PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA...
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN IPS DENGAN PENGGUNAAN
MEDIA PEMUTARAN FILM DI KELAS V
MI MIFTAHUL HIDAYAH
KOTA BEKASI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
oleh
SARMIN
NIM : 1811018300043
PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI GURU MADRASAH
PROGRAM STUDI PGMI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
ABSTRAK
SARMIN, 2014. “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS
Dengan Penggunaan Media Pemutaran Film Di Kelas V MI Miftahul Hidayah
Kota Bekasi”
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media
pemutaran film dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah Kota Bekasi.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode PTK, dan tindakan
penelitian yang dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari
perencanaan, obserIasi kegiatan belajar, dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah
siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah Kota Bekasi. Teknik
pengumpulan data diperoleh dari hasil pre test dan post test serta lembar obserIasi
kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa hasil belajar siswa
mengalami peningkatan sebesar 58,26%, sedangkan nilai rata-rata N-Gain 0,67.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah proses pembelajaran dengan
menggunakan media pemutaran film dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS. Adapun saran penelitian ini adalah: Bagi guru,para guru
bidang studi IPS khususnya dan guru-guru bidang studi lain pada umumnya dapat
menjadi bahan acuan di dalam proses pembelajaran serta dalam rangka
meningkatkan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan media pemutaran film.
Bagi sekolah, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan dalam upaya pembinaan dan pengembangan guru secara efektif,
sehingga mendukung pencapaian tujuan program pendidikan. Bagi siswa, dengan
menggunakan media pembelajaran pemutaran film siswa diharapkan dapat lebih
termotiIasi, memahami materi dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci: Media Pemutaran Film, Hasil Belajar
i
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah selain rasa syukur kepada Allah SWT.
atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS
DENGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMUTARAN FILM DI KELAS V MI
“MIFTAHUL HIDAYAH” KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI”
dengan baik.
Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat dalam
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Peneliti menyadari tanpa bantuan, dorongan, dan bimbingan dari
semua pihak, peneliti tidak mampu melaksanakan tugas ini dengan baik. Oleh
karena itu pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat:
1. Nurlena Rifa’i, M.A,Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
izin penulisan skripsi ini.
2. Dr, Fauzan, MA, selaku Ketua Prodi/Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) yang telah menyetujui permohonan penyusunan skripsi ini.
3. Drs. H. Nurrochim, MM, selaku dosen pembimbing yang dengan kesabarannya
telah memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
4. Dindin Ridwanuddin, M.Pd, selaku Ketua Pengelola DMS yang dengan
kesabarannya telah memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
5. Segenap dosen yang telah membekali peneliti dengan disiplin ilmu yang sangat
membantu bagi penulisan skripsi ini.
ii
6. Masmuni, S.Ag., MM, selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah “Miftahul Hidayah”
Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi yang telah memberikan izin kepada
peneliti untuk mengadakan penelitian di MI tersebut.
7. Nurasiah, isteri tercinta yang telah memberikan do’a dan motivasinya.
8. Rekan-rekan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah kelas A3.2 yang telah
membantu peneliti dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
Kiranya hanya ucapan terima kasih yang dapat peneliti sampaikan.
Semoga Allah SWT, membalas kebaikan Bapak/Ibu/ Saudara dengan lebih baik
serta pahala yang berlipat ganda. Akhirnya peneliti berharap semoga karya
sederhana ini dapat bermanfaat.
Jakarta, 19 Oktober 2014
SARMIN
NIM. 1811018300043
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………..
LEMBAR PERNYATAAN ………………………………………….
ABSTRAK ..........................................................................................
KATA PENGANTAR .........................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................
DAFTAR TABEL ...............................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian................................
C. Pembatasan Fokus Penelitian..............................................
D. Perumusan Masalah Penelitian ............................................
E. Tujuan Penelitian …………………….................................
F. Kegunaan Penelitian ……………………............................
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Deskripsi Teoritik ................................................................
1. Hakekat Belajar .............................................................
2. Pengertian Pembelajaran ................................................
3. Hasil Belajar .............................................................…..
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ......….
5. Hakekat Media Pemutaran Film ………………………
6. Pembelajaran IPS .......................………………………
B. Kerangka Berfikir ……………............................................
C. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................
D. Hipotesis Tindakan ……………………………….……….
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ...........
C. Subjek Penelitian .................................................................
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ..........................
E. Tahapan dan Intervensi Tindakan ........................................
i
iii
v
xi
xii
1
5
5
6
6
6
8
8
11
13
14
15
22
26
27
28
29
29
31
32
32
iv
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .......................
G. Data dan Sumber Data .........................................................
H. Instrumen Pengumpulan Data .............................................
I. Teknik Pengumpulan Data ...................................................
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ...................................
K. Analisis Data dan Interpretasi Data .....................................
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ..............................
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Madrasah ................................................
B. Pelaksanaan Tindakan Siklus I .............................................
C. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ............................................
D. Rekapitulasi Hasil Belajar ...................................................
E. Pembahasan Hasil Penelitian …............................................
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..........................................................................
B. Saran ….............................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................
36
37
38
40
40
40
41
43
43
45
54
62
65
67
67
69
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 9
Tabel 10
Tabel 11
Tabel 12
Tabel 13
Tabel 14
Tabel 15
Tabel 16
Tabel 17
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Daftar Nama Siswa dan Jenis Kelamin ……………….
Taraf Keberhasilan Proses Pembelajaran ………….…
Teknik Pengumpulan Data ……………………………
Jumlah Siswa MI Miftahul Hidayah ……………….…
Struktur Pengurus MI Miftahul Hidayah ………...……
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Saat
Menyaksikan Pemutaran Film ………………...………
Hasil Diskusi Kelompok Pada Siklus I ………….……
Daftar Perolehan Nilai Pretest dan Posttest Siklus I .…
Rekapitulasi Hasil Penelitian Siklus I ……………...…
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Saat Bermain
Peran ……………………………………………..……
Hasil Diskusi Kelompok Pada Siklus II ………………
Daftar Perolehan Nilai Pretest dan Posttest Siklus II …
Rekapitulasi Hasil Penelitian Siklus II ……………..…
Rekapitulasi Perbandigan Posttest Siklus I dan Posttest
Siklus II ………………………………………….……
Rekapitulasi dan Perbandingan Hasil Belajar Siswa
Siklus I dan Siklus II …………………………………
31
36
40
44
45
48
49
51
52
57
58
60
61
63
65
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
:
:
:
:
Rancangan Siklus Penelitian .........................................
Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I dan Kategori
N-Gain ............................................................................
Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II dan Kategori
N-Gain ............................................................................
Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II …...
30
53
61
64
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) MI
Miftahul Hidayah ............................................
Daftar Nama Siswa dan Jenis Kelamin ...........
Pedoman Observasi Terhadap Guru Pada
Siklus II …….………………………………..
Pedoman Observasi Terhadap Guru Pada
Siklus I ……………………………………….
Lembar Pengamatan Kegiatan Guru ...............
Lembar Pengamatan kegiatan Siswa .. ............
Kisi-kisi Instrumen Siklus I ............................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ..
Lembar Soal Pretest dan Posttest Siklus I .......
Kisi-kisi Instrumen Siklus I ............................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .
Lembar Soal Pretest dan Posttest Siklus II ......
Kunci Jawaban Soal Siklus I dan II …………
Foto Proses Pembelajaran …………………..
Lembar Uji Referensi ……………………….
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dalam berbagai cabang ilmu dan teknologi yang
dicapai dewasa ini membawa dampak terhadap tuntutan kualitas
kemampuan yang sepatutnya dicapai melalui proses pendidikan, terutama
proses pendidikan formal di sekolah. Proses pendidikan yang semula hanya
menekankan pada pemberian atau penyampaian pengetahuan kepada siswa
dirasakan sudah tidak memenuhi harapan lagi. Hal ini mengingat telah
banyak materi ilmu pengetahuan dalam berbagai cabang sehingga jika
semua materi pembelajaran itu harus disampaikan menuntut waktu yang
lama, sebaliknya jika hanya sebagian kecil saja yang tersampaikan,
menyebabkan seseorang yang mengikuti proses pendidikan di sekolah
selalu dalam keadaan tertinggal.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi
informasi, sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi
strategi pembelajaran. Melalui kemajuan tersebut para guru dapat
menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi bukan saja dapat
mempermudah dan mengefektifan proses pembelajaran, akan tetapi juga
bisa membuat proses pembelajaran lebih menarik. Tidak dapat dipungkiri,
munculnya berbagai alat informasi dan komunikasi yang telah banyak
membantu proses pendidikan. Ini terbukti sekarang ini dalam proses
belajar mengajar seorang guru sering menggunakan media seperti
komputer, tape recorder, dan lain-lain. Hal ini sejalan dengan Peraturan
Pemerintah No.32 Tahun 2013 Pasal 19 Ayat ke-1 menyatakan “Proses
pembelajaran pada satuan pendidikan dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
2
kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta fsikologis”1
Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang
berkualitas lembaga pendidikan berusaha meningkatkan kualitas dan proses
pembelajaran. Usaha-usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
antara lain mengembangkan media pembelajaran, menerapkan media
pembelajaran serta memilih dan menetapkan jenis media pembelajaran yang
digunakan. Pengembangan dan penerapan media pembelajaran diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berkaitan dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), bahwa
pelaksanaan pendidikan nasional diharapkan merata menyentuh semua
lapisan masyarakat tanpa adanya sifat diskriminatif. Sejalan dengan bunyi
pasal 5 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2005, setiap warga negara berhak
memperoleh pendidikan bermutu agar terbentuk manusia nasionalis,
demokratis sesuai norma, peraturan yang berlaku baik ditingkat daerah
sampai dunia.
Sesuai Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2006 mengenai Standar
Isi satuan pendidikan tingkat SD/MI menyebutkan IPS sebagai salah satu
mata pelajaran yang diberikan dari SD/MI/SDLB sampai
SMP/MTs/SMPLB.2 Selain mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep,
dan generalisasi mengenai isu sosial, IPS juga memuat materi Geografi,
Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
Melalui pelajaran IPS, siswa diharapkan menjadi warga negara
Indonesia demokratis, bertanggung jawab dan cinta damai. Peraturan
tersebut tertera dalam Undang-Undang Nomor 20 pasal 37 ayat 1, Kajian
IPS meliputi ilmu bumi, sejarah, ekonomi dan kesehatan dengan tujuan
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan analisis siswa
terhadap kondisi sosial masyarakat yang tersususn secara sistematis,
1 PP No.32 Tahun 2013 Pasal Ke-1
2 Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, hal 575
3
komprehensif, terpadu agar terbentuk kedewasaan dan keberhasilan dalam
hidup bermasyarakat.
James A. Banks dalam bukunya Teaching Strategies for the socisl
studies memberikan definisi sosial studies atau IPS “sebagai bagian dari
kurikulum sekolah dasar dan menengah yang mempunyai tanggung jawab
pokok membantu para siswa untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai yang diperlukan dalam hidup bernegara di
lingkungan masyarakatnya”.3 Welton & Mallan memandang ”IPS atau studi
sosial sebagai mata pelajaran gabungan terutama dari: (1) disiplin ilmu-ilmu
sosial; (2) temuan-temuan (atau pengetahuan) yang berasal dari disiplin ilmi-
ilmu sosial; dan (3) proses-proses yang dilakukan oleh ilmuwan sosial dalam
menghasilkan temuan atau pengetahuan”.4
Dari beberapa pendapat ahli IPS merupakan suatu konsep ilmu
pengetahuan yang mempelajari berbagai realita, fenomena di masyarakat
baik bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, kesehatan dengan tujuan
membentuk karakteristik manusia bertanggung jawab, nasionalis, demok-
ratis, dan cinta damai.
Sebagai salah satu mata pelajaran di SD, IPS mempelajari berbagai
fenomena, realita di masyarakat sehingga membantu siswa siap menghadapi
masalah melalui pembelajaran aktif, kreatif, dan inovatif. Namun saat ini
pembelajaran IPS masih terpusat pada guru. Seperti temuan akademik yang
menerangkan banyak guru memberikan pemahaman kepada siswa bahwa
materi IPS bersifat hafalan sehingga pembelajaran terpusat. Kondisi ini
mengakibatkan siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan
hasil belajarnya kurang optimal.
Keadaan ini ditemui saat pembelajaran IPS di Madrasah Ibtidaiyah
Miftahul Hidayah Kota Bekasi. Hasil observasi menunjukkan adanya
permasalahan pembelajaran IPS di kelas V seperti siswa kurang aktif, sering
ngobrol dengan temannya sehingga suasana kelas menjadi gaduh. Kurang
3 Sapriya, Susilawati, S. Nurdin, Konsep Dasar IPS( Bandung : UPI Press, 2006), hal. 3.
4 Ibid., hal. 4.
4
optimalnya penggunaan media dan perhatian menyeluruh mengakibatkan
siswa cepat bosan dalam pembelajaran. Hal ini mengakibatkan hasil belajar
IPS kelas V kurang maksimal, dengan perolehan hasil dari 23 siswa
sebanyak 18 atau 78,3% nilainya masih dibawah KKM, sedangkan 5 atau
21,7 % sudah mengalami ketuntasan dengan nilai di atas KKM yaitu 7,0.
Dari permasalahan diatas perlu adanya perbaikan dalam
pembelajaran IPS melalui pembelajaran yang mengutamakan penerapan
pengalaman siswa. Penggunaan pembelajaran berdasarkan pengalaman dapat
memotivasi siswa untuk mengembangkan pengetahuannya dalam
menghadapi permasalahan sosial. Dengan begitu guru diharapkan dapat
mengoptimalkan pembelajaran dengan menerapkan model dan media yang
ada sehingga mendorong siswa lebih aktif. Kondisi tersebut membantu
meningkatkan keterampilan mengajar guru dan aktivitas siswa dalam
pelajaran sehingga hasil belajar meningkat. Oleh karena itu, diperlukan
media yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa ,salah satunya
dengan menggunakan media pemutaran film.
Media pemutaran film adalah suatu cara atau teknik yang digunakan
seorang guru untuk menyampaikan materi pelajaran dengan cara
menggunakan serangkaian gambar yang diproyeksikan ke layar pada
kecepatan tertentu sehingga menjadikan urutan tingkatan yang berjalan terus
dan menggambarkan pergerakan yang nampak normal.
Dengan media ini diharapkan siswa dapat lebih semangat dan
bergairah dalam belajar sehingga mereka lebih cepat memahami materi yang
diajarkan, karena apa yang ditayangkan atau mereka tonton tersebut akan
lebih melekat di dalam hati dan ingatan mereka, dari pada metode ceramah
atau bercerita.
Dengan demikian, media ini diharapkan dapat meningkatkan rasa
Nasionalisme siswa, dan mereka bisa menjadi generasi penerus yang tidak
melupakan jasa para pahlawannya di dalam merebut negara ini dari penjajah,
dan menata negara ini menjadi lebih baik. Setelah kurang lebih 350 tahun di
jajah oleh bangsa asing, sehingga mereka siap terjun dimasyarakat dan
5
mampu mengisi kemerdekaan ini, dengan menjadi manusia-manusia yang
berguna bagi orang tua, agama, bangsa dan negaranya.
Selain itu juga proses pemutaran film ini diharapkan dapat
mencapai, tujuan materi pembelajaran yang ingin disampaikan, serta media
film dapat membantu dalam membentuk karakteristik siswa menuju kearah
yang lebih dinamis dan kreatif.
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, Identifikasi masalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini adalah:
1. Siswa merasa bosan, jenuh, dan tidak fokus.
2. Belum menggunakan media pembelajaran yang tepat, sehingga
pembelajaran tidak efektif dan efesien.
3. Hasil belajar siswa rendah.
C. Pembatasan Fokus Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut:
1. Penggunaan media pemutaran film untuk meningkatkan hasil belajar IPS
siswa kelas V MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi.
2. Materi pembelajaran IPS tentang proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia. SK. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. KD.
Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.
3. Hasil belajar IPS siswa kelas V MI. Miftahul Hidayah Kecamatan
Pondokgede Kota Bekasi pada ranah kognitif siswa.
6
D. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas adapun perumusan
masalah yang ingin dikaji dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah:
“Apakah media pemutaran film dapat meningkatkan hasil belajar siswa
tentang proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia di Kelas V MI Miftahul
Hidayah”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media
pemutaran film dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPS kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah Kota Bekasi.
F. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah:
1. Kegunaan Untuk Peneliti
a. Memperbaiki proses kegiatan belajar dan mengajar di kelas yang
sudah dikelolanya
b. Memupuk rasa percaya diri karena telah berhasil melakukan analisis
terhadap hasil kinerjanya sehingga dapat menemukan kelebihan dan
kekurangan dari kegiatan belajar dan mengajar yang selama ini
dilaksanakan
c. Dapat mengembangkan alternatif untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan yang selama ini terjadi di dalam kegiatan belajar dan
mengajar
d. Dapat berkembang secara lebih baik lagi sehingga mendapatkan hasil
sesuai dengan yang diharapkan
e. Menciptakan rasa senang belajar IPS
f. Diperoleh metode yang tepat untuk materi Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia.
7
2. Kegunaan Untuk Siswa
a. Siswa akan lebih berkonsentrasi
b. Dapat merangsang partisipasi aktif pandangan siswa, serta dapat
menggambarkan daya imajinasi mereka.
c. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran
d. Dapat memperbaiki hasil belajar
e. Siswa semakin termotivasi untuk meningkatkan pemahan dalam mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
3. Manfaat bagi sekolah
a. Dapat digunakan untuk mengembangkan sekolah kearah yang lebih
baik.
b. Memberikan sumbangan yang positif untuk kemajuan sekolah
c. Meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif (PAIKEM) di sekolah.
8
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Deskripsi Teoritik
1. Hakekat Belajar
Secara umum belajar dapat diartikan “sebagai proses perubahan
prilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Jadi perubahan
prilaku adalah hasil belajar. Artinya seseorang dikatakan telah belajar jika
ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya”.5
Belajar adalah ”kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamentalis dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang
pendidikan”.6 Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa,
baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau
keluarganya sendiri.
