Pengukuran Kadar Hematokrit

7
Pengukuran Kadar Hematokrit (Hct) atau Packed Cell Volume (PCV) I. Tujuan a. Tujuan Umum 1. Untuk dapat mengetahui prosedur pengukuran kadar hematokrit (Hct) atau Packed Cell Volume (PCV). b. Tujuan Khusus 1. Mahasiswa dapat melakukan prosedur pengukuran kadar hematokrit (Hct) atau Packed Cell Volume (PCV). 2. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil pengukuran kadar hematokrit (Hct) atau Packed Cell Volume (PCV). II. Metode Metode yang digunakan pada praktikum adalah mikrohematokrit. III. Prinsip Eritrosit dimampatkan dengan alat pemusing (microhematocrit centrifuge) kemudian eritrosit yang sudah mampat dibaca pada chart. IV. Dasar Teori A.Pengertian Darah

description

docx

Transcript of Pengukuran Kadar Hematokrit

Page 1: Pengukuran Kadar Hematokrit

Pengukuran Kadar Hematokrit (Hct) atau Packed Cell Volume (PCV)

I. Tujuan

a. Tujuan Umum

1. Untuk dapat mengetahui prosedur pengukuran kadar hematokrit (Hct) atau

Packed Cell Volume (PCV).

b. Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat melakukan prosedur pengukuran kadar hematokrit (Hct)

atau Packed Cell Volume (PCV).

2. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil pengukuran kadar hematokrit

(Hct) atau Packed Cell Volume (PCV).

II. Metode

Metode yang digunakan pada praktikum adalah mikrohematokrit.

III. Prinsip

Eritrosit dimampatkan dengan alat pemusing (microhematocrit centrifuge) kemudian

eritrosit yang sudah mampat dibaca pada chart.

IV. Dasar Teori

A. Pengertian Darah

Darah adalah suatu fluida (yang dinamakan plasma) tempat beberapa bahan terlarut dan

tempat eritrosit, leukosit dan beberapa bahan lain yang tersuspensi. Sistem peredaran darah

terdiri dari jantung (yang merupakan pusat pemompaan darah), arteri (pembuluh darah dari

jantung), kapiler (yang menghubungkan arteri dengan vena) dan vena (pembuluh darah yang

menuju jantung). Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh, membawa

oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke organ yang memerlukan.

Pemeriksaan hematologi merupakan sekelompok pemeriksaan laboratorium yang terdiri atas

beberapa macam pemeriksaan. Pemeriksaan darah rutin meliputi hemoglobin, jumlah lekosit,

Page 2: Pengukuran Kadar Hematokrit

hitung jenis lekosit, Laju Endap Darah (LED). Pemeriksaan darah khusus meliputi gambaran

darah tepi, jumlah eritrosit, hematokrit, indeks eritrosit, jumlah retikulosit dan jumlah trombosit.

B. Pengertian Hematokrit

Hematokrit atau volume eritrosit yang dimampatkan (packed cell volume, PCV) adalah

persentase volume eritrosit dalam darah yang dimampatkan dengan cara diputar pada kecepatan

tertentu dan dalam waktu tertentu. Tujuan dilakukannya uji ini adalah untuk mengetahui

konsentrasi eritrosit dalam darah. Pemeriksaan hematokrit merupakan salah satu pemeriksaan

darah khusus yang sering dikerjakan di laboratorium berguna untuk membantu diagnosa

berbagai penyakit diantaranya Demam Berdarah Dengue (DBD), anemia, polisitemia.

C. Metode Hematokrit

Nilai hematokrit atau PCV dapat ditetapkan secara automatik menggunakan hematology

analyzer atau secara manual. Metode pengukuran hematokrit secara manual dikenal ada 2, yaitu :

1. Metode makrohematokrit

Pada metode makro, sebanyak 1 ml sampel darah (darah EDTA atau heparin)

dimasukkan dalam tabung Wintrobe yang berukuran panjang 110 mm dengan diameter 2.5-3.0

mm dan berskala 0-10 mm. Tabung kemudian disentrifus selama 30 menit dengan kecepatan

3.000 rpm. Tinggi kolom eritrosit adalah nilai hematokrit yang dinyatakan dalam %.

