penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kreativitas merupakan salah satu life skill yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena kreativitas manusia dapat melahirkan penciptaan besar mewarnai sejarah kehidupan umat manusia dengan karya- karya yang dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan kualitas pemenuhan kebutuhan manusia khususnya atas asas keindahan. Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan variabel pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga berhasil. Orang yang kreatif menggunakan semua pengetahuan yang dimilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. Gordon Dryden (2000: 185) dalam buku Revolusi Cara Belajar mengatakan bahwa ,” Suatu ide adalah kombinasi baru dari unsur-unsur lama. Tidak ada elemen baru. Yang ada hanyalah kombinasi-kombinasi baru.” Meningkatkan kreativitas merupakan bagian integral dari kebanyakan program untuk anak berbakat. Jika kita tinjau program atau sasaran belajar siswa, kreativitas biasanya disebut sebagai prioritas, kreativitas memungkinkan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi, serta dalam semua bidang usaha manusia. Salah satu kendala konseptual utama terhadap studi kreativitas 1

Transcript of penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

Page 1: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

     Kreativitas merupakan salah satu life skill yang sangat penting bagi

kehidupan manusia, karena kreativitas manusia dapat melahirkan penciptaan besar

mewarnai sejarah kehidupan umat manusia dengan karya-karya yang dapat

memberikan dampak positif bagi perkembangan kualitas pemenuhan kebutuhan

manusia khususnya atas asas keindahan.

Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja keras

yang disadari.  Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan  variabel

pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi, dan mencoba lagi hingga

berhasil.  Orang yang kreatif menggunakan semua pengetahuan yang dimilikinya dan

membuat lompatan yang memungkinkan, mereka memandang segala sesuatu dengan

cara-cara yang baru. Gordon Dryden (2000: 185) dalam buku Revolusi Cara Belajar

mengatakan bahwa ,” Suatu ide adalah kombinasi baru dari unsur-unsur lama.  Tidak

ada elemen baru.  Yang ada hanyalah kombinasi-kombinasi baru.”

Meningkatkan kreativitas merupakan bagian integral dari kebanyakan program

untuk anak berbakat.  Jika kita tinjau program atau sasaran belajar siswa, kreativitas

biasanya disebut sebagai prioritas, kreativitas memungkinkan penemuan-penemuan

baru dalam bidang ilmu dan teknologi, serta dalam semua bidang usaha manusia. 

Salah satu kendala konseptual utama terhadap studi kreativitas adalah pengertian

kreativitas sebagai sifat yang diturunkan/ diwariskan oleh orang yang berbakat luar

biasa atau genius.  Kreativitas, disamping bermakna baik untuk pengembangan diri

maupun untuk pembangunan masyarakat juga merupakan salah satu kebutuhan pokok

manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling

tinggi bagi manusia (Maslow, 1968).

1

Page 2: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

Dalam GBHN 1993 dinyatakan bahwa pengembangan kreativitas (daya cipta)

hendaknya dimulai pada usia dini, yaitu dilingkungan keluarga sebagai tempat

pendidikan pertama dan dalam pendidikan pra sekolah.  Kreativitas perlu dipupuk,

dikembangkan dan ditingkatkan, disamping mengembangkan kecerdasan dan ciri-ciri

lain yang menunjang pembangunan.

Begitu pula pada bidang pembelajaran Seni Rupa, kreativitas siswa merupakan

salah satu elemen penting dalam penguasaan dan penciptaan suatu karya. Selain itu

kreativitas yang dimiliki sangat berpengaruh terhadap segala aspek perkembangan

siswa didik. Kreatifitas siswa dapat tercipta dari pengalaman – pengalaman formal

dan informal, akademis dan non akademis. Dalam pembelajaran Seni Rupa ingatan

dan pembelajaran pengalaman itu disebut pengalaman artistik dan pengalaman estetik,

Maka atas latar belakang diatas peneliti mengambil judul “PENERAPAN

PEMAHAMAN TENTANG GAMBAR PERSPEKTIF SISWA KELAS IX E SMPN

3 MADIUN TERHADAP KREATIFITAS BERKARYA SENI YANG

MEMAKSIMALKAN UNSUR DAN PRINSIP SENI RUPA” untuk melakukan

penelitian tindakan kelas.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut. Selanjutnya dapat

dirumuskan dari masalah sebagai berikut:

1. Apakah pemahaman tentang gambar perspektif siswa kelas IX E SMPN 3

Madiun berpengaruh terhadap kreativitas berkarya seni dengan memaksimalkan

unsur dan prinsip seni ?

