PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL...

174
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH SISWA KELAS IV SDN PISANGAN 03 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) oleh : Wiwin Suhartini NIM 1111018300061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MI/SD FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

SISWA KELAS IV SDN PISANGAN 03

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

oleh :

Wiwin Suhartini NIM 1111018300061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MI/SD FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017

i

ABSTRAK

WIWIN SUHARTINI (1111018300061): Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03. Skripsi.

Jakarta: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta (2016).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar melalui model

pembelajaran kooperatif tipe make a match siswa kelas IV SDN Pisangan 03 pada mata

pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi

permasalahan yang muncul di dalam kelas. Metode ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, penelitian, dan refleksi. Keempat tahap tersebut merupakan siklus

yang berlangsung secara berulang dan dilakukan dengan langkah-langkah yang sama, serta

difokuskan pada metode pembelajaran kooperatif tipe make a match yang bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada siklus I diperoleh nilai paling rendah

yang diperoleh siswa pada saat pretest adalah 13 dan nilai tertinggi pada pada saat pretest

adalah 80. Sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat posttest sebesar 20,

sedangkan nilai tertinggi pada skor posttest sebesar 93. Dari hasil tes tersebut terdapat

peningkatan hasil belajar IPS. Untuk hasil belajar siklus I diperoleh rata-rata N-gain sebesar

0,31 hasil belajar siswa pada siklus II yaitu nilai paling rendah yang diperolah siswa pada saat

pretest adalah 40 dan nilai tertinggi pada saat pretest adalah 93. Sedangkan nilai terendah

pada saat posttest sebesar 53, dan skor posttest sebesar 100 dengan nilai rata-rata N-gain

sebesar 0,72.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model make a

match dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Pisangan 03 Ciputat

Tangerang, serta dapat melibatkan siswa dalam proses pembelajaran baik dalam

mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban maupun dalam diskusi siswa sudah dapat terlihat

keaktifan antar siswa satu sama lain.

Kata Kunci: Model Make A Match, Hasil Belajar IPS

ii

ABSTRACT

WIWIN Suhartini (1111018300061): Improved Learning Outcomes IPS Through

Cooperative Learning Make A Match Method Grade IV SDN 03 Pisangan. Thesis.

Jakarta: Government Elementary School Teacher Education Department, Faculty of

Science and Teaching Tarbiyah Syarifhidayatullah Jakarta Islamic State University

(2016).

This study aims to determine the resulting increase learning through cooperative

learning make a match method of fourth grade students of SDN 03 Pisangan on the subjects

of Social Sciences. The method used in this research is a classroom action research (PTK).

PTK implemented in an attempt to overcome the problems that arise in the classroom. This

method involves four stages: planning, implementation, research, and reflection. The fourth

stage is the present cycle repeatedly and carried out by the same measures, and is focused on

cooperative learning methods make a match which aims to improve student learning

outcomes.

Based on the results of tests conducted on the siklus I obtained the lowest score

obtained by the students during the pretest was 13 and the highest score on the pretest is 80.

The lowest value is obtained by the students during the posttest at 20, while the highest score

on the posttest score of 93 . From the results of these tests are improvement of learning

outcomes IPS. For the siklus I of learning outcomes gained an average of 0.31 N-gain

learning outcomes of students in the Siklus II is the lowest value that is obtained during the

pretest students is 40 and the highest value at the time of the pretest was 93. The lowest value

at the time of the posttest 53, and a posttest score of 100 with an average value of N-gain of

0.72.

Based on these results it can be concluded that the make a match method can improve

learning outcomes IPS grade IV SDN Pisangan 03 Ciputat, Tangerang, and can involve

students in the learning process in both the card matching question and answer cards as well

as in discussions students can already be seen liveliness between students with each other.

Keywords: Make a Match Method, Learning Outcomes

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah dengan rasa penuh syukur kehadirat Allah SWT, dan

dengan rahmat dan kuasa-NYA sehingga skripsi yang berjudul “Peningkatan

Hasil Belajar IPS melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03” ini dapat penulis selesaikan.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi dan memenuhi syarat

yang telah ditetapkan dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas

Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini dapat terwujud dengan baik sekarang ini setelah melalui

berbagai tahapan kegiatan, dan berkat upaya serta partisipasi berbagai pihak, oleh

karena itu penulis mengucapakan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Khalimi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan sekaligus

Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu sabar dan penuh pengertian

dalam memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan dan

penyelesaian skripsi ini.

3. Asep Ediana Latip, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Nafia Wafiqni, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

selalu memberikan bimbingan dan motivasi.

iv

5. Drs. Abdul Shomad, MA, dan Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd, selaku

dosen penguji yang telah memberikan masukan yang positif

mengarahkan penulis dalam memperbaiki kekurangan yang terdapat

dalam skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan staf Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya

kepada penulis.

7. Keluarga besar SDN Pisangan 03, khususnya Kepala Sekolah, guru

kelas IV dan seluruh siswa siswi kelas IV, yang telah membantu dan

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian demi terselesaikannya skripsi ini.

8. Orang tuaku tercinta, Ibunda Nariyah dan Ayahanda Juher, Adik-

Adikku Fera, Santi, Dede yang selalu mendoakan dan mendorong

penulis untuk tetap semangat dan telah banyak memberikan bantuan

tenaga dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman PGMI angkatan 2011 yang telah memberikan masukan,

dukungan motivasi selama ini.

10. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu

atas segala doa, bantuan dan informasi yang bermanfaat dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT dapat menerima segala amal kebaikan atas segala

jasa, perhatian, motivasi, dan bantuannya yang diberikan kepada penulis. Kepada-

NYA penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi

penulis dan umumnya bagi semua pihak yang membaca dan membutuhkannya.

Amiin yaa rabbal’alamiin

Jakarta, 16 Januari 2017

Penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ....................................................................... 6

E. Tujuan Penulisan ........................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II: KAJIAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN,

KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka ............................................................................... 7

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match ............ 7

a. Pengertian Model Pembelajaran ........................................ 7

b. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ................................. 8

c. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif .................. 10

d. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif .......................... 11

e. Model Pembelajaran Make A Match ................................. 12

f. Langkah-Langkah Pembelajaran Make A Match............... 13

g. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Maka A

Match ................................................................................. 14

vi

2. Hasil Belajar ............................................................................ 15

a. Pengertian Hasil Belajar .................................................... 15

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ...................... 17

c. Hasil Belajar Sebagai Objek Penilaian .............................. 19

3. Pembelajaran IPS MI .............................................................. 20

a. Pengertian Pembelajaran IPS MI ....................................... 20

b. Tujuan Pembelajaran IPS .................................................. 21

c. Ruang Lingkup dan Karakteristik IPS ............................... 22

B. Penelitian yang Relevan ......................................................................... 23

C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 25

D. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 26

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 27

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian .................... 27

C. Peran dan Posisi Penelitian ........................................................... 29

D. Tahapan Intervensi Tindakan ........................................................ 29

E. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ................................. 31

F. Data dan Sumber Data ................................................................... 31

G. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 31

H. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 32

I. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ............................................ 33

J. Analisis Data dan Intervensi Data ................................................. 33

K. Pengembangan Perencanaan Tindakan ......................................... 34

BAB IV : DESKRIPSI, ANALISIS DATA, PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ............................................................................... 35

B. Analisis Data ................................................................................. 40

C. Pembahasan ................................................................................... 60

vii

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 62

B. Saran .............................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : RPP Siklus I

Lampiran 2 : RPP Siklus II

Lampiran 3 : Materi Pembelajaran IPS

Lampiran 4 : Soal dan Jawaban (Make A Match)

Lampiran 5 : Instrumen Pretest Siklus I

Lampiran 6 : Instrumen Posttest Siklus I

Lampiran 7 : Instrumen Pretest Siklus II

Lampiran 8 : Instrumen Posttest Siklus II

Lampiran 9 : Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Lampiran 10 : Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Lampiran 11 : Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Lampiran 12 : Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Lampiran 13 : Penilaian Siswa Siklus I

Lampiran 14 : Penilaian Siswa Siklus II

Lampiran 15 : Wawancara Guru Sebelum Pelaksanaan Tindakan

Lampiran 16 : Wawancara Guru Setelah Pelaksanaan Tindakan

Lampiran 17 : Wawancara Siswa Sebelum Pelaksanaan Tindakan

Lampiran 18 : Wawancara Siswa Setelah Pelaksanaan Tindakan

Lampiran 19 : Catatan Lapangan

Lampiran 20 : Dokumentasi

Lampiran 21 : Daftar Referensi

Lampiran 22 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 23 : Surat Balasan Sekolah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan, negara.1

Depdikbud (1994:63) yang mengemukakan bahwa guru adalah sumber

daya manusia yang diharapkan mampu mengerahkan dan mendayagunakan

faktor-faktor lainnya sehingga tercipta proses belajar mengajar yang bermutu.

Tanpa mengabaikan faktor lain, guru dapat dianggap sebagai faktor utama yang

paling menentukan terhadap meningkatnya mutu pendidikan. Tingkat kemampuan

profesional guru akan berpengaruh pada keberhasilan proses pendidikan itu

sendiri. Keberhasilan itu sendiri sangat bergantung dari perencanaan.

Implementasi dari perencanaan itu sendiri melibatkan kemampuan guru dan

kepiawaiannya dari kepala sekolah dan tentu saja faktor yang lainnya.2

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara

guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka

maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan berbagai media

pembelajaran. Didasari oleh adanya perbedaan interaksi tersebut, maka kegiatan

pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pola pembelajaran.3

1Eka prihatin, Guru Sebagai Fasilitator, (Bandung: PT Karsa Mandiri Persada, 2008), h.1 2 Ibid., h. 21-22 3 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2014), cet.5, h. 134

2

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)

dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari

rata-rata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan.

Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat

konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu

bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa

proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan

tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri

melalui penemuan dalam proses berpikirnya.4 Oleh karena itu, perlu menerapkan

suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk memahami materi

ajar dan aplikasi serta relevensinya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan sebagai

fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung kearah pemahaman yang

lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan

pengetahuan pada siswa, tetapi juga harus membangun pengetahuan dalam

pikirannya. Siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dalam

menerapkan ide-ide mereka, ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk

menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri.5

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam

kelompok. Ada unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan

pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prinsip dasar

pokok sistem pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru

mengelola kelas dengan lebih efektif. Dalam pembelajaran kooperatif proses

pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa. Siswa dapat saling

membelajarkan sesama siswa lainnya.6

4Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Jakarta: KENCANA,

2011), cet. 4, h. 5 5 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2014), cet.5, h. 202 6 Ibid.

3

Proses pembelajaran pendidikan IPS dijenjang persekolahan, baik pada

tingkat pendidikan dasar maupun menengah, perlu adanya pembaharuan yang

serius, karena pada kenyataannya selama ini masih banyak model pembelajaran

yang masih bersifat konvensional, tidak terlihat adanya improvisasi dalam

pembelajaran, jauh dari model pembelajaran yang modern sesuai dengan tuntutan

zaman dan kondisi lingkungan sekitar dimana siswa berada.7

Pembaruan pembelajaran IPS tersebut ditandai oleh beberapa ciri seperti

yang dikemukakan oleh somantri (2001: 2), yaitu: 1) bahan pelajaran lebih banyak

memperhatikan kebutuhan dan minat anak; 2) bahan pelajaran lebih banyak

memperhatikan masalah-masalah sosial; 3) bahan pelajaran lebih banyak

memperhatikan keterampilan; 4) bahan pelajaran lebih memberikan perhatian

terhadap pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan alam sekitar. Oleh sebab itu,

para pengajar hendaknya berupaya mewujudkan proses pembelajaran IPS yang

aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM), sesuai dengan ciri-

ciri pembaharuan pembelajaran IPS yang berorientasi pada pembelajaran

kontekstual tersebut.8

Namun kenyataan yang ada sampai saat ini masih banyak guru yang masih

menerapkan model pembelajaran konvensional, khususnya dalam pembelajaran

IPS. Masih terdapat kelemahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran

pendidikan IPS, sekalipun berbagai inovasi telah dilakukan tetapi hasilnya belum

memuaskan. Beberapa kelemahan dari model pembelajaran konvensional ini

diantaranya, guru kurang mengikutsertakan peserta didik dalam proses

pembelajaran, namun guru lebih cenderung mengunakan ceramah yang hanya

menuntut siswa pada kekuatan ingatan dan hafalan kejadian-kejadian serta nama-

nama tokoh, tanpa mengembangkan wawasan berpikir dan penyelesaian masalah

yang memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih aktif.9

7Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2014), cet.1, h. 2 8 Ibid. 9 Ibid., h. 3

4

Dalam proses pembelajaran IPS di SDN Pisangan 03 Ciputat Tangerang

Selatan, khususnya di kelas IV ditemukan beberapa masalah, yaitu hanya sedikit

siswa yang tertarik untuk memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru di

kelas. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran IPS,

diketahui bahwa dalam pembelajaran IPS biasanya beliau menggunakan metode

pembelajaran ceramah. Kegiatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru sudah

baik, tetapi metode yang digunakan guru belum bervariasi, sehingga proses

pembelajaran terlihat membosankan dan kurang menarik bagi siswa, sebagian

besar siswa pasif dalam belajar, ada yang mengantuk, bicara dengan teman, ada

juga yang melamun dikelas. Hanya sebagian siswa kecil siswa yang aktif dalam

proses pembelajaran di kelas.10

Melalui pembelajaran kooperatif diharapkan dapat memberikan solusi dan

suasana baru yang menarik dalam pengajaran sehingga memberikan pembelajaran

dengan konsep atau pendekatan baru. Pembelajaran kooperatif membawa konsep

inovatif dan menekankan keaktifan siswa, juga diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Siswa bekerja dengan siswa lainnya dalam suasana yang

harmonis dan saling bekerja sama, serta memiliki banyak kesempatan untuk

mengubah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.11

Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran

kooperatif tipe make a match, metode ini dikembangkan oleh Lorna Curran

(1994). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil

belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan.12

Adapun kelebihan pembelajaran kooperatif tipe make a match, diantaranya

dapat menciptakan suasana kegembiraan dalam proses pembelajaran sebab siswa

akan bergerak untuk mencari pasangan dari kartu yang dimilikinya dengan

bergerak juga akan mengatasi kejenuhan siswa. Berdasarkan penjelasan di atas,

10 Hasil Observasi dan Wawancara dengan Guru Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

(Ciputat Tangerang Selatan), 17 dan 24 Oktober 2016 11 Ahmad Susanto, op. cit., h. 199 12 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), cet.5, h. 223

5

model pembelajaran kooperatif tipe make a match merupakan model

pembelajaran yang sesuai jika diterapkan pada pembelajaran IPS, dengan ini

siswa akan terlibat dalam proses pembelajaran, keterlibatan ini penting dalam

melahirkan hasil belajar yang sukses.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hickmah yang berjudul

peningkatan hasil belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a

match dikelas V MI Soebono Mantofani Ciputat Tangerang Selatan. Penelitian

yang dilakukan pada tahun 2015 didapatkan hasil pada siklus I yang mendapat

nilai melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 13 siswa dengan rata-rata hasil belajar

sebesar 70,27, sedangkan pada siklus II yang mendapat nilai melebihi KKM yaitu

70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata hasil belajar sebesar 80,73. 13

Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan Hickmah menunjukkan

bahwa pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil

belajar IPS siswa sebesar 80,73.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas maka peneliti

bermaksud mengadakan penelitian tentang “Peningkatan Hasil Belajar IPS

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV

SDN Pisangan 03”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah

penelitian antara lain:

1. Pembelajaran IPS yang tidak kreatif akan membuat siswa pasif selama proses

pembelajaran.

2. Kurang keterlibatan siswa berdampak pada penurunan hasil belajar IPS di

kelas.

13 Hickmah, “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Make A Match dikelas V MI Soebono Mantofani Ciputat Tangerang Selatan”, Skripsi pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah, Jakarta,

2015, h.63, tidak dipublikasikan.

6

3. Keterbatasan metode yang digunakan guru membuat daya serap siswa kurang

dalam memahami pembelajaran IPS.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi di atas, maka penelitian ini akan dibatasi pada:

1. Pola mengajar guru yang bersifat konvensional.

2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV di SDN Pisangan 03

Ciputat Tangerang Selatan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan

masalah pada penelitian ini yaitu: Apakah terdapat peningkatan hasil belajar IPS

melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match siswa kelas IV di SDN

Pisangan 03 Ciputat Tangerang Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS

melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match siswa kelas IV di SDN

Pisangan 03 Ciputat Tangerang Selatan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi siswa-siswi: dengan model pembelajaran kooperatif dapat memacu

motivasi siswa dalam belajar.

2. Bagi para pendidik atau guru: memberikan informasi kepada guru untuk

memanfaatkan model pembelajaran sehingga menciptakan pembelajaran yang

kreatif.

3. Bagi sekolah: memberikan informasi kepada pihak sekolah untuk

meningkatkan proses belajar dalam upaya mencapai hasil yang maksimal.

4. Bagi peneliti: sebagai bahan pengetahuan lebih lanjut tentang pembelajaran

kooperatif dalam menghasilkan belajar yang maksimal.

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA , PENELITIAN YANG RELEVAN,

KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Pustaka

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Dapat juga diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran. Dengan kata lain, praktisnya model pembelajaran

merupakan suatu rencana atau pola yang digunakan untuk merancang

pembelajaran tatap muka di dalam ruang kelas dan untuk menyusun materi

pengajaran.1

Joyce dan Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah

suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk

kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-

bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang

lain.2

Trianto dalam bukunya mengemukakan maksud dari model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai

tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang

pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan

pembelajaran.3

1 Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan

Terpopuler, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), Cet.1, h. 99 2 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2014), Cet.5, h. 133 3 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2007), h.2

8

Dari batasan tersebut, dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran

merupakan suatu pola pembelajaran yang berfungsi sebagai pedoman bagi

para guru untuk menentukan perangkat-perangkat apa saja yang akan

digunakan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu.

b. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan

cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara

kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen.4

Nurulhayati dalam Rusman mengemukakan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa

dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Dalam sistem belajar

yang kooperatif, siswa belajar bekerja sama dengan anggota lainnya.

Dalam model ini siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar

untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk

belajar. Siswa belajar bersama dalam sebuah kelompok kecil dan mereka

dapat melakukannya seorang diri.5

Sehubungan dengan pengertian tersebut, Slavin dalam Susanto

mengemukakan bahwa metode pembelajaran kooperatif, dimana para

siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat

orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru.6

Sementara Riyanto dalam Susanto mendefinisikan pembelajaran

kooperatif sebagai model pembelajaran yang dirancang untuk

4 Rusman, op. cit., h. 202 5 Ibid., hal. 203 6 Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2014), cet.1, h. 201

9

membelajarkan kecakapan akademik, sekaligus keterampilan sosial

termasuk keterampilan interpersonal.7

Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa karakteristik yang

membedakannya dengan strategi pembelajaran lain. Perbedaan tersebut

dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan pada proses

kerjasama dalam kelompok, atau dalam mencapai tujuan peserta didik

secara harmoni bekerjasama dengan teman sekelasnya.8

Pada dasarnya, cooperative learning sama dengan kerja kelompok.

Hal ini disebabkan antara cooperative learning dengan kerja kelompok

memiliki persamaan. Persamaan itu terletak pada tujuannya, yaitu: 1)

untuk mengembangkan kemampuan mental yang meliputi membina

pengetahuan, memberikan bekal penyelesaian masalah, mengambil

keputusan, serta mengembangkan berpikir kritis; 2) Menelaah dan meneliti

sesuatu bidang kajian tertentu; 3) Untuk mengembangkan kemampuan

berkomunikasi secara lisan, dan 4) mengubah sikap yang kurang terpuji.9

Dengan interaksi belajar yang efektif siswa lebih termotivasi,

percaya diri, mampu menggunakan strategi berpikir tingkat tinggi, serta

mampu membangun hubungan interpersonal. Strategi pembelajaran

kooperatif memungkinkan semua siswa dapat menguasai materi pada

tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar. Pada saat siswa belajar

dalam kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka dalam

dimensi kesejawatan, karena pada saat itu akan terjadi proses belajar

kolaboratif dalam hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Pada saat

itu juga siswa yang belajar dalam kelompok kecil akan tumbuh dan

7 Ibid., hal.204 8 Junaedi, dkk. STRATEGI PEMBELAJARAN Edisi Pertama, (Surabaya: LAPIS-PGMI,

2008), Paket 1-7, h. 8-10 9 Susanto, op. Cit., h. 206

10

berkembang pola belajar tutor sebaya (peer group) dan belajar secara

bekerjasama (cooperatif).10

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan cara

mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang

anggotanya terdiri dari berbagai unsur siswa yang heterogen untuk

bekerjasama secara terarah dalam sebuah tim untuk menyelesaikan

masalah, tugas atau mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama.

c. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran

yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang

lebih menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang

ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian

penguasaan materi pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk

untuk penguasaan materi tersebut. Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran

kooperatif dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pembelajaran secara tim

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim.

Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim

harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus

saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2) Didasarkan pada manajemen kooperatif

Manajemen seperti yang telah kita pelajari pada bab sebelumnya

mempunyai tiga fungsi, yaitu: (a) fungsi manajemen sebagai

perencanaan pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran

kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan langkah-

langkah pembelajaran yang sudah ditentukan. Misalnya tujuan apa

10 Dra. Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan

Islam, 2009), Cet. Pertama, h. 233

11

yang harus dicapai, bagaimana cara mencapainya, apa yang harus

digunakan untuk mencapai tujuan, dan lain sebagainya. (b) fungsi

manajemen sebagai organisasi, menunjukkan bahwa pembelajaran

kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses

pembelajaran berjalan dengan efektif. (c) fungsi manajemen sebagai

kontrol, menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu

ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes maupun

nontes.

3) Kemauan untuk bekerja sama

Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan

secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama

perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerjasama

yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang

optimal.

4) Keterampilan bekerja sama

Kemampuan bekerja sama itu dipraktikakan melalui aktivitas dalam

kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa

perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi

dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan.11

d. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif

Menurut Roger dan David Johnson dalam Rusman mengatakan ada

lima unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif (cooperative learning),

yaitu sebagai berikut:12

1) Prinsip ketergantungan positif (positive interdependence)

Dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan dalam penyelesaian

tugas tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing

11 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), cet.5, h. 207 12 Ibid., hal. 212

12

anggota kelompok. Oleh karena itu, semua anggota dalam kelompok

akan merasakan saling ketergantungan.

2) Tanggung jawab perseorangan (individual accountability)

Keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing

anggota kelompoknya. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok

mempunyai tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam

kelompok tersebut.

3) Interaksi tatap muka (face to face promotion interaction)

Memberikan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok

untuk bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi untuk saling

memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok lain.

4) Partisipasi dan komunikasi (participation communication)

Melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi

dalam kegiatan pembelajaran.

5) Evaluasi proses kelompok

Menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi

proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka, agar selanjutnya

bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

e. Model Pembelajaran Make A Match

Model pembelajaran kooperatif make a match (kartu berpasangan)

merupakan salah satu model dalam pembelajaran kooperatif. Metode ini

dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan teknik ini

adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau

topik, dalam suasana yang menyenangkan. Penerapan metode ini dimulai

dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang

merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat

mencocokkan kartunya diberi poin.13

Suyatno (2009 : 72) mengungkapkan bahwa model make a match

adalah model pembelajaran dimana guru menyiapkan kartu yang berisi

13 Ibid., hal. 223

13

soal atau permasalahan dan menyiapkan kartu jawaban kemudian siswa

mencari pasangan kartunya. Model pembelajaran make and match

merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran

kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini socius, falsafah ini

menekankan bahwa manusia adalah mahluk sosial (Lie, 2003:27). Model

make a match melatih siswa untuk memiliki sikap sosial yang baik dan

melatih kemampuan siswa dalam bekerja sama disamping melatih

kecepatan berfikir siswa.14

Teknik pembelajaran make a match dilakukan dengan suasana

yang menyenangkan karena dalam pembelajarannya siswa dituntut untuk

berkompetisi mencari pasangan dari kartu yang sedang dibawanya dengan

waktu yang cepat.

Model pembelajaran make a match dapat melatih siswa untuk

berpartisipasi aktif dalam pembelajaran secara merata serta menuntut

siswa bekerjasama dengan anggota kelompoknya agar tanggung jawab

dapat tercapai, sehingga semua siswa aktif dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe make a match adalah suatu teknik

pembelajaran yang mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu

konsep atau topik dalam mata pelajaran.

f. Langkah-Langkah Pembelajaran Make a Match

Langkah-langkah pembelajaran make a match, berikut ini:

1. Guru Memberi petunjuk tata cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran

kooperatif tipe make a match.

2. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi satu bagian kartu soal

dan bagian lainnya kartu jawaban.

3. Guru mengatur kelas dan membagi siswa ke dalam beberapa

kelompok.

14 https://idtesis.com/metode-pembelajaran-make-match/, diakses pada tanggal 14 Januari

2017, pukul 13.06 WIB

14

4. Guru membagikan kepada setiap siswa sebuah kartu soal/jawaban.

5. Guru meminta setiap siswa memikirkan jawaban/soal yang cocok

dengan kartu yang dipegang.

6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi.

7. Guru meminta setiap siswa untuk mencari pasangan kartu yang cocok

dengan kartunya.

8. Guru menginformasikan kepada setiap siswa yang dapat

mencocokkan kartunya sebelum batas waktu.

9. Guru meminta siswa mengemukakan hasil pemikirannya terkait kartu

soal/jawaban yang diberikan oleh guru kepada teman diskusi

kelompok pasangannya.

Melalui pembelajaran tipe make a match peserta didik bertanggung

jawab untuk mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartu yang

dimilikinya, dengan cara mencari dan berdiskusi dengan peserta didik

lainnya, dengan demikian pembelajaran tipe make a match dapat

menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan karena ada

interaksi aktif dengan teman sebaya.

g. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Make A Match

Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe

make a match adalah :15

1. Kelebihan model pembelajaran tipe make a match antara lain:

a. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif

maupun fisik.

b. Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan.

c. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari

dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

d. Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil di

depan kelas.

15 http://www.kajianpustaka.com/2015/03/model-pembelajaran-tipe-make-match.html,

diakses pada tanggal 16 November 2016, pukul 12.51 WIB

15

e. Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk

belajar.

2. Kelemahan media make a match antara lain:

a. Jika strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak

waktu yang terbuang.

b. Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan malu

berpasangan dengan lawan jenisnya.

c. Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan banyak

siswa yang kurang memperhatikan pada saat presentasi pasangan.

d. Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada

siswa yang tidak mendapat pasangan, karena mereka bisa malu.

e. Menggunakan metode ini secara terus menerus akan

menimbulkan kebosanan.

Dengan demikian, bahwa tipe make a match dapat memupuk kerja

sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang

ada di tangan mereka, proses pembelajaran lebih menarik dan nampak

sebagian besar siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran, dan

keaktifan siswa tampak sekali pada saat siswa mencari pasangan kartunya

masing-masing.

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Winkel dalam Purwanto bahwa hasil belajar adalah

perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah

lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan

pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom, Simpsoon dan Harrow

mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotorik.16

Tujuan pendidikan direncanakan untuk dapat dicapai dalam proses

belajar mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan

pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Tujuan pendidikan

16 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), cet. VI, h. 45

16

bersifat ideal, sedang hasil belajar bersifat aktual, sehingga hasil belajar

yang diukur sangat tergantung kepada tujuan pendidikannya.17

Gagne dalam Ratna mengemukakan lima macam hasil belajar, tiga

diantaranya bersifat kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penampilan-

penampilan yang dapat diamati sebagai hasil-hasil belajar disebut

kemampuan. Menurut Gagne ada lima kemampuan, yaitu:18

1) Keterampilan intelektual, yaitu memungkinkan seseorang berinteraksi

dengan lingkungannya dengan penggunaan simbol-simbol atau

gagasan-gagasan. Aktivitas belajar keterampilan intelektual ini sudah

dimulai sejak tingkat pertama sekolah dasar dan dilanjutkan sesuai

dengan perhatian dan kemampuan intelektual seseorang.

2) Strategi kognitif, suatu macam keterampilan intelektual khusus yang

mempunyai kepentingan tertentu bagi belajar dan berpikir. Dalam

teori belajar modern , suatu strategi kognitif merupakan suatu proses

kontrol , yaitu suatu proses internal yang digunakan siswa untuk

memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian, belajar,

mengingat, dan berpikir.

3) Informasi verbal, yang diperoleh sebagai hasil belajar di sekolah dan

juga dari kata-kata yang diucapkan orang, membaca dari radio,

televisi, dan media lainnya.

4) Sikap, sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat

mempengaruhi prilaku seseorang terhadap benda, kejadian-kejadian,

atau makhluk hidup lainnya. Sekelompok sikap yang penting adalah

sikap kita terhadap orang lain. Oleh karena itu, gagne juga

memperhatikan bagaimana siswa-siswa memperoleh sikap-sikap

sosial.

5) Keterampilan motorik, keterampilan motorik tidak hanya mencakup

kegiatan fisik, melainkan juga kegiatan motorik yang digabung

dengan keterampialan intelektual, misalnya membaca, menulis,

17 Ibid., hal. 46 18 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011),

cet. 118-124

17

memainkan sebuah instrumen musik, atau dalam pelajaran sains,

menggunakan berbagai macam alat seperti mikroskop, berbagai alat-

alat listrik dalam pelajaran fisika, buret, dan alat distilasi dalam

pelajaran kimia.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Sudjana seperti yang dikutip Susanto mengatakan bahwa hasil

belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni

faktor dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa terutama

kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar

pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.19 Terdapat sepuluh faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa, seperti dijelaskan di bawah ini:

1) Kecerdasan Anak

Kemampuan intelegensi seseorang sangat memengaruhi terhadap

cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta terpecahkan atau

tidaknya suatu permasalahan. Kecerdasan siswa sangat membantu

pengajar untuk menentukan apakah siswa itu mampu mengikuti

pelajaran yang diberikan meskipun tidak akan terlepas dari faktor

lainnya.

2) Kesiapan atau Kematangan

Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan dimana

individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana mestinya.

Dalam proses belajar, kematangan atau kesiapan ini sangat

menentukan keberhasilan dalam belajar tersebut.

3) Bakat Anak

Menurut Chaplin, yang dimaksud dengan bakat adalah kemampuan

potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada

masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang

memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai

19 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2014), cet. 2, h.14-15

18

tingkat tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut, maka bakat akan

dapat memengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar.

4) Kemauan Belajar

Salah satu tugas guru yang kerap sukar dilaksanakan ialah membuat

anak menjadi mau belajar atau menjadi giat untuk belajar.

Keengganan siswa untuk belajar mungkin disebabkan karena ia belum

mengerti bahwa belajar sangat penting untuk kehidupannya kelak.

5) Minat

Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang

tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa yang

menaruh minat besar terhadap pelajaran akan memusatkan

perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya.

6) Model Penyajian Materi Pelajaran

Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pada model

penyajian materi. Model penyajian materi yang menyenangkan, tidak

membosankan, menarik, dan mudah dimengerti oleh para siswa

tentunya berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan belajar.

7) Pribadi dan Sikap Guru

Siswa, begitu juga manusia pada umumnya dalam melakukan belajar

tidak hanya melalui bacaan atau melalui guru saja, tetapi bisa juga

melalui contoh-contoh yang baik dari sikap, tingkah laku, dan

perbuatan. Kepribadian dan sikap guru yang kreatif dan penuh inovatif

dalam prilakunya, maka siswa akan meniru gurunya yang aktif dan

kreatif ini.

8) Suasana Pengajaran

Faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan siswa dalam belajar

adalah suasana pengajaran. Suasana pengajaran yang tenang,

terjadinya dialog yang kritis antara siswa dengan guru, dan

menumbuhkan suasana yang aktif diantara siswa tentunya akan

memberikan nilai lebih pada proses pengajaran, Sehingga

keberhasilan siswa dalam belajar dapat meningkat.

19

9) Kompetensi Guru

Guru yang professional memiliki kemampuan-kemampuan tertentu.

Kemampuan-kemampuan itu diperlukan dalam membantu siswa

dalam belajar. Keberhasilan siswa dalam belajar akan banyak

dipengaruhi oleh kemampuan guru yang professional.

10) Masyarakat

Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku manusia dan

berbagai macam latar belakang pendidikan. Oleh karena itu, pantaslah

dalam dunia pendidikan lingkungan masyarakat pun akan ikut

memengaruhi kepribadian siswa.

c. Hasil Belajar sebagai Objek Penilaian

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkah

laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah menerima atau

menempuh pengalaman belajarnya. Sedangkan penilaian merupakan upaya

atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan

itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain, penilaian berfungsi sebagai alat

untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa.

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan

menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara

garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah

afektif, dan ranah psikomotoris. Ketiga ranah tersebut menjadi objek

penilaian hasil belajar, dan akan diuraikan sebagai berikut:

1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut

kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk

kognitif tingkat tinggi.

2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,

yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

20

3. Ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yaitu:

gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,

keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan

gerakan ekspresif dan interpretatif.20

3. Pembelajaran IPS MI

a. Pengertian Pembelajaran IPS MI

Pengertian IPS merujuk pada kajian yang memusatkan

perhatiannya pada aktivitas kehidupan manusia. berbagai dimensi manusia

dalam kehidupan sosialnya merupakan fokus kajian dari IPS. Selain itu

dikaji pula bagaimana manusia membentuk seperangkat peraturan sosial

dalam menjaga pola interaksi sosial antar manusia dan bagaimana cara

manusia memperoleh dan mempertahankan sesuatu kekuasaan. Pada

intinya, fokus kajian IPS adalah berbagai aktivitas manusia dalam berbagai

dimensi kehidupan sosial sesuai dengan karakteristik manusia sebagai

makhluk sosial.21

Tujuan pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa

pendidikan IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Oleh karena itu,

pendidikan IPS harus mengacu pada tujuan pendidikan nasional. Tujuan

utama pembelajaran IPS adalah untuk membentuk dan mengembangkan

pribadi warga negara yang baik. Dengan demikian, tujuan pendidikan IPS

adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai

disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih

tinggi.22

Pencapaian pembelajaran pendidikan IPS di persekolahan diperlukan

pemahaman dan pengembangan program pendidikan yang komprehensif.

20 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012), cet. 17, h. 22 21 Nana Supriatna, dkk, Pendidikan IPS di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), Edisi

Kesatu, cet.1, h. 4 22 Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2014), cet.1, h. 201

21

Program pendidikan IPS yang komprehensif tersebut menurut Sapriya

dalam Susanto menyatakan bahwa program pendidikan yang mencakup

empat dimensi, yaitu dimensi pengetahuan (knowledge), dimensi

keterampilan (skill), dimensi nilai dan sikap (value and attitude), dan

dimensi tindakan (action).23

b. Tujuan pembelajaran IPS

Tujuan pembelajaran IPS di SD menurut kurikulum 2004 atau kurikulum

berbasis Kompetensi (KBK) adalah untuk:

1) Mengembangkan pemahaman tentang konsep-konsep dasar ilmu-ilmu

sosial melalui pendekatan pedagogis dan psikologis.

2) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, inquiry, dan

pemecahan masalah serta keterampilan sosial.

3) Menanamkan kesadaran dan loyalitas terhadap sistem nilai dan

norma-norma sosial terhadap sistem nilai dan sosial.

4) Meningkatkan kemampuan berkolaborasi dan berkompetensi secara

sehat dalam kehidupan masyarakat yang syarat dengan

keanekaragaman, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Sementara dalam kurikulum tahun 2006 atau Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP), tujuan pendidikan IPS bertujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungan.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inquiry, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial.

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

23 Ibid., h.25

22

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi

dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan

global.

c. Ruang Lingkup dan Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial

Ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk

SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1) Manusia, tempat, dan lingkungan

2) Waktu, tempat, dan lingkungan

3) Sistem sosial dan budaya

4) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

Sedangkan karakteristik pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dapat

dilihat dari berbagai sudut pandang. Berikut ini adalah karakteristik Ilmu

Pengetahuan Sosial dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya.

Ada 5 macam sumber materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

antara lain:

1) Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak

dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan, sampai lingkungan yang luas

Negara dan berbagai permasalahannya.

2) Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan,

keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi.

3) Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan

antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat

sampai yang terjauh.

4) Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah

yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh,

tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.

5) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,

pakaian, permainan, dan keluarga.

23

Sedangkan strategi penyampaian pengajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial sebagian besar adalah didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi

disusun dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga,

kota, region, negara, dan dunia. Tipe kurikulum ini disebut “The Wedining

Horizon or Expanding Enviroment Curiculum”.24

B. Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang

peneliti lakukan, diantaranya:

Pertama, Jurnal yang ditulis oleh Desy Noor Argawati yang

berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match

untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 2

Sanden” menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Make A

Match dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas V SD Negeri 2 Sanden

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Hal ini

dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan prestasi belajar dari pra

tindakan ke siklus I, dari 29 siswa rata-rata nilai IPS adalah 68,10 dengan

siswa yang mencapai KKM sebanyak 10 siswa (34,48%,) setelah

dilakukan tindakan pada siklus I, nilai rata-rata meningkat menjadi 77,06

dengan siswa yang mencapai KKM sebanyak 20 siswa (68,96%), nilai

rata-rata IPS meningkat lagi pada siklus II mencapai 81,29 dengan siswa

yang mencapai KKM sebanyak 24 siswa (82,75%).

kedua, Hickmah (1110018300070), yang berjudul “Peningkatan

Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a

Match di Kelas V MI Soebono Mantofani Ciputat Tangerang Selatan”,

(penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK),

program studi keguruan jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah

24 Solihin, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Pemanfaatan Media Audio

Visual pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-Ukhuwwah Slipi Jakarta Barat”. Skripsi pada

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah, Jakarta,

2013, h.35, tidak dipublikasikan.

24

fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2015). Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus I yang

mendapat nilai melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 13 siswa dengan rata-

rata hasil belajar sebesar 70,27, sedangkan pada siklus II yang mendapat

nilai melebihi KKM yaitu 70 sebanyak 22 siswa dengan rata-rata hasil

belajar sebesar 80,73, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

peningkatan hasil belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe

make a match di kelas VA MI Soebono Mantoani Ciputat Tangerang

Selatan.

Ketiga, Maulidiyah (109018300029), yang berjudul “Pengaruh

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup di MI Raudhatul

Jannah”, (penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperimen

dengan desain penelitian pretest-posttest control gtoup design, program

studi keguruan jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah fakultas ilmu

tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014). Hasil

penelitian ini diperoleh sampel pertama berjumlah 28 siswa untuk kelas

eksperimen dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe make a

match. Sampel yang kedua berjumlah 28 siswa untuk kelas kontrol

menggunakan metode ceramah. Instrumen penelitian ini adalah tes hasil

belajar berupa 25 soal berbentuk pilihan ganda. Teknik analisis pada

penelitian ini adalah uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan uji-t diperoleh

thitung = 2,12 dan ttabel = 1,706 dengan taraf signifikan 5 % yang berarti thitung >

ttabel (2,12 < 1,706), Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat dikatakan

bahwa pembelajaran kooperatif tipe Make a Match berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa pada materi adaptasi makhluk hidup.

Keempat, Febriyani Rofiqoh (106015000700), yang berjudul

“Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Model Make a Match dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di SMP Islam

Al Syukro Ciputat”. (penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan

kelas (PTK), program studi keguruan jurusan pendidikan IPS fakultas ilmu

25

tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010). Hasil

penelitian ini diperoleh data dari hasil belajar siswa menunjukan adanya

peningkatan hasil belajar pada setiap siklus. Ditunjukan dengan nilai rata-

rata N-gain pada siklus 1 sebesar 47%, sedangkan siklus 2 menjadi 65%,

dan pada siklus 3 meningkat menjadi 77%. Hasil penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa Pembelajaran Kooperatif Model Make a Match dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

pada bab hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi melalui

pembelajaran kooperatif model make a match.