Winkel, seperti yang dikutip Riyanto (2009) Belajar adalah ”suatu
aktifitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-
pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap”. 7
Gagne mendefinisikan belajar adalah ”perubahan disposisi atau
kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktifitas. Perubahan disposisi
tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang
secara alamiah”. Sedangkan menurut Travers belajar adalah ”proses
menghasilkan penyesuaian tingkah laku”.8
5Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran (Bandung : CV Wacana Prima, 2009), hal. 38
6 Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 16, hal. 87
7 Agus Suprijono, Cooperative Learning ( Yogyakarta : Pustaka Pelangi, 2012), Cet. VII, hal. 2
8 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2009),
hal. 5
9
Dari beberapa pendapat di atas belajar merupakan proses perubahan
prilaku seseorang, meliputi: kemampuan, sikap, keterampilan, cara
berfikir, berjalan secara bertahap dan berkelanjutan dari lahir sampai akhir
hayat sebagai hasil pengalaman interaksi dengan lingkungan sehingga
dapat menghadapi berbagai situasi. Tidaklah semua perubahan prilaku
diperoleh dari hasil belajar. Ada diantaranya terjadi dengan sendirinya,
karena proses perkembangan dan pertumbuhan, seperti halnya kematangan
atau maturation. Tapi itu merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar. Seperti halnya bayi dapat memegang sesuatu
setelah mencapai usia tertentu. Keadaan seperti inipun bukan hasil belajar
melainkan kematangan atau maturation. Ini merupakan faktor penting yang
mempengaruhi hasil belajar. Artinya, belajar akan memperoleh hasil baik
jika ia telah matang melakukan hal itu. Oleh karenanya belajar itu
merupakan suatu proses, tentu membutuhkan waktu. Hasil belajar tidak
terjadi secara tiba-tiba, tetapi memerlukan usaha.
a. Unsur-unsur Belajar
Unsur-unsur belajar adalah faktor-faktor yang menjadi indikator
keberlangsungan proses belajar. Setiap ahli pendidikan sesuai dengan
aliran teori belajar yang dianutnya memberikan aksentuasi sendiri
tentang hal-hal apa yang penting dipahami dan dilakukan agar belajar
benar-benar belajar. Cronbach sebagai penganut aliran behaviorisme
menyatakan dalam Sukmadinata adanya tujuh unsur utama dalam
proses belajar, yang meliputi:
1) Tujuan. Belajar dimulai karena adanya suatu tujuan yang ingin
dicapai. Perbuatan belajar atau pengalaman belajar akan efektif bila
diarahkan kepada tujuan yang jelas dan bermakna bagi individu.
2) Kesiapan. Agar mampu melaksanakan perbuatan belajar dengan
baik, anak perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik, psikis,
maupun kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan
sesuatu yang terkait dengan pengalaman belajar.
10
3) Situasi. Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar.
Adapun yang dimaksud situasi belajar ini adalah tempat,
lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, guru, kepala
sekolah, dan seluruh warga sekolah lainnya.
4) Interpretasi, yaitu melihat hubungan diantara komponen-komponen
situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan
menghubungkan dengan kemungkinan pencapaian tujuan.
5) Respon. Berlandaskan hasil interpretasi tentang kemungkinannya
dalam pencapaian tujuan belajar, maka anak membuat respon.
Respon ini dapat berupa usaha yang terencana dan sistematis, baik
juga berupa usaha coba-coba, (trial and error).
6) Konsekuensi. Berupa hasil, dapat hasil positif (keberhasilan)
maupun hasil negatif (kegagalan) sebagai konsekuensi respon yang
dipilih siswa.
7) Reaksi terhadap kegagalan. Kegagalan dapat menurunkan
semangat, motivasi, memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya.
Namun, dapat juga membangkitkan siswa karena dia mau belajar
dari kegagalannya.
Sementara para konstruktivis memaknai unsur-unsur belajar sebagai
berikut:
a. Tujuan Belajar, yaitu membentuk makna. Makna diciptakan para
pembelajar dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami
konstruksi makna dipengaruhi oleh pengertian terdahulu yang telah
dimiliki siswa.
b. Proses Belajar adalah proses konstruksi makna yang berlangsung terus
menerus, setiap kali berhadapan dengan fenomena atau pengalaman
baru diadakan rekonstruksi, baik secara kuat atau lemah.
c. Hasil Belajar dipengaruhi oleh pengalam pelajar sebagai hasil interaksi
dengan dunia fisik dan lingkungannya.9
9 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),
Cet.III,hal. 126-127
11
Dari dua aliran teori belajar di atas peneliti menyimpulkan
bahwa unsur belajar adalah beberapa bagian yang saling berkaitan selama
proses belajar. Dengan rangsangan diberikan guru kepada siswa untuk
memahami materi sebagai pendalaman pengetahuan atau pengalaman
baru yang tersimpan didalam ingatan/memori sehingga dapat diterapkan
melalui tindakan serta adanya pengalaman belajar sebagai hasil interaksi
dari apa yang dipelajari.
2. Pengertian Pembelajaran
Kata dasar pembelajaran adalah belajar. Dalam arti sempit
pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara yang
dilakukan agar seseorang dapat melakukan kegiatan belajar.
Kata pembelajaran “lebih menekankan pada kegiatan belajar peserta didik
secara sungguh-sungguh yang melibatkan aspek intelektual, emosional, dan
social”.10
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang
dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif
dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk pembelajaran.
Pemebelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai pembelajar
dan guru sebagai fasilitator. Yang terpenting dalam kegiatan pembelajaran
adalah terjadinya proses belajar (learning process). Sebab sesuatu
dikatakan hasil belajar jika memenuhi beberapa ciri berikut:
a. Belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya
sedang belajar, timbul dalam dirinya motivasi-motivasi untuk memiliki
pengetahuan yang diharapkan sehingga tahapan-tahapan dalam belajar
sampai pengetahuan itu dimiliki secara permanen.
b. Hasil belajar diperoleh dengan adanya proses, dalam hal ini
pengetahuan tidak didapat secara spontanitas, instant, namun bertahap
(sequensial). seorang anak dapat membaca tentu tidak diperoleh hanya
dalam waktu sesaat namun berproses cukup lama, kemampuan
10
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran ( Bandung: Remaja Rosdakarya,2012), Cet.IV, hal. 10
12
membaca diawali dengan kemampuan mengeja, mengenal huruf, kata
dan kalimat. Seseorang yang tiba-tiba memiliki kecakapan seperti lari
dengan kecepatan yang tinggi karena akibat doping, bukanlah
merupakan dari hasil belajar, melainkan karena efek dari obat atau zat
kimia yang dikonsumsinya.
c. Belajar membutuhkan interaksi, khususnya interaksi yang sifatnya
manusiawi. Seorang siswa akan lebih cepat memiliki pengetahuan
karena bantuan dari guru, pelatih maupun instruktur. Dalam hal ini
terjadi komunikasi dua arah antara siswa dan guru. 11
Pembelajaran tersusun atas seperangkat peristiwa (event) yang ada
di luar diri si belajar, diatur untuk maksud mendukung proses belajar yang
terjadi dalam diri sibelajar tadi. Peristiwa-peristiwa pembelajaran itu
adalah: (i) menarik (membangkitkan) perhatian, (ii) memberitahukan
tujuan belajar, (iii) mengingat kembali hasil belajar prasyarat (apa yang
dipelajari), (iv) menyajikan stimulus, (v) memberikan bimbingan belajar,
(vi) memberikan balikan (feedback), (vii) menilai kinerja belajar, dan
meningkatkan retensi dan transfer.12
.
Berdasarkan hal tersebut, terkandung pengertian bahwa
pembelajaran bisa berlangsung tanpa kehadiran guru. Kalaupun guru hadir,
ia bukan seorang penyampai bahan, atau penyaji materi, melainkan sekedar
fasilitator, guru adalah fasilitator dan dia merupakan salah satu fasilitator
pembelajaran. Pembelajaran tanpa seorang guru mengansumsikan
kemandirian dan aktivitas siswa selaku pebelajar.
Pembelajaran adalah suatu system atau proses membelajarkan
subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan,
dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien.dengan
demikin jika pembelajaran dipandang sebagai suatu system, maka berarti
pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir antara lain
11
Rudi susilana dan Cepi Riana, Media Pembelajaran (Bandung:2009), hal. 1-2 12
Munadir Pendayagunaan Media Pengajaran dalam Berbagai Model Belajar, hal.256
13
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode
pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas,
evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran. Sebaliknya jika
pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran
merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangkaian upaya
atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar.13
3. Hasil Belajar
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap
ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses
belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku
seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit.Hal ini
disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak
dapat diraba).Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini
adalah hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap
penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi
sebagai hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun
yang berdimensi karsa.14
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran
Gagne, hasil belajar berupa:
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
b. Kemampuan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktifitas kognitifnya sendiri.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaiannya sendiri.
13
Depdiknas, hal. 9 14
Muhibbin Syah, op.cit. hal. 148
14
Benyamin S. Bloom membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu:
a. Ranah kognitif meliputi:
1) knowledge (pengetahuan, ingatan),
2) comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh),
3) application (menerapkan)
4) analysis (menguraikan, menentukan hubungan)
5) synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membangun
bangunan baru)
6) evaluation (menilai)
b. Ranah afektif meliputi :
1) Receiving (sikap menerima)
2) Responding (memberikan respons)
3) Valuing (nilai)
4) Organization (organisasi)
5) Characterization ( karakterisasi)
c. Ranah psikomotor meliputi:
1) Initiatory
2) Pre-rountine
3) Rountinized
Ranah psikomotor juga mencakup keterampilan produktif,
teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara menurut
Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian
dan sikap.15
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas peneliti menyimpulkan
hasil belajar sebagai segala perubahan tingkah laku baik bersifat positif
maupun negatif dari adanya kegiatan pembelajaran pada siswa yang
mengacu pada peningkatan kemampuan ranah kognitif, afektik dan
psikomotor. Dalam penilitian ini yang diinginkan adalah siswa dapat
meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPS di kelas V MI
Mifatahul Hidayah
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Suatu proses dikatan berhasil apabila tidak ada kendala selama
pelaksanaannya. Begitu juga proses belajar keberhasilan dan
kegagalan dipengaruhi beberapa faktor diantaranya:
15
Suprijono, op.cit.h. 5-7
15
1) Faktor Internal Siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri meliputi dua aspek yakni: a) aspek fisiologis (yang bersifat
jasmaniah) seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan penglihatan.
b) aspek psikologis (yang bersifat rohaniah) seperti tingkat kecerdasan
siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai
tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat
memengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti
pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah dan motivasi yang rendah
dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang
dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas.
2) Faktor Eksternal Siswa. Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal
siswa juga terdiri atas dua macam, yakni: a) faktor lingkungan sosial
seperti para guru, para tenaga kependidikan (kepala sekoloah dan
wakil-wakinya) dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi
semangat belajar seorang siswa. b) faktor lingkungan non sosial ialah
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa
dan letaknya, alat-alat belajar, keadan cuaca dan waktu belajar yang
digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa.16
5. Hakikat Media Pemutaran Film
a. Pengertian media
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai media, baiklah
kita simak dulu pengertiannya. Kata Media berasal dari kata medium.
Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau
pengantar.Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk
bentuk jamak maupun mufrad. Kemudian telah banyak pakar dan juga
organisasi yang memberikan batasan mengenai pengertian media.
16
Muhibbin Syah, op.cit. hal. 130-131
16
Beberapa diantaranya mengemukakan bahwa media adalah sebagai
berikut:
1) Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru
(Schman, 1982).
2) National Education Asociation (NEA) memberikan batasan bahwa
media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun
audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya.
3) Briggs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk
memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar.
4) Asociation of Education Comunication Technology (AECT)
memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan
saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.
5) Sedangkan Gagne berpendapat bahwa berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar.
6) Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
siswa untuk belajar. (Miarso,1989).17
Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
media adalah sebagai pembawa pesan, sarana komunikasi, dan berbagai
jenis komponen yang dapat merangsang pikiran, perasaan, kemauan,
dan perhatian siswa agar terjadi proses belajar.
a. Jenis- jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran sangat beraneka ragam.
Pengklasifikasian media pembelajaran hingga sekarang belum ada
pembakuan, yaitu belum adanya kesepakatan atau ketentuan yang
berlaku secara umum atau khusus. Oleh karena itu pengklasifikasian
media pembelajaran yang ada sekarang berdasarkan pertimbangan
kepentingan atau pendapat yang berbeda-beda. Berdasarkan
17
Susilana dan Riyana, op.cit. hal. 6
17
penelitian para ahli, ternyata media pembelajaran yang beraneka
ragam itu hampir semua bermanfaat. Beberapa kesimpulan
(generalisasi) hasil penelitian para ahli, pada intinya menyatakan
bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan
sangat besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Namun
demikian, peran yang dimainkan guru itu sendiri juga menentukan
terhadap efektifitas penggunaan media pembelajaran dalam
pembelajaran. Peran ini tercermin dari kemampuan memilih aneka
ragam media pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi.
Berdasarkan kemampuan indera, jenis media pembelajaran
terdiri atas :
1) Media audio, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan
kemampuan indera telinga atau pendengaran (audio). Jenis media
pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa bunyi atau suara.
Contoh: radio, tape recorder, dan telepon.
2) Media visual, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan
kemampuan indera mata atau penglihatan (visual). Jenis media
pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa bentuk atau rupa
yang dapat dilihat. Contoh: gambar , poster, grafik, dan lain-lain.
3) Media audio visual, yaitu jenis media pembelajaran yang
menggunakan kemampuan indera telinga atau pendengaran dan
indera mata atau penglihatan (audio-visual). Jenis media
pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa suara dan bentuk
atau rupa. Contoh: televise, film, video, dan lain-lain.18
Rudi Brets membuat klasifikasi media pembelajaran
berdasrkan adanya adanya tiga ciri, yaitu suara (audio), bentuk
(visual), dan gerak (motion). Atas dasar ini Brets membuat delapan
kelompok media pembelajaran, yaitu :
1) Media pembelajaran audio-motion-visual, yaitu media
pembelajaran yang mempunyai suara, ada gerakan dan bentuk
18
Sumiati dan Asra, op.cit.hal. 160-161
18
obyeknya dapat dilihat. Media pembelajaran semacam ini paling
lengkap. Jenis media pembelajaran termasuk kelompok ini adalah
televisi, video tape, dan film bergerak.
2) Media pembelajaran audio-still-visual, yaitu media pembelajaran
yang mempunyai suara, obyeknya dapat dilihat, namun tidak ada
gerakan. Seperti film strip bersuara, slide bersuara atau rekaman
televisi dengan gambar tidak bergerak (television still recording).
3) Media pembelajaran audio-semi-motion, mempunyai suara dan
gerakan, namun tidak dapat menampilkan suatu gerakan secara
utuh, seperti telewriting atau teleboard.
4) Media pembelajaran motion-visual, yaitu media pembelajaran
yang mempunyai gambar obyek bergerak. Seperti film (bergerak)
bisu (tidak bersuara).
5) Media pembelajaran still-visual, yaitu ada obyek namun tidak ada
gerakan. Seperti film strip, gambar, microform, atau halaman
cetak.
6) Media pembelajaran semi-motion (semi gerak), yaitu yang
menggunakan garis dan tulisan, seperti tele-autograf.
7) Media pembelajaran audio, hanya menggunakan suara seperti
radio, telepon, audio tape.
8) Media pembelajaran cetakan, hanya menampilkan simbol-simbol
tertentu yaitu huruf (symbol bunyi).
Jenis dan karakteristik media yang digunakan dalam dalam
penelitian ini adalah media audio-motion-visual ( film). Media yang
diguanakan adalah pemutaran film dalam pembelajaran IPS dengan
materi Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
b. Media Audio Visual Film
Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu
serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara
cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan
19
bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan audio
visual dan gerak. Oleh karenanya, film memberikan kesan yang
impresif bagi pemirsanya.19
Film untuk konteks pembelajaran mempunyai banyak jenis yang
variatif, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Film Dokumenter (Documentaries). Menurut Heinich
dkk.film-film dokumenter adalah film-film yang dibuat
berdasarkan fakta bukan fiksi atau bukan pula memfiksikan
yang fakta. Poin penting dalam film ini, menurutnya, adalah
menggambarkan permasalahan kehidupann manusia meliputi
bidang ekonomoi, Budaya, Hubungan antar manusia, Etika,
dan lain sebagainya. Film dokumenter juga bisa
menampilkan rekaman penting dari sejarah manusia.
Docudrama, yakni film-film dokumenter yang membutuhkan
pengadegan. Dengan demikian kisah-kisah yang ada dalam
docudrama adalah kisah yang diangkat dari kisah nyata, dari
kehidupan nyata, bias diambil dari sejarah.
2) Film drama dan semi drama, keduanya melukiskan human
relation. Tema-temanya bias dari kisah nyata bisa juga tidak
yakni dari nilai-nilai kehidupan yang kemudian diramu
menjadi sebuah cerita. Berkenaan dengan klasifikasi film,
Asnawir Menglasifikasiannya menjadi 10 jenis, yakni, film
Informasi, film kecakapan atau drill, film Apresia film
documenter, film rekreasi, film episode, film sains, film berita
(news), film industry, dan film provokasi.20
c. Kelebihan dan Kekurangan Media Film sebagai media audio
visual gerak.
19
Susilana dan Riyana, op.cit.hal. 20 20
Yudhi Munadhi, op.cit. hal. 117-119
20
1) Keuntungan atau manfaat film sebagai media pengajaran
antara lain:
a) Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses
pembuatan suatu keterampilan tangan dan sebagainya.
b) Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.
c) Penggambarannya bersifat 3 dimensional.
d) Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada
gambar dalam bentuk ekspresi murni.
e) Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat
penampilannya.
f) Kalau film dan video tersebut berwarna akan dapat
menambah realita objek yang diperagakan.
g) Dapat menggambarkan teori sain dan animasi.
d. Kekurangan-kekurangan film sebagai berikut:
1) Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-
keterangan yang diucapkan sewaktu film diputar, penghentian
pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien.
2) Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film
diputar terlalu cepat.
3) Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali
memutarkembali secara keseluruhan.
4) Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.21
e. Fungsi Media Pembelajaran
1) Menurut Hamalik :
a) Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar
yang efektif
b) Begian integral dari keseluruhan situasi belajar mengajar
21
http://orangmajalengka.blogspot.com
21
c) Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit dari konsep yang
abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang
bersifat verbalisme.
d) Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
e) Mempertinggi mutu belajar mengajar. 22
2) Menurut Sadiman :
a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
visual.
b) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serat daya indra,
misal objek yang terlalu besar untuk dibawa kekelas dapat
diganti dengan gambar atau slider yang bisa ditampilkan
lewat film, video, foto atau film bingkai.
c) Meningkitkan kegairahan belajar, memungkinkan siswa
belajar sendiri berdasarkan minat dan kemapuannya, dan
mengatsi sikap pasip siswa.
d) Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan
pengalaman dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran.23
.
f. Tujuan media Pembelajaran
Secara umum tujuan media pembelajaran adalah:
1) Agar proses belajar dan mengajar yang sedang berlangsung
dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna.
2) Untuk memermudah bagi guru/pendidik dalam menyampai-
kan informasi materi kepada peserta didik.
3) Untuk mempermudah bagi siswa dalam menyerap atau
menerima serta memahami materi yang telah disampaikan
oleh guru/pendidik.24
22
Hamalik, Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Bumi Aksara, 2012), hal. 146 23
Sadiman Pengertian Media Pendidikan, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT. Raja Grafindo
Persada, (dalam Leo Agung,Jakarta: 2012:146) 24
Nunuk Suryani, op.cit. hal. 149
22
4) Untuk dapat mendorong keinginan siswa untuk mengetahui
lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang
disampaikan oleh guru/pendidik.
