SALINAN - Talenta

56
SALINAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2O2I TENTANG PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU, ALIH DAYA, WAKTU KERJA DAN WAKTU ISTIRAHAT, DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 81 dan Pasal 185 huruf b Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja, perlu menetapkan peraturan Pemerintah tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan pemutusan Hubungan Kerja; 1. Pasal 5 ayat (21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun l94S; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2OO3 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O2O Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); Mengingat Menetapkan MEMUTUSKAN : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU, ALIH DAYA, WAKTU KERJA DAN WAKTU ISTIRAHAT, DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA. SK No 086142 A BAB I

Transcript of SALINAN - Talenta

Page 1: SALINAN - Talenta

SALINAN

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 35 TAHUN 2O2I

TENTANG

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU, ALIH DAYA, WAKTU KERJA DAN

WAKTU ISTIRAHAT, DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 81 danPasal 185 huruf b Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2Otentang Cipta Kerja, perlu menetapkan peraturanPemerintah tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, AlihDaya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan pemutusanHubungan Kerja;

1. Pasal 5 ayat (21 Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun l94S;

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2OO3 tentangKetenagakerjaan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 39, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang CiptaKerja (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2O2O Nomor 245, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 6573);

Mengingat

MenetapkanMEMUTUSKAN :

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERJANJIAN KERJAWAKTU TERTENTU, ALIH DAYA, WAKTU KERJA DANWAKTU ISTIRAHAT, DAN PEMUTUSAN HUBUNGANKERJA.

SK No 086142 A

BAB I

Page 2: SALINAN - Talenta

1

2

3

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-2-

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

Hubungan Kerja adalah hubungan antara Pengusahadengan Pekerja/Buruh berdasarkan Perjanjian Kerja,yang mempunyai unsur pekerjaan, Upah, danperintah.

Pekerja/Buruh adalah setiap orang yang bekerjadengan menerima Upah atau imbalan dalam bentuklain.

Pengusaha adalah:

a. orang perseorangan, persekutuan, atau badanhukum yang menjalankan suatu Perusahaanmilik sendiri;

b. orang perseorangan, persekutuan, atau badanhukum yang secara berdiri sendiri menjalankanPerusahaan bukan miliknya;

c. orang perseorangan, persekutuan, atau badanhukum yang berada di Indonesia mewakiliPerusahaan sebagaimana dimaksud dalamhuruf a dan b yang berkedudukan di luar wilayahIndonesia.

Perusahaan adalah:

a. setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atautidak, milik orang perseorangan, milikpersekutrran, atau milik badan hukum, baik milikswasta maupun milik negara yangmempekerjakan Pekerja/Buruh denganmembayar Upah atau imbalan dalam bentuk lain;

b.usaha-usaha...

4

SK No 031784 A

Page 3: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-3-

5

b. usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yangmempunyai pengurus dan mempekerjakan oranglain dengan membayar Upah atau imbalan dalambentuk lain.

Serikat Pekerja/Serikat Buruh adalah organisasi yangdibentuk dari, oleh, dan untuk Pekerja/Buruh baik diPerusahaan maupun di luar Perusahaan, yang bersifatbebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggungjawab guna memperjuangkan, membela sertamelindungi hak dan kepentingan Pekerja/Buruh sertameningkatkan kesejahteraan Pekerja/Buruh dankeluarganya.

Upah adalah hak Pekerja/Buruh yang diterima dandinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dariPengusaha atau pemberi kerja kepada Pekerja/Buruhyang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatuPerjanjian Kerja, kesepakatan, atau peraturanperundang-undangan, termasuk tunjangan bagiPekerja/Buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaandan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

Waktu Kerja Lembur adalah waktu kerja yang melebihi7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat puluh)jam 1 (satu)minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu)minggu atau 8 (delapan) jam sehari dan 40 (empatpuluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerjadalam 1 (satu) minggu atau waktu kerja pada hariistirahat mingguan dan/atau pada hari libur resmiyang ditetapkan pemerintah.

Upah Kerja Lembur adalah Upah yang dibayarkan olehPengusaha kepada Pekerja/Buruh yangmelaksanakan pekerjaan dalam Waktu Kerja Lembur.

Perjanjian Kerja adalah perjanjian antaraPekerja/Buruh dengan Pengusaha atau pemberi kerjayang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajibanpara pihak.

l0.Perjanjian...

6

7

8

9

SK No 031785 A

Page 4: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-4-

10. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang selanjutnyadisingkat PKWT adalah Perjanjian Kerja antaraPekerja/ Buruh dengan Pengusaha untuk mengadakanHubungan Kerja dalam waktu tertentu atau untukpekerjaan tertentu.

1 1. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu yangselanjutnya disingkat PKWTT adalah Perjanjian Kerjaantara Pekerja/Buruh dengan Pengusaha untukmengadakan Hubungan Kerja yang bersifat tetap.

12. Peraturan Perusahaan adalah peraturan yang dibuatsecara tertulis oleh Pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib Perusahaan.

13. Perjanjian Kerja Bersama adalah perjanjian yangmerupakan hasil perundingan antara SerikatPekerja/Serikat Buruh atau beberapa SerikatPekerja/Serikat Buruh yang tercatat pada instansiyang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaandengan Pengusaha, atau beberapa Pengusaha atauperkumpulan Pengusaha yang memuat syarat-syaratkerja, hak, dan kewajiban kedua belah pihak.

14. Perusahaan Alih Daya adalah badan usaha berbentukbadan hukum yang memenuhi syarat untukmelaksanakan pekerjaan tertentu berdasarkanperjanjian yang disepakati dengan Perusahaanpemberi pekerjaan.

15. Pemutusan Hubungan Kerja adalah pengakhiranHubungan Kerja karena suatu hal tertentu yangmengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antaraPekerja/Buruh dan Pengusaha.

16. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintahan negaraRepublik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presidendan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945.

17. Pengawas .

SK No 031786 A

Page 5: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-5-

17. Pengawas Ketenagakerjaan adalah pegawai negeri sipilyang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan haksecara penuh oleh pejabat yang berwenang untukmelaksanakan kegiatan pembinaan, pemeriksaan,pengujian, penyidikan, dan pengembangan sistempengawasan ketenagakerjaan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

18. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.

BAB II

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

Bagian Kesatu

Umum

(1)

(21

(3)

(41

Pasal 2

Hubungan Kerja terjadi karena adanya PerjanjianKerja antara Pengusaha dan Pekerja/Buruh.

Perjanjian Kerja dibuat secara tertulis atau lisan.

Perjanjian Kerja yang dibuat secara tertulisdilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Perjanjian Kerja dibuat untuk waktu tertentu atauuntuk waktu tidak tertentu.

Pasal 3

PKWTT dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Bagian

SK No 031787 A

Page 6: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-6-

Bagian Kedua

Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu

Pasal 4

(1) PKWT didasarkan atas:

a. jangka waktu; atau

b. selesainya suatu pekerjaan tertentu.

(2) PKWT tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yangbersifat tetap.

Pasal 5

(1) PKWT berdasarkan jangka waktu sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a dibuat untukpekerjaan tertentu yaitu:

a. pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannyadalam waktu yang tidak terlalu lama;

b. pekerjaan yang bersifat musiman; atau

c. pekerjaan yang berhubungan dengan produkbaru, kegiatan baru, atau produk tambahan yangmasih dalam percobaan atau penjajakan.

(2) PKWT berdasarkan selesainya suatu pekerjaantertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4ayat (1) huruf b dibuat untuk pekerjaan tertentu yaitu:

a. pekerjaan yang sekali selesai; atau

b. pekerjaan yang sementara sifatnya.

(3) Selain pekerjaan tertentu sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2)', PKWT dapat dilaksanakanterhadap pekerjaan tertentu lainnya yang jenis dansifat atau kegiatannya bersifat tidak tetap.

SK No 031788 A

Pasal 6

Page 7: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK TNDONESIA

-7 -

Pasal 6

Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktuyang tidak terlalu lama sebagaimana dimaksud dalamPasal 5 ayat (1) huruf a dilaksanakan paling lama 5 (lima)tahun.

Pasal 7

(1) Pekerjaan yang bersifat musiman sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b merupakanpekerj aan yang pelaksanaannya tergantung pada:

a. musim atau cuaca; atau

b. kondisi tertentu.

(21 Pekerjaan yang pelaksanaannya tergantung padamusim atau cuaca sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a hanya dapat dilakukan pada musimtertentu atau cuaca tertentu.

(3) Pekerjaan yang pelaksanaannya tergantung padakondisi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf b merupakan pekerjaan tambahan yangdilakukan untuk memenuhi pesanan atau targettertentu.

Pasal 8

(1) PKWT berdasarkan jangka waktu sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dapat dibuat untukpaling lama 5 (lima) tahun.

(2) Dalam hal jangka waktu PKWT sebagaimana dimaksudpada ayat (1) akan berakhir dan pekerjaan yangdilaksanakan belum selesai maka dapat dilakukanperpanjangan PKWT dengan jangka waktu sesuaikesepakatan antara Pengusaha denganPekerja/Buruh, dengan ketentuan jangka waktukeseluruhan PKWT beserta perpanjangannya tidaklebih dari 5 (lima) tahun.