C. Kerangka Berpikir

Belajar merupakan perubahan perilaku berkat pengalaman dan

latihan, tujuan pembelajaran yaitu adanya perubahan tingkah laku yang

menyangkut pengetahuan keterampilan dan sikap. Pencapaian tujuan

pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa,

baik ketika ia berada di sekolah maupun lingkungan rumah atau

keluarganya sendiri.

Keberhasilan belajar mengajar salah satu ditentukan oleh

pendekatan dan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Guru

harus tanggap terhadap permasalahan dan faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa. Setelah guru mengetahui kesulitan dan

faktor-faktor yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar, guru

memberikan pendekatan dan metode yang berhubungan dengan konsep

yang akan dipelajari siswa.

Dengan pembelajaran kooperatif diharapkan dapat memberikan

solusi dan suasana baru yang menarik dalam pengajaran sehingga

memberikan pembelajaran dengan konsep dan pendekatan baru.

Pembelajaran kooperatif membawa konsep inovatif, dan menekankan

keaktifan siswa, juga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Siswa bekerja dengan sesama siswa lainnya dalam suasana yang harmonis

26

dan saling bekerja sama, serta memiliki banyak kesempatan untuk

mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

Pembelajaran koooperatif tipe make a match dapat membangkitkan

keaktifan siswa, juga melibatkan pertukaran ide atau gagasan atau

pengetahuan. Selain itu, make a match ini akan menciptakan pembelajaran

IPS yang lebih bermakna, karena cara pendidik menyajikan pembelajaran

dengan cara yang berbeda dari yang biasa digunakan.

Melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat

meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV di SDN pisangan 03 Ciputat

Tangerang sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam proses belajar

mengajar.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dipaparkan di atas maka

diduga bahwa Hasil Belajar IPS Kelas IV SDN Pisangan 03 Meningkat

Melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match.

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat, Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pisangan 03 yang beralamat di

jalan Legoso Raya, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.

Waktu penelitian dilaksanakan tanggal 10 Oktober 2016 sampai tanggal

25 Oktober 2016 atau pada tahun ajar semester genap 2016.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) atau yang lebih dikenal Classroom Action Research. “Penelitian

tindakan kelas (PTK) merupakan ragam penelitian pembelajaran yang

berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki

mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru pembelajaran

demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran.”1

Menurut Ahmad Hp yang dikutip oleh Abdul Rozak dan

Maifalinda Fatra, “secara garis besar prosedur penelitian tindakan

mencakup empat tahap yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting),

pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting).” 2

Model penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan dalam

penelitian ini mengacu pada PTK model Kemmis dan Taggart. “PTK

model Kemmis dan Taggart adalah PTK model proses siklus

(putaran/spiral) yang meliputi beberapa bagian dibawah ini”3

1 Samsu Sumadayo, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Edisi

Pertama, cet.1, h. 20 2 Abdul Rozak dan Maifalinda Fatra, Bahan Ajar PLPG Penelitian Tindakan Kelas,

(Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarifhidayatullah, 2010), Cet. I, h. 27 3 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 3

28

Gambar 3.1 Model Spiral Penelitian Tindakan Kelas

Dari gambar PTK diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Perencanaan tindakan, yaitu persiapan yang dilakukan untuk

pelaksanaan PTK, antara lain sebagai berikut:

a. Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui

kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa.

b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

c. Membuat media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK.

d. Membuat lembar kerja.

e. Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK.

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi

Pelaksanaan Refleksi

29

2. Pelaksanaan tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan,

skenario kerja tindakan perbaikan yang akan diajarkan dan prosedur

tindakan yang akan diterapkan. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan

oleh peneliti diamati oleh teman sejawat sebagai observer yang

mencatat pada lembar pemantau tindakan dan catatan lapangan.

3. Pengamatan atau observasi, yaitu prosedur perekaman data mengenai

proses dan produk dari implementasi tindakan yang dirancang.

4. Analis dan refleksi, yaitu berupa uraian tentang prosedur analisis

terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkaitan dengan proses dan

dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan, serta kriteria dan

rencana bagi tindakan siklus berikutnya. Observer memberitahu

kepada peneliti kekurangan dan kelebihan yang telah dilakukan dalam

penelitian.

C. Peran dan Posisi Penelitian

Posisi peneliti dalam penelitian ini yaitu membuat perencanaan,

melaksanakan kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan dan

menganalisis data, serta melaporkan hasil penelitian. Dalam penelitian ini,

peneliti dibantu seorang guru bidang studi IPS yang sekaligus bertindak

sebagai kolaborator.

D. Tahapan Intervensi Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan terdiri dari beberapa siklus, yang

tergantung pada tingkat penyelesaian masalah. Tiap siklus terdiri dari 4

(empat) kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, analisis dan refleksi.

Pada tiap siklus dilakukan beberapa tindakan, yang digambarkan sebagai

berikut:

1. Pra Tindakan

a. Peneliti melakukan observasi kegiatan belajar mengajar terlebih

dahulu, kegiatan pembelajaran di kelas IV (empat) SDN Pisangan

03 Ciputat Tangerang.

30

b. Wawancara terhadap siswa dan guru kelas yang lain untuk

mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa secara umum,

khususnya pada siswa kelas IV (empat) SDN Pisangan 03 Ciputat

Tangerang.

2. Tindakan Riil di Kelas

a. Tahap Perancanaan

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan

kompetensi inti dan kompetensi dasar yang akan disampaikan

kepada siswa.

2) Membuat rencana pembelajaran.

3) Membuat instrument yang digunakan dalam siklus penelitian

tindakan kelas, alat bantu dan media yang diperlukan.

4) Membuat alat evaluasi.

b. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan

skenario pembelajaran kooperatif tipe make a match yang telah

direncanakan.

c. Tahap Pengamatan (Observasi)

Pada tahap ini dilakukan pengamatan (observasi) terhadap

pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar pengamatan

(observasi).

d. Tahap Refleksi

Hasil yang didapat dalam tahap observasi dikumpulkan serta

dianalisis, pada tahap ini pengajar dapat merefleksi diri

berdasarkan hasil observasi dan diskusi untuk mengkaji apakah

tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan kemampuan

pemahaman konsep siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe

make a match pada mata pelajaran IPS.

31

E. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil intervensi tindakan yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu:

Adanya peningkatan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran

IPS yang dilihat dari ketercapaian KKM. Indikator keberhasilan

ketuntasan hasil belajar yang diharapkan mencapai nilai KKM ≥ 70.

F. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data sebagai berikut:

1. Jenis data: kualitatif terdiri dari hasil wawancara, hasil observasi

proses pembelajaran catatan lapangan, wawancara terhadap guru dan

siswa. Sedangkan kuantitatif berasal dari hasil tes setiap siklus yaitu

pretest dan posttest.

2. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, dan peneliti.

G. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian

ini terdiri atas dua jenis, yaitu:

1. Instrumen Tes

Tes tertulis berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) sebelum

dan sesudah proses pembelajaran. Tes ini dalam bentuk tes objektif

pilihan ganda sebanyak soal, disetiap siklusnya.

2. Instrumen Non Tes

a. Pedoman observasi untuk mengevaluasi kegiatan belajar mengajar

pada setiap siklus dan untuk mengetahui apakah proses

pembelajaran metode kooperatif tipe make a match terlaksana

dengan baik.

b. Pedoman wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan atau

kesan guru dan siswa terhadap kegiatan pembelajaran pada setiap

siklus dengan menggunakan pedoman wawancara.

32

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara

pengamatan langsung pada suatu objek yang diteliti. Menurut Burhan

Bungin “metode pengumpulan data tersebut dapat diamati oleh

peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun melalui pengamatan

peneliti melalu penggunaan panca indera”.4

Teknik observasi yang dilakukan adalah untuk menggali data tentang

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Observasi

dilakukan dengan menggunakan lembar instrumen aktivitas belajar

siswa serta aktivitas pembelajaran guru yang telah disiapkan.

2. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh informasi secara langsung

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber.

Terdapat dua macam pedoman wawancara, yaitu: (a) wawancara

berstruktur, yaitu pewawancara sudah mempersiapkan pertanyaan-

pertanyaan tertulis yang sudah dipersiapkan pertanyaan-pertanyaan

tertulis yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu, melainkan langsung

mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada responden dan

mencatat jawaban secara langsung.5

Adapun, wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

wawancara berstruktur dengan siswa dan guru kelas IV B.

4 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Rencana Renada Media

Grup, 2010), cet. V, h.134 5 Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), h. 162-163

33

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara untuk memperoleh data dalam bentuk

tertulis atau gambar yang dapat digunakan sebagai bukti keterangan

suatu kegiatan.

4. Tes untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa dilakukan

pretest dan posttest pada setiap pertemuan.

I. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Pemeriksaan keterpercayaan studi dilakukan untuk menjamin

keabsahan data. Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen

penelitian, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan. Teknik pemeriksaan

keterpercayaan studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tim ahli

atau keputusan ahli. Tim ahli dalam penelitian ini adalah dosen

pembimbing yang akan dilakukan pemeriksaan pada instrumen

pembelajaran make a match. Apakah instrumen itu sudah sesuai atau valid

untuk tes pembelajaran kooperatif make a match.

J. Analisis Data dan Interpretasi Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melaksanakan sintesa, menyusun ke

dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain.6

Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau

penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus

menggunakan gain skor. Gain skor adalah selisih antara nilai pretest dan

posttest, menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep

6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung, Alfabeta,

2009), cet. Ke-8, h. 244

34

siswa setelah pembelajaran yang dilakukan guru. Untuk mengetahui selisih

nilai tersebut, menggunakan Normalized Gain.

G = skor 𝑝𝑜𝑠𝑡 𝑡𝑒𝑠𝑡 – skor 𝑝𝑟𝑒 𝑡𝑒𝑠𝑡

skor 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙−skor 𝑝𝑟𝑒 𝑡𝑒𝑠𝑡

Dengan kategori:

G tinggi : nilai (g) > 0,70

G sedang : 0,70 > (g) > 0,3

G rendah : nilai (g) < 0,3

K. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian

tindakan kelas yang memiliki tahapan-tahapan dalam setiap siklusnya.

Tahapan tersebut meliputi: plan, action, observation, and reflection.

Sedangkan prosedur pelaksanaan perbaikan apabila setelah

dilakukan tindakan siklus I belum terjadi peningkatan hasil belajar IPS,

maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya pada

siklus II sebagai perbaikan pembelajaran. Penelitian berakhir, apabila

peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil meningkatkan hasil

belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

35

BAB IV

DESKRIPSI , ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Latar Penelitian

Identitas Sekolah

- Nama Sekolah : Pisangan 03

- Nomor Statistik Sekolah : 101280310049

- Kualifikasi Akreditasi : B

- Tahun Bardiri : 1970

- Kepemilikan Lahan (Tanah) : a. Luas Lahan 600 m2

b. Milik Sendiri 0 m2

c. Sewa/Kontrak 0 m2

d. Hak Guna Pakai 0 m2

e. Hibah 600 m2

- Alamat Sekolah : Jl. Legoso Raya No.66 Kelurahan

Pisangan Kecamatan Ciputat Timur

Kota Tangerang Selatan

- Telepon/Email : 021-7418709/

[email protected]

Ruang Kelas

Jumlah Ruang Kelas

No Ruang

Kelas

Jumlah Keadaan Ruang Kelas Keterangan

Baik Sedang Rusak

1 Kelas I 1 1

2 Kelas II 1 1

3 Kelas III -

4 Kelas IV 2 1 1

5 Kelas V 2 2

6 Kelas VI 2 2

Jumlah 8 3 5

Deskripsi jumlah seluruh sarana ruang kelas

No Jenis Jumlah Keadaan Sarana Ktr

Baik Sedang Rusak

1 Kursi Murid 364 212 152

2 Meja Murid 182 150 32

3 Kursi guru 0 - -

4 Meja guru 0 - -

5 Lemari 8 - 3 5

6 Rak hasil

karya murid

0 -

36

7 Papan Panjang

0

8 Papan Tulis 8 4 4

9 Alat Peraga

a. IPA 0

b. IPS 0

c. Matematika 0

d. Agama 0

10 Tempat

sampah

8 4 4

11 Tempat Cuci

Tangan

0

12 Jam Dinding 7 7

13 Kotak kontak 0

Jumlah 577 377 195 5

Ruang Pimpinan

Ruang tersendiri

Luas Panjang Lebar Keterangan

6 m2 3 m2 2 m2 -

Deskripsi sarana ruang pimpinan

No Jenis Jml Keadaan Ruang Kelas Ktr

Baik Sedang Rusak

1 Meja pimpinan 1 1

2 Kursi dan meja

tamu

1 1

3 lemari 1 1

4 Papan statistik 0

5 Simbol kenegaraan 1 1

6 Komputer 0

7 Filing kabinet 1 1

8 Brankas 0

9 Jam dinding 1 1

Jumlah 6 6

Ruang guru

Ruang tersendiri

Luas Panjang Lebar Keterangan

16 m2 4 m2 4 m2 -

Deskripsi sarana ruang guru

No Jenis Jml Keadaan Ruang Kelas Ktr

Baik Sedang Rusak

1 Meja kerja 8 1 7

2 Kursi kerja 7 7

37

3 Lemari 0

4 Papan statistik 2 2

5 Papan Pengumuman 1 1

6 Tempat sampah 1 1

7 Tempat Cuci

Tangan

0

8 Jam dinding 1 1

9 Penanda Waktu 1 1

Jumlah 21 5 9 7

Jamban

Tempat tersendiri

Luas Panjang Lebar Keterangan

1,5 m2 1 m2 1,5 m2 -

Deskripsi sarana jamban

No Jenis Jml Keadaan Ruang Kelas Ktr

Baik Sedang Rusak

1 Jamban guru 1 1

2 Jamban siswa 3 3

3 Kloset jongkok 3 3

4 Tempat air 4 4

5 Gayung 4 4

6 Gantungan pakaian 0

7 Tempat sampah 4 4

Jumlah 19 4 15

Tempat bermain/berolahraga

Tempat tersendiri/halaman sekolah

Luas Panjang Lebar Keterangan

200 m2 10 m2 20 m2 -

Deskripsi sarana berolahraga

No Jenis Jml Keadaan Ruang Kelas Ktr

Baik Sedang Rusak

1 Tiang bendera 1 1

2 Bendera 1 1

3 Peralatan sepak bola

a. Bola sepak 2 1 1

4 Peralatan bola volly 4

a. Bola volly 2 2

b. Net bola volly 2 2

5 Peralatan senam 1 1

6 Peralatan atletik 0

7 Peralatan seni budaya 0

8 Peralatan

keterampilan

0

38

9 Pengeras Suara 1 1

10 Tape Recorder 1 1

Jumlah 11 9 2

Keadaan peserta didik

No Kelas Jumlah Ktr

Rombel L P

1 Kelas 1 2 26 25

2 Kelas 2 2 22 27

3 Kelas 3 2 27 33

4 Kelas 4 2 23 26

5 Kelas 5 2 25 26

6 Kelas 6 2 24 37

Jumlah 12 147 174

Personal

Keadaan personal

No Jenis Jumlah Ktr

L P

1 PNS 2 8

2 Bukan PNS 1 4

Jumlah 3 12

Data personal dan bukan PNS

No Nama/NIP NUPT

K

Gol/

Ruang

Jabatan

guru

Jenis

guru

Tugas

mengajar

Jumlah

jam

1 Hj. Etty

Nurhayati,

S.Pd.SD

NIP.19580

70 219780

32007

303473

663830

0003

IV A/

Pembina

Guru

Pembina

Kepala

sekolah

IV,V 24 Jam

2 Dra. Sri

Mudartin

NIP.19570

227197604

2002

155973

5639

IV A/

Pembina

Guru

Pembina

Guru

Kelas

IV A 24 Jam

3 Iar

Wiarsih,

S.Pd

NIP.19590

605197912

2013

093773

7639

IV A/

Pembina

Guru

Pembina

Guru

Kelas

I A 24 Jam

4 Rumsiyah,

S.Pd.I

NIP.19730

303200501

2006

463575

1652

III A/

Penata

Penata

Muda

Guru

Agama

I-VI 36 Jam

39

5 Muliawaty Rifianty,

S.Pd.SD

NIP.19690

90520070

12011

323774 765030

0073

III A/ Penata

Muda

Penata Muda

Guru Kelas

II B 24 Jam

6 Pelita

Rahayu

Ningsih,

S.Pd

NIP.19690

731200801

2007

306374

764930

0013

III B/

Penata

Muda

Penata

Muda

Guru

Kelas

V/B 24 Jam

7 Sri

Tunjung

LS

NIP.19741

214200801

2007

354675

2654

IIC/

Pengatur

Guru

Pengatur

Guru

Kelas

VI/A 24 Jam

8 Wartinisih,

S.Pd.SD

NIP.19680

921200701

2011

525374

6650

III A/

Penata

Penata

Muda

Guru

Kelas

V/A 24 Jam

9 Sachrul

NIP.19790

220201411

1001

355275

7658

II-A/

Pengatur

Pengatur

Muda

Guru

Penjas

I-VI 48 Jam

10 Ahmad

Zaini

NIP.19801

017201408

1001

234975

8659

II-A/

Pengatur

Pengatur

Muda

Guru

Kelas

VB 24 Jam

11 Fatimah

Nurhasani

NIP.19860

212200903

2002

764665

30

III-A/

Penata

Penata

Muda

Guru

Kelas

II A 24 Jam

12 Muzdalifah 854775

8659

- Guru

Sukwan

Guru

Kelas

IB 24 Jam

13 Eka

Setiowati

355377

62663

- Guru

Sukwan

Guru

Kelas

IVB 24 Jam

14 Yayah

Rokayah

764776

0661

- Guru

Sukwan

Guru

Kelas

III/B 24 Jam

15 Alima

Siregar

- - Guru

Sukwan

Guru

Kelas

III/A 24 Jam

Asep

Safe’i

- - Sukwan Penjaga

Sekolah

- 24 Jam

40

Data Kepala Sekolah

- Nama Lengkap : Hj. Etty Nurhayati, S.Pd.SD

- Nama Panggilan : Ety

- Tempat/ Tanggal Lahir : Cianjur, 02 Juli 1958

- NIP : 195807021978032007

- Pendidikan Terakhir : Strata-1

- Alamat Tempat Tinggal : Jl. Nurul Huda No.8 rt.01 rw.04

Kelurahan Cempaka Putih

Kecamatan Ciputat Timur

- Riwayat Jabatan Kepala Sekolah

No Unit Kerja SK dari SK NO.SK

1 SDN PISANGAN O3 Walikota Kepala

Sekolah

800/Kep.633-

BKPP/2013

B. Analisis Data

1. Pra Siklus (Pra Penelitian)

Sebelum penelitian peneliti mengadakan pertemuan pada hari jumat tanggal

09 September 2016 dengan kepala sekolah SDN Pisangan 03. Dalam pertemuan

itu menyampaikan tujuan untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

Dikarenakan siswa akan menghadapi UTS maka Kepala sekolah memberikan ijin

setelah pelaksanaan UTS selesai yang bertepatan minggu pertama di bulan

oktober, maka waktu penelitian akan dimulai tanggal 10 Oktober 2016. Peneliti

berdiskusi dengan wali kelas IV B untuk meminta data absensi, materi yang akan

diajar, dan pertemuan kembali untuk wawancara guru dan siswa.

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus

terdiri dari 4 tahapan, yaitu:1

1. Perencanaan tindakan

2. Pelaksanaan tindakan

3. Observasi (pengamatan) dan pengumpulan data

4. Refleksi

Data yang peneliti peroleh pada setiap siklus, akan dikelola dan dianalisa

apakah sesuai target atau tidak. Apabila ada kendala dan kekurangan maka akan

diperbaiki pada siklus selanjutnya. Penelitian ini dilakukan dikelas IV B SDN

Pisangan 03 dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa/i terdiri dari 10 laki-laki dan

16 perempuan.

