Penilaian Kinerja

download Penilaian Kinerja

of 17

description

Pembelajaran

Transcript of Penilaian Kinerja

PENILAIAN KINERJAMakalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Mata KuliahEVALUASI PEMBELAJARAN

Disusun Oleh : M. Furqon (06101011006) Dosen Pengasuh :Taufiq, M.Pd.M. Yusuf, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SRIWIJAYA2013

KATA PENGANTARPuji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak rizki dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai Rahmatan lilalamin yang telah membawa umat manusia dari jalan kegelapan menuju kehidupan yang mendapat sinar ilahi seperti sekarang ini.Alhamdulillah makalah yang berjudul Penilaian Kinerja ini dapat diselesaikan semata-mata atas kehendak-Nya dan rahmat serta cinta kasih-Nya yang berlimpah. Rasa syukur kami atas kemurahan-Nya karena telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, secara khusus penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1) Bapak Taufiq, M.Pd. dan M. Yusuf, M.Pd. selaku dosen pengasuh mata kuliah Evaluasi Pembelajaran2) Seluruh sahabat-sahabat kami, keluarga besar Bugafis 2010 yang selalu memberikan dukungan serta semangat yang tak kenal henti.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan terselesaikannya penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.Indralaya, Januari 2013 (Penulis)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang 41.2 Rumusan Masalah 51.3 Tujuan 5

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Penilaian Kinerja 62.2 Teknik Penilaian Kinerja 92.3 Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Kinerja 112.4 Aplikasi Penilaian Kinerja 12

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan 153.2 Saran15

DAFTAR PUSTAKA 16

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui sistem penilaian. Seperti yang sudah di ketahui oleh semua khalayak guru bahwa penilaian yang umum dan wajib di ketahui dan dipahami oleh para pendidik adalah penilaian dari segi kognitif, afektif dan psikomotor. Ketiga penilaian ini dilakukan dengan berbagai macam teknik. Penilaian kinerja siswa merupakan salah satu alternatif penilaian yang difokuskan pada dua aktivitas pokok, yaitu: Observasi proses saat berlangsungnya unjuk keterampilan dan evaluasi hasil cipta atau produk. Penilaian bentuk ini dilakukan dengan mengamati saat siswa melakukan aktivitas di kelas atau menciptakan suatu hasil karya sesuai dengan tujuan pembelajarannya. Kecakapan yang ditampilkan siswa adalah variabel yang dinilai. Penilaian terhadap kecakapan siswa didasarkan pada perbandingan antara kinerja siswa dengan target yang telah ditetapkan. Proses penilaiannya dilakukan mulai persiapan, melaksanakan tugas sampai den-gan hasil akhir yang dicapainya. Oleh karena itu penilaian dengan tertulis dan lisan saja tidak dapatt mewakili secara keseluruhan segala penilaian yang di inginkan apalagi dengan materi pembahsan yang menuntut siswa agar dapat memecahkan masalah dan menenukan sikap, bekerja sama dengan teman sekelompoknya dan lain-laiannya.Maka penilaian kinerja akan menjawab semua pertanyaan yang belum bisa terjawab pada penilaian secara lisan dan tulisan, bertitik tolak dalam hal tersebut maka penulis dalam tulisan ini menguak lebih mendalam mengenai penilaian kinerja, mulai dari pengertiannya, teknik penilaiannya, kelebihan dan kekurangannya, komponen penilaiannya dan tujuan penilaiannya langkah langkah pelaksanaanya hingga pada penerapannya.

1.2 Tujuan

1. Menambah pengetahuan mahasiswa / calon guru dalam memahami penilaian kinerja2. Membantu mahasiswa / calon guru dalam menerapkan penilian kinerja

1.3 Ruang LingkupMakalah ini meliputi definisi penilaian kinerja

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penilaian Kinerja

Dalam buku pedoman penilaian kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994: 3), dikemukakan bahwa:"Penilaian adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mem-berikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh ten-tang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa"[footnoteRef:1][1] Nana Sudjana mengatakan penilaian merupakan proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. [footnoteRef:2][2] seperti yang sudah kita ketahui bahwa penilaian terdiri dari tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor, yang masing-masing ranah terdiri dari sejumlah aspek yang saling berkaitan. Alat dan penilaiannya untuk setiap ranah tersebut mempunyai karakteristik tersendiri sebab setiap ranah berbeda dalam cakupan dan hakikat yang terkandung didalamnya. [1: ] [2: ]

