PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT GERAK PADA...
Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT GERAK PADA...
-
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT GERAK
PADA MANUSIA MELALUI PENERAPAN MEDIA PUZZLE
PADA SISWA KELAS V MI MUHYIDDIN PLOSOKEREP
KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun oleh :
PUTRA DWI HIRMAWAN
NIM. 23040-15-0016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
-
ii
-
iii
-
iv
-
v
-
vi
MOTTO
“Jagalah tubuhmu, jagalah lisanmu, jagalah hidupmu, berjalanlah dengan kaki
dan ragamu. Tubuhmu dibalut daging disokong dengan tulang yang kuat agar
kita selalu berjalan menyongsong masa depan. Hiduplah seperti sepeda, agar
tetap seimbang kau harus terus mengayuh dan bergerak”
-
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kepada Ayahanda (Suhir) dan Ibunda tercinta (Sumiyatun) yang selalu
memberi support dan selalu mendo’akanku tanpa henti dan memberikanku
motivasi-motivasi yang sangat berharga disetiap langkah kehidupanku,
semoga ayahanda dan ibundaku selalu diberikan umur yang panjang,
kesehatan, dan rezeki yang melimpah;
2. Kepada kakakku tercinta (Hermiya Arita Anggraeni) dan kakak ipar (Eko
Susanto) yang selalu memberi masukan-masukan yang positif,
memberikanku semangat dan mendo’akanku tanpa henti, sehingga saya
mendapatkan solusi-solusi yang baik untuk bisa menyelesaikan srkipsi ini;
3. Kepada Adik-adikku tersayang, Pramadhan Adhetya dan Oktavinda Umi
Barokah. Adikku Pram yang selalu saya repotkan, menemaniku mengerjakan
skripsi sampai pagi dan untuk adikku Okta yang selalu saya repotkan juga
untuk membuatkan kopi ketika mengerjakan srkipsi; dan
4. Kepada ponakanku Arshyfa dan Inessa yang selalu menghiburku dikala penat
mengerjakan skripsi.
-
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis diberi kemudahan dan kelapangan hati dalam menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang telah membawa jalan kebenaran kepada umat manusia.
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan dalam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Terselesaikannya skripsi ini tidaklah semata-
mata hasil dari jerih payah penulis sendiri, melainkan banyak pihak terkait yang
telah membantu, membimbing baik moril maupun spiritual. Ucapan terima kasih
terutama penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga;
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga;
3. Ibu Dr. Peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Progam Studi PGMI IAIN Salatiga;
4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik;
5. Ibu Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh keikhlasan dan
kesabaran, mencurahkan pikiran dan tenaga serta mengorbankan waktunya
dalam membimbing sehingga terwujudnya skripsi ini;
-
ix
6. Seluruh dosen dan civitas akademika yang telah membantu terselesaikannya
skripsi ini;
7. Kepala MI Muhyiddin Plosokerep beserta guru dan karyawan serta semua
siswa-siswi yang telah berkenan membantu untuk menyelesaikan skripsi ini;
8. Semua teman seperjuangan PGMI 2015;
9. Untuk seseorang yang selalu memberiku dukungan dan do’a dalam proses
penulisan skripsi ini;
10. Semua teman-teman KKN Ngawurejo posko 8 yang memberikan dukungan
dan semangat (Fahmi, Dhimas, Uswa, Umi, Ika Laela, Faridatun); dan
11. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu selama
proses penulisan skripsi ini.
Kepada mereka penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya ucapan
terimakasih dengan tulus serta iringan do’a, semoga Allah SWT membalas semua
amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta
inayah-Nya.
Pada akhirnya sebagai manusia biasa penulis menyadari dengan sepenuh hati
bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan, maka kritik dan saran
dari para pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan
skripsi ini. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amin.
Salatiga, 21 Agustus 2019
Penulis
-
x
ABSTRAK
Hirmawan, Putra Dwi. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Gerak
pada Manusia Melalui Penerapan Media Puzzle Pada Siswa
Kelas V MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si.
Kata Kunci : Hasil belajar IPA, media puzzle
Hasil belajar IPA di MI Muhyiddin Kecamatan Boyolali Kabupaten
Boyolali masih rendah terbukti dengan hasil belajar siswa yang belum mencapai
KKM yaitu 70. Hal ini dikarenakan guru sering menjelaskan materi dengan
ceramah. Akibatnya siswa tidak tertarik untuk mengikuti pembelajaran, semangat
siswa untuk belajar rendah, dan akhirnya pemahaman siswa tentang materi
pelajaran rendah, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Rumusan masalah
dari penelitian ini adalah apakah penerapan media puzzle dapat meningkatkan hasil
belajar IPA materi alat gerak pada manusia pada siswa kelas V MI Muhyiddin
Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020?.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi alat
gerak pada manusia pada siswa kelas V MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan
Boyolali Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2019/2020.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas V MI
Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali yang terdiri dari
21 siswa yaitu 12 laki-laki dan 9 perempuan. Instrumen penelitian meliputi
wawancara, lembar observasi, soal tes dan dokumentasi. Metode pengumpulan data
yang digunakan yaitu wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Data analisis
secara statistik menggunakan rumus persentase, apabila ≥ 85% siswa tuntas belajar
maka siklus dihentikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media puzzle dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi alat gerak pada manusia siswa kelas V MI
Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran
2019/2020. Peningkatan siswa yang tuntas dari Siklus I ke Siklus II 19% dan Siklus
II ke Siklus III 19%. Hal ini dapat dilihat dari perolehan ketuntasan hasil belajar
siswa pada Siklus I 52% siswa tuntas belajar, Siklus II 71% siswa tuntas belajar,
dan Siklus III 90% siswa tuntas belajar.
-
xi
DAFTAR ISI
Sampul Judul .................................................................................................... i
Lembar Berlogo ............................................................................................... ii
Persetujuan Pembimbing .................................................................................. iii
Pengesahan Kelulusan ...................................................................................... iv
Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................................ v
Motto ................................................................................................................ vi
Persembahan .................................................................................................... vii
Kata Pengantar ................................................................................................. viii
Abstrak ............................................................................................................. x
Daftar Isi ........................................................................................................... xi
Daftar Tabel ..................................................................................................... xiv
Daftar Gambar .................................................................................................. xv
Daftar Lampiran .............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................... 5
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
F. Definisi Operasional ................................................................... 7
G. Metode Penelitian ....................................................................... 9
-
xii
1. Rancangan Penelitian ........................................................... 9
2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian ................................. 10
3. Langkah-langkah Penelitian ................................................ 11
4. Instrument Penelitian ........................................................... 13
5. Teknik Pengumpulan Data................................................... 14
6. Analisis Data ........................................................................ 16
H. Sistematika Penulisan ................................................................. 17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ................................................................................ 19
1. Hasil Belajar IPA .................................................................. 19
2. Media Puzzle ........................................................................ 29
3. Kajian Materi Alat Gerak Pada Manusia .............................. 34
4. Kaitan Pembelajaran IPA dengan Puzzle Alat Gerak
pada Manusia ....................................................................... 41
5. Langkah-langkah Penerapan Media Puzzle dalam
Pembelajaran ........................................................................ 42
B. Kajian Pustaka ............................................................................ 43
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian ....................................................................... 44
1. Gambaran Umum MI Muhyidin .......................................... 44
a. Identitas Sekolah ........................................................... 45
b. Data Guru ..................................................................... 46
-
xiii
c. Data Siswa ................................................................... 46
d. Karakteristik Siswa Kelas V ........................................ 47
e. Kolabolator Penelitian ................................................. 48
f. Waktu Penelitian .......................................................... 48
g. Kurikulum MI Muhyiddin Plosokerep ........................ 49
B. Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 49
1. Deskripsi Siklus I ................................................................ 49
2. Deskripsi Siklus II................................................................ 54
3. Deskripsi Siklus III .............................................................. 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus ............................................................ 64
1. Deskripsi Data Siklus I ........................................................... 64
2. Deskripsi Data Siklus II ......................................................... 66
3. Deskripsi Data Siklus III ....................................................... 68
B. Pembahasan ................................................................................ 69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 75
B. Saran-saran .................................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 77
LAMPIRAN
-
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Perbatasan MI Muhyiddin Plosokerep ...........................................44
Tabel 3.2 Data Identitas MI Muhyiddin Plosokerep ......................................45
Tabel 3.3 Data Tenaga Pendidik MI Muhyiddin Plosokerep ..........................46
Tabel 3.4 Daftar Jumlah Siswa MI Muhyiddin Plosokerep ............................47
Tabel 3.5 Data Siswa Kelas V MI Muhyiddin Plosokerep .............................47
Tabel 3.6 Waktu Pelaksanaan Penelitian ........................................................49
Tabel 3.7 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran .............................50
Tabel 3.8 Langkah Pelaksanaan Siklus I .......................................................51
Tabel 3.9 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran ..............................55
Tabel 3.10 Langkah Pelaksanaan Siklus II ....................................................56
Tabel 3.11 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran ............................60
Tabel 3.12 Langkah Pelaksanaan Siklus III ....................................................61
Tabel 4.1 Data Nilai IPA Siswa Siklus I ........................................................64
Tabel 4.2 Data Nilai IPA Siswa Siklus II ......................................................66
Tabel 4.3 Data Nilai IPA Siswa Siklus III ......................................................68
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I-Siklus III ......................70
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus PTK menurut Kemmis & MC Taggart ...................... 11
Gambar 2.1 Bagan Hakikat Belajar
..........................................................
