TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi...

61
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI TENTANG PARTOGRAF DI PRODI D III KEBIDANAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Tugas Akhir Pendidikan D III Kebidanan Disusun Oleh : DEWIRATIH NURJIHAN NIM. B10 130 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi...

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI

TENTANG PARTOGRAF DI PRODI D III KEBIDANAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Tugas Akhir

Pendidikan D III Kebidanan

Disusun Oleh :

DEWIRATIH NURJIHAN

NIM. B10 130

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013
Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013
Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Semester VI

Tentang Partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir

sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis

menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis

Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ambarsari, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.

4. Seluruh Dosen dan Staf STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas

segala bantuan yang telah diberikan.

5. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi

kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

Dewiratih Nurjihan

B. 10.130

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI TENTANG

PARTOGRAF DI PRODI D III KEBIDANAN STIKES KUSUMA

HUSADA SURAKARTA

TAHUN 2013

(xiii + 46 halaman + 17 lampiran + 4 tabel + 2 gambar)

ABSTRAK

Latar Belakang: Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 2007, AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan

AKB Indonesia sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup. Bidan harus mampu

memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan terhadap wanita yang sedang hamil,

melahirkan dan post partum. Untuk memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan

tersebut diperlukan suatu alat, salah satu alat yang dapat digunakan dalam

pengawasan kemajuan persalinan adalah partograf. Partograf merupakan grafik

pemantauan kemajuan persalinan yang dapat menilai kondisi janin selama

persalinan kala 1. Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Prodi

D III Kebidanan pada tanggal 26 November 2012, jumlah mahasiswi semester V

sebanyak 183 mahasiswi. Setelah dilakukan wawancara kepada 8 mahasiswi

didapatkan hasil 3 mahasiswi sudah mengetahui tentang partograf sedangkan 5

mahasiswi kurang mengetahui tentang partograf.

Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat

pengetahuan mahasiswi semester V tentang partograf di Prodi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Metode Penelitian: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, teknik pengambilan

sampel dengan Simple random sampling dengan jumlah responden 37 mahasiswi,

instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan

reliabilitasnya teknik analisa data dengan analisa univariat menggunakan

distribusi frekuensi.

Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap 37 mahasiswi semester VI tentang

partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta diperoleh

hasil yang memiliki pengetahuan berkategori baik sebanyak 11 responden

(29,8%), pengetahuan cukup sebanyak 21 responden (56,7%) dan pengetahuan

kurang sebanyak 5 responden (13,5%).

Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar

mahasiswi semester VI tentang partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta mempunyai pengetahuan yang cukup tentang partograf

yaitu sebanyak 21 responden (56,7%). Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu

pendidikan, media massa/ informasi, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan,

pengalaman dan usia.

Kata Kunci : Pengetahuan, partograf

Kepustakaan : 17 literatur (2003 s/d 2010)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Ø Jangan pernah merasa puas pada suatu hal, teruslah berusaha dan berkarya.

Ø Berbanggalah pada hasil kerja keras kita.

Ø Janganlah kamu berubah setelah kamu mendapatkan hal yang kamu inginkan.

Ø Ilmu itu bagai bunga temukan keharumannya dan edarkan pada semua orang.

Ø Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita

kehilangannya dan seorang teman sejati akan membuat hangat dengan

kehadirannya, mempercayai akan rahasianya dan mengingat Anda dalam doa-

doanya.

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan

kepada:

1. Allah SWT yang memberikan petunjuk

kelancaran dan kemudahan dalam penyusunan

karya tulis ilmiah ini.

2. Bapak dan Ibu tercinta, terima kasih atas doa

restunya dan cinta kasihnya selama ini.

3. Adikku tercinta (Syahfira dan Rizky) yang telah

memberi support setiap langkahku.

4. Teman-teman yang telah berpartisipasi dalam

pembuatan karya tulis ilmiah ini.

5. Almamater tercinta STIKes Kusuma Husada

Surakarta Prodi D III Kebidanan.

6. Ibu Ambarsari terima kasih selama ini telah

sabar membimbing dan berbagi pengalaman.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013
Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii

CURRICULUM VITAE ................................................................................. viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

E. Keaslian Penelitian ....................................................................... 4

F. Sistematika Penulisan .................................................................. 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ............................................................................. 7

1. Pengetahuan ........................................................................... 7

2. Partograf ................................................................................ 13

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

x

B. Kerangka Teori ............................................................................ 26

C. Kerangka Konsep ........................................................................ 27

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 28

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 29

D. Instrumen Penelitian .................................................................... 30

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 33

F. Variabel Penelitian ...................................................................... 34

G. Definisi Operasional .................................................................... 34

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ....................................... 35

I. Etika Penelitian ........................................................................... 38

J. Jadwal Penelitian ......................................................................... 39

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian........................................... 40

B. Hasil Penelitian ............................................................................ 40

C. Pembahasan.................................................................................. 42

D. Keterbatasan ................................................................................. 44

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 45

B. Saran ............................................................................................ 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar. 2.1. Kerangka Teori ........................................................................ 26

Gambar. 2.2. Kerangka Konsep ..................................................................... 27

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................... 31

Tabel 3.2 Definisi Operasional .................................................................... 34

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi .................................................. 40

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat

Pengetahuan ................................................................................. 41

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3. Surat Balasan Pengambilan Data Awal

Lampiran 4. Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 5. Persetujuan Sebagai Responden

Lampiran 6. Kuesioner Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Semester VI tentang

Partograf

Lampiran 7. Surat Ijin Uji Validitas

Lampiran 8. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 9. Tabulasi

Lampiran 10. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 11. Surat Ijin Penggunakan Lahan Penelitian

Lampiran 12. Surat Balasan dari Lahan Penelitian

Lampiran 13. Hasil Analisis Data

Lampiran 14. Lembar Perhitungan

Lampiran 15. Tabel r Product Moment

Lampiran 16. Lembar Partograf

Lampiran 17. Lembar Konsultasi

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2007, AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup dan AKB

Indonesia sebesar 34 per 1.000 Kelahiran Hidup. Meskipun demikian angka

tersebut masih tertinggi di Asia. Sementara target 2014 Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ada sebesar 118 per

100.000 Kelahiran Hidup. Angka Kematian Bayi Baru Lahir sebesar 24 per

1.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2004).