5) Untuk menghindarkan salah pengertian atau salah faham
antara siswa yang satu dengan yang lainnya terhadap materi
atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.
6. Pembelajaran IPS
a. Pengertian IPS
Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
dengan isu sosial dan kewarganegaraan.25
Welton & Mallan memandang IPS atau studi sosial sebagai
mata pelajaran gabungan terutama dari: (1) disiplin ilmu-ilmu sosial;
(2) temuan-temuan (atau pengetahuan) yang berasal dari disiplin ilmi-
ilmu sosial; dan (3) proses-proses yang dilakukan oleh ilmuwan sosial
dalam menghasilkan temuan atau pengetahuan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk tingkat SD/MI menyebutkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS
memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.Melalui
mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga
negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga
dunia yang cinta damai.
Dari beberapa pengertian IPS, peneliti menyimpulkan bahwa
hakikat IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari berbagai
kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu
sosial serta mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah
25
Arni Fajar, Portofolio Dalam Pembelajaran IPS, Remaja Rosdakarya ( Bandung: 2009), hal.110.
23
sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan
secara terpadu dan bersifat praktis.
b. Fungsi dan Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial di SD/MI
1) Fungsi mata pelajaran pengetahuan Sosial di SD/MI adalah untuk
mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa
tentang masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia.
2) Tujuan mata pelajaran Pengetahuan Sosial di SD/MI adalah:
a) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi,
ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan melalui pendekatan
pedagogis dan psikologis
b) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan sosial;
c) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan;
d) Meningkatkan kemampuan bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun
global.
c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial di SD/MI
Ruang lingkup mata pelajaran Pengetahuan Sosial adalah:
1) Sistem sosial dan budaya
2) Manusia, tempat, dan lingkungan
3) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
4) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan
5) Sistem berbangsa dan bernegara.26
d. Fakta dalam IPS
Dalam kurikulum Sekolah Dasar tahun 2004 dikemukakan
bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu mata pelajaran yang
mengkaji serangkaian peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan.
26
Ibid., hal. 111.
24
Sedangkan fungsinya adalah untuk mengembangkan
pengetahuan, nilai, sikap, dan negara Indonesia.
Bertitik tolak dari pengertian IPS tersebut di atas ternyata fakta
merupakan salah satu bahan kajian yang amat penting dalam IPS.
Dengan kata lain fakta merupakan salah satu materi yang dikaji dalam
IPS. Dengan fakta-fakta yanga ada kita dapat menyimpulkan sesuatu
atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi.
e. Konsep dalam IPS
Sebelum mengkaji konsep-konsep dasar ilmu sosial maka ada
baiknya kita kaji bagaimana pembentukan dari sebuah konsep. Dalam
kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapkan kepada beberapa konsep,
ada konsep yang bersifat konkrit, seperti; mobil, rumah, kapal, dan
konsep yang bersifat abstrak seperti demokrasi, kesetiaan, kebudayaan,
dan lain-lain.
IPS sebagai bidang kajian terdiri dari konsep dasar sejarah,
seperti konsep peristiwa/kejadian waktu dan tempat. Geografi terdiri
dari konsep lokasi, posisi (kedudukan), situasi, tempat (site), distribusi,
dan perancang-an. Dalam ilmu ekonomi terdiri dari konsep kelangkaan
(scancity), spesi-alisasi (specialization) saling ketergantungan
(interdependence), pasar (market), dan lain-lain.
Setelah dikemukakan beberapa konsep dasar ilmu sosial yang
membangun bahan kajian IPS, maka jelas bagi kita bahwa kedudukan
konsep dalam IPS merupakan bahan kajian utama untuk menelaah
berbagai masalah sosial yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menggunakan berbagai konsep ilmu sosial untuk
memecahkan masalah sosial, maka pada akhirnya kita harus
mengambil suatu kesimpulan atau keputusan bagaimana hasil
penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. Untuk menarik suatu
kesimpulan atau keputusan tertentu maka kita tidak akan terlepas dari
proses generalisasian, oleh karena itu di bawah ini akan diarahkan
25
bagaimana kedudukan atau peran generalisasi dalam Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS).
f. Generalisasi dalam IPS
Seperti telah dikemukakan di atas bahwa generalisasi
merupakan suatu pernyataan tentang hubungan antara konsep yang
mengungkapkan sejumlah besar informasi. Dengan demikian
generalisasi berisi beberapa atau banyak konsep.
Struktur Ilmu Pengetahuan terdiri dari fakta, konsep, dan
generalisasi. Dari pernyataan itu, jelas bahwa Ilmu Pengetahuab tidak
akan terbentuk secara teoritis apabila tidak didukung oleh generalisasi,
maka sudah tentu materi ilmu pengetahuan sosial tidak terbentuk sesuai
dengan struktur ilmu yang ada.
Fakta akan bermakna bila terkait dengan konsep, konsep pun
baru bermakna bila terkait dengan bentuk generalisasi, dan generalisasi
merupakan simpulan-simpulan implementasi yang akan membentuk
teori ilmu pengetahuan .
Keterkaitan dan kedudukan atau peranan generalisasi dalam
IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk
suatu konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi. Dengan
demikian antara fakta, konsep dan generalisasi merupakan suatu
rangkaian keseluruhan (system) yang satu sama lain tidak dapat
dipisahkan dalam rangka membentuk suatu teori ilmu pengetahuan
termasuk IPS.
Dari uraian tidakalah berlebihan bila materi atau bahan kajian
Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri tiga unsur yang saling berkaitan dalam
memeberikan sumbangan materi terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial
yang menjadi sebuah mata pelajaran di tingkat Sekolah Dasar.
26
B. Kerangka Berpikir
Kemampuan guru dalam memilah dan memilih metode yang relevan,
atau cocok dalam proses kegiatan belajar dan mengajar agar sesuai dengan
tujuan dari materi suatu mata pelajaran, adalah merupakan kunci keberhasilan
dalam pencapaian prestasi belajar siswa.
Tuntutan untuk dapat mamilah dan memilih metode yang tepat tersebut
mutlak dilakukan oleh seorang guru ketika melakukan transfer ilmu kepada
siswa dan siswinya khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Hal tersebut juga sejalan dengan tuntutan kurikulum saat ini yang
sangat memperhatikan kepentingan pembelajaran-pembelajaran yang akan
digunakan. Dengan demikin menuntut seorang guru, harus kreatif dan terus
berinovasi untuk memperbaiki proses kegiatan belajar dan mengajarnya.
Pemutaran film pada prinsipnya merupakan pembelajaran yang menarik
sekali untuk digunakan sebagai alat pengajaran. Film juga bersifat edukatif
yang mampu menghibur sehingga dapat dengan mudah menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa secara lebih baik yang berdaya guna dan berhasil
guna.
Film harus dipilih agar sesuai dengan materi pelajaran yang sedang
diberikan. Untuk itu guru harus mengenal film yang tersedia dan lebih dahulu
melihatnya untuk mengetahui manfaatnya bagi pelajaran. Sesudah itu film
dipertunjukkan perlu diadakan diskusi, yang juga perlu disiapkan sebelumnya.
Agar siswa dan siswi tidak hanya memandang film itu hanya sebagai
hiburan, sebelumnya mereka harus ditugaskan untuk memperhatikan hal-hal
tertentu. Sesudah itu dapat dites berapa banyakkah yang dapat mereka tangkap
dari pemutaran film tersebut.
Kondisi awal guru sebelum menggunakan metode pemutaran film
tentang nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila, maka aktivita dan
pemahaman tentang nilai-nilai juang dalam proses perumusan pancasila masih
rendah.
27
Untuk memperbaiki aktivitas dan pemahaman tentang nilai-nilai juang
dalam proses perumusan pancasila tersebut maka peneliti perlu menggunakan
metode yang tepat yaitu pemutaran film.
Kondisi akhir diduga dengan menggunakan media pemutaran film dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa tentang Menghargai peran
tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia di kelas V MI Miftahul Hidayah, kecamatan Pondok
Gede Kota Bekasi semester II tahun pelajaran 2013/2014.
C. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian oleh Rosyidin (2012) dengan judul Upaya Peningkatan Hasil
Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan CD Sebagai Media Pembelajaran IPS
Pada Siswa Kelas IV MI Al-Wathoniyah 16 Rawa Terate Kec. Cakung
Jakarta Timur.
Di peroleh hasil bahwa penerapan model pembelajaran menggunakan
media CD pembelajaran, mampu meningkatkan kemampuan memahami
materi dengan pokok bahasan komunikasi dan teknologi transportasi. Hal ini
tampak dari peningkatan nilai rata-rata yang pada awalnya kemampuan siswa
pada siklus I hanya (6,7), kemudian pada siklus II meningkat menjadi (7,4),
dan pada siklus III nilai rata-rata meningkat lagi menjadi (8,2), sudah
mencapai indikator yang diharapkan sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal
yaitu 7,5.27
Hasil yang sama juga di peroleh oleh Fitria (2013) ”Penggunaan Media
Audio Visual Untuk meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Negri 003
Minas Kabupaten Siak”. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1)
Pembelajaran dengan menggunakan media Audio visual dapat meningkatkan
aktivitas guru dan siswa, hal ini dapat dilihat dari data aktivitas guru, yaitu
sebesar 3,75%. Sedangkan aktivitas siswa sebesar 21,27%. (2) Pembelajaran
dengan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa dari
27
Rosyidin, Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan CD Sebagai Media
Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas IV MI Al- Wathoniyah 16,(Jakarta : 2012)
28
75% hingga menjadi 91,67%, dengan rata-rata nilai harian ulangan yaiti 78,75.
(3) Penggunaan media audio visual sangat membantu dalam pembelajaran
karena itu penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar.28
Dari hasil penelitian diatas dapat di simpulkan bahwa penggunaan
media audio visual sangat membantu meningkatkan hasil belajar siswa dan
menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih aktif dan efektif dan
efesien.
D. Hipotesis Tindakan
Dari kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas maka dapat
diajukan hipotesis untuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah:
“Dengan menggunakan media pemutaran film maka hasil belajar siswa
tentang Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di kelas V MI
Miftahul Hidayah, Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi semester II tahun
pelajaran 2013/2014 akan meningkat”
28
Fitria (2013) Penggunaan Media Audio Visual Untuk meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV
SD Negri 003 Minas Kabupaten Siak,
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Hidayah Jl. Kemang Sari IV
No.13 RT/RW 01/09 Kelurahan Jati Bening Baru Kecamatan Pondok Gede
Kota Bekasi.Alasan pemilihan lokasi ini karena peniliti mengajar di MI
tersebut, sehingga tidak menggangu kegiatan mengajar dan memudahkan
peneliti untuk mencari data dan informasi yang berkenaan dengan penelitian
ini.
Adapun Waktu penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai
dengan Juni 2014 semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Persiapan, pada tahap ini peneliti diawali dengan kegiatan mengidentifi-kasi
masalah di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian.
2. Pelaksanaan, pada tahap ini kegiatan dimulai dengan mengadakan
pengamatan langsung (observasi) kemudian dilanjutkan dengan
pengumpulan data dan berbagai informasi yang berkaitan dengan penelitian.
3. Pelaporan, pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan mengedit (editing),
mengolah data, menganalisa data dan menginterpretasikan hasil yang
diperoleh.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Metode Penelitian
Menurut Suharsimi Arikarto, “Metode penelitian adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.29
Metode yang digunakan peneliti yaitu metode kualitatif. Sedangkan
untuk penggambaran hasil dari penelitian ini, penulis menggunakan metode
deskriptif, yaitu metode yang bertujuan menggambarkan sifat sesuatu yang
29
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hal. 203
30
sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-
sebab dari suatu gejala tertentu.
2. Rancangan Siklus Penelitian
Selama kegiatan penelitian berlangsung, penulis berkolaborasi
dengan Kepala Madrasah sebagai pengamat. Untuk lebih lanjut pola
tindakan dapat digambarkan sebagai berikut:
Rancangan penelitian tindakan kelas yang digunakan mengacu
pada model Kemmis dan Taggart. Sistem model penelitian tindakan kelas
tersebut berbentuk siklus (cycle) dan pelaksanaan siklus ini tidak hanya
berlangsung dalam satu kali tindakan tetapi berlangsung hingga pada siklus
kedua dengan indikasi tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Secara utuh, tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas
seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut:
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Siklus I
Pengamatan
Siklus II
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Refleksi
Refleksi
Hasil
31
Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan,
yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan
bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Tahap 2: Pelaksanaan tindakan, yaitu implementasi atau penerapan isi
rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
Tahap 3: Pengamatan, yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat.
Tahap 4: Refleksi atau pantulan, yaitu kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah terjadi.
Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas, maka kegiatan
di awali dengan mengadakan observasi pelaksanaan proses pembelajaran,
mengamati keadaan situasi belajar dan respon siswa terhadap pembelajaran
yang disajikan oleh guru.
C. SubjekPenelitian
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V MI
Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede , Kota Bekasi yang berjumlah
23 siswa,terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
Tabel 3.1
Daftar nama siswa dan jenis kelamin
No Nama Jenis Kelamin
1 Arya Soma L
2 Ahmad Iqbal L
3 Ariq Muammar Syah L
4 Arki Syahluna L
5 Ihda Azkia P
6 Dika Sopyani P
7 Iqbal Maulana L
8 Muhammad Raihan L
9 Muhammad Nasir L
32
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana utama,
maka pada pra-penelitian, peneliti melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran IPS, kemudian membuat perencanaan tindakan yang akan
dilakukan pada waktu penelitian.
Adapun posisi peneliti dalam PTK ini adalah sebagai posisi utama.
Peneliti melakukan langsung apa yang akan ditingkatkan di kelas tersebut.
Peneliti melakukan refleksi dari pembelajaran yang dilakukan sehingga
berdasarkan itulah peneliti melakukan penelitian. Selain itu juga peneliti
berperan sebagai pembuat laporan dari apa yang dilaksanakan dan observasi
yang dibantu oleh Kepala Sekolah.
E. Tahapan dan Intervensi Tindakan
Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan dua siklus, siklus I
dilaksanakan dua kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan tiga kali
pertemuan. Adapun dalam konteks penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
10 Muhammad Nur Kholik L
11 Muhammad Iqbal L
12 Mira Mursalinda Sari P
13 Oktavia P
14 Putri Soleha P
15 Raudhatun Nisa P
16 Rana Aulia P
17 Suli Adi Ningsih P
18 Sarmila P
19 Selamet L
20 Siti Khodijah P
21 Wahyu Fadilah L
22 Zakiyah P
23 Celline Joyandika P
33
1. Siklus I
a. Mengidentifikasi Masalah
Peneliti berdiskusi dengan guru bidang studi IPS terkait dengan
permasalahan yang selama ini muncul dalam kegiatan belajar mengajar
di kelas V MI Miftahul Hidayah, Pondok Gede, Kota Bekasi, seperti
melihat strategi dan media apa yang digunakan serta bagaimana hasil dan
prestasi belajar siswa selama ini pada pembelajaran IPS.
b. Memeriksa Lapangan
Peneliti mengobservasi permasalahan yang ada di lapangan pada
saat kegiatan belajar berlangsung, untuk mengetahui permasalahan yang
telah diidentifikasi sebelumnya. Kemudian peneliti juga melakukan
pencatatan terhadap kejadian-kejadian di lapangan. Sebagai kegiatan
memeriksa lapangan peneliti melaksanakan pre test dengan
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
c. Perencanaan Tindakan
Setelah peneliti melakukan penelitian lapangan yaitu pada hari
Kamis tanggal 17 April 2014 dan mengetahui pokok permasalahan yang
terjadi, maka peneliti merencanakan tindakan dengan guru bidang studi
IPS, dengan harapan permasalahan yang sedang dihadapi dapat
terselesaikan dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Adapun
hasil perencanaan tersebut antara lain:
1) Membuat silabus pembelajaran
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
3) Membuat media pembelajaran
4) Mempersiapkan lembar observasi
d. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan dilaksanakan pada hari jum’at 25 April 2014 di kelas V
MI Miftahul Hidayah, Pondok Gede, Kota Bekasi sesuai dengan
perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
Peneliti juga membuat catatan terhadap perkembangan yang terjadi di
dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Selama pelaksanaan
34
tindakan peneliti bertindak sebagai guru sekaligus observer yang mencatat
pada lembar pengamatan observer.
Pada akhir pembelajaran peneliti melaksanakan evaluasi dan
refleksi, yaitu membagikan soal pos tes tentang peristiwa proklamasi
kepada setiap siswa dengan waktu selama 60 menit untuk mengetahui
efektivitas dari pembelajaran konvensional atau pembelajaran tanpa media
audio visual.
e. Observasi
Adapun yang menjadi observasi dan perencanaan pelaksanaan
tindakan adalah guru IPS dan di laksanakan di kelas V MI Miftahul
Hidayah, Pondok gede, kota Bekasi yakni hari jum’at 11 April 2014
dengan tujuan untuk melihat perkembangan hasil belajar siswa terhadap
mata pelajaran IPS. Peneliti menggunakan lembar observasi untuk
mengemukakan data terkait dengan hasil belajar siswa. Selain itu
observasi juga dilakukan dengan cara mencatat hal-hal penting pada saat
pembelajaran berlangsung.
f. Refleksi
Refleksi dilakukan di kelas V MI Miftahul Hidayah, pondok gede,
kota Bekasi pada tanggal 11 April 2014 yaitu dengan melakukan pre test
dan post test untuk melihat hasil sementara penggunaan media audio visual
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
g. Revisi Perencanaan
Hasil yang didapatkan dari siklus pertama, menjadi dasar peneliti
untuk melakukan revisi perencanaan selanjutnya. Revisi dilakukan oleh
peneliti bersama guru bidang studi IPS, meninjau kembali rencana yang
telah dibuat pada pertemuan sebelumnya dan mendiskusikan jika ada
permasalahan baru yang muncul tanpa diprediksi sebelumya.
