Teknik Pengumpulan Data

23
Teknik Pengumpulan Data Kualitatif Data dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif. Pada pembahasan teknik pengumpulan data kali ini akan lebih mengarah pada teknik pengumpulan data kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka secara langsung. (Amirin 2000). Penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan suatu proses penyelidikan, yang mirip dengan pekerjaan detektif (Miles, 1992). Dari sebuah penyelidikan akan dihimpun data-data utama dan sekaligus data tambahannya. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan. Sedangkan data tertulis, foto, dan statistik adalah data tambahan (Moleong, 2007:157). II. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa teknik dalam mengumpulkan data, seperti yang dikemukakan Sevilla, dkk

Transcript of Teknik Pengumpulan Data

Page 1: Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

Data dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu, data kualitatif dan data

kuantitatif. Pada pembahasan teknik pengumpulan data kali ini akan lebih

mengarah pada teknik pengumpulan data kualitatif. Data kualitatif yaitu data

yang tidak bisa diukur atau dinilai dengan angka secara langsung. (Amirin 2000).

Penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan suatu proses penyelidikan, yang

mirip dengan pekerjaan detektif (Miles, 1992). Dari sebuah penyelidikan akan

dihimpun data-data utama dan sekaligus data tambahannya. Sumber data utama

dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan. Sedangkan data

tertulis, foto, dan statistik adalah data tambahan (Moleong, 2007:157).

II. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa teknik dalam mengumpulkan data,

seperti yang dikemukakan Sevilla, dkk (1993) bahwa dalam pengumpulan data

penelitian dalam pendidikan dapat meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Pengamatan;

Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat

situasi penelitian. Teknik ini sangat relevan digunakan dalam penelitian kelas

yang meliputi pengamatan kondisi interaksi pembelajaran, tingkah laku anak dan

interaksi anak dalam kelompoknya. Pengamatan dapat dilakukan secara bebas

dan terstruktur. Alat yang bisa digunakan dalam pengamatan adalah lembar

pengamatan, ceklist, catatan kejadian dan lain-lain.

Page 2: Teknik Pengumpulan Data

 

1. Pertanyaan;

Teknik pertanyaan lebih cocok digunakan dalam pendekatan survei.

Pertanyaan yang efektif akan membantu pengumpulan data yang akurat,

karenanya Fox (dalam Sevilla, 1993) memberikan kreteria karakteristik

pertanyaan yang efektif sebagai berikut; (a) bahasanya jelas, (b) ada ketegasan

isi dan periode waktu, (c) bertujuan tunggal, (d) bebas dari asumsi, (e) bebas

dari saran, dan (f) kesempurnaan dan konsistensi tata bahasa.

1. Angket atau kuesioner (questionnaire)

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak

langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen

atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-

pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden

mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan

presepsinya.

(4) Studi dokumenter (documentary study)

Studi dokumenter merupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data

dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,baik dokumen

tertulis,gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian

dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil

Page 3: Teknik Pengumpulan Data

kajian yang sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumenter tidak sekedar

mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan

tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil

analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut.

