TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi...
-
Upload
vuonghuong -
Category
Documents
-
view
222 -
download
4
Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi...
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI
TENTANG PARTOGRAF DI PRODI D III KEBIDANAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi persyaratan Tugas Akhir
Pendidikan D III Kebidanan
Disusun Oleh :
DEWIRATIH NURJIHAN
NIM. B10 130
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Semester VI
Tentang Partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir
sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis
Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Ambarsari, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.
4. Seluruh Dosen dan Staf STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
segala bantuan yang telah diberikan.
5. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh
referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
v
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi
kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
semua pihak.
Surakarta, Juli 2013
Penulis
vi
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Dewiratih Nurjihan
B. 10.130
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI TENTANG
PARTOGRAF DI PRODI D III KEBIDANAN STIKES KUSUMA
HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2013
(xiii + 46 halaman + 17 lampiran + 4 tabel + 2 gambar)
ABSTRAK
Latar Belakang: Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2007, AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan
AKB Indonesia sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup. Bidan harus mampu
memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan terhadap wanita yang sedang hamil,
melahirkan dan post partum. Untuk memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan
tersebut diperlukan suatu alat, salah satu alat yang dapat digunakan dalam
pengawasan kemajuan persalinan adalah partograf. Partograf merupakan grafik
pemantauan kemajuan persalinan yang dapat menilai kondisi janin selama
persalinan kala 1. Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Prodi
D III Kebidanan pada tanggal 26 November 2012, jumlah mahasiswi semester V
sebanyak 183 mahasiswi. Setelah dilakukan wawancara kepada 8 mahasiswi
didapatkan hasil 3 mahasiswi sudah mengetahui tentang partograf sedangkan 5
mahasiswi kurang mengetahui tentang partograf.
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan mahasiswi semester V tentang partograf di Prodi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Metode Penelitian: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, teknik pengambilan
sampel dengan Simple random sampling dengan jumlah responden 37 mahasiswi,
instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan
reliabilitasnya teknik analisa data dengan analisa univariat menggunakan
distribusi frekuensi.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 37 mahasiswi semester VI tentang
partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta diperoleh
hasil yang memiliki pengetahuan berkategori baik sebanyak 11 responden
(29,8%), pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (56,7%) dan pengetahuan
kurang sebanyak 5 responden (13,5%).
Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
mahasiswi semester VI tentang partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta mempunyai pengetahuan yang cukup tentang partograf
yaitu sebanyak 21 responden (56,7%). Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu
pendidikan, media massa/ informasi, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan,
pengalaman dan usia.
Kata Kunci : Pengetahuan, partograf
Kepustakaan : 17 literatur (2003 s/d 2010)
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Ø Jangan pernah merasa puas pada suatu hal, teruslah berusaha dan berkarya.
Ø Berbanggalah pada hasil kerja keras kita.
Ø Janganlah kamu berubah setelah kamu mendapatkan hal yang kamu inginkan.
Ø Ilmu itu bagai bunga temukan keharumannya dan edarkan pada semua orang.
Ø Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita
kehilangannya dan seorang teman sejati akan membuat hangat dengan
kehadirannya, mempercayai akan rahasianya dan mengingat Anda dalam doa-
doanya.
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan
kepada:
1. Allah SWT yang memberikan petunjuk
kelancaran dan kemudahan dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini.
2. Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih atas doa
restunya dan cinta kasihnya selama ini.
3. Adikku tercinta (Syahfira dan Rizky) yang telah
memberi support setiap langkahku.
4. Teman-teman yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan karya tulis ilmiah ini.
5. Almamater tercinta STIKes Kusuma Husada
Surakarta Prodi D III Kebidanan.
6. Ibu Ambarsari terima kasih selama ini telah
sabar membimbing dan berbagi pengalaman.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
CURRICULUM VITAE ................................................................................. viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ....................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan .................................................................. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ............................................................................. 7
1. Pengetahuan ........................................................................... 7
2. Partograf ................................................................................ 13
x
B. Kerangka Teori ............................................................................ 26
C. Kerangka Konsep ........................................................................ 27
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 28
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 29
D. Instrumen Penelitian .................................................................... 30
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 33
F. Variabel Penelitian ...................................................................... 34
G. Definisi Operasional .................................................................... 34
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ....................................... 35
I. Etika Penelitian ........................................................................... 38
J. Jadwal Penelitian ......................................................................... 39
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian........................................... 40
B. Hasil Penelitian ............................................................................ 40
C. Pembahasan.................................................................................. 42
D. Keterbatasan ................................................................................. 44
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 45
B. Saran ............................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 2.1. Kerangka Teori ........................................................................ 26
Gambar. 2.2. Kerangka Konsep ..................................................................... 27
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................... 31
Tabel 3.2 Definisi Operasional .................................................................... 34
Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi .................................................. 40
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat
Pengetahuan ................................................................................. 41
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Surat Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 3. Surat Balasan Pengambilan Data Awal
Lampiran 4. Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 5. Persetujuan Sebagai Responden
Lampiran 6. Kuesioner Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Semester VI tentang
Partograf
Lampiran 7. Surat Ijin Uji Validitas
Lampiran 8. Surat Balasan Uji Validitas
Lampiran 9. Tabulasi
Lampiran 10. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 11. Surat Ijin Penggunakan Lahan Penelitian
Lampiran 12. Surat Balasan dari Lahan Penelitian
Lampiran 13. Hasil Analisis Data
Lampiran 14. Lembar Perhitungan
Lampiran 15. Tabel r Product Moment
Lampiran 16. Lembar Partograf
Lampiran 17. Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2007, AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup dan AKB
Indonesia sebesar 34 per 1.000 Kelahiran Hidup. Meskipun demikian angka
tersebut masih tertinggi di Asia. Sementara target 2014 Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ada sebesar 118 per
100.000 Kelahiran Hidup. Angka Kematian Bayi Baru Lahir sebesar 24 per
1.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2004).
