PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …

13
430 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I TAHUN 2015/2016 DALAM MENERAPKAN MODEL BELAJAR STAD PADA PEM- BELAJARAN IPA MATERI PERKEMBANGBIAKAN MAHKLUK HIDUP MELALUI SUPERVISI KELAS DI 10 MI BINAAN PADA KECAMATAN KARANGREJO KECAMATAN NGANTRU DAN KECAMATAN SUM- BERGEMPOL KABUPATEN TULUNGAGUNG Oleh: Mu’alip Pengawas TK/RA, SD/MI, Kabupaten Tulungagung Abstrak. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran obyektif tentang peningkatan kemampuan guru kelas VI menerapkan model belajar STAD pada pembelajaran IPA materi perkembangbiakan mahkluk hidup melalui supervisi kelas di 10 MI Binaan Pada Kecamatan Karangrejo Kecamatan Ngantru Dan Kecamatan Sumbergempol Kabu- paten Tulungagung semester I tahun 2015/2016. Lokasi Penelitian Tindakan Madrasah ibtidaiyah (PTS) ini bertempat di madrasah ibtidaiyah binaan peneliti yaitu di 5 MI Binaan Kecamatan Ka- rangrejo, 1 MI Binaan Kecamatan Ngantru dan 4 MI Binaan di Kecamatan Sumbergempol Kabu- paten Tulungagung. Sebagai subyek penelitian adalah 1 (satu) orang guru kelas untuk mata pelaja- ran IPA (guru Kelas VI) dari masing-masing madrasah ibtidaiyah, sehingga jumlahnya sebanyak 10 orang. Dengan diterapkannya supervisi kelas oleh supervisor terbukti mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran STAD pada mata pelajaran IPA dengan materi Perkembangbiakan Mahkluk Hidup dengan semakin meningkatnya kemampuan guru pada siklus I sebesar 62,50% menjadi 90,00%. Dengan meningkatnya kemampuan guru maka prestasi belajar siswa di MI binaan peneliti mengamalami peningkatan yaitu pada sebelum siklus prestasi belajar siswa 64,70 dengan persentase ketuntasan 39,27% meningkat pada siklus I menjadi 73,36 dengan persentase ketuntasan belajar siswa 66,73% dan neingkat lagi pada siklus II menjadi 86,42 dengan persentase ketuntasan 95,47%. Kata kunci: Kemampuan Guru, Metode talking Stick, Supervisi Kelas Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang peran penting dalam pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah dunia pen- didikan figur guru mesti terlibat dalam agenda pembicaraan terutama yang me- nyangkut persoalan pendidikan formal di madrasah ibtidaiyah. Pendidik atau guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Hal tersebut tidak dapat disangkal kerana lembaga pendidikan formal adalah dunia kehidupan guru. sebagai besar waktu guru ada di madrasah ibtidaiyah, sisanya ada di rumah dan di masyarakat (Djamarah, 2000). Guru merupakan faktor yang sangat doMIan dan paling penting dalam pendidi- kan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di madrasah ibtidaiyah guru merupakan unsur yang sangat mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan selain unsur murid dan fasilitas lainnya. Keberhasilan penyeleng- garaan pendidikan sangat ditentukan kesia-

Transcript of PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …

430 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I TAHUN

2015/2016 DALAM MENERAPKAN MODEL BELAJAR STAD PADA PEM-

BELAJARAN IPA MATERI PERKEMBANGBIAKAN MAHKLUK HIDUP

MELALUI SUPERVISI KELAS DI 10 MI BINAAN PADA KECAMATAN

KARANGREJO KECAMATAN NGANTRU DAN KECAMATAN SUM-

BERGEMPOL KABUPATEN TULUNGAGUNG

Oleh:

Mu’alip

Pengawas TK/RA, SD/MI, Kabupaten Tulungagung

Abstrak. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran

obyektif tentang peningkatan kemampuan guru kelas VI menerapkan model belajar STAD pada

pembelajaran IPA materi perkembangbiakan mahkluk hidup melalui supervisi kelas di 10 MI

Binaan Pada Kecamatan Karangrejo Kecamatan Ngantru Dan Kecamatan Sumbergempol Kabu-

paten Tulungagung semester I tahun 2015/2016. Lokasi Penelitian Tindakan Madrasah ibtidaiyah

(PTS) ini bertempat di madrasah ibtidaiyah binaan peneliti yaitu di 5 MI Binaan Kecamatan Ka-

rangrejo, 1 MI Binaan Kecamatan Ngantru dan 4 MI Binaan di Kecamatan Sumbergempol Kabu-

paten Tulungagung. Sebagai subyek penelitian adalah 1 (satu) orang guru kelas untuk mata pelaja-

ran IPA (guru Kelas VI) dari masing-masing madrasah ibtidaiyah, sehingga jumlahnya sebanyak

10 orang. Dengan diterapkannya supervisi kelas oleh supervisor terbukti mampu meningkatkan

kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran STAD pada mata pelajaran IPA

dengan materi Perkembangbiakan Mahkluk Hidup dengan semakin meningkatnya kemampuan

guru pada siklus I sebesar 62,50% menjadi 90,00%. Dengan meningkatnya kemampuan guru maka

prestasi belajar siswa di MI binaan peneliti mengamalami peningkatan yaitu pada sebelum siklus

prestasi belajar siswa 64,70 dengan persentase ketuntasan 39,27% meningkat pada siklus I menjadi

73,36 dengan persentase ketuntasan belajar siswa 66,73% dan neingkat lagi pada siklus II menjadi

86,42 dengan persentase ketuntasan 95,47%.

Kata kunci: Kemampuan Guru, Metode talking Stick, Supervisi Kelas

Guru adalah figur manusia sumber yang

menempati posisi dan memegang peran

penting dalam pendidikan. Ketika semua

orang mempersoalkan masalah dunia pen-

didikan figur guru mesti terlibat dalam

agenda pembicaraan terutama yang me-

nyangkut persoalan pendidikan formal di

madrasah ibtidaiyah. Pendidik atau guru

merupakan tenaga profesional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pelatihan,

serta melakukan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, terutama bagi pendidik

pada perguruan tinggi.

Hal tersebut tidak dapat disangkal

kerana lembaga pendidikan formal adalah

dunia kehidupan guru. sebagai besar waktu

guru ada di madrasah ibtidaiyah, sisanya ada

di rumah dan di masyarakat (Djamarah,

2000). Guru merupakan faktor yang sangat

doMIan dan paling penting dalam pendidi-

kan formal pada umumnya karena bagi

siswa guru sering dijadikan tokoh teladan

bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di

madrasah ibtidaiyah guru merupakan unsur

yang sangat mempengaruhi tercapainya

tujuan pendidikan selain unsur murid dan

fasilitas lainnya. Keberhasilan penyeleng-

garaan pendidikan sangat ditentukan kesia-

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …

Mu’alip, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas VI … 431

pan guru dalam mempersiapkan peserta

didiknya melalui kegiatan belajar mengajar.