35
2. Siklus II
a. Rencana Baru
Setelah mengetahui perkembangan permasalahan, dan setelah
membuat revisi perencanaan, dalam tahap ini peneliti membuat rencana baru,
untuk menanggapi permasalahan baru yang muncul sebagai usaha perbaikan
dalam pembelajaran. Peneliti merencanakan tindakan dan berdiskusi dengan
guru bidang studi, dengan harapan permasalahan dapat terselesaikan. Rencana
tindakan diupayakan selaluterkait dengan tindakan yang telah dilakukan,
sehingga ada rencana baru yang simultan, seperti mata rantai yang terus
bersambung.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan selanjutnya adalah memperbaharui pembelajaran dengan
pokok bahasan selanjutnya. Pelaksanaan ini dilakukan dengan menerapkan
rencana tindakan. Dalam hal ini peneliti juga membuat catatan terhadap
berlangsungnya kegiatan belajar di dalam kelas. Rencana yang sudah matang
kemudian diaplikasikan di dalam kelas sebagai bentuk tindakan. Pelaksanaan
tindakan dilakukan sesuai rencana tindakan guna memperoleh hasil yang
maksimal sesuai dengan yang diharapkan.
c. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan dalam kegiatan
pembelajaran terkait dengan perkembangan motivasi belajar siswa dengan
menggunakan lembar observasi. Observasi yang terakhir sangat menentukan
hasil penelitian, sehingga peneliti harus jeli mengamati perkembangan yang
terjadi di dalam kelas.
d. Refleksi
Peneliti mencatat hasil observasi dan berdiskusi dengan pengajar
untuk mengetahui hasil tindakan yang telah diterapkan. Peneliti merefleksi hasil
dan menyimpulkan dari siklus I sampai siklus II sehingga dapat diketahui
bahwa ada peningkatan pada hasil belajar siswa.
36
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil intervensi yang diharapkan sesuai dengan tujuan dalam
penelitian ini, mendeskripsikan bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan media pemutaran film.
Hasil tindakan yang diharapkan yaitu :
1. Rata-rata skor hasil belajar IPS siswa dalam pembelajaran IPS pada tiap
siklus sudah mencapai > 75%.
2. Respon positif siswa terhadap pembelajaran IPS pada tiap siklus sudah
mencapai >75%.
Jika kedua indikator kinerja tersebut telah terpenuhi maka
penelitian tindakan ini berhasil dan penelitian dihentikan. Sebaliknya, jika
salah satu atau kedua indikator keberhasilan kinerja belum terpenuhi, maka
tindakan penelitian ini harus dilanjutkan ke siklus berikutnya, dan disertai
dengan adanya perbaikan-perbaikan yang menjadi kekurangan dari siklus
sebelumnya.
Indikator tindakan yang diharapkan ditetapkan berdasarkan tingkat
keberhasilan belajar siswa menurut Djamarah yaitu“> 75%. Berkaitan dengan
hasil belajar IPS siswa yang diharapkan meningkat melalui media pemutaran
film, maka taraf keberhasilan proses pembelajarannya dapat diinterpretasikan
menurut Djamarah sebagai berikut”.30
Tabel 3.2
Taraf Keberhasilan Proses Pembelajaran
Kategori Deskripsi
1. Maksimal Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan
dapat dikuasai siswa.
2. Optimal Apabila sebagian besar (76% s.d. 99%) bahan
pelajaran dapat dikuasai siawa.
3. Baik Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang
atau sama dengan 75% dikuasai siswa.
4. Kurang Apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang
dari 60% dikuasai siswa.
30
Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2010), hal. 107
37
G. Data dan Sumber Data
Data yang diambil dalam penelitian ini bersumber dari kelas V MI
Miftahul Hidayah, serta guru bidang studi IPS. Data tersebut diambil dari
proses pembelajaran dengan menggunakan media pemutaran film. Data ini
berupa pengamatan, wawancara, catatan lapangan, dan tes dalam setiap
tindakan.Data tersebut sangat berkaitan dengan data perencanaan,
pelaksanaan, dan data hasil pembelajaran.
Menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif
“adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan langkah lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian
jenis ini jenis datanya dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data
tertulis, foto, dan data kualitatif berupa data dan statistik”.31
1. Data kualitatif
a. Kata-kata dan tindakan diamati dari catatan hasil wawancara
dengan siswa dan guru bidang studi IPS di MI Miftahul Hidayah,
serta catatan hasil observasi kelas.
b. Sumber tertulis
Sumber tertulis tidak dapat dipisahkan dari sumber yang lain.
Peneliti mendapatkan data tersebut dari buku-buku pendukung,
majalah, arsipsekolah, dokumen pribadi dan dokumen resmi.
c. Foto
Peneliti mengambil foto sebagai salah satu bukti telah
melaksanakan penelitian di MI Miftahul Hidayah.
2. Data kuantitatif
Data ini diperoleh dari sekolah, seperti data prestasi siswa baik pre
test maupun post test, data yang diperoleh dari lembar observasi
maupun data yang lain untuk membantu kelengkapan pengumpulan data
yang berbentuk angka.
31
Lexy Meleong, op.cit, hal. 112
38
H. Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah “pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-
hal atau keterangan atau karakteristik-karakteristik sebagian atau seluruh
elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian”.32
Agar hasil yang diperoleh dalam penelitian ini benar-benar data
yang akurat dandapat dipertanggung jawabkan, maka prosedur pengumpulan
datadapat dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik tertentu peneliti
gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi (Pengamatan)
Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan
manusia seperti terjadi dalam kenyataan. Dengan observasi dapat kita
peroleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial, yang sukar
diperoleh dengan metode lain. Dengan observasi sebagai alat pengumpul
data dimaksud observasi yang dilakukan secara sistematis bukan observasi
sambil-sambilan atau secara kebetulan saja.
Dalam observasi ini diusahakan mengamati keadaan yang wajar
dan yang sebenarnya tanpa usaha yang disengaja untuk mempengaruhi ,
mengatur atau memanipulasikannya.
“Mengadakan observasi menurut kenyataan, melukiskannya dengan
kata-kata secara cermat dan tepat apa yang diamati, mencatatnya kemudian
mengolahnya dalam rangka masalah yang diteliti secara ilmiah bukanlah
pekerjaan yang mudah. Selalu akan dipersoalkan hingga manakah hasil
pengamatan itu valid dan reliable”.33
Observasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar dengan
menggunakan pedoman observasi kegiatan pembelajaran, catatan
lapangan,dan foto, dengan tujuan memperoleh data tentang proses
penggunaan media pemutaran film sebagai media pembelajaran.
Observasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
32
Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodelogi Penelitian dan aplikasinya ( Jakarta : Ghalia
Indonesia, 2002 ), hal. 83 33
Nasution, Metode Research (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 106
39
a. Observasi partisipan, merupakan observasi dimana pengamat ikut serta
terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau
yang diamati, seolah-olah merupakan bagian dari mereka.
b. Observasi tak partisipan, merupakan observasi dimana pengamat berada
diluar subjek yang diteliti dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan
yang mereka lakukan.
2. Wawancara
Menurut Denzin dalam Goetz dan LeCompte wawancara
merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada
orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan
hal-hal yang dipandang perlu. Sedangkan menurut Hopkins wawancara
adalah “suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat
dari sudut pandang yang lain. Orang-orang yang di wawancarai dapat
termasuk beberapa orang siswa, kepala sekolah, beberapa teman sejawat,
pegawai tata usaha sekolah dan orang tua siswa”.34
Wawancara ini
dilakukan dengan kepala sekolah, guru bidang studi dan siswa kelas V
untuk memperoleh informasi/data bagaimana penggunaan media
pemutaran film dalam pembelajaran IPS.
3. Dokumentasi
Menurut Goetz dan LeCompte Dokumentasi adalah” dokumen
yang menyangkut para partisipan penelitian akan menyediakan kerangka
bagidata yang mendasar. seperti koleksi dan analisis buku teks, kurikulum
dan pedoman pelaksanaannya, arsip penerimaan murid baru, catatan rapat,
catatan tentang siswa, rencana pelajaran dan catatan guru dan hasil
karyasiswa”.35
Uraian di atas dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan
dan menganalisa arsip-arsip tertulis yang dimiliki MI Miftahul Hidayah,
34
Rochiati Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Dosen
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 117 35
Ibid.,hal. 121
40
seperti profil MI Miftahul Hidayah Visi dan Misi MI Miftahul Hidayah
struktur kepengurusan MI Miftahul Hidayah dan lain sebagainya.
I. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 3.3
Teknik Pengumpulan Data
No Kegiatan Teknik Pengumpulan Data
1 Penelitian Pendahuluan Observasi
2 Proses Pembelajaran Pedoman Observasi
3 Evaluasi tiap siklus mengerjakan
soal tes wawancara
Tes hasil belajar tiap awal dan akhir
siklus wawancara dengan siswa
pada akhir siklus
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Untuk menentukan baik tidaknya suatu instrument penelitian,
maka instrument tersebut harus diuji cobakan terlebih dahulu kepada
responden yang berada diluar subjek sebelum instrument pengumpulan data
tersebut dijadikan sebagai instrument penelitian. Uji coba tersebut
dimaksudkan untuk memenuhi syarat validitas dan reabilitas istrumen.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan
beberapa prosedur diatas, maka peneliti akan mengelola dan menganalisis
data tersebut dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Pengujian analisis data menggunakan analisis deskriptif dari tiap
siklus dan dengan menggunakan N-Gain untuk melihat selisih antara pre test
41
dan post test pada setiap siklus, untuk melihat perbedaan hasil belajar pada
setiap siklus. Penelitian ini dianggap berhasil jika setelah dilakukan
tindakan terjadi peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran IPS.
N-Gain adalah selisih antara nilai pre test dan post test, N-gain
menunjukan peningkatan atau penguasaan konsep siswa setelah
pembelajaran dilakukan oleh guru. Uji normal gain digunakan untuk
menghindari bias pada penelitian dan menggunakan rumus menurut
Meltzer.36
N-Gain =
Dengan kategorisasi perolehan :
N-Gain rendah = N-Gain < 0,30
N-Gain sedang = 0,30 < N-Gain < 0,70
N-Gain tinggi = N-Gain > 0,70
Keterangan : Skor ideal = 100
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Dengan memperhatikan hasil tindakan dalam siklus I maka
penelitian ditindak lanjuti untuk memperbaiki kekurangannya, dengan
berbagai tahapan berikut ini :
1. Perencanaan Tindakan
Merencanakan langkah-langkah model pembelajaran pemutaran film akan
diterapkan pada setiap siklusnya.
2. Tindakan
Melakukan tindakan di setiap siklus, sesuai dengan langkah-langkah yang
di rencanakan.
3. Pengamatan
Melakukan pengamatan kondisi kelas, dan mengamati pelaksanaan
36
Evi Fauziah. “ Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi pada Materi Pasar”. Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2010, hal. 41
42
langkah-langkah yang sudah di rencanakan dan diterapkan di setiap siklus.
4. Refleksi
Mengolah dan menganalisa data, kemudian menarik kesimpulan mengenai
hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran selama penelitian baik
kelebihan maupun kekurangannya melalui metode dan media yang
digunakan dalam pembelajaran.
5. Evaluasi
Guru sekaligus observer mencatat kegiatan belajar siswa, kemudian
mengadakan post test pada akhir siklus dan mengadakan wawancara siswa
untuk mengetahui tanggapan mengenai pembelajaran yang berlangsung
dalam siklus ini. Dengan menggunakan data, dilakukan evaluasi dan
refleksi untuk membuat revisi pada tindakan siklus berikutnya.
43
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Madrasah
1. Sejarah Singkat Madrasah
Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah yang berdiri pada Tahun
1991 di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Miftahul Hidayah dengan
luas tanah 2300m2 dan luas bangunan 672m
2 yang dihibahkan oleh seorang
warga setempat Bapak H. Atih, yang pada saat itu sebagai pengurus harian
sekaligus sebagai pendiri Yayasan Miftahul Hidayah ditunjuk sebagai ketua
Bapak H. Atih, Sekretaris Bapak Drs. H. Ahmad Mursidi ( guru ), Bendahara
Bapak Nurudin (guru), anggota Bapak Anam Arsyad (Tokoh Masyarakat) dan
Bapak Nala (Tokoh Masyarakat )
Berdasarkan data yang dapat saya peroleh dari Kepala Tata Usaha
Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah Pondok Gede, Bekasi yaitu :
PROFIL MADRASAH
I. IDENTITAS MADRASAH
1. Nama Madrasah : MI.Miftahul Hidayah
2. NSS : 111236740015
3. Status : DIAKUI
4. Tahun Berdiri : 1991
5. Alamat : Jl. Kemang sari IV Rt 001, Rw 009
6. Kelurahan : Jati Bening Baru
7. Kecamatan : Pondok Gede
8. Kota : Bekasi
9. Propinsi : Jawa Barat
10. Nilai Akreditasi : 85
11. Jumlah Rombel/Kelas : 6
12. Luas tanah seluruhnya : 2300 m2
13. Luas bangunan : 672 m2
14. Luas kebun/halaman : 700 m2
44
15. Status tanah : Milik Yayasan
II. KEPALA SEKOLAH
1. Nama : Masmuni, S.Ag., MM
2. NIP : ----
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Tempat, Tgl. Lahir : Bekasi, 12/02/1963
5. Pangkat / Gol : ---
6. Pendidikan Terakhir : S2
7. Alamat Rumah : Jl Kemang sari IV Rt 001/009 Jatibening
Baru , Pondok Gede, Kota Bekasi
III. VISI DAN MISI SEKOLAH
1. Visi:
Membentuk Intelektual Berkualitas Islami
2. Misi
a. Membentuk generasi cerdas dengan proses KBM yang nyaman.
b. Melaksanakan pembelajaran dengan bimbingan secara efektif,
sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai potensi yang
dimiliki.
c. Mengamalkan nilai-nilai kehidupan yang berintikan pada iman, islam,
dan ihsan.
d. Menghasilkan lulusan berkualitas yang berlandaskan pada nilai-nilai
keislaman dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
IV. JUMLAH SISWA MI MIFTAHUL HIDAYAH
Tabel 4.1
Jumlah siswa MI Miftahul Hidayah
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 13 12 25
2 14 10 24
3 10 8 18
4 14 10 24
5 11 12 23
6 11 12 23
Jumlah 73 64 137
45
V. STRUKTUR PENGURUS MI MIFTAHUL HIDAYAH
Tabel 4.2
KEPALA
MADRASAH
MASMUNI, S.Ag.,MM
WAKIL KEPALA
ZAHID AHMAD, SE
RIDWAN, S.Pd.I
GURU
SEKRETARIS
BAGIAN UMUM
KETUA
TATA USAHA KOMITESEKOL
AH
BENDAHARA
ANGGOTA
SAIDAH, S.Pd.I NIHAROH, S.Pd.I HASANUDDIN MAHPUDZ,
S.Pd.I SARMIN
SISWA/SISWI
46
B. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
1. Rencana
Tahap siklus I peneliti melakukan perencanaan tindakan dengan
mengajukan rancangan pembelajaran. Adapun rencana yang dilakukan
pada siklus I adalah :
a. Membuat RPP mengenai materi Peristiwa dan tokoh persiapan
proklamasi kemerdekaan dengan menggunakan media pemutaran film.
b. Menyiapkan prasarana yang diperlukan dalam pembelajaran.
2. Tindakan
Pelaksanan tindakan pada siklus I ini merupakan implementasi dari
hasil rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya yaitu untuk
mengenalkan kegiatan pembelajaran yang aktif untuk siswa dengan
menggunakan media pemutaran film.
a. Pendahuluan
Pembelajaran tersebut diawali dengan mengucapkan salam.
Selanjutnya ketua kelas memimpin doa sebelum proses pembelajaran
dimulai dengan membaca surah Al-fatihah. Selesai berdoa guru
menanyakan kabar siswa dan mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu
guru mengkondisikan siswa di kelas, dan melaksanakan pre test,
tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa
pada materi yang belum diajarkan. Selanjutnya guru menyampaikan
tujuan pembelajaran kepada siswa, memperkenalkan media dan metode
mengajar yang akan diterapkan pada saat proses pelaksanaan
pembelajaran berlangsung yaitu dengan menggunakan media
pemutaran film.
b. Kegiatan Inti
Proses pembelajaran dilanjutkan, guru melakukan tanya jawab
tentang pengalaman sehari-hari yang berkaitan dengan materi
peristiwa-peristiwa dan tokoh persiapan proklamasi kemerdekaan
untuk menggali pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Dan guru
47
membagi siswa menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 3 kelompok
beranggotakan 5 siswa, 2 kelompok yang beranggotakan 4 siswa yang
sudah ditetapkan. Setelah itu guru memutarkan film tentang peristiwa-
peristiwa sekitar proklamasi, lalu memberikan teks drama kepada
masing-maing kelompok dan memberikan kesempatan pada siswa
untuk memahami masing-maing peran yang mereka terima, setelah itu
setiap kelompok maju ke depan kelas secara bergiliran untuk mencoba
memainkan peran sesuai imajinasi dan kretivitas masing-masing siswa.
Dan kelompok lain memperhatikan permainan peran yang dilakukan
temannya.
c. Penutup
Selanjutnya guru memberikan soal tes post test dengan tujuan
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam memahami
materi tentang menghargai keputusan bersama pada siklus I, kemudian
pada akhir pembelajaran guru dan siswa membuat kesimpulan.
3. Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi untuk mengetahui
keadaan selama proses pembelajaran, observasi tersebut menggunakan
pedoman observasi yang sesuai dengan metode pemutaran film . Hal yang
diobservasikan diantaranya :
1. Mengamati aktivitas siswa pada saat pemutaran film dan bermain
peran.
2. Mengamati aktivitas siswa secara kelompok
48
Tabel 4.3
Hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat bermain peran
No
Asfek yang diamati
Tingkat Kriteria Penilaian
1 2 3
1. Konsentrasi/Perhatian √
2. Penghayatan/ekspresi √
3. Menulis sesuatu yang penting √
4. Ekspresi √
5. Penjiwaan √
6. Gesture √
7. Mimik wajah √
8. Penjiwaan terhadap tokoh √
9. Kerja sama tim √
10. Mengundang simpatik penonton √
Jumlah 7 2 1
Jumlah Hasil Perkalian dengan Skor 7 4 3
Presentase =60,86
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2014
Keterangan:
3: Baik 2: Cukup Baik Rumus = Skor Perolehan Siswa x 100
Jumlah Siswa
1: Kurang
= 14 x 100
23
= 60,86%
Dari hasil pengamatan aktivitas siswa terdapat 60,86% siswa yang
aktif dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media pemutaran film
dengan metode role playing pada siklus I. Hal itu terjadi karena siswa tidak
konsentrasi dalam dengan teks drama yang mereka perankan secara
bersama-sama, sehingga guru memberikan nilai 1 poin. Intonasi yang
dilakukan siswa sudah cukup baik, dan guru memberikan nilai 2 poin
untuk siswa. Bahasa yang digunakan siswa cukup baik, sehingga guru
memberikan nilai 2 poin untuk siswa. Ekspresi yang ditunjukan oleh siswa
kurang sesuai dengan teks drama yang mereka bawakan sehingga guru
49
memberikan nilai 1 poin untuk siswa. Penjiwaan, gestur, mimik wajah,
serta penguasaan panggung yang dilakukan siswa masih kurang sempurna
sehingga guru hanya memberikan nilai 1 poin untuk siswa. Kerjasama tim
yang dilakukan siswa sangat sempurna dan mendapatkan nilai 3 poin untuk
siswa. Aspek terakhir yng diamati yaitu mengundang simpatik penonton,
penampilan siswa dirasa kurang mengundang simpatik penonton, sehingga
guru hanya memberikan nilai 1 poin untuk siswa. Nilai keseluruhan siswa
yaitu 60,86% sehingga guru merasa perlu diadakan pengamatan aktivitas
siswa pada siklus berikutnya.
