Pengumpulan Data

22
PENGUMPULAN DATA MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Yang Dibimbing Oleh Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc., Ph.D. disajikan pada Hari Selasa, 20 Oktober 2015 Oleh: Kelompok 7/Off A S1 Pendidikan Biologi/2014 DewiNurArasy (140341602754) Fandi Tri Fajar Cahyo (140341601660)

description

Pengumpulan Data Metodologi Penelitian

Transcript of Pengumpulan Data

Page 1: Pengumpulan Data

PENGUMPULAN DATA

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Yang Dibimbing Oleh Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc., Ph.D.

disajikan pada Hari Selasa, 20 Oktober 2015

Oleh:

Kelompok 7/Off A

S1 Pendidikan Biologi/2014

DewiNurArasy (140341602754)

Fandi Tri Fajar Cahyo (140341601660)

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGIOktober 2015

Page 2: Pengumpulan Data

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmatdankarunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah dengan judul “Pengumpulan Data.”

Makalah ini diselesaikan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi

Penelitian. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Herawati selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitianyang

banyak membantu dan membimbing penulis,

2. kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan materi, moral dan

spiritual,

3. seluruh teman seperjuangan Pendidikan Biologi kelas A angkatan 2014, yang

banyak membantu dan memberi masukan dalam penyempurnaaan makalah

penulis, dan

4. semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan makalah ini tentu masih terdapat kekurangan dan

kesalahan. Untuk itu penulis berharap adanya masukan yang bersifat inovatif dan

konstruktif agar makalah ini menjadi lebih sempurna. Disamping itu penulis

berharap agar hasil tugas ini nantinya dapat berguna bagi semua pihak khususnya

kalangan pendidikan, dalam menempuh matakuliah Metodologi Penelitian.

i

Page 3: Pengumpulan Data

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….…i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………...1

A. LatarBelakang …………………………..…………………………........ 1

B. Rumusan Masalah………..…………………………………………........1

C. Tujuan Makalah.........................................................................................2

D. Manfaat………………………………..………..……………………......2

BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………..…………………………3

A. Konsep Pengumpulan Data....…....………………………….…...………3

B. Metode Pengumpulan Data.....……………………………………....…...4

BAB III PENUTUP ………………………….....……………………………......11

A.Simpulan ………………......………………………………………......11

B. Saran ……………………………………………………………….....11

DAFTAR RUJUKAN ………………………………......………………….........12

ii

Page 4: Pengumpulan Data

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap

variabelditentukan oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan.Dari

berbagai penelitian kuantitatif, bahan-bahan pustaka merupakan sumber sekunder

dari penelitian. Pentingnya pengumpulan data dalam penelitian merupakan

langkah-langkah yang diatur dalam penelitian. Selain pada penelitian

pengumpulan data, juga dalam menyusun dan merumuskan landasan teoritis dan

kerangka konseptual. Metode pengumpulan data yang umum digunakan dalam

suatu penelitian adalah : kuesioner, observasi, wawancara.

Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan

penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan

reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau

kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai

fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup

penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui

pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan kondisi tersebut,

pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai proses yang menggambarkan

proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian kuantitatif dan

penelitian kualitatif.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dibuat beberapa rumusan masalah

sebagai berikut:

1. bagaimana konsep mengenai pengumpulan data?

2. apa saja metode pengumpulan data?

1

Page 5: Pengumpulan Data

C. Tujuan

Berdasarkan latar belakang serta rumusan masalah di atas, tujuan

pembuatan makalah ini, yaitu:

1. mengetahui konsep pengumpulan data

2. mengetahui berbagai macam metode pengumpulan data

D. Manfaat

Adapunmanfaat yang diharapkandenganditulisnyamakalahiniadalah:

1. mahasiswa mampu menggali informasi tentang pengertian pengumpulan data

2. mahasiswa mampu mengetahui berbagai macam metode pengumpulan data

2

Page 6: Pengumpulan Data

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pengumpulan Data

Jika di lihat dari pengertian metode pengumpulan data menurut ahli metode

pengumpulan data berupa suatu pernyataan (statement) tentang sifat, keadaan,

kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh

informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian (Gulo,

2002 : 110). Pengumpulan data atau mengobservasi adalah suatu istilah umum

yang mempunyai arti semua bentuk penerimaan data yang dilakukan dengan cara

merekam kejadian, menghitungnya, mengukurnya dan mencatatnya (Kerlinger,

1978). Menurut PPKI (2010) menguraikan bahwa pengumpulan data adalah:

a. langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan

data,

b. kualifikasi dan jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan

data,

c. jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data.

Jadi dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan, bahwa

pengumpulan data merupakan suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang

dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar.