Namun demikian posisi strategis guru untuk

meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat

dipengaruhi oleh kemampuan profesional

guru dan mutu kinerjanya. Kehadiran guru

dalam proses pembelajaran di madrasah

ibtidaiyah masih tetap memegang peranan

yang penting. Peran tersebut belum dapat

diganti dan diambil alih oleh apapun. Hal ini

disebabkan karena masih banyak unsur-

unsur manusiawi yang tidak dapat diganti

oleh unsur lain. Guru merupakan faktor

yang sangat doMIan dan paling penting da-

lam pendidikan formal pada umumnya ka-

rena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh

teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi

diri. (Wijaya dan Rusyan, 1994).

Supervisor adalah orang atau badan

yang melakukan kegiatan supervisi/penga-

wasan di madrasah ibtidaiyah. Maka kegiat-

an supervisi atau lebih tepatnya pengawasan

(Controlling) adalah merupakan salah satu

fungsi manajemen untuk menjaga agar ke-

giatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

organisasi dalam rangka mencapai tujuan

dapat berjalan dengan efektif dan efisien

sesuai dengan peraturan perundang-undang-

an yang berlaku.

Di dalam Keputusan Menpan Nomor

91/KEP/M.PAN/10/2001, dijelaskan bahwa

supervisor madrasah ibtidaiyah adalah Peg-

awai Negeri Sipil yang diberi tugas, tang-

gung jawab, dan wewenang secara penuh

oleh pejabat yang berwenang untuk mela-

kukan pengawasan pendidikan pada satuan

pendidikan pra madrasah ibtidaiyah, mad-

rasah ibtidaiyah, dan madrasah ibtidaiyah

menengah. Supervisor Madrasah ibtidaiyah

melaksanakan pengawasan terhadap pem-

belajaran dengan segala unsur pendukung-

nya dari TK/RA sampai SMA/SMK negeri

maupun swasta.

Supervisor madrasah ibtidaiyah mem-

punyai tugas pokok menilai dan membina

penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah

madrasah ibtidaiyah tertentu baik negeri

maupun swasta yang menjadi tanggung ja-

wabnya. Meningkatkan kualitas proses bela-

jar mengajar/bimbingan dan hasil prestasi

belajar/bimbingan siswa dalam rangka men-

capai tujuan pendidikan, merupakan salah

satu tanggung jawab dari supervisor mad-

rasah ibtidaiyah.

Untuk itu supervisor madrasah ibti-

daiyah harus memiliki program yang ter-

encana, terarah, terpadu, dan berkesinam-

bungan. Di samping itu supervisor madrasah

ibtidaiyah dalam menjalankan tugasnya ha-

rus berperan aktif dengan menonjolkan un-

sur pembinaan daripada unsur sebagai in-

spektur. Adapun rincian tugas supervisor

madrasah ibtidaiyah, salah satunya adalah

memberikan contoh pelaksanaan tugas guru

dalam melaksanakan proses belajar meng-

ajar/ bimbingan siswa. (Depdiknas, 2002).

Menurut Purwanto (1987), supervisi

ialah suatu aktivitas pembinaan yang di-

rencanakan untuk membantu para guru dan

pegawai madrasah ibtidaiyah dalam melaku-

kan pekerjaan secara efektif. Dari uraian

definisi supervisi diatas, maka dapat dipa-

hami para pakar menguraikan defenisi su-

pervisi dari tinjauan yg berbeda-beda. God

Carter melihatnya sebagai usaha memimpin

guru-guru dalam jabatan mengajar, Board-

man. Melihat supervisi sebagai lebih sang-

gup berpartisipasi dlm masyarakat modern.

Willem Mantja memandang supervisi se-

bagai kegiatan untuk perbaikan (guru murid)

dan peningkatan mutu pendidikan. Kimball

Wiles beranggapan bahwa faktor manusia

yg memiliki kecakapan (skill) sangat pent-

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …

432 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017

ing untuk menciptakan suasana belajar me-

ngajar yg lebih baik. Ross L memandang su-

pervise sebagai pelayanan kapada guru-guru

yang bertujuan menghasilkan perbaikan.

Sedangkan Purwanto (1987) memandang-

kan sebagai pembinaan untuk membantu

para guru dan pegawai madrasah ibtidaiyah

dalam melakukan pekerjaan secara efektif.

Dalam kegiatan belajar dan mengajar,

seorang guru memiliku peran fundamental.

Guru harus dapat menciptakan pembelajaran

yang efektif dan kondusif. Mata pelajaran

IPA sebagai salah satu pelajaran yang di-

sampaikan di madrasah ibtidaiyah memer-

lukan keterampilan seorang guru dalam

mengorganisasi pembelajaran. Hal ini di-

sebabkan karena kegiatan proses belajar me-

ngajar IPA pada sekarang ini belum men-

erapkan pendekatan keterampilan proses

sebagaimana digariskan dalam kurikulum

1994. Metode yang dipergunakan dalam

pembelajaran selama ini masih berpusat pa-

da guru dengan pemberian materi secara

verbal melalui metode ceramah. Hal ini me-

nyebabkan daya serap siswa terhadap kon-

sep IPA rendah.

IPA merupakan hasil kegiatan manu-

sia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep

yang terorganisasi tentang alam sekitar,

yang diperoleh dari pengalaman melalui se-

rangkaian proses ilmiah antara lain penye-

lidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-

gagasan. Mata pelajaran IPA adalah pro-

gram untuk menanamkan dan pengemba-

ngan pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan

nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai

dan menghargai kebesaran Tuhan Yang

Maha Esa, Kurikulum Madrasah ibtidaiyah

(1994:73).

Guru sebagai pengatur sekaligus pela-

ku dalam proses belajar mengajar, harus

mampu mengarahkan bagaimana proses

belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena

itu guru harus dapat membuat suatu pem-

belajaran menjadi lebeh efektif juga menarik

sehingga bahan pelajaran yang disampaikan

akan membuat siswa merasa senang dan me-

rasa perlu untuk mempelajari bahan pelaja-

ran tersebut.