Diperkirakan 90% kematian ibu terjadi saat persalinan dan kira-kira
90% penyebab kematian ibu secara langsung adalah perdarahan (28%),
eklampsia (24%), infeksi (11%), komplikasi puerperium (8%), partus macet
(5%), abortus (5%), trauma obstetrik (5%), emboli (3%), dan lain-lain (11%)
(Depkes RI, 2004). Penyebab secara tidak langsung adalah ibu hamil
menderita penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum kehamilan,
misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes, hepatitis, anemia dan malaria.
Penyebab tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan
yang memadai (Depkes RI, 2004).
Bidan harus mampu memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan
terhadap wanita yang sedang hamil, melahirkan dan post partum,
melaksanakan pertolongan persalinan dibawah tanggung jawabnya sendiri
2
dan memberi asuhan pada bayi baru lahir, bayi dan anak balita dalam rangka
menyiapkan sumber daya manusia atau generasi penerus yang berkualitas
(Depkes, 2002). Untuk memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan tersebut
diperlukan alat untuk memberikan pengawasan kemajuan persalinan. Salah
satu alat yang dapat digunakan dalam pengawasan kemajuan persalinan
adalah partograf. Partograf merupakan grafik pemantauan kemajuan
persalinan yang dapat menilai kondisi janin selama persalinan kala 1
(JNPK-KR, 2008).
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada adalah salah satu
institusi yang menghasilkan bidan yang mempunyai visi yang di dapat dari
pedoman akademik yaitu menghasilkan tenaga Ahli Madya Kebidanan yang
kompeten, unggul, profesional dan kompetetif di tingkat global. Dalam
praktik di lapangan, modal utama bidan adalah harus mampu melakukan
pertolongan persalinan yang bersih dan aman. Selain itu, bidan harus dapat
memantau kemajuan persalinan untuk mendeteksi secara dini kemungkinan
terjadinya partus lama.
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Prodi D III
Kebidanan pada tanggal 26 November 2012, jumlah mahasiswi semester V
sebanyak 183 mahasiswi. Setelah dilakukan wawancara kepada 8 mahasiswi
didapatkan hasil 3 mahasiswi sudah mengetahui tentang partograf sedangkan
5 mahasiswi kurang mengetahui tentang partograf.
3
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang
“Tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI tentang Partograf di Prodi D III
Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan permasalahan
penelitian yaitu “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Semester VI
Tentang Partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI
tentang partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI
tentang partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta dalam kategori baik.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI
tentang partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta dalam kategori cukup.
4
c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI
tentang partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
dalam kategori kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang partograf pada
mahasiswi.
2. Bagi Diri Sendiri
Sebagai pengalaman dalam melakukan penulisan ilmiah serta menambah
pengetahuan dan wawasan peneliti.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya
untuk dapat menambah referensi perpustakaan untuk bahan acuan
penelitian yang akan datang.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian serupa pernah dilakukan oleh :
Nedy Malvirani Awuy (2011), Dengan judul “Gambaran Pengetahuan
Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes
A. Yani Yogyakarta”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian deskriptif. Populasi yang diamati peneliti dalam penelitian ini
adalah mahasiswi semester IV Prodi D III Kebidanan STIKes A. Yani
5
sebanyak 212 mahasiswi. Sampel yang peneliti gunakan adalah 25% dari
jumlah populasi yaitu 25% dari 212 mahasiswi sebanyak 53 mahasiswi.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportionate
stratified random sampling. Dengan hasil sebagai berikut : Tingkat
pengetahuan responden tentang partograf pada kategori kurang karena dari 53
mahasiswi yang di teliti 12 mahasiswi atau 22,6% mengetahui tentang
partograf sedangkan 41 mahasiswi atau 77,4% kurang mengetahui tentang
partograf.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah lokasi dan waktu penelitian,
jumlah responden, teknik sampling, dan hasil penelitian. Sedangkan
persamaan dengan penelitian ini adalah metode penelitian.
F. Sistematika Penelitian
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian,
sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi teori medis tentang teori dari masalah yang di teliti
mencakup pengetahuan, pengertian partograf, penggunaan
partograf, pencatatan selama fase aktif persalinan, mencatat temuan
6
pada partograf, mencatat pada lembar belakang partograf, kerangka
teori, kerangka konsep.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi
operasional, metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian.
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian,
hasil penelitian, pembahasan, keterbatasan.
BAB V PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan adalah hasil dari tahu
dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
tertentu. Sebagian besar penginderaan manusia diperoleh melalui mata
dan telinga. Penelitian Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2005)
menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati 5 tahap
yaitu awarenest (kesadaran), interest (tertarik pada stimulus),
evaluation (mengevaluasi atau menimbang baik tidaknya stimulus), dan
trial (mencoba) serta adoption (subjek telah berperilaku baik).
b. Tingkatan Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2005), pengetahuan dibagi menjadi enam
tingkatan yang tercakup dalam domain kognitif, yaitu :
1) Tahu (know)
Dapat diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari
sebelumnya termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu (know) ini
merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah.
8
2) Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Seseorang yang
telah faham terhadap objek atau materi tersebut harus dapat
menyimpulkan dan menyebutkan contoh, menjelaskan, meramalkan,
dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real
(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus dan metode, prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4) Analisis (analysis)
Arti dari analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih
didalam struktur organisasi dan masih ada kaitanya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja
seperti menggambarkan (membuat bagan), membedakan,
memisakan, mengelompokkan, dan sebagainya.
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian kepada suatu
9
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu adalah
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada, misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan,
dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap
suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
6) Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada misalnya dapat
membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang
kekurangan gizi, dapat menafsirkan sebab-sebab ibu-ibu tidak mau
ikut KB dan sebagainya.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :
1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Pendidkan mempengaruhi proses belajar,
makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut
untuk menerima informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya
dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan
10
tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.
Namun perlu ditekankan bahwa seseorang yang berpendidikan
rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.
2) Media Massa / Informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun
non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate
impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan
pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media
massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukkan opini dan
kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas
pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi
sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.
3) Sosial Budaya dan Ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan
demikian, seseorang akan bertambah pengetahuanya walaupun tidak
melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan
tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,
sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang.