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data merupakan salah satu

tahapan sangat penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar

akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh

karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai

prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif (sebagaimana telah dibahas pada materi

sebelumnya). Sebab, kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam metode

pengumpulan data akan berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak credible,

sehingga hasil penelitiannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian

demikian sangat berbahaya, jika dipakai sebagai dasar pertimbangan untuk

mengambil kebijakan publik.

3

Page 7: Pengumpulan Data

B. Metode Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yaitu angket, wawancara, observasi,

studi dokumentasi, dan teknik lainnya.

1. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan

secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban

responden dicatat atau direkam dengan alat perekam.

Keuntungan wawancara adalah :

a. Wawancara dapat digunakan pada responden yang tidak ari membaca dan

menulis.

b. Jika ada pertanyaan yang belum dipahami, pewawancara dapat segera

menjelaskannya.

c. Wawancara dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan

mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak-

gerik responden.

Kerugian wawancara adalah :

a. Wawancara memerlukan biaya yang sangat banyak untuk perjalanan dan

uang harian pengumpulan data.

b. Wawancara hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil.

c. Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden.

Menurut Patton cara pembagian wawancara di bagi sebagaimana berikut :

(1) Wawancara pembicaraan informal (2) pendekatan dengan menggunakan

petunjuk umum wawancara, dan (3) wawancara baku terbuka. Pembagian

wawancara yang dilakukan Patton di dasari atas perencanaan pertanyaan.

Ketiganya di jelaskan secara singkat di bawah ini.

a. Wawancara pembicaraan informal dengan mengjukan pertanyaan yang

bergantung pada pewawancara itu sendiri, jadi bergantungnya secara

spontanitas ketika mengajukan pertanyaan kepada terwawancara

b. Pendekatan dengan menggunakan petunjuk umum wawancara yaitu dengan

membuat kerangkan dan garis besar pokok-pokok yang dirumuskan dan

tidak tidak perlu dipertanyaan secara berurutan. Demikian pula

4

Page 8: Pengumpulan Data

pewawancara dengan penggunaan kata-kata untuk wawancara dalam hal

tertentu tidak perlu dilakukan sebelumnya.

c. Wawancara baku terbuka ini adalah wawancara yang menggunakan

seperangkat pertanyaan baku. Urutan pertanyaan, kata-katanya, dan cara

penyajiannya sama untuk setiap resfonden. Keluwesan untuk mengadakan

pertanyaan pengalaman (probling) terbatas, dan hal bergantung pada situasi

wawancara dan kecakapan pewawancara (Moleong, 2006).

Daftar pertanyaan untuk wawancara ini disebut sebagai interview schedule.

Sedangkan catatan garis besar tentang pokok-pokok yang akan ditanyakan disebut

pedoman wawancara (interview guide). Untuk mendapatkan penerimaan dan kerja

sama dengan responden ada beberapa pedoman yang harus diperhatikan :

a. Penampilan fisik

b. Sikap dan tingkah laku pewawancara

c. Identitas

d. Persiapan

e. Pewawancara harus bersikap netral dan tidak mengarahkan jawaban atau

tanggapan responden

2. Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau

mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden

adalah orang yang memberikan tanggapan atas angket yang diajukan.

Keuntungan dari teknik angket adalah :

a. Angket dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar karena dapat dikirim

melalui pos.

b. Biaya yang diperlukan untuk membuat angket relative murah.

c. Angket tidak terlalu menggangu responden karena pengisiannya ditentukan

oleh responden sendiri sesuai dengan kesediaan waktunya.

Kerugiaan teknik angket :

a. Jika angket dikirimkan melalui pos, maka presentasi yang dikembalikan

relative rendah.

b. Angket tidak dapat digunakan untuk responden yang kurang ari membaca

dan menulis.

5

Page 9: Pengumpulan Data

c. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket dapat ditafsirkan salah dan tidak ada

kesempatan untuk mendapat penjelasan.

Pertanyaan-pertanyaan dalam instrument penelitian dapat dibedakan

menjadi dua macam, yaitu :

a. Pertanyaan terbuka, adalah pertanyaan yang jawabannya tidak disediakan

sehingga responden bebas menuliskan jawabannya sendiri.

b. Pertanyaan tertutup, adalah pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan

sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang sudah

disediakan.