(3) Masa...

SK No 031789 A

Page 8: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-8-

(3) Masa kerja Pekerja/Buruh dalam hal perpanjanganjangka waktu PKWT sebagaimana dimaksud padaayat (2) tetap dihitung sejak terjadinya HubunganKerja berdasarkan PKWT.

Pasal 9

(1) PKWT berdasarkan selesainya suatu pekerjaantertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5ayat (21didasarkan atas kesepakatan para pihak yangdituangkan dalam Perjanjian Kerja.

(2) Kesepakatan para pihak sebagaimana dimaksud padaayat (1) memuat:

a. ruang lingkup dan batasan suatu pekerjaandinyatakan selesai; dan

b. lamanya waktu penyelesaian pekerjaandisesuaikan dengan selesainya suatu pekerjaan.

(3) Dalam hal pekerjaan tertentu yang diperjanjikandalam PKWT dapat diselesaikan lebih cepat darilamanya waktu yang disepakati sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf b maka PKWT putusdemi hukum pada saat selesainya pekerjaan.

(41 Dalam hal pekerjaan tertentu yang diperjanjikandalam PKWT belum dapat diselesaikan sesuai lamanyawaktu yang disepakati sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf b maka jangka waktu PKWT dilakukanperpanjangan sampai batas waktu tertentu hinggaselesainya pekerjaan.

(5) Masa kerja Pekerja/Buruh dalam hal perpanjanganjangka waktu PKWT sebagaimana dimaksud padaayat (4) tetap dihitung sejak terjadinya HubunganKerja berdasarkan PKWT.

SK No 031790 A

Pasal 10. .

Page 9: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-9 -

Pasal 10

(1) PKWT yang dapat dilaksanakan terhadap pekerjaantertentu lainnya yang jenis dan sifat atau kegiatannyabersifat tidak tetap sebagaimana dimaksud dalamPasal 5 ayat (3) berupa pekerjaan tertentu yangberubah-ubah dalam hal waktu dan volume pekerjaanserta pembayaran upah Pekerja/Buruh berdasarkankehadiran.

(21 PKWT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilakukan dengan Perjanjian Kerja harian.

(3) Perjanjian Kerja harian sebagaimana dimaksud padaayat (2) dilakukan dengan ketentuan Pekerja/Buruhbekerja kurang dari 21 (dua puluh satu) hari dalam1 (satu) bulan.

(4) Dalam hal Pekerja/Buruh bekerja 21 (dua puluh satu)hari atau lebih selama 3 (tiga) bulan berturut-turutatau lebih maka Perjanjian Kerja harian sebagaimanadimaksud pada ayat (21 menjadi tidak berlaku danHubungan Kerja antara Pengusaha denganPekerja/Buruh demi hukum berubah berdasarkanPKWTT.

Pasal 1 1

(1) Pengusaha yang mempekerjakan Pekerja/Buruh padapekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10ayat (1) membuat Perjanjian Kerja harian secaratertulis dengan Pekerja/ Buruh.

(21 Perjanjian Kerja harian sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat dibuat secara kolektif dan paling sedikitmemuat:

a. namaf alamat Perusahaan atau pemberi kerja;

b. namaf alamat Pekerja/Buruh;

c. jenis pekerjaan yang dilakukan; dan

d. besarnya Upah.

(3) Pengusaha...

SK No 031791 A

Page 10: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 10-

(3) Pengusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajibmemenuhi hak-hak Pekerja/Buruh termasuk hak atasprogram jaminan sosial.

Pasal 12

(1) PKWT tidak dapat mensyaratkan adanya masapercobaan kerja.

(2) Dalam hal disyaratkan masa percobaan kerja, masapercobaan kerja yang disyaratkan tersebut batal demihukum dan masa kerja tetap dihitung.

Pasal 13

PKWT paling sedikit memuat:

a. nama, alamat Perusahaan, dan jenis usaha;

b. nama, jenis kelamin, umur, dan alamatPekerja/Buruh;

c. jabatan atau jenis pekerjaan;

d. tempat pekerjaan;

e. besaran dan cara pembayaran Upah;

f. hak dan kewajiban Pengusaha dan Pekerja/Buruhsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau syarat kerja yang diatur dalamPeraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama;

g. mulai dan jangka waktu berlakunya PKWT;

h. tempat dan tanggal PKWT dibuat; dan

i. tanda tangan para pihak dalam PKWT.

Pasal 14

SK No 031792 A

Page 11: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 11-

Pasal 14

(1) PKWT harus dicatatkan oleh Pengusaha padakementerian yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang ketenagakerjaan secara daringpaling lama 3 (tiga) hari kerja sejak penandatangananPKWT.

(2) Dalam hal pencatatan PKWT secara daring belumtersedia maka pencatatan PKWT dilakukan olehPengusaha secara tertulis di dinas yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangketenagakerjaan kabupaten/kota, paling lama7 (tujuh) hari kerja sejak penandatanganan PKWT.

Bagian Ketiga

Pemberian Uang Kompensasi

Pasal 15

(1) Pengusaha wajib memberikan uang kompensasikepada Pekerja/Buruh yang hubungan kerjanyaberdasarkan PKWT.

(21 Pemberian uang kompensasi dilaksanakan pada saatberakhirnya PKWT.

(3) Uang kompensasi sebagaimana dimaksud padaayat (1) diberikan kepada Pekerja/Buruh yang telahmempunyai masa kerja paling sedikit 1 (satu) bulansecara terus menerus.

(4) Apabila PKWT diperpanjang, uang kompensasidiberikan saat selesainya jangka waktu PKWT sebelumperpanjangan dan terhadap jangka waktuperpanjangan PKWT, uang kompensasi berikutnyadiberikan setelah perpanjangan jangka waktu PKWTberakhir atau selesai.

(5) Pemberian uang kompensasi tidak berlaku bagi tenagakerja asing yang dipekerjakan oleh pemberi kerjadalam Hubungan Kerja berdasarkan PKWT.

SK No 031793 A

Pasal 16

Page 12: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-12-

Pasal 16

(1) Besaran uang kompensasi diberikan sesuai denganketentuan sebagai berikut:

a. PKWT selama 12 (dua belas) bulan secara terusmenerus, diberikan sebesar 1 (satu) bulan Upah;

b. PKWT selama 1 (satu) bulan atau lebih tetapikurang dari 12 (dwa belas) bulan, dihitung secaraproporsional dengan perhitungan :

masa kerja x 1 (satu) bulan Upah;t2

c. PKWT selama lebih dari 12 (dua belas) bulan,dihitung secara proporsional dengan perhitungan:

masa keria x 1 (satu) bulan Upah.t2

(21 Upah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yangdigunakan sebagai dasar perhitungan pembayaranuang kompensasi terdiri atas Upah pokok dantunjangan tetap.

(3) Dalam hal Upah di Perusahaan tidak menggunakankomponen Upah pokok dan tunjangan tetap makadasar perhitungan pembayaran uang kompensasiyaitu Upah tanpa tunjangan.

(4) Dalam hal Upah di perusahaan terdiri atas Upah pokokdan tunjangan tidak tetap maka dasar perhitunganuang kompensasi yaitu Upah pokok.

(5) Dalam hal PKWT berdasarkan selesainya suatupekerjaan lebih cepat penyelesaiannya dari lamanyawaktu yang diperjanjikan dalam PKWT maka uangkompensasi dihitung sampai dengan saat selesainyapekerjaan.

(6) Besaran uang kompensasi untuk Pekerja/Buruh padausaha mikro dan usaha kecil diberikan berdasarkankesepakatan antara Pengusaha dan Pekerja/Buruh.

SK No 031794 A

Pasal 17 ...

Page 13: SALINAN - Talenta

PRESiDENREPUBLIK INDONESIA

-13-

Pasal 17

Dalam hal salah satu pihak mengakhiri Hubungan Kerjasebelum berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalamPKWT, Pengusaha wajib memberikan uang kompensasisebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) yangbesarannya dihitung berdasarkan jangka waktu PKWT yangtelah dilaksanakan oleh Pekerja/Buruh.

BAB III

ALIH DAYA

Pasal 18

(1) Hubungan Kerja antara Perusahaan Alih Daya denganPekerja/Buruh yang dipekerjakan, didasarkan padaPKWT atau PKWTT.

(2) PKWT atau PKWTT sebagaimana dimaksud padaayat (1) harus dibuat secara tertulis.

(3) Pelindungan Pekerja/Buruh, Upah, kesejahteraan,syarat kerja, dan perselisihan yang timbuldilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan dan menjadi tanggung jawabPerusahaan Alih Daya.

(4) Pelindungan Pekerja/Buruh, Upah, kesejahteraan,syarat kerja, dan perselisihan yang timbulsebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalamPerjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atauPerj anjian Kerja Bersama.

Pasal 19

(1) Dalam hal Perusahaan Alih Daya mempekerjakanPekerja/Buruh berdasarkan PKWT maka PerjanjianKerja tersebut harus mensyaratkan pengalihanpelindungan hak bagi Pekerja/Buruh apabila terjadipergantian Perusahaan Alih Daya dan sepanjang obyekpekerjaannya tetap ada.

