PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS JABATAN...

41
PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS JABATAN FUNGSIONAL DALAM PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN ASISTEN DEPUTI MANAJEMEN KARIER DAN TALENTA DIAH IPMA FITHRIA LAELA HIDAYATI, S.PSI.MSC ANALIS KEBIJAKAN AHLI MUDA

Transcript of PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS JABATAN...

PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS JABATAN

FUNGSIONAL DALAM PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN

KESEHATAN HEWAN

ASISTEN DEPUTI MANAJEMEN KARIER DAN TALENTA

DIAH IPMA FITHRIA LAELA HIDAYATI, S.PSI.MSC

ANALIS KEBIJAKAN AHLI MUDA

01 ARAH PEMBANGUNAN

Saya tidak mau birokrasi pekerjaannya hanya

sending-sending saja. Saya minta dan akan

saya paksa bahwa tugas birokrasi adalah

making delivered. Tugas birokrasi itu

menjamin agar manfaat program dirasakan

oleh masyarakat

“- Joko Widodo -Dalam Pidato Presiden pada sidang paripurna MPR RI dalamrangka pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilihperiode 2019-20024

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Pembangunan SDM

Pembangunan Infrastruktur

Penyederhanaan Regulasi

Penyederhanaan Birokrasi

Transformasi Ekonomi

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

ARAHAN PRESIDEN 5 TAHUN KE DEPAN:

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

ARAHAN PRESIDEN 5 TAHUN KE DEPAN:

Terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Pembangunan SDM

Pembangunan Infrastruktur

Penyederhanaan Regulasi

Penyederhanaan Birokrasi

Transformasi Ekonomi

Talenta-talenta global

Endowment fund

Kerja sama industry dan penggunaan teknologi

Fokus pada investasi dan penciptaanlapangan pekerjaan

Penyederhanaan birokrasi (terdiri 2 eselon)

Peralihan es 3 dan es 4 ke jabatan fungsional

02 KEBIJAKAN JABATAN FUNGSIONAL

PNS DI INDONESIA

D

DD

D

D

Sumber : BKN, Data Umum Statistik Pegawai Negeri Sipil Juni 2019

• KRITERIA TUSI ORGANISASI KE DALAM JABATAN PELAKSANA ATAU FUNGSIONAL

• KRITERIA TUGAS JABATAN DAN URAIAN

JABATAN PELAKSANA MENJADI JABATAN

FUNGSIONAL

JPT JA JF

TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI

UTAMAMADYA

PRATAMA

Sistem Karir Terbukadan Kompetitif

ADMINISTRATORPENGAWAS

Sistem Karir Tertutup

PELAKSANA

AHLI UTAMAAHLI MADYAAHLI MUDA

AHLI PERTAMA

PEMULATERAMPIL

MAHIR

PENYELIA

Berkedudukan danbertanggung jawab langsung

JPT Pratama

Administrator

Pengawas

TUGAS, KEDUDUKAN, DAN TANGGUNG JAWAB

JABATAN

FUNGSIONAL

memberikan pelayanan fungsional

yang berdasarkan pada keahlian dan

keterampilan tertentu

JF merupakan jabatan karir bagi PNS

BERORIENTASI PADA OUTPUT

Expertise pada bidang masing-masing

TUGAS

KARAKTERISTIK JABATAN FUNGSIONAL

02KOMPETENSI DAN

KEAHLIAN/ KETERAMPILAN

SERTIFIKASI DAN ATAU PENILAIAN SEBAGAI BUKTI

JENJANG BERDASARKAN TINGKAT KESULITAN DAN TINGKAT KOMPETENSI

03PELAKSANAAN TUGAS

DAN KEGIATAN

PELAKSANAAN TUGAS BERSIFAT MANDIRI

KEGIATAN DIUKUR DENGAN SATUAN ANGKA KREDIT

04KLASIFIKASI

KLASIFIKASI JF BERDASARKAN KESAMAAN KARAKTERISTIK, MEKANISME DAN POLA KERJA

01TUGAS DAN FUNGSI

JABATAN

TUGAS DAN FUNGSI JABATAN TERKAIT TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI

ANJAB - ABK

Ahli Pertama

Ahli Muda

Ahli Madya

Ahli Utama

Pemula

TerampilMahir

Penyelia

BUP 58 Tahun

BUP 58 Tahun

BUP 60 Tahun

BUP 65 Tahun

KATEGORI, JENJANG, KRITERIA, DAN KLASIFIKASI JF

Penetapan jenjang

• Resiko Lingkungan• Resiko Individu• Tingkat Kesulitan• Kompetensi• Beban Kerja JF

• TUSI berkaitan dengan pelaksanaan TUSI Instansi Pemerintah• Mensyaratkan keahlian/keterampilan tertentu dibuktikan sertifikasi dan/atau penilaian tertentu• Dapat disusun dalam jenjang berdasarkan tingkat kesulitan dan kompetensi; • Pelaksanaan tugas bersifat mandiri• Kegiatannya dapat diukur dengan satuan nilai atau akumulasi nilai dari butir kegiatan dalam bentuk angka

kredit.