2. Bagaimana pemahaman tentang gambar perspektif siswa kelas IX E SMPN 3

Madiun berpengaruh terhadap kreativitas berkarya seni dengan memaksimalkan

unsur dan prinsip seni ?

2

Page 3: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

C. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jawaban masalah yang akan

diteliti dalam penelitian yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah pemahaman tentang gambar perspektif siswa kelas IX

E SMPN 3 Madiun berpengaruh terhadap kreativitas berkarya seni dengan

memaksimalkan unsur dan prinsip seni.

2. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman tentang gambar perspektif siswa kelas

IX E SMPN 3 Madiun berpengaruh terhadap kreativitas berkarya seni dengan

memaksimalkan unsur dan prinsip seni.

D. Metode

a) Tujuan khusus penelitian.

Sesuai dengan yang telah ditentukan pada pendahuluan penelitian ini

bertujuan untuk mengupas dan menemukan hubungan antara pemahaman tentang

gambar perspektif siswa kelas IX E SMPN 3 Madiun mampu meningkatkan

kreativitas dan kemauan mengembangkan ide serta gagasan siswa. Sehingga siswa

memiliki motivasi dalam meningkatkan kemauan belajarnya terutama dalam

bidang Seni Budaya.

b) Subjek dan waktu penelitian.

Sesuai masalah yang dikaji, peneliti mengambil subyek penelitian siswa

kelas IX E pada mata pelajaran Seni Budaya SMPN 3 Madiun, yang berjumlah 32

siswa dengan terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

Penelitian dilakukan saat pembelajaran Seni Budaya dilaksanakan, yaitu

pada tanggal 28 Agustus dan 4 September 2012

3

Page 4: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

c) Metode pengumpulan data.

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam

kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang – orang tersebut dalam

bahasannya dan dalam peristilahannya. Kirk dan Miller yang dikemukakan oleh

(Moleong 2006:4).

Untuk memperoleh data secara lengkap dan akurat , maka peneliti juga

harus menggunakan beberapa metode, diantaranya:

1. Populasi, yaitu merupakan keseluruhan obyek penelitian yang mungkin

berupa berupa manusia, gejala, benda-benda, pola, sikap, tingkah laku,

dan sebagainya yang menjadi penelitian.

Sedangkan menurut Arikunto (1996 : 15), populasi adalah seluruh obyek

penelitian.

2. Sampel

Karena populasi yang dijadikan subyek penelitian terlalu banyak, siswa

SMPN 3 Madiun kelas IX E dijadikan sampel penelitian.

Karena Arikunto (1996: 123) berpendapat bahwa apabila dalam penelitian

ada seratus orang atau kurang dari jumlah itu dipakai semua, tetapi jika

lebih, dapat dipakai 10%, 15 %, 20%, atau 25%nya.

3. Observasi Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan berdasarkan

realitas yang ada. Dikarenakan penulis merupakan mahasiswa jurusan Seni

Rupa Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya, maka hal ini

semakin memudahkan penulis untuk melakukan observasi.

4. Penugasan.

4

Page 5: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

E. Manfaat Penulisan

Terkait dengan hal tersebut, maka untuk mengetahui betapa pentingnya

kegunaan penelitian sebagaimana permasalahan yang dikemukakan, diharapkan

mempunyai dua nilai guna.

a. Manfaat teoritis.

Sebagai karya tulis ilmiah yang merupakan aplikasi dari teori-teori pembelajaran

metode penelitian dalam perkuliahan.

b. Manfaat praktis.

1. Bagi Siswa

Sebagai motivasi untuk meningkatkan minat belajar terhadap pelajaran

Kesenian.

2. Bagi Pengajar/ Guru Kesenian.

Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi

dalam kegiatan belajar mengajar sebelumnya, sehingga lebih profesional.

3. Bagi Peneliti.

Hal ini tentu menjadi pengalaman yang signifikan bagi peneliti dalam

pengaplikasian teori-teori yang didapatan didalam bangku perkuliahan.

F. Rumusan Hipotesis

Pemahaman tentang gambar perspektif siswa kelas IX E SMPN 3

Madiun kelas IX E terhadap kreatifitas berkarya pada mata pelajaran seni

budaya sangat di harapkan pengaruhnya. Karena siswa akan lebih mengerti

dan aktif dalam proses pembelajaran seni budaya selain itu dapat

mengembangkan potensi dalam proses belajar siswa.