1 DR. Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,

(Depok: PT RajaGrafind Persada, 2013), cet. 9, h. 129-130

41

2. Siklus ke-I, pertemuan pertama pada tanggal 18 Oktober 2016

Hasil penelitian tindakan kelas ini berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes setiap

akhir siklus, kemudian langsung diolah dan dianalisis. Kendala yang ditemui

dilapangan digunakan untuk merevisi tindakan berikutnya. Penelitian ini

dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2016 dikelas IV B SDN Pisangan 03

dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa/i terdiri dari 10 laki-laki dan 16

perempuan pada mata pelajaran IPS materi ajar “sumber daya alam”. Penelitian

tindakan kelas ini dalam setiap siklus dibagi dalam 4 (empat) tahapan yaitu:

1. Perencanaan tindakan

2. Pelaksanaan tindakan

3. Observasi dan pengumpulan data

4. Refleksi

Kegiatan yang dilakukan di siklus pertama adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan tindakan

1) Guru mempersiapkan RPP dan materi yang akan diajarkan.

2) Guru mempersiapkan kartu soal dan jawaban (make a match) untuk

pembelajaran.

3) Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas meja.

4) Guru mempersiapkan lembaran pretest siswa.

b. Pelaksanaan tindakan

1) Sebelum dimulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa dan

mengecek kehadiran siswa, untuk mengkondisikan kelas guru mengajak

siswa melakukan ice breaking bersama.

2) Guru memberikan materi singkat.

3) Kemudian guru memberikan lembaran pretest tentang materi sumber daya

alam yaitu jenis dan persebaran sumber daya alam.

4) Pretest diberikan dengan tujuan mengukur kemampuan siswa dengan

pengetahuan awal tentang materi ajar yang akan diberikan (materi ajar

“jenis dan persebaran sumber daya alam”)

5) Guru lalu menerangkan materi ajar “jenis dan persebaran sumber daya

alam”

6) Guru memberi petunjuk tata cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran

kooperatif tipe make a match.

42

7) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi satu bagian kartu soal dan

bagian lainnya jawaban.

8) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari kelompok I

berjumlah 10 orang, kelompok II berjumlah 8 orang, kelompok III

berjumlah 8 orang. Dengan jumlah siswa 26 orang.

9) Guru membagikan kepada setiap siswa sebuah kartu soal dan jawaban.

10) Guru meminta siswa memikirkan jawaban/soal yang cocok dengan cara

berdiskusi satu sama lain dalam kelompok tersebut.

11) Guru menginformasikan kepada setiap siswa yang dapat mencocokkan

kartunya sebelum batas waktu.

12) Guru meminta siswa mengemukakan hasil pemikirannya terkait kartu

soal/jawaban yang diberikan oleh guru kepada teman diskusi kelompok

pasangannya.

13) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah

dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari hasil

proses pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan

kesempatan bertanya bila masih ada materi yang belum dimengerti siswa.

14) Guru memberikan tugas individu yaitu posttest diakhir siklus I.

15) Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi untuk

pertemuan berikutnya.

c. Observasi dan Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi untuk mengetahui keadaan

selama proses pembelajaran, observasi tersebut menggunakan pedoman

observasi yang sesuai dengan metode pembelajaran kooperatif make a match.

Hal yang diobservasikan diantaranya, yaitu:

1. Mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

2. Mengamati proses mengajar yang dicatat oleh kolaborator.

Pada siklus I ini, keaktifan guru baik, begitupun keaktifan siswa dalam

pembelajaran, dibuktikan dengan banyaknya penilaian hasil belajar IPS yang

baik, hal ini terjadi karena siswa begitu antusias terhadap metode

pembelajaran yang berlangsung. Aktivitas kegiatan guru dan kegiatan dikelas

dapat dilihat dalam tabel 4.1 berikut ini:

43

Tabel 4.1 Observasi Aktivitas Guru Siklus I

No Aspek Yang

Diobservasi

Keterangan Nilai

Ada Tidak SB B C K SK

1 Mengucap salam,

menanyakan kabar

siswa, berdoa &

mendoakan

siswa/orang tua

siswa yang sakit

(jika ada),

mengabsensi siswa.

2 Mendeskripsikan

secara singkat materi

yang akan dipelajari

3 Melakukan pretest √ √

4 Guru Memberi

petunjuk tata cara

pelaksanaan kegiatan

pembelajaran

kooperatif tipe make

a match.

5 Guru Membagi

siswa menjadi 3

kelompok.

√ √

6 Guru membagikan

kepada setiap siswa

sebuah kartu

soal/jawaban.

7 Guru meminta setiap

siswa memikirkan

jawaban/soal yang

cocok dengan kartu

yang dipegang

8 Guru meminta setiap

siswa untuk mencari

pasangan kartu yang

cocok dengan

kartunya.

9 Guru meminta siswa

mengemukakan hasil

pemikirannya terkait

kartu soal/jawaban

yang diberikan oleh

guru kepada teman

diskusi kelompok

pasangannya.

10 Guru menyimpulkan

materi yang telah

-

-

-

-

-

-

44

dipelajari

11

Guru memberikan

soal posttest dari

materi yang

dipelajari.

12 Guru menutup

pembelajaran dengan

berdoa dan

mengucapkan

“alhamdallah”

Jumlah Skor 11 1 SB=4 B=7

Ketr:

SB = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

SK = Sangat Kurang

Aktivitas siswa pada siklus I dengan metode pembelajaran kooperatif

tipe make a match ini masih terbilang baik walaupun ada beberapa aktivitas

yang terlewati. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I seperti dijelaskan

dalam tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

No Aspek Yang

Diobservasi

Keterangan Nilai

Ada Tidak SB B C K SK

1 Siswa menjawab

salam, dan

mendoakan

siswa/orang tua

siswa yang sakit

2 Siswa menyimak

materi yang akan

yang dipelajari

3 Siswa

menyelesaikan soal

pretest yang

diperintahkan guru

4 Siswa menyimak

petunjuk yang

diarahkan guru

terkait pembelajaran

kooperatif tipe make

a match

5 Siswa berkelompok

menjadi 3 kelompok

√ √

45

6 Siswa menerima kartu soal/jawaban

√ √

7 Siswa memikirkan

jawaban serta

berdiskusi antar

siswa untuk

menemukan

pasangannya

8 Siswa

mengemukakan

jawaban yang telah

didiskusikan

9 Siswa menyimak

kesimpulan dalam

pembelajaran

-

-

-

-

-

-

10 Siswa

menyelesaikan soal

posttest yang

diberikan guru

11 Siswa dan guru

menutup

pembelajaran dengan

berdoa bersama

Jumlah Skor 10 1 SB=3 B=7

Ketr:

SB = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

SK = Sangat Kurang

Perolehan nilai ulangan pretest dan posttest pada siklus I ini masih

terlihat sedang, karena proses pembelajaran yang terlalu cepat, dan model

pembelajaran yang belum terbiasa. Perolehan nilai ulangan pretest dan

posttest pada siklus I ini dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Nilai Ulangan Pretest dan Posttest

Siklus I Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

Nomor

Siswa

Pretest Posttest N-Gain Interpretasi

S1 73 80 0,26 Rendah

S2 53 60 0,15 Rendah

S3 60 66 0,15 Rendah

S4 53 60 0,15 Rendah

S5 53 86 0,70 Tinggi

S6 80 86 0,3 Sedang

S7 66 86 0,59 Sedang

46

S8 26 46 0,27 Rendah

S9 53 73 0,42 Rendah

S10 53 60 0,15 Rendah

S11 60 73 0,32 Rendah

S12 53 73 0,42 Sedang

S13 66 73 0,20 Rendah

S14 66 80 0,41 Sedang

S15 53 73 0,42 Sedang

S16 40 53 0,22 Rendah

S17 40 73 0,55 Sedang

S18 73 93 0,74 Tinggi

S19 66 80 0,41 Rendah

S20 13 20 0,08 Rendah

S21 26 40 0,19 Rendah

S22 40 53 0.22 Rendah

S23 40 46 0,1 Rendah

S24 20 26 0,07 Rendah

S25 60 66 0,15 Rendah

S26 60 73 0,32 Sedang

Jumlah 1346 1698 7,96

Rata-rata 51,7 65,3 0,31 Sedang

Rendah 65,38 %

Sedang 26,92 %

Tinggi 7,69 %

Keterangan: Nilai N gain yang diperoleh dari siklus I ini adalah:

Siswa yang mendapat nilai rendah ada : 17 Siswa

Siswa yang mendapat nilai sedang ada : 7 Siswa

Siswa yang mendapat nilai tinggi ada : 2 Siswa +

Jumlah : 26 Siswa

Klasifikasi N-GAIN

Besarnya Gain (g) Interpretasi

g ≥ 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Mencari N-gain = Skor Post Test – Skor Pre Test

Skor Ideal –Skor Pre Test

Tahap siklus I nilai pretest pada materi “Jenis dan Persebaran Sumber

Daya Alam” siswa dikatakan tuntas hanya 3 orang siswa atau nilai rata-rata

47

pretest 51,7. Hal ini menunjukkan permasalahan yang harus diselesaikan

dengan tindakan perbaikan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan

hasil belajar.

Hasil belajar yang diperoleh pada posttest siklus I belum dapat

dikatakan mencapai ketuntasan belajar ideal, karena dari 26 siswa/i kelas IV

SDN Pisangan 03 dikatakan tuntas hanya 14 siswa sedangkan yang belum

tuntas yaitu 12 siswa. Hal ini masih perlu adanya pembelajaran agar mencapai

ketuntasan belajar yang ideal. Untuk presentase nilai rendah sebesar 65,38%,

sedang 26,92%, dan tinggi 7,69%. Dapat dilihat pada grafik gambar 4.4

berikut ini:

Gambar 4.4 grafik nilai perolehan hasil belajar IPS siswa siklus I

d. Refleksi

Pada tahap refleksi siklus I ini, hasil yang dicapai belum begitu

memuaskan, hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa dengan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match, tampak sekali siswa masih

terlalu kaku atau bingung dan belum menunjukkan kemampuan terbaik

mereka. Masih banyak siswa yang tidak serius membaca materi, tidak

kondusif dalam pembelajaran kooperatif tipe make a match berlangsung. Dan

pencocokkan kartu antara soal jawaban masih ada yang tidak benar. Karena

itu peneliti perlu melaksanakan perbaikan dengan melaksanakan tindakan

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

Rendah Sedang Tinggi

65,38%

26,92%

7,69%

48

pada siklus dua. Hasil belajar siswa belum mencapai apa yang diharapkan,

dan peneliti memutuskan untuk melaksanakan tindakan penelitian siklus II.

3. Siklus ke-II, pertemuan kedua pada tanggal 20 Oktober 2016

Penelitian kedua dilaksanakan dengan pertimbangan hasil belajar IPS siswa

pada siklus I belum maksimal seperti yang diharapkan. Hasil penelitian tindakan

kelas siklus I ini berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes setiap akhir siklus,

kemudian langsung diolah dan dianalisis. Kekurangan dan kelebihan dari

penelitian siklus I menjadi acuan dalam penelitian siklus II.

Kegiatan yang dilakukan di siklus pertama adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan tindakan

1) Guru mempersiapkan RPP dan materi yang akan diajarkan.

2) Guru mempersiapkan kartu soal dan jawaban (make a match) untuk

pembelajaran.

3) Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas meja.

4) Guru mempersiapkan lembaran pretest siswa.

b. Pelaksanaan tindakan

1) Sebelum dimulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa dan

mengecek kehadiran siswa, untuk mengkondisikan kelas guru mengajak

siswa melakukan ice breaking bersama.

2) Guru memberikan materi singkat.

3) Kemudian guru memberikan lembaran pretest tentang materi sumber daya

alam yaitu pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi.

4) Pretest diberikan dengan tujuan mengukur kemampuan siswa dengan

pengetahuan awal tentang materi ajar yang akan diberikan (materi ajar

“pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi”)

5) Guru lalu menerangkan materi ajar “pemanfaatan sumber daya alam untuk

kegiatan ekonomi”

6) Guru memberi petunjuk tata cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran

kooperatif tipe make a match.

7) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi satu bagian kartu soal dan

bagian lainnya jawaban.

49

8) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari kelompok I

berjumlah 10 orang, kelompok II berjumlah 8 orang, kelompok III

berjumlah 8 orang. Dengan jumlah siswa 26 orang.

9) Guru membagikan kepada setiap siswa sebuah kartu soal dan jawaban.

10) Guru meminta siswa memikirkan jawaban/soal yang cocok dengan cara

berdiskusi satu sama lain dalam kelompok tersebut.

11) Guru menginformasikan kepada setiap siswa yang dapat mencocokkan

kartunya sebelum batas waktu.

12) Guru meminta siswa mengemukakan hasil pemikirannya terkait kartu

soal/jawaban yang diberikan oleh guru kepada teman diskusi kelompok

pasangannya.

13) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah

dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari hasil

proses pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan

kesempatan bertanya bila masih ada materi yang belum dimengerti peserta

didik.

14) Guru memberikan tugas individu yaitu posttest diakhir pembelajaran.

15) Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi untuk

pertemuan berikutnya.

c. Observasi dan Pengumpulan Data

Dalam penelitian siklus II ini, pengamatan terhadap aktivitas mengajar

peneliti, minat siswa terhadap pelajaran IPS dan keaktifan siswa dalam belajar

melalui pengamatan yang dicatat oleh observer.

Pada siklus II ini, keaktifan guru baik, begitupun keaktifan siswa

dalam pembelajaran, dibuktikan dengan banyaknya penilaian hasil belajar IPS

yang baik, hal ini terjadi karena siswa begitu antusias dan telah memahami

metode pembelajaran yang berlangsung. Aktivitas kegiatan guru dan kegiatan

dikelas dapat dilihat dalam tabel 4.5 berikut ini:

50

Tabel 4.5 Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No Aspek Yang

Diobservasi

Keterangan Nilai

Ada Tidak SB B C K SK

1 Mengucap salam,

menanyakan kabar

siswa, berdoa &

mendoakan

siswa/orang tua

siswa yang sakit

(jika ada),

mengabsensi siswa.

2 Mendeskripsikan

secara singkat materi

yang akan dipelajari

3 Melakukan pretest √ √

4 Guru Memberi

petunjuk tata cara

pelaksanaan kegiatan

pembelajaran

kooperatif tipe make

a match.

5 Guru Membagi

siswa menjadi 3

kelompok.

√ √

6 Guru membagikan

kepada setiap siswa

sebuah kartu

soal/jawaban.

7 Guru meminta setiap

siswa memikirkan

jawaban/soal yang

cocok dengan kartu

yang dipegang

8 Guru meminta setiap

siswa untuk mencari

pasangan kartu yang

cocok dengan

kartunya.

9 Guru meminta siswa

mengemukakan hasil

pemikirannya terkait

kartu soal/jawaban

yang diberikan oleh

guru kepada teman

diskusi kelompok

pasangannya.

51

10 Guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

11

Guru memberikan

soal posttest dari

materi yang

dipelajari.

12 Guru menutup

pembelajaran dengan

berdoa dan

mengucapkan

“alhamdallah”

Jumlah Skor 12 - SB=4 B=8

Ketr:

SB = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

SK = Sangat Kurang

Aktivitas siswa pada siklus II dengan metode pembelajaran kooperatif

tipe make a match ini masih terbilang baik. Hasil observasi aktivitas siswa

pada siklus II seperti dijelaskan dalam tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6 Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Aspek Yang

Diobservasi

Keterangan Nilai

Ada Tidak SB B C K SK

1 Siswa menjawab

salam, dan

mendoakan

siswa/orang tua

siswa yang sakit

2 Siswa menyimak

materi yang akan

yang dipelajari

3 Siswa

menyelesaikan

soal pretest yang

diperintahkan

guru

4 Siswa menyimak

petunjuk yang

diarahkan guru

terkait

pembelajaran

kooperatif tipe

52

make a match

5 Siswa

berkelompok

menjadi 3

kelompok

√ √

6 Siswa menerima

kartu

soal/jawaban

√ √

7 Siswa

memikirkan

jawaban serta

berdiskusi antar

siswa untuk

menemukan

pasangannya

8 Siswa

mengemukakan

jawaban yang

telah didiskusikan

9 Siswa menyimak

kesimpulan dalam

pembelajaran

10 Siswa

menyelesaikan

soal posttest yang

diberikan guru

11 Siswa dan guru

menutup

pembelajaran

dengan berdoa

bersama

Jumlah Skor 11 - SB=4 B=7

Ketr:

SB = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

SK = Sangat Kurang

4. Siklus ke-II, pertemuan ketiga pada tanggal 24 Oktober 2016

Pertemuan ketiga dilaksanakan dengan pertimbangan hasil belajar IPS siswa

pada siklus I atau pertemuan sebelumnya belum maksimal seperti yang

diharapkan. Hasil penelitian tindakan kelas siklus II ini berdasarkan hasil yang

diperoleh dari tes setiap akhir siklus, kemudian langsung diolah dan dianalisis.

53

Kekurangan dan kelebihan dari penelitian siklus I menjadi acuan dalam penelitian

siklus II.

Kegiatan yang dilakukan disiklus kedua ini adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan tindakan

1) Guru mempersiapkan RPP dan materi yang akan diajarkan.

2) Guru mempersiapkan kartu soal dan jawaban (make a match) untuk

pembelajaran.

3) Guru menugaskan kepada siswa untuk menyiapkan buku IPS diatas

meja.

4) Guru mempersiapkan lembaran pretest siswa.

b. Pelaksanaan tindakan

1) Sebelum dimulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa dan

mengecek kehadiran siswa, untuk mengkondisikan kelas guru

mengajak siswa melakukan ice breaking bersama.

2) Guru memberikan materi singkat.

3) Kemudian guru memberikan lembaran pretest tentang materi sumber

daya alam yaitu pelestarian sumber daya alam.

4) Pretest diberikan dengan tujuan mengukur kemampuan siswa dengan

pengetahuan awal tentang materi ajar yang akan diberikan (materi ajar

“pelestarian sumber daya alam”)

5) Guru lalu menerangkan materi ajar “pelestarian sumber daya alam”

6) Guru memberi petunjuk tata cara pelaksanaan kegiatan pembelajaran

kooperatif tipe make a match.

7) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi satu bagian kartu soal

dan bagian lainnya jawaban.

8) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang terdiri dari kelompok

I berjumlah 10 orang, kelompok II berjumlah 8 orang, kelompok III

berjumlah 8 orang. Dengan jumlah siswa 26 orang.

9) Guru membagikan kepada setiap siswa sebuah kartu soal dan jawaban.

10) Guru meminta siswa memikirkan jawaban/soal yang cocok dengan

cara berdiskusi satu sama lain dalam kelompok tersebut.

11) Guru menginformasikan kepada setiap siswa yang dapat mencocokkan

kartunya sebelum batas waktu.

54

12) Guru meminta siswa mengemukakan hasil pemikirannya terkait kartu

soal/jawaban yang diberikan oleh guru kepada teman diskusi

kelompok pasangannya.

13) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi yang telah

dipelajari. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi dari hasil

proses pembelajaran yang telah berlangsung. Guru memberikan

kesempatan bertanya bila masih ada materi yang belum dimengerti

peserta didik.

14) Guru memberikan tugas individu yaitu posttest diakhir pembelajaran.

15) Guru menutup do’a bersama siswa dan menginformasikan materi

untuk pertemuan berikutnya.

c. Observasi dan Pengumpulan data

Dalam penelitian siklus II ini, pengamatan terhadap aktivitas mengajar

peneliti, minat siswa terhadap pelajaran IPS dan keaktifan siswa dalam

belajar melalui pengamatan yang dicatat oleh observer.

Pada siklus II ini, keaktifan guru sudah meningkat dan sangat baik,

begitupun keaktifan siswa dalam pembelajaran, dibuktikan dengan

banyaknya penilaian hasil belajar IPS yang rata-rata sangat baik, hal ini

terjadi karena siswa begitu antusias dan sudah terbiasa terhadap metode

pembelajaran yang berlangsung. Aktivitas kegiatan guru dan kegiatan

dikelas dapat dilihat dalam tabel 4.7.

Tabel 4.7 Instrumen Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II

No Aspek Yang

Diobservasi

Keterangan Nilai

Ada Tidak SB B C K SK

1 Mengucap salam,

menanyakan kabar

siswa, berdoa &

mendoakan

siswa/orang tua

siswa yang sakit

(jika ada),

mengabsensi siswa.