Dari uraian diatas, maka guru di-

harapkan untuk berupaya lebih untuk dapat

melakukan pendekatan dalam belajar meng-

ajar sebagai upaya mengoptimalisasi hasil

belajar, sebab tanpa pendekatan ini hasil

belajar tidak akan diperoleh dengan sebaik-

baiknya. Ada berbagai alternatif yang dapat

dilakukan untuk mengatasi masalah terse-

but, salah satunya pendekatan yang dapat

digunakan guru dalam pembelajaran Sains

adalah pembelajaran model STAD.

STAD Merupakan pendekatan pem-

belajaran yang paling sederhana. Siswa da-

lam satu kelas di pecah menjadi kelompok-

kelompok dengan anggota 4-5 orang. Setiap

kelompok harus heterogen, terdiri dari laki-

laki dan perempuan berasal dari berbagai

suku serta memiliki kemampuan tinggi, se-

dang, dan rendah.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian Tindakan Madrasah

ibtidaiyah (PTS) ini bertempat di madrasah

ibtidaiyah binaan peneliti yaitu di 5 MI

Binaan Kecamatan Karangrejo, 1 MI Binaan

Kecamatan Ngantru dan 4 MI Binaan di

Kecamatan Sumbergempol Kabupaten

Tulungagung. Sebagai subyek penelitian

adalah 1 (satu) orang guru kelas untuk mata

pelajaran IPA (guru Kelas VI) dari masing-

masing madrasah ibtidaiyah, sehingga

jumlahnya sebanyak 10 orang. Adapun na-

ma-nama subyek penelitian dari masing-

masing madrasah ibtidaiyah adalah sebagai

berikut.

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …

Mu’alip, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas VI … 433

Tabel 1 Subyek Penelitian

No Nama Madras-ah ibtidaiyah

Nama Guru Sebagai Subyek Penelitian

Kelas Sasaran

Jumlah Siswa

1. MIN Jeli Wawan Sulistiyo Widodo, M.Pd.I

VI

25

2. MI Al Falah Salbiyah, S.Pd.I 15

3. MI PSM Su-kowiyono

Hanik Rifadah, S.Pd.I 15

4. MI Miftahul Falah

Indasah, S.Pd.I 16

5. MI Terpadu Ash Sholih

Yessy Novita, M.Pd.I 14

6. MI Miftahul Huda Pulerejo

Drs. Sujono, M.Pd.I 20

7. MI Podorejo Suharno, S.Pd.I 23

8. MI Hidayatul Mubtadin

Imam Sujono, S.Pd.I 15

9. MI Riyadlotul Uqul Doroampel

Miftahul Huda, S.Pd.I 17

10. MI Nurul Islam Imam Bahrodin, S.Pd.I 26

Jumlah 10 10 186

Bentuk penelitian ini merupakan

Penelitian Tindakan Madrasah Ibtidaiyah

(PTS) di 5 MI Binaan Kecamatan Karangre-

jo, 1 MI Binaan Kecamatan Ngantru dan 4

MI Binaan di Kecamatan Sumbergempol

Kabupaten Tulungagung, sehingga jenis

penelitiannya akan dirancang dengan me-

nggunakan penelitian tindakan (Action Re-

searh). Pelaksanaan penelitian ini melalui

putaran-putaran spiral, yakni suatu daur

ulang berbentuk spiral yang dimulai dari

perencanaan (planning), diteruskan dengan

pelaksanaan tindakan (acting), dan diikuti

dengan pengamatan sistematik terhadap

hasil tindakan yang dilakukan (observating),

dan refleksi berdasarkan hasil pengamatan

(reflecting), kemudian diulangi lagi dengan

perencanaan tindakan berikutnya (replan-

ning) dan seterusnya.

Penelitian ini difokuskan pada penye-

mpurnaan kegiatan pembelajaran dengan

penerapan STAD di kelas yang dilakukan

oleh guru. Selain itu juga untuk melihat

perkembangan kemampuan siswa dalam

proses pembelajaran menggunakan STAD

baik dari segi kemampuan kognitif, afektif

maupun psikomotornya. Jadi penelitian tin-

dakan ini berupaya untuk membina dan

memotivasi kemampuan dan keterampilan

guru dalam menerapkan STAD di kelas, ser-

ta berupaya meningkatkan motivasi siswa

untuk berprestasi, sehingga kinerja guru da-

lam proses pembelajaran di kelas juga dapat

meningkat dengan baik.

Berdasarkan hal-hal yang diutarakan

di atas, maka penelitian ini diawali dengan

kunjungan peneliti ke madrasah ibtidaiyah

subyek penelitian untuk memberikan infor-

masi kepada kepala madrasah ibtidaiyah dan

guru Kelas VI tentang konsep STAD di ke-

las yang dilakukan melalui penelitian tinda-

kan, dan peneliti mengajak untuk dapatnya

dilakukan upaya perbaikan kegiatan pem-

belajaran, sehingga ada peningkatan ke-

mampuan dan keterampilan guru dalam

menerapkan STAD, yang tujuan akhirnya

adalah meningkatkan prestasi belajar siswa.

Penelitian ini dilakukan siklus demi

siklus sesuai dengan konsep penelitian tin-

dakan, direncanakan ada 2 siklus untuk tiap-

tiap madrasah ibtidaiyah. Pada akhir siklus

ini akan diambil suatu kesimpulan apakah

cara memberi contoh yang dilakukan oleh

supervisor madrasah ibtidaiyah kepada guru

dan konsep pembelajaran dengan STAD ini

dapat diterapkan di madrasah ibtidaiyah,

sehingga upaya perbaikan untuk kegiatan

tersebut dapat memotivasi guru untuk

meningkatkan prestasi siswa.

Penelitian ini direncanakan untuk dil-

akukan pada bulan September sampai de-

ngan Oktober 2015, yaitu dalam waktu 8

Miggu, sesuai dengan jadual pelajaran dari

madrasah ibtidaiyah yang menjadi subyek

penelitian. Instrumen Penelitian yang digu-

nakan dalam penelitian ini adalah: (1) Lem-

bar pengamatan guru; (2) Lembar Soal Post

test; (3) Daftar Hadir Siswa; (4) Daftar nilai

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …

434 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017

pos-test. Adapun teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini, sesuai

dengan desain penelitian yang telah diu-

raikan adalah Wawancara dan Observasi.

Penelitian ini menggunakan perpaduan anta-

ra teknik analisis data kualitatif dan teknik

analisis data kualitatif karena sebagian data

yang diperoleh berupa data kuantitatif. Ana-

lisis data kualitatif dari penelitian ini akan

dilakukan melalui 3 tahap, yaitu Reduksi

data, Paparan data, dan Penyimpulan. Krite-

ria atau ukuran yang digunakan ialah

menentukan nilai (persentase) yang diklas-

ifikasikan atas dasar tingkatan yang dit-

ampilkan pada Tabel 2.