Asesmen Kinerja (Performance assessment) adalah suatuasesmen alternatif berdasarkan tugas jawaban terbuka (open-ended task) atau kegiatan hands-on yang dirancang untuk mengukur kinerja siswa terhadap seperangkat kriteria tertentu. Tugas-tugas asemen kinerja menuntut siswa menggunakan berbagai macam keterampilan, konsep, dan pengetahuan. Asesmen kinerja tidak dimaksudkan untuk menguji ingatan faktual, melainkan untuk mengases penerapan pengetahuan faktual dan konsep-konsep ilmiah pada suatu masalah atau tugas yang realistik. Asesmen tersebut meminta siswa untuk menjelaskan mengapa atau bagaimana dari suatu konsep atau proses. Asesmen kinerja merupakan suatu komponen penting dari suatu asesmen autentik.OMalley & Pierce (Nur, 2003) menyatakan asesmen kinerja adalah: Bentuk asesmen dimana siswa menunjukkan atau mendemonstrasikan suatu respon secara lisan, tertulis, atau menciptakan suatu karya. Respon siswa tersebut dapat diperoleh guru dalam konteks asesmen formal atau informal atau dapat diamati selama pengajaran di kelas atau seting di luar pembelajaran. Meminta siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks dan nyata dengan mengerahkan pengetahuan awal, pembelajaran yang baru diperoleh, dan keterampilan-keterampilan yang relevan untuk memecahkan masalah realistik atau autentik Memungkian siswa menggunakan bahan-bahan atau melakukan kegiatan hands-on dalam mencapai pemecahan masalah. Contohnya adalah laporan-laporan lisan, contoh-contoh tulisan, proyek individual atau kelompok, pameran, atau demonstrasi. Hibbard (1995) menyatakan asesmen kinerja merupakan: Suatu realistik yang terkait dengan tujuan pendidikan sains Komponen utama program pendidikan bertujuan: (1) menanamkan konsep dan informasi; (2) mengembangkan proses ilmiah, seperti eksperimen, membuat keputusan, membangun model, dan penemuan mesin; (3) mengembangkan keterampilan memecahkan masalah yang melibatkan ilmu pasti dan informasi untuk mendukung metode ilmiah; (4) mengembangkan keterampilan komunikasi untuk membantu siswa menanamkan hal-hal lain secara efektif apa yang mereka telah pelajari atau apa yang menjadi saran mereka sebagai solusi masalah; (5) menanamkan kebiasaan bekerja dengan baik, seperti bertanggungjawab secara individu,keterampilan bekerja sama, tekun, memperhatikan keakuratan dan kualitas, jujur, memperhatikan keamanan, dan rapi. Suatu sistem untuk menilai proses dan produk Asesmen kinerja merupakan suatu sistem untuk menilai kualitas penyelesaian tugastugas yang diberikan siswa. Tugas-tugas kinerja seperti: (1) pentingnya aplikasi konsep sains dan mendukung informasi; (2) pentingnya kebiasaan bekerja mengkaji atau mencari secara ilmiah; (3) demonstrasi melek sains. Adapun komponen sistem asesmen kinerja termasuk: (1) tugas-tugas yang menanyakan siswa untuk menggunakan dan proses mereka yang telah dipelajari; (2) cheklist untuk mengidentifikasi elemen kinerja atau hasil pakerjaan; (3) Rubrik (perangkat yang mendeskripsikan proses dan atau kesatuan penilaian kualitas) berdasarkan skor total; (4) contoh-contoh terbaik sebagai model kerja yang akan dikerjakan.Penilaian kerja ialah penilaian kerja yang dilandaskan pada pengamatan selama proses peragaan kemampuan atau pada evaluasi penciptaan produk yang dihasilkan.[footnoteRef:3][3] Dalam pedoman penilaian di SD/MI, dinyatakan bahwa tes kinerja adalah tes yang penugasannya disampaikan dalam bentuk lisan atau tertulis dan proses penilaiannya dilakukan sejak siswa melakukan persiapan, me-laksanakan tugas sampai dengan hasil akhir (Depdikbud, 1994: 8). Penilaian kerja ialah penilaian kerja yang dilandaskan pada pengamatan selama proses peragaan kemampuan atau pada evaluasi penciptaan produk yang dihasilkan. Penilaian kinerja pada prinsipnya lebih di tekankan pada proses keterampilan dan kecakapan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dan lain-lain. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.[footnoteRef:4] [3: ] [4: ]