Dalam membuat jawaban alternative untuk pertanyaan tertutup atau dalam

menggolong-golongkan jawaban yang diberikan pada pertanyaan terbuka perlu

diperhatikan ketentuan-ketentuan berikut :

a. Penggolongan hanya didasarkan atas satu prinsip atau satu dimensi. Dengan

syarat ini adalah untuk menghindari agar seseorang tidak dapat masuk

dalam lebih dari satu golongan.

b. Golongan-golongan yang dibuat harus saling meniadakan, artinya jika

seseorang sudah dimasukan kedalam satu golongan, ia tidak dapat

dimasukkan kedalam golongan lainnya.

c. Golongan-golongan yang dibuat harus menyeluruh, artinya tidak seorang

pun yang tidak termasuk kedalam salah satu golongan yang dibuat.

Terdapat beberapa pedoman yang harus diperhatikan dalam membuat

pertanyaan-pertanyaan untuk instrument penelitian :

a. Pertanyaan atau pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan.

b. Hindari pernyataan atau pertanyaan ganda.

c. Responden harus mampu menjawab. Agar dapat dipercaya.

d. Pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan harus relevan

(berkenaan dengan tujuan penelitian).

e. Pertanyaan atau pernyataan yang pendek adalah terbaik.

f. Hindari pertanyaan, pernyataan atau istilah bias, termasuk tidak

menanyakan pertanyaan atau mengajukan pertanyaan yang sugestif

(mendorong responden untuk menjawab kearah tertentu).

6

Page 10: Pengumpulan Data

g. Angket yang dikirimkan harus disertai surat pengantar yang menjelaskan

maksud dan tujuan penelitian serta siapa penelitinya. Perlu juga untuk

melampirkan sampul pengembalian yang sudah beralamat dan sudah

berprangko cukup.

3. Observasi

Observasi atau pengamatan kegiatan adalah setiap kegiatan untuk

melakukan pengukuran, pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan

yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

Observasi juga diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan

pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungnya

peristiwa, sehingga observasi berada bersama objek yang diselidiki, disebut

observasi langsung. Sedangkan observasi tidak langsung adalah pengamatan yan

dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan dilakukan

tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diselidiki, misalnya

peristiwa tersebut diamati melalui film, rangkaian slide, atau rangkaian foto.

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh orang yang melakukan observasi

(observer) agar penggunaan teknik ini dapat menghimpun data secara efektif

adalah sebagai berikut :

a. Pemilikan pengetahuan yang cukup mengenai objek yang akan diobservasi.

b. Pemahaman tujuan umum dan tujuan khusus pada penelitian yag

dilaksanakannya.

c. Penentuan cara dan alat yang dipergunakan dalam mencatat data.

Pertimbangan pencatatan langsung ditempat langsung atau setelah observasi

haruslah saksama. Demikian juga alat pencatat data, yaitu Anecdotal record,

catatan berskala, check list, rating scale atau mechanical devide perlu

dipertimbangkan.

d. Penentuan kategori pendataan gejala yang diamati, apakah dengan

mempergunakan skala tertentu sekadar mencatat frekuensi munculnya gejala

tanpa klasifikasi tingkatannya sehingga perumusan cirri-ciri setiap kategori

dengan tegas dan jelas sangat perlu.

Keuntungan oservasi adalah :

7

Page 11: Pengumpulan Data

a. Data yang diperoleh adalah data yang segar.

b. Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.

Kerugian observasi adalah :

a. Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu

dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi.

b. Beberapa tingkah laku, bahkan ari membahayakan jika diamati.

Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan-kegiatan orang yang

diamati, observasi dapat dibedakan menjadi:

c. Observasi partisipan (participant observation) ; pengamat ikut serta dalam

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau yang

diamati.

d. Observasi tak partisipasi (nonparticipant observation) : pengamat berada

diluar sujek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang

mereka lakukan.

Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan, observasi juga dibedakan

menjadi dua bagian:

a. Observasi tak berstruktur: pengamat tidak membawa catatan tingkah laku

apa saja yang harus diamati.

b. Observasi terstruktur: observasi dengan prosedur sistematis dan

perencanaan serta pelaksanaan yang rinci dan membutuhkan proses kontrol

yang memungkinkan observasi dilakukan kembali (Indrawati et al, 2007).

4. Menggunakan Tes

Maksud dari menggunakan tes, yaitu seperangkat ransangan atau stimulus

kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat

dijadikan dasar bagi penetapannya (biji-angka seseorang) yang berkenaan dengan

karakteristik/variable tertentu yang hendak diukur, untuk mengukur da

melukiskan aspek-aspek tertentu dari atingkah-laku manusia. Ditiliti dari

tujuannya, tes bisa dibedakan ke dalam tiga jenis, yaitu ;

a. tes prestasi belajar (achievement test) dimaksudkan untuk mengukur hasil

belajar seseorang pada suatu bidang pengetahuan atau keterampilan :

mengukur tingkat performant individu sehingga bisa menetapkan status atau

8

Page 12: Pengumpulan Data

posisi sesuatu individu atau kelompok did lam pengusaannya terhadap suatu

bidang pengetahuan atau keterampilan tertentu.

