PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4....

35
i PROPOSAL PTK PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 18 SURAKARTA TAHUN 2014/ 2015 Oleh: ERMAWATI RAHAYU AULIA NIM A410110065 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2014

Transcript of PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4....

Page 1: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

i

PROPOSAL PTK

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PADA SISWA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 18 SURAKARTA TAHUN 2014/ 2015

Oleh: ERMAWATI RAHAYU AULIA

NIM A410110065

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SURAKARTA

2014

Page 2: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

ii

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PTK

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Peneliti : Ermawati Rahayu Aulia NIM : A410110065 Akan melakukan penelitian dengan Judul: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VII SEMESTER 1 SMP NEGERI 18 SURAKARTA TAHUN 2014/ 2015

Surakarta, 13 Mei 2014 Mengetahui, Peneliti, Ka. Dinas Pend. Ka. SMP N 18 Perpustakaan NIP.

Page 3: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii DAFTAR ISI iii DAFTAR GAMBAR iv DAFTAR TABEL v DAFTAR LAMPIRAN vi BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1 B. Rumusan Masalah 2 C. Tujuan Penelitian 2 D. Manfaat Penelitian 3

BAB II. KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teori 4 1. Kedisiplinan 4 2. Hasil belajar 5 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9

B. Kerangka Berpikir 10 C. Hipotesis Tindakan 10

BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 11 B. Subjek Penelitian 11 C. Prosedur Penelitian 11

1. Perencanaan 11 2. Pelaksanaan tindakan dan observasi 13 3. Evaluasi, refleksi, dan revisi 13

D. Data dan Sumber Data 13 E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 13

1. Teknik pengumpulan data 13 2. Instrumen pengumpulan data 14

F. Teknik Validasi Data 14 G. Teknik Analisis Data 14 H. Indikator Kinerja 17 I. Jadwal Penelitian 17

DAFTAR PUSTAKA 18 LAMPIRAN 20

Page 4: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Proses penerapan Problem Based Learning (PBL) 10

Gambar 2. Prosedur PTK 11

Page 5: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Peran guru, siswa, dan masalah dalam Problem Based Learning (PBL) 7

Tabel 2. Kriteria presentase observasi kedisiplinan 15

Tabel 3. Kriteria presentase hasil angket respon siswa 16

Tabel 4. Kriteria skor hasil rata-rata tes siswa 16

Page 6: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan PBL 20

Lampiran 2. Rencana pelaksanaan pembelajaran 22

Lampiran 3. Lembar angket respon siswa 25

Lampiran 4. Lembar observasi kedisiplinan siswa 26

Lampiran 5. Pedoman penskoran hasil tes 27

Lampiran 6. Pedoman wawancara dengan siswa mengenai pembelajaran PBL 28

Lampiran 7. Pedoman wawancara dengan guru mengenai pembelajaran PBL 29

Page 7: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembekalan matematika sejak usia awal sekolah kepada siswa sangat penting

karena matematika memiliki peranan dalam menunjang ilmu-ilmu yang lainnya.

Matematika adalah alat untuk mengembangkan cara berfikir sehingga sangat

diperlukan untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi ilmu pengetahuan

dan teknologi (Herman, 2003). Matematika merupakan suatu mata pelajaran yang

membutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam menyelesaikan masalah yang

diberikan dalam pembelajaran tersebut. Proses pembelajaran matematika merupakan

proses seorang guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melihat dan

memikirkan gagasan yang diberikan (Tatang, 1987).

Proses pembelajaran matematika akan berhasil dapat dipengaruhi oleh dua

faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang

berasal dari dalam diri individu, misalnya kemauan dan kemampuan anak. Faktor

eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu, misalnya kedisiplinan.

Kedisiplinan merupakan salah satu potensi yang ada di dalam diri seseorang yang

berbuat aktif. Kemampuan dan kemauan anak yang tidak dibarengi dengan

kedisiplinan juga tidak akan sukses dalam pembelajaran, sehingga hasil belajarnya

akan menurun.

Berdasarkan observasi pada saat pembelajaran matematika yang sedang

berlangsung di kelas VIIA SMP Negeri 18 Surakarta menunjukkan kedisiplinan siswa

masih kurang. Hal ini terlihat ketika beberapa siswa terlambat masuk kelas, siswa

selalu ijin kebelakang saat pelajaran berlangsung, siswa mengumpulkan tugas tidak

tepat waktu, dan siswa beralasan lupa tidak membawa pekerjaan rumah (PR).

Kurangnya kedisiplinan siswa di kelas VIIA SMP Negeri 18 Surakarta yang

berdampak pada penurunan hasil belajar membuat peneliti tertarik, sehingga peneliti

memandang perlu adanya upaya menciptakan suasana disiplin belajar yang dapat

Page 8: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

2

membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar tersebut. Salah satunya dengan

mengenalkan pembelajaran dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL).

Prinsip dari pembelajaran tersebut yaitu memberikan masalah kepada siswa untuk

diselesaikan dengan benar dan menuntut siswa untuk saling berdiskusi dalam

menemukan pemecahan masalah.

Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang

menghadapkan siswa dengan masalah nyata dan bermakna sehingga siswa memiliki

banyak waktu di dalam kelas untuk melatih ketrampilannya dalam mengerjakan

masalah matematika dengan bimbingan guru. Pembentukan kelompok kecil dalam

pembelajaran dengan menggunakan Problem Based Learning (PBL) dapat

merangsang interaksi pembelajaran di kelas sehingga meningkatkan kedisiplinan dan

hasil belajar siswa. Pada saat observasi terlihat bahwa Problem Based Learning

(PBL) belum pernah diterapkan di SMP Negeri 18 Surakarta. Kemampuan dan rasa

ingin tahu siswa tersebut dapat membuat siswa tertarik untuk menyelidiki,

menemukan, dan menyerap informasi dengan bantuan dan bimbingan guru.

