penghambat keterampilan
seseorang dalam menulis sebagai berikut:
a. faktor internal yang menghambat seseorang dalam keterampilan menulis ada
tiga hal, sebagai berikut: (1) belum mempunyai kebiasaan atau kegiatan
23
membaca buku, (2) belum mempunyai kemampuan berbahasa dengan baik,
(3) belum ada minat atau keinginan untuk menulis Wardana (2007:5);
b. faktor eksternal yang menghambat keterampilan seseorang dalam
melakukan kegiatan menulis ada tiga hal, yaitu: (1) kesulitan mendapatkan
bahan acuan (referensi) untuk menulis, (2) kesulitan untuk menentukan
topik atau tema, (3) kesulitan menyusun kalimat yang baku atau efektif.
Hal senada juga diungkapkan oleh Nurgiantoro (2001: 296), sebagai
berikut menulis merupakan kemampuan yang lebih sulit dibandingkan dengan
tiga komponen keterampilan berbahasa yang lain, yaitu membaca, menyimak,
dan berbicara. Kesulitan tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor internal
maupun eksternal. Faktor internal yang dapat mempengaruhi keterampilan
seseorang dalam menulis adalah bakat menulis yang belum cukup terhadab
faktor psikologis yang cukup dominan, diantaranya merasa tidak mampu
menulis (kesulitan ini hanya dapat diatasi oleh diri kita sendiri dengan banyak
berlatih menulis), dan kurang percaya diri dalam mengungkapkan pendapat.
Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi seseorang dalam menulis
adalah situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan dalam melakukan
kegiatan menulis, contohnya suasana yang tidak bising dan berisik akan
mengganggu konsentrasi dalam menulis.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
hambatan dalam menulis ada beberapa, yaitu kurangnya minat dan
pengetahuan dalam menulis, kesulitan dalam memperoleh dan
mengorganisasikan ide, dan rendahnya pengetahuan kebahasaan atau tata tulis.
24
7. Wacana Argumentasi
a. Pengertian Wacana Argumentasi
Menurut Keraf (2007: 3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika
yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar
mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan
penulis atau pembicara. Untuk itu sebuah tulisan argumentasi harus bertolak
dari fakta-fakta, sehingga penulis mampu menunjukan apakah suatu pendapat
atau suatu hal tertentu benar atau tidak.
Definisi argumentasi adalah suatu bentuk wacana yang tujuan
utamanya adalah mempersuasi orang lain untuk mengambil atau doktrin atau
sikap tertentu atau suatu perbuatan tertentu (Ahmadi, 1988: 90). Tindakan
persuasi ini diwujudkan untuk menyampaikan alasan-alasan atau bukti-bukti.
Pembuktian dalam karangan argumentasi harus disertai dengan fakta-fakta
yang kuat untuk mendukung pendapat yang ingin disampaikan kepada orang
lain supaya orang lain itu menerima pendapat yang disampaikan itu.
Dari berbagai pendapat di atas tersebut, dapat disimpulkan bahwa
karangan argumentasi adalah suatu bentuk tulisan yang isinya, mengungkapkan
pendapat penulis tentang suatu objek permasalahan dan berusaha untuk
mempengaruhi pembaca untuk mengambil sikap tertentu atau sesuai dengan
pendapat penulis.
b. Ciri-ciri Karangan Argumentasi
Salah satu ciri karangan argumentasi adalah penulis berusaha
mendesakkan pendapat kepada pembaca agar pembaca mengubah sikap dan
25
pendapat mereka dalam bentuknya yang paling murni, argumentasi mungkin
terdapat dalam suatu perdebatan akademis, akan tetapi ia juga dapat kita
temukan dalam jenis wacana komunikasi yang lain, Ahmadi (1988: 90)
Syarat wacana argumentasi adalah keterampilan dalam bernalar dan
kemampuan menyusun suatu ide atau gagasan menurut aturan logis. Selain itu,
dasar yang harus diperhatikan sebagai titik tolak argumentasi. Menurut Keraff
(2007: 101-102), ciri-ciri karangan argumentasi adalah 1) pembicara atau
pengarang harus mengetahui serba sedikit tentang subjek yang akan
dikemukakan, sekurang-kurangnya mengenai prinsip-prinsip ilmiahnya, 2)
pengarang harus bersedia mempertimbangkan pandangan-pandangan atau
pendapat-pendapat yang bertentangan dengan pendapat sendiri.
Karangan argumentasi memiliki ciri yang dikemukakan oleh Ahmadi
(1988: 22) sebagai berikut: 1) membantah atau menantang suatu unsur atau
pernyataan tanpa berusaha meyakinkan atau mempengaruhi pembaca untuk
memihak dengan tujuan utama kemungkinan ini adalah semata-mata untuk
menyampaikan suatu pandangan, 2) mengemukakan suatu alasan untuk
bantahan sedemikian rupa dengan mempengaruhi keyakinan pembaca agar
menyetujui.
c. Dasar Penulisan Argumentasi
Argumentasi yang baik biasanya menggunakan kaidah-kaidah logika
yang benar, dengan mempergunakan prinsip-prinsip logika sebagai alat bantu
utama, maka argumentasi atau tulisan argumentatif yang ingin mengubah sikap
26
dan pendapat orang lain bertolak dari dasar-dasar tertentu, menuju sasaran
yang dicapainya, Keraff (2007: 101-102).
Dasar yang harus diperhatikan sebagai titik tolak argumentasi sebagai
berikut:
1) pembicara atau pengarang harus mengetahui sedikit tentang subjek yang
akan dikemukakannya, sekurang-kurangnya mengenai prinsip-prinsip
ilmiahnya, karena argumentasi pertama-tama didasarkan pada fakta,
informasi, evidensi, dan jalan pikiran yang menghubungkan fakta-fakta dan
informasi tersebut;
2) pengarang harus bersedia mempertimbangkan pandangan-pandangan atau
pendapat-pendapat yang bertentangan dengan pendapat sendiri.
Mempertimbangkan pendapat lawan adalah dengan tujuan untuk
mengetahui apakan diantara fakta-fakta yang diajukan lawan ada yang dapat
dipergunakannya, sehingga akan memperlemah pendapat lawan tadi, dan
dapat juga terjadi bahwa fakta dan evidensi lawannya yang benar, sehingga
pendapat lawannya yang harus diterima;
3) pembicara atau penulis argumentasi harus berusaha untuk mengemukakan
pokok persoalannya dengan jelas, ia harus mengemukakan pola konsep-
konsep dan istilah yang tepat;
4) pembicara atau penulis harus menyelidiki persyaratan mana yang masih
diperlukan bagi tujuan-tujuan lain yang tercangkup dalam persoalan yang
dibahas itu, dan sampai dimana kebenaran dari pernyataan yang telah
dirumuskannya;
27
5) dari semua maksud dan tujuan yang terkandung dalam persoalan itu,
maksud yang mana lebih memuaskan pembicaraan atau penulis untuk
menyampaikan masalahnya.
d. Mengemukakan Argumentasi
Sebagai tulisan yang paling umum digarap, argumentasi selalu terdiri
dari tiga bagian utama, yaitu pendahuluan, tubuh argumentasi, dan kesimpulan
(Keraf, 2007: 104).
1. Pendahuluan
Pendahuluan berfungsi menarik perhatian dengan menyajikan fakta-
fakta pendahuluan memusatkan perhatian dan memahami argumentasi yang
akan disampaikan pada bagian isi karangan. Dibagian pendahuluan ini
dijelaskan latar belakang masalah. Secara ideal pendahuluan mengandung
cukup bahan untuk menarik perhatian pembaca yang tidak ahli sekalupun, serta
perkenalkan kepada pembaca fakta-fakta yang diperlukan untuk memahami
argumentasinya. Kebanyakan penulis pemula menganggap pembaca sudah
mengetahui sebagian besar permasalahan yang sudah dibicarakan. Sikap ini
kurang menguntungkan dan akan menggagalkan argumentasinya.
2. Tubuh Argumentasi
Seluruh isi argumentasi diarahkan kepada usaha penulis untuk
meyakinkan pembaca mengenai kebenaran dari masalah yang dikemukakan
sehingga kesimpulannya juga benar. Hal terpenting pada bagian tubuh
argumentasi adalah mengajukan pembuktian mengenai benar tidaknya data dan
informasi yang diperoleh berkaitan dengan permasalahan yang dikemukakan.
28
Kebenaran faktual ini harus didukung proses penalaran yang shahih
dan logis sehingga pendapat atau kesimpulan yang diturunkan tidak dapat
dibantah oleh siapapun. Kebenaran dalam penalaran dan konklusi itu
mencakup beberapa kemahiran: kecapatan penyeleksi fakta yang benar,
kekritisan dalam beberapa penilaian, penyajian atau penyusunan bahan secara
baik dan teratur. Penyajian fakta, kesaksian, perumusan premis-premis, dan
sebagainya yang benar.
3. Kesimpulan
Penulis harus memperhatikan bahwa kesimpulan yang diturunkan
tetap menjaga pencapaian tujuan, yaitu membuktikan kebenaran untuk
mengubah sikap dan pendapat pembaca. Kesimpulan dapat berupa dalil yang
telah teruji kebenarannya dalam isi argumentasi, atau berupa rangkuman umum
dari materi yang telah dikemukakan.
8. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Pengertian media pembelajaran menurut Sadiman (2003: 3), adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim
pesan kepada penerima, sehingga dapat merangsang pemikiran, perasaan,
perhatian, dan minta siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar terjadi.
Senada dengan pendapat Sadiman tersebut, Maharjo (1983: 7)
mengatakan bahwa media pendidikan merupakan wadah dari pesan yang oleh
sumber atau penyalurannya ingin diteruskan kepada penerima pesan tersebut.
29
Pesan yang ingin disampaikan adalah pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai
adalah proses belajar.
Media pendidikan menurut Soeparno (1988: 1-3) adalah suatu alat
yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk menyampaikan suatu pesan
(message) atau informasi suatu sumber (resource) kepada penerimanya
(receiver). Pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut berupa
kemampuan yang perlu dikuasai siswa. Dalam dunia pendidikan, informasi
pendidikan berasal dari sumber informasi, yaitu guru, sedangkan penerima
informasi adalah siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
media pendidikan adalah alat bantu yang digunakan pendidik untuk
menyampaikan pesan kepeda peserta didik dalam suatu kegiatan pendidikan,
sehingga dapat tercapai tujuan pengajaran yang maksimal.
b. Klasifikasi Media Pembelajaran
Berdasarkan pengertian media pembelajaran di atas, media
pembelajaran mempunyai bermacam-macam jenis. Hamalik (1980: 50-51).
mengungkapkan bahwa ada lima macam media pembelajaran yaitu sebagai
berikut:
1. alat-alat audio visual, meliputi: a) media penelitian tanpa proyeksi,
contohnya: papan tulis, papan flannel, diagram grafik, kartu, dan gambar, b)
media gambar tiga dimensi, contonya: model, benda asli, globe, pameran,
dan museum, c) media pendidikan yang menggunakan teknik, contohnya:
slide, film stripe, movie, rekaman, televisi, dan komputer;
30
2. bahan-bahan cetakan atau bacaan berupa buku-buku, jurnal, koran, kartu,
dan sebagainya;
3. sumber-sumber masyarakat;
4. kumpulan benda-benda;
5. kelakuan yang dicontohkan guru.
Pengelompokan berbagai jenis media pembelajaran dikemukakan
Kemp dan Dayton melalui Arsyad (2007: 37) yaitu: 1) media cetak, 2) media
panjang, 3) proyektor transparasi, 4) rekaman audio tape, 5) seri slide dan film
stripe, 6) Penyajian multi image, 7) rekaman video atau film hidup, 8)
komputer.
Adapun klasifikasi media pendidikan menurut Sadiman (2003: 89),
yaitu: 1) media audio, 2) media cetak, 3) media cetak bersuara, 4) media
proyeksi (visual) diam, 5) media proyeksi dengan suara, 6) media visual gerak,
7) objek, 8) sumber manusia dengan lingkungan, dan 9) media computer,
Sudiman (2003: 89).
Jenis media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
media cetak. Tajuk rencana termasuk dalam jenis media cetak karena
berbentuk teks. Tajuk rencana merupakan salah satu artikel yang terdapat
dalam media massa cetak berupa surat kabar.
c. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar
mempunyai beberapa fungsi atau manfaat. Adapun manfaat media pendidikan
menurut Sudjana (2009: 2) meliputi 4 hal berikut ini:
31
1. pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar;
2. bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga akan lebih mudah
dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai
tujuan pengajaran lebih baik;
3. metode pengajar akan lebih berfariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam
pelajaran;
4. siswa lebih banyak melalukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Hamalik (1980: 27) menggunakan media pembelajaran bermanfaat
untuk meletakkan dasar-dasar yang konkrit dalam berfikir, sehingga dapat
mengurangi verbalisme, untuk memperbesar perhatian siswa pada pelajaran,
lebih mudah diingat, memberikan pengalaman nyata pada siswa, memberi
keragaman lebih banyak dalam belajar.
Dari kedua fungsi dan manfaat media pendidikan di atas dapat
disimpulkan bahwa media pendidikan mempunyai beberapa fungsi dan
manfaat yang dapat membantu proses belajar mengajar, antara lain, yaitu:
dapat mengurangi materi pelajaran secara verbalitas, memberikan pengalaman
yang nyata pada siswa, merangsang siswa agar lebih aktif dalam pelajaran.
32
9. Tajuk Rencana
Komunikasi dikatakan efektif bila pesan yang diterima sama dengan
apa yang dimaksud oleh pengirim pesan. Cara yang digunakan agar
penyampaian pesan lebih efektif yaitu dengan media masa yaitu media cetak.
Media cetak terutama surat kabar yang berfungsi member informasi dalam
pendidikan dapat digunakan sebagai sumber bahan pelajaran di sekolah.
Bentuk pesan yang disampaikan pada surat kabar salah satunya adalah melalui
tajuk rencana.
Tajuk rencana adalah salah satu bagian dari surat kabar atau koran.
Tajuk rencana adalah tulisan utama dalam penulisan pers, biasanya dalam surat
kabar harian atau majalah mingguan. Suriamiharja (1996: 58) menambahkan
bahwa tajuk adalah penguraian fakta dan opini yang disusun secara ringkas,
logis, dan enak dibaca guna menghibur, membentuk pendapat atau menafsirkan
suatu berita bagi pembaca umumnya.
Secara tehnis jurnalistik, tajuk rencan diartikan sebagai opini redaksi
berisi aspirasi, pendapat, dan sikap resmi pers yang bersangkutan secara
keseluruhan sebagai suatu lembaga penerbitan media berkala, Sumadiria
(2005: 82). Tajuk diartikan sebagai berita umum yang mencerminkan
pandangan media tersebut mengenai suatu masalah atau peristiwa penting pers.
Menurut Sumadiria (2005: 83), tajuk rencana harus mengambil lima
unsur yang satu sama lain saling berkait, yaitu: 1). menyatakan sesuatu
pendapat, 2). pendapat itu disusun secara logis, 3). singkat, 4). menarik, serta
dimaksudkan untuk, 5). mempengaruhi pendapat para kebijakan dalam
pemerintah atau masyarakat.
33
Tajuk rencana juga dapat dikenali lebih jauh berdasarkan sifat yang
dimilikinya, yaitu: 1). tajuk rencana yang bersifat memberika informasi semata,
2). tajuk rencana yang bersifat menjelaskan, 3). tajuk rencana yang bersifat
memberikan argumentasi, 4). tajuk rencana yang bersifat menjuruskan
timbulnya aksi, 5). tajuk rencana yang bersifat memberikan jihad, 6). tajuk
rencana yang bersifat membujuk, 7). tajuk rencana yang bersifat memuji, 8).
Tajuk rencana yang bersifat menghibur (Assegaff dalam Sumadiria, 2005: 85).
10. Tajuk Rencana Sebagai Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran sangat membantu kegiatan belajar
mengajar. Pengadaanya tidak harus memerlukan biaya, waktu, dan tenaga yang
banyak. Benda-benda yang sering dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari
dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Dalam hal ini kreatifitas guru
sangat dibutuhkan untuk memilih media yang cocok bagi siswa.
Suryosubroto (1998: 44), surat kabar sangat penting perannya, baik
bagi guru maupun siswa, dalam rangka mengetahui berbagai peristiwa atau
masalah yang sedang berkembang di masyarakat. Melalui surat kabar, guru,
siswa, dan karyawan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
peristiwa insidental.
Semakin jelas bahwa penggunaan sumber bacaan sebagai literatur atau
bahan penulisan sangatlah penting. Kemampuan menulis seseorang ditentukan
oleh bagaimana kepandaian ia dalam mengolah bahan tulisan. Melalui studi
kepustakaan orang dapat memperoleh informasi, pengetahuan, dan
kesimpulan-kesimpulan yang akan memberi penilaian kembali. Pada saat
34
penulisan, hal tersebut dapat menjadi rujukan dan rumusan bagi pendapat dan
gagasan yang baru. Jadi, hal ini dapat diartinya bahwa sumber bacaan dapat
digunakan untuk memprediksi pencapaian keterampilan menulis argumentasi
bagi siswa.
Tajuk rencana adalah bagian dari media cetak berupa surat kabar yang
tidak asing lagi bagi siswa maupun guru. Dalam pembelajaran menulis,
terutama menulis karangan argumentasi, tajuk rencana dimungkinkan untuk
digunakan sebagai media pembelajaran. Dalam menulis kegiatan di sekolah,
media tajuk rencana dapat digunakan sebagai instrument pembelajaran. Siswa
diberi kegiatan membaca teks tajuk rencana kemudian ditugasi untuk
menuliskan pendapat berdasarkan fakta-fakta yang ada dalam teks tersebut
dalam bentuk karangan argumentasi. Selain digunakan untuk media
pembelajaran, siswa sekaligus memperoleh informasi berita aktual dari sebuah
surat kabar.
11. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Argumentasi menggunakan
Media Tajuk Rencana
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu
proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok yaitu komponen
pengirim pesan (guru), komponen penerima pesan (siswa), dan komponen
pesan itu sendiri yang biasa berupa materi pelajaraan. Kadang-kadang dalam
proses pembelajaran terjadi kegagalam komunikasi artinya materi pelajaran
atau pesan yang disampaikan guru tidak dapat diterima oleh siswa secara
optimal artinya tidak seluruh materi pelajaran dapat dipahami dengan baik oleh
35
siswa. Hal tersebut juga akan lebih parah jika siswa sebagai penerima pesan
salah menangkap isi pesan yang disampaikan. Untuk menghindari semua itu,
guru hendaknya menyusun strategi pembelajaran dengan memanfaatkan media
pembelajaran (Sanjaya, 2006: 160).
Dalam pembelajaran menulis argumentasi dengan media tajuk rencana
ini, guru mempunyai langkah-langkah sebagai berikut yaitu:
a) guru memberikan pengantar terlebih dahulu teknik pembelajaran menulis
argumentasi dengan menggunakan media tajuk rencana;
b) guru menyajikan tajuk rencana dan siswa disuruh untuk mencermati dengan
teliti;
c) siswa kemudian menentukan tema dan tujuan penulisan argumentasi
tersebut;
d) hasil pencermatan tajuk rencana yang disajikan diharapkan siswa dapat
memperoleh bahan untuk membuat argumentasi;
e) siswa kemudian menentukan penanda opini pada tajuk rencana agar
memudahkan membuat argumentasi;
f) waktu yang disediakan selama kurang lebih 80 menit;
g) setelah siswa selesai menulis, guru bertanya tentang kesulitan yang dihadapi
siswa;
h) guru mereflisikan kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
C. Kerangka Berfikir
Kemampuan menulis bagi siswa SMP masih rendah kualitasnya.
Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh cara mengajar dan media pemelajaran
36
ditentukan oleh cara mengajar dan media pembelajaran seagai alat bantu dalam
kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu adanya media pembelajaran
yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa, sebagai alat untuk membentu
memproses belajar agar lebih mudah dipahami.
Penggunaan media tajuk rencana diduga dapat meningkatkan
kemampuan menulis argumentasi pada siswa kelas VII SMP N 1 Sapuran.
Dengan membaca dan memahami isi teks tajuk rencana, siswa akan memperoleh
ide dan gagasan, kemudian dikemukakan dalam bentuk tulisan argumentasi. Hal
ini berkaitan dengan kondisi siswa yang mempunyai jiwa kritis dan kreatif untuk
memberikan argumentasinya dalam bentuk tulisan.
Dengan media tajuk rencana, siswa diharapkan dapat terampil
mengemukakan pendapatnya dalam bentuk tulisan argumentasi. Sehingga media
tajuk rencana sangat sesuai untuk pembelajaran menulis wacana argumentasi pada
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran.
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berfikir yang telah diuraikan di
atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan media tajuk rencana dapat
meninggkatkan kemampuan menulis wacana argumentasi pada siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Sapuran Tahun 2013/2014.
37
BAB IIIMETODE PENELITIAN
Dalam bab ini penulis memaparkan desain penelitian, subjek penelitian,
prosedur penelitian, tahap pengumpulan data, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data, teknik penentuan keabsahan data, dan teknik hasil penyajian analis.
A. Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk tindakan kelas (classroom cation research)atau
PTK, adalah sebuah penelitian yang dilakukan dikelas.Penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan
tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang
dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2006:96). Penelitian ini melibatkan mahasiswa
sebagai peneliti, seorang guru Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai kalabulator
dan sebuah tajuk rencana sebagai media pembelajaran.
Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan siklus I dan II, terlebih dahulu
dilakukan wawancara dengan guru mata pelajaran, pengamatan pembelajaran dan
tes menulis argumentasi untuk mengetahui keadaan awal siswa sebelum dilakukan
pembelajaran menulis argumentasi dengan menggunakan media tajuk rencana.
Siklus I bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis
argumentasi.Siklus II bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa
dalam menulis argumentasi dengan media tajuk rencana setelah dilakukan
perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam penelitian ini masing-masing
siklus terdiri atas empat tahapan yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan
37
38
tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
Desain penelitian tindakan sesuai mode Kemmis dan Mc Taggart adalah
sebagai berikut:
Protes
Siklus I
Siklus II
Gambar 1.desain penelitian tindakan kelas model (Arikunto, 2008:16)
Keterangan:
1. Perencanaan;
2. Tindakan observasi 1;
3. Refleksi;
4. Rencana terevisi 1;
5. Tindakan observasi 2;
6. Refleksi.
3
12
6
4
5
9
7
8
0
39
Konsep tindakan (action) dalam PTK diterapkan melalui urutan yang terdiri
dari beberapa tahap berdaur ulang atau siklus (Kunandar, 2008:59). Penelitian
tindakan kelas bersifat siklus (berputar melingkar seperti arah jarum jam dan
spiral yang artinya makin lama semakin meningkat perubahannya dan penerapan
hasilnya). Dengan menggunakan model ini, apabila di awal pelaksanaan tindakan
ditemukan kekurangan, perencanaan dan pelaksanaan tindakan perbaikan masih
dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya sampai dengan target yang diinginkan
tercapai.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang di awali dengan pra tindakan
berupa pengisian angket dan tes awal menulis argumentasi. Tes awal dilakukan
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis argumentasi tanpa
menggunakan media tajuk rencana. Siswa hanya diberikan suatu topik oleh guru
dan siswa mengembangkan topik tersebut. Siklus I dan siklus II siklus bertujuan
untuk mengetahui kemampuan siswa menulis argumentasi dengan menggunakan
media tajuk rencana. Dengan menggunakan dua siklus yang berbeda ini, akan
dapat dilihat hasil yang akan dicapai oleh siswa, meningkat atau tidak.
Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan menulis
argumentasi siswa kelas VII SMP N 1 Sapuran dengan memberikan tindakan-
tindakan untuk memperoleh peningkatan kualitas tindakan yang diberikan melalui
media tajuk rencana.
40
B. Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan diSLTPNegeri 1 Sapuran yang berlokasi di Desa
Pecekelan, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo. SLTP ini memiliki lima
belas kelas yaitu dari kelas. Kelas yang dikenakan tindakan yaitu kelas yang
kemampuan menulisnya rendah sehingga diperlukan upaya perbaikan.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP N 1 Sapuran yang
berjumlah 30 siswa terdiri dari 13 siswa putri dan 17 siswa putra kelas yang
dikenai tindakan yaitu kelas yang kemampuan menulisnya rendah sehingga perlu
upaya perbaikan.Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Agustus sampai dengan
5 September 2013.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini mengikuti “siklus ulang” yang dibuat oleh
(Arikunto, 2008: 16). Kegiatannya dimulai dari studi pendahuluan.Dalam tahap
ini dilakukan wawancara dengan guru mata pelajaran, pengamatan pembelajaan di
kelas, dan memberikan tes. Hal ini dimaksud untuk memperoleh data awal tentang
keadaan pembelajaran menulis argumentasi. Dari data awal ini, kemudian
ditetapkan tindakan ang akan diberikan. Setelah tindakan ditetapkan dilanjutkan
dengan kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Tahap tersebut dilakukan selama berulang-ulang kurang lebih dua kali.
Pengulangan tahap-tahap tersebut didasarkan pada hasil refleksi yang diberikan
pada setiap akhir siklus.
41
Adapun alur penelitian ini sebagai berikut:
IDE AWAL
Studi Pendahuluan(1)Wawancara dengan guru(2)Pengamatan pembelajaran(3)Tes
Penetapan media tajuk rencana sebagai perbaikan pembelajaran menulis argumentasi
Belum
Berhasil
simpulan
Pengecekan Keabsahandata
(1)Trianggulasi
(2)Tanya jawab
Berhasil
Pelaksanaan siklus II
(1)Perencanaan(2)Pelaksanaan(3)Pengamatan(4)Refleksi siklus II
Pelaksanaan tindak siklus I
(1)Perencanaan(2)Pelaksanaan(3)Pengamatan(4)Refleksi siklus I
Persiapan Penelitian(1)Kenyamanan konsep tentang
media tajuk rencana antara guru dan peneliti
(2)Penyusunan RPP(3)Penyusunan instrumen tes(4)Penyusunan instrumen
nontes
Analisis Data(1)Teknik
kualitatif(2)Teknik
kuantitatif
Pengumpulan Data (1)Penetapan instrumen
pengumpulan data(2)Penetapan jenis data(3)Penetapan sumber data(4)Penetapan tehnik
pengumpulan data
42
Dari gambar alur penelitian di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap Studi Pendahuluan
a. Wawancara dengan Guru
Pada tahap pendahuluan kegiatan yang dilakukan antara lain:
mewawancarai guru kelas, pengamatan pembelajaran, dan memberikan tes.
Wawancara dengan guru yang bersangkutan untuk mengetahui bagaimana
pembelajaran selama ini dilakukan oleh guru, bagaimana motivasi siswa, dan
bagaimana kemampuan siswa dalam menulis argumentasi. Dari hasil wawancara
diperoleh informasi bahwa siswa masih kesulitan dalam menulis argumentasi
khususnya dalam penguasaan karakteristik argumentasi. Guru masih belum dapat
melakukan pembelajaran argumentasi dengan media pembelajaran. Oleh karena
itu, penulis berusaha membuat pembelajaran dengan media tajuk rencana untuk
pembelajaran menulis argumentasi dengan perencanaan yang semaksimal
mungkin.
Pengamatan pembelajaran di kelas diperoleh informasi bahwa siswa
masih kesulitan menulis argumentasi karena merasa jenuh dan bosan dengan
pembelajaran yang hanya monoton. Tes dimaksud untuk memperoleh data awal
tentang kesulitan-kesulitan siswa dalam menulis argumentasi. Tindakan itu adalah
penggunaan media tajuk rencanasebagai media pembelajaran menulis
argumentasi.
43
b. Pengamatan Pembelajaran
Pengamatan pembelajarandilakukan untuk mengetahui bagaimana
pembelajaran guru saat menyampaikan materi tentang argumentasi. Guru yang
bersangkutan masih melakukan pembelajaran tanpa menggunakan media
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan berisi penyampaian materi
mengenai argumentasi, menulis argumentasi, dan siswa disuruh membacakan
hasil tulisan di depan kelas.
c. Tes
Tes adalah suatu percobaan yang digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau sekelompok murid
Arikunto (2002: 31). Hasil ini berfungsi sebagai data awal untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam menulis argumentasi.
2. Persiapan Penelitian
Tahap persiapan penelitian berisi aktivitas penyamaan konsep antara
guru dengan penulis mengenai media tajuk rencanayang akan digunakan.
a. Penyamaan konsep media tajuk rencana antara guru dan peneliti
Penyamaan konsep media tajuk rencana antara guru dan peneliti
dimaksudkan agar guru memahami pengertian dan prosedur pembelajaran menulis
argumentasi. Dalam tahap ini didiskusikan pengertian media alam. Cara
merencanakan pembelajaran, dan cara menyajikan dalam pembelajaran.
b. Penyusunan format observasi atau pengamatan pembelajaran
Sebelum observasi atau pengamatan pembelajaran dilakukan, penulis
44
menyusun rancangan observasi. Rancangan tersebut berupa format observasi.
Format observasi dirancang untuk mencatat peristiwa-peristiwa yang terjadi di
dalam proses pembelajaran. Format observasi ini berisi kolom-kolom perilaku
siswa yang positif dan negatif.
c. Penyusunan jurnal
Jurnal yang dimaksud adalah jurnal siswa.Jurnal siswa ini berupa
lembaran yang berisi pendapat atau tanggapanterhadap media tajuk rencana, hal-
hal yang disukai dari kegiatan pembelajaran dengan media tajuk rencana,
kesulitan yang dialami saat pembelajaran, kesan, dan pesan dalam pembelajaran,
dan manfaat pembelajaran dengan media tajuk rencana.
3. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I melalui empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan
Tahap perencanaan ini dilakukan mulai dari awal sampai akhir penelitian
sehingga hasil dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan, Rencana kegiatan
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) menyusun rencana pembelajaran siklus I;
2) menentukan objek tajuk rencana yang akan digunakan;
3) menyusun instrumen tes;
4) menyusun instrumen nontes yang berupa lembar pengamatan atau observasi,
lembar jurnal, dan dokumentasi foto.
45
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I guru melakukan tindakan dalam
proses pembelajaran. Tindakan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri atas
kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup.
1) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal ini penulis memberikan apersepsi pembelajaran
dengan tujuan untuk mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran
dengan baik.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) guru mengucapkan salam untuk membuka pelajaran;
b) guru mengkondisikan siswa dan memastikan siswa siap menerima materi
pelajaran;
c) guru memberikan apersepsi pembelajaran menulis argumentasi;
d) guru memberitahukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2) Kegiatan Inti
Pada tahap ini terdapat beberapa langkah-langkah pelaksanaan
pembelajaran sebagai berikut:
a) pada pertemuan siklus I, guru menyampaikan materi tentang argumentasi
dengan menampilkan contoh argumentasi dan langkah-langkah menulis
argumentasi;
b) guru menjelaskan tentang media pembelajaran yang akan dipergunakan
dalam pembelajaran menulis argumentasi;
46
c) sebelum guru menyuruh siswa untuk menulis argumentasi dengan
menggunakan media tajuk rencana, guru memberikan penjelasan tentang
strategi pembelajaran yang akan dilakukan agar tidak terjadi salah tafsir
siswa dalam melaksanakan perintah guru. Tajuk rencana yang diberikan
berupa keseluruhan berita agar siswa lebih memahami dalam pembelajaran
menulis argumentasi;
d) guru membagikan soal pada semua siswa dan menyuruh siswa untuk
mencermati dan memahami soal tersebut sebelum tajuk rencana diberikan;
e) guru mulai memberikan tajuk rencana dan siswa mencermati dan membaca
tajuk rencana yang diberikan kemudian ditulis menjadi argumentasi;
f) setelah membaca tajuk rencana, siswa mulai mencatat dan menyusun
menjadi argumentasi;
g) guru berkeliling untuk melihat dan mengawasi sikap dan perilaku siswa
ketika menulis.
3) Penutup
Kegiatan pembelajaran ditutup dengan guru bersama siswa merefleksi
hasil pembelajaran pada hari itu:
a) guru bertanya pada sisiwa jika ada kesulitan dan memberikan semangat dan
motivasi kepada siswa untuk terus belajar menulis argumentasi;
b) pembelajaran ditutup dengan doa dan salam.
c. Pengamatan atau Observasi
Pengamatan pada prinsipnya merupakan kegiatan untuk mengenali dan
mengevaluasi perkembangan yang terjadi dengan adanya tindakan. Penulis
47
melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis argumentasi
menggunakan media tajuk rencana. Instrumen yang digunakan yaitu data tes dan
nontes.
Data tes berupa hasil menulis argumentasi menggunakan media tajuk
rencana. Data nontes berupa lembar pengamatan atau observasi yang berupa
pengamatan terhadap sikap positif dan negatif siswa pada saat mengikuti kegiatan
belajar mengajar dalam mengamati tajuk rencana yang akan diargumentasikan,
jurnal siswa untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran denagn
media tajuk rencana, hal-hal yang disukai, kesulitan yang dihadapi, pesan dan
kesan serta manfaat pembelajaran menulis argumentasi menggunakan media tajuk
rencana dan dokumentasi foto untuk mengetahui kegiatan siswa pada saat guru
menjelaskan materi menulis paragraph argumentasi dan kegiatan pada saat siswa
mengamati tajuk rencana untuk dikembangkan menjadi argumentasi serta ketika
siswa menulis argumentasi. Hasil observasiini
digunakan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus II.
d. Refleksi Siklus I
Peneliti melakukan analisis terhadap hasil tes kemampuan menulis
argumentasi, dan hasil nontes berupa hasil pengamatan atau observasi, jurnal, dan
dokumentaasi foto yang telah dilakukan. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
kekurangan media tajuk rencana yang digunakan dalam proses pembelajaran pada
siklus I dan cara mengatasinya, sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan
pada siklus II.
48
4. Pelaksanaan Tindakan pada Siklus II
Prosedur tindakan pada siklus II merupakan upaya peningkatan
kemampuan siswa dalam menulis argumentasi dan untuk mengetahui peran serta
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Prosedur tindakan padasiklus II juga
dilakukan dalam empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan atau observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Pada tahap ini, peneliti merencanakan kembali tindakan yang akan
dilakukan pada siklus II untuk memperbaiki aspek-aspek yang masih belum
optimal pada siklus I. Perencanaan kegiatan siklus II dibuat dengan
memperhatiakan hasil siklus I. Tahap perencanaan pada siklus II antara lain: (1)
menyempurnakan RPP pada siklus I; (2) guru menyusun instrumen dengan
menggunakan tajuk rencana yang berbeda dari siklus I; (3) guru memberi
kebebasan untuk memilih tajuk rencana yang diamati dari berbagai tajuk rencana
yang disediakan oleh guru.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus II pada hakikatnya
merupakan perbaikan pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I. Tahap-tahap
yang dilakuakan pada siklus II sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal
Pada tindakan siklus II ini melakukan beberapa langkah-langkah
kegiatan awal sebagai berikut:
a) guru mengucapkan salam untuk membuka pelajaran;
49
b) guru mengkondisikan siswa dan memastikan siswa siap menerima materi
pelajaran;
c) guru memberikan apersepsi pembelajaran menulis arguemntasi;
d) guru memberitahukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai;
e) guru bertanya pada siswa mengenai materi pertemuan kemarin;
f) guru bersama siswa mengulas kembali sedikit materi pertemuan yang lalu
untuk memancing ingatan siswa mengenai materi menulis argumentasi yang
telah diajarkan.