22
Gambar 2.2 Bagan Hakikat Hasil Belajar ................................................ 24
Gambar 2.3 Bagan Hakikat Hasil Belajar IPA ........................................ 29
Gambar 2.4 Bagan Media Puzzle ............................................................. 34
Gambar 2.5 Bagan Materi Alat Gerak pada Manusia .............................. 41
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ......................... 71
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ....................... 72
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus III ...................... 73
Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus III ...................... 73
Gambar 4.5 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I-Siklus III ......... 74
-
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 Daftar Nilai SKK
Lampiran 3 Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi
Lampiran 4 Lembar Konsultasi
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian
Lampiran 6 Hasil Nilai Pra Siklus
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 8 Hasil Nilai Siklus I
Lampiran 9 Hasil Tes Tertulis Siklus I
Lampiran 10 Soal Tes Tertulis Siklus I
Lampiran 11 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus I
Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 13 Hasil Nilai Siklus II
Lampiran 14 Hasil Tes Tertulis Siklus II
Lampiran 15 Soal Tes Tertulis Siklus II
Lampiran 16 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus II
Lampiran 17 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III
Lampiran 18 Hasil Nilai Siklus III
Lampiran 19 Hasil Tes Tertulis Siklus III
Lampiran 20 Soal Tes Tertulis Siklus III
-
xvii
Lampiran 21 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus III
Lampiran 22 Dokumentasi Foto Penelitian
Lampiran 23 Surat Keterangan Penelitian
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik,
sehingga guru merupakan komponen penting dalam pendidikan. Al-Qur’an
menyebutkan bahwa Allah akan meninggikan derajat dan memuliakan
pendidikan daripada orang Islam lainnya yang tidak berilmu pengetahuan dan
bukan pendidik sebagaimana firman Allah Swt dalam surat al-Mujadilah ayat
11:
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”,
maka berdirilah niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Guru merupakan salah satu faktor penting dalam terwujudnya keberhasilan
proses belajar mengajar. Namun, dalam mencapai tugas tersebut tidak mudah,
ada kendala-kendala yang sering muncul, baik dari guru sendiri maupun dari
siswa.
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata
pelajaran penting di Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI), karena
-
2
IPA merupakan salah satu dari tiga mata pelajaran yang diujikan. Sebagian
siswa menganggap mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang sulit karena
diperlukan banyak pemahaman akan materi IPA tersebut.
Berdasarkan hasil observasi peneliti pada siswa kelas V MI Muhyiddin
Plosokerep, menunjukkan bahwa kemampuan dalam menyerap materi
pelajaran IPA materi alat gerak pada manusia tergolong masih rendah. Hal ini
dapat dilihat masih banyak siswa belum mencapai KKM yang telah ditentukan
oleh sekolah yaitu 70. Dapat dilihat dari 21 siswa hanya 33,33% atau 7 siswa
yang tuntas dari KKM, sedangkan 66,67% atau 14 siswa belum mencapai
KKM.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan Ibu Sri
Untari selaku guru yang mengampu mata pelajaran tematik kelas V di MI
Muhyiddin Plosokerep, peneliti menemukan 3 (tiga) hal yang menyebabkan
hasil belajar di MI Muhyiddin Plosokerep khususnya mata pelajaran IPA
materi alat gerak pada manusia masih rendah. Pertama, pemahaman siswa
tentang materi alat gerak pada manusia masih relatif kurang. Kedua, siswa
kurang bersemangat dalam proses belajar. Ketiga, guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran masih berceramah tanpa memanfaatkan media.
Berdasarkan kenyataan di atas, maka ketidakberhasilan bukan hanya
terletak pada siswa akan tetapi juga berasal dari guru. Kenyataannya, guru
sering menjelaskan pembelajaran dengan berceramah. Bahkan guru juga sering
tidak menggunakan media, akibatnya siswa tidak tertarik untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran, semangat siswa untuk belajar rendah, dan akhirnya
-
3
pemahaman siswa tentang materi pelajaran rendah dan berdampak pada hasil
belajar siswa yang tidak sesuai harapan.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru, salah satunya dengan
menggunakan media pembelajaran yang menarik dan berbeda. Guru dapat
menggunakan berbagai macam media pembelajaran untuk mempermudah dan
menjelaskan mata pelajaran IPA khususnya materi alat gerak pada manusia.
Penelitian ini di samping karena melihat nilai siswa yang masih rendah, peneliti
juga ingin membuat sebuah terobosan baru dalam media pembelajaran,
khususnya mata pelajaran IPA materi alat gerak pada manusia. Terobosan baru
yang dimaksud peneliti adalah menggunakan sebuah media puzzle.
Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya (Asnawir&Basyiruddin,
2022: 11).
Puzzle merupakan sebuah metode pembelajaran yang digunakan sebagai
permainan yang menyusun suatu gambar atau benda yang telah dipecahkan
dalam beberapa bagian (Ismail, 2009: 199). Penggunaan puzzle didasari pada
sebuah kenyataan bahwa setiap siswa yang belajar membutuhkan situasi yang
menyenangkan dan tidak terbebani termasuk kebosanan. Puzzle bisa
memberikan kesempatan belajar yang banyak kepada siswa. Apabila hanya
berdasarkan buku pegangan saja, maka akan menjemukan karena ada materi
hafalan yang sulit dimengerti. Sehingga guru harus menghadirkan media
-
4
pembelajaran yang menyenangkan dan menarik di dalam kelas sebagai upaya
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan pengertian di atas, maka puzzle sebagai salah satu media
pembelajaran yang menarik, dimana siswa bisa belajar sambil bermain dengan
potongan-potongan bagian alat gerak pada manusia. Peneliti menggunakan
puzzle sebagai media pembelajaran karena memiliki beberapa kegunaan, antara
lain menimbulkan semangat belajar dan menarik perhatian siswa sehingga
dapat membantu mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.
Media puzzle yang digunakan berupa puzzle bagian alat gerak pada
manusia. Dimana saat pembelajaran berlangsung siswa akan menyusun
potongan-potongan bagian alat gerak pada manusia pada tempat yang sesuai.
Penggunaan media puzzle diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pada
mata pelajaran IPA materi alat gerak pada manusia.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Ipa Materi Alat
Gerak Pada Manusia Melalui Penerapan Media Puzzle pada Siswa Kelas
V MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran 2019/2020”.
B. Rumusan Masalah
-
5
Apakah penerapan media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi alat gerak pada manusia pada siswa kelas V MI Muhyiddin Plosokerep
Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020 ?
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA
melalui penerapan media puzzle materi alat gerak pada manusia pada siswa
kelas V MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran 2019/2020.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling
tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui
PTK (Mulyasa, 2009: 63).
Hipotesis tindakan ini adalah: jika media puzzle diterapkan dengan
baik, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi alat gerak
manusia pada siswa kelas V MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan
Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020.
2. Indikator Keberhasilan
-
6
Indikator keberhasilan merupakan tolok ukur tingkat ketercapaian
dari tindakan yang diberikan. Melalui penerapan media puzzle dikatakan
berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator
keberhasilannya dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Secara Individual
Siswa mendapatkan nilai melebihi atau sama dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yaitu ≥ 70.
2. Secara Klasikal
Siswa yang mendapatkan nilai melebihi atau sama dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 70 dengan presentase ≥ 85% dari
jumlah total siswa dalam satu kelas (Trianto, 2009: 241).
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki beberapa manfaat,
diantaranya yaitu:
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai
cara mengatasi masalah dalam pembelajaran IPA dan untuk meningkatan
hasil belajar IPA melalui penerapan media puzzle.