5

Page 6: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Seni

Seni adalah proses fundamental kemanusiaan. Setiap masyarakat dari yang

paling primitif sampai masyarakat yang paling modern mengekspresikan dirinya

melalui seni (Lowenfeld, 1982:3).H

Herberd Reed dan Lowenfeld (1982) menyatakan seni pada dasarnya sulit

untuk dipahami dan dijelaskan dengan fakta. Secara fundamental seni merupakan

organik dan fenomena yang dapat diukur, misalnya: pernafasan yang memiliki elemen

ritmik, elemen ekspresi bicara. Seni memiliki dua prinsip, yaitu: prinsip bentuk dan

keaslian, yang mana bentuk adalah fungsi persepsi dan keaslian adalah fungsi

imajinasi

Muharam (1991) menyatakan seni atau kesenian secara umum dikenal sebagai

rasa keindahan umumnya dan rasa keharuan khususnya yang melengkapi

kesejahteraan hidup. Lebih lanjut Depdikbud (1983) membatasi seni adalah segala

perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah, sehingga

dapat menggerakkan perasaan manusia.

Menurut Profesor Bruyne, seni adalah perpaduan perasaan dan pengetahuan

yang disebut intuisi atau perasaan yang matang yang lahir dengan sendirinya dan

diwujudkan dalam bentuk karya seni nyata.

. Dengan demikian seni merupakan karya manusia yang melibatkan ide,

gagasan, gerak hati, perasaan, pikiran, membuat, menyusun, memproses sehingga

menghasilkan satu ujud visual yang memiliki nilai keindahan dan menimbulkan

perasaan.

B. Cabang – Cabang Seni

Dalam hal ini bidang yang kita hadapi adalah seni rupa. Disamping itu seni memiliki

cabang-cabangnya yang lain, yaitu : Seni musik atau Seni suara dengan menyusun

nada-nada yang dapat dinikmati melalui indra pendengaran, Seni tari atau Seni gerak

menggunakan medium gerakan media badan menggunakan anggota badan sang

penari itu sendiri, dan Seni rupa adalah cabang seni yang mengekspresikan

6

Page 7: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

pengalaman artistik manusia lewat objek-objek dua dimenssi dan tiga dimensi yang

memakan tempat dan tahan akan waktu. Sifat Seni rupa yang tahan waktu, merupakan

kelebihan Seni rupa dari cabang-cabang seni lainnya.

1. Seni rupa mempunyai banyak sekali terdapat variasi media dan teknik. Dengan

beragamnya teknik dan media yang dapat digunakan dalam Seni rupa,

mengakibatnya timbulnya ranting-ranting seni diantara lain.

2. Seni lukis adalah suatu pengucapan pengalaman artistik yang ditumpahkan dalam

bidang dua dimensional dengan menggunakan garis dan warna.

3. Seni illustrasi adalah seni gambar atau lukis yang diabadikan untuk kepentingan

lain, yaitu memberikan penjelasan atau mengiringi suatu pengertian, seperti cerita

pendek dimajalah atau uraian tentang penampang pohon dalam materi Biologi.

4. Seni patung adalah bagian dari Seni rupa yang merupakan pernyataan pengalaman

artistik lewat bentuk-bentuk tiga dimentional. Walaupun ada yang bersikap seni

pakai, tetapi pada galibnya Seni patung adalah Seni murni. Seni patung tempat

benar-benar berada didalam ruang sehingga dapat dipandang dari semua arah.

Dalam Seni patung tidak ada perspektif seperti halnya dalam Seni lukis. Dalam

Seni lukis perspektif dipakai untuk menggambarkan kesan ruang, artinya ruang

yang ada dalam lukisan itu adalah semua atau tidak sungguh-sungguh. Sekalipun

demikian ada golongan Seni patung yang masih memerlukan perspektif, yaitu

Seni relief.

5. Interior merupakan Seni dekorasi yang mempersoalkan bagian dari seni arsitektur

yaitu tata rias ruang-ruangnya, bagaimana agar suatu bangunan menjadi lebih

nyaman ditempati. Hiasan-hiasan dalam dekorasi ada yang semata-mata bersifat

dekoratif, dan ada juga yang memikul beban atau tugas lain(memiliki kegunaan

tertentu yang praktis sifatnya).

