PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM
SERTA PEMANFAATAN UNTUK KEGIATAN EKONOMI MELALUI
MODEL PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA DIORAMA PADA
SISWA KELAS IV MI MIFTAHUN NAJIHIN KAUMAN LOR
TAHUN AJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh :
Surya Aditya Ahmad
NIM. 115-14-101
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Semua itu mudah, Cuma perasaan kita saja yang merasa sulit hiyahiyahiya”
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi ini
penulis persembahkan untuk :
1. Ibuku Suprihatun dan bapakku M. Hamdan yang selalu mencurahkan kasih
sayang dan do’anya kepada saya.
2. Mbh tarman dan Mbh Sonah selaku orang tuaku ke-dua yang sejak kecil
merawatku dengan kasih sayangnya.
3. Kakaku satu-satunya Dhita yang setiap hari selalu memberi semangat untuk
menuntut ilmu.
4. Keluarga besar yang selalu menanyakan kapan aku wisuda dan yang selalu
memberi semangat kepada saya.
5. Dosen pembimbing skripsiku, Bapak Dr. Winarno S. Si., M.Pd. yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing saya dalam penyelesaian skripsi
ini.
6. Teman seperjuangan sekaligus sahabatku yang selalu ada dalam suka maupun
duka dari semester satu hingga sekarang.
7. Netizen yang selalu memberi wejangan-wejangan untuk menyelesaikan tugas
akhir ini.
8. Kampusku tercinta, IAIN Salatiga.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Agung Muhammad SAW yang senantiasa dinanti-nantikan syafa’atnya kelak di
yaumul qiyamah.
Penyusunan skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi
sumber daya alam serta pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi Melalui Model
Problem Solving Dengan Media Diorama Pada Siswa Kelas IV Semester 1
MI Miftahun Najihin Kauman Lor Tahun Pelajaran 2018/2019” ini, adalah untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan
dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penyusun
menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI
4. Dr. Winarno S. Si., M.Pd selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan
arahan dan bimbingan hingga skripsi ini selesai.
5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bimbinganya kepada penulis.
ix
6. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan moral dan material.
7. Bapak Taufiq Ismail, S.Pd.I. selaku kepala madrasah MI Miftahun Najihin
Kauman Lor kecamatan Pabelan yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
8. Bapak Ikhda Malik Ibrahim, S.Pd selaku guru kelas IV MI Miftahun Najihin
Kauman Lor kecamatan Pabelan.
9. Kepada seluruh siswa kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor kecamatan
Pabelan yang telah mendukung dan membantu peneliti dalam melakukan
penelitian.
10. Sahabat dan teman–teman yang senantiasa menginspirasi, berjuang bersama-
sama dan saling memberikan dukungan.
Selanjutnya penyusun hanya dapat berdo’a “jazakumullahu khairal jaza’
jazaan katsiran”. Penyusun sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat berharga bagi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penyusun
hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penyusun pada khususnya.
Salatiga, 20 Maret 2019
x
ABSTRAK
Ahmad, Surya Aditya.2018. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber Daya
Alam Serta Pemanfaatan Untuk Kegiatan Ekonomi Melalui Model
Problem Solving dengan Media Diorama pada Siswa Kelas IV Semester
1 MIMiftahun Najihin Kauman Lor Tahun Pelajaran 2018/2019. Dosen
Pembimbing: Dr. Winarno S. Si., M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Problem Solving, Media Diorama.
Penelitian ini merupakan upaya meningkatan hasil belajar siswa yang dilatar
belakangi dengan adanya kenyataan hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahun
Najihin Kauman Lor, Kecamatan Pabelan dalam pembelajaran IPS tergolong
masih rendah. Oleh karena itu Guru diharapkan menerapkan model pembelajaran
yang meningkatkan hasil belajar. Masalah utama yang akan dijawab dalam
Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : Apakah penerapan Model problem solving
dan media pembelajaran diorama dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi
sumber daya alam serta pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi pada siswa kelas IV
Mi Miftahun Najihin Kauman Lor tahun pelajaran 2018/2019.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melaui dua siklus yaitu siklus I dan
siklus II. Tiap siklus masing-masing terdapat perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan
meliputi observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan
cara menghitung pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai
peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model problem
solving dan media pembelajaran diorama dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial materi sumber daya alam serta pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi
mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar siswa dibuktikan dengan
adanya peningkatan hasil belajar siswa sebelum melakukan penerapan yaitu 7
siswa tuntas 12 siswa tidak tuntas atau 38,8% siswa yang memenuhi KKM dan
sesudah penerapan Model problem solving dan media diorama yaitu pada siklus I
sebanyak 11 siswa tuntas dan 8 siswa tidak tuntas atau 61,1% siswa yang telah
tuntas, dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebanyak 88,9% atau 16
siswa tuntas dan 2 tidak tuntas dari 18 siswa kelas IV dengan kritria ketuntasan
minimal (KKM) 70.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR LOGO IAIN ................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................... iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ............................................. v
HALAMAN MOTTO ................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
D. Kegunaan penelitian ............................................................................ 4
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................. 5
F. Metode Penelitian................................................................................. 7
xii
1. Rancangan Penelitian ..................................................................... 7
2. Subjek Penelitian ............................................................................ 8
3. Langkah-langkah Penelitian ........................................................... 8
4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 10
5. Instrumen Penelitian....................................................................... 11
6. Analisis Data ................................................................................. 12
G. Sistematika Penulisan........................................................................... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ......................................................................................... 14
1. Pengertian Belajar .......................................................................... 14
2. Ciri-ciri Belajar .............................................................................. 15
3. Fakor yang Mempengaruhi Belajar ............................................... 16
4. Pengertian Hail Belajar ................................................................. 28
5. Macam-macam Belajar ................................................................. 29
6. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................................... 30
B. Ilmu Pengetahuan Sosial ...................................................................... 31
1. Pengertian IPS ................................................................................ 31
2. Ruang Lingkup IPS ........................................................................ 32
3. Hakikat IPS ................................................................................... 32
4. Tujuan IPS ...................................................................................... 33
5. Standar Kompetensi Untuk SD/MI Kelas IV Semester I .............. 33
C. Materi Sumber Daya Alam Serta Pemanfaatan Untuk Kegiatan
Ekonomi ............................................................................................... 34
xiii
1. Jenis Sumber Daya Alam dan Kaitannya dengan Kegiatan
Ekonomi ........................................................................................ 34
2. Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui .............................. 34
3. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui ................... 37
4. Persebaran Sumber Daya Alam .................................................... 37
D. Model Problem Solving ....................................................................... 39
1. Pengertian Model Problem Solving ............................................. 39
2. Langkah-langkah Model Problem Solving .................................... 40
3. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Solving .................... 41
E. Media Diorama .................................................................................... 42
1. Pengertian Media........................................................................... 42
2. Manfaat Media ............................................................................. 43
3. Media Diorama ............................................................................. 44
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus .............................................................. 46
1. Deskripsi Kegiatan Siklus I ........................................................... 46
a. Perencanaan Tindakan ....................................................... 46
b. Pelaksanaan Tindakan ....................................................... 47
c. Refleksi ............................................................................. 50
2. Deskripsi Kegiatan Siklus II ......................................................... 50
a. Perencanaan Tindakan ....................................................... 50
b. Pelaksanaan Tindakan ........................................................ 51
c. Refleksi .............................................................................. 54
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................... 55
1. Deskripsi Data Pra Siklus............................................................... 55
2. Deskripsi Data Siklus I................................................................... 57
3. Deskripsi Data Siklus II ................................................................. 58
B. Pembahasan .......................................................................................... 60
1. Pra Siklus ...................................................................................... 60
2. Siklus I ........................................................................................... 62
3. Siklus II .......................................................................................... 69
4. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II .............................. 75
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 78
B. Saran ..................................................................................................... 78
C. Siswa ................................................................................................... 79
D. Sekolah ................................................................................................ 79
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80
LAMPIRAN .................................................................................................... 82
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standart Kompetensi Kelas IV SD/MI............................................. 34
Tabel 2.2 Persebaran Hasil Bumi ..................................................................... 38
Tabel 2.3 Hasil Tambang ................................................................................. 38
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian ( Pra Siklus) .................................................. 56
Tabel 4.2 Perolehan Hasil Nilai Evaluasi Siklus I ........................................... 57
Tabel 4.3 Perolehan Hasil Nilai Evaluasi Siklus II .......................................... 59
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulai Nilai Siswa Per Siklus ......................................... 61
Tabel 4.5 Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus I ......................................... 63
Tabel 4.6 Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ....................................... 68
Tabel 4.7 Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus II ....................................... 70
Tabel 4.8 Lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ...................................... 74
Tabel 4.9 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ............................... 75
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Model Tahapan Pelaksanaan PTK ............................................... 8
Gambar 4.1 Nilai Hasil Evaluasi Siklus I ........................................................ 62
Gambar 4.2 Nilai Hasil Evaluasi Siklus II ....................................................... 69
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan
Siklus II ........................................................................................ 76
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I................................ 83
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .............................. 92
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian ................................................................ 100
Lampiran 4 Soal Evaluasi Siklus I ................................................................... 104
Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II .................................................................. 105
Lampiran 6 Jawaban Soal Evaluasi Siklus I .................................................... 106
Lampiran 7 Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ................................................... 107
Lampiran 8 Nilai Murni pra siklus ................................................................... 108
Lampiran 9 Hasil Nilai Evaluasi Siklus I ......................................................... 109
Lampiran 10 Hasil Nilai Evaluasi Siklus II ..................................................... 110
Lampiran 11 Hasil Lembar Pengamatan Guru Siklus I ................................... 111
Lampiran 12 Hasil Lembar Observasi Siswa siklus I ...................................... 113
Lampiran 13 Hasil Lembar Pengamatan Guru Siklus II ................................. 114
Lampiran 14 Hasil Lembar Pengamatan Siswa Siklus II................................. 116
Lampiran 15 Hasil Lembar Konsultasi ............................................................ 117
Lampiran 16 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi....................................... 118
Lampiran 17 Surat Pengantar Lembaga ........................................................... 119
Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 120
Lampiran 19 Profil Sekolah ............................................................................. 121
Lampiran 20 Daftar Nilai SKK ....................................................................... 124
Lampiran 20 Daftar Riwayat Hidup ................................................................. 129
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran adalah sebuah proses dimana terdapat
interaksi antara guru dengan murid yang berlangsung dalam dunia
pendidikan. Kegiatan pembelajaran meununtut guru memiliki ketrampilan
dalam penggunaan model-model dan media pembelajaran yang
memudahkan dalam penyampaian materi.
Dalam kegiatan pembelajaran diharapkan adanya peningkatan hasil
belajar setiap siswa. Dengan adanya peningkatan hasil belajar akan
memberikan banyak dampak positif bagi siswa, guru,oran tua maupun
sekolahan.
Hasil belajar menurut Nana Sudjana (2011:22) yaitu kemapuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah dia menerima pengalaman
belajarnya. Sebelum melakukan penilaian penilaian harus diingat unsur
unsur yang terdapat pada proses belajar mengajar yaitu: tujuan, bahan,
metode dan alat serta penilaian. Howard Kingsley membagi tiga macam
hasil belajar yaitu: ketrampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan
pengertian, sikap dan cita-cita.
Ilmu Pengetahuan Sosial menurut (Gunawan, 2013: 48) adalah
suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan,
adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep
dan keterampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi.
2
IPS merupakan suatu pembelajaran tentang konsep sosial yang
berhubungan dengan geografi, sejarah, antropologi, sosiologi dan
ekonomi. Dalam pembelajaran IPS sering siswa menganggap bahwa
pembelajarannya berisi hafalan, sehingga banyak anak yang merasa bosan,
padahal pelajaran IPS itu bukan hanya hafalan saja, melainkan banyak
materi IPS yang berkaitan tentang keterampilan dan sikap siswa tentang
bagaimana beradaptasi atau berinteraksi dengan masyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Untuk mengatasi permasalahan di atas maka dalam sebuah
pembelajaran IPS harus menentukan dan menggunakan media
pembelajaran dengan tepat.
Pendidikan IPS di sekolah dasar merupakan bidang studi dalam
semua aspek kehidupan dan interaksinya dengan masyarakat. Tujuan
pengajaran IPS tentang kehidupan masyarakat dilakukan secara sistematis.
Dengan demikian, Peran IPS sangat penting untuk mendidik siswa
mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan agar dapat
mengambil bagian secara aktif dalam kehidupannya kelak sebagai anggota
masyarakat dan warga negara yang baik (Hamdani, 2011: 143).
Berdasarkan hasil observasi penulis pada hari senin 6 Agustus
2018, penulis mewawancarai bapak Malik selaku guru mata pelajaran ilmu
pengetahuan sosial khususnya materi sumber daya alam serta pemanfaatan
untuk kegiatan ekonomi kelas IV, dalam kegiatan proses pembelajaran
umumnya masih menggunakan metode lama seperti ceramah dan tanya
jawab yang menyebabkan pembelajaran berjalan kurang efektif dan
3
membosankan sehingga minat belajar siswa berkurang, akibatnya
semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS khususnya materi
sumber daya alam serta pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi kurang
semangat dan siswa menjadi susah mengerti dan tidak paham. Sehingga
mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai
ulangan siswa kelas IV yang diperoleh dari guru menunjukkan masih
banyaknya siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 70. Secara klasikal nilai
ulangan siswa belum memenuhi KKM, dari 18 siswa hanya 7 siswa yang
dapat memenuhi KKM atau sebesar 38,8% sedangkan sisanya masih
berada dibawah KKM.
Setelah peneliti mengamati kegiatan pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial sumber daya alam serta pemanfaatan untuk kegiatan
ekonomi, penulis dapat memaparkan berbagai masalah antara lain: (1)
semangat siswa pada pembelajaran masih kurang.(2) hasil belajar tentang
sumber daya alam serta pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi kurang
memuaskan. Salah satu faktor yang memicu adanya masalah tersebut yaitu
cara guru dalam mengajarkan materi sumber daya alam serta pemanfaatan
untuk kegiatan ekonomi masih menggunakan strategi yang lama sehingga
membuat peserta didik tidak dapat menguasai materi dengan baik.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai hal tersebut. Oleh sebab itu, penulis ingin
melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) melalui judul: “
4
Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi sumber daya alam serta
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi Melalui Model Problem Solving
Dengan Media Diorama Pada Siswa Kelas IV Semester 1 MI
Miftahun Najihin Kauman Lor Tahun Pelajaran 2018/2019.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut: Apakah penerapan model problem solving dan
media diorama dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi sumber daya
alam serta pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi pada siswa kelas IV
semester 1 MI Miftahun Najihin Kauman Lor Tahun Pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yangi ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar IPS materi sumber daya alam serta
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi dengan penerapan model problem
solving dan media diorama pada siswa siswa kelas IV semester 1 MI
Miftahun Najihin Kauman Lor Tahun Pelajaran 2018/2019.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan secara Teoritis
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan
informasi mengenai cara mengatasi permasalahan dalam proses
5
pembelajaran terutama bagaimana cara meningkatkan hasil belajar
IPS materi sumber daya alam serta pemanfaatan untuk kegiatan
ekonomi kelas IV madrasah ibtidaiyah. Hasil penelitian ini juga
diharapkan memberikan khasanah ilmu mengenai penerapan model
problem solving dan media diorama.