2. Manfaat Praksis
a. Bagi Siswa
-
7
Memberikan kemudahan bagi siswa dalam menguasai materi alat
gerak manusia sehingga dapat meningkatkan hasil belajar pada
pembelajaran IPA melalui media puzzle.
b. Bagi Guru
Meningkatkan kreativitas guru dalam membuat media pembelajaran
baru yang menarik dan menyenangkan khususnya pada mata
pelajaran IPA yaitu dengan media puzzle.
c. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran positif dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah, karena hasil penelitian ini dapat
menjadi pertimbangan bagi sekolah untuk meningkatkan hasil
belajar IPA dengan menggunakan berbagai macam media
pembelajaran.
d. Bagi peneliti
Peneliti mendapatkan pengalaman langsung dalam proses
pembelajaran ketika media puzzle diterapkan dalam materi alat gerak
manusia.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Menurut Juliah
dalam Jihad dan Haris (2012: 15) hasil belajar adalah segala sesuatu yang
-
8
menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang
dilakukannya.
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pengertian hasil belajar adalah suatu hasil yang didapatkan oleh siswa dari
kegiatan belajar disekolah yang dimana akan berakibat adanya perubahan-
perubahan pada diri siswa dari pola pikir yang menyangkut 3 aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau SAINS merupakan suatu
kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam
penggunaaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam
(Muharam, dkk., Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 16, Edisi
Khusus III, Oktober 2010: 313).
3. Media Puzzle
Puzzle merupakan sebuah metode pembelajaran yang digunakan
sebagai permainan yang menyusun suatu gambar atau benda yang telah
dipecahkan dalam beberapa bagian (Ismail, 2009: 199).
Penggunaan puzzle didasari pada sebuah kenyataan bahwa setiap
siswa yang belajar membutuhkan situasi yang menyenangkan dan tidak
terbebani termasuk kebosanan. Puzzle bisa memberikan kesempatan
belajar yang banyak kepada siswa. Apabila hanya berdasarkan buku
pegangan saja, maka akan menjemukan karena ada materi hafalan yang
sulit dimengerti. Sehingga guru harus menghadirkan media pembelajaran
-
9
yang menyenangkan dan menarik di dalam kelas sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
pengertian media puzzle adalah salah satu media pembelajaran edukatif
jenis permainan yang mencerdaskan sehingga dapat merangsang dan
mengasah kemampuan siswa dengan cara menyusun beberapa potongan-
potongan pasangan gambar menjadi suatu bentuk sempurna dan utuh.
Puzzle dalam penelitian ini berupa potongan-potongan gambar alat
gerak pada manusia yang nantinya akan disusun dan dirangkai kembali
oleh siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), yaitu penelitian yang didasarkan pada siswa kelas V MI Muhyiddin
Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali. Secara harfiah,
penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris yaitu Classroom
Action Research artinya action research (penelitian dengan tindakan) yang
dilakukan di kelas.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi
meningkat (Wardhani dan Wihardit, 2008: 1.4).
-
10
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri secara bersamaan dan bertahap dalam bentuk pelaksanaan
tindakan tertentu sehingga terjadi peningkatan dan perbaikan proses
pembelajaran di sekolah.
Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian
tindakan diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
melakukan refleksi pada setiap siklus dan seterusnya sampai perbaikan
yang diharapkan tercapai.
2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian
a. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian di MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan
Boyolali Kabupaten Boyolali.
b. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V di MI Muhyiddin
Plosokerep yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 12 laki-laki 9
perempuan dengan kolabolatornya guru kelas V yaitu Ibu Sri Untari,
S.Pd. peneliti dapat berkolaborasi dengan guru kelas V sehingga
model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA
materi alat gerak pada manusia.
c. Waktu penelitian
-
11
Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan pada tanggal 22
Juli sampai dengan 2 Agustus 2019.
3. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah awal dalam menyusun Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang dikemukakan oleh Arikunto dalam Suyadi (2010: 49-
64) secara umum terdapat empat langkah yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahapan ini saling
terkait dan berkelanjutan. Tahapan tersebut dapat ditampilkan pada
gambar berikut:
Gambar 1.1 Siklus PTK menurut Kemmis & MC Taggart
-
12
Rancangan penelitian tindakan yang akan dilaksanakan setiap siklusnya
terdiri dari:
a. Perencanaan
Tahap pertama dari PTK yaitu perencanaan. PTK tidak
ubahnya seperti penelitian ilmiah lain yang selalu dipersiapkan
secara matang. Peneliti mendesain rancangan pembelajaran yang
memuat penerapan media puzzle, diantaranya adalah:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
menggunakan media puzzle;
2) Menyiapkan media puzzle;
3) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui
kondisi saat proses pembelajaran berlangsung;
4) Menyiapkan soal yang akan diberikan kepada siswa di siklus I,
II dan III.
b. Pelaksanaan
Tahap kedua dari PTK yaitu pelaksanaan. Pelaksanaan adalah
menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu
bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa tahap ini,
tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan alamiah
dan tidak direkayasa.
c. Pengamatan
Tahap ketiga dalam PTK yaitu pengamatan (observing).
Observasi yang dimaksud dalam tahap ketiga adalah pengumpulan
-
13
data. Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.
d. Refleksi
Tahap keempat dalam PTK yaitu refleksi. Refleksi adalah
kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh data yang
diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan
informasi di lapangan. Bentuk instrumen yang dipakai untuk
mempermudah penelitian ini dalam memperoleh data adalah sebagai
berikut:
a. Wawancara, digunakan untuk mengetahui permasalahan dalam
pembelajaran IPA;
b. Lembar pengamatan, digunakan untuk mengamati secara langsung
kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran IPA dengan
menggunakan puzzle alat gerak pada manusia;
c. Lembar soal tes, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk
mengukur hasil belajar, terkait materi alat gerak pada manusia; dan
d. Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran
kegiatan dalam proses pembelajaran IPA yang menggunakan puzzle
alat gerak pada manusia.
-
14
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti
dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2010: 84).
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan
data yaitu menggunakan metode sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang
digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.
Pewawancara adalah petugas pengumpul informasi yang diharapkan
dapat menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan merangsang
responden untuk menjawab semua pertanyaan dan mencatat semua
informasi yang dibutuhkan dengan benar. Responden adalah
pemberi informasi yang diharapkan dapat menjawab semua
pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Pelaksanaan diperlukan
kesediaan dari responden untuk menjawab pertanyaan antara
responden dan pewawancara (Sudaryono, dkk., 2013: 35).
Wawancara ini digunakan untuk mendapatkan data tentang
materi pokok pada mata pelajaran IPA yang belum memenuhi KKM
dan untuk mengetahui mengenai media yang sering digunakan guru
dalam pembelajaran sebelum menggunakan media puzzle.
b. Pengamatan (Observasi)
-
15
Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data
dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi
penelitian (Kusumah, 2010: 66). Metode ini peneliti gunakan untuk
memperoleh data penelitan serta aktivitas guru dan siswa dalam
proses pembelajaran IPA materi alat gerak pada manusia dengan
menggunakan puzzle.
c. Tes
Tes diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur
pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap seperangkat
konten atau materi tertentu (Sudaryono, dkk., 2013: 40).
Tes dilaksanakan terhadap siswa untuk mengetahui hasil belajar
siswa kelas V MI Muhyiddin Plosokerep pada mata pelajaran IPA
materi alat gerak pada manusia menggunakan media puzzle.
d. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data
langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,
peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter,
dan data yang relevan penelitian (Sudaryono, Dkk., 2013: 41).
Dokumentasi digunakan untuk memotret kegiatan yang
berlangsung saat pembelajaran dan untuk menemukan gambaran
tentang MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten
Boyolali.
6. Analisis Data
-
16
Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna
mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk
perbaikan belajar siswa. Data yang telah terkumpul perlu dianalisis sesuai
dengan tujuan penelitian dalam PTK untuk membuktikan kebenaran
hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang
diperoleh dari lapangan. Sehingga dapat memberikan manfaat dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan kondisi yang terjadi di
dalam kelas.
Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan
dengan analisis, sebagai berikut:
a. Menghitung nilai rata-rata kelas
Mencari nilai rata-rata untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru
yang diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
X = ∑X
N
Keterangan:
X : Nilai rata-rata nilai kelas
∑X : Jumlah keseluruhan nilai kelas
N : Jumlah siswa (Djamarah, 2005: 302)
b. Menghitung ketuntasan belajar siswa (individual)
KB = 𝑇
𝑇𝑡 x 100%
Keterangan :
KB : Ketuntasan belajar
T : Jumlah skor yang diperoleh siswa
-
17
Tt : Jumlah skor total
c. Menghitung Ketuntasan belajar klasikal
P = F
N × 100%
Keterangan :
P : Jumlah nilai dalam persen
F : Jumlah nilai siswa
N : Jumlah seluruh siswa (Trianto, 2009: 241).
H. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I Berisi pendahuluan yang meliputi; Latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi
operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Berisi kajian pustaka yang meliputi; Hakikat hasil belajar,
hakikat IPA, media puzzle, dan penelitian yang relevan.
BAB III Berisi pelaksanaan penelitian yang meliputi; Gambaran MI
Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten
Boyolali dan pelaksanaan penelitian.