Berdasarkan cara melaksanakannya penilaian kinerja siswa dapat di kelompokkan menjadi tiga yaitu:1. Asesmen kinerja klasikan digunakan untuk mengases kinerja siswa secara keseluruhan 2. Asesmen kinerja kelompok untuk mengakses kinerja siswa secara berkelompok 3. Asesmen kinerja individu untuk mengangses kinerja siswa individu.Disamping itu pada penilaian terdapat prinsip-prisipnya yang meliputi; validitas, reliabilitas, menyeluruh, berkesinambungan, obyektif dan mendidik. Ranah penilaian dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan penjabaran dari standar isi dan standar kompetensi lulusan. Didalamnya memuat kompetensi secara utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai karakteristik masing-masing materi pelajaran.Adapun hal-hal yang perlu di pertimbangkan dalam penilaian kinerja ialah : Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi Kelengkapan dan ketetapan aspek yang akan di nilai dalam kinerja tersebut Kemampuan kemampuan khusus yang di perlukan untuk menyelesaikan tugas Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan.

2.2 Teknik Penilaian Kinerja

Teknik Penilaian Unjuk Kerja Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut:a. Daftar Cek (Check-list) Pengambilan data penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (ya-tidak). Peserta didik mendapat nilai bila kinerja penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Daftar cek dapat digunakan untuk mengamati dan menilai kinerja siswa di luar Kelemahan cara ini ialah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamatidan tidak dapat diamati, dengan demikian tidak terdapat nilai tengah. Namun nilai cek lebih praktis di gunakan mengamati subyek dalam jumlah besar. b. Skala Penilaian (Rating Scale) Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai ujian memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten.[footnoteRef:5][5] [5: ]

c. Rubik adalah pedoman penskoran. Rubrik analitik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria yang di tentukan. Dengan menggunakan rubrik ini dapat dianalisa kelemahan dan kelebihan sseorang siswa terletak pada kriteria yang mana. Rubrik holistik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi smua kriteria untuk rubrik ini salah satu penyebutan yang di gunakan adalah tingkat 1 (tidak memuaska) 2 (cukup memuaskan dengan banyak kekurangan), 3 (memuaskan dengan sedikit kekurangan) dan 4 (superior).[footnoteRef:6][6] Pada tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama cendrung memakai rubrik analitik dan rubik holistik di guanakan pada tingkat sekolah menengah tingkat atas. Rubrik performansi merupakan suatu rubrik yang berisi komponen-komponen suatu performansi ideal, dan deskriptor dari setiap komponen tersebut. Cara penilaian kinerja ada tiga, yaitu (1) holistic scoring, yaitu pemberian skor berdasarkan impresi penilai secara umum terhadap kualitas performansi; (2) analytic scoring, yaitu pemberian skor terhadap aspek-aspek yang berkontribusi terhadap suatu performansi; dan (3) primary traits scoring, yaitu pemberian skor berdasarkan beberapa unsur dominan dari suatu performansi. Rubrik biasanya digunakan untuk menskor respon / jawaban siswa tterhadap pertanyaan open ended. Rubrik juga dapatt digunakan untuk menilai kinerja siswa. Menurut hidden dan Spears, rubrik merupakan skala tingkatan yang digunakan skala tingkatan yang digunakan untuk menilai ulisan siswa terhadap open ended. Membuat Rubrik [6: ]

Agar didapat gambaran apa yang dimaksud dengan rubrik, berikut ini contoh format rubrik analitik

Skala Kriteria 1234

1. .............. ....... ........ ........

