PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …
Transcript of PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I …
430 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS VI SEMESTER I TAHUN
2015/2016 DALAM MENERAPKAN MODEL BELAJAR STAD PADA PEM-
BELAJARAN IPA MATERI PERKEMBANGBIAKAN MAHKLUK HIDUP
MELALUI SUPERVISI KELAS DI 10 MI BINAAN PADA KECAMATAN
KARANGREJO KECAMATAN NGANTRU DAN KECAMATAN SUM-
BERGEMPOL KABUPATEN TULUNGAGUNG
Oleh:
Mu’alip
Pengawas TK/RA, SD/MI, Kabupaten Tulungagung
Abstrak. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran
obyektif tentang peningkatan kemampuan guru kelas VI menerapkan model belajar STAD pada
pembelajaran IPA materi perkembangbiakan mahkluk hidup melalui supervisi kelas di 10 MI
Binaan Pada Kecamatan Karangrejo Kecamatan Ngantru Dan Kecamatan Sumbergempol Kabu-
paten Tulungagung semester I tahun 2015/2016. Lokasi Penelitian Tindakan Madrasah ibtidaiyah
(PTS) ini bertempat di madrasah ibtidaiyah binaan peneliti yaitu di 5 MI Binaan Kecamatan Ka-
rangrejo, 1 MI Binaan Kecamatan Ngantru dan 4 MI Binaan di Kecamatan Sumbergempol Kabu-
paten Tulungagung. Sebagai subyek penelitian adalah 1 (satu) orang guru kelas untuk mata pelaja-
ran IPA (guru Kelas VI) dari masing-masing madrasah ibtidaiyah, sehingga jumlahnya sebanyak
10 orang. Dengan diterapkannya supervisi kelas oleh supervisor terbukti mampu meningkatkan
kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran STAD pada mata pelajaran IPA
dengan materi Perkembangbiakan Mahkluk Hidup dengan semakin meningkatnya kemampuan
guru pada siklus I sebesar 62,50% menjadi 90,00%. Dengan meningkatnya kemampuan guru maka
prestasi belajar siswa di MI binaan peneliti mengamalami peningkatan yaitu pada sebelum siklus
prestasi belajar siswa 64,70 dengan persentase ketuntasan 39,27% meningkat pada siklus I menjadi
73,36 dengan persentase ketuntasan belajar siswa 66,73% dan neingkat lagi pada siklus II menjadi
86,42 dengan persentase ketuntasan 95,47%.
Kata kunci: Kemampuan Guru, Metode talking Stick, Supervisi Kelas
Guru adalah figur manusia sumber yang
menempati posisi dan memegang peran
penting dalam pendidikan. Ketika semua
orang mempersoalkan masalah dunia pen-
didikan figur guru mesti terlibat dalam
agenda pembicaraan terutama yang me-
nyangkut persoalan pendidikan formal di
madrasah ibtidaiyah. Pendidik atau guru
merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan,
serta melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat, terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi.
Hal tersebut tidak dapat disangkal
kerana lembaga pendidikan formal adalah
dunia kehidupan guru. sebagai besar waktu
guru ada di madrasah ibtidaiyah, sisanya ada
di rumah dan di masyarakat (Djamarah,
2000). Guru merupakan faktor yang sangat
doMIan dan paling penting dalam pendidi-
kan formal pada umumnya karena bagi
siswa guru sering dijadikan tokoh teladan
bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di
madrasah ibtidaiyah guru merupakan unsur
yang sangat mempengaruhi tercapainya
tujuan pendidikan selain unsur murid dan
fasilitas lainnya. Keberhasilan penyeleng-
garaan pendidikan sangat ditentukan kesia-
Mu’alip, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas VI … 431
pan guru dalam mempersiapkan peserta
didiknya melalui kegiatan belajar mengajar.
Namun demikian posisi strategis guru untuk
meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat
dipengaruhi oleh kemampuan profesional
guru dan mutu kinerjanya. Kehadiran guru
dalam proses pembelajaran di madrasah
ibtidaiyah masih tetap memegang peranan
yang penting. Peran tersebut belum dapat
diganti dan diambil alih oleh apapun. Hal ini
disebabkan karena masih banyak unsur-
unsur manusiawi yang tidak dapat diganti
oleh unsur lain. Guru merupakan faktor
yang sangat doMIan dan paling penting da-
lam pendidikan formal pada umumnya ka-
rena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh
teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi
diri. (Wijaya dan Rusyan, 1994).
Supervisor adalah orang atau badan
yang melakukan kegiatan supervisi/penga-
wasan di madrasah ibtidaiyah. Maka kegiat-
an supervisi atau lebih tepatnya pengawasan
(Controlling) adalah merupakan salah satu
fungsi manajemen untuk menjaga agar ke-
giatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
organisasi dalam rangka mencapai tujuan
dapat berjalan dengan efektif dan efisien
sesuai dengan peraturan perundang-undang-
an yang berlaku.
Di dalam Keputusan Menpan Nomor
91/KEP/M.PAN/10/2001, dijelaskan bahwa
supervisor madrasah ibtidaiyah adalah Peg-
awai Negeri Sipil yang diberi tugas, tang-
gung jawab, dan wewenang secara penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk mela-
kukan pengawasan pendidikan pada satuan
pendidikan pra madrasah ibtidaiyah, mad-
rasah ibtidaiyah, dan madrasah ibtidaiyah
menengah. Supervisor Madrasah ibtidaiyah
melaksanakan pengawasan terhadap pem-
belajaran dengan segala unsur pendukung-
nya dari TK/RA sampai SMA/SMK negeri
maupun swasta.
Supervisor madrasah ibtidaiyah mem-
punyai tugas pokok menilai dan membina
penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah
madrasah ibtidaiyah tertentu baik negeri
maupun swasta yang menjadi tanggung ja-
wabnya. Meningkatkan kualitas proses bela-
jar mengajar/bimbingan dan hasil prestasi
belajar/bimbingan siswa dalam rangka men-
capai tujuan pendidikan, merupakan salah
satu tanggung jawab dari supervisor mad-
rasah ibtidaiyah.