BAB IV Berisi hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi;
Deskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasannya.
BAB V Berisi penutup yang meliputi; simpulan dan saran.
-
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
-
19
1. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
a. Belajar
1) Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur
yang fundamental dalam penyelenggaran jenis dan jenjang
pendidikan, pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan
proses belajar siswa disekolah dan lingkungan sekitarnya (Jihad
dan Haris, 2012: 1). Slameto (dalam Jihad dan Haris, 2012: 2)
merumuskan bahwa belajar sebagai suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Belajar
ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991: 2).
Dari definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa belajar
suatu usaha atau proses yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku pada diri seseorang.
2) Jenis-jenis Belajar
Jihad & Haris (2012: 6) membagi belajar menjadi delapan jenis
diantaranya:
-
20
a) Belajar abstrak, yaitu belajar dengan cara-cara berpikir
abstrak;
b) Belajar keterampilan, belajar dengan menggunakan gerak-
gerak motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat
saraf dan otot;
c) Belajar sosial, belajar memahami masalah-masalah dan
teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut;
d) Belajar memecahkan masalah, belajar menggunakan
metode-metode ilmiah atau berpikir sistematis, logis, teratur
dan teliti;
e) Belajar rasional, belajar dengan menggunakan kemampuan
berpikir secara logis dan rasional;
f) Belajar kebiasaan, proses pembentukan kebiasaan baru atau
perbaikan kebiasaan yang telah ada;
g) Belajar apresiasi, belajar mempertimbangkan arti penting
atau nilai suatu objek; dan
h) Belajar pengetahuan, belajar dengan cara melakukan
penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan
tertentu.
3) Ciri-ciri Belajar
Jihad dan Haris (2012: 3) memberikan ciri-ciri belajar sebagai
berikut:
-
21
a) Proses belajar harus mengalami, berbuat, mereaksi dan
melampaui;
b) Melalui berbagai pengalaman dan mata pelajaran yang
berpusat pada suatu tujuan tertentu;
c) Bermakna bagi kehidupan tertentu;
d) Bersumber dari kebutuhan dan tujuan yang mendorong
motivasi secara keseimbangan;
e) Dipengaruhi pembawaan dan lingkungan;
f) Dipengaruhi oleh perbedan-perbedaan individual;
g) Berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman
dan hasil–hasil yang diinginkan sesuai dengan kematangan
sebagai peserta didik; dan
h) Proses belajar terbaik adalah apabila mengetahui status dan
kemajuannya.
Kajian teori tentang hakikat belajar dapat ditampilkan pada
Gambar 2.1
-
22
Gambar 2.1 Bagan Hakikat Belajar
Sumber: Jihad & Haris (2012) dan Slameto (1991)
b. Hakikat Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil belajar
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5).
Juliah dalam Jihad dan Haris (2012: 15) hasil belajar adalah
segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari
kegiatan belajar yang dilakukannya. Sudjana (1990:22) hasil
Belajar
Pengertian Belajar
Jenis-jenis Belajar
Belajar Abstrak
Belajar Keterampilan
Belajar Sosial
Belajar Memecahkan
Masalah
Belajar Rasional
Belajar Kebiasaan
Belajar Apresiasi
Belajar Pengetahuan
Ciri-ciri Belajar
-
23
belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar.
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa pengertian hasil belajar adalah suatu hasil yang didapatkan
oleh siswa dari kegiatan belajar disekolah yang akan berakibat
adanya perubahan-perubahan pada diri siswa dari pola pikir yang
menyangkut 3 aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2) Macam-macam Hasil Belajar
Susanto ( 2013: 6) menyatatakan bahwa hasil belajar
sebagai berikut :
a) Pemahaman Konsep
Menurut Bloom pemahaman adalah seberapa besar
siswa mampu menerima, menyerap, memahami pelajaran
yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh ,mana
siswa dapat memahami serta mengerti apa yang baca, yang
dilihat, yang dialami, atau yang rasakan berupa hasil
penelitian atau observasi langsung yang dilakukan;
b) Keterampilan Proses
Usman dan Setiawati dalam Susanto (2013:6)
mengemukakan bahwa ketrampilan proses merupakan
keterampilan yang mengarah kepada pembangunan
kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai
penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam individu
-
24
siswa. Keterampilan ini berarti kemampuan mengunakan
pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efesien untuk
mencapai hasil tertentu; dan
c) Sikap
Lange dalam Azwar sikap tidak hanya merupakan
aspek mental, melainkan mencakup pula aspek respon fisik.
Jadi sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik
secara serentak. Selanjutnya Azwar mengungkapkan tentang
struktur sikap terdiri dari tiga komponen yang saling
menunjang yaitu: komponen kognitif, afektif, dan konatif.
Kajian teori tentang hakikat belajar dapat ditampilkan pada
Gambar 2.2
Gambar 2.2 Bagan Hakikat Hasil Belajar
Sumber: Jihad & Haris (2012) Sudjana(1990) dan Susanto (2013)
c. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1) Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Hasil Belajar
Pengertian Hasil Belajar
Macam-macam Hasil Belajar
Pemahaman Konsep
Keterampilan
Sikap
-
25
Hakikat pembelajaran sains yang didefinisikan sebagai
ilmu tentang alam yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan
IPA diklasifikasikan menjadi tiga bagian diantaranya :
a) Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk yaitu kumpulan
hasil penelitian yang telah ilmuan lakukan dan sudah
membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan
empiris dan kegiatan analisis. Bentuk IPA produk antara
lain: fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA;
b) Ilmu Pengetahuan Alam sebagai proses yaitu untuk
menggali dan memahami pengetahuan tentang alam.
Adapun proses dalam memahami IPA disebut dengan
keterampilan proses sains adalah keterampilan yang
dilakukan para ilmuan seperti mengamati, mengukur,
mengklasifikasikan, menyimpulkan; dan
c) Ilmu Pengetahuan Alam sebagai sikap yaitu sikap ilmiah
yang harus dikembangkan dalam pembelajaran sains.
Menurut Sulistyorini dalam Susanto menjelaskan ada
sembilan aspek yang dikembangkan dari sikap ilmiah
dalam pembelajaran sains yaitu: sikap ingin tahu, ingin
mendapat sesuatu yang baru, sikap kerja sama, tidak putus
asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab,
berpikir bebas, kedisiplinan diri.
2) Tujuan pembelajaran IPA SD/MI
-
26
Pembelajaran sains di SD/MI dikenal dengan pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Konsep IPA di SD/MI merupakan
konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara
tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika.
Adapun tujuan pembelajaran sains di SD/MI dalam Badan
Nasional Standar Pendidikan (BSNP, 2006), dimaksudkan untuk:
a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan yang
Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan
keteraturan alam cipta-Nya;
b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari;
c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara
IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat;
d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki
alam sekitar memecahkan masalah, dan membuat keputusan;
e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam;
f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturanya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; dan
g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan
IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
-
27
3) Fungsi Mata Pelajaran Ilmu pengertahuan Alam (IPA)
Mata pelajaran IPA berfungsi sebagaimana dituangkan dibawah
ini:
a) Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan
perangai lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam
kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-
hari;
b) Mengembangkan keterampilan proses;
c) Mengembangkan wawasan, sikap, dan nilai yang berguna
bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-
hari;
d) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan
keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA
dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan
pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari; dan
e) Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang
berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk
melanjutkan pendidikannya ke tingkat pendidikan yang lebih
tinggi (Garnida, 2002: 253-254).
4) Ruang Lingkup Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA)
-
28
Ruang lingkup mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)
sebagai mana tercakup dibawah ini:
a) Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia,
hewan, tumbuhan, dan interaksinya;
b) Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air,
tanah, dan batuan;
c) Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat
sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-
benda langit lainnya;
d) Kesehatan, makan, penyakit, dan pencegahannya; dan
e) Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan, dan
pelestariannya (Garnida, 2002: 254).
Kajian tentang hakikat hasil belajar IPA dapat ditampilkan pada
Gambar 2.3
IPA
Hakikat IPA
Tujuan Pembelajaran IPA
SD/MI
Fungsi Mata Pelajaaran IPA
Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA
-
29
Gambar 2.3 Bagan Hakikat Hasil Belajar IPA
Sumber: BSNP (2006) dan Garnida (2002)
2. Media PUZZLE
a. Pengertian Media Puzzle
Puzzle merupakan sebuah metode pembelajaran yang
digunakan sebagai permainan yang menyusun suatu gambar atau
benda yang telah dipecahkan dalam beberapa bagian (Ismail, 2009:
199).