11
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,
baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan kedalam
individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi
karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan
direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
5) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang
kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah
yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang
dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan
profesional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat
mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan
etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
6) Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan
lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta
12
lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya
menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan
lebih banyak menggunakan waktu untuk membaca. Kemampuan
intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan
hampir tidak ada penurunan pada usia ini.
d. Cara Pengukuran Pengetahuan
Menurut Arikunto (2006), pengukuran pengetahuan dapat
dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi
materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke
dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dan dapat kita
sesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya. Adapun pertanyaan yang
dapat digunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum dapat
dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
1) Pertanyaan subyektif, misalnya jenis pertanyaan essay.
Pertanyaan essay disebut sebagai pertanyaan subyektif karena
penilaian untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subyektif dari
penilai, sehingga nilainnya akan berbeda dari seseorang penilai satu
dibandingkan dengan yang lain dari satu waktu ke waktu yang
lainnya.
2) Pertanyaan obyektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple
choise), betul salah dan pertanyaan menjodohkan. Pertanyaan pilihan
ganda, betul salah, menjodohkan disebut pertanyaan obyektif karena
pertanyaan-pertanyaan itu dapat dinilai secara pasti oleh penilai.
13
Dari kedua jenis pertanyaan tersebut, pertanyaan obyektif
khususnya pertanyaan pilihan ganda lebih disukai untuk dijadikan
sebagai alat ukur dalam pengukuran pengetahuan karena lebih mudah
disesuaikan dengan pengetahuan yang akan diukur dan penilaiannya
akan lebih cepat (Arikunto, 2006).
2. Partograf
a. Pengertian
Menurut JNPK-KR (2008), partograf adalah alat bantu untuk
memantau kemajuan kala 1 persalinan dan informasi untuk membuat
keputusan klinik. Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah
untuk:
1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai
pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam
2) Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal.
Dengan demikian juga dapat mendeteksi secara dini kemungkinan
terjadinya partus lama.
3) Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi
bayi, grafik kemajuan proses persalinan, bahan dan medikamentosa
yang diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat keputusan
klinik dan asuhan atau tindakan yang diberikan dimana semua itu
dicatatkan secara rinci pada status atau rekam medik ibu bersalin dan
bayi baru lahir.
14
b. Penggunaan Partograf
Penggunaan partograf untuk memastikan bahwa ibu dan bayinya
mendapatkan asuhan yang aman, maka partograf harus digunakan :
1) Untuk semua ibu dalam fase aktif kala 1 persalinan dan merupakan
elemen penting dari asuhan persalinan, baik normal maupun
patologis. Partograf sangat membantu penolong persalinan dalam
memantau, mengevaluasi dan membuat keputusan klinik, baik
persalinan dengan penyulit maupun yang disertai dengan penyulit.
2) Selama persalinan dan kelahiran di semua tempat (rumah,
puskesmas, klinik, bidan swasta, rumah sakit, dll).
3) Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang memberikan
asuhan persalinan kepada ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis
obstetri ginekologi, bidan, dokter umum, residen dan mahasiswa
kedokteran).
c. Pencatatan selama fase aktif persalinan
Pencatatan selama fase aktif persalinan yaitu saat pembukaan
serviks dari 4 sampai 10 cm. Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai
dan dicatat secara saksama, yaitu :
1) Denyut jantung janin setiap ½ jam
2) Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap ½ jam
3) Nadi setiap ½ jam
4) Pembukaan serviks setiap 4 jam
5) Penurunan bagian terbawah janin setiap 4 jam
15
6) Tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4 jam
7) Produksi urin, aseton dan protein setiap 2 sampai 4 jam
Halaman depan partograf menginstruksikan observasi dimulai pada
fase aktif persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat
hasil-hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan, yaitu :
1) Informasi tentang ibu :
a) Nama, umur;
b) Grafida, para, abortus (keguguran);
c) Nomor catatan medik / nomor puskesmas;
d) Tanggal dan waktu dimulai dirawat (atau jika di rumah, tanggal
dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu);
e) Waktu pecahnya selaput ketuban.
2) Kondisi janin :
a) DJJ;
b) Warna dan adanya air ketuban;
c) Penyusupan (molase) kepala janin.
3) Kemajuan persalinan :
a) Pembukaan serviks;
b) Penurunan bagian terbawah atau presentasi janin;
c) Garis waspada dan garis bertindak.
4) Jam dan waktu :
a) Waktu mulainya fase aktif persalinan;
b) Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian.
16
5) Kontraksi uterus :
a) Frekuensi dan lamanya;
b) Lama kontraksi.
6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan :
a) Oksitosin;
b) Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan.
7) Kondisi ibu :
a) Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh;
b) Urin (volume, aseton atau protein).
8) Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam
kolom yang tersedia di sisi partograf atau di catatan kemajuan
persalinan).
d. Mencatat Temuan pada Partograf
1) Informasi tentang Ibu
Lengkapi bagian awal (atas) partograf secara teliti pada saat
memulai asuhan penelitian. Wakti kedatangan (tertulis sebagai :
“jam atau pukul” pada partograf) dan perhatikan kemungkinan ibu
datang dalam fase laten. Catat waktu pecahnya selaput ketuban.
2) Kondisi Janin
Bagan atas grafik pada partograf adalah untuk pencatatan
denyut jantung janin (DJJ), air ketuban dan penyusupan (kepala
janin).
17
a) Denyut Jantung Janin (DJJ)
Menilai dan mencatat denyut jantung janin (DJJ) setiap 30
menit (lebih sering jika ada tanda-tanda gawat janin). Setiap kotak
di bagian atas partograf menunjukkan waktu 30 menit. Skala
angka di sebelah kolom paling kiri menunjukkan DJJ. Catat DJJ
dengan memberikan tanda titik pada garis yang sesuai dengan
angka yang menunjukkan DJJ. Kemudian hubungkan titik yang
satu dengan titik lainnya dengan garis dan bersambung.
Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf diantara garis
tebal angka 180 dan 100. Sebaliknya, penolong harus waspada
bila DJJ mengarah hingga di bawah 120 atau di atas 160. Untuk
tindakan-tindakan segera yang harus dilakukan jika DJJ
melampaui kisaran normal ini. Catat tindakan-tindakan yang
dilakukan pada ruang yang tersedia di salah satu dari kedua sisi
partograf.
b) Warna dan adanya air ketuban
Nilai kondisi air ketuban setiap kali melakukan pemeriksan
dalam dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah.
Catat temuan-temuan dalam kotak yang sesuai di bawah lajur
DJJ. Gunakan lambang-lambang berikut ini :
(1) U : Selaput ketuban utuh (belum pecah)
(2) J : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban
jernih
18
(3) M : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban
bercampur mekonium
(4) D : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban
bercampur darah
(5) K : Selaput ketuban sudah pecah tapi air ketuban tidak
mengalir lagi (“kering”)
c) Penyusupan (molase) tulang kepala janin
Menurut JNPK-KR (2008), penyusupan adalah indikator
penting tentang seberapa jauh kepala bayi dapat menyesuaikan
diri terhadap bagian keras (tulang) panggul ibu. Semakin besar
derajat penyusupan atau tumpang tindih antara tulang kepala
semakin menunjukkan risiko disproporsi kepala panggul (DKP).
Apabila ada dugaan disproporsi kepala panggul maka penting
untuk tetap memantau kondisi janin serta kemajuan persalinan.
Lakukan tindakan pertolongan awal yang sesuai dan rujuk ibu
dengan dugaan disproporsi kepala panggul (DKP) ke fasilitas
kesehatan rujukan.
Setiap kali melakukan periksa dalam, nilai penyusupan
antara tulang (molase) kepala janin. Catat temuan yang ada di
kotak yang sesuai di bawah lajur air ketuban. Gunakan lambang-
lambang berikut ini :
0 : tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dapat dengan
mudah di palpasi.
19
1 : tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
2 : tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi masih
dapat dipisahkan
3 : tulang-tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak bisa
dipisahkan
3) Kemajuan Persalinan
Angka 0-10 yang tertera di kolom paling kiri adalah besarnya
dilatasi serviks. Nilai setiap angka sesuai dengan besarnya dilatasi
serviks dalam satuan centimeter dan menempati lajur dan kotak
tersendiri. Perubahan nilai atau perpindahan lajur satu ke lajur yang
lain untuk menunjukkan penambahan dilatasi serviks sebesar 1 cm.
a) Pembukaan serviks
Menilai dan mencatat pembukaan serviks setiap 4 jam
(lebih sering dilakukan jika ada tanda-tanda penyulit). Saat ibu
berada dalam fase aktif persalinan, catat pada partograf setiap
temuan dari setiap pemeriksaan. Tanda ‘X’ harus dicantumkan di
garis waktu yang sesuai dengan lajur besarnya pembukaan
serviks.
b) Penurunan bagian terbawah janin
Mencantumkan hasil pemeriksaan penurunan kepala
(perlimaan) yang menunjukkan seberapa jauh bagian terbawah
janin telah memasuki rongga panggul. Pada persalinan normal,
kemajuan pembukaan serviks selalu diikuti dengan turunnya
20
bagian terbawah janin. Tapi adakalanya, penurunan bagian
terbawah janin baru terjadi setelah pembukaan serviks mencapai
7 cm.
Tulisan “Turunnya Kepala” dan garis tidak putus dari 0-5,
tertera di sisi yang sama dengan angka pembukaan serviks.
Berikan tanda “O” yamg ditulis pada garis waktu yang sesuai.
Sebagai contoh, jika hasil pemeriksaan palpasi kepala di atas
simpisis pubis adalah 4/5 maka tuliskan tanda “O” di garis
angka 4. Hubungkan tanda “O” dari setiap pemeriksaan dengan
garis tidak terputus.
c) Garis waspada dan garis bertindak
Garis waspada dimulai pada pembukaan serviks 4 cm dan
berakhir pada titik dimana pembukaan lengkap diharapkan terjadi
jika laju pembukaan 1 cm per jam. Pencatatan selama fase aktif
persalinan harus dimulai digaris waspada. Jika pembukaan serviks
mengarah ke sebaleh kanan garis waspada (pembukaan kurang
dari 1 cm per jam), maka harus dipertimbangkan adanya penyulit
(misalnya : fase aktif yang memanjang, serviks kaku, atau inersia
uteri hipotonik, dll).
Garis bertindak tertera sejajar dan disebelah kanan (berjarak
4 cm) garis waspada. Jika pembukaan serviks telah melampaui
dan berada disebelah kanan garis bertindak, maka hal ini
menunjukkan perlu dilakukan tindakan umtuk menyelesaikan
21
persalinan. Sebaiknya, ibu harus sudah berada di tempat rujukan
sebelum garis bertindak terlampaui.
4) Waktu (Jam)
a) Waktu mulainya fase aktif persalinan
Di bagian bawah partograf (pembukaan serviks dan
penurunan) tertera kotak-kotak yang diberi angka 1-16. Setiap
kotak menyatakan satu sejak dimulainya fase aktif persalinan.
b) Waktu aktual saat pemeriksaan dilakukan
Di bawah lajur kotak untuk waktu mulainya fase aktif,
tertera kotak-kotak untuk mencatat waktu aktual saat pemeriksaan
dilakukan. Setiap kotak menyatakan satu jam penuh dan berkaitan
dengan dua kotak waktu 30 menit pada lajur kotak di atasnya atau
lajur kontraksi di bawahnya.
Saat ibu masuk dalam fase aktif persalinan, catat
pembukaan serviks di garis waspada. Sebagai contoh, jika
pemeriksaan dalam menunjukkan ibu mengalami pembukaan
6 cm pada pukul 15.00, tuliskan tanda “X” di garis waspada yang
sesuai dengan angka 6 yang tertera di sisi luar kolom paling kiri
dan catat waktu yang sesuai pada kotak di bawahnya (kotak
ketiga dari kiri).