B. Rumusan Masalah

1. Adakah peningkatan kedisiplinan belajar matematika setelah dilakukan

pembelajaran dengan Problem Based Learning (PBL) di SMP Negeri 18

Surakarta?

2. Adakah peningkatan hasil belajar matematika setelah dilakukan pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) di SMP Negeri 18 Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk meningkatkan kedisiplinan belajar matematika melalui pendekatan

Problem Based Learning (PBL) di SMP Negeri 18 Surakarta.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika setelah dilakukan pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) di SMP Negeri 18 Surakarta.

Page 9: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

3

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi siswa

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan siswa untuk peningkatan kedisiplinan

dan kualitas hasil belajar.

2. Manfaat bagi guru

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan guru untuk peningkatan kualitas

layanan pembelajaran melalui Problem Based Learning (PBL).

3. Manfaat bagi sekolah

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sekolah untuk peningkatan kualitas

pembinaan siswa, pemantauan kegiatan pembelajaran siswa, dan penerapan

disiplin dalam proses belajar mengajar.

Page 10: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

4

BAB II

KERANGKA TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Teori

1. Kedisiplinan

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari kegiatan yang dilakukan

dengan tepat waktu maupun tidak. Kegiatan yang dilaksanakan secara tepat waktu

dan terus menerus akan menimbulkan suatu kebiasaan. Kebiasaan dalam

melaksanakan kegiatan secara teratur dan tepat waktu merupakan disiplin dalam

kehidupan sehari-hari. Disiplin merupakan perilaku seseorang yang sesuai dengan

tata tertib atau aturan yang berlaku baik yang muncul dari kesadaran dirinya maupun

karena adanya sanksi atau hukuman (Lemhanas, 1997).

Setiap individu pasti mengalami proses belajar. Belajar dapat dilakukan oleh

siapapun dan akan berlangsung seumur hidup. Dalam pendidikan di sekolah, belajar

merupakan kegiatan pokok yang harus dilaksanakan. Tujuan pendidikan akan

tercapai apabila proses belajar dalam suatu sekolah dapat berlangsung dengan baik,

yaitu proses belajar yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

Belajar merupakan proses perubahan pola pikir, sikap, dan tingkah laku seseorang

sebagai hasil interaksi dengan lingkungan (Daryono, 2005).

Disiplin belajar merupakan sikap atau tingkah laku siswa yang taat dan patuh

untuk dapat menjalankan kewajibannya untuk belajar, baik belajar di sekolah maupun

belajar di rumah. Indikator disiplin belajar adalah ketaatan terhadap tata tertib

sekolah, ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan dalam mengerjakan

tugas-tugas pelajaran, dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah. Disiplin yang

tumbuh secara sadar akan membentuk sikap, perilaku, dan tata kehidupan teratur

yang akan menjadikan siswa sukses dalam belajar (Rachman dalam Tu’u, 2004).

Disiplin di sekolah penting dilakukan karena dapat memberi dukungan yang

tenang dan tertib bagi proses pembelajaran. Disiplin berfungsi untuk menata

Page 11: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

5

kehidupan bersama, membangun kepribadian, melatih kepribadian yang baik,

pemaksaan, hukuman, dan menciptakan lingkungan yang kondusif.

2. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang

ditentukan dalam bentuk angka (Darmansyah, 2006). Sudjana (2004) juga telah

melaporkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar matematika merupakan keseluruhan kecakapan dan segala hal yang diperoleh

melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka dan diukur

dengan menggunakan tes hasil belajar matematika.

Hubungan antara kedisiplinan dengan hasil belajar dapat dijelaskan sebagai

berikut. Apabila siswa memiliki sikap disiplin yang tinggi maka dapat mendukung

meningkatnya hasil belajar. Namun apabila siswa memiliki sikap disiplin yang

rendah, hasil belajarnya pun tidak akan mengalami peningkatan. Upaya

menumbuhkan kedisiplinan tidak terlepas dari peran aktif guru dan lembaga di

sekolah yang didukung dengan adanya tata tertib sekolah serta peran orang tua dan

keluarga di rumah agar selalu menerapkan sikap disiplin dalam belajar untuk

meningkatkan hasil belajar yang lebih baik.

3. Pendekatan pembelajaran

Setiap guru yang akan melaksanakan pembelajaran di kelas pasti akan

memilih strategi, metode, dan pendekatan pembelajaran tertentu agar pelaksanaan

pembelajarannya di kelas berjalan lancar dan hasilnya optimal, berhasil guna dan

tepat guna (Erman, 2001). Pendekatan sebagai sudut pandang seseorang dalam

memandang seluruh masalah yang ada (Gulo, 2002). Pendekatan pembelajaran

matematika merupakan cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan pembelajaran

agar konsep yang disajikan dapat diadaptasikan oleh siswa (Erman dkk, 2003).

Terdapat dua jenis pendekatan dalam pembelajaran matematika sebagai berikut.

Page 12: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

6

a. Pendekatan yang bersifat metodologi

Pendekatan metodologi berkenaan dengan cara siswa mengadaptasi konsep yang

disajikan ke dalam struktur kognitifnya, yang sejalan dengan cara guru menyajikan

bahan tersebut.

b. Pendekatan yang bersifat materi

Pendekatan pembelajaran matematika dengan menyajikan konsep matematika

melalui konsep matematika lain yang telah dimiliki siswa.