(2) Persyaratan...

SK No 031795 A

Page 14: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-t4-

(21 Persyaratan pengalihan pelindungan hak sebagaimanadimaksud pada ayat (1) merupakan jaminan ataskelangsungan bekerja bagi Pekerja/Buruh yanghubungan kerjanya berdasarkan PKWT dalamPerusahaan Alih Daya.

(3) Dalam hal Pekerja/Buruh tidak memperoleh jaminanatas kelangsungan bekerja sebagaimana dimaksudpada ayat (2), Perusahaan Alih Daya bertanggungjawab atas pemenuhan hak Pekerja/Buruh.

Pasal 20

(1) Perusahaan Alih Daya harus berbentuk badan hukumdan wajib memenuhi perizinan berusaha yangditerbitkan oleh Pemerintah Pusat.

(21 Syarat dan tata cara memperoleh perizinan berusahadilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan mengenai norma, standar,prosedur, dan kriteria perrzinan berusaha yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

BAB IV

WAKTU KERJA DAN WAKTU ISTIRAHAT

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 21

(1) Setiap Pengusaha wajib melaksanakan ketentuanwaktu kerja.

(21 Waktu kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:

a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh)jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerjadalam 1 (satu) minggu; atau

b.8(delapan) ...

SK No 031196 A

Page 15: SALINAN - Talenta

PRESiDENREPUBLIK INDONESiA

- 15-

b. 8 (delapan)jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh)ja- 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerjadalam 1 (satu) minggu.

(3) Ketentuan waktu kerja sebagaimana dimaksud padaayat (2) tidak berlaku bagi sektor usaha atau pekerjaantertentu.

(4) Pelaksanaan jam kerja bagi Pekerja/Buruh diPerusahaan diatur dalam Perjanjian Kerja, PeraturanPerusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama.

Pasal22

Pengusaha yang mempekerjakan Pekerja/Buruh padawaktu kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2layat (21 wajib memberi waktu istirahat mingguan kepadaPekerja/ Buruh meliputi:

a. istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) harikerja dalam 1 (satu) minggu; atau

b. istirahat mingguan 2 (dua) hari untuk 5 (lima) harikerja dalam 1 (satu) minggu.

Bagian Kedua

Waktu Kerja pada Sektor Usaha atau Pekerjaan Tertentu

Pasal 23

(1) Perusahaan pada sektor usaha atau pekerjaan tertentudapat menerapkan waktu kerja yang kurang atau lebihdari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21ayat (21.

(2) Perusahaan pada sektor usaha atau pekerjaan tertentuyang menerapkan waktu kerja kurang dari ketentuansebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyaikarakteristik:

a. penyelesaian pekerjaan kurang dari 7 (tujuh) jam1 (satu) hari dan kurang dari 35 (tiga puluh lima)jam 1 (satu) minggu;

b.waktu...

SK No 031797 A

Page 16: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESTA

- 16-

b. waktu kerja fleksibel; atau

c. pekerjaan dapat dilakukan di luar lokasi kerja.

(3) Perusahaan pada sektor usaha atau pekerjaan tertentuyang menerapkan waktu kerja lebih dari ketentuansebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaksanaannyasesuai dengan ketentuan waktu kerja yang telahditetapkan oleh Menteri.

Pasal 24

(1) Dalam hal terdapat kebutuhan waktu kerja dan waktuistirahat selain yang telah ditetapkan oleh Menterisebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (3),Menteri dapat menetapkan waktu kerja dan waktuistirahat pada sektor usaha atau pekerjaan tertentulainnya.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai waktu kerja danwaktu istirahat pada sektor usaha atau pekerjaantertentu lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 25

(1) Pelaksanaan waktu kerja dan jam kerja bagiPekerja/Buruh yang dipekerjakan pada sektor usahaatau pekerjaan tertentu yang menerapkan waktu kerjakurang dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 2l ayat (21, diatur dalam Perjanjian Kerja,Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama.

(2) Pelaksanaan waktu kerja dan jam kerja bagiPekerja/Buruh yang dipekerjakan pada sektor usahaatau pekerjaan tertentu yang menerapkan waktu kerjalebih dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 2I ayat (2), diatur dalam Perjanjian Kerja,Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama.

SK No 031798 A

Bagian

Page 17: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-t7-

Bagian Ketiga

Waktu Kerja Lembur

Pasal 26

(1) Waktu Kerja Lembur hanya dapat dilakukan palinglama 4 (empat)jam dalam 1 (satu) hari dan 18 (delapanbelas) jam dalam 1 (satu) minggu.

(2) Ketentuan Waktu Kerja Lembur sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tidak termasuk kerja lemburyang dilakukan pada waktu istirahat mingguandan/atau hari libur resmi.

Pasal 27

(1) Pengusaha yang mempekerjakan Pekerja/Buruhmelebihi waktu kerja sebagaimana dimaksud dalamPasal 2l ayat (2), wajib membayar Upah Kerja Lembur.

(21 Kewajiban membayar Upah Kerja Lembur dikecualikanbagi Pekerja/Buruh dalam golongan jabatan tertentu.

(3) Pekerja/Buruh dalam golongan jabatan tertentumempunyai tanggung jawab sebagai pemikir,perencana, pelaksana, dan latau pengendali jalannyaPerusahaan dengan waktu kerja tidak dapat dibatasidan mendapat Upah lebih tinggi.

(41 Pengaturan golongan jabatan tertentu diatur dalamPerjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atauPerjanjian Kerja Bersama.

(5) Apabila golongan jabatan tertentu tidak diatur dalamPerjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atauPerjanjian Kerja Bersama maka Pengusaha wajibmembayar Upah Kerja Lembur.

Pasal 28

(1) Untuk melaksanakan Waktu Kerja Lembur harus adaperintah dari Pengusaha dan persetujuan dariPekerja/Buruh yang bersangkutan secara tertulisdan/atau melalui media digital.

SK No 031799 A

(21 Perintah

Page 18: SALINAN - Talenta

PRESiDENREPUBLIK INDONESI,A.

-18-

(21 Perintah dan persetujuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat dibuat dalam bentuk daftarPekerja/Buruh yang bersedia bekerja lembur yangditandatangani oleh Pekerja/Buruh yangbersangkutan dan Pengusaha.

(3) Pengusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(2) harusmembuat daftar pelaksanaan kerja lembur yangmemuat nama Pekerja/Buruh yang bekerja lemburdan lamanya Waktu Kerja Lembur.

Pasal29

(1) Perusahaan yang mempekerjakan Pekerja/Buruhselama Waktu Kerja Lembur berkewajiban:

a. membayar Upah Kerja Lembur;

b. memberi kesempatan untuk istirahatsecukupnya; dan

c. memberikan makanan dan minuman palingsedikit 1.400 (seribu empat ratus) kilo kalori,apabila kerja lembur dilakukan selama 4 (empat)jam atau lebih.

(21 Pemberian makanan dan minuman sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c tidak dapat digantikandalam bentuk uang.

Pasal 30

Ketentuan Waktu Kerja Lembur berlaku untuk semuaPerusahaan, kecuali bagi Perusahaan pada sektor usahaatau pekerjaan tertentu sebagaimana dimaksud dalamPasal 23 ayat (3) dan Pasal24.

Bagian Keempat

Upah Kerja Lembur

Pasal 31

(1) Perusahaan yang mempekerjakan Pekerja/Buruhmelebihi waktu kerja sebagaimana dimaksud dalamPasal 2l ayat (2) wajib membayar Upah Kerja Lemburdengan ketentuan:

a.untuk...

SK No 031800 A

Page 19: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-L9-

a. untuk ja- kerja lembur pertama sebesar1,5 (satu koma lima) kali Upah sejam; dan

b. untuk setiap ja- kerja lembur berikutnya,sebesar 2 (dua) kali Upah sejam.

(2) Perusahaan yang mempekerjakan Pekerja/Buruhsebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib membayarUpah Kerja Lembur, apabila kerja lembur dilakukanpada hari istirahat mingguan dan/atau hari liburresmi untuk waktu kerja 6 (enam) hari kerja dan40 (empat puluh) jam seminggu, dengan ketentuan:

a. perhitungan Upah Kerja Lembur dilaksanakansebagai berikut:1. jam pertama sampai dengan jam ketujuh,

dibayar 2 (dua) kali Upah sejam;

2. jam kedelapan, dibayar 3 (tiga) kali Upahsejam; dan

3. jam kesembilan, jam kesepuluh, dan jamkesebelas, dibayar 4 (empat) kali Upah sejam;

b. jika hari libur resmi jatuh pada hari kerjaterpendek, perhitungan Upah Kerja Lemburdilaksanakan sebagai berikut:1. ja- pertama sampai dengan jam kelima,

dibayar 2 (dua) kali Upah sejam;

2. jam keenam, dibayar 3 (tiga) kali Upah sejam;dan

3. jam ketujuh, ja- kedelapan, dan jamkesembilan, dibayar 4 (empat) kali Upahsejam.