Penggunaan puzzle didasari pada sebuah kenyataan bahwa
setiap siswa yang belajar membutuhkan situasi yang menyenangkan
dan tidak terbebani termasuk kebosanan. Puzzle bisa memberikan
kesempatan belajar yang banyak kepada siswa. Apabila hanya
berdasarkan buku pegangan saja, maka akan menjemukan karena
ada materi hafalan yang sulit dimengerti. Sehingga guru harus
menghadirkan media pembelajaran yang menyenangkan dan
menarik di dalam kelas sebagai upaya meningkatkan hasil belajar
siswa.
Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa pengertian puzzle adalah salah satu media pembelajaran
edukatif jenis permainan yang mencerdaskan sehingga dapat
merangsang dan mengasah kemampuan siswa dengan cara
menyusun beberapa potongan-potongan pasangan gambar menjadi
suatu bentuk sempurna dan utuh.
-
30
Puzzle dalam penelitian ini berupa potongan-potongan
gambar alat gerak pada manusia yang nantinya akan disusun dan di
rangkai kembali oleh siswa saat proses pembelajaran berlangsung
dengan berkelompok.
b. Tujuan Penggunaan Media Puzzle
1) Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk memahami
konsep;
2) Memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi
sehingga lebih merangsang minat siswa untuk belajar;
3) Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu sehingga siswa
tertarik untuk menggunakan media tersebut; dan
4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan oleh
siswa.
(Fattahillah, 2013: 2).
c. Manfaat Puzzle
1) Mengasah otak. Dengan puzzle, kecerdasan otak kanan anak
akan terlatih karena melatih sel-sel otak untuk memecahkan
masalah;
2) Melatih koordinasi mata dan tangan. Hal itu dikarenakan anak
harus mencocokkan potongan-potongan puzzle dan
menyusunnya menjadi satu gambar utuh;
-
31
3) Melatih nalar. Puzzle dalam bentuk gambar akan melatih nalar
karena anak menyimpulkan di mana letak bagian-bagian yang
sesuai dengan logika;
4) Melatih kesabaran. Kesabaran akan terlatih karena saat
menyusun puzzle dibutuhkan kesabaran dalam menyelesaikan
permasalahan; dan
5) Menambah pengetahuan. Puzzle ini, anak-anak akan mengenal
warna dan bentuk. Anak juga akan belajar tentang bagian-
bagian alat gerak pada manusia.
d. Kelebihan dan Kekurangan Puzzle
Kegiatan yang dimainkan dalam pembelajaran ini yaitu siswa
akan menyusun dan merangkai potongan-potongan puzzle yang
sudah disiapkan. Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan
dalam menggunakan puzzle sebagai salah satu media pembelajaran,
yaitu sebagai berikut:
1) Kelebihan dari puzzle, antara lain:
a) Melatih konsentrasi siswa, ketelitian, dan kesabaran;
b) Melatih berimajinasi dan menyimpulkan;
c) Melatih daya ingat siswa;
d) Meningkatkan semangat belajar siswa;
e) Dengan memilih gambar/bentuk, dapat melatih anak untuk
berfikir matematis (menggunakan otak kiri);
-
32
f) Menumbuhkan interaksi dan kerjasama antar siswa;
g) Mengembangkan kapasitas anak dalam mengamati dan
melakukan percobaan; dan
h) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
2) Kekurangan dari Puzzle antara lain:
a) Membutuhkan waktu yang lama;
b) Media ini membuat siswa hanya ingin bermain-main karena
asik dengan susun menyusun puzzle;
c) Media puzzle lebih menekankan pada indera penglihatan
(visual);
d) Gambar yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
pembelajaran;
e) Gambar kurang maksimal bila diterapkan dalam kelompok
besar;
f) Menuntut kreativitas pengajar; dan
g) Kelas menjadi kurang terkendali.
e. Aspek yang dikembangkan Melalui Penyusunan Puzzle
Aspek yang dapat dikembangkan melalui penyusun puzzle
adalah sebagai berikut:
1) Menanamkan jiwa kompetisi sehat. Dengan mengemas
permainan ini maka siswa akan berusaha merangkai puzzle
dengan prosedur tertib dan dalam waktu yang cepat. Prosedur
-
33
yang tertib dan disepakati maka inilah yang membuat jiwa
sportif tumbuh;
2) Mengembangkan gerak motorik halus. Dengan sering
merangkai puzzle ini, tangan anak akan berkembang motorik
halusnya. Terlebih lagi jika siswa diajarkan membuat puzzle
dari kardus. Siswa akan mendapatkan banyak pelajaran untuk
mengembangkan motorik halus, seperti melepas dan merangkai
kembali;
3) Meningkatkan kecerdasan visual. Dengan mengamati secara
detail rangkaian potongan puzzle dan merangkainya, maka anak
akan terlatih ketajaman visualnya; dan
4) Meningkatkan kecerdasan interpersonal. Kecerdasan
interpersonal adalah kemampuan untuk berhubungan dengan
orang lain. Melalui menyusun puzzle hubungan antar anak akan
terbangun semakin erat (Suyadi, 2010: 320-321).
Kajian teori tentang media puzzle dapat ditampilkan pada Gambar 2.4
-
34
Gambar 2.4 Bagan Media Puzzle
Sumber: Ismail (2009); Fattahillah (2013) dan Suyadi (2010)
3. Kajian Materi Alat Gerak pada Manusia
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia ada dua macam, yaitu
alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat
gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga
membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Media Puzzle
Pengertian Media Puzzle
Tujuan Penggunaan Media Puzzle
Memberikan kemudahan
Memberikan pengalaman
Menumbuhkan sikap & keterampilan
Menciptakan situasi belajar
Manfaat Puzzle
Mengasah otak
Melatih koordinasi mata & tangan
Melatih nalar
Melatih kesabaran
Menambah pengetahuan
-
35
a. Tulang
1) Tulang pada Lengan Manusia
a) Tulang Lengan Atas
Berperan dalam gerak bahu dan siku serta tempat
menempelnya otot-otot utama tubuh yang berperan dalam
menggerakan bahu dan siku seseorang;
b) Tulang Hasta
Berperan sebagai penunjang kerangka tangan manusia;
c) Tulang Pengumpil
Berperan sebagai penggerak jari dan pengontrol pergerakan
siku;
d) Tulang Pergelangan Tangan
Berperan sebagai tulang yang menggerakkan pergelangan
tangan; dan
e) Tulang Telapak Tangan
Berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot tangan dan
sebagai alat gerak.
2) Tulang pada Kaki Manusia
a) Tulang Paha
Berperan sebagai tulang terkuat untuk menopang badan,
sebagai tempat melekatnya otot dan pigmen;
-
36
b) Tulang Kering
Berperan untuk menstabilkan tubuh ketika berdiri,
menyangga otot-otot tungkai bawah, menopang berat badan
dan menggerakkan pergelangan kaki;
c) Tulang Betis
Berperan sebagai pemberi kekuatan pada kerangka tubuh;
d) Tulang Tempurung Lutut
Berperan sebagai pembungkus dan pelindung sendi lutut;
e) Tulang Pergelangan Kaki
Berperan untuk menggerakkan kaki;
f) Tulang Telapak Kaki
Berperan untuk menopang berat tubuh dan membantu
mengatur gerak tubuh ketika berjalan; dan
g) Tulang Jari Kaki
Berperan sebagai tumpuan penyeimbang pemberi bentuk
dan tempat melekatnya otot.
b. Otot
Otot adalah jaringan yang ada di dalam tubuh manusia, berupa
alat gerak aktif yang menggerakkan tulang sehingga menyebabkan
suatu organisme atau indvidu dapat bergerak. Otot bekerja dengan
cara berkontraksi dan berelaksasi.
-
37
1) Fungsi Otot pada Manusia Fungsi
a) Menjalankan dan melaksanakan kerja contohnya berjalan,
mengangkat, dan memegang;
b) Mengerakkan jantung; dan
c) Mengalirkan darah yang terdiri atas zat-zat yaitu nutrisi,
oksigen, dan lain-lain.