Tabel 2 Kriteria menentukan nilai

Nilai Kriteria

81-100% 5 = Baik sekali

61-80% 4 = Baik

41-60% 3 = Cukup

21-40% 2 = Kurang

1-20% 1 = Kurang Sekali

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kajian Awal

Pada tahap awal peneliti selaku super-

visor memulai melakukan wawancara de-

ngan guru Kelas VI untuk mata pelajaran

IPA di 5 MI Binaan Kecamatan Karangrejo,

1 MI Binaan Kecamatan Ngantru dan 4 MI

Binaan di Kecamatan Sumbergempol Kabu-

paten Tulungagung tentang konsep pem-

belajaran menggunakan STAD. Dari hasil

wawancara ini diperoleh data: (1) Bahwa

guru sangat berkeinginan mampu menerap-

kan Pembelajaran model STAD dalam rang-

ka meningkatkan kemampuan guru; (2) Pe-

ngetahuan guru tentang pembelajaran meng-

gunakan STAD masih terbatas.

Berpijak pada hal tersebut, maka pe-

neliti menjelaskan dan memberi contoh-

contoh tahapan penerapan pembelajaran

dengan STAD. Peneliti memberikan angket

pra Penelitian untuk dijawab oleh siswa un-

tuk memperoleh gambaran umum tentang

cara belajar IPA siswa dan motivasinya ter-

hadap materi pembelajaran “Perkembang-

biakan Mahkluk Hidup” mata pelajaran IPA

di Kelas VI. Setelah itu peneliti mempersi-

lahkan guru untuk melakukan kegiatan

pembelajaran.

Sementara itu dari hasil ulangan hari-

an yang dilakukan terhadap siswa guna

mendapatkan data awal, persentase pen-

guasaannya materi pembelajaran adalah se-

bagaimana terdapat dalam Tabel 3.

Tabel 3 Data Hasil Nilai Awal di 10 MI Binaan

No Nama MI Binaan Jumlah Siswa

Nilai Rata-rata

1 MIN Jeli 25 69.60

2 MI Al Falah 15 62.67

3 MI PSM Sukowiyono 15 59.33

4 MI Miftahul Falah 16 56.88

5 MI Terpadu Ash Sholih 14 67.86

6 MI Miftahul Huda Pulerejo 20 63.50

7 MI Podorejo 23 67.39

8 MI Hidayatul Mubtadin 15 66.00

9 MI Riyadlotul Uqul Doroampel 17 64.12

10 MI Nurul Islam 26 69.62

Jumlah 186 64.70

Dari data Tabel 3, terlihat jelas bahwa

kemampuan siswa terhadap penguasaan ma-

teri sebelum diterapkan STAD masih sangat

rendah, yaitu 64,99.

Siklus I

Perencanaan (Planning)

Perencanaan supervisi kelas pada si-

klus I adalah sebagai berikut: (1) Melakukan

pembinanaan terhadap guru dalam me-

nyusun perangkat pembelajaran; (2) Mem-

berikan percontohan dalam melakukan pem-

belajaran IPA dengan meggunakan STAD;

(3) Menyusun format observasi aktivitas

guru; (4) Menyusun format penilaian. Selan-

jutnya peneliti menampilkan jawal pene-

litian pada siklus I pada Tabel 4.

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …

Mu’alip, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas VI … 435

Tabel 4 Jadwal Penelitian

No Tanggal Lokasi Penelitian Kegiatan

1 14/09/2015 MIN Jeli Pembinaan guru dalam me-nyusun RPP dna kegiatan percontohan dalam melaksanakan pembelaajran IPA dengan STAD

2 14/09/2015 MI Al Falah

3 15/09/2015 MI PSM Su-kowiyono

4 15/09/2015 MI Miftahul Falah

5 16/09/2015 MI Terpadu Ash Sholih

6 16/09/2015 MI Miftahul Huda Pulerejo

7 17/09/2015 MI Podorejo

8 17/09/2015 MI Hidayatul Mubtadin

9 18/09/2015 MI Riyadlotul Uqul Doroampel

10 19/09/2015 MI Nurul Islam

11 21/09/2015 MIN Jeli Observasi ter-hadap kegiatan KBM guru setelah menda-pat pembinaan supervisor

12 21/09/2015 MI Al Falah

13 22/09/2015 MI PSM Su-kowiyono

14 22/09/2015 MI Miftahul Falah

15 23/09/2015 MI Terpadu Ash Sholih

16 23/09/2015 MI Miftahul Huda Pulerejo

17 24/09/2015 MI Podorejo

18 24/09/2015 MI Hidayatul Mubtadin

19 25/09/2015 MI Riyadlotul Uqul Doroampel

20 25/09/2015 MI Nurul Islam

Pelaksanaan (Action)

Pelaksanaan supervisi kelas yang dil-

akukan oleh supervisor berlangsung dalam

dua tahap yaitu tahap pembinaan dan tahap

pelaksa naan KBM guru di kelas. Pada tahap

pembinaan supervisor melakukan pem-

binaan terhadap guru dalam menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran. Setelah

supervisor melakukan melakukan pem-

binaan dalam menyusun perangkat pembela-

jaran, supervisor juga memberikan contoh

pelaksanaan pembelajaran IPA dengan

STAD. Setelah kegiatan pembinaan selesai,

supervisor sesuai jadwal melakukan ob-

servasi terhadap aktivitas guru dalam pem-

belajaran IPA dengan menggunkan STAD.

Adapun gambaran pembelajaran pada

maisng-masing madrasah ibtidaiyah adalah

sebagai berikut: (1) Kegiatan Pendahuluan,

meliputi: (a) Guru memberikan salam; (b)

Guru meminta siswa untuk berdoa bersama;

(c) Guru mengecek kehadiran siswa. (2)

Kegiatan inti, meliputi: (a) Guru menyam-

paikan tujuan pembelajaran dan mengko-

munikasikan kompetensi dasar yang harus

dicapai oleh siswa; (b) Guru menyajikan

informasi kepada siswa tentang perkem-

bangbiakan hewan secara vegetatif dan gen-

erative; (c) Guru membagi siswa dalam dua

divisi yaitu divisi vegetatif dan divisi gener-

ative; (d) Guru memberikan tugas kelompok

kepada masing-masing divisi yaitu divisi

vegetatif mendapatkan tugas untuk me-

nyelesaikan tugas tentang perkembangbiak-

an hewan secara vegetatif dan divisi gen-

eratif mendapatkan tugas tentang perkem-

bangbiakan hewan secara generatif; (e) Ma-

sing-masing divisi berdiskusi untuk me-

nyelesaikan tugas kelompok yang diberikan

oleh guru yaitu divisi vegetatif mendapatkan

tugas untuk menyelesaikan tugas tentang

perkembangbiakan hewan secara vegetatif

dan divisi generatif mendapatkan tugas ten-

tang perkembangbiakan hewan secara gen-

eratif; (f) Guru meminta masing-masing di-

visi mempresentasikan hasil diskusinya dan

divisi lain memberikan tanggapan; (g) Guru

bersama siswa membuat kesimpulan. (3)

Kegiatan penutup, meliputi: (a) Guru mela-

kukan refleksi pembelajaran; (b) Guru me-

nutup pembelajaran dengan doa.