4. Problem Based Learning (PBL)

Ngeow, dkk. (2004) melaporkan bahwa Problem Based Learning (PBL)

merupakan pendekatan pendidikan yang memotivasi siswa untuk belajar. Siswa

bekerja sama di dalam kelompok untuk mencari penyelesaian pada masalah nyata dan

mengembangkan kemampuan siswa menjadi siswa mandiri. Problem Based Learning

(PBL) memiliki gagasan bahwa pembelajaran dipusatkan pada masalah yang menjadi

tantangan dan mendorong munculnya pertanyaan, pengalaman, formulasi, dan

penyusunan konsep yang diciptakan sendiri oleh siswa sebagai dasar pembelajaran.

Wina (2006) melaporkan bahwa tujuan Problem Based Learning (PBL) yaitu

menumbuhkan sifat ilmiah siswa. Siswa menggunakan pendekatan berfikir secara

ilmiah yang dilakukan secara sistematis dan empiris. Berfikir sistematis artinya

berfikir ilmiah dilakukan secara tahap-tahap tertentu. Empiris artinya proses

penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.

Tatang (2007) melaporkan karakteristik Problem Based Learning (PBL)

sebagai berikut.

a. Memposisikan siswa sebagai siswa yang menyelesaikan masalah mandiri melalui

kegiatan kolaboratif.

b. Mendorong siswa untuk menemukan masalah dengan mengajukan dugaan-dugaan

dan merencanakan penyelesaian.

c. Memfasilitasi siswa untuk mengeksplorasi berbagai alternatif penyelesaian dan

implikasinya, serta mengumpulkan dan mendistribusikan informasi.

Page 13: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

7

d. Melatih siswa menyajikan temuan

e. Membiasakan diri untuk merefleksi tentang efektifitas cara berfikir mereka dalam

menyelesaikan masalah.

Peran guru dalam Problem Based Learning (PBL) yaitu sebagai pemberi

masalah, memfasilitasi, investigasi, dialog, dan memberi dukungan (motivasi). Guru,

siswa, dan masalah Problem Based Learning (PBL) memiliki peran yang berbeda

(Martini, 2003). Peran guru, siswa, dan masalah dapat digambarkan sebagai berikut.

Tabel 1 Peran guru, siswa, dan masalah dalam Problem Based Learning

(PBL)

Peran Tugas

Guru sebagai pelatih -asking about thinking (bertanya tentang pemikiran)

-memonitor pembelajaran

-probbling (menantang siswa untuk berfikir)

-menjaga siswa agar terlibat

-mengatur dinamika kelompok

-menjaga berlangsungnya proses

Siswa sebagai problem -peserta yang aktif

solver -terlibat langsung dalam pembelajaran

-membangun pemahaman

Masalah sebagai awal -menarik untuk dipecahkan

tantangan dan motivasi -menyediakan kebutuhan yang ada

-hubungannya dengan pelajaran yang dipelajari

Langkah-langkah dalam proses pelaksanaan Problem Based Learning (PBL)

sebagai berikut (Nurjanah, 2004).

a. Orientasi siswa pada masalah

Langkah awal dari Problem Based Learning (PBL) yaitu guru harus

mengkomunikasikan dengan jelas tujuan/ maksud dari pembelajaran, membuat

Page 14: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

8

sebuah sikap yang positif terhadap pembelajaran, menggambarkan apa yang

diharapkan untuk dikerjakan siswa, dan memotivasi siswa agar terlibat pada

aktivitas pemecahan masalah.

b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Problem Based Learning (PBL) menuntut guru untuk mengembangkan

kemampuan kolaboratif antar siswa dan membantu mereka untuk menyelidiki

masalah bersama-sama. Guru membantu merencanakan penyelidikan dan

menyampaikan tes. Tim investigasi dapat diformat sukarela menurut kelompok

sosial ataupun kognitif. Kelompok heterogen memudahkan pengelolaan kelas

karena terdapatnya satu orang dengan kemampuan akademis tinggi, guru

mendapatkan satu asisten dalam satu kelompok (Anita, 2005).

c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

Penyelidikan yang dilakukan sendiri, berpasangan, atau pada tim kecil merupakan

inti dari Problem Based Learning (PBL). Setiap permasalahan memerlukan teknik

investigasi yang berbeda, meliputi mengumpulkan data dan percobaan, hipotesis,

penerangan, dan memberikan solusi. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan

informasi yang sesuai eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan

masalah, serta mendukung kebebasan bertukar ide dan menerima seluruh ide dari

tahap penyelidikan siswa.

d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam merencanakan, menyiapkan karya yang sesuai, dan

membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. Hasil karya berupa

laporan tulisan, videotape, models, program computer, dan multimedia. Hasil

karya yang telah dikembangkan selanjutnya guru mengorganisasikan siswa untuk

menampilkan publikasi pekerjaan mereka.

e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Tahap akhir dalam Problem Based Learning (PBL) ini meliputi kegiatan yang

bermaksud membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berfikir

mereka. Proses tersebut meliputi kemampuan menyelidiki dan intelektual yang

Page 15: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

9

mereka gunakan. Guru menanyakan kepada siswa untuk menyusun kembali

pemikiran dan aktivitas mereka selama tahapan-tahapan yang telah dilalui.

5. Penerapan Problem Based Learning (PBL) untuk pembelajaran matematika

Penerapan Problem Based Learning (PBL) untuk pembelajaran matematika

masih sedikit diterapkan dalam lingkungan sekolah. Nur (2006) telah melaporkan

penerapan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) untuk meningkatkan

kreativitas siswa dalam memecahkan maslah matematika di SMP Negeri 2 Depok,

Sleman. Nur meneliti tentang sistem persamaan linear dua variabel dan mengalami

kendala yaitu siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang menjadikan

siswa sebagai pusat pembelajaran serta kurangnya penguasaan siswa terhadap materi

prasyarat, sehingga peningkatan kreativitas pemecahan masalah terjadi pada sebagian

siswa.