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat rubrik penilaian unjuk kerja yaitu:

1. Jenis kriteriaPerlu di pertimbangkan bahwa terlalu banyak kriteria yang di pertimbangkan akan banyak memakan waktu untuk penyekoran. Tetapi jika kriteria yang diinginkan terlalu sedikit, mungkin hasil yang diperoleh tidak akan cukup unyuk memberikan informasi dalam memperbaiki unjuk kerja siswa.2. Sub kriteria 3. Skala penilaian. Dalam skala penilaian perlu dipertimbangkan bahwa semakin besar skala akan banyak memakan waktu. Untuk tujuan penilaian umumnya skala genap lebih disarankan. Skala ganjil memuat nilai tengah yang nyata. Skala penilaian yang disarankan adalah 5 (1-5) atau skala 6 (1-6)4. Membagi skala untuk batasan memenuhi dan tidak memenuhi Misalnya pada skala 5 (1-5), skala 1&2 dapa dianggap sebagai unjuk kerja yang tidak memenuhi, 3 cukup memenuhi, 4 -5 baik dan 6 sangat baik.5. Deskripsi untuk tingkat penampilan yang berbeda baik dalam bahasa yang digunakan maupun deskripsi semua sub kriteria 6. Menghitung skor. Berdasarkan rubrik yang sudah dibuat dapat di nilai tugas unjuk kerja siswa. Skor yang di peroleh masih harus di rubah dalam skala angka yang di terapkan (misal dalam bentuk 0-100, ada hal yang harus di perhatikan ialah bobot pertanyaan, apakah bobot dari masing-masing penampilan atau pertanyaan sama atau berbeda? Dan cara menghitung, bagaimana menghitung skor dari yang di peroleh.

2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Penilain Kinerja

Semua jenis penilaian mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing namun tergantung guru yang melaksanakan evaluasi, karena jenis evaluasi yang di terapkan sangat tergantung pada kondisi dan tujuan pembelajaran.namun berikut ini beberapa kelebihan dalam penilaian kelas; a. Dapat memecahkan masalah b. Dapat menilai pengetahuan, sikap,dan keterampilan siswa c. Dapat mendemontrasikan suatu prosesd. proses yang didemontrasikan dapat di observasi langsung e. Penalaranf. Lugas (fleksibel)g. Dan komunikasi dalam bentuk lisan dan tulisanDisamping itu terdapat beberapa kekurangan pada proses penilaian ini yaitu :a. Sangat menuntut waktu dan usahab. Pertimbangan (jugment) dan penskoran yang sifattnya lebih subjektifc. Lebih membebani guru d. Mempunyai reabilitas yang cukup rendah

2.4 Aplikasi Penilaian Kinerja.

Contoh 1. Rubrik untuk Pencapaian kompetensi Kriteria pemberian skorKriteria pemberian skor Dimensi yang dinilai : pencapaian kompetensi/ tujuan pembelajaran KimiaTingkat pencapaian (skor )Istimewa (4) : Tujuan/kompetensi dapat dicapai sepenuhnya dan prtumbuhan siswa sangat terarah kepada pencapaian tujuanBaik (3) : Sebagaian besar tujuan/kompetensi dikuasai dengan baik dan pertumbuhan siswa terarah pada pencapaian tujuan.Cukup (2) : Hanya sebagain kecil saja kompetensi yang dapat dicapai siswa dan pertumbuhan siswa siswa kurang terarah pada pencapaian kompetensi tersebut.Kurang (1) : Tidak terdapat adanya tanda-tanda pencapaian tujuan/kompetensi yang diharapkan.

Untuk keperluan pengisian raport, skala penilaian 1,2,3,4 pada contoh 1 tersebut dapat diubah ke dalam skala 5,6,7,8 dsb. Rubrik kriteria pemberian skor di atas ditujukan untuk memberi skor pencapaian kompetensi tertentu berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pekerjaan siswa.

Coutoh 2. Rubrik untuk Penilaian Kemajuan BelajarKriteria pemberian skorDimensi : Kemajuan dan perkembangan siswa pada pembelajaran kimiaDeskripsi : Siswa menunjukan kemajuan dan perkembangan konsep kimia dan berbagai keterampilan.Kemajuan sesuai dengan tujuan pembelajaranTingkat pencapaianDeskripsi

Istimewa(4)Siswa menampilkan kinerja yang sangat baik, konsisten dan terus berusaha meningkatkan kinerjanya.