6. Sebagai bagian dari arsitektur, maka ilmu-ilmu yang dipakai merencanakan

sebuah bangunan seperti diatas juga harus diterapkan disini, oleh karena itu secara

ideal sebaiknya seorang arsitek bekerjasama dengan dekorator dalam

merencanakan suatu bangunan. Pada luar bangunan juga harus ada yang

menangani, yaitu seorang ahli gardening atau ahli taman dalam bentuknya yang

lebih luas berkembang menjadi arsitektur lanskap.

7. Seni printing atau sering di sebut Seni grafis, Seni ini tumbuh dari usaha untuk

memperbanyak hasil seni yang dua dimensional. Seni grafis merupakan cabang

seni yang dimanfaatkan untuk berkomunikasi secara visual, misalnya untuk iklan

7

Page 8: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

yang bertugas menawarkan atau mempengaruhi pendapat umum. Oleh karena itu

cabang seni ini banyak berorientasi kepada ilmu jiwa, khususnya ilmu jiwa sosial.

8. Dalam perkembangannya seni printing bergeser dari fungsinya, dimana cabang

seni ini tidak lagi mempunyai tugas untuk memperbanyak hasil, melainkan

sekedar untuk memperoleh efek gambar yang lain lagi. Oleh karena itu seni

printing ini adalah salah satu medium ekspresi dan bukan semata-mata merupakan

alat untuk memperbanyak hasil seni rupa.

9. Seni kriya adalah cabang seni rupa yang sangat memerlukan

kekriyaan(craftmanship) yang tinggi seperti : Seni ukir kayu, Seni keramik,

anyaman, batik dan masih banyak lagi. Sesungguhnya pada zaman dahulu semua

seni adalah seni kriya. Tetapi dalam perkembangan zaman cabang-cabang seni

yang lebih ekspresif, yang murni estetik dan kurang mementingkan kekriyaan

yang tinggi telah memisahkan diri. tetapi karena desakan kemajuan industri Seni

kriya ini berpindah fungsi dari Seni terapan ke Seni murni. hal ini menunjukkan

bahwa para pembuat dapat membuat hasil yang mempunyai fungsi yang baik dan

nilai seni yang tinggi sehingga dapat digunakan dalam dekoratif.

C. Seni Rupa

Seni rupa merupakan salah satu bentuk kesenian yang mempergunakan

medium rupa sebagai medium ungkapnya. Menurut P. Mulyadi (2000) seni rupa

diartikan sebagai suatu cabang seni yang mengekspresikan pengalaman artistic

manusia lewat obyek-obyek dua dimensional yang memerlukan ruang dan waktu.

Seni rupa dibagi menjadi dua yaitu seni terapan atau yang lebih dikenal dengan desain

dan seni murni.

Seni Rupa Salah satu cabang dari seni adalah seni rupa yang memiliki peranan

yang cukup penting didalam kehidupan manusia. Seni rupa merupakan salah satu

bentuk dari seni yang mengacu pada bentuk visual atau sering disebut bentuk

perupaan, yang merupakan susunan atau komposisi atau satu kesatuan dari unsur-

unsur rupa, yang mewarnai budaya manusia. Ia memiliki misi tersendiri, seperti juga

dengan bidang kesenian lainnya. Secara umum seni rupa menciptakan lingkungan

rupa yang lebih baik bagi manusia.

Istilah “seni rupa” bila diterjemahkan ke dalam bahasa inggris akan didapat

pengertian “visual art” (rupa dekat dengan pengertian visual). Namun bila definisi

“seni rupa” dalam kamus umum bahasa Indonesia (sampai terbitannya yang terakhir)

8

Page 9: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

dikaji, pengertian yang didapat ternyata tidak bersangkut paut dengan pengertian

visual art. Definisi “seni rupa” dalam kamus umum bahasa Indonesia bila

diterjemahkan kedalam bahasa inggris tidak lain adalah “fine art” (Jim Supangkat,

2001: 7). Dengan adanya perbedaan pengertian seni rupa tersebut maka akan

menimbulkan berbagai ragam pemahaman.

Menurut Soedarso (1990) bahwasanya seni rupa merupakan cabang seni yang

mengekspresikan pengalaman artistik manusia lewat obyek dua dan tiga dimensional

yang memakan tempat dan waktu.

D. Unsur Seni Rupa

Unsur-unsur yang menjadi dasar karya seni rupa antara lain adalah titik, garis, bidang,

bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang.