2) Kegiatan Inti
Ada beberapa perubahan tindakan pada tahap ini sebagai berikut:
a) pada pertemuan siklus II, guru menyampaikan materi tentang argumentasi,
tetapi pada pertemuan kali ini materi yang disampaikan lebih ditekankan
pada aspek yang belum optimal;
b) guru menjelaskan tentang media pembelajaran yang akan dipergunakan
dalam pembelajaran menulis argumentasi;
c) sebelum guru menyuruh siswa untuk menulis argumentasi dengan
menggunakan media tajuk rencana, guru member penjelasan tentang strategi
pembelajaran yang akan dilakukan agar tidak terjadi salah tafsir siswa dalam
melaksanakan perintah guru;
d) tajuk rencana yang diberikan pada siklus II tidak sama dengan tajuk rencana
pada siklus I;
e) guru menyuruh siswa untuk mengamati tajuk rencana yang akan ditulis
menjadi argumentasi;
50
f) setelah mencermati tajuk rencana , siswa mulai mencatat dan menyusun
menjadi argumentasi;
g) guru berkeliling untuk melihat dan mengawasi sikap dan perilaku siswa
ketika menulis;
h) setelah selesai menulis guru menyuruh salah satu siswa untuk
mempresentasikan hasil pekerjaan dan siswa yang lain memberi tanggapan.
3) Penutup
Kegiatan pembelajaran ditutup dengan guru bersama siswa merefleksi
hasil pembelajaran pada hari itu:
a) kegiatan pembelajaran ditutup dengan guru bersama siswa merefleksi hasil
pembelajaran pada hari ini;
b) guru bertanya pada siswa jika ada kesulitan dan memberikan semangat dan
motivasi kepada siswa untuk terus belajar menulis argumentasi;
c) pembelajaran ditutup dengan doa dan salam.
c. Pengamatan dan Observasi
Pengamatan dan observasi pada siklus II sama dengan siklus I yaitu
dilakukan melalui data tes dan nontes. Pada siklus II ini diharapkan ada
peningkatan kemampuan dan perilaku siswa yang positif dalam menulis
argumentasi menggunakan media tajuk rencana.
d. Refleksi
Refleksi yang dilakukan dalam siklus II ini pada prinsipnya sama dengan
siklus I, yaitu menganalisis hasil tes kemampuan siswa menulis argumentasi dan
menganalisis hasil nontes yang berupa hasil lembar pengamatan, angket, dan
51
dokumentasi foto. Setelah hasil refleksi pada siklus selesai kemudian diadakan
perbandingan dengan hasil refleksi pada siklus I yang digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam membuat simpulan.
D. Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah yaitu
menentukan instrumen pengumpulan data, penentuan jenis data, sumber data, dan
tehnik pengumpulan data.
1. Instrumen Pengumpulan Data
Keberhasilan penelitian banyak ditentukan olehinstrumen yang
digunakan, sebab data yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan penelitia
(masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen (Sudjana,2007:97)
instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan
data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih
cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto,2006:
160).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian dilihat dari segi bentuk dan
dan jenis instrumen. Bentuk instrumen penelitian ini adalah tes dan nontes. Jenis
instrumen tes adalah tes tertulis sedangkan instrumen nontes adalah berupa lembar
atau pengamatan atau observasi, lembar jurnal, dan dokumentasi foto.
a. Instrumen Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sesuai dengan objek tajuk
rencana yang dilihat. Adapun beberapa aspek yang dinilai dalam tes menulis
52
argumentasi antara lain: 1) pemahaman isi teks, 2) pemahaman detail isi teks, 3)
ketepatan diksi (pemilihan kata), 4) ketepatan stuktur kalimat,5) ejaan dan tanda
baca.
Tabel 1 Kriteria Skor Penilaian Tes Kemampuan
Menulis Argumantasi
No. Aspek yang dinilai Skor maksimal
1.2.3.4.5.
Pemahaman isi teksPemahaman detail isi teksKetepatan diksi (pemilihan kata)Ketepatan stuktur kalimatEjaan dan tanda baca
100100100100100
Jumlah 1000
Tabel 2 Kriteria Skor Tiap Aspek Kemampuan Menulis
Argumentasi
No. Aspek Penilaian Rentang Skor Kategori
1. Pemahaman isi teksa. Pemahaman isi teks sangat
sesuai dan jelasb. Pemahaman isi teks sesuai dan
jelasc. Pemahaman isi cukup baik dan
mudah dipahamid. Pemahaman isi teks kurang
sesuai dan kurang jelase. Pemahaman isi teks sangat
jurang jelas
17-20
13-16
9-12
5-8
0-4
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
2. Pemahaman detail isi teksa. Pemahaman isi teks sangat
sesuai dan jelasb. Pemahaman isi teks sesuai dan
jelasc. Pemahaman isi cukup baik dan
mudah dipahamid. Pemahaman isi teks kurang
sesuai dan kurang jelase. Pemahaman isi teks sangat
17-20
13-16
9-12
5-8
0-4
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
53
jurang jelas3. Ketepatan diksi (pemilihan kata)
a. Pilihan kata sangat baik, jelas, dan mudah dipahami
b. Pilihan kata baik dan mudah dipahami
c. Pilihan kata cukup baik dan cukup mudah dipahami
d. Pilihan kata kurang baik dan kurang mudah dipahami
e. Pilihan kata sama sekali tidak jelas dan tidak bisa dipahami
17-20
13-16
9-12
5-8
0-4
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
4. Ketepatan struktur kalimata. Struktur kalimat sangat baik,
jelas, dan mudah dipahamib. Struktur kalimat baik dan
mudah dipahamic. Struktur kalimat cukup baik dan
cukup mudah dipahamid. Struktur kalimat kurang baik
dan kurang mudah dipahamie. Struktur kalimat sama sekali
tidak jelas dan tidak bisa dipahami
17-20
13-16
9-12
5-8
0-4
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
5. Ejaan dan tanda bacaa. Sangat sempurnab. Sedikit kesalahanc. Cukup banyak kesalahand. Banyak kesalahane. Sangat banyak kesalahan
17-2013-16 9-125-80-4
Sangat baikBaik
CukupKurang
Sangat kurang
Tabel 3 Katagori Penilaian Kemampuan Menulis Paragraf Argumentasi
No. Rentangan Nilai Kategori1. 86-100 Sangan baik2. 76-85 Baik3. 66-75 Cukup4. 50-65 Kurang5. <50 Sangat kurang
54
b. Instrumen Nontes
Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini antara lain
observasi, jurnal, dan dokumentasi foto.
1) Observasi
Observasi adalah penilaian yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan terhadap suatu hal secara langsung, teliti, dan sistematis
(Nurgiyantoro, 2001:47). Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui
perilaku-perilaku belajar siswa melalui pengamatan pada saat pembelajaran
berlangsung, baik perilaku positif maupun perilaku negatif.
2) Jurnal
Jurnal adalah bentuk catatan yang berisi tanggapan terhadap sesuatu yang
terjadi pada siswa maupun kejadia-kejadian lain yang menonjol selama
pembelajaran (Nurgiantoro dalam Vebrianti, 2009:48). Peneliti membuat jurnal
ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan media yang digunakan. Jurnal yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal siswa
3) Dokumentasi Foto
Dokumentasi foto adalah pemerian atau pengumpulan bukti berupa
gambar atau foto disertai keterangan (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2005:272). Dokumentasi foto merupakan instrumen nontes yang cukup
penting, yaitu sebagai bukti kegiatan yang dilakukan selama penelitian. Dokumen
foto dilakukan sebagai pelengkap untuk menganalisis data. Melalui dokumentasi
foto, kegiatan pembelajaran dapat terekam secara visual. Foto-foto yang diambil
55
berupa kegiatan-kegiatan siswa selama proses belajar mengajar menulis
argumentasi berlangsung.
2. Jenis Data dan Penelitian
Data yang dikumpulkan dan dipergunakan dalam penelitian ini adalah
hasil belajarsiswa dan perilaku siswa dalam pembelajaran menulisargumentasi
menggunakan media tajuk rencana.
3. Sumber Data
Data ini digali dari sumber-sumber yang berupa dokumen, siswa, hasil
tes, dan hasil nontes. Data-data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Dokumentasi
Data ini berupa silabus SMP kelas VII yang berupa tujuan pembelajaran
menulis argumentasi, media pembelajaran dan sistem penilaian yang digunakan
dalam pembelajaran menulis argumentasi.
b. Siswa kelas VII SMP Negeri Sapuran
Data yang digali dari sumber ini berupa hasil tulisan argumentasi dan
perilaku siswa saat belajar menggunakan media tajuk rencana.
c. Hasil Tes
Data yang digali dari sumber ini berupa nilai rerata dalam mengerjakan
tes menulis argumentasi dengan media tajuk rencana.
d. Hasil Nontes
Data ini digali dari sumber yang berupa lembar pengamatan atau
observasi, jurnal, dan dokumentasi foto pada saat kegiatan pembelajaran menulis
argumentasi menggunakan media tajuk rencana.
56
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah tes dan nontes (pengamatan atau observasi, jurnal, dan dokumen foto)
untuk mengukur peningkatan kemampuan menulis argumentasi dengan media
tajuk rencana.
a. Teknik Tes
Teknik tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis atau objektif
untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan
seseorang dengan cara yang boleh dikatakan cepat dan tepat Arikunto (2002: 32).
Teknik tes berfungsi untuk menentukan keberhasilan siswa ketika menulis
argumentasi.Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan tes. Tes
dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada siklus I dan siklus II dengan tujuan untuk
mengukur kemampuan menulis argumentasi menggunakan media tajuk rencana.
Pada hasil tes siklus I dianalisis, dari hasil analisis akan diketahui
kelemahan siswa dalam menulis argumentasi, yang selanjutnya sebagai dasar
untuk menghadapi tes pada siklus II.
b. Teknik Nontes
Teknik nontes adalah sistem atau cara penilaian yang dipergunakan untuk
mendapatkan informasi tentang data yang secara tidak langsung berkaitan dengan
tingkah laku kognitif Arikunto (2002: 26). Digunakan untuk pemperoleh data
tentang situasi kegiatan pembelajaran dan kesulitan-kesulitan dalam menulis
argumentasi.Tehnik nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengamatan atau observasi, jurnal, dan dekumentasi foto.
57
c. Teknik Pengamatan atau Observasi
Pengamatan dilakukan pada semua siswa dengan mengamati tingkah
laku yang muncul pada siswa. Untuk lebih memudahkan dan mengefektifkan
pelaksanaan pengamatan, penelitimengamati keadaan siswa dengan memberitanda
check list pada lembar pengamatan yang telah disediakan.
d. Tehnik Jurnal
Teknik jurnal adalah sistem mengerjakan atau mencatat masalah-masalah
tertentu yang bertujuan mendapatkan tanggapan dari siswa Arikunto (Teknik
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal siswa yang diisi pada
akhir pembelajaran.
e. Teknik Dokumentasi Foto
Teknik dokumentasi foto digunakan untuk merekam semua perilaku
siswa selama proses pembelajaran menulis argumentasi berlangsung. Dengan
teknik dokumentasi foto semua kegiatan penelitian dapat dilihat secara visual.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis menggunakan teknik analisis
data secara kualitatif dan kuantitatif.
1. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Teknil kuantitatif dipakai untuk menganalisis data yang diperoleh dari
hasil tes menulis karangan argumentasi pada siklus I dan siklus II.Nilai dari
masing-masing siklus kemudian dihitung jumlahnya dalam satu kelas dan
58
selanjutnya jumlah tersebut dihitung dalam presentase dengan rumus sebagai
berikut.
Presentase keterampilan menulis karangan argumentasi dihitung dengan
rumas sebagai berikut:
Keterangan:
SP : Skor Presentase
SK : Skor Kumulatif
R : Jumlah Responden
(Sugiyono, 2006: 65)
2. Teknik Analisis Data Kualitatif
Selain teknik kuantitatif, penulis juga menggunakan teknik kualitatif.
Tehnik kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang
diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi
hipotesis (Sugiyono, 2009:335).Teknik data kualitatif dalam penelitian ini
diperoleh dari hasil pengamatan atau observasi, jurnal, dan dokumentasi foto.
Data yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis secara kualitatif. Analisis ini
bertujuan untuk mengungkapkan semua perilaku siswa selama proses
pembelajaran menulis argumentasi menggunakan media tajuk rencana dari siklus I
sampai siklus II.
SP =SK
X 100R
59
G. Teknik Penentuan Keabsahan Data
1. Triangulasi
Penelitian ini dilakukan sesuai dengan siklus-siklus yang telah
direncanakan sampai mencapai hasil yang diinginka, data yang diperoleh dicari
keabsahannya dengan trianggulasi dan Tanya jawab. Trianggulasi adalah teknik
pemeriksaan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang berada diluar dara itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu
(Moloeng, 2004: 330). Triangulasi ini dapat dilakukan melalui sumber, metode,
dan instrument yang dijelaskan sebagai berikut: 1) triangulasi sumber adalah
keabsahan data yang diperoleh dengan cara mengambil data dari berbagai nara
sumber, 2) triangulasi metode adalah keabsahan data yang diperoleh dengan
metode yang sama dalam mengambil data, 3) triangulasi melalui teori yang ada.
Data atau hasil pendataandikonfirmasi dengan dengan teori yang sudah ada dan
relevan, baik teori yang terdapat dalam buku-buku ilmiah maupun laporan
penelitian.
Penelitian tindakan merupakan penelitian yang kontekstual atau
situasional dan terkolasi. Salah satu cara untuk mengetahui sejauh mana data yang
dikumpulkan reliabel adalah dengan cara mempercayai penskoran peneliti itu
sendiri. Dalam penelitian ini peneliti berusaha menunjukan tingkat realibilitas data
dengan cara menyajikan data aslinya. Data asli yang terlampir seperti catatan
lapangan, angket, nilai siswa, format observasi proses pelaksanaan pembelajaran,
dan foto dokumentasi. Selain itu peneliti juga melakukan kolaborasi dengan
kolaborator.
60
2. Tanya Jawab dengan Kolaborator
Kolaborator adalah orang lain yang membantu mengamati proses
tindakan. Kolaborator yang dimaksud dalam penelitian ini adalah guru mata
pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran.
Setelah dilakukan tanya jawab dengan kolaborator dapat disimpulkan
bahwa sebagian siswa di SMP Negeri 1 Sapuran belum terlalu menggunakan
media dalam melakukan aktifitas belajar.
H. Teknik Penyajian Hasil Analisis
Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian tindakan
kelas.Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas bersama (Arikunto, 2008:3). Teknik yang digunakan untuk
menyajikan hasil analisis data adalah teknik penyajian informal. Teknik penyajian
informal adalah perumusan dengan menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto,
1993:12).Jadi, teknik penyajian hasil analisis data informal dalam penelitian ini
dipaparkan dengan kata-kata tantang peningkatan kemampuan menulis
argumentasi dengan media tajuk rencana pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
Sapuran tahun ajaran 2013/2014.
61
BAB IV
PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini disajikan dua hal paparan pokok, yakni (1) penyajian data
dan (2) pembahasan data. Hasil penelitian yang terdiri dari penerapan pembelajaran
menulis argumentasi menggunakan media tajuk rencana, perubahan perilaku belajar
siswa terhadap pembelajaran menulis argumentasi, peningktan kemampuan menulis
argumentasi.
A. Penyajian Data Hasil Penelitian
Pada bagian ini disajikan data hasil penelitian yang sesuai dengan rumusan
masalah yang diajukan. Hasil penelitian dideskripsikan secara rinci berdasarkan
pada perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
Indikator keberhasilan tindakan praktik menulis argumentasi
menggunakan media tajuk rencana adalah terdapat peningkatan yang terkait
dengan keterampilan menulis yaitu dengan adanya peningkatan skala penilaian
dari tiap perilaku yang dilakukan. Selain itu, indikator keberhasilan juga dilihat
dari perkembangan proses pembelajaran dikelas, siswa berperan aktif selama
proses pembelajaran berlangsung serta pembelajaran dilaksanakan dengan
menarik dan menyenangkan.
Di dalam penelitian ini akan disajikan hasil dari kemampuan menulis
argumentasi siswa mulai dari prasiklus sampai dengan akhir siklus II. Sebelum
dideskripsikan hasil penelitian dan pembahasannya, sebagai data lengkap proses
penelitian, terlebih dahulu akan dideskripsikan kondisi atau keterampilan menulis
61
62
argumentasi sebelum implementasi tindakan yang diperoleh dari tes awal atau
pretes. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut.
1. Penerapan pembelajaran menulis argumentasi menggunakan media tajuk
rencana
Penerapan pembelajaran menulis argumentasi menggunakan media tajuk
rencana dalam penelitian ini terdapat dalam tiga tahapan yaitu prasiklus, siklus I,
dan siklus II. Penerapannya dapat dulihat pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4 Penerapan Pembelajaran Menulis Argumentasi Menggunakan
Media Tajuk Rencana
No. Kegiatan Prasiklus Siklus I Siklus II
1. Perencanaan 1. Menentukan jadwal penelitian
1. Membuat RPP 1. Membuat RPP
2. Penentuan pembatasan materi
2. Merancang skenario pembelajaran dari kegiatan awal hingga akhir
2. Menyiapkan lembar pengamatan
3. Membuat RPP 3. Menyiapkan meteri menulis argumentasi ,menggunakan media tajuk rencana
3. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
4. Menyusun lembar kegiatan sesuai meteri argumentasi yang akan diberikan
4. Menyiapkan lembar tes menulis argumentasi
4. Menyiapkan lembar tes menulis argumentasi
5. Menyusun instrumen penelitian berupa lembar observasi
5. Menyiapkan lembar observasi, jurnal, dan dokumentasi
6. Menyiapkan sumber belajaryang akan digunakan
63
7. Menyiapkan alat dan bahanyang dibutuhkan selama penelitian
8. Menyiapkan lembar tes menulis argumentasi
2. Tindakan 1. Penulis melakukan pengamatan menggunakan lembar observasi
1. Penulis menjelaskan materi menulis argumentasi
1. Penulis memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
2. Penulis menjelaskan meteri menulis argumentasi
2. Penulis menjelaskan langkah-langkah menulis argumentasi dngan media tajuk rencana,sebagai berikut:
a) guru memberikan pengantar terlebih dahulu teknik pembelajaran menulis argumentasi dengan menggunakan media tajuk rencana;
b) guru menyajikan tajuk rencana dan siswa disuruh untuk mencermati dengan teliti;
c) siswa kemudian menentukan tema dan tujuan penulisan argumentasi tersebut;
d) hasil pencermatan tajuk rencana yang disajikan diharapkan siswa dapat memperoleh bahan untuk membuat argumentasi;
e) waktu yang disediakan selama kurang lebih 80 menit;
f) setelah siswa
2. Penulis menjelaskan kembali langkah-langkah menulis argumentasi denan media tajuk rencana
64
selesai menulis, guru bertanya tentang kesulitan yang dihadapi siswa;
g) guru mereflisikan kegiatan pembelajaran yang berlangsung
3. Siswa ditugaskan untuk menulis argumentasi dengan tema bebas
3. Penulis membantu siswa dalam menentukan ciri-ciri argumentasi sebagai berikut:1) membantah atau
menantang suatu unsur atau pernyataan tanpa berusaha meyakinkan atau mempengaruhi pembaca untuk memihak dengan tujuan utama kemungkinan ini adalah semata-mata untuk menyampaikan suatu pandangan,
2) mengemukakansuatu alasan untuk bantahan sedemikian rupa dengan mempengaruhi keyakinan pembaca agar menyetujui.