Tabel 4.4
Hasil Diskusi Kelompok Pada Siklus I
N
o
Nama
Kelompok
Aspek yang Diamati Total
Nilai
Keaktifan
Siswa
Kejasama
Siswa
Hasil
Diskusi
Siswa
Mempresentasikan
Hasil Diskusi
1. A 3 3 2 3 12
2. B 3 3 3 3 12
3. C 3 3 3 2 11
4. D 3 2 3 3 11
5. E 2 3 3 3 12
Jumlah 14 14 14 14 58
Sumber : Hasil penelitian Tahun 2014
Keterangan: Kategori Penilaian Total
Tidak baik : 1 Kurang Baik : 5-8
Kurang Baik : 2 Cukup : 9-12
Cukup Baik : 3 Baik : 13-16
Baik : 4
Berdasarkan tabel 4.4 hasil diskusi kelompok pada siklus I
menunjukan bahwa siswa dibagi menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 3 kelompok beranggotakan 5 siswa, 2 kelompok yang
beranggotakan 4 siswa. Nilai yang diperoleh pada siklus I pada aspek
mempresentasikan hasil diskusi kelompok A, B, D dan E diperoleh nilai 3
50
(cukup baik) dan kelompok C diperoleh nilai 2 (kurang baik). Pada aspek
keaktifan, kerjasama, dan hasil diskusi masing-masing kelompok mendapat
nilai yang sama yaitu 3 (cukup baik). Hanya ada beberapa yang perlu
diperbaiki dan ditingkatkan lagi untuk pertemuan selanjutnya di siklus II.
Selain dari hasil diskusi, pada tahap pelaksanaan proses
pembelajaran siklus I masih terdapat beberapa kekurangan, beberapa
kejadian yang terpantau oleh guru antara lain:
1. Pada pertemuan siklus I media film belum bisa sepenuhnya di kuasai
siswa, sehingga proses pembelajaran belum berjalan kondusif.
2. Beberapa siswa masih asyik dengan dunianya sendiri, ada yang
bercanda, mengobrol ketika pemutaran film.
3. Kurangnya keaktifan siswa dalam berdiskusi, hanya siswa-siswa
tertentu yang aktif.
4. Penerapan media pemutaran film belum sepenuhnya berjalan dengan
optimal.
5. Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus I belum memuaskan,
terlihat pada hasil belajar siklus I.
51
Nilai tes hasil belajar siswa kelas V MI Miftahul Hidayah
Kecamatan Pondok Gede Kabupaten Bekasi siklus I pada materi
proklamasi kemerdekaan dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.
Tabel 4.5
Daftar Perolehan Nilai Pretest dan Posttest siklus I
No Nama
Pre-
Test
Pos-
Test N-Gain Kategori
1 Ahmad iqbal 50 60 0.20 Rendah
2 Ariq Muammar Syah 40 60 0.33 Rendah
3 Arki Syahluna 40 60 0.33 Rendah
4 Arya Soma 60 70 0.25 Rendah
5 Celline Joyandika 70 80 0.33 Sedang
6 Dika Sofiani 50 70 0.40 Sedang
7 Ihda Azkia 70 90 0.67 Tinggi
8 Iqbal Maulana 50 70 0.40 Sedang
9 Mira 60 70 0.25 Rendah
10 Muhammad Iqbal 50 70 0.40 Rendah
11 Muhammad Nasir 70 80 0.50 Sedang
12 Muhammad Nur Kholik 50 70 0.40 Sedang
13 Muhammad Raihan 60 60 0.00 Rendah
14 Oktaviani 60 90 0.75 Tinggi
15 Putri Solehah 60 70 0.25 Rendah
16 Rana aulia 50 80 0.60 Tinggi
17 Raudhatunnissa 60 70 0.25 Rendah
18 Sarmilah 70 80 0.33 Tinggi
19 Selamet kurnia 40 60 0.33 Rendah
20 Siti Khodijah 60 70 0.25 Rendah
21 Suli Adi Ningsuh 70 80 0.33 Rendah
22 Wahyu Fadillah 60 70 0.25 Rendah
23 Zakiyah 60 80 0.50 Rendah
Jumlah 1310 1660 8.3
Rata-rata 56.95 72.17 0.36
Rendah 60,87%
Sedang 21,74%
Tinggi 17,39%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2014
Nilai rata-rata pre test siswa = Jumlah Nilai Seluruh Siswa x 100
Jumlah Siswa
= 1310 x 100
23
= 56,95
52
Nilai rata-rata postest siswa = Jumlah Nilai Seluruh Siswa x 100
Jumlah Siswa
= 1660 x 100
23
= 72,17
N-Gain = Skor Post test − Skor Pre test
Skor Ideal –Skor Pre test
Contoh N-Gain siswa No. 1 pada siklus I
N-Gain = 60-50 = 0,2 Maka nilai n-gain yang diperoleh siswa
100-50 sebesar 0,2
Tahap siklus I nilai pretest pada materi peristiwa-peristiwa sekitar
proklamsi siswa dikatakan tuntas hanya 5 orang siswa atau nilai rata-
ratanya 56,95. Hal ini menunjukan permasalahan yang harus diselesaikan
dengan tindakan perbaikan dalam proses pembelajaran untuk
meningkatkan hasil belajar. Karena kriteria ketuntasan belajar siswa kelas
V MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kabupaten Bekasi pada
pokok bahasan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi masih di bawah
80%.
Hasil belajar yang diperoleh pada posttest siklus I belum dapat
dikatakan mencapai ketuntasan belajar ideal, karena dari 23 siswa/I kelas
V MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kabupaten Bekasi
dikatakan tuntas hanya 18 orang siswa sedangkan yang belum tuntas yaitu
5 orang siswa. Hal ini masih perlu adanya pembelajaran agar mencapai
ketuntasan belajar yang ideal.
Tabel 4.6
Rekapitulasi Hasil Penelitian Siklus I
No Hasil Penelitian Rata-rata
1. Hasil belajar pretest 56,95
2. Hasil belajar postest 72,17
3. N-Gain 8,3
4. Hasil diskusi 58
5. Aktivitas siswa 60,86
53
Grafik 4.7
Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I dan Kategori N-Gain
4. Refleksi
Pada tahap refleksi hasil penelitian siklus I yaitu:
a. Mengenal percobaan dalam aspek bermain peran masih menunjukan
presentase yang sangat rendah yaitu 60,86%, ini menunjukan sesuatu
yang wajar karena anak-anak kurang paham dan belum menjiwai
karakter yang mereka perankan dan belum menunjukan
kemampuannya karena belum berlatih. Latihan pada siswa akan lebih
ditingkatkan pada siklus berikutnya.
b. Berdasarkan hasil post test akhir dari proses pembelajaran pada tahap
siklus I yaitu 72.17 jika dibandingkan tes pada pre test 56.95 sudah
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa proses
pembelajaran dengan menggunakan media pemutaran film dan melatih
siswa mampu meningkatkan hasil belajar siswa walaupun hanya
sedikit. Maka peneliti merasa perlu diadakannya siklus II, agar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan mencapai nilai KKM yaitu 70.
c. Perlu ditingkatkan bimbingan dan arahan pada siswa saat pelaksanaan
media pemutaran film.
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
rendah sedang tinggi
Series1
60.87%
21.74%
17,39%
54
d. Perlu adanya motivasi dan dorongan untuk lebih aktif dalam proses
pembelajaran dan penerapan media pemutaran film.
e. Guru harus lebih tegas lagi dalam menghadapi siswa yang gaduh.
f. Perlu adanya pengaturan waktu secara merata dalam pembagian waktu
pemutaran film, menjelaskan materi pelajaran, penerapan metode, dan
kesimpulan hasil belajar.
g. Perlu adanya penekanan dalam setiap materi yang diajarkan dengan
memberikan kata kunci agar memudahkan siswa dalam mengingat
materi pelajaran.
h. Perlu diadakan apresiasi dengan memberikan reward (penghargaan)
kepada siswa yang aktif dan mampu mempertanggung jawabkan
hasilnya dengan benar.
5. Keputusan
Pada pelaksanaan siklus I berdasarkan tes kemampuan siswa yang
telah dilaksanakan selama proses pembelajaran siklus I, bahwa hasil
belajar siswa pada materi peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi hanya 18
siswa yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dalam hal
ini perlu dilakukan tindak lanjut proses pembelajaran untuk perbaikan hasil
belajar siswa. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan
penelitian tindakan kelas ini ke siklus II.
C. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
1. Rencana
Pada tahap ini peneliti meninjau kembali rancangan yang akan
dipersiapkan untuk siklus II, perencanan pada tahap ini benar-benar harus
dipersiapkan lebih terarah pada indikator pencapaian dan kepada peserta
didik yang masih belum kelihatan aktif atau bermasalah dalam
pembelajarannya.
Berdasarkan refleksi pada siklus I, maka rencana yang akan
dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut :
55
a. Merancang skenario perencanaan pembelajaran yang lebih baik lagi.
b. Memotivasi siswa agar lebih kreatif lagi dalam memainkan peran
c. Menyiapkan alat dan bahan yang lebih lengkap serta lebih menunjang
perencanaan proses belajar.
2. Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini merupakan implementasi
dari rencana tindakan yang telah dibuat dengan memperhatikan perbaikan
dari siklus I yang telah dilaksanakan.
a. Pendahuluan
Pelaksanaan pembelajaran tersebut diawali dengan mengucapkan
salam, selanjutnya ketua kelas memimpin do’a sebelum proses
pembelajaran dimulai dengan membaca surah Al-Fatihah. Selesai berdoa
guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu
guru mengkondisikan siswa di kelas,dan melaksanakan pre test, tujuannya
adalah untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa pada materi
yang belum diajarkan. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada siswa dan memperkenalkan media pembelajaran
yang akan diterapkan pada saat proses pelaksanaan pembelajaran
berlangsung yaitu dengan menerapkan media pemutaran film
Sebelum masuk pelajaran terlebih dahulu guru mengingatkan
pelajaran sebelumnya, dalam megungkapkan pelajaran yang lalu hampir
semua siswa dapat menjelaskan dari peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi
kemerdekaan.
b. Kegiatan Inti
Proses pembelajaran dilanjutkan kembali, guru melakukan tanya
jawab tentang Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi
kemerdekaan untuk menggali pengetahuan yang dimiliki siswa. Dan guru
membagi 5 kelompok yang terdiri dari 3 kelompok beranggotakan 5 siswa,
2 kelompok yang beranggotakan 4 siswa yang sudah ditetapkan. Setelah
itu siswa berdiskusi. Guru memberikan teks drama kepada masing-masing
56
kelompok dan memberikan kesempatan pada siswa untuk memahami
masing-masing peran yang mereka terima, setelah itu setiap kelompok
maju ke depan kelas secara bergiliran untuk mencoba memainkan peran
sesuai imajinasi dan kreativitas masing-masing siswa.
Dan kelompok lain memperhatikan permainan peran yang
dilakukan temannya. setiap kelompok mendemonstrasikan hasil kerjanya
kepada kelompok lain secara bergiliran.
c. Penutup
Setelah itu guru memberikan tes post test dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam memahami materi
Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan pada
siklus II. Pada akhir pembelajaran sekaligus guru dan siswa membuat
kesimpulan.
3. Observasi
Hasil observasi pada penelitian siklus II menunjukan adanya
perubahan hasil ke arah yang lebih baik, hal ini terlihat dengan
meningkatnya aktivitas siswa dalam memahami materi Tahapan-tahapan
waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan seperti yang
ditunjukan pada hasil observasi pada kegiatan siklus II
57
Tabel 4.8
Hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat bermain peran
No
Asfek yang diamati
Tingkat Kriteria Penilaian
1 2 3
1. Penguasaan teks drama √
2. Intonasi √
3. Bahasa √
4. Ekspresi √
5. Penjiwaan √
6. Gesture √
7. Mimik wajah √
8. Penguasaan panggung √
9. Kerja sama tim √
10. Mengandung simpatik penonton √
Jumlah 1 5 4
Jumlah Hasil Perkalian dengan Skor 1 10 12
Presentase =100
Dari hasil pengamatan aktivitas siswa terdapat 100% siswa yang
aktif dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media pemutaran film
pada siklus II, jika dibandingkan dengan siklus I yang hanya 60,86% siswa
yang aktif, hal itu sudah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi peneliti
karena peneliti merasa sudah cukup berhasil dengan penerapan media
pemutaran film pada pembelajaran IPS mengenai materi Tahapan-tahapan
waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan. Berikut ini hasil
rincian nilai dari hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat bermain peran
yang ada pada tabel 4.9. Aspek pertama yang diamati adalah penguasaan
teks drama, pada aspek ini guru memberikan nilai 3 poin, hal itu
dikarenakan siswa sangat menguasai teks drama yang mereka buat secara
berkelompok. Aspek yang kedua yaitu intonasi, guru memberikan nilai 2
poin karena guru menganggap intonasi dengan drama yang mereka
bawakan. Aspek ketiga yaitu bahasa, pada aspek ini masih banyak kata-
kata yang guru anggap kurang sesuai bila digunakan untuk pembuatan teks
drama, sehingga guru hanya memberikan nilai 1 poin untuk aspek ini.
58
Aspek selanjutnya yaitu ekspresi, penjiwaan, dan gestur ketiga aspek ini
dinilai sudah cukup bagus sehingga guru memberikan nilai 2 poin pada
ketiga aspek ini. Aspek yang ketujuh yaitu mimik wajah, mimik wajah yng
ditampilkan siswa sangat sempurna dan sesuai dengan teks drama yang
mereka bawakan sehingga guru memberikan nilai 3 poin untuk mimik
wajah yang ditampilkan siswa. Aspek yang kedelapan yaitu pengusaan
panggung guru memberikan nilai 2 poin karena siswa sudah cukup bagus
dalam penguasaan panggung pada saat pementasan drama yang dilakukan
di depan kelas. Aspek terakhir yaitu kerjasama tim dan mengandung
simpatik penonton, kedua aspek ini mandapatkan nilai 3 poin karena
kerjasama yang dilakukan siswa mulai dari pembuatan naskah drama
sampai pementasan sangat baik sehingga guru memberikan nilai sempurna
untuk kerjasama tim yang dilakuakan oleh siswa, kemudian drama yang
ditampilkan oleh siswa dapat mengandung simpatik para penonton yaitu
siswa/I yang tidak melakukan pementasan sehingga guru memberikan nilai
3 poin untuk aspek ini. Demikianlah rincian dari hasil pengamatan
aktivitas siswa pada saat bermain peran.
Tabel 4.9
Hasil Diskusi Kelompok Pada Siklus II
N o Nama
Kelompok
Aspek yang Diamati Total
Nilai
Keaktifan
Siswa
Kejasama
Siswa
Hasil
Diskusi
Siswa
Mempresentasikan
Hasil Diskusi
1. A 4 3 4 4 15
2. B 4 4 3 4 15
3. C 3 4 4 4 15
4. D 3 4 4 3 12
5. E 4 4 4 4 16
Jumlah 18 19 19 19 75
Sumber : Hasil penelitian Tahun 2014
59
Keterangan: Kategori Penilaian Total
Tidak baik : 1 Kurang Baik : 5-8
Kurang Baik : 2 Cukup : 9-12
Cukup Baik : 3 Baik : 13-16
Baik : 4
Berdasarkan tabel 4.10 hasil diskusi kelompok pada siklus II dapat dilihat
pada aspek keaktifan siswa bertanya maupun menjawab, siswa sudah sangat baik
kelompok A, B dan E mendapatkan poin 4 (Baik) sedangkan kelompok C dan D
mendapatkan poin 3 (cukup baik). Pada aspek kerjasama siswa kelompok B, C, D
dan E mendapatkan poin 4 (Baik) sedangkan kelompok A mendapatkan poin 3
(Cukup baik), pada aspek hasil diskusi kelompok A, C, D dan E menapatkan poin
4 (baik) sedangkan keompok B mendapat poin 3 (cukup baik). Dan aspek terakhir
yang dinilai dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok A, B, C dan E
mendapat poin 4 (baik) sedangkan kelompok D mendapat poin 3 (cukup baik).
Pada aspek hasil diskusi siswa terlihat adanya peningkatan di siklus II
terlihat pada saat guru membagi perhatian siswa ketika proses pembelajaran
berlangsung dengan cara mendatangi kesetiap kelompok untuk mengetahui hasil
diskusi setiap kelompok apakah dikerjakan atau tidak. Setelah guru membagi
perhatiannya kepada seluruh siswa dapat diketahui bahwa siswa sudah dapat
mengerjakan hasil diskusi dengan baik.