2 Mendeskripsikan

secara singkat materi

yang akan dipelajari

3 Melakukan pretest √ √

4 Guru Memberi

petunjuk tata cara

55

pelaksanaan kegiatan pembelajaran

kooperatif tipe make

a match.

√ √

5 Guru Membagi

siswa menjadi 3

kelompok.

√ √

6 Guru membagikan

kepada setiap siswa

sebuah kartu

soal/jawaban.

7 Guru meminta setiap

siswa memikirkan

jawaban/soal yang

cocok dengan kartu

yang dipegang

8 Guru meminta setiap

siswa untuk mencari

pasangan kartu yang

cocok dengan

kartunya.

9 Guru meminta siswa

mengemukakan hasil

pemikirannya terkait

kartu soal/jawaban

yang diberikan oleh

guru kepada teman

diskusi kelompok

pasangannya.

10 Guru menyimpulkan

materi yang telah

dipelajari

11

Guru memberikan

soal posttest dari

materi yang

dipelajari.

12 Guru menutup

pembelajaran dengan

berdoa dan

mengucapkan

“alhamdallah”

Jumlah Skor 12 - SB=11 B=1 - - -

Ketr:

SB = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

SK = Sangat Kurang

56

Aktifitas siswa pada siklus II dengan metode pembelajaran kooperatif

tipe make a match ini meningkat dengan penilaian rata-rata sangat baik

karena guru dapat membawa pembelajaran siswa dengan aktif, siswa telah

memahami proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif

tipe make a match dengan terbiasa. Hasil pengamatan keaktifan siswa pada

siklus II seperti dijelaskan dalam tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8 Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No Aspek Yang

Diobservasi

Keterangan Nilai

Ada Tidak SB B C K SK

1 Siswa menjawab

salam, dan

mendoakan

siswa/orang tua

siswa yang sakit

2 Siswa menyimak

materi yang akan

yang dipelajari

3 Siswa

menyelesaikan soal

pretest yang

diperintahkan guru

4 Siswa menyimak

petunjuk yang

diarahkan guru

terkait pembelajaran

kooperatif tipe make

a match

5 Siswa berkelompok

menjadi 3 kelompok

√ √

6 Siswa menerima

kartu soal/jawaban

√ √

7 Siswa memikirkan

jawaban serta

berdiskusi antar

siswa untuk

menemukan

pasangannya

8 Siswa

mengemukakan

jawaban yang telah

didiskusikan

9 Siswa menyimak

kesimpulan dalam

pembelajaran

57

10 Siswa menyelesaikan soal

posttest yang

diberikan guru

11 Siswa dan guru

menutup

pembelajaran dengan

berdoa bersama

Jumlah Skor 11 - SB=11 - - - -

Ketr:

SB = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

SK = Sangat Kurang

Perolehan nilai ulangan pretest dan posttest pada siklus II sudah

mengalami peningkatan, karena siswa sudah memahami tentang materi

ajar dan terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a

match. Perolehan nilai ulangan pretest dan posttest pada siklus II ini dapat

dilihat dalam tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9 Nilai Ulangan Pretest dan Posttest

Siklus II Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

Nomor

Siswa

Pretest Posttest N-Gain Interpretasi

S1 93 100 1 Tinggi

S2 66 73 0,20 Rendah

S3 73 93 0,74 Tinggi

S4 73 93 0,74 Tinggi

S5 86 93 0,5 Sedang

S6 93 100 1 Tinggi

S7 86 100 1 Tinggi

S8 66 73 0,20 Rendah

S9 86 100 1 Tinggi

S10 66 93 0,79 Tinggi

S11 93 100 1 Tinggi

S12 86 100 1 Tinggi

S13 73 86 0,48 Sedang

S14 86 100 1 Tinggi

S15 80 100 1 Tinggi

S16 73 100 1 Tinggi

S17 93 100 1 Tinggi

S18 93 100 1 Tinggi

S19 73 100 1 Tinggi

58

S20 53 86 0,70 Tinggi

S21 60 93 0,82 Tinggi

S22 60 73 0,32 Sedang

S23 53 93 0,85 Tinggi

S24 40 53 0,22 Rendah

S25 73 93 0,74 Tinggi

S26 73 80 0,26 Rendah

Jumlah 1950 2375 18,83

Rata-rata 75 91,3 0,72 Tinggi

Rendah 15,38 %

Sedang 11,53 %

Tinggi 73,07 %

Keterangan: Nilai N gain yang diperoleh dari siklus II ini adalah:

Siswa yang mendapat nilai rendah ada : 4 Siswa

Siswa yang mendapat nilai sedang ada : 3 Siswa

Siswa yang mendapat nilai tinggi ada : 19 Siswa +

Jumlah : 26 Siswa

Tabel 4.10 Klasifikasi N-GAIN

Besarnya Gain (g) Interpretasi

g ≥ 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Mencari N-gain = Skor Post Test – Skor Pre Test

Skor Ideal –Skor Pre Test

Tahap siklus II nilai pretest pada materi “Pelestarian Sumber Daya

Alam” siswa dikatakan tuntas hanya 18 siswa atau dengan nilai rata-rata

pretest 75. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match siswa kelas IV SDN Pisangan 03 terjadi

peningkatan hasil belajar. Setelah diberikan tindakan pembelajaran nilai

posttest mengalami peningkatan, sejumlah 19 siswa dinyatakan tuntas

mencapai KKM atau nilai rata-ratnya yaitu 91,3.

Dan pada grafik siklus II diperoleh peningkatan hasil belajar IPS

melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match yaitu dengan

59

presentase tinggi sebesar 73,07%, sedang 11,53%, rendah 15,38%. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik gambar 4.11 Berikut ini:

Gambar 4.11 grafik nilai perolehan hasil belajar IPS siswa siklus II

d. Refleksi

Pada tahap refleksi siklus II ini, hasil yang dicapai sudah memuaskan,

hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran

kooperatif tipe make a match, tampak sekali siswa antusias dan

menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Siswa serius membaca materi,

dan serius ketika pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe make a match

berlangsung.

Berdasarkan hasil diskusi bersama guru kelas IV SDN Pisangan 03

Tangerang Selatan. Refleksi ini bukan untuk perbaikan tindakan

berikutnya. Karena pada siklus II ini sudah ditemukan strategi atau

langkah-langkah pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan sumber

daya alam pada mata pelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif

tipe make a match, selain itu peneliti dan guru cukup puas dengan hasil

penelitian yang dilakukan dari siklus I sampai siklus II yang nilai rata-

ratanya meningkat yaitu siklus I pretest 51,7 menjadi 75 pada siklus II,

postest siklus I 65,3 menjadi 91,3 pada siklus II, N-gain siklus I 0,31

manjadi 0,72 pada siklus II. Maka penelitian dihantikan sampai sini.

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

Rendah Sedang Tinggi

15,38% 11,53%

73,07%

60

C. Pembahasan

1. Hasil belajar siklus I dan II

Tabel 4.12 Pretest dan Posttest Siklus I dan II

Nomor

Siswa

Pretest

I

Posttest

I

N-

Gain

Interpretasi Pretest

II

Posttest

II

N-

Gain

Interpretasi

S1 73 80 0,26 Rendah 93 100 1 Tinggi

S2 53 60 0,15 Rendah 66 73 0,20 Rendah

S3 60 66 0,15 Rendah 73 93 0,74 Tinggi

S4 53 60 0,15 Rendah 73 93 0,74 Tinggi

S5 53 86 0,70 Tinggi 86 93 0,5 Sedang

S6 80 86 0,3 Sedang 93 100 1 Tinggi

S7 66 86 0,59 Sedang 86 100 1 Tinggi

S8 26 46 0,27 Rendah 66 73 0,20 Rendah

S9 53 73 0,42 Rendah 86 100 1 Tinggi

S10 53 60 0,15 Rendah 66 93 0,79 Tinggi

S11 60 73 0,32 Rendah 93 100 1 Tinggi

S12 53 73 0,42 Sedang 86 100 1 Tinggi

S13 66 73 0,20 Rendah 73 86 0,48 Sedang

S14 66 80 0,41 Sedang 86 100 1 Tinggi

S15 53 73 0,42 Sedang 80 100 1 Tinggi

S16 40 53 0,22 Rendah 73 100 1 Tinggi

S17 40 73 0,55 Sedang 93 100 1 Tinggi

S18 73 93 0,74 Tinggi 93 100 1 Tinggi

S19 66 80 0,41 Rendah 73 100 1 Tinggi

S20 13 20 0,08 Rendah 53 86 0,70 Tinggi

S21 26 40 0,19 Rendah 60 93 0,82 Tinggi

S22 40 53 0.22 Rendah 60 73 0,32 Sedang

S23 40 46 0,1 Rendah 53 93 0,85 Tinggi

S24 20 26 0,07 Rendah 40 53 0,22 Rendah

S25 60 66 0,15 Rendah 73 93 0,74 Tinggi

S26 60 73 0,32 Sedang 73 80 0,26 Rendah

Jumlah 1346 1698 7,96 1950 2375 18,83

Rata2 51,7 65,3 0,31 Sedang 75 91,3 0,72 Tinggi

Rendah 65,38 % 15,38 %

Sedang 26,92 % 11,53 %

Tinggi 7,69 % 73,07 %

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari tanggal 10 Oktober 2016

sampai 24 Oktober 2016 di kelas IV SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Kota

Tangerang Selatan tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa sebanyak 26

siswa/i, terdiri dari 10 siswa dan 16 siswi, terlihat adanya peningkatan aktivitas

dan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan penelitian ini pada setiap siklus yang

dilakukan dengan model pembelajaran yang sama tetapi tindakan yang dilakukan

mengalami perubahan yang disebabkan adanya perubahan sikap siswa dan hasil

belajar IPS siswa.

Pada siklus I terdapat 2 siswa yang mencapai interpretasi tinggi, 7 siswa

dengan interpretsi sedang, dan 17 siswa dengan interpretasi rendah dengan nilai

61

rata-rata N-gain 0,31 sedangkan siklus II peningkatan telah terlihat berikut 19

siswa dengan interpretasi tinggi, 3 siswa dengan interpretasi sedang, dan 4 siswa

dengan interpretasi rendah dengan rata-rata nilai N-gain 0,72. Hal ini

membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match

pada pelajaran IPS di kelas IV SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Kota Tangerang

Selatan tahun ajaran 2016/2017 semester genap pada materi sumber daya alam

mencapai KKM dan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa.

Strategi pembelajaran kooperatif memungkinkan semua siswa dapat

menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar. Pada

saat siswa belajar dalam kelompok akan berkembang suasana belajar yang terbuka

dalam dimensi kesejawatan, karena pada saat itu akan tejadi proses belajar

kolaboratif dalam hubungan pribadi yang saling membutuhkan. Pada saat itu juga

siswa yang belajar dalam kelompok kecil akan tumbuh dan berkembang pola

belajar tutor sebaya (peer group) dan belajar secara bekerjasama

(cooperatif).2pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat memupuk kerja

sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang ada di

tangan mereka, proses pembelajaran lebih menarik dan nampak sebagian besar

siswa lebih antusias mengikuti proses pembelajaran, dan keaktifan siswa tampak

sekali pada saat siswa mencari pasangan kartunya masing-masing.

2. Penilaian siswa siklus I dan II

Penilaian pembelajaran siklus I dan II dilaksanakan untuk mengukur

keaktifan, keberanian, tanggung jawab, dan kerjasama siswa. Penilaian siswa ini

terlihat semakin meningkat setiap pertemuannya. Untuk penilaian siswa dapat

dilihat pada halaman lampiran. Hasil penilaian pembelajaran pada tabel 4.13

berikut ini:

Tabel 4.13 Penilaian Siswa Siklus I dan II

Siklus I dan II Jumlah Nilai Rata-Rata Nilai

Pertemuan ke-I 316 12,1

Pertemuan ke-II 323 12,4

Pertemuan ke-III 379 14,57

2 Dra. Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 2009), Cet.

Pertama, h. 233

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis terhadap data hasil di atas, dapat disimpulkan

bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Pisangan 03. Hasil

penelitian yang dilakukan dari siklus I sampai siklus II dengan nilai rata-

rata meningkat yaitu siklus I pretest 51,7 menjadi 75 pada siklus II,

posttest siklus I 65,3 menjadi 91,3 pada siklus II, N-gain siklus I 0,31

menjadi 0,72 pada siklus II. Persentase hasil belajar siklus I dengan nilai

rendah sebesar 65,38%, sedang 26,92%, dan tinggi 7,69%. Sedangkan

persentase hasil belajar pada siklus II yaitu nilai tinggi sebesar 73,07%,

sedang 11,53%, rendah 15,38%. Maka dari hasil yang dilihat terdapat

perbedaan serta peningkatan hasil belajar siswa melalui model

pembelajaran kooperatif tipe make a match siswa kelas IV SDN Pisangan

03.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, saran yang dapat

diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah:

1. Guru diharapkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

make a match dalam pembelajaran, sebab dapat memberikan

peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa.

2. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe make a

match, guru mempersiapkan terlebih dahulu dalam pelaksanaan

pembelajaran agar materi dan model pembelajaran terkonfirmasi pada

siswa.

63

3. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match perlu pemahaman

materi agar ketika penerapan model pembelajaran berlangsung siswa

paham dan cepat dalam pemasangan soal dan jawaban.

64

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2006

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rencana Renada

Media grup. 2010

Darmawan, Deni. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2013

Hickmah, “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Make A Match dikelas V MI Soebono Mantofani

Ciputat Tangerang Selatan”. Skripsi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah, Jakarta. tidak

dipublikasikan. 2015

http://www.kajianpustaka.com/2015/03/model-pembelajaran-tipe-make-

match.html, diakses pada tanggal 16 November 2016, pukul 12.51

WIB

Junaedi, dkk. STRATEGI PEMBELAJARAN Edisi Pertama. Surabaya: LAPIS-

PGMI. 2008

Kunandar, DR. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Depok: PT RajaGrafind Persada. cet. 9.

2013.

Masitoh, dkk. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan

Islam. 2009

N. Cahyo, Agus. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual Dan

Terpopuler. Jogjakarta: DIVA Press. 2013.

Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2014

Prihatin, Eka. Guru Sebagai Fasilitator. Bandung: PT Karsa Mandiri Persada.

2008

Rozak, Abdul dan Maifalinda Fatra. Bahan Ajar PLPG Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarifhidayatullah. 2010

Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2014

65

Solihin, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Pemanfaatan Media

Audio Visual pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al-

Ukhuwwah Slipi Jakarta Barat”. Skripsi pada Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah, Jakarta.

tidak dipublikasikan. 2013

Sudjana, Nana . Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. 2012

Sumadayo, Samsu. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013

Supriatna, Nana dkk. Pendidikan IPS di SD. Bandung: UPI PRESS. 2007

Susanto, Ahmad. Pengembangan Pembelajaran IPS Di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenadamedia Group. 2014

-----------. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group. 2014

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: KENCANA.

2011

----------. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:

Prestasi Pustaka. 2007

Wilis Dahar, Ratna. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

2011

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Siklus I)

Nama Sekolah : SDN Pisangan 03

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : IV/II

Pertemuan : I

I. Standar Kompetensi:

1. Memahami sejarah, ketampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan

kabupaten/kota dan provinsi.

II. Kompetensi Dasar:

1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk

kegiatan ekonomi di lingkungan setempat

III. Indikator:

1. Mengenal jenis-jenis sumber daya alam

2. Mengetahui persebaran sumber daya alam di indonesia

IV. Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa mampu mengenal jenis-jenis sumber daya alam

2. Siswa mampu mengetahui persebaran sumber daya alam di indonesia

V. Alat dan Sumber Bahan.

1. Alat Peraga: kartu soal dan kartu jawaban (materi: sumber daya alam).

2. Sumber: Ahmad Zuber dan Lukman Hakim. 2015. Aktif Belajar IPS untuk Kelas IV

SD dan MI. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

VI. Materi Ajar

- Sumber daya alam meliputi: jenis dan persebaran sumber daya alam, pemanfaatan

sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi, pelestarian dumber daya alam.

VII. Pendekatan dan metode pembelajaran:

- Pendekatan kontekstual

- Model make a match.

- Diskusi antar siswa.

- Tanya jawab.

- Ceramah.

- Penugasan.

VIII. Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada siswa

dan mengabsen siswa

Siswa menjawab salam guru

dan mendengarkan guru

mengabsen

(Kegiatan Awal) Guru meminta ketua kelas untuk

memimpin doa belajar

Ketua kelas memimpin doa

belajar

Siswa yang lain mengikuti

perintah ketua kelas

Guru mengkondisikan kelas dengan

melakukan ice breaking

Siswa merespon dan

melakukan ice breaking

Guru menyampaikan materi yang akan

disampaikan hari ini

Siswa menyimak penjelasan

guru

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Siswa memperhatikan guru

Guru meminta peserta didik

mengerjakan tes awal (pretest) untuk

mengetahui kemampuan peserta didik

Siswa mengerjakan tes

2. Kegiatan Inti (55 Menit)

Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

(Kegiatan Inti)

a. Eksplorasi

Guru Memberi petunjuk tata cara

pelaksanaan kegiatan pembelajaran

kooperatif tipe make a match.

Siswa memperhatikan guru

Guru menyiapkan beberapa kartu yang

berisi satu bagian kartu soal dan bagian

lainnya kartu jawaban.

Siswa menyimak guru

Guru mengatur kelas dan membagi

siswa ke dalam beberapa kelompok.

Siswa mengikuti perintah

guru

Guru membagikan kepada setiap siswa

sebuah kartu soal/jawaban.

Siswa merespon perintah

guru

Guru meminta setiap siswa memikirkan

jawaban/soal yang cocok dengan kartu

yang dipegang.

Siswa menyelesaikan tugas

yang diberikan guru

Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk berdiskusi.

Siswa bekerja sama dan

berdiskusi antar siswa

Guru meminta setiap siswa untuk

mencari pasangan kartu yang cocok

dengan kartunya.

Siswa merespon perintah

guru

Guru menginformasikan kepada setiap

siswa yang dapat mencocokkan

kartunya sebelum batas waktu.

Siswa menyelesaikan tugas

dengan diskusinya

b. Elaborasi Guru meminta siswa mengemukakan

hasil pemikirannya terkait kartu

soal/jawaban yang diberikan oleh guru

kepada teman diskusi kelompok

pasangannya.

Siswa mengemukakan hasil

pemikirannya

Tahap terakhir guru memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya, kemudian guru menyimpulkan

materi bersama-sama peserta didik.

Siswa bertanya mengenai

materi yang disampaikan

Guru memberikan soal posttest dari

materi yang dipelajari.

Siswa menyelesaikan soal

posttest

3. Kegiatan Penutup (5 Menit)

Guru mengajak siswa berdoa sebelum

mengakhiri pelajaran dan mengucapkan

“Alhamdallah”

Siswa mengakhiri mata

pelajaran dengan berdoa

bersama-sama

IX. Indikator Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik Penilaian Bentuk

Instrumen

Soal

1. Mengenal jenis-jenis

sumber daya alam

2. Mengetahui persebaran

sumber daya alam di

indonesia

Tanya Jawab

Tanya Jawab

Tes

Tes

Terlampir

Terlampir

X. Kriteria Penilaian

1. Penilaian Keaktifan Siswa

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi : Jenis dan Persebaran Sumber Daya Alam

Tanggal : 18 Oktober 2016

Waktu : 08.10 s.d Selesai

Aspek yang diukur : keaktifan siswa selama proses pembelajaran

No Diskusi 1 2 3 4

1 Kekompakan

2 keseriusan

3 Keaktifan siswa dalam berdiskusi

4 Keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapat

Keterangan;

1 : Kurang Aktif

2 : Cukup Aktif

3 : Aktif

4 : Sangat Aktif

2. Lembar Penilaian

No Nama Siswa Keaktifan Produk Jumlah

Skor

Nilai

1

2

3

dst

Tangerang, 18 Oktober 2016

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Fatimah Nurhasani, S.Pdi Wiwin suhartini

NIP: 198602122009032002 NIM: 1111018300061

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Siklus II)

Nama Sekolah : SDN Pisangan 03

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : IV/II

Pertemuan : II

I. Standar Kompetensi:

1. Memahami sejarah, ketampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan

kabupaten/kota dan provinsi.