4. Siswa ditugaskan menulis argumentasi berdasarkan judul dalam tajuk rencana
4Penulis menugasisiswa untuk menulis argumentasi sesuai judul dalam tajuk rencana
5. Penulis meminta tulisan yang telah dikerjakan siswa
5 Penulis meminta tulisan pekerjaan siswa
3. Pengamatan Pada tahap ini dilakukan pengamatan dalam proses pembelajaran, keaktifan siswa, dan hasil kemampuan menulis argumentasi.
Pengamatan proses pembelajaran, keaktifan siswa, hasil kemampuan siswa menulis argumentasi menggunakan media tajuk rencana, dan pengisian jurnal diakhir pembelajaran.
Dilakukan observasi pada proses pembelajaran, keaktifan siswa, dan hasil kemampuan menulis argumentasi menggunakan media tajuk rencana.
65
4. Refleksi Pada saat proses pembelajaran siswa kurang aktif, ramai, dan cenderung pasif. Hasil tes menulis argumentasi di bawah rata-rata.
Keaktifan siswa mulai meningkat. Hasil kemampuan menulis argumentasi dengan media tajuk rencana meningkat.
Hasil menulis argumentasi sudah baik. Hamper semua siswa lebih aktif. Siswa terlihat lebih semangat dan senang dalam menulis argumentasi.
66
2. Perubahan Perilaku Belajar Siswa terhadap Pembelajaran Menulis Argumentasi dengan Media Tajuk Rencana
a. Observasi
1) Prasiklus
Tabel 5 Hasil Observasi Prasiklus
No Kode Perhatian Sikap Situasi
B C K B C K1. S1 2. S2 3. S3 4. S4 5. S5 6. S6 7. S7 8. S8 9. S9 10. S10 11. S11 12. S12 13. S13 14. S14 15. S15 16. S16 17. S17 18. S18 19. S19 20. S20 21. S21 22. S22 23. S23 24. S24 25. S25 26. S26 27. S27 28. S28 29. S29 30. S30
Jumlah 6 12 12 9 9 12
Rata-rata
Keterangan:
B: Baik K: Kurang
C: Cukup
67
2) Siklus I
Tabel 6 hasil observasi siklus I
No Kode Perhatian Sikap Situasi
B C K B C K1. S1 2. S2 3. S3 4. S4 5. S5 6. S6 7. S7 8. S8 9. S9 10. S10 11. S11 12. S12 13. S13 14. S14 15. S15 16. S16 17. S17 18. S18 19. S19 20. S20 21. S21 22. S22 23. S23 24. S24 25. S25 26. S26 27. S27 28. S28 29. S29 30. S30
Jumlah 12 16 2 10 13 17
Rata-rata
Keterangan :
B: Baik K: Kurang
C: Cukup
68
3) Siklus II
Tabel 7 Hasil Observasi Siklus II
No Kode Perhatian Sikap Situasi
B C K B C K1. S1 2. S2 3. S3 4. S4 5. S5 6. S6 7. S7 8. S8 9. S9 10. S10 11. S11 12. S12 13. S13 14. S14 15. S15 16. S16 17. S17 18. S18 19. S19 20. S20 21. S21 22. S22 23. S23 24. S24 25. S25 26. S26 27. S27 28. S28 29. S29 30. S30
Jumlah 13 15 2 16 12 2
Rata-rata
Keterangan :
B: Baik K: Kurang
C: Cukup
69
b. Jurnal
1) Prasiklus
Tabel 8 hasil jurnal prasiklus
No. Aspek yang Diobservasi Frekuensi %
Positif
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru
2. Siswa aktif dengan kegiatan tanya jawab
3.Siswa antusias dan serius dalam kegiatan pembelajaran
4.Siswa senang terhadap pembelajaran dengan media tajuk rencana
5.Siswa bersemangat dalam mengerjakan tes menulis argumentasi
Negatif
6. Siswa menyepelekan guru
7. Siswa bersifat pasif dalam pembelajaran
8.Siswa melakukan hal-hal yang tidak perlu (tiduran, berbicara sendiri, dan bercanda)
9.Siswa merespon negatif, acuh terhadap pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan media tajuk rencana
10.Siswa sering melihat pekerjaan teman saat tes menulis argumentasi
70
1) Siklus I
Tabel 9 hasil jurnal siklus I
No. Aspek yang Diobservasi Frekuensi %
Positif
1. Siswa memperhatikan penjelasan guru 25 83,3%
2. Siswa aktif dengan kegiatan tanya jawab 17 56,7%
3.Siswa antusias dan serius dalam kegiatan pembelajaran
23 76,7%
4.Siswa senang terhadap pembelajaran dengan media tajuk rencana
24 80%
5.Siswa bersemangat dalam mengerjakan tes menulis argumentasi
25 83,3%
Negatif
6. Siswa menyepelekan guru 2 6,7%
7. Siswa bersifat pasif dalam pembelajaran 7 23,3%
8.Siswa melakukan hal-hal yang tidak perlu (tiduran, berbicara sendiri, dan bercanda)
4 13,3%
9.Siswa merespon negatif, acuh terhadap pembelajaran menulis argumentasi dengan media tajuk rencana
3 10%
10.Siswa sering melihat pekerjaan teman saat tes menulis argumentasi
4 13,3%
71
1) Siklus II
Tabel 10 Hasil Jurnal Siklus II
No. Aspek Yang Diobservasi Frekuensi %
Positif
1.Siswa memperhatikan penjelasan guru
29 96,7%
2.Siswa aktif dengan kegiatan Tanya jawab
24 80%
3.Siswa antusias dan serius dalam kegiatan pembelajaran
28 93,3%
4.Siswa yang senang terhadap pembelajaran dengan media tajuk rencana
30 30%
5.Siswa bersemangat dalam mengerjakan tes menulis argumentasi
29 96,7%
Negatif
6. Siswa menyepelekan guru - -
7.Siswa bersifat pasif dalam pembelajaran
2 6,7%
8.Siswa melakukan hal-hal yang tidak perlu (tiduran, berbicara sendiri, dan bercanda)
1 3,3%
9.
Siswa merespon negatif (acuh) terhadap pembelajaran menulis argumentasi dengan menggunakan media tajuk rencana
- -
10.Siswa sering melihat pekerjaan teman saat tes menulis argumentasi
1 3,3%
72
3. Peningkatan Kemampuan Menulis Argumentasi Menggunakan Media Tajuk Rencana
a. Prasiklus
Tabel 11 Nilai Prasiklus
No. Kode Aspek Nilai1 2 3 4 5
1. S1 58 63 72 73 63 65,82. S2 60 65 76 74 65 683. S3 56 60 74 77 61 65,64. S4 59 61 75 76 60 66,25. S5 61 62 73 77 61 66,86. S6 62 63 76 75 62 67,67. S7 57 61 76 77 61 66,48. S8 60 65 75 76 61 67,49. S9 61 61 77 78 65 68,4
10. S10 64 65 76 74 67 69,211. S11 60 65 76 74 65 6812. S12 63 67 79 77 65 70,213. S13 61 63 74 75 61 66,814. S14 58 61 77 76 63 6715. S15 57 60 74 78 64 66,616. S16 60 65 75 76 60 67,217. S17 60 65 74 75 67 68,218. S18 60 65 76 76 63 6819. S19 60 65 75 75 65 6820. S20 57 61 77 74 62 66,221. S21 61 62 73 77 61 66,822. S22 57 60 77 78 69 66,223. S23 57 59 70 76 60 64,424. S24 60 65 75 76 65 68,225. S25 60 65 77 78 64 68,826. S26 61 62 75 77 63 67,627. S27 62 63 77 78 62 68,428. S28 61 62 75 77 63 67,629. S29 57 58 69 73 60 63,430. S30 58 59 75 75 60 65,4
Jumlah 1175 1950 2250 2280 1950 2044,4Rata-rata 60,8 65 75 76 65 68,14
Keterangan:
1. Pemahaman isi teks 4. Ketetapan srtuktur kalimat
2. Pemahaman detail isi teks 5. Ejaan dan tanda baca
3. Ketetapan diksi (pemilihan kata)
73
b. Siklus I
Tabel 12 Nilai Siklus I
No. Kode Aspek Nilai1 2 3 4 5
1. S1 64 69 78 79 70 72 2. S2 65 70 79 80 71 733. S3 66 71 80 76 70 734. S4 64 70 81 81 74 74 5. S5 65 69 84 84 65 73,46. S6 66 68 85 83 76 75,67. S7 64 70 81 81 73 73,88. S8 65 74 85 84 74 76,49. S9 67 75 78 79 67 73,2
10. S10 66 74 76 80 71 7411. S11 65 72 80 77 77 74,212. S12 63 70 81 80 74 73,613. S13 67 71 83 82 69 74,414. S14 65 68 80 80 73 73,215. S15 62 69 82 81 76 7416. S16 66 70 77 76 70 72,217. S17 64 75 81 79 68 73,418. S18 65 70 83 80 77 7519. S19 66 71 84 81 74 75,220. S20 65 73 80 80 77 7521. S21 67 65 81 82 73 73,622. S22 66 74 80 81 75 75,223. S23 64 70 80 79 74 73,424. S24 67 73 81 77 70 73,625. S25 66 71 79 80 71 73,426. S26 67 72 78 81 70 73,627. S27 65 75 80 78 77 7528. S28 67 74 85 85 75 77,229. S29 68 70 80 80 77 7530. S30 67 73 86 82 73 76,2
Jumlah 1965 2136 2427 2414 2181 2224,8Rata-rata 65,5 71,2 80,9 80,4 72,7 74,16
Keterangan:
1. Pemahaman isi teks 4. Ketetapan srtuktur kalimat
2. Pemahaman detail isi teks 5. Ejaan dan tanda baca
3. Ketetapan diksi (pemilihan kata)
74
c. Siklus II
Tabel 13 Nilai Siklus II
No. Kode Aspek Nilai1 2 3 4 5
1. S1 70 73 83 82 73 76,22. S2 71 74 88 81 74 75,63. S3 68 77 81 84 75 774. S4 69 75 87 89 80 805. S5 71 71 85 79 72 75,66. S6 73 77 83 87 77 79,47. S7 74 78 80 85 76 78,68. S8 65 75 87 84 73 76,89. S9 67 76 76 89 78 77,2
10. S10 68 76 75 87 82 79,611. S11 71 77 85 87 81 80,212. S12 74 78 88 83 77 8013. S13 75 80 84 84 75 79,614. S14 70 76 85 79 73 76,615. S15 71 75 86 83 72 77,416. S16 69 72 87 87 77 78,417. S17 71 73 90 84 75 78,618. S18 74 82 83 81 73 78,619. S19 75 71 84 80 77 77,420. S20 77 73 85 82 73 79,621. S21 71 74 87 84 75 79,822. S22 69 76 88 83 74 79,623. S23 70 77 87 87 73 78,824. S24 71 78 83 83 71 77,225. S25 75 83 85 85 75 80,626. S26 74 76 86 87 71 78,827. S27 77 72 84 83 78 78,828. S28 70 76 82 86 74 77,629. S29 75 74 89 87 77 80,430. S30 70 76 84 84 78 78,4
Jumlah 2145 2271 2547 2526 2259 2352,4Rata-rata 71,5 75,7 84,9 84,2 75,3 78,4
Keterangan:
1. Pemahaman isi teks 4. Ketetapan srtuktur kalimat
2. Pemahaman detail isi teks 5. Ejaan dan tanda baca
3. Ketetapan diksi (pemilihan kata)
75
d. Prasiklus, siklus I, siklus II
Tabel 14 nilai prasiklus, siklus I, siklus IINo Kode Aspek
Prasiklus Siklus I Siklus II
1 2 3 4 5 nilai 1 2 3 4 5 Nilai 1 2 3 4 5 Nilai
1 S158 63 72 73 63 72 64 69 78 79 70 72 70 73 83 82 73 76,2
2 S260 65 76 74 65 73 65 70 79 80 71 73 71 74 88 81 74 75,6
3 S356 60 74 77 61 73 66 71 80 76 70 73 68 77 81 84 75 77
4 S459 61 75 76 60 74 64 70 81 81 74 74 69 75 87 89 80 80
5 S561 62 73 77 61 37,4 65 69 84 84 65 73,4 71 71 85 79 72 75,6
6 S662 63 76 75 62 75,6 66 68 85 83 76 75,6 73 77 83 87 77 79,4
7 S757 61 76 77 61 73,8 64 70 81 81 73 73,8 74 78 80 85 76 78,6
8 S860 65 75 76 61 76,4 65 74 85 84 74 76,4 65 75 87 84 73 76,8
9 S961 61 77 78 65 73,2 67 75 78 79 67 73,2 67 76 76 89 78 77,2
10 S1064 65 76 74 67 74 66 74 76 80 71 74 68 76 75 87 82 79,6
11 S1160 65 76 74 65 74,2 65 72 80 77 77 74,2 71 77 85 87 81 80,2
12 S1263 67 79 77 65 73,6 63 70 81 80 74 73,6 74 78 88 83 77 80
13 S1361 63 74 75 61 74,4 67 71 83 82 69 74,4 75 80 84 84 75 79,6
14 S1458 61 77 76 63 73,2 65 68 80 80 73 73,2 70 76 85 79 73 76,6
15 S1557 60 74 78 64 74 62 69 82 81 76 74 71 75 86 83 72 77,4
16 S1660 65 75 76 60 72,2 66 70 77 76 70 72,2 69 72 87 87 77 78,4
17 S1760 65 74 75 67 73,4 64 75 81 79 68 73,4 71 73 90 84 75 78,6
18 S1860 65 76 76 63 75 65 70 83 80 77 75 74 82 83 81 73 78,6
19 S1960 65 75 75 65 75,2 66 71 84 81 74 75,2 75 71 84 80 77 77,4
20 S2057 61 77 74 62 75 65 73 80 80 77 75 77 73 85 82 73 79,6
21 S2161 62 73 77 61 73,6 67 65 81 82 73 73,6 71 74 87 84 75 79,8
22 S2257 60 77 78 69 75,2 66 74 80 81 75 75,2 69 76 88 83 74 79,6
23 S2357 59 70 76 60 73,4 64 70 80 79 74 73,4 70 77 87 87 73 78,8
24 S2460 65 75 76 65 73,6 67 73 81 77 70 73,6 71 78 83 83 71 77,2
25 S2560 65 77 78 64 73,4 66 71 79 80 71 73,4 75 83 85 85 75 80,6
26 S2661 62 75 77 63 73,6 67 72 78 81 70 73,6 74 76 86 87 71 78,8
27 S2762 63 77 78 62 75 65 75 80 78 77 75 77 72 84 83 78 78,8
28 S2861 62 75 77 63 77,2 67 74 85 85 75 77,2 70 76 82 86 74 77,6
28 S2957 58 69 73 60 75 68 70 80 80 77 75 75 74 89 87 77 80,4
30 S3058 59 75 75 60 76,2 67 73 86 82 73 76,2 70 76 84 84 78 78,4
Jumlah 1175 1950 2250 2280 1950 2224,8 1965 2136 2427 2414 2181 2224,8 2145 2271 2547 2526 2259 2352,4
Rata-
rata60,8 65 75 76 65 74,16 65,5 71,2 80,9 80,4 72,7 74,16 71,5 75,7 84,9 84,2 75,3 78,4
76
B. Pembahasan Data Hasil Penelitian
Pada pembahasan data ini, penulis akan memaparkan mengenai
peningkatan prestasi akademik siswa dengan media tajuk rencana dan peningkatan
kualitas proses belajar menggunakan media tajuk rencana.
Pembahasan hasil penelitian ini berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari
hasil prasiklus, siklus I, siklus II. Pembahasan hasil penelitianini meliputi hasil tes
dan nontes. Hasil tes mengacu pada nilai hasil keterampilan menulis argumentasi
yang dicapai siswa. Untuk hasil nontes, diperoleh dari hasil observasi, jurnal, dan
dokmentasi.
1. Penerapan Penggunaan Media Tajuk Rencana dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi
Penerapan pembelajaran menulis argumentasi dengan menggunakan media
tajuk rencana terdapat dalam tiga tahap yaitu prasiklus, siklus I, siklus II.
a. Prasiklus
Pelaksanaan kegiatan awal meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan, dan refleksi
1. Perencanaan
Kegiatan perencanaan pada kegiatan awal adalah, sebagai berikut:
a) menentukan jadwal penelitian;
b) penentuan pembahasan materi menulis argumentasi yang disampaikan;
c) membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP bertujuan sebagai
pedoman guru dalam proses belajar mengajar;
77
d) menyusun lembar kegiatan sesuai materi menulis karangan argumentasi
yang akan diberikan;
e) menyusun instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk mengamati
keaktifan siswa;
f) menyiapkan sumber belajar yang akan digunakan berupa buku-buku
pegangan siswa yang berkaitan dengan pelajaran menulis karangan
argumentasi;
g) menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan selama penelitian;
h) menyiapkan lembar tes menulis karangan argumentasi.
2. Implementasi Tindakan
Guru masuk kelas memberi salam kepada siswa dilanjutkan berdoa,
setelah semua siswa menerima pelajaran guru mengawali dengan melakukan
presensi kepada siswa. Guru melakukan apersepsi kepada siswa yaitu dengan cara
melakukan Tanya jawab tentang karangan argumentasi.