1. Titik

Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat melahirkan suatu

wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian akan melahirkan garis, bentuk, atau

bidang. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan

warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.

2. Garis

Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung,

panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah,

spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-

beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut

dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.

Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:

a. Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.

b. Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada

bidang, warna atau ruang.

3. Bidang

Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk

sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai

sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.

4. Bentuk

9

Page 10: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:

a. Bentuk geometris

Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:

1. Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.

2. Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.

b. Bentuk nongeometris

Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia,

tumbuhan, dan hewan.

5. Ruang

Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata,

misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan

(ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.

6. Warna

Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna

dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

a. Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun,

meliputi warna merah,

kuning, dan biru.

b. Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.

Contoh:

merah + kuning : jingga

biru + kuning : hijau

merah + biru : ungu

c. Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna

sekunder.

Contoh:

kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan

biru + ungu : ungu kebiruan

jingga + merah : jingga kemerahan

Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan

hitam.

7. Tekstur

Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan

benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang

10

Page 11: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu.Tekstur nyata

adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu

adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.

8. Gelap Terang

Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap

bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam.

Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam. Amati

gambar di bawah ini.

E. Prinsip – Prinsip Seni Rupa

Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa,

yaitu:

1. Kesatuan (unity)

Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan

merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu

sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu

kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda

atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.

2. Keselarasan (harmony)

Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk

maupun warna untuk menciptakan keselarasan.

3. Penekanan (kontras)

Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang

berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan

memberikan kesan yang tidak monoton.

4 Irama (rhytm)

Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus.

Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis,

susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan

peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi

pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang

harmonis.

5. Gradasi

11

Page 12: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna

secara berangsur-angsur.

6. Proporsi

Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian

lainnya secara

keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek

dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang

dekat maupun yang jauh letaknya.

7. Keserasian

Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur rupa

walaupun

berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Tujuan keserasian adalah menciptakan

keselarasan dan

keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda.

8. Komposisi

Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya

menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.

9. Keseimbangan (balance)

Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian

rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.

10. Aksentuasi

Aksentuasi adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang

ada di sekitamya

F. Gambar Perspektif

. Gambar perspekti merupakan gambar yang berasumsi bahwa mata penggambar bertemu dalam satu titik, meski garis tersebut terkesan sejajar. Hingga sebuah gambar benda/ruang terkesan tiga dimensi. Tiga unsur utama dalam gambar perspektif adalah; panjang lebar, dan kedalaman.

Gambar perspektif dapat diartikan sebagai metode geometric yang dapat di pakai untuk memproyeksikan bidang lukisan dengan cara yang hampir sama dengan fotografi. dibawah ini adalah empat

Menurut Leonardo da Vinci, perspektif adalah sesuatu yang alami yang menampilkan yang datar menjadi relative dan yang relative menjadi datar.

12

Page 13: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

Perspektif adalah suatu system matematikal untuk memproyeksikan bidang tidak dimensi ke dalam bidang dua dimensional, seperti kertas atau kanvas. Kata “perspektif” berasal dari bahasa Italia, “prospettiva” yang berarti “gambar pandangan”

Prinsip ilmu menggambar perspektif ini benda yang kita lihat dalam suatu pandangan mata, apabila kedudukannya semakin jauh akan semakin kecil dari ukuran benda sebenarnya. Dan apabila benda yang kita lihat jauh tak terhingga maka akan kelihatan satu titik. Titik tersebut dinamakan titik lenyap, dalam pandangan tak terhingga semua benda akan merupakan titik–titik yang berderet mendatar dan terletak pada satu garis lurus mendatar setinggi mata kita, garis ini disebut horizon.

Jenis perspektif

Menurut Giesecke, gambar perspektif dapat dikelompokkan memnurut jumlah titik hilang yang dibutuhkan, diantaranya.

a. Perspektif dengan satu titik hilang Paralel perspektif (perspektif sejajar). Gambar ditempatkan sejajar dengan bidang proyeksi dan seolah-olah

gambar terfokus kesatu titik tertentu, baik di dalam maupun di luar bidang gambar atau hanya satu titik hilang yang dibutuhkan.

b. Perspektif dengan dua titik hilang Anguler perspektifGambar yang mempunyai satu pasang tepi sejajar tegak dan tidak

memiliki titik hilang, semantara dikedua pasang lain memiliki titik hilang atau gambar seolah-olah terfokus pada kedua titik tertentu, baik di dalam maupun di luar bidang gambar atau terdapat dua titik hilang yang dibutuhkan.

c. Perspektif dengan tiga titik hilang Oblique perspektifGambar dilihat dari sudut yang lebih tinggi atau lebih rendah, sehingga tidak satupun

dari tepi utamanya sejajar dengan bidang gambar. Maka setiap pasangan tepi sejajar

dari ketiga pasangan itu akan memiliki tiga titik hilang.