(3) Perusahaan yang mempekerjakan Pekerja/Buruhsebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib membayarUpah Kerja Lembur, apabila kerja lembur dilakukanpada hari istirahat mingguan dan/atau hari liburresmi untuk waktu kerja 5 (lima) hari kerja dan40 (empat puluh) jam seminggu, dengan ketentuanperhitungan Upah Kerja Lembur dilaksanakan sebagaiberikut:

a. jam pertama sampai dengan jam kedelapan,dibayar 2 (dua) kali Upah sejam;

b. jam...

SK No 031801 A

Page 20: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-20-

b. jam kesembilan, dibayar 3 (tiga) kali Upah sejam;dan

c. jam kesepuluh, jam kesebelas, dan jam keduabelas, dibayar 4 (empat) kali Upah sejam.

Pasal 32

(1) Perhitungan Upah Kerja Lembur didasarkan padaUpah bulanan.

(2) Cara menghitung Upah sejam yaitu I ll73 (satu perseratus tujuh puluh tiga) kali Upah sebulan.

(3) Dalam hal komponen Upah terdiri dari Upah pokokdan tunjangan tetap maka dasar perhitungan UpahKerja Lembur lOOo/o (seratus persen) dari Upah.

(4) Dalam hal komponen Upah terdiri dari Upah pokok,tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap, apabilaUpah pokok ditambah tunjangan tetap lebih kecil dari75o/o (tduh puluh lima persen) keseluruhan Upahmaka dasar perhitungan Upah Kerja Lembur samadengan 75% (tujuh puluh lima persen) darikeseluruhan Upah.

Pasal 33

(1) Dalam hal Upah Pekerja/Buruh dibayar secara harianmaka penghitungan besarnya Upah sebulandilaksanakan dengan ketentuan :

a. Upah sehari dikalikan 25 (dua puluh lima), bagiPekerja/Buruh yang bekerja 6 (enam) hari kerjadalam 1 (satu) minggu; atau

b. Upah sehari dikalikan 21 (dua puluh satu), bagiPekerja/Buruh yang bekerja 5 (lima) hari kerjadalam 1 (satu) minggu.

(2) Dalam hal Upah Pekerja/Buruh dibayarkan atas dasarperhitungan satuan hasil, Upah sebulan sama denganpenghasilan rata-rata dalam 12 (dua belas) bulanterakhir.

(3) Dalam hal Upah sebulan sebagaimana dimaksud padaayat (21 lebih rendah dari Upah minimum maka Upahsebulan yang digunakan untuk dasar penghitunganUpah Kerja Lembur yaitu Upah minimum yang berlakudi wilayah tempat Pekerja/Buruh bekerja.

SK No 031802 A

Pasal 34

Page 21: SALINAN - Talenta

PRESiDENREPUBLIK INDONESIA

-21 -

Pasal 34

(1) Dalam hal Perusahaan telah melaksanakanpembayaran Upah Kerja Lembur dengan sebutan laindan nilai perhitungan Upah Kerja Lembur samadengan atau lebih baik maka perhitungan Upah KerjaLembur tetap berlaku.

(21 Upah Kerja Lembur dengan sebutan lain dan nilaiperhitungannya yang telah dilaksanakan olehPerusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menjadi Upah Kerja Lembur sesuai dengan ketentuandalam Peraturan Pemerintah ini.

(3) Pelaksanaan pembayaran Upah Kerja Lembursebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (21

diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan,atau Perjanjian Kerja Bersama.

Bagian Kelima

Istirahat Panjang

Pasal 35

(1) Perusahaan tertentu dapat memberikan istirahatpanjang.

(2) Perusahaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat(1) merupakan Perusahaan yang dapat memberikanistirahat panjang dan pelaksanaannya diatur dalamPerjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atauPerjanjian Kerja Bersama.

BAB V

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Bagian Kesatu

Tata Cara Pemutusan Hubungan Kerja

Pasal 36

Pemutusan Hubungan Kerja dapat terjadi karena alasan:

a. Perusahaan melakukan penggabungan, peleburan,pengambilalihan, atau pemisahan Perusahaan danPekerja/Buruh tidak bersedia melanjutkan HubunganKerja atau Pengusaha tidak bersedia menerimaPekerja/Buruh;

b. Perusahaan. . .

SK No 031803 A

Page 22: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-22-

b. Perusahaan melakukan efisiensi diikuti denganpenutupan Perusahaan atau tidak diikuti denganpenutupan Perusahaan yang disebabkan Perusahaanmengalami kerugian;

c. Perusahaan tutup yang disebabkan karenaPerusahaan mengalami kerugian secara terusmenerus selama 2 (dua) tahun;

d. Perusahaan tutup yang disebabkan keadaan memaksa(force majeure);

e. Perusahaan dalam keadaan penundaan kewajibanpembayaran utang;

f. Perusahaan pailit;g. adanya permohonan Pemutusan Hubungan Kerja yang

diajukan oleh Pekerja/Buruh dengan alasanPengusaha melakukan perbuatan sebagai berikut:1. menganiaya, menghina secara kasar, atau

mengancam Pekerja/ Buruh;2. membujuk danlatau menyuruh Pekerja/Buruh

untuk melakukan perbuatan yang bertentangandengan peraturan perundang-undangan;

3. tidak membayar Upah tepat pada waktu yangtelah ditentukan selama 3 (tiga) bulan berturut-turut atau lebih, meskipun Pengusaha membayarUpah secara tepat waktu sesudah itu;

4. tidak melakukan kewajiban yang telah dijanjikankepada Pekerja/Buruh;

5. memerintahkan Pekerja/Buruh untukmelaksanakan pekerjaan di luar yangdiperjanjikan; atau

6. memberikan pekerjaan yang membahayakan jiwa,keselamatan, kesehatan, dan kesusilaanPekerja/Buruh sedangkan pekerjaan tersebuttidak dicantumkan pada Perjanjian Kerja;

h. adanya putusan lembaga penyelesaian perselisihanhubungan industrial yang menyatakan Pengusahatidak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksudpada huruf g terhadap permohonan yang diajukanoleh Pekerja/Buruh dan Pengusaha memutuskanuntuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja;

SK No 031804 A

i. Pekerja

Page 23: SALINAN - Talenta

J

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-23-

Pekerja/Buruh mengundurkan diri atas kemauansendiri dan harus memenuhi syarat:

1. mengajukan permohonan pengunduran dirisecara tertulis selambat-lambatnya 30 (tigapuluh) hari sebelum tanggal mulai pengundurandiri;

2. tidak terikat dalam ikatan dinas; dan

3. tetap melaksanakan kewajibannya sampaitanggal mulai pengunduran diri;

Pekerja/Buruh mangkir selama 5 (lima) hari kerja ataulebih berturut-turut tanpa keterangan secara tertulisyang dilengkapi dengan bukti yang sah dan telahdipanggil oleh Pengusaha 2 (dua) kali secara patut dantertulis;

Pekerja/Buruh melakukan pelanggaran ketentuanyang diatur dalam Perjanjian Kerja, PeraturanPerusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama dansebelumnya telah diberikan surat peringatan pertama,kedua, dan ketiga secara berturut-turut masing-masing berlaku untuk paling lama 6 (enam) bulankecuali ditetapkan lain dalam Perjanjian Kerja,Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama;

Pekerja/Buruh tidak dapat melakukan pekerjaanselama 6 (enam) bulan akibat ditahan pihak yangberwajib karena diduga melakukan tindak pidana;

Pekerja/Buruh mengalami sakit berkepanjangan ataucacat akibat kecelakaan kerja dan tidak dapatmelakukan pekerjaannya setelah melampaui batas12 (dua belas) bulan;

Pekerja/Buruh memasuki usia pensiun; atau

Pekerja/ Buruh meninggal dunia.

k.

1

m

n

o,

SK No 031805 A

Pasal 37

Page 24: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-24-

Pasal 37

(1) Pengusaha, Pekerja/Buruh, Serikat Pekerja/SerikatBuruh, dan Pemerintah harus mengupayakan agartidak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja.

(21 Dalam hal Pemutusan Hubungan Kerja tidak dapatdihindari, maksud dan alasan Pemutusan HubunganKerja diberitahukan oleh Pengusaha kepadaPekerja/Buruh dan/atau Serikat Pekerja/SerikatBuruh di dalam Perusahaan apabila Pekerja/Buruhyang bersangkutan merupakan anggota dari SerikatPekerja I Serikat Buruh.

(3) Pemberitahuan Pemutusan Hubungan Kerja dibuatdalam bentuk surat pemberitahuan dan disampaikansecara sah dan patut oleh Pengusaha kepadaPekerja/Buruh dan/atau Serikat PekerjalSerikatBuruh paling lama 14 (empat belas) hari kerja sebelumPemutusan Hubungan Kerja.

(4) Dalam hal Pemutusan Hubungan Kerja dilakukandalam masa percobaan, surat pemberitahuandisampaikan paling lama 7 (tu3uh) hari kerja sebelumPemutusan Hubungan Kerja.

