Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

86
Hal yang membedakan manusia dengan batu :v Sistem Gerak PEMERINTAH KOTA METRO DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

description

berkas presentasi PowerPoint ini dibuat oleh Henky Yoga Ari Pratama, kelas 11 MIA 8 dari SMA Negeri 1 Metro. berkas ini dibuat untuk disajikan di kelas Biologi.

Transcript of Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Page 1: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Hal yang membedakan manusia dengan batu :v

Sistem Gerak

PEMERINTAH KOTA METRO

DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMA NEGERI 1 METRO

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Page 2: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Disusun oleh:

Kel

as X

I MIA

8

Kelompok 4

Henky Yoga Ari Pratama

Muhammad Robby Apriandinata

Putri Amara

Septiani ElvitaRahma

Page 3: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

...pola koordinasi fisiologis yang sangat kompleks antara sistem rangka, sistem otot dan sistem saraf.

Gerakan adalah...

Page 4: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Sistem gerak

Sistem Gerak

Rangka tubuh

Tulang

Sendi

Otot rangka

Sistem gerak sendiri didukung oleh adanya rangka penyusun tubuh, tulang, sendi, dan otot rangka. Dengan koordinasi yang baik, semua pendukung sistem gerak tersebut akan dapat bekerja semaksimal mungkin sehingga gerakan dapat terjadi dengan lancar.

Klik pada salah satu pendukung sistem gerak pada bagan di samping untuk penjelasan lebih lanjut.

Page 5: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Gangguan

Gangguan

TulangFraktur

Gangguan tulang belakang

Gangguan fisiologis tulang

SendiTerkilir/keseleo

Dislokasi

Osteoartritis

Ankilosis

Urai sendi

Artritis

OtotHipertrofi

Atrofi

Distrofi

Tetanus

Kram

Miastenia gravis

Otot robek

Otot terkilir

Namun, tak jarang sistem gerak mengalami berbagai gangguan, baik gangguan pada tulang, sendi ataupun otot. Gangguan-gangguan tersebut mengakibatkan ketidaknyamanan pada tubuh.

Klik pada salah satu gangguan sistem gerakpada bagan di samping untuk penjelasan lebih lanjut.

Page 6: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Teknologi

Penyembuhan patah tulang

Penyembuhan tumor/kanker

Penggantian sendi

Transplantasi sumsum

Penanggulangan skoliosis

kongenitalisImplan

Tangan bionik Kaki bionik Kursi roda

Penanggulangan kaki ‘O’

ViskosuplementasiPencangkokan tulang rawan

Seiring dengan kemajuan zaman, teknologi di bidang sistem gerak pun berkembang. Perkembangan teknologi di bidang kesehatan atau kedokteran untuk mengatasi kerusakan, gangguan dan kelainan sistem gerak antara lain sebagai berikut.

Klik pada salah satu teknologi sistem gerakpada bagan di samping untuk penjelasan lebih lanjut.

Page 7: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)
Page 8: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)
Page 9: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)
Page 10: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Rangka tubuh

Sistem Gerak

Page 11: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Rangka

• Rangka hewan dan manusia ditutupi oleh otot dan kulit sehingga disebut endoskeleton (rangka dalam).

• Rangka adalah alat gerak pasif yang akan digerakkan oleh otot.

Page 12: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Rangka memiliki kegunaan sebagai berikut.

Penyimpanan mineral, energi, dan penghasil

imunologis

Memberi bentuk tubuh

Melindungi organ lunak

Penyangga beban badan

Tempat melekatnya otot rangka

Mendukung adanya gerakan

Hematopoiesis

Page 13: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Rangka tubuh manusia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu...

Rangka aksial

Rangka apendikuler

Page 14: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Rangka aksial(rangka sumbu tubuh)

Page 15: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Rangka aksial adalah...

Ran

gka

aksi

al Tulang tengkorak

Tulang telinga dalam dan tulang hioid

Tulang belakang

Tulang dada dan tulang rusuk

...rangka pada sumbu tubuh, memiliki 80 buah tulang yang meliputi tulang tengkorak, tulang telinga dalam dan hioid, tulang belakang, tulang dada, serta tulang rusuk (iga)

Page 16: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

TULANG TENGKORAK

Rangka aksial

Page 17: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)
Page 18: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Tulang tengkorak dibedakan menjadi dua bagian, yaitu tulang kranial dan tulang fasial.

• Tulang kranial membentuk tempurung kepala.