Untuk itu supervisor madrasah ibti-
daiyah harus memiliki program yang ter-
encana, terarah, terpadu, dan berkesinam-
bungan. Di samping itu supervisor madrasah
ibtidaiyah dalam menjalankan tugasnya ha-
rus berperan aktif dengan menonjolkan un-
sur pembinaan daripada unsur sebagai in-
spektur. Adapun rincian tugas supervisor
madrasah ibtidaiyah, salah satunya adalah
memberikan contoh pelaksanaan tugas guru
dalam melaksanakan proses belajar meng-
ajar/ bimbingan siswa. (Depdiknas, 2002).
Menurut Purwanto (1987), supervisi
ialah suatu aktivitas pembinaan yang di-
rencanakan untuk membantu para guru dan
pegawai madrasah ibtidaiyah dalam melaku-
kan pekerjaan secara efektif. Dari uraian
definisi supervisi diatas, maka dapat dipa-
hami para pakar menguraikan defenisi su-
pervisi dari tinjauan yg berbeda-beda. God
Carter melihatnya sebagai usaha memimpin
guru-guru dalam jabatan mengajar, Board-
man. Melihat supervisi sebagai lebih sang-
gup berpartisipasi dlm masyarakat modern.
Willem Mantja memandang supervisi se-
bagai kegiatan untuk perbaikan (guru murid)
dan peningkatan mutu pendidikan. Kimball
Wiles beranggapan bahwa faktor manusia
yg memiliki kecakapan (skill) sangat pent-
432 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017
ing untuk menciptakan suasana belajar me-
ngajar yg lebih baik. Ross L memandang su-
pervise sebagai pelayanan kapada guru-guru
yang bertujuan menghasilkan perbaikan.
Sedangkan Purwanto (1987) memandang-
kan sebagai pembinaan untuk membantu
para guru dan pegawai madrasah ibtidaiyah
dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Dalam kegiatan belajar dan mengajar,
seorang guru memiliku peran fundamental.
Guru harus dapat menciptakan pembelajaran
yang efektif dan kondusif. Mata pelajaran
IPA sebagai salah satu pelajaran yang di-
sampaikan di madrasah ibtidaiyah memer-
lukan keterampilan seorang guru dalam
mengorganisasi pembelajaran. Hal ini di-
sebabkan karena kegiatan proses belajar me-
ngajar IPA pada sekarang ini belum men-
erapkan pendekatan keterampilan proses
sebagaimana digariskan dalam kurikulum
1994. Metode yang dipergunakan dalam
pembelajaran selama ini masih berpusat pa-
da guru dengan pemberian materi secara
verbal melalui metode ceramah. Hal ini me-
nyebabkan daya serap siswa terhadap kon-
sep IPA rendah.
IPA merupakan hasil kegiatan manu-
sia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep
yang terorganisasi tentang alam sekitar,
yang diperoleh dari pengalaman melalui se-
rangkaian proses ilmiah antara lain penye-
lidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-
gagasan. Mata pelajaran IPA adalah pro-
gram untuk menanamkan dan pengemba-
ngan pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan
nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai
dan menghargai kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa, Kurikulum Madrasah ibtidaiyah
(1994:73).
Guru sebagai pengatur sekaligus pela-
ku dalam proses belajar mengajar, harus
mampu mengarahkan bagaimana proses
belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena
itu guru harus dapat membuat suatu pem-
belajaran menjadi lebeh efektif juga menarik
sehingga bahan pelajaran yang disampaikan
akan membuat siswa merasa senang dan me-
rasa perlu untuk mempelajari bahan pelaja-
ran tersebut.
Dari uraian diatas, maka guru di-
harapkan untuk berupaya lebih untuk dapat
melakukan pendekatan dalam belajar meng-
ajar sebagai upaya mengoptimalisasi hasil
belajar, sebab tanpa pendekatan ini hasil
belajar tidak akan diperoleh dengan sebaik-
baiknya. Ada berbagai alternatif yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah terse-
but, salah satunya pendekatan yang dapat
digunakan guru dalam pembelajaran Sains
adalah pembelajaran model STAD.
STAD Merupakan pendekatan pem-
belajaran yang paling sederhana. Siswa da-
lam satu kelas di pecah menjadi kelompok-
kelompok dengan anggota 4-5 orang. Setiap
kelompok harus heterogen, terdiri dari laki-
laki dan perempuan berasal dari berbagai
suku serta memiliki kemampuan tinggi, se-
dang, dan rendah.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian Tindakan Madrasah
ibtidaiyah (PTS) ini bertempat di madrasah
ibtidaiyah binaan peneliti yaitu di 5 MI
Binaan Kecamatan Karangrejo, 1 MI Binaan
Kecamatan Ngantru dan 4 MI Binaan di
Kecamatan Sumbergempol Kabupaten
Tulungagung. Sebagai subyek penelitian
adalah 1 (satu) orang guru kelas untuk mata
pelajaran IPA (guru Kelas VI) dari masing-
masing madrasah ibtidaiyah, sehingga
jumlahnya sebanyak 10 orang. Adapun na-
ma-nama subyek penelitian dari masing-
masing madrasah ibtidaiyah adalah sebagai
berikut.
