Penilaian Hasil Kultur Bakteri

25
PENILAIAN HASIL KULTUR BAKTERI

description

ppt

Transcript of Penilaian Hasil Kultur Bakteri

Page 1: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

PENILAIAN HASIL KULTUR BAKTERI

Page 2: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

Setelah isolasi, bakteri yang tumbuh pada media perbenihan dilakukan identifikasi dengan tahapan sebagai berikut:

1) Evaluasi Morfologi Koloni Bakteri2) Uji Biokimia3) Fermentasi4) Alat Gerak

Page 3: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

1) Evaluasi Morfologi Koloni Bakteri

Evaluasi morfologi koloni dengan memperhatikan warna koloni,

bentuk koloni (seperti titik, bundar, berfilamen,atau tidak beraturan),

elevasi koloni (cembung, cekung, datar), serta

batas koloni (halus atau tidak beraturan)

Page 4: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

2) Uji biokimia

Uji biokimia dilakukan untuk melihat karakteristik bakteri melalui reaksi biokimia, yang biasa dilakukan diantaranya:

1. TSIA (Tripel Sugar Iron Agar) Digunakan untuk identifikasi bakteri gram

negatif batang, untuk melihat kemampuan meragi glukosa dan sukrosa atau laktosa. Contohnya hasil untuk Escherichia coli (acid/acid)

Page 5: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

2) MR/VP (methyl red /voges proskauer) Uji ini dilakukan untuk menentukan

organisme yang memproduksi dan mengelola asam dan produk-produknya dari hasil fermentasi glukosa, memperlihatkan kemampuan sistem buffer dan menentukan organism yang menghasilkan prosuk netral (asetil metal karbinol atau aseton) dari hasil fermentasi glukosa

Page 6: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

4. SIM(sulfur, indol, motility) Uji ini untuk mengetahui pergerakkan

bakteri, produksi indol dan pembentukkan gas H2S

5. Simon citrate Uji ini dilakukan untuk menentukkan

bakteri yang menggunakan sitrat sebagai sumber karbon

Page 7: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

3) Fermentasi

Bakteri memiliki kemampuan untuk melakukan fermentasi berbeda antara jenis yang satu dengan yang lainnya. Contohnya fermentasi pembentukan asam campuran adalah khas untuk famili Enterobacteriacea dan fermentasi dengan pembentukan asam butirat oleh Clostridium.

Page 8: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

4) Alat Gerak

Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel. Bakteri yang tidak memiliki alat gerak biasanya hanya mengikuti pergerakan media pertumbuhannya atau lingkungan tempat bakteri tersebut berada. Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:

Atrik, tidak mempunyai flagel Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu

ujungnya Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan

tubuhnya

Page 9: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

METABOLISME BAKTERI

Page 10: Penilaian Hasil Kultur Bakteri
Page 11: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

Bakteri heterotof termasuk bakteri pathogen, menggunakan zat organic sebagai sumber C untuk mendapatkan energi.

Bakteri autotrof membutuhkan C dalam bentuk anorganik.

Bakteri autotrof kemosintesik mendapatkan energi dengan oksidasi bahan organic seperti Fe dan NH3.

Bakteri autotrof fotosintesik mendapatkan energi untuk proses sintesa dari cahaya yang diolah menjadi energi kimia.

Page 12: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

Enzim yang Berperan

Dehidrogenasa (melancarkan reaksi reduksi-oksidasi suatu metabolit)

Flavoprotein (transport zat-zat dalam proses respirasi)

Sitokrom (proses respirasi pada kuman aerob untuk transport zat H ke O2)

Page 13: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

Metabolisme Karbohidrat

Karbohidrat dipecah menjadi triosa dalam bentuk fosfat dan piruvat (CH3COCOOH).

Enzim yang berperan adalah golongan glikosidasa dan fosforilasa.

Metabolisme glukosa menjadi piruvat:a) Embden Meyerhof (EMF) Glukosa – glukosa 6 fosfat – fosfogliseraldehid –

fosfogliserat – fosfoenol piruvat – piruvat. Reaksi kimianya adalah Glukosa + 2 NAD + 2 ADP + 2 P’ → piruvat + 2

NADH + ATP.

Page 14: Penilaian Hasil Kultur Bakteri
Page 15: Penilaian Hasil Kultur Bakteri
Page 16: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

b) Cara melalui pentosa fosfat (Pentosa Phospate Pathway)

Glukosa – glukosa 6 fosfat – 6 fosfoglukonat – pentosa fosfat.

Cara ini dipakai bakteri yang tidak memiliki enzim aldolasa dan triosa PO4 isomerasa yang diperlukan dalam EMF.

Page 17: Penilaian Hasil Kultur Bakteri
Page 18: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

Cara menurut Entner-Doudoroff (Entner-Doudoroff Pathway)

Melalui pembentukan deoksiglukonat. Glukosa – 6 fosfoglukonat – keodeoksiglukonat – piruvat + gliseraldehid.

Cara ini dipakai pada beberapa Pseudomonas dan Escherichia coli.

Page 19: Penilaian Hasil Kultur Bakteri
Page 20: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

Fermentasi Melalui proses fermentasi piruvat dapat

dipecah menjadi alcohol, asam laktat, asam butirat, asam propionate, asetat dan sebagainya. Fermentasi dengan pembentukan asam campuran adalah khas untuk family Enterobacteriaceae. Dalam Ph 6, enzim hidrogenliasa format memecah asam format menjadi CO2 dan H2 (pembentukan gas). Fermentasi dengan pembentukan asam butirat dilakukan oleh kebanyakan Clostridium.

Page 21: Penilaian Hasil Kultur Bakteri
Page 22: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

Respirasi Melalui proses respirasi secara aerob, glikolisis

diteruskan hingga piruvat terpecah menjadi CO2 dan H2O. Energi dilepaskan dalam bentuk ATP. Oksidasi substrat yang dipakai melalui siklus TCA dari Krebs, dimana O2 berfungsi sebagai reseptor H. Urutan sistem enzim yang dipakai dalam transport zat H ke O2 dalam rantai ini adalah sebagai berikut.

Flavoprotein – sitokrom b – sitokrom c – sitokrom a – O2.

Dalam proses respirasi anaerob, zat organic seperti nitrat atau sulfat dan bukan O2 yang berfungsi sebagai reseptor H.

Page 23: Penilaian Hasil Kultur Bakteri
Page 24: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

Metabolisme Zat Lemak

Permulaan reaksi diperlukan pengaktifan asam lemak dengan KoA dan sebagai hasil adalah gliserol dan asetil KoA.

Page 25: Penilaian Hasil Kultur Bakteri

Metabolisme Protein

Sintesa protein memerlukan nitrosa yang biasanya diambil dari medium dalam bentuk NH3 dan NO3. Sintesa protein mengikuti pola yang ditentukan DNA. DNA gen memberikan pola menentukan pada sintesa DNA sendiri dan RNA. RNA sebagai pembawa berita dari DNA yang menentukan sintesa protein. Dalam DNA terdapat semua informasi yang diperlukan dalam penyusunan DNA, RNA dan protein. Fermentasi asam amino dilakukan oleh beberapa Clostridium seperti:

Alanin + 2 glisin + 2 H2O → asetat + 3 NH3 + CO2