• Tulang fasial memberi bentuk mata, hidung, pipi dan rahang.

Page 19: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Tulang-tulang tengkorak yang bersambungan dan tidak dapat digerakkan disebut sutura.

Bagian tepi dari masing-masing tulang bergerigi seperti gergaji yang berimpitan.

Suturaserrata

Bagian tepi dari masing-masing tulang menipis dan saling menutupi.

Suturaskuamosa

Bagian tepi dari masing-masing tulang berbentuk lurus.

Suturaharmoniana

Page 20: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

TULANG TELINGA DALAM DAN TULANG HIOID

Sistem Gerak

Page 21: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Bagian tulang tengkorak

Nama tulang Nama lain Jumlah

Tulang kranial

Frontal Tulang dahi 1

Parietal Tulang ubun-ubun 2

Oksipital Tulang kepala belakang 1

Temopral Tulang samping 2

Sfenoid Tulang baji 1

Emoid Tulang tapis 1

Tulang fasial

Maksila Tulang rahang atas 2

Palatum Tulang langit-langit 2

Zigomatik Tulang pipi 2

Lakrimal Tulang mata 2

Nasal Tulang hidung 2

Septum nasal Tulang sekat rongga hidung 1

Konka nasal Tulang karang hidung 2

Mandibula Tulang rahang bawah 1

Jumlah 22

Page 22: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

TULANG BELAKANG(KOLUMNA VERTEBRA)

Sistem Gerak

Page 23: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Tulang belakang

• Tersusun dari 26 ruas yang masing-masing dihubungkan oleh cakram tulang rawan fibrosa yang memungkinkan tulang untuk tegak dan membungkuk dan menahan guncangan ketika menggerakkan badan, misalnya saat berlari dan melompat.

• Jika dilihat dari samping, tulang belakang membentuk lengkung vertikal, yaitu bagian leher melengkung ke depan, bagian toraks (punggung) melengkung ke belakang, bagian lumbar (pinggang) melengkung ke depan, dan bagian pelvis (panggul) melengkung ke belakang.

Page 24: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Tulang belakang memiliki fungsi sebagai berikut.

• kepala dan bagian tubuh lainnya.Menopang

• organ dalam tubuh.Melindungi

• melekatnya tulang rusuk.Menjadi tempat

• sikap tubuh.Menentukan

Page 25: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Tabel keterangan jumlah ruas tulang belakang.

Nama ruas Nama lain Nama sebutan Jumlah ruas

Serviks Tulang leher C1-C7 7

ToraksTulang

punggungT1-T12 12

LumbarTulang

pinggangL1-L5 5

SakralTulang

kelangkangS1-S5

1(pada bayi ada 5, tetapi saat

dewasa berfusi menjadi satu)

Koksigis Tulang ekor - 1

Jumlah 26

Page 26: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Tulang

Sistem Gerak

Page 27: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

STRUKTUR TULANG

Sistem Gerak

Page 28: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Struktur tulang

Periosteum

Tulang kompak

Tulang spons

Endosteum

Sumsum tulang

Tulang terdiri atas lapisan-lapisan yang jika disebutkan dari arah luar ke dalam, yaitu periosteum, tulang kompak, tulang spons, endosteum, dan sumsum tulang.

Page 29: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Periosteum

• Mengandung pembuluh darah dan serat Sharpey.

• Berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka, memberikan nutrisi untuk pertumbuhan tulang dan memperbaiki jaringan tulang yang telah rusak.

Page 30: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Tulang kompak

• Lapisan yang teksturnya halus, padat, sedikit berongga dan sangat kuat.

• Mengandung banyak zat kapur kalsium fosfat dan kalsium karbonat. Pada bayi dan anak-anak banyak mengandung serat sehingga bersifat lebih lentur.

• Banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.

Page 31: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Tulang spons

• Lapisan yang teksturnya berongga dan berisi sumsum merah.

• Tersusun oleh trabekula-trabekula berupa kisi-kisi tipis tulang.

Page 32: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Endosteum

• Jaringan ikat areolar vaskuler yang melapisi rongga sumsum.

Page 33: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Sumsum tulang

• Lapisan paling dalam yang berbentuk jéli.

• Berfungsi untuk memproduksi sel-sel darah merah, darah putih, dan keping darah.

Page 34: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

• Pada tulang panjang terdapat bagian yang disebut diafisis(batang) dan epifisis (ujung tulang yang membesar).