2) Macam-Macam otot Manuisa
a) Otot Polos
Otot Polos adalah otot yang berkerja tanpa kesadaran
manusia yang dipengaruhi oleh sistem saraf tak sadar atau
saraf otonom, otot polos dibentuk oleh sel-sel yang dimana
kedua ujungnya runcing. Ciri-ciri otot polos :
(1) Waktu kontraksi antara 3 sampai 180 detik;
(2) Bentuk dari otot polos adalah gelondong;
(3) Terletak pada organ dalam;
(4) Memiliki satu inti sel yang berada ditengah;
(5) Pergerakan otot polos lambat; dan
(6) Dipengaruhi oleh saraf otonom.
b) Otot Lurik
Otot lurik adalah otot yang menempel pada rangka tubuh
manusia yang digunakan dalam pergerakan. Otot lurik
adalah otot yang bekerja di bawah kesadaran. Otot lurik
juga dinamakan otot rangka, karena menempel pada
-
38
rangka. Dinamakan otot lurik karena adanya sisi gelap dan
terang yang berselang seling. Ciri-ciri otot lurik:
(1) Berbentuk silindri dengan garis gelap terang;
(2) Melekat pada rangka;
(3) Bekerja secara sadar dengan perintah otak;
(4) Cepat dan mudah lelah;
(5) Mempunyai pigmen mioglobin; dan
(6) Inti sel yang berada ditepi.
c) Otot Jantung
Otot jantung adalah otot yang bekerja secara terus-menerus
tanpa istirahat atau berhenti. Otot jantung merupakan
perpaduan antara otot lurik dan otot polos karna adanya
persamaan yang ada pada otot jantung misalnya, memiliki
sisi gelap terang dan inti sel yang berada di tengah. Otot
jantung berfungsi dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Otot jantung bekerja di bawah kesadaran manusia. Saraf
yang memengaruhi otot jantung adalah saraf simpatik dan
parasimpatik. Ciri-ciri otot jantung:
(1) Otot jantung berbentuk silidris;
(2) Memiliki percabangan;
(3) Otot jantung terletak pada jantung;
(4) Memiliki satu sel yang berada ditengah; dan
(5) Bekerja tanpa kesadaran manusia.
-
39
c. Macam-macam Kelaian pada Tulang
1) Fraktura
Kelainan pada tulang akibat kecelakaan atau jatuh. Dibedakan
menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak
sampai merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah
tulang yang merobek/ menembus kulit/otot);
2) Osteoporosis
Kelainan pada tulang yang disebabkan adanya pengeroposan
tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap
kalsium secara normal;
3) Fisura
Kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang
akibat kecelakaan;
4) Lordosis
Kelainan tulang karena sikap duduk yang salah sehingga tulang
belakang melengkung pada daerah lumbalis. Hal ini akan
mengakibatkan posisi kepala tertarik;
5) Skoliosis
Kelainan tulang karena sikap duduk yang salah akan
mengakibatkan tulang belakang melengkung kebelakang kearah
samping. Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok
membentuk huruf “S”; dan
6) Kifosis
-
40
Kelainan tulang karena sikap duduk membungkuk sehingga
tulang akan bengkok kebelakang.
d. Macam-macam kelainan, gangguan, atau penyakit otot
manusia.
1) Hipertrofi
Kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel
otot diberikan kegiatan/aktivitas yang terus-menerus secara
berlebihan;
2) Astrofi
Kelainan otot yang mengecil lemah fungsi. Hal ini disebabkan
adanya penyakit polimielitis yang dapat merusak sel saraf pada
otot;
3) Stiff/kaku leher
Kelainan otot karena adanya peradangan otot leher akibat
gerakan yang menghertak secara tiba-tiba; dan
4) Tetanus
Kelainan otot yang disebebkan adanya infeksi bakteri
clostridium tetani. Mengakibatkan otot menjadi kejang-kejang.
Kajian teori tentang materi alat gerak pada manusia dapat
ditampilkan pada Gambar 2.5
-
41
Gambar 2.5 Bagan Materi Alat Gerak pada Manusia
Sumber: Buku Tematik Kelas V Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia Kurikulum
2013 Edisi Revisi 2017
4. Kaitan Pembelajaran IPA dengan Puzzle Alat Gerak pada Manusia
Pembelajaran IPA materi alat gerak pada manusia merupakan
pelajaran kongkrit oleh karena itu dalam pembelajaran membutuhkan
sebuah media yang berbeda. Media yang dapat digunakan salah satunya
berupa media puzzle alat gerak pada manusia.
Media puzzle ini digunakan karena memiliki kelebihan yang sudah
dijelaskan sebelumnya. Salah satu kelebihannya yaitu dapat
Materi Alat Gerak pada Manusia
Tulang
Tulang pada Lengan
Manusia
Tulang Lengan Atas
Tulang Hasta
Tulang Pengumpil
Tulang Pergelangan
Tangan
Tulang Telapak Tangan
Tulang pada Kaki Manusia
Tulang Paha
Tulang Kering
Tulang Betis
Tulang Tempurung
Lutut
Tulang Pergelangan
Kaki
Tulang Telapak Kaki
Tulang Jari Kaki
Otot
Fungsi Otot pada Manusia
Macam-macam Otot
Otot Polos
Otot Lurik
Otot Jantung
Macam-macam Kelainan pada
Tulang
Fraktura
Osteoporosis
Fisura
Lordosis
Skoliosis
Kifosis
Macam-macam Kelainan pada
Otot
Hipertrofi
Atrofi
Stiff/ Kaku Leher
Tetanus
-
42
meningkatkan semangat belajar siswa. Dari kelebihan puzzle tersebut,
maka akan berkaitan dan berpengaruh dalam pembelajaran IPA. Selain
itu media puzzle juga dapat memperjelas bagian-bagian yang penting
dalam materi alat gerak pada manusia.
Berdasarkan penjelasan kelebihan puzzle tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa dengan menggunakan media puzzle alat gerak pada
manusia pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa
sehingga materi alat gerak pada manusia dapat tersampaikan.
5. Langkah-langkah Penerapan Media Puzzle dalam Pembelajaran
a. Guru memperlihatkan media alat gerak pada manusia yang berupa
puzzle kepada siswa;
b. Guru mengenalkan media puzzle alat gerak pada manusia;
c. Guru mendiskripsikan bagian-bagian alat gerak pada manusia
kepada siswa;
d. Guru menjelaskan apa saja bagian-bagian yang ada pada alat gerak
pada manusia;
e. Guru memberikan pertanyaan tentang bagian-bagian alat gerak pada
manusia; dan
f. Guru menyuruh siswa untuk memasangkan potongan-potongan
puzzle pada papan puzzle yang tersedia.
-
43
B. Kajian Pustaka
1. Diah Amanah, dengan judul penelitian “Penggunaan Media Puzzle
Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Alat pernapasan
pada manusia Pada Siswa Kelas V Semester 1 MI Klumpit Kecamatan
Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018”
2. Rendra Ari Prabowo, dengan judul penelitian “Penggunaan Media
Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPA di
Kelas V SDN I Jatipurwo Tahun 2011/2012 ”
3. Robi Rianda, dengan judul penelitian “Peningkatan Hasil Belajar Siswa
pada Pembelajaran IPA Melalui Media Puzzle di Kelas V MIN 2 Kota
Banda Aceh”
Berdasarkan ketiga uraian penelitian terdahulu di atas, dapat
disimpulkan bahwa perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh
peneliti terdahulu dengan penelitian ini adalah terletak pada tujuan
penelitian untuk materi pembelajaran dan lokasi penelitian yang berbeda.
Meskipun dari penelitian terdahulu tujuan penelitian yang hendak
dicapai sama yaitu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPA, akan tetapi dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada materi alat
gerak manusia pada siswa kelas V di MI Muhyiddin Plosokerep
Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2019/2020.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
-
44
A. Subjek Penelitian
1. Gambaran Umum MI Muhyiddin Plosokerep
Penelitian ini dilakukan di MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan
Boyolali Kabupaten Boyolali. Madrasah Ibtidaiyah ini merupakan salah
satu sekolah yang berjarak 1 km, tepatnya berada di Dukuh Plosokerep Desa
Winong Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali. Berikut adalah tabel
perbatasan MI Muhyiddin Plosokerep:
Tabel 3.1 Perbatasan MI Muhyiddin Plosokerep
Arah Batas
Sebalah Utara Rumah Ibu Sri Untari
Sebalah Timur Rumah Bapak Jumadi
Sebalah Selatan Jalan Desa
Sebalah Barat Jalan Desa
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
MI Muhyiddin Plosokerep ini berdiri di atas tanah wakaf dari Bapak
Muhadi. Luas tanah 538 m2 dengan luas bangunan 378 m2. Dan untuk
Gedung MI Muhyiddin Plosokerep dan sampai sekarang tidak menjadi
obyek permasalahan ataupun sengketa gedung milik sendiri.
Status MI Muhyiddin Plosokerep ini sudah mendapatkan sertifikat
Akreditasi Sekolah dari Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia berdasarkan Keputusan Sidang Badan Akreditasi Sekolah
Kabupaten Boyolali pada tanggal 20 Oktober 2014 dengan NPSN:
60711452 yang terakreditasi dengan peringkat B (Baik).
a. Identitas Sekolah
-
45
Tabel 3.2 Data Identitas MI Muhyiddin Plosokerep
Identitas Sekolah
Nama Madrasah Muhyiddin
Status Madrasah Swasta
Tahun Berdiri 1967/1968
No Piagam Pendirian Wk/5.C/14167/Pgm/MI/1984
Nomor Statistik Madrasah 111233090029
NPSN 60711452
Nomor Gugus Depan 37/38
Alamat Madrasah:
a. Dukuh Plosekerep
b. RT/RW RT 01 RW 03
c. Desa/Kelurahan Winong
d. Kode Pos 57315
e. Kecamatan Boyolali
f. Kabupaten Boyolali
g. Provinsi Jawa Tengah
Alamat Email [email protected]
Nomor HP 081393067765
Lembaga Induk LP Ma’arif Nahdlatul ‘Ulama
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
b. Data Guru
Sekolah MI Muhyiddin Plosokerep memiliki 9 tenaga pendidik.