2. Kegunaan secara Praktis
a. Bagi siswa
1) Siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran pada kualitas yang
lebih baik melalui model pembelajaran problem solving dengan
media diorama.
2) Meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS
melalui media diorama.
3) Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
materi sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi.
b. Bagi Guru
1) Guru mendapat masukan dalam meningkatkan hasil belajar
pada mata pelajaran IPS.
2) Guru termotivasi untuk melakukan inovasi model dan media
pembelajaran terutama model promblem solving dan media
diorama.
3) Meningkatkan rasa percaya diri dan kinerja guru.
6
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan memberikan nilai positif MI Miftahun Najihin
Kauman Lor.
d. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat
memberikan refrensi tentang penerapan model problem solving dan
media diorama.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis yang digunakan adalah Penerapan model problem
solving dan media diorama dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pada Kelas IV semester I MI Miftahunnajihin Kauman Lor.
2. Indikator Keberhasilan
Penelitian yang baik harus memiliki indicator keberhasilan untuk
dijadikan alat ukur dalam menentukan keberhasilan penelitian.
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar
Ilmu pengetahuan sosial pada materi sumber daya alam serta
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi. Indikator keberhasilan
penelitian ini sebagai berikut :
a. Secara individual: nilai yang diperoleh siswa melebihi KKM yang
sudah ditentukan di sekolah tersebut, yakni ≥ 70.
7
b. Secara Klasikal : apabila dalam satu kelas tersebut yang mendapat
skor ≥ 70 harus mencapai presentase 85% dari semua siswa.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini
merupakan PTK kolaboratif yaitu peneliti bekerjasama dengan guru di
kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah Penelitian yang mengangkat
masalah-masalah aktual yang dilakukan oleh para guru yang
merupakan pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk
memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara
lebih profesional.
Menurut Saminanto (2011: 2) PTK adalah sebagai suatu bentuk
kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan
untuk meningkatkan kemantapan rasioanal dan tindakan-tindakan
mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman
terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, memperbaiki kondisi
dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan, serta
dilakukan secara kolaboratif.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di
Kelas IV B MI Miftahunnajihin Kauman Lor dengan jumlah siswa 18
8
anak, laki-laki 9 perempuan 9. Kelas IV diampu oleh bapak Ikhda
Malik Ibrahim, S.Pd., penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16
Agustus 2018 pada siklus I, dan pada tanggal 27 Agustus 2018 pada
siklus II.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahahap, yaitu 1.
Perencanaan, 2. Pelaksanaan, 3. Pengamatan, 4. Refleksi. Adapun
model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai
berikut:
Gambar 1.1 Model Tahapan Pelaksanaan PTK
Tahap-tahap penelitian tindakan kelas (Saminanto,2011)
Penelitian tindakan kelas memiliki tahapan kegiatan yang
terdiri dari dua siklus atau lebih tergantung dalam implementasinya.
9
Setiap tahapan dirancang dengan melalui tahapan: perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, refleksi.
a. Perencanaan Tindakan
1) Identifikasi masalah
a) Mewawancarai siswa.
b) Melakukan observasi langsung di kelas.
b. Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan
1) Membuat skenario pembelajaran yang berisikan langkah-
langkah yang dilakukan oleh guru dan bentuk-bentuk
kegiatan siswa
2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang
diperlukan
3) Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data
mengenai proses dan hasil tindakan perbaikan
4) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan
c. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru memberikan penjelasan tentang sumber daya alam serta
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3) Guru menjelaskan tentang sumber daya alam serta pemanfaatan
untuk kegiatan ekonomi.
4) Guru memberikan soal yang berhubungan dengan sumber daya
alam serta pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi.
10
5) Menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilakukan.
d. Pengamatan
1) Selama proses pembelajaran untuk mengetahui tentang
keaktifan siswa.
2) Dengan mencatat keberhasilan dan hambatan-hambatan yang
dialami dalam proses pembelajaran.
e. Refleksi
1) Guru dan peneliti menganalisis dan mendiskusikan hasil
pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi mana yang
perlu dipertahankan dan mana yang perlu diperbaiki untuk
siklus selanjutnya
2) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 1
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Obsevasi
Menurut Sukmadinata (2010: 220) Observasi atau pengamatan
adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan peneliti
dengan melakukan pengamatan terhadap aktifitas siswa, kegiatan
guru dalam mengelola kelas serta. mengetahui peningkatan hasil
belajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan problem solving
11
dan media diorama pada siswa kelas IV Mi Miftahunnajihin
Kauman Lor.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data
dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik
dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumentasi
digunakan untuk mengetahui nilai IPS siswa kelas IV Mi
Miftahunnajihin sebelum diterapkan penelitian tindakan kelas.
c. Tes
Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasil-hasil belajar
yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu .Digunakan
lembar tes yang dikerjakan oleh siswa, tes yang digunakan berupa
tes akhir untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa.
5. Instrumen Penilaian
Dalam penelitian tindakan kelas ini, instrumen penelitian yang
digunakan peneliti untuk memperoleh data adalah sebagai berikut :
a. Silabus
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
c. Lembar observasi untuk mengamati aktifitas siswa
d. Lembar observasi untuk mengamati guru
e. Soal
12
6. Analisis Data
Analisis data ini digunakan untuk mengetahui peningkatan dengan
model pembelajaran problem solving dengan media diorama yang
digunakan peneliti dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPS materi pemanfaatan sumber daya alam untuk
kegiatan ekonomi.
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik
deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Menghitung nilai rata kelas dengan rumus sebagai berikut:
M =
Keterangan:
M = Nilai rata-rata
X = Jumlah semua nilai siswa
N = Jumlah siswa
b. Sedangkan untuk menghitung presentasi jumlah belajar siswa
digunakan rumus sebagai berikut:
P =
Keterangan:
P = Nilai dalam persen
F = Frekuensi
N = Jumlah keseluruhan
13
G. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan disusun dalam lima bab, secara sistematik dapat
dilihat di bawah ini :
Bab I : Pendahuluan, pada bab pendahuluan terdiri dari latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, strategi
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Kajian pustaka, pada bab ini penulis mengemukakan landasan
teori dari tiap-tiap variabel penelitian.
Bab III : Pelaksanaan penelitian, pada bab ini berisi tentang gambaran
umum MI Miftahunnajihin Kauman Lor.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini berisi hasil
penelitian meliputi diskripsi per siklus dan pembahasan.
Bab V : kesimpulan dan Saran
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan - perubahan
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Belajar merupakan kegiatan penting setiap orang, termasuk di
dalamnya belajar bagaimana seharusnya belajar. Sebuah survey
memperlihatkan bahwa 82% anak-anak yang masuk sekolah pada usia
5 atau 6 tahun memiliki citra diri yang positif tentang kemampuan
belajar mereka sendiri. Tetapi angka tinggi tersebut menurun drastis
menjadi 18% waktu mereka berusia 16 tahun. Konsekuensinya, 4 dari
5 remaja dan orang dewasa memulai pengalaman belajarnya yang baru
dengan perasaan ketidak nyamanan (Nichol, 2002: 37).
Menurut Greogy A. Kimble dalam Hergenhahn & Olson (1997)
yang dikutip oleh Sriyanti (2013: 17) belajar adalah perubahan tingkah
laku yang relatif permanen dalam diri individu yang diperoleh dari
pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat
tertentu semacam penyakit, kelelahan, dan obat-obatan.
15
Sedangkan menurut Kingsley (1957: 12) dalam Soemanto
(1990: 99) belajar adalah suatu proses dimana tingkah laku individu
ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh individu secara sengaja dan
dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman,
atau pengetahuan baru yang mengakibatkan perubahan tingkah laku
pada diri individu, baik disebabkan karena adanya interaksi antara
individu dengan individu lainnya maupun antara individu dengan
lingkungannya, ataupun yang disebabkan oleh suatu pengalaman
maupun latihan, dan perubahan tersebut relatif permanen, baik dalam
berpikir, merasa, maupun bertindak.
2. Ciri-ciri Belajar
Menurut Baharuddin dan Esa N.W dalam Sriyanti (2013), ciri-ciri
belajar meliputi :
a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku.
b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanen.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat
berlangsungnya proses belajar, perubahan perilaku itu bisa jadi
bersifat potensial.
d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau
pengalaman.
16
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
3. Faktor yang Mempengaruhi Belajar
a. Faktor-faktor Intern
1) Faktor Jasmaniah
(a) Faktor Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika
kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat
lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika
badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-
gangguan/kelainan-kelainan fungsi alat inderanya serta
tubunya maka proes belajar mengajar akan terganggu oleh
keadaan fisiknya.
Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah
mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan
cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang
bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi
dan ibadah.
(b) Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan
kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan.
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar.Siswa
yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini
17
terjadi,hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan
khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari
atau mengurangi pengaruh kecacatanya itu.
2) Faktor Psikologis
(a) Inteligensi
Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga
jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan
ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak
secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya
dengan cepat.
Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan
belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai
tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada
yang mempunyai tingkat inteligensi yang rendah.
Walaupun begitu siswa yang mempumyai tingkat
inteligensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam
belajarnya.
(b) Perhatian
Menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang
dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu
objek (benda/hal) atau sekumpulan objek. Untuk dapat
menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus
18
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya,
jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa , maka
timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.
Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan
pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara
mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau
bakatnya.
(c) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan.Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan
terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.Jadi
berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya
sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu
diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperolah
kepuasan.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena
bila bhan pel;ajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-
baiknya, karena tidak ada daya tariknya baginya.
Jika terdapat siswa yang kurang berminatnterhadap
belajar, dapatlah diusahakan agar ia mempunyai minat yang
lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik
19
dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang
berhubungan dengan cita-cita serta kaitanya dengan bahan
perlajaran yang dipelajari itu.
(d) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar.
Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan
yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika baha
pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya,
maka hasilnya lebih baik karena ia senang belajar dan
pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu.
(e) Motif
Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang
akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat
disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu
perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat
adalah motif itu sendiri sebagai daya
penggerak/pendorongnya. Motif-motif dapat juga
ditanamkan kepada diri siswa dengan cara memberikan
latihan-latihan/kebiasaan-kebiasaan yang kadang-kadang
juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
(f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam
pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya siap
20
untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya anak
dengan kakinya sudah siap untuk berjalan. Kematangan
belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara
terus-menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan
pelajaran. Dengan kata lain anak yang sudah siap (matang)
belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar.
Belajarnya akan lebih berhasil jika anak suah siap. Jadi
kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung
dari kematangan dan belajar.
(g) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk member respone
atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri
seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan,
karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan
kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses
belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada
kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.
3) Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan
tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani.
21
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh
dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Ini
disebabkan karena terjadi kekacauan substansi sisa pembakaran
di dalam tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar pada
bagian-bagian tertentu.
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala
dengan pusing-pusing sehingga sulit untuk berkonsentrasi,
seolah-olah otak kehabisan daya untuk bekerja.
b. Faktor-faktor Ekstern
1) Faktor Keluarga
(a) Cara Orang Tua Mendidik
Cara orang tua mendidik anaknya besar
pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Orang tua yang
kurang meperhatikan pendidikan anaknya, dapat
menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajarnya.
(b) Relasi Antar anggota Keluarga
Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak,
perlu diusahakan relasi yang lebih baik di dalam keluarga
anak tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang
22
penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan
bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk
mensukseskan belajar anak sendiri.
(c) Suasana Rumah
Suasana yang dimaksudkan sebagai situasi atau
kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di
mana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh
dan ramai tidak akan memberi ketenangan kepadaanak
yang belajar. Agar anak dapat belajar dengan baik
diperlukan suasana yang tentram dan nyaman.
(d) Keadaan Ekonomi Keluarga
Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi
kebutuhan pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar
seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-
menulis, buku-buku dan lain-lain. Jika anak hidup dalam
kekurangan, akibatnya belajaranak bisa terganggu.
Walaupun tidak dapat dipungkiri tentang adanya
kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu
menderita akibat ekonomi keluarga yang lemah, justru
keadaan yang begitu menjadi cambuk baginya untuk belajar
lebih giat dan akhirnya sukses besar.
23
(e) Pengertian Orang Tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang
tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan
tugas-tugasdi rumah. Kadang-kadang anak mengalami
lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan
mendorongnya, membatu kesulitan yang dialami anak di
sekolah.
(f) Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam
keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu
kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik,
agar mendorong semangat anak untuk belajar.
2) Faktor Sekolah
(a) Metode Mengajar
Mentode mengajar adalah suatu cara/jalan yang
harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar guru
yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang
tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu
dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan
kurang menguasai bahan pealajaran sehingg guru tersebut
menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa
dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik,
24
sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau
gurunya. Akibatnya siswa malasuntuk belajar.
(b) Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan
yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar
adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima,
menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
Jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa.
Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik
terhadap belajar. Kurikulum yang tidak baik itu misalnya
kurikulum yang terlalu padat, diatas kemampuan siswa,
tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian siswa.
(c) Relasi guru dengan siswa
Di dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik,
siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata
pelajaran yang diberikannya sehingga siswa berusaha
mempelajari sebaik-baiknya. Hal tersebut juga terjadi
sebaliknya, siswa membenci gurunya. Ia segan mempelajari
mata pelajaran yang diberikannya. Guru yang kurang
berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan
proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga siswa
merasa jauh dariguru, maka segan berpartisipasi secara
aktif dalam belajar.
25
(d) Relasi siswa dengan siswa
Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku
yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa
rendah diri atau mengalami tekanan-tekanan batin, akan
diasingkan dari kelompok. Akibatnya makin parah
masalahnya dan akan mengganggu belajarnya. Lebih-lebih
lagi ia menjadi malas untuk berangkat sekolah dengan
alasan-alasan yang tidak-tidak karena di sekolah mengalami
perlakuan yang kurang menyenangkan dari teman-
temannya. Jika hal itu terjadi, segeralah siswa diberi
pelayanan bimbingan atau penyuluhan agar ia dapat
diterima kembali ke dalam kelompoknya. Menciptakan
relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.
(e) Disiplin sekolah
Seluruh staf sekolah yang mengikuti tatatertib dan
bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin
pula, selain itu juga memberi pengaruh yang positif
terhadap belajarnya. Banyak sekolah yang dalam
pelaksanaan disiplin kurang, sehingga mempengaruhi sikap
siswa dalam belajar, kurang bertanggung jawab, karena bila
tidak melaksanakan tugas, toh tidak ada sangsi. Hal mana
dalam proses belajar, siswa perlu disiplin, untuk
26
mengembangkan motivasi yang kuat. Dengan demikian
agar siswa belajar lebih maju, siswa harus disiplin di dalam
belajar baik di sekolah, di rumah dan diperpustakaan. Agar
siswa disiplin haruslah guru beserta staf yang laindisiplin
pula.
(f) Alat pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar
siswa, karena alat pelajaran yang di pakai oleh guru pada
waktu mengajar di pakai pula oleh siswa untuk menerima
bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan
tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang
diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima
pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi
lebih giat dan lebih maju. Mengusahakan alat pelajaran
yang baik dan lengkap adalah perlu agar guru dapat
mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima
pelajaran dengan baikserta dapat belajar dengan baik pula.
