PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT GERAK PADA...

164
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT GERAK PADA MANUSIA MELALUI PENERAPAN MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS V MI MUHYIDDIN PLOSOKEREP KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2019/2020 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh : PUTRA DWI HIRMAWAN NIM. 23040-15-0016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2019

Transcript of PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT GERAK PADA...

  • PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT GERAK

    PADA MANUSIA MELALUI PENERAPAN MEDIA PUZZLE

    PADA SISWA KELAS V MI MUHYIDDIN PLOSOKEREP

    KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI

    TAHUN PELAJARAN 2019/2020

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan

    Disusun oleh :

    PUTRA DWI HIRMAWAN

    NIM. 23040-15-0016

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    2019

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    MOTTO

    “Jagalah tubuhmu, jagalah lisanmu, jagalah hidupmu, berjalanlah dengan kaki

    dan ragamu. Tubuhmu dibalut daging disokong dengan tulang yang kuat agar

    kita selalu berjalan menyongsong masa depan. Hiduplah seperti sepeda, agar

    tetap seimbang kau harus terus mengayuh dan bergerak”

  • vii

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

    1. Kepada Ayahanda (Suhir) dan Ibunda tercinta (Sumiyatun) yang selalu

    memberi support dan selalu mendo’akanku tanpa henti dan memberikanku

    motivasi-motivasi yang sangat berharga disetiap langkah kehidupanku,

    semoga ayahanda dan ibundaku selalu diberikan umur yang panjang,

    kesehatan, dan rezeki yang melimpah;

    2. Kepada kakakku tercinta (Hermiya Arita Anggraeni) dan kakak ipar (Eko

    Susanto) yang selalu memberi masukan-masukan yang positif,

    memberikanku semangat dan mendo’akanku tanpa henti, sehingga saya

    mendapatkan solusi-solusi yang baik untuk bisa menyelesaikan srkipsi ini;

    3. Kepada Adik-adikku tersayang, Pramadhan Adhetya dan Oktavinda Umi

    Barokah. Adikku Pram yang selalu saya repotkan, menemaniku mengerjakan

    skripsi sampai pagi dan untuk adikku Okta yang selalu saya repotkan juga

    untuk membuatkan kopi ketika mengerjakan srkipsi; dan

    4. Kepada ponakanku Arshyfa dan Inessa yang selalu menghiburku dikala penat

    mengerjakan skripsi.

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat

    Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

    penulis diberi kemudahan dan kelapangan hati dalam menyelesaikan skripsi ini.

    Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad

    SAW, yang telah membawa jalan kebenaran kepada umat manusia.

    Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk

    memperoleh gelar kesarjanaan dalam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut

    Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Terselesaikannya skripsi ini tidaklah semata-

    mata hasil dari jerih payah penulis sendiri, melainkan banyak pihak terkait yang

    telah membantu, membimbing baik moril maupun spiritual. Ucapan terima kasih

    terutama penulis sampaikan kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor Institut Agama Islam

    Negeri (IAIN) Salatiga;

    2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

    Keguruan IAIN Salatiga;

    3. Ibu Dr. Peni Susapti, M.Si., selaku Ketua Progam Studi PGMI IAIN Salatiga;

    4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik;

    5. Ibu Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah

    memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh keikhlasan dan

    kesabaran, mencurahkan pikiran dan tenaga serta mengorbankan waktunya

    dalam membimbing sehingga terwujudnya skripsi ini;

  • ix

    6. Seluruh dosen dan civitas akademika yang telah membantu terselesaikannya

    skripsi ini;

    7. Kepala MI Muhyiddin Plosokerep beserta guru dan karyawan serta semua

    siswa-siswi yang telah berkenan membantu untuk menyelesaikan skripsi ini;

    8. Semua teman seperjuangan PGMI 2015;

    9. Untuk seseorang yang selalu memberiku dukungan dan do’a dalam proses

    penulisan skripsi ini;

    10. Semua teman-teman KKN Ngawurejo posko 8 yang memberikan dukungan

    dan semangat (Fahmi, Dhimas, Uswa, Umi, Ika Laela, Faridatun); dan

    11. Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu selama

    proses penulisan skripsi ini.

    Kepada mereka penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya ucapan

    terimakasih dengan tulus serta iringan do’a, semoga Allah SWT membalas semua

    amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta

    inayah-Nya.

    Pada akhirnya sebagai manusia biasa penulis menyadari dengan sepenuh hati

    bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan, maka kritik dan saran

    dari para pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan

    skripsi ini. Namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

    penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amin.

    Salatiga, 21 Agustus 2019

    Penulis

  • x

    ABSTRAK

    Hirmawan, Putra Dwi. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Gerak

    pada Manusia Melalui Penerapan Media Puzzle Pada Siswa

    Kelas V MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali

    Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi.

    Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan

    Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

    Pembimbing Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si.

    Kata Kunci : Hasil belajar IPA, media puzzle

    Hasil belajar IPA di MI Muhyiddin Kecamatan Boyolali Kabupaten

    Boyolali masih rendah terbukti dengan hasil belajar siswa yang belum mencapai

    KKM yaitu 70. Hal ini dikarenakan guru sering menjelaskan materi dengan

    ceramah. Akibatnya siswa tidak tertarik untuk mengikuti pembelajaran, semangat

    siswa untuk belajar rendah, dan akhirnya pemahaman siswa tentang materi

    pelajaran rendah, sehingga berdampak pada hasil belajar siswa. Rumusan masalah

    dari penelitian ini adalah apakah penerapan media puzzle dapat meningkatkan hasil

    belajar IPA materi alat gerak pada manusia pada siswa kelas V MI Muhyiddin

    Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020?.

    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi alat

    gerak pada manusia pada siswa kelas V MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan

    Boyolali Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2019/2020.

    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam

    tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan,

    pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas V MI

    Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali yang terdiri dari

    21 siswa yaitu 12 laki-laki dan 9 perempuan. Instrumen penelitian meliputi

    wawancara, lembar observasi, soal tes dan dokumentasi. Metode pengumpulan data

    yang digunakan yaitu wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Data analisis

    secara statistik menggunakan rumus persentase, apabila ≥ 85% siswa tuntas belajar

    maka siklus dihentikan.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media puzzle dapat

    meningkatkan hasil belajar IPA materi alat gerak pada manusia siswa kelas V MI

    Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran

    2019/2020. Peningkatan siswa yang tuntas dari Siklus I ke Siklus II 19% dan Siklus

    II ke Siklus III 19%. Hal ini dapat dilihat dari perolehan ketuntasan hasil belajar

    siswa pada Siklus I 52% siswa tuntas belajar, Siklus II 71% siswa tuntas belajar,

    dan Siklus III 90% siswa tuntas belajar.

  • xi

    DAFTAR ISI

    Sampul Judul .................................................................................................... i

    Lembar Berlogo ............................................................................................... ii

    Persetujuan Pembimbing .................................................................................. iii

    Pengesahan Kelulusan ...................................................................................... iv

    Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................................ v

    Motto ................................................................................................................ vi

    Persembahan .................................................................................................... vii

    Kata Pengantar ................................................................................................. viii

    Abstrak ............................................................................................................. x

    Daftar Isi ........................................................................................................... xi

    Daftar Tabel ..................................................................................................... xiv

    Daftar Gambar .................................................................................................. xv

    Daftar Lampiran .............................................................................................. xvi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

    C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

    D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................... 5

    E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6

    F. Definisi Operasional ................................................................... 7

    G. Metode Penelitian ....................................................................... 9

  • xii

    1. Rancangan Penelitian ........................................................... 9

    2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian ................................. 10

    3. Langkah-langkah Penelitian ................................................ 11

    4. Instrument Penelitian ........................................................... 13

    5. Teknik Pengumpulan Data................................................... 14

    6. Analisis Data ........................................................................ 16

    H. Sistematika Penulisan ................................................................. 17

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori ................................................................................ 19

    1. Hasil Belajar IPA .................................................................. 19

    2. Media Puzzle ........................................................................ 29

    3. Kajian Materi Alat Gerak Pada Manusia .............................. 34

    4. Kaitan Pembelajaran IPA dengan Puzzle Alat Gerak

    pada Manusia ....................................................................... 41

    5. Langkah-langkah Penerapan Media Puzzle dalam

    Pembelajaran ........................................................................ 42

    B. Kajian Pustaka ............................................................................ 43

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Subyek Penelitian ....................................................................... 44

    1. Gambaran Umum MI Muhyidin .......................................... 44

    a. Identitas Sekolah ........................................................... 45

    b. Data Guru ..................................................................... 46

  • xiii

    c. Data Siswa ................................................................... 46

    d. Karakteristik Siswa Kelas V ........................................ 47

    e. Kolabolator Penelitian ................................................. 48

    f. Waktu Penelitian .......................................................... 48

    g. Kurikulum MI Muhyiddin Plosokerep ........................ 49

    B. Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 49

    1. Deskripsi Siklus I ................................................................ 49

    2. Deskripsi Siklus II................................................................ 54

    3. Deskripsi Siklus III .............................................................. 59

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi Paparan Siklus ............................................................ 64

    1. Deskripsi Data Siklus I ........................................................... 64

    2. Deskripsi Data Siklus II ......................................................... 66

    3. Deskripsi Data Siklus III ....................................................... 68

    B. Pembahasan ................................................................................ 69

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ................................................................................. 75

    B. Saran-saran .................................................................................. 75

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 77

    LAMPIRAN

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Perbatasan MI Muhyiddin Plosokerep ...........................................44

    Tabel 3.2 Data Identitas MI Muhyiddin Plosokerep ......................................45

    Tabel 3.3 Data Tenaga Pendidik MI Muhyiddin Plosokerep ..........................46

    Tabel 3.4 Daftar Jumlah Siswa MI Muhyiddin Plosokerep ............................47

    Tabel 3.5 Data Siswa Kelas V MI Muhyiddin Plosokerep .............................47

    Tabel 3.6 Waktu Pelaksanaan Penelitian ........................................................49

    Tabel 3.7 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran .............................50

    Tabel 3.8 Langkah Pelaksanaan Siklus I .......................................................51

    Tabel 3.9 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran ..............................55

    Tabel 3.10 Langkah Pelaksanaan Siklus II ....................................................56

    Tabel 3.11 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran ............................60

    Tabel 3.12 Langkah Pelaksanaan Siklus III ....................................................61

    Tabel 4.1 Data Nilai IPA Siswa Siklus I ........................................................64

    Tabel 4.2 Data Nilai IPA Siswa Siklus II ......................................................66

    Tabel 4.3 Data Nilai IPA Siswa Siklus III ......................................................68

    Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I-Siklus III ......................70

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Siklus PTK menurut Kemmis & MC Taggart ...................... 11

    Gambar 2.1 Bagan Hakikat Belajar

    ..........................................................