JENIS DATA DAN METODE PENGUMPULAN   DATA

Filed Under: referensi bk by eko — 23 CommentsMarch 18, 2008

JENIS DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA

I. Macam-Macam DataUntuk memperoleh data atau informasi dalam studi kasus tentu perlu dilakukan kegiatan pengumpulan data. Data sebagai informasi awal yang dibutuhkan sebagai penunjang studi kasus, untuk itu diperlukan data-data mengenai klien dalam aspek-aspek sebagai berikut :Latar belakang keluarga; data tentang orang tua, saudara-saudara, taraf sosial ekonomi keluarga, suasana kehidupan keluarga, adapt istiadat, pola asuh orang tua.Riwayat sekolah; jenjang pendidikan sekolah yang telah diselesaikan dalam waktu berapa tahun, tamat dimana, tahu berapa, kesulitan belajar yang dialami.Taraf prestasi; dalam bidang-bidang studi yang mempunyai relevansi bagi perencanaan pendidikan lanjutan dan penentuan jabatan kelak.Taraf kemampuan intelektual atau kemampuan akademik; kemampuan untuk mencapai prestasi disekolah yang didalamnya berpikir memegang peranan pokok.Bakat khusus; kemampuan untuk mencapai prestasi yang tinggi di bidang tertentu.Minat terhadap bidang studi dan bidang pekerjaan tertentu; kecenderungan menetap untuk merasa tertarik pada sesuatu.Pengalaman diluar sekolah; kegiatan dalam organisasi muda-mudi dan pengalaman kerja.Cirri-ciri keperibadian yang tidak termasuk kedalam no 4 ,5, 6 diatas; sifat tempramen, sifat karakter, corak kehidupan emosional, nilai-nilai kehidupan yang dijunjung tinggi, kadar pergaulan social dengan teman-teman sebaya, sikap dalam menghadapai permasalahan dalam berbagai bidang kehidupan, keadaan mental dsb.Kesehatan jasmani; keadaan kesehatan pada umumnya, gangguan pada alat-alat indera, cacat jasmani dan penyakit serius yang pernah diderita.

Page 4: Teknik Pengumpulan Data

II. Metode Pengumpulan DataDalam proses pengumpulan data tentu diperlukan sebuah alat atau instrument pengumpul data. Alat pengumpul data dapat dibedakan menjadi dua yaitu pertama alat pengumpul data dengan menggunakan metode test dan metode non test.

II. A. Pengumpulan Data Dengan Metode Test

Test merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti.Keunggulan metode ini adalah :Lebih akurat karena test berulang-ulang direvisi.Instrument penelitian yang objektif.Sedangkan kelemahan metode ini adalah :Hanya mengukur satu aspek data.Memerlukan jangka waktu yang panjang karena harus dilakukan secara berulang-ulang.Hanya mengukur keadaan siswa pada saat test itu dilakukan.

II. A. 1. Jenis-jenis Tes

1. Tes IntelegensiTes kemampuan intelektual, mengukur taraf kemampuan berfikir, terutama berkaitan dengan potensi untuk mencapi taraf prestasi tertentu dalam belajar di sekolah (Mental ability Test; Intelegence Test; Academic Ability Test; Scholastic Aptitude Test). Jenis data yang dapat diambil dari tes ini adalah kemampuan intelektual atau kemampuan akademik.

2. Tes BakatTes kemampuan bakat, mengukur taraf kemampuan seseorang untuk berhasil dalam bidang studi tertentu, program pendidikan vokasional tertentu atau bidang pekerjaan tertentu, lingkupnya lebih terbatas dari tes kemampuan intelektual (Test of Specific Ability; Aptitude Test ). Kemampuan khusus yang diteliti itu mencakup unsur-unsur intelegensi, hasil belajar, minat dan kepribadian yang bersama-sama memungkinkan untuk maju dan berhasil dalam suatu bidang tertentu dan mengambil manfaat dari pengalaman belajar dibidang itu.

3. Tes MinatTes minat, mengukur kegiatan-kegiatan macam apa paling disukai seseorang. Tes macam ini bertujuan membantu orang muda dalam memilih macam pekerjaan yang kiranya paling sesuai baginya (Test of Vocational Interest).

4. Tes KepribadianTes kepribadian, mengukur ciri-ciri kepribadian yang bukan khas bersifat kognitif, seperti sifat karakter, sifat temperamen, corak kehidupan emosional, kesehatan mental, relasi-relasi social dengan orang lain, serta bidang-bidang kehidupan yang menimbulkan

Page 5: Teknik Pengumpulan Data

kesukaran dalam penyesuaian diri. Tes Proyektif, meneliti sifat-sifat kepribadian seseorangmelalui reaksi-reaksinya terhadap suatu kisah, suatu gambar atau suatu kata; angket kepribadian, meneliti berbagai ciri kepribadian seseorang dengan menganalisa jawaban-jawaban tertulis atas sejumlah pertanyaan untuk menemukan suatu pola bersikap, bermotivasi atau bereaksi emosional, yang khas untuk orang itu.Kelemahan Tes Proyektif hanya diadministrasi oleh seorang psikolog yang berpengalaman dalam menggunakan alat itu dan ahli dalam menafsirkannya.