G. Pemahaman Gambar Perspektif

Dalam pemahaman gambar perspektif, ada unsur-unsur yang harus diketahui

dan dimengerti terlibih dahulu. Beberapa nsur-unsur dari gambar perspektif yang

harus dimengerti antara lain yaitu titik, garis, bidang, bentuk, dimensi,komposisi, dan

gelap terang. Pemahaman ini berlangsung dengan proses bertahap. Hal ini dapat

dirasakan fungsi dan keuntungannya ketika kreator seni membuat karya seni

(berproses), dalam prosesnya kreator akan sangat membutuhkan pemahaman tentang

13

Page 14: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

bidang, bentuk komposisi, dan lain-lain. Konteksnya bisa ditujukan untuk membuat

karya seni dan desain atau juga gambar arsitek.

Pemahaman berarti belajar, berfikir, dan berusaha untuk mengerti dan bisa

baik secara teori maupun praktek mengenai bidang-bidang disiplin ilmu yang telah

diperoleh, dalam konteks ini adalah bidang seni rupa.

H. Peran Seni Dalam Kehidupan Anak

Beberapa peran seni sebagai ujud keindahan memiliki peran:

1. Pemenuhan kebutuhan; Lowenfeld (1982) menyatakan bahwa seni sebagai fundasi

kemanusiaan manusia. Manusia secara sadar dan tidak sadar memiliki potensi

mendasar untuk melakukan penyaluran ide, gagasan, dan gerak hatinya melalui

aktivitas seni.

2. Terapi; Dengan berlaku, mencipta, berkarya, atau menikmati seni manusia dapat

menghibur diri, melepaskan diri dari tekanan-tekanan dalam batinnya, sehingga

jiwanya terpuasi.

3. Ungkapan atau Ekspresi; Dorongan untuk memunculkan pengalaman, keinginan,

pikiran, harapan dan, gagasan membutuhkan perwujudan.

4. Komunikasi; Seni digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan yang ingin

diungkapkan. Pesan akan lebih bertahan lama dan memiliki makna yang lebih luas

dan dalam jika dikemas dalam media ungkap seni.

Lowenfeld dan Brittain (1982) menegaskan peran seni, bahwa memberikan

pengalaman seni yang lebih baik dan benar akan mengembangkan kemampuan-

kemampuan dasar yang meliputi: emosi, intelektual, fisik, persepsi, sosial, estetis, dan

kreativitas.

Selanjutnya Eisener (1972) menyatakan 5 kebenaran pengembangan dan

pengajaran seni pada anak di sekolah:

1. Seni dapat digunakan sebagai dasar membantu mengembangkan pengertian yang

dapat memberi kepuasan berpikir setelah bekerja.

2. Seni mengandung unsur pengobatan yang secara alami. Seni memberikan

kesempatan meredakan emosi yang terkurung dan tak dapat diekspresikan, seni

sebagai ekspresi diri dan dapat mengembangkan kesehatan mental.

3. Berpikir kreatif harus menjadi tujuan utama program pendidikan dan seni tidak

dapat disangkal (hasil riset) memberikan sumbangan signifikan terhadap

perkembangan berfikir kreatif.

14

Page 15: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

4. Aktivitas membantu pemahaman bidang kajian lain; banyak studi sosial dan seni

dapat menjadi pembentuk konsep.

5. Seni dapat mengembangkan otot halus yang memperbaiki koordinasi siswa.

I. Kreatifitas

Dalam berbagai studi, criteria kreativitas dibedakan pula ke dalam dua jenis

(Ghiselin, 1963; Shapiro, 1973). Pertama, criteria berdasarkan produk kreatif yang

ditampilkan oleh seseorang selama hidupnya maupun dibatasi hanya ketika ia

menyelesaikan suatu karya kreatif. Kedua, kriteria yang didasarkan pada konsep atau

definisi kreativitas yang dijabarkan ke dalam indikator-indikator perilaku kreatif.