Nurul (2007) telah melaporkan upaya meningkatkan kemampuan komunikasi

matematika siswa SMP Negeri 3 Kebumen melalui model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan

kemampuan komunikasi matematika sebesar 3,17% menjadi 48,72%. Eka (2009)

juga telah melakukan penelitian dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep

matematika siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe Problem Based Learning

(PBL) dalam pembelajaran matematika siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pacitan. Hasil

penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 80,01%

menjadi 85,84%.

Nugraheni (2010) melaporkan terjadinya peningkatan kemampuan pemecahan

masalah matematika melalui penerapan Problem Based Learning (PBL) pada siswa

kelas IXF SMP Negeri 1 Sedayu sebesar 10,81% dengan setiap aspek meningkat

sebesar 2,04%. Aprilia (2011) juga telah melaporkan upaya peningkatan kemampuan

komunikasi matematika siswa melalui pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

pada siswa kelas VIID SMP Negeri 1 Jeruk Legi, Cilacap. Terjadi peningkatan

mengubah bentuk uraian sebesar 48,57% menjadi 64,91% dan mengilustrasikan ide-

Page 16: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

10

ide sebesar 57,37% menjadi 76,71%. Pengembangan bahan ajar matematika ruang

dimensi 3 dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL) untuk SMK jurusan

audio video kelas X menunjukkan keefektifan modul sebesar 76,30% dengan model

pengembangan ADDIE yaitu tahap analisis, perancangan, pengembangan,

implementasi, dan evaluasi (Rusda, 2013).

B. Kerangka Berpikir

Gambar 1. Proses penerapan Problem Based Learning (PBL)

C. Hipotesis Tindakan

Peningkatan kedisiplinan melalui pendekatan pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) akan meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas VII

semester 1 SMP Negeri 18 Surakarta tahun 2013/ 2014.

KONDISI AWAL

TINDAKAN

KONDISI AKHIR

Guru belum menerapkan PBL

menggunakan metode PBL

PBL dapat meningkatkan kedisiplinan dan hasil belajar siswa

Siswa tidak disiplin

Menerapkan PBL ke siswa tidak disiplin

Page 17: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas VIIA SMP Negeri 18 Surakarta pada waktu

semester gasal bulan Februari-Juli 2015.

B. Subjek Penelitian

Peneliti bersama guru sebagai subjek pelaksana tindakan. Siswa kelas VIIA

SMP Negeri 18 Surakarta sebagai subjek penerima tindakan. Siswa kelas VIIA SMP

Negeri 18 Surakarta berjumlah 60 orang, laki-laki 35 orang dan perempuan 25 orang.

C. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan PTK dengan model Kemmis dan Mc.

Taggart. Prosedur PTK yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi,

evaluasi dan refleksi, serta revisi. Prosedur PTK dapat divisualisasikan pada Gambar

2.

Gambar 2. Prosedur PTK

1. Perencanaan

Perencanaan dilakukan agar tujuan perencanaan tindakan dapat terlaksana

dengan baik. Perencanaan dilakukan sebagai berikut.

Perencanaan

Evaluasi

Refleksi

Revisi

Pelaksanaan tindakan

Pengamatan

Page 18: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

12

a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan dipelajari.

RPP disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dosen dan guru sebagai pedoman

pelaksanaan pembelajaran di kelas. Sesuai dengan pembelajaran berbasis masalah,

maka rencana tindakan yang dilakukan yaitu:

- Orientasi siswa pada masalah: guru menjelaskan tujuan pembelajaran, guru

memotivasi siswa belajar, dan mengajukan masalah menggunakan LKS.

- Mengorganisasikan siswa untuk belajar: siswa membentuk kelompok yang

terdiri dari 4 siswa atau teman sebangku, siswa berdiskusi dan bekerjasama

mengemukakan pendapat untuk menyelesaikan masalah.

- Membimbing penyelidikan individu atau kelompok: siswa mengumpulkan

informasi dengan melihat buku, bertanya kepada teman, bertanya kepada guru,

dan mengemukakan pendapat. Guru membimbing diskusi siswa dengan

meningkatkan keaktifan siswa, mengajukan pertanyaan, mencegah pembicaraan

di luar materi, menanggapi pertanyaan, dan memberikan penjelasan.

- Mengembangkan dan menghasilkan karya: siswa menuliskan kembali informasi

yang diketahui dan ditanyakan dari masalah, siswa mempunyai strategi

penyelesaian yang bervariasi, siswa mempresentasikan hasil pekerjaan siswa.

- Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah: guru menjelaskan

proses yang digunakan siswa untuk memecahkan masalah.

b. LKS sebagai sarana dalam kegiatan pembelajaran

c. Lembar observasi mengenai kedisiplinan siswa, hasil belajar matematika di kelas

yang akan diamati, dan keterlaksanaan pendekatan PBL. Lembar observasi

digunakan ketika tindakan dilakukan, kedisiplinan siswa dan memecahkan

masalah yang terlibat dicatat sesuai format observasi.

d. Pedoman wawancara dan lembar angket siswa digunakan dengan tujuan untuk

mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta kedisiplinan siswa

dan memecahkan masalah. Wawancara dan pemberian angket pada siswa

dilakukan setelah pembelajaran.

Page 19: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

13

e. Soal tes untuk mengetahui kemampuan memecahkan masalah yang dimiliki siswa

setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan pendekatan PBL.

2. Pelaksanaan tindakan dan observasi

Tahap pelaksanaan tindakan pembelajaran matematika dengan menggunakan

pendekatan PBL di kelas yang telah ditentukan dengan pokok bahasan bilangan.

Pelaksanaan tindakan merupakan isi perencanaan. Guru diharapkan melaksanakan

dan berusaha mengikuti apa yang dirumuskan dalam rencana tindakan.

Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Peneliti

melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama

pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan dengan lembar observasi yang telah

dibuat.

3. Evaluasi, refleksi, dan revisi

Tahapan refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan

yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, selanjutnya

dilaksanakan tahapan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.

Tahapan revisi digunakan sebagai perbaikan dari perencanaan, pelaksanaan

tindakan dan observasi, evaluasi dan refleksi. Revisi ini dilaksanakan setelah

diketahui letak keberhasilan, kekurangan, dan hambatan yang terjadi. Revisi dimulai

dengan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, dan refleksi.

D. Data dan Sumber Data

Data yang bersumber dari guru yaitu wawancara. Data yang bersumber dari

siswa yaitu lembar angket respon siswa, hasil tes, dan wawancara. Data yang

bersumber dari situasi kelas saat pembelajaran berlangsung yaitu lembar observasi

dan catatan lapangan.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data meliputi observasi, angket, wawancara, dan tes.

Page 20: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

14

2. Instrumen pengumpulan data

Untuk mendukung keperluan pengambilan dan penggalian data, maka

instrumen yang digunakan terdiri dari lembar observasi, lembar angket, pedoman

wawancara, catatan lapangan, dan tes.

F. Teknik Validitas Data

Lembar observasi merupakan lembar yang digunakan untuk mengamati

proses pembelajaran matematika secara teliti, cermat, dan hati-hati. Data yang

dikumpulkan adalah data mengenai keterlaksanaan pembelajaran matematika dengan

menggunakan PBL dan kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Lembar angket digunakan untuk mengetahui sejauh mana respon atau

tanggapan siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan

PBL dan proses belajar siswa. Angket juga memuat pertanyaan yang digunakan untuk

melengkapi hasil observasi mengenai kedisiplinan.

Tes berbentuk uraian untuk mengukur kemampuan siswa dalam memecahkan

masalah yang dimiliki siswa. Cara yang digunakan dalam menentukan soal adalah

dengan memilih konsep-konsep materi yang sesuai. Tes yang digunakan disesuaikan

dengan tujuannya.

Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui pemahaman dan pendapat

guru dan siswa mengenai pelaksanaan PBL dalam pembelajaran matematika untuk

meningkatkan kedisiplinan dan hasil belajar matematika.

Catatan lapangan merupakan gambaran umum tentang hal-hal yang terjadi

selama proses pembelajaran di kelas seperti suasana kelas, pengelolaan kelas,

hubungan guru dengan siswa, dan pelaksanaan pembelajaran itu sendiri. Catatan

lapangan dibuat berdasarkan hasil observasi.

G. Teknik Analisis Data

Data observasi keterlaksanaan pembelajaran dan catatan lapangan yang

diperoleh selanjutnya dilakukan penyeleksian data yang diinginkan, penyusunan

Page 21: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

15

informasi secara sistematis, dan mencocokkan data yang diperoleh, dan menarik

kesimpulan.

Sikap kedisiplinan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika

dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat, dihitung jumlah skor tiap-tiap

butir pertanyaan setiap aspek yang diamati. Cara menghitung prosentase lembar

observasi kedisiplinan siswa dalam pembelajaran yaitu:

persentase =total skor setiap aspek

jumlah skorx 100%

2. Hasil skor yang diperoleh pada tiap-tiap aspek dipresentase dan dikualifikasikan

untuk membuat kesimpulan mengenai kedisiplinan siswa dalam pembelajaran.

Tabel 2 Kriteria persentase observasi kedisiplinan No Persentase (%) Kriteria 1. 66,66-100 Tinggi 2. 33,33-66,65 Sedang 3. 0-33,32 Rendah

Hasil wawancara dengan guru maupun siswa dianalisis dengan langkah

penyeleksian data yang diinginkan, penyusunan informasi secara sistematik,

mencocokkan data, dan menarik kesimpulan.

Hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan PBL

dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Masing-masing butir pertanyaan dikelompokkan sesuai dengan aspek yang diamati

yaitu respon siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan PBL.

2. Berdasarkan pedoman penskoran yang telah dibuat, dihitung jumlah skor setiap

butir pertanyaan sesuai dengan aspek yang diamati.

3. Menentukan jumlah skor yang diperoleh pada setiap aspek.

4. Menentukan jumlah skor total respon siswa setiap individu dari aspek yang

diamati dan dikualifikasikan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan untuk

Page 22: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

16

membuat simpulan mengenai respon siswa terhadap pembelajaran dengan

pendekatan PBL.

Tabel 3 Kriteria presentase hasil angket respon siswa

No Persentase (%) Kriteria 1. 66,66-100 Tinggi 2. 33,33-66,65 Sedang 3. 0-33,32 Rendah

Pemberian skor hasil tes siswa didasarkan pada indikator sebagai berikut.

1. Siswa mampu mengidentifikasi masalah, yaitu dapat menyebutkan apa yang

diketahui dan ditanyakan dari masalah.

2. Siswa mampu merencanakan penyelesaian masalah sesuai dengan rencana, yaitu

dapat melakukan operasi hitung dengan benar dan menggunakan satuan yang

sesuai.

3. Siswa memeriksa kembali penyelesaian yang diperolehnya, yaitu dapat menarik

kesimuplan dari jawaban yang dipeoleh dan selalu mengecek kembali perhitungan

yang diperoleh.

Berdasarkan hasil tes setiap indikator diberi skor selanjutnya diperoleh skor untuk

setiap siswa. Penentuan skor rata-rata dengan menjumlahkan skor siswa dan

membaginya dengan banyaknya siswa yang mengikuti. Skor rata-rata yang diperoleh

selanjutnya ditentukan kriterianya untuk mengetahui kemampuan hasil belajar

matematika.