(g) Waktu sekolah
Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar
mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang,
sore/malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi
belajar siswa. Jika terjadi siswa terpaksa masuk sekolah di
sore hari, sebenarnya kurang baik. Di mana siswa harus
27
beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah. Jika siswa
bersekolah pada waktu kondisi badannya sudah
lelah/lemah, misalnya pada siang hari, akan mengalami
kesulitan dalam menerima pelajaran. Kesulitan itu
disebabkan karena siswa sukar berkonsentrasi dan berpikir
pada kondisi badan yang lemah tadi. Jadi memilih waktu
sekolah yang tepat akan memberi pengaruh positif terhadap
belajar.
(h) Keadaan gedung
Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi
karakterisrtik mereka masing-masing menuntut keadaan
gedung yang memadai di dalam setiap kelas, agar anak
dapat belajar dengan enak dan nyaman.
3) Faktor masyarakat
(a) Keadaan siswa dalam masyarakat
Kegiatan ini dapat menguntungkan terhadap
perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian
dalam kegiatan masyarakat terlalu banyak, belajarnya akan
terganggu.
Perlulah kiranya membatasi kegiatan siswa dalam
masyarakat supaya jangan sampai menganggu belajarnya.
28
(b) Teman bergaul
Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih
cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga.
Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap
diri siswa, begitu juga sebaliknya.
Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka
perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul
yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta
pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup
bijaksana (Slameto, 2013: 54).
4. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian di atas dipertegas lagi
oleh Nawawi dalam K.Brahim (2007:39) yang menyatakan hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor
yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran
tertentu.
Menurut Sobry sutikno (2014) hasil belajar adalah kemampuan
yang dimiliki peserta didik setelah mengalami aktivitas belajar. Jadi,
hasil belajar adalah kemampuan - kemampuan yang dimiliki
29
siswa setelah menerima pengalaman belajarnya baik
kemampuan secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Dalam
penelitian ini, hasil belajar adalah nilai yang diperoleh siswa
setelah siswa tersebut mengerjakan tes yang diberikan oleh guru
dan selanjutnya dibuktikan dengan nilai hasil evaluasi.
Hasil belajar menurut Nana Sudjana (2011:22) yaitu kemapuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah dia menerima pengalaman
belajarnya. Sebelum melakukan penilaian penilaian harus diingat unsur
unsur yang terdapat pada proses belajar mengajar yaitu: tujuan, bahan,
metode dan alat serta penilaian. Howard Kingsley membagi tiga
macam hasil belajar yaitu: ketrampilan dan kebiasaan, pengetahuan
dan pengertian, sikap dan cita-cita.
5. Macam-macam Hasil Belajar
a. Pemahaman konsep
Pemahaman menurut Bloom (1979:89) diartikan sebagai
kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang
dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar
siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang
diberikan oleh guru kepada siswa atau sejauh mana siswa dapat
memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang
dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi
langsung ia lakukan.
30
b. Ketrampilan proses
Usman dan Setiawati (1993:77) mengemukakan bahwa
ketrampilan proses merupakan ketrampilan yang mengarah kepada
pembangunan kemampuan mental,fisik dan sosial yang mendasar
sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri
individu siswa. Ketrampilan berarti kemampuan menggunakan
pikiran, nalar dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya.
c. Sikap
Menurut Lange dalam Azwar (1998:3), sikap tidak hanya
merupakan aspek mental semata , melainkan mencakup pula aspek
respon fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental
dan fisik secara serempak.Jika mental saja yang dimunculkan,
maka belim tampak secara jelas sikap seseorang yang
ditunjukkannya. Selanjutnya Azwar mengungkapkan tentang
struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang,
yaitu : kognitif,afektif, dan konatif.
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
a. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan
belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan
31
perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar,
serta kondisi fisik dan kesehatan.
b. Faktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi
hasil belajar yaitu keluarga,sekolah dan masyarakat.
B. Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Pengertian IPS
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang
mempelajari kehidupan sosial, dimana dalam kajiannya
mengintegrasikan bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora
(Rasimin, 2012:11)
Ilmu Pengetahuan sosial (IPS) adalah suatu bahan kajian yang
terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan
modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan
Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi (Gunawan,
2013: 48).
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji
berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar
manusia yang di kemas secara ilmiah dalam angka member wawasan
dan pemahaman yang mendalam kepada siswa, khusus di tingkat
dasar dan menengah (Susanto, 2013: 137).
32
Bisa diartikan bahwa IPS adalah ilmu yang mengkaji tentang
peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan isi sosial dan kewarga
negaraan manusia yang dialaminya sejak lahir.
2. Ruang Lingkup IPS
Ruang lingkup mata pelajaran IPS menurut Gunawan (2013: 51)
meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1) Manusia, tempat, dan lingkungan.
2) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.
3) Sistem sosial dan budaya.
4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
5) IPS SD sebagai Pendidikan Global (global education), yakni:
mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya, dan peradaban
di dunia, menanamkan kesadaran ketergantungan antar bangsa;
menanamkan kesadaran semakin terbukanya komunikasi dan
transportasi antar bangsa di dunia, mengurangi kemiskinan,
kebodohan dan perusakan lingkungan.
3. Hakikat IPS
Bahwa ruang lingkup ilmu pengetahuan social adalah kehidupan
social manusia di masyarakat. Oleh karena itu , masyarakat inilah yang
menjadi sumber utama dalam pembelajaran ilmu pengetahuan social.
Aspek kehidupan sosial apapun yang kita pelajari, baik yang
33
berhubungan dengan social, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah,
geografi, dan politik, semuanya bersumber dari masyarakat. Oleh
sebab itu masyarakat bisa dikatakan sebagai demokrasi bagi
pembelajaran ilmu pengetahuan sosial. (Rasimin, Mpd).
4. Tujuan IPS
Tujuan pembelajaran IPS (Rasimin, 2012 : 34) sebagai berikut:
1) Mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungan sekitarnya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis, kritis, rasa ingin
tahu, inquiry, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam
kehidupan sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai - nilai sosial dan
kemanusiaan.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, kerjasama, dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, baik di tingkat lokal, nasional,
maupun ditingkat global.
5. Standart Kompetensi untuk SD/MI Kelas VI Semester 1
Untuk jenjang SD/MI, pengorganisasian materi mata pelajaran
IPS menganut pendekatan terpadu (integrated). Standart Kompetensi
dan Kompetensi Dasat untuk SD/MI dikembangkan sebagai berikut.
34
Tabel 2.1 Standart Kompetensi kelas IV SD/MI
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami sejarah,
kenampakan alam dan
keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten / kota
dan provinsi
1.3. Menunjuk-kan jenis dan
persebaran sumber daya
alam serta
pemanfaatannya untuk
kegiatan ekonomi di
lingkungan setempat.
C. Materi Sumber Daya Alam Serta Pemanfaatan Untuk Kegiatan
Ekonomi
1. Jenis Sumber Daya Alam dan Kaitannya dengan Kegiatan
Ekonomi
Sumber daya alam adalah segala bentuk kekayaan alam yang
dimanfaatkan oleh manusia untuk menghasilkan sesuatu guna
pemenuhan kebutuhan hidupnya. Sawah, Laut, rumput laut, kerang
merupakan sumber daya alam. Indonesia memiliki sumber daya alam
yang sangat banyak dan beragam. Sumber daya alam dibagi menjadi
dua jenis, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui.
2. Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam
yang tidak akan pernah habis. Sumber daya ini bisa dibuat lagi
sehingga selalu ada terus-menerus. Manusia membudidayakan
35
sumber daya tersebut. Jenis sumber daya alam yang dapat diperbarui di
antaranya sebagai berikut.
a) Air
Sumber daya air berasal dari sungai, danau, dan laut. Sumber
daya air menyimpan beragam kekayaan alam. Pemanfaatan
sumber daya tersebut, antara lain sebagai berikut:
1) Menghasilkan bahan pangan berupa ikan, rumput laut,
kerang, dan cumi-cumi.
2) Menghasilkan berbagai mineral, seperti mag nesium, pasir,
koral, dan timah.
3) Sarana rekreasi dan pariwisata. Contohnya, Danau Toba di
Provinsi Sumatra Utara.
4) Sungai dan danau digunakan untuk ke-pen ting an
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Berikut contoh-
contoh PLTA yang memanfaatkan sungai dan letaknya di
Indonesia. Danau yang digunakan untuk PLTA, di
antaranya Danau Maninjau (Sumatra Barat), Tes
(Bengkulu), Tonasa Lama (Sulawesi Utara), dan yang
lainnya.
5) Aliran sungai dapat digunakan untuk meng-gerakkan
kincir angin untuk menumbuk padi. Kincir angin ini
terdapat di daerah Sumatra Barat, Aceh, dan Bengkulu.
36
b) Tanah
Tanah dapat dimanfaatkan untuk pertanian. Sebagian besar
penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.
Usaha pertanian menghasilkan bahan makanan, seperti padi,
jagung, sagu, kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan buah-
buahan. Pertanianjuga menghasilkan obat-obatan dan vitamin.
c) Udara
Udara memiliki peran yang sangat penting bagi
keberlangsungan makhluk hidup. Udara juga dimanfaatkan
untuk kegiatan olah raga, seperti terjun payung dan gantole.
Nelayan yang menggunakan perahu layar membutuhkan angin
untuk pergi melaut.
d) Hewan
Hewan yang dipelihara oleh peternak adalah hewan yang
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hewan
ternak harus dirawat, dibuatkan tempat tinggalnya, dan diberi
makan secara teratur. Jenis hewan ternak, antara lain sebagai
berikut:
1) Hewan besar, seperti sapi, kerbau, dan kuda. Hasilnya
berupa daging, susu, alat transportasi, dan bajak sawah.
2) Hewan kecil, seperti domba, biri-biri, dan kelinci. Hasilnya
berupa daging dan kulit.
37
3) Unggas, seperti beragam jenis burung, ayam, bebek.
Hasilnya dari unggas ini berupa telur dan daging.
3. Sumber Daya Alam yang Tidak dapat Diperbahurui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah jenis sumber
daya alam yang akan habis jika digunakan terus–menerus. Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui biasanya berasal dari bahan
galian atau barang tambang seperti:
a) Barang tambang logam Meliputi emas, perak, mangan, timah,
bijih besi, dan tembaga, dll.
b) Barang tambang bukan logam
Meliputi barang tambang organik dan industri. Barang tambang
organik terdiri atas batu bara, minyak bumi, dan gas. Adapun
barang tambang industri terdiri atas intan, fosfat, belerang,
gips, dan marmer.
4. Persebaran Sumber Daya Alam
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam.
Sumber daya alam ini tersebar di seluruh pelosok tanah air.
Persebaran sumber daya alam tersebut tidak merata di setiap daerah.
Ada daerah yang subur, ada juga yang tandus. Ada daerah yang
kekayaannya melimpah ruah. Ada juga daerah yang kekayaannya
38
sedikit. Persebaran sumber daya alam di Indonesia dapat kamu lihat
pada peta hasil bumi dan laut Indonesia dan peta persebaran hasil
tambang Indonesia berikut ini:
Tabel 2.2 Persebarab Hasil Bumi
No. Hasil Bumi Daerah Penghasil
1. Kelapa Sawit Sumut (Asahan, Simalungun).
2. Cengkeh Jambi
3. Coklat Lampung, Jawa Tengah
4. Kopi Bengkulu (Bukit Barisan), Jatim (Besuki).
5. Teh Sumut (Pematang Siantar), Jabar (Garut).
Tabel 2.3 Hasil Tambang
No. Hasil Tambang Daerah Penghasil
1. Minyak bumi NAD (Rantau Panjang), Sumut
(Pangkalan Brandan), Riau (Duri, Minas,
Pekanbaru), Jambi (Kenalisan), Sumsel
(Pendopo, Prabumulih), Papua/Irian Jaya
(Sorong)
2. Batubara Sumbar (Padang), Sumsel (Bukit Asam),
Kaltim (Badak, Berau).
3. Aspal Sulteng (Kabungka, Pulau Buton)
4. Mangaan Jabar (Tasikmalaya), DI Yogyakarta
(Kulon Progo)
5. Pasir Besi Jawa Barat (Sukabumi)
Kelestarian sumber daya alam harus dijaga. Agar tetap dapat
dimanfaatkan untuk sekarang dan masa yang akan datang. Terutama
untuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Pemanfaatan
sumber daya alam harus dilakukan dengan hemat dan bertanggung
jawab. Pengolahan dan penggunaan sumber daya alam itu harus
diusahakan agar tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan.
Perilaku yang dapat merusak lingkungan harus dihindari. Misalnya,
39
pencurian kayu, penggundulan hutan, dan pembakaran hutan, juga
pembuangan limbah secara sembarangan.
D. Model Problem Solving
1. Pengertian Problem Solving
Problem solving adalah suatu model pembelajaran yang melakukan
pemusatan pada pengajaran dan keterampilan (Pepkin, 2014;1). Dalam
hal ini masalah di definisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin
dan belum dikenal cara penyelesainya. Justru problem solving adalah
mencari atau menemukan cara penyelesaian (menemukan pola,aturan).
Menurut John Dewey, sebagaimana dikutip oleh Saiful Bahri
Djamarah, belajar memecahkan masalah berlangsung sebagai berikut,
“ individu menyadari masalah bila ia di hadapkan kepada situasi
keraguan dan kekaburan sehingga menemukan adanya semacam
kesulitan” (Djamarah; Saiful Bahri, 1996: 103).
Hidayati (2018), berpendapat bahwa model pemblajaran problem
solving didasarkan pada kesadaran terhadap kenyataan, bahwa
mengajar bukanlah sekedar berpidato dan mengkomunikasikan ilmu
pengetahuan kepada siswa, tetapi mengajar adalah untuk meneliti
dengan seksama, mencari, menyelidiki, memikirkan, menganalisis, dan
sampai menemukan.
Berdasarkan beberapa definisi, dapat disimpulkan bahwa Problem
Solving merupakan suatu keterampilan yang meliputi kemampuan
40
untuk mencari informasi, menganalisis situasi, dan mengidentifikasi
masalah dengan tujuan untuk menghasilakn alternatif sehingga dapat
mengambil suatu tindakan keputusan untuk mencapai sasaran.
Model Problem Solving adalah salah satu model mengajar yang
digunakan oleh guru dalam kegiatan proses pembelajaran. Model ini
dapat menstimulasi peserta didik dalam berpikir yang dimulai dari
mencari data sampai merumuskan kesimpulan sehingga peserta didik
dapat mengambil makna dari kegiatan pembelajaran.
2. Langkah-langkah Model Problem Solving
1) Masalah sudah ada dan materi diberikan.
2) Siswa diberi masalah sebagai pemecahan/diskusi, kerja kelompok.
3) Masalah tidak dicari (sebagaimana problem based learning dari
kehidupan mereka sehari-sehari).
4) Siswa ditugaskan mengevaluasi(evaluating) dan bukan grapping
seperti pada problem based learning.
5) Siswa memberikan kesimpulan dari jawaban yang diberikan
sebagai hasil akhir
6) Penerapan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi sekaligus
berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk
dapat samapi pada kesimpulan.