5) Kontraksi Uterus
Menurut JNPK-KR (2008), di bawah lajur waktu partograf,
terdapat lima lajur kotak dengan tulisan “kontraksi per 10 menit” di
22
sebelah luar kolom paling kiri. Setiap kotak menyatakan satu
kontraksi. Setiap 30 menit, raba dan catat jumlah kontraksi dalam 10
menit dan lamanya kontraksi dalam satuan detik. Nyatakan jumlah
kontraksi yang terjadi dalam waktu 10 menit dengan cara mengisi
kotak kontraksi yang tersedia dan disesuaikan dengan angka yang
mencerminkan temuan dari hasil pemeriksaan kontraksi. Sebagai
contoh, jika ibu mengalami 3 kontraksi dalam waktu 10 menit, maka
lakukan pengisian pada 3 kotak kontraksi. Nyatakan lamanya
kontraksi dengan :
Beri titik-titik di kotak yang sesuai untuk menyatakan
kontraksi yang lamanya kurang dari 20 detik.
Beri garis-garis di kotak yang sesuai untuk menyatakan
kontraksi yang lamanya 20-40 detik.
Isi penuh kotak yang sesuai untuk menyatakan
kontraksi yang lamanya lebih dari 40 detik.
6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan
Di bawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertera lajur
kotak untuk mencatat oksitosin, obat-obat lainnya dan cairan IV.
a) Oksitosin
Jika tetesan (drip) oksitosin sudah dimulai, dokumentasikan
setiap 30 menit jumlah unit oksitosin yang diberikan per volume
cairan IV dan dalam satuan tetesan per menit.
23
b) Obat-obatan lain dan cairan IV
Catat semua pemberian obat-obatab tambahan dan/atau
cairan IV dalam kotak uang sesuai dengan kolom waktunya.
7) Kondisi Ibu
Bagian terbawah lajur dan kolom pada halaman depan
partograf, terdapat kotak atau ruang untuk mencatat kondisi
kesehatan dan kenyamanan ibu selama persalinan.
a) Nadi, tekanan darah dan suhu tubuh
Angka di sebalah kiri bagian partograf ini berkaitan dengan
nadi dan tekanan darah ibu.
(1) Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif
persalinan (lebih sering jika dicurigai adanya penyulit). Beri
tanda titik pada kolom waktu yang sesuai (●).
(2) Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase
aktif persalinan (lebih sering jika dianggap akan adanya
penyulit). Beri tanda panah pada partograf pada kolom waktu
yang sesuai.
(3) Nilai dan catat temperatur tubuh ibu (lebih sering jika
meningkat, atau dianggap adanya infeksi) setiap 2 jam dan
catat temperatur tubuh dalam kotak yang sesuai.
b) Volume urin, protein, atau aseton
Ukur dan catat jumlah produksi urin ibu sedikitnya setiap
2 jam (setiap kali ibu berkemih). Jika kemungkinan setiap kali ibu
berkemih, lakukan pemeriksaan adanya aseton atau protein dalam
urin.
24
8) Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya
Asuhan, pengamatan dan/atau keputusan klinik mencakup :
a) Jumlah cairan peroral yang diberikan.
b) Keluhan sakit kepala atau pengeliatan (pandangan) kabur.
c) Konsultasi dengan penolong persalinan lainnya (Obgin, bidan,
dokter umum).
d) Persiapan sebelum melakukan rujukan.
e) Upaya Rujukan.
e. Pencatatan pada Lembar Belakang Partograf
Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat
hal-hal yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran, serta
tindakan-tindakan yang dilakukan sejak persalinan kala I hingga kala
IV (termasuk bayi baru lahir), yang berisi antara lain :
1) Kala I
Kala I terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tentang parograf saat
melewati garis waspada, masalah-masalah lain yang timbul,
penatalaksanaanya, dan hasil penatalaksanaan tersebut. Pertanyaan
lainnya hanya diisi jika terdapat masalah lainnya dalam persalinan.
2) Kala II
Kala II terdiri dari episiotomi, pendamping persalinan, gawat
janin, distosia bahu, masalah lain, penatalaksanaan masalah dan
hasilnya.
25
3) Kala III
Data untuk kala III terdiri dari lamanya kala III, pemberian
oksitosin, penegangan tali pusat terkendali, pemijatan fundus,
plasenta lahir lengkap, plasenta tidak lahir > 30 menit, laserasi,
atonia uteri, jumlah perdarahan, masalah lain, penatalaksanaan dan
hasilnya. Isi jawaban pada tempat yang disediakan dan beri tanda
pada kotak di samping jawaban yang sesuai.
4) Bayi baru lahir
Informasi yang perlu diperoleh dari bagian bayi baru lahir
adalah berat dan panjang badan, jenis kelamin, penilaian bayi baru
lahir, pemberian ASI, masalah lain dan hasilnya. Isi jawaban pada
tempat yang disediakan beri tanda ada kotak di samping jawaban
yang sesuai.
5) Kala IV
Kala IV berisi data tentang tekanan darah, nadi, suhu, tinggi
fundus, kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan.
Pemantauan pada kala IV ini sangat penting terutama untuk menilai
apakah terdapat risiko atau terjadi perdarahan pasca persalinan.
Pengisian pemantauan kala IV dilakukan setiap 15 menit pada satu
jam pertama setelah melahirkan, dan setiap 30 menit pada satu jam
berikutnya. Bila timbul masalah pada kala IV, tuliskan jenis dan cara
menangani masalah tersebut pada bagian masalah kala IV dan bagian
berikutnya (Depkes RI, 2008).
26
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1. Kerangka Teori
Sumber : Notoatmodjo (2007), JNPK-KR (2008), (Modifikasi)
Tingkatan pengetahuan :
1. Tahu (know)
2. Memahami
(comprehension)
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
1.
Pengetahuan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Media massa / informasi
3. Sosial budaya dan ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
Partograf :
1. Pengertian
2. Penggunaan partograf
3. Pencatatan selama fase
aktif persalinan
4. Pencatatan temuan
pada partograf
5. Pencatatan pada
lembar belakang
partograf
27
C. Kerangka Konsep
Gambar 2.2. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
Tingkat pengetahuan mahasiswi
semester V tentang partograf
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Media massa/informasi
3. Sosial budaya dan ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
Baik
Cukup
Kurang
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yang bertujuan
memberikan gambaran mengenai pengetahuan mahasiswi semester V tentang
partograf. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang diarahkan
untuk mendiskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu
komunitas atau masyarakat, yang telah direncanakan sampai matang ketika
persiapan penelitian disusun dan datanya berbentuk angka atau data kualitatif
yang diangkakan (Sugiyono, 2010).