Memasuki kegiatan inti guru menjelaskan tentang pengertian karangan
argumentasi dan ciri-ciri karangan argumentasi. Kemudian guru memberikan
contoh karangan argumentasi kepada siswa. Guru membantu siswa memahami
karangan tersebut dan memerikan penjelajasan mengenai ciri-ciri yang ada dalam
karangan argumentasi.
Kegiatan terakhir adalah siswa mengerjakan tugas menulis karangan
argumentasi dengan tema bebas. Setelah selasai, lembar hasil tulisan siswa
dikumpulkan. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam.
78
Hasil tes prasiklus adalah berupa hasil kemampuan menulis argumentasi
siswa sebelum dilakukan tindakan penelitian. Hasil tes prasiklus dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui keadaan awal kemampuan siswa dalam menulis
argumentasi. Tes prasiklus yang dilakukan adalah manulis argumentasi dengan
tema bebas diperoleh hasil rata-rata 60,8. Dari hasil ini diperoleh kesimpulan
bahwa kemampuan siswa dalam menulis masuk kategori kurang.
3. Pengamatan
Dalam tahap ini dilakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran,
keaktifan, dan hasil kemampuan siswa menulis argumentasi sebelum dilakukan
pembelajaran menggunakan media tajuk rencana. Berdasarkan pengamatan pada
prasiklus diketahui bahwa siswa kurang berminat dalam belajar. Siswa tidak aktif
menjawab pertanyaan juga masih tergolong sangat rendah, karena hanya sebagian
kecil siswa yang mengajukan pertanyaan. Siswa laki-laki lebih aktIf jika
dibandingkan dengan siswa perempuan.
Selama kegiatan menulis argumentasi berlangsung siswa mengalami
kesulitan dalam menyusun kronologis kerangka karangan argumentasi, sehingga
pada saat menulis argumentasi masih ada siswa yang mencontoh karangan
argumentasi yang dicontohkan oleh guru atau berdiskusi dengan temannya.
4. Refleksi
Setelah melaksanakan pengamatan, didapatkan hasil bahwa siswa yang
aktif dalam proses pembelajaran masih sebagian kecil, sedangkan yang lain masih
cenderung pasif dan ramai. Hasil kemampuan siswa menulis argumentasi masih
banyak yang dibawah rata-rata. Hal ini menjadi dasar dilakukan tindakan
79
perbaikan, yaitu menggunakan tajuk rencana untuk meningkatkan kemampuan
siswa dalam menulis argumentasi, keaktifan siswa, dan meningkatkan proses
pembelajaran agar lebih baik.
b. Siklus I
Pelaksanaan siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
1. Perencanaan
Perencanaan pada siklus ini guru akak melakukan pembelajaran menulis
argumentasi dengan media tajuk rencana yang dilakukan oleh penulis. Rencana
tindakan yang dilakukan penulis pada siklus I adalah sebagaiberikut:
a) membuat RPP(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP bertujuan sebagai
pedoman guru dalam proses belajar mengajar;
b) merancang scenario pembelajaran dari kegiatan awal hingga akhir;
c) menyiapkan materi yang berkaitan dengan pembelajaran menulis argumentasi
dengan media tajuk rencana untuk disampaikan kepada siswa;
d) mentiapkan lembar tes untuk menulis argumentasi dengan media tajuk rencan;
e) mempersiapkan alat pengumpul data pelaksanaan, seperti lember observasi,
jurnal, dan dokumentasi foto.
2. Pelaksanaan tindakan
Pada siklus ini, tindakan yang dilakukan penulis adalah:
a) guru mengawali pembelajaran dengan apersepsi, yaitu guru bertanya pada
siswa tetntang menulis argumentasi. Kemudian penulis kembali
menjelaskan materi menulis argumentasi;
80
b) penulis menjelaskan pada siswa langkah-langkah menulis argumentasi
menggunakan media tajuk rencana. Penulis memberikan contoh langkah-
langkah menulis argumentasi mengan media tajuk rencana;
c) penulis menugaskan pada siswa menulis argumentasi dengan judul yang ada
di dalam tajuk rencana;
d) pada siswa mendapat tugas menulis argumentasi penulis membantu siswa
jika siswa mengalami kesulitan;
e) hasil menulis argumentasi siswa yang sudah jadi dikumpulakan. Di akhir
kegiatan guru memberikan kesimpulan. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami,
kemudian guru memberikan materi tambahan kepada siswa.setelah waktu
habis, guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
3. Pengamatan
Dalam tahap ini dilakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran,
keaktifan siswa, hasil kemampuan siswa menulis argumentasi dengan media tajuk
rencana. Penulis melakukan pengamatan terhadap jalannya perlakuan tindakan.
Instrumen yang diperlukan adalah lembar observasi.
Hasil yang peroleh setelah dilakukan tindakan antara lain:
a) ketika guru memberikan penjelasan mengenai materi menulis argumentasi
siswa terlihat antusias;
b) sebagian siswa mulai aktif bertanya tentang materi yang diberikan, hal ini
dikarenakan sebagian siswa masih ada yang bingung dan kurang jelas;
81
c) sebagian siswa masih ada yang bingung tentang langkah-langkah menulis
argumentasi dengan media tajuk rencana yang diberikan guru;
d) hasil tulisan siswa sudah cukup baik, tetapi masih banyak kekurangan pada
hasil menulis siswa, yaitu tentang aspek-aspek yang harus ada dalam
argumentasi.
4. Refleksi
Refleksi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti. Pada siklus I
pelaksanaan kegiatan pembelajaran menulis argumentasi baik hasil maupun
prosesnya sudah berjalan dengan baik, meskipun masih ada kekurangan baik segi
hasil maupun proses.
Dari segi hasil, masih banyak kekurangan pada karangan siswa,
kekurangan tersebut adalah berupa aspek-aspek yang ada dalam argumentasi.
Aspek-aspek tersebut meliputi: 1) pemahaman isi teks; 2) pemahaman detail isi
teks; 3) ketepatan diksi (pemilihan kata); 4) ketepatan struktur kalimat; 5) ejaan
dan tanda baca.
Sementara itu dari segi proses pembelajaran menulis argumentasi terdapat
pencapaian positif dan negatif yang dialami siswa ketika melakukan kegiatan
menulis argumentasi adalah sebagai berikut:
a) siswa memperhatikan penjelasan guru;
b) siswa aktif dengan kegiatan tanya jawab;
c) siswa antusias dan serius dalam kegiatan pembelajaran;
d) siswa senang terhadap pembelajaran dengan media tajuk rencana;
e) siswa bersemangat dalam mengerjakan tes menulis argumentasi;
82
f) siswa menyepelekan guru;
g) siswa bersifat pasif dalam pembelajaran;
h) siswa melakukan hal-hal yang tidak perlu (tiduran, berbicara sendiri, dan
bercanda);
i) siswa merespon negatif, acuh terhadap pembelajaran menulis argumentasi
dengan media tajuk rencana;
j) siswa sering melihat pekerjaan teman saat tes menulis argumentasi.
c. Siklus II
Pelaksanaan siklus II meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan, refleksi.
1. Perencanaan
Rencana tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut:
a) membuat RPP(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP bertujuan sebagai
pedoman guru dalam proses belajar mengajar;
b) menyiapkan lembar pengamatan;
c) member kesempatan siswa untuk bertanya;
d) menyiapkan lembar tes menulis argumentasi.
2. Implementasi tindakan
Pada tindakan ini, penulis menerapkan kembali pembelajaran menulis
argumentasi dengan media tajuk rencana sehingga siswa lebih cepat
menyesuaikan diri. Tindakan belajar mengajar yang dilakukan pada siklus ini
adalah sebagai berikut:
83
a) melakukan Tanya jawab kepada siswa tentang menulis argumentasi dengan
media tajuk rencana;
b) menjelaskan kembali pada siswa tentang langkah-langkah menulis argumentasi
dengan media tajuk rencana;
c) guru menugaskan siswa untuk menulis argumentasi dengan judul judul yang
ada didalam tajuk rencana;
d) siswa tetap diminta untuk menulis secara individu/ mandiri;
e) hasil tulisan siswa kemudian didiskusikan dengan teman yang lain dengan
tujuan agar siswa dapat aktif di dalam kelas;
f) pada saat siswa melakukan kegiatan menulis argumentasi dengan media tajuk
rencana, penulis memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa dalam
menulis argumentasi.
3. Pengamatan
Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran,
keaktifan siswa, hasil kemampuan siswa dalam menulis argumentasi dengan
media tajuk rencana, dan pada akhir pembelajaran siswa mengisi jurnal sebagai
refleksi pembelajaran pada siklus II.
Hasil yang diperoleh selama pengamatan antara lain:
a) siswa terlihat lebih semangat dalam menulis argumentasi dengan media tajuk
rencana;
b) siswa terlihat tidak begitu kesulitan menulis argumentasi dengan media tajuk
rencana;
84
c) siswa sangat aktif dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran menulis
argumentasi;
4. refleksi
Tindakan pada siklus II berjalan dengan baik karena peneliti telah
memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I dan mematangkan
perencanaan tersebut. Perencanaan yang matang pada siklus II ini mampu
meningkatkan kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran dalam menulis
paragraf argumentasi. Hal ini terbukti dengan meningkatnya nilai rata-rata
menjadi 78,5 dan telah mencapai target yang ditentukan yaitu sebesar 70.
Berdasarkan data hasil tes dan nontes dapat diketahui bahwa media tajuk
rencana yang digunakan peneliti banyak disenangi oleh siswa. Siswa merasa lebih
mudah untuk menulis argumentasi. Secara umum, siswa sudah terlihat aktif dalam
pembelajaran dengan media tajuk rencana pada siklus II sehingga proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan lancar dan lebih baik dari siklus I.
Sementara itu, hasil proses diperoleh dalam pembelajaran menulis
argumentasi, siswa sangat bersemangat dan aktif bertanya pada saat menemukan
kesulitan dan dengan media tajuk rencana siswa lebih mudah dalam menulis
argumentasi.
2. Perubahan Sikap dan Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Menulis Argumentasi dengan Media Tajuk Rencana.
Perubahan sikap dan perilaku siswa terhadap pembelajaran manulis
argumentasi menggunakan media tajuk rencana terdapat pada siklus I dan siklus
II, yang diperoleh dari hasil nontes yaitu observasi, jurnal, dan dokumentasi foto.
85
a. Hasil Observasi
Peningkatan prestasi belajar siswa dalam menulis argumentasi turut
mengubah perlaku kondisi siswa dari awal sebelum dilakukan tindak siklus I dan
siklus II. Secara garis besar kondisi awal siswa menunjukan perilaku belajar yang
kurang baik dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan serangkaian analisis data nontes siklus I yang diperoleh dari
hasil observasi, jurnal, dan dokumentasi foto menunjukan perilaku yang belum
maksimal. Hasil observasi siklus I masih terlihat perilaku belajar siswa yang
negatif selama kegiatan pembelajaran. Hal ini tampak pada beberapa siswa yang
masih malas memperhatikan penjelasan guru dengan berbicara sendiri, bercanda,
dan lain sebagainya. Masih terlihat pula siswa yang kurang antusias dan kurang
serius dalam pembelajaran. Hal ini Nampak ketika siswa diberi tugas untuk
menulis argumentasi masih melihat pekerjaan temannya.
Dalam pembelajaran siklus II mengalami peruahan perilaku belajar ke arah
yang lebih baik daripada siklus I. Perubahan ini mengarah pada perubahan
perilaku belajar siswa kearah positif. Suasana kelas yang semula kurang baik
berganti dengan suasana kelas yang nyaman, menyenangkan. Siswa semakin
serius dalam mengikuti proses pembelajaran menulis argumentasi dengan
menggunakan media tajuk rencana tersebut.
Dalam pembelajaran, siswa yang dulunya kurang serius menjadi siswa yang
serius dalam mengikuti proses pembelajaran. Bahkan sudah tidak ada siswa yang
menyepelekan penjelasan guru. Perubahan perilaku yang positif ini dibuktikan
melalui hasil pada siklus II yang semakin meningkat dibanding siklus I. Oleh
86
karena itu, melalui tindakan pembelajaran dengan media tajuk rencana ini dapat
merubah perilaku siswa ke arah yang positif.
Tabel 15 Peningkatan Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II
No. Aspek Yang Diobservasi Siklus I Siklus II Peningkatan
Positif
1.Siswa memperhatikan penjelasan guru
83,3% 96,7% 13,4%
2.Siswa aktif dengan kegiatan Tanya jawab
56,7% 80% 23,3%
3.Siswa antusias dan serius dalam kegiatan pembelajaran
76,7% 93,3% 16,6%
4.Siswa yang senang terhadap pembelajaran dengan media tajuk rencana
73,3% 100% 26,7%
5.Siswa bersemangat dalam mengerjakan tes menulis paragraf argumentasi
83,3% 96,7% 13,4%
Negatif6. Siswa menyepelekan guru 6,7% - -
7.Siswa bersifat pasif dalam pembelajaran
23,3% 6,7% 16,6%
8.Siswa melakukan hal-hal yang tidak perlu (tiduran, berbicara sendiri, dan bercanda)
13,3% 3,3% -100%
9.
Siswa merespon negatif (acuh) terhadap pembelajaran menulis argumentasi dengan menggunakan media tajuk rencana
10% - -
10.Siswa sering melihat pekerjaan teman saat tes menulis argumentasi
13,3% 3,3% -10%
Berdasarkan tabel telah diketahui adanya peningkatan perilaku belajar
siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan-peningkatan dalam setiap
jumlah aspeknya.
87
Perilaku positif siswa pada siklus I mengalami peningkatan pada siklus
II.Siswa memperhatikan penjelasan guru pada siklus I sebanyak 83,3% dan
meningkat pada siklus II meningkat sebesar 96,7%. Hal ini menunjukan
peningkatan sebesar 13,4%. Respon siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan dari
peneliti juga mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 56,7% menjadi 80%
pada siklus II. Peningkatan yang dialami sebesar 23,3%.
Siswa antusias dan serius dalam kegieatan pembelajaran mengalami
peningkatan sebesar 16,6%, yaitu dari siklus I sebesar 76,7% meningkat menjadi
93,3% pada siklus II. Siswa senang terhadap pembelajaran dengan media tajuk
rencana pada siklus I sebesar 73,3% meningkat menjadi 100% pada siklus II.
Peningkatan yang terjadi sebesar 26,7%. Jumlah siswa yang bersemangat dalam
mengerjakan tes menulis argumentasi pada siklus I sebesar 83,3% meningkat
13,4% pada siklus II sehingga menjadi 96,7%.
Perilaku belajar siswa yang negatif pada siklus I juga menunjukan ke arah
yang positif pada siklus II. Diantaranya, pada siklus I siswa yang menyepelekan
guru sebesar 6,7% dan pada siklus II yang menyepelekan guru sama sekali tidak
ada. Siswa cenderung bersifat pasif dalam pembelajaran pada siklus I sebesar
23,3% menurun menjadi 6,7% pada siklus II dengan penurunan sebesar 16,7%.
Siswa yang melakukan hal yang tidak perlu (tiduran, berbicara sendiri, dan
sebagainya) saat mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus I sebesar 13,3%
menurun menjadi 3,3% pada siklus II dengan penurunen sebesar 10%.
Siswa merespon negatif (acuh) terhadap pembelajaran menulis
argumentasi dengan media tajuk rencana pada siklus I sebesar 10% dan pada
88
siklus II sama sekali tidak ada yang merespon negatif (acuh) terhadap
pembelajaran menulis argumentasi dengan media tajuk rencana. Siswa yang
sering melihat pekerjaan teman saat tes menulis argumentasi pada siklus I sebesar
13,3% dan pada siklus II menurun 10% sehingga menjadi 3,3%.
Berdasarkan hasil tersebut di atas selanjutnya dapat disimpulkan bahwa
implementasi tindakan berupa penggunaan media tajuk rencana dapat
meningkatkan kemampuan menulis argumentasi pada siswa. Keberhasilan juga
dapat dilihat selama proses pembelajaran menulis argumentasi menggunakan
media tajuk rencana, yaitu setelah dilakukan tindakan dinilai berhasil
meningkatkan aktivitas siswa dan semangat siswa sehingga siswa lebih
termotivasi dalam menulis argumentasi. Proses pembelajaran menulis argumentasi
menggunakan media tajuk rencana pun terbukti mempengaruhi perilaku siswa.
Pembelajaran berlangsung menarik dan menyenangkan sehingga membuat
siswa lebih tertarikdan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis
argumentasi menggunakan media tajuk rencana. Keseluruhan proses pembelajaran
menulis argumentasi dari tes awal sampai akhir siklus II menunjukan adanya
peningkatan dan perubahan kearah yang lebih baik dan juga diikuti dengan
peningkatan skor rata-rata pada setiap aspek yang diperoleh siswa.
c. Dokumentasi
hasil dokumentasi pada siklus I dan II pembelajaran menulis argumentasi
diperoleh dari hasil kegiatan menulis argumentasi dengan media tajuk rencana,
keadaan siswa pada saat mengerjakan tugas menulis argumentasi, siswa terlihat
89
sangat serius dan bersemangat mengerjakan tugas menulis argumentasi. Hasil
dokumentasi siklus I dan II dapat dilihat pada lampiran.
3. Peningkatan Keterampilan Menulis Argumentasi Menggunakan Media Tajuk Rencana
Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan pada perolehan hasil tes
prasiklus, hasil siklus I, dan hasil siklus II. Sebelum dilakukan pembelajaran
dengan media tajuk rencana, terlebih dahulu dilakukan tes prasiklus . Menurut
hasil analisis tes kemampuan menulis argumentasi masih belum mencapai batas
minimal ketuntasan belajar yaitu 75. Hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata
kelas yang diperoleh siswa yaitu 60,8.
Berdasarkan hasil prasiklus kemampuan menulis siswa masih rendah,
sehingga peneliti melaksanakan penelitian kelas yang terdiri dari dua siklus, yaitu
siklus I dan siklus II. Penelitian siklus I dan siklus II merupakan upaya
peningkatan kemamapuan siswa dalam menulis argumentasi.
a. Prasiklus
Hasil tes prasiklus ini merupakan kemampuan menulis argumentasi siswa
sebelum dilakukan tindakan penelitian. Hasil tes prasiklus dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui keadaan awal kemampuan menulis argumentasi
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran tahun pelajaran 2013/2014 sebelum
menggunakan media tajuk rencana. Tes prasiklus yang dilakukan adalah menulis
argumentasi dengan tema bebas. Hasil tes menulis pada prasiklus dapat dilihat
pada tabel 13 sebagai berikut.