41
3. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Solving
1) Kelebihan
a) Dapat membuat peserta didik lebih menghayati kehidupan
sehari-hari.
b) Dapat melatih dan membiasakan para peserta didik untuk
menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
c) Dapat memgembangkan kemampuan berfikir peserta didik
secara kreatif.
d) Peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalah.
e) Melatih siswa untuk mendasain suatu penemuan.
f) Berpikir dan bertindak kreatif.
g) Memcahkan masalah yang dihadapi secara realistis
h) Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
i) Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
j) Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
k) Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan
kehidupan, khususnya dunia kerja.
2) Kekurangan
a) Memerlukan cukup banyak waktu.
b) Melibatkan lebih banyak orang.
c) Dapat mengubah kebiasaan peserta didik dengan mendengar
dan menerima informasi dari guru.
42
d) Dapat di terapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan
masalah
e) Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan
metode ini. Misal terbatasnya alat- alat laboratorium
menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta
akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konseptersebut.
f) Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan
dengan metode pembelajaran yang lain.
g) Kesulitan yang mungkin dihadapi.
E. Media Diorama
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti “tengah”, “perantara”, “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara (ِوَسَائل) atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2011: 3).
Menurut Djamarah (2006: 121) media adalah alat bantu apa saja
yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pengajaran.
43
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan atau
mengantarkan pesan-pesan pembelajaran kepada audien (siswa).
2. Manfaat Media
Manfaat praktis dari pengunaan media pembelajaran di dalam
proses belajar mengajar menurut Arief S. Sadiman adalah:
a) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan
proses dan hasil belajar.
b) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,
interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya,
dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai
dengan kemampuan dan minatynya.
c) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera,
ruang dan waktu.
d) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman
kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan,serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dari guru,
masyarakat, dan lingkunganya misalnya melalui karya wisata ,
kunjungan-kunjungan ke museum kebun binatang.
44
3. Media Diorama
a) Pengertian Diorama
Media diorama merupakan media tiga dimensi atau sering
disebut media serba aneka. Rayandra Ashar mengungkapkan
bahwa media tiga dimensi merupakan media yang tampilannya
dapat diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai
dimensi panjang, lebar, dan tebal. Kebanyakan media tiga dimensi
merupakan objek sesungguhnya atau miniatur objek.
Daryanto berpendapat bahwa media diorama merupakan
salah satu media tanpa proyeksi yang disajikan secara visual tiga
dimensional berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Media
diorama dapat digunakan dalam pembelajaran untuk mewakili
benda asli yang sulit disajikan di dalam kelas.
Menurut Yudhi Munadi bahwa media diorama adalah
pemandangan tiga dimensi dalam ukuran kecil untuk
memperagakan atau menjelaskan suatu keadaan atau fenomena
yang menunjukan aktivitas. Di dalam diorama terdapat benda tiga
dimensi yang berukuran kecil seperti rumah-rumahan, orang-
orangan, dan lain-lain
b) Kelebihan Diorama
Media diorama merupakan salah satu media tiga dimensi .
Muedjono dalam Daryanto mengungkapkan bahwa ada kelebihan
media tiga dimensi antar alain:
45
1) Memberikan pengalaman secara langsung.
2) Penyajian secara kongkret dan menhindari verbalisme.
3) Dapat menunjukan objek secara utuh baik kontruksi maupun
cara kerjanya.
4) Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jeas.
5) Dapat menunjukan alur suatu proses secara jelas.
c) Kelemahan Diorama
Kelemahan diorama adalah tidak bisa menjangkau sasaran
dalam jumlah yang besar, penyimpanan memerlukan ruang yang
besar dan perawatan yang rumit.
46
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan dengan masing-
masing siklus satu kali pertemuan selama kurang lebih dua jam pelajaran
(2x35menit). Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 16 Agustus
2018 dan siklus II dilaksanakan pada hari senin 27 Agustus 2018.
1. Deskripsi Kegiatan Siklus I
Siklus ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 16 Agustus
2018 pada jam(08.30-10.00) dan diikuti oleh 18 siswa. Secara garis
besar pelaksanaan penelitian siklus I dapat dideskripsikan sebagai
berikut :
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal
sebagai berikut :
1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran
di kelas serta hasil belajar siswa.
2) Membuat desain pembelajaran (RPP) dengan penerapan media
pembelajararan diorama.
3) Menyusun soal-soal tes yang akan digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
4) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi.
47
5) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran IPS.
6) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran IPS.
7) Melakukan dokumentasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus I membahas tentang masalah di lingkunagan
sekitar. Tiap pertemuan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).
Dalam proses pembelajaran siklus I peneliti memfokuskan agar
siswa dapat mengetahui materi sumber daya alam serta
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam tahap pelaksanaan tindakan sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa.
b) Guru menanyakan kabar.
c) Guru mengecek siswa ( absen).
d) Guru menjelaskan tujuan dan kegiatan yang dilakukan.
2) Kegiatan Inti
Tahap Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a) Guru mengulas sedikit tentang pelajaran terakhir di semester
yang lalu.
48
b) Guru memberi instruksi kepada siswa untuk membuka buku
paket IPS kelas IV semester 1 halaman 37- 45 dan 37-50
c) Guru memperlihatkan media pembelajaran kepada siswa
untuk menggali rasa ingin tahu siswa.
d) Guru membagi siswa menjadi siswa menjadi 3 kelompok
berdasarkan urutan tempat duduk.
Tahap Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a) Guru menjelaskan tetang pengertian sumber daya alam serta
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi.
b) Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham
tentang pengertian sumber daya alam serta pemanfaatan
untuk kegiatan ekonomi?
c) Guru menjelaskan tentang jenis jenis sumber daya alam.
d) Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham
tentang jenis-jenis sumber daya alam?
e) Guru menjelaskan beberapa contoh dari masing masing jenis
sumber daya alam.
f) Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham
tentang contoh jenis sumber daya alam?
g) Guru membagi kelompok dengan cara berhitung.
h) Guru membagikan ikat kepala ajaib yakni ikat kepala yang
bertuliskan nomor kelompok.
49
i) Guru meminta tiap kelompok maju kedepan kelas secara
bergantian untuk memaparkan hasil diskusi mereka.
j) Guru memberikan soal kepada siswa tentang sumber daya
alam serta pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi.
k) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengerjakan soal.
Tahap Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru memberi penguatan umpan balik dan penguatan
terhadap hasil pembelajaran peserta didik.
b. Guru mengapresiasi pekerjaan siswa dengan memberikan
tepuk tangan, pujian kepada siswa.
c. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang
atau belum berpartisipasi aktif.
3) Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir, guru:
a) Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran.
b) Guru memberikan pesan-pesan supaya rajin belajar supaya
pandai.
c) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa .
d) Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.
50
c. Refleksi
Setelah proses pembelajaran selesai peneliti dan pengamat
melakukan refleksi. Peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil
pembelajaran siklus I dan mendiskusikan aspek-aspek yang
perlu ditingkatkan pada pembelajaran siklus II.
2. Deskripsi Kegiatan Siklus II
Siklus ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 27 Agustus 2018
pada jam (08.30-10.00) dan diikuti oleh 18 siswa. Secara garis besar
pelaksanaan penelitian siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan PTK dilaksanakan beberapa hal
sebagai berikut :
1) Studi pendahuluan dan observasi terhadap proses pembelajaran
di kelas serta hasil belajar siswa.
2) Merencanakan pembelajaran dengan membuat silabus dan RPP.
3) Mempersiapkan sumber dan media pembelajaran.
4) Membuat lembar kerja siswa dan alat evaluasi hasil belajar
berupa tes tertulis.
5) Membuat kunci jawaban dari soal-soal evaluasi.
6) Membuat lembar pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran IPS.
51
7) Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
8) Melakukan dokumentasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus II membahas tentang lingkungan alam dan
lingkungan buatan. Tiap pertemuan selama 2 jam pelajaran (2 x 35
menit). Dalam proses pembelajaran siklus II peneliti memfokuskan
agar siswa dapat mendeskripsikan sumber daya alam serta
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam tahap pelaksanaan tindakan sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa.
b) Guru menanyakan kabar.
c) Guru mengecek siswa (absen).
d) Guru menjelaskan tujuan dan kegiatan yang dilakukan.
Kegiatan Inti
Tahap Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a) Guru mengulas sedikit tentang pelajaran terakhir di semester
yang lalu.
b) Guru memberi instruksi kepada siswa untuk membuka buku
paket IPS kelas IV semester 1 halaman 37- 45 dan 37-50
52
c) Guru memperlihatkan media pembelajaran kepada siswa
untuk menggali rasa ingin tahu siswa.
d) Guru membagi siswa menjadi siswa menjadi 3 kelompok
berdasarkan urutan tempat duduk.
Tahap Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a) Guru menjelaskan tetang pengertian sumber daya alam serta
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi.
b) Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham
tentang pengertian sumber daya alam serta pemanfaatan
untuk kegiatan ekonomi?
c) Guru menjelaskan tentang jenis jenis sumber daya alam.
d) Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham
tentang jenis-jenis sumber daya alam?
e) Guru menjelaskan beberapa contoh dari masing masing jenis
sumber daya alam.
f) Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham
tentang contoh jenis sumber daya alam?
g) Guru membagi kelompok dengan cara berhitung.
h) guru menjelaskan maksud pembagian kelompok.
i) Guru membagikan ikat kepala ajaib yakni ikat kepala
yangbertuliskan nomor kelompok.
53
j) Guru meminta tiap kelompok maju kedepan kelas secara
bergantian untuk memaparkan hasil diskusi mereka.
k) guru mengapresiasi pekerjaan siswa dengan memberikan
tepuk tangan, pujian kepada siswa.
l) Guru memberikan soal kepada siswa tentang sumber daya
alam serta pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi.
m) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengerjakan soal.
Tahap Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Meberikan kesempatan kepada siswa mengenai hal-hal yang
belum dipahami siswa.
b) Bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
2) Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir, guru:
a) Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran.
b) Guru memberikan pesan-pesan supaya rajin belajar supaya
pandai.
c) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa .
d) Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.
54
e) Guru mengajak peserta didik mengakhiri pelajaran dengan
mengucapkan hamdalah bersama-sama.
c. Refleksi
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II.
Pada siklus II ini jumlah peserta didik yang memperhatikan
pembelajaran semakin banyak dibandingkan dengan pembelajaran
siklus I, hal ini karena cara guru memotivasi dan memberikan
semangat terhadap peserta didik untuk lebih percaya diri berhasil,
sehingga peserta didik dapat mengikuti pembelajaran secara
maksimal serta aktivitas dan hasil belajar peserta didik pun menjadi
lebih baik dari pada siklus I.
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Pra Siklus
Pada penelitian kali ini, peneliti melaksanakan penelitian
menggunakan model problem solving dan media pembelajaran diorama
bukanlah suatu model dan media pembelajaran baru di dunia pendidikan
Indonesia, namun model dan media pembelajaran ini tergolong baru bagi
MI Miftahun Najihin Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun
2018. Acuan penilaian pada penelitian ini, peneliti menggunakan Kriteria
Ketuntasan Klasikal yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa dengan
berpatokan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Berdasarkan data nilai ulangan harian mata pelajaran IPS yang
diperoleh siswa kelas IV MI Miftahun Najihin Kecamatan Pabelan
Kabupaten Semarang, menunjukkan bahwa KKM untuk mata pelajaran
IPS adalah 70. Peneliti menggunakan evaluasi formatif dalam penelitian
tindakan kelas ini yaitu tes objektif dan subjektif. Di bawah ini adalah
hasil ulangan harian mata pelajaran IPS sebelum menggunakan Model
problem solving dan media diorama.
56
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
NO. NAMA SISWA NILAI KETUNTASAN
1. Siswa 1 70 Tuntas
2. Siswa 2 65 Tidak Tuntas
3. Siswa3 50 Tidak Tuntas
4. Siswa 4 40 Tidak Tuntas
5. Siswa 5 50 Tidak Tuntas
6. Siswa 6 65 Tidak Tuntas
7. Siswa 7 90 Tuntas
8. Siswa 8 65 Tidak Tuntas
9. Siswa 9 85 Tuntas
10. Siswa 10 70 Tuntas
11. Siswa 11 55 Tidak Tuntas
12. Siswa 12 50 Tidak Tuntas
13. Siswa 13 70 Tuntas
14. Siswa 14 80 Tuntas
15. Siswa 15 90 Tuntas
16. Siswa 16 65 Tidak Tuntas
17. Siswa 17 55 Tidak Tuntas
18. Siswa 18 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1175
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 40
Rata-rata 65,2
Keterangan
Tuntas : 7 siswa
Belum Tuntas : 11 siswa
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan presentase berikut:
P
38,8%
57
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai ulangan harian (pra
siklus) menunjukkan bahwa dari 18 siswa kelas IV MI Miftahun Najihin
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahun 2018 dengan Nilai standar
KKM 70 hanya 38,8% (7 siswa) yang tuntas, sedangkan 61,1% (11 siswa)
belum tuntas.
2. Deskripsi Data Siklus I
Hasil tes evaluasi pada siklus I mengalami peningkatan apabila
dibandingkan dengan nilai pra siklus. Pada siklus I terdapat 11 siswa yang
tuntas dan 7 Siswa yang belum tuntas, dengan demikian baru 61,1% dari
jumlah keseluruhan siswa yang mencapai KKM. Hal ini menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi target peneliti
tentukan yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa yang mencapai nilai KKM.
Tabel 4.2 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus I
NO. NAMA SISWA NILAI KETUNTASAN
1. Siswa 1 70 Tuntas
2. Siswa 2 65 Tidak Tuntas
3. Siswa 3 60 Tidak Tuntas
4. Siswa 4 50 Tidak Tuntas
5. Siswa 5 70 Tuntas
6. Siswa 6 70 Tidak Tuntas
7. Siswa 7 85 Tuntas
8. Siswa 8 65 Tidak Tuntas
9. Siswa 9 90 Tuntas
10. Siswa 10 75 Tuntas
11. Siswa 11 55 Tidak Tuntas
12. Siswa 12 50 Tidak Tuntas
13. Siswa 13 75 Tuntas
14. Siswa 14 85 Tuntas
15. Siswa 15 100 Tuntas
58
16. Siswa 16 75 Tuntas
17. Siswa 17 70 Tuntas
18. Siswa 18 70 Tuntas
Jumlah 1285
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 50
Rata-rata 71,3
Keterangan
Tuntas : 11 Siswa
Belum tuntas : 7 Siswa
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan presentase berikut:
P
61,1%
Berdasarkan tabel di atas Pada siklus ini hasil
pembelajaran bisa dikatakana meningkat akan tetapi secara klasikal
presentase pembelajaran pada siklus I belum mencapai indikator
keberhasilan. presentase pada siklus I hanya 61% padahal target
untuk mencapai ketuntasan klasikal adalah ≥85%, sehingga
penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya
3. Deskripsi Data Siklus II
Hasil tes evaluasi pada siklus II mengalami peningkatan yang
cukup signifikan dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II, 88,9% dari
seluruh siswa mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah. Terdapat 16
59
siswa yang tuntas dan 2 siswa yang belum tuntas. Hasil belajar siswa
sudah memenuhi target penelitian, yaitu 85% dari seluruh jumlah siswa
mencapai KKM. Berdasarkan hasil belajar siswa tersebut maka metode
diskusi kelompok dan media pembelajaran boneka tangan dapat
meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas V mata pelajaran Bahasa
Indonesia materi cerita pendek.