Pengamatan (Observation)

Pada saat tahapan ini dilakukan, pene-

liti melakukan pengamatan kegiatan pem-

belajaran IPA dengan sub pokok bahasan

“Perkembangbiakan Mahkluk Hidup”, me-

lalui STAD. Pengamatan dimulai ketika

guru telah memberikan penjelasan dan mo-

tivasi-motivasi. Materi dijelaskan dengan

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …

436 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017

menekankan pada kemampuan siswa untuk

menganalisis, membandingkan, menggener-

alisasikan, serta menghipotesis suatu perma-

salahan. Adapun lebih detail hasil pengama-

tan kepada penerapan Pembelajaran dengan

STAD tertera dalam Tabel 5.

Tabel 5 Data Skor Kegiatan Guru Dalam Proses

Pembelajaran Pada Siklus I

No MI Binaan Nama Guru Skor

1 MIN Jeli Wawan Sulistiyo Wido-do, M.Pd.I

68.75

2 MI Al Falah Salbiyah, S.Pd.I 65.63

3 MI PSM Sukowiyono Hanik Rifadah, S.Pd.I 65.63

4 MI Miftahul Falah Indasah, S.Pd.I 62.50

5 MI Terpadu Ash Sholih Yessy Novita, M.Pd.I 62.50

6 MI Miftahul Huda Pul-erejo

Drs. Sujono, M.Pd.I 62.50

7 MI Podorejo Suharno, S.Pd.I 56.25

8 MI Hidayatul Mubtadin Imam Sujono, S.Pd.I 62.50

9 MI Riyadlotul Uqul Doroampel

Miftahul Huda, S.Pd.I 62.50

10 MI Nurul Islam Imam Bahrodin, S.Pd.I 56.25

Jumlah 625.00

Rata-rata 62.50

Keterangan:

A = Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan rencana pembelajaran

B = Menumbuhkan keceriaan dan antusi-

asme siswa

C = Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran

D = Melaksanakan tindak lanjut dengan

memberikan arahan/kegiatan/tugas se-

bagai bagian dari remidi/pengayaan

Dari Tabel 5 terlihat bahwa kegiatan

guru dalam melaksanakan metode STAD

sudah menunjukkan aktivitas yang kurang

yaitu 62,50%. Artinya pengawas madrasah

ibtidaiyah cukup baik dalam melakukan su-

pervisi kelas terhadap kinerja guru dalam

menerapkan pembelajaran model STAD di

Kelas VI dalam pembelajaran IPA.

Selama proses ini berlangsung banyak

ditemui hambatan-hambatan, antara lain: (a)

Guru belum melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan rencana pembelajaran yang

telah dibuat; (b) Guru kurang memberi mo-

tivasi kepada siswa tentang menganalisis

permasalahan; (c) Guru kurang memberikan

pujian kepada siswa yang mampu dan lancar

dalam bertanya jawab.

Penilaian dan observer pada putaran I

ini, ternyata masih banyak nilai yang sangat

kurang. Langkah-langkah pada option terse-

but diharapkan lebih ditingkatkan pada pu-

taran II, sehingga tujuan penelitian dapat

tercapai.

Refleksi (Reflection)

Tahapan ini dilaksanakan setelah pe-

laksanaan tahap observasi. Caranya yaitu

dengan mengumpulkan data yang berupa

hasil observasi, penilaian (secara langsung

dan hasil post-test siswa), serta angket yang

diberikan pada saat sebelum tindakan pem-

belajaran. Kemudian data-data ini diinter-

pretasikan apakah hasil tindakan berhasil

atau tidak.

Berdasarkan hasil refleksi lembar ob-

servasi oleh pengamat, dan lembar penilaian

kemampuan penguasaan materi pembelaja-

ran setelah siklus I ini berakhir, maka dapat

disimpulkan yaitu bahwa ternyata masih

banyak kekurangan yang dilakukan oleh

guru pelaksana, baik sebelum melakukan

Pembelajaran dengan STAD maupun sesu-

dah melakukan kegiatan Pembelajaran deng-

an STAD. Kekurangan yang harus diperbai-

ki antara lain: (a) Pada waktu proses Pem-

belajaran dengan STAD berlangsung, guru

hendaknya memberikan penguatan-penguat-

an melalui pujian-pujian seperti ‘bagus’,

‘betul, ‘hebat’, serta memotivasi kepada sis-

wa agar siswa tertarik untuk mengikuti se-

tiap pembahasan; (b) Pada saat proses pem-

belajaran berlangsung, guru hendaknya le-

bih memberikan keleluasaan kepada siswa

untuk menentukan lamanya pencapaian

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …

Mu’alip, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas VI … 437

kompetensi dasar yang telah ditentukan; (c)

Dalam menerapkan STAD, hendaknya guru

menjelaskan target yang diharapkan dalam

pembelajaran itu. Hasil Post test yang dila-

kukan terhadap siswa, pada siklus I ini be-

lum menunjukkan perubahan yang maksi-

mal. Persentase ditampilkan pada Tabel 6.

Tabel 6 Data Hasil Post-Test Siswa di 10 MI

Binaan Pada Siklus I

No Nama MI Binaan Jumlah Siswa

Nilai Rata-rata

1 MIN Jeli 25 74.56

2 MI Al Falah 15 72.00

3 MI PSM Sukowiyono 15 70.67

4 MI Miftahul Falah 16 70.00

5 MI Terpadu Ash Sholih 14 75.00

6 MI Miftahul Huda Pulerejo 20 70.00

7 MI Podorejo 23 79.13

8 MI Hidayatul Mubtadin 15 72.67

9 MI Riyadlotul Uqul Doroampel 17 68.82

10 MI Nurul Islam 26 80.77

Jumlah

186 73.36

Data Tabel 6 jika dibandingkan de-

ngan tes awal belum menggambarkan ke-

naikan yang berarti, dan belum sesuai hara-

pan penelitian tindakan madrasah ibtidaiyah

dalam penerapan pembelajaran model

STAD. Di samping itu, dilihat dari jumlah

siswa yang belajarnya mencapai ketuntasan

atau mencapai standar ketuntasan MIimal

yang ditentukan (nilai 70). persentasenya

tergambar sebagaimana dalam Tabel 7.