Kriteria JF

1250 Jam Kerja

Pertama

• Syarat pendidikan

• Uji kompetensi

• Nilai prestasi kerja min 1 (satu) tahun terakhir baik

• Syarat lain yang ditetapkan oleh Menteri

• Untuk calon PNS

• Hanya untuk jenjang Pemula, Terampil, Ahli Pertama, dan Ahli Muda

Perpindahan

• Syarat pendidikan

• Uji kompetensi

• Pengalaman min 2 thn

• Nilai prestasi kerja min 2 thn terakhir baik

• Batas Usia Keahlian : 53 untuk Ahli Pertama dan Ahli Muda, 55 JF Ahli Madya, 60 JF Ahli Utama bagi yang menduduki JPT

• Batas Usia Keterampilan : 53 tahun

• Perpindahan dari non JF ke JF, keterampilan ke keahlian, dan antar Ahli Utama

Penyesuaian

•Syarat pendidikan

•Pengalaman kerja minimal 2 thn

•Nilai prestasi kerja min 2 thn terakhir baik

• Inpassing untuk:

• Penetapan JF Baru

• Perubahan ruang lingkung tugas JF

• Kebutuhan Mendesak Prioritas Strategi Nasional

Promosi

• Uji Kompetensi

• Nilai prestasi kerja min 2 (dua) tahun terakhir baik

• Syarat lain yang ditetapkan oleh Menteri

• Promosi untuk:

• pengangkatan pada JF

• kenaikan jenjangjabatan satu tingkatlebih tinggi.

PENGANGKATAN DILAKUKAN BERDASARKAN KEBUTUHAN JABATAN

PENGANGKATAN DALAM JF

PENGANGKATAN DALAM JF

JabatanFungsional

CPNS

PNS

Setelah diangkat menjadi

Paling Lama 1 Tahun

Diklat Fungsional

Syarat

PemenuhanKompetensi

UJI KOMPETENSI

Target AKIntegrasi SKP dan AK

SKP merupakan TARGET KERJA

Pejabat Fungsional berdasarkan

penetapan kinerja unit kerja yang

bersangkutan.

SKP untuk masing-masing jenjang

jabatan diambil dari uraian kegiatan

tugas jabatan sebagai turunan dari

penetapan kinerja unit kerja.

SKP merupakanTARGET ANGKA

KREDIT dan KINERJA TAMBAHAN

Penilaian SKP dan Kualitas Hasil

Kerja oleh Atasandisebut CAPAIAN

SKP

Target Kerja dinilai AK nya oleh Tim Penilai

menjadi CAPAIAN AK, diusulkan untuk

ditetapkan dalam PAK

PAK

Untuk kenaikanpangkat/jenjang

KATE

GORIJENJANG

TARGET DAN CAPAIAN ANGKA KREDIT

PER TAHUNAKK NAIK

PANGKAT/

JENJANGFormasi NormaPangkat

Puncak

Keah

lian

Ahli Utama - 50 25 200

Ahli Madya 30 37,5 20* 150

Ahli Muda 20 25 - 100

Ahli

Pertama10 12,5 - 50

Kete

ram

pila

n Penyelia - 25 10 100

Mahir 10 12,5 - 50

Terampil 4 5 - 30

Pemula 3 3,75 - 20

PENILAIAN KINERJA

SKP PerilakuKerja

Skema Alur Penilaian Kinerja Jabatan Fungsional (PAK)