Baik (3)Siswa menampilkan kinerja yang baik dan menunjukan peningkatan secara umum

Cukup (1)Siswa menampilkan sedikit kinerja yang baik dan menunjukan beberapa ketidak-konsistenan

Kurang (1)Kinerja siswa kurang baik dari waktu ke waktu atau kinerja siswa benar-benar tidak konsisten

Sangat kurang (0)Tidak ada upaya untuk menampilkan kemajuan dan pencapaian tujuan

Contoh 3 Penilaian Kinerja dalam Bentuk daftar CekNama siswa : ..Kelas : ..

No.ASPEK/KINERJA YANG DIHARAPKANPenilaianKet

YaTidak

I. PERSIAPAN PRAKTIKUM

1.Membawa perlengkapan praktikum (alat/bahan yang ditugaskan)

2.Memakai jas lab dan berpenampilan rapi

II. SELAMA KEGIATAN PRAKTIKUM

1. A. Menggunakan Alat dan Bahan

3.Mengambil bahan dengan rapi tidak berceceran

4.Mengambil bahan praktikum sesuai kebutuhan

5.Mengoperasikan alat dengan benar

6.Menggunakan alat dan bahan sesuai prosedur praktikum

B. Kemauan, keterampilan mengamati menganalisis dan menyimpulkan hasil praktikum

7.Memfokuskan perhatian pada kegiatan praktikum/tidak mengajarkan hal-hal lain yng tidak berhubungan dengan prosedur praktikum

8.Memiliki minat/interes terhadap aktivitas praktikum

9.Terlibat secara aktif dalam kegiatan praktikum

10.Mengamatai hasil praktikum dengan cermat

11.Menafsirkan hasil pengamatan dengan benar

12.Menyajikan data secara sistematis dan komunikatif

13.Menganalisis data secara induktif

14.Membuat kesimpulan yang sesuai dengan hasil praktikum

III. KEGIATAN AKHIR PRAKTIKUM

1.Membersihkan alat yang telah dipakai

2.Membersihkan meja praktikum dari sampah dan bahan yang telah dipakai

3.Mengembalikan alat ke tempatnya semula dalam keadaan kering

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dimuka dapat disimpulkan bahwasanya penilaian kinerja sangat berperan penting didalam kancah penilaian pada proses belajar mengajar berlangsung supaya siswa dapat bersentuhan langsung dengan teori yang sudah di pelajari dan pada aspek penilaian kinerja ini terdapat beberapa cara penilaian dalam kinerja ini yaitu dengan menggunakan cak list, penilaian skala dan rubrik. Yang dapat menjawab sejauh mana pemahaman siswa terhadap sesuatu yang di pelajari melalui demontrasi baik di lakukan seca individual maupun secara berkelompok. Penilaian kinerja ini sangat efektif untuk melihat skill siswa dan sangat cocok jika di terapkan pada materi yang dangat dituntut yang dominan pada aspek psikomotor seperti halnya mata pelajaran, IPA, matematika, olah raga, kesenian, dan bahasa Indonesia.

3.2 Saran

Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan makalah kami ini yang masih begitu banyak kekurangan. Oleh karena itu kami sarankan kepada para pembaca untuk membaca referensi yang lebih banyak yang actual dan factual untuk menambah wawasan mengenai Penilaian Kinerja.

DAFTAR PUSTAKA

Elly Herliani & Indrawati, Penilaian Hasil Belajar, Bandung : Pusat Pengembangan & Pemberdayaan Pendidik dan Pendidik Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA), 2009Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH0105/89a6dfbb.dir/doc.pdfhttp://fkunhas.com/topik/artikel+pendidikan+network+asesmen+dalam+pembelajaran+sains+sd.html http://p4tkmatematika.org/downloads/ppp/PPP04_UnjukKerja.pdfhttp://blog.pgpaud.ac.id/dokumen/analisis+sk+kd+ipa+sd+kelas+5http://re-searchengines.com/0405edi.htmlhttp://rizkamp.multiply.com/journal/item/73/Artikel_Asesmen_dalam_Pembelajaran_Sains_SDs http://www.slideshare.net/NASuprawoto/penilaian-hasil-belajarhttp://www.vilila.com/2010/06/asesmen-dalam-pembelajaran-sains-sd.html