Tabel 7 Data Ketuntasan Belajar Hasil Post-test

di 10 MI Binaan Pada Siklus I

No MI Binaan Seb.

Siklus Siklus

I %

Peningkatan

1 MIN Jeli 18.75 68.75 50.00

2 MI Al Falah 46.67 60.00 13.33

3 MI PSM Sukowiyono 40.00 60.00 20.00

4 MI Miftahul Falah 18.75 68.75 50.00

5 MI Terpadu Ash Sholih 50.00 71.43 21.43

6 MI Miftahul Huda Pulere-jo

35.00 60.00 25.00

7 MI Podorejo 43.48 69.57 26.09

8 MI Hidayatul Mubtadin 20.00 60.00 40.00

9 MI Riyadlotul Uqul Doro-ampel

52.94 76.47 23.53

10 MI Nurul Islam 53.85 73.08 19.23

Tabel 8 Data Ketuntasan Belajar Siswa Pada Si-

klus I

No MI Binaan

Jumlah Ketuntasan

Persentase Ketuntasan

Tuntas Tidak

Tuntas Tuntas

Tidak Tuntas

1 MIN Jeli 17 8 68.00 32.00

2 MI Al Falah 9 6 60.00 40.00

3 MI PSM Su-kowiyono 9 6 60.00 40.00

4 MI Miftahul Falah 15 1 68.75 31.25

5 MI Terpadu Ash Sholih 10 4 71.43 28.57

6 MI Miftahul Huda Pulerejo 12 8 60.00 40.00

7 MI Podorejo 16 7 69.57 30.43

8 MI Hidayatul Mubtadin 9 6 60.00 40.00

9 MI Riyadlotul Uqul Doroampel 13 4 76.47 23.53

10 MI Nurul Islam 19 7 73.08 26.92

Jumlah 129 57 66.73 33.27

Dari hasil interpreasi data diatas dapat

direfleksikan bahwa upaya supervisor dalam

melakukan supervisi kelas terhadap kinerja

guru Kelas VI untuk menerapkan pembela-

jaran model STAD sudah menunjukkan

perkembangan yang cukup baik ada 129

anak yang tuntas dengan persentase ketunta-

san 66,73%. Meski hasil yang dicapai pada

masing-masing MI Binan belum optimal.

Untuk itu masih diperlukan tindakan perbai-

kan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

Siklus II

Hasil wawancara peneliti dengan guru

Kelas VI menunjukkan adanya makin

percaya diri dan senangnya guru dalam

menerapkan pembelajaran model STAD.

Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya

keterampilan guru dalam menerapkan sistem

pembelajaran ini. Hal ini didukung adanya

data tentang perasaan siswa terhadap

kegiatan yang dilakukan oleh guru peneliti

setelah siklus I terjadi. Mereka senang

bahkan hampir mayoritas siswa mengang-

gap pembelajaran yang dilakukan oleh guru

perlu terus dilanjutkan.

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …

438 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017

Perencanaan (Planning)

Pada siklus II ini kegiatan yang dil-

akukan peneliti adalah berdiskusi dengan

guru mata pelajaran dan memberi contoh

tentang rencana tindakan pembelajaran pada

siklus II dengan mengacu pada hasil refleksi

pada siklus sebelumnya. Selanjutnya guru

melaksanakan tahapan yang disarankan oleh

peneliti. Kegiatan guru selanjutnya adalah

merencanakan tindakan pembelajaran siswa

dengan menggunakan STAD. Sub Pokok

bahasan dalam siklus II ini tetap pada materi

dalam kurikulum mata pelajaran IPA.

Peneliti mempersiapkan media pem-

belajaran CD pembelajaran, chart/skema. Di

samping itu guru peneliti juga mempersiap-

kan LKS, soal-soal post-test, dan lembar

observasi.

Pokok-pokok kegiatan pada siklus II

ini dengan mendasarkan pada hasil refleksi

dan siklus I, yaitu antara lain- guru lebih

intensif dalam memberikan penjelasan ke-

pada siswa tentang target STAD, guru lebih

intensif dalam memantau kegiatan siswa

terutama dalam menganalisis, membedakan,

menggeneralisasikan, serta menghipotesis

suatu permasalahan. Di samping itu guru

juga memberikan kesempatan seluas-luas-

nya kepada siswa untuk bertanya tentang

hal-hal yang belum dimengerti. Guru juga

aktif memberikan reword berupa ucapan-

ucapan atau ungkapan-ungkapan yang dapat

memotivasi siswa seperti; ‘bagus’, serta

guru melaksanakan penilaian berkelanjutan

dengan konsekwen. Selanjutnya peneliti

akan menampilkan jadwal penelitian pada

siklus II seperti pada Tabel 9.

Pelaksanaan (Action)

Pelaksanaan supervisi kelas yang dil-

akukan oleh supervisor berlangsung dalam

dua tahap yaitu tahap pembinaan dan tahap

pelaksa naan KBM guru di kelas. Pada tahap

pembinaan supervisor melakukan pem-

binaan terhadap guru dalam menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran. Setelah

supervisor melakukan melakukan pem-

binaan dalam menyusun perangkat pembela-

jaran, supervisor juga memberikan contoh

pelaksanaan pembelajaran IPA dengan

STAD. Setelah kegiatan pembinaan selesai,

supervisor sesuai jadwal melakukan ob-

servasi terhadap aktivitas guru dalam pem-

belajaran IPA dengan menggunkan STAD.