    22

    Gambar 2.2 Bagan Hakikat Hasil Belajar ................................................ 24

    Gambar 2.3 Bagan Hakikat Hasil Belajar IPA ........................................ 29

    Gambar 2.4 Bagan Media Puzzle ............................................................. 34

    Gambar 2.5 Bagan Materi Alat Gerak pada Manusia .............................. 41

    Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ......................... 71

    Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ....................... 72

    Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus III ...................... 73

    Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus III ...................... 73

    Gambar 4.5 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I-Siklus III ......... 74

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

    Lampiran 2 Daftar Nilai SKK

    Lampiran 3 Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi

    Lampiran 4 Lembar Konsultasi

    Lampiran 5 Surat Izin Penelitian

    Lampiran 6 Hasil Nilai Pra Siklus

    Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

    Lampiran 8 Hasil Nilai Siklus I

    Lampiran 9 Hasil Tes Tertulis Siklus I

    Lampiran 10 Soal Tes Tertulis Siklus I

    Lampiran 11 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus I

    Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

    Lampiran 13 Hasil Nilai Siklus II

    Lampiran 14 Hasil Tes Tertulis Siklus II

    Lampiran 15 Soal Tes Tertulis Siklus II

    Lampiran 16 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus II

    Lampiran 17 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III

    Lampiran 18 Hasil Nilai Siklus III

    Lampiran 19 Hasil Tes Tertulis Siklus III

    Lampiran 20 Soal Tes Tertulis Siklus III

  • xvii

    Lampiran 21 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus III

    Lampiran 22 Dokumentasi Foto Penelitian

    Lampiran 23 Surat Keterangan Penelitian

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

    membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik,

    sehingga guru merupakan komponen penting dalam pendidikan. Al-Qur’an

    menyebutkan bahwa Allah akan meninggikan derajat dan memuliakan

    pendidikan daripada orang Islam lainnya yang tidak berilmu pengetahuan dan

    bukan pendidik sebagaimana firman Allah Swt dalam surat al-Mujadilah ayat

    11:

    Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

    “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan

    memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”,

    maka berdirilah niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman

    di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat

    dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

    Guru merupakan salah satu faktor penting dalam terwujudnya keberhasilan

    proses belajar mengajar. Namun, dalam mencapai tugas tersebut tidak mudah,

    ada kendala-kendala yang sering muncul, baik dari guru sendiri maupun dari

    siswa.

    Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata

    pelajaran penting di Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI), karena

  • 2

    IPA merupakan salah satu dari tiga mata pelajaran yang diujikan. Sebagian

    siswa menganggap mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran yang sulit karena

    diperlukan banyak pemahaman akan materi IPA tersebut.

    Berdasarkan hasil observasi peneliti pada siswa kelas V MI Muhyiddin

    Plosokerep, menunjukkan bahwa kemampuan dalam menyerap materi

    pelajaran IPA materi alat gerak pada manusia tergolong masih rendah. Hal ini

    dapat dilihat masih banyak siswa belum mencapai KKM yang telah ditentukan

    oleh sekolah yaitu 70. Dapat dilihat dari 21 siswa hanya 33,33% atau 7 siswa

    yang tuntas dari KKM, sedangkan 66,67% atau 14 siswa belum mencapai

    KKM.

    Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan Ibu Sri

    Untari selaku guru yang mengampu mata pelajaran tematik kelas V di MI

    Muhyiddin Plosokerep, peneliti menemukan 3 (tiga) hal yang menyebabkan

    hasil belajar di MI Muhyiddin Plosokerep khususnya mata pelajaran IPA

    materi alat gerak pada manusia masih rendah. Pertama, pemahaman siswa

    tentang materi alat gerak pada manusia masih relatif kurang. Kedua, siswa

    kurang bersemangat dalam proses belajar. Ketiga, guru dalam menyampaikan

    materi pembelajaran masih berceramah tanpa memanfaatkan media.

    Berdasarkan kenyataan di atas, maka ketidakberhasilan bukan hanya

    terletak pada siswa akan tetapi juga berasal dari guru. Kenyataannya, guru

    sering menjelaskan pembelajaran dengan berceramah. Bahkan guru juga sering

    tidak menggunakan media, akibatnya siswa tidak tertarik untuk mengikuti

    kegiatan pembelajaran, semangat siswa untuk belajar rendah, dan akhirnya

  • 3

    pemahaman siswa tentang materi pelajaran rendah dan berdampak pada hasil

    belajar siswa yang tidak sesuai harapan.

    Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru, salah satunya dengan

    menggunakan media pembelajaran yang menarik dan berbeda. Guru dapat

    menggunakan berbagai macam media pembelajaran untuk mempermudah dan

    menjelaskan mata pelajaran IPA khususnya materi alat gerak pada manusia.

    Penelitian ini di samping karena melihat nilai siswa yang masih rendah, peneliti

    juga ingin membuat sebuah terobosan baru dalam media pembelajaran,

    khususnya mata pelajaran IPA materi alat gerak pada manusia. Terobosan baru

    yang dimaksud peneliti adalah menggunakan sebuah media puzzle.

    Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat

    merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat

    mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya (Asnawir&Basyiruddin,

    2022: 11).

    Puzzle merupakan sebuah metode pembelajaran yang digunakan sebagai

    permainan yang menyusun suatu gambar atau benda yang telah dipecahkan

    dalam beberapa bagian (Ismail, 2009: 199). Penggunaan puzzle didasari pada

    sebuah kenyataan bahwa setiap siswa yang belajar membutuhkan situasi yang

    menyenangkan dan tidak terbebani termasuk kebosanan. Puzzle bisa

    memberikan kesempatan belajar yang banyak kepada siswa. Apabila hanya

    berdasarkan buku pegangan saja, maka akan menjemukan karena ada materi

    hafalan yang sulit dimengerti. Sehingga guru harus menghadirkan media

  • 4

    pembelajaran yang menyenangkan dan menarik di dalam kelas sebagai upaya

    untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

    Berdasarkan pengertian di atas, maka puzzle sebagai salah satu media

    pembelajaran yang menarik, dimana siswa bisa belajar sambil bermain dengan

    potongan-potongan bagian alat gerak pada manusia. Peneliti menggunakan

    puzzle sebagai media pembelajaran karena memiliki beberapa kegunaan, antara

    lain menimbulkan semangat belajar dan menarik perhatian siswa sehingga

    dapat membantu mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.

    Media puzzle yang digunakan berupa puzzle bagian alat gerak pada

    manusia. Dimana saat pembelajaran berlangsung siswa akan menyusun

    potongan-potongan bagian alat gerak pada manusia pada tempat yang sesuai.

    Penggunaan media puzzle diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pada

    mata pelajaran IPA materi alat gerak pada manusia.

    Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

    tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Ipa Materi Alat

    Gerak Pada Manusia Melalui Penerapan Media Puzzle pada Siswa Kelas

    V MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali

    Tahun Pelajaran 2019/2020”.

    B. Rumusan Masalah

  • 5

    Apakah penerapan media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA

    materi alat gerak pada manusia pada siswa kelas V MI Muhyiddin Plosokerep

    Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020 ?

    C. Tujuan Penelitian

    Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak

    dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA

    melalui penerapan media puzzle materi alat gerak pada manusia pada siswa

    kelas V MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali

    Tahun Pelajaran 2019/2020.

    D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

    1. Hipotesis Tindakan

    Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

    masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling

    tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui

    PTK (Mulyasa, 2009: 63).

    Hipotesis tindakan ini adalah: jika media puzzle diterapkan dengan

    baik, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi alat gerak

    manusia pada siswa kelas V MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan

    Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2019/2020.

    2. Indikator Keberhasilan

  • 6

    Indikator keberhasilan merupakan tolok ukur tingkat ketercapaian

    dari tindakan yang diberikan. Melalui penerapan media puzzle dikatakan

    berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator

    keberhasilannya dapat dirumuskan sebagai berikut:

    1. Secara Individual

    Siswa mendapatkan nilai melebihi atau sama dengan Kriteria

    Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yaitu ≥ 70.

    2. Secara Klasikal

    Siswa yang mendapatkan nilai melebihi atau sama dengan Kriteria

    Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 70 dengan presentase ≥ 85% dari

    jumlah total siswa dalam satu kelas (Trianto, 2009: 241).

    E. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki beberapa manfaat,

    diantaranya yaitu:

    1. Manfaat Teoretis

    Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai

    cara mengatasi masalah dalam pembelajaran IPA dan untuk meningkatan

    hasil belajar IPA melalui penerapan media puzzle.