90
Tabel 16 Hasil Tes Rata-rata Tiap Aspek Kemampuan Menulis Paragraf
Argumentasi Prasiklus
No. Aspek Penilaian Nilai Rata-rata Kategori
1. Pemahaman isi teks 59 Cukup2. Pemahaman detail isi teks 65 Cukup3. Ketetapan diksi (pemilihan kata) 75 Cukup4. Ketetapan struktur kalimat 76 Baik5. Ejaan dan tanda baca 65 Cukup
Jumlah 340Rata-rata Nilai 6,8
Keterangan:
Skor 86-100 : sangat baik
Skor 76-85 : baik
Skor 66-75 : cukup
Skor 50-65 : kurang
Skor <50 : sangat kurang
Berdasarkan tabel diatas, berikut ini akan dideskripsikan hasil skor rata-
rata siswa tiap-tiap aspek untuk kemampuan menulis argumentasi sebelum dikenai
tindakan sebagai berikut:
a. Pemahaman isi teks
Berdasarkan tabel di atas skor rata-rata kemampuan menulis argumentasi
siswa dalam aspek pemahaman isi teks sebesar 6,8. Dari skor rata-rata tersebut,
dapat diketahui bahwa kemampuan menulis argumentasi dalam aspek pemahaman
isi teks masuk dalam kategori cukup.
91
b. Pemahaman detail isi teks
Berdasarkan tabel di atas skor rata-rata kemampuan menulis
argumentasi siswa dalam aspek pemahaman detail isi teks sebesar 65. Dari skor
rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan menulis argumentasi dalam
aspek pemahaman detail isi teks masuk dalam kategori cukup.
c. Ketetapan diksi (pemilihan kata)
Berdasarkan tabel di atas skor rata-rata kemampuan menulis argumentasi
siswa dalam aspek ketetapan diksi (pemilihan kata) sebesar 75. Dari skor rata-rata
tersebut, dapat diketahui kemampuan menulis argumentasi
dalam aspek ketepatan diksi (pemilihan kata) masuk dalam kategori baik.
d. Ketetapan struktur kalimat
Berdasarkan tabel di atas skor rata-rata kemampuan menulis argumentasi
siswa dalam aspek ketetapan struktur kalimat sebesar 76. Dari skor rata-rata
tersebut, dapat diketahui kemampuan menulis argumentasi dalam aspek ketetapan
struktur kalimat masuk dalam kategori baik. Pada aspek ketepatan stuktur kalimat
sudah termasuk dalam kategori baik. Siswa yang memperoleh nilai pada kategori
baik.
e. Ejaan dan tanda baca
Berdasarkan tabel di atas skor rata-rata kemampuan menulis argumentasi
siswa dalam aspek ejaan dan tanda baca sebesar 65. Dari skor rata-rata tersebut,
dapat diketahui kemampuan menulis argumentasi dalam aspek pemilihan keejaan
dan tanda baca masuk dalam kategori baik.
92
Kesalahan yang sering dilakukan siswa pada aspek ejaan dan tanda baca
yaitu siswa sering menyingkat tulisan “yang” dan “dengan” dengan tanda “yg”
dan “dgn”. Selain itu, siswa sering menggunakan tanda dengan angka 2 atau
bintang-bintang di atas tulisan seperti “siswa*” atau “siswa2” seharusnya
penulisan yang demikian itu salah dan mereka itu harus memberikan tanda
penghubung seperti “siswa-siswa”. Selain itu masih ada yang menggunakan tanda
titik dan koma yang kurang tepat.
Berdasarkan deskripsi tiap-tiap aspek dapat disimpulkan bahwa
kemampuan menulis argumentasi siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Sapuran
sebagian besar masih berada dalam kategori cukup, sehingga masih perlu
ditingkatkan agar mencapai hasil yang maksimal.
b. Siklis I
Siklus I ini merupakan tindakan untuk memecahkan masalah yang ada
sesuai hasil tes prasiklus atau tes kemampuan awal dalam menulis argumentasi.
Hal ini dilakukan dengan pembelajaran menulis deskripsi yang menggunakan
media tajuk rencana.
Dari hasil peneliti yang dilakukan diperoleh data skor setiap aspek dan
rata-rata setiap aspek pada siklus I, meliputi: 1) pemahaman isi teks; 2)
pemahaman detail isi teks; 3) ketepatan diksi (pemilihan kata); 4) ketepatan
struktur kalimat; 5) ejaan dan tanda baca. Hasil tes kemampuan menulis
argumentasi ini dapat dilihat dari tabel berikut.
93
Tabel 17 Hasil Tes Rata-rata Tiap Aspek Kemampuan Menulis Paragraf
Argumentasi Siklus I
No. Aspek Penilaian Nilai Rata-rata Kategori
1. Pemahaman isi teks 65,5 Cukup
2. Pemahaman detail isi teks 71,2 Cukup3. Ketetapan diksi (pemilihan kata) 80,9 Baik4. Ketetapan struktur kalimat 80,4 Baik5. Ejaan dan tanda baca 72,7 Cukup
Jumlah 370.7
Rata-rata Nilai 74.14
Keterangan:
Skor 86-100 : sangat baik Skor 50-65 : kurang
Skor 76-85 : baik Skor <50 : sangat kurang
Skor 66-75 : cukup
Berdasarkan tabel di atas, berikut ini akan dideskripsikan hasil skor rata-
rata siswa aspek untuk kemampuan menulis argumentasi setelah
menggunakan media tajuk rencana pada siklus I.
a. Pemahaman isi teks
Berdasarkan tabel di atas skor rata-rata kemampuan menulis argumentasi
setelah menggunakan media tajuk rencana dalam aspek pemahaman isi teks
sebesar 71,2. Dari skor rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan
menulis argumentasi dalam aspek pemahaman isi teks masih masuk dalam
kategori cukup.
94
b. Pemahaman detail isi teks
Berdasarkan tabel di atas skor rata-rata kemampuan menulis argumentasi
setelah menggunakan media tajuk rencana dalam aspek pemahaman detail isi teks
sebesar 6,5. Dari skor rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan
menulis argumentasi dalam aspek pemahaman detail isi teks masuk dalam
kategori baik. Hal ini berarti mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil
prasiklus.
c. Ketetapan diksi (pemilihan kata)
Berdasarkan tabel di atas skor rata-rata kemampuan menulis argumentasi
setelah menggunakan media tajuk rencana dalam aspek ketetapan diksi (pemilihan
kata) sebesar 80,9. Dari skor rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan
menulis argumentasi dalam aspek ketetapan diksi (pemilihan kata) masuk dalam
kategori baik.
d. Ketetapan struktur kalimat
Berdasarkan tabel di atas skor rata-rata kemampuan menulis
argumentasi setelah menggunakan media tajuk rencana dalam aspek ketetapan
struktur kalimat sebesar 80,4. Dari skor rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa
kemampuan menulis argumentasi dalam aspek ketepatan struktur kalimat masuk
dalam kategori baik.
e. Ejaan dan tanda baca
Berdasarkan tabel di atas skor rata-rata kemampuan menulis argumentasi
setelah menggunakan media tajuk rencana dalam aspek ejaan dan tanda baca
sebesar 72,7. Dari skor rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan
95
menulis argumentasi dalam aspek ejaan dan tanda baca masuk dalam kategori
baik. Kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam aspek ejaan dan tanda baca
sudah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil prasiklus.
c. Siklus II
Tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari tindakan siklus I. Tindakan
ini dilaksanakan karena pada siklus I hasil kemampuan menulis argumentasi pada
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran masih dalam kategori baik yaitu dengan
nilai rata-rata 73,7. Selain itu, meningkatnya kemampuan menulis argumentasi
turut mempengaruhi perubahan perilaku belajar siswa. Perubahan perilaku belajar
siswa pada siklus satu belum menampakan perubahan yang berarti. Oleh karena
itu, dilakukan tindakan siklus II untuk meningkatkan kemampuan menulis
argumentasi dengan mengubah perilaku belajar siswa menjadi lebih baik lagi.
Tindakan siklus II ternyata dapat mengatasi masalah yang terdapat pada siklus I.
hal ini dapat dibuktikan dari hasil tes dan nontes siklus II sebagai berikut.
Hasil tes menulis argumentasi pada siklus II ini merupakan hasil kedua
setelah dilakukan dengan media tajuk rencana yang disertai dengan upaya
perbaikan pembelajaran. Kriteria penilaian dalam siklus II ini sama dengan
kriteria penilaian siklus I yang meliputi lima aspek meliputi: (1) pemahaman isi
teks; (2) pemahaman detail isi teks; (3) ketepatan diksi (pemilihan kata);
(4)ketepatan struktur kalimat; (5) ejaan dan tanda baca. Hasil tes kemampuan
menulis paragraf argumentasi ini dapat dilihat dari tabel berikut.
96
Tabel 18 Hasil Tes Rata-rata Aspek Kemampuan Menulis Paragraf
Argumentasi Siklus II
No. Aspek Penilaian Nilai Rata-rata Kategori
1. Pemahaman isi teks 71,5 Cukup2. Pemahaman detail isi teks 75,7 Baik3. Ketetapan diksi (pemilihan kata) 84,9 Baik4. Ketetapan struktur kalimat 84,2 Baik5. Ejaan dan tanda baca 75,3 Baik
Jumlah 387.6Rata-rata Nilai 77.52
Keterangan:
Skor 86-100 : sangat baik
Skor 76-85 : baik
Skor 66-75 : cukup
Skor 50-65 : kurang
Skor <50 : sangat kurang
Berdasarkan tabel diatas, berikut ini akan dideskripsikan hasil skor rata-
rata siswa tiap-tiap aspek untuk kemampuan menulis argumentasi dengan media
tajuk rencana siklus II.
a. Pemahaman isi teks
Berdasarkan tabel di atas skor rata-rata kemampuan menulis argumentasi
setelah menggunakan media tajuk rencana dalam aspek pemahaman isi teks
sebesar 71,7. Dari skor rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan
menulis argumentasi dalam pemahaman isi teks sudah dalam kategori baik.
97
b. Pemahaman detail isi teks
Berdasarkan tabel di atas skor rata-rata kemampuan menulis argumentasi
setelah menggunakan media tajuk rencana dalam aspek pemahaman detail isi teks
sebesar 75,5. Dari skor rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan
menulis argumentasi dalam pemahaman detail isi teks sudah dalam kategori baik.
c. Ketetapan diksi (pemilihan kata)
Berdasarkan tabel di atas skor rata-rata kemampuan menulis
argumentasi setelah menggunakan media tajuk rencana dalam aspek ketetapan
diksi (pemilihan kata) sebesar 84,9. Dari skor rata-rata tersebut, dapat diketahui
bahwa kemampuan menulis argumentasi dalam ketetapan diksi (pemilihan kata)
sudah dalam katagori baik.
d. Ketetapan struktur kalimat
Berdasarkan tabel di atas skor rata-rata kemampuan menulis argumentasi
setelah menggunakan media tajuk rencana dalam aspek ketetapan struktur kalimat
sebesar 84,2. Dari skor rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan
menulis argumentasi dalam ketepatan struktur kalimat sudah dalam kategori baik.
e. Ejaan dan tanda baca
Berdasarkan tabel di atas skor rata-rata kemampuan menulis argumentasi
setelah menggunakan media tajuk rencana dalam ejaan dan tanda baca sebesar
75,3. Dari skor rata-rata tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan menulis
argumentasi dalam ejaan dan tanda baca sudah dalam kategori baik.
Berdasarkan deskripsi tiap-tiap aspek pada siklus II dapat disimpulkan
bahwa kemampuan menulis argumentasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran
98
setelah menggunakan media tajuk rencana sudah masuk dalam kategori baik
semua bila dibandingkan dengan hasil siklus I yang masih terdapat aspek dalam
kategori cukup.
Hasil tes menulis argumentasi kemudian direkap untuk mendapat hasil
keseluruhan dari tes menulis argumentasi. Hasil tes menulis dapat dilihat pada
tabel 16 di bawah ini.
Tabel 18 Perbandingan Skor Rata-rata Prasiklus, Siklus I, Siklus II dalam
Menulis Argumentsi
No.Aspek yang
DinilaiSkor Rata-rata Peningkatan
S SI SII PS-SI PS-SII SI-SII
1.Pemahaman isi teks
59 71,2 71,3 12,2 12,3 5,8
2.Pemahaman detail isi teks
65 65,5 75,7 0,5 10,7 4,5
3.Ketetapan diksi (pemilihan kata)
75 80,9 84,9 5,9 9,9 4
4.Ketetapan struktur kalimat
76 80,4 84,2 4,4 8,2 3,8
5.Ejaan dan tanda baca
65 72,7 75,3 7,7 11,3 2,6
Jumlah 340 370 387,6 30,7 52,4 20,7
Nilai 60,8 74,14 77,5 6,14 10,48 4,14
Keterangan:
PS : prasiklus
SI : siklus I
SII : siklus II
Berdasarkan tabel 9 di atas dapat diketahui bahwa kemampuan menulis
argumentasi siswa mengalami peningkatan. Rata-rata nilai tes kemampuan
menulis argumentasi kelas VIISMP Negeri 1 Sapuran pada prasiklus mencapai
99
60,8 yang berada dalam kategori cukup. Setelah dilakukan tindakan siklus I
dengan media tajuk rencana mengalami peningkatan sebesar 6,14 sehingga
menjadi 74,14 dengan katagori baik. Peningkatan hasil skor rata-rata tiap aspek
antara prasiklus dengan siklus I sebagai berikut: (1) aspek pemahaman isi teks
rata-rata skor sebesar 12,2; (2) aspek pemahaman detail isi teks rata-rata sebesar
0,5; (3) aspek ketetapan diksi (pemilihan kata) rata-rata skor sebesar 5,9; (4) aspek
ketetapan struktur kalimat skor sebesar 4,4; (5) aspek ejaan dan tanda baca rata-
rata skor sebesar 7,7.
Rata-rata nilai tes kemampuan menulis argumentasi kelas VII SMP Negeri
1 Sapuran pada prasiklus mencapai 60,8 yang berada pada kategori cukup. Setelah
dilakukan tindakan siklus II dengan media tajuk rencana mengalami peningkatan
sebesar 10,48 sehingga menjadi 77,52 dengan kategori baik. Peningkatan hasil
skor rata-rata tiap aspek antara prasiklus dengan siklus II sebagai berikut: (1)
aspek pemahaman isi teks rata-rata skor sebesar 12,3; (2) aspek pemahaman detail
isi teks rata-rata skor sebesar 10,7; (3) aspekketetapan diksi (pemilihan kata) rata-
rata skor sebesar 9,9; (4) aspek ketetapan struktur kalimat skor sebesar 8,2; (5)
aspek ejaan dan tanda baca rata-rata skor sebesar 11,3.
Rata-rata nilai tes kemampuan menulis argumentasi siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Sapuran pada siklus I mencapai 74,14 yang berada pada katagori cukup.
Setelah dilakukan tindakan siklus II dengan media tajuk rencana mengalami
peningkatan sebesar 4,14 sehingga menjadi 77,52 dengan kategori baik.
Peningkatan hasil skor rata-rata tiap aspek antara siklus I dan siklus II sebagai
berikut; (1) aspek pemahaman isi teks rata-rata skor sebesar 5,8; (2) aspek
100
pemahaman detail isi teks rata-rata skor sebesar 4,5; (3) aspek ketetapan diksi
(pemilihan kata) rata-rata skor sebesar 4; (4) aspek ketetapan struktur kalimat skor
sebesar 3,8; (5) aspek ejaan dan tanda baca rata-rata skor sebesar 2,6.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa
dalam menulis argumentasi dengan menggunakan media tajuk rencana
menunjukan peningkatan. Rata-rata kemampuan siswa pada siklus I dengan
katagori cukup meningkat pada siklus II dengan katagori baik. Batas kemampuan
belajar dengan dengan rata-rata kelas minimal 70 dapat dicapai pada siklus I dan
II sehingga siklus III tidak perlu dilakukan.
Pada siklus I ke siklus II juga terjadi peningkatan, karena pada umumnya
siswa sudah belajar dari kesalahan pada siklus I dan untuk siklus II mereka
berusaha untuk memperbaikinya dengan mengerjakan lebih teliti lagi.
Grafik Peningkatan Keterampilan Menulis Argumentasi
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0Prasiklus Siklus I Siklus II
60,8
74,1477,52
101
Keterangan:
1 :Prasuklus
2 : Siklus I
3 : Siklus II
Peningkatan kemampuan siswa dalam menulis argumentasi merupakan
prestasi siswa yang patut dibanggakan. Sebelum diberikan tindakan siklus I
maupun siklus II, kemampuan siswa masih sangat kurang. Jadi, penulis
menggunakan media tajuk rencana dalam pembelajaran siklus I dan siklus II, agar
dapat meningkatkan kemampuan menulis argumentasi siswa.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media tajuk
rencana yang diterapkan pada pembelajaran menulis argumentasi dapat membentu
siswa dalam menulis argumentasi. Selain itu, kreativitas dan kerjasama siswa juga
semakin baik.
Diterapkan media tajuk rencana dalam pembelajaran menulis argumentasi
di kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran terbukti mampu membantu siswa dalam
efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Adanya penerapan
media tajuk rencana ini bertujuan agar siswa mengalami proses pembelajaran
yang tidak menjenuhkan.
Guru selama ini mengajar hanya dengan metode ceramah saja sehingga
siswa merasa bosan atau jenuh. Oleh karena itu, penulis menggunakan media
tajuk rencana ini agar kreativitas siswa dapat berkembang sehingga siswa dapat
menceritakan sesuatu lebih jelas lagi mengenai isi teks yang diberika guru.