Pasal 38

Dalam hal Pekerja/Buruh telah mendapatkan suratpemberitahuan dan tidak menolak Pemutusan HubunganKerja, Pengusaha harus melaporkan Pemutusan HubunganKerja kepada kementerian yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang ketenagakerjaan dan/atau dinasyang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangketenagakerjaan provinsi dan kabupaten/kota.

SK No 031806A

Pasal 39

Page 25: SALINAN - Talenta

PRESiDENREPUBLIK INDONESIA

-25-

Pasal 39

(1) Pekerja/Buruh yang telah mendapatkan suratpemberitahuan Pemutusan Hubungan Kerja danmenyatakan menolak, harus membuat suratpenolakan disertai alasan paling lama 7 (tujuh) harikerja setelah diterimanya surat pemberitahuan.

(2\ Dalam hal terjadi perbedaan pendapat mengenaiPemutusan Hubungan Kerja, penyelesaian PemutusanHubungan Kerja harus dilakukan melalui perundinganbipartit antara Pengusaha dengan Pekerja/Buruhdan/atau Serikat Pekerja/ Serikat Buruh.

(3) Dalam hal perundingan bipartit sebagaimanadimaksud pada ayat (2) tidak mencapai kesepakatan,penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja tahapberikutnya dilakukan melalui mekanismepenyelesaian perselisihan hubungan industrial sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Kedua

Hak Akibat Pemutusan Hubungan Kerja

Pasal 40(1) Dalam hal terjadi Pemutusan Hubungan Kerja,

Pengusaha wajib membayar uang pesangon dan/atauuang penghargaan masa kerja, dan uang penggantianhak yang seharusnya diterima.

(21 Uang pesangon sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun, 1 (satu)bulan Upah;

b. masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih tetapi kurangdari 2 (dua) tahun, 2 (dua) bulan Upah;

c. masa kerja 2 (dua) tahun atau lebih tetapi kurangdari 3 (tiga) tahun, 3 (tiga) bulan Upah;

SK No 031807 A

d. masa

Page 26: SALINAN - Talenta

PRESiDENREPUBLIK INDONESIA

-26-

d. masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurangdari 4 (empat) tahun, 4 (empat) bulan Upah;

e. masa kerja 4 (empat) tahun atau lebih tetapikurang dari 5 (lima) tahun, 5 (lima) bulan Upah;

f. masa kerja 5 (lima) tahun atau lebih, tetapikurang dari 6 (enam) tahun, 6 (enam) bulan Upah;

g. masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapikurang dari7 (tujuh) tahun, 7 (tujuh) bulan Upah;

h. masa kerja 7 (tujuh) tahun atau lebih tetapikurang dari 8 (delapan) tahun, 8 (delapan) bulanUpah; dan

i. masa kerja 8 (delapan) tahun atau lebih,9 (sembilan) bulan Upah.

(3) Uang penghargaan masa kerja sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diberikan dengan ketentuan sebagaiberikut:

a. masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurangdari 6 (enam) tahun, 2 (dua) bulan Upah;

b. masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapikurang dari 9 (sembilan) tahun, 3 (tiga) bulanUpah;

c. masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapikurang dari 12 (dua belas) tahun, 4 (empat) bulanUpah;

d. masa kerja 12 (dua belas) tahun atau lebih tetapikurang dari 15 (lima belas) tahun, 5 (lima) bulanUpah;

e. masa kerja 15 (lima belas) tahun atau lebih tetapikurang dari 18 (delapan belas) tahun, 6 (enam)bulan Upah;

f. masa kerja 18 (delapan belas) tahun atau lebihtetapi kurang dari 21 (dua puluh satu) tahun,7 (tujuh) bulan Upah;

SK No 031808 A

g. masa

Page 27: SALINAN - Talenta

PRESiDENREPUBLIK INDONESIA

-27 -

g. masa kerja 21 (dua puluh satu) tahun atau lebihtetapi kurang dari 24 (dua puluh empat) tahun,8 (delapan) bulan Upah; dan

h. masa kerja 24 (dua puluh empat) tahun ataulebih, 10 (sepuluh) bulan Upah.

(41 Uang penggantian hak yang seharusnya diterimasebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. cuti tahunan yang belum diambil dan belumgugur;

b. biaya atau ongkos pulang untuk Pekerja/Buruhdan keluarganya ke tempat dimanaPekerja/ Buruh diterima bekerja; dan

c. hal-hal lain yang ditetapkan dalam PerjanjianKerja, Peraturan Perusahaan, atau PerjanjianKerja Bersama.

Pasal 41

Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerjaterhadap Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaanmelakukan penggabungan, peleburan atau pemisahanPerusahaan dan Pekerja/Buruh tidak bersedia melanjutkanHubungan Kerja atau Pengusaha tidak bersedia menerimaPekerja/ Buruh maka Pekerja/Buruh berhak atas:

uang pesangonPasal 40 ayat (21;

sebesar 1 (satu) kali ketentuan

uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kaliketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

a.

b.

C

SK No 031809A

Pasal42...

Page 28: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-28-

Pasal 42

(1) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan HubunganKerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasanpengambilalihan Perusahaan maka Pekerja/Buruhberhak atas:

a. uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuanPasal 40 ayat (2);

b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu)kali ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (41.

(2) Dalam hal terjadi pengambilalihan Perusahaan yangmengakibatkan terjadinya perubahan syarat kerja danPekerja/Buruh tidak bersedia melanjutkan HubunganKerja, Pengusaha dapat melakukan PemutusanHubungan Kerja dan Pekerja/Buruh berhak atas:

a. uang pesangon sebesar 0,5 (nol koma lima) kaliketentuan Pasal 40 ayat (2);

b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu)kali ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

Pasal 43

(1) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan HubunganKerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasanPerusahaan melakukan efisiensi yang disebabkanPerusahaan mengalami kerugian maka Pekerja/ Buruhberhak atas:

a. uang pesangon sebesar 0,5 (nol koma lima) kaliketentuan Pasal 40 ayat (2);

b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu)kali ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

SK No 031810 A

c. uang

Page 29: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-29-

c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

(21 Pengusaha dapat melakukan Pemutusan HubunganKerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasanPerusahaan melakukan efisiensi untuk mencegahterjadinya kerugian maka Pekerja/Buruh berhak atas:

a. uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuanPasal 40 ayat (2);

b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu)kali ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

Pasal 44

(1) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan HubunganKerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasanPerusahaan tutup yang disebabkan Perusahaanmengalami kerugian secara terus menerus selama 2(dua) tahun atau mengalami kerugian tidak secaraterus menerus selama 2 (dua) tahun makaPekerja/ Buruh berhak atas:

a. uang pesangon sebesar 0,5 (nol koma lima) kaliketentuan Pasal 40 ayat (21;

b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu)kali ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

(2) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan HubunganKerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasanPerusahaan tutup yang disebabkan bukan karenaPerusahaan mengalami kerugian maka Pekerja/Buruhberhak atas:

a. uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuanPasal 40 ayat (21;

SK No 031811 A

b. uang

Page 30: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-30-

uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu)kali ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

Pasal 45

(1) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan HubunganKerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasanPerusahaan tutup yang disebabkan keadaan memaksa(force majeure) maka Pekerja/ Buruh berhak atas:

a. uang pesangon sebesar 0,5 (nol koma lima) kaliketentuan Pasal 40 ayat (2);

b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu)kali ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

(2) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan HubunganKerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasan keadaanmemaksa (force majeure) yang tidak mengakibatkanPerusahaan tutup maka Pekerja/Buruh berhak atas:

a. uang pesangon sebesar O,75 (nol koma tujuhpuluh lima) kali ketentuan Pasal 40 ayat (21;

b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu)kali ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

Pasal 46

(1) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan HubunganKerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasanPerusahaan dalam keadaan penundaan kewajibanpembayaran utang yang disebabkan Perusahaanmengalami kerugian maka Pekerja/Buruh berhakatas:

b

C

SK No 031812 A

a. uang

Page 31: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-31 -

a. uang pesangon sebesar 0,5 (nol koma lima) kaliketentuan Pasal 40 ayat (2);

b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu)kali ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (41.

(2) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan HubunganKerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasanPerusahaan dalam keadaan penundaan kewajibanpembayaran utang bukan karena Perusahaanmengalami kerugian maka Pekerja/Buruh berhakatas:

a. uang pesangon sebesar I (satu) kali ketentuanPasal 40 ayat (2);

b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu)kali ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

Pasal4T

Pemutusan Hubungan Kerja karena alasan Perusahaanpailit maka Pekerja/Buruh berhak atas:

a. uang pesangon sebesar 0,5 (nol koma lima) kaliketentuan Pasal 40 ayat (21;

b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kaliketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

Pasal 48

Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerjaterhadap Pekerja/Buruh karena alasan adanyapermohonan Pemutusan Hubungan Kerja yang diajukanoleh Pekerja/Buruh dengan alasan Pengusaha melakukanperbuatan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 36huruf g maka Pekerja/Buruh berhak atas:

SK No 031813 A

a. uang .