Tabel 9 Jadwal Penelitian

No Tanggal Lokasi Penelitian

Kegiatan

1 5/10/2015 MIN Jeli Pembinaan guru dalam menyusun RPP dna kegiatan percontohan da-lam melaksana-kan pembelaajran IPA dengan STAD

2 5/10/2015 MI Al Falah

3 6/10/2015 MI PSM Su-kowiyono

4 6/10/2015 MI Miftahul Falah

5 7/10/2015 MI Terpadu Ash Sholih

6 7/10/2015 MI Miftahul Huda Pulerejo

7 8/10/2015 MI Podorejo

8 8/10/2015 MI Hidayatul Mubtadin

9 9/10/2015 MI Riyadlotul Uqul Doroampel

10 10/10/2015 MI Nurul Islam

11 12/10/2015 MIN Jeli Observasi ter-hadap kegiatan KBM guru setelah mendapat pem-binaan supervisor

12 12/10/2015 MI Al Falah

13 13/10/2015 MI PSM Su-kowiyono

14 13/10/2015 MI Miftahul Falah

15 14/10/2015 MI Terpadu Ash Sholih

16 14/10/2015 MI Miftahul Huda Pulerejo

17 15/10/2015 MI Podorejo

18 15/10/2015 MI Hidayatul Mubtadin

19 16/10/2015 MI Riyadlotul Uqul Doroampel

20 17/10/2015 MI Nurul Islam

Adapun gambaran pembelajaran pada

maisng-masing madrasah ibtidaiyah adalah

sebagai berikut: (1) Kegiatan Pendahuluan,

meliputi: (a) Guru memberikan salam; (b)

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …

Mu’alip, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas VI … 439

Guru meminta siswa untuk berdoa bersama;

(c) Guru mengecek kehadiran siswa. (2)

Kegiatan inti, meliputi: (a) Guru menyam-

paikan tujuan pembelajaran dan mengko-

munikasikan kompetensi dasar yang harus

dicapai oleh siswa; (b) Guru menyajikan

informasi kepada siswa tentang perkem-

bangbiakan tumbuhan secara vegetatif dan

generatif; (c) Guru membagi siswa dalam

dua divisi yaitu divisi vegetatif dan divisi

generatif; (d) Guru memberikan tugas ke-

lompok kepada masing-masing divisi yaitu

divisi vegetatif mendapatkan tugas untuk

menyelesaikan tugas tentang perkembang-

biakan tumbuhan secara vegetatif dan divisi

generatif mendapatkan tugas tentang per-

kembangbiakan tumbuhan secara generatif;

(f) Masing-masing divisi berdiskusi untuk

menyelesaikan tugas kelompok yang diberi-

kan oleh guru yaitu divisi vegetatif menda-

patkan tugas untuk menyelesaikan tugas

tentang perkembangbiakan tumbuhan secara

vegetatif dan divisi generatif mendapatkan

tugas tentang perkembangbiakan tumbuhan

secara generative; (g) Guru meminta ma-

sing-masing divisi mempresentasikan hasil

diskusinya dan divisi lain memberikan tang-

gapan; (h) Guru bersama siswa membuat

kesimpulan. (3) Kegiatan penutup, meliputi:

(a) Guru melakukan refleksi pembelajaran;

(b) Guru menutup pembelajaran dengan doa.

Pada saat kegiatan berlangsung pengamat

melakukan kegiatan pengamatan baik

kepada siswa maupun kegiatan guru. Setelah

selesai kegiatan tersebut, guru melaksana-

kan post-test.

Pengamatan (Observation)

Pada saat tahapan ini dilakukan, pe-

neliti melakukan pengamatan kepada guru

dalam kegiatan pembelajaran IPA melalui

STAD. Pengamatan dimulai ketika guru te-

lah memberikan penjelasan dan melaksana-

kan prinsip-prinsip Pembelajaran dengan

STAD sesuai materi IPA. Selama proses ini

berlangsung banyak ditemui kemajuan-

kemajuan antara lain: (a) Jumlah siswa yang

aktif bertanya jawab semakin meningkat; (b)

Perasaan senang siswa terhadap pembelaja-

ran ini meningkat; (c) Kemampuan dan

prestasi hasil belajar siswa meningkat; (d)

Siswa yang mampu menganalisis, mem-

bedakan, menggeneralisasikan, serta meng-

hipotesis permasalahan meningkat cukup

signifikan.

Peningkatan keterampilan siswa ini

nampak karena adanya upaya peneliti dan

guru yang konsisten, yaitu dengan meman-

faatkan hasil refleksi pada siklus sebelum-

nya yang digunakan untuk perencanaan dan

dilaksanakan pada siklus berikutnya sebagai

gambaran, dapat kita lihat dalam Tabel 10.

Tabel 10 Data Skor Kegiatan Guru Dalam Proses

Pembelajaran Pada Siklus II

No MI Binaan Nama Guru Skor

1 MIN Jeli Wawan Sulistiyo Wido-do, M.Pd.I

81.25

2 MI Al Falah Salbiyah, S.Pd.I 96.88

3 MI PSM Sukowiyono Hanik Rifadah, S.Pd.I 84.38

4 MI Miftahul Falah Indasah, S.Pd.I 93.75

5 MI Terpadu Ash Sholih Yessy Novita, M.Pd.I 90.63

6 MI Miftahul Huda Pul-erejo

Drs. Sujono, M.Pd.I 87.50

7 MI Podorejo Suharno, S.Pd.I 93.75

8 MI Hidayatul Mubtadin Imam Sujono, S.Pd.I 90.63

9 MI Riyadlotul Uqul Doroampel

Miftahul Huda, S.Pd.I 87.50

10 MI Nurul Islam Imam Bahrodin, S.Pd.I 93.75

Jumlah 900.00

Rata-rata 90.00

Keterangan:

A = Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

rencana pembelajaran

B = Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa

C = Menumbuhkan parstisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran

D = Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan

arahan/kegiatan/ tugas sebagai bagian dari

remidi/pengayaan

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …

440 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017

Dari data yang terdapat pada tabel di

atas, terlihat jelas bahwa proses pembelaja-

ran yang dilakukan oleh guru-guru di 10 MI

Binaan pada siklus II, sudah menunjukkan

perkembangan aktivitas pembelajaran IPA

dengan menerapkan STAD dengan sangat

baik yaitu dengan persentase rata-rata sebe-

sar 90,00%.

Jika dibandingkan prestasi siswa da-

lam menerapkan STAD antara PTS siklus I

dengan PTS siklus II, sudah ada pening-

katan yang cukup tajam, yaitu perban-

dingannya adalah 62,50% dengan 90,00%

(naik 27,50%). Data ini mengandung arti

bahwa guru sudah melaksanakan pembelaja-

ran dengan menerapkan STAD.

Selama proses ini berlangsung banyak

ditemui kemajuan-kemajuan antara lain: (a)

Jumlah siswa aktif meningkat; (b) Siswa

tidak lagi menunjukkan rasa takut dan

Minder; (3) Siswa sudah menunjukkan ter-

motivasi untuk belajar bagaimana belajar.

Di samping itu selama Kegiatan Bela-

jar Mengajar berlangsung, pengamat juga

mengamati kegiatan guru, yang hasilnya

bahwa guru sudah dengan konsisten mela-

kukan tahapan-tahapan dalam Pembelajaran

dengan STAD.