102
Pengetahuan yang diperoleh siswapun menjadi lebih bermakna karena
siswa memahami sendiri dan bukan sekedar transfer pengetahuan dari guru ke
siswa. Oenulis dalam hal ini hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator
dalam proses belajar mengajar. Peningkatkan kemampuan siswa dalam menulis
argumentasi ini diikuti pula dengan adanya perubahan perilaku siswa dari
prasiklus sampai siklus II.
Berdasarkan hasil nontes yaitu oservasi, jurnal, dan dokumentasi foto pada
prasiklus dapat disimpulkan bahwa kesiapan siswa dlam mengikuti pembelajaran
menulis argumentasi belum memuaskan, sebagian siswa masih menunjukan
perilaku yang negatif dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dalam proses
pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa siswa yang terlihat
ramai dan berbicara sendiri dengan teman sebangkunya saat pembelajaran
berlangsng. Namun, hal itu dapat diatasi oleh penulis.
Selanjutnya, pada siklus I penulis menggunakan media tajuk rencana untuk
mengatasi permasalahan hyang terdapat pada prasiklus. Penggunaan media ini
berhasil merubah proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari adanya sebagaian
siswa yang merasa senang setelah mendapatkan tajuk rencana, kondisi kelaspun
sudah tenang, walaupun masih ada sebagian siswa yng menunjukan perilaku yang
negatif dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dalam proses pembelajaran.
Misalnya ada siswa yang meletakkan kepalanya di atas meja pada waktu
penjelasan materi.
Kondisi yang bergambar pada siklus I tersebut merupakan permasalahan
yang harus dipecahkan untuk upaya perbaikan pada siklus II. Rencana
103
pelaksanaan pembelajaran (RPP) harus lebih matang dan diperbaharui lagi dari
siklus I. dalam merencanakan pembelajaran pada siklus II, penulis juga
mempertimbangkan pendapat dari siswa yang tercantumpada jurnal, dan
pengamatan guru.
Dengan demikian pembelajaran akan lebih berhasil, pembaharuan yang
dilakukan diantaranya: (1) penulis memberikan motivasi kepada siswa, yaitu
dengan membuat suasana pembelajaran menjadi lebih santai sehingga siswa
merasa senang untuk mengikuti pembelajaran; (2) penulis memberikan
perpanjangan waktu dalam mengerjakan tugas, agar hasil yang diperoleh siswa
lebih baik.
Hasil dari penerapan perbaikan-perbaikan pada siklus II ini ternyata
berdampak positif dan cukup memuaskan. Berdasarkan hasil observasi siklus II,
tergambar suasana kelas yang lebih kondusif. Siswa tampak lebih siap dalam
mengikuti pembelajaran dengan segala tugas yang diberikan penulis. Siswa
terlihat lebih senang dan menikmati pembelajaran yang disampaikan penulis.
Selain itu, siswa lebih aktif dan kreatif dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan latihan, siswa semakin terlatih dan hasil siswa dalam menulis
argumentasi akan semakin baik. Kenyataan ini telah dibuktikan pada hasil tes
menulis argumentasi pada siswa dari prasiklus sampai siklus II yang semakin
meningkat. Siswapun menjadi semakin terampil dalam menulis argumentasi.
Berdasarkan serangkaian analisis data dan situasi pembelajaran yang
terdapat pada data diatas, dapat diketahui bahwa perilaku siswa dalam
104
pembelajaran menulis argumentasi mengalami perubahan yang mengarah pada
perilaku positif dan suasana kelaspun menjadi lebih aktif dan lebih hidup.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis
argumentasi menggunakan media tajuk rencana sangat baik karena sangat
membantu siswa untuk menulis argumentasi lebih baik. Selain itu, juga
menambah wawasan, dan mengurangi kejenuhan siswa dalam pembelajaran.
Siswa pun menjadi lebih termotivasi untuk dapat menulis argumentasi yang lebih
baik dari sebelumnya.
105
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi simpulan dan saran, simpulan berisi pokok hasil penelitian
yang menjawab masalah yang dirumuskan sebelumnya. Sedangkan saran berisi
masalah penulis yang berkaitan dengan hasil penelitian.
A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dikelas VII SMP Negeri 1 Sapuran
tahun pelajaran 2013/2014, dapat diambil simpulan sesuai dengan rumusan
masalah, sebagaiberikut:
1. Langkah-langkah pembelajaran menulis argumentasi dengan media tajuk
rencana terdiri atas: (a) guru memberikan pengantar terlebih dahulu teknik
pembelajaran menulis argumentasi dengan menggunakan media tajukrencana;
(b) guru menyajikan tajuk rencana dan siswa disuruh untuk mencermati dengan
teliti,; (c) siswa kemudian menentukan tema dan tujuan penulisan argumentasi
tersebut; (d) hasil pencermatan tajuk rencana yang disajikan diharapkan siswa
dapat memperoleh bahan untuk membuat argumentasi; (e) siswa kemudian
menentukan penanda opini pada tajuk rencana agar memudahkan membuat
argumentasi; (f) waktu yang disediakan selama kurang lebih 80 menit; (g)
setelah siswa selesai menulis, guru bertanya tentang kesulitan yang
dihadapisiswa; (h)guru mereflesikan kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
2. Perubahan sikap dan minat siswa dalam pembelajaran menulis argumentasi
pada kegiatan prasiklus dapat diketahui diantaranya dari hasil observasi, jurnal,
dan dokumentasi foto. Siswa mengalami perubahan perilaku positif terhadap
105
106
proses pembelajaran menulis argumentasi menggunakan media tajuk rencana,
hal ini dapat dilihat dari hasil nontes,siklus I, dan siklus II, sebesar 13% yaitu
dari siklus I sebesar 83% dan siklus II menjadi 93%. Dokumentasi foto
menunjukan proses pembelajaran yang dilaksanakan dan menjadi bukti bahwa
telah dilaksanakan proses penelitian.
3. Terdapat peningkatan kemampuan menulis argumenentasi pada siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Sapuran setelah diadakan penelitian kemampuan menulis
argumentasi dengan media tajuk rencana. Pada prasiklus nilai rata-rata kelas
mencapai 60,8. Pada siklus I terjadi peningkatan dari nilai rata-rata prasiklus
13,34 dengan nilai rata-rata menjadi 74,14. Pada siklus juga mengalami
peningkatan sebesar 3,38 dengan nilai rata-rata menjadi 77,52’
B. SARAN
Berdasarkan simpulan tersebut, dapat penulis ajukan saran-saran sebagai
berikut:
1. Bagi Sekolah
Sekolah harus memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan model pembelajaran menggunakan media tajuk rencana dan
menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang berkaitan dengan model
pembelajaran tersebut dalam proses pembelajaran
2. Bagi Guru
Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan
pembelajaran, khususnya guru Bahasa Indonesia. Untuk menciptakan kecintaan
107
siswa dalam pembelajaran, diharapkan guru harus lebih menguasai materi lagi
agar dalam menjelaskan dapat lebih dipahami siswa. Model pembelajaran menulis
argumentasi menggunakan media tajuk rencana dapat digunakan oleh guru untuk
menyelenggarakan pembelajaran yang lebih kreatif dan menarik yang dapat
memberdayakan siswa.
3. Bagi Siswa
Para siswa hendaknya lebih meningkatkan motivasi untuk aktif bertanya
dan mencoba menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Siswa sebaiknya juga
lebih memperhatikan pembelajaran yang disampaikan oleh guru karena hal itu
sangat penting dalam penerapannya baik di masa kini maupun masa mendatang.
Pembelajaran keterampilan menulis argumentasi menggunakan media tajuk
rencana ini, diharapkan dapat dikembangkan sebagai variasi model pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadilah, S. (dkk).1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.http://digilib.unnes.ac.id
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :BumiAksara.
Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis.http://alasq.wordpress.com.
Depdiknas.2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta :Balaipustaka.
Ertiningsih. 2003. “Kontribusi Sumber Bacaan dan Tradisi Membaca Terhadap Keterampilan Menulis Argumentasi Siswa Kelas II SMU Negeri se-Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2002/2003” Skripsi S1. Yogyakarta: FBS-UNY.
Inderasari. 2007. “Penggunaan Media Gambar Karikatur dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Argumentasi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri Surakarta tahun ajaran 2006/2007” Skripsi S1. Yogyakarta: FBS-UNY.
Hamalik, Oemar. 1999. Media Pendidikan. Bandung: PT Citra AdityaBakti.
Keraf, G. 1981. Argumentasi dan Narasi. www://docstoc.com.`www.repository.upi.edu.
Marwoto, dkk. 1987. Komposisis Praktis. Yogjakarta: Hanindita.
Murahimin, Ismail. 1994. Menulis Secara Populer. Jakarta: Pustaka Jaya.
Margono, S. 2009. Metodeligo Pendindikan. Jakarta :RinekaCipta.
Moloeng, L.J.2004.Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Monks, F. j, dkk 2006. Psikologi perkembangan (pengantar dalam berbagabagiannya). Yogjakarta : Gajah Mada University Press.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogjakarta : BPEE Yogjakarta.
Nursisto.1999. Penuntun Pengarang. Yogjakarta: AdiCita.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: KencanaPrenada Media.
Sudaryanto. 1993. Metodedan Aneka Teknik Analisis Berbahasa.Yogjakarta: Duta Wacana University Press
Sudjana, N ; Ahmad Rivai. 2008. Media Pengajaran. Bandung :Sinar BaruAlgensindo
Soeparna, 1988.Media Pengajaran Bahasa. Yogjakarta: PT. Intan Pariwara.
Suguyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suriamiarja, Agus. 1997. Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depdikbud
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Menulis Sebagai Salah Satu KetrampilanBerbahasa.Bandung: Angkasa.
Wardana,A.W dan ArdiSuryo, A. 2007. Menyingkap Rahasia Jadi Penulis. Yogjakarta: Pustaka Pelajar
Lampiran 1
Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi waktu
:
:
:
:
:
:
:
:
SMP Negeri 1 Sapuran
Bahasa Indonesia
VII/ 1
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf
dan teks pidato.
Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat
dalam bentuk argumentasi.
1. Mendaftar topik yang akan dikembangkan menjadi
paragraf argumentasi.
2. Menyusun kerangka paragraf argumentasi.
3. Mengembangkan kerangka menjadi paragraf
argumentasi.
4. Menggunakan kata penghubung antar kalimat (oleh
karena itu, dengan demikian, oleh sebab itu).
4 jam pelajaran (2x pertemuan).
I. Tujuan Pembelajaran
Pada waktu kegiatan belajar-mengajar sedang berlangsung, dan pada akhir
kegiatan siswa diharapkan dapat:
1. Siswa dapat mendaftar topik yang dapat dikembangkan menjadi
paragraf argumentasi;
2. Siswa dapat menyusun kerangka paragraf argumentasi;
3.
4.
Siswa dapat mengembangkan kerangka menjadi paragraf argumentasi;
Siswa dapat mnggunakan kata penghubung antar kalimat (oleh karena
itu, dengan demikian, oleh sebab itu).
II. Materi Pembelajaran
1. Contoh paragraf argumentasi
Sebagai orang awam, saya mengganggap kenaikan BBM ini sangat
meresahkan dan menyulitkan masyarakat, terutama rakyat kecil. Bagi
masyarakat yang mampu mungkin itu tidak akan menjadi masalah
tetapi bagi masyarakat kecil, hal ini akan berakibat fatal. Biaya hidup
mereka akan lebih besar, padahal kemampuan mereka sangat minim.
Kondisi sebelum BBM naik saja sudah kembang kempis, apalagi
setelah BBM naik, mungkin mereka hanya bisa makan pagi. Bahkan,
mungkin banyak yang kelaparan secara terselubung.
2. Ciri-ciri paragraf argumentasi.
1. Mengandung pertanyaan yang berupa alasan;
2. Mengandung pertanyaan akibat;
3. Mengandung pola pengembangan umum ke khusus atau khusus ke
umum;
4. Sebab dapat bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat
sebagai perinci pengambangan;
5. Akibat dapat bertindak sebagai gagasan utama apaila dikemukakan
sejumlah sebab sebagai gagasan pendukung atau perincian.
III. Media atau sumber
Sumber : Buku “Argumentasi dan Narasi” karangan Gorys Keraf, 2005.
Jakarta: Gramedia.
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
A. Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Inquiri (penugasan)
B. Langkah – langkah Kegiatan
1. Pra kegiatan belajar mengajar (5 menit)
Mengabsen siswa
Mempersiapkan alat pelajaran
2. Kegiatan Awal (5 menit)
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Guru menyampaikan materi menulis argumentasi.3. Kegiatan Inti (40 menit)
a. Guru membagikan teks tajuk rencana;
b. Siswa membaca teks tajuk rencana;
c. Siswa dan guru mengidentifikasi hal-hal penting yang terdapat
dalam tajuk rencana;
d. Siswa dan guru mendiskusikan hal-hal penting yang terdapat
dalam tajuk rencana;
e. Siswa mengembangkan hal-hal penting yang terdapat dalam
tajuk rencana dan hasil diskusi menjadi karangan argumentasi;
f. Siswa mengumpulkan karangan argumentasi pada guru.
4. Kegiatan Akhir (40menit)
a. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran di kelas;
b. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
V. Instrumen pembelajaran
Teks tajuk rencana “Protes Rahmat Darmawan Terhadap PSSI” yang diambil dari SUARA MERDEKA edisi 8juli 2012
VI. Penilaian
Disesuaikan dengan profil penilaian kerangka argumentasi menurut
Nurgiantoro (2001:307-308)
Purworejo, 24 Juli 2013Guru Pembimbing, Praktikan,
Ernawati Prastiwi, S.Pd.MM Rini YulianiNIP. 19701023 199802 2 005 NIM. 082110180
MengetahuiKepala SMP Negeri 1 Sapuran,
Drs. Wachid AsroriNIP. 19610426 1981121 1 001
Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi waktu
:
:
:
:
:
:
:
:
SMP Negeri 1 Sapuran
Bahasa Indonesia
VII/ 1
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf
dan teks pidato.
Menulis gagasan untuk mendukung suatu pendapat
dalam bentuk argumentasi.
5. Mendaftar topik yang akan dikembangkan menjadi
paragraf argumentasi.
6. Menyusun kerangka paragraf argumentasi.
7. Mengembangkan kerangka menjadi paragraf
argumentasi.
8. Menggunakan kata penghubung antar kalimat (oleh
karena itu, dengan demikian, oleh sebab itu).
4 jam pelajaran (2x pertemuan).
I. Tujuan Pembelajaran
Pada waktu kegiatan belajar-mengajar sedang berlangsung, dan pada akhir
kegiatan siswa diharapkan dapat:
1. Siswa dapat mendaftar topik yang dapat dikembangkan menjadi
paragraf argumentasi;
2. Siswa dapat menyusun kerangka paragraf argumentasi;
3.
4.
Siswa dapat mengembangkan kerangka menjadi paragraf argumentasi;
Siswa dapat mnggunakan kata penghubung antar kalimat (oleh karena
itu, dengan demikian, oleh sebab itu).
II. Materi Pembelajaran
1. Contoh paragraf argumentasi
Sebagai orang awam, saya mengganggap kenaikan BBM ini sangat
meresahkan dan menyulitkan masyarakat, terutama rakyat kecil. Bagi
masyarakat yang mampu mungkin itu tidak akan menjadi masalah
tetapi bagi masyarakat kecil, hal ini akan berakibat fatal. Biaya hidup
mereka akan lebih besar, padahal kemampuan mereka sangat minim.
Kondisi sebelum BBM naik saja sudah kembang kempis, apalagi
setelah BBM naik, mungkin mereka hanya bisa makan pagi. Bahkan,
mungkin banyak yang kelaparan secara terselubung.
2. Ciri-ciri paragraf argumentasi.
6. Mengandung pertanyaan yang berupa alasan;
7. Mengandung pertanyaan akibat;
8. Mengandung pola pengembangan umum ke khusus atau khusus ke
umum;
9. Sebab dapat bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat
sebagai perinci pengambangan;
10. Akibat dapat bertindak sebagai gagasan utama apaila
dikemukakan sejumlah sebab sebagai gagasan pendukung atau
perincian.
III. Media atau sumber
Sumber : Buku “Argumentasi dan Narasi” karangan Gorys Keraf, 2005.
Jakarta: Gramedia.
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
A. Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Inquiri (penugasan)
B. Langkah – langkah Kegiatan
1. Pra kegiatan belajar mengajar (5 menit)
Mengabsen siswa
Mempersiapkan alat pelajaran
2. Kegiatan Awal (5 menit)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Guru menyampaikan materi menulis argumentasi.
3. Kegiatan Inti (40 menit)
g. Guru membagikan teks tajuk rencana;
h. Siswa membaca teks tajuk rencana;
i. Siswa dan guru mengidentifikasi hal-hal penting yang terdapat
dalam tajuk rencana;
j. Siswa dan guru mendiskusikan hal-hal penting yang terdapat
dalam tajuk rencana;
k. Siswa mengembangkan hal-hal penting yang terdapat dalam
tajuk rencana dan hasil diskusi menjadi karangan argumentasi;
l. Siswa mengumpulkan karangan argumentasi pada guru.
4. Kegiatan Akhir (40menit)
c. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran di kelas;
d. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran.
V. Instrumen pembelajaran
Teks tajuk rencana “Kebocoran Soal UAN Masalah Mental” yang diambil
dari KOMPAS edisi 5 April 2013
VI. Penilaian
Disesuaikan dengan profil penilaian kerangka argumentasi menurut
Nurgiantoro (2001:307-308)
Purworejo, 24 Juli 2013Guru Pembimbing, Praktikan,
Ernawatin Prastiwi,S.Pd.MM Rini YulianiNIP. 19701023 199802 2 005 NIM. 082110180
MengetahuiKepala SMP Negeri 1 Sapuran,
Drs. Wachid AsroriNIP. 19610426 1981121 1 001
LAMPIRAN
Lampiran 5
HasilDokumentasi
1. Kegiatan-kegiatan yang didokumentasikan pada siklus I sebagai berikut.
Gambar 1.
Gambar 1.
Tersebut merupakan kegiatan awal pembelajaran dalam penelitian
menulis argumentasi. Pada kegiatan ini guru memberikan apresiasi kepada siswa
saat awal pembelajaran dengan tujuan agar siswa mengerti apa yang akan
dipelajari pada hari itu dan guru dapat mengukur sejauh mana kemampuan siswa
dalam menulis argumentasi. Guru juga melakukan Tanya jawab kepada siswa
mengenai materi yang akan dipelajari.