Tabel 4.3 Perolehan Nilai Evaluasi Siklus II
NO. NAMA SISWA NILAI KETUNTASAN
1. Siswa 1 75 Tuntas
2. Siswa 2 70 Tuntas
3. Siswa 3 75 Tuntas
4. Siswa 4 60 Tidak Tuntas
5. Siswa 5 75 Tuntas
6. Siswa 6 70 Tuntas
7. Siswa 7 100 Tuntas
8. Siswa 8 65 Tidak Tuntas
9. Siswa 9 100 Tuntas
10. Siswa 10 75 Tuntas
11. Siswa 11 70 Tuntas
12. Siswa 12 75 Tuntas
13. Siswa 13 80 Tuntas
14. Siswa 14 90 Tuntas
15. Siswa 15 100 Tuntas
16. Siswa 16 70 Tuntas
17. Siswa 17 75 Tuntas
18. Siswa 18 75 Tuntas
Jumlah 1400
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Rata-rata 77,7
Keterangan
Tuntas : 16 siswa
Tidak Tuntas : 2 siswa
60
Presentase ketuntasan dihitung berdasarkan presentase berikut:
P
= 88,9%
Pada siklus II diperoleh data siswa yang tuntas ada 16 siswa
sedangkan yang belum tuntas masih 2 siswa, nilai rata-rata pada
siklus II adalah 77,7. Pada siklus II siwa yang tuntas belajar sudah
melebihi kriteria ketuntasan klasikal yaitu 88,9% dari nilai yang
sudah ditetapkan , Jadi pembelajaran di siklus II dikatakana
berhasil sehingga penelitian dihentikan.
B. Pembahasan
1. Pra Siklus
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus, dari data
yang diperoleh menunjukkan terjadinya peningkatan nilai yang cukup
baik. Selain itu antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga
sangat tinggi. Sehingga jika dipadukan dengan model problem solving dan
media pembelajaran diorama dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas VI MI Miftahun Najihin Kecamatan Pabelan
Kabupaten Semarang. Hal ini dapat dilihat dari hasil rekapitulasi (hasil
belajar siswa) IPS melalui model problem solving dan media pembelajaran
diorama.
61
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus
No. Nama
Nilai
Pra siklus Siklus I Siklus II
1 Siswa 1 70 70 75
2 Siswa 2 65 65 70
3 Siswa 3 50 60 75
4 Siswa 4 40 50 60
5 Siswa 5 50 70 75
6 Siswa 6 65 70 70
7 Siswa 7 90 85 100
8 Siswa 8 65 65 65
9 Siswa 9 85 90 100
10 Siswa 10 70 75 65
11 Siswa 11 55 55 100
12 Siswa 12 50 50 75
13 Siswa 13 70 75 80
14 Siswa 14 80 85 90
15 Siswa 15 90 95 100
16 Siswa 16 65 75 70
17 Siswa 17 55 70 75
18 Siswa 18 60 70 75
Rata-Rata 65,5 71,3 77,7
Ketuntasan Klasikal 38,8% 61,1% 88,9%
Dapat dilihat dari tabel di atas ketuntasan klasiklal dari siklus ke
siklus meningkat dapat dilihat dari ketuntasan klasikal pra siklus 38,9%
meningkat di siklus I menjadi 61,1%, kemudian dari siklus I ke siklus II
meningkat menjadi 88,9%. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
menggunakan model problem solving dengan media diorama bisa
dinyatakan berhasil karena pada presentase ketuntasan klasikal siklus II
88,9% sudah melebihi kriteria ketuntasan klasikal yang ditentukan yaitu
≥ 85%.
62
TUNTAS 61%
BELUM TUNTAS
39%
NILAI EVALUASI SIKLUS I
2. Siklus I
Proses pembelajaran pada siklus I, peneliti menggunakan model
problem solving dan media pembelajaran diorama. Adapun dalam
penelitian mencakup 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan,
tahap pengamatan atau observasi dan refleksi. Sebelum dilakukan
penelitian, peneliti melakukan penelitian melakukan obsevasi ke MI
Miftahun Najihin Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Pada tahap
ini hasil tes evaluasi adalah 61,1% siswa tuntas (11 siswa) dan yang
belum tuntas 38,9% (11 siswa). Dengan demikian hasil belajar siswa
pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 27,8% jika dibandingkan
dengan pra siklus. Perolehan hasil tes evaluasi siklus I dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
Gambar 4.1 Persentase Nilai Evaluasi Siklus I
63
Berikut ini adalah lembar observasi guru yang peneliti gunakan
pada saat proses pembelajaran berlangsung:
Tabel 4.5 Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus I
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa Ѵ
2. Memberikan motivasi awal Ѵ
3. Memberikan apersepsi (kaitannya
dengan materi)
Ѵ
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran Ѵ
5. Memberikan acuan bahan pelajaran
yang akan dipelajari
Ѵ
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara Ѵ
7. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu siswa
Ѵ
8. Antusiasme dalam penampilan Ѵ
9. Menarik perhatian siswa dalam
kegiatan belajar menggunakan media
diorama
Ѵ
10. Memberikan perhatian yang sama pada
setiap kelompok
Ѵ
Penguasaan bahan belajar
11. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang dibuat dalam
RPP
Ѵ
12. Kejelasan dalam menjelaskan materi
ajar
Ѵ
13. Mampu memberikan variasi dalam
menyampaikan bahan ajar melalui
metode diskusi kelompok dan media
boneka tangan
Ѵ
Kegiatan belajar mengajar
14. Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang telah
ditetapkan
Ѵ
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu
Ѵ
64
16. Memfasilatasi siswa selama proses
kegiatan belajar melalui model problem
solving dan media diorama
Ѵ
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
Ѵ
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
Ѵ
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
Ѵ
21. Memberikan kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
Ѵ
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Ѵ
Tindak lanjut / Follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa Ѵ
28. Menginformasikan materi/bahan ajar
yang akan dipelajari berikutnya
Ѵ
25. Memberikan motivasi untuk selalu
terus belajar
Ѵ
Jumlah 32 42 2 0
Total 76
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai Rentang kategori
A = 4 (sangat baik) Nilai 76 – 100 ( Baik )
B = 3 (baik) Nilai 51 – 75 ( Sedang )
C = 2 (cukup) Nilai 25 – 50 ( Kurang )
D = 1 (kurang)
Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar
pada siklus I memperoleh skor 76 dari skor maksimal 100. Sehingga
65
aktifitas guru pada siklus I tergolong predikat baik. Adapun penjelasan
lebih lanjut mengenai aktivitas guru adalah sebagi berikut :
a. Penilaian kemampuan guru membuka pelajaran berada pada skor
nilai 4 berpredikat sangat baik.
b. Penilaian sikap guru dalam proses pembelajaran berada pada skor
nilai 3 berpredikat baik.
c. Penilaian penguasaan guru terhadap bahan belajar berada pada skor
nilai 3 berpredikat baik.
d. Penilaian kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru berada
pada skor nilai 3 berpredikat baik.
e. Penilaian evaluasi pembelajaran berada pada skor nilai 4 berpredikat
sangat baik.
f. Penilaian kemampuan guru menutup kegiatan pembelajaran berada
pada skor nilai 3 berpredikat baik.
g. Penilaian terhadap tindak lanjut (follow up) berada pada skor nilai 4
berpredikat baik.
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat guru
menggunakan model problem solving dan media diorama adalah
sebagai berikut:
66
a. Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dimulai dari memimpin doa,
mengabsen siswa dan memberikan motivasi kepada siswa serta
menjelaskan tujuan pembelajaran. Apersepsi yang dilakukan oleh
guru sudah sesuai dengan RPP.
b. Penguasaan materi
Guru dapat menerangkan materi sumber daya alam serta
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi dengan jelas dan runtut
sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik.
c. Menyajikan materi
Guru mengaitkan materi sumber daya alam serta
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi disekitar tempat tinggal
siswa, hal ini memudahkan siswa dalam memahami materi karena
terjadi di lingkungan tempat tinggal sekitar. Selain itu guru juga
berinovasi dengan cara membuat suasana kelas menjadi
menyenangkan.
d. Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru kurang sesuai
yang tercantum dalam RPP, Terjadi penyimpangan dari RPP yang
telah dibuat yakni, guru lupa membagikan LKS kepada tiap
kelompok, dan guru malah meminta siswa untuk menulis soal yang
ada pada LKS hal ini menyebabkan waktu yang dialokasika dalam
kegiatan inti menjadi bertambah sehingga kegiatan pembelajaran
67
selesai tidak tepat dengan waktu yang telah ditentukan. Akan tetapi
hal tersebut tidak begitu berpengaruh besar terhadap pelaksanaan
penerepan model problem solving dan media pembelajaran
diorama.
Guru sudah paham akan model problem solving dan media
pembelajaran diorama, dan 3 hari sebelum penelitian dimulai
peneliti telah memberikan RPP untuk dipelajari oleh guru. Dalam
pelaksanaan penggunaan model problem solving dan media
pembelajaran diorama masih ada beberapa kekurangan dari
keseluruhan siswa belum terlibat secara aktif dalam berkontribusi
menyelesaikan soal bersama kelompok. Pembibingan guru kurang
merata pada setiap kelompok selama berjalannya diskusi yang
dilakukan siswa. Hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru.
e. Pelaksanaan evaluasi
Pelaksanaan Evaluasi belum berjalan dengan optimal,
karena banyak siswa yang masih malu menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya.
f. Menutup pelajaran
Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyimpulkan
materi yang dipelajari bersama-sama dengan siswa dan menutup
pelajaran dengan salam.
68
Tabel 4.6 lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
No
Nama Siswa
Aspek yang diamati
Keaktifan
Perhatian
K C B K C B
1 Siswa 1 √ √
2 Siswa 2 √ √
3 Siswa 3 √ √
4 Siswa 4 √ √
5 Siswa 5 √ √
6 Siswa 6 √ √
7 Siswa 7 √ √
8 Siswa 8 √ √
9 Siswa 9 √ √
10 Siswa 10 √ √
11 Siswa 11 √ √
12 Siswa 12 √ √
13 Siswa 13 √ √
14 Siswa 14 √ √
15 Siswa 15 √ √
16 Siswa 16 √ √
17 Siswa 17 √ √
18 Siswa 18 √ √
JUMLAH 2 11 5 4 8 5
berilah tanda centang ( Ѵ ) pada kolom yang tersedia
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ranah
perhatian (afektif) dan keaktifan (psikomotorik) siswa dalam
pembelajaran siklus I masih tergolong dalam kategori cukup.
69
3. Siklus II
Pada siklus II tindakan penelitian mempertimbangkan
kekurangan dan kendala yang muncul pada siklus I. Untuk proses
pembelajaran masih sama dengan dengan siklus I yaitu dengan
menggunakan model problem solving dan media pembelajaran diorama
. Melalui data yang diperoleh pada siklus II dapat dilihat terjadi
peningkatan yang signifikasi pada hasil belajar siswa sebesar 38,8%%
dari pra siklus dan 61,1% dari siklus I. Hasil tes evaluasi yang diperoleh
pada siklus II yaitu 88,9% ( 16 siswa) tuntas, sedangkan 11,1% siswa (2
siswa) tidak tuntas. Dengan demikian, presentase nilai yang diperoleh
pada siklus II telah memenuhi target yang telah ditetapkan peneliti yaitu
85% siswa tuntas atau mencapai nilai KKM yang ditetapkan MI
Miftahun Najihin Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Perolehan
presentase nilai tes evaluasi pada siklus II sebagai berikut:
Gambar 4.2 Persentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II
70
Berikut ini adalah lembar observasi guru yang peneliti gunakan
pada saat proses pembelajaran langsung:
Tabel 4.7 Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus II
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa Ѵ
2. Memberikan motivasi awal Ѵ
3. Memberikan apersepsi (kaitannya
dengan materi)
Ѵ
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran Ѵ
5. Memberikan acuan bahan pelajaran
yang akan dipelajari
Ѵ
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara Ѵ
7. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu siswa
Ѵ
8. Antusiasme dalam penampilan Ѵ
9. Menarik perhatian siswa dalam
kegiatan belajar menggunakan media
diorama
Ѵ
10. Memberikan perhatian yang sama pada
setiap kelompok
Ѵ
Penguasaan bahan belajar
11. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang dibuat dalam
RPP
Ѵ
12. Kejelasan dalam menjelaskan materi
ajar
Ѵ
13. Mampu memberikan variasi dalam
menyampaikan bahan ajar melalui
model problem solving dan media
diorama
Ѵ
Kegiatan belajar mengajar
14. Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang telah
ditetapkan
Ѵ
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu
Ѵ
16. Memfasilatasi siswa selama proses Ѵ
71
kegiatan belajar melalui model problem
solving kelompok dan media diorama
Evaluasi Pembelajaran
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
Ѵ
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
Ѵ
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
Ѵ
21. Memberikan kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
Ѵ
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Ѵ
Tindak lanjut / Follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa Ѵ
28. Menginformasikan materi/bahan ajar
yang akan dipelajari berikutnya
Ѵ
25. Memberikan motivasi untuk selalu
terus belajar
Ѵ
Jumlah 72 18 0
Total 90
Kategori Baik
Keterangan:
Skor Nilai Rentang kategori
A = 4 (sangat baik) Nilai 76 – 100 ( baik )
B = 3 (baik) Nilai 50 - 75 (Sedang)
C = 2 (cukup) Nilai 25 – 50 ( Kurang )
D = 1 (kurang)
Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar
pada siklus II memperoleh skor 90 dari skor maksimal 100. Sehingga
aktifitas guru pada siklus II tergolong predikat baik. Adapun penjelasan
lebih lanjut mengenai aktivitas guru adalah sebagi berikut :
72
a. Penilaian kemampuan guru membuka pelajaran berada pada skor
nilai 4 berpredikat sangat baik.
b. Penilaian sikap guru dalam proses pembelajaran berada pada skor
nilai 3 berpredikat sangat baik.
c. Penilaian penguasaan guru terhadap bahan belajar berada pada skor
nilai 4 berpredikat sangat baik.
d. Penilaian kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru berada
pada skor nilai 3 berpredikat baik.
e. Penilaian evaluasi pembelajaran berada pada skor nilai 4 berpredikat
sangat baik.
f. Penilaian kemampuan guru menutup kegiatan pembelajaran berada
pada skor nilai 4 berpredikat sangat baik.
g. Penilaian terhadap tindak lanjut (follow up) berada pada skor nilai 4
berpredikat sangat baik.
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat guru
menggunakan model problem solving dan media pembelajran diorama
adalah sebagai berikut:
a. Membuka pelajaran
Guru membuka pelajaran dimulai dari memimpin doa, mengabsen
siswa dan memberikan motivasi kepada siswa serta menjelaskan
tujuan pembelajaran. Apersepsi yang dilakukan oleh guru sudah
sesuai dengan RPP.