Amabile (1983) penentuan kriteria kreatifitas menyangkut tiga dimensi yaitu:

1. Dimensi proses à segala produk yang dihasilkan dari proses situ dianggap sebagai

produk kreatif.

2. Dimensi person à sering dikatakan sebagai kepribadian kreatif. Menurut Guilford,

kepribadian kreatif meliputi dimensi kognitif (bakat) dan dimensi non-kognitif (minat,

sikap, dan kualitas tempramental). Menurut teori ini, orang-orang kreatif memiliki

ciri-ciri kepribadian yang signifikan, berbeda dengan orang-orang yang kurang

kreatif.

3. Dimensi produk kreatif à menunjuk pada hasil perbuatan, kinerja, atau karya

seseorang dalam bentuk barang atau gagasan. Kriteria ini disebut “kriteria puncak”

dagi kreatifitas karena dipandang sebagai yang paling eksplisit untuk menentukan

kreativitas seseorang.

Dalam berbagai studi, criteria kreativitas dibedakan pula ke dalam dua jenis (Ghiselin,

1963; Shapiro, 1973). Pertama, criteria berdasarkan produk kreatif yang ditampilkan

oleh seseorang selama hidupnya maupun dibatasi hanya ketika ia menyelesaikan suatu

karya kreatif. Kedua, kriteria yang didasarkan pada konsep atau definisi kreativitas

yang dijabarkan ke dalam indikator-indikator perilaku kreatif.

b. Berkarya

Menurut kamus bahasa indonesia, berkarya adalah mempunyai pekerjaan tetap,

profesi, mencipta ( mengarang, melukis) atau orang yang mencari kepuasan.

15

Page 16: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

BAB III

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Menurut Sutrisno Hadi ( 1944: 4) ” untuk mendapatkan suatu keberhasilan

yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka penulis perlu menggunakan

metode yang dianggap sesuai dengan tujuan penelitian.” Metode penelitian

merupakan prosedur dalam suatu penelitian. Metode penelitian juga memberikan

garis- garis yang keras maksudnya adalah agar pengetahuan yang dicapai dari suatu

penelitian dapat memiliki harga ilmiah yang tinggi.

Dengan demikian, maka metode penelitian mengandung petunjuk tentang

bagaimana seseorang melakukan penelitian. Sehingga penelitian memperoleh hasil

yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

A. Penyajian Data

Untuk lebih jelasnya, maka akan diuraikan kegiatan penelitian sebagai berikut:

a. Sasaran Penelitian

Populasi : siswa SMPN 3 Madiun.

Sampel : siswa kelas IX E SMPN 3 Madiun.

b. Metode Pengumpulan data

” Metode pengumpulan data mencakup usaha- usaha untuk memperoleh data- data

siswa, menganalisis, menafsir, dan menyimpan data itu.

( Winkel, 1991: 225 )

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto(2002 : 128) alat

pengumpulan data digolongkan menjadi dua macam yaitu tes dan non tes.

Dari macam- macam alat pengumpulan data diatas, maka yang akan dipakai

penulis dalam penelitian yaitu:

16

Page 17: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

1. Metode Observasi

Dengan metode observasi, peneliti mengamati proses siswa dalam

berkreatifitas berkarya yang akan memudahkan peneliti untuk melakukan

penskoran.

2. Metode tes

Metode tes pada penelitian ini adalah

Siswa diminta mengisi kuesioner dengan sejumlah pertanyaan untuk

menggali pengalaman siswa terkait dengan seni budaya, khususnya seni rupa.

Praktek membuat gambar dengan pengembangan dari bidang persegi,

lingkaran atau segitiga, yang bertemakan bebas menurut kreatifitas siswanya.

Tahap- tahap pelaksanaan tes praktek ini adalah sebagai berikut:

• Menentukan bidang dasar yang akan digambar

• Pelasksanaan praktikum

• Pengumpulan hasil tes

• Penskoran hasil tes

• Menyusun dan mendata penilaian

a. Pengembangan Instrument

1. Validitas

Pengertian validitas menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 145) adalah ”segala

ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahian suatu instrument.

2. Uji Realibitas

Menurut Suharsimi Arikunto( 2002 : 154) ” Realibitas menunjukkan pada

suatu pengartian bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik.”