Gambar 2.
Guru menjelaskan tentang mengenai materi menulis argumentasi dan
media tajuk rencana yang akan digunakan dalam pembelajaran menulis
argumentasi tersebut. Siswa mendengankan dan memperhatikan penjelasan dari
guru dengan baik. Walaupun masih tampak beberapa siswa yang kurang serius
mengikuti pembelajaran. Selainitu, guru melanjutkan dengan memberikan tajuk
rencana untuk dibaca dan dicermati oleh siswa.
Gambar 3.
Gambar di atas adalah kegiatan siswa ketika membaca tajuk rencana yang
diberikan oleh guru. Disini guru (peneliti) meminta siswa agar mencermati tajuk
rencana yang telah diberikan. Dari gambar di atas siswa dengan sungguh-sungguh
mencermati tajuk rencana. Selama kegiatan berlangsung guru mencermati
perilakusiswa. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perilaku siswa yang
positif atau ada perilakusiswa yang negative selama kegiatan pembelajaran
menulis argumentasi dengan menggunakan media tajuk rencana.
Gambar 4.
Gambar 4 tersebut menunjukan situasi kegiatan siswa saat menulis
argumentasi. Pada gambar tersebut terlihat jelas bahwa siswa menulis argumentasi
dengan cukup serius. Walaupun masih ada beberapa siswa yang melihat pekerjaan
teman dan bercanda saat menulis argumentasi. Guru meminta pada siswa dalam
menulis argumentasi alat indera kita harus berfungsi, hal ini dimaksudkan agar
argumentasi yang ditulis lebih baik.
Gambar 5.
Gambar tersebu merupakan apresiasi yang diberikan guru kepada siswa
saat awal pembelajaran. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa mengenai
materi yang sudah dipelajari dan menanyakan kesulitan apa yang mereka alami
saat menulis argumentasi pada pertemuan yang lalu. Ada beberapa siswa yang
bertanya dan guru pun menjelaskan pertanyaan yang diajukan siswa. Guru juga
memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai padahari
itu.
Gambar 6.
Gambar 6 tersebut menunjukan aktifitas siswa dalam mendengarkan
penjelasan guru tentang hasil tes menulis argumentasi siklus I. Guru menjelaskan
kesalahan secara umum yang masih dialami siswa dalam menulis argumentasi.
Selainitu, guru dalam menerangkan materi pembelajaran dalam materi
pembelajaran lebih menekankan penjelasan terhadap materi yang masih belum
dipahami dan dikuasai siswa dalam menulis argumentasi. Hal ini bertujuan agar
hasil yang menulis argumentasi siklus II lebih baik.
Lampiran 3
LEMBAR JURNAL SISWA SIKLUS I
Hari/ Tanggal :
Nama :
Kelas :
PERTANYAAN!
1. Bagaimana pendapatan anda tentang pembelajaran menulis argumentasi
dengan menggunakan media tajuk rencana?
Jawab : ……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
2. Hal-hal apasaja yang anda sukai dari pembelajaran menulis argumentasi
dengan menggunaan media tajuk rencana?
Jawab : ……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
3. Adakah kesulitan yang anda alami dalam menulis argumentasi? Kalau ada
kesulitan apa yang andaa lami? Berikan alasan
Jawab : ……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
4. Bagaimanakah kesan dan pesan anda tentang pembelajaran menulis
argumentasi dengan menggunakan media tajuk rencana yang telah diajarkan
guru?
Jawab : ……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
5. Jelaskan manfaat yang anda peroleh setelah menggunakan media tajuk
rencana dalam menulis argumentasi?
Jawab : ……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
LEMBAR JURNAL SISWA SIKLUS II
Hari/tanggal :
Nama :
Kelas :
PERTANYAAN!
1. Bagaimana pendapatan anda tentang pembelajaran menulis argumentasi
dengan menggunakan media tajuk rencana?
Jawab : ……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
2. Hal-hal apa saja yang anda sukai dari pembelajaran menulis argumentasi
dengan menggunakan media tajuk rencana?
Jawab : ……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
3. Adakah kesulitan yang anda alami dalam menulis argumentasi? Kalau ada
kesulitana pa yang anda alami? Berikan alasan
Jawab : ……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
4. Bagaimanakah kesan dan pesan anda tentang pembelajaran menulis
argumentasi dengan menggunakan media tajuk rencana yang telah diajarkan
guru?
Jawab : ……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
5. Jelaskan manfaat yang anda peroleh setelah menggunakan media tajuk
rencana dalam menulis argumentasi?
Jawab : ……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
Lampiran 2
Absebsi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sapuran
No. L/P Nama
1. L Ahmad Ipni Mupid2. L Ali Mustopa3. P Ari Nikmahwati4. L Dennis Al Fattah5. L Ega Sandy Nugroho6. P Elsa Windarti7. L Eri Apri Yoga8. P Faidatul Hadayah9. L Fatuh Bahri
10. L Febriyanti11. L Fitriyani12. L Fresti Manggar Ranip13. P Haidar Rahmadana14. P Hesti Linda Kusrini15. L Iqbal Oktaviano16. L Kholis Subhah17. L Kukuh Gunawan18. P Lailatulazizah19. P Lailatul Badriah20. L Lukman Nurhakim21. L Muhamad Nasrul Fuad22. P Nabila eza Putri23. P Nindi Oktaviani24. P Nurkhasanah25. P Nurkhayati26. P Pangestupuji Rahayu27. L Rizki Riyadin28. P Ulfana29. L Wahyu Hidayat30. L Zaky Ilham
Lampiran 4
REKAPITULASI NILAI TES MENULIS ARGUMENTASI PRASIKLUS
KELAS VII SMP NEGERI 1 SAPURAN
No. Nama Aspek Nilai1 2 3 4 5
1. Ahmad Ipni Mupid 58 63 72 73 63 65,82. Ali Mustopa 60 65 76 74 65 683. Ari Nikmahwati 56 60 74 77 61 65,64. Dennis Al Fattah 59 61 75 76 60 66,25. Ega Sandy. N 61 62 73 77 61 66,86. Elsa Windarti 62 63 76 75 62 67,67. Eri Apri Yoga 57 61 76 77 61 66,48. Faidatul Hadayah 60 65 75 76 61 67,49. FatuhBahri 61 61 77 78 65 68,410. Febriyanti 64 65 76 74 67 69,211. Fitriyani 60 65 76 74 65 6812. Fresti Manggar 63 67 79 77 65 70,213. Haidar Rahmadana 61 63 74 75 61 66,814. Hesti Linda Kusrini 58 61 77 76 63 6715. Iqbal Oktaviano 57 60 74 78 64 66,616. Kholis Subhah 60 65 75 76 60 67,217. Kukuh Gunawan 60 65 74 75 67 68,218. Lailatulazizah 60 65 76 76 63 6819. Lailatul Badriah 60 65 75 75 65 6820. Lukman Nurhakim 57 61 77 74 62 66,221. Muhamad Nasrul 61 62 73 77 61 66,822. Nabila eza Putri 57 60 77 78 69 66,223. Nindi Oktaviani 57 59 70 76 60 64,424. Nurkhasanah 60 65 75 76 65 68,225. Nurkhayati 60 65 77 78 64 68,826. Pangestupuji 61 62 75 77 63 67,627. Rizki Riyadin 62 63 77 78 62 68,428. Ulfana 61 62 75 77 63 67,629. Wahyu Hidayat 57 58 69 73 60 63,430. Zaky Ilham 58 59 75 75 60 65,4
Jumlah 1175 1950 2250 2280 1950 2044,4
Rata-rata 60,8 65 75 76 65 60,8
REKAPITULASI NILAI TES MENULIS ARGUMENTASI SIKLUS I
KELAS VII SMP NEGERI 1 SAPURAN
No. Nama Aspek Nilai1 2 3 4 5
1. Ahmad Ipni Mupid 64 69 78 79 70 72 2. Ali Mustopa 65 70 79 80 71 733. Ari Nikmahwati 66 71 80 76 70 734. Dennis Al Fattah 64 70 81 81 74 74 5. Ega Sandy. N 65 69 84 84 65 37,46. Elsa Windarti 66 68 85 83 76 75,67. Eri Apri Yoga 64 70 81 81 73 73,88. Faidatul Hadayah 65 74 85 84 74 76,49. Fatuh Bahri 67 75 78 79 67 73,210. Febriyanti 66 74 76 80 71 7411. Fitriyani 65 72 80 77 77 74,212. Fresti Manggar 63 70 81 80 74 73,613. Haidar Rahmadana 67 71 83 82 69 74,414. Hesti Linda Kusrini 65 68 80 80 73 73,215. Iqbal Oktaviano 62 69 82 81 76 7416. Kholis Subhah 66 70 77 76 70 72,217. Kukuh Gunawan 64 75 81 79 68 73,418. Lailatulazizah 65 70 83 80 77 7519. Lailatul Badriah 66 71 84 81 74 75,220. Lukman Nurhakim 65 73 80 80 77 7521. Muhamad Nasrul 67 65 81 82 73 73,622. Nabila eza Putri 66 74 80 81 75 75,223. Nindi Oktaviani 64 70 80 79 74 73,424. Nurkhasanah 67 73 81 77 70 73,625. Nurkhayati 66 71 79 80 71 73,426. Pangestupuji 67 72 78 81 70 73,627. Rizki Riyadin 65 75 80 78 77 7528. Ulfana 67 74 85 85 75 77,229. Wahyu Hidayat 68 70 80 80 77 7530. Zaky Ilham 67 73 86 82 73 76,2
Jumlah 1965 2136 2427 2414 2181 2224,8
Rata-rata 65,5 71,2 80,9 80,4 72,7 74,14
REKAPITULASI NILAI TES MENULIS ARGUMENTASI SIKLUS II
KELAS VII SMP NEGERI 1 SAPURAN
No. Nama Aspek Nilai1 2 3 4 5
1. Ahmad Ipni Mupid 70 73 83 82 73 76,22. Ali Mustopa 71 74 88 81 74 75,63. Ari Nikmahwati 68 77 81 84 75 774. Dennis Al Fattah 69 75 87 89 80 805. Ega Sandy. N 71 71 85 79 72 75,66. Elsa Windarti 73 77 83 87 77 79,47. Eri Apri Yoga 74 78 80 85 76 78,68. Faidatul Hadayah 65 75 87 84 73 76,89. Fatuh Bahri 67 76 76 89 78 77,210. Febriyanti 68 76 75 87 82 79,611. Fitriyani 71 77 85 87 81 80,212. Fresti Manggar 74 78 88 83 77 8013. Haidar Rahmadana 75 80 84 84 75 79,614. Hesti Linda Kusrini 70 76 85 79 73 76,615. Iqbal Oktaviano 71 75 86 83 72 77,416. Kholis Subhah 69 72 87 87 77 78,417. Kukuh Gunawan 71 73 90 84 75 78,618. Lailatulazizah 74 82 83 81 73 78,619. Lailatul Badriah 75 71 84 80 77 77,420. Lukman Nurhakim 77 73 85 82 73 79,621. Muhamad Nasrul 71 74 87 84 75 79,822. Nabila eza Putri 69 76 88 83 74 79,623. Nindi Oktaviani 70 77 87 87 73 78,824. Nurkhasanah 71 78 83 83 71 77,225. Nurkhayati 75 83 85 85 75 80,626. Pangestupuji 74 76 86 87 71 78,827. Rizki Riyadin 77 72 84 83 78 78,828. Ulfana 70 76 82 86 74 77,629. Wahyu Hidayat 75 74 89 87 77 80,430. Zaky Ilham 70 76 84 84 78 78,4
Jumlah 2145 2271 2547 2526 2259 2352,4
Rata-rata 71,5 75,7 84,9 84,2 75,3 77,52
REKAPITULASI NILAI TES MENULIS ARGUMENTASI PRASIKLUS,
SIKLUS I, SIKLUSII
KELAS VII SMP NEGERI 1 SAPURAN
No Kode
Aspek
Prasiklus Siklus I Siklus II
1 2 3 4 5 nilai 1 2 3 4 5 Nilai 1 2 3 4 5 Nilai
1 S1 58 63 72 73 63 72 64 69 78 79 70 72 70 73 83 82 73 76,2
2 S2 60 65 76 74 65 73 65 70 79 80 71 73 71 74 88 81 74 75,6
3 S3 56 60 74 77 61 73 66 71 80 76 70 73 68 77 81 84 75 77
4 S4 59 61 75 76 60 74 64 70 81 81 74 74 69 75 87 89 80 80
5 S5 61 62 73 77 61 37,4 65 69 84 84 65 37,4 71 71 85 79 72 75,6
6 S6 62 63 76 75 62 75,6 66 68 85 83 76 75,6 73 77 83 87 77 79,4
7 S7 57 61 76 77 61 73,8 64 70 81 81 73 73,8 74 78 80 85 76 78,6
8 S8 60 65 75 76 61 76,4 65 74 85 84 74 76,4 65 75 87 84 73 76,8
9 S9 61 61 77 78 65 73,2 67 75 78 79 67 73,2 67 76 76 89 78 77,2
10 S10 64 65 76 74 67 74 66 74 76 80 71 74 68 76 75 87 82 79,6
11 S11 60 65 76 74 65 74,2 65 72 80 77 77 74,2 71 77 85 87 81 80,2
12 S12 63 67 79 77 65 73,6 63 70 81 80 74 73,6 74 78 88 83 77 80
13 S13 61 63 74 75 61 74,4 67 71 83 82 69 74,4 75 80 84 84 75 79,6
14 S14 58 61 77 76 63 73,2 65 68 80 80 73 73,2 70 76 85 79 73 76,6
15 S15 57 60 74 78 64 74 62 69 82 81 76 74 71 75 86 83 72 77,4
16 S16 60 65 75 76 60 72,2 66 70 77 76 70 72,2 69 72 87 87 77 78,4
17 S17 60 65 74 75 67 73,4 64 75 81 79 68 73,4 71 73 90 84 75 78,6
18 S18 60 65 76 76 63 75 65 70 83 80 77 75 74 82 83 81 73 78,6
19 S19 60 65 75 75 65 75,2 66 71 84 81 74 75,2 75 71 84 80 77 77,4
20 S20 57 61 77 74 62 75 65 73 80 80 77 75 77 73 85 82 73 79,6
21 S21 61 62 73 77 61 73,6 67 65 81 82 73 73,6 71 74 87 84 75 79,8
22 S22 57 60 77 78 69 75,2 66 74 80 81 75 75,2 69 76 88 83 74 79,6
23 S23 57 59 70 76 60 73,4 64 70 80 79 74 73,4 70 77 87 87 73 78,8
24 S24 60 65 75 76 65 73,6 67 73 81 77 70 73,6 71 78 83 83 71 77,2
25 S25 60 65 77 78 64 73,4 66 71 79 80 71 73,4 75 83 85 85 75 80,6
26 S26 61 62 75 77 63 73,6 67 72 78 81 70 73,6 74 76 86 87 71 78,8
27 S27 62 63 77 78 62 75 65 75 80 78 77 75 77 72 84 83 78 78,8
28 S28 61 62 75 77 63 77,2 67 74 85 85 75 77,2 70 76 82 86 74 77,6
28 S29 57 58 69 73 60 75 68 70 80 80 77 75 75 74 89 87 77 80,4
30 S30 58 59 75 75 60 76,2 67 73 86 82 73 76,2 70 76 84 84 78 78,4
Jumlah 1175 1950 2250 2280 1950 2224,8 1965 2136 2427 2414 2181 2224,8 2145 2271 2547 2526 2259 2352,4
Rata-
rata60,8 65 75 76 65 74,16 65,5 71,2 80,9 80,4 72,7 74,16 71,5 75,7 84,9 84,2 75,3 78,4
Lampiran 6
Jadwal Pelaksanaan Tindakan Kelas
Jadwal Pelaksanaan Tindakan Kelas
No Hari/Tanggal Kegiatan Observasi
1 Rabu, 21 Agustus 2013 Observasi
2 Kamis, 22 Agustus 2013 Pratindakan Tes awal (pretes)
3 Rabu, 28 Agustus 2013 Siklus I Pertemuan pertama
4 Kamis, 29 Agustus 2013 Siklus I Pertemuan kedua
5 Rabu, 4 September2013 Siklus II Pertemuan pertama
6 Kamis, 5 September 2013 Siklus II Pertemuan kedua
PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP NEGERI 1 SAPURAN Jl. Purworejo KM. 02 Sapuran Telp. (0286) 611036 kode Pos 56373
SURAT KETERANGAN Nomor :
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMP N 1 Sapuran, menerangkan dengan
sebenarnya bahwa :
Nama : RINI YULIANI
NIM : 082110180
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purworejo
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia.
Telah melakukan pengambilan data dan penelitian dengan judul “Peningkatan
Kemampuan Menulis Argumentasi menggunakan Media Tajuk Rencana pada Siswa
Kelas VII SMP N 1 SapuranTahun Ajaran 2013/2014“ pada tanggal 21 Agustus
sampai dengan 3 September 2013.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Sapuran, September 2013Kepala Sekolah
Drs. WACHID ASRORINIP. 19610426 198112 1 001
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ernawati Pertiwi, S.Pd. MM;
NIP. : 19701023 199802 2 005;
Jabatan : Guru Bahasa Indonesia ;
Instansi : SMP Negeri 1 Sapuran;
Menyatakan bahwa tersebut di bawah ini :
Nama : RINI YULIANI;
NIM : 082110180;
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia;
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purworejo
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia.
Telah melakukan pengambilan data dan penelitian guna menyelesaikan Program
Studi Strata I dengan mengambil jalur Skripsi dengan judul “Peningkatan
Kemampuan Menulis Argumentasi menggunakan Media Tajuk Rencana pada Siswa
Kelas VII SMP N 1 Sapuran Tahun Ajaran 2013/2014 “ pada tanggal 21 Agustus
sampai dengan 03 September 2013.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Sapuran, September 2013Hormat Saya
ERNAWATI PERTIWI, S.Pd. MMNIP. 19701023 199802 2 005