    2. Manfaat Praksis

    a. Bagi Siswa

  • 7

    Memberikan kemudahan bagi siswa dalam menguasai materi alat

    gerak manusia sehingga dapat meningkatkan hasil belajar pada

    pembelajaran IPA melalui media puzzle.

    b. Bagi Guru

    Meningkatkan kreativitas guru dalam membuat media pembelajaran

    baru yang menarik dan menyenangkan khususnya pada mata

    pelajaran IPA yaitu dengan media puzzle.

    c. Bagi Sekolah

    Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran positif dalam

    kegiatan pembelajaran di sekolah, karena hasil penelitian ini dapat

    menjadi pertimbangan bagi sekolah untuk meningkatkan hasil

    belajar IPA dengan menggunakan berbagai macam media

    pembelajaran.

    d. Bagi peneliti

    Peneliti mendapatkan pengalaman langsung dalam proses

    pembelajaran ketika media puzzle diterapkan dalam materi alat gerak

    manusia.

    F. Definisi Operasional

    1. Hasil Belajar

    Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

    siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor

    sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Menurut Juliah

    dalam Jihad dan Haris (2012: 15) hasil belajar adalah segala sesuatu yang

  • 8

    menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang

    dilakukannya.

    Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

    pengertian hasil belajar adalah suatu hasil yang didapatkan oleh siswa dari

    kegiatan belajar disekolah yang dimana akan berakibat adanya perubahan-

    perubahan pada diri siswa dari pola pikir yang menyangkut 3 aspek

    kognitif, afektif, dan psikomotorik.

    2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

    Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau SAINS merupakan suatu

    kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam

    penggunaaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam

    (Muharam, dkk., Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 16, Edisi

    Khusus III, Oktober 2010: 313).

    3. Media Puzzle

    Puzzle merupakan sebuah metode pembelajaran yang digunakan

    sebagai permainan yang menyusun suatu gambar atau benda yang telah

    dipecahkan dalam beberapa bagian (Ismail, 2009: 199).

    Penggunaan puzzle didasari pada sebuah kenyataan bahwa setiap

    siswa yang belajar membutuhkan situasi yang menyenangkan dan tidak

    terbebani termasuk kebosanan. Puzzle bisa memberikan kesempatan

    belajar yang banyak kepada siswa. Apabila hanya berdasarkan buku

    pegangan saja, maka akan menjemukan karena ada materi hafalan yang

    sulit dimengerti. Sehingga guru harus menghadirkan media pembelajaran

  • 9

    yang menyenangkan dan menarik di dalam kelas sebagai upaya

    meningkatkan hasil belajar siswa.

    Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

    pengertian media puzzle adalah salah satu media pembelajaran edukatif

    jenis permainan yang mencerdaskan sehingga dapat merangsang dan

    mengasah kemampuan siswa dengan cara menyusun beberapa potongan-

    potongan pasangan gambar menjadi suatu bentuk sempurna dan utuh.

    Puzzle dalam penelitian ini berupa potongan-potongan gambar alat

    gerak pada manusia yang nantinya akan disusun dan dirangkai kembali

    oleh siswa saat proses pembelajaran berlangsung.

    G. Metode Penelitian

    1. Rancangan Penelitian

    Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

    (PTK), yaitu penelitian yang didasarkan pada siswa kelas V MI Muhyiddin

    Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali. Secara harfiah,

    penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris yaitu Classroom

    Action Research artinya action research (penelitian dengan tindakan) yang

    dilakukan di kelas.

    Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru

    di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk

    memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

    meningkat (Wardhani dan Wihardit, 2008: 1.4).

  • 10

    Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan Penelitian

    Tindakan Kelas (PTK) adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru di

    kelasnya sendiri secara bersamaan dan bertahap dalam bentuk pelaksanaan

    tindakan tertentu sehingga terjadi peningkatan dan perbaikan proses

    pembelajaran di sekolah.

    Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian

    tindakan diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

    melakukan refleksi pada setiap siklus dan seterusnya sampai perbaikan

    yang diharapkan tercapai.

    2. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian

    a. Lokasi penelitian

    Lokasi penelitian di MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan

    Boyolali Kabupaten Boyolali.

    b. Subjek Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V di MI Muhyiddin

    Plosokerep yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 12 laki-laki 9

    perempuan dengan kolabolatornya guru kelas V yaitu Ibu Sri Untari,

    S.Pd. peneliti dapat berkolaborasi dengan guru kelas V sehingga

    model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA

    materi alat gerak pada manusia.

    c. Waktu penelitian

  • 11

    Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan pada tanggal 22

    Juli sampai dengan 2 Agustus 2019.

    3. Langkah-langkah Penelitian

    Langkah-langkah awal dalam menyusun Penelitian Tindakan

    Kelas (PTK) yang dikemukakan oleh Arikunto dalam Suyadi (2010: 49-

    64) secara umum terdapat empat langkah yaitu perencanaan,

    pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahapan ini saling

    terkait dan berkelanjutan. Tahapan tersebut dapat ditampilkan pada

    gambar berikut:

    Gambar 1.1 Siklus PTK menurut Kemmis & MC Taggart

  • 12

    Rancangan penelitian tindakan yang akan dilaksanakan setiap siklusnya

    terdiri dari:

    a. Perencanaan

    Tahap pertama dari PTK yaitu perencanaan. PTK tidak

    ubahnya seperti penelitian ilmiah lain yang selalu dipersiapkan

    secara matang. Peneliti mendesain rancangan pembelajaran yang

    memuat penerapan media puzzle, diantaranya adalah:

    1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    menggunakan media puzzle;

    2) Menyiapkan media puzzle;

    3) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui

    kondisi saat proses pembelajaran berlangsung;

    4) Menyiapkan soal yang akan diberikan kepada siswa di siklus I,

    II dan III.

    b. Pelaksanaan

    Tahap kedua dari PTK yaitu pelaksanaan. Pelaksanaan adalah

    menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu

    bertindak di kelas. Hendaknya perlu diingat bahwa tahap ini,

    tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi harus terkesan alamiah

    dan tidak direkayasa.

    c. Pengamatan

    Tahap ketiga dalam PTK yaitu pengamatan (observing).

    Observasi yang dimaksud dalam tahap ketiga adalah pengumpulan

  • 13

    data. Dengan kata lain, observasi adalah alat untuk memotret

    seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.

    d. Refleksi

    Tahap keempat dalam PTK yaitu refleksi. Refleksi adalah

    kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan.

    4. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh data yang

    diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan

    informasi di lapangan. Bentuk instrumen yang dipakai untuk

    mempermudah penelitian ini dalam memperoleh data adalah sebagai

    berikut:

    a. Wawancara, digunakan untuk mengetahui permasalahan dalam

    pembelajaran IPA;

    b. Lembar pengamatan, digunakan untuk mengamati secara langsung

    kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran IPA dengan

    menggunakan puzzle alat gerak pada manusia;

    c. Lembar soal tes, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk

    mengukur hasil belajar, terkait materi alat gerak pada manusia; dan

    d. Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran

    kegiatan dalam proses pembelajaran IPA yang menggunakan puzzle

    alat gerak pada manusia.

  • 14

    5. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti

    dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2010: 84).

    Dalam penelitian ini teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan

    data yaitu menggunakan metode sebagai berikut:

    a. Wawancara

    Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang

    digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

    Pewawancara adalah petugas pengumpul informasi yang diharapkan

    dapat menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan merangsang

    responden untuk menjawab semua pertanyaan dan mencatat semua

    informasi yang dibutuhkan dengan benar. Responden adalah

    pemberi informasi yang diharapkan dapat menjawab semua

    pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Pelaksanaan diperlukan

    kesediaan dari responden untuk menjawab pertanyaan antara

    responden dan pewawancara (Sudaryono, dkk., 2013: 35).

    Wawancara ini digunakan untuk mendapatkan data tentang

    materi pokok pada mata pelajaran IPA yang belum memenuhi KKM

    dan untuk mengetahui mengenai media yang sering digunakan guru

    dalam pembelajaran sebelum menggunakan media puzzle.

    b. Pengamatan (Observasi)

  • 15

    Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data

    dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi

    penelitian (Kusumah, 2010: 66). Metode ini peneliti gunakan untuk

    memperoleh data penelitan serta aktivitas guru dan siswa dalam

    proses pembelajaran IPA materi alat gerak pada manusia dengan

    menggunakan puzzle.

    c. Tes

    Tes diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur

    pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap seperangkat

    konten atau materi tertentu (Sudaryono, dkk., 2013: 40).

    Tes dilaksanakan terhadap siswa untuk mengetahui hasil belajar

    siswa kelas V MI Muhyiddin Plosokerep pada mata pelajaran IPA

    materi alat gerak pada manusia menggunakan media puzzle.

    d. Dokumentasi

    Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data

    langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,

    peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter,

    dan data yang relevan penelitian (Sudaryono, Dkk., 2013: 41).

    Dokumentasi digunakan untuk memotret kegiatan yang

    berlangsung saat pembelajaran dan untuk menemukan gambaran

    tentang MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten

    Boyolali.

    6. Analisis Data

  • 16

    Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna

    mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk

    perbaikan belajar siswa. Data yang telah terkumpul perlu dianalisis sesuai

    dengan tujuan penelitian dalam PTK untuk membuktikan kebenaran

    hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang

    diperoleh dari lapangan. Sehingga dapat memberikan manfaat dalam

    meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan kondisi yang terjadi di

    dalam kelas.

    Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan

    dengan analisis, sebagai berikut:

    a. Menghitung nilai rata-rata kelas

    Mencari nilai rata-rata untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru

    yang diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    X = ∑X

    N

    Keterangan:

    X : Nilai rata-rata nilai kelas

    ∑X : Jumlah keseluruhan nilai kelas

    N : Jumlah siswa (Djamarah, 2005: 302)

    b. Menghitung ketuntasan belajar siswa (individual)

    KB = 𝑇

    𝑇𝑡 x 100%

    Keterangan :

    KB : Ketuntasan belajar

    T : Jumlah skor yang diperoleh siswa

  • 17

    Tt : Jumlah skor total

    c. Menghitung Ketuntasan belajar klasikal

    P = F

    N × 100%

    Keterangan :

    P : Jumlah nilai dalam persen

    F : Jumlah nilai siswa

    N : Jumlah seluruh siswa (Trianto, 2009: 241).