Page 32: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-32-

a. uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuanPasal 40 ayat (2);

b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kaliketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

Pasal 49

Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerjaterhadap Pekerja/Buruh karena alasan adanya putusanlembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrialyang menyatakan Pengusaha tidak melakukan perbuatansebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf g terhadappermohonan yang diajukan oleh Pekerja/Buruh makaPekerja/ Buruh berhak atas:

a. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4); dan

b. uang pisah yang besarannya diatur dalam PerjanjianKerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian KerjaBersama.

Pasal 50

Pekerja/Buruh yang mengundurkan diri atas kemauansendiri dan memenuhi syarat sebagaimana dimaksuddalam Pasal 36 huruf i, berhak atas:

a. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4); dan

b. uang pisah yang besarannya diatur dalam PerjanjianKerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian KerjaBersama.

Pasal 51

Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerjaterhadap Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruhmangkir selama 5 (lima) hari kerja atau lebih berturut-turuttanpa keterangan secara tertulis yang dilengkapi denganbukti yang sah dan telah dipanggil oleh Pengusaha 2 (dua)kali secara patut dan tertulis maka Pekerja/Buruh berhakatas:

SK No 031814 A

a. uang . .

Page 33: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-J.J-

a. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4); dan

b. uang pisah yang besarannya diatur dalam PerjanjianKerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian KerjaBersama.

Pasal 52

(1) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan HubunganKerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasanPekerja/Buruh melakukan pelanggaran ketentuanyang diatur dalam Perjanjian Kerja, PeraturanPerusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama dansebelumnya telah diberikan surat peringatan pertama,kedua, dan ketiga secara berturut-turut makaPekerja/ Buruh berhak atas:

a. uang pesangon sebesar 0,5 (nol koma lima) kaliketentuan Pasal 40 ayat (2);

b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu)kali ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

(21 Pengusaha dapat melakukan Pemutusan HubunganKerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasanPekerja/Buruh melakukan pelanggaran bersifatmendesak yang diatur dalam Perjanjian Kerja,Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersamamaka Pekerja/Buruh berhak atas:

a. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4); dan

b. uang pisah yang besarannya diatur dalamPerjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atauPerjanjian Kerja Bersama.

(3) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan HubunganKerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tanpapemberitahuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 37 ayat (21.

SK No 031815 A

Pasal 53. .

Page 34: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-34-

Pasal 53

(1) Dalam hal Pekerja/Buruh ditahan pihak yang berwajibkarena diduga melakukan tindak pidana makaPengusaha tidak wajib membayar Upah, tetapi wajibmemberikan bantuan kepada keluarga Pekerja/Buruhyang menjadi tanggungannya dengan ketentuansebagai berikut:

a untuk 1 (satu) orang tanggungan,2Soh (dua puluhlima persen) dari Upah;

b. untuk 2 (dua) orang tanggungan, 35o/o (tiga puluhlima persen) dari Upah;

untuk 3 (tiga) orang tanggungan, 45o/o (empatpuluh lima persen) dari Upah;

untuk 4 (empat) orang tanggungan atau lebih,50% (lima puluh persen) dari Upah.

(21 Bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diberikan untuk paling lama 6 (enam) bulan terhitungsejak hari pertama Pekerja/Buruh ditahan oleh pihakyang berwajib.

Pasal 54

(1) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan HubunganKerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasanPekerja/Buruh tidak dapat melakukan pekerjaanselama 6 (enam) bulan akibat ditahan pihak yangberwajib karena diduga melakukan tindak pidanasebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf I yangmenyebabkan kerugian Perusahaan makaPekerja/Buruh berhak atas:

uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4); dan

c

d

SK No 031816 A

a

b. uang

Page 35: SALINAN - Talenta

PRESiDENREPUBLIK INDONESIA

-35-

uang pisah yang besarannya diatur dalamPerjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atauPerjanjian Kerja Bersama.

(2) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan HubunganKerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasanPekerja/Buruh tidak dapat melakukan pekerjaanselama 6 (enam) bulan akibat ditahan pihak yangberwajib karena diduga melakukan tindak pidanasebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf I yangtidak menyebabkan kerugian Perusahaan makaPekerja/ Buruh berhak atas:

a. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu)kali ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

b. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

(3) Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidanasebelum berakhirnya masa 6 (enam) bulansebagaimana dimaksud pada ayat (2) danPekerja/Buruh dinyatakan tidak bersalah makaPengusaha mempekerjakan Pekerja/ Buruh kembali.

(41 Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidanasebelum berakhirnya masa 6 (enam) bulansebagaimana dimaksud pada ayat (1) danPekerja/Buruh dinyatakan bersalah maka Pengusahadapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja danPekerja/ Buruh berhak atas:

a. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4); dan

b. uang pisah yang besarannya diatur dalamPerjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atauPerjanjian Kerja Bersama.

(5) Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidanasebelum berakhirnya masa 6 (enam) bulansebagaimana dimaksud pada ayat (21 danPekerja/Buruh dinyatakan bersalah maka Pengusahadapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja danPekerja/ Buruh berhak atas:

a. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu)kali ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

b. uang. . .

b

SK No 031817 A

Page 36: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-36-

uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

Pasal 55

(1) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan HubunganKerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasanPekerja/Buruh mengalami sakit berkepanjangan ataucacat akibat kecelakaan kerja dan tidak dapatmelakukan pekerjaannya setelah melampaui batas 12(dua belas) bulan maka Pekerja/Buruh berhak atas:

a. uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuanPasal 40 ayat (2);

b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu)kali ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

(21 Pekerja/Buruh dapat mengajukan PemutusanHubungan Kerja kepada Pengusaha karena alasanPekerja/Buruh mengalami sakit berkepanjangan ataucacat akibat kecelakaan kerja dan tidak dapatmelakukan pekerjaannya setelah melampaui batas12 (dua belas) bulan maka Pekerja/Buruh berhak atas:

a. uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuanPasal 40 ayat (21;

b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu)kali ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

Pasal 56

Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerjaterhadap Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruhmemasuki usia pensiun maka Pekerja/Buruh berhak atas:

a. uang pesangon sebesar 1,75 (satu koma tujuh puluhlima) kali ketentuan Pasal 40 ayat (2);

b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kaliketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

c. uang. . .

b

SK No 031818 A

Page 37: SALINAN - Talenta

C

PRESiDENREPUBLIK INDONESIA

-37-

uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

Pasal 57

Pemutusan Hubungan Kerja karena alasan Pekerja/Buruhmeninggal dunia maka kepada ahli warisnya diberikansejumlah uang yang perhitungannya sama dengan:

uang pesangonPasal 40 ayat (2)'.,

sebesar 2 (dua) kali ketentuan

uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kaliketentuan Pasal 40 ayat (3); dan

uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40ayat (4).

Pasal 58

(1) Pengusaha yang mengikutsertakan Pekerja/Buruhdalam program pensiun sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang danapensiun, iuran yang dibayar oleh Pengusaha dapatdiperhitungkan sebagai bagian dari pemenuhankewajiban Pengusaha atas uang pesangon dan uangpenghargaan masa kerja serta uang pisah akibatPemutusan Hubungan Kerja sebagaimana dimaksuddalam Pasal 41 sampai dengan Pasal 52 dan Pasal 54sampai dengan Pasal 57.

(21 Jika perhitungan manfaat dari program pensiunsebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih kecildaripada uang pesangon dan uang penghargaan masakerja serta uang pisah maka selisihnya dibayar olehPengusaha.

(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud padaayat (1) diatur dalam Perjanjian Kerja, PeraturanPerusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama.

a

b

C

SK No 031819 A

Pasal59...

Page 38: SALINAN - Talenta

PRESiDENREPUBLIK INDONESIA

-38-

Pasal 59

Pengusaha pada usaha mikro dan usaha kecil wajibmembayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja,uang penggantian hak, dan/atau uang pisah bagiPekerja/Buruh yang mengalami Pemutusan HubunganKerja dengan besaran ditentukan berdasarkan kesepakatanantara Pengusaha pada usaha mikro dan usaha kecildengan Pekerja/Buruh.

BAB VI

PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

Pasal 60

Pengawasan ketenagakerjaan terhadap penerapanketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini dilaksanakanoleh Pengawas Ketenagakerjaan pada kementerian yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangketenagakerjaan dan/atau dinas yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan provinsi.

BAB VII

SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 61

(1) Pengusaha yang melanggar ketentuan Pasal 15ayat (1), Pasal 17, Pasal 2L ayat (1), Pasal 22,Pasal29ayat (1) huruf b dan huruf c, Pasal 53, dan/atauPasal 59 dikenai sanksi administratif berupa:

a. teguran tertulis;

b. pembatasan kegiatan usaha;

c. penghentian sementara sebagian atau seluruhalat produksi; dan

d. pembekuan kegiatan usaha.

SK No 031820A

(2) Pengenaan

Page 39: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-39-

(2) Pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap.

(3) Teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a merupakan peringatan tertulis ataspelanggaran yang dilakukan oleh Pengusaha.