– Diafisis tersusun dari tulang kompak berbentuk silinder tebal yang berisi sumsum.

– Epifisis tersusun dari tulang spons yang diselubungi oleh tulang kompak dan dilapisi tulang rawan persendian (hialin).

• Ujung permukaan tulang persendian dilumasi oleh cairan sinovial dari rongga persendian.

• Di antara epifisis terdapat cakram epifisis.

• Cakram epifisis merupakan bagian tulang yang memiliki kemampuan untuk tumbuh.

Page 35: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

BENTUK TULANG

Sistem Gerak

Page 36: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Tulang pipa

• Berbentuk silindris panjang, memiliki bagian epifisis, diafisis, metafisisdan cakra epifisis.

• Berfungsi untuk menahan berat tubuh dan membantu pergerakan.

• Tulang pangkal lengan (humerus)

• Tulang hasta (ulna)

• Tulang pengumpil (radius)

• Tulang paha (femur)

• Tulang kering (tibia)

• Tulang betis (fibula)

Page 37: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Tulang pendek

• Berukuran pendek dan berbentuk kubus, serta tersusun dari tulang spons dan lapisan tipis tulang kompak.

• Ditemukan berkelompok untuk memberikan kekuatan dan kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas.

• Tulang pergelangan tangan (karpal)

• Tulang pergelangan kaki (tarsal)

Page 38: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Tulang pipih

• Berbentuk lempengan dari tulang kompak dan tulang spons yang berisi sumsum.

• Berfungsi memperluas permukaan untuk perlekatan otot dan memberikan perlindungan

• Tulang tengkorak

• Tulang rusuk

• Tulang dada

Page 39: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Tulang tidak beraturan

• Bentuknya tidak beraturan.

• Tersusun dari tulang spons dan lapisan tipis tulang kompak.

• Tulang belakang

Page 40: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Tulang sesamoid

• Berukuran kecil bulat yang terdapat pada formasi persendian.

• Bersambungan dengan tulang rawan, ligamen atau tulang lainnya.

• Tulang tempurung lutut (patela)

Page 41: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

PROSES PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN TULANG

Sistem Gerak

Page 42: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

• Proses pembentukan tulang disebut osifikasi.

• Ada dua cara pembentukan tulang, yaitu osifikasi intramembran dan osifikasi endokondrium(intrakartilago).

Page 43: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Osifikasi intramembran

• Proses pembentukan tulang secara langsung (osifikasi primer), dengan cara mengganti jaringan penyambung padat dengan simpanan garam-garam kalsium untuk membentuk tulang.

• Pembentukan tulang dengan cara tersebut tidak akan terulang lagi.

• Osifikasi primer banyak terjadi pada tulang pipih penyusun tengkorak.

• Berlangsung pada mingguke-8 masa kehidupan janin.

Page 44: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Osifikasi endokondium (intrakartilago)

• Proses ketika tulang rawan digantikan oleh tulang keras.

• Terjadi pada tulang pipa, menyebabkan tulang tumbuh menjadi semakin panjang.

• Proses osifikasi dimulai sejak perkembangan embrio tetapi beberapa tulang pendek memulai proses osifikasinya setelah kelahiran.

• Seluruh tulang rawan pada anak-anak akan digantikan oleh tulang keras hingga berusia 18-25 tahun.

Page 45: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

FAKTOR PERTUMBUHAN TULANG

Sistem Gerak

Page 46: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Faktor herediter• Tinggi badan anak secara umum akan mengikuti

tinggi badan orang tua.

Faktor nutrisi• Suplai bahan makanan yang mengandung kalsium,

fosfat, protein, vitamin A, dan vitamin D.

Faktor endoktrin

• Hormon paratiroid (PTH) yang bekerja dalam mememlihara kadar kalsium dalam darah.

• Hormon tirokalsitonin yang bekerja dalam menghambat resorpsi tulang.

• Hormon pertumbuhan somatotropin (STH) yang bekerja mengendalikan pertumbuhan tulang terutama pemanjangan tulang pipa.

• Hormon tiroksin yang mengendalikan pertumbuhan, peremajaan dan pematangan tulang.

• Hormon kelamin.

Faktor sistem saraf

• Gangguan sistem saraf dapat menghalangi pertumbuhan tulang.

Page 47: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Persendian

Sistem Gerak

Page 48: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

...hubungan antar dua tulang atau lebih, baik yang dapat digerakkan maupun yang tidak dapat digerakkan.

Persendian adalah...