Mu’alip, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas VI … 433
Tabel 1 Subyek Penelitian
No Nama Madras-ah ibtidaiyah
Nama Guru Sebagai Subyek Penelitian
Kelas Sasaran
Jumlah Siswa
1. MIN Jeli Wawan Sulistiyo Widodo, M.Pd.I
VI
25
2. MI Al Falah Salbiyah, S.Pd.I 15
3. MI PSM Su-kowiyono
Hanik Rifadah, S.Pd.I 15
4. MI Miftahul Falah
Indasah, S.Pd.I 16
5. MI Terpadu Ash Sholih
Yessy Novita, M.Pd.I 14
6. MI Miftahul Huda Pulerejo
Drs. Sujono, M.Pd.I 20
7. MI Podorejo Suharno, S.Pd.I 23
8. MI Hidayatul Mubtadin
Imam Sujono, S.Pd.I 15
9. MI Riyadlotul Uqul Doroampel
Miftahul Huda, S.Pd.I 17
10. MI Nurul Islam Imam Bahrodin, S.Pd.I 26
Jumlah 10 10 186
Bentuk penelitian ini merupakan
Penelitian Tindakan Madrasah Ibtidaiyah
(PTS) di 5 MI Binaan Kecamatan Karangre-
jo, 1 MI Binaan Kecamatan Ngantru dan 4
MI Binaan di Kecamatan Sumbergempol
Kabupaten Tulungagung, sehingga jenis
penelitiannya akan dirancang dengan me-
nggunakan penelitian tindakan (Action Re-
searh). Pelaksanaan penelitian ini melalui
putaran-putaran spiral, yakni suatu daur
ulang berbentuk spiral yang dimulai dari
perencanaan (planning), diteruskan dengan
pelaksanaan tindakan (acting), dan diikuti
dengan pengamatan sistematik terhadap
hasil tindakan yang dilakukan (observating),
dan refleksi berdasarkan hasil pengamatan
(reflecting), kemudian diulangi lagi dengan
perencanaan tindakan berikutnya (replan-
ning) dan seterusnya.
Penelitian ini difokuskan pada penye-
mpurnaan kegiatan pembelajaran dengan
penerapan STAD di kelas yang dilakukan
oleh guru. Selain itu juga untuk melihat
perkembangan kemampuan siswa dalam
proses pembelajaran menggunakan STAD
baik dari segi kemampuan kognitif, afektif
maupun psikomotornya. Jadi penelitian tin-
dakan ini berupaya untuk membina dan
memotivasi kemampuan dan keterampilan
guru dalam menerapkan STAD di kelas, ser-
ta berupaya meningkatkan motivasi siswa
untuk berprestasi, sehingga kinerja guru da-
lam proses pembelajaran di kelas juga dapat
meningkat dengan baik.
Berdasarkan hal-hal yang diutarakan
di atas, maka penelitian ini diawali dengan
kunjungan peneliti ke madrasah ibtidaiyah
subyek penelitian untuk memberikan infor-
masi kepada kepala madrasah ibtidaiyah dan
guru Kelas VI tentang konsep STAD di ke-
las yang dilakukan melalui penelitian tinda-
kan, dan peneliti mengajak untuk dapatnya
dilakukan upaya perbaikan kegiatan pem-
belajaran, sehingga ada peningkatan ke-
mampuan dan keterampilan guru dalam
menerapkan STAD, yang tujuan akhirnya
adalah meningkatkan prestasi belajar siswa.
Penelitian ini dilakukan siklus demi
siklus sesuai dengan konsep penelitian tin-
dakan, direncanakan ada 2 siklus untuk tiap-
tiap madrasah ibtidaiyah. Pada akhir siklus
ini akan diambil suatu kesimpulan apakah
cara memberi contoh yang dilakukan oleh
supervisor madrasah ibtidaiyah kepada guru
dan konsep pembelajaran dengan STAD ini
dapat diterapkan di madrasah ibtidaiyah,
sehingga upaya perbaikan untuk kegiatan
tersebut dapat memotivasi guru untuk
meningkatkan prestasi siswa.
Penelitian ini direncanakan untuk dil-
akukan pada bulan September sampai de-
ngan Oktober 2015, yaitu dalam waktu 8
Miggu, sesuai dengan jadual pelajaran dari
madrasah ibtidaiyah yang menjadi subyek
penelitian. Instrumen Penelitian yang digu-
nakan dalam penelitian ini adalah: (1) Lem-
bar pengamatan guru; (2) Lembar Soal Post
test; (3) Daftar Hadir Siswa; (4) Daftar nilai
434 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017
pos-test. Adapun teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini, sesuai
dengan desain penelitian yang telah diu-
raikan adalah Wawancara dan Observasi.
Penelitian ini menggunakan perpaduan anta-
ra teknik analisis data kualitatif dan teknik
analisis data kualitatif karena sebagian data
yang diperoleh berupa data kuantitatif. Ana-
lisis data kualitatif dari penelitian ini akan
dilakukan melalui 3 tahap, yaitu Reduksi
data, Paparan data, dan Penyimpulan. Krite-
ria atau ukuran yang digunakan ialah
menentukan nilai (persentase) yang diklas-
ifikasikan atas dasar tingkatan yang dit-
ampilkan pada Tabel 2.
Tabel 2 Kriteria menentukan nilai
Nilai Kriteria
81-100% 5 = Baik sekali
61-80% 4 = Baik
41-60% 3 = Cukup
21-40% 2 = Kurang
1-20% 1 = Kurang Sekali
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kajian Awal
Pada tahap awal peneliti selaku super-
visor memulai melakukan wawancara de-
ngan guru Kelas VI untuk mata pelajaran
IPA di 5 MI Binaan Kecamatan Karangrejo,
1 MI Binaan Kecamatan Ngantru dan 4 MI
Binaan di Kecamatan Sumbergempol Kabu-
paten Tulungagung tentang konsep pem-
belajaran menggunakan STAD. Dari hasil
wawancara ini diperoleh data: (1) Bahwa
guru sangat berkeinginan mampu menerap-
kan Pembelajaran model STAD dalam rang-
ka meningkatkan kemampuan guru; (2) Pe-
ngetahuan guru tentang pembelajaran meng-
gunakan STAD masih terbatas.
Berpijak pada hal tersebut, maka pe-
neliti menjelaskan dan memberi contoh-
contoh tahapan penerapan pembelajaran
dengan STAD. Peneliti memberikan angket
pra Penelitian untuk dijawab oleh siswa un-
tuk memperoleh gambaran umum tentang
cara belajar IPA siswa dan motivasinya ter-
hadap materi pembelajaran “Perkembang-
biakan Mahkluk Hidup” mata pelajaran IPA
di Kelas VI. Setelah itu peneliti mempersi-
lahkan guru untuk melakukan kegiatan
pembelajaran.
Sementara itu dari hasil ulangan hari-
an yang dilakukan terhadap siswa guna
mendapatkan data awal, persentase pen-
guasaannya materi pembelajaran adalah se-
bagaimana terdapat dalam Tabel 3.