(4) Pembatasan kegiatan usaha sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b meliputi:

a. pembatasan kapasitas produksi barang dan/ataujasa dalam waktu tertentu; dan/atau

b. penundaan pemberian izin usaha di salah satuatau beberapa lokasi bagi Perusahaan yangmemiliki proyek di beberapa lokasi.

(5) Penghentian sementara sebagian atau seluruh alatproduksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf cberupa tindakan tidak menjalankan sebagian atauseluruh alat produksi barang dan/atau jasa dalamwaktu tertentu.

(6) Pembekuan kegiatan usaha sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf d berupa tindakan menghentikanseluruh proses produksi barang dan/atau jasadi Perusahaan dalam waktu tertentu.

Pasal 62

(1) Menteri, menteri terkait, gubernur, bupati/walikota,atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengankewenangannya mengenakan sanksi administratifsebagaimana dimaksud dalam Pasal 6L ayat (1) kepadaPengusaha.

(2) Pengenaan sanksi administratifdiberikan berdasarkanhasil pemeriksaan yang dilakukan oleh PengawasKetenagakerjaan yang berasal dari:

a. pengaduan; dan/atau

b. tindak lanjut hasil pengawasan ketenagakerjaan.

(3) Tindak lanjut hasil pemeriksaan yang dilakukan olehPengawas Ketenagakerjaan dituangkan dalam notapemeriksaan.

(4) Dalam...

SK No 031821 A

Page 40: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESTA

-40-

(4) Dalam hal nota pemeriksaan tidak dilaksanakan olehPengusaha, Pengawas Ketenagakerjaanmenyampaikan laporan ketidakpatuhan terhadapperaturan perundang-undangan beserta notapemeriksaan kepada:

a direktur jenderal yang membidangi pengawasanketenagakerjaan pada kementerian yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang ketenagakerjaan, untuk PengawasKetenagakerjaan di kementerian yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang ketenagakerjaan; atau

kepala dinas yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang ketenagakerjaan provinsi,untuk Pengawas Ketenagakerjaan pada dinasyang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang ketenagakerjaan provinsi.

(5) Direktur jenderal atau kepala dinas menyampaikanrekomendasi kepada pejabat yang berwenangmengenakan sanksi administratif.

(6) Menteri terkait, gubernur, bupati/walikota, ataupejabat yang ditunjuk memberitahukan pelaksanaanpengenaan sanksi administratif kepada Menteri.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 63

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, PKWTyang telah ada dan jangka waktunya belum berakhir masihtetap berlaku sampai dengan berakhirnya PKWT.

b

SK No 031822 A

BAB IX

Page 41: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-4t-

a.

b

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 64

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku

uang kompensasi untuk PKWT yang jangka waktunyabelum berakhir diberikan sesuai dengan ketentuandaiam Peraturan Pemerintah ini; dan

besaran uang kompensasi sebagaimana dimaksudpada huruf a dihitung berdasarkan masa kerjaPekerja/Buruh yang perhitungannya dimulai sejaktanggal diundangkan Undang-Undang Nomor 11Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja.

Pasal 65

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, semuaperaturan perundang-undangan yang merupakanperaturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 13Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 42791 yangmengatur mengenai waktu kerja pada sektor usaha ataupekerjaan tertentu, dinyatakan masih tetap berlakusepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan PeraturanPemerintah ini.

Pasal 66

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

SK No 031823 A

Agar

Page 42: SALINAN - Talenta

PRES iDENREPUBLIK INDONESIA

-42-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Pemerintah ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara RepublikIndonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 2 Februari2O2l

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 2 Februari 2O2l

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2O2I NOMOR 45

Salinan sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARAREPUBLIK INDONESIA

Deputi Bidang Perundang-undangan dani Hukum,

ttd

ttd

SK No 086141 A

Djaman

Page 43: SALINAN - Talenta

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 35 TAHUN 2O2I

TENTANG

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU, ALIH DAYA, WAKTU KERJA DANWAKTU ISTIRAHAT, DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

I. UMUM

Dinamika globalisasi dan transformasi teknologi informasi yangberkembang pesat telah mengubah tatanan sosial dan ekonomi, termasukperubahan dalam bidang ketenagakerjaan. Perubahan tersebut merupakantantangan strategis yang menuntut adanya produktivitas dan daya saingsumber daya manusia sebagai prasyarat utama agar tenaga kerja Indonesiamampu memainkan peranannya dalam kancah ekonomi global.

Dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia yangproduktif dan berdaya saing tersebut maka arah kebijakan pembangunanbidang ketenagakerjaan fokus pada upaya penciptaan lapangan pekerjaanseluas-luasnya dan peningkatan pelindungan hak dan kesejahteraan bagiPekerja/Buruh, baik pada saat bekerja, maupun pasca berakhirnyaHubungan Kerja.

Oleh karena itu, diperlukan regulasi yang secara adaptif mampumenjawab tantangan dan dinamika ketenagakerjaan, utamanya terhadapisu-isu strategis mengenai Hubungan Kerja yang meliputi pengaturanpelaksanaan PKWT dan pelindungan Pekerja/Buruh didalamnya, termasukPekerja/Buruh PKWT yang dipekerjakan dalam kegiatan alih daya,pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat bagi Pekerja/Buruh, utamanyapada sektor-sektor usaha dan jenis pekerjaan tertentu yang menekankanpada aspek keselamatan dan kesehatan kerja serta pengaturan mengenaimekanisme Pemutusan Hubungan Kerja, termasuk bagaimana memastikanadanya pemenuhan hak bagi Pekerja/Buruh yang mengalami PemutusanHubungan Kerja.

Peraturan Pemerintah ini antara lain memuat:

a. PKWT berdasarkan jangka waktu atau selesainya pekerjaan tertentu;b. jenis dan sifat atau kegiatan pekerjaan, jangka waktu, dan batas waktu

perpanjangan PKWT;

c. uang kompensasi bagi Pekerja/Buruh PKWT;

d.pelindungan...

SK No 086140 A

Page 44: SALINAN - Talenta

FRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-2-

d. pelindungan Pekerja/Buruh dan perizinan berusaha pada kegiatan alihdaya;

e. waktu kerja pada sektor usaha atau pekerjaan tertentu;

f. Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur;

g. batasan Perusahaan tertentu yang dapat menerapkan istirahat panjang;

h. tata cara Pemutusan Hubungan Kerja; dan

i. pemberian uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uangpenggantian hak.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cYang dimaksud dengan "produk baru" adalah produkyang sebelumnya belum pernah ada atau pengembanganproduk yang sudah ada. Yang dimaksud dengan "kegiatanbaru" adalah usaha yang baru dilaksanakan olehPerusahaan.

Ayat(21 ...

SK No 031826 A

Page 45: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-3-

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aYang dimaksud dengan "ruang lingkup dan batasan suatupekerjaan" adalah jenis pekerjaan dan tempat lokasipekerjaan dilakukan.

Huruf bCukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 10

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat(21 ...

SK No 031821 A

Page 46: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-4-

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Yang dimaksud dengan "demi hukum" adalah bahwa pada saatPerjanjian Kerja harian tidak berlaku akibat terpenuhi ketentuandalam ayat ini, Hubungan Kerja antara Pengusaha denganPekerja/Buruh tidak memerlukan perjanjian tertulis ataukeputusan tertulis lainnya.

Pasal 1 1

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud "hak-hak Pekerja/Buruh" antara lain Upah,tunjangan hari raya keagamaan, istirahat, cuti, serta programjaminan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Huruf aCukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e .

SK No 031828 A

Page 47: SALINAN - Talenta

PRESiDENREPUBLIK INDONESIA

-5-

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fYang dimaksud dengan "syarat kerja" adalah hak dan kewajibanPengusaha dan Pekerja/Buruh yang belum diatur dalamketentuan peraturan perundang-undangan.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Huruf iCukup jelas.

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

Yang dimaksud dengan "pada saat berakhirnya PKWT' adalahsaat jangka waktu PKWT telah berakhir atau selesai.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 16

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat(2) ...

SK No 031829 A

Page 48: SALINAN - Talenta

PRESiDENREPUBLIK INDONESIA

-6-

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

PasaI

Pasal

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

t7Cukup jelas.

18

Cukup jelas.

t9Cukup jelas.

20

Cukup jelas.

2lCukup jelas.

22

Cukup jelas.

23

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aCukup jelas.

SK No 031830 A

Huruf b

Page 49: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

7-

Huruf bYang dimaksud dengan "waktu kerja fleksibel" adalahpeniaturan waktu Eerja yang meri-rberi lebih banyakkeb6basan kepada Penglsaha Ean Pekerja/Buruh dalammengatur jam kerja.

Huruf cCukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "sektor usaha atau pekerjaan tertentu"antala lain usaha entrgi dan sumber daya mineral pada daerahtertentu, sektor usaha pertambangan umum pada daerahoperasi tertentu, kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi,s6ktor agribisnis'horiikultura, dan sektor perikanan pafa daerahoperasl tertentu.

Pasal 24

Cukup jelas.Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 26Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "hari libur resmi" adalah hari liburnasional, hari yang diliburkan secara nasional, atau hari liburyang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 27Cukup jelas.

Pasal 28Cukup jelas.