Adapun rincian data tenaga pendidik adalah sebagai berikut:
-
46
Tabel 3.3 Data Tenaga Pendidik MI Muhyiddin Plosokerep
No Nama
Tempat, Tanggal Lahir
Jabatan
Tempat Tanggal
1 Moh Jamal, S. Ag., M.Pd.I
Demak 12-07-1968 Kepala Madrasah
2 Jumadi, S.Ag
Boyolali 05-11-1969 Guru Kelas
3 Khusnul Khotimah, S.Pd.I Boyolali 30-12-1978 Guru Kelas
4 Sri Untari, S.Pd Boyolali 13-03-1981 Guru Kelas
5 Novi Liliasari, S.Pd.SD Boyolali 11-08-1975 Guru Kelas
6 Tatik Widiyati, S.Ag Boyolali 31-10-1975 Guru Kelas
7 Suwanti, S.Pd.I Boyolali 09-08-1972 Guru Kelas
8 Kusmiyati, S.Pd.I Boyolali 30-06-1971 Guru Kelas
9 Ismi Sulisianingsih, S.Pd.I Bandung 17-03-1988
Guru Kelas
c. Data Siswa
Daftar siswa MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali
Kabupaten Boyolali pada tahun ajaran 2019/2020 berjumlah 122
dengan rincian pada Tabel 3.4
Tabel 3.4 Daftar Jumlah Siswa MI Muhyiddin Plosokerep
Kelas Jumlah Siswa
Laki-Laki Perempuan Jumlah Siswa
I 12 12 24
II 8 17 25
III 8 7 15
-
47
IV 8 11 19
V 12 9 21
VI 8 10 18
Jumlah 56 66 122
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
d. Karakteristik Siswa Kelas V
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas V di MI
Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun
pelajaran 2019/2020. Siswa di kelas V yang akan menjadi subyek
penelitian ini berjumlah 21 siswa, terdiri dari 12 laki-laki dan 9
perempuan. Penelitian dilakukan pada semester pertama tahun
pelajaran 2019/2020.
Penelitian Tindakan Kelas ini adalah salah satu upaya dalam
rangka penerapan puzzle alat gerak pada manusia untuk meningkatkan
hasil belajar siswa kelas V MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan
Boyolali Kabupaten Boyolali. Nama siswa yang menjadi subjek dalam
penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 3.5 Data Siswa Kelas V MI Muhyiddin Plosokerep
No Nama Laki-Laki Perempuan
1. AHR ✓
2. AR ✓
3. ALM ✓
4. AY ✓
5. ADO ✓
6. AFN ✓
7. BTSU ✓
8. CYZ ✓
Bersambung...
Sambungan...
9. DCW ✓
10. FAW ✓
11. INA ✓
12. MR ✓
-
48
13. MNI ✓
14. PN ✓
15. RSN ✓
16. RNC ✓
17. RDP ✓
18. RMAP ✓
19. TNJ ✓
20. VWP ✓
21. ZDW ✓
Jumlah 12 9
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
e. Kolabolator Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan jenis penelitian
kolaboratif dengan guru kelas V MI Muhyiddin Plosokerep yaitu Ibu
Sri Untari, S.Pd. yang melakukan kegiatan proses pembelajaran
bersama siswa. Peneliti membantu guru dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran dan menyiapkan media pembelajaran yang
dibutuhkan serta melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa
berkaitan dengan langkah-langkah proses pembelajaran dan penerapan
media puzzle.
f. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan 3 kali pertemuan (3 siklus) di MI
Muhyiddin Plosokerep. Waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat
pada Tabel 3.5
Tabel 3.6 Waktu Pelaksanaan Penelitian
No. Siklus Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I Senin, 22 Juli 2019
2. Siklus II Kamis, 25 Juli 2019
-
49
3. Siklud III Sabtu, 27 Juli 2019
(Sumber: Data Primer)
g. Kurikulum MI Muhyiddin Plosokerep
MI Muhyiddin Plosokerep ini menerapkan kurikulum KTSP pada
kelas III, VI dan Kurikulum 2013 pada kelas I, II, IV, dan V.
Berdasarkan kurikulum yang diterapkan tersebut, diketahui bahwa
kelas V sudah menggunakan kurikulum 2013. Maka peneliti melakukan
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan kurikulum 2013 yaitu
menggunakan RPP Tematik tetapi hanya mengambil mata pelajaran
IPA saja, khususnya materi alat gerak pada manusia.
B. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan tiga siklus
penelitian. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama
yaitu dilaksanakan pada hari Senin, 22 Juli 2019.
2) Penyusunan RPP
Berdasarkan hasil observasi peneliti yang diperoleh pada
tahap pra siklus menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan
-
50
RPP siklus I. Adapun kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
pada siklus ini adalah:
Tabel 3.7 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran
Kompetensi
Dasar
3.1 Menjelaskan alat gerak dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan alat gerak
manusia
Indikator
Pembelajaran
3.1.1 Menyebutkan bagian-bagian alat gerak pada manusia 3.1.2 Menyebutkan fungsi bagian-bagian alat gerak pada
manusia
3.1.3 Menunjukkan posisi alat gerak pada manusia menggunakan puzzle.
(Sumber: Buku Tematik Tema 1 Organ Gerak Hewan Dan Manusia
Kurikulum 13, Buku Guru Siswa SD/MI Kelas V)
3) Penyiapan Perangkat
Perangkat yang disiapkan dalam siklus I meliputi presensi,
lembar pengamatan, lembar penilaian, dan soal.
4) Penyiapan Alat dan Media
a) Media
Puzzle alat gerak pada manusia
b) Alat
LCD dan Laptop
c) Sumber
(1) Tema 1, Organ Gerak Hewan dan Manusia, Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Buku Guru SD/MI Kelas V.
(2) Tema 1, Organ Gerak Hewan dan Manusia, Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Buku siswa SD/MI Kelas V.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus I berlangsung
selama 1 kali tatap muka (2 x 35 menit). Dalam penelitian ini guru
-
51
bertindak sebagai pelaksana, sedangkan peneliti bertindak sebagai
pengamat. Siswa yang hadir sebanyak 21 siswa. Materi yang diajarkan
adalah alat gerak pada manusia, di mana sub materinya adalah bagian-
bagian alat gerak pada manusia, fungsi alat gerak pada manusia, dan
gangguan pada alat gerak manusia. Dalam pelaksanaan proses
pembelajaran guru sudah menggunakan puzzle alat gerak pada manusia.
Berikut adalah tabel langkah pelaksanaan siklus I:
Tabel 3.8 Langkah pelaksanaan siklus I
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin.
4. Guru mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan materi alat gerak pada manusia.
5. Guru menginformasikan materi yang akan disampaikan hari ini yaitu alat gerak pada
manusia.
6. Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi alat gerak pada manusia
10
menit
Isi Mengamati
1. Siswa mengamati media puzzle alat gerak pada manusia yang dibawa oleh guru.
55
menit
Bersambung...
Sambungan...
2. Siswa mengamati bagian-bagian alat gerak pada manusia.
3. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi alat gerak pada manusia.
Menanya
Siswa menayakan materi alat gerak pada manusia
yang telah disampaikan oleh guru.
Mengeksplorasi
1. Siswa membaca materi alat gerak pada manusia di buku paket siswa.
-
52
2. Siswa diminta untuk memasangkan potongan puzzle pada papan puzzle alat gerak pada manusia.
Mengasosiasi
1. Siswa berdiskusi tentang fungsi bagian-bagian alat gerak pada manusia.
2. Siswa berdiskusi tentang cara kerja alat gerak pada manusia.
3. Siswa berdiskusi tentang gangguan yang ada pada alat gerak pada manusia.
Mengkomunikasikan
1. Siswa menyebutkan bagian-bagian alat gerak pada manusia.
2. Siswa menyebutkan cara kerja alat gerak pada manusia.
3. Siswa diminta untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah disampaikan.
2. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan berdoa bersama-sama
5 menit
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan peneliti secara langsung selama
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang
telah disusun. Peneliti dalam melaksanakan pengamatan menggunakan
dua lembar observasi. Lembar observasi pertama digunakan untuk
mengamati keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA
materi alat gerak pada manusia sesuai dengan RPP yang telah disusun.