Tabel 3 Data Hasil Nilai Awal di 10 MI Binaan
No Nama MI Binaan Jumlah Siswa
Nilai Rata-rata
1 MIN Jeli 25 69.60
2 MI Al Falah 15 62.67
3 MI PSM Sukowiyono 15 59.33
4 MI Miftahul Falah 16 56.88
5 MI Terpadu Ash Sholih 14 67.86
6 MI Miftahul Huda Pulerejo 20 63.50
7 MI Podorejo 23 67.39
8 MI Hidayatul Mubtadin 15 66.00
9 MI Riyadlotul Uqul Doroampel 17 64.12
10 MI Nurul Islam 26 69.62
Jumlah 186 64.70
Dari data Tabel 3, terlihat jelas bahwa
kemampuan siswa terhadap penguasaan ma-
teri sebelum diterapkan STAD masih sangat
rendah, yaitu 64,99.
Siklus I
Perencanaan (Planning)
Perencanaan supervisi kelas pada si-
klus I adalah sebagai berikut: (1) Melakukan
pembinanaan terhadap guru dalam me-
nyusun perangkat pembelajaran; (2) Mem-
berikan percontohan dalam melakukan pem-
belajaran IPA dengan meggunakan STAD;
(3) Menyusun format observasi aktivitas
guru; (4) Menyusun format penilaian. Selan-
jutnya peneliti menampilkan jawal pene-
litian pada siklus I pada Tabel 4.
Mu’alip, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas VI … 435
Tabel 4 Jadwal Penelitian
No Tanggal Lokasi Penelitian Kegiatan
1 14/09/2015 MIN Jeli Pembinaan guru dalam me-nyusun RPP dna kegiatan percontohan dalam melaksanakan pembelaajran IPA dengan STAD
2 14/09/2015 MI Al Falah
3 15/09/2015 MI PSM Su-kowiyono
4 15/09/2015 MI Miftahul Falah
5 16/09/2015 MI Terpadu Ash Sholih
6 16/09/2015 MI Miftahul Huda Pulerejo
7 17/09/2015 MI Podorejo
8 17/09/2015 MI Hidayatul Mubtadin
9 18/09/2015 MI Riyadlotul Uqul Doroampel
10 19/09/2015 MI Nurul Islam
11 21/09/2015 MIN Jeli Observasi ter-hadap kegiatan KBM guru setelah menda-pat pembinaan supervisor
12 21/09/2015 MI Al Falah
13 22/09/2015 MI PSM Su-kowiyono
14 22/09/2015 MI Miftahul Falah
15 23/09/2015 MI Terpadu Ash Sholih
16 23/09/2015 MI Miftahul Huda Pulerejo
17 24/09/2015 MI Podorejo
18 24/09/2015 MI Hidayatul Mubtadin
19 25/09/2015 MI Riyadlotul Uqul Doroampel
20 25/09/2015 MI Nurul Islam
Pelaksanaan (Action)
Pelaksanaan supervisi kelas yang dil-
akukan oleh supervisor berlangsung dalam
dua tahap yaitu tahap pembinaan dan tahap
pelaksa naan KBM guru di kelas. Pada tahap
pembinaan supervisor melakukan pem-
binaan terhadap guru dalam menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran. Setelah
supervisor melakukan melakukan pem-
binaan dalam menyusun perangkat pembela-
jaran, supervisor juga memberikan contoh
pelaksanaan pembelajaran IPA dengan
STAD. Setelah kegiatan pembinaan selesai,
supervisor sesuai jadwal melakukan ob-
servasi terhadap aktivitas guru dalam pem-
belajaran IPA dengan menggunkan STAD.
Adapun gambaran pembelajaran pada
maisng-masing madrasah ibtidaiyah adalah
sebagai berikut: (1) Kegiatan Pendahuluan,
meliputi: (a) Guru memberikan salam; (b)
Guru meminta siswa untuk berdoa bersama;
(c) Guru mengecek kehadiran siswa. (2)
Kegiatan inti, meliputi: (a) Guru menyam-
paikan tujuan pembelajaran dan mengko-
munikasikan kompetensi dasar yang harus
dicapai oleh siswa; (b) Guru menyajikan
informasi kepada siswa tentang perkem-
bangbiakan hewan secara vegetatif dan gen-
erative; (c) Guru membagi siswa dalam dua
divisi yaitu divisi vegetatif dan divisi gener-
ative; (d) Guru memberikan tugas kelompok
kepada masing-masing divisi yaitu divisi
vegetatif mendapatkan tugas untuk me-
nyelesaikan tugas tentang perkembangbiak-
an hewan secara vegetatif dan divisi gen-
eratif mendapatkan tugas tentang perkem-
bangbiakan hewan secara generatif; (e) Ma-
sing-masing divisi berdiskusi untuk me-
nyelesaikan tugas kelompok yang diberikan
oleh guru yaitu divisi vegetatif mendapatkan
tugas untuk menyelesaikan tugas tentang
perkembangbiakan hewan secara vegetatif
dan divisi generatif mendapatkan tugas ten-
tang perkembangbiakan hewan secara gen-
eratif; (f) Guru meminta masing-masing di-
visi mempresentasikan hasil diskusinya dan
divisi lain memberikan tanggapan; (g) Guru
bersama siswa membuat kesimpulan. (3)
Kegiatan penutup, meliputi: (a) Guru mela-
kukan refleksi pembelajaran; (b) Guru me-
nutup pembelajaran dengan doa.
Pengamatan (Observation)
Pada saat tahapan ini dilakukan, pene-
liti melakukan pengamatan kegiatan pem-
belajaran IPA dengan sub pokok bahasan
“Perkembangbiakan Mahkluk Hidup”, me-
lalui STAD. Pengamatan dimulai ketika
guru telah memberikan penjelasan dan mo-
tivasi-motivasi. Materi dijelaskan dengan
436 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017
menekankan pada kemampuan siswa untuk
menganalisis, membandingkan, menggener-
alisasikan, serta menghipotesis suatu perma-
salahan. Adapun lebih detail hasil pengama-
tan kepada penerapan Pembelajaran dengan
STAD tertera dalam Tabel 5.