Tabel 4 Kriteria skor hasil rata-rata tes siswa

No Rentang skor Kriteria 1. 7 <x< 10 Baik 2. 5,5 <x< 6,9 Cukup 3. 0 <x< 5,4 Kurang

Page 23: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

17

H. Indikator Kinerja

Permasalahan Kondisi Awal Kondisi Akhir Siklus Ket Kedisplinan 20% 99% Tinggi Hasil Belajar 25% 99% Tinggi

I. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Semester Gasal Tahun 2014/ 2015

Bulan 2 3 4 5 6 7

1. Persiapan a. Mengidentifikasi masalah ⃰ b. Mengkaji teori ⃰ c. Menyusun proposal ⃰ 2. Pelaksanaan a. Penyusunan RPP ⃰ ⃰ ⃰ ⃰

Penyusunan lembar observasi ⃰ ⃰ ⃰ ⃰ Penyusunan angket ⃰ ⃰ ⃰ ⃰ Penyusunan lembar wawancara ⃰ ⃰ ⃰ ⃰

b. Pelaksanaan tindakan dan observasi ⃰ ⃰ ⃰ c. Evaluasi, refleksi, dan revisi ⃰ ⃰ ⃰ 3 Pelaporan a. Draf laporan ⃰ ⃰ b. Seminar hasil ⃰ c. Laporan dan artikel ilmiah ⃰

Page 24: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

18

DAFTAR PUSTAKA

Anita, L. 2002. Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo

Aprilia, D. P., 2011. Upaya meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa

melalui pembelajaran PBL pada kelas VIID SMP Negeri 1 Jeruk Legi Kabupaten Cilacap, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta

Darmansyah. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Negeri Padang

Daryanto, M. 2005. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Eka, P. W., 2009. Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa

dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Problem Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Pacitan, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta

Erman, S., Turmudi, Didi, S., Tatang, H., Suhendra, Sufyani, P., Nurjanah, Ade, R.

2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Gulo. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo

Herman, H. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang:

FMIPA-UNM Lemhannas. 1997. Disiplin Nasional. Jakarta: Balai Pustaka

Martini, Y. 2003. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat: Gaung

Persada Press Nugraheni, C., 2010. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Melalui Penerapan Problem Based Learning (PBL) pada Siswa Kelas IXF SMP Negeri 1 Sedayu, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta

Nur, K. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) untuk

Meningkatkan Kreativitas Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika di SMP Negeri 2 Depok Sleman, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta

Page 25: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

19

Nurjanah. 2004. Pembelajaran Berbasis Masalah. Makalah Pelatihan Pembelajaran Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta

Nurul, A., 2007. Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa

SMP Negeri 3 Kebumen Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta

Rachman. 2004. Kepemimpinan Pendidikan bagi Perbaikan dan Peningkatan

Pengajaran. PT. Nur Cahaya Yogyakarta

Rusda, F., 2013. Pengembanagn Bahan Ajar Matematika Ruang Dimensi Tiga dengan Pendekatan Problem Based Learning (PBL) untuk Semua Jurusan Audio Video Kelas X, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta

Sudjana, N. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Tatang, H. 2007. Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan

Penalaran Matematika Siswa SMP. Jurnal Cakrawala Pendidikan. Vol. XXVI, No. 1, Hal 41-62

Wina, S. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Grup

Page 26: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

20

Lampiran 1. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan PBL

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PBL

Nama pengamat : ………………..

Guru : ………………..

Tanggal pengamatan : ………………..

Ruang/ jam ke- : ………………..

Petunjuk pengisian : berikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai

Tuliskan kejadian-kejadian khusus pada kolom “diskripsi”

No Kegiatan Pilihan

Diskripsi Ya Tidak

Kegiatan awal 1 Guru membuka pelajaran dengan doa dan salam 2 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan inti Fase I (Orientasi siswa pada masalah)

1 Guru memberikan masalah berupa soal uraian 2 Guru memotivasi siswa agar aktif memecahkan masalah

Fase II (Mengorganisasi siswa untuk belajar)

1 Guru meminta siswa untuk membentuk sebua kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa

2 Guru membantu siswa dalam mengidentifikasi masalah jika diperlukan

Fase III (Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok)

1 Guru menunjukkan informasi yang mengarah pada pemecahan masalah

2 Guru mendorong siswa untuk bereksperimen dalam memecahkan masalah

3 Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan masalah secara klasikal

4 Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan masalah secara individu/ kelompok

5 Siswa aktif bertanya kepada guru jika menemukan kesulitan 6 Siswa aktif bertanya kepada teman jika mengalami kesulitan dalam

kelompok

Page 27: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

21

7 Siswa aktif bertanya kepada kelompok lain jika mengalami kesulitan dalam kelompok

8 Siswa berusaha menyelesaikan masalah

9 Siswa mampu berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompok dalam memecahkan masalah

10 Siswa mampu menemukan pemecahan masalah melalui diskusi Fase IV (Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)

1 Siswa berani mengungkapkan penyelesaian masalah yang telah ditemukan

2 Siswa berani mengungkapkan jawaban yang berbeda dengan jawaban teman lain

3 Siswa berani menanyakan jawaban teman 4 Siswa mampu memberikan alasan dari jawaban yang dikemukakan 5 Guru menghargai jawaban siswa 6 Guru membantu mempresentasikan jawabannya jika diperlukan

7 Guru memandu siswa dalam mendiskusikan tentang penyelesaian masalah yang dipresentasikan

Fase V (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

1 Guru membantu siswa dalam mengoreksi jawaban yang dikemukakan

2 Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk mempertanyakan jawaban yang dipresentasikan

3 Guru memberikan tanggapan terhadap penyelesaian masalah yang dilakukan siswa

4 Guru bersama siswa memberi kesimpulan tehadap proses pemecahan masalah

Kegiatan akhir 1 Guru menegaskan kembali kesimpulan yang telah diberikan

2 Guru memberi tahu materi yang akan dibahas dalam pertemuan berikutnya

3 Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam

Catatan : ……………………….