    H. Sistematika Penulisan

    Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

    BAB I Berisi pendahuluan yang meliputi; Latar belakang masalah,

    rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan

    indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi

    operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

    BAB II Berisi kajian pustaka yang meliputi; Hakikat hasil belajar,

    hakikat IPA, media puzzle, dan penelitian yang relevan.

    BAB III Berisi pelaksanaan penelitian yang meliputi; Gambaran MI

    Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten

    Boyolali dan pelaksanaan penelitian.

    BAB IV Berisi hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi;

    Deskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasannya.

    BAB V Berisi penutup yang meliputi; simpulan dan saran.

  • 18

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori

  • 19

    1. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

    a. Belajar

    1) Pengertian Belajar

    Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur

    yang fundamental dalam penyelenggaran jenis dan jenjang

    pendidikan, pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan

    proses belajar siswa disekolah dan lingkungan sekitarnya (Jihad

    dan Haris, 2012: 1). Slameto (dalam Jihad dan Haris, 2012: 2)

    merumuskan bahwa belajar sebagai suatu proses usaha yang

    dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

    tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

    pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Belajar

    ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

    memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

    keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri

    dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991: 2).

    Dari definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa belajar

    suatu usaha atau proses yang dilakukan seseorang untuk

    memperoleh suatu perubahan tingkah laku pada diri seseorang.

    2) Jenis-jenis Belajar

    Jihad & Haris (2012: 6) membagi belajar menjadi delapan jenis

    diantaranya:

  • 20

    a) Belajar abstrak, yaitu belajar dengan cara-cara berpikir

    abstrak;

    b) Belajar keterampilan, belajar dengan menggunakan gerak-

    gerak motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat

    saraf dan otot;

    c) Belajar sosial, belajar memahami masalah-masalah dan

    teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut;

    d) Belajar memecahkan masalah, belajar menggunakan

    metode-metode ilmiah atau berpikir sistematis, logis, teratur

    dan teliti;

    e) Belajar rasional, belajar dengan menggunakan kemampuan

    berpikir secara logis dan rasional;

    f) Belajar kebiasaan, proses pembentukan kebiasaan baru atau

    perbaikan kebiasaan yang telah ada;

    g) Belajar apresiasi, belajar mempertimbangkan arti penting

    atau nilai suatu objek; dan

    h) Belajar pengetahuan, belajar dengan cara melakukan

    penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan

    tertentu.

    3) Ciri-ciri Belajar

    Jihad dan Haris (2012: 3) memberikan ciri-ciri belajar sebagai

    berikut:

  • 21

    a) Proses belajar harus mengalami, berbuat, mereaksi dan

    melampaui;

    b) Melalui berbagai pengalaman dan mata pelajaran yang

    berpusat pada suatu tujuan tertentu;

    c) Bermakna bagi kehidupan tertentu;

    d) Bersumber dari kebutuhan dan tujuan yang mendorong

    motivasi secara keseimbangan;

    e) Dipengaruhi pembawaan dan lingkungan;

    f) Dipengaruhi oleh perbedan-perbedaan individual;

    g) Berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman

    dan hasil–hasil yang diinginkan sesuai dengan kematangan

    sebagai peserta didik; dan

    h) Proses belajar terbaik adalah apabila mengetahui status dan

    kemajuannya.

    Kajian teori tentang hakikat belajar dapat ditampilkan pada

    Gambar 2.1

  • 22

    Gambar 2.1 Bagan Hakikat Belajar

    Sumber: Jihad & Haris (2012) dan Slameto (1991)

    b. Hakikat Hasil Belajar

    1) Pengertian Hasil belajar

    Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada

    diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan

    psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5).

    Juliah dalam Jihad dan Haris (2012: 15) hasil belajar adalah

    segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari

    kegiatan belajar yang dilakukannya. Sudjana (1990:22) hasil

    Belajar

    Pengertian Belajar

    Jenis-jenis Belajar

    Belajar Abstrak

    Belajar Keterampilan

    Belajar Sosial

    Belajar Memecahkan

    Masalah

    Belajar Rasional

    Belajar Kebiasaan

    Belajar Apresiasi

    Belajar Pengetahuan

    Ciri-ciri Belajar

  • 23

    belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

    pengalaman belajar.

    Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan

    bahwa pengertian hasil belajar adalah suatu hasil yang didapatkan

    oleh siswa dari kegiatan belajar disekolah yang akan berakibat

    adanya perubahan-perubahan pada diri siswa dari pola pikir yang

    menyangkut 3 aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

    2) Macam-macam Hasil Belajar

    Susanto ( 2013: 6) menyatatakan bahwa hasil belajar

    sebagai berikut :

    a) Pemahaman Konsep

    Menurut Bloom pemahaman adalah seberapa besar

    siswa mampu menerima, menyerap, memahami pelajaran

    yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh ,mana

    siswa dapat memahami serta mengerti apa yang baca, yang

    dilihat, yang dialami, atau yang rasakan berupa hasil

    penelitian atau observasi langsung yang dilakukan;

    b) Keterampilan Proses

    Usman dan Setiawati dalam Susanto (2013:6)

    mengemukakan bahwa ketrampilan proses merupakan

    keterampilan yang mengarah kepada pembangunan

    kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai

    penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam individu

  • 24

    siswa. Keterampilan ini berarti kemampuan mengunakan

    pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efesien untuk

    mencapai hasil tertentu; dan

    c) Sikap

    Lange dalam Azwar sikap tidak hanya merupakan

    aspek mental, melainkan mencakup pula aspek respon fisik.

    Jadi sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan fisik

    secara serentak. Selanjutnya Azwar mengungkapkan tentang

    struktur sikap terdiri dari tiga komponen yang saling

    menunjang yaitu: komponen kognitif, afektif, dan konatif.

    Kajian teori tentang hakikat belajar dapat ditampilkan pada

    Gambar 2.2

    Gambar 2.2 Bagan Hakikat Hasil Belajar

    Sumber: Jihad & Haris (2012) Sudjana(1990) dan Susanto (2013)

    c. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

    1) Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

    Hasil Belajar

    Pengertian Hasil Belajar

    Macam-macam Hasil Belajar

    Pemahaman Konsep

    Keterampilan

    Sikap

  • 25

    Hakikat pembelajaran sains yang didefinisikan sebagai

    ilmu tentang alam yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan

    IPA diklasifikasikan menjadi tiga bagian diantaranya :

    a) Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk yaitu kumpulan

    hasil penelitian yang telah ilmuan lakukan dan sudah

    membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan

    empiris dan kegiatan analisis. Bentuk IPA produk antara

    lain: fakta-fakta, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA;

    b) Ilmu Pengetahuan Alam sebagai proses yaitu untuk

    menggali dan memahami pengetahuan tentang alam.

    Adapun proses dalam memahami IPA disebut dengan

    keterampilan proses sains adalah keterampilan yang

    dilakukan para ilmuan seperti mengamati, mengukur,

    mengklasifikasikan, menyimpulkan; dan

    c) Ilmu Pengetahuan Alam sebagai sikap yaitu sikap ilmiah

    yang harus dikembangkan dalam pembelajaran sains.

    Menurut Sulistyorini dalam Susanto menjelaskan ada

    sembilan aspek yang dikembangkan dari sikap ilmiah

    dalam pembelajaran sains yaitu: sikap ingin tahu, ingin

    mendapat sesuatu yang baru, sikap kerja sama, tidak putus

    asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab,

    berpikir bebas, kedisiplinan diri.

    2) Tujuan pembelajaran IPA SD/MI

  • 26

    Pembelajaran sains di SD/MI dikenal dengan pembelajaran

    Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Konsep IPA di SD/MI merupakan

    konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara

    tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika.

    Adapun tujuan pembelajaran sains di SD/MI dalam Badan

    Nasional Standar Pendidikan (BSNP, 2006), dimaksudkan untuk:

    a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan yang

    Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan

    keteraturan alam cipta-Nya;

    b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep IPA

    yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan

    sehari-hari;

    c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran

    tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi antara

    IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat;

    d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki

    alam sekitar memecahkan masalah, dan membuat keputusan;

    e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam

    memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam;

    f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

    keteraturanya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; dan

    g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan

    IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

  • 27

    3) Fungsi Mata Pelajaran Ilmu pengertahuan Alam (IPA)

    Mata pelajaran IPA berfungsi sebagaimana dituangkan dibawah

    ini:

    a) Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan

    perangai lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam

    kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-

    hari;

    b) Mengembangkan keterampilan proses;

    c) Mengembangkan wawasan, sikap, dan nilai yang berguna

    bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-

    hari;

    d) Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan

    keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA

    dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan

    pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari; dan

    e) Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu

    pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan yang

    berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk

    melanjutkan pendidikannya ke tingkat pendidikan yang lebih

    tinggi (Garnida, 2002: 253-254).

    4) Ruang Lingkup Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

    (IPA)

  • 28

    Ruang lingkup mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)

    sebagai mana tercakup dibawah ini:

    a) Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia,

    hewan, tumbuhan, dan interaksinya;

    b) Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air,

    tanah, dan batuan;

    c) Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat

    sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-

    benda langit lainnya;

    d) Kesehatan, makan, penyakit, dan pencegahannya; dan

    e) Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan, dan

    pelestariannya (Garnida, 2002: 254).

    Kajian tentang hakikat hasil belajar IPA dapat ditampilkan pada

    Gambar 2.3

    IPA

    Hakikat IPA

    Tujuan Pembelajaran IPA

    SD/MI

    Fungsi Mata Pelajaaran IPA

    Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA

  • 29

    Gambar 2.3 Bagan Hakikat Hasil Belajar IPA

    Sumber: BSNP (2006) dan Garnida (2002)

    2. Media PUZZLE

    a. Pengertian Media Puzzle

    Puzzle merupakan sebuah metode pembelajaran yang

    digunakan sebagai permainan yang menyusun suatu gambar atau

    benda yang telah dipecahkan dalam beberapa bagian (Ismail, 2009:

    199).