Tabel 5 Data Skor Kegiatan Guru Dalam Proses
Pembelajaran Pada Siklus I
No MI Binaan Nama Guru Skor
1 MIN Jeli Wawan Sulistiyo Wido-do, M.Pd.I
68.75
2 MI Al Falah Salbiyah, S.Pd.I 65.63
3 MI PSM Sukowiyono Hanik Rifadah, S.Pd.I 65.63
4 MI Miftahul Falah Indasah, S.Pd.I 62.50
5 MI Terpadu Ash Sholih Yessy Novita, M.Pd.I 62.50
6 MI Miftahul Huda Pul-erejo
Drs. Sujono, M.Pd.I 62.50
7 MI Podorejo Suharno, S.Pd.I 56.25
8 MI Hidayatul Mubtadin Imam Sujono, S.Pd.I 62.50
9 MI Riyadlotul Uqul Doroampel
Miftahul Huda, S.Pd.I 62.50
10 MI Nurul Islam Imam Bahrodin, S.Pd.I 56.25
Jumlah 625.00
Rata-rata 62.50
Keterangan:
A = Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan rencana pembelajaran
B = Menumbuhkan keceriaan dan antusi-
asme siswa
C = Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
D = Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan/kegiatan/tugas se-
bagai bagian dari remidi/pengayaan
Dari Tabel 5 terlihat bahwa kegiatan
guru dalam melaksanakan metode STAD
sudah menunjukkan aktivitas yang kurang
yaitu 62,50%. Artinya pengawas madrasah
ibtidaiyah cukup baik dalam melakukan su-
pervisi kelas terhadap kinerja guru dalam
menerapkan pembelajaran model STAD di
Kelas VI dalam pembelajaran IPA.
Selama proses ini berlangsung banyak
ditemui hambatan-hambatan, antara lain: (a)
Guru belum melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan rencana pembelajaran yang
telah dibuat; (b) Guru kurang memberi mo-
tivasi kepada siswa tentang menganalisis
permasalahan; (c) Guru kurang memberikan
pujian kepada siswa yang mampu dan lancar
dalam bertanya jawab.
Penilaian dan observer pada putaran I
ini, ternyata masih banyak nilai yang sangat
kurang. Langkah-langkah pada option terse-
but diharapkan lebih ditingkatkan pada pu-
taran II, sehingga tujuan penelitian dapat
tercapai.
Refleksi (Reflection)
Tahapan ini dilaksanakan setelah pe-
laksanaan tahap observasi. Caranya yaitu
dengan mengumpulkan data yang berupa
hasil observasi, penilaian (secara langsung
dan hasil post-test siswa), serta angket yang
diberikan pada saat sebelum tindakan pem-
belajaran. Kemudian data-data ini diinter-
pretasikan apakah hasil tindakan berhasil
atau tidak.
Berdasarkan hasil refleksi lembar ob-
servasi oleh pengamat, dan lembar penilaian
kemampuan penguasaan materi pembelaja-
ran setelah siklus I ini berakhir, maka dapat
disimpulkan yaitu bahwa ternyata masih
banyak kekurangan yang dilakukan oleh
guru pelaksana, baik sebelum melakukan
Pembelajaran dengan STAD maupun sesu-
dah melakukan kegiatan Pembelajaran deng-
an STAD. Kekurangan yang harus diperbai-
ki antara lain: (a) Pada waktu proses Pem-
belajaran dengan STAD berlangsung, guru
hendaknya memberikan penguatan-penguat-
an melalui pujian-pujian seperti ‘bagus’,
‘betul, ‘hebat’, serta memotivasi kepada sis-
wa agar siswa tertarik untuk mengikuti se-
tiap pembahasan; (b) Pada saat proses pem-
belajaran berlangsung, guru hendaknya le-
bih memberikan keleluasaan kepada siswa
untuk menentukan lamanya pencapaian
Mu’alip, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas VI … 437
kompetensi dasar yang telah ditentukan; (c)
Dalam menerapkan STAD, hendaknya guru
menjelaskan target yang diharapkan dalam
pembelajaran itu. Hasil Post test yang dila-
kukan terhadap siswa, pada siklus I ini be-
lum menunjukkan perubahan yang maksi-
mal. Persentase ditampilkan pada Tabel 6.
Tabel 6 Data Hasil Post-Test Siswa di 10 MI
Binaan Pada Siklus I
No Nama MI Binaan Jumlah Siswa
Nilai Rata-rata
1 MIN Jeli 25 74.56
2 MI Al Falah 15 72.00
3 MI PSM Sukowiyono 15 70.67
4 MI Miftahul Falah 16 70.00
5 MI Terpadu Ash Sholih 14 75.00
6 MI Miftahul Huda Pulerejo 20 70.00
7 MI Podorejo 23 79.13
8 MI Hidayatul Mubtadin 15 72.67
9 MI Riyadlotul Uqul Doroampel 17 68.82
10 MI Nurul Islam 26 80.77
Jumlah
186 73.36
Data Tabel 6 jika dibandingkan de-
ngan tes awal belum menggambarkan ke-
naikan yang berarti, dan belum sesuai hara-
pan penelitian tindakan madrasah ibtidaiyah
dalam penerapan pembelajaran model
STAD. Di samping itu, dilihat dari jumlah
siswa yang belajarnya mencapai ketuntasan
atau mencapai standar ketuntasan MIimal
yang ditentukan (nilai 70). persentasenya
tergambar sebagaimana dalam Tabel 7.
Tabel 7 Data Ketuntasan Belajar Hasil Post-test
di 10 MI Binaan Pada Siklus I
No MI Binaan Seb.