Diperkirakan 90% kematian ibu terjadi saat persalinan dan kira-kira

90% penyebab kematian ibu secara langsung adalah perdarahan (28%),

eklampsia (24%), infeksi (11%), komplikasi puerperium (8%), partus macet

(5%), abortus (5%), trauma obstetrik (5%), emboli (3%), dan lain-lain (11%)

(Depkes RI, 2004). Penyebab secara tidak langsung adalah ibu hamil

menderita penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum kehamilan,

misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes, hepatitis, anemia dan malaria.

Penyebab tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan

yang memadai (Depkes RI, 2004).

Bidan harus mampu memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan

terhadap wanita yang sedang hamil, melahirkan dan post partum,

melaksanakan pertolongan persalinan dibawah tanggung jawabnya sendiri

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

2

dan memberi asuhan pada bayi baru lahir, bayi dan anak balita dalam rangka

menyiapkan sumber daya manusia atau generasi penerus yang berkualitas

(Depkes, 2002). Untuk memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan tersebut

diperlukan alat untuk memberikan pengawasan kemajuan persalinan. Salah

satu alat yang dapat digunakan dalam pengawasan kemajuan persalinan

adalah partograf. Partograf merupakan grafik pemantauan kemajuan

persalinan yang dapat menilai kondisi janin selama persalinan kala 1

(JNPK-KR, 2008).

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada adalah salah satu

institusi yang menghasilkan bidan yang mempunyai visi yang di dapat dari

pedoman akademik yaitu menghasilkan tenaga Ahli Madya Kebidanan yang

kompeten, unggul, profesional dan kompetetif di tingkat global. Dalam

praktik di lapangan, modal utama bidan adalah harus mampu melakukan

pertolongan persalinan yang bersih dan aman. Selain itu, bidan harus dapat

memantau kemajuan persalinan untuk mendeteksi secara dini kemungkinan

terjadinya partus lama.

Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Prodi D III

Kebidanan pada tanggal 26 November 2012, jumlah mahasiswi semester V

sebanyak 183 mahasiswi. Setelah dilakukan wawancara kepada 8 mahasiswi

didapatkan hasil 3 mahasiswi sudah mengetahui tentang partograf sedangkan

5 mahasiswi kurang mengetahui tentang partograf.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

3

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang

“Tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI tentang Partograf di Prodi D III

Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan permasalahan

penelitian yaitu “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Mahasiswi Semester VI

Tentang Partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI

tentang partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI

tentang partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta dalam kategori baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI

tentang partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta dalam kategori cukup.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

4

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI

tentang partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

dalam kategori kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang partograf pada

mahasiswi.

2. Bagi Diri Sendiri

Sebagai pengalaman dalam melakukan penulisan ilmiah serta menambah

pengetahuan dan wawasan peneliti.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya

untuk dapat menambah referensi perpustakaan untuk bahan acuan

penelitian yang akan datang.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian serupa pernah dilakukan oleh :

Nedy Malvirani Awuy (2011), Dengan judul “Gambaran Pengetahuan

Mahasiswi Semester IV Tentang Partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes

A. Yani Yogyakarta”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

penelitian deskriptif. Populasi yang diamati peneliti dalam penelitian ini

adalah mahasiswi semester IV Prodi D III Kebidanan STIKes A. Yani

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

5

sebanyak 212 mahasiswi. Sampel yang peneliti gunakan adalah 25% dari

jumlah populasi yaitu 25% dari 212 mahasiswi sebanyak 53 mahasiswi.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan proportionate

stratified random sampling. Dengan hasil sebagai berikut : Tingkat

pengetahuan responden tentang partograf pada kategori kurang karena dari 53

mahasiswi yang di teliti 12 mahasiswi atau 22,6% mengetahui tentang

partograf sedangkan 41 mahasiswi atau 77,4% kurang mengetahui tentang

partograf.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah lokasi dan waktu penelitian,

jumlah responden, teknik sampling, dan hasil penelitian. Sedangkan

persamaan dengan penelitian ini adalah metode penelitian.

F. Sistematika Penelitian

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian,

sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori medis tentang teori dari masalah yang di teliti

mencakup pengetahuan, pengertian partograf, penggunaan

partograf, pencatatan selama fase aktif persalinan, mencatat temuan

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

6

pada partograf, mencatat pada lembar belakang partograf, kerangka

teori, kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,

populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen

penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi

operasional, metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian.

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian,

hasil penelitian, pembahasan, keterbatasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan adalah hasil dari tahu

dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Sebagian besar penginderaan manusia diperoleh melalui mata

dan telinga. Penelitian Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2005)

menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati 5 tahap

yaitu awarenest (kesadaran), interest (tertarik pada stimulus),

evaluation (mengevaluasi atau menimbang baik tidaknya stimulus), dan

trial (mencoba) serta adoption (subjek telah berperilaku baik).

b. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2005), pengetahuan dibagi menjadi enam

tingkatan yang tercakup dalam domain kognitif, yaitu :

1) Tahu (know)

Dapat diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari

sebelumnya termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan

yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu (know) ini

merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

8

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Seseorang yang

telah faham terhadap objek atau materi tersebut harus dapat

menyimpulkan dan menyebutkan contoh, menjelaskan, meramalkan,

dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi real

(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus dan metode, prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (analysis)

Arti dari analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih

didalam struktur organisasi dan masih ada kaitanya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja

seperti menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisakan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian kepada suatu

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

9

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu adalah

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang ada, misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan,

dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap

suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini

didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada misalnya dapat

membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan anak yang

kekurangan gizi, dapat menafsirkan sebab-sebab ibu-ibu tidak mau

ikut KB dan sebagainya.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidkan mempengaruhi proses belajar,

makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut

untuk menerima informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya

dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

10

tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.

Namun perlu ditekankan bahwa seseorang yang berpendidikan

rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula.