Dinilai oleh

TIM PENILAI KINERJA PNS

Tim PenilaiAngka Kredit

PyBMemberiPertimbangan

PPK

Untuk PenetapanPAK

Penilaian Kinerja

Untuk Kenaikan

Pangkat dan/

atau Jenjang

± 4 tahun untuk KenaikanPangkat dan/atau Jabatan

Atasan Langsung

SETIAPTAHUN

TEKNIS

SOSIAL KULTURAL

MANAJERIAL

pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,

dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan

masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku,

wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus

dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai

dengan peran, fungsi dan Jabatan*

diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam

hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan**

pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur,

dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis Jabatan*

diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional,

dan pengalaman bekerja secara teknis**

pengetahuan, keterampilan,

dan sikap/perilaku yang

dapat diamati, diukur,

dikembangkan untuk

memimpin dan/atau

mengelola unit organisasi*

diukur dari tingkat

pendidikan, pelatihan

struktural atau manajemen,

dan pengalaman

kepemimpinan**

KOMPETENSI

1. Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme

Pejabat Fungsional WAJIB diikutsertakan pelatihan sesuai

dengan hasil analisis kebutuhan pelatihan dan penilaian

kinerja.

2. Pelatihan yang diberikan kepada Pejabat Fungsional, antara

lain dalam bentuk:

a. pelatihan fungsional; dan

b. pelatihan teknis bidang tugas JF.

c. program pengembangan kompetensi lainnya.

Menteri melaksanakan pengawasan terhadappelaksanaan tugas IP: pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan

pembinaan JF oleh Instansi Pembina; dan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan JF

pada Instansi Pemerintah.

Memiliki AD/ART;Memiliki tujuan dan sasaran;Memiliki visi dan misi, program kerja;Terdapat sumber pendanaan yang jelas;Berdomisili alamat;Pembagian kerja dan tugas dan wewenang; danBerbadan hukum.

Syarat Organisasi Profesi

Pengawasan terhadap pelaksanaan JF dilaksanakan berdasarkan laporan berkala, paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.Dalam hal hasil pengawasan pelaksanaan JF, Menteri berwenang mempertimbangkan untuk mencabut dan/ataumembatalkan penetapan JF.

Mekanisme Pengawasan terhadap IP

Dalam hal suatu OP sudah terbentuk sebelum JF ditetapkan, OP dapat dikukuhkan sebagai OP JF dalam keputusanpimpinan IP JF terkait.Dalam hal suatu OP belum terbentuk, pembentukan OP ditetapkan melalui keputusan pimpinan IP berdasarkanusulan pengurus/calon pengurus kepada pimpinan IP dan/atau berdasarkan usulan dari perkumpulan profesi JF dengan rekomendasi dari IP.

Tata Cara Pembentukan

a. memberikan fasilitasi dalam penyusunan dan persetujuan dalam penetapan kode etik dan kode perilaku profesi JF.b. menjalin kerja sama dengan OP sebagai mitra dalam penegakan kode etik profesi, penyusunan standar kompetensi profesi, penyelenggaraan uji kompetensi dan

sertifikasi kompetensi, pemberian advokasi dan pengembangan profesi, serta pengembangan ilmu pengetahuan, metode, dan inovasi bagi profesi.c. memberikan dukungan kepada OP sepanjang rencana kegiatannya mendorong peningkatan profesionalitas, memberikan advokasi, dan penegakan kode etik JF.d. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas organisasi profesi dalam pembinaan dan peningkatan profesional JF.