Siklus Siklus
I %
Peningkatan
1 MIN Jeli 18.75 68.75 50.00
2 MI Al Falah 46.67 60.00 13.33
3 MI PSM Sukowiyono 40.00 60.00 20.00
4 MI Miftahul Falah 18.75 68.75 50.00
5 MI Terpadu Ash Sholih 50.00 71.43 21.43
6 MI Miftahul Huda Pulere-jo
35.00 60.00 25.00
7 MI Podorejo 43.48 69.57 26.09
8 MI Hidayatul Mubtadin 20.00 60.00 40.00
9 MI Riyadlotul Uqul Doro-ampel
52.94 76.47 23.53
10 MI Nurul Islam 53.85 73.08 19.23
Tabel 8 Data Ketuntasan Belajar Siswa Pada Si-
klus I
No MI Binaan
Jumlah Ketuntasan
Persentase Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas Tuntas
Tidak Tuntas
1 MIN Jeli 17 8 68.00 32.00
2 MI Al Falah 9 6 60.00 40.00
3 MI PSM Su-kowiyono 9 6 60.00 40.00
4 MI Miftahul Falah 15 1 68.75 31.25
5 MI Terpadu Ash Sholih 10 4 71.43 28.57
6 MI Miftahul Huda Pulerejo 12 8 60.00 40.00
7 MI Podorejo 16 7 69.57 30.43
8 MI Hidayatul Mubtadin 9 6 60.00 40.00
9 MI Riyadlotul Uqul Doroampel 13 4 76.47 23.53
10 MI Nurul Islam 19 7 73.08 26.92
Jumlah 129 57 66.73 33.27
Dari hasil interpreasi data diatas dapat
direfleksikan bahwa upaya supervisor dalam
melakukan supervisi kelas terhadap kinerja
guru Kelas VI untuk menerapkan pembela-
jaran model STAD sudah menunjukkan
perkembangan yang cukup baik ada 129
anak yang tuntas dengan persentase ketunta-
san 66,73%. Meski hasil yang dicapai pada
masing-masing MI Binan belum optimal.
Untuk itu masih diperlukan tindakan perbai-
kan pembelajaran pada siklus selanjutnya.
Siklus II
Hasil wawancara peneliti dengan guru
Kelas VI menunjukkan adanya makin
percaya diri dan senangnya guru dalam
menerapkan pembelajaran model STAD.
Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya
keterampilan guru dalam menerapkan sistem
pembelajaran ini. Hal ini didukung adanya
data tentang perasaan siswa terhadap
kegiatan yang dilakukan oleh guru peneliti
setelah siklus I terjadi. Mereka senang
bahkan hampir mayoritas siswa mengang-
gap pembelajaran yang dilakukan oleh guru
perlu terus dilanjutkan.
438 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017
Perencanaan (Planning)
Pada siklus II ini kegiatan yang dil-
akukan peneliti adalah berdiskusi dengan
guru mata pelajaran dan memberi contoh
tentang rencana tindakan pembelajaran pada
siklus II dengan mengacu pada hasil refleksi
pada siklus sebelumnya. Selanjutnya guru
melaksanakan tahapan yang disarankan oleh
peneliti. Kegiatan guru selanjutnya adalah
merencanakan tindakan pembelajaran siswa
dengan menggunakan STAD. Sub Pokok
bahasan dalam siklus II ini tetap pada materi
dalam kurikulum mata pelajaran IPA.
Peneliti mempersiapkan media pem-
belajaran CD pembelajaran, chart/skema. Di
samping itu guru peneliti juga mempersiap-
kan LKS, soal-soal post-test, dan lembar
observasi.
Pokok-pokok kegiatan pada siklus II
ini dengan mendasarkan pada hasil refleksi
dan siklus I, yaitu antara lain- guru lebih
intensif dalam memberikan penjelasan ke-
pada siswa tentang target STAD, guru lebih
intensif dalam memantau kegiatan siswa
terutama dalam menganalisis, membedakan,
menggeneralisasikan, serta menghipotesis
suatu permasalahan. Di samping itu guru
juga memberikan kesempatan seluas-luas-
nya kepada siswa untuk bertanya tentang
hal-hal yang belum dimengerti. Guru juga
aktif memberikan reword berupa ucapan-
ucapan atau ungkapan-ungkapan yang dapat
memotivasi siswa seperti; ‘bagus’, serta
guru melaksanakan penilaian berkelanjutan
dengan konsekwen. Selanjutnya peneliti
akan menampilkan jadwal penelitian pada
siklus II seperti pada Tabel 9.
Pelaksanaan (Action)
Pelaksanaan supervisi kelas yang dil-
akukan oleh supervisor berlangsung dalam
dua tahap yaitu tahap pembinaan dan tahap
pelaksa naan KBM guru di kelas. Pada tahap
pembinaan supervisor melakukan pem-
binaan terhadap guru dalam menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran. Setelah
supervisor melakukan melakukan pem-
binaan dalam menyusun perangkat pembela-
jaran, supervisor juga memberikan contoh
pelaksanaan pembelajaran IPA dengan
STAD. Setelah kegiatan pembinaan selesai,
supervisor sesuai jadwal melakukan ob-
servasi terhadap aktivitas guru dalam pem-
belajaran IPA dengan menggunkan STAD.