    Penggunaan puzzle didasari pada sebuah kenyataan bahwa

    setiap siswa yang belajar membutuhkan situasi yang menyenangkan

    dan tidak terbebani termasuk kebosanan. Puzzle bisa memberikan

    kesempatan belajar yang banyak kepada siswa. Apabila hanya

    berdasarkan buku pegangan saja, maka akan menjemukan karena

    ada materi hafalan yang sulit dimengerti. Sehingga guru harus

    menghadirkan media pembelajaran yang menyenangkan dan

    menarik di dalam kelas sebagai upaya meningkatkan hasil belajar

    siswa.

    Berdasarkan pengertian di atas, peneliti menyimpulkan

    bahwa pengertian puzzle adalah salah satu media pembelajaran

    edukatif jenis permainan yang mencerdaskan sehingga dapat

    merangsang dan mengasah kemampuan siswa dengan cara

    menyusun beberapa potongan-potongan pasangan gambar menjadi

    suatu bentuk sempurna dan utuh.

  • 30

    Puzzle dalam penelitian ini berupa potongan-potongan

    gambar alat gerak pada manusia yang nantinya akan disusun dan di

    rangkai kembali oleh siswa saat proses pembelajaran berlangsung

    dengan berkelompok.

    b. Tujuan Penggunaan Media Puzzle

    1) Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk memahami

    konsep;

    2) Memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi

    sehingga lebih merangsang minat siswa untuk belajar;

    3) Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu sehingga siswa

    tertarik untuk menggunakan media tersebut; dan

    4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan oleh

    siswa.

    (Fattahillah, 2013: 2).

    c. Manfaat Puzzle

    1) Mengasah otak. Dengan puzzle, kecerdasan otak kanan anak

    akan terlatih karena melatih sel-sel otak untuk memecahkan

    masalah;

    2) Melatih koordinasi mata dan tangan. Hal itu dikarenakan anak

    harus mencocokkan potongan-potongan puzzle dan

    menyusunnya menjadi satu gambar utuh;

  • 31

    3) Melatih nalar. Puzzle dalam bentuk gambar akan melatih nalar

    karena anak menyimpulkan di mana letak bagian-bagian yang

    sesuai dengan logika;

    4) Melatih kesabaran. Kesabaran akan terlatih karena saat

    menyusun puzzle dibutuhkan kesabaran dalam menyelesaikan

    permasalahan; dan

    5) Menambah pengetahuan. Puzzle ini, anak-anak akan mengenal

    warna dan bentuk. Anak juga akan belajar tentang bagian-

    bagian alat gerak pada manusia.

    d. Kelebihan dan Kekurangan Puzzle

    Kegiatan yang dimainkan dalam pembelajaran ini yaitu siswa

    akan menyusun dan merangkai potongan-potongan puzzle yang

    sudah disiapkan. Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan

    dalam menggunakan puzzle sebagai salah satu media pembelajaran,

    yaitu sebagai berikut:

    1) Kelebihan dari puzzle, antara lain:

    a) Melatih konsentrasi siswa, ketelitian, dan kesabaran;

    b) Melatih berimajinasi dan menyimpulkan;

    c) Melatih daya ingat siswa;

    d) Meningkatkan semangat belajar siswa;

    e) Dengan memilih gambar/bentuk, dapat melatih anak untuk

    berfikir matematis (menggunakan otak kiri);

  • 32

    f) Menumbuhkan interaksi dan kerjasama antar siswa;

    g) Mengembangkan kapasitas anak dalam mengamati dan

    melakukan percobaan; dan

    h) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

    2) Kekurangan dari Puzzle antara lain:

    a) Membutuhkan waktu yang lama;

    b) Media ini membuat siswa hanya ingin bermain-main karena

    asik dengan susun menyusun puzzle;

    c) Media puzzle lebih menekankan pada indera penglihatan

    (visual);

    d) Gambar yang terlalu kompleks kurang efektif untuk

    pembelajaran;

    e) Gambar kurang maksimal bila diterapkan dalam kelompok

    besar;

    f) Menuntut kreativitas pengajar; dan

    g) Kelas menjadi kurang terkendali.

    e. Aspek yang dikembangkan Melalui Penyusunan Puzzle

    Aspek yang dapat dikembangkan melalui penyusun puzzle

    adalah sebagai berikut:

    1) Menanamkan jiwa kompetisi sehat. Dengan mengemas

    permainan ini maka siswa akan berusaha merangkai puzzle

    dengan prosedur tertib dan dalam waktu yang cepat. Prosedur

  • 33

    yang tertib dan disepakati maka inilah yang membuat jiwa

    sportif tumbuh;

    2) Mengembangkan gerak motorik halus. Dengan sering

    merangkai puzzle ini, tangan anak akan berkembang motorik

    halusnya. Terlebih lagi jika siswa diajarkan membuat puzzle

    dari kardus. Siswa akan mendapatkan banyak pelajaran untuk

    mengembangkan motorik halus, seperti melepas dan merangkai

    kembali;

    3) Meningkatkan kecerdasan visual. Dengan mengamati secara

    detail rangkaian potongan puzzle dan merangkainya, maka anak

    akan terlatih ketajaman visualnya; dan

    4) Meningkatkan kecerdasan interpersonal. Kecerdasan

    interpersonal adalah kemampuan untuk berhubungan dengan

    orang lain. Melalui menyusun puzzle hubungan antar anak akan

    terbangun semakin erat (Suyadi, 2010: 320-321).

    Kajian teori tentang media puzzle dapat ditampilkan pada Gambar 2.4

  • 34

    Gambar 2.4 Bagan Media Puzzle

    Sumber: Ismail (2009); Fattahillah (2013) dan Suyadi (2010)

    3. Kajian Materi Alat Gerak pada Manusia

    Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia ada dua macam, yaitu

    alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat

    gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga

    membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.

    Media Puzzle

    Pengertian Media Puzzle

    Tujuan Penggunaan Media Puzzle

    Memberikan kemudahan

    Memberikan pengalaman

    Menumbuhkan sikap & keterampilan

    Menciptakan situasi belajar

    Manfaat Puzzle

    Mengasah otak

    Melatih koordinasi mata & tangan

    Melatih nalar

    Melatih kesabaran

    Menambah pengetahuan

  • 35

    a. Tulang

    1) Tulang pada Lengan Manusia

    a) Tulang Lengan Atas

    Berperan dalam gerak bahu dan siku serta tempat

    menempelnya otot-otot utama tubuh yang berperan dalam

    menggerakan bahu dan siku seseorang;

    b) Tulang Hasta

    Berperan sebagai penunjang kerangka tangan manusia;

    c) Tulang Pengumpil

    Berperan sebagai penggerak jari dan pengontrol pergerakan

    siku;

    d) Tulang Pergelangan Tangan

    Berperan sebagai tulang yang menggerakkan pergelangan

    tangan; dan

    e) Tulang Telapak Tangan

    Berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot tangan dan

    sebagai alat gerak.

    2) Tulang pada Kaki Manusia

    a) Tulang Paha

    Berperan sebagai tulang terkuat untuk menopang badan,

    sebagai tempat melekatnya otot dan pigmen;

  • 36

    b) Tulang Kering

    Berperan untuk menstabilkan tubuh ketika berdiri,

    menyangga otot-otot tungkai bawah, menopang berat badan

    dan menggerakkan pergelangan kaki;

    c) Tulang Betis

    Berperan sebagai pemberi kekuatan pada kerangka tubuh;

    d) Tulang Tempurung Lutut

    Berperan sebagai pembungkus dan pelindung sendi lutut;

    e) Tulang Pergelangan Kaki

    Berperan untuk menggerakkan kaki;

    f) Tulang Telapak Kaki

    Berperan untuk menopang berat tubuh dan membantu

    mengatur gerak tubuh ketika berjalan; dan

    g) Tulang Jari Kaki

    Berperan sebagai tumpuan penyeimbang pemberi bentuk

    dan tempat melekatnya otot.

    b. Otot

    Otot adalah jaringan yang ada di dalam tubuh manusia, berupa

    alat gerak aktif yang menggerakkan tulang sehingga menyebabkan

    suatu organisme atau indvidu dapat bergerak. Otot bekerja dengan

    cara berkontraksi dan berelaksasi.

  • 37

    1) Fungsi Otot pada Manusia Fungsi

    a) Menjalankan dan melaksanakan kerja contohnya berjalan,

    mengangkat, dan memegang;

    b) Mengerakkan jantung; dan

    c) Mengalirkan darah yang terdiri atas zat-zat yaitu nutrisi,

    oksigen, dan lain-lain.

    2) Macam-Macam otot Manuisa

    a) Otot Polos

    Otot Polos adalah otot yang berkerja tanpa kesadaran

    manusia yang dipengaruhi oleh sistem saraf tak sadar atau

    saraf otonom, otot polos dibentuk oleh sel-sel yang dimana

    kedua ujungnya runcing. Ciri-ciri otot polos :

    (1) Waktu kontraksi antara 3 sampai 180 detik;

    (2) Bentuk dari otot polos adalah gelondong;

    (3) Terletak pada organ dalam;

    (4) Memiliki satu inti sel yang berada ditengah;

    (5) Pergerakan otot polos lambat; dan

    (6) Dipengaruhi oleh saraf otonom.

    b) Otot Lurik

    Otot lurik adalah otot yang menempel pada rangka tubuh

    manusia yang digunakan dalam pergerakan. Otot lurik

    adalah otot yang bekerja di bawah kesadaran. Otot lurik

    juga dinamakan otot rangka, karena menempel pada

  • 38

    rangka. Dinamakan otot lurik karena adanya sisi gelap dan

    terang yang berselang seling. Ciri-ciri otot lurik:

    (1) Berbentuk silindri dengan garis gelap terang;

    (2) Melekat pada rangka;

    (3) Bekerja secara sadar dengan perintah otak;

    (4) Cepat dan mudah lelah;

    (5) Mempunyai pigmen mioglobin; dan

    (6) Inti sel yang berada ditepi.

    c) Otot Jantung

    Otot jantung adalah otot yang bekerja secara terus-menerus

    tanpa istirahat atau berhenti. Otot jantung merupakan

    perpaduan antara otot lurik dan otot polos karna adanya

    persamaan yang ada pada otot jantung misalnya, memiliki

    sisi gelap terang dan inti sel yang berada di tengah. Otot

    jantung berfungsi dalam memompa darah ke seluruh tubuh.