Pengamatan untuk siklus II yang dapat

dilihat dari hasil penilaian oleh observer,

bahwa STAD dengan menekankan kepada

terbentuknya sikap kritis siswa terhadap

berbagai permasalahan, dan motivasi, serta

langkah-langkahnya yang dibuat oleh guru

pelaksana, perlu dipertahankan dan diterap-

kan pada pokok bahasan berikutnya. Se-

dangkan hasil prestasi belajar siswa dapat

dilihat pada nilai post-tes.

Refleksi

Hasil penilaian pada lembar observasi

di siklus II, makin menunjukkan pening-

katan yang sangat berarti, baik dari segi ke-

mampuan berpikir kritis (menganalisis,

membedakan, menggeneralisasikan, meng-

hipotesis), maupun hasil dari post-test.

Hasil post test yang dilakukan ter-

hadap siswa, pada siklus II ini juga menun-

jukkan perubahan yang sangat menonjol.

Persentasenya disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11 Data Hasil Post-Test Siswa di 10 MI

Binaan Pada Siklus II

No Nama MI Binaan Jumlah Siswa

Nilai Rata-rata

1 MIN Jeli 25 89.12

2 MI Al Falah 15 82.00

3 I PSM Sukowiyono 15 80.00

4 MI Miftahul Falah 16 83.75

5 MI Terpadu Ash Sholih 14 89.12

6 MI Miftahul Huda Pulerejo 20 88.00

7 MI Podorejo 23 89.57

8 MI Hidayatul Mubtadin 15 90.00

9 MI Riyadlotul Uqul Doroampel 17 86.47

10 MI Nurul Islam 26 86.15

Jumlah

186 86.42

Dari Tabel 11, jika dibandingkan de-

ngan kondisi awal sebelum PTS siklus II,

maka hasil PTS siklus II ini semakin me-

ningkat yang tajam, yaitu sebelum PTS si-

klus II hampir semua di 10 MI Binaan be-

lum tercapai ketuntasan belajar siswa secara

klasikal, akan tetapi pada siklus II setelah

guru menerapkan STAD pada pembelajaran

IPA ketuntasan belajar secara klasikal telah

tercapai.

Dari data Tabel 11 terlihat bahwa per-

sentase ketuntasan di 10 MI Binaan supervi-

sor telah mengalami peningkatan yang sig-

nifikan. Untuk memperoleh gambaran yang

jelas mengenai ketuntasan belajar siswa

peneliti akan menampilkan data pada Tabel

12.

Untuk memperjelas keberhasilan PTS

ini, dapat kita lihat data dan grafik per-

bandingan kegiatan guru dan prestasi belajar

siswa yang disajikan pada Gambar 1.

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …

Mu’alip, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas VI … 441

Tabel 12 Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa

No MI Binaan

Jumlah Ketuntasan

Persentase Ketuntasan

Tuntas Tidak

Tuntas Tuntas

Tidak Tuntas

1 MIN Jeli 24 1 96.00 4.00

2 MI Al Falah 13 2 86.67 13.33

3 MI PSM Su-kowiyono 14 1 93.33 6.67

4 MI Miftahul Falah 15 1 93.75 6.25

5 MI Terpadu Ash Sholih 13 1 96.00 4.00

6 MI Miftahul Huda Pulerejo 20 0 100.00 0.00

7 MI Podorejo 22 1 95.65 4.35

8 MI Hidayatul Mubtadin 14 1 93.33 6.67

9 MI Riyadlotul Uqul Doroampel 17 0 100.00 0.00

10 MI Nurul Islam 26 0 100.00 0.00

Jumlah 178 8 95.47 4.53

PENUTUP

Kesimpulan

Dengan diterapkannya supervisi kelas

oleh supervisor terbukti mampu meningkat-

kan kemampuan guru dalam menerapkan

metode pembelajaran STAD pada mata pe-

lajaran IPA dengan materi Perkembangbiak-

an Mahkluk Hidup denga semakin mening-

katnya kemampuan guru pada siklus I sebe-

sar 62,50% menjadi 90,00%. Dengan me-

ningkatnya kemampuan guru maka prestasi

belajar siswa di MI binaan peneliti menga-

malami peningkatan yaitu pada sebelum si-

klus prestasi belajar siswa 64,70 dengan

persentase ketuntasan 39,27% meningkat

pada siklus I menjadi 73,36 dengan persen-

tase ketuntasan belajar siswa 66,73% dan

neingkat lagi pada siklus II menjadi 86,42

dengan persentase ketuntasan 95,47%.

Saran

Hasil penelitian ini hendaknya se-

makin memacu supervisor madrasah ibtidai-

yah untuk lebih mengintensifkan dalam

memberi contoh-contoh Pembelajaran yang

lebih memungkinkan dapat meningkatkan

keaktifan siswa serta meningkatkan prestasi

hasil belajar siswa. Dalam upaya menum-

buhkan motivasi berprestasi siswa hen-

daknya tiap melaksanakan pembelajaran

menggunakan STAD. Melaksanakan STAD

berarti memberikan kesempatan yang sama

kepada seluruh siswa untuk bersikap kritis

maupun mencapai prestasi baik dari ting-

katan pandai, sedang maupun rendah. Hasil

penelitian ini sangat bermanfaat pada pelak-

sanaan program peningkatan mutu pendidi-

kan berbasis madrasah ibtidaiyah. Oleh ka-

rena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaik-

an pada proses KBM yang ada di madrasah

ibtidaiyah diantaranya pendekatan pembela-

jaran yang diterapkannya.

Gambar 1 Perkembangan Kegiatan Guru dan Siswa

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …

442 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017

Gambar 2 Perkembangan Prestasi Belajar Siswa

DAFTAR RUJUKAN

Depdiknas. 2002. Ringkasan Kegiatan Bela-

jar Mengajar. Jakarta: Depdiknas.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Dalam Teori

Belajar dan Pembelajaran. Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Uni-

versitas Lampung: 2010.

M. Ngalim Purwanto. 1987. Psikologi Pen-

didikan. Remadja Karya, Bandung.

Wijaya dan Rusyan. 1994. Kemampuan Da-

sar Guru dalam Proses Belajar Me-

ngajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Apara-

tur Negara No. 118/1996 yang dirubah

dengan Keputusan Menpan No. 91/

2001 tentang Jabatan Fungsional Pe-

ngawas Sekolah dan Angka Kreditnya

……… 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar,

Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar

Mengajar. Jakarta: Departemen Pen-

didikan dan Kebudayaan.

………. 1994. Kurikulum Pendidikan Da-

sar, GBPP IPA. Jakarta Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.