INSTANSI PEMBINA DAN ORGANISASI PROFESI

No Rumpun No Nama Jabatan Kategori Jenjang Jabatan Instansi Pembina

Dasar Hukum JF

Dasar Hukum

Tunjangan

Kedudukan BesaranTunjangan

IlmuHayat

1 Medik Veteriner Keahlian Ahli Pertama Kementerian Pertanian

Permenpan-RB No 52 Tahun 2012

Perpres No 16 Tahun2013

• Pusat• Daerah

Rp540.000

Ahli Muda Rp1.080.000

Ahli Madya Rp1.350.000

Ahli Utama Rp1.560.000

2 ParamedikVeteriner

Keterampilan Pelaksana Pemula Kementerian Pertanian

Permenpan-RB No 53 Tahun 2012

Perpres No 16 Tahun2013

• InstansiPembina

• Daerah

Rp300.000

Pelaksana Rp360.000

Pelaksana Lanjutan Rp480.000

Penyelia Rp810.000

3 Pengawas BibitTernak

Keterampilan Pelaksana Kementerian Pertanian

Permenpan-RB No 2 Tahun 2011

Perpres No 16 Tahun2013

• InstansiPembina

• Daerah

Rp360.000

Pelaksana Lanjutan Rp450.000

Penyelia Rp720.000

Keahlian Ahli Pertama Rp540.000

Ahli Muda Rp900.000

Ahli Madya Rp1.200.000

JABATAN FUNGSIONAL DI BIDANG PETERNAKAN

No Rumpun No Nama Jabatan

Kategori Jenjang Jabatan Instansi Pembina

Dasar HukumJF

Dasar Hukum

Tunjangan

Kedudukan BesaranTunjangan

IlmuHayat

4 PengawasMutuPakan

Keterampilan Pelaksana Pemula Kementerian Pertanian

Permenpan-RB No 22 Tahun2013

PerpresNo 16 Tahun2013

• InstansiPembina

• Daerah

Rp300.000

Pelaksana Rp360.000

Pelaksana Lanjutan Rp450.000

Penyelia Rp720.000

Keahlian Ahli Pertama Rp540.000

Ahli Muda Rp900.000

Ahli Madya Rp1.200.000

JABATAN FUNGSIONAL DI BIDANG PETERNAKAN

D

DD

D

D

03 PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN

POLA

KARIER

Penetapan pola karir

yang terintegrasi secara

nasional bertujuanuntuk menjamin

keselarasan potensi PNS

dengan penyelenggaraan

tugas pemerintahan dan

pembangunan (Pasal 188

PP 11/2017)

Menyeimbangkanantara

pengembangankarier PNS dan

kebutuhan instansi

Meningkatkankompetensi dan

kinerja PNS

Mendorongpeningkatan

profesionalitas PNS

Memberikankejelasan dan

kepastian karierkepada PNS

MANAJEMEN

KARIER

POLA KARIER INSTANSI

POLA KARIER INSTANSIPOLA KARIER INSTANSI

POLA KARIER INSTANSI

Pola pembinaan PNS yang menggambarkan alur pengembangan karier yang menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat, pendidikan dan pelatihan jabatan, kompetensi, serta masa jabatan sejak pengangkatan pertama dalam jabatan tertentu sampai dengan pensiun

POLA KARIER

NASIONAL

MANAJEMEN KARIR

1. Pemetaan Jenis Jabatan2. Data Base Dan Profil Pns3. Pola Perpindahan Jabatan4. Pola Perpindahan Antar

Unit/Instansi5. Pengaturan Jangka Waktu6. Penempatan Kembali Ke Jabatan

Asal7. Pengembangan Manajemen

Talenta Nasional

PO

LA

KA

RIR

Horizontal, yaitu perpindahan dari satu posisi jabatan ke

posisi jabatan lain yang setara, baik di dalam satu

kelompok maupun antar kelompok JPT, JA atau JF.

Vertikal, yaitu perpindahan dari satu posisi jabatan ke posisi

jabatan yang lain yang lebih tinggi, di dalam satu kelompok JPT, JA dan JF

Diagonal, yaitu perpindahan dari satu posisi Jabatan ke

posisi jabatan lain yang lebih tinggi antar kelompok JPT, JA

atau JF

Perpindahan dari satu posisi jabatan ke posisi jabatan lain yang setara, baik di dalam

satu kelompok maupun antar kelompok JPT, JA atau JF.

Pola Karier Horizontal

• Perpindahan antara JPT yang setara dalam satu kelompok jabatan

• Perpindahan antara JPT yang setara antar kelompok jabatan

• Perpindahan antara JA yang setara dalam satu kelompok jabatan

• Perpindahan antara JA yang setara antar kelompok jabatan

• Perpindahan antara JF yang setara dalam satu kelompok jabatan (JPT, JA atau JF lain yang

serumpun

• Perpindahan antara JF yang setara antar kelompok jabatan (JPT, JA atau JF lain yang

serumpun

• Perpindahan antar JF yang serumpun

Perpindahan dari satu posisi jabatan ke posisi jabatan yang lain yang lebih tinggi, di

dalam satu kelompok JPT, JA dan JF

Pola Karier Vertikal

• Perpindahan antara JPT Pratama ke JPT Madya dalam satu kelompok jabatan

• Perpindahan antara JPT Madya ke JPT Utama dalam satu kelompok jabatan

• Perpindahan antara Jabatan Administrator ke JPT Pratama dalam satu kelompok

jabatan

• Perpindahan antara Jabatan Pengawas ke Jabatan Administrator dalam satu

kelompok jabatan

• Perpindahan antara Jabatan Pelaksana ke Jabatan Pengawas dalam satu

kelompok jabatan

• Perpindahan antara JF ke jabatan JPT, Jabatan Adminstrator dan Jabatan

Pengawas dalam satu kelompok jabatan

Perpindahan dari satu posisi Jabatan ke posisi jabatan lain yang lebih tinggi antar