    Otot jantung bekerja di bawah kesadaran manusia. Saraf

    yang memengaruhi otot jantung adalah saraf simpatik dan

    parasimpatik. Ciri-ciri otot jantung:

    (1) Otot jantung berbentuk silidris;

    (2) Memiliki percabangan;

    (3) Otot jantung terletak pada jantung;

    (4) Memiliki satu sel yang berada ditengah; dan

    (5) Bekerja tanpa kesadaran manusia.

  • 39

    c. Macam-macam Kelaian pada Tulang

    1) Fraktura

    Kelainan pada tulang akibat kecelakaan atau jatuh. Dibedakan

    menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak

    sampai merobek kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah

    tulang yang merobek/ menembus kulit/otot);

    2) Osteoporosis

    Kelainan pada tulang yang disebabkan adanya pengeroposan

    tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap

    kalsium secara normal;

    3) Fisura

    Kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang

    akibat kecelakaan;

    4) Lordosis

    Kelainan tulang karena sikap duduk yang salah sehingga tulang

    belakang melengkung pada daerah lumbalis. Hal ini akan

    mengakibatkan posisi kepala tertarik;

    5) Skoliosis

    Kelainan tulang karena sikap duduk yang salah akan

    mengakibatkan tulang belakang melengkung kebelakang kearah

    samping. Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok

    membentuk huruf “S”; dan

    6) Kifosis

  • 40

    Kelainan tulang karena sikap duduk membungkuk sehingga

    tulang akan bengkok kebelakang.

    d. Macam-macam kelainan, gangguan, atau penyakit otot

    manusia.

    1) Hipertrofi

    Kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel

    otot diberikan kegiatan/aktivitas yang terus-menerus secara

    berlebihan;

    2) Astrofi

    Kelainan otot yang mengecil lemah fungsi. Hal ini disebabkan

    adanya penyakit polimielitis yang dapat merusak sel saraf pada

    otot;

    3) Stiff/kaku leher

    Kelainan otot karena adanya peradangan otot leher akibat

    gerakan yang menghertak secara tiba-tiba; dan

    4) Tetanus

    Kelainan otot yang disebebkan adanya infeksi bakteri

    clostridium tetani. Mengakibatkan otot menjadi kejang-kejang.

    Kajian teori tentang materi alat gerak pada manusia dapat

    ditampilkan pada Gambar 2.5

  • 41

    Gambar 2.5 Bagan Materi Alat Gerak pada Manusia

    Sumber: Buku Tematik Kelas V Tema 1 Organ Gerak Hewan dan Manusia Kurikulum

    2013 Edisi Revisi 2017

    4. Kaitan Pembelajaran IPA dengan Puzzle Alat Gerak pada Manusia

    Pembelajaran IPA materi alat gerak pada manusia merupakan

    pelajaran kongkrit oleh karena itu dalam pembelajaran membutuhkan

    sebuah media yang berbeda. Media yang dapat digunakan salah satunya

    berupa media puzzle alat gerak pada manusia.

    Media puzzle ini digunakan karena memiliki kelebihan yang sudah

    dijelaskan sebelumnya. Salah satu kelebihannya yaitu dapat

    Materi Alat Gerak pada Manusia

    Tulang

    Tulang pada Lengan

    Manusia

    Tulang Lengan Atas

    Tulang Hasta

    Tulang Pengumpil

    Tulang Pergelangan

    Tangan

    Tulang Telapak Tangan

    Tulang pada Kaki Manusia

    Tulang Paha

    Tulang Kering

    Tulang Betis

    Tulang Tempurung

    Lutut

    Tulang Pergelangan

    Kaki

    Tulang Telapak Kaki

    Tulang Jari Kaki

    Otot

    Fungsi Otot pada Manusia

    Macam-macam Otot

    Otot Polos

    Otot Lurik

    Otot Jantung

    Macam-macam Kelainan pada

    Tulang

    Fraktura

    Osteoporosis

    Fisura

    Lordosis

    Skoliosis

    Kifosis

    Macam-macam Kelainan pada

    Otot

    Hipertrofi

    Atrofi

    Stiff/ Kaku Leher

    Tetanus

  • 42

    meningkatkan semangat belajar siswa. Dari kelebihan puzzle tersebut,

    maka akan berkaitan dan berpengaruh dalam pembelajaran IPA. Selain

    itu media puzzle juga dapat memperjelas bagian-bagian yang penting

    dalam materi alat gerak pada manusia.

    Berdasarkan penjelasan kelebihan puzzle tersebut dapat diambil

    kesimpulan bahwa dengan menggunakan media puzzle alat gerak pada

    manusia pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa

    sehingga materi alat gerak pada manusia dapat tersampaikan.

    5. Langkah-langkah Penerapan Media Puzzle dalam Pembelajaran

    a. Guru memperlihatkan media alat gerak pada manusia yang berupa

    puzzle kepada siswa;

    b. Guru mengenalkan media puzzle alat gerak pada manusia;

    c. Guru mendiskripsikan bagian-bagian alat gerak pada manusia

    kepada siswa;

    d. Guru menjelaskan apa saja bagian-bagian yang ada pada alat gerak

    pada manusia;

    e. Guru memberikan pertanyaan tentang bagian-bagian alat gerak pada

    manusia; dan

    f. Guru menyuruh siswa untuk memasangkan potongan-potongan

    puzzle pada papan puzzle yang tersedia.

  • 43

    B. Kajian Pustaka

    1. Diah Amanah, dengan judul penelitian “Penggunaan Media Puzzle

    Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Alat pernapasan

    pada manusia Pada Siswa Kelas V Semester 1 MI Klumpit Kecamatan

    Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018”

    2. Rendra Ari Prabowo, dengan judul penelitian “Penggunaan Media

    Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran IPA di

    Kelas V SDN I Jatipurwo Tahun 2011/2012 ”

    3. Robi Rianda, dengan judul penelitian “Peningkatan Hasil Belajar Siswa

    pada Pembelajaran IPA Melalui Media Puzzle di Kelas V MIN 2 Kota

    Banda Aceh”

    Berdasarkan ketiga uraian penelitian terdahulu di atas, dapat

    disimpulkan bahwa perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh

    peneliti terdahulu dengan penelitian ini adalah terletak pada tujuan

    penelitian untuk materi pembelajaran dan lokasi penelitian yang berbeda.

    Meskipun dari penelitian terdahulu tujuan penelitian yang hendak

    dicapai sama yaitu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

    IPA, akan tetapi dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada materi alat

    gerak manusia pada siswa kelas V di MI Muhyiddin Plosokerep

    Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2019/2020.

    BAB III

    PELAKSANAAN PENELITIAN

  • 44

    A. Subjek Penelitian

    1. Gambaran Umum MI Muhyiddin Plosokerep

    Penelitian ini dilakukan di MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan

    Boyolali Kabupaten Boyolali. Madrasah Ibtidaiyah ini merupakan salah

    satu sekolah yang berjarak 1 km, tepatnya berada di Dukuh Plosokerep Desa

    Winong Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali. Berikut adalah tabel

    perbatasan MI Muhyiddin Plosokerep:

    Tabel 3.1 Perbatasan MI Muhyiddin Plosokerep

    Arah Batas

    Sebalah Utara Rumah Ibu Sri Untari

    Sebalah Timur Rumah Bapak Jumadi

    Sebalah Selatan Jalan Desa

    Sebalah Barat Jalan Desa

    (Sumber: Dokumentasi Sekolah)

    MI Muhyiddin Plosokerep ini berdiri di atas tanah wakaf dari Bapak

    Muhadi. Luas tanah 538 m2 dengan luas bangunan 378 m2. Dan untuk

    Gedung MI Muhyiddin Plosokerep dan sampai sekarang tidak menjadi

    obyek permasalahan ataupun sengketa gedung milik sendiri.

    Status MI Muhyiddin Plosokerep ini sudah mendapatkan sertifikat

    Akreditasi Sekolah dari Departemen Pendidikan Nasional Republik

    Indonesia berdasarkan Keputusan Sidang Badan Akreditasi Sekolah

    Kabupaten Boyolali pada tanggal 20 Oktober 2014 dengan NPSN:

    60711452 yang terakreditasi dengan peringkat B (Baik).

    a. Identitas Sekolah

  • 45

    Tabel 3.2 Data Identitas MI Muhyiddin Plosokerep

    Identitas Sekolah

    Nama Madrasah Muhyiddin

    Status Madrasah Swasta

    Tahun Berdiri 1967/1968

    No Piagam Pendirian Wk/5.C/14167/Pgm/MI/1984

    Nomor Statistik Madrasah 111233090029

    NPSN 60711452

    Nomor Gugus Depan 37/38

    Alamat Madrasah:

    a. Dukuh Plosekerep

    b. RT/RW RT 01 RW 03

    c. Desa/Kelurahan Winong

    d. Kode Pos 57315

    e. Kecamatan Boyolali

    f. Kabupaten Boyolali

    g. Provinsi Jawa Tengah

    Alamat Email [email protected]

    Nomor HP 081393067765

    Lembaga Induk LP Ma’arif Nahdlatul ‘Ulama

    (Sumber: Dokumentasi Sekolah)

    b. Data Guru

    Sekolah MI Muhyiddin Plosokerep memiliki 9 tenaga pendidik.