2. Metode mikrohematokrit

Pada metode mikro, sampel darah (darah kapiler, darah EDTA, darah heparin atau darah

amonium-kalium-oksalat) dimasukkan dalam tabung kapiler yang mempunyai ukuran panjang

75 mm dengan diameter 1 mm. Tabung kapiler yang digunakan ada 2 macam, yaitu yang berisi

heparin (bertanda merah) untuk sampel darah kapiler (langsung), dan yang tanpa antikoagulan

(bertanda biru) untuk darah EDTA/heparin/amonium-kalium-oksalat.

Metode mikrohematokrit lebih banyak digunakan karena selain waktunya cukup singkat,

sampel darah yang dibutuhkan juga sedikit dan dapat dipergunakan untuk sampel tanpa

antikoagulan yang dapat diperoleh secara langsung.

Metode pemeriksaan secara mikro berprinsip pada darah yang dengan antikoagulan

dicentrifuge dalam jangka waktu dan kecepatan tertentu, sehingga sel darah dan plasmanya

terpisah dalam keadaan mampat. Persentase volume kepadatan sel darah merah terhadap volume

darah semula dicatat sebagai hasil pemeriksaan hematokrit

Page 3: Pengukuran Kadar Hematokrit

D. Nilai Rujukan

Dewasa pria : 40 - 52 %

Dewasa wanita : 35 - 47 %

Bayi baru lahir : 44 - 72 %

Anak usia 1 - 3 tahun : 35 - 43 %

Anak usia 4 - 5 tahun : 31 - 43 %

Anak usia 6-10 tahun : 33 - 45 %

E. Masalah Klinis

Penurunan kadar : kehilangan darah akut, anemia (aplastik, hemolitik, defisiensi asam

folat, pernisiosa, sideroblastik, sel sabit), leukemia (limfositik, mielositik, monositik), penyakit

Hodgkin, limfosarkoma, malignansi organ, mieloma multipel, sirosis hati, malnutrisi protein,

defisiensi vitamin (tiamin, vitamin C), fistula lambung atau duodenum, ulkus peptikum, gagal,

ginjal kronis, kehamilan, SLE. Pengaruh obat : antineoplastik, antibiotik (kloramfenikol,

penisilin), obat radioaktif.

Peningkatan kadar : dehidrasi/hipovolemia, diare berat, polisitemia vera, eritrositosis,

diabetes asidosis, emfisema pulmonar tahap akhir, iskemia serebrum sementara, eklampsia,

pembedahan, luka bakar.

F. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :

Jika sampel darah diambil pada daerah lengan yang terpasang jalur intra-vena, nilai hematokrit cenderung rendah karena terjadi hemodilusi.

Pemasangan tali turniket yang terlalu lama berpotensi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga nilai hematokrit bisa meningkat.

Pengambilan darah kapiler : tusukan kurang dalam sehingga volume yang diperoleh sedikit dan darah harus diperas-peras keluar, kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol sehingga darah terencerkan, terjadi bekuan dalam tetes darah karena lambat dalam bekerja.

Page 4: Pengukuran Kadar Hematokrit

V. Alat dan Bahan

Gambar Nama Gambar

1. Non Heparinized

microhematocrit

tube

2. Microhematocrit

centrifuge

3. Seal (malam)

Page 5: Pengukuran Kadar Hematokrit

4. Chart

5. Sampel darah

EDTA

VI. Cara Kerja

1. Tabung microHct diisi dengan sampel darah sebanyak 2/3 bagian.

2. Salah satu ujung (yang tertutup darah) diseal.

3. Ditempatkan tabung microHct tadi pada microHct centrifuge.

4. Dipusingkan selama 5 menit dengan kecepatan 20.000 rpm.

5. Hasilnya dibaca pada chart.