Menurut Notoatmodjo (2005), metode penelitian deskriptif adalah suatu
metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilakukan oleh penulis
dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2007). Dalam
penelitian ini dilakukan di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah rencana tentang jadwal yang akan dilakukan
oleh penulis dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2007).
Dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17-23 April 2013.
29
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Menurut Notoatmodjo (2010), populasi adalah keseluruhan objek
penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswi semester VI Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta sebanyak 172 mahasiswi.
2. Sampel
Menurut Notoatmodjo (2010), sampel penelitian adalah objek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Apabila jumlah populasi
kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi, jika jumlah populasi besar atau lebih dari
100 maka diambil antara 10-15% atau 20-25% (Arikunto, 2006), karena
jumlah populasi lebih dar 100 maka sampel yang peneliti gunakan adalah
22% dari jumlah populasi yaitu 22% dari 172 mahasiswi sebanyak 37
mahasiswi.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple
random sampling. Simple random sampling adalah pemilihan sampel
dengan jenis probabilitas yang paling sederhana dan untuk mencapai
sampling ini setiap elemen diseleksi secara acak (Nursalam, 2008).
30
D. Instrumen Penelitian
Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah
kuesioner. Menurut Notoatmodjo (2010), kueisioner adalah daftar pernyataan
yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal
memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu.
Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yang
berbentuk pernyataan dimana dalam pernyataan tersebut disediakan pilihan
jawaban “benar” atau “salah” tentang partograf dan responden diminta
memilih salah satu jawaban tersebut. Dalam penelitian ini terdapat dua
pernyataan yaitu peryataan positif (favourable) dan pernyataan negatif
(unfavourable). Pernyataan positif (favourable) adalah pernyataan yang
jawabannya benar, apabila responden menjawab benar nilainya 1 dan
menjawab salah nilainya 0. Pernyataan negatif (unfavourable) adalah
pernyataan yang jawabannya salah, apabila responden menjawab benar
nilainya 0 dan menjawab salah nilainya 1. Adapun pengisian kuesioner ini
dengan cara memberikan tanda centang (√) pada lembar kuesioner yang
sudah disediakan.
Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas, terlebih
dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik sejenis di
luar lokasi penelitian yaitu di Stikes Aisyiyah Surakarta kemudian diolah dan
dianalisa dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and
Service Solution). Adapun jumlah responden yang akan digunakan untuk uji
validitas dan uji reliabilitas berjumlah 30 responden dengan jumlah
pernyataan 30 item.
31
1. Kisi-kisi Kuesioner
Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner
Variabel Sub Variabel No. Pernyataan Jumlah Soal
Favourable Unfavourable
Tingkat
pengetahuan
mahasiswi
tentang
partograf
Pengetahuan
mahasiswa
tentang :
a. Pengertian
partograf
b. Penggunaan
partograf
c. Pencatatan
selama fase
aktif
persalinan
d. Pencatatan
temuan pada
partograf
e. Pencatatan
pada lembar
belakang
partograf
1
4,5
7,8,10
12,13,14,17,
19,20,23
25,28
2
3
6,9
11,15,18,21,24
26,27,29
2
3
5
12
5
Jumlah Soal 15 12 27
2. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen dengan tujuan untuk
mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut mampu mengukur
apa yang diinginkan (Arikunto, 2006). Uji validitas dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran kuesioner tersebut.
Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, begitu
juga sebaliknya, instrumen yng kurang valid berarti memiliki validitas
rendah. Untuk menguji kesahihan suatu kuesioner maka kuesioner
tersebut perlu diuji validitas terlebih dahulu. Untuk menguji koefisien
32
korelasi item kuesioner tersebut menggunakan rumus korelasi product
moment dengan bantuan program computer SPSS for windows.
Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (0,361) dengan
menggunakan taraf signifikan 0,05.
Berdasarkan hasil uji validitas di Stikes Aisyiyah Surakarta dengan
30 responden di dapatkan dari 30 item pernyataan tentang partograf yang
tidak valid berjumlah 3 item pernyataan, 2 pernyataan positif dan 1
pernyataan negatif yaitu item pernyataan nomer 16, 22, 30, kemudian
ketiga pernyataan tersebut dihilangkan.
Rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut :
Keterangan :
N = Jumlah responden
X = Skor tiap-tiap pertanyaan yang dijawab responden
Y = Skor total dari seluruh pertanyaan masing-masing responden
r = Angka product moment
(Sugiyono, 2010)
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila
fakta diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan
(Sugiyono, 2010). Untuk uji reliabilitas kuesioner tingkat pengetahuan
mahasiswi tentang partograf telah dilakukan di STIKes Kusuma Husada
( ) ( ) }Y - Y {N }X X {
YX. - XY . N
222 2 SSS-S
SSS=
Nrxy
33
Surakarta. Untuk uji reliabilitas pada item soal tersebut dengan
menggunakan rumus alpha cronbach. Kuesioner dinyatakan reliabel bila
nilai alpha cronbach > rkriteria (0,7) (Riwidikdo, 2009).
Rumus alpha cronbach :
úû
ùêë
é S-úû
ùêë
é-
=t
b
k
kr
2
2
11 11 s
s
Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir soal
Ɖσb2
= Jumlah varians butir
σt2
= Varians total
(Arikunto, 2006)
Berdasarkan pengolahan data dengan program SPSS didapatkan
alpha cronbach’s (0. 921). Instrument yang digunakan dalam penelitian
ini reliabel karana nilai alpha cronbach’s (0. 921) > rkriteria (0. 7).