b. tes intelegensi atau kecerdasan yang belakangan ini lebih cenderung disebut

dengan " tes kemampuan skolastik " (scholastic attitude test) dimaksudkan

untuk mengukur tingkat kemampuan umum seseorang guna untuk

mendapatkan tingkat kafasitas atau potensi kecendasan seseorang. Dalam

penelitian, kecerdasanya lazimnya di tempatkan sebagai variable yang

berkenaan dengan performans dari responden subjek penelitian pada sesuatu

hal.

c. tes kepribadian (personality meansurement) dimaksudkan untuk

mendapatan ukuran kepribadian seseorang, apakah berkenaan dengan sikap,

motivasi, minat, ataukah " gangguan kejiwaan ". Pengukuran kepribadian

tersebut, biasa dilakukan dengan menggunakan teknik seperti, (1) teknik

inventory (2) teknik skala penilaian (rating scale) (3) teknik proyektif dan

(4) teknik skala sikap (attitude scale) (Faisal, 2001).

5. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak

langsung ditujukan kepada sujek penelitian. Dokumen dapat dibedakan menjadi

dokumen primer (dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami

suatu peristiwa), dan dokumen sekunder (jika peristiwa dilaporkan kepada orang

lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini) contohnya otobiografi.

Keuntungan studi dokumentasi adalah :

a. Untuk subjek penelitian yang sukar, studi dokumentasi dapat memberikan

jalan untuk melakukan penelitian.

b. Tak kreatif, karena studi dokumentasi tidak dilakukan secara langsung

dengan orang, maka data yang diperlukan tidak berpengaruh oleh kehadiran

peneliti atau pengumpulan data.

c. Analisis longitudinal, menjangkau jauh kemasa lalu.

9

Page 13: Pengumpulan Data

d. Besar sampel. Dengan dokumen-dokumen yang tersedia, teknik ini

memungkin untuk mengambil sampel yang lebih besar karena biaya yang

diperlukan relative kecil.

Kerugian studi dokumentasi adalah:

a) Bias, karena dokumen yang diuat tidak untuk keperluan penelitian, maka

data yang tersedia mungkin bias.

b) Tersedia secara selektif. Tidak semua dokumen dipelihara untuk dapat

dibaca ulang oleh orang lain.

c) Tidak lengkap. Karena tujuan penulisan dokumen berbeda dengan tujuan

penelitian.

d) Format yang tidak baku. Sejalan dengan maksud dan tujuan penulisan

dokumen yang berbeda dengan tujuan penelitian, maka formatnya juga

dapat bermacam-macam sehingga ari mempersulit pengumpulan data.

10

Page 14: Pengumpulan Data

BAB IIIPENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa:

1. pengumpulan data merupakan suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data

yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar. Secara

konsep, pengumpulan data sangat berpengaruh terhadap kredibilitas

penelitian karena teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan

data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya.

2. Metode pengumpulan data antara lain wawancara, angket, observasi, tes dan

studi dokumentasi. Setiap metode memiliki jenis, kelebihan, dan

kekurangan masing-masing.

B. Saran

Supaya makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembaca,

maka penulis menyarankan:

1. belajar untuk membiasakan membaca berbagai bahan atau rujukan informasi

untuk mengetahui, memahami, dan memanfaatkan informasi tersebut dalam

penelitian khususnya metode pengumpulan data

2. belajar mengaplikasikan setiap metode pengumpulan data sesuai penelitian

yang dilakukan.

11

Page 15: Pengumpulan Data

DAFTAR RUJUKAN

Anonim. 2010. Pedoman Karya Ilmiah Edisi Kelima. Malang: Universitas Negeri

Malang.

Chamidy. 2010. Kajian Pustaka. (Online),

(http://www.scribd.com/doc/661023/04-Kajian-Pustaka) , diakses pada

tanggal 12 September 2015.

Faisal, Sanafiah. 2001. Format-format Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo PersadaHoward, K.& Sharp, J., A. 1993. The management of a Student Research Project.

Great Britain: Gower.

Ibnu, S., Moehnilabib, M.,Mukhadis, A., Suparno, Rafi’udin, A. & Sukarnyana,

I., W. 2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang: UM Pres.

Indrawati, S. W., Misbach, Ifa H. 2007. Handout: Observasi. Bandung: UPI FIP

Psikologi

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: RosdakaryaSugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Triyono. 2003. Beberapa Kelemahan Umum Proposal Penelitian Dosen

Universitas Palangkaraya. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 042 (9):

383.

12