60
Tabel 4.10
Daftar Perolehan Nilai Pre test dan Post test siklus II
No Nama Pre-Test Pos-Test N-Gain Kategori
1 Ahmad iqbal 40 80 0.67 Sedang
2 Ariq Muammar Syah 50 80 0.60 Sedang
3 Arki Syahluna 60 90 0.75 Tinggi
4 Arya Soma 60 90 0.75 Tinggi
5 Celline Joyandika 60 90 0.75 Tinggi
6 Dika Sofiani 50 90 0.80 Tinggi
7 Ihda Azkia 60 90 0.75 Tinggi
8 Iqbal Maulana 70 90 0.67 Sedang
9 Mira 60 90 0.75 Tinggi
10 Muhammad Iqbal 70 90 0.67 Sedang
11 Muhammad Nasir 60 90 0.75 Tinggi
12 Muhammad Nur Kholik 70 90 0.67 Sedang
13 Muhammad Raihan 50 70 0.40 Rendah
14 Oktaviani 50 80 0.60 Sedang
15 Putri Solehah 70 80 0.33 Rendah
16 Rana aulia 40 80 0.67 Sedang
17 Raudhatunnissa 50 90 0.80 Tinggi
18 Sarmilah 60 90 0.75 Tinggi
19 Selamet kurnia 60 90 0.75 Tinggi
20 Siti Khodijah 60 90 0.75 Sedang
21 Suli Adi Ningsih 60 90 0.75 Tinggi
22 Wahyu Fadillah 60 80 0.50 Rendah
23 Zakiyah 70 90 0.67 Sedang
Jumlah 1340 1990 15.55
Rata-rata 58.26 86.52 0.67
Rendah 13%
Sedang 39%
Tinggi 47% Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2014
Nilai rata-rata pre test siswa = Jumlah Nilai Seluruh Siswa x100
Jumlah Siswa
= 1340 x100
23
= 58,26
Nilai rata-rata Posttest siswa = Jumlah Nilai Seluruh Siswa x100
Jumlah Siswa
= 1990x100 = 86,52
61
23
Grafik 4.11
Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II dan Kategori N-Gain
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2014
Tabel 4.12
Rekapitulasi Hasil Penelitian Siklus II
No Hasil Penelitian Rata-rata
1. Hasil belajar pre test 58,26
2. Hasil belajar post test 86,52
3. N-Gain 15,53
4. Hasil diskusi 75
5. Aktivitas siswa 76,66
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2014
Tahap siklus II nilai pre test pada materi Tahapan-tahapan waktu
peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan siswa dikatakan tuntas hanya
5 orang siswa atau nilai rata-ratanya 58,26 Hal ini menunjukan bahwa
penggunaan media pemutaran film pada pokok bahasan Tahapan-tahapan
waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan. terjadi peningkatan
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%
rendah sedang Tinggi
rendah
sedang
Tinggi
13%
39%
47%
62
belajar siswa kelas V Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede
Kabupaten Bekasi. Setelah diberikan tindakan pembelajaran nilai Post test
mengalami peningkatan, seluruh siswa yang berjumlah 23 siswa
dinyatakan tuntas mencapai KKM atau nilai rata-ratanya yaitu 86,52 hal
ini berarti penelitian tindakan telah memenuhi indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan yaitu 100% dari jumlah siswa mencapai nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 70.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi bersama guru kelas V MI Miftahul
Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kabupaten Bekasi. Refleksi ini bukan
untuk perbaikan tindakan berikutnya. Karena pada siklus II ini sudah
ditemukan strategi atau langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan
pokok bahasan Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi
kemerdekaan dengan menggunakan media pemutaran film dengan, selain
itu peneliti dan guru cukup puas dengan hasil penelitian yang dilakukan
dari siklus I sampai siklus II yang nilai rata-ratanya meningkat yaitu dari
yang sebelumnya hasil belajar post test 72,17 menjadi 86,52, nilai Ngain
yang sebelumnya 8,3 menjadi 15,53, hasil diskusi yang sebelumnya 58
menjadi 75, dan aktifitas siswa yang sebelumnya 60,86 menjadi 76,66.
Maka penelitian dihentikan sampai disini.
D. Rekapitulasi Hasil Belajar
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas V MI
Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede kabupaten Bekasi pada pelajaran
IPS dengan pokok bahasan Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan
proklamasi kemerdekaan menggunakan media pemutaran film yaitu post test
siklus I, dan post test siklus II, dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
63
Tabel 4.13
Rekapitulasi perbandigan post test siklus I dan post test siklus II
No Nama Pos-Test I N-Gain I Pos-Test II N-Gain II
1 Ahmad iqbal 60 0.20 80 0.67
2 Ariq Muammar Syah 60 0.33 80 0.60
3 Arki Syahluna 60 0.33 90 0.75
4 Arya Soma 70 0.25 90 0.75
5 Celline Joyandika 80 0.33 90 0.75
6 Dika Sofiani 70 0.40 90 0.80
7 Ihda Azkia 90 0.67 90 0.75
8 Iqbal Maulana 70 0.40 90 0.67
9 Mira 70 0.25 90 0.75
10 Muhammad Iqbal 70 0.40 90 0.67
11 Muhammad Nasir 80 0.50 90 0.75
12 Muhammad Nur Kholik 70 0.40 90 0.67
13 Muhammad Raihan 60 0.00 70 0.40
14 Oktaviani 90 0.75 80 0.60
15 Putri Solehah 70 0.25 80 0.33
16 Rana aulia 80 0.60 80 0.67
17 Raudhatunnissa 70 0.25 90 0.80
18 Sarmilah 80 0.33 90 0.75
19 Selamet kurnia 60 0.33 90 0.75
20 Siti Khodijah 70 0.25 90 0.75
21 Suli Adi Ningsuh 80 0.33 90 0.75
22 Wahyu Fadillah 70 0.25 80 0.50
23 Zakiyah 80 0.50 90 0.67
Jumlah 1660 8.3 1990 15.53
Rata-rata 72.95 0.36 86.52 0.67
Rendah 60.87% 60.87% 13% 13%
Sedang 21.74% 21.74% 39% 39%
Tinggi 17.39% 17.39% 47% 47% Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2014
64
Tabel 4.14
Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Pada tahap post test siklus I pada pokok bahasan peristiwa-
peristiwa sekitar proklamasi, siswa dikatakan tuntas terdapat 18 siswa
dengan nilai rata-rata yaitu 72,17 dengan rata-rata N-Gain 0,36. Dan pada
tahap post test siklus II semua siswa yang berjumlah 23 siswa kelas V MI
Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede Kabupaten Bekasi dinyatakan
tuntas semua siswa mencapai KKM dengan nilai rata-rata mencapai 89,00.
Nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70 dengan rata-rata N-Gain mencapai
0,67 Hal ini membuktikan bahwa penerapan media pemutaran film pada
pelajaran IPS di kelas V MI Miftahul Hidayah Kecamatan Pondok Gede
Kabupaten Bekasi tahun pelajaran 2013/2014 semester genap pada pokok
bahasan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi semua siswa mencapai
kriteria ketuntasan mnimal (KKM). Hal ini menunjukan bahwa penerapan
media pemutaran film mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Siklus 1Siklus 2
Pretest
Posttest
51.17%
73.04%
58.26%
86.52%
65
Tabel 4.15
Rekapitulasi dan Perbandingan Hasil belajar Siswa
Siklus I dan Siklus II
No Nama Siswa Pretest
I
Posttest
I
N-Gain Kategori Pretest
II
Posttest
II
N-Gain Kategori
1. Ahmad iqbal 50 60 0.20 Rendah 40 80 0.67 Sedang
2. Ariq Muammar Syah 40 60 0.33 Rendah 50 80 0.60 Sedang
3. Arki Syahluna 40 60 0.33 Rendah 60 90 0.75 Tinggi
4. Arya Soma 60 70 0.25 Rendah 60 90 0.75 Tinggi
5. Celline Joyandika 70 80 0.33 Sedang 60 90 0.75 Tinggi
6. Dika Sofiani 50 70 0.40 Sedang 50 90 0.80 Tinggi
7. Ihda Azkia 70 90 0.67 Tinggi 60 90 0.75 Tinggi
8. Iqbal Maulana 50 70 0.40 Sedang 70 90 0.67 Sedang
9. Mira 60 70 0.25 Rendah 60 90 0.75 Tinggi
10. Muhammad Iqbal 50 70 0.40 Rendah 70 90 0.67 Sedang
11. Muhammad Nasir 70 80 0.50 Sedang 60 90 0.75 Tinggi
12. Muh. Nur Kholik 50 70 0.40 Sedang 70 90 0.67 Sedang
13. Muhammad Raihan 60 60 0.00 Rendah 50 70 0.40 Rendah
14. Oktaviani 60 90 0.75 Tinggi 50 80 0.60 Sedang
15. Putri Solehah 60 70 0.25 Rendah 70 80 0.33 Rendah
16. Rana aulia 50 80 0.60 Tinggi 40 80 0.67 Sedang
17. Raudhatunnissa 60 70 0.25 Rendah 50 90 0.80 Tinggi
18. Sarmilah 70 80 0.33 Tinggi 60 90 0.75 Tinggi
19. Selamet kurnia 40 60 0.33 Rendah 60 90 0.75 Tinggi
20. Siti Khodijah 60 70 0.25 Rendah 60 90 0.75 Sedang
21. Suli Adi Ningsuh 70 80 0.33 Rendah 60 90 0.75 Tinggi
22. Wahyu Fadillah 60 70 0.25 Rendah 60 80 0.50 Rendah
23. Zakiyah 60 80 0.50 Rendah 70 90 0.67 Sedang
Jumlah 1310 1660 8.3 1340 1990 15.55
Rata-rata 56.95 72.17 0.36 58.26 86.52 0.67
Rendah 60,87% 13%
Sedang 21,74% 39%
Tinggi 17,39% 52%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2014
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
dengan menggunakan media pemutaran film dari siklus I samapai siklus II
mengalami peningkatan.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Langkah-langkah pembelajaran
Siklus I proses pembelajaran sudah memperhatikan keaktifan siswa
dalam mengikuti pelajaran, hal ini terbukti saat sebagian siswa sudah
mampu memperagakan permainan peran tentang peristiwa-peristiwa
sekitar proklamsi kepada kelompok lain di depan kelas.
b. Hasil belajar siswa
Hasil belajar yang diperoleh pada siklus I sudah memperhatikan
adanya kenaikan dibandingkan dengan hasil belajar yang diperoleh
66
sebelumnya, dikarenakan pada proses pembelajarannya guru tidak
hanya memberikan ceramah saja melainkan dengan menyediakan
media yang mendukung pembelajaran dan memberi kesempatan pada
siswa untuk mencari dan menemukan sendiri materi yang sedang
dipelajari.
2. Siklus II
a. Langkah-langkah pembelajaran
Dibandingkan dengan tahap siklus I, pada tahap sikus II ini seluruh
siswa berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran. Seluruh
siswa aktif dan kreatif dalam bermain peran drama kemudian
secara bergantian semua kelompok maju kedepan untuk
memperagakan kreasi mereka dalam memperagakan cerita tentang
Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi
kemerdekaan.
b. Hasil belajar siswa
Dari data yang diperoleh selama penelitian baik pada tahap siklus I
dengan nilai rata-rata 72,17 dan siklus II dengan nilai rata-rata
86,52 menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam
memahami materi Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan
proklamasi kemerdekaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
menggunakan media pemutaran film adalah suatu media dimana
dalam proses belajar mengajar, guru memperkenalkan siswa
siswinya untuk berpikir secara kritis dan kreatif.
67
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari uraian-uraian yang dipaparkan pada bab sebelumnya dalam penelitian ini
dapat diambil kesimpulan bahwa media pemutaran film merupakan salah satu
media yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Penggunaan media pemutaran film dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial dapat meningkatkan hasil belajar siswa di sekolah.
Hal tersebut dapat dilihat dari ketercapaian nilai KKM siswa dan prosentase
yang mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 52% dan pada siklus II
sebesar 100%. Jadi, peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
dengan menggunakan media pemutaran film adalah sebesar 48%.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian ini, peneliti dapat memberikan saran
sebagai berikut:
1. Bahwa media pemutaran film ini dapat diterapkan pada pelajaran
lainnya, dan dapat dilakukan berselingan dengan metode yang lain, agar
kondisi kelas dapat tetap hidup dan para siswa pun lebih bersemangat
dalam belajar.
2. Bagi guru
Bagi para guru bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya dan
guru-guru bidang studi lain pada umumnya dapat menjadi bahan acuan
didalam proses pembelajaran serta dalam rangka meningkatkan hasil
belajar siswa melalui pemanfaatan media pemutaran film
3. Bagi sekolah
Bagi sekolah dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan dalam upaya pembinaan dan pengembangan guru secara efektif,
sehingga mendukung pencapaian tujuan program pendidikan.
68
4. Bagi siswa,
Dengan menggunakan media pembelajaran pemutaran film siswa
diharapkan dapat lebih termotivasi, memahami materi dalam
pembelajaran.
69
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran ( Bandung: Remaja Rosdakarya,2012),
Cet.IV
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010)
Bahri, Syaiful. Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2010)
Fajar, Arni. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS, Remaja Rosdakarya ( Bandung:
2009)
Fauziah, Evi. “ Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and
Picture dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi pada Materi Pasar”.
Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010
Fitria (2013) Penggunaan Media Audio Belajar IPS Kelas IV SD Negri 003
Minas Kabupaten Siak
Hamalik. Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Bumi Aksara, 2012)
Hasan, Iqbal. Pokok-pokok Materi Metodelogi Penelitian dan aplikasinya (
Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002 )
http://orangmajalengka.blogspot.com
Moloeng, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2002)
Munadhi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung
Persada Press Jakarta, 2008)
Munadir. Pendayagunaan Media Pengajaran dalam Berbagai Model Belajar,
(2008)
Nasution, Metode Research (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)
Permendiknas. Tentang Standar Isi, No. 22 Tahun 2006
PP No.32 Tahun 2013 Pasal Ke-1
Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2009)
Rosyidin. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan CD
Sebagai Media Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas IV MI Al- Wathoniyah
Visual Untuk meningkatkan Hasil 16,(Jakarta : 2012)
70
Sadiman Pengertian Media Pendidikan, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT.
Raja Grafindo Persada, (dalam Leo Agung,Jakarta: 2012)
Sapriya, Susilawati, S. Nurdin. Konsep Dasar IPS( Bandung : UPI Press, 2006)
Sumiati dan Asra. Metode Pembelajaran (Bandung : CV Wacana Prima, 2009)
Suprijono, Agus. Cooperative Learning ( Yogyakarta : Pustaka Pelangi, 2012),
Cet. VII
Susilana, Rudi dan Cepi Riana. Media Pembelajaran (Bandung:2009)
Suyono dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran ( Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), Cet.III
syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010),
Cet. 16
Wiriatmadja, Rochiati. Metode Penelitian Tindan Kelas Untuk Meningkatkan
Kinerja Dosen (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008)
71
Lampiran 1
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
MADRASAH IBTIDAIYAH MIFTAHUL HIDAYAH
KECAMATAN PONDOK GEDE KOTA BEKASI
TAHUN AJARAN 2014/2015
NO MATA PELAJARAN KELAS
KET I II III IV V VI
1 QUR AN HADITS 73 73 73 73 73 73
2 AKIDAH AKHLAK 72 72 72 72 72 72
3 FIQH 73 73 73 73 73 73
4 SKI 72 72 72 72
5 PKN 70 70 70 73 73 73
6 IPS 70 70 70 70 70 70
7 B. INDONESIA 70 70 70 73 73 73
8 B. ARAB 70 70 70 72 72 72
9 MATEMATIKA 65 65 65 65 65 65
10 IPA 70 70 70 70 70 70
11 SBK 75 75 75 75 75 75
12 PJOK 75 75 75 75 75 75
13 B. INGGRIS 73 73 73 73 73 73
Lampiran 2
Daftar nama siswa dan jenis kelamin
No Nama Jenis Kelamin
1 Arya Soma L
2 Ahmad Iqbal L
3 Ariq Muammar Syah L
4 Arki Syahluna L
5 Ihda Azkia P
6 Dika Sopyani P
7 Iqbal Maulana L
8 Muhammad Raihan L
9 Muhammad Nasir L
10 Muhammad Nur Kholik L
11 Muhammad Iqbal L
12 Mira Mursalinda Sari P
13 Oktavia P
14 Putri Soleha P
15 Raudhatun Nisa P
16 Rana Aulia P
17 Suli Adi Ningsih P
18 Sarmila P
19 Selamet L
20 Siti Khodijah P
21 Wahyu Fadilah L
22 Zakiyah P
23 Celline Joyandika P
Lampiran 3
Pedoman observasi terhadap guru pada siklus II
No Aspek yang di observasi Ya Tidak Deskripsi
1. Tahap kegiatan awal
a. Guru menggali kegiatan awal terhadap
siswa yang diikuti dengan materi pelajaran
yang akan dipelajari
b. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok kecil, siswa duduk berdasarkan
kelompok yang sudah ditentukan
√
√
2. Tahap kegiatan inti
a. Guru memaparkan kompetensi yang ingin
dicapai pada materi Tahapan-tahapan waktu
peristiwa persiapan proklamasi
kemerdekaan dengan menggunakan metode
role playing.
b. Guru memfasilitasi siswa untuk beradu
peran yang sudah disiapkan
√
3. Tahap kegiatan akhir
a. Guru meninjau kembali dan
membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi Tahapan-tahapan
waktu peristiwa persiapan proklamasi
kemerdekaan.
b. Guru melakukan penilaian atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
√
√
Lampiran 4
Pedoman observasi terhadap guru pada siklus I
No Aspek yang di observasi Ya Tidak Deskripsi
1. Tahap kegiatan awal
c. Guru menggali kegiatan awal terhadap
siswa yang diikuti dengan materi pelajaran
yang akan dipelajari
d. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok kecil, siswa duduk berdasarkan
kelompok yang sudah ditentukan
√
√
2. Tahap kegiatan inti
c. Guru memaparkan kompetensi yang ingin
dicapai pada materi peristiwa-peristiwa dan
tokoh persiapan proklamasi kemerdekaan
dengan menggunakan media pemutar film.
d. Guru memfasilitasi siswa untuk beradu
peran yang sudah disiapkan
√
√
3. Tahap kegiatan akhir
c. Guru meninjau kembali dan
membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi peristiwa-
peristiwa sekitar proklamasi.
d. Guru melakukan penilaian atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
√
√
Lampiran 5
Lembar Pengamatan Kegiatan Guru
Nama Madrasah : MI “Miftahul Hidayah”
Nama Guru : Sarmin
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Pokok Bahasan : Peristiwa dan tokoh persiapan proklamasi kemerdekaan
Kelas/semester : V/2
Pertemuan ke- : ................................................
Hari/tanggal : ................................................
Petunjuk :
Berilah skor pada butir-butir proses pembelajaran dengan cara melingkari angka
pada kolom skor 1, 2, 3, 4, 5 sesuai dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kurang baik
2. Tidak baik
3. Cukup baik
4. Baik
5. Sangat baik
No Aspek yang diamati Skor
A. Kegiatan Awal
1. Pembukaan 1 2 3 4 5
2. Mengabsen peserta didik 1 2 3 4 5
3. Mengaitkan pelajaran yang sekarang dengan
yang terdahulu (apersepsi)
1 2 3 4 5
B. Kegiatan Inti
4. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai
melalui media pemutaran film
1 2 3 4 5
5. Menggunakan media pemutaran film 1 2 3 4 5
6. Mengorganisasikan siswa dalam
menggunakan media pemutaran film
1 2 3 4 5
7. Penguasaan materi 1 2 3 4 5
8. Kualitas penjelasan materi 1 2 3 4 5
9. Keterampilan menyajikan materi 1 2 3 4 5
10. Kualitas interaksi pembelajaran 1 2 3 4 5
11. Menjelaskan materi 1 2 3 4 5
No Aspek yang diamati Skor
12. Penggunaan metode pembelajaran 1 2 3 4 5
13. Pengelolaan kelas 1 2 3 4 5
14. Gaya dan antusisme mengajar 1 2 3 4 5
15. Kejelasan bahasa 1 2 3 4 5
16. Volume dan nada bicara 1 2 3 4 5
17. Situasi kelas 1 2 3 4 5
C. Kegiatan Akhir 1 2 3 4 5
18. Menyimpulkan materi 1 2 3 4 5
19. Penilaian 1 2 3 4 5
20. Penutup 1 2 3 4 5
Total Skor
Simpulan : ......................................................................................................
........................................................................................................
......................................................................................................
Saran : .......................................................................................................
........................................................................................................
......................................................................................................