73
b. Penguasaan materi
Guru dapat menerangkan materi sumber daya alam serta
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi dengan baik dan runtut
sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik.
c. Menyajikan materi
Guru mengaitkan materi cerita pendek dan dengan cerita legenda
disekitar tempat tinggal siswa, hal ini memudahkan siswa dalam
memahami materi karena terjadi di lingkungan tempat tinggal
sekitar. Selain itu guru juga berinovasi dengan cara membuat
suasana kelas menjadi menyenangkan.
d. Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas pada siklus II sesuai dengan RPP. Pengelolaan
kelas pada siklus I yang seharusnya guru membagikan buku paket
pada setiap kelompok namun guru lupa untuk membagikannya
menyebabkan alokasi waktu pembelajaran yang telah ditentukan
tidak cukup karena siswa harus menulis kembali soal-soal yang
sudah disediakan dan tinggal menjawabnya selain itu guru juga
memperkecil jumlah kelompok agar lebih mudah dalam mengawasi.
e. Ketepatan mengguanakan metode
Guru telah menerapkan model problem solving dan media
pembelajaran diorama dengan baik, sesuai dengan tahap-tahap yang
ada dalam RPP. Tahap-tahap tersebut adalah menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memotivasi siswa, menyajikan informasi,
74
mengorganisasikan siswa, menyampaikan materi, melakukan
evaluasi dan memberikan reward. Hal ini mempengaruhi
peningkatan hasil belajar siswa lebih baik dari siklus I.
f. Pelaksanaan evaluasi
Pelaksanaan Evaluasi berjalan dengan baik guru membimbing
siswa dalam mengerjakan mengerjakan soal tes evaluasi.
g. Menutup pelajaran
Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyimpulkan materi yang
dipelajari bersama-sama dengan siswa dan menutup pelajaran
dengan salam.
Tabel 4.8 lembar Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
No
Nama Siswa
Aspek yang diamati
Keaktifan
Perhatian
K C B K C B
1 Siswa 1 √ √
2 Siswa 2 √ √
3 Siswa 3 √ √
4 Siswa 4 √ √
5 Siswa 5 √ √
6 Siswa 6 √ √
7 Siswa 7 √ √
8 Siswa 8 √ √
9 Siswa 9 √ √
10 Siswa 10 √ √
11 Siswa 11 √ √
12 Siswa 12 √ √
13 Siswa 13 √ √
14 Siswa 14 √ √
15 Siswa 15 √ √
16 Siswa 16 √ √
75
17 Siswa 17 √ √
18 Siswa 18 √ √
JUMLAH 0 7 11 0 8 10
berilah tanda centang ( Ѵ ) pada kolom yang tersedia
Keterangan:
Keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ranah
perhatian (afektif) dan keaktifan (psikomotorik) siswa dalam
pembelajaran siklus I masih tergolong dalam kategori baik.
4. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Tabel 4.9 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Kategori
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Siswa % Siswa % Siswa %
Tuntas 7 38,8% 11 61,1% 16 88,9%
Tidak Tuntas 11 61.2% 7 38,9% 2 11,1%
Jumlah 18 100% 18 100% 18 100%
76
Berikut ini adalah ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus, siklus I
dan siklus II:
Gambar 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan
Siklus II
Berdasarkan tabel dan gambar di atas diketahui bahwa ketuntasan
siswa kelas IV MI MiftahunNajihin Kecamatan Pabelan Kabupaten
Semarang meningkat. Dari pra siklus sebelum menggunakan model
problem solving dan media pembelajaran diorama, siswa yang mencapai
ketuntasan hanya 38,8% (7 siswa) dari keseluruhan siswa. Sedangkan pada
siklus I sebesar 61,1% (11 siswa) dan siklus II sebesar 88,9% (16 siswa).
Nilai rata-rata pra siklus yaitu 65,5 sedangkan pada siklus I nilai rata-rata
siswa meningkat menjadi 70,8, dan pada siklus II nilai rata-rata juga
meningkat mencapai 88,9. Pada pelaksanaan siklus II ketuntasan klasikal
telah tercapai yaitu 88,9% siswa tuntas secara klasikal yang mana telah
melebihi dari kriteria ketuntasan klasikal yang ditetapkan sebesar ≥ 85%
siswa tuntas secara klasikal.
39%
61%
89%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Pra-Siklus Siklus I Siklus II
77
Meningkatnya hasil belajar dari siklus I ke siklus II disebabkan
karena pembelajaran menggunakan model problem solving dan media
pembelajaran diorama dapat menambah/memperjelas pemahaman siswa
tentang materi IPS.
Peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat
diterima kebenarannya, dengan kata lain penerapan metode problem
solving dan media pembelajaran diorama di MI Miftahun Najihin
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa mata pelajaran IPS materi sumber daya alam serta
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi.
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model
problem solving dengan media diorama dapat meningkatkan hasil belajar
IPS materi sumber daya alam serta pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi
pada siswa kelas IV MI Miftahun Najihin Kec. Pabelan tahun pelajaran
2018/2019. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari pra siklus ke siklus
I 22,3% dan siklus I ke siklus II 22,8%. Hal ini dapat dilihat dari perolehan
ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus 38,8% (7 siswa tuntas,11
siswa tidak tuntas), siklus I 61,1% (11 siswa tuntas, 7 siswa tidak tuntas),
dan siklus II 88,9% (16 siswa tuntas, 2 siswa tidak tuntas) dengan kriteria
ketuntuasan minimal (KKM) 70, maka pembelajaran model problem
solving dan media diorama dinyatakan berhasil. Siswa yang belum tuntas
pada siklus II akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan yang
dipantau oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang perlu diperhatikan
sebagai berikut:
1. Guru
Guru menerapkan model problem silving pada mata pelajaran
yang lain. Karena hasil Penelitian Tindakan Kelas menggunakan
model ini berhasil.
79
Hendaknya guru lebih kreatif dalam mengajar agar siswa tidak
mudah bosan pada saat pembelajaran berlangsung. Selain itu
hendaknya guru juga melibatkan siswa secara aktif, sehingga siswa
tidak cenderung pasif dan sebaiknya guru tidak menjadikan siswa
sebagai objek penerima saja.
2. Siswa
Memperhatikan guru saat sedang menyampaikan materi pelajaran,
dan harus percaya diri saat menyampaikan hasil diskusi di depan
kelas.
3. Sekolah
Bagi pihak sekolah sebaiknya mengadakan pembinaan terhadap
guru untuk melatih kreatifitas guru dalam melaksanakan
pembelajaran. Sehingga pembelajaran akan lebih menarik minat siswa
jika gurunya lebih kreatif, dan inovatif.
80
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Asiah, Siti. 2016. Pengembangan Pembelajaran Media Diorama Pada Mata
Pelajaran IPS Tema Lingkungan Alam dan Lingkuan Buatan Siswa Kelas
III Sekolah Dasar Negri Kepanjen Jombang (Tesis). Jombang: Universitas
Islam Maulana Malik Ibrahim Malang.
Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: ALFABETA.
Baharuddin dan Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media.
Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran:
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional. Yogyakarta:
Teras.
Gunawan, Rudi. 2011. Pendididkan IPS. Bandung: ALFABETA.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: PT indeks.
Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning: Memperaktikan Cooperative Learning di
Ruang- Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia.
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS; Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
81
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Suyadi. 2015. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogjakarta: Diva Press.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suprijono, Agus. 2017. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep
Landasan dan Implementasi, Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Usman, M. Basyiruddin dan Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Ciputat:
Ciputat Press.
82
LAMPIRAN
83
RENCANA PELAKSANAKAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS 1)
Sekolah :MI Miftahun Najihin Kauman Lor
Mata Pelajaran :Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester :IV / 1
Materi Pokok :Sumber Daya Alam Serta Pemanfaatan Untuk
Kegiatan Ekonomi
Alokasi Waktu : 2 JPL X 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten / kota dan provinsi.
B. Kompetensi Dasar
1.3. Menunjuk-kan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
C. Indikator
Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam dan kaitannya dengan
kegiatan ekonomi.
Menggunakan peta untuk menunjukkan persebaran sumber daya alam.
Menjelaskan manfaat sumber daya alam yang ada di lingkungan setempat.
Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungan tempat
tinggalnya.
Menunjukkan persebaran kegiatan ekonomi di daerah tempat tinggalnya.
84
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sumber daya alam.
2. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis sumber daya alam.
3. Siswa dapat menyebutkan manfaat sumber daya alam bagi kegiatan ekonimi
E. Materi Pembelajaran
1. Jenis Sumber Daya Alam dan Kaitannya dengan Kegiatan Ekonomi
Sumber daya alam adalah segala bentuk kekayaan alam yang
dimanfaatkan oleh manusia untuk menghasilkan sesuatu guna pemenuhan
kebutuhan hidupnya. Sawah, Laut, rumput laut, kerang merupakan sumber
daya alam. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat banyak dan
beragam. Sumber daya alam dibagi menjadi dua jenis, yaitu sumber daya
alam yangdapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui.
2. Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam
yang tidak akan pernah habis. Sumber daya ini bisa dibuat lagi sehingga
selalu ada terus-menerus. Manusia membudidayakan sumber daya
tersebut. Jenis sumber daya alam yang dapat diperbarui di antaranya
sebagai berikut.
a. Air
Sumber daya air berasal dari sungai, danau, dan laut. Sumber
daya air menyimpan beragam kekayaan alam. Pemanfaatan sumber
daya tersebut, antara lain sebagai berikut:
1) Menghasilkan bahan pangan berupa ikan, rumput laut, kerang,
dan cumi-cumi.
2) Menghasilkan berbagai mineral, seperti mag nesium, pasir, koral,
dan timah.
3) Sarana rekreasi dan pariwisata. Contohnya, Danau Toba di
Provinsi Sumatra Utara.
85
4) Sungai dan danau digunakan untuk ke-pen ting an Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA). Berikut contoh-contoh PLTA yang
memanfaatkan sungai dan letaknya di Indonesia. Danau yang
digunakan untuk PLTA, di antaranya Danau Maninjau (Sumatra
Barat), Tes (Bengkulu), Tonasa Lama (Sulawesi Utara), dan
yang lainnya.
5) Aliran sungai dapat digunakan untuk meng-gerakkan kincir
angin untuk menumbuk padi. Kincir angin ini terdapat di
daerah Sumatra Barat, Aceh, dan Bengkulu.
b. Tanah
Tanah dapat dimanfaatkan untuk pertanian. Sebagian besar
penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Usaha
pertanian menghasilkan bahan makanan, seperti padi, jagung,
sagu, kacang-kacangan, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
Pertanianjuga menghasilkan obat-obatan dan vitamin.
c. Udara
Udara memiliki peran yang sangat penting bagi
keberlangsungan makhluk hidup. Udara juga dimanfaatkan untuk
kegiatan olah raga, seperti terjun payung dan gantole. Nelayan
yang menggunakan perahu layar membutuhkan angin untuk pergi
melaut.
d. Hewan
Hewan yang dipelihara oleh peternak adalah hewan yang
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hewan
ternak harus dirawat, dibuatkan tempat tinggalnya, dan diberi
makan secara teratur. Jenis hewan ternak, antara lain sebagai
berikut:
1) Hewan besar, seperti sapi, kerbau, dan kuda. Hasilnya berupa
daging, susu, alat transportasi, dan bajak sawah.
2) Hewan kecil, seperti domba, biri-biri, dan kelinci. Hasilnya
berupa daging dan kulit.
86
3) Unggas, seperti beragam jenis burung, ayam, bebek. Hasilnya
dari unggas ini berupa telur dan daging.
3. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbahurui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah jenis sumber
daya alam yang akan habis jika digunakan terus–menerus. Sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui biasanya berasal dari bahan galian atau
barang tambang seperti:
a. Barang tambang logam Meliputi emas, perak, mangan, timah, bijih
besi, dan tembaga, dll.
b. Barang tambang bukan logam
Meliputi barang tambang organik dan industri. Barang tambang
organik terdiri atas batu bara, minyak bumi, dan gas. Adapun barang
tambang industri terdiri atas intan, fosfat, belerang, gips, dan
marmer.
4. Persebaran Sumber Daya Alam
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam.
Sumber daya alam ini tersebar di seluruh pelosok tanah air.
Persebaran sumber daya alam tersebut tidak merata di setiap daerah. Ada
daerah yang subur, ada juga yang tandus. Ada daerah yang
kekayaannya melimpah ruah. Ada juga daerah yang kekayaannya
sedikit. Persebaran sumber daya alam di Indonesia dapat kamu lihat pada
peta hasil bumi dan laut Indonesia dan peta persebaran hasil tambang
Indonesia berikut ini:
Tabel 1.1 Persebarab Hasil Bumi
No. Hasil Bumi Daerah Penghasil
1. Kelapa Sawit Sumut (Asahan, Simalungun).
2. Cengkeh Jambi
3. Coklat Lampung, Jawa Tengah
4. Kopi Bengkulu (Bukit Barisan), Jatim (Besuki).
5. Teh Sumut (Pematang Siantar), Jabar (Garut).
87
Tabel 1.2 Hasil Tambang
No. Hasil Tambang Daerah Penghasil
1. Minyak bumi NAD (Rantau Panjang), Sumut
(Pangkalan Brandan), Riau (Duri, Minas,
Pekanbaru), Jambi (Kenalisan), Sumsel
(Pendopo, Prabumulih), Papua/Irian Jaya
(Sorong)
2. Batubara Sumbar (Padang), Sumsel (Bukit Asam),
Kaltim (Badak, Berau).
3. Aspal Sulteng (Kabungka, Pulau Buton)
4. Mangaan Jabar (Tasikmalaya), DI Yogyakarta
(Kulon Progo)
5. Pasir Besi Jawa Barat (Sukabumi)
Kelestarian sumber daya alam harus dijaga. Agar tetap dapat
dimanfaatkan untuk sekarang dan masa yang akan datang. Terutama untuk
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Pemanfaatan sumber daya
alam harus dilakukan dengan hemat dan bertanggung jawab. Pengolahan
dan penggunaan sumber daya alam itu harus diusahakan agar tidak
menimbulkan kerusakan pada lingkungan. Perilaku yang dapat merusak
lingkungan harus dihindari. Misalnya, pencurian kayu, penggundulan
hutan, dan pembakaran hutan, juga pembuangan limbah secara
sembarangan.
F. Metode/Model Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. penugasan
4. problem solving
G. Media Dan Alat Pembelajaran
1. Media : Diorama
88
2. Alat Pembelajaran : Papan tulis, spoidol, penghapus.
H. Sumber Belajar
1. Buku paket IPS Untuk SD/MI kelas IV hal. 37-45 oleh R.J Soenarjo dan
Ade Munajat.
2. Buku paket IPS Untuk SD/MI kelas IV hal. 37-50 oleh Radjiman dan A.
Triyono.
3. Pengalaman siswa.
4. Lingkungan.
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Guru mengucapakan salam dan menanyakan kabar peserta didik.
b. Guru mengabsen peseta didik.
c. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran.
d. Guru menyiapkan alat dan media untuk kegiatan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru mengulas sedikit tentang pelajaran terakhir di semester yang
lalu.
b. Guru memberi instruksi kepada siswa untuk membuka buku paket
IPS kelas IV semester 1 halaman 37- 45 dan 37-50
c. Guru memperlihatkan media pembelajaran kepada siswa untuk
menggali rasa ingin tahu siswa.
89
d. Guru membagi siswa menjadi siswa menjadi 3 kelompok
berdasarkan urutan tempat duduk.