Surakarta, ……….......................

Pengamat,

Ermawati

Page 28: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

22

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata pelajaran : Matematika Materi pokok : Bilangan Kelas/ semester : VII (Tujuh)/ 1 (Satu) Alokasi waktu : 13 jam (17 pertemuan)

a. Standar kompetensi : memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.

b. Kompetensi dasar : melakukan operasi hitung bilangan bulat dan campuran.

c. Metode pembelajaran : Problem Based Learning (PBL) d. Tujuan pembelajaran :

- Pertemuan pertama Siswa dapat memberikan contoh bilangan bulat. Siswa dapat menentukan letak bilangan bulat dalam garis bilangan.

- Pertemuan kedua Siswa dapat melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan bulat termasuk operasi campuran. Siswa dapat menaksir hasil perkalian dan pembagian bilangan bulat.

- Pertemuan ketiga Siswa dapat menghitung kuadrat dan pangkat tiga serta akar kuadrat dan akar pangkat tiga bilangan bulat.

- Pertemuan keempat Siswa dapat mengerjakan soal-soal pada ulangan harian dengan baik berkaitan dengan materi mengenai bilangan negatif, cara menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan, dan membagi bilangan bulat, menaksir hasil perkalian dan pembagian bilangan bulat, dan menghitung kuadrat dan pangkat tiga serta akar pangkat tiga bilangan bulat secara disiplin.

- Pertemuan kelima Siswa dapat memberikan contoh berbagai bentuk dan jenis bilangan pecahan: bilangan pecahan biasa, campuran, desimal, persen, dan permil. Siswa dapat mengubah bentuk pecahan ke bentuk pecahan yang lain. Siswa dapat mengurutkan pecahan.

Page 29: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

23

- Pertemuan keenam Siswa dapat menyelesaikan operasi hitung: penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan pangkat bilangan pecahan dan bilangan desimal. Siswa dapat menuliskan bilangan pecahan bentuk baku. Siswa dapat menaksir hasil operasi hitung pecahan dan bilangan desimal.

- Pertemuan ketujuh Siswa dapat mengerjakan soal-soal pada ulangan harian dengan baik berkaitan dengan materi mengenai pecahan biasa dan campuran, pecahan yang senilai, mengurutkan pecahan, mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran dan sebaliknya, persen, permil, bilangan desimal, menyelesaikan operasi hitung pecahan, bilangan desimal, dan perpangkatan pecahan, menuliskan bilangan pecahan bentuk baku, dan menaksir hasil operasi hitung pecahan dan bilangan desimal.

e. Sub pokok bahasan : - Mengenal bilangan negatif. - Menjumlah, mengurang, mengali, dan membagi bilangan bulat. - Menaksir hasil perkalian dan pembagian bilangan bulat. - Menghitung kuadrat dan pangkat tiga serta akar kuadrat dan akar pangkat tiga

bilangan bulat. - Mengingat bilangan pecahan. - Mengenal pecahan biasa dan campuran. - Mengenal pecahan yang senilai. - Mengurutkan pecahan. - Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran dan sebaliknya. - Mengenal persen dan permil dan bilangan desimal. - Menyelesaikan operasi hitung pecahan dan bilangan desimal. - Menyelesaikan perpangkatan pecahan. - Menuliskan bilangan pecahan bentuk baku. - Menaksir hasil operasi hitung pecahan dan bilangan desimal.

f. Langkah-langkah pembelajaran: 1. Kegiatan awal :

-guru membuka pelajaran dengan doa dan salam. -guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberikan masalah kontekstual yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari secara lesan kepada siswa sehingga siswa dapat menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan konsep bilangan. -siswa mencermati masalah yang diungkapkan oleh guru secara lesan.

Page 30: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

24

2. Kegiatan inti : -guru memberikan sebuah masalah berupa LKS yang berisi soal uraian kapan siswa untuk dikerjakan secara berkelompok agar siswa dapat menguasai konsep bilangan. -siswa mengerjakan secara berdiskusi dengan kelompoknya yang terdiri dari 4 siswa. -guru memonitor jalannya diskusi dan mengamati berbagai masalah yang muncul agar proses belajar terus berlangsung. -siswa diberi kesempatan bertanya mengenai soal yang dianggap sulit baik kepada siswa maupun kepada guru, beberapa siswa mempresetasikan jawaban yang diperolehnya sedangkan siswa lain memberikan tanggapan -guru mengarahkan siswa menemukan jawaban dari maslah tesebut dengan pertanyaan lesan.

3. Kegiatan akhir -siswa dan guru memberikan simpulan tentang materi yang telah dipelajari. -guru meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. -guru menutup pelajaran dengan berdoa.

g. Media pembelajaran : LKS

h. Sumber pembelajaran :Buku Matematika untuk SMP kelas VII, Penerbit Ganesa.

Surakarta, …………………………..

Guru

……………………….. NIP.