kelompok JPT, JA atau JF

Pola Karier Diagonal

• Perpindahan antara JPT Utama ke JPT Utama lain antar kelompok jabatan

• Perpindahan antara JPT Madya ke JPT Madya lain antar kelompok jabatan

• Perpindahan antara JPT Madya ke JPT Utama antar kelompok jabatan

• Perpindahan antara JPT Pratama ke JPT Madya antar kelompok jabatan

• Perpindahan antara JPT Pratama ke JPT Pratama lain antar kelompok jabatan

• Perpindahan antara Jabatan Administrator ke JPT Pratama antar kelompok jabatan

• Perpindahan antara Jab Administrator ke Jab Administrator lain antar kelompok jabatan

• Perpindahan antara Jab Pengawas ke Jab Administrator antar kelompok jabatan

• Perpindahan antara Jab Pengawas ke Jab Pengawas lain antar kelompok jabatan

• Perpindahan antara Jab Pelaksana ke Jab Pengawas antar kelompok jabatan

• Perpindahan antara Jab Pelaksana ke Jab Pelaksana lain antar kelompok jabatan

• Perpindahan antara JF ke JPT, Jab Administrator atau Pengawas atau sebaliknya antar

kelompok jabatan

Mekanisme

• Mutasi/Promosi Jabatan

• Talent Pool

• Seleksi Terbuka dan Kompetitif

• Pengembangan Manajemen Talenta

1.kesesuaian kualifikasi dan kompetensi

dengan Jabatan;

2.satu klasifikasi Jabatan;

3.memenuhi standar kompetensi Jabatan;

4.telah menduduki Jabatan paling

singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 5

(lima) tahun; kinerja pejabat yang

bersangkutan.

• Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan k e s e m p a t a n u n t u kmengembangkan kompetensi antara lain melalui: pendidikan danpelatihan, seminar, kursus, dan penataran.

• Harus dievaluasi oleh PyB dan digunakan sebagai salah satu dasardalam pengangkatan jabatan dan pengembangan karier.

• Wajib disusun dalam rencana pengembangan kompetensi tahunandalam rencana kerja anggaran tahunan instansi.

PNS diberikan kesempatan untuk melakukan praktik kerja di instansi

lain di pusat/daerah yang dilakukan melalui pertukaran antara PNS

dengan pegawai swasta dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun dan

pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LAN dan BKN.

29

PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN

BENTUK PENGEMBANGAN

KOMPETENSI

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

SEMINAR

KURSUS

PENATARAN

PRAKTEK KERJA DI INSTANSI LAINNYA

PERTUKARAN ANTARA PNS DENGAN PEGAWAI SWASTA

Pendidikan Formal

Tugas Belajar

Izin Belajar

Pendidikan dan

Pelatihan (Diklat)

Diklat Prajabatan

Diklat Kepemimpinan

Diklat Fungsional

Diklat Teknis

Non Diklat

Bimbingan Teknis

Sosialisasi

Seminar

Workshop, dll.

Adanya perencanaan pengembangan kompetensi pegawai yang berbasis padakompetensi (standar kompetensi dan persyaratan jabatan dan kompetensi danpersyaratan jabatan yang dimiliki pegawai)

Tugas belajar sebagai bagian penghargaan atas kinerja dan dedikasi Pegawai

Tugas belajar direncanakan sebagai bagian pengembangan karier pegawai

Strata dan bidang studi harus sesuai kebutuhan organisasi (Peta Jabatan, Uraian Jabatanyang ada dalam e formasi)

Tugas belajar dilakukan pada Lembaga pendidikan yang berkualitas (terakreditasi B olehInstansi yang berwenang)

Direncanakan penempatannya pasca tugas belajar

Adanya pembatasan usia dalam pemberian tugas belajar (nilai guna investasi))

Adanya aturan yang jelas tentang hak dan kewajiban pemberi dan penerima tugasbelajar

A. Pendidikan Formal ( Tugas belajar, ijin belajar)

B. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Diklat merupakan bagian integral manajemen SDM (diklat dikaitkan langsung dengan kompetensi jabatan, peningkatan kinerja, pengembangan karier pegawai)

Diklat merupakan investasi ( diklat harus dilaksanakan secara optimal , hasil diklat harus berkontribusi terhadap peningkatan kinerja pegawaidan organisasi saat ini dan mendatang, diperhitungkan cost and benefit