17

Page 18: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

B. Analisis Data

KELAS : IX E SMPN 3 Madiun

18

NO NAMATUGAS TEORI

PRAKTEK I

PRAKTEK II

1 BERLIAN SARASHITA HARIAWAN 88 79 792 ALFUT ALDINANSYAH 75 75 753 ANGGA ADI SUMARSONO 88 77 804 AULIA LISNA SALAFIA 90 76 805 DICKY TRISETYO 93 77 806 ELDA ROSTAMA DWI NUGROHO 93 76 837 BRIYAN DWI SATRIA 75 75 788 DIKA YULIANTO 78 76 839 DAHLU AYUDHYA OKTIARIZQI 88 77 8310 DAMAR FAJARUDIN 75 75 7511 DEVITA NADYA PUTRI 97 77 8212 DWITYA DIRHAMSYAH 81 78 7913 ELSA LAILATUL RAMDANI 81 77 7914 FAIASAL RIZKI HIDAYAT 75 75 7515 FEBBY ERVIN HIBATULLAH 93 77 8316 HERWIN LATIFAN PUTRA PRATAMA 83 77 8317 NURUL ANIS FARIDHA 88 77 7918 NUR HADI 88 77 8319 GADING ARYA PAMUNGKAS 95 77 8020 KRISNA AYU WARDHANI 88 77 8021 MIVCHA DE SAVERNAYA 90 76 7822 MOHAMMAD KELVIN SADHYRA 75 75 7823 MUKHARROMAH 95 78 8024 MUTIARA WIKA PRAMESTI 93 76 7725 RIZKY MEGA AYU AUGUSTINE 88 76 7826 RINO YOGA PRASTYA 81 76 7827 SAKTI MAHARDIKA SURYA DWI 86 76 7928 TRI NOR ROCHMAH 90 76 8029 VARREL CAESAR BIROWO PUTRA 86 75 7830 VINDA NOFIA PUTRI 92 78 8031 VIOLA ALEX SANDRA PUTRI 85 78 8032 WELLA DANY PERMATA 81 77 78

Page 19: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

KKM pada mata pelajaran Seni Budaya (seni rupa) adalah 75

Setelah didakan tes dan beberapa penugasan, semua siswa telah faham dan dapat

menempuh materi ini dengan baik. Hasilnya rata-rata nilai siswa pada tes teori sangat

bagus. Dan hasil dari setiap tes praktek yang di berikan, nilai rata-rata siswa mengalami

peningkatan.

19

Page 20: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Pemahaman tentang gambar perspektif siswa kelas IX E SMPN 3 Madiun

sangat berpengaruh pada kreatifitas penciptaan karya seni mereka, sehingga para siswa

dapat memaksimalkan pengetahuan dan pengalaman mereka untuk mencapai hasil

maksimal dalam menciptakan karya seni yang sesuai dengan prinsip dan unsur seni

rupa.

Pemahaman tentang gambar perspektif siswa kelas IX E SMPN 3 Madiun

menuntun mereka dalam setiap proses untuk lebih berkembang lagi dalam

menciptakan suatu karya.

B. Saran

Laporan ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan yang dapat

digunakan sebagai pertimbangan demi sempurnanya laporan ini. hasil penelitian ini

diharap guru dan siswa smakin kreatif dalan menciptakan suatu karya seni selain itu

meningkatkan pembelajaran mata pelajaran seni budaya sehingga bisa menjadi lebih

baik.

Hendaknya para pengajar banyak memberikan motivasi dan arahan pada siswa

untuk lebih giat meningkatakan pengalaman artistik dan estetisnya melalui referensi

dan kegiatan terkaitan dengan seni budaya, khususnya seni rupa.

20

Page 21: penilaian tindakan kelas pemahaman perspektif

DAFTAR PUSTAKA

Marzoeki Kodijat Latifah. 2007.Istilah- istilah Seni. Jakarta: Djamban

Moleong, J Lexy M. A. 1990. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Karya.

Setyobudi, dkk. 2006. Seni Budaya untuk kelas VII. Demak : Erlangga

Mudji Sutrisno & Crist Verhaak, Estetika: Filsafat Keindahan, Kanisius, Yogyakarta:

1993

Nanang Ganda Perwira & Dharsono Sony Kartika, Pengantar Estetika, Rekayasa

Sains, Bandung:2004

A.A. M. Djelantik, Estetika Sebuah Pengantar, MSPI, Jakarta:

2004http://buntetpesantren.org/index.php?

option=com_content&view=article&id=1338:pokok-persoalan-

estetika&catid=24:iptek-dan-kesehatan&Itemid=319

http://www.fsrd.itb.ac.id/?page_id=22

21