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti untuk mengumpulkan data
yang akan dilakukan dalam penelitian (Riwidikdo, 2009). Data yang
diperoleh terdiri dari:
1. Data Primer
Data primer adalah data dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari yang
sebelumnya tidak ada dan tujuannya disesuaikan dengan keperluan
34
penelitian (Hidayat, 2007). Data Primer diperoleh secara langsung melalui
pengisian kuesioner oleh responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data telah dikumpulkan oleh pihak lain dan data
sudah ada (Hidayat, 2007). Data sekunder didapatkan dari data jumlah
mahasiswi semester VI Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta dalam waktu 1 tahun terakhir sebanyak 172 mahasiswi.
F. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu
konsep penelitian tertentu (Notoatmodjo, 2010). Variabel penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal/ satu variabel, yaitu
tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI tentang partograf.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamat, memungkinkan peneliti
untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
objek atau fenomena (Hidayat, 2007). Untuk membatasi ruang lingkup atau
pengertian variabel-variabel diamati atau diteliti, perlu sekali variabel-
variabel tersebut diberi batasan atau definisi operasional. Definisi operasional
juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan
35
terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta mengembangkan
instrumen atau alat ukur (Notoatmodjo, 2006).
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Definisi Operasional
Variabel Definisi
Operasional
Alat
Ukur
Kategori Skala
Data
Tingkat
pengetahuan
mahasiswi
tentang partograf
Segala sesuatu yang
diketahui
mahasiswi tentang
partograf meliputi :
pengertian
partograf,
penggunaan
partograf,
pencatatan selama
fase aktif
persalinan,
pencatatan temuan
pada partograf,
pencatatan pada
lembar belakang
partograf
Kuesioner a. Baik :bila nilai
responden yang
diperoleh ( x ) >
mean + 1 SD
b. Cukup : bila nilai
mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
c. Kurang : bila nilai
responden yang
diperoleh ( x ) <
mean – 1 SD
(Riwidikdo, 2010)
Ordinal
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data
1. Metode Pengolahan Data
Cara pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan komputer
dan menghasilkan data kuantitatif tingkat pengetahuan mahasiswi
semester VI tentang partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta. Setelah data terkumpul melalui kuesioner maka data
akan melalui beberapa tahapan yaitu :
36
a. Editing
Pada tahap ini, penulis melakukan penelitian terhadap data yang
diperoleh kemudian diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam
penulisannya.
b. Coding
Setelah dilakukan editing, selanjutnya penulis memberikan kode
tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam menggunakan
analisis data.
c. Scoring
Scoring yaitu memberikan score/ bobot pada setiap jawaban dari
pertanyaan kuesioner/ angket. Satu untuk jawaban benar dan nol untuk
jawaban salah.
d. Entry
Memproses data agar dapat dianalisis dengan cara melakukan entry data
dari kuesioner ke program komputer sesuai dengan kode yang
ditetapkan.
e. Tabulating
Merupakan kegiatan memasukkan data menurut variabel yang akan
dianalisis.
f. Cleaning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry,
dimana data diperiksa kembali kebenarannya dengan melihat missing,
variasi dan konsistensi data agar seluruh data yang di entry bebas dari
kesalahan.
37
2. Analisis Data
Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian adalah Analisis
Univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap
penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari
variabel (Notoatmodjo, 2010).
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo (2010),
adalah sebagai berikut:
a. Baik : Bila responden (x) > mean + 1 SD
b. Cukup : Bila nilai mean – SD ≤ x≤ mean + 1 SD
c. Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
Untuk mencari simpangan baku dengan menggunakan rumus menurut
Riwidikdo (2010), yaitu :
Keterangan :
sd : Simpangan baku
xi : Nilai dari data
n : Banyaknya data
Untuk menghitung mean menggunakan rumus menurut Riwidikdo
(2010), yaitu:
38
Rumus : X = n
xå
Keterangan :
X : Rata-rata (mean)
å x : Jumlah seluruh jawaban responden
n : Jumlah maksimal yang harus diperoleh responden
Untuk memperoleh skor prosentase menurut Riwidikdo (2010),
yaitu sebagai berikut :
Skor yang diperoleh responden
Skor prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x100%
Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian keperawatan
merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat
penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, sehingga segi
etika dalam penelitian harus diperhatikan. Etika penelitian yang harus
diperhatikan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Informed Concent
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden
penelitian dengan cara memberikan lembar persetujuan sebelum penelitian
dilakukan. Tujuan dari pemberian informed concent adalah agar subjek
mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya.
Apakah responden bersedia maka peneliti memberikan lembar persetujuan
39
untuk ditandatangani, kemudian responden menandatangani lembar
persetujuan tersebut.
2. Anonimity (tanpa nama)
Merupakan suatu jaminan dalam penggunaan subjek penelitian
dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data atau hasil penelitian yang akan disajikan. Pada penelitian ini,
responden diminta menuliskan inisial pada kolom nama responden.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Merupakan salah satu etika dalam penelitian dengan cara
memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun
masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan oleh
peneliti, dijamin kerhasiaannya, hanya digunakan dalam kelompok data
yang akan dilaporkan dalam riset.
J. Jadwal Penelitian
Terlampir.
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
STIKes Kusuma Husada Surakarta adalah sebuah Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan yang terletak di Jl. Jaya Wijaya No. 11, Kadipiro, Surakarta. Secara
umum, STIKes ini terletak di pinggir kota Surakarta, yaitu terletak di
kampung Mojosongo, perbatasan antara daerah Surakarta dan Karanganyar,
luas sekolah ini + 3000 meter dan keadaan lingkungan di sekolah ini cukup
nyaman dan bersih. STIKes Kusuma Husada Surakarta mempunyai 3 Program
Studi, yaitu Prodi D III Kebidanan, Prodi D III Keperawatan dan S1
Keperawatan. Jumlah mahasiswi tingkat III semester VI yang ada di sekolah
ini pada tahun ajar 2012/ 2013 adalah 172 mahasiswi.