Diklat harus berbasis kompetensi (Kurikulum, silabi dan materi diklat di jabarkan dari kompetensi jabatan)

Jenis dan jenjang diklat berdasar jenis dan jenjang jabatan yang ada dalam organisasi

Kualitas diklat sangat ditentukan oleh kualitas widyaiswara/instruktur

Meningkatkan kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap) untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional

Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu danperekat kesatuan dan kesatuan bangsa

Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasipada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat

Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalampenyelenggaraan pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya pemerintahan yang baik

Tujuan Diklat

33

Training Need Analysis (TNA)

Peningkatan kulaitas SDM penyelenggara

Diklat

Peningkatan kualitas penyelenggaraan

Diklat

Sistem evaluasi Diklat

OPTIMALISASI PENYELENGGARAAN DIKLAT

Pendekatan Organisasi - analisis organisasi

Pendekatan Jabatan - analisis tugas/jabatan

Pendekatan Individu - analisis pegawai

a. TRAINING NEED ANALISIS

Kesesuaian job spesification - man qualification

Analisis kinerja pegawai

Perkembangan Iptek dan metode kerja baru

Pengembangan karier

Kebutuhan Pengembangan organisasi

Kebutuhan peningkatan effektivitas dan produktivitas organisasi

Kualitas Widyaiswara/instruktur

Kualitas penyelenggara Diklat (training officer)

Kualiitas pegawai administrasi pendukung diklat

b. PENINGKATAN KUALITAS SDM DIKLAT

c. PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARAAN DIKLAT

Sistem Rekruitmen Peserta

Kurikulum, silabi dan metodologi Diklat

Sarana Prasarana Diklat termasuk aplikasi teknologi dalam diklat

Standarisasi kualitas hasil diklat (Uji kompetensi/Sertifikasi)

Pemantauan alumni

5 tingkatan evaluasi diklat

Reaksi Peserta Diklat

Effektivitas pembelajaran (daya serap materi diklat )

Perubahan Perilaku

Peningkatan Kinerja

ROI (Return on invesment/pengembalian keuntungan investasi)

D. SISTEM EVALUASI DIKLAT

KURSUS

Kursus (3 s/d 6 hari)

Didalam dan diluar

negeri untuk

meningkatkan

kemampuan teknis dan

pengalaman praktis

pegawai

Diberikan kepada

pegawai yang potensial

dan berkinerja baik.

Kursus diberikan untuk

penguasaan teknologi

baru/sistem/cara kerja

baru yang belum

dikuasai oleh lembaga

diklat

PRAKTEK KERJA DI LUAR INSTANSI ATAU PERTUKARAN DENGAN SWASTA

Praktek kerja/pemagangan bagi CPNS,agar pada waktu diangkat menjadi PNS sudah mampu melaksanakan tugas jabatan dan memiliki wawasan yang menyeluruh dari organisasi

Praktek kerja/pemagangan bagi PNS, dimagangkan di instansi/unit organisasi lain/swasta untuk mengadopsi sistem/metode kerja atau ketrampilan/keahlian baru atau aplikasi teknologi baru.

Pemagangan didasrkan pada tujuan dan kurikulum yang telah ditetapkan

Adanya pembimbing/mentor yang diberi tugas sebagai fasilitator bagi pemagang

Adanya uji kompetensi /sertifikasi setelah selesai magang

PENATARAN, SEMINAR , WORKSHOP

Setiap pegawai diberikan kesempatan yang sama dan merata untuk mengikuti penataran, seminar/workshop

Penataran, seminar/workshop bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, wawasan, pengembangan keterampilan baru

Penataran, seminar/workshop bertujuan untuk memperluas jaringan kerja

Penataran, seminar/workshop diarahkan pada bidang yang terkait langsung dengan tugas jabatan

TALENT MANAGEMENT

KEBIJAKAN

KELEMBAGAAN

PENGELOLAAN SDM

PENGANGGARAN

PENGAWASAN

PROMOSI MUTASI PENGEMBANGAN

Paparan Deputi SDM Aparatur dalam Rakor Manajemen Talenta Crowne Hotel Bandung, 22 Oktober 2019

Paparan Deputi SDM Aparatur dalam Rakor Manajemen Talenta Crowne Hotel Bandung, 22 Oktober 2019

PEMETAAN POTENSI ASNPaparan Deputi SDM Aparatur dalam Rakor Manajemen Talenta Crowne Hotel

Bandung, 22 Oktober 2019