5. Tes Perkembangan VokasionalTes vokasional, mengukur taraf perkembangan orang muda dalam hal kesadaran kelak akan memangku suatu pekerjaan atau jabatan (vocation); dalam memikirkan hubungan antara memangku suatu jabatan dan cirri-ciri kepribadiannya serta tuntutan-tuntutan social-ekonomis; dan dalam menyusun serta mengimplementasikan rencana pembangunan masa depannya sendiri. Kelebihan tes semacam ini meneliti taraf kedewasaan orang muda dalam mempersiapkan diri bagi partisipasinya dalam dunia pekerjaan (career maturity).

6. Tes Hasil Belajar (Achievement Test)Tes yang mengukur apa yang telah dipelajari pada berbagai bidang studi, jenis data yang dapat diambil menggunakan tes hasil belajar (Achievement Test) ini adalah taraf prestasi dalam belajar.

II. B. Pengumpulan Data Dengan Metode Non Test

Untuk melengkapi data hasil tes akan lebih akurat hasilnya bila dipadukan dengan data-data yang dihasilkan dengan menggunakan tehnik yang berbeda, berikut disajikan alat pengumpul data dalam bentuk non tes.

A. ObservasiObservasi diartikan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Berikut alat dan cara melaksanakan observasi :Keunggulan metode ini adalah :Banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah.Banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi, misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai atau menisci kuisioner.Kejadian yang serempak dapat diamati dan dan dicatat serempak pula dengan memperbanyak observer.Banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap oleh alat pengumpul data yang lain, yang ternyata sangat menentukan hasil penelitian.

Kelemahan metode ini adalah :Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat.Kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan.Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan peribadi yang sangat rahasia.

Page 6: Teknik Pengumpulan Data

Oberservasi sering menjumpai observee yang bertingkah laku baik dan menyenangkan karena tahu bahwa ia sedang diobservasi.Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam kondisi lingkungan tertentu, sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi tidak dapat dilakukan.

1. Catatan Anekdot (Anecdotal Record )Alat untuk mencatat gejala-gejala khusus atau luar biasa menurut urutan kejadian, catatan dibuat segera setelah peristiwa terjadi. Pencatatan ini dilakukan terhadap bagaimana kejadiannya, bukan pendapat pencatat tentang kejadian tersebut.Keuntungan :Catatan ini menggambarkan perilaku individu, biasanya dalam berbagai situasi yang berbeda, sehingga dapat menyumbangkan pemahaman yang lebih besar tentang kepribadian individu tersebut.Catatan tentang perilaku yang jelas akan menghasilkan pemahaman yang lebih tepat mengenai subyek, daripada generalisasi yang tidak jelas, terlalu luas, dan tidak dilengkapi bukti kuat.Catatan ini mendorong guru untuk tertarik dan mendapatkan informasi tentang individu.Catatan ini melengkapi data kuantitatif dan memperkaya penafsiran perilaku.Kelemahan :Catatan ini dapat berguna hanya jika penggambaran pengamatannya akurat dan komprehensif.Catatan ini bisa menciptakan masalah serius bagi personel sekolah berkaitan dengan undang-undang yaitu (Undang-Undang dan Privasi Pendidikan Keluarga 1974) yang diciptakan untuk melindungi hak privasi siswa. Pencatatan data tentang orang tua atau anak dpat berdampak sangat berbahaya.Beberapa kejadian yang dialami subyek sehari-hari cenderung menjadi bahan observasi dan dicatat. Kejadian ini menimbulkan kesan tentang subyek itu diluar proporsi kepentingannya.Pencatatan dan penggambaran perilaku yang tidak representative mungkin akan mempengaruhi perilaku individu yang lain.Catatan anecdotal banyak memakan waktu dalam penulisan dan pemrosesannya. Hal ini jelas menambah beban konselor, guru, dan petugas sekolah.