2) Media Massa / Informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media

massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukkan opini dan

kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas

pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi

sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

3) Sosial Budaya dan Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian, seseorang akan bertambah pengetahuanya walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

11

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,

baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan kedalam

individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi

karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang

dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan

profesional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang

merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan

etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan

lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

12

lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya

menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan

lebih banyak menggunakan waktu untuk membaca. Kemampuan

intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan

hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

d. Cara Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006), pengukuran pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi

materi yang akan diukur dari subyek penelitian atau responden ke

dalam pengetahuan yang ingin kita ukur atau kita ketahui dan dapat kita

sesuaikan dengan tingkatan-tingkatannya. Adapun pertanyaan yang

dapat digunakan untuk pengukuran pengetahuan secara umum dapat

dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :

1) Pertanyaan subyektif, misalnya jenis pertanyaan essay.

Pertanyaan essay disebut sebagai pertanyaan subyektif karena

penilaian untuk pertanyaan ini melibatkan faktor subyektif dari

penilai, sehingga nilainnya akan berbeda dari seseorang penilai satu

dibandingkan dengan yang lain dari satu waktu ke waktu yang

lainnya.

2) Pertanyaan obyektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple

choise), betul salah dan pertanyaan menjodohkan. Pertanyaan pilihan

ganda, betul salah, menjodohkan disebut pertanyaan obyektif karena

pertanyaan-pertanyaan itu dapat dinilai secara pasti oleh penilai.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

13

Dari kedua jenis pertanyaan tersebut, pertanyaan obyektif

khususnya pertanyaan pilihan ganda lebih disukai untuk dijadikan

sebagai alat ukur dalam pengukuran pengetahuan karena lebih mudah

disesuaikan dengan pengetahuan yang akan diukur dan penilaiannya

akan lebih cepat (Arikunto, 2006).

2. Partograf

a. Pengertian

Menurut JNPK-KR (2008), partograf adalah alat bantu untuk

memantau kemajuan kala 1 persalinan dan informasi untuk membuat

keputusan klinik. Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah

untuk:

1) Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai

pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam

2) Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal.

Dengan demikian juga dapat mendeteksi secara dini kemungkinan

terjadinya partus lama.

3) Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi

bayi, grafik kemajuan proses persalinan, bahan dan medikamentosa

yang diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat keputusan

klinik dan asuhan atau tindakan yang diberikan dimana semua itu

dicatatkan secara rinci pada status atau rekam medik ibu bersalin dan

bayi baru lahir.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

14

b. Penggunaan Partograf

Penggunaan partograf untuk memastikan bahwa ibu dan bayinya

mendapatkan asuhan yang aman, maka partograf harus digunakan :

1) Untuk semua ibu dalam fase aktif kala 1 persalinan dan merupakan

elemen penting dari asuhan persalinan, baik normal maupun

patologis. Partograf sangat membantu penolong persalinan dalam

memantau, mengevaluasi dan membuat keputusan klinik, baik

persalinan dengan penyulit maupun yang disertai dengan penyulit.

2) Selama persalinan dan kelahiran di semua tempat (rumah,

puskesmas, klinik, bidan swasta, rumah sakit, dll).

3) Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang memberikan

asuhan persalinan kepada ibu dan proses kelahiran bayinya (spesialis

obstetri ginekologi, bidan, dokter umum, residen dan mahasiswa

kedokteran).

c. Pencatatan selama fase aktif persalinan

Pencatatan selama fase aktif persalinan yaitu saat pembukaan

serviks dari 4 sampai 10 cm. Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai

dan dicatat secara saksama, yaitu :

1) Denyut jantung janin setiap ½ jam

2) Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus setiap ½ jam

3) Nadi setiap ½ jam

4) Pembukaan serviks setiap 4 jam

5) Penurunan bagian terbawah janin setiap 4 jam

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

15

6) Tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4 jam

7) Produksi urin, aseton dan protein setiap 2 sampai 4 jam

Halaman depan partograf menginstruksikan observasi dimulai pada

fase aktif persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat

hasil-hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan, yaitu :

1) Informasi tentang ibu :

a) Nama, umur;

b) Grafida, para, abortus (keguguran);

c) Nomor catatan medik / nomor puskesmas;

d) Tanggal dan waktu dimulai dirawat (atau jika di rumah, tanggal

dan waktu penolong persalinan mulai merawat ibu);

e) Waktu pecahnya selaput ketuban.

2) Kondisi janin :

a) DJJ;

b) Warna dan adanya air ketuban;

c) Penyusupan (molase) kepala janin.

3) Kemajuan persalinan :

a) Pembukaan serviks;

b) Penurunan bagian terbawah atau presentasi janin;

c) Garis waspada dan garis bertindak.

4) Jam dan waktu :

a) Waktu mulainya fase aktif persalinan;

b) Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

16

5) Kontraksi uterus :

a) Frekuensi dan lamanya;

b) Lama kontraksi.

6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan :

a) Oksitosin;

b) Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan.

7) Kondisi ibu :

a) Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh;

b) Urin (volume, aseton atau protein).

8) Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat dalam

kolom yang tersedia di sisi partograf atau di catatan kemajuan

persalinan).

d. Mencatat Temuan pada Partograf

1) Informasi tentang Ibu

Lengkapi bagian awal (atas) partograf secara teliti pada saat

memulai asuhan penelitian. Wakti kedatangan (tertulis sebagai :

“jam atau pukul” pada partograf) dan perhatikan kemungkinan ibu

datang dalam fase laten. Catat waktu pecahnya selaput ketuban.

2) Kondisi Janin

Bagan atas grafik pada partograf adalah untuk pencatatan

denyut jantung janin (DJJ), air ketuban dan penyusupan (kepala

janin).

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

17

a) Denyut Jantung Janin (DJJ)

Menilai dan mencatat denyut jantung janin (DJJ) setiap 30

menit (lebih sering jika ada tanda-tanda gawat janin). Setiap kotak

di bagian atas partograf menunjukkan waktu 30 menit. Skala

angka di sebelah kolom paling kiri menunjukkan DJJ. Catat DJJ

dengan memberikan tanda titik pada garis yang sesuai dengan

angka yang menunjukkan DJJ. Kemudian hubungkan titik yang

satu dengan titik lainnya dengan garis dan bersambung.