Pasal 29Cukup jelas.

Pasal 30Cukup jelas.

Pasal 31

Cukup jelas.Pasal 32

Cukup jelas.

Pasal33...

SK No 031831 A

Page 50: SALINAN - Talenta

Pasal 33

Ayat

Ayat

Ayat

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-8-

(1)

Cukup jelas.

(2)

Cukup jelas.

(3)

Yang dimaksud dengan "Upah minimum yang berlaku di wilayahtempat Pekerja/Buruh bekerja" adalah Upah minimumkabupaten/kota dalam hal di daerah tersebut ditetapkan Upahminimum kabupate n I kota.

Apabila kabupatenlkota di daerah tersebut tidak terdapatpenetapan Upah minimum kabupaten/kota maka berlaku Upahminimum provinsi.

Pasal 34

Cukup jelas.

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Cukup jelas.

Pasal 37

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Surat pemberitahuan memuat antara lain maksud dan alasanPemutusan Hubungan Kerja, kompensasi Pemutusan HubunganKerja serta hak lainnya bagi Pekerja/Buruh yang timbul akibatPemutusan Hubungan Kerja.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Pasal 38. . .

SK No 031832 A

Page 51: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESTA

-9 -

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

Cukup jelas.

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 41

Cukup jelas.

Pasal 42

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "perubahan syarat kerja" merupakanperubahan hak dan kewajiban yang merugikan Pekerja/Buruh.

Pasal 43

Ayat (1)

Perusahaan mengalami kerugian dapat dibuktikan antara lainberdasarkan hasil audit internal atau audit eksternal.

Ayat (2)

Efisiensi untuk mencegah terjadinya kerugian ditandai denganantara lain adanya potensi penurunan produktivitas Perusahaanatau penurunan laba yang berdampak pada operasionalPerusahaan.

Pasal 44

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "Perusahaan tutup yang disebabkanPerusahaan mengalami kerugian secara terus menerus selama 2(dua) tahun atau mengalami kerugian tidak secara tenrsmenerus selama 2 (dua) tahun" adalah Perusahaan yangberhenti beroperasi atau tidak mampu melanjutkan prosesproduksi akibat kerugian yang dialami walaupun belummencapai 2 (dua) tahun.

Perusahaan .

SK No 031833 A

Page 52: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-10-

Perusahaan mengalami kerugian dapat dibuktikan antara lainberdasarkan hasil audit internal atau audit eksternal.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 45

Cukup jelas.

Pasal 46

Cukup jelas.

Pasal 47

Dengan ditetapkannya Perusahaan pailit, Pengusaha tidakmempunyai kewenangan untuk menjalankan pengurusan dan/ataupemberesan harta pailit Perusahaan.

Oleh karena itu pembayaran uang pesangon, uang penghargaan masakerja, dan uang penggantian hak Pekerja/Buruh dilakukan olehkurator.

Pasal 48

Cukup jelas.

Pasal 49

Cukup jelas.

Pasal 50

Cukup jelas.

Pasal 51

Cukup jelas.

Pasal 52

Ayat (1)

Surat peringatan diterbitkan secara berurutan yaitu:

a. surat peringatan pertama berlaku untuk jangka waktu6 (enam) bulan.

b. Apabila .

SK No 031834 A

Page 53: SALINAN - Talenta

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 11-

b. Apabila Pekerja/Buruh melakukan kembali pelanggaranketentuan dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan,atau Perjanjian Kerja Bersama masih dalam tenggangwaktu 6 (enam) bulan maka Pengusaha dapat menerbitkansurat peringatan kedua, yang juga mempunyai jangkawaktu berlaku selama 6 (enam) bulan sejak diterbitkannyaperingatan kedua.

c. Apabila Pekerja/Buruh masih melakukan pelanggaranketentuan dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan,atau Perjanjian Kerja Bersama, Pengusaha dapatmenerbitkan peringatan ketiga (terakhir) yang berlakuselama 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya peringatanketiga.

Apabila dalam kurun waktu peringatan ketiga Pekerja/Buruhkembali melakukan pelanggaran Perjanjian Kerja, PeraturanPerusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama maka Pengusahadapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja.

Dalam hal jangka waktu 6 (enam) bulan sejak diterbitkannyasurat peringatan pertama sudah terlampaui, maka apabilaPekerja/Buruh yang bersangkutan melakukan kembalipelanggaran Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atauPerjanjian Kerja Bersama, maka surat peringatan yangditerbitkan oleh Pengusaha adalah kembali sebagai peringatanpertama, demikian pula berlaku juga bagi peringatan kedua danketiga.

Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian KerjaBersama dapat memuat pelanggaran tertentu yang dapat diberiperingatan pertama dan terakhir.

Apabila Pekerja/Buruh melakukan pelanggaran PerjanjianKerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersamadalam tenggang waktu masa berlakunya peringatan pertamadan terakhir dimaksud, Pengusaha dapat melakukanPemutusan Hubungan Kerja.

Tenggang waktu 6 (enam) bulan dimaksudkan sebagai upayamendidik Pekerja/Buruh agar dapat memperbaiki kesalahannyadan di sisi lain waktu 6 (enam) bulan ini merupakan waktu yangcukup bagi Pengusaha untuk melakukan penilaian terhadapkinerja Pekerja/Buruh yang bersangkutan.

Ayat(2)...

SK No 031835 A

Page 54: SALINAN - Talenta

PRESiDENREPUBLIK INDONESIA

-12-

Ayat (2)

Pelanggaran bersifat mendesak yang dapat diatur dalamPerjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian KerjaBersama sehingga Pengusaha dapat langsung memutuskanHubungan Kerja terhadap Pekerja/Buruh, misalnya dalam hal:

a. melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barangdan/atau uang milik Perusahaan;

b. memberikan keterangan palsu atau dipalsukan sehinggamerugikan Perusahaan;

c. mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan,memakai dan/atau mengedarkan narkotika, psikotropika,dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja;

d. melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungankerja;

e. menyerang, menganiaya, mengancam, ataumengintimidasiteman sekerja atau Pengusaha di lingkungan kerja;

f. membujuk teman sekerja atau Pengusaha untukmelakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturanperundang-undangan;

g. dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkandalam keadaan bahaya barang milik Perusahaan yangmenimbulkan kerugian bagi Perusahaan;

h. dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerjaatau Pengusaha dalam keadaan bahaya di tempat kerja;

i. membongkar atau membocorkan rahasia Perusahaan yangseharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingannegara; atau

j. melakukan perbuatan lainnya di lingkungan Perusahaanyang diancam pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

Ayat (3)

Cukup jelas

SK No 031836 A

Pasal 53

Page 55: SALINAN - Talenta

PRESiDENREPUBLIK INDONESIA

-13-

Pasal 53

Cukup jelas.

Pasal 54

Cukup jelas.

Pasal 55

Cukup jelas.

Pasal 56

Cukup jelas.

Pasal 57

Cukup jelas.

Pasal 58

Ayat (1)

Contoh perhitungan pemenuhan kewajiban Pengusaha sebagaiberikut:

Uang Pesangon yang seharusnya diterima Pekerja/Buruhsebesar Rp15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

Besarnya manfaat atau jaminan pensiun menurut programpensiun sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

Dalam pengaturan program pensiun telah ditetapkan iuranyang ditanggung oleh Pengusaha 6Ooh (enam puluh persen) danPekerja/Buruh 4Ooh (empat puluh persen).

Iuran yang sudah dibayar oleh Pengusaha sebesar 600/o xRp 10.000.000,00 = Rp6.000.000,00.

Iuran yang dibayar oleh Pekerja/Buruh sebesar 4oyo xRp 1 0.000.0O0,0O = Rp4.000.000,00.

Jadi, kekurangan yang masih harus dibayar oleh Pengusahasebesar Rp 1 5. 000. 00O,OO-Rp6.000.000,00 = Rp9.000.000,O0.

Dengan demikian, uang yang diterima oleh Pekerja/Buruh padasaat PHK terdiri atas:

a. Rp6.O00.000,OO merupakan santunan dari penyelenggaraprogram pensiun yang iurannya 600/0 dibayar olehPengusaha;

SK No 031837 A

b. Rp4.000.000,O0 . .

Page 56: SALINAN - Talenta

PRES iDENREPUBLIK INDONESIA

-14-

b. Rp4.000.000,00 merupakan santunan dari penyelenggaraprogram pensiun yang iurannya 4Oo/o dibayar olehPekerja/Buruh;

c. Rp9.000.00O,00 merupakan kekurangan pesangon yangharus dibayar oleh Pengusaha;

jumlah a sampai dengan c yaitu Rp19.000.000,00 (sembilanbelas juta rupiah).

Jika jumlah iuran yang dibayar Pengusaha lebih besardaripada uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, danuang pisah Pekerja/Buruh, selisihnya dibayarkan kepadaPekerja/Buruh.

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

59

Cukup jelas.

60

Cukup jelas.

61

Cukup jelas.

62

Cukup jelas.

63

Cukup jelas.

64

Cukup jelas.

65

Cukup jelas.

66

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6647

SK No 086139 A