B. Hasil Penelitian
1. Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Mahasiswi
Semester VI Tentang Partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta
Tabel 4. 1
Nilai Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi
Tingkat Pengetahuan Mahasiswi
Semester V Tentang Partograf di
Prodi D III Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta
22,1 4,7
40
41
a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) > mean + 1 SD
(x) > Mean + 1 SD
(x) > 22,1 + 1 . 4,7
(x) > 26,8
b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean – SD < x <
mean + 1 SD
Mean – SD < x < Mean + 1 SD
22,1 – 1 . 4,7 < x < 22,1 + 1 . 4,7
17,4 < x < 26,8
c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) < mean -1 SD
(x) < 22,1 – 1 . 4,7
(x) < 17,4
Tabel 4. 2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
No. Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)
1. Baik 11 29,8
2. Cukup 21 56,7
3. Kurang 5 13,5
Jumlah 37 100
Sumber: Data primer
Berdasarkan tabel 4. 2 didapatkan tingkat pengetahuan mahasiswi
semester VI Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
tentang partograf antara lain: 11 responden (29,8%) dalam kategori baik,
21 responden (56,7%) dalam kategori cukup dan 5 responden (13,5%)
dalam kategori kurang. Jadi kesimpulannya mayoritas tingkat pengetahuan
mahasiswi semester VI Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
42
Surakarta tentang partograf adalah cukup yaitu sebanyak 21 responden
(56,7%).
C. Pembahasan
Berdasarkan tabel 4. 2 tentang tingkat pengetahuan dari 37 mahasiswi
semester VI Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
didapatkan 11 responden (29,8%) dalam kategori baik, 21 responden (56,7%)
dalam kategori cukup dan 5 responden (13,5%) dalam kategori kurang.
Tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI dikategorikan dalam
kategori baik dikarenakan sebagian besar responden memiliki pengetahuan
yang baik, lebih aktif dan mudah memahami karena selalu memperhatikan
apabila dosen pengajar sedang menjelaskan materi tentang partograf, sehingga
menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan yang baik.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
panca indera manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, 2003).
Tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI dikategorikan dalam
kategori cukup dikarenakan sebagian besar responden kurang memperhatikan
saat dosen memberikan penjelasan sehingga responden tersebut kurang
memahami materi tentang partograf, sedangkan tingkat pengetahuan
mahasiswi semester VI dikategorikan dalam kategori kurang dikarenakan
43
sebagian besar responden kurang aktif dan kurang memperhatikan saat dosen
memberikan penjelasan serta berdasarkan pengalaman responden pada saat
mengisi partograf sebelumnya, responden kurang paham daripada isi partograf
tersebut.
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali
pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa
lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan
pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar selama
bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang
bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya (Notoatmodjo, 2005).
Menurut JNPK-KR (2008), partograf adalah alat bantu untuk
memantau kemajuan kala 1 persalinan dan informasi untuk membuat
keputusan klinik. Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk
mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan
serviks melalui pemeriksaan dalam, mendeteksi apakah proses persalinan
berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap yang terkait dengan
pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi, grafik kemajuan proses persalinan,
bahan dan medikamentosa yang diberikan.
Pengetahuan yang diharapkan dalam penelitian ini bukan berarti hanya
tahu melalui pengindraan saja, tetapi melalui tingkat pengetahuan yang diteliti
penulis dalam penelitian ini yang lebih spesifik lagi yaitu bagaimana seorang
44
mahasiswi mengetahui dan mengenal tentang partograf serta kegunaan dan
fungsi dari partograf tersebut.
D. Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kendala Penelitian
Responden tidak sedang berada di kelas, sehingga penulis harus
mencari responden di kost.
2. Keterbatasan Penelitian
a. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, dan responden
hanya bisa menjawab benar atau salah saja sehingga penulis belum
bisa mengetahui pengetahuan respoden secara mendalam.
b. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal,
penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja dan variabel yang
lain tidak diteliti sehingga tidak dapat mengetahui pengetahuan
responden tentang partograf secara mendalam.
45
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI di Prodi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta tentang partograf dalam kategori baik
yaitu sebanyak 11 responden (29,8%).
2. Tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI di Prodi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta tentang partograf dalam kategori cukup
yaitu sebanyak 21 responden (56,7%).
3. Tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI di Prodi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta tentang partograf dalam kategori kurang
yaitu sebanyak 5 responden (13,5%).
4. Tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI di Prodi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta tentang patograf yang terbanyak dalam
kategori cukup yaitu sebanyak 21 responden (56,7%).
B. Saran
1. Bagi Responden
Diharapkan mahasiswi semester VI di Prodi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta memiliki tingkat pengetahuan yang baik
45
46
serta menyeluruh dalam memahami tentang partograf. Dalam hal ini siswi
harus pro aktif dalam mencari berbagai pengetahuan dan sumber-sumber
lain yang dapat menambah pengetahuan, seperti dari buku-buku materi
tentang partograf dan internet.
2. Bagi Peneliti Lain
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode penelitian
yang berbeda, variabel yang berbeda, jumlah populasi dan sampel yang
lebih banyak, sehingga akan diperoleh hasil yang lebih baik.
3. Bagi Institusi Terkait (STIKes Kusuma Husada Surakarta)
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
khususnya untuk dapat menambah referensi perpustakaan untuk bahan
acuan penelitian yang akan datang dan bahan bacaan bagi institusi
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Pendekatan Suatu Praktek, Edisi II, Jakarta : Rineka
Cipta.
Depkes RI. 2004. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
http://www.depkes.rpjmn.htm. Diakses 23 November 2012.
Hidayat, A.A.A. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta :
Salemba Medika.
–––––––––––––––––––. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta :
Salemba Medika.
JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta :
JNPK-KR/ POGI.
––––––––––––. 2008. Asuhan Persalinan, Asuhan Esensial, Pencegahan dan
Penanggulangan Secara Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta : JNPK-KR/ POGI.
Notoatmodjo, S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
–––––––––––––––––––. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
–––––––––––––––––––. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Cetakan 1. Jakarta
: Rineka Cipta.
–––––––––––––––––––. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
–––––––––––––––––––. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Riwidikdo, H. 2009. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi
Program R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
–––––––––––––––––––. 2009. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi
Program R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
–––––––––––––––––––. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi
Program R dan SPSS. Edisi II. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
–––––––––––––. 2010. Metodologi Penelitian Kantitatif, Kualitatif dan R&G. Bandung
: Alfabeta.