II. Kompetensi Dasar:

1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk

kegiatan ekonomi di lingkungan setempat

III. Indikator:

1. Mengetahui cara memelihara sumber daya alam agar tetap lestari dan selalu dapat

memberikan kemanfaatan untuk kehidupan masyarakat.

IV. Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa mampu mengetahui cara memelihara sumber daya alam tersebut supaya tetap

lestari dan selalu dapat memberikan kemanfaatan untuk kehidupan masyarakat.

V. Alat dan Sumber Bahan.

1. Alat Peraga: kartu soal dan kartu jawaban (materi: sumber daya alam).

2. Sumber: Ahmad Zuber dan Lukman Hakim. 2015. Aktif Belajar IPS untuk Kelas IV

SD dan MI. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

VI. Materi Ajar

- Sumber daya alam meliputi: jenis dan persebaran sumber daya alam, pemanfaatan

sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi, pelestarian dumber daya alam.

VII. Pendekatan dan metode pembelajaran:

- Pendekatan kontekstual

- Model make a match.

- Diskusi kelompok.

- Tanya jawab.

- Ceramah.

- Penugasan.

VIII. Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (20 menit)

Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada siswa

dan mengabsen siswa

Siswa menjawab salam guru

dan mendengarkan guru

mengabsen

(Kegiatan Awal) Guru meminta ketua kelas untuk

memimpin doa belajar

Ketua kelas memimpin doa

belajar

Siswa yang lain mengikuti

perintah ketua kelas

Guru mengkondisikan kelas dengan

melakukan ice breaking

Siswa merespon dan

melakukan ice breaking

Guru menyampaikan materi yang akan

disampaikan hari ini

Siswa menyimak penjelasan

guru

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Siswa memperhatikan guru

Guru meminta peserta didik

mengerjakan tes awal (pretest) untuk

mengetahui kemampuan peserta didik

Siswa mengerjakan tes

2. Kegiatan Inti (45 Menit)

Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

(Kegiatan Inti) Guru Memberi petunjuk tata cara Siswa memperhatikan guru

a. Eksplorasi

pelaksanaan kegiatan pembelajaran

kooperatif tipe make a match.

Guru menyiapkan beberapa kartu yang

berisi satu bagian kartu soal dan bagian

lainnya kartu jawaban.

Siswa menyimak guru

Guru mengatur kelas dan membagi

siswa ke dalam beberapa kelompok.

Siswa mengikuti perintah

guru

Guru membagikan kepada setiap siswa

sebuah kartu soal/jawaban.

Siswa merespon perintah

guru

Guru meminta setiap siswa memikirkan

jawaban/soal yang cocok dan kartu

yang dipegang.

Siswa menyelesaikan tugas

yang diberikan guru

Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk berdiskusi.

Siswa bekerja sama dan

berdiskusi antar siswa

Guru meminta setiap siswa untuk

mencari pasangan kartu yang cocok

dengan kartunya.

Siswa merespon perintah

guru

Guru menginformasikan kepada setiap

siswa yang dapat mencocokkan

kartunya sebelum batas waktu akan

mendapatkan reward.

Siswa menyelesaikan tugas

dengan diskusinya

b. Elaborasi Guru meminta siswa mengemukakan

hasil pemikirannya terkait kartu

soal/jawaban yang diberikan oleh guru

kepada teman diskusi kelompok

pasangannya.

Siswa mengemukakan hasil

pemikirannya

Tahap terakhir guru memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya, kemudian guru menyimpulkan

materi bersama-sama peserta didik.

Siswa bertanya mengenai

materi yang disampaikan

Memberikan soal posttest dari meteri

yang dipelajari.

Siswa menyelesaikan soal

posttest

3. Kegiatan Penutup (5 Menit)

Guru mengajak siswa berdoa sebelum

mengakhiri pelajaran dan mengucapkan

“Alhamdallah”

Siswa mengakhiri mata

pelajaran dengan berdoa

bersama-sama

IX. Indikator Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik Penilaian Bentuk

Instrumen

Soal

1. Mengetahui cara

memelihara sumber

daya alam tersebut

supaya tetap lestari

dan selalu dapat

memberikan

kemanfaatan untuk

kehidupan

masyarakat.

Tanya Jawab

Tes

Terlampir

X. Kriteria Penilaian

1. Penilaian Keaktifan Siswa

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi : Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kegiatan Ekonomi

Tanggal : 20 Oktober 2016

Waktu : 09.50-11.00

Aspek yang diukur : keaktifan siswa selama proses pembelajaran

No Diskusi 1 2 3 4

1 Kekompakan

2 keseriusan

3 Keaktifan siswa dalam berdiskusi

4 Keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapat

Keterangan;

1 : Kurang Aktif

2 : Cukup Aktif

3 : Aktif

4 : Sangat Aktif

2. Lembar Penilaian

No Nama Siswa Keaktifan Produk Jumlah

Skor

Nilai

1

2

3

dst

Tangerang, 20 Oktober 2016

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Fatimah Nurhasani, S.Pdi Wiwin suhartini

NIP: 198602122009032002 NIM: 1111018300061

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Siklus II)

Nama Sekolah : SDN Pisangan 03

Mata Pelajaran : IPS

Kelas : IV/II

Pertemuan : III

I. Standar Kompetensi:

1. Memahami sejarah, ketampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan

kabupaten/kota dan provinsi.

II. Kompetensi Dasar:

1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk

kegiatan ekonomi di lingkungan setempat

III. Indikator:

1. Mengetahui cara memelihara sumber daya alam tersebut supaya tetap lestari dan

selalu dapat memberikan kemanfaatan untuk kehidupan masyarakat.

IV. Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa mampu mengetahui cara memelihara sumber daya alam tersebut supaya tetap

lestari dan selalu dapat memberikan kemanfaatan untuk kehidupan masyarakat.

V. Alat dan Sumber Bahan.

1. Alat Peraga: kartu soal dan kartu jawaban (materi: sumber daya alam).

2. Sumber: Ahmad Zuber dan Lukman Hakim. 2015. Aktif Belajar IPS untuk Kelas IV

SD dan MI. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

VI. Materi Ajar

- Sumber daya alam meliputi: jenis dan persebaran sumber daya alam, pemanfaatan

sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi, pelestarian dumber daya alam.

VII. Pendekatan dan metode pembelajaran:

- Pendekatan kontekstual

- Model make a match.

- Diskusi kelompok.

- Tanya jawab.

- Ceramah.

- Penugasan.

VIII. Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada siswa

dan mengabsen siswa

Siswa menjawab salam guru

dan mendengarkan guru

mengabsen

(Kegiatan Awal) Guru meminta ketua kelas untuk

memimpin doa belajar

Ketua kelas memimpin doa

belajar

Siswa yang lain mengikuti

perintah ketua kelas

Guru mengkondisikan kelas dengan

melakukan ice breaking

Siswa merespon dan

melakukan ice breaking

Guru menyampaikan materi yang akan

disampaikan hari ini

Siswa menyimak penjelasan

guru

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

Siswa memperhatikan guru

Guru meminta peserta didik

mengerjakan tes awal (pretest) untuk

mengetahui kemampuan peserta didik

Siswa mengerjakan tes

2. Kegiatan Inti (55 Menit)

Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

(Kegiatan Inti) Guru Memberi petunjuk tata cara Siswa memperhatikan guru

a. Eksplorasi

pelaksanaan kegiatan pembelajaran

kooperatif tipe make a match.

Guru menyiapkan beberapa kartu yang

berisi satu bagian kartu soal dan bagian

lainnya kartu jawaban.

Siswa menyimak guru

Guru mengatur kelas dan membagi

siswa ke dalam beberapa kelompok.

Siswa mengikuti perintah

guru

Guru membagikan kepada setiap siswa

sebuah kartu soal/jawaban.

Siswa merespon perintah

guru

Guru meminta setiap siswa memikirkan

jawaban/soal yang cocok dan kartu

yang dipegang.

Siswa menyelesaikan tugas

yang diberikan guru

Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk berdiskusi.

Siswa bekerja sama dan

berdiskusi antar siswa

Guru meminta setiap siswa untuk

mencari pasangan kartu yang cocok

dengan kartunya.

Siswa merespon perintah

guru

Guru menginformasikan kepada setiap

siswa yang dapat mencocokkan

kartunya sebelum batas waktu akan

mendapatkan reward.

Siswa menyelesaikan tugas

dengan diskusinya

b. Elaborasi Guru meminta siswa mengemukakan

hasil pemikirannya terkait kartu

soal/jawaban yang diberikan oleh guru

kepada teman diskusi kelompok

pasangannya.

Siswa mengemukakan hasil

pemikirannya

Tahap terakhir guru memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya, kemudian guru menyimpulkan

materi bersama-sama peserta didik.

Siswa bertanya mengenai

materi yang disampaikan

Memberikan soal posttest dari meteri

yang dipelajari.

Siswa menyelesaikan soal

posttest

3. Kegiatan Penutup (5 Menit)

Guru mengajak siswa berdoa sebelum

mengakhiri pelajaran dan mengucapkan

“Alhamdallah”

Siswa mengakhiri mata

pelajaran dengan berdoa

bersama-sama

IX. Indikator Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik Penilaian Bentuk

Instrumen

Soal

1. Mengetahui cara

memelihara sumber

daya alam tersebut

supaya tetap lestari

dan selalu dapat

memberikan

kemanfaatan untuk

kehidupan

masyarakat.

Tanya Jawab

Tes

Terlampir

X. Kriteria Penilaian

1. Penilaian Keaktifan Siswa

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi : Pelestarian Sumber Daya Alam

Tanggal : Senin, 24 Oktober 2016

Waktu : 08.10 - 09.20

Aspek yang diukur : keaktifan siswa selama proses pembelajaran

No Diskusi 1 2 3 4

1 Kekompakan

2 keseriusan

3 Keaktifan siswa dalam berdiskusi

4 Keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapat

Keterangan;

1 : Kurang Aktif

2 : Cukup Aktif

3 : Aktif

4 : Sangat Aktif

2. Lembar Penilaian

No Nama Siswa Keaktifan Produk Jumlah

Skor

Nilai

1

2

3

dst

Tangerang, 24 Oktober 2016

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Fatimah Nurhasani, S.Pdi Wiwin suhartini

NIP: 198602122009032002 NIM: 1111018300061

Sumber Daya Alam

Jenis dan Persebaran

Sumber Daya Alam

Pemanfaatan Sumber

Daya Alam untuk

Kegiatan Ekonomi

Pelestarian Sumber

Daya Alam

Pengolongan (jenis) sumber

daya alam;

- Berdasarkan sifatnya;

1. Sumber daya alam

fisik (abiotik)

2. Sumber daya alam

hayati (biotik)

- Berdasarkan tempatnya;

1. Sumber daya alam

daratan

2. Sumber daya alam

perairan

- Berdasarkan

pemulihannya;

1. Sumber daya alam

yang dapat

diperbaharui

2. Sumber daya alam

yang tidak dapat

diperbaharui

Persebaran sumber

daya alam:

1. Persebaran sumber

daya alam hayati

2. Persebaran hasil

tambang

Pemanfaatan sumber daya

alam untuk kegiatan ekonomi,

yaitu:

- Pertanian, kegiatan pertanian

meliputi;

1. Pertanian rakyat

2. Pertanian perkebunan

- Kehutanan

- Perikanan, meliputi;

1. Perikanan darat

2. Perikanan laut

- Peternakan, meliputi:

1. Peternakan hewan besar

2. Peternakan hewan kecil

3. Peternakan unggas

- Pertambangan, meliputi:

1. Galian A

2. Galian B

3. Galian C

Pelestarian sumber daya alam,

sebagai berikut:

1. Pemanfaatan sumber daya alam

yang tidak dapat diperbarui

harus hemat

2. Penebangan hutan harus

diimbangi dengan tindakan

reboisasi dan penghijauan

3. Untuk mencegah erosi dan

menjaga kesuburan tanah pada

tanah yang miring atau

berbukit-bukit bisa dibuat

sengkedan

4. Sampah sisa rumah tangga dan

sisa proses produksi atau limbah

jangan dibuang sembarangan

5. Kegiatan penangkapan ikan

dilakukan dengan baik atau

tidak menggunakan bahan

peledak

A. Jenis dan Persebaran Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang berada di bumi dan dimanfaatkan untuk

memenuhi kebutuhan hidup manusia.

1. Penggolongan sumber daya alam

- Berdasarkan sifatnya, sebagai berikut:

a. Sumber daya alam fisik (abiotik) berarti benda mati, contohnya: tanah, air, dan udara

b. Sumber daya alam hayati (biotik) berarti makhluk hidup, contohnya: hutan, padang rumput, hewan, dsb.

- Berdasarkan tempatnya, sebagai berikut:

a. Sumber daya alam daratan, contohnya: perkebunan, dan pertanian

b. Sumber daya alam perairan, contohnya: ikan, tumbuhan laut, dan minyak bumi

- Berdasarkan pemulihannya, sebagai berikut:

a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Artinya sumber daya alam yang bisa diperbanyak dan diperbaharui oleh manusia, contohnya: tumbuhan, hewan,

tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

Artinya sumber daya alam ini akan habis bila terus menerus dipakai. Contohnya: minyak bumi, batu bara, gas

bumi, dan bijih besi.

2. Persebaran sumber daya alam

Sumber daya alam di indonesia tersebar diberbagai pulau. Di setiap pulau di indonesia memiliki sumber daya alam hayati,

sedangkan sumber daya alam yang berupa hasil tambang tidak tersebar secara merata

a. Persebaran sumber daya alam hayati

Sumber daya alam hayati terdiri dari:

1. Sumber daya alam hewani, sumber daya alam hewani yang ada di indonesia sangat beragam jenis, tersebar di darat

dan laut atau perairan.

2. Sumber daya alam nabati adalah segala jenis tumbuh-tumbuhan. Selain hutan yang luas, indonesia juga memiliki

perkebunan dan pertanian yang tersebar hampir di seluruh indonesia.

b. Persebaran hasil tambang

Indonesia juga kaya akan hasil tambang, jenis dan jumlahnya juga sangat banyak. Persebaran hasil tambang di

indonesia sebagai berikut:

1. Minyak bumi

Daerah-daerah penghasi minyak bumi di indonesia antara lain adalah sebagai berikut:

a. Pulau jawa: cepu, cirebon, dan wonokromo

b. Pulau sumatera: Palembang (sungai gerong dan sungai plaju) dan jambi (dumai)

c. Pulau kalimantan: pulau tarakan, pulau bunyu, kutai, dan balik papan.

d. Pulau papua: sorong

2. Batubara

Daerah tambang batubara diindonesia adalah:

a. Ombilin dekat sawahlunto (sumatera barat)

b. Bukit asam dekat tanjung enim

c. Kalimantan barat

d. Jambi, riau, aceh, dan papua

3. Emas dan perak

Pusat tambang emas dan perak terdapat di tembagapura (papua), batu hijau (nusa tenggara barat), tasik malaya dan

jampang (jawa barat), simau (bengkulu), logos (riau), dan meulaboh.

4. Tambang bijih besi, antara lain di cilacap (jawa tengah), cilegon (banten), pegunungan verbeek (sulawesi tengah),

dan pulau sebuku (kalimantan selatan)

5. Timah

Daerah penghasil timah di indonesia adalah pulau bangka, Belitung, dan singkep yang menghasilkan lebih dari

20% produksi timah dunia.

6. Tembaga

Tambang tembaga antara lain di tembagapura (papua), cikotok (jawa barat), muara sipeng (sulawesi), kompora

(papua).

7. Marmer

Marmer banyak terdapat di trenggalek (jawa timur) dan daerah bayat (jawa tengah).

8. Pasir kuarsa

Pasir kuarsa banyak terdapat di aceh, bangka, Belitung, dan bengkulu.

9. Fosfat

Tambang fosfat terdapat dibogor, dan pengandaran (jawa barat), gombong, purwokerto, jepara, dan rembang.

10. Batu kapur

Batu kapur tersebar dipegunungan seribu (Daerah Istimewa Yogyakarta), kebumen dan cilacap (jateng), gresik

(jawa timur), dan cibinongndan pelimanan (jawa barat).

11. Gas bumi

Gas bumi di indonesia di antaranya terdapat di Arun, peureulok, aceh, dan badak dikalimantan timur.

B. Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kegiatan Ekonomi

Pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi, sebagai berikut:

1. Pertanian

Pertanian rakyat merupakan pertanian yang diusahakan oleh rakyat, sifatnya sederhana, arealnya sempit (kurang dari satu

hektar). Macam tanaman pangan pertanian adalah untuk konsumsi sendiri atau perdagangan lokal. Bentuk pertaniannya

berupa sawah, ladang berpindah, dan kebun.

2. Kehutanan

Hutan di indonesia tersebar dipulau sumatra, pulau jawa, pulau kalimantan, pulau sulawesi, pulau papua, pulau bali,

kepulauan nusa tenggara, dan kepulauan maluku. Hasil huatan yang diambil oleh manusia dalam kegiatan ekonomi adalah

kayu, damar, dan rotan.

3. Perikanan

Perikanan adalah segala usaha atau kegiatan manusia dalam membudidayakan ikan. Kegiatan budidaya ikan ini meliputi

menabur benih, memelihara, dan menangkap ikan. Perikanan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: perikanan darat, dan

perikanan laut.

4. Peternakan

Peternakan adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan mengembangkan berbagai

jenis hewan. Macam-macam peternakan meliputi: peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan unggas.

5. Pertambangan

Pertambangan merupakan kegiatan manusia yang memanfaatkan barang tambang yang ada. Bahan tambang atau galian

dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: galian A, galian B, galian C.

C. Pelestarian Sumber Daya Alam

Sumber daya alam perlu dilestarikan supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau

musnah, kehidupan bisa terganggu. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam adalah

sebagai berikut:

1. Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui harus hemat. Misalnya penghematan bahan bakar dan

listrik.

2. Penebangan hutan harus diimbangi dengan tindakan reboisasi dan penghijauan, selain dilakukan reboisasi, kegiatan

penebangan hutan harus dilakukan sistem tebang pilih.

3. Untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah pada tanah yang miring atau berbukit-bukit bisa dibuat sengkedan,

tujuannya agar pada waktu hujan, air banyak meresap ke dalam tanah.

4. Sampah sisa rumah tangga dan sisa proses produksi atau limbah jangan dibuang sembarangan, sebaiknya diolah kembali

agar dapat dimanfaatkan lagi.

5. Kegiatan penangkapan ikan dilakukan dengan baik atau tidak menggunakan bahan peladak. Penggunaan bahan peledak

bisa mencemari air, merusak populasi hewan lainnya, dan juga merusak lingkungannya.

Kartu make a match 1

No Pertanyaan Jawaban

1 Minyak bumi merupakan salah satu contoh Sumber daya alam yang tidak dapat

diperbaharui

2 Sebutkan contoh sumber daya alam yang dapat

diperbarui

Tumbuhan, hewan, tanah, air, udara,

dan cahaya matahari

3 Apa itu tembaga Tembaga merupakan sejenis logam

berwarna merah kekuningan, lunak,

dan sangat mudah ditempa

4 Apa itu sumber daya alam Kekayaan berupa benda mati

maupun hidup yang dapat

dimanfaatkan untuk memenuhi

kebutuhan hidup manusia.

5 Apa kegunanaan fosfat Fosfat digunakan dalam industri

pupuk

6 Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat

diperbarui

Sumber daya alam yang jika dipakai

terus menerus maka akan habis.

7 Daerah penghasil timah di indonesia Pulau bangka, Belitung, dan singkep

8 Sebutkan contoh sumber daya alam yang dapat

diperbarui

Tumbuhan, hewan, tanah, air, udara,

dan cahaya matahari

9 Apa itu sumber daya alam biotik dan abiotik Biotik yaitu sumber daya alam fisik,

dan abiotik yaitu Sumber daya alam

hayati

10 Berdasarkan untuk memulihkannya, Sumber

daya alam terbagi menjadi 2, yaitu

Sumber daya alam yang dapat

diperbaharui, dan sumber daya alam

yang tidak dapat diperbaharui

11 Sebutkan contoh sumber daya alam biotik Hutan, padang rumput, dan hewan

12 Berdasarkan tempatnya, Sumber daya alam

dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu....