Page 49: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

STRUKTUR PERSENDIAN

Sistem Gerak

Page 50: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Merupakan jaringan ikat fibrosa yang berfungsi mencegah pergerakan sendi secara berlebihan dan membantu mengembalikan tulang pada posisi asalnya setelah melakukan pergerakan.

Ligamen

Struktur tipis tapi kuat di dalam sendi yang berperan untuk menahan ligamen. Kapsul sendi terdiri atas dua lapisan, yaitu kapsul sinovial dan kapsul fibrosa.

•Kapsul sinovial merupakan jaringan fibrokolagen agak lunak yang tidak memiliki saraf reseptor dan pembuluh darah. Kapsul sinovial berfungsi menghasilkan cairan sinovial sendi dan membantu penyerapan makanan ke tulang rawan sendi.

•Kapsul fibrosa, berupa jaringan fibrosa yang keras serta memiliki saraf reseptor dan pembuluh darah. Kapsul fibrosaberfungsi memelihara posisi dan stabilitas sendi, serta memelihara regenerasi kapsul sendi.

Kapsul sendi

Cairan pelumas sehingga gesekan berjalan lancar, halus, dan tidak menimbulkan rasa nyeri atau sakit. Minyak sinovial mengandung berbagai jenis nutrisi serta campuran gas oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida.

Cairan sinovial

Terdapat di bagian ujung tulang; berwarna agak bening, kebiruan, dan mengilap; berfungsi sebagai bantalan sendi agar tidak nyeri saat bergerak.

Tulang rawan hialin

Kantong tertutup yang dilapisi membran sinovial, terletak di luar rongga sendi.

Bursa

Page 51: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

JENIS PERSENDIAN

Sistem Gerak

Page 52: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Jenis persendian berdasarkan struktur dan gerakannya.B

erd

asar

kan

str

ukt

urn

ya Persendian fibrosa

• Persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan ikat fibrosa.

Persendian kartilago

• Persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan kartilago (tulang rawan).

Persendian sinovial

• Persendian yang memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan ikat ligamen dan kapsul sendi.

Berdasarkan gerakannya Sendi mati

(sinartrosis)

Sinartrosis sinfibrosis

Sinartrosis sinkonrosis

Sendi amfiartrosis

Simfisis

Sindemosis

Gomposis

Sendi sinovial (diartrosis)

Sendi engsel

Sendi peluru

Sendi pelana

Sendi putar

Sendi luncur/geser

Sendi kondiloid

Page 53: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Otot rangka

Sistem Gerak

Page 54: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

...otot yang melekat pada tulang dan dapat bergerak secara aktif untuk menggerakkan tulang.

Otot rangka adalah...

Page 55: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Fungsi otot rangka adalah sebagai berikut.

Otot menggerakkan tulang untuk melakukan gerakan.

Pergerakan

Otot menopang rangka dan mempertahankan tubuh dari gaya gravitasi bumi saat berada dalam keadaan berdiri atau duduk.

Menopang tubuh

Metabolisme kontraksi otot dapat menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu normal tubuh.

Menghasilkan panas

Page 56: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Otot rangka memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

Kontraktilitas

• Serabut otot dapat berkontraksi dan meregang. Dalam keadaan istirahat, keadaan otot tidak benar-benar kendur, tetapi mempunyai ketegangan sedikit yang disebut tonus. Tonus pada masing-masing orang berbeda, bergantung pada umur, jenis kelamin, dan keadaan tubuh.

Eksitabilitas• Serabut otot akan menanggapi dengan kuat

jika dirangsang oleh impuls saraf.

Ekstensibilitas• Serabut otot memiliki kemampuan meregang

melebihi panjang otot saat relaksasi.

Elastisitas• Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula

setelah berkontraksi atau meregang.

Page 57: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Gangguan sistem gerak

Page 58: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

GANGGUAN PADA TULANG

Sistem Gerak

Page 59: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Fraktur

Fraktur

Simpleks

Kompleks

Avulsi

Patologis

Kompresi

Tergilas

Patah tulang, terjadi ketika tenaga yang melawan tulang lebih besar daripada kekuatan tulang. Jenis dan parahnya dipengaruhi oleh usia penderita, kelenturan tulang, jenis tulang, dan seberapa besar kekuatan yang melawan tulang.

Page 60: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Gangguan tulang belakangBentuk tulang belakang melengkung ke belakang.