Elaborasi
a. Guru menjelaskan tetang pengertian sumber daya alam serta
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi.
b. Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham tentang
pengertian sumber daya alam serta pemanfaatan untuk kegiatan
ekonomi?
c. Guru menjelaskan tentang jenis jenis sumber daya alam.
d. Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham tentang
jenis-jenis sumber daya alam?
e. Guru menjelaskan beberapa contoh dari masing masing jenis sumber
daya alam.
f. Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham tentang
contoh jenis sumber daya alam?
g. Guru membagi kelompok dengan cara berhitung.
h. Guru membagikan ikat kepala ajaib yakni ikat kepala yang
bertuliskan nomor kelompok.
i. Guru meminta tiap kelompok maju kedepan kelas secara bergantian
untuk memaparkan hasil diskusi mereka.
j. Guru memberikan soal kepada siswa tentang sumber daya alam serta
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi.
k. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal.
90
Konfirmasi
a. Guru memberi penguatan umpan balik dan penguatan terhadap hasil
pembelajaran peserta didik.
b. Guru mengapresiasi pekerjaan siswa dengan memberikan tepuk
tangan, pujian kepada siswa.
c. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan penutup
a. Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran.
b. Guru memberikan pesan-pesan supaya rajin belajar supaya pandai.
c. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa .
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.
J. Penilaian Hasil Belajar
Teknik penilaian : tes terlulis
Bentuk tes : uraian singkat
Instrumen penilaian
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Apakah yang dimaksud sumber daya alam itu?
2. Apa saja yang termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui?
3. Sebutkan berbagai macam pemanfaatan sumber daya alam air!
4. Sebutkan tempat-tempat persebaran sumber daya alam minyak bumi!
5. Sebutkan tiga perilaku yang dapat merusak lingkungan!
91
Kunci jawaban
1. Sumber daya alam adalah segala bentuk kekayaan alam yang
dimanfaatkan oleh manusia untuk kebutuhan hidupnya.
2. Hewan, tumbuhan, air,Dll.
3. Pembangkit listrik tenaga air, budidaya ikan, minum, Dll.
4. NAD (Rantau Panjang), Sumut (Pangkalan Brandan), Riau (Duri, Minas,
Pekanbaru), Jambi (Kenalisan), Sumsel (Pendopo, Prabumulih),
Papua/Irian Jaya (Sorong.
5. Membung sampah sembarangan, pemakaian yang berlebihan, perburuan.
Pedoman penialaian
Skor= Jawaban benar x 20
Skormaksimal= 100
Kauman Lor, 16 Agusutus 2018
92
RENCANA PELAKSANAKAN PEMBELAJARAN
(SIKLUS 2)
Sekolah :MI Miftahun Najihin Kauman Lor
Mata Pelajaran :Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester :IV / 1
Materi Pokok :Sumber Daya Alam Serta Pemanfaatan Untuk
Kegiatan Ekonomi
Alokasi Waktu : 2 JPL X 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten / kota dan provinsi.
B. Kompetensi Dasar
1.3. Menunjuk-kan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.
C. Indikator
Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam dan kaitannya dengan
kegiatan ekonomi.
Menggunakan peta untuk menunjukkan persebaran sumber daya alam.
Menjelaskan manfaat sumber daya alam yang ada di lingkungan setempat.
Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungan tempat
tinggalnya.
Menunjukkan persebaran kegiatan ekonomi di daerah tempat tinggalnya.
93
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sumber daya alam.
2. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis sumber daya alam.
3. Siswa dapat menyebutkan manfaat sumber daya alam bagi kegiatan ekonimi
E. Materi Pembelajaran
1. Jenis Sumber Daya Alam dan Kaitannya dengan Kegiatan Ekonomi
Sumber daya alam adalah segala bentuk kekayaan alam yang
dimanfaatkan oleh manusia untuk menghasilkan sesuatu guna pemenuhan
kebutuhan hidupnya. Sawah, Laut, rumput laut, kerang merupakan sumber
daya alam. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat banyak dan
beragam. Sumber daya alam dibagi menjadi dua jenis, yaitu sumber daya
alam yangdapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui.
2. Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang
tidak akan pernah habis. Sumber daya ini bisa dibuat lagi sehingga selalu
ada terus-menerus. Manusia membudidayakan sumber daya tersebut. Jenis
sumber daya alam yang dapat diperbarui di antaranya sebagai berikut.
a. Air
Sumber daya air berasal dari sungai, danau, dan laut. Sumber daya
air menyimpan beragam kekayaan alam. Pemanfaatan sumber daya
tersebut, antara lain sebagai berikut:
1) Menghasilkan bahan pangan berupa ikan, rumput laut, kerang,
dan cumi-cumi.
2) Menghasilkan berbagai mineral, seperti mag nesium, pasir, koral,
dan timah.
94
3) Sarana rekreasi dan pariwisata. Contohnya, Danau Toba di
Provinsi Sumatra Utara.
4) Sungai dan danau digunakan untuk ke-pen ting an Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA). Berikut contoh-contoh PLTA yang
memanfaatkan sungai dan letaknya di Indonesia. Danau yang
digunakan untuk PLTA, di antaranya Danau Maninjau (Sumatra
Barat), Tes (Bengkulu), Tonasa Lama (Sulawesi Utara), dan yang
lainnya.
5) Aliran sungai dapat digunakan untuk meng-gerakkan kincir
angin untuk menumbuk padi. Kincir angin ini terdapat di
daerah Sumatra Barat, Aceh, dan Bengkulu.
b. Persebaran Sumber Daya Alam
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam.
Sumber daya alam ini tersebar di seluruh pelosok tanah air.
Persebaran sumber daya alam tersebut tidak merata di setiap daerah. Ada
daerah yang subur, ada juga yang tandus. Ada daerah yang
kekayaannya melimpah ruah. Ada juga daerah yang kekayaannya
sedikit. Persebaran sumber daya alam di Indonesia dapat kamu lihat pada
peta hasil bumi dan laut Indonesia dan peta persebaran hasil tambang
Indonesia berikut ini:
Tabel 1.2 Persebarab Hasil Bumi
No. Hasil Bumi Daerah Penghasil
1. Kelapa Sawit Sumut (Asahan, Simalungun).
2. Cengkeh Jambi
3. Coklat Lampung, Jawa Tengah
4. Kopi Bengkulu (Bukit Barisan), Jatim (Besuki).
5. Teh Sumut (Pematang Siantar), Jabar (Garut).
Tabel 1.3 Hasil Tambang
No. Hasil Tambang Daerah Penghasil
1. Minyak bumi NAD (Rantau Panjang), Sumut
(Pangkalan Brandan), Riau (Duri, Minas,
Pekanbaru), Jambi (Kenalisan), Sumsel
95
K
e
l
e
K
elestarian sumber daya alam harus dijaga. Agar tetap dapat dimanfaatkan
untuk sekarang dan masa yang akan datang. Terutama untuk sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui. Pemanfaatan sumber daya alam harus
dilakukan dengan hemat dan bertanggung jawab. Pengolahan dan
penggunaan sumber daya alam itu harus diusahakan agar tidak
menimbulkan kerusakan pada lingkungan. Perilaku yang dapat merusak
lingkungan harus dihindari. Misalnya, pencurian kayu, penggundulan
hutan, dan pembakaran hutan, juga pembuangan limbah secara
sembarangan.
F. Metode/Model Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. penugasan
4. problem solving
G. Media Dan Alat Pembelajaran
1. Media : Diorama
2. Alat Pembelajaran : Papan tulis, spoidol, penghapus.
(Pendopo, Prabumulih), Papua/Irian Jaya
(Sorong)
2. Batubara Sumbar (Padang), Sumsel (Bukit Asam),
Kaltim (Badak, Berau).
3. Aspal Sulteng (Kabungka, Pulau Buton)
4. Mangaan Jabar (Tasikmalaya), DI Yogyakarta
(Kulon Progo)
5. Pasir Besi Jawa Barat (Sukabumi)
96
H. Sumber Belajar
1. Buku paket IPS Untuk SD/MI kelas IV hal. 37-45 oleh R.J Soenarjo dan
Ade Munajat.
2. Buku paket IPS Untuk SD/MI kelas IV hal. 37-50 oleh Radjiman dan A.
Triyono.
3. Pengalaman siswa.
4. Lingkungan.
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal
a. Guru mengucapakan salam dan menanyakan kabar peserta didik.
b. Guru mengabsen peseta didik.
c. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran.
d. Guru menyiapkan alat dan media untuk kegiatan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Guru mengulas sedikit tentang pelajaran terakhir di semester yang
lalu.
b. Guru memberi instruksi kepada siswa untuk membuka buku paket
IPS kelas IV semester 1 halaman 37- 45 dan 37-50
c. Guru memperlihatkan media pembelajaran kepada siswa untuk
menggali rasa ingin tahu siswa.
97
d. Guru membagi siswa menjadi siswa menjadi 3 kelompok
berdasarkan urutan tempat duduk.
Elaborasi
a. Guru menjelaskan tetang pengertian sumber daya alam serta
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi.
b. Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham tentang
pengertian sumber daya alam serta pemanfaatan untuk kegiatan
ekonomi?
c. Guru menjelaskan tentang jenis jenis sumber daya alam.
d. Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham tentang
jenis-jenis sumber daya alam?
e. Guru menjelaskan beberapa contoh dari masing masing jenis sumber
daya alam.
f. Guru bertanya kepada siswa apakah siswa sudah paham tentang
contoh jenis sumber daya alam?
g. Guru membagi kelompok dengan cara berhitung.
h. guru menjelaskan maksud pembagian kelompok.
i. Guru membagikan ikat kepala ajaib yakni ikat kepala yangbertuliskan
nomor kelompok.
j. Guru meminta tiap kelompok maju kedepan kelas secara bergantian
untuk memaparkan hasil diskusi mereka.
k. guru mengapresiasi pekerjaan siswa dengan memberikan tepuk
tangan, pujian kepada siswa.
l. Guru memberikan soal kepada siswa tentang sumber daya alam serta
pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi.
98
m. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan
soal.
Konfirmasi
d. Guru memberi penguatan umpan balik dan penguatan terhadap hasil
pembelajaran peserta didik.
e. Guru mengapresiasi pekerjaan siswa dengan memberikan tepuk
tangan, pujian kepada siswa.
f. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan penutup
a. Guru mengadakan refleksi hasil pembelajaran.
b. Guru memberikan pesan-pesan supaya rajin belajar supaya pandai.
c. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa .
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.
J. Penilaian Hasil Belajar
Teknik penilaian : tes terlulis
Bentuk tes : uraian singkat
Instrumen penilaian
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam yang dapat di perbaharui?
2. Sebutkan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya
alam!
99
3. Sebutkan tempat-tempat persebaran sumber daya alam batu bara?
4. Sebutkan contoh tanaman industri!
5. Sebutkan produk produk yang dihasilkan dari penambangan minyak bumi!
Kunci jawaban
6. Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang
tidak akan pernah habis
7. Air untuk mandi, bensin untuk bahan bakar motor, tanah untuk bercocok
tanam, dll.
8. Sumbar (Padang), Sumsel (Bukit Asam), Kaltim (Badak, Berau).
9. Kelapa sawit, cengkeh,kopi, dll.
10. Aspal, solar, bensin, dll.
Pedoman penialaian
Skor= Jawaban benar x 20
Skormaksimal= 100
100
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1. Guru membuka pembelajaran
Gambar 2. Siswa mendegarkan penjelasan guru
101
Gambar 3. Siswa mengerjakan soal
Gambar 4. Media Diorama
102
Gambar 5. Antusis siswa memperhatikan media diorama
Gambar 6. Guru mengecek materi di buku paket
103
Gambar 7. Siswa berdiskusi
Gambar. 8. siswa mendengarkan penjelasan guru
104
SOAL EVALUASI SIKLUS I
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Apakah yang dimaksud sumber daya alam itu?
2. Apa saja yang termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui?
3. Sebutkan berbagai macam pemanfaatan sumber daya alam air?
4. Sebutkan tempat-tempat persebaran sumber daya alam minyak bumi?
5. Sebutkan tiga perilaku yang dapat merusak lingkungan?
105
SOAL EVALUASI SIKLUS II
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam yang dapat di perbaharui?
2. Sebutkan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber
daya alam?