Kisaran normal DJJ terpapar pada partograf diantara garis

tebal angka 180 dan 100. Sebaliknya, penolong harus waspada

bila DJJ mengarah hingga di bawah 120 atau di atas 160. Untuk

tindakan-tindakan segera yang harus dilakukan jika DJJ

melampaui kisaran normal ini. Catat tindakan-tindakan yang

dilakukan pada ruang yang tersedia di salah satu dari kedua sisi

partograf.

b) Warna dan adanya air ketuban

Nilai kondisi air ketuban setiap kali melakukan pemeriksan

dalam dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah.

Catat temuan-temuan dalam kotak yang sesuai di bawah lajur

DJJ. Gunakan lambang-lambang berikut ini :

(1) U : Selaput ketuban utuh (belum pecah)

(2) J : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban

jernih

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

18

(3) M : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban

bercampur mekonium

(4) D : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban

bercampur darah

(5) K : Selaput ketuban sudah pecah tapi air ketuban tidak

mengalir lagi (“kering”)

c) Penyusupan (molase) tulang kepala janin

Menurut JNPK-KR (2008), penyusupan adalah indikator

penting tentang seberapa jauh kepala bayi dapat menyesuaikan

diri terhadap bagian keras (tulang) panggul ibu. Semakin besar

derajat penyusupan atau tumpang tindih antara tulang kepala

semakin menunjukkan risiko disproporsi kepala panggul (DKP).

Apabila ada dugaan disproporsi kepala panggul maka penting

untuk tetap memantau kondisi janin serta kemajuan persalinan.

Lakukan tindakan pertolongan awal yang sesuai dan rujuk ibu

dengan dugaan disproporsi kepala panggul (DKP) ke fasilitas

kesehatan rujukan.

Setiap kali melakukan periksa dalam, nilai penyusupan

antara tulang (molase) kepala janin. Catat temuan yang ada di

kotak yang sesuai di bawah lajur air ketuban. Gunakan lambang-

lambang berikut ini :

0 : tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dapat dengan

mudah di palpasi.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

19

1 : tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan

2 : tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi masih

dapat dipisahkan

3 : tulang-tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak bisa

dipisahkan

3) Kemajuan Persalinan

Angka 0-10 yang tertera di kolom paling kiri adalah besarnya

dilatasi serviks. Nilai setiap angka sesuai dengan besarnya dilatasi

serviks dalam satuan centimeter dan menempati lajur dan kotak

tersendiri. Perubahan nilai atau perpindahan lajur satu ke lajur yang

lain untuk menunjukkan penambahan dilatasi serviks sebesar 1 cm.

a) Pembukaan serviks

Menilai dan mencatat pembukaan serviks setiap 4 jam

(lebih sering dilakukan jika ada tanda-tanda penyulit). Saat ibu

berada dalam fase aktif persalinan, catat pada partograf setiap

temuan dari setiap pemeriksaan. Tanda ‘X’ harus dicantumkan di

garis waktu yang sesuai dengan lajur besarnya pembukaan

serviks.

b) Penurunan bagian terbawah janin

Mencantumkan hasil pemeriksaan penurunan kepala

(perlimaan) yang menunjukkan seberapa jauh bagian terbawah

janin telah memasuki rongga panggul. Pada persalinan normal,

kemajuan pembukaan serviks selalu diikuti dengan turunnya

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

20

bagian terbawah janin. Tapi adakalanya, penurunan bagian

terbawah janin baru terjadi setelah pembukaan serviks mencapai

7 cm.

Tulisan “Turunnya Kepala” dan garis tidak putus dari 0-5,

tertera di sisi yang sama dengan angka pembukaan serviks.

Berikan tanda “O” yamg ditulis pada garis waktu yang sesuai.

Sebagai contoh, jika hasil pemeriksaan palpasi kepala di atas

simpisis pubis adalah 4/5 maka tuliskan tanda “O” di garis

angka 4. Hubungkan tanda “O” dari setiap pemeriksaan dengan

garis tidak terputus.

c) Garis waspada dan garis bertindak

Garis waspada dimulai pada pembukaan serviks 4 cm dan

berakhir pada titik dimana pembukaan lengkap diharapkan terjadi

jika laju pembukaan 1 cm per jam. Pencatatan selama fase aktif

persalinan harus dimulai digaris waspada. Jika pembukaan serviks

mengarah ke sebaleh kanan garis waspada (pembukaan kurang

dari 1 cm per jam), maka harus dipertimbangkan adanya penyulit

(misalnya : fase aktif yang memanjang, serviks kaku, atau inersia

uteri hipotonik, dll).

Garis bertindak tertera sejajar dan disebelah kanan (berjarak

4 cm) garis waspada. Jika pembukaan serviks telah melampaui

dan berada disebelah kanan garis bertindak, maka hal ini

menunjukkan perlu dilakukan tindakan umtuk menyelesaikan

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

21

persalinan. Sebaiknya, ibu harus sudah berada di tempat rujukan

sebelum garis bertindak terlampaui.

4) Waktu (Jam)

a) Waktu mulainya fase aktif persalinan

Di bagian bawah partograf (pembukaan serviks dan

penurunan) tertera kotak-kotak yang diberi angka 1-16. Setiap

kotak menyatakan satu sejak dimulainya fase aktif persalinan.

b) Waktu aktual saat pemeriksaan dilakukan

Di bawah lajur kotak untuk waktu mulainya fase aktif,

tertera kotak-kotak untuk mencatat waktu aktual saat pemeriksaan

dilakukan. Setiap kotak menyatakan satu jam penuh dan berkaitan

dengan dua kotak waktu 30 menit pada lajur kotak di atasnya atau

lajur kontraksi di bawahnya.

Saat ibu masuk dalam fase aktif persalinan, catat

pembukaan serviks di garis waspada. Sebagai contoh, jika

pemeriksaan dalam menunjukkan ibu mengalami pembukaan

6 cm pada pukul 15.00, tuliskan tanda “X” di garis waspada yang

sesuai dengan angka 6 yang tertera di sisi luar kolom paling kiri

dan catat waktu yang sesuai pada kotak di bawahnya (kotak

ketiga dari kiri).