Tabel 9 Jadwal Penelitian
No Tanggal Lokasi Penelitian
Kegiatan
1 5/10/2015 MIN Jeli Pembinaan guru dalam menyusun RPP dna kegiatan percontohan da-lam melaksana-kan pembelaajran IPA dengan STAD
2 5/10/2015 MI Al Falah
3 6/10/2015 MI PSM Su-kowiyono
4 6/10/2015 MI Miftahul Falah
5 7/10/2015 MI Terpadu Ash Sholih
6 7/10/2015 MI Miftahul Huda Pulerejo
7 8/10/2015 MI Podorejo
8 8/10/2015 MI Hidayatul Mubtadin
9 9/10/2015 MI Riyadlotul Uqul Doroampel
10 10/10/2015 MI Nurul Islam
11 12/10/2015 MIN Jeli Observasi ter-hadap kegiatan KBM guru setelah mendapat pem-binaan supervisor
12 12/10/2015 MI Al Falah
13 13/10/2015 MI PSM Su-kowiyono
14 13/10/2015 MI Miftahul Falah
15 14/10/2015 MI Terpadu Ash Sholih
16 14/10/2015 MI Miftahul Huda Pulerejo
17 15/10/2015 MI Podorejo
18 15/10/2015 MI Hidayatul Mubtadin
19 16/10/2015 MI Riyadlotul Uqul Doroampel
20 17/10/2015 MI Nurul Islam
Adapun gambaran pembelajaran pada
maisng-masing madrasah ibtidaiyah adalah
sebagai berikut: (1) Kegiatan Pendahuluan,
meliputi: (a) Guru memberikan salam; (b)
Mu’alip, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas VI … 439
Guru meminta siswa untuk berdoa bersama;
(c) Guru mengecek kehadiran siswa. (2)
Kegiatan inti, meliputi: (a) Guru menyam-
paikan tujuan pembelajaran dan mengko-
munikasikan kompetensi dasar yang harus
dicapai oleh siswa; (b) Guru menyajikan
informasi kepada siswa tentang perkem-
bangbiakan tumbuhan secara vegetatif dan
generatif; (c) Guru membagi siswa dalam
dua divisi yaitu divisi vegetatif dan divisi
generatif; (d) Guru memberikan tugas ke-
lompok kepada masing-masing divisi yaitu
divisi vegetatif mendapatkan tugas untuk
menyelesaikan tugas tentang perkembang-
biakan tumbuhan secara vegetatif dan divisi
generatif mendapatkan tugas tentang per-
kembangbiakan tumbuhan secara generatif;
(f) Masing-masing divisi berdiskusi untuk
menyelesaikan tugas kelompok yang diberi-
kan oleh guru yaitu divisi vegetatif menda-
patkan tugas untuk menyelesaikan tugas
tentang perkembangbiakan tumbuhan secara
vegetatif dan divisi generatif mendapatkan
tugas tentang perkembangbiakan tumbuhan
secara generative; (g) Guru meminta ma-
sing-masing divisi mempresentasikan hasil
diskusinya dan divisi lain memberikan tang-
gapan; (h) Guru bersama siswa membuat
kesimpulan. (3) Kegiatan penutup, meliputi:
(a) Guru melakukan refleksi pembelajaran;
(b) Guru menutup pembelajaran dengan doa.
Pada saat kegiatan berlangsung pengamat
melakukan kegiatan pengamatan baik
kepada siswa maupun kegiatan guru. Setelah
selesai kegiatan tersebut, guru melaksana-
kan post-test.
Pengamatan (Observation)
Pada saat tahapan ini dilakukan, pe-
neliti melakukan pengamatan kepada guru
dalam kegiatan pembelajaran IPA melalui
STAD. Pengamatan dimulai ketika guru te-
lah memberikan penjelasan dan melaksana-
kan prinsip-prinsip Pembelajaran dengan
STAD sesuai materi IPA. Selama proses ini
berlangsung banyak ditemui kemajuan-
kemajuan antara lain: (a) Jumlah siswa yang
aktif bertanya jawab semakin meningkat; (b)
Perasaan senang siswa terhadap pembelaja-
ran ini meningkat; (c) Kemampuan dan
prestasi hasil belajar siswa meningkat; (d)
Siswa yang mampu menganalisis, mem-
bedakan, menggeneralisasikan, serta meng-
hipotesis permasalahan meningkat cukup
signifikan.
Peningkatan keterampilan siswa ini
nampak karena adanya upaya peneliti dan
guru yang konsisten, yaitu dengan meman-
faatkan hasil refleksi pada siklus sebelum-
nya yang digunakan untuk perencanaan dan
dilaksanakan pada siklus berikutnya sebagai
gambaran, dapat kita lihat dalam Tabel 10.
Tabel 10 Data Skor Kegiatan Guru Dalam Proses
Pembelajaran Pada Siklus II
No MI Binaan Nama Guru Skor
1 MIN Jeli Wawan Sulistiyo Wido-do, M.Pd.I
81.25
2 MI Al Falah Salbiyah, S.Pd.I 96.88
3 MI PSM Sukowiyono Hanik Rifadah, S.Pd.I 84.38
4 MI Miftahul Falah Indasah, S.Pd.I 93.75
5 MI Terpadu Ash Sholih Yessy Novita, M.Pd.I 90.63
6 MI Miftahul Huda Pul-erejo
Drs. Sujono, M.Pd.I 87.50
7 MI Podorejo Suharno, S.Pd.I 93.75
8 MI Hidayatul Mubtadin Imam Sujono, S.Pd.I 90.63
9 MI Riyadlotul Uqul Doroampel
Miftahul Huda, S.Pd.I 87.50
10 MI Nurul Islam Imam Bahrodin, S.Pd.I 93.75
Jumlah 900.00
Rata-rata 90.00
Keterangan:
A = Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
rencana pembelajaran
B = Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa
C = Menumbuhkan parstisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
D = Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan/kegiatan/ tugas sebagai bagian dari
remidi/pengayaan
440 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017
Dari data yang terdapat pada tabel di
atas, terlihat jelas bahwa proses pembelaja-
ran yang dilakukan oleh guru-guru di 10 MI
Binaan pada siklus II, sudah menunjukkan
perkembangan aktivitas pembelajaran IPA
dengan menerapkan STAD dengan sangat
baik yaitu dengan persentase rata-rata sebe-
sar 90,00%.
Jika dibandingkan prestasi siswa da-
lam menerapkan STAD antara PTS siklus I
dengan PTS siklus II, sudah ada pening-
katan yang cukup tajam, yaitu perban-
dingannya adalah 62,50% dengan 90,00%
(naik 27,50%). Data ini mengandung arti
bahwa guru sudah melaksanakan pembelaja-
ran dengan menerapkan STAD.
Selama proses ini berlangsung banyak
ditemui kemajuan-kemajuan antara lain: (a)
Jumlah siswa aktif meningkat; (b) Siswa
tidak lagi menunjukkan rasa takut dan
Minder; (3) Siswa sudah menunjukkan ter-
motivasi untuk belajar bagaimana belajar.
Di samping itu selama Kegiatan Bela-
jar Mengajar berlangsung, pengamat juga
mengamati kegiatan guru, yang hasilnya
bahwa guru sudah dengan konsisten mela-
kukan tahapan-tahapan dalam Pembelajaran
dengan STAD.
Pengamatan untuk siklus II yang dapat
dilihat dari hasil penilaian oleh observer,
bahwa STAD dengan menekankan kepada
terbentuknya sikap kritis siswa terhadap
berbagai permasalahan, dan motivasi, serta
langkah-langkahnya yang dibuat oleh guru
pelaksana, perlu dipertahankan dan diterap-
kan pada pokok bahasan berikutnya. Se-
dangkan hasil prestasi belajar siswa dapat
dilihat pada nilai post-tes.