Sumber daya alam daratan, dan

sumber daya alam perairan

13 Sebutkan contoh sumber daya alam abiotik Tanah, air, dan udara

14 Persebaran sumber daya alam hayati terdiri atas Sumber daya alam hewani, dan

sumber daya alam nabati

15 Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat

diperbarui

Sumber daya alam yang jika dipakai

terus menerus maka akan habis.

Kartu make a match 2

No Pertanyaan Jawaban

1 Perikanan terbagi menjadi 2 yaitu Perikanan darat, dan perikanan laut

2 Peternakan terbagi menjadi 3, yaitu Peternakan hewan besar, peternakan

hewan kecil, peternakan unggas

3 Apa itu pertambangan Kegiatan manusia yang memanfaatkan

barang tambang yang ada.

4 Apa itu peternakan Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam

hayati dengan cara memelihara dan

mengembangkan berbagai jenis hewan

5 Apa itu perikanan Hutan yang berisi binatang liar

6 Hutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu Hutan homogen, dan hutan heterogen

7 Apa itu hutan heterogen Hutan yang jenis tanamannya bermacam-

macam dan tumbuh secara alami

8 Peternakan terbagi menjadi 3, yaitu Peternakan hewan besar, peternakan

hewan kecil, peternakan unggas.

9 Apa itu hutan homogen Hutan yang jenis tanamannya sejenis dan

merupakan hasil budidaya manusia

10 Apa itu perkebunan besar Perkebunan yang diusahakan oleh

lembaga

11 Ada 2 macam perkebunan, yaitu Perkebunan rakyat, dan perkebunan besar

12 Pengelolaan pertanian rakyat masih

secara tradisonal, dengan menggunakan

alat apa untuk mengelolanya

Cangkul, dan bajak yang ditarik sapi atau

kerbau

13 Apa itu pertanian Kegiatan bercocok tanam untuk

menghasilkan bahan pangan

14 Apa itu perkebunan rakyat Perkebunan yang diusahakan oleh rakyat

15 Hutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu Hutan homogen, dan hutan heterogen

Kartu make a match 3

No Pertanyaan Jawaban

1 Prinsip wawasan lingkungan yang

berkelanjutan, adalah.....

Penggunaan sumber daya alam harus

tetap memperhatikan kondisi lingkungan

agar tidak rusak

2 Penggunaan sumber daya alam harus ada

tindakan lanjutan agar.....

Pelestariannya dapat dimanfaatkan terus

3 Bila sumber daya alam rusak atau musnah,

maka....

Kehidupan bisa terganggu

4 Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk

menjaga kelestarian sumber daya alam

adalah sebagai berikut...

(ada 4 hal yang bisa dilakukan, cari 4

temanmu)

Pemanfaatan sumber daya alam yang

tidak dapat diperbarui harus hemat

Penebangan hutan harus diimbangi

dengan tindakan reboisasi dan

penghijauan

Untuk mencegah erosi dan menjaga

kesuburan tanah pada tanah yang miring

atau berbukit-bukit bisa dibuat

sengkedan

Sampah sisa rumah tangga dan sisa

proses produksi atau limbah jangan

dibuang sembarangan

Kegiatan penangkapan ikan dilakukan

dengan baik atau tidak menggunakan

bahan peledak

Nama : ...............................................................

Hari/Tanggal : ...............................................................

1. Apa itu sumber daya alam.....

a. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

b. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan hewan

c. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan

d. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan benda mati

2. Sebutkan contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui.....

a. batu bara, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

b. Minyak, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

c. Emas, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

d. Tumbuhan, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

3. Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.....

a. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka tidak akan habis.

b. Sumber daya alam yang jika dipakai tidak akan berguna

c. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka akan habis.

d. Sumber daya alam yang jika dipakai akan berlebihan

Petunjuk Umum Soal Pretest Siklus I

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab

2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah, dengan cara

melingkarinya

3. Jumlah soal sebanyak 15 butir soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban

4. Bacalah doa sebelum mengerjakan latihan

5. Dilarang keras menyontek dan bekerjasama dengan teman

6. Selamat mengerjakan tugas!!

4. Sebutkan contoh sumber daya alam abiotik.....

a. Rumput, air, dan udara

b. Tanah, air, dan udara

c. Hewan, air, dan udara

d. Hutan, air, dan udara

5. Sebutkan contoh sumber daya alam biotik.....

a. Tanah, padang rumput, dan hewan

b. Hutan, padang rumput, dan hewan

c. Air, padang rumput, dan hewan

d. Udara, padang rumput, dan hewan

6. Apa itu sumber daya alam yang dapat diperbarui.....

a. Sumber daya alam yang tetap akan ada selama manusia membutuhkannya

dan mau berusaha untuk memperbaharuinya.

b. Sumber daya alam yang cepat habis walaupun manusia membutuhkannya

c. Sumber daya alam yang terbatas selama manusia membutuhkannya

d. Sumber daya alam yang membatasi pemakaian penggunanya

7. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah.....

a. Udara, batu bara, gas bumi, dan bijih besi

b. Air, batu bara, gas bumi, dan bijih besi

c. Tanah, batu bara, gas bumi, dan bijih besi

d. Minyak bumi, batu bara, gas bumi, dan bijih besi

8. Berdasarkan tempatnya, Sumber daya alam dikelompokkan menjadi 2 macam,

yaitu:

a. Sumber daya alam lautan, dan sumber daya alam perairan

b. Sumber daya alam udara, dan sumber daya alam perairan

c. Sumber daya alam daratan, dan sumber daya alam perairan

d. Sumber daya alam lautan, dan sumber daya alam udara

9. Persebaran Sumber daya alam hayati terdiri atas.....

a. Sumber daya alam hewani, dan sumber daya alam nabati

b. Sumber daya alam tumbuhan, dan sumber daya alam nabati

c. Sumber daya alam daratan, dan sumber daya alam nabati

d. Sumber daya alam lautan, dan sumber daya alam nabati

10. Berdasarkan untuk memulihkannya Sumber daya alam terbagi menjadi 2,

yaitu.....

a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang

tidak dapat diperbaharui

b. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang

terbatas

c. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang

berlebihan

d. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang

tidak terbatas

11. Apa itu sumber daya alam biotik dan abiotik.....

a. Biotik yaitu sumber daya alam daratan, dan abiotik yaitu sumber daya

alam hayati.

b. Biotik yaitu sumber daya alam fisik, dan abiotik yaitu Sumber daya alam

hayati.

c. Biotik yaitu sumber daya alam lautan, dan abiotik yaitu sumber daya alam

hayati

d. Biotik yaitu sumber daya alam tumbuhan, dan abiotik yaitu sumber daya

alam hayati.

12. Daerah penghasil timah di indonesia adalah.....

a. Pulau bangka, banten, dan singkep

b. Pulau bangka, banten, dan tangerang

c. Pulau bangka, Belitung, dan tangerang

d. Pulau bangka, Belitung, dan singkep

13. Apa kegunanaan fosfat.....

a. Fosfat digunakan dalam industri tekstil

b. Fosfat digunakan dalam peternakan

c. Fosfat digunakan dalam industri pupuk

d. Fosfat digunakan dalam perkebunan

14. Minyak bumi merupakan salah satu contoh .....

a. Sumber daya alam yang terbatas

b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

c. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

d. Sumber daya alam yang berlebihan

15. Apa itu tembaga.....

a. Tembaga merupakan sejenis logam berwarna merah kekuningan, lunak,

dan sangat mudah ditempa

b. Tembaga merupakan sejenis logam berwarna keabuan dan memiliki berat

ringan

c. Tembaga merupakan sejenis logam yang tidak menghantarkan listrik

d. Tembaga merupakan sejenis logam berbahan dasar kayu.

Kunci jawaban pretest I

1. A

2. D

3. C

4. B

5. B

6. A

7. D

8. C

9. A

10. A

11. B

12. D

13. C

14. B

15. A

Nama : ...............................................................

Hari/Tanggal : ...............................................................

1. Minyak bumi merupakan salah satu contoh .....

a. Sumber daya alam yang terbatas

b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

c. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

d. Sumber daya alam yang berlebihan

2. Sebutkan contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui.....

a. batu bara, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

b. Minyak, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

c. Emas, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

d. Tumbuhan, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

3. Apa itu tembaga.....

a. Tembaga merupakan sejenis logam berwarna merah kekuningan, lunak,

dan sangat mudah ditempa

b. Tembaga merupakan sejenis logam berwarna keabuan dan memiliki berat

ringan

c. Tembaga merupakan sejenis logam yang tidak menghantarkan listrik

d. Tembaga merupakan sejenis logam berbahan dasar kayu.

Petunjuk Umum Soal Posttest Siklus I

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab

2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah, dengan cara

melingkarinya

3. Jumlah soal sebanyak 15 butir soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban

4. Bacalah doa sebelum mengerjakan latihan

5. Dilarang keras menyontek dan bekerjasama dengan teman

6. Selamat mengerjakan tugas!!

4. Apa itu sumber daya alam.....

a. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

b. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan hewan

c. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan

d. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan benda mati

5. Apa kegunanaan fosfat.....

a. Fosfat digunakan dalam industri tekstil

b. Fosfat digunakan dalam peternakan

c. Fosfat digunakan dalam industri pupuk

d. Fosfat digunakan dalam perkebunan

6. Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.....

a. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka tidak akan habis.

b. Sumber daya alam yang jika dipakai tidak akan berguna

c. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka akan habis.

d. Sumber daya alam yang jika dipakai akan berlebihan

7. Daerah penghasil timah di indonesia adalah.....

a. Pulau bangka, banten, dan singkep

b. Pulau bangka, banten, dan tangerang

c. Pulau bangka, Belitung, dan tangerang

d. Pulau bangka, Belitung, dan singkep

8. Sebutkan contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui.....

a. batu bara, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

b. Minyak, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

c. Emas, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

d. Tumbuhan, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari

9. Apa itu sumber daya alam biotik dan abiotik.....

a. Biotik yaitu sumber daya alam daratan, dan abiotik yaitu sumber daya

alam hayati.

b. Biotik yaitu sumber daya alam fisik, dan abiotik yaitu Sumber daya alam

hayati.

c. Biotik yaitu sumber daya alam lautan, dan abiotik yaitu sumber daya alam

hayati

d. Biotik yaitu sumber daya alam tumbuhan, dan abiotik yaitu sumber daya

alam hayati.

10. Berdasarkan untuk memulihkannya, Sumber daya alam terbagi menjadi 2,

yaitu.....

a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang

tidak dapat diperbaharui

b. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang

terbatas

c. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang

berlebihan

d. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang

tidak terbatas

11. Sebutkan contoh sumber daya alam biotik.....

a. Tanah, padang rumput, dan hewan

b. Hutan, padang rumput, dan hewan

c. Air, padang rumput, dan hewan

d. Udara, padang rumput, dan hewan

12. Berdasarkan tempatnya, Sumber daya alam dikelompokkan menjadi 2 macam,

yaitu:

a. Sumber daya alam lautan, dan sumber daya alam perairan

b. Sumber daya alam udara, dan sumber daya alam perairan

c. Sumber daya alam daratan, dan sumber daya alam perairan

d. Sumber daya alam lautan, dan sumber daya alam udara

13. Sebutkan contoh sumber daya alam abiotik.....

a. Rumput, air, dan udara

b. Tanah, air, dan udara

c. Hewan, air, dan udara

d. Hutan, air, dan udara

14. Persebaran Sumber daya alam hayati terdiri atas.....

a. Sumber daya alam hewani, dan sumber daya alam nabati

b. Sumber daya alam tumbuhan, dan sumber daya alam nabati

c. Sumber daya alam daratan, dan sumber daya alam nabati

d. Sumber daya alam lautan, dan sumber daya alam nabati

15. Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.....

a. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka tidak akan habis.

b. Sumber daya alam yang jika dipakai tidak akan berguna

c. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka akan habis.

d. Sumber daya alam yang jika dipakai akan berlebihan

Kunci Jawaban Posttest I

1. B

2. D

3. A

4. A

5. C

6. C

7. D

8. D

9. B

10. A

11. B

12. C

13. B

14. A

15. C

Nama : ...............................................................

Hari/Tanggal : ...............................................................

1.

1. Perikanan terbagi menjadi 2 yaitu.....

a. Perikanan besar, dan perikanan luas

b. Perikanan kecil, dan perikanan besar

c. Perikanan darat, dan perikanan laut

d. Perikanan kecil, dan perikanan laut

2. Peternakan terbagi menjadi 3, yaitu.....

a. Peternakan kecil, peternakan besar, peternakan unggas

b. Peternakan luas, peternakan sempit, peternakan terbatas

c. Peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan unggas.

d. Peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan bebas.

3. Apa itu pertambangan.....

a. Kegiatan manusia yang memanfaatkan barang tambang yang ada.

b. Kegiatan manusia yang memanfaatkan barang bekas

c. Kegiatan manusia yang memanfaatkan tempat kumuh

d. Kegiatan manusia yang memanfaatkan lahan luas

Petunjuk Umum Soal Pretest Siklus II

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab

2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah, dengan cara

melingkarinya

3. Jumlah soal sebanyak 15 butir soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban

4. Bacalah doa sebelum mengerjakan latihan

5. Dilarang keras menyontek dan bekerjasama dengan teman

6. Selamat mengerjakan tugas!!

4. Apa itu peternakan.....

a. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan

mengembangkan berbagai tumbuhan

b. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan

mengembangkan benda-benda mati

c. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan

mengembangkan berbagai jenis hewan

d. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan

memanfaatkan benda sekitar

5. Apa itu perikanan.....

a. Hutan yang berukuran tanah luas

b. Hutan yang berisi binatang liar

c. Hutan yang berdampingan dengan sungai

d. Segala usaha atau kegiatan manusia dalam membudidayakan ikan

6. Hutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu.....

a. Hutan homogen, dan hutan heterogen

b. Hutan besar, dan hutan kecil

c. Hutan luas, dan hutan sempit

d. Hutan besar, dan hutan homogen

7. Apa itu hutan heterogen.....

a. Hutan yang jenis tanamannya bermacam-macam dan tumbuh secara alami

b. Hutan yang berukuran lahan luas

c. Hutan yang berisi binatang liar

d. Hutan yang berdampingan dengan sungai

8. Peternakan terbagi menjadi 3, yaitu.....

a. Peternakan kecil, peternakan besar, peternakan unggas

b. Peternakan luas, peternakan sempit, peternakan terbatas

c. Peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan unggas.

d. Peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan bebas.

9. Apa itu hutan homogen.....

a. Hutan yang berukuran lahan luas

b. Hutan yang berisi binatang liar

c. Hutan yang berdampingan dengan sungai

d. Hutan yang jenis tanamannya sejenis dan merupakan hasil budidaya manusia

10. Apa itu perkebunan besar.....

a. Perkebunan yang diusahakan oleh lembaga

b. Perkebunan yang diusahakan rakyat kecil

c. Perkebunan yang diusahakan rakyat menengah

d. Perkebunan yang diusahakan oleh rakyat kota

11. Ada 2 macam perkebunan, yaitu.....

a. Perkebunan luas, dan perkebunan sempit

b. Perkebunan besar, perkebunan kecil

c. Perkebunan sempit, dan perkebunan rakyat

d. Perkebunan rakyat, dan perkebunan besar

12. Pengelolaan pertanian rakyat masih secara tradisonal, dengan menggunakan alat apa

untuk mengelolanya.....

a. Cangkul, dan mesin Traktor

b. Cangkul, dan bajak yang ditarik sapi atau kerbau

c. Cangkul, dan mesin reaper

d. Cangkul, dan mesin binder

13. Apa itu pertanian.....

a. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan ubi-ubian

b. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan bahan pangan

c. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan hewan

d. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan ladang yang luas

14. Apa itu perkebunan rakyat.....

a. Perkebunan yang diusahakan kalangan bawah

b. Perkebunan yang diusahakan oleh rakyat

c. Perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat kota

d. Perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat plosok

15. Hutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu.....

a. Hutan homogen, dan hutan heterogen

b. Hutan besar, dan hutan kecil

c. Hutan luas, dan hutan sempit

d. Hutan besar, dan hutan homogen

Kunci Jawaban Posttest 2

1. C

2. C

3. A

4. C

5. D

6. A

7. A

8. C

9. D

10. A

11. D

12. B

13. B

14. B

15. A

Nama : ...............................................................

Hari/Tanggal : ...............................................................

1. Apa itu peternakan.....

a. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan

mengembangkan berbagai tumbuhan

b. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan

mengembangkan benda-benda mati

c. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan

mengembangkan berbagai jenis hewan

d. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam hayati dengan cara memelihara dan

memanfaatkan benda sekitar

2. Peternakan terbagi menjadi 3, yaitu.....

a. Peternakan kecil, peternakan besar, peternakan unggas

b. Peternakan luas, peternakan sempit, peternakan terbatas

c. Peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan unggas.

d. Peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan bebas.

3. Hutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu.....

a. Hutan homogen, dan hutan heterogen

b. Hutan besar, dan hutan kecil

c. Hutan luas, dan hutan sempit

d. Hutan besar, dan hutan homogen

Petunjuk Umum Soal Posttest Siklus II

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab

2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah, dengan cara

melingkarinya

3. Jumlah soal sebanyak 15 butir soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban

4. Bacalah doa sebelum mengerjakan latihan

5. Dilarang keras menyontek dan bekerjasama dengan teman

6. Selamat mengerjakan tugas!!

4. Apa itu pertanian.....

a. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan ubi-ubian

b. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan bahan pangan

c. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan hewan

d. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan ladang yang luas

5. Ada 2 macam perkebunan, yaitu.....

a. Perkebunan luas, dan perkebunan sempit

b. Perkebunan besar, perkebunan kecil

c. Perkebunan sempit, dan perkebunan rakyat

d. Perkebunan rakyat, dan perkebunan besar

6. Sebutkan jenis-jenis tanaman perkebunan di indonesia.....

a. Teh, kopi, karet, kelapa sawit, dan tebu

b. Teh, kurma, karet, kelapa sawit, dan tebu

c. Teh, itik, karet, kelapa sawit, dan tebu

d. Teh, bebek, karet, kelapa sawit, dan tebu

7. Apa itu pertanian rakyat.....

a. Pertanian yang diusahakan oleh masyarakat kota

b. Pertanian yang diusahakan oleh masyarakat miskin

c. Pertanian yang diusahakan oleh rakyat

d. Pertanian yang diusahakan oleh masyarakat pelosok

8. Pengelolaan pertanian rakyat masih secara tradisonal, dengan menggunakan alat apa

untuk mengelolanya.....

a. Cangkul, dan mesin Traktor

b. Cangkul, dan bajak yang ditarik sapi atau kerbau

c. Cangkul, dan mesin reaper

d. Cangkul, dan mesin binder

9. Apa itu perkebunan rakyat.....

a. Perkebunan yang diusahakan kalangan bawah

b. Perkebunan yang diusahakan oleh rakyat

c. Perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat kota

d. Perkebunan yang diusahakan oleh masyarakat plosok

10. Apa itu perkebunan besar.....

a. Perkebunan yang diusahakan oleh lembaga

b. Perkebunan yang diusahakan rakyat kecil

c. Perkebunan yang diusahakan rakyat menengah

d. Perkebunan yang diusahakan oleh rakyat kota

11. Apa itu hutan homogen.....

a. Hutan yang berukuran lahan luas

b. Hutan yang berisi binatang liar

c. Hutan yang berdampingan dengan sungai

d. Hutan yang jenis tanamannya sejenis dan merupakan hasil budidaya manusia

12. Apa itu hutan heterogen.....

a. Hutan yang jenis tanamannya bermacam-macam dan tumbuh secara alami

b. Hutan yang berukuran lahan luas

c. Hutan yang berisi binatang liar

d. Hutan yang berdampingan dengan sungai

13. Apa itu perikanan.....

a. Hutan yang berukuran tanah luas

b. Hutan yang berisi binatang liar

c. Hutan yang berdampingan dengan sungai

d. Segala usaha atau kegiatan manusia dalam membudidayakan ikan

14. Perikanan terbagi menjadi 2 yaitu.....

a. Perikanan besar, dan perikanan luas

b. Perikanan kecil, dan perikanan besar

c. Perikanan darat, dan perikanan laut

d. Perikanan kecil, dan perikanan laut

15. Apa itu pertambangan.....

a. Kegiatan manusia yang memanfaatkan barang tambang yang ada.

b. Kegiatan manusia yang memanfaatkan barang bekas

c. Kegiatan manusia yang memanfaatkan tempat kumuh

d. Kegiatan manusia yang memanfaatkan lahan luas

Kunci jawaban posttest II

1. C

2. C

3. A

4. B

5. D

6. A

7. C

8. B

9. B

10. A

11. D

12. A

13. B

14. C

15. A

Nama : ...............................................................