5) Kontraksi Uterus

Menurut JNPK-KR (2008), di bawah lajur waktu partograf,

terdapat lima lajur kotak dengan tulisan “kontraksi per 10 menit” di

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

22

sebelah luar kolom paling kiri. Setiap kotak menyatakan satu

kontraksi. Setiap 30 menit, raba dan catat jumlah kontraksi dalam 10

menit dan lamanya kontraksi dalam satuan detik. Nyatakan jumlah

kontraksi yang terjadi dalam waktu 10 menit dengan cara mengisi

kotak kontraksi yang tersedia dan disesuaikan dengan angka yang

mencerminkan temuan dari hasil pemeriksaan kontraksi. Sebagai

contoh, jika ibu mengalami 3 kontraksi dalam waktu 10 menit, maka

lakukan pengisian pada 3 kotak kontraksi. Nyatakan lamanya

kontraksi dengan :

Beri titik-titik di kotak yang sesuai untuk menyatakan

kontraksi yang lamanya kurang dari 20 detik.

Beri garis-garis di kotak yang sesuai untuk menyatakan

kontraksi yang lamanya 20-40 detik.

Isi penuh kotak yang sesuai untuk menyatakan

kontraksi yang lamanya lebih dari 40 detik.

6) Obat-obatan dan cairan yang diberikan

Di bawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertera lajur

kotak untuk mencatat oksitosin, obat-obat lainnya dan cairan IV.

a) Oksitosin

Jika tetesan (drip) oksitosin sudah dimulai, dokumentasikan

setiap 30 menit jumlah unit oksitosin yang diberikan per volume

cairan IV dan dalam satuan tetesan per menit.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

23

b) Obat-obatan lain dan cairan IV

Catat semua pemberian obat-obatab tambahan dan/atau

cairan IV dalam kotak uang sesuai dengan kolom waktunya.

7) Kondisi Ibu

Bagian terbawah lajur dan kolom pada halaman depan

partograf, terdapat kotak atau ruang untuk mencatat kondisi

kesehatan dan kenyamanan ibu selama persalinan.

a) Nadi, tekanan darah dan suhu tubuh

Angka di sebalah kiri bagian partograf ini berkaitan dengan

nadi dan tekanan darah ibu.

(1) Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif

persalinan (lebih sering jika dicurigai adanya penyulit). Beri

tanda titik pada kolom waktu yang sesuai (●).

(2) Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selama fase

aktif persalinan (lebih sering jika dianggap akan adanya

penyulit). Beri tanda panah pada partograf pada kolom waktu

yang sesuai.

(3) Nilai dan catat temperatur tubuh ibu (lebih sering jika

meningkat, atau dianggap adanya infeksi) setiap 2 jam dan

catat temperatur tubuh dalam kotak yang sesuai.

b) Volume urin, protein, atau aseton

Ukur dan catat jumlah produksi urin ibu sedikitnya setiap

2 jam (setiap kali ibu berkemih). Jika kemungkinan setiap kali ibu

berkemih, lakukan pemeriksaan adanya aseton atau protein dalam

urin.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

24

8) Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya

Asuhan, pengamatan dan/atau keputusan klinik mencakup :

a) Jumlah cairan peroral yang diberikan.

b) Keluhan sakit kepala atau pengeliatan (pandangan) kabur.

c) Konsultasi dengan penolong persalinan lainnya (Obgin, bidan,

dokter umum).

d) Persiapan sebelum melakukan rujukan.

e) Upaya Rujukan.

e. Pencatatan pada Lembar Belakang Partograf

Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat

hal-hal yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran, serta

tindakan-tindakan yang dilakukan sejak persalinan kala I hingga kala

IV (termasuk bayi baru lahir), yang berisi antara lain :

1) Kala I

Kala I terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tentang parograf saat

melewati garis waspada, masalah-masalah lain yang timbul,

penatalaksanaanya, dan hasil penatalaksanaan tersebut. Pertanyaan

lainnya hanya diisi jika terdapat masalah lainnya dalam persalinan.

2) Kala II

Kala II terdiri dari episiotomi, pendamping persalinan, gawat

janin, distosia bahu, masalah lain, penatalaksanaan masalah dan

hasilnya.

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

25

3) Kala III

Data untuk kala III terdiri dari lamanya kala III, pemberian

oksitosin, penegangan tali pusat terkendali, pemijatan fundus,

plasenta lahir lengkap, plasenta tidak lahir > 30 menit, laserasi,

atonia uteri, jumlah perdarahan, masalah lain, penatalaksanaan dan

hasilnya. Isi jawaban pada tempat yang disediakan dan beri tanda

pada kotak di samping jawaban yang sesuai.

4) Bayi baru lahir

Informasi yang perlu diperoleh dari bagian bayi baru lahir

adalah berat dan panjang badan, jenis kelamin, penilaian bayi baru

lahir, pemberian ASI, masalah lain dan hasilnya. Isi jawaban pada

tempat yang disediakan beri tanda ada kotak di samping jawaban

yang sesuai.

5) Kala IV

Kala IV berisi data tentang tekanan darah, nadi, suhu, tinggi

fundus, kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan.

Pemantauan pada kala IV ini sangat penting terutama untuk menilai

apakah terdapat risiko atau terjadi perdarahan pasca persalinan.

Pengisian pemantauan kala IV dilakukan setiap 15 menit pada satu

jam pertama setelah melahirkan, dan setiap 30 menit pada satu jam

berikutnya. Bila timbul masalah pada kala IV, tuliskan jenis dan cara

menangani masalah tersebut pada bagian masalah kala IV dan bagian

berikutnya (Depkes RI, 2008).

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

26

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori

Sumber : Notoatmodjo (2007), JNPK-KR (2008), (Modifikasi)

Tingkatan pengetahuan :

1. Tahu (know)

2. Memahami

(comprehension)

3. Aplikasi (application)

4. Analisis (analysis)

5. Sintesis (synthesis)

6. Evaluasi (evaluation)

1.

Pengetahuan

Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Media massa / informasi

3. Sosial budaya dan ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

6. Usia

Partograf :

1. Pengertian

2. Penggunaan partograf

3. Pencatatan selama fase

aktif persalinan

4. Pencatatan temuan

pada partograf

5. Pencatatan pada

lembar belakang

partograf

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

27

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Tingkat pengetahuan mahasiswi

semester V tentang partograf

Faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Media massa/informasi

3. Sosial budaya dan ekonomi

4. Lingkungan

5. Pengalaman

6. Usia

Baik

Cukup

Kurang

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yang bertujuan

memberikan gambaran mengenai pengetahuan mahasiswi semester V tentang

partograf. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang diarahkan

untuk mendiskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu

komunitas atau masyarakat, yang telah direncanakan sampai matang ketika

persiapan penelitian disusun dan datanya berbentuk angka atau data kualitatif

yang diangkakan (Sugiyono, 2010).