    Adapun rincian data tenaga pendidik adalah sebagai berikut:

    mailto:[email protected]:[email protected]

  • 46

    Tabel 3.3 Data Tenaga Pendidik MI Muhyiddin Plosokerep

    No Nama

    Tempat, Tanggal Lahir

    Jabatan

    Tempat Tanggal

    1 Moh Jamal, S. Ag., M.Pd.I

    Demak 12-07-1968 Kepala Madrasah

    2 Jumadi, S.Ag

    Boyolali 05-11-1969 Guru Kelas

    3 Khusnul Khotimah, S.Pd.I Boyolali 30-12-1978 Guru Kelas

    4 Sri Untari, S.Pd Boyolali 13-03-1981 Guru Kelas

    5 Novi Liliasari, S.Pd.SD Boyolali 11-08-1975 Guru Kelas

    6 Tatik Widiyati, S.Ag Boyolali 31-10-1975 Guru Kelas

    7 Suwanti, S.Pd.I Boyolali 09-08-1972 Guru Kelas

    8 Kusmiyati, S.Pd.I Boyolali 30-06-1971 Guru Kelas

    9 Ismi Sulisianingsih, S.Pd.I Bandung 17-03-1988

    Guru Kelas

    c. Data Siswa

    Daftar siswa MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali

    Kabupaten Boyolali pada tahun ajaran 2019/2020 berjumlah 122

    dengan rincian pada Tabel 3.4

    Tabel 3.4 Daftar Jumlah Siswa MI Muhyiddin Plosokerep

    Kelas Jumlah Siswa

    Laki-Laki Perempuan Jumlah Siswa

    I 12 12 24

    II 8 17 25

    III 8 7 15

  • 47

    IV 8 11 19

    V 12 9 21

    VI 8 10 18

    Jumlah 56 66 122

    (Sumber: Dokumentasi Sekolah)

    d. Karakteristik Siswa Kelas V

    Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas V di MI

    Muhyiddin Plosokerep Kecamatan Boyolali Kabupaten Boyolali Tahun

    pelajaran 2019/2020. Siswa di kelas V yang akan menjadi subyek

    penelitian ini berjumlah 21 siswa, terdiri dari 12 laki-laki dan 9

    perempuan. Penelitian dilakukan pada semester pertama tahun

    pelajaran 2019/2020.

    Penelitian Tindakan Kelas ini adalah salah satu upaya dalam

    rangka penerapan puzzle alat gerak pada manusia untuk meningkatkan

    hasil belajar siswa kelas V MI Muhyiddin Plosokerep Kecamatan

    Boyolali Kabupaten Boyolali. Nama siswa yang menjadi subjek dalam

    penelitian ini sebagai berikut:

    Tabel 3.5 Data Siswa Kelas V MI Muhyiddin Plosokerep

    No Nama Laki-Laki Perempuan

    1. AHR ✓

    2. AR ✓

    3. ALM ✓

    4. AY ✓

    5. ADO ✓

    6. AFN ✓

    7. BTSU ✓

    8. CYZ ✓

    Bersambung...

    Sambungan...

    9. DCW ✓

    10. FAW ✓

    11. INA ✓

    12. MR ✓

  • 48

    13. MNI ✓

    14. PN ✓

    15. RSN ✓

    16. RNC ✓

    17. RDP ✓

    18. RMAP ✓

    19. TNJ ✓

    20. VWP ✓

    21. ZDW ✓

    Jumlah 12 9

    (Sumber: Dokumentasi Sekolah)

    e. Kolabolator Penelitian

    Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan jenis penelitian

    kolaboratif dengan guru kelas V MI Muhyiddin Plosokerep yaitu Ibu

    Sri Untari, S.Pd. yang melakukan kegiatan proses pembelajaran

    bersama siswa. Peneliti membantu guru dalam menyusun rencana

    pelaksanaan pembelajaran dan menyiapkan media pembelajaran yang

    dibutuhkan serta melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa

    berkaitan dengan langkah-langkah proses pembelajaran dan penerapan

    media puzzle.

    f. Waktu Penelitian

    Waktu penelitian ini dilaksanakan 3 kali pertemuan (3 siklus) di MI

    Muhyiddin Plosokerep. Waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat

    pada Tabel 3.5

    Tabel 3.6 Waktu Pelaksanaan Penelitian

    No. Siklus Pelaksanaan Penelitian

    1. Siklus I Senin, 22 Juli 2019

    2. Siklus II Kamis, 25 Juli 2019

  • 49

    3. Siklud III Sabtu, 27 Juli 2019

    (Sumber: Data Primer)

    g. Kurikulum MI Muhyiddin Plosokerep

    MI Muhyiddin Plosokerep ini menerapkan kurikulum KTSP pada

    kelas III, VI dan Kurikulum 2013 pada kelas I, II, IV, dan V.

    Berdasarkan kurikulum yang diterapkan tersebut, diketahui bahwa

    kelas V sudah menggunakan kurikulum 2013. Maka peneliti melakukan

    Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan kurikulum 2013 yaitu

    menggunakan RPP Tematik tetapi hanya mengambil mata pelajaran

    IPA saja, khususnya materi alat gerak pada manusia.

    B. Pelaksanaan Penelitian

    Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan tiga siklus

    penelitian. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,

    pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

    1. Deskripsi Siklus I

    a. Perencanaan

    Pada tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:

    1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama

    yaitu dilaksanakan pada hari Senin, 22 Juli 2019.

    2) Penyusunan RPP

    Berdasarkan hasil observasi peneliti yang diperoleh pada

    tahap pra siklus menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan

  • 50

    RPP siklus I. Adapun kompetensi dasar dan indikator pembelajaran

    pada siklus ini adalah:

    Tabel 3.7 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran

    Kompetensi

    Dasar

    3.1 Menjelaskan alat gerak dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan alat gerak

    manusia

    Indikator

    Pembelajaran

    3.1.1 Menyebutkan bagian-bagian alat gerak pada manusia 3.1.2 Menyebutkan fungsi bagian-bagian alat gerak pada

    manusia

    3.1.3 Menunjukkan posisi alat gerak pada manusia menggunakan puzzle.

    (Sumber: Buku Tematik Tema 1 Organ Gerak Hewan Dan Manusia

    Kurikulum 13, Buku Guru Siswa SD/MI Kelas V)

    3) Penyiapan Perangkat

    Perangkat yang disiapkan dalam siklus I meliputi presensi,

    lembar pengamatan, lembar penilaian, dan soal.

    4) Penyiapan Alat dan Media

    a) Media

    Puzzle alat gerak pada manusia

    b) Alat

    LCD dan Laptop

    c) Sumber

    (1) Tema 1, Organ Gerak Hewan dan Manusia, Buku Tematik

    Terpadu Kurikulum 2013, Buku Guru SD/MI Kelas V.

    (2) Tema 1, Organ Gerak Hewan dan Manusia, Buku Tematik

    Terpadu Kurikulum 2013, Buku siswa SD/MI Kelas V.

    b. Pelaksanaan

    Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus I berlangsung

    selama 1 kali tatap muka (2 x 35 menit). Dalam penelitian ini guru

  • 51

    bertindak sebagai pelaksana, sedangkan peneliti bertindak sebagai

    pengamat. Siswa yang hadir sebanyak 21 siswa. Materi yang diajarkan

    adalah alat gerak pada manusia, di mana sub materinya adalah bagian-

    bagian alat gerak pada manusia, fungsi alat gerak pada manusia, dan

    gangguan pada alat gerak manusia. Dalam pelaksanaan proses

    pembelajaran guru sudah menggunakan puzzle alat gerak pada manusia.

    Berikut adalah tabel langkah pelaksanaan siklus I:

    Tabel 3.8 Langkah pelaksanaan siklus I

    Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

    Waktu

    Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa.

    2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.

    3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin.

    4. Guru mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan materi alat gerak pada manusia.

    5. Guru menginformasikan materi yang akan disampaikan hari ini yaitu alat gerak pada

    manusia.

    6. Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi alat gerak pada manusia

    10

    menit

    Isi Mengamati

    1. Siswa mengamati media puzzle alat gerak pada manusia yang dibawa oleh guru.

    55

    menit

    Bersambung...

    Sambungan...

    2. Siswa mengamati bagian-bagian alat gerak pada manusia.

    3. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai materi alat gerak pada manusia.

    Menanya

    Siswa menayakan materi alat gerak pada manusia

    yang telah disampaikan oleh guru.

    Mengeksplorasi

    1. Siswa membaca materi alat gerak pada manusia di buku paket siswa.

  • 52

    2. Siswa diminta untuk memasangkan potongan puzzle pada papan puzzle alat gerak pada manusia.

    Mengasosiasi

    1. Siswa berdiskusi tentang fungsi bagian-bagian alat gerak pada manusia.

    2. Siswa berdiskusi tentang cara kerja alat gerak pada manusia.

    3. Siswa berdiskusi tentang gangguan yang ada pada alat gerak pada manusia.

    Mengkomunikasikan

    1. Siswa menyebutkan bagian-bagian alat gerak pada manusia.

    2. Siswa menyebutkan cara kerja alat gerak pada manusia.

    3. Siswa diminta untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

    Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah disampaikan.

    2. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan berdoa bersama-sama

    5 menit

    c. Pengamatan

    Pengamatan dilaksanakan peneliti secara langsung selama

    kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang

    telah disusun. Peneliti dalam melaksanakan pengamatan menggunakan

    dua lembar observasi. Lembar observasi pertama digunakan untuk

    mengamati keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA

    materi alat gerak pada manusia sesuai dengan RPP yang telah disusun.