3. Sebutkan tempat-tempat persebaran sumber daya alam batu bara?
4. Sebutkan contoh tanaman industri?
5. Sebutkan produk produk yang dihasilkan dari penambangan minyak bumi?
106
JAWABAN SOAL SIKLUS I
FOTO
107
JAWABAN SOAL SIKLUS II
FOTO
108
NILAI IPS MURNI PRA SIKLUS
NO. NAMA SISWA NILAI KETUNTASAN
1. Siswa 1 70 Tuntas
2. Siswa 2 65 Tidak Tuntas
3. Siswa3 50 Tidak Tuntas
4. Siswa 4 40 Tidak Tuntas
5. Siswa 5 50 Tidak Tuntas
6. Siswa 6 65 Tidak Tuntas
7. Siswa 7 90 Tuntas
8. Siswa 8 65 Tidak Tuntas
9. Siswa 9 85 Tuntas
10. Siswa 10 70 Tuntas
11. Siswa 11 55 Tidak Tuntas
12. Siswa 12 50 Tidak Tuntas
13. Siswa 13 70 Tuntas
14. Siswa 14 80 Tuntas
15. Siswa 15 90 Tuntas
16. Siswa 16 65 Tidak Tuntas
17. Siswa 17 55 Tidak Tuntas
18. Siswa 18 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1175
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 40
Rata-rata 65,2
109
NILAI HASIL EVALUASI SIKLUS I
NO. NAMA SISWA NILAI KETUNTASAN
1. Siswa 1 70 Tuntas
2. Siswa 2 65 Tidak Tuntas
3. Siswa 3 60 Tidak Tuntas
4. Siswa 4 50 Tidak Tuntas
5. Siswa 5 70 Tuntas
6. Siswa 6 70 Tidak Tuntas
7. Siswa 7 85 Tuntas
8. Siswa 8 65 Tidak Tuntas
9. Siswa 9 90 Tuntas
10. Siswa 10 75 Tuntas
11. Siswa 11 55 Tidak Tuntas
12. Siswa 12 50 Tidak Tuntas
13. Siswa 13 75 Tuntas
14. Siswa 14 85 Tuntas
15. Siswa 15 100 Tuntas
16. Siswa 16 75 Tuntas
17. Siswa 17 70 Tuntas
18. Siswa 18 70 Tuntas
Jumlah 1285
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 50
Rata-rata 71,3
110
NILAI HASIL EVALUASI SIKLUS II
NO. NAMA SISWA NILAI KETUNTASAN
1. Siswa 1 75 Tuntas
2. Siswa 2 70 Tuntas
3. Siswa 3 75 Tuntas
4. Siswa 4 60 Tidak Tuntas
5. Siswa 5 75 Tuntas
6. Siswa 6 70 Tuntas
7. Siswa 7 100 Tuntas
8. Siswa 8 65 Tidak Tuntas
9. Siswa 9 100 Tuntas
10. Siswa 10 75 Tuntas
11. Siswa 11 70 Tuntas
12. Siswa 12 75 Tuntas
13. Siswa 13 80 Tuntas
14. Siswa 14 90 Tuntas
15. Siswa 15 100 Tuntas
16. Siswa 16 70 Tuntas
17. Siswa 17 75 Tuntas
18. Siswa 18 75 Tuntas
Jumlah 1400
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Rata-rata 77,7
111
LEMBAR HASIL PENGAMATAN SIKLUS I
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa Ѵ
2. Memberikan motivasi awal Ѵ
3. Memberikan apersepsi (kaitannya
dengan materi)
Ѵ
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran Ѵ
5. Memberikan acuan bahan pelajaran
yang akan dipelajari
Ѵ
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara Ѵ
7. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu siswa
Ѵ
8. Antusiasme dalam penampilan Ѵ
9. Menarik perhatian siswa dalam
kegiatan belajar menggunakan media
diorama
Ѵ
10. Memberikan perhatian yang sama pada
setiap kelompok
Ѵ
Penguasaan bahan belajar
11. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang dibuat dalam
RPP
Ѵ
12. Kejelasan dalam menjelaskan materi
ajar
Ѵ
13. Mampu memberikan variasi dalam
menyampaikan bahan ajar melalui
metode diskusi kelompok dan media
boneka tangan
Ѵ
Kegiatan belajar mengajar
14. Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang telah
ditetapkan
Ѵ
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu
Ѵ
16. Memfasilatasi siswa selama proses
kegiatan belajar melalui model problem
solving dan media diorama
Ѵ
Evaluasi Pembelajaran
112
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
Ѵ
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
Ѵ
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
Ѵ
21. Memberikan kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
Ѵ
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Ѵ
Tindak lanjut / Follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa Ѵ
28. Menginformasikan materi/bahan ajar
yang akan dipelajari berikutnya
Ѵ
25. Memberikan motivasi untuk selalu
terus belajar
Ѵ
Jumlah 32 42 2 0
Total 76
Kategori Baik
113
LEMBAR HASIL PENGAMATAN SISWA SIKLUS I
No
Nama Siswa
Aspek yang diamati
Keaktifan
Perhatian
K C B K C B
1 Siswa 1 √ √
2 Siswa 2 √ √
3 Siswa 3 √ √
4 Siswa 4 √ √
5 Siswa 5 √ √
6 Siswa 6 √ √
7 Siswa 7 √ √
8 Siswa 8 √ √
9 Siswa 9 √ √
10 Siswa 10 √ √
11 Siswa 11 √ √
12 Siswa 12 √ √
13 Siswa 13 √ √
14 Siswa 14 √ √
15 Siswa 15 √ √
16 Siswa 16 √ √
17 Siswa 17 √ √
18 Siswa 18 √ √
JUMLAH 2 11 5 4 8 5
114
LEMBAR HASIL PENGAMATAN GURU SIKLUS II
No. Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1. Memeriksa kesiapan siswa Ѵ
2. Memberikan motivasi awal Ѵ
3. Memberikan apersepsi (kaitannya
dengan materi)
Ѵ
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran Ѵ
5. Memberikan acuan bahan pelajaran
yang akan dipelajari
Ѵ
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6. Kejelasan artikulasi suara Ѵ
7. Variasi gerakan badan tidak
mengganggu siswa
Ѵ
8. Antusiasme dalam penampilan Ѵ
9. Menarik perhatian siswa dalam
kegiatan belajar menggunakan media
diorama
Ѵ
10. Memberikan perhatian yang sama pada
setiap kelompok
Ѵ
Penguasaan bahan belajar
11. Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang dibuat dalam
RPP
Ѵ
12. Kejelasan dalam menjelaskan materi
ajar
Ѵ
13. Mampu memberikan variasi dalam
menyampaikan bahan ajar melalui
model problem solving dan media
diorama
Ѵ
Kegiatan belajar mengajar
14. Penyajian bahan pelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang telah
ditetapkan
Ѵ
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu
Ѵ
16. Memfasilatasi siswa selama proses
kegiatan belajar melalui model problem
solving kelompok dan media diorama
Ѵ
Evaluasi Pembelajaran
115
18. Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
Ѵ
19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP
Ѵ
Kemampuan menutup kegiatan
pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
Ѵ
21. Memberikan kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan
Ѵ
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Ѵ
Tindak lanjut / Follow up
23. Memberikan tugas kepada siswa Ѵ
28. Menginformasikan materi/bahan ajar
yang akan dipelajari berikutnya
Ѵ
25. Memberikan motivasi untuk selalu
terus belajar
Ѵ
Jumlah 72 18 0
Total 90
Kategori Baik
116
LEMBAR HASIL PENGAMATAN SISWA SIKLUS II
No
Nama Siswa
Aspek yang diamati
Keaktifan
Perhatian
K C B K C B
1 Siswa 1 √ √
2 Siswa 2 √ √
3 Siswa 3 √ √
4 Siswa 4 √ √
5 Siswa 5 √ √
6 Siswa 6 √ √
7 Siswa 7 √ √
8 Siswa 8 √ √
9 Siswa 9 √ √
10 Siswa 10 √ √
11 Siswa 11 √ √
12 Siswa 12 √ √
13 Siswa 13 √ √
14 Siswa 14 √ √
15 Siswa 15 √ √
16 Siswa 16 √ √
17 Siswa 17 √ √
18 Siswa 18 √ √
JUMLAH 0 7 11 0 8 10
117
LEMBAR KONSULTASI
118
SURAT KETERANGAN PEMBIMBING SKRIPSI
119
SURAT PENGANTAR LEMBAGA
120
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
121
PROFI SEKOLAH
A. Letak Geografis MI Miftahunnajihin Kauman Lor
Mi Miftahunnajihin Kauman Lor terletak di Desa Kauman Lor,
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Adapun batas-batasnya adalah
sebagai berikut:
1. Sebelah timur dengan batas Mts Tarqiyatul Himmah
2. Sebelah selatan dengan batas pekarangan rumah warga
3. Sebelah barat dengan batas rumah warga
4. Sebelah utara dengan batas jalan kampong
B. Identitas MI Miftahun Najihin
Nama : MI Miftahun Najihin
N.S.S : 1123321
Provinsi : Jawa Tengah
Kabupaten : Semarang
Kecamatan : Pabelan
Desa/Kelurahan : Kauman Lor
Kode Pos : 50771
Daerah : Pedesaan
Status Sekolah : Swasta
Kelompok Sekolah : Inti
Tahun Berdiri : 27 Januari 1979
Waktu Pendidikan : Pagi
Bangunan Sekolah : Milik Sendiri
122
C. Keadaan Gedung MI Miftahun Najihin
Jumlah gedung MI Miftahun Najihin sudah layak dan memadahi sebagai
salah satu sarana pendidikan. MI Miftahun Najihin telah memiliki gedung yang
meliputi :
1. Enam lokal kelas untuk kelas I – VI dengan ukuran 7 x 5
2. Satu lokal ukuran 7 x 5 terbagi menjadi ruang kepala sekolah
dan ruang guru, dan ruang komputer.
3. Halaman sekolah
4. Tempat ibadah
5. Enam lokal WC dan kamar mandi untuk siswa, dan 1 untuk guru
dengan ukuran 2 x 1
D. Visi dan Misi Madrasah
1. Visi Madrasah
Visi : Terdidik, Terampil, dan Berakhlakul karimah
2. Misi Madrasah
a. Pengembangan proses belajar mengajar secara optimal
b. Bimbingan pelatihan dan keterampilan
c. Memupuk kesadaran menjalankan ibadah dan mengamalkan
dalam kehidupan sehari-hari
E. Tenaga Pendidik
Guru MI Miftahun Najihin berjumlah 11 orang. Adapun nama
dari sepuluh guru tersebut adalah sebagai berikut.
123
No. Nama
1 Tri Handayani, S.Pd.I
2 Umi Shobihah,S.Pd.I
3 Umi Nadziroh, S.Pd.I
4 Sriyanti, S.Pd.I
5 Mahasin Billah, S.Pd.I
6 Julikatun, S.Pd.I
7 Ning Siti Soimah, S.Pd.I
8 Alfiana Taufiq, S.Pd.I
9 Taufiq Ismail, S.Pd.I
10 Muhammad Zainuri
11 Ikhda Malik Ibrahim, S.Pd
F. Keadaan Siswa
Jumlah peserta didik MI Miftahun Najihin adalah 174, dengan
jumlah siswa 93 orang dan jumlah siswi 81orang pada tahun ajaran
2018/2019
G. Data siswa kelas IV MI Miftahun Najihin Kauman Lor
Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV
semester genap tahun pelajaran 2017/2018 MI Miftahun Najihin Kauman
Lor , Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang. Dengan jumlah siswa
sebanyak 18 siswa. Dengan rincian siswa laki-laki 9 anak dan perempuan
9 anak. Adapun nama-nama siswa atau subjek penelitian adalah sebagai
berikut:
124
DAFTAR NILAI SKK
DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)
NAMA : SURYA ADITYA AHMAD
NIM : 115-14-101
JURUSAN : PGMI
No Nama kegiatan Tanggal kegiatan keikutsertaan skor
1. Pelatihan Mengikuti
Training Motivasi ASI
LPT CINDO “Spiritual
Motivasi Therapy for
Student
13 Pebruari 2014 Peserta 2
2. OPAK STAIN Salatiga
tahun 2014 “Aktualisasi
Gerakan Mahasiswa
yang eretika, Disiplin
dan Berfikir Terbuka”
oleh DEMA STAIN
Salatiga Tahun 2014
18-19 Agustus
2014
Peserta 3
3. Orientasi Dasar
Keislaman (ODK)
dengan
tema“Pemahaman Islam
Rahmatan Lil Alamin
Sebagai Langkah Awal
Menjadi Mahasiswa
Berkarakter” oleh LDK
Darul Amal dan Ittaqo
STAIN Salatiga tahun
2014
21 Agustus 2014 Peserta 2
4. Opak Juurusan Tarbiyah
STAIN Salatiga 2014
”Aktualisasi Pendidikan
Karakter Sebagai
Pembentuk Generasi
yang Religius,
Educative, dan
20-21 Agustus
2014
Peserta 3
125
Humanis” oleh HMJ
Tarbiyah STAIN
Salatiga 2014
5. Achievement Motivation
Training (AMT), dengan
tema “ Dengan AMT
Semangat Menyonsong
Prestasi” oleh CEC dan
JQH STAIN salatiga
2015
23 Agustus 2014 Peserta 2
6. Pengakraban Mahasiswa
Baru PGMI STAIN
Salatiga dengan tema
“Harmoni Keluarga
PGMI yang Humanis
dan Berkarakter” oleh
Himaprodi PGMI
STAIN Salatiga tahun
2014
27 Agustus 2014 Peserta 2
7. Library User Education
(Pendidikan Pemustaka)
oleh UPT Perpustakaan
STAIN Salatiga 2014
28 Agustus 2014 Peserta 2
8. Seminar Nasional
“Peran Mahasiswa
Dalam Mengenal Masa
Depan Indonesia Pasca
Pilpres 2014” oleh
Dema STAIN Salatiga
2014
25 September
2014
Peserta 8
9. Pendakian Masal dan
Pungut Sampah oleh
MAPALA MITAPASA
STAIN Salatiga 2014
11-12 Oktober
2104
3
10. Dalam Rangka Ibtida’
2014 dengan tema “
Ikatan Bingkai Cinta
Dalam Titian Dakwah
Menuju Insan Kamil”
oleh LDK Darul Amal
2014
18 Oktober 2014 Peserta 2
11. Piagam Penghargaan
Negara Badan Pengawas
Pemilihan Umum
Republik Indonesia oleh
KPU 2014
26 Oktober 2014 Pengawas 6
126
12. Seminar Nasional
ITTAQO STAIN
Salatiga 2014
4 November 2014 Peserta 8
13. Seminar Nasional
Perbaikan Mutu
Pendidikan Melalui
Profesionalitas
Pendidikan oleh HMJ
Tarbiyah STAIN
Salatiga 2014
13 November
2014
Peserta 8
14. Seminar Nasional
“Cegah Kanker Serviks
Sebagai Pembunuh No.
1 Wanita Indonesia”
15 November
2014
Peserta 8
15. Seminar Nasional
Perlindungan Hukum
Terhadap Usaha Mikro
Menghadapi Pasar
Bebas Asean oleh
HMPS-AS STAIN
Salatiga 2014
15 Desember
2014
Peserta 8
16. Seminar Harmonisasi
Lingkungan oleh Mapala
MITAPAS STAIN
Salatiga 2014
27 Desember
2014
Peserta 2
17. Seminar Nasional “
Mencegah Generasi
Pemuda Islam dari
Pengaruh Radikakisme
ISIS” oleh Anjangsana
Al-Syakhshiyyah (AS)
IAIN Salatiga Tahun
2015
06 Mei 2015 Peserta 8
18. Studi Banding ke
Rumah Pintar ABK
Kota Salatiga Tentang
Proses Pembelajaran
Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK) oleh
Jurusan PGRA 2015
20 Mei 2015 Peserta 2
19. Dalam Pengakraban
Mahasiswa Jurusan
PGMI Dengan Tema
“One Soul, One Fight,
One Goal Membentuk
Mahasiswa PGMI Yang
5 September 2015 Panitia 4
127
Unggul dan
Berkarakter” oleh HMJ
PGMI 2015
20. Seminar Nasional
“Pemuda, Peradaban
Islam, dan
Kemandirian” oleh
KARIMA Learning &
Training Center
2 September 2015 8
21. Seminar Nasional
“Pendidikan Karakter
Untuk Melahirkan
Pemimipin Masa
Depan” oleh HMJ PGMI
2015
17 November
2015
Panitia 6
22 Pendakian Masal Bersih
Gunung “Menuju Alam
Tingkatkan Kesadaran”
oleh MAPALA
MITAPASA IAIN
Salatiga 2016
21-22 November
2015
Peserta 3
23. Seminar Nasional
“Indonesia Budayaku
Indonesia warisanku
(Salatiga Kota Pusaka)”
oleh HMJ PGMI IAIN
Salatiga
2 Juni 2016 Panitia 8
24. Kegiatan Pendidikan dan
Latihan Calon Pramuka
XXVI yang
Diselenggarakan oleh
Racana Kusuma Dilaga
– Woro Srikandi IAIN
Salatiga 2016
2 Oktober 2016 Peserta 2
25. SK Panitia dan Juri
Kegiatan Festifal Tari
dan Musyawarah
wilayah
9 November 2016 Panitia 6
26. Festival Tari dan
Musyawarah Wilayah
(MUSWIL) Ikatan
Mahasiswa Pendidikan
Guru Madrasah
Ibtidaiyah (IMPI)
Wilayah III oleh HMJ
PGMI IAIN Salatiga
10 November
2016
Panitia 6
128
27. Seminat & Workshop
Hypnoparenting Dengan
Tema “Mengungkap
Rahasia Mendidik
Anak/Siswa Dengan
Hipnosis”
17 Desember
2016
Peserta 2
129
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut:
Nama : Surya Aditya Ahmad
NIM : 115-14-101
Tempat, Tanggal lahir : Kabupaten Semarang, 26 Maret 1996
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Nama Ayah : Muh Hamdan
Nama Ibu : Suprihatun
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. RA Miftahun Najihin Kauman Lor, lulus tahun 2002
2. MI Miftahun Najihin Kauman Lor, lulus tahun 2008
3. MTS Tarqiatul Himmah Kauman Lor, lulus tahun 2011
4. SMA N1 Bringin, lulus tahun 2014
5. IAIN SALATIGA,
Demikian daftar riwayat hidup saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 20 Maret 2019
PENULIS