Kifosis

Tulang belakang bagian lumbar melengkung ke arah dalam tubuh atau ke depan.

Lordosis

Tulang belakang melengkung ke samping kiri atau ke samping kanan.

Skoliosis

Kelainan pada tulang belakang bagian leher yang menyebabkan kepala berubah ke arah kiri atau ke kanan.

Sublubrikasi

Akibat dari distrofi otot, sindrom Marfan, sindrom Down, sikap tubuh yang buruk atau penyakit lainnya.

Page 61: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Gangguan fisiologis tulang Osteoporosis

Rakitis

Mikrosefalus

Hidrosefalus

Layu

Antara lain:

Page 62: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Teknologi Sistem Gerak

Page 63: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

• Seiring dengan kemajuan zaman, teknologi di bidang sistem gerak pun berkembang. Perkembangan teknologi di bidang kesehatan atau kedokteran untuk mengatasi kerusakan, gangguan dan kelainan sistem gerak antara lain sebagai berikut.

Page 64: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

PENYEMBUHAN PATAH TULANG

Sistem Gerak

Page 65: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Teknologi penyembuhan patah tulang

Pemasangan gips

• Bahan kapur yang diletakkan di sekitar tulang yang patah.

Pembidaian

• Penempatan benda keras di sekeliling tulang yang patah.

Pembedahan internal

• Pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan pada tulang yang patah.

Penarikan (traksi)

• Penggunaan beban untuk menahan anggota gerak yang mengalami pergeseran bentuk dan mempercepat penyembuhan.

Page 66: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

PENYEMBUHAN KANKER ATAU TUMOR TULANG

Sistem Gerak

Page 67: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Penyembuhan kanker atau tumor tulang

Penggunaan obat-obatan yang sangat kuat untuk mencoba membunuh sel kanker, namun menyebabkan beberapa sel normal ikut mati.

Kemoterapi

Pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif, seperti sinar X, elektron, sinar gama, atau partikel lain.

Radioterapi

Bertujuan untuk menghilangkan tumor lokal pada tulang.

• Limb salvage: mengganti tulang yang terkena tumor ganas dengan cangkok tulang dari pasien lain yang baru saja meninggal dunia.

• Limb ablation: mengamputasi tulang yang terkena tumor ganas.

Operasi

Page 68: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

PENGGANTIAN SENDI

Sistem Gerak

Page 69: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Penggantian sendi

Penggantian sendi

• Penggantian sendi dilakukan dengan cara pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan logam yang memungkinkan fisiologi tulang tetap berjalan normal.

Page 70: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

TRANSPLANTASI SUMSUM

Sistem Gerak

Page 71: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Transplantasi sumsum

Transplantasi sumsum, yaitu sumsum merah dari seseorang ditransplantasikan kepada orang lain. Dalam hal ini, diperlukan teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang sehat dan menyuntiknya ke pasien tanpa merusaknya karena kelunakan sumsum.

Page 72: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

PENANGGULANGAN SKOLIOSISKONGENITALIS

Sistem Gerak

Page 73: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Penanggulangan skoliosis kongenitalis

Pemasangan penyangga

Pembedahan

Sembuh

Page 74: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

IMPLAN

Sistem Gerak

Page 75: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Implan

Pemasangan benda kaku (misalnya titanium) pada tulang belakang yang

mengalami gangguan.

Page 76: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

TANGAN BIONIK

Sistem Gerak

Page 77: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Tangan bionik

Tangan buatan yang fungsional sehingga dapat

digunakan untuk memegang benda dan melakukan

gerakan kombinasi tangan, misalnya mengetik.

Page 78: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

KAKI BIONIK

Sistem Gerak

Page 79: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Kaki bionik

Baterai

Chip Bluetooth

Sinyal Motor

Bisa jalan!

Page 80: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

KURSI RODA

Sistem Gerak

Page 81: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

PENANGGULANGAN KAKI ‘O’

Sistem Gerak

Page 82: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Penanggulangan kaki ‘O’

Sepatu khusus

Selalu dipakai

Normal deh!

Page 83: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

VISKOSUPLEMENTASI

Sistem Gerak

Page 84: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Viskosuplementasi

Pelumasan

Sendi

Suntikan

Asam hialuronat

Page 85: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

PENCANGKOKAN TULANG RAWAN

Sistem Gerak

Page 86: Sistem Gerak Biologi XI IPA (Kurikulum 2013)

Pencangkokan tulang rawan

Tulang rawan

Sendi rusak