Hari/Tanggal : ...............................................................

1. Apa itu sumber daya alam.....

a. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

b. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan hewan

c. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan

d. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan benda mati

2. Penggolongan sumber daya alam, berdasarkan sifatnya terbagi menjadi 2

jenis, yaitu.....

a. Sumber daya alam hewani dan nabati

b. Sumber daya alam abiotik, dan sumber daya alam biotik

c. Sumber daya alam daratan, dan perairan

d. Sumber daya alam minyak bumi, dan hasil tambang

Petunjuk Umum Soal Pretest Siklus II

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab

2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah, dengan cara

melingkarinya

3. Jumlah soal sebanyak 15 butir soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban

4. Bacalah doa sebelum mengerjakan latihan

5. Dilarang keras menyontek dan bekerjasama dengan teman

6. Selamat mengerjakan tugas!!

3. Penggolongan sumber daya alam berdasarkan tempatnya terbagi menjadi 2

macam yaitu.....

a. Sumber daya alam minyak bumi, dan hasil tambang

b. Sumber daya alam hewani, dan nabati

c. Sumber daya alam daratan, dan sumber daya alam perairan

d. Sumber daya alam biotik,dan abiotik

4. Berdasarkan untuk memulihkannya, sumber daya alam terbagi menjadi 2

macam yaitu.....

a. Sumber daya alam biotik, dan abiotik

b. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang

tidak dapat diperbaharui

c. Sumber daya alam daratan, dan perairan

d. Sumber daya alam hewani, dan nabati

5. Sebutkan contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui.....

a. batu bara, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

b. Minyak, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

c. Emas, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

d. Tumbuhan, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

6. Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.....

a. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka tidak akan habis.

b. Sumber daya alam yang jika dipakai tidak akan berguna

c. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka akan habis.

d. Sumber daya alam yang jika dipakai akan berlebihan

7. Sebutkan apa saja kegiatan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan

ekonomi.....

a. Transportasi, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan

b. Jasa, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan

c. Penjualan,kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan

d. Pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan

8. Apa itu pertanian.....

a. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan ubi-ubian

b. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan bahan pangan.

c. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan perkebunan

d. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan ladang

9. Jenis-jenis tanaman perkebunan di indonesia di antaranya, yaitu.....

a. Kurma, kopi, karet, kelapa sawit, tebu

b. Teh, kopi, karet, kelapa sawit, tebu

c. Kismis, kopi, kelapa sawit, tebu

d. Hewan-hewanan, kopi, kelapa sawit, tebu

10. Hutan dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu.....

a. Hutan homogen, dan hutan heterogen

b. Biotik, dan abiotik

c. Hewani, dan nabati

d. Daratan, dan perairan

11. Apa itu perikanan.....

a. Tempat yang berukuran luas

b. Sungai yang berisi binatang buas

c. Budidaya binatang liar

d. Segala usaha atau kegiatan manusia dalam membudidayakan ikan

12. Peternakan terbagi menjadi 3 macam, yaitu.....

a. Peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan unggas

b. Peternakan kecil, peternakan sempit, peternakan luas

c. Peternakan hewan besar, peternakan sempit, peternakan bebas

d. Peternakan kecil, peternakan sempit, peternakan bebas

13. Sebutkan contoh peternakan hewan besar.....

a. Sapi, kerbau, kuda

b. Kambing, kerbau, kuda

c. Kucing, kerbau, kuda

d. Ayam, kerbau, kuda

14. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian sumber daya

alam, kecuali.....

a. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui harus hemat

b. Penebangan hutan harus diimbangi dengan tindakan reboisasi dan

penghijauan

c. Kegiatan penangkapan ikan dilakukan dengan baik atau tidak

menggunakan bahan peledak

d. Merusak hutan agar indah

15. Salah satu sifat terpuji untuk menjaga lingkungan dan alam sekitar, yaitu.....

a. Menebang pohon secara masal

b. Membuang sampah di sungai atau di selokan

c. Menggunakan sumber daya alam seperlunya agar dapat dimanfaatkan oleh

anak cucu kelak

d. Menggunakan air yang berlebihan

Kunci Jawaban pretest 3

1. A

2. B

3. C

4. B

5. D

6. C

7. D

8. B

9. B

10. A

11. D

12. A

13. A

14. D

15. C

Nama : ...............................................................

Hari/Tanggal : ...............................................................

1. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian sumber daya

alam, kecuali.....

a. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui harus hemat

b. Penebangan hutan harus diimbangi dengan tindakan reboisasi dan

penghijauan

c. Kegiatan penangkapan ikan dilakukan dengan baik atau tidak

menggunakan bahan peledak

d. Merusak hutan agar indah

2. Salah satu sifat terpuji untuk menjaga lingkungan dan alam sekitar, yaitu.....

a. Menebang pohon secara masal

b. Membuang sampah di sungai atau di selokan

c. Menggunakan sumber daya alam seperlunya agar dapat dimanfaatkan oleh

anak cucu kelak

d. Menggunakan air yang berlebihan

3. Apa itu sumber daya alam.....

a. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Petunjuk Umum Soal Posttest Siklus II

1. Periksalah dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab

2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang dianggap lebih mudah, dengan cara

melingkarinya

3. Jumlah soal sebanyak 15 butir soal pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban

4. Bacalah doa sebelum mengerjakan latihan

5. Dilarang keras menyontek dan bekerjasama dengan teman

6. Selamat mengerjakan tugas!!

b. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan hewan

c. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan tumbuhan

d. Kekayaan berupa benda mati maupun hidup yang dapat dimanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan benda mati

4. Penggolongan sumber daya alam, berdasarkan sifatnya terbagi menjadi 2

jenis, yaitu.....

a. Sumber daya alam hewani dan nabati

b. Sumber daya alam abiotik, dan sumber daya alam biotik

c. Sumber daya alam daratan, dan perairan

d. Sumber daya alam minyak bumi, dan hasil tambang

5. Penggolongan sumber daya alam berdasarkan tempatnya terbagi menjadi 2

macam yaitu.....

a. Sumber daya alam minyak bumi, dan hasil tambang

b. Sumber daya alam hewani, dan nabati

c. Sumber daya alam daratan, dan sumber daya alam perairan

d. Sumber daya alam biotik,dan abiotik

6. Berdasarkan untuk memulihkannya, sumber daya alam terbagi menjadi 2

macam yaitu.....

a. Sumber daya alam biotik, dan abiotik

b. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang

tidak dapat diperbaharui

c. Sumber daya alam daratan, dan perairan

d. Sumber daya alam hewani, dan nabati

7. Sebutkan contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui.....

a. batu bara, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

b. Minyak, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

c. Emas, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

d. Tumbuhan, hewan, tanah, air, udara, dan cahaya matahari.

8. Apa itu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.....

a. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka tidak akan habis.

b. Sumber daya alam yang jika dipakai tidak akan berguna

c. Sumber daya alam yang jika dipakai terus menerus maka akan habis.

d. Sumber daya alam yang jika dipakai akan berlebihan

9. Sebutkan apa saja kegiatan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan

ekonomi.....

a. Transportasi, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan

b. Jasa, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan

c. Penjualan,kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan

d. Pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan, dan pertambangan

10. Apa itu pertanian.....

a. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan ubi-ubian

b. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan bahan pangan.

c. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan perkebunan

d. Kegiatan bercocok tanam untuk menghasilkan lading

11. Jenis-jenis tanaman perkebunan di indonesia di antaranya, yaitu.....

a. Kurma, kopi, karet, kelapa sawit, tebu

b. Teh, kopi, karet, kelapa sawit, tebu

c. Kismis, kopi, kelapa sawit, tebu

d. Hewan-hewanan, kopi, kelapa sawit, tebu

12. Hutan dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu.....

a. Hutan homogen, dan hutan heterogen

b. Biotik, dan abiotik

c. Hewani, dan nabati

d. Daratan, dan perairan

13. Apa itu perikanan.....

a. Tempat yang berukuran luas

b. Sungai yang berisi binatang buas

c. Budidaya binatang liar

d. Segala usaha atau kegiatan manusia dalam membudidayakan ikan

14. Peternakan terbagi menjadi 3 macam, yaitu.....

a. Peternakan hewan besar, peternakan hewan kecil, peternakan unggas

b. Peternakan kecil, peternakan sempit, peternakan luas

c. Peternakan hewan besar, peternakan sempit, peternakan bebas

d. Peternakan kecil, peternakan sempit, peternakan bebas

15. Sebutkan contoh peternakan hewan besar.....

a. Sapi, kerbau, kuda

b. Kambing, kerbau, kuda

c. Kucing, kerbau, kuda

d. Ayam, kerbau, kuda

Kunci Jawaban Posttest 3

1. D

2. C

3. A

4. B

5. C

6. B

7. D

8. C

9. D

10. B

11. B

12. A

13. D

14. A

15. A

WAWANCARA DENGAN GURU IPS KELAS IV SEBELUM

PELAKSANAAN TINDAKAN

Pewawancara : Wiwin Suhartini

Responden : Fatimah Nurhasani, S. Pdi

Jabatan : Guru IPS

Tempat : SDN Pisangan 03

Hari/tanggal : 17 Oktober 2016

Waktu : 09.30 s.d. Selesai

1. Di sekolah ini terbagi ke dalam berapa kelas untuk kelas IV dan berapa

jumlah siswa tiap kelasnya?

Jawab: untuk sekolah ini terdapat 12 kelas, masing-masing memiliki 2 kelas

setiap kelasnya yaitu A & B. Untuk kelas 4 sendiri terdapat 23 siswa untuk

kelas A dan 26 siswa untuk kelas B dengan 10 siswa laki-laki dan 16 siswi

perempan.

2. Strategi atau model pembelajaran apa yang sering ibu gunakan demi

kelancaran pembelajaran?

Jawab: selama ini karena saya termasuk belum lama mengajar disekolah ini,

saya hanya memakai strategi yang biasa dipakai yaitu strategi demonstrasi,

terkadang memakai permainan berupa game-game untuk mengajak anak

tidak bosan dikelas. Jika terdapat materi yang mengharuskan untuk memakai

media tetapi fasilitas sekolah belum memadai saya pun memerintahkan

kepada anak-anak untuk membuat media dirumah, media disesuaikan dengan

materi jika materi ajarnya banyak maka penugasan dapat dikelompokkan,

jika sedikit maka penugasan bisa dilakukan individu.

3. Bagaimana hasil belajar IPS siswa kelas IV?

Jawab: untuk hasil belajar sendiri standar ya karena semua pasti kembali ke

faktor anak-anaknya, ada saja anak-anak yang dirumah sudah mengikuti les

private tapi hasil masih belum membaik, disini peran guru begitu penting

yaitu membimbing dengan melihat bagaimana cara anak belajar dengan

enjoy dengan itu belajar bukan lagi hal yang sulit.

4. Masalah-masalah apa saja yang sering ibu alami ketika proses pembelajaran

dan bagaimana cara ibu mengatasi masalah tersebut?

Jawab: untuk masalah, salah satunya jika pembelajaran terlihat

membosankan maka saya akan mencoba menggunakan game-game untuk

mengatasinya.

5. Apakah ibu pernah menerapkan model pembelajaran make a match?

Jawab: saya pernah menerapkan model pembelajaran make a match waktu

itu saya memegang jumlah 40 siswa dengan pembagian 2 kelompok, suasana

pada waktu itu kurang efektif karena siswa justru lebih ramai dari biasanya,

dari sini saya bisa mengevaluasi bahwa jika saya menerapkan metode

tersebut akan lebih baik dikelompokkan menjadi 4 kelompok agar siswa bisa

lebih tenang dan mudah mencari teman pasangannya.

6. Bagaimana menurut ibu jika model pembelajaran make a match ini saya

terapkan dalam pembelajaran IPS?

Jawab: silahkan saja, karena semua metode pasti akan meningkatkan sebuah

proses pembelajaran, dan tentunya sebagai pengajar sebisa mungkin dapat

mengkondisikan kelas.

WAWANCARA DENGAN GURU IPS KELAS IV SETELAH

PELAKSANAAN TINDAKAN

Pewawancara : Wiwin Suhartini

Responden : Fatimah Nurhasani, S. Pdi

Jabatan : Guru IPS

Tempat : SDN Pisangan 03

Hari/tanggal : 24 Oktober 2016

Waktu : 09.30 s.d. Selesai

1. Menurut ibu, apakah model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini

cocok digunakan dalam pembelajaran IPS untuk kelas IV?

Jawab: cocok sekali, karena antusias siswa ketika pembelajaran berlangsung

terlihat, dan guru perlu mengkondisikan siswa ketika pembelajaran

berlangsung.

2. Bagaimana perubahan yang dialami siswa di kelas IV ini setelah

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match sebagai

model pembelajaran IPS?

Jawab: perubahan sangat terlihat, jika dibanding metode pengajaran yang

biasa saya pakai, metode ini sangat menjadikan siswa aktif, seperti tanya-

jawab rata-rata siswa sangat antusias.

3. Apakah siswa menjadi aktif dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran di

kelas terutama pada mata pelajaran IPS?

Jawab: benar, siswa sangat aktif sekali dan termotifasi ketika pembelajaran

berlangsung.

4. Adakah kekurangan yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran ini?

Jawab: evaluasi selama mengajar, mungkin perlu pengkondisian kelas agar

bisa fokus dalam pembelajaran, dan ketika ada tes tanya-jawab pengajar

perlu memberi waktu kepada siswa untuk membaca materi terlebih dahulu.

QUISIONER SISWA KELAS IV SEBELUM

PELAKSANAAN TINDAKAN

Pewawancara : Wiwin Suhartini

Responden : Siswa kelas IV.B

Jabatan : Siswa

Tempat : SDN Pisangan 03

Hari/tanggal : 17 Oktober 2016

Waktu : 09.30 s.d. Selesai

1. Bagaimana pendapat adik tentang pembelajaran IPS di kelas IV ini?

Jawab:Siswa 1: senang, karena banyak ilmu yang didapat.

Siswa 2: senang

Siswa 3: senang, banyak ilmu yang bermanfaat

Siswa 4: senang

Siswa 5: senang

2. Model pembelajaran apa saja yang pernah digunakan oleh ibu guru saat

pembelajaran IPS?

Jawab:Siswa 1: ceramah, permainan

Siswa 2: ceramah, membaca

Siswa 3: membaca buku

Siswa 4: ceramah, ada praktek

Siswa 5: ceramah, permainan

3. Apakah adik dapat memahami materi IPS yang telah dijelaskan oleh ibu

guru?

Jawab:Siswa 1: paham

Siswa 2: paham

Siswa 3: sedikit paham

Siswa 4: paham

Siswa 5: paham

4. Sumber apa saja yang digunakan dalam pembelajaran di kelas?

Jawab:Siswa 1: paket buku

Siswa 2: paket buku

Siswa 3: paket buku, LKS

Siswa 4: paket buku

Siswa 5: LKS

5. Bagaimana hasil belajar adik pada mata pelajaran IPS?

Jawab:Siswa 1: bagus

Siswa 2: cukup bagus

Siswa 3: bagus

Siswa 4: bagus

Siswa 5: kecil

WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS IV SETELAH

PELAKSANAAN TINDAKAN

Pewawancara : Wiwin Suhartini

Responden : Siswa kelas IV.B

Jabatan : Siswa

Tempat : SDN Pisangan 03

Hari/tanggal : 24 Oktober 2016

Waktu : 09.30 s.d. Selesai

1. Setelah kak wiwin mengajar, Bagaimana pendapat adik mengenai

pembelajaran IPS yang telah diikuti?

Jawab:Siswa 1: Senang, belajarnya ada permainan sehingga tidak jenuh

Siswa 2: Senang, bisa belajar sambil bermain

Siswa 3: Seru, belajarnya tidak membosankan

Siswa 4: Senang, karena terdapat permainan

Siswa 5: Seru, belajarnya sangat seru

2. Apakah belajar dengan menggunakan model pembelajaran make a match

(mencocokkan kartu soal dan jawaban) lebih mudah untuk mempelajari

materi yang ada?

Jawab:Siswa 1: Mudah

Siswa 2: Mudah

Siswa 3: Mudah

Siswa 4: Lebih mudah

Siswa 5: Sangat mudah

3. Apakah adik merasa senang atau bosan ketika belajar dengan menggunakan

model pembelajaran make a match (mencocokkan kartu soal dan jawaban) ?

Jawab:Siswa 1: Senang

Siswa 2: Sangat senang

Siswa 3: Senang

Siswa 4: Senang

Siswa 5: Senang

4. Apakah adik merasa jenuh ketika belajar dengan menggunakan model

pembelajaran make a match (mencocokkan kartu soal dan jawaban) ?

Jawab:Siswa 1: Tidak

Siswa 2: Tidak

Siswa 3: Tidak

Siswa 4: Tidak

5. Apakah adik paham ketika belajar IPS menggunakan model pembelajaran

make a match (mencocokkan kartu soal dan jawaban)?

Jawab:Siswa 1: Ya, paham

Siswa 2: Paham

Siswa 3: Paham sekali

Siswa 4: Paham

Siswa 5: Lebih paham

CATATAN LAPANGAN

Pertemuan pertama

1. Siswa mengeluh pada saat mengerjakan tes awal (pretest & posttest).

2. Siswa masih belum memahami tentang pembelajaran kooperatif tipe make a match,

sehingga banyak sekali pertanyaan-pertanyaan siswa kepada guru.

3. Siswa belum terbiasa terhadap guru sehingga perlu adaptasi yang lebih baik.

4. Pada RPP pertemuan pertama terdapat kegiatan pembelajaran yang terlewati yaitu

guru menyimpulkan materi diakhir pembelajaran.

5. Terdapat siswa yang kurang peduli ketika strategi pembelajaran berlangsung

disebabkan faktor internal dengan teman sebangkunya.

6. Terdapat beberapa siswa kurang tepat dalam mencocokkan kartu soal dan jawaban.

Pertemuan kedua

1. Siswa telah memahami strategi pembelajaran yang dibawakan guru sehingga tidak

perlu waktu lama memberikan perintah pada saat proses pembelajaran.

2. Siswa mulai percaya diri untuk mencocokkan kartu soal dan jawaban, terlihat dari

banyaknya siswa yang tepat dalam mencocokkan kartu soal dan jawaban.

3. Siswa sudah mulai bisa beradaptasi dan akrab dengan guru.

Pertemuan ketiga

1. Siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match,

dan

2. Pertemuan akhir siswa sangat amat antusias terhadap pembelajaran yang berlangsung

disebabkan guru berinisiatif memberika reward berupa snack makanan dan alat tulis

ketika siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

SIKLUS I

Pertemuan ke-1

Siswa-siswi mengerjakan pretest diawal pertemuan siklus I

Siswa-siswi mengerjakan posttest diawal pertemuan siklus I

SIKLUS II

Pertemuan ke-2

Siswa-siswi sangat bersemangat dalam mengikuti icebreaking yang diinstruksikan

guru

Pembagian kelompok dengan cara bermain dan menyanyi

SIKLUS II

Pertemuan ke-3

Kartu make a match (soal dan jawaban) dikemas semenarik mungkin

Diskusi siswa-siswi satu sama lain ketika menerima kartu make a match

Siswa mengemukakan hasil pemikirannya terkait kartu soal/jawaban yang

telahdidiskusikan dengan temannya.

Antusiasme siswa-siswi untuk menjawab pertanyaan dari guru