2. Catatan Berkala (Incidental Record)Pencatatan berkala walaupun dilakukan berurutan menurut waktu munculnya suatu gejala tetapi tidak dilakukan terus menerus, melainkan pada waktu tertentu dan terbatas pula pada jangka waktu yang telah ditetapkan untuk tiap-tiap kali pengamatan.

3. Daftar Chek (Check List )Penataan data dilakukan dengan menggunakan sebuah daftar yang memuat nama observer dan jenis gejala yang diamati.

4. Skala Penilaian (Rating Scale)Pencatatan data dengan alat ini dilakukan seperti chek list. Perbedaannya terletak pada kategorisasi gejala yang dicatat. Dalam rating scale tidak hanya terdapat nama objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki akan tetapi tercantum kolom-kolom yang

Page 7: Teknik Pengumpulan Data

menunjukkan tingkatan atau jenjang setiap gejal tersebut.Keuntungan :Kelebihan skala pengukuran adalah karena merupakan alat perhitungan observasi dan merupakan alat yang bagi pengamat dapat digunakan untuk menilai individu yang sama, dengan demikian akan memperbesar reliabilitas penilaian. Penilaian yang sama dari beberapa penilai, asalkan mereka memiliki pengetahuan yang sama tentang individu yang sedang dinilai, biasanya hasilnya lebih baik daripada penilaian yang hanya dilakukan satu orang.

Kelemahan:Kesalahan bias personal, efek halo, kecenderungan sentral, dan kesalahan logis. Karena skala penilaian telah digunakan secara luas selama bertahun-tahun, kekurangan itu cukup dikenal oleh mereka yang merancang dan menggunakannya. Namun, jenis-jenis kesalahan itu bisa saja terjadi dengan berbagai bentuk berdasarkan observasi yang dilakukan.

5. Peralatan Mekanis (Mechanical Device)Pencatatan dengan alat ini tidak dilakukan pada saat observasi berlangsung, karena sebagian atau seluruh peristiwa direkan dengan alat elektronik sesuai dengan keperluan.

B. Angket TertulisAlat ini memuat sejumlah item atau pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa secara tertulis juga. Dengan mengisi angket ini siswa memberikan keterangan tentang sejumlah hal yang relevan bagi keperluan bimbingan, seperti keterangan tentang keluarga, kesehatan jasmani, riwayat pendidikan, pengalaman belajar sekolah dan dirumah, pergaulan social, rencana pendidikan lanjutan, kegiatan diluar sekolah, hobi dan mungkin kesukaran yang mungkin dihadapi.Keunggulan :Dalam waktu singkat diperoleh banyak keterangan.Pengisiannya dapat dilakukan dikelas, siswa dapat menjawab sesuai dengan keadaannya tanpa dipengaruhi oleh orang lain.

KelemahanSiswa tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena jawaban terbatas pada hal-hal yang ditanyakan.Siswa dapat menjawab tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya jika dia menghendaki demikian.Jawaban hanya mengungkap keadaan siswa pada saat angket diisi.

C. Wawancara InformasiWawancara informasi merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari siswa secara lisan. Proses wawancara dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung dengan siswa. Selama proses wawancara petugas bimbingan mengajukan pertanyaan, meminta penjelasan dan jawaban dari pertanyaan yang diberikan dan membuat catatan mengenai hal-hal yang diungkapkan kepadanya.Keunggulan :

Page 8: Teknik Pengumpulan Data

Diperoleh informasi dalam suasana komunikasi secara langsung, yang memungkinkan siswa selain memberikan data factual seperti yang ditulis dalan angket, juga mengungkapkan sikap, pikiran, harapan, dan perasaan.Rumusan pertanyaan dapat disesuaikan dengan daya tangkap siswa.Dapat ditanyakan hal-hal yang bersifat sensitive, seperti suasana keluarga, corak pergaulan dengan saudara kandung dan teman sebaya, penggunaan bahan narkotika, pengalaman seksual, dsb.Interview penting untuk memperoleh informasi, tidak hanya merngenai item-item yang factual seperti yang biasa tercakup pada kuesioner pengumpul data-siswa, namun juga mengenai sikap, ambisi dan hal afektif lain yang menyusun studi kasus ini.Fact-Finding interview dapat digunakan karena data sebelumnya tidak jelas atau karena perasaan yang mendasari perlu ditemukan dan dipahami.