Lembar observasi kedua digunakan untuk mengamati keterampilan
guru dan aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran IPA materi
alat gerak pada manusia. Hasil pengamatan berupa lembar catatan
lapangan (terlampir).
d. Refleksi
-
53
Tahap akhir dari siklus I ini adalah tahap refleksi. Pada tahap
refleksi, peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada
lembar observasi yang ada. Hasil pengamatan diperoleh data sebagai
berikut:
1) Faktor Pendukung
Berdasarkan pada lembar hasil pengamatan terdapat kelebihan
yang mendukung proses pembelajaran, yaitu pada lembar
pengamatan guru, aspek persiapan mengajar sudah bagus; aspek
penyampaian materi suara guru sudah jelas; aspek penerapan
menggunakan puzzle sangat menarik sehingga siswa semangat
belajar; aspek kemampuan dalam menutup pelajaran khususnya
point memberikan soal evaluasi jelas untuk yang lainnya harus lebih
ditingkatkan lagi.
2) Faktor Penghambat
Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang
dilaksanakan belum sesuai harapan dan masih banyak kekurangan.
Di antaranya pada lembar pengamatan guru, kelas masih belum
terkondisikan dengan baik, guru kurang dapat menguasai
penggunaan media puzzle dengan optimal. Pada lembar pengamatan
siswa, masih ada beberapa siswa yang ramai sendiri, siswa masih
takut dan bingung dalam menggunakan puzzle, siswa masih kurang
serius dalam mengerjakan soal evaluasi, belum berani bertanya dan
menjawab pertanyaan dari guru. Selain itu siswa belum
-
54
terkondisikan dengan baik sehingga waktunya menjadi bertambah
dan suasana juga kurang terkontrol.
3) Rencana Perbaikan
Berdasarkan hasil pengamatan dari siklus I, dimana siswa
kelas V masih memerlukan perbaikan. Maka peneliti melakukan
perbaikan tindakan yang akan dilakukan di siklus II. Hal ini
dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi lagi
kekurangan yang sama. Perbaikan tersebut adalah lebih
mengkondisikan siswa selama pembelajaran dan lebih
meningkatkan dalam penggunaan puzzle alat gerak pada manusia
agar hasil belajar siswa lebih meningkat.
2. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II ini mencakup kegiatan sebagai
berikut:
1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus kedua yaitu
dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2019.
2) Penyusunan RPP
Data yang diperoleh pada tahap siklus I juga menjadi bahan
pertimbangan dalam penyusunan RPP siklus II. Adapun
kompetensi dasar dan indikator pembelajaran pada siklus ini
adalah:
-
55
Tabel 3.9 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran
Kompetensi
Dasar
3.1 Menjelaskan alat gerak dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan alat
gerak manusia.
Indikator
Pembelajaran
3.1.1 Menyebutkan bagian-bagian alat gerak pada manusia.
3.1.2 Menyebutkan fungsi bagian-bagian alat gerak pada manusia.
3.1.3 Menunjukkan posisi alat gerak pada manusia menggunakan puzzle.
(Sumber: Buku Tematik Tema 1 Organ Gerak Hewan Dan Manusia
Kurikulum 13, Buku Guru Siswa SD/MI Kelas V)
3) Penyiapan Perangkat
Perangkat yang disiapkan dalam siklus II meliputi presensi,
lembar pengamatan, lembar penilaian, dan soal.
4) Penyiapan Alat dan Media
a) Media
Puzzle alat gerak pada manusia
b) Alat
LCD dan Laptop
c) Sumber
(1) Tema 1, Organ Gerak Hewan dan Manusia, Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Buku Guru SD/MI Kelas V.
(2) Tema 1, Organ Gerak Hewan dan Manusia, Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Buku siswa SD/MI Kelas V.
b. Pelaksanaan
Pelaksaanan siklus II berlangsung selama 1 kali tatap muka (2x35
menit). Penelitian ini guru bertindak sebagai pelaksana dan peneliti
bertindak sebagai pengamat. Siswa yang hadir sebanyak 21 siswa. Materi
-
56
yang diajarkan adalah alat gerak pada manusia, di mana sub materi
adalah bagian-bagian alat gerak pada manusia, fungsi dan gangguan alat
gerak pada manusia. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan
media puzzle alat gerak pada manusia. Langkah pelaksanaan Siklus II
dijelaskan pada tabel 3.11
Tabel 3.10 Langkah Pelaksanaan Siklus II
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan salam, menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a, dipimpin oleh salah seorang siswa.
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin.
4. Guru mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan materi alat gerak pada
manusia.
5. Guru menginformasikan materi yang akan disampaikan hari ini yaitu alat gerak pada
manusia.
6. Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi alat gerak pada manusia
10 menit
Isi Mengamati
Siswa diminta mengamati video alat gerak
pada manusia yang ditayangkan oleh guru.
Menanya
Guru mendorong siswa untuk mengajukan
pertanyaan yang terkait dengan video alat
55 menit
Bersambung...
Sambungan... gerak pada manusia, jika sulit guru
memancing pertanyaan pada siswa:
-Lihat tanganmu ada apa?
Mengeksplorasi
a. Kelompok siswa menyusun puzzle alat gerak pada manusia secara cepat dan
bergantian
b. Siswa diminta membaca secara bergantian tentang alat gerak pada manusia yang
-
57
terdapat pada buku paket tematik Ilmu
Pengetahuan Alam
Mengasosiasi
Siswa dengan teman sebangkunya diminta
berdiskusi tentang alat gerak manusia
Komunikasi
a. Perwakilan siswa diminta maju ke depan kelas untuk menyampaikan apa yang
ditulisnya dengan mendemonstrasikan
menggunakan puzzle alat gerak pada
manusia
b. Siswa diminta untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah disampaikan.
2. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan berdoa bersama-sama
5 menit
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan peneliti secara langsung selama kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disusun. Peneliti dalam melaksanakan pengamatan menggunakan dua
lembar observasi. Lembar observasi pertama digunakan untuk
mengamati keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA
materi alat gerak pada manusia sesuai dengan RPP yang telah disusun.
Lembar observasi kedua digunakan untuk mengamati keterampilan guru
dan aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran IPA materi alat
gerak pada manusia. Hasil pengamatan berupa lembar catatan lapangan
(terlampir).
d. Refleksi
-
58
Tahap akhir dari siklus II ini adalah tahap refleksi. Pada tahap
refleksi, peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada
lembar observasi yang ada. Hasil pengamatan diperoleh data sebagai
berikut:
1) Faktor Pendukung
Berdasarkan pada lembar hasil pengamatan terdapat kelebihan
yang mendukung kegiatan pembelajaran, yaitu pada lembar
pengamatan guru, aspek persiapan guru dalam mengajar sudah baik,
kelas mulai efektif dan terkontrol, aspek penerapan media puzzle alat
gerak manusia sudah jelas dan dapat dipahami oleh siswa. Lembar
pengamatan siswa terlihat bahwa siswa semangat untuk belajar,
siswa mulai berani untuk bertanya, dan mulai berinteraksi dengan
guru dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media puzzle alat
gerak manusia.
2) Faktor Penghambat
Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang
dilaksanakan hampir sesuai harapan, walaupun masih ada sedikit
kekurangan yaitu pada lembar pengamatan siswa masih ada
beberapa siswa yang kurang percaya diri dan takut dalam
menggunakan media puzzle dan masih ada beberapa siswa yang
kurang memperhatikan penjelasan guru.
3) Rencana Perbaikan
-
59
Berdasarkan hasil pengamatan Siklus II, dimana siswa kelas V
masih memerlukan perbaikan. Maka peneliti melakukan perbaikan
tindakan yang akan dilakukan pada Siklus III. Hal ini dilakukan
supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan.
Perbaikan tersebut adalah menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan tetapi tetap kondusif, dan menggunakan media
puzzle alat gerak manusia dengan lebih baik lagi agar siswa yang
masih takut dan kurang percaya diri dalam menggunakan puzzle
menjadi lebih berani. Maka diharapkan pada Siklus III melalui
puzzle alat gerak manusia, hasil belajar siswa akan lebih meningkat.
3. Deskripsi Siklus III
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus III ini mencakup kegiatan
sebagai berikut:
1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus ketiga
yaitu dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Juli 2019.
2) Penyusunan RPP
Data yang diperoleh pada tahap Siklus II juga menjadi bahan
pertimbangan dalam penyusunan RPP siklus III. Adapun
kompetensi dasar dan indikator pembelajaran pada siklus ini
adalah:
Tabel 3.11 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran Kompetensi
Dasar
3.1 Menjelaskan alat gerak dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan alat gerak
manusia.
-
60
Indikator
Pembelajaran
3.1.1 Menyebutkan bagian-bagian alat gerak pada manusia. 3.1.2 Menyebutkan fungsi bagian-bagian alat gerak pada
manusia.
3.1.3 Menunjukkan posisi alat gerak pada manusia