Kategori penilaian total
< 39 = Tidak baik
40- 59 = Kurang baik
60 – 79 = Cukup baik
80 – 89 = Baik
90 – 100 = Sangat baik
Lampiran 6
Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa
Nama Madrasah : MI “Miftahul Hidayah”
Nama Guru : Sarmin
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Pokok Bahasan : Peristiwa dan tokoh persiapan proklamasi kemerdekaan
Kelas/semester : V/2
Pertemuan Ke- : ............................................
Hari/tanggal : ............................................
Petunjuk :
Berilah skor pada butir-butir proses pembelajaran dengan cara melingkari angka
pada kolom skor 1, 2, 3, 4, sesuai dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
4. Sangat baik
No Aspek yang diamati Skor
1. Mengawali pembelajaran dengan do’a 1 2 3 4 5
2. Memperhatikan penjelasan guru 1 2 3 4 5
3. Menggunakan media pemutaran film dalam
pembelajaran
1 2 3 4 5
4. Belajar secara kelompok 1 2 3 4 5
5. Belajar dalam keadaan antusias 1 2 3 4 5
6. Belajar dalam keadaan menyenangkan 1 2 3 4 5
7. Aktif dalam pembelajaran 1 2 3 4 5
8. Terjadi interaksi siswa dengan siswa 1 2 3 4 5
9. Terjadi interaksi siswa dengan guru 1 2 3 4 5
10 Siswa melakukan refleksi/berpikir kembali
tentang apa yang dipelajari 1 2 3 4 5
Total Skor
Kategori penilaian total
< 20 = Kurang
21- 30 = Cukup
31 – 40 = Baik
Lampiran 7
Kisi-Kisi Soal Pretes dan Posttes Siklus I
SK KD Indikator No. Soal Jumlah
1. Menghargai
peranan tokoh
pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkan
dan
mempertahankan
kemerdekaan
Indonesia
1.1 Menghargai jasa
dan peranan
tokoh perjuangan
dalam
memproklamasik
an kemerdekaan
Indonesia
1. Mendefinisikan peristiwa dalat dalam persiapan
proklamasi kemerdekaan
2. Mendefinisikan peristiwa rengasdengklok dalam
persiapan proklamasi Kemerdekaan
3. Menyebutkan tokoh-tokoh peristiwa dalat dalam
persiapan proklamasi kemerdekaan
4. Menyebutkan tokoh-tokoh peristiwa rengasdengklok
dalam persiapan proklamasi kemerdekaan
5. Mendefinisikan peristiwa penyusunan teks proklamasi
6. Mendefinisikan peristiwa detik-detik proklamasi
kemerdekaan
7. Menyebutkan tokoh-tokoh yang menyusun teks
proklamasi dengan benar
8. Menyebutkan tokoh-tokoh pelaksanaan proklamasi
dengan benar
1 dan 2
5
4
3
6 dan 7
10
8
9
2
1
1
1
2
1
1
1
Lampiran 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Pertemuan Pertama, Siklus 1
Sekolah : MI. Miftahul Hidayah
Kelas/Semester : V/II
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
2.1 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
C. Indikator
- Mendefinisikan peristiwa dalat dalam persiapan proklamasi kemerdekaan
- Mendefinisikan peristiwa rengasdengklok dalam persiapan proklamasi
Kemerdekaan
- Menyebutkan tokoh-tokoh peristiwa dalat dalam persiapan proklamasi
kemerdekaan
- Menyebutkan tokoh-tokoh peristiwa rengasdengklok dalam persiapan
proklamasi kemerdekaan
D. Tujuan Pembelajaran
- Melalui pemutaran film mengenai peristiwa dalat, siswa dapat
menceritakan terjadinya peristiwa dalat dengan benar
- Melalui bermain peran mengenai peristiwa rengasdengklok, siswa dapat
menjelaskan terjadinya peristiwa rengasdengklok dengan benar
- Melalui pengamatan pemutaran film tentang tokoh-tokoh persiapan
proklamasi, siswa dapat menyebutkan tokoh dalam peristiwa dalat dengan
benar
- Melalui pengamatan pemutaran film mengenai tokoh-tokoh persiapan
proklamasi, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh dalam peristiwa
rengasdengklok dengan benar
Pencapaian karakter : bertanggung jawab, bekerjasama, percaya diri
II. Materi Pokok
Peristiwa dan tokoh persiapan proklamasi kemerdekaan
III. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
- Ceramah
- Diskusi
- Peragaan
2. Model Pembelajaran
Role Playing
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan Waktu : (10 Menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Mengucap salam dan berdoa
- Guru mengkondisikan kelas
- Guru memberikan pre-tes
- Guru memotivasi siswa untuk
konsentrasi dalam pembelajaran
melalui penjelasan
- Guru Menyiapkan media
pemutaran film
- Guru bertanya tentang arti kata
kemerdekaan
- Menjawab salam dan
berdoa
- Memperhatikan
Religius
Rasa ingin tahu
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
- Guru melakukan absen
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh guru
2. Kegiatan Inti (45 menit)
2.1 Eksplorasi waktu : (15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memberikan penjelasan
tentang peristiwa Dalat dan
Rengasdengklok
- Guru melakukan pemutaran
yang telah disiapkan
- Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa tentang pemutaran
film
- Siswa
memperhatikan
penjelasan yang
disampaikan guru
- Siswa mengamati
pemutaran film yang
diputar oleh guru
tentang peristiwa
Dalat dan
Rengasdengklok
- Siswa menjawab
tentang pemutaran
film
Rasa ingin tahu
Berani
mengeluarkan
pendapat
2.2 Elaborasi waktu : (20 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru menentukan pemeran
kepada siswa yang sesuai
karakter
- Siswa pemeran
mempersiapkan diri
untuk bermain peran
di depan kelas
- Siswa pemeran
memerankan
karakter sesuai
Tanggung jawab
dan berani
Aktif dan
- Guru bersama siswa
mengevaluasi hasil pementasan
peran untuk menilai
kekurangan dan kelebihan yang
ada
- Guru memberikan kesempatan
untuk menjelaskan
pengalamannya setelah bermain
peran
scenario
- siswa mengevaluasi
hasil pementasan
peran untuk menilai
kekurangan dan
kelebihan yang ada
- Siswa diberi
kesempatan untuk
menjelaskan
pengalamannya
setelah bermain
Peran
menghargai
Berani
mengeluarkan
pendapat
2.3 Konfirmasi waktu : (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa mengenai materi
yang telah dimainkan dalam
situasi bermain peran
- Siswa menjawab
mengenai materi
yang telah
dimainkan dalam
situasi bermain
peran
Berani
mengeluarkan
pendapat
2.4 Kegiatan Akhir waktu : (15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru bersama siswa
menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
- Guru memberikan tes akhir
untuk mengetahui tingkat
- Siswa bersama
guru
menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari
Berfikir
terbuka
pemahaman siswa mengenai
materi
- Guru memberikan PR yang
sesuai dengan materi
- Guru mengakhiri pembelajaran
dengan bersama-sama membaca
doa dan mengucapkan salam
- Siswa menjawab
tes akhir
- Siswa mencatat PR
- Bersama guru,
siswa berdoa dan
menjawab salam
Religius
V. Media dan Sumber Belajar
1. Media Belajar
Pemutaran Film
2. Sumber Belajar
a. Susilaningsih, Endang. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
b. Syamsiyah, Siti dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
c. Silabus kelas V
VI. Penilaian
a. Prosedur tes
- Tes awal (pada apersepsi)
- Tes proses (selama proses pembelajaran berlangsung)
- Tes akhir (evaluasi)
b. Jenis tes
- Tertulis
- Lisan
c. Bentuk tes
- Pilihan ganda
Soal Tes Akhir
Nama :
A. Berilah tanda ( x ) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang tepat!
1. Pada tanggal berapakah Jepang menyerah pada sekutu ….
a. 12 Agustus 1945 c. 14 Agustus 1945
b. 13 Agustus 1945 d. 15 Agustus 1945
2. Peristiwa dalat menerangkan bahwa Jepang menyerah pada sekutu
dikarenakan….
a. Tidak memiliki persenjataan perang
b. Hirosima dan Nagasaki telah dibom atom
c. Tentara Jepang tidak memiliki siasat untuk berperang melawan sekutu
d. Tentara sekutu memberikan kekuasaan pada tentara Jepang
3. Siapakah orang Indonesia yang pertama kali mengetahui kekalahan Jepang
oleh Sekutu ….
a. Soekarno c. Wikana
b. Bung Hatta d. Sutan Syahrir
4. Dalam persiapan memproklamasikan kemerdekaan terjadi perdebatan
antara golongan tua dan golongan muda. Golongan muda menginginkan
proklamasi dilaksanakan ….
a. Tanpa campur tangan sidang PPKI c.Persetujuan sidang BPUPKI
b. Melalui sidang PPKI d. Perwakilan satu orang
5. Rengasdengklok merupakan peristiwa ….
a. Penculikan Soekarno-Hatta oleh tentara Sekutu
b. Pengamanan Soekarno-Hatta dari pengaruh Jepang
c. Perencanaan proklamasi kemerdekaan
d. Penandatanganan piagam Jakarta
6. Siapakah yang memberi jaminan kepada golongan muda bahwa proklamasi
kemerdekaan diadakan tanggal 17 Agustus 1945 ….
a. Akhmad Seobarjo c. Sukarni
b. Wikana d. Jusuf Kunto
7. Siapakan nama jendral yang memimpin Jepang ketika mengalami kekalahan
terhadap tentara Sekutu ….
a. Jendral Terauchi c. Cudanco Subeno
b. Laksamana Maeda d. Laksamana Chengho
8. Peristiwa pengamanan di Rengasdengklok terjadi pada tanggal ….
a. 14 Agustus 1945 c. 16 Agustus 1945
b. 15 Agustus 1945 d. 17 Agustus 1945
9. Menanggapi kekalahan Jepang, golongan muda mendesak Soekarno-Hatta
untuk segera ….
a. Membubarkan PPKI c. Melaksanakan Demonstrasi
b. Membubarkan BPUPKI d. Memproklamasikan Kemerdekaan
10. Setelah mengetahui kekalahan Jepang, golongan muda mengadakan rapat di
ruangan Bakteorologi di daerah …..
a. Pegangsaan Timur c. Istana Negara
b. Rengasdengklok d. Dalat
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Pertemuan kedua, Siklus 1
Sekolah : MI Miftahul Hidayah
Kelas/Semester : V/II
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
2.1. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
C. Indikator
- Mendefinisikan peristiwa penyusunan teks proklamasi
- Mendefinisikan peristiwa detik-detik proklamasi kemerdekaan
- Menyebutkan tokoh-tokoh yang menyusun teks proklamasi dengan benar
- Menyebutkan tokoh-tokoh pelaksanaan proklamasi dengan benar
I. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui bermain peran mengenai penyusunan teks proklamasi, siswa dapat
Menceritakan penyusunan teks proklamasi dengan benar
3. Melalui pengamatan pemutaran film mengenai pelaksanaan proklamasi
kemerdekaan, siswa dapat menjelaskan detik-detik proklamasi dengan benar
4. Melalui pengamatan pemutaran film tentang teks proklamasi, siswa dapat
menyebutkan tokoh-tokoh yang menyusun teks proklamasi dengan benar
5. Melalui bermain peran mengenai pembacaan teks proklamasi kemerdekaan,
siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh pelaksanaan proklamasi dengan benar
Pencapaian karakter : bertanggung jawab, percaya diri, bekerjasama
II. Materi Pokok
Peristiwa dan tokoh persiapan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan
III. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
- Ceramah
- Diskusi
- Peragaan
2. Model Pembelajaran
Role Playing
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal waktu : (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Mengucap salam dan berdoa
- Guru mengkondisikan kelas
- Guru memotivasi siswa malalui
bernyanyi lagu hari merdeka
- Guru Menyiapkan media
pemutaran film
- Guru bertanya tanggal berapa
Indonesia merdeka
- Menjawab salam dan
berdoa
- Siswa menyanyikan
lagu hari
kemerdekaan
- Siswa menjawab
Religius
Rasa ingin tahu
Bekerjasama
Percaya diri
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
- Guru melakukan absen
- Memperhatikan
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh guru
2. Kegiatan Inti
2.1 Eksplorasi waktu : (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memberikan penjelasan
tentang pelaksanaan proklamasi
- Guru melakukan pemutaran
film pembelajaran mengenai
pelaksanaan proklamasi
- Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa tentang pemutaran
film
- Siswa
memperhatikan
penjelasan yang
disampaikan guru
- Siswa mengamati
pemutaran film yang
diputar oleh guru
tentang pelaksanaan
proklamasi
- Siswa menjawab
tentang pemutaran
film
Rasa ingin tahu
Percaya diri
mengeluarkan
pendapat
2.2 Elaborasi waktu : (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru menentukan pemeran
kepada siswa yang sesuai
karakter peristiwa detik-detik
proklamasi
- Siswa pemeran
mempersiapkan diri
untuk bermain peran
tentang peristiwa
Tanggung
jawab dan
percaya diri
- Guru bersama siswa
mengevaluasi hasil pementasan
- Guru memberikan kesempatan
untuk menjelaskan
pengalamannya setelah bermain
peran
detik-detik
proklamasi di depan
kelas
- Siswa pemeran
memerankan
karakter sesuai
scenario
- siswa mengevaluasi
hasil pementasan
- Siswa diberi
kesempatan untuk
menjelaskan
pengalamannya
setelah bermain
Peran
Aktif dan
menghargai
Percaya diri
mengeluarkan
pendapat
2.3 Konfirmasi waktu : (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memberikan penghargaan
pada kelompok terbaik
- Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa mengenai materi
yang telah dimainkan dalam
situasi bermain peran
- Siswa menerima
penghargaan yang
diberikan oleh guru
- Siswa menjawab
mengenai materi
yang telah
dimainkan dalam
situasi bermain
peran
Berani
mengeluarkan
pendapat
2.4 Kegiatan Akhir waktu : (15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru bersama siswa
menyimpulkan materi mengenai
peristiwa detik-detik Proklamasi
- Guru memberikan tes akhir
untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa mengenai
materi
- Guru memberikan soal post-tes
- Guru memberikan PR yang
sesuai dengan materi
- Guru mengakhiri pembelajaran
dengan bersama-sama membaca
doa dan mengucapkan salam
- Siswa bersama guru
menyimpulkan
materi mengenai
peristiwa detik-detik
Proklamasi
- Siswa menjawab tes
akhir
- Siswa mencatat PR
- Bersama guru, siswa
berdoa dan
menjawab salam
Berfikir terbuka
Rasa ingin tahu
Religius
V. Media dan Sumber Belajar
1. Media Belajar
Pemutaran Film
2. Sumber Belajar
- Susilaningsih, Endang. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
- Syamsiyah, Siti dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
- Silabus kelas V
VI. Penilaian
a. Prosedur tes
- Tes awal (pada apersepsi)
- Tes proses (selama proses pembelajaran berlangsung)
- Tes akhir (evaluasi)
b. Jenis tes
- Tertulis
- Lisan
c. Bentuk tes
- Pilihan ganda
Soal Tes Akhir
Nama :
A. Berilah tanda ( x ) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang tepat!
1. Perumusan teks proklamasi dilakukan dirumah siapa….
a. BM Diah c. Laksamana Maeda
b. Sukarni d. Akhmad Soebarjo
2. Proklamasi kemerdekaan dilakukan di ….
a. Lapangan Ikada c. Dalat
b. Jalan pegangsaan timur 56 d. Istana Merdeka
3. Siapakah yang mengetik naskah proklamasi setelah disepakati ….
a. Sukarni c. Wikana
b. Sayuti Melik d. Darwis
4. Setelah adanya kesepakatan golongan tua dan muda, akhirnya proklamasi
Kemerdekaan diselenggarakan pada tanggal ….
a. 19 Agustus 1945 c. 17 Agustus 1945
b. 18 Agustus 1945 d. 16 Agustus 1945
5. BM Diah yang bekerja di kantor berita mendapatkan tugas untuk ….
a. Memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia
b. Mengetik ulang naskah proklamasi
c. Menjahit bendera merah putih
d. Menciptakan lagu Indonesia raya
6. Setelah pembacaan teks proklamasi, dikibarkanlah bendera merah putih
yang dilakuakan oleh ….
a. Suwiryo dan Mawardi c. Sukarni dan Sayuti Melik
b. S. Suhud dan Cudanco Latif d. Darwis dan Wikana
7. Selain sebagai istri Soekarno, ibu Fatmawati juga berperan dalam
proklamasi kemerdekaan yaitu ….
a. Menciptakan lagu Indonesia raya
b. Menyusun teks proklamasi kemerdekaan
c. Menjahit bendera merah putih
d. Menandatangani teks proklamasi
8. Dalam mempersiapkan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan, sukarni
mengusulkan agar pelaksanaannya dilakukan di ….
a. Pegangsaan timur c. Rumah Laksamana Maeda
b. Istana Negara d. Lapangan Ikada
9. Rumah laksamana Maeda berada di jalan ….
a. Imam Bonjol c. Cut Nyak Dien
b. Diponegoro d. Ahmad Yani
10. Siapakah yang menolak dilaksanakannya proklamasi Indonesia ….
a. Laksamana Maeda c. Caerul Saleh
b. Sukarni d. Mayjen Nishimura
Bekasi, 2 Mei 2014
Lampiran 9
SOAL PRETES dan POSTTES SIKLUS I
I. Berilah tanda silang (X) huruf A, B, C atau D pada jawaban yang tepat !
1. Pada tanggal berapakah Jepang menyerah pada sekutu ….
a. 12 Agustus 1945 c. 14 Agustus 1945
b. 13 Agustus 1945 d. 15 Agustus 1945
2. Siapakah orang Indonesia yang pertama kali mengetahui kekalahan Jepang
oleh Sekutu ….
a. Soekarno c. Wikana
b. Bung Hatta d. Sutan Syahrir
3. Rengasdengklok merupakan peristiwa ….
a. Penculikan Soekarno-Hatta oleh tentara Sekutu
b. Pengamanan Soekarno-Hatta dari pengaruh Jepang
c. Perencanaan proklamasi kemerdekaan
d. Penandatanganan piagam Jakarta
4. Siapakan nama jendral yang memimpin Jepang ketika mengalami
kekalahan terhadap tentara Sekutu ….
a. Jendral Terauchi c. Cudanco Subeno
b. Laksamana Maeda d. Laksamana Chengho
5. Menanggapi kekalahan Jepang, golongan muda mendesak Soekarno-Hatta
untuk segera ….
a. Membubarkan PPKI c. Melaksanakan Demonstrasi
b. Membubarkan BPUPKI d. Memproklamasikan Kemerdekaan
6. Perumusan teks proklamasi dilakukan dirumah siapa….
a. BM Diah c. Laksamana Maeda
b. Sukarni d. Akhmad Soebarjo
7. Siapakah yang mengetik naskah proklamasi setelah disepakati ….
a. Sukarni c. Wikana
b. Sayuti Melik d. Darwis
8. BM Diah yang bekerja di kantor berita mendapatkan tugas untuk ….
a. Memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia
b. Mengetik ulang naskah proklamasi
c. Menjahit bendera merah putih
d. Menciptakan lagu Indonesia raya
9. Selain sebagai istri Soekarno, ibu Fatmawati juga berperan dalam
proklamasi kemerdekaan yaitu ….