Kelemahan :Memakan banyak waktu bagi petugas bimbingan.Siswa berprasangka terhadap petugas bimbingan dan memberikan informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan.Petugas bimbingan mendengarkan terlalu selektif atau bertanya-tanya dengan cara yang sugestif.pembuatan catatan memberikan kesan kepada siswa bahwa dia sedang berhadapan dengan petugas kepolisian.Interview mungkin mengubah informasi mengenai interview mereka sendiri, reaksi mereka, dan pengalaman mereka.Interview dapat menjadikan sumber kesalahan. Mereka dapat mencatat informasi karena “pendengaran yang selektif”. Mungkin mereka hanya gagal mendengarkan pernyataan interviewee yang bertentangan dengan opini,reaksi, sikap atau ide tentang situasi mereka sendiri.

D. OtobiografiOtobiografi merupakan karangan yang dibuat oleh siswa mengenai riwayat hidupnya sampai pada saat sekarang. Riwayat hidup itu dapat mencakup keseluruhan hidupnya dimasa lamoau atau hanya beberapa aspek kehidupannya saja.Keunggulan :Disamping menceritakan kejadian-kejadian dimasa lalu terungkap pula pikiran dan perasaan subjektif tentang kejadian tersebut.Menolong Konselor memahami kehidupan batin siswa dan membantu siswa menyadari garis besar riwayat perkembangannya sampai sekarang.Berunsur subjektifitas sehingga siswa menggambarkan duniaini, dilihat dari sudut pandang sendiri (internal frame of reference).Kelemahan :Unsur sujektifitas juga menimbulkan kesulitan bagi interpretasi, karena siswa cenderung melebihkan-lebihkan kebaikan atau kelemahan sendiri dan menilai peranan orang lain secara berat sebelah.Memerlukan waktu yang lama,

Page 9: Teknik Pengumpulan Data

E. SosiometriSosiometri merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang jaringan social dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil antara 10-50 orang, data diambil berdasarkan preferensi pribadi antara anggota kelompok.Keunggulan :Mungkin kelebihan terbesar teknik sosiometri adalah teknik ini memberikan informasi obyektif mengenai fungsi-fungsi individu dalam kelompoknya, dimana informasi ini tidak dapat diperoleh dari sumber yang lain.Kelemahan :Perlu diketahui bahwa tes sosiometri, tidak memberikan jawaban yang pasti. Tes ini hanya bisa memberikan indikasi struktur social atau petunjuk bagi peneliti tentang individu pada periode tertentu.Seluruh teori sosiometri atau postulatnya belum dites dan dikembangkan sampai pada tingkat yang tak tersangkal kebenarannya.Siswa cenderung memilih bukan atas dasar pertimbangan dengan siapa dia akan paling berhasil dalam melakukan kegiatan (sosiogroup) melainkan atas dasar simpati dan antipati (psychogroup)

Tuesday, November 04, 2008

METODE PENGUMPULAN DATA Mengumpulkan data memang pekerjaan yang melelahkah dan kadang-kadang sulit. Berjalan dari rumah ke rumah mengadakan interview atau membagi angket, belum lagi kalau satu dua kali datang belum berhasil bertemu dengan orang yang dicari, atau malah dikejar anjing penjaga. Kadang-kadang sampai ke kantor, atau suatu tempat dan disambut dengan dingin, bahkan kadang-kadang raut wajah yang kecut. Pekerjaan seperti ini sering diberikan kepada pembantu-pembantu peneliti yunior, sedangkan para senior cukup membuat desain, menyusun instrumen, mengolah data, dan mengambil kesimpulan. Yang diambil kesimpulannya adalah olahan data yang pengumpulan banyak dipengaruhi oleh faktor siapa yang bertugas mengumpulkan data. Jika pengumpul data melakukan sedikit kesalahan sikap dan interview misalnya, akan mempengaruhi data yang diberikan oleh responden. Kesimpulannya dapat salah. Maka mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang penting dalam meneliti. Empat jenis metode pengumpulan data adalah sebagai berikut:

KUESIONERData yang diungkap dalam penelitian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: fakta, pendapat, dan kemampuan. Untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, digunakan tes. Perlu kita pahami bahwa yang dapat dikenai tes bukan hanya manusia. Mesin mobil jika akan diketahui masih baik atau tidak, data kemampuannya seberapa, juga dites dengan alat tertentu. Untuk manusia, instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi.

Page 10: Teknik Pengumpulan Data

Sebagian besar penelitian umumnya menggunakan kuesioner sebagai metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner atau angket memang mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpul data. Memang kuesioner baik, asal cara dan pengadaannya mengikuti persyaratan yang telah digariskan dalam penelitian. Sebelum kuesioner disusun, maka harus dilalui prosedur.1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.2. Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan tunggal.4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.Penentuan sampel sebagai responden kuesioner perlu mendapat perhatian pula. Apabila salah menentukan sampel, informasi yang kita butuhkan barangkali tidak kita peroleh secara maksimal. Kita ambil contoh, kita ingin mengetahui daya tarik orang terhadap kuesioner. Maka kita mengirimkan ribuan kuesioner kepada responden secara acak melalui buku telepon dan meminta mereka untuk mengembalikan lewat pos berlangganan, jadi responden tidak perlu membeli perangko. Hasilnya dapat ditebak, yaitu bahwa semua responden akan suka dengan kuesioner. Mengapa? Tentu saja, responden yang tidak suka dengan kuesioner akan membuang kuesioner ke tempat sampah atau dijadikan bungkus kacang.

Angket anonim memang ada kebaikannya karena responden bebas mengemukakan pendapat. Akan tetapi penggunaan angket anonim mempunyai beberapa kelemahan pula.1. Sukar ditelusuri apabila ada kekurangan pengisian yang disebabkan karena responden kurang memahami maksud item.2. Tidak mungkin mengadakan analisis lebih lanjut apabila peneliti ingin memecah kelompok berdasarkan karakteristik yang diperlukan.

Berbagai penelitian memberikan gambaran hasil bahwa tidak ada perbedaan ketelitian jawaban yang diberikan oleh orang dewasa, baik yang anonim maupun yang bernama. Faktor-faktor yang mempengaruhi perlu tidaknya angket diberi nama adalah:1. Tingkat kematangan responden.2. Tingkat subjektivitas item yang menyebabkan responden enggan memberikan jawaban (misalnya gaji untuk pria dan umur untuk wanita).3. Kemungkinan tentang banyaknya angket.4. Prosedur (teknik) yang akan diambil pada waktu menganalisis data.

Salah satu kelemahan metode angket adalah bahwa angketnya sukar kembali. Apabila demikian keadaannya maka peneliti sebaiknya mengirim surat kepada responden yang isinya seolah-olah yakin bahwa sebenarnya angketnya akan diisi tetapi belum mempunyai waktu. Surat yang dikirim itu hanya sekadar mengingatkan.

WAWANCARADi samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan data, dengan metode interview peneliti harus memikirkan tentang pelaksanaannya. Memberikan

Page 11: Teknik Pengumpulan Data

angket kepada responden dan menghendaki jawaban tertulis, lebih mudah jika dibandingkan dengan mengorek jawaban responden dengan bertatap muka.

Sikap pada waktu datang, sikap duduk, kecerahan wajah, tutur kata, keramahan, kesabaran serta keseluruhan penampilan, akan sangat berpengaruh terhadap isi jawaban responden yang diterima oleh peneliti. Oleh sebab itu, maka perlu adanya latihan yang intensif bagi calon interviewer (penginterviu).1. Agar tidak ada pokok-pokok yang tertinggi.2. Agar pencatatannya lebih cepat.

Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara :1. Pedoman wawasan tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban responden. Jenis interviu ini cocok untuk penilaian khusus.2. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda Ö (check) pada nomor yang sesuai.

Pedoman wawancara yang banyak digunakan adalah bentuk “semi structured”. Dalam hal ini maka mula-mula interviewer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu per satu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam.

Sebagai contoh misalnya kita akan menyelidiki pengetahuan dan pendapat mahasiswa tentang perguruan tinggi di mana mereka kuliah. Pertama-tama mereka kita tanya tentang tahun berapa masuk, sekarang di tingkat berapa, mengambil mata kuliah apa saja, ekstra kurikuler apa yang diikuti dan sebagainya, kemudian diikuti dengan pertanyaan, antara lain sebagai berikut :- Pada tahun Saudara masuk, jurusan apa saja yang ada?- Apakah Saudara lancar menaiki jenjang dari tahun ke tahun?- Bagaimana sistem penentuan tingkat/sistem kenaikan tingkat?- Apakah program studi yang diberikan cocok dengan keperluan Saudara jika sudah lulus?

OBSERVASIDalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekadar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat. Misalnya kita memperhatikan reaksi penonton televisi itu, bukan hanya mencatat bagaimana reaksi itu, dan berapa kali muncul, tetapi

Page 12: Teknik Pengumpulan Data

juga menilai, reaksi tersebut sangat, kurang, atau tidak sesuai dengan yang kita kehendaki.

Sebagai contoh dapat dikemukakan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui proses belajar-mengajar di kelas. Variabel yang akan diungkap didaftar, kemudian di tally kemunculannya, dan jika perlu kualitas kejadian itu dijabarkan lebih lanjut.

DOKUMENTASITidak kalah penting dari metode-metode lain, adalah metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.

Dalam menggunakan metode dokumentasi ini peneliti memegang check-list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/muncul variabel yang dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan tanda check atau tally di tempat yang sesuai. Untuk mencatat hal-hal yang bersifat bebas atau belum ditentukan dalam daftar variabel peneliti dapat menggunakan kalimat bebas.

Diposting oleh Konsultan Statistik di 11:14 PM    

Label: Metode Penelitian, Pengumpulan data

TEKNIK PENGUMPULAN DATA TERGANTUNG DARI STRATEGI DAN

SUMBER DATANYA

1. TEKNIK OBSERVASI, WAWANCARA DAN STUDI WAKTU DAN

GERAK , DILAKUKAN SECARA PENGAMATAN LANGSUNG DI STUDI

KASUS DAN DI LAPANGAN

Page 13: Teknik Pengumpulan Data

2. TEKNIK EKSPERIMEN DAN SIMULASI DILAKUKAN SECARA

PENGAMATAN LANGSUNG UNTUK MENDAPATKAN DATA

LABORATORIUM.

CONT.

3. TEKNIK SURVEY DILAKUKAN UNTUK MENDAPATKAN DATA OPINI

INDIVIDU

4. TEKNIK DELPHI DILAKUKAN UNTUK MENDAPATKAN DATA OPINI

GROUP.

5. TEKNIK ANALISIS ISI: CONTENT ANALISIS. DILAKUKAN UNTUK

MENDAPATKAN DATA ARSIP

6. TEKNIK PENGAMBILAN BASIS DATA, DILAKUKAN UNTUK

MENDAPATKAN DATA OPINI GRUP

7. TEKNIK MODEL MATEMATIK DILAKUKAN SECARA ANALISTIKAL

UNTUK MENDAPATKAN DATA LOGIK PERISET.

TEKNIK OBSERVASI

MERUPAKAN PENDEKATAN ATAU TEKNK UNTUK

MENDAPATKAN DATA PRIMER DENGAN CARA MENGAMATI

LANGSUNG.OBYEK DATANYA.

Page 14: Teknik Pengumpulan Data

PENDEKATAN LAIN YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK

MENDAPATKAN DATA PRIMER ADALAH PENDEKATAN

KOMUNIKASI (COMMUNICATION APPROACH). PENDEKATAN INI

MERUPAKAN PENDEKATAN YANG BERHUBUNGAN LANGSUNG

DENGAN SUMBER DATA. CTH:TEKNIK WAWANCARA.