Page 31: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

25

Lampiran 3. Lembar angket respon siswa KISI-KISI LEMBAR ANGKET RESPON SISWA TERHADAP

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PBL

No Aspek yang diamati No. Butir

1. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (kode : A) 2, 3 2. Keaktifan siswa saat bekerja kelompok dan mengkomunikasikan ide (kode : B) 4, 5 3. Kontekstual masalah (kode : C) 12 4. Peran guru dalam pembelajaran (kode : D) 7,10,11 5. Sikap siswa dalam pembelajaran (kode : E) 1,6,8,9

ANGKET RESPON SISWA

Nama siswa : ……………………… No. urut : ……………………… Kelas : ……………………… Petunjuk pengisian : Berilah tanda cek (√) pada salah satu kolom sesuai dengan keadaan yang anda alami. Tulis tanggapan/ komentar pada kolom “deskripsi”

no pertanyaan pilihan

deskripsi ya tidak

1 saya memperhatikan penjelasan dari guru 2 saya mudah memahami masalah yang diberikan guru 3 saya mampu mengidentifikasi masalah yang diberikan oleh guru

4 saya bekerjasama dan saling bertukar pendapat dalam memecahkan masalah dengan semua siswa dalam kelompoknya

5 saya bertukar pikiran dengan kelompok lain untuk menambah kejelasan pemahaman

6 saya bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan

7 guru membantu dan memberikan arahan kepada siswa jika mengalami kesulitan

8 saya memperhatikan jika ada siswa yang mempresentasikan jawabannya di depan kelas

9 saya memberikan tanggapan terhadap jawaban yang dipresentasikan kelompok lain

10 guru membantu siswa dalam mempresentasikan jawabannya di depan kelas

11 guru memberikan tanggapan yang positif terhadap penyelesaian masalah yang siswa peroleh

12 masalah yang diberikan berhubungan dengan maslah sehari-hari

Page 32: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

26

Lampiran 4. Lembar observasi kedisiplinan siswa

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI KEDISIPLINAN SISWA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN PBL

Pedoman pengisian lembar observasi kedisiplinan siswa dalam belajar matematika

dengan pendekatan pembelajaran PBL.

Lembar observasi kedisiplinan terdiri dari 10 indikator yang diamati. Masing-masing

indikator mempunyai skor 1 sampai 2. Kriteria pemberian skor adalah sebagai

berikut.

1. Jika tidak ada siswa yang disiplin

2. Jika ada siswa yang disiplin

Aspek yang diamati yaitu:

no indikator 1 siswa datang ke sekolah 15 menit sebelum pelajaran di mulai 2 siswa memasuki ruang kelas secara tertib dan teratur dengan berbaris

3 siswa berdoa bersama dipimpin guru pada awal pelajaran dan setelah pelajaran terakhir usai

4 siswa melapor kepada guru piket dan meminta surat keterangan terlambat 5 siswa memberi surat ijin dari orang tua bila berhalangan hadir 6 siswa memberi surat keterangan dokter bila sakit 7 regu piket melapor kepada guru piket saat guru tidak hadir 8 siswa tertib dan tenang saat di dalam kelas 9 siswa menjaga keamanan dan ketenangan kelas

10 siswa berada di luar kelas saat jam istirahat

Page 33: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

27

Lampiran 5. Pedoman penskoran hasil tes

Penilaian terhadap nilai hasil tes akan dianalisis dengan menggunakan metode

menurut Polya. Setiap butir soal akan mendapatkan nilai 20 jika jawabannya benar

semua. Pedoman penilaiannya dibagi menjadi beberapa aspek antara lain sebagai

berikut.

Kode Aspek Nilai A Memahami masalah 3 B Merencanakan pemecahannya 5 C Menyelesaikan masalah sesuai rencana 9 D Memeriksa kembali hasil yang diperoleh 3 Jumlah 20

Page 34: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

28

Lampiran 6. Pedoman wawancara dengan siswa mengenai pembelajaran

pendekatan PBL

Nama pewawancara : ……………………

Nama siswa : ……………………

Kelas : ……………………

Tempat/ tanggal : ……………………

1. Bagaimana pendapat kamu dengan pembelajaran matematika menggunakan

pemecahan masalah (soal uraian) dengan pembelajaran yang biasanya guru

gunakan sebelumnya?

2. Ketika mengerjakan LKS yang berisi maslaah matematika, apakah kamu merasa

tertarik untuk menyelesaikannya atau justru menjadi beban?

3. Apakah kamu lebih menyukai belajar secara individu atau belajar kelompok di

dalam ruang kelas?

4. Pembelajaran yang telah dilaksanakan mendorong siswa untuk bertukar gagasan

atau pikiran dengan siswa lain maupun guru, apakah kamu menggunakan

kesempatan itu dengan baik? bagaimana jika kamu mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan masalah?

5. Apakah pembelajaran dengan menggunakan pemecahan masalah dalam kelompok

membuat kamu dapat memahami konsep atau materi dengan baik?

6. Apakah menurut kamu pembelajaran dengan pemecahan masalah dapat

meningkatkan kedisiplinan siswa?

7. Secara keseluruhan apakah kamu menyukai matematika dengan pembelajaran

pemecahan masalah dalam kelompok seperti yang telah dilaksanakan?

Page 35: PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ... · 3. Pendekatan pembelajaran 5 4. Problem Based Learning (PBL) 6 5. Penerapan PBL untuk pembelajaran matematika 9 B. Kerangka

29

Lampiran 7. Pedoman wawancara dengan guru mengenai pembelajarn pendekatan

PBL

Nama pewawancara : ……………………

Nama guru : ……………………

NIP. : ……………………

1. Apakah kendala yang Bapak hadapi dalam menerapkan pembelajaran dengan

pemecahan masalah?

2. Apakah siswa lebih cepat memahami materi jika belajar secara berkelompok?

3. Apakah dengan berkelompok dapat mendorong siswa untuk bertukar pendapat

atau gagasan dengan teman? Mengapa? Bagaimana jika dibandingkan dengan

pendekatan pembelajaran yang lain?

4. Apakah menurut anda pembelajaran dengan pendekatan PBL membuat siswa lebih

tertarik atau tertantang untuk mengikuti pembelajaran matematika?

5. Apakah masalah yang diberikan kepada siswa membuat siswa dapat memahami

materi?

6. Apakah saran Bapak agar pembelajran PBL dapat meningkatkan kedisiplinan dan

hasil belajar matematika?