Refleksi
Hasil penilaian pada lembar observasi
di siklus II, makin menunjukkan pening-
katan yang sangat berarti, baik dari segi ke-
mampuan berpikir kritis (menganalisis,
membedakan, menggeneralisasikan, meng-
hipotesis), maupun hasil dari post-test.
Hasil post test yang dilakukan ter-
hadap siswa, pada siklus II ini juga menun-
jukkan perubahan yang sangat menonjol.
Persentasenya disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11 Data Hasil Post-Test Siswa di 10 MI
Binaan Pada Siklus II
No Nama MI Binaan Jumlah Siswa
Nilai Rata-rata
1 MIN Jeli 25 89.12
2 MI Al Falah 15 82.00
3 I PSM Sukowiyono 15 80.00
4 MI Miftahul Falah 16 83.75
5 MI Terpadu Ash Sholih 14 89.12
6 MI Miftahul Huda Pulerejo 20 88.00
7 MI Podorejo 23 89.57
8 MI Hidayatul Mubtadin 15 90.00
9 MI Riyadlotul Uqul Doroampel 17 86.47
10 MI Nurul Islam 26 86.15
Jumlah
186 86.42
Dari Tabel 11, jika dibandingkan de-
ngan kondisi awal sebelum PTS siklus II,
maka hasil PTS siklus II ini semakin me-
ningkat yang tajam, yaitu sebelum PTS si-
klus II hampir semua di 10 MI Binaan be-
lum tercapai ketuntasan belajar siswa secara
klasikal, akan tetapi pada siklus II setelah
guru menerapkan STAD pada pembelajaran
IPA ketuntasan belajar secara klasikal telah
tercapai.
Dari data Tabel 11 terlihat bahwa per-
sentase ketuntasan di 10 MI Binaan supervi-
sor telah mengalami peningkatan yang sig-
nifikan. Untuk memperoleh gambaran yang
jelas mengenai ketuntasan belajar siswa
peneliti akan menampilkan data pada Tabel
12.
Untuk memperjelas keberhasilan PTS
ini, dapat kita lihat data dan grafik per-
bandingan kegiatan guru dan prestasi belajar
siswa yang disajikan pada Gambar 1.
Mu’alip, Peningkatan Kemampuan Guru Kelas VI … 441
Tabel 12 Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa
No MI Binaan
Jumlah Ketuntasan
Persentase Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas Tuntas
Tidak Tuntas
1 MIN Jeli 24 1 96.00 4.00
2 MI Al Falah 13 2 86.67 13.33
3 MI PSM Su-kowiyono 14 1 93.33 6.67
4 MI Miftahul Falah 15 1 93.75 6.25
5 MI Terpadu Ash Sholih 13 1 96.00 4.00
6 MI Miftahul Huda Pulerejo 20 0 100.00 0.00
7 MI Podorejo 22 1 95.65 4.35
8 MI Hidayatul Mubtadin 14 1 93.33 6.67
9 MI Riyadlotul Uqul Doroampel 17 0 100.00 0.00
10 MI Nurul Islam 26 0 100.00 0.00
Jumlah 178 8 95.47 4.53
PENUTUP
Kesimpulan
Dengan diterapkannya supervisi kelas
oleh supervisor terbukti mampu meningkat-
kan kemampuan guru dalam menerapkan
metode pembelajaran STAD pada mata pe-
lajaran IPA dengan materi Perkembangbiak-
an Mahkluk Hidup denga semakin mening-
katnya kemampuan guru pada siklus I sebe-
sar 62,50% menjadi 90,00%. Dengan me-
ningkatnya kemampuan guru maka prestasi
belajar siswa di MI binaan peneliti menga-
malami peningkatan yaitu pada sebelum si-
klus prestasi belajar siswa 64,70 dengan
persentase ketuntasan 39,27% meningkat
pada siklus I menjadi 73,36 dengan persen-
tase ketuntasan belajar siswa 66,73% dan
neingkat lagi pada siklus II menjadi 86,42
dengan persentase ketuntasan 95,47%.
Saran
Hasil penelitian ini hendaknya se-
makin memacu supervisor madrasah ibtidai-
yah untuk lebih mengintensifkan dalam
memberi contoh-contoh Pembelajaran yang
lebih memungkinkan dapat meningkatkan
keaktifan siswa serta meningkatkan prestasi
hasil belajar siswa. Dalam upaya menum-
buhkan motivasi berprestasi siswa hen-
daknya tiap melaksanakan pembelajaran
menggunakan STAD. Melaksanakan STAD
berarti memberikan kesempatan yang sama
kepada seluruh siswa untuk bersikap kritis
maupun mencapai prestasi baik dari ting-
katan pandai, sedang maupun rendah. Hasil
penelitian ini sangat bermanfaat pada pelak-
sanaan program peningkatan mutu pendidi-
kan berbasis madrasah ibtidaiyah. Oleh ka-
rena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaik-
an pada proses KBM yang ada di madrasah
ibtidaiyah diantaranya pendekatan pembela-
jaran yang diterapkannya.
Gambar 1 Perkembangan Kegiatan Guru dan Siswa
442 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017
Gambar 2 Perkembangan Prestasi Belajar Siswa
DAFTAR RUJUKAN
Depdiknas. 2002. Ringkasan Kegiatan Bela-
jar Mengajar. Jakarta: Depdiknas.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Dalam Teori
Belajar dan Pembelajaran. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Uni-
versitas Lampung: 2010.
M. Ngalim Purwanto. 1987. Psikologi Pen-
didikan. Remadja Karya, Bandung.
Wijaya dan Rusyan. 1994. Kemampuan Da-
sar Guru dalam Proses Belajar Me-
ngajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Apara-
tur Negara No. 118/1996 yang dirubah
dengan Keputusan Menpan No. 91/
2001 tentang Jabatan Fungsional Pe-
ngawas Sekolah dan Angka Kreditnya
……… 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar,
Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Departemen Pen-
didikan dan Kebudayaan.
………. 1994. Kurikulum Pendidikan Da-
sar, GBPP IPA. Jakarta Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.