Menurut Notoatmodjo (2005), metode penelitian deskriptif adalah suatu

metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat

gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilakukan oleh penulis

dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2007). Dalam

penelitian ini dilakukan di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rencana tentang jadwal yang akan dilakukan

oleh penulis dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2007).

Dalam penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17-23 April 2013.

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

29

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Notoatmodjo (2010), populasi adalah keseluruhan objek

penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswi semester VI Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta sebanyak 172 mahasiswi.

2. Sampel

Menurut Notoatmodjo (2010), sampel penelitian adalah objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Apabila jumlah populasi

kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi, jika jumlah populasi besar atau lebih dari

100 maka diambil antara 10-15% atau 20-25% (Arikunto, 2006), karena

jumlah populasi lebih dar 100 maka sampel yang peneliti gunakan adalah

22% dari jumlah populasi yaitu 22% dari 172 mahasiswi sebanyak 37

mahasiswi.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple

random sampling. Simple random sampling adalah pemilihan sampel

dengan jenis probabilitas yang paling sederhana dan untuk mencapai

sampling ini setiap elemen diseleksi secara acak (Nursalam, 2008).

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

30

D. Instrumen Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah

kuesioner. Menurut Notoatmodjo (2010), kueisioner adalah daftar pernyataan

yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal

memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu.

Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yang

berbentuk pernyataan dimana dalam pernyataan tersebut disediakan pilihan

jawaban “benar” atau “salah” tentang partograf dan responden diminta

memilih salah satu jawaban tersebut. Dalam penelitian ini terdapat dua

pernyataan yaitu peryataan positif (favourable) dan pernyataan negatif

(unfavourable). Pernyataan positif (favourable) adalah pernyataan yang

jawabannya benar, apabila responden menjawab benar nilainya 1 dan

menjawab salah nilainya 0. Pernyataan negatif (unfavourable) adalah

pernyataan yang jawabannya salah, apabila responden menjawab benar

nilainya 0 dan menjawab salah nilainya 1. Adapun pengisian kuesioner ini

dengan cara memberikan tanda centang (√) pada lembar kuesioner yang

sudah disediakan.

Untuk mengetahui kuesioner untuk penelitian ini berkualitas, terlebih

dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik sejenis di

luar lokasi penelitian yaitu di Stikes Aisyiyah Surakarta kemudian diolah dan

dianalisa dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and

Service Solution). Adapun jumlah responden yang akan digunakan untuk uji

validitas dan uji reliabilitas berjumlah 30 responden dengan jumlah

pernyataan 30 item.

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

31

1. Kisi-kisi Kuesioner

Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner

Variabel Sub Variabel No. Pernyataan Jumlah Soal

Favourable Unfavourable

Tingkat

pengetahuan

mahasiswi

tentang

partograf

Pengetahuan

mahasiswa

tentang :

a. Pengertian

partograf

b. Penggunaan

partograf

c. Pencatatan

selama fase

aktif

persalinan

d. Pencatatan

temuan pada

partograf

e. Pencatatan

pada lembar

belakang

partograf

1

4,5

7,8,10

12,13,14,17,

19,20,23

25,28

2

3

6,9

11,15,18,21,24

26,27,29

2

3

5

12

5

Jumlah Soal 15 12 27

2. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen dengan tujuan untuk

mengetahui apakah kuesioner yang disusun tersebut mampu mengukur

apa yang diinginkan (Arikunto, 2006). Uji validitas dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran kuesioner tersebut.

Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, begitu

juga sebaliknya, instrumen yng kurang valid berarti memiliki validitas

rendah. Untuk menguji kesahihan suatu kuesioner maka kuesioner

tersebut perlu diuji validitas terlebih dahulu. Untuk menguji koefisien

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

32

korelasi item kuesioner tersebut menggunakan rumus korelasi product

moment dengan bantuan program computer SPSS for windows.

Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (0,361) dengan

menggunakan taraf signifikan 0,05.

Berdasarkan hasil uji validitas di Stikes Aisyiyah Surakarta dengan

30 responden di dapatkan dari 30 item pernyataan tentang partograf yang

tidak valid berjumlah 3 item pernyataan, 2 pernyataan positif dan 1

pernyataan negatif yaitu item pernyataan nomer 16, 22, 30, kemudian

ketiga pernyataan tersebut dihilangkan.

Rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut :

Keterangan :

N = Jumlah responden

X = Skor tiap-tiap pertanyaan yang dijawab responden

Y = Skor total dari seluruh pertanyaan masing-masing responden

r = Angka product moment

(Sugiyono, 2010)

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila

fakta diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan

(Sugiyono, 2010). Untuk uji reliabilitas kuesioner tingkat pengetahuan

mahasiswi tentang partograf telah dilakukan di STIKes Kusuma Husada

( ) ( ) }Y - Y {N }X X {

YX. - XY . N

222 2 SSS-S

SSS=

Nrxy

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

33

Surakarta. Untuk uji reliabilitas pada item soal tersebut dengan

menggunakan rumus alpha cronbach. Kuesioner dinyatakan reliabel bila

nilai alpha cronbach > rkriteria (0,7) (Riwidikdo, 2009).

Rumus alpha cronbach :

úû

ùêë

é S-úû

ùêë

é-

=t

b

k

kr

2

2

11 11 s

s

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir soal

Ɖσb2

= Jumlah varians butir

σt2

= Varians total

(Arikunto, 2006)

Berdasarkan pengolahan data dengan program SPSS didapatkan

alpha cronbach’s (0. 921). Instrument yang digunakan dalam penelitian

ini reliabel karana nilai alpha cronbach’s (0. 921) > rkriteria (0. 7).

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti untuk mengumpulkan data

yang akan dilakukan dalam penelitian (Riwidikdo, 2009). Data yang

diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer adalah data dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari yang

sebelumnya tidak ada dan tujuannya disesuaikan dengan keperluan

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

34

penelitian (Hidayat, 2007). Data Primer diperoleh secara langsung melalui

pengisian kuesioner oleh responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data telah dikumpulkan oleh pihak lain dan data

sudah ada (Hidayat, 2007). Data sekunder didapatkan dari data jumlah

mahasiswi semester VI Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta dalam waktu 1 tahun terakhir sebanyak 172 mahasiswi.

F. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu

konsep penelitian tertentu (Notoatmodjo, 2010). Variabel penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal/ satu variabel, yaitu

tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI tentang partograf.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamat, memungkinkan peneliti

untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu

objek atau fenomena (Hidayat, 2007). Untuk membatasi ruang lingkup atau

pengertian variabel-variabel diamati atau diteliti, perlu sekali variabel-

variabel tersebut diberi batasan atau definisi operasional. Definisi operasional

juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

35

terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta mengembangkan

instrumen atau alat ukur (Notoatmodjo, 2006).

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Definisi Operasional

Variabel Definisi

Operasional

Alat

Ukur

Kategori Skala

Data

Tingkat

pengetahuan

mahasiswi

tentang partograf

Segala sesuatu yang

diketahui

mahasiswi tentang

partograf meliputi :

pengertian

partograf,

penggunaan

partograf,

pencatatan selama

fase aktif

persalinan,

pencatatan temuan

pada partograf,

pencatatan pada

lembar belakang

partograf

Kuesioner a. Baik :bila nilai

responden yang

diperoleh ( x ) >

mean + 1 SD

b. Cukup : bila nilai

mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c. Kurang : bila nilai

responden yang

diperoleh ( x ) <

mean – 1 SD

(Riwidikdo, 2010)

Ordinal

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Metode Pengolahan Data

Cara pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan komputer

dan menghasilkan data kuantitatif tingkat pengetahuan mahasiswi

semester VI tentang partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma

Husada Surakarta. Setelah data terkumpul melalui kuesioner maka data

akan melalui beberapa tahapan yaitu :

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

36

a. Editing

Pada tahap ini, penulis melakukan penelitian terhadap data yang

diperoleh kemudian diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam

penulisannya.

b. Coding

Setelah dilakukan editing, selanjutnya penulis memberikan kode

tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam menggunakan

analisis data.

c. Scoring

Scoring yaitu memberikan score/ bobot pada setiap jawaban dari

pertanyaan kuesioner/ angket. Satu untuk jawaban benar dan nol untuk

jawaban salah.

d. Entry

Memproses data agar dapat dianalisis dengan cara melakukan entry data

dari kuesioner ke program komputer sesuai dengan kode yang

ditetapkan.

e. Tabulating

Merupakan kegiatan memasukkan data menurut variabel yang akan

dianalisis.

f. Cleaning

Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry,

dimana data diperiksa kembali kebenarannya dengan melihat missing,

variasi dan konsistensi data agar seluruh data yang di entry bebas dari

kesalahan.

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

37

2. Analisis Data

Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian adalah Analisis

Univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap

penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari

variabel (Notoatmodjo, 2010).

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo (2010),

adalah sebagai berikut:

a. Baik : Bila responden (x) > mean + 1 SD

b. Cukup : Bila nilai mean – SD ≤ x≤ mean + 1 SD

c. Kurang : Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

Untuk mencari simpangan baku dengan menggunakan rumus menurut

Riwidikdo (2010), yaitu :

Keterangan :

sd : Simpangan baku

xi : Nilai dari data

n : Banyaknya data

Untuk menghitung mean menggunakan rumus menurut Riwidikdo

(2010), yaitu:

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

38

Rumus : X = n

Keterangan :

X : Rata-rata (mean)

å x : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah maksimal yang harus diperoleh responden

Untuk memperoleh skor prosentase menurut Riwidikdo (2010),

yaitu sebagai berikut :

Skor yang diperoleh responden

Skor prosentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x100%

Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh

I. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian keperawatan

merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat

penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, sehingga segi

etika dalam penelitian harus diperhatikan. Etika penelitian yang harus

diperhatikan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Informed Concent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan cara memberikan lembar persetujuan sebelum penelitian

dilakukan. Tujuan dari pemberian informed concent adalah agar subjek

mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya.

Apakah responden bersedia maka peneliti memberikan lembar persetujuan

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

39

untuk ditandatangani, kemudian responden menandatangani lembar

persetujuan tersebut.

2. Anonimity (tanpa nama)

Merupakan suatu jaminan dalam penggunaan subjek penelitian

dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan

data atau hasil penelitian yang akan disajikan. Pada penelitian ini,

responden diminta menuliskan inisial pada kolom nama responden.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Merupakan salah satu etika dalam penelitian dengan cara

memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan oleh

peneliti, dijamin kerhasiaannya, hanya digunakan dalam kelompok data

yang akan dilaporkan dalam riset.

J. Jadwal Penelitian

Terlampir.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

STIKes Kusuma Husada Surakarta adalah sebuah Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan yang terletak di Jl. Jaya Wijaya No. 11, Kadipiro, Surakarta. Secara

umum, STIKes ini terletak di pinggir kota Surakarta, yaitu terletak di

kampung Mojosongo, perbatasan antara daerah Surakarta dan Karanganyar,

luas sekolah ini + 3000 meter dan keadaan lingkungan di sekolah ini cukup

nyaman dan bersih. STIKes Kusuma Husada Surakarta mempunyai 3 Program

Studi, yaitu Prodi D III Kebidanan, Prodi D III Keperawatan dan S1

Keperawatan. Jumlah mahasiswi tingkat III semester VI yang ada di sekolah

ini pada tahun ajar 2012/ 2013 adalah 172 mahasiswi.