    Lembar observasi kedua digunakan untuk mengamati keterampilan

    guru dan aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran IPA materi

    alat gerak pada manusia. Hasil pengamatan berupa lembar catatan

    lapangan (terlampir).

    d. Refleksi

  • 53

    Tahap akhir dari siklus I ini adalah tahap refleksi. Pada tahap

    refleksi, peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada

    lembar observasi yang ada. Hasil pengamatan diperoleh data sebagai

    berikut:

    1) Faktor Pendukung

    Berdasarkan pada lembar hasil pengamatan terdapat kelebihan

    yang mendukung proses pembelajaran, yaitu pada lembar

    pengamatan guru, aspek persiapan mengajar sudah bagus; aspek

    penyampaian materi suara guru sudah jelas; aspek penerapan

    menggunakan puzzle sangat menarik sehingga siswa semangat

    belajar; aspek kemampuan dalam menutup pelajaran khususnya

    point memberikan soal evaluasi jelas untuk yang lainnya harus lebih

    ditingkatkan lagi.

    2) Faktor Penghambat

    Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang

    dilaksanakan belum sesuai harapan dan masih banyak kekurangan.

    Di antaranya pada lembar pengamatan guru, kelas masih belum

    terkondisikan dengan baik, guru kurang dapat menguasai

    penggunaan media puzzle dengan optimal. Pada lembar pengamatan

    siswa, masih ada beberapa siswa yang ramai sendiri, siswa masih

    takut dan bingung dalam menggunakan puzzle, siswa masih kurang

    serius dalam mengerjakan soal evaluasi, belum berani bertanya dan

    menjawab pertanyaan dari guru. Selain itu siswa belum

  • 54

    terkondisikan dengan baik sehingga waktunya menjadi bertambah

    dan suasana juga kurang terkontrol.

    3) Rencana Perbaikan

    Berdasarkan hasil pengamatan dari siklus I, dimana siswa

    kelas V masih memerlukan perbaikan. Maka peneliti melakukan

    perbaikan tindakan yang akan dilakukan di siklus II. Hal ini

    dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi lagi

    kekurangan yang sama. Perbaikan tersebut adalah lebih

    mengkondisikan siswa selama pembelajaran dan lebih

    meningkatkan dalam penggunaan puzzle alat gerak pada manusia

    agar hasil belajar siswa lebih meningkat.

    2. Deskripsi Siklus II

    a. Perencanaan

    Pada tahap perencanaan siklus II ini mencakup kegiatan sebagai

    berikut:

    1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus kedua yaitu

    dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2019.

    2) Penyusunan RPP

    Data yang diperoleh pada tahap siklus I juga menjadi bahan

    pertimbangan dalam penyusunan RPP siklus II. Adapun

    kompetensi dasar dan indikator pembelajaran pada siklus ini

    adalah:

  • 55

    Tabel 3.9 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran

    Kompetensi

    Dasar

    3.1 Menjelaskan alat gerak dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan alat

    gerak manusia.

    Indikator

    Pembelajaran

    3.1.1 Menyebutkan bagian-bagian alat gerak pada manusia.

    3.1.2 Menyebutkan fungsi bagian-bagian alat gerak pada manusia.

    3.1.3 Menunjukkan posisi alat gerak pada manusia menggunakan puzzle.

    (Sumber: Buku Tematik Tema 1 Organ Gerak Hewan Dan Manusia

    Kurikulum 13, Buku Guru Siswa SD/MI Kelas V)

    3) Penyiapan Perangkat

    Perangkat yang disiapkan dalam siklus II meliputi presensi,

    lembar pengamatan, lembar penilaian, dan soal.

    4) Penyiapan Alat dan Media

    a) Media

    Puzzle alat gerak pada manusia

    b) Alat

    LCD dan Laptop

    c) Sumber

    (1) Tema 1, Organ Gerak Hewan dan Manusia, Buku Tematik

    Terpadu Kurikulum 2013, Buku Guru SD/MI Kelas V.

    (2) Tema 1, Organ Gerak Hewan dan Manusia, Buku Tematik

    Terpadu Kurikulum 2013, Buku siswa SD/MI Kelas V.

    b. Pelaksanaan

    Pelaksaanan siklus II berlangsung selama 1 kali tatap muka (2x35

    menit). Penelitian ini guru bertindak sebagai pelaksana dan peneliti

    bertindak sebagai pengamat. Siswa yang hadir sebanyak 21 siswa. Materi

  • 56

    yang diajarkan adalah alat gerak pada manusia, di mana sub materi

    adalah bagian-bagian alat gerak pada manusia, fungsi dan gangguan alat

    gerak pada manusia. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan

    media puzzle alat gerak pada manusia. Langkah pelaksanaan Siklus II

    dijelaskan pada tabel 3.11

    Tabel 3.10 Langkah Pelaksanaan Siklus II

    Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

    Waktu

    Pembukaan 1. Kelas dimulai dengan salam, menanyakan kabar, dan mengecek kehadiran siswa.

    2. Kelas dilanjutkan dengan do’a, dipimpin oleh salah seorang siswa.

    3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin.

    4. Guru mengajukan pertanyaan yang ada kaitannya dengan materi alat gerak pada

    manusia.

    5. Guru menginformasikan materi yang akan disampaikan hari ini yaitu alat gerak pada

    manusia.

    6. Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi alat gerak pada manusia

    10 menit

    Isi Mengamati

    Siswa diminta mengamati video alat gerak

    pada manusia yang ditayangkan oleh guru.

    Menanya

    Guru mendorong siswa untuk mengajukan

    pertanyaan yang terkait dengan video alat

    55 menit

    Bersambung...

    Sambungan... gerak pada manusia, jika sulit guru

    memancing pertanyaan pada siswa:

    -Lihat tanganmu ada apa?

    Mengeksplorasi

    a. Kelompok siswa menyusun puzzle alat gerak pada manusia secara cepat dan

    bergantian

    b. Siswa diminta membaca secara bergantian tentang alat gerak pada manusia yang

  • 57

    terdapat pada buku paket tematik Ilmu

    Pengetahuan Alam

    Mengasosiasi

    Siswa dengan teman sebangkunya diminta

    berdiskusi tentang alat gerak manusia

    Komunikasi

    a. Perwakilan siswa diminta maju ke depan kelas untuk menyampaikan apa yang

    ditulisnya dengan mendemonstrasikan

    menggunakan puzzle alat gerak pada

    manusia

    b. Siswa diminta untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

    Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang sudah disampaikan.

    2. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan berdoa bersama-sama

    5 menit

    c. Pengamatan

    Pengamatan dilaksanakan peneliti secara langsung selama kegiatan

    pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah

    disusun. Peneliti dalam melaksanakan pengamatan menggunakan dua

    lembar observasi. Lembar observasi pertama digunakan untuk

    mengamati keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA

    materi alat gerak pada manusia sesuai dengan RPP yang telah disusun.

    Lembar observasi kedua digunakan untuk mengamati keterampilan guru

    dan aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran IPA materi alat

    gerak pada manusia. Hasil pengamatan berupa lembar catatan lapangan

    (terlampir).

    d. Refleksi

  • 58

    Tahap akhir dari siklus II ini adalah tahap refleksi. Pada tahap

    refleksi, peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada

    lembar observasi yang ada. Hasil pengamatan diperoleh data sebagai

    berikut:

    1) Faktor Pendukung

    Berdasarkan pada lembar hasil pengamatan terdapat kelebihan

    yang mendukung kegiatan pembelajaran, yaitu pada lembar

    pengamatan guru, aspek persiapan guru dalam mengajar sudah baik,

    kelas mulai efektif dan terkontrol, aspek penerapan media puzzle alat

    gerak manusia sudah jelas dan dapat dipahami oleh siswa. Lembar

    pengamatan siswa terlihat bahwa siswa semangat untuk belajar,

    siswa mulai berani untuk bertanya, dan mulai berinteraksi dengan

    guru dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media puzzle alat

    gerak manusia.

    2) Faktor Penghambat

    Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang

    dilaksanakan hampir sesuai harapan, walaupun masih ada sedikit

    kekurangan yaitu pada lembar pengamatan siswa masih ada

    beberapa siswa yang kurang percaya diri dan takut dalam

    menggunakan media puzzle dan masih ada beberapa siswa yang

    kurang memperhatikan penjelasan guru.

    3) Rencana Perbaikan

  • 59

    Berdasarkan hasil pengamatan Siklus II, dimana siswa kelas V

    masih memerlukan perbaikan. Maka peneliti melakukan perbaikan

    tindakan yang akan dilakukan pada Siklus III. Hal ini dilakukan

    supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan.

    Perbaikan tersebut adalah menciptakan suasana kelas yang

    menyenangkan tetapi tetap kondusif, dan menggunakan media

    puzzle alat gerak manusia dengan lebih baik lagi agar siswa yang

    masih takut dan kurang percaya diri dalam menggunakan puzzle

    menjadi lebih berani. Maka diharapkan pada Siklus III melalui

    puzzle alat gerak manusia, hasil belajar siswa akan lebih meningkat.

    3. Deskripsi Siklus III

    a. Perencanaan

    Pada tahap perencanaan siklus III ini mencakup kegiatan

    sebagai berikut:

    1) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus ketiga

    yaitu dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Juli 2019.

    2) Penyusunan RPP

    Data yang diperoleh pada tahap Siklus II juga menjadi bahan

    pertimbangan dalam penyusunan RPP siklus III. Adapun

    kompetensi dasar dan indikator pembelajaran pada siklus ini

    adalah:

    Tabel 3.11 Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran Kompetensi

    Dasar

    3.1 Menjelaskan alat gerak dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan alat gerak

    manusia.

  • 60

    Indikator

    Pembelajaran

    3.1.1 Menyebutkan bagian-bagian alat gerak pada manusia. 3.1.2 Menyebutkan fungsi bagian-bagian alat gerak pada

    manusia.

    3.1.3 Menunjukkan posisi alat gerak pada manusia