PENDEKATAN OBSERVASI BERBEDA DENGAN PENDEKATAN

KOMUNIKASI KARENA PENDEKATAN OBSERVASI TIDAK

BERINTERAKSI LANGSUNG DNEGAN OBYEK DATANYA, TETAPI

HANYA MENGOBSERVASI SAJA. PENDEKATAN INI BAIK UTK

MENGAMATI SUATU PROSES, KONDISI, KEJADIANATAU

PERILAKU MANUSIA.

PENDEKATAN KOMUNIKASI BAIK UTK MENGUMPULKAN DATA

MENGENAI SIKAP, MOTIVASI OPINI, EKSPEKTASI ATAU INTENSI

RESPONDENNYA.

KELEMAHAN OBSERVASI

1. PROSES LAMA DAN MAHAL

2. KADANGKALA KEJADIAN YANG AKAN DIOBSERVSI BELUM JELAS

KAPAN AKAN TERJADINYA OBSERVASI

3. HANYA MELIHAT BAGIAN YANG TAMPAK SAJA

Page 15: Teknik Pengumpulan Data

4. PENGAMAT TIDAK BISA MENGONTROL LINGKUNGAN

TERJADINYA OBSERVASI SEHINGGA TIDAK DAPAT MELALUKAN

EKSPERIMEN JIKA KONDISI LINGKUNGANNYA BERBEDA

5. TERBATAS PADA KEJADIAN YANG SEDANG TERJADI DAN PADA

SAAT DAN TEMPAT TERTENTU SAJA.

TEKNIK WAWANCARA

WAWANCARA ADALAH TEKNIK KOMUNIKASI DUA ARAH UNTUK

MENDAPATKAN DATA DARI RESPONDEN

WAWANCARA DAPAT BERUPA WAWANCARA PERSONAL

9PERSONAL INTERVIEW DAN WAWANCAR TELP (TELEPHONE

INTERVIEW)

RESPONDEN YANG DIPILIH HARUS MEMPUNYAI INFORMASI

YANG DIINGINKAN

RESPONDEN HARUS MAU BEKERJA SAMA DENGAN BAIK

SEHINGGAN MAU MEMBERIKAN INFOEMASI YANG DIBUTUHKAN

OLEH PEWAWANCARA

PERMASALAHAN WAWANCARA

PEWAWANCARA GAGAL MEMBUAT RESPONDEN BEKERJASAMA

DENGAN BAIK YANG AKIBATNYA RESPONDEN MEMBERIKAN

Page 16: Teknik Pengumpulan Data

JAWABAN YANG BIAS. SOLUSINYA ADALAH PEWAWANCARA

HARUS MEMBUAT PESPONDEN BEKERJASAMA DENGAN BAIK.

PEWAWANCARA GAGAL MELAKUKAN WAWANCARA DENGAN

PROSEDUR YANG BENAR DAN KONSISTEN

PEWAWANCARA GAGAL MENCIPTAKAN LINGKUNGAN

WAWANCARA YANG MENYENANGKAN. JAWABAN RESPONDEN

BIAS KARENA RESPONDEN MERASA TIDAK NYAMAN.

PEWAWANCARA GAGAL MENANGKAP JAWABAN YANG TIDAK

JUJUR DARI RESPONDEN. SERING TERJADI KARENA SERPONDEN

MEMBERIKAN JAWABAN SEKENANYA

PEWAWANCARA GAGAL MEMPENGARUHI PERILAKU

RESPONDEN. SERING TERJADI KARENA PERTANYAAN YANG

DIAJUKAN TIDAK TEPAT

Page 17: Teknik Pengumpulan Data

DAFTAR PUSTAKA

Amirin, Tatang M. 2000. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Miles, Matthew B. & A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.

Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas

Indonesia Press.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif: Bandung: Rosdakarya.

Sevilla, Consuelo, G. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Diterjemahkan oleh

Alimuddin Tuwu. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

.