B. Hasil Penelitian

1. Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Mahasiswi

Semester VI Tentang Partograf di Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma

Husada Surakarta

Tabel 4. 1

Nilai Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat Pengetahuan Mahasiswi

Semester V Tentang Partograf di

Prodi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta

22,1 4,7

40

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

41

a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) > mean + 1 SD

(x) > Mean + 1 SD

(x) > 22,1 + 1 . 4,7

(x) > 26,8

b. Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean – SD < x <

mean + 1 SD

Mean – SD < x < Mean + 1 SD

22,1 – 1 . 4,7 < x < 22,1 + 1 . 4,7

17,4 < x < 26,8

c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) < mean -1 SD

(x) < 22,1 – 1 . 4,7

(x) < 17,4

Tabel 4. 2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

No. Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)

1. Baik 11 29,8

2. Cukup 21 56,7

3. Kurang 5 13,5

Jumlah 37 100

Sumber: Data primer

Berdasarkan tabel 4. 2 didapatkan tingkat pengetahuan mahasiswi

semester VI Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

tentang partograf antara lain: 11 responden (29,8%) dalam kategori baik,

21 responden (56,7%) dalam kategori cukup dan 5 responden (13,5%)

dalam kategori kurang. Jadi kesimpulannya mayoritas tingkat pengetahuan

mahasiswi semester VI Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

42

Surakarta tentang partograf adalah cukup yaitu sebanyak 21 responden

(56,7%).

C. Pembahasan

Berdasarkan tabel 4. 2 tentang tingkat pengetahuan dari 37 mahasiswi

semester VI Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

didapatkan 11 responden (29,8%) dalam kategori baik, 21 responden (56,7%)

dalam kategori cukup dan 5 responden (13,5%) dalam kategori kurang.

Tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI dikategorikan dalam

kategori baik dikarenakan sebagian besar responden memiliki pengetahuan

yang baik, lebih aktif dan mudah memahami karena selalu memperhatikan

apabila dosen pengajar sedang menjelaskan materi tentang partograf, sehingga

menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan yang baik.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

panca indera manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2003).

Tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI dikategorikan dalam

kategori cukup dikarenakan sebagian besar responden kurang memperhatikan

saat dosen memberikan penjelasan sehingga responden tersebut kurang

memahami materi tentang partograf, sedangkan tingkat pengetahuan

mahasiswi semester VI dikategorikan dalam kategori kurang dikarenakan

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

43

sebagian besar responden kurang aktif dan kurang memperhatikan saat dosen

memberikan penjelasan serta berdasarkan pengalaman responden pada saat

mengisi partograf sebelumnya, responden kurang paham daripada isi partograf

tersebut.

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa

lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan

pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar selama

bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang

merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang

bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya (Notoatmodjo, 2005).

Menurut JNPK-KR (2008), partograf adalah alat bantu untuk

memantau kemajuan kala 1 persalinan dan informasi untuk membuat

keputusan klinik. Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk

mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan

serviks melalui pemeriksaan dalam, mendeteksi apakah proses persalinan

berjalan secara normal dan sebagai data pelengkap yang terkait dengan

pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi, grafik kemajuan proses persalinan,

bahan dan medikamentosa yang diberikan.

Pengetahuan yang diharapkan dalam penelitian ini bukan berarti hanya

tahu melalui pengindraan saja, tetapi melalui tingkat pengetahuan yang diteliti

penulis dalam penelitian ini yang lebih spesifik lagi yaitu bagaimana seorang

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

44

mahasiswi mengetahui dan mengenal tentang partograf serta kegunaan dan

fungsi dari partograf tersebut.

D. Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kendala Penelitian

Responden tidak sedang berada di kelas, sehingga penulis harus

mencari responden di kost.

2. Keterbatasan Penelitian

a. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, dan responden

hanya bisa menjawab benar atau salah saja sehingga penulis belum

bisa mengetahui pengetahuan respoden secara mendalam.

b. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal,

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja dan variabel yang

lain tidak diteliti sehingga tidak dapat mengetahui pengetahuan

responden tentang partograf secara mendalam.

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

45

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI di Prodi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta tentang partograf dalam kategori baik

yaitu sebanyak 11 responden (29,8%).

2. Tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI di Prodi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta tentang partograf dalam kategori cukup

yaitu sebanyak 21 responden (56,7%).

3. Tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI di Prodi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta tentang partograf dalam kategori kurang

yaitu sebanyak 5 responden (13,5%).

4. Tingkat pengetahuan mahasiswi semester VI di Prodi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta tentang patograf yang terbanyak dalam

kategori cukup yaitu sebanyak 21 responden (56,7%).

B. Saran

1. Bagi Responden

Diharapkan mahasiswi semester VI di Prodi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta memiliki tingkat pengetahuan yang baik

45

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

46

serta menyeluruh dalam memahami tentang partograf. Dalam hal ini siswi

harus pro aktif dalam mencari berbagai pengetahuan dan sumber-sumber

lain yang dapat menambah pengetahuan, seperti dari buku-buku materi

tentang partograf dan internet.

2. Bagi Peneliti Lain

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode penelitian

yang berbeda, variabel yang berbeda, jumlah populasi dan sampel yang

lebih banyak, sehingga akan diperoleh hasil yang lebih baik.

3. Bagi Institusi Terkait (STIKes Kusuma Husada Surakarta)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

khususnya untuk dapat menambah referensi perpustakaan untuk bahan

acuan penelitian yang akan datang dan bahan bacaan bagi institusi

pendidikan.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Pendekatan Suatu Praktek, Edisi II, Jakarta : Rineka

Cipta.

Depkes RI. 2004. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

http://www.depkes.rpjmn.htm. Diakses 23 November 2012.

Hidayat, A.A.A. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta :

Salemba Medika.

–––––––––––––––––––. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta :

Salemba Medika.

JNPK-KR. 2008. Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta :

JNPK-KR/ POGI.

––––––––––––. 2008. Asuhan Persalinan, Asuhan Esensial, Pencegahan dan

Penanggulangan Secara Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir.

Jakarta : JNPK-KR/ POGI.

Notoatmodjo, S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

–––––––––––––––––––. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

–––––––––––––––––––. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Cetakan 1. Jakarta

: Rineka Cipta.

–––––––––––––––––––. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

–––––––––––––––––––. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Riwidikdo, H. 2009. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi

Program R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihama.

–––––––––––––––––––. 2009. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi

Program R dan SPSS. Yogyakarta : Pustaka Rihama.

–––––––––––––––––––. 2010. Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi

Program R dan SPSS. Edisi II. Yogyakarta : Pustaka Rihama.

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI SEMESTER VI · PDF filetingkat pengetahuan mahasiswi semester vi tentang partograf di prodi d iii kebidanan stikes kusuma husada surakarta tahun 2013

–––––––––––––. 2010. Metodologi Penelitian Kantitatif, Kualitatif dan R&G. Bandung

: Alfabeta.