a. Menciptakan lagu Indonesia raya
b. Menyusun teks proklamasi kemerdekaan
c. Menjahit bendera merah putih
d. Menandatangani teks proklamasi
10. Rumah laksamana Maeda berada di jalan ….
a. Imam Bonjol c. Cut Nyak Dien
b. Diponegoro d. Ahmad Yani
Lampiran 10
Kisi-Kisi Soal Pretes dan Posttes Siklus II
SK KD Indikator No. Soal Jumlah
2. Menghargai
peranan tokoh
pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkandan
mempertahankan
kemerdekaan
Indonesia
2.1 Menghargai jasa
dan peranan
tokoh
perjuangan
dalam
memproklamasi
kan
kemerdekaan
Indonesia
1. Menyebutkan peristiwa-
peristiwa persiapan proklamasi
kemerdekaan dengan benar
2. Membuat garis waktu tentang
tahapan peristiwa menjelang
proklamasi
3. menyebutkan tokoh-tokoh
penting dalam proklamasi
kemerdekaan dengan benar
4. Membuat rangkuman riwayat
singkat tokoh-tokoh peristiwa
persiapan proklamasi
1, 9 dan 10
3, 4 dan 7
2 dan 5
6 dan 8
3
3
2
2
Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Pertemuan pertama, Siklus 2
Sekolah : MI Miftahul Hidayah
Kelas/Semester : V/II
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
2.1.Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
C. Indikator
- Menyebutkan peristiwa-peristiwa persiapanproklamasi kemerdekaan dengan
benar
- Membuat garis waktu tentang tahapan peristiwa menjelang proklamasi
I. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui bermain peran peristiwa-peristiwa persiapan
proklamasikemerdekaan,siswa dapat menyebutkan peristiwa-peristiwa
persiapanproklamasi kemerdekaan dengan benar
2. Melalui pengamatan video mengenai tahapan waktu peristiwa proklamasi
kemerdekaan, siswa dapat menjelaskan tahapan-tahapan waktu dalam
peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan dengan benar pencapaian
karakter : bekerjasama, bertanggung jawab, percaya diri
II. Materi Pokok
Tahapan-tahapan waktu peristiwa persiapan proklamasi kemerdekaan
III. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
- Ceramah
- Diskusi
- Peragaan
2. Model Pembelajaran
Role Playing
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal waktu : (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Mengucap salam dan berdoa
- Guru mengkondisikan kelas
- Guru memberikan soal pre-tes
- Guru memotivasi siswa untuk
belajar giat dengan cara
mendengarkan penjelasan guru
- Guru Menyiapkan media
pemutaran film
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran mengenai
peristiwa persiapan proklamasi
- Menjawab salam dan
berdoa
- Siswa menjawab soal
- Siswa mendengarkan
- Memperhatikan
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh guru
Religius
Rasa ingin tahu
kemerdekaan
- Guru melakukan absen
2. Kegiatan inti
2.1 Eksplorasi waktu : (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memberikan penjelasan
tentang waktu peristiwa sekitar
persiapan proklamasi
kemerdekaan
- Guru melakukan pemutaran
film pembelajaran mengenai
tahapan waktu peristiwa sekitar
persiapan proklamasi
kemerdekaan
- Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa tentang pemutaran
film
- Siswa memperhatikan
penjelasan yang
disampaikan guru
- Siswa mengamati
pemutaran film yang
diputar oleh guru
tentang tahapan
waktu peristiwa
sekitar persiapan
proklamasi
kemerdekaan
- Siswa menjawab
tentang pemutaran
film
Rasa ingin tahu
Percaya diri
mengeluarkan
pendapat
2.2 Elaborasi waktu : (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru menentukan pemeran
kepada siswa yang sesuai
- Siswa pemeran
mempersiapkan diri
Tanggung
jawab dan
karakter
- Guru bersama siswa
mengevaluasi hasil pementasan
untuk menilai kekurangan dan
kelebihan
- Guru memberikan kesempatan
untuk menjelaskan
pengalamannya setelah bermain
peran
untuk bermain peran
- Siswa pemeran
memerankan karakter
sesuai scenario
- siswa mengevaluasi
hasil pementasan
untuk menilai
kekurangan dan
kelebihan
- Siswa diberi
kesempatan untuk
menjelaskan
pengalamannya
setelah bermain Peran
percaya diri
Aktif dan
menghargai
Percaya diri
mengeluarkan
pendapat
2.3 Konfirmasi waktu : (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa mengenai materi
yang telah dimainkan dalam
situasi bermain peran
- Siswa menjawab
mengenai materi yang
telah dimainkan
dalam situasi bermain
peran
Berani
mengeluarkan
pendapat
2.4 Kegiatan akhir waktu : (15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru bersama siswa
menyimpulkan materi yang
- Siswa bersama guru
menyimpulkan materi
Berfikir terbuka
telah dipelajari
- Guru memberikan tes akhir
untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa mengenai
materi
- Guru memberikan PR yang
sesuai dengan materi
- Guru mengakhiri pembelajaran
dengan bersama-sama membaca
doa dan mengucapkan salam
yang telah dipelajari
- Siswa menjawab tes
akhir
- Siswa mencatat PR
- Bersama guru, siswa
berdoa dan menjawab
salam
Religius
V. Media dan Sumber Belajar
1. Media Belajar
Pemutaran Film
2. Sumber Belajar
a. Susilaningsih, Endang. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
b. Syamsiyah, Siti dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
c. Silabus kelas V
VI. Penilaian
a. Prosedur tes
- Tes awal (pada apersepsi)
- Tes proses (selama proses pembelajaran berlangsung)
- Tes akhir (evaluasi)
b. Jenis tes
- Tertulis
- lisan
c. Bentuk tes
- Pilihan ganda
Soal Tes Akhir
Nama :
A. Berilah tanda ( x ) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang tepat!
1. Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia dalam
mencapai….
a. Keadilan c. Kedamaian
b. Kemakmuran d. Kemerdekaan
2. Kota yang dibom oleh Sekutu di Jepang pada tanggal 6 Agustus
1945adalah kota ....
a. Hirosima c. Tokyo
b. Nagasaki d. Fujiyama
3. Jepang menyerah pada Sekutu pada tanggal ....
a. 7 Agustus 1945 c. 14 Agustus 1945
b. 15 Agustus 1945 d. 9 Agustus 1945
4. Di bawah ini adalah utusan para pemuda yang menghadap Ir. Soekarno di
Jalan Pegangsaan Timur, yaitu ....
a. Wikana dan Soebarjo c. Soebarjo dan Darwis
b. Wikana dan Darwis d. Darwis dan Syahrir
5. Para pemuda menyampaikan tuntutan agar Bung Karno mengumumkan
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal ....
a. 14 Agustus 1945 c. 15 Agustus 1945
b. 16 Agustus 1945 d. 17 Agustus 1945
6. Pada tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda membawa paksa Bung Karno
sekeluarga dan Bung Hatta ke ....
a. Rangkasbitung c. Jakarta
b. Dalat d. Rengasdengklok
7. Tokoh Proklamator Kemerdekaan Indonesia ialah ....
a. Ir. Soekarno dan Ahmad Soebarjo
b. Ir. Soekarno dan Moh. Hatta
c. Ir. Soekarno dan Moh. Yamin
d. Moh. Yamin dan Drs Moh. Hatta
8. Pada jam berapakah proklamasi dilaksanakan ….
a. 10.00 c. 09.00
b. 11.00 d. 12.00
9. Peristiwa Dalat, membuka lembaran baru bagi Indonesia untuk
memperjuangkan ….
a. Persatuan c. Kemakmuran
b. Kemerdekaan d. Perdamaian
10. Gambar siapakah disamping ini ….
a. Sukarni
b. Cut Nyak Dien
c. Fatmawati
d. Megawati
Bekasi, 9 Mei 2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Pertemuan kedua, Siklus 2
Sekolah : MI Miftahul Hidayah
Kelas/Semester : V/I
Mata Pelajaran : IPS
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
2.3. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
C. Indikator
- menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam proklamasi kemerdekaan
dengan benar
- Membuat rangkuman riwayat singkat tokoh-tokoh peristiwa persiapan
proklamasi
I. Tujuan Pembelajaran
- Malalui bermain peran mengenai tokoh-tokoh persiapan proklamasi
kemerdekaan, siswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam
proklamasi kemerdekaan dengan benar
- Melalui pengamatan video mengenai riwayat hidup tokoh-tokoh
proklamasi kemerdekaan, siswa dapat membuat rangkuman riwayat
singkat tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan dengan benar
Pencapaian karakter : percaya diri, bertanggung jawab, bekerjasama
II. Materi Pokok
Riwayat tokoh-tokoh proklamasi kemerdekaan
III. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Peragaan
2. Model Pembelajaran
Role Playing
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Mengucap salam dan berdoa
- Guru mengkondisikan kelas
- Guru memotivasi siswa
mengeni tokoh yang
membacakan teks proklamasi
- Guru Menyiapkan media
pemutaran film
- Guru bertanya tanggal berapa
Indonesia merdeka
- Menjawab salam dan
berdoa
Siswa mendengarkan
motivasi mengenai
tokoh yang
membacakan teks
proklamasi
- Siswa menjawab
Religius
Rasa ingin tahu
Bekerjasama
Percaya diri
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran tentang tokoh
yang membacakan teks
proklamasi
- Guru melakukan absen
- Memperhatikan
tujuan pembelajaran
yang disampaikan
oleh guru
2. Kegiatan Inti (45 menit)
2.1 Eksplorasi waktu : (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru memberikan penjelasan
tentang tokoh-tokoh persiapan
proklamasi
- Guru melakukan pemutaran
film pembelajaran mengenai
tokoh-tokoh persiapan
proklamasi
- Guru melakukan tanya jawab
dengan siswa tentang pemutaran
film
- Siswa
memperhatikan
penjelasan yang
disampaikan guru
- Siswa mengamati
pemutaran film yang
diputar oleh guru
tentang tokoh-tokoh
persiapan
proklamasi
- Siswa menjawab
tentang pemutaran
film
Rasa ingin tahu
Percaya diri
mengeluarkan
pendapat
2.2 Elaborasi waktu : (25 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru menentukan pemeran
kepada siswa yang sesuai
- Siswa pemeran
mempersiapkan diri
Tanggung
jawab dan
karakter
- Guru bersama siswa
mengevaluasi hasil pementasan
untuk untukmenilai
kekurangan yang ada
- Guru memberikan kesempatan
untuk menjelaskan
pengalamannya setelah bermain
peran
untuk bermain peran
- Siswa pemeran
memerankan
karakter sesuai
scenario
- siswa mengevaluasi
hasil pementasan
untuk menilai
kekurangan dan
kelebihan
- Siswa diberi
kesempatan untuk
menjelaskan
pengalamannya
setelah bermain
Peran
percaya diri
Aktif dan
menghargai
Percaya diri
mengeluarkan
pendapat
c. Konfirmasi waktu : (10 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru membahas hasil diskusi
kelompok
- Guru memberikan simpulan
hasil diskusi kelompok
- Siswa membahas
hasil diskusi
kelompok
- Siswa
Tanggung jaw
- Guru memberikan reward pada
siswa setelah bermain peran
mendengarkan
- Siswa diberi
kesempatan untuk
menjelaskan
pengalamannya
setelah bermain
Peran
Aktif dan
menghargai
Percaya diri
mengeluarkan
pendapat
3. Kegiatan Akhir Waktu : (15 menit)
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Nilai Karakter
- Guru menyimpulkan hasil
pembelajaran tentang riwayat
tokoh proklamasi kemerdekaan
- Guru memberikan tes akhir
untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa mengenai
materi
- Guru memberikan soal post-tes
- Guru menutup dengan doa dan
member salam
- menyimpulkan
hasil pembelajaran
tentang riwayat
tokoh proklamasi
kemerdekaan Siswa
mendengarkan
- Siswa mengerjakan
tes akhir
- Siswa mengerjakan
soal
- Siswa berdoa dan
menjawab salam
Aktif dan
Percaya diri
mengeluarkan
pendapat
Rasa ingin tahu
Religius
V. Media dan Sumber Belajar
1. Media Belajar
Pemutaran Film
2. Sumber Belajar
- Susilaningsih, Endang. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
- Syamsiyah, Siti dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
- Silabus kelas V
VI. Penilaian
a. Prosedur tes
- Tes awal (pada apersepsi)
- Tes proses (selama proses pembelajaran berlangsung)
- Tes akhir (evaluasi)
b. Jenis tes
- Tertulis
- Lisan
c. Bentuk tes
- Pilihan ganda
Soal Tes Akhir
Nama :
A. berilah tanda ( x ) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang tepat
1. Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal ... .
a. 6 Agustus 1945 c. 9 Agustus 1945
b. 17 Agustus 1945 d. 14 Agustus 1945
2. Menjelang Indonesia merdeka, yang menjadi panglima tentara Jepang di
Asia Tenggara adalah ... .
a. Jenderal Terauchi c. Laksamana Maeda
b. Mayor Jenderal Nishimura d. Shigetada Nishijima
3. Tokoh yang mendengar berita Jepang menyerah pada Sekutu dan mendesak
Sukarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan adalah...
a. Chaerul Saleh c. Ahmad Soebardjo
b. Sutan Sjahrird. d. Wikana
4. Teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dirumuskan dirumah ...
a. Ir. Sukarno c. Drs. Moh Hatta
b. Laksamana Maeda d. Ahmad Subarjo
5. Teks proklamasi yang telah disetujui diketik oleh ....
a. Mohammad Hatta c. Sayuti Melik
b. B. M. Diah d. S. Suhud
6. Pengibaran Sang Saka Merah Putih setelah pembacaan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh ... .
a. S. Suhud dan Latif c. Wikana dan Darwis
b. Sayuti Melik dan Latif d. Chaerul Saleh dan Margono
7. Tokoh yang secara khusus mengusulkan dasar negara dalam siding BPUPKI
adalah ...
a. Agus Salim c. Ahmad Subarjo
b. Radjiman Wedyodiningrat d. Supomo
8. Panitia Sembilan diketuai oleh ...
a. Mohammad Hatta c. Supomo
b. Radjiman Wedyodiningrat d. Sukarno
9. Undang-Undang Dasar 1945 disahkan oleh... .
a. BPUPKI c. Komite Nasional
b. PPKI d. Presiden Sukarno
10. Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan setelah proklamasi kemerdekaan
Indonesia dijahit oleh ...
a. Ibu Fatmawati c. Sayuti Melik
b. Ibu Inggit d. Cudanco Latif
Bekasi, 16 Mei 2014
Lampiran 12
SOAL PRETES dan POSTTES SIKLUS II
I. Berilah tanda silang (X) huruf A, B, C atau D pada jawaban yang tepat !
1. Kota yang dibom oleh Sekutu di Jepang pada tanggal 6 Agustus
1945adalah kota ....
a. Hirosima c. Tokyo
b. Nagasaki d. Fujiyama
2. Di bawah ini adalah utusan para pemuda yang menghadap Ir. Soekarnodi
Jalan Pegangsaan Timur, yaitu ....
a. Wikana dan Soebarjo c. Soebarjo dan Darwis
b. Wikana dan Darwis d. Darwis dan Syahrir
3. Pada tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda membawa paksa Bung Karno
sekeluarga dan Bung Hatta ke ....
a. Rangkasbitung c. Jakarta
b. Dalat d. Rengasdengklok
4. Pada jam berapakah proklamasi dilaksanakan ….
a. 10.00 c. 09.00
b. 11.00 d. 12.00
5. Gambar siapakah disamping ini
a. Sukarni
b. Cut Nyak Dien
c. Fatmawati
d. Megawati
6. Menjelang Indonesia merdeka, yang menjadi panglima tentara Jepang di
Asia Tenggara adalah ... .
a. Jenderal Terauchi c. Laksamana Maeda
b. Mayor Jenderal Nishimura d. Shigetada Nishijima
7. Teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dirumuskan dirumah ...
a. Ir. Sukarno c. Drs. Moh Hatta
b. Laksamana Maeda d. Ahmad Subarjo
8. Pengibaran Sang Saka Merah Putih setelah pembacaan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh ... .
a. S. Suhud dan Latif c. Wikana dan Darwis
b. Sayuti Melik dan Latif d. Chaerul Saleh dan Margono
9. Panitia Sembilan diketuai oleh ...
a. Mohammad Hatta c. Supomo
b. Radjiman Wedyodiningrat d. Sukarno
10. Tokoh yang mendengar berita Jepang menyerah pada sekutu dan
mendesak Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan
adalah...
a. Chaerul Saleh c. Ahmad Soebardjo
b. Sutan Sjahrird. d. Wikana
Lampiran 13
Kunci jawaban soal pretes dan posttes siklus I dan II
Siklus I Siklus II
1. C 1. A
2. D 2. B
3. B 3. D
4. A 4. A
5. D 5. C
6. C 6. B
7. B 7. B
8. A ` 8. A
9. C 9. D
10. A 10. A
Lampiran 14
FOTO KEGIATAN PEMBELAJARAN
GURU SEDANG MEMBUKA PELAJARAN TENTANG PEMUTARAN FILM
PESERTA DIDIK SEDANG MENYAKSIKAN PEMUTARAN FILM
PESERTA DIDIK SEDANG BERDISKUSI
PESERTA DIDIK SEDANG BERTANYA
PESERTA DIDIK SEDANG MEMPRESENTASIKAN HASIL DISKUSI
GURU MEMBERIKAN SIMPULAN HASIL DISKUSI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Sarmin lahir pada tanggal 1 September 1968, anak
pertama dari delapan bersaudara dari pasangan Bapak Arep
dan Ibu Minong. Saat ini penulis bertempat tinggal di KP.
Kemang RT 08/07 Kelurahan Jatiwaringin Kecamatan
Pondokgede Kota Bekasi 17421 bersama isteri Nurasiah
dan tiga anak Yusmianti (25 Tahun) , Citra Fitria (19
Tahun) dan Alda Maulidiyah (13 Tahun).
Penulis memulai pendidikan di SD Bojong Rawa Lele lulus pada tahun
1982, melanjutkan ke MTs Yusufiyah Lubang Buaya dan lulus pada tahun 1985,
kemudian melanjutkan ke Madrasah Aliyah Yusufiyah Lubang Buaya lulus pada
tahun 1988.
Penulis pertama kali mengajar di Madarasah Ibtidaiyah Miftahul Hidayah
Jatibening Baru Pondokgede Kota Bekasi dari